Repositori Institusi USU Departemen Perpustakaan dan Sains Informasi http://repositori.usu.ac.id Skripsi Sarjana 2018 Pengaruh Ketersediaan Koleksi terhadap Pemanfaatan Perpustakaan Universitas Medan Area Karo, Seimarina br http://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/4914 Downloaded from Repositori Institusi USU, Univsersitas Sumatera Utara
PENGARUH KETERSEDIAAN KOLEKSI TERHADAP PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS MEDAN AREA SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu persyaratan dalam menyelesaikan studi untuk memperoleh gelar Sarjana Sosial (S.Sos) dalam bidang Ilmu Perpustakaan dan Informasi SEIMARINA BR KARO 130709073 PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2018
LEMBAR PERSETUJUAN Judul Oleh : Pengaruh Ketersediaan Koleksi terhadap Pemanfaatan Perpustakaan Universitas Medan Area : Seimarina br Karo NIM : 130709073 Pembimbing : Dra. Zurni Zahara Samosir, M.Si. NIP : 19560716 197903 2 001 Tanda tangan : Tanggal :
LEMBAR PENGESAHAN Judul Oleh : Pengaruh Ketersediaan Koleksi terhadap Pemanfaatan Perpustakaan Universitas Medan Area : Seimarina br Karo NIM : 130709073 PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI Ketua Jurusan : Ishak, SS.,M.Hum NIP : 19670424 200112 1 001 Tanda Tangan Tanggal : : FAKULTAS ILMU BUDAYA Dekan : Dr. Budi Agustono, M.S NIP : 19600805 198703 1 001 Tanda tangan Tanggal : :
PERNYATAAN ORISINALITAS Karya ini adalah karya orisinalitas dan belum pernah disajikan sebagai suatu tulisan untuk memperoleh suatu klasifikasi tertentu atau dimuat pada media publikasi lain. Penulis membedakan dengan jelas antara pendapat atau gagasan penulis dengan pendapat atau gagasan yang bukan berasal dari penulis dengan mencantumkan tanda kutip. Medan, Januari 2018 Seimarina br Karo NIM: 130709073
ABSTRAK Karo, Seimarina. 2017. Pengaruh Ketersediaan Koleksi Terhadap Pemanfaatan Perpustakaan Universitas Medan Area. Medan: Departemen Ilmu Perpustakaan, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sumatera Utara. Penelitian dilakukan di Perpustakaan Universitas Medan Area yang beralamat di Jalan Kolam Nomor 1 Medan Estate Fax: 7364348, Medan 20223. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh ketersediaan koleksi terhadap pemanfaatan Perpustakaan Universitas Medan Area. Metode penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan menggunakan analisis regresi linear sederhana. Populasi penelitian adalah mahasiswa pengguna Perpustakaan Universitas Medan Area sampai dengan 2016 sebanyak 3775 orang. Penentuan sampel menggunakan rumus Slovin dengan tingkat kesalahan 10% yaitu 97 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode Proportionate Stratified Random Sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan angket. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan uji regresi linear sederhana, terdapat pengaruh positif antara ketersediaan koleksi terhadap pemanfaatan perpustakaan. Secara parsial ketersediaan koleksi berpengaruh signifikan terhadap pemanfaatan perpustakaan. Koefisien determinasi sebesar 65,6% dan sisanya 34,4% pemanfaatan perpustakaan disebabkan oleh faktor lain yang tidak diteliti. Kata Kunci: Ketersediaan Koleksi, Pemanfaatan Perpustakaan.
KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan karunia-nya Penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul: Pengaruh Ketersediaan Koleksi Terhadap Pemanfaatan Perpustakaan Universitas Medan Area. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat kelengkapan studi untuk menyelesaikan Program Sarjana Departemen Studi Ilmu Perpustakaan dan Informasi pada Fakultas Ilmu Budaya. Dalam menyelesaikan skripsi ini, penulis mendapat bantuan, bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada: 1. Bapak Dr. Budi Agustono, M.S selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya. 2. Bapak Ishak, SS.,M.hum selaku Plt. Ketua Program Studi Ilmu Perpustakaan dan Informasi yang merangkap sebagai Dosen Penguji II yang telah memberikan bimbingan dan arahan dalam penulisan skripsi ini. 3. Ibu Dra. Zurni Zahara Samosir, M.si selaku Dosen Pembimbing dalam penyusunan skripsi ini yang telah memberikan banyak bimbigan, arahan dan dukungan dari awal sampai selesainya skripsi ini. 4. Ibu Dr. Irawaty A.Kahar, M.Pd selaku Dosen Penguji II yang telah memberikan bimbingan arahan dalam penulisan skripsi ini. 5. Kepada pihak Perpustakaan UMA yang telah memberikan kesempatan untuk melaksanakan penelitian di Perpustakaan UMA dan telah memberikan kemudahan dalam administrasi dan penelitian. 6. Segenap Dosen Program Studi Ilmu Perpustakaan dan Informasi Fakultas Ilmu Budaya beserta staf administrasinya. 7. Bapak Asil Karo-Karo dan ibu Rosani br Tarigan beserta abangku Edhi Franta dan Jonris karo-karo yang telah memberikan arahan dan bimbingan secara moral untuk tetap semangat dalam menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
8. Kepada teman-teman seperjuangan stambuk 2013 khususnya kepada sahabatku Novita Indrawati Tarigan yang telah memberikan semangat dan mau bekerja sama untuk menyelesaikan skripsi ini dari awal pengajuan judul, mencari tempat penelitian, revisi yang berkali-kali dan akhirnya bisa sidang dan wisuda bersama. Selamat jadi alumni. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini belum sepenuhnya sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk pembaca skripsi ini. Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi pihak-pihak yang membutuhkannya. Medan, Januari 2018 Penulis Seimarina br karo 130709073
DAFTAR ISI ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... iv DAFTAR TABEL... vii BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Rumusan Masalah... 3 1.3 Tujuan Penelitian... 3 1.4 Manfaat Peneliitan... 3 1.5 Hipotesis... 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA... 5 2.1 Koleksi Perpustakaan Perguruan Tinggi... 5 2.2 Ketersediaan Koleksi... 9 2.3 Pemanfaatan Perpustakaan... 14 2.4 Penelitian sebelumnya... 19 BAB III METODE PENELITIAN... 21 3.1 Metode Penelitian... 21 3.2 Lokasi Penelitian... 22 3.3 Populasi dan sampel... 22 3.3.1 Populasi... 22 3.3.2 Sampel... 22 3.4 Teknik Pengumpulan Data... 24 3.5 Jenis dan Sumber Data... 24 3.6 Definisi Operasional Variabel... 25 3.7 Skala Pengukuran Variabel... 26 3.8 Pengujian validitas dan realibilitas instrumen... 27 3.9 Uji Validitas instrumen... 27 3.10 Uji Realibilitas Instrumen... 27 3.11 Analisis Deskriptif... 29 3.12 Analisis Data... 30 3.11 Uji Parsial (Uji t)... 30 3.12 Koefisian Determinan... 31 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN... 32 4.1 Pengumpulan Data... 32 4.2 Pengujian Validitas Instrumen... 32 4.3 Pengujian Realibilitas Instrumen... 34
4.3.1 Realibilitas Variabel X... 34 4.3.2 Realibilitas Variabel Y... 35 4.4 Analisis Deskriptif... 35 4.4.1 Jawaban Responden terhadap Frekuensi Pemanfaatan Perpustakaan... 35 4.4.2 Jawaban Responden terhadap Durasi Pemanfaatan Perpustakaan... 36 4.4.3 Jawaban Responden terhadap Variabel Ketersediaan Koleksi (X)... 37 4.4.3.1 Tanggapan Responden terhadap Indikator Kerelevanan... 37 4.4.3.2 Tanggapan Responden terhadap Indikator Berorientasi Kepada Pengguna... 39 4.4.3.3 Tanggapan Responden terhadap Kelengkapan Koleksi... 41 4.4.3.4 Tanggapan Responden terhadap Kemutakhiran Koleksi... 44 4.4.4 Jawaban Responden terhadap Pemanfaatan Perpustakaan (Y)... 45 4.4.4.1Tanggapan Responden terhadap Indikator Tujuan Pemanfaatan Perpustakaan... 45 4.4.4.2 Tanggapan Responden terhadap Indikator Peran Pustakawan... 50 4.4.4.3 Tanggapan Responden terhadap Indikator Cara Pemanfaatan Koleksi... 52 4.5 Analisis Data... 54 4.6 Uji Parsial (uji-t)... 55 4.7 Koefisien Determinasi (R 2 )... 56 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN... 57 5.1 Kesimpulan... 57 5.2 Saran... 57 DAFTAR PUSTAKA... viii LAMPIRAN... ix
DAFTAR TABEL Tabel 3.1 Mahasiswa Universitas Medan Area... 22 Tabel 3.2 Penentuan Sampel Berdasarkan Strata... 23 Tabel 3.3 Pedoman untuk Interpretasi terhadap Koefisien Determinasi... 31 Tabel 4.1 Hasil Uji Validilitas Variabel Ketersediaan Koleksi(X)... 33 Tabel 4.2 Hasil Uji Validilitias Variabel Pemanfaatan Perpustakaan(Y)... 33 Tabel 4.3 Hasil Uji Realibilitas Variabel Ketersediaan Koleksi(X)... 34 Tabel 4.4 Hasil Uji Realibilitas Variabel Pemanfaatan Perpustakaan (Y)... 35 Tabel 4.5 Jawaban Responden terhadap Frekuensi Pemanfaatan Perpustakaan... 36 Tabel 4.6 Jawaban Responden terhadap Durasi Pemanfaatan Perpustakaan... 36 Tabel 4.7 Relevansi Koleksi Buku Teks... 37 Tabel 4.8 Relevansi Koleksi Referensi... 37 Tabel 4.9 Koleksi Sesuai dengan Kurikulum... 38 Tabel 4.10 Tersedianya Koleksi untuk Menyelesaikan Tugas Kuliah... 39 Tabel 4.11 Tersedianya Koleksi Sebagai Informasi untuk Penelitian... 39 Tabel 4.12 Kelengkapan Koleksi... 40 Tabel 4.13 Keragaman Koleksi... 41 Tabel 4.14 Tersedianya koleksi di rak saat dibutuhkan... 41 Tabel 4.15 Kondisi Fisik Koleksi yang tersedia... 42 Tabel 4.16 Kemutakhiran Koleksi... 43 Tabel 4.17 Koleksi Mengikuti Perkembangan Ilmu Pengetahuan saat ini... 43 Tabel 4.18 Berkunjung ke Perpustakaan karena Tugas Kuliah... 44 Tabel 4.19 Berkunjung ke Perpustakaan karena Fasilitas yang Baik... 44 Tabel 4.20 Berkunjung ke Perpustakaan untuk Menambah Wawasan... 45 Tabel 4.21 Berkunjung ke Perpustakaan Karena Informasi Selalu Tersedia... 46 Tabel 4.22 Berkunjung ke Perpustakaan Karena Koleksi yang Beragam... 46 Tabel 4.23 Berkunjung Karena Kemudahan Penelusuran Koleksi... 47
Tabel 4.24 Pelayanan Pustakawan... 48 Tabel 4.25 Pustakawan Membantu Pengguna... 49 Tabel 4.26 Pustakawan Memberi Bimbingan Kepada Pengguna... 49 Tabel 4.27 Pemanfaatan Koleksi dengan Cara Meminjam... 50 Tabel 4.28 Pemanfaatan Koleksi dengan Cara Membaca di Perpustakaan... 51 Tabel 4.29 Pemanfaatan Koleksi dengan Memfotokopi... 51 Tabel 4.30 Hasil Uji Statistik Regresi Linear Sederhana... 52 Tabel 4.31 Koefisien Determinasi (R 2 )... 56
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perpustakaan perguruan tinggi merupakan sarana penunjang yang didirikan untuk mendukung kegiatan civitas akademik dimana perguruan tinggi itu berada. Perpustakaan perguruan tinggi adalah perpustakaan yang tergabung dalam lingkungan lembaga pendidikan tinggi, baik berupa perpustakaan universitas, institut, sekolah tinggi, akademi, dan politeknik. Perpustakaan perguruan tinggi merupakan unsur penunjang perguruan tinggi dalam kegiatan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Perpustakaan perguruan tinggi seharusnya selalu memperhatikan pengembangan koleksi yang sesuai dengan kebutuhan pemustakanya. Koleksi perpustakaan merupakan salah satu bagian yang sangat penting dalam perpustakaan. Besar kecilnya perpustakaan haruslah memiliki koleksi yang sesuai dengan kebutuhan pemustakanya. Ketersediaan koleksi yang cukup baik akan mampu mendorong pemanfaatan perpustakaan yang cukup tinggi juga. Pemanfaatan perpustakaan merupakan suatu proses pendayagunaan perpustakaan dan segala fasilitas seperti layanan dan koleksi yang tersedia diperpustakaan. Perpustakaan dapat dikatakan berhasil jika segala fasilitas yang tersedia dimanfaatkan oleh pengguna. Pada perpustakaan perguruan tinggi selain dosen penggunanya adalah mahasiswa yang terdaftar di perpustakaan tinggi tersebut. Biasanya, mahasiswa datang ke perpustakaan untuk membaca buku,
meminjam buku, menggunakan WiFi dan mengerjakan tugas. Perpustakaan mempunyai tugas menyediakan koleksi untuk pemustaka. Koleksi perpustakaan lebih didasarkan pada informasi dan pengetahuan yang berkaitan dengan kurikulum dan program studi yang ada di perguruan tinggi. Oleh karena itu perlu adanya analisis tentang ketersediaan koleksi yang harus dilakukan terlebih dahulu oleh perpustakaan sebagai penyedia informasi. Karena ketersediaan koleksi akan berpengaruh pada tingkat pemanfaatan perpustakaan. Perpustakaan UMA mempunyai tugas sebagai pusat rujukan informasi ilmiah untuk mendukung pendidikan, pengajaran dan pengabdian masyarakat bagi civitas akademika Universitas Medan Area dengan memanfaatkan bahan pustaka yang tersedia. Koleksi Perpustakaan UMA ditentukan oleh Program Studi, Kurikulum pendidikan di Universitas Medan Area dan rujukan dari dosen. Perpustakaan UMA memliki peran yang sangat penting dalam memenuhi kebutuhan informasi mahasiswa apabila koleksi yang disediakan cukup lengkap. Adapun jumlah koleksi yang dimiliki Perpustakaan Universitas Medan Area (UMA) pada tahun 2016 sebanyak 15.702 Judul dengan 38.307 Eksemplar. Dengan rincian 15.489 judul dengan 38.089 eksemplar buku teks, 213 judul dengan 218 eksemplar buku referensi. Perpustakaan UMA juga memiliki frekuensi pengunjung, dimana pada tahun 2015 frekuensi pengunjung perpustakaan sebanyak 26.415 kali sedangkan tahun 2016 sebanyak 28.190 kali. Berdasarkan data diatas, diketahui bahwa persentase jumlah pengunjung Perpustakaan UMA pada tahun 2015 2016 meningkat sebanyak 6,3 persen. Hal inilah yang melatarbelakangi Peneliti melakukan penelitian secara ilmiah untuk
mengetahui sejauh mana koleksi yang tersedia di Perpustakaan UMA mempengaruhi mahasiswa berkunjung ke Perpustakaan UMA. Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik melaksanakan penelitian untuk mengetahui sejauh mana ketersediaan koleksi memiliki pengaruh terhadap pemanfaatan perpustakaan. Oleh karena itu, peneliti memilih judul Pengaruh Ketersediaan Koleksi Terhadap Pemanfaatan Perpustakaan Universitas Medan Area 1.2 Rumusan masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, peneliti mengidentifikasi masalah Apakah terdapat pengaruh ketersediaan koleksi terhadap pemanfaatan Perpustakaan Universitas Medan Area? 1.3 Tujuan penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ketersediaan koleksi terhadap pemanfaatan Perpustakaan Universitas Medan Area. 1.4 Manfaat penelitian Hasil penelitian ini, diharapkan dapat memberi manfaat bagi: 1. Perpustakaan Universitas Medan Area, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai masukan untuk meningkatkan pemanfaatan perpustakaan khususnya melalui ketersediaan koleksi
2. Peneliti, dapat menambah wawasan dan pengetahuan peneliti tentang pemanfaatan perpustakaan berdasarkan koleksi yang tersedia di perpustakaan. 3. Peneliti selanjutnya, hasil penelitian ini dapat menjadi rujukan dalam melakukan penelitian yang berkaitan dengan ketersediaan koleksi dan pemanfaatan perpustakaan. 1.5 Hipotesis Hipotesis dalam penelitian ini adalah: Ketersediaan koleksi berpengaruh positif dan signifikan terhadap pemanfaatan Perpustakaan Universitas Medan Area.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Koleksi Perpustakaan Perguruan Tinggi Koleksi merupakan unsur pokok dalam setiap perpustakaan. Koleksi perpustakaan adalah semua bahan pustaka yang dikumpulkan, diolah, dan disimpan untuk dilayankan kepada masyarakat guna memenuhi kebutuhan pengguna akan informasi. Menurut Darmono (2001: 48) Koleksi perpustakaan adalah sekumpulan rekaman informasi dalam berbagai bentuk tercetak (buku, majalah, surat kabar) dan tidak tercetak (buku mikro, bahan audiovisual, peta). Sutarno (2007: 44) menyatakan Koleksi bahan pustaka adalah sejumlah bahan pustaka yang telah ada di perpustakaan dan sudah diolah (proses), sehingga siap dipinjam atau digunakan oleh pemustaka. Selanjutnya Standar Nasional Perpustakaan Perguruan Tinggi (SNP 010: 2011) untuk perpustakaan perguruan tinggi, Koleksi perpustakaan perguruan tinggi adalah semua karya tulis, karya cetak, dan/atau karya rekam yang terdiri dari buku wajib mata kuliah, bacaan umum, referensi, terbitan berseri, muatan local, laporan penelitian dan literatur kelabu. Menurut Perpustakaan Nasional (2011:2) Standar Koleksi Perpustakaan Perguruan Tinggi adalah sebagai berikut : 1. Program Diploma dan S-1 a. Jumlah buku wajib - 1 judul untuk setiap mata kuliah wajib universitas (MKU)
- 1 judul untuk mata kuliah dasar keahlian (MKDK) - 2 judul untuk mata kuliah keahlian (MKK) Jadi jumlah buku wajib yang harus disediakan : - 5% dari jumlah mahasiswa yang mengikuti MKU - 10% dari jumlah mahasiswa yang mengikuti MKDK - 10% dari jumlah mahasiswa yang mengikuti MKK b. Jumlah buku anjuran Jumlah (MKU+MKDK+MKK) x 5 judul. Ini berarti 5 judul untuk bahan bacaan pengayaan untuk setiap mata kuliah. Jadi jumlah buku anjuran yang disediakan adalah 1% dari jumlah mahasiswa yang mengikuti mata kuliah yang ditawarkan. c. Melanggan sekurang - kurangnya 1 (satu) judul jurnal ilmiah untuk setiap program studi. 2. Program Pascasarjana a. Memiliki 500 judul pustaka per program studi b. Melanggan 2 (dua) judul jurnal ilmiah setiap program studi. Angka minimum koleksi perpustakaan perguruan tinggi pada Rancangan Peraturan Pemerintah tentang pelaksanaan UU Perpustakaan nomor 47 tahun 2007, ditetapkan sebesar 2.500 judul. Angka 2.500 judul tersebut terdiri dari : a. Buku ajar untuk mendukung mata kuliah umum (MKDU); b. Mata kuliah dasar keahlian (MKDK); c. Mata kuliah Keahlian (MKK), d. Buku Anjuran; e. Buku pengayaan f. Buku referensi umum g. Buku referensi khusus h. Terbitan berkala i. Terbitan perguruan tinggi j. Terbitan pemerintah k. Koleksi khusus l. Koleksi non buku; dan m. Jika perguruan tinggi tersebut menyelenggarakan pendidikan pascasarjana maka koleksinya harus ditambah dengan 500 judul buku serta 2 jurnal ilmiah untuk setiap program studi. Berdasarkan pendapat diatas dapat diketahui bahwa koleksi perpustakaan merupakan sekumpulan informasi yang dikemas ke berbagai bentuk (format) tercetak dan tidak tercetak yang telah ada di perpustakaan dan diolah sehingga dapat digunakan oleh pemustaka. Artinya, bahan pustaka yang berada diluar
perpustakaan bukan merupakan koleksi dari perpustakaan yang bersangkutan dan tidak dapat digunakan oleh pemustaka. Jenis koleksi yang dimiliki oleh perpustakaan dalam memenuhi kebutuhan pengguna harus beragam dan relevan. Pemenuhan kebutuhan pengguna bergantung kepada jenis koleksi yang bervariasi dan relevan dengan kebutuhan pengguna perpustakaan. Menurut Sutarno (2006:54) secara umum koleksi yang dimiliki oleh perpustakaan ada dua bagian utama, yaitu: 1. Koleksi tercetak, yaitu berupa buku teks, surat kabar, majalah, bulletin, kamus, ensiklopedi, direktori, almanak, indeks, bibliografi, buku tahunan, buku pedoman, dan lainnya. 2. Bahan pustaka yang terekam, yaitu berupa slide, kaset, audio, kaset video, film, strip, CD, VCD dan lainnya. Menurut Yulia (2010:3-10) menyatakan bahwa ada empat jenis koleksi perpustakaan yaitu: 1. Karya cetak Karya cetak adalah hasil pemikiran manusia yang dituangkan dalam bentuk cetak, seperti buku dan terbitan berseri. 2. Karya Non-cetak Karya Non-cetak adalah hasil pemikiran manusia yang dituangkan tidak dalam bentuk cetak melainkan dalam bentuk rekam suara, gambar hidup dan rekam video, bahan grafika, bahan kartografi. 3. Karya dalam bentuk mikro Bentuk mikro adalah suatu istilah yang digunakan untuk menunjukkan semua bahan pustaka yang menggunakan media film dan tidak dapat dibaca dengan mata biasa melainkan harus memakai alat yang dinamakan microrider. Ada tiga macam bentuk mikro yang sering menjadi koleksi perpustakaan yaitu microfilm, mikrofis, dan microopaque 4. Karya dalam bentuk elektronik Dengan adanya teknologi informasi maka informasi dapat dituangkan ke dalam media elektronik seperti pita magnetis dan cakram atau disc. Untuk
membacanya diperlukan perangkat keras seperti computer, CD ROM player, dan sebagainya. Sedangkan berdasarkan Standard Nasional Perpustakaan Perguruan Tinggi (SNP 2011:2-3) menyatakan bahwa jenis koleksi perpustakaan perguruan tinggi terdiri atas: 1. Karya tulis, karya cetak, dan karya rekam 2. Buku wajib mata kuliah, bacaan umum, terbitan berseri, laporan penelitian, dan literatur kelabu. 3. Koleksi referensi seperti kamus, ensiklopedia, biografi, atlas, peta, direktori. 4. Koleksi audiovisual 5. Jurnal ilmiah 6. Muatan local (local content) yang terdiri dari hasil karya ilmiah civitas akademika (tugas akhir, skripsi, tesis, disertasi, makalah seminar, symposium, konferensi, laporan penelitian, laporan pengabdian masyarakat, laporan lain lain, pidato pengukuhan, artikel yang dipublikasi di media massa, publikasi internal kampus, majalah atau bulletin kampus). Berdasarkan pendapat diatas dapat diketahui bahwa koleksi perpustakaan terdiri dari bermacam macam jenis mulai dari tercetak, terekam dan elektronik yang telah melalui proses kajian, pengolahan, dan penataan menurut kebijakan dan ketentuan perpustakaan. Perpustakaan sebaiknya mengoleksi bahan pustaka yang up to date atau yang terbaru, beragam dan relevan. Keragaman koleksi dapat memberikan alternatif lain bagi pengguna untuk mendapatkan informasi yang dicari. Koleksi yang seperti itu dapat membantu pengguna perpustakaan. Setelah mengetahui pengertian dan jenis koleksi perpustakaan, dapat juga dilihat fungsi dari koleksi perpustakaan tersebut. Fungsi koleksi adalah bahan untuk menunjang dan memenuhi kebutuhan pengguna perpustakaan yang bersangkutan.
Berdasarkan Buku Pedoman Perpustakaan Perguruan Tinggi (2004, 30) bahwa fungsi koleksi perpustakaan adalah: 1. Fungsi pendidikan Untuk menunjang program pendidikan dan pengajaran, perpustakaan menyediakan bahan pustaka yang sesuai dengan jenis dan tingkat program pendidikan yang ada. 2. Fungsi penelitian Untuk menunjang program penelitian perguruan tinggi, perpustakaan menyediakan sumber informasi tentang berbagai hasil penelitian dan kemajuan ilmu pengetahuan mutakhir. 3. Fungsi referensi Fungsi ini melengkapi fungsi yang di atas dengan menyediakan bahan referensi diberbagai bidang dan alat bibliografis yang diperlukan untuk menelusur informasi 4. Fungsi umum Perpustakaan perguruan tinggi juga merupakan pusat informasi bagi masyarakat disekitarnya. Fungsi ini berhubungan dengan program pengabdian kepada masyarakat dan pelestarian bahan pustaka serta hasil budaya manusia yang lain. Dari uraian tersebut dapat diketahui bahwa koleksi perpustakaan mempunyai fungsi pendidikan, penelitian, referensi dan umum. Pada Perpustakaan Universitas Medan Area koleksi perpustakaan berfungsi untuk melaksanakan tri guna darma yaitu fungsi pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. 2.2 Ketersediaan Koleksi Setiap perpustakaan mempunyai visi yang berbeda, namun dapat dipastikan bahwa perpustakaan dikatakan berhasil bila banyak dimanfaatkan oleh komunitasnya. Salah satu aspek penting untuk membuat perpustakaan banyak dimanfaatkan adalah ketersediaan koleksi yang memenuhi kebutuhan pemustakanya. Apabila koleksi yang tersedia lengkap dan siap digunakan oleh
pengguna, tentu koleksi tersebut akan dimanfaatkan oleh pengguna perpustakaan. Karena yang dibutuhkan oleh pengguna tersedia sesuai dengan kebutuhannya. Menurut Rasdanelis (2009: 16), Ketersediaan koleksi adalah terkait dengan usaha untuk menerapkan kualitas (quality) dan hubungan (relevance) koleksi perpustakaan secara keseluruhan. Menurut Sutiyana Fachrudin (2016:6), Ketersediaan koleksi perpustakaan adalah sejumlah koleksi atau bahan pustaka yang dimiliki oleh suatu perpustakaan dan cukup memadai jumlah koleksinya dan koleksi tersebut disediakan agar dapat dimanfaatkan oleh pengguna perpustakaan tersebut. Sedangkan Sutarno (2006:35) menyatakan bahwa perpustakaan harus mampu mencakup beberapa hal yaitu: 1. Koleksi yang disediakan oleh perpustakaan adalah bahan pustaka yang benar benar sudah siap pakai oleh pemustaka. 2. Koleksi perpustakaan haruslah bahan pustaka yang terpilih, informasi yang terkandung didalamnya sesuai atau cocok dengan keperluan pemustakanya. 3. Koleksi yang disediakan harus sesuai dengan jenis perpustakaannya. Dari pendapat di atas dapat diketahui bahwa ketersediaan koleksi merupakan kesiapan terhadap tersedianya koleksi atau bahan pustaka yang ada di perpustakaan, agar dapat digunakan pada saat dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan pengguna. Perpustakaan juga harus memperhatikan beberapa hal dalam menyediakan koleksi yaitu koleksi yang disediakan oleh perpustakaan harus benar benar sudah siap untuk dipakai oleh pengguna perpustakaan, koleksi perpustakaan yang terpilih, terbaru dan sesuai dengan kebutuhan pengguna perpustakaan dan kesesuaian koleksi yang tersedia dengan jenis perpustakaannya
seperti perpustakaan perguruan tinggi harus memiliki koleksi yang sesuai dengan program studi perguruan tinggi, kurikulum pendidikan perguruan tinggi tempat perpustakaan tersebut. Berarti dalam hal ini perpustakaan dituntut telah siap dalam menyediakan bahan pustaka atau koleksi pada saat pengguna membutuhkannya. Menurut Sutarno (2006: 75) ada beberapa indikator dari ketersediaan koleksi dari suatu perpustakaan anatara lain: 1. Kerelevanan, koleksi hendaknya disesuaikan dengan kebutuhan pengguna perpustakaan Perpustakaan dapat dikatakan berhasil apabila dimanfaatkan oleh pengguna serta tersedianya koleksi yang relevan dengan kebutuhan pengguna. Adanya kesesuaian antara ketersediaan koleksi pada perpustakaan dengan informasi yang dibutuhkan pengguna perpustakaan dikenal dengan istilah relevansi. Hal ini berarti koleksi yang tersedia diperpustakaan sesuai dan dapat memenuhi kebutuhuan pengguna perpustakaan tersebut. 2. Berorientasi kepada pengguna perpustakaan Perpustakaan bukan hanya menyediakan informasi seadanya, namun menyediakan koleksi yang sesuai dengan kebutuhan pengguna yang dilayani oleh perpustakaan. Pihak perpustakaan harus mengkaji pengguna perpustakaan yang akan dilayaninya. Pada perpustakaan perguruan tinggi yang dilayani dari tingkat S1, S2, S3 juga para dosen dan staf. Setiap pengguna tersebut memiliki kebutuhan informasi yang berbeda beda. Oleh karena itu, perpustakaan harus menyediakan koleksi yang berhubungan kepada kebutuhan pengguna perpustakaan. 3. Kelengkapan koleksi Koleksi perpustakaan diharapkan dapat mencakup berbagai bidang ilmu pengetahuan tempat perpustakaan tersebut didirikan. 4. Kemutakhiran koleksi Kesesuaian koleksi yang tersedia diperpustakaan dengan perkembangan ilmu pengetahuan saat ini. Dari pendapat diatas menjelaskan ada beberapa yang harus diperhatikan dalam ketersediaan koleksi yaitu koleksi yang relevan, perpustakaan dapat dikatakan berhasil apabila dimanfaatkan oleh pengguna serta tersedianya koleksi
yang relevan dengan kebutuhan pengguna, berorientasi kepada pengguna, perpustakaan bukan hanya menyediakan informasi seadanya, namun menyediakan koleksi yang sesuai dengan kebutuhan pengguna yang dilayani oleh perpustakaan. Kelengkapan koleksi, koleksi perpustakaan diharapkan dapat mencakup berbagai bidang ilmu pengetahuan tempat perpustakaan tersebut didirikan. Kemutakhiran koleksi perpustakaan merupakan kesesuaian koleksi yang tersedia diperpustakaan dengan perkembangan ilmu pengetahuan saat ini. Pernyataan diatas berkaitan dengan Lasa (2005:122), menyatakan ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan dalam menyediakan koleksi atau bahan informasi di perpustakaan adalah: 1. Relevansi, yaitu kesesuaian bahan informasi dengan keperluan pengguna, hal ini dimaksudkan agar perpustakaan memiliki nilai dan berdaya guna bagi pengguna, terutama para pengguna potensial. 2. Kemutakhiran, yaitu dalam pengembangan ilmu pengetahuan bahan informasi ini perlu antisipatif dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan bidang cakupan perpustakaan itu sendiri. 3. Rasio judul, pemakai, dan spesialis bidang, yaitu banyak sedikitnya bahan informasi atau koleksi yang harus dimiliki oleh suatu perpustakaan hendaknya dipertimbangkan dengan jumlah pengguna, banyaknya judul, spesialis bidang, dan anggaran. 4. Tidak bertentangan dengan politik, ideologi, agama/keyakinan, ras, maupun golongan. 5. Kualitas, yaitu bahan informasi atau koleksi yang direncanakan hendaknya memenuhi syarat syarat kualitas, misalnya berkaitan dengan subjek, reputasi pengarang, dan reputasi penerbit. Perlu diperhatikan pula fisik bahan informasi seperti kertas, pita, lay out, label, warna, sampul, dan lainnya. 6. Objek kelimuan, yaitu koleksi atau bahan informasi suatu perpustakaan diharapkan menunjang keilmuan anggota potensial dan sesuai dengan visi dan misi lembaga induknya. Berdasarkan pendapat diatas dapat diketahui bahwa menyediakan koleksi perpustakaan harus mempertimbangkan segi relevansi koleksi dengan kebutuhan
pemustaka, kemutakhiran koleksi yang dapat mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan, serta mengetahui jumlah koleksi sesuai dengan jumlah pengguna yang dilayani, rasio judul, spesialis bidang, dan anggaran perpustakaan, koleksi perpustakaan yang tidak bertentangan dengan agama, ideologi serta ras maupun golongan, mementingkan kualitas koleksi seperti kertas, pita, lay out, tabel, warna, sampul serta yang terakhir yang menjadi pertimbangan adalah koleksi yang dapat menunjang keilmuan anggota potensial dan sesuai dengan visi dan misi lembaga induknya. Pengguna perpustakaan membutuhkan informasi yang bervariasi sesuai dengan kebutuhannya masing masing. Perpustakaan menyediakan berbagai koleksi untuk memenuhi kebutuhan informasi pengguna. Sutarno (2006:86) menyatakan bahwa Ketersediaan koleksi bertujuan untuk mengumpulkan dan menyediakan bahan pustaka untuk dapat memenuhi kebutuhan pengguna yang ada di perpustakaan, sehingga pengguna senang memanfaatkan fasilitas perpustakaan salah satunya adalah koleksi perpustakaan. Berdasarkan pendapat yang dikemukakan di atas dapat diketahui bahwa tujuan ketersediaan koleksi perpustakaan perguruan tinggi untuk mengumpulkan dan menyediakan bahan pustaka dari berbagai disiplin ilmu pengetahuan, kebudayaan, hasil penelitian yang berhubungan dengan tujuan perguruan tinggi tempatnya bernaung dan menyediakan informasi yang sesuai dengan yang dibutuhkan oleh civitas akademika perguruan tinggi induknya. Berdasarkan pendapat diatas dapat diketahui bahwa ketersediaan koleksi merupakan kesiapan terhadap tersedianya koleksi atau bahan pustaka yang ada di
perpustakaan, agar dapat digunakan pada saat dibutuhkan. Indikator ketersediaan koleksi terdiri atas kerelevanan, berorientasi kepada pengguna, kelengkapan koleksi dan kemutakhiran koleksi. 2.3 Pemanfaatan Perpustakaan Pemanfaatan merupakan salah satu bentuk usaha penggunaan fasilitas yang ada. Menurut Sutarno (2006: 215), Pemanfaatan atau pemberdayagunaan perpustakaan adalah suatu istilah tentang suatu upaya bagaimana memanfaatkan perpustakaan dan segala fasilitas yang tersedia, baik oleh penyelenggara maupun penggunanya secara maksimal atau optimal. Semua daya dipergunakan, sehingga tidak ada sumber daya perpustakaan yang tidak terpakai. Dengan kata lain tidak ada pemborosan, salah urus, dan sesuatu yang hilang percuma. Berdasarkan kamus besar bahasa Indonesia pemanfaatan merupakan suatu proses, cara, perbuatan, memanfaatkan. Menurut Neneng Komariah (2009:10), Indikator suatu perbuatan adalah seberapa sering orang melakukan perbuatan tersebut dan apa alasan atau tujuan yang bersangkutan melakukan perbuatan tersebut. Jadi faktor frekuensi seseorang memanfaatkan perpustakaan dan tujuan dia memanfaatkan perpustakaan merupakan indikator dalam memanfaatkan perpustakaan. Pernyataan diatas berkaitan dengan Sutarno (2006:123), tujuan atau alasan pengguna ke perpustakaan dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu: 1. Tahu arti dan manfaatnya 2. Mereka membutuhkan sesuatu di perpustakaan
3. Tertarik dengan perpustakaan 4. Merasa senang dengan perpustakaan 5. Dilayani dengan baik Berdasarkan pendapat di atas dapat diketahui bahwa setiap pengguna mempunyai perbedaan frekuensi atau kekerapan dalam memanfaatkan perpustakaan. Frekuensi pengguna memanfaatkan perpustakaan dapat menjadi indikator untuk pemanfaatan perpustakaan. Frekuensi pengguna ke perpustakaan tergantung bagaimana perpustakaan mampu memberikan informasi yang sesuai dengan kebutuhan penggunanya maka semakin sering pengguna datang ke perpustakaan tersebut. Kekerapan pengguna memanfaatkan perpustakaan dapat dilihat dari data pengunjung perpustakaan. Pengguna memanfaatkan perpustakaan memiliki tujuan masing masing, seperti memenuhi kebutuhan informasi, menambah pengetahuan, ada yang sekedar meningkatkan kegemaran membaca, ada pula yang hanya ingin berekreasi dengan berkunjung ke perpustakaan, atau ada juga yang hanya ingin melepas lelah dan istirahat setelah melakukan aktifitas seharian. Alasan atau tujuan pengguna ke perpustakaan karena tahu arti dan manfaat pengguna mengunjungi perpustakaan, pengguna membutuhkan sesuatu di perpustakaan seperti mencari sumber informasi untuk menyelesaikan tugas kuliah dan tugas penelitian, tertarik ke perpustakaan dan alasan karena pengguna dilayani dengan baik. Salah satu faktor yang mempengaruhi pemanfaatan perpustakaan adalah peran pustakawan. Faktor ini sangat menentukan berhasil tidaknya suatu perpustakaan. Kesenjangan informasi serta pemahaman yang tidak cukup baik
yang dimiliki pengguna perpustakaan, memerlukan adanya bantuan serta peran pustakawan untuk membantu pengguna memanfaatkan perpustakaan. Menurut Larasati yang dikutip oleh Yulianti (2014: 38), Seorang pengelola perpustakaan tidak cukup hanya dibekali keahlian teknis dan pengetahuan yang memadai tentang ilmu keperpustakaan, melainkan harus memiliki kemampuan mental tertentu. Seorang petugas perpustakaan harus memiliki rasa tanggung jawab yang besar terhadap pengelolaan perpustakaan agar misi perpustakaan dapat tercapai. Seorang pustakawan tidak akan senang melihat ruang perpustakaan sepi, buku pepustakaan rapi dan teratur. Untuk mejadi pustakawan perlu memenuhi persyaratan tertentu antara lain menguasai kurikulum dengan kegiatan perpustakaan. Selanjutnya menurut Hadi (2005: 17), bahwa: Peran Pustakawan yang penting adalah sebagai penyaji informasi yang relevan dan berkualitas. Pustakawan harus mampu menyediakan fasilitas, suasana, dan sistem yang memungkinkan pencarian dan penemuan informasi yang relevan dan berkualitas ditengah banjir informasi yang semakin deras melanda pengguna perpustakaan dan pencari informasi pada umumnya. Dari pernyataan di atas dapat diketahui bahwa peran pustakawan bukan hanya mengelola dan menyajikan informasi yang dibutuhkan oleh pengguna. Namun, juga rasa tanggung jawab terhadap misi perpustakaan agar perpustakaan dimanfaatkan oleh pengguna. Dapat diketahui bahwa banyaknya informasi saat ini, menyulitkan pengguna untuk mencari informasi yang berkualitas dan relevan dengan kebutuhannya. Peran pustakawan dalam hal ini adalah menyajikan informasi yang berkualitas dan relevan kepada pengguna dengan menyediakan fasilitas penelusuran yang dapat memudahkan pengguna mendapatkan informasi yang relevan dan berkualitas tersebut. Selain itu, pustakawan juga harus memberikan bimbingan kepada pengguna dalam mencari dan memanfaatkan informasi di perpustakaan yang telah tersedia agar pencarian informasi efesien, efektif, serta tepat sasaran.
Menurut Kristiani (2011: 18), Proses pemanfaatan perpustakaan dapat dilihat dari pengguna perpustakaan memanfaatkan koleksi. Pengguna perpustakaan memanfaatkan koleksi dengan cara: 1. Peminjaman koleksi Peminjaman merupakan salah satu cara pengguna memanfaatkan koleksi perpustakaan. Pengguna dapat membawa pulang koleksi yang telah dipinjam. Kegiatan peminjaman koleksi dilakukan dilayanan sirkulasi. 2. Membaca koleksi di perpustakaan Pengguna yang datang ke perpustakaan dapat memanfaatkan koleksi dengan membaca ditempat. Menurut Salim (2002: 114), makna membaca adalah melihat isi sesuatu yang tertulis atau ditulis dengan teliti serta memahaminya. 3. Memfotokopi koleksi perpustakaan Memfotokopi koleksi perpustakaan berarti membuat salinan dari suatu koleksi perpustakaan dengan menggunakan mesin fotokopi. Jasa layanan fotokopi yang disediakan oleh perpustakaan, tentu pengguna dapat memilih lembar koleksi perpustakaan yang berisi informasi yang dibutuhkan. Selanjutnya, Menurut Handoko (2005:28) dari segi pengguna pemanfaatan bahan pustaka di perpustakaan dipengaruhi oleh factor internal dan eksternal. Factor internal meliputi: 1. Kebutuhan Yang dimaksud kebutuhan disini adalah kebutuhan akan informasi. 2. Motif Motif merupakan sesuatu yang melingkupi semua pengerak, alasan atau dorongan yang menyebabkan ia berbuat sesuatu. 3. Minat Minat adalah kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu. Factor eksternal meliputi: 1. Kelengkapan koleksi Banyaknya koleksi di perpustakaan yang dapat dimanfaatkan informasinya oleh pengguna. 2. Keterampilan pustakawan dalam melayani pengguna dapat dilihat melalui kecepatan dan ketepatan mereka memberi layanan. 3. Keterbatasan fasilitas dalam pencarian kembali.
Berdasarkan uraian di atas dapat diketahui bahwa pemanfaatan koleksi merupakan proses pendayagunaan koleksi yang ada untuk mencari dan memenuhi informasi oleh pengguna di perpustakaan dengan cara meminjam koleksi, membaca koleksi di perpustakaan dan memfotokopi koleksi perpustakaan. Pemanfaatan koleksi dipengaruhi factor internal dan eksternal. Factor internal yang terdiri dari kebutuhan pengguna akan informasi, motif pengguna memanfaatkan perpustakaan, dan minat sedangkan factor eksternal terdiri dari kelengkapan koleksi, keterampilan pustakawan, dan keterbatasan fasilitas. Berdasarkan pernyataan di atas dapat diketahui bahwa pemanfaatan perpustakaan adalah proses atau cara, perbuatan untuk menggunakan semua layanan dan fasilitas yang tersedia di perpustakaan. Indikator memanfaatkan perpusatakaan terdiri atas frekuensi pemanfaatan perpustakaan, tujuan pemanfaatan perpustakaan, peran pustakawan dan cara pemanfaatan koleksi perpustakaan.
2.4 Penelitian Sebelumnya Berikut ini beberapa penelitian yang telah dilaksanakan sebelumnya: Pengaruh Ketersediaan Koleksi terhadap Pemanfaatan Perpustakaan oleh Mahasiswa Akper/Akbid Pemkab Langkat oleh Putra Gunawan pada tahun 2010. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dan statistik. Teknik analisis data menggunakan analisis regresi linear sederhana. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa ketersediaan koleksi perpustakaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap tingkat pemanfaatan perpustakaan oleh mahasiswa Akper Akbid Pemkab Langkat dengan koefisien determinasi hasil regresi linear sebesar 39,2% tingkat pemanfaatan Perpustakaan Akper Akbid Pemkab Langkat dipengaruhi oleh ketersediaan koleksi sedangkan 51,6% dipengaruhi oleh faktor lainnya. Pengaruh Ketersediaan Koleksi terhadap Pemanfaatan Perpustakaan Keliling Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Pesisir Selatan Provinsi Sumatera Barat oleh Febri Yulianti tahun 2014. Jenis Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan asosiatif dengan analisis data menggunakan analisis linear sederhana. Hasil penelitian menyatakan bahwa ketersediaan koleksi berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap pemanfaatan Perpustakaan Keliling KPAD Kabupaten Pesisir Selatan Provinsi Sumatera Barat dengan koefisien determinasi 42,7% pemanfaatan Perpustakaan Keliling KPAD Kabupaten Pesisir Selatan Provinsi Sumatera Barat dipengaruhi oleh ketersediaan koleksi, sedangkan 57,3% dipengaruhi oleh faktor lainnya.
Pengaruh Ketersediaan Koleksi Terhadap Pemanfaatan Koleksi pada Perpustakaan IAIN Sumatera Utara oleh Yayang Humairo Nasution 2015. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan analisis data regresi linear sederhana. Hasil penelitian menyatakan bahwa ketersediaan koleksi berpengaruh positif dan signifikan terhadap pemanfaatan koleksi. Pengaruh ketersediaan koleksi terhadap Pemanfaatan koleksi pada Perpustakaan IAIN SU sebesar 40,8% sedangkan sebesar 59,2% dipengaruhi oleh faktor lainnya. Pengaruh Ketersediaan Koleksi Terhadap Pemanfaatan Perpustakaan SMP Negeri 41 Medan oleh Anggi Permana Sari 2015. Metode penelitian menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan asosiatif. Hasil analisis data menyatakan bahwa ketersediaan koleksi berpengaruh positif terhadap pemanfaatan Perpustakaan SMP Negeri 41 Medan dengan koefisien determinasi sebesar 54% sedangkan 46% dipengaruhi oleh faktor lainnya. (Sumber: repository.usu.ac.id)
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode kuantitatif. Pendekatan yang digunakan adalah dengan metode survey yang mengambil sampel dari populasi yang akan diteliti dengan menggunakan angket sebagai alat dalam pengumpulan data. Analisis data penelitian ini menggunakan analisis regresi linear sederhana karena peneliti ingin melihat pengaruh variabel ketersediaan koleksi terhadap pemanfaatan perpustakaan. 3.2 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Perpustakaan Universitas Medan Area. Jalan Kolam Nomor 1 Medan Estate Fax: 7364348, Medan 20223. 3.3 Populasi dan Sampel 3.3.1 Populasi Populasi digunakan untuk menyebutkan seluruh elemen/anggota di suatu wilayah yang menjadi sasaran atau merupakan keseluruhan dari objek penelitian. Menurut Sugiono yang dikutip oleh Hikmat (2011: 60) Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari yang kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi pada penelitian ini adalah mahasiswa pengguna Perpustakaan UMA sampai dengan 2016 yaitu sebanyak 3775 orang.
Tabel 3.1 Mahasiswa Universitas Medan Area Berdasarkan Fakutas No Fakultas Jumlah Mahasiswa 1 F. Teknik 1067 2 F. Psikologi 916 3 F. Pertanian 625 4 F. Hukum 736 5 F. Biologi 160 6 F. ISIPOL 271 Jumlah 3775 Orang 3.3.2 Sampel Menurut Arikunto (2006: 131) Sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti. Sampel adalah objek dari populasi yang diambil melalui teknik sampling. Sampel diambil oleh peneliti karena jumlah karakteristik pada populasi sangat banyak. Sampel yang diambil dari populasi harus bersifat mewakili (representative). Peneliti menentukan banyak sampel menggunakan Rumus Slovin. Rumus Slovin: Keterangan: n = Ukuran Sampel
N = Ukuran Populasi e = Taraf kesalahan sebesar 10% Maka sampel penelitian ini adalah: Berdasarkan rumus Slovin dapat diketahui jumlah sampel sebanyak 97 orang. Sedangkan kriteria untuk menentukan sampel, peneliti menggunakan teknik Proportionate Strafield Random Sampling karena populasi bersifat heterogen sehingga sampel harus dikelompokkan berdasarkan tingkatan (strata). Berikut ini tabel perolehan jumlah sampel untuk masing masing strata berdasarkan fakultas: Tabel 3.2 Penentuan Sampel Berdasarkan Strata No Fakultas Populasi Sampel 1 F. Teknik 1067 2 F. Psikologi 916
3 F. Pertanian 625 4 F. Hukum 736 5 F. Biologi 160 6 F. ISIPOL 271 Jumlah 3775 Orang 97 Orang 3.4 Teknik Pengumpulan Data Teknik mengumpulkan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Angket, yaitu pengumpulan data dengan memberikan daftar pernyataan untuk diisi oleh responden. 2. Studi kepustakaan dan dokumentasi, yaitu mengumpulkan data atau dokumen yang berhubungan dengan masalah penelitian. 3.5 Jenis dan Sumber Data Jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Data Primer Data yang langsung diperoleh dari responden melalui angket dan observasi ke Perpustakaan Medan Area. 2. Data sekunder Data yang mendukung data primer yang diperoleh melalui buku, jurnal, serta dokumen dokumen lainnya yang berkaitan dengan masalah penelitian.
3.6 Definisi Operasional Variabel Penelitian ini memiliki dua variabel yang akan diukur yaitu ketersediaan koleksi sebagai variabel bebas (X) dan pemanfaatan perpustakaan sebagai variabel terikat (Y). 1. Variabel Ketersediaan Koleksi (X) Ketersediaan koleksi adalah kesiapan bahan pustaka di perpustakaan untuk digunakan, dimanfaatkan, dan didayagunakan pengguna Perpustakaan Universitas Medan Area. Indikator Variabel (X) adalah : a. Kerelevanan b. Berorientasi kepada pengguna perpustakaan c. Kelengkapan koleksi d. Kemutakhiran koleksi 2. Variabel Pemanfaatan Perpustakaan (Y) Pemanfaatan perpustakaan adalah proses atau cara, perbuatan untuk menggunakan semua layanan dan fasilitas yang tersedia di Perpustakaan Universitas Medan Area. Indikator Variabel (Y) adalah: a. Frekuensi Pemanfaatan Perpustakaan b. Tujuan Pemanfaatan Perpustakaan c. Peran Pustakawan d. Cara Pemanfaatan Koleksi
3.7 Skala Pengukuran Variabel Skala pengukuran variabel yang digunakan pada penelitian ini adalah skala Likert. Menurut Umar (2008:70), Skala Likert ini berhubungan dengan pernyataan tentang sikap seseorang terhadap sesuatu, misalnya setuju tidak setuju, senang tidak senang, dan baik tidak baik. Bobot untuk setiap jawaban responden menggunakan sistem skor skala Likert dengan ketentuan sebagai berikut: a. Jawaban Sangat Setuju mempunyai skor 5 b. Jawaban Setuju mempunyai skor 4 c. Jawaban Kurang Setuju mempunyai skor 3 d. Jawaban Tidak Setuju mempunyai skor 2 e. Jawaban Sangat Tidak Setuju mempunyai skor 1 3.8 Pengujian Validitas dan Realibilias Instrumen 3.8.1 Uji Validitas Instrumen Validitas data penelitian dapat ditentukan oleh proses pengukuran yang akurat. Instrumen pengukuran dapat dikatakan valid apabila instrumen tersebut mengukur apa yang harusnya diukur. Ghozali (2005:19) menyatakan bahwa untuk mengukur validitas dapat dilakukan dengan 3 macam, yaitu: 1. Melakukan korelasi antara butir pertanyaan dengan total skor konstruk atau variabel. 2. Uji validitas dapat juga dilakukan dengan melakukan korelasi bivariate antara masing masing skor indikator dengan total skor konstruk.
3. Uji dengan Confirmatori Factor Analysis (DNA). Pengujian validitas angket dalam penelitian ini dilakukan dengan cara mengkorelasikan antara skor butir pertanyaan dengan total skor konstruk atau variabel menggunakan rumus Korelasi Product Moment yang dikembangkan oleh Person adalah sebagai berikut: Keterangan: r = Koefisien Korelasi Product Moment n = Jumlah individu dalam sampel x = Angka mentah variabel X y = Angka mentah variabel Y Pengukuran Uji Validilitas menggunakan software SPSS Versi 16.0 dengan ketentuan sebagai berikut: Jika r hitung > r tabel maka instrumen dinyatakan valid. Jika r hitung < r tabel maka instrumen dinyatakan tidak valid. 3.8.2 Uji Realibilitas Instrumen Instrumen yang baik tidak akan bersifat tendensius mengarahkan responden untuk memilih jawaban jawaban tertentu. Instrumen yang dipercaya, yang
reliabel akan menghasilkan data yang dapat dipercaya juga. Arikunto (2006:179) mengungkapkan bahwa Instrumen harus reliabel sebenarnya mengandung arti bahwa instrumen tersebut cukup baik sehingga mampu mengungkapkan data yang dapat dipercaya. Pengujian realibilitas angket dalam penelitian ini menggunakan realibilitas internal atau pengukuran sekali saja dan pengujian realibilitasnya digunakan uji Cronbach s Alphasuatu konstruk atau variabel dikatan reliabel jika memberikan nilai Cronbach s Alpha>0,60. Rumus yang digunakan untuk menghitung koefisien Cronbach s Alpha adalah sebagai berikut: Keterangan: r = Koefisien Realibilitas Instrumen (Cronbach s Alpha) k = Banyaknya Butir Pertanyaan = Total Varian Butir = Total Varian Butir pertanyaan yang sudah dinyatakan valid dalam uji validitas ditentukan realibilitasnya dengan kriteria: Jika r alpha positif atau lebih besar dari r tabel, maka pertanyaan reliabel. Jika r alpha negatif atau lebih kecil dari r tabel, maka pertanyaan tidak reliabel.
3.9 Analisis Deskriptif Analisis deskriptif dilakukan untuk mencari nilai rata rata, simpangan baku, distribusi frekuensi, modus, mean, dan median serta pembuatan histogram dari setiap variabel yaitu ketersediaan koleksi (variabel X) dan pemanfaatan perpustakaan (variabel Y). Analisis deskriptif dilakukan dengan menginterpretasikan besarnya persentase secara deskriptif berdasarkan tabel distribusi frekuensi jawaban responden. Berdasarkan rumus: Keterangan: P = Persentase jawaban f = Frekuensi dari setiap jawaban yang telah menjadi pilihan responden n = Jumlah responden Besar persentase yang diperoleh dari tabulasi data penulis menggunakan metode penafsiran sebagai berikut: 25% = Sebagian Kecil 26 49% = Hampir Setengah 50% = Setengah
51% - 75% = Sebagian Besar 76 99% = Pada Umumnya 100% = Seluruhnya 3.10 Analisis Data Data yang diperoleh dari hasil jawaban responden melalui angket, selanjutnya diolah untuk menghasilkan deskripsi jawaban dan akan ditabulasikan untuk mengetahui persentase dari masing masing jawaban. Model analisis data yang digunakan adalah menggunakan statistik regresi linier sederhana antara ketersediaan koleksi terhadap pemanfaatan perpustakaan. Model regresi linier sederhana dirumskan sebagai berikut: Y = Tingkat Pemanfaatan Perpustakaan a = Konstanta b = Koefisien Regeresi X = Ketersediaan Koleksi 3.11 Uji Parsial (Uji-t) Untuk mengetahui pengaruh ketersediaan koleksi terhadap pemanfaatan perpustakaan dilakukan pengujian secara parsial atau uji t. Uji t untuk menguji apakah hipotesis yang diajukan diterima atau ditolak yaitu dengan membandingkan nilai t hitung dengan t tabel pada tingkat kepercayaan 95% (a = 0,05). Jika t hitung > t tabel maka H 0 ditolak dan H a diterima. Hal ini berarti secara parsial ketersediaan koleksi berpengaruh signifikan terhadap pemanfaatan perpustakaan.
Sedangkan jika t hitung < t tabel maka H 0 diterima dan H a ditolak. Hal ini berarti secara parsial ketersediaan koleksi tidak berpengaruh signifikan terhadap pemanfaatan perpustakaan. 3.12 Koefisien Determinasi (R 2 ) Uji koefisien determinasi dilakukan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh antara variabel bebas (X) dengan variabel terikat (Y) yang dapat diketahui dari R Square (R 2 ). Nilai R digunakan antara 0 sampai 1 (0 < R< 1) ini berarti jika nilai R semakin mendekati 1 maka semakin kuat pengaruh variabel X terhadap variabel Y yaitu, pengaruh ketersediaan koleksi terhadap pemanfaatan perpustakaan semakin kuat. Sebaliknya jika nilai R semakin mendekati 0 maka semakin lemah pengaruh variabel X terhadap variabel Y yaitu, pengaruh ketersediaan koleksi terhadap pemanfaatan perpustakaan semakin lemah. Seluruh data penelitian diolah dengan menggunakan perangkat lunak SPSS (Statistical Product and Service Solution) versi 16.0.Berikut ini pedoman untuk mengukur kekuatan pengaruh ketersediaan koleksi terhadap pemanfaatan perpustakaan UMA. Tabel 3.3 Pedoman untuk Interpretasi terhadap Koefisien Determinasi Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,00 0,199 Sangat Rendah 0,20 0,399 Rendah 0,40 0,599 Sedang 0,60 0,799 Kuat 0,80 1,00 Sangat Kuat Sumber : (Sugiyono, 2006: 216)
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengumpulan Data Pengumpulan data yang dilakukan di penelitian ini berdasarkan angket dan studi kepustakaan. Pengumpulan data berdasarkan angket, denga cara memberikan daftar pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab. Angket diberikan kepada pengguna Perpustakaan Universitas Medan Area sebanyak 97 orang yang merupakan sampel penelitian. Angket disebarkan untuk mengukur pengaruh ketersediaan koleksi terhadap pemanfaatan perpustakaan Universitas Medan Area. Setiap variabel memiliki indikator yang kemudian menjadi beberapa butir pernyataan yang akan diolah menggunakan statistik. 4.2 Pengujian Validitas Instrumen Pengujian validitas instrumen bertujuan untuk mengetahui apakah butir butir pertanyaan pada angket mampu mengukur variabel yang akan diteliti. Pengujian validitas instrumen dilakukan dengan cara mengkorelasikan antara skor butir pernyataan dengan total skor konstruk atau variabel menggunakan rumus korelasi product moment. Uji validitas instrumen dalam penelitian ini dilakukan dengan membandingkan nilai r hitung pada setiap butir pernyataan dengan r tabel. Setiap butir pernyataan yang diketahui valid harus dikonversikan ke r tabel. Jika nilai r hitung >0.361 maka pernyataan adalah valid. Pengujian validitas instrumen