BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proses belajar akan mencapai keberhasilan, apabila pendidik dapat merencanakan proses pembelajaran dengan memahami karakter peserta didik dan mengelola pengalaman belajar peserta didik. Pembelajaran adalah suatu upaya yang dilakukan oleh seorang guru atau pendidik untuk membelajarkan siswa yang belajar. Pada pendidikan formal (sekolah), pembelajaran merupakan tugas yang dibebankan kepada guru, karena guru merupakan tenaga profesional yang dipersiapkan untuk itu (Tim Pengembang MKDP, 2011:128). Pendidik yang profesional mampu berinovasi dalam merancang suatu proses pembelajaran sesuai dengan tujuan yang akan dicapai. Proses pembelajaran pada anak usia Sekolah Dasar disesuaikan dengan karakter peserta didik. Karakteristik peserta didik Sekolah Dasar yaitu senang bermain dan mampu berpikir logis dengan bantuan benda-benda konkrit (nyata). Penyesuaian proses pembelajaran sesuai dengan karakter peserta didik bertujuan agar peserta didik mampu mengembangkan potensi yang ada di dirinya sesuai dengan karakter mereka masing-masing, serta dengan adanya penyesuaian tersebut tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan maksimal. Pendidik perlu menyusun proses pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan (PAIKEM). Pendidik harus menciptakan suasana aktif dalam proses pembelajaran, sehingga peserta didik aktif dalam bertanya jawab dengan pendidik maupun 1
2 sesama teman dan peserta didik juga mampu mengungkapkan gagasannya. Inovasi pembelajaran yang diciptakan oleh pendidik sangat diperlukan karena hal tersebut berdampak pada keberhasilan proses pembelajaran yang menyebabkan proses pembelajaran lebih bermakna bagi peserta didik. Kreativitas pendidik dalam menciptakan proses pembelajaran yang mampu mengembangkan kemampuan peserta didik sangat berguna bagi peserta didik untuk menghadapi tantangan masa depan. Efektifitas pembelajaran juga perlu diperhitungkan oleh pendidik agar tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik dan terciptanya pembelajaran yang mendidik baik dari aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Proses pembelajaran juga harus berlangsung secara menyenangkan karena usia Sekolah Dasar merupakan usia dimana anak masih senang bermain, sehingga proses pembelajaran menyenangkan perlu diciptakan agar peserta didik tidak merasa bosan dalam mengikuti pembelajaran di kelas. Berlangsungnya proses pembelajaran yang secara aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan (PAIKEM) membuat proses pembelajaran lebih bermakna bagi peserta didik dan memotivasi peserta didik untuk mau berkembang sesuai dengan karakternya. Pelaksanaan proses pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan membutuhkan kreativitas pendidik dalam mengelola kelas yang membuat peserta didik merasa senang dan nyaman selama proses pembelajaran, inovasi dalam menerapkan metode pembelajaran, serta keberagaman dalam penggunaan media pembelajaran dan sumber belajar. Pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan (PAIKEM) berpusat pada peserta didik. Peserta didik terlibat langsung dalam aktivitas di kelas untuk mengembangkan
3 potensinya, sedangkan pendidik hanya memfasilitasi peserta didik dalam proses pembelajaran. Berdasarkan hasil observasi di SD Negeri Trosobo 1 Taman Sidoarjo kelas III, penggunaan PAIKEM di kelas masih belum optimal. Proses pembelajaran sebagian besar masih berpusat pada pendidik. Keaktifan peserta didik masih tergolong rendah karena hanya beberapa peserta didik yang mau bertanya jawab dengan pendidik maupun peserta didik dan mengungkapkan gagasannya. Metode pembelajaran yang digunakan oleh pendidik sudah cukup bervariasi, yaitu dengan metode ceramah, tanya jawab, diskusi, penugasan, demonstrasi, dan unjuk kerja. Pengelolaan kelas sudah cukup baik karena pendidik mengelola kelas tanpa membedakan peserta didik (heterogen). Sumber belajar yang digunakan pendidik hanya buku paket dan lembar kerja siswa (LKS), sedangkan media pembelajaran yang digunakan hanya papan tulis dan media gambar. Kurangnya media pembelajaran yang digunakan oleh pendidik membuat proses pembelajaran di kelas tampak monoton, sehingga peserta didik kurang bersemangat dalam mengikuti proses pembelajaran. Bagi peserta didik kelas III, media pembelajaran merupakan aspek penting dalam menunjang proses pembelajaran karena peserta didik masih suka bermain. Adanya media pembelajaran yang menarik akan membuat peserta didik bersemangat dan termotivasi dalam mengikuti proses pembelajaran di kelas. Media pembelajaran yang berupa papan tulis membuat proses pembelajaran kurang bermakna karena peserta didik tidak terjun langsung dalam mencari pengetahuan dan proses pembelajaran terlihat hanya berpusat pada pendidik. Media pembelajaran lain yang digunakan yaitu media gambar. Media gambar yang digunakan sudah cukup
4 baik bagi peserta didik dalam memahami materi yang disampaikan oleh pendidik karena dapat mempermudah peserta didik dalam menggambarkan suatu permasalahan yang ingin ditampilkan oleh pendidik, serta membuat proses pembelajaran lebih bermakna. Adanya media gambar membuat peserta didik dapat berpikir secara konkrit, sehingga peserta didik lebih mudah dalam memahami suatu materi. Diperlukan keterampilan pendidik dalam memanfaatkan media gambar, namun apabila pendidik kurang terampil dalam memanfaatkan media tersebut maka tujuan pembelajaran yang sudah dirancang tidak dapat tercapai dengan maksimal. Penyebabnya adalah apabila pendidik kurang terampil dalam menjelaskan media tersebut, maka akan timbul berbagai penafsiran yang berbeda dari peserta didik. Selain itu, media gambar kurang efektif jika digunakan dalam kelompok besar karena tidak meratanya peserta didik dalam melihat gambar tersebut. Media pembelajaran adalah suatu sarana pembawa informasi dalam suatu interaksi antara peserta didik dan pendidik yang digunakan sebagai alat bagi pendidik untuk membantu memberikan informasi kepada peserta didik dalam suatu proses pembelajaran. Pendidik dapat memanfaatkan media pembelajaran sebagai sumber belajar yang dapat digunakan ketika proses pembelajaran, karena pendidik mempunyai keterbatasan yang tidak mungkin menjadi satu-satunya sumber belajar. Untuk mengatasi kekurangan dalam penggunaan media pembelajaran di SD Negeri Trosobo 1 Taman Sidoarjo, maka diperlukan pengembangan media pembelajaran. Media pembelajaran yang awalnya hanya papan tulis dan media gambar dapat dikembangkan menjadi media visual yang lebih konkrit. Peserta didik dapat mengkontrusikan antara pengetahuan yang
5 mereka miliki dengan pengetahuan baru yang didapatkan dari pengembangan media visual yang lebih konkrit. Pembelajaran juga jauh lebih bermakna karena dengan pengembangan media tersebut peserta didik dapat mengotak-atik media pembelajaran yang sudah dikembangkan. Pengembangan media pembelajaran tersebut adalah rumah cuaca. Media pembelajaran rumah cuaca diharapkan dapat membantu peserta didik dalam memahami materi tentang pengaruh cuaca bagi kegiatan manusia, menulis puisi berdasarkan gambar, serta membuat benda dari bahan kertas yang dapat digerakkan oleh angin. Pendidik dapat memanfaatkan media pembelajaran ini dengan menggunakannya dalam proses pembelajaran. Pemanfaatan media rumah cuaca dapat memancing rasa ingin tahu peserta didik dan membuat peserta didik merasa antusias dalam mengikuti pembelajaran di kelas. Selain itu, dengan media rumah cuaca proses pembelajaran akan lebih menarik dan bermakna karena dengan media tersebut mereka dapat bermain sambil belajar. Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Pengembangan Media Rumah Cuaca pada Tema KegiatankuKelas III Sekolah Dasar Negeri Trosobo 1 Taman Sidoarjo. Penelitian ini sangat perlu dilakukan karena kurangnya kreativitas pendidik dalam penggunaan media pembelajaran, sehingga penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kreativitas pendidik dalam menggunakan media pembelajaran agar proses pembelajaran akan lebih menyenangkan dan bermakna, serta memotivasi peserta didik.
6 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang sudah dipaparkan di atas, maka rumusan masalah penelitian ini adalah: bagaimana pengembangan media pembelajaran rumah cuaca tema kegiatankukelas III Sekolah Dasar Negeri Trosobo 1 Taman Sidoarjo? 1.3 Tujuan Penelitian Pengembangan Tujuan penelitian untuk mendeskripsikan pengembangan media pembelajaran rumah cuaca tema kegiatankukelas III Sekolah Dasar Negeri Trosobo 1 Taman Sidoarjo. 1.4 Spesifikasi Produk yang Diharapkan Produk yang diharapkan dalam penelitian pengembangan ini adalah sebagai berikut: 1. Rumah cuaca merupakan alat yang bermanfaat bagi pendidik untuk media pembelajaran tematik yang dapat dipadukan ke dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), Bahasa Indonesia, dan Seni Budaya dan Keterampilan yaitu tentang pengaruh cuaca bagi kegiatan manusia, menulis puisi berdasarkan gambar, serta membuat benda dari bahan kertas yang dapat digerakkan oleh angin. Media rumah cuaca membantu pendidik untuk menciptakan proses pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan.
7 2. Rumah Cuaca ini dimodifikasi dari media papan fabel yang didesain lebih konkrit sesuai dengan tema kegiatanku, sehingga memudahkan peserta didik dalam memahami materi. 3. Media rumah cuaca ini, didesain seperti puzzle dengan menggunakan sponge sebagai bahan dasar pembuatannya, sehingga sangat aman bagi peserta didik dan membuat proses pembelajaran lebih bermakna. 4. Rumah cuaca ini dapat mempermudah peserta didik dalam memahami materi pengaruh cuaca bagi kegiatan manusia, menulis puisi berdasarkan gambar, serta membuat benda dari bahan kertas yang dapat digerakkan oleh angin. 1.5 Pentingnya Penelitian dan Pengembangan Pengembangan media rumah cuaca ini dilakukan sebagai salah satu upaya untuk menunjang tercapainya tujuan pembelajaran kelas III Sekolah Dasar dengan tema kegiatanku. Pentingnya pengembangan media rumah cuaca, yaitu: 1. Bagi Peserta Didik a. Untuk mempermudah peserta didik dalam memahami materi tentang pengaruh cuaca bagi kegiatan manusia, menulis puisi berdasarkan gambar, serta membuat benda dari bahan kertas yang dapat digerakkan oleh angin. b. Untuk memvisualisasikan secara nyata tentang kegiatansaat cuaca cerah dan hujan. c. Untuk mengajak peserta didik belajar sambil bermain. d. Untuk memotivasi peserta didik untuk mengikuti proses pembelajaran.
8 2. Bagi Pendidik a. Untuk membantu pendidik dalam menyampaikan materi. b. Dihasilkannya produk rumah cuaca yang dapat dijadikan sebagai media penunjang proses pembelajaran, sehingga pembelajaran akan menjadi lebih bermakna dan menarik. c. Membantu pendidik untuk menciptakan proses pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan. 3. Bagi Peneliti a. Untuk menambah pengalaman dan pengetahuan bagi peneliti, sehingga dapat digunakan sebagai bekal untuk menjadi pendidik yang profesional. b. Untuk mengetahui media pembelajaran yang cocok untuk peserta didik sekolah dasar berdasarkan karakteristik peserta didik dan mata pelajaran. 1.6 Keterbatasan Penelitian Pengembangan Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah: 1. Penelitian ini memfokuskan bagaimana langkah-langkah mengembangkan media rumah cuaca. Pengembangan ini berdasarkan pada Kompetensi Dasar: a. Ilmu Pengetahuan Alam Kompetensi Dasar : 6.3 mendeskripsikan pengaruh cuaca bagi kegiatan manusia. b. Bahasa Indonesia Kompetensi Dasar : 8.2 menulis puisi berdasarkan gambar dengan pilihan kata yang menarik
9 c. Seni Budaya dan Keterampilan Kompetensi Dasar : 7.3 membuat benda yang dapat digerakkan oleh angin dari bahan kertas. 2. Pengujian dari media rumah cuaca ini hanya pengujian produk, yaitu layak tidaknya media ini bagi peserta didik kelas III sekolah dasar. Hasil tersebut diperoleh berdasarkan standar atau kriteria kelayakan media pembelajaran. 1.7 Definisi Istilah Beberapa istilah penting dalam penelitian pengembangan ini perlu diberi penegasan. Hal ini bertujuan untuk menghindari kemungkinan adanya salah interpretasi. Beberapa hal yang dimaksud antara lain sebagai berikut: 1. Pengembangan media merupakan upaya pembuatan media pembelajaran dengan mengembangkan bentuk penyajian media pembelajaran tersebut sehingga ada pembaharuan terhadap media yang sudah ada sebelumnya (Astuti,2012:9). 2. Media pembelajaran adalah media yang penggunaannya diintegrasikan dengan tujuan dan isi pelajaran yang bermaksud untuk mempertinggi kegiatan belajar mengajar dalam segi mutu (Hosnan,2014:111). 3. Rumah cuaca adalah sebuah media yang berbentuk semi 3 dimensi yang berbentuk kubus yang tidak memiliki tutup di atasnya. Rumah cuaca didesain seperti puzzle semi 3 demensi yang terbuat dari sponge. Sisi kubus yang berdiri dilukis sesuai dengan tema cuaca ( cerah dan hujan), sedangkan sisi bawah diberi benda-benda yang menunjang gambar, sehingga terlihat seperti nyata.