HUBUNGAN ANTARA STRES KERJA DAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN DI CV.KOMBOS KOTA MANADO RELATIONSHIP BETWEEN WORK STRESS AND WORK PRODUCTIVITY OF EMPLOYEMENT AT CV.KOMBOS MANADO Laurie N.M. Hidayat, Paul A.T. Kawatu, B.S. Lampus Bidang Minat Kesehatan Kerja, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado ABSTRACT Background: Job stress is a psychological disorder which is also part of the occupational health and psychological work, so that when a worker having a stress then the worker will have both physical and mental sickness, so they can not work optimally. Labor productivity is a mental attitude that has the passion to work hard and want to have a habit of doing improvement in order to increase. This study aims to determine the relationship between job stress and work productivity in CV. Kombos Manado. Research Methods: This study used a survey method by using cross sectional analytic study. The number of samples in this study were as many as 50 employees in CV Kombos Manado taken by using the purposive sampling techniques to the appropriate criteria. Collecting data done by interviews using a questionnaire. The Statistical tests than been used to analyze the relationship between variables is using the chi square. Research Result: The results showed that respondents who have a high stress job and having a good productivity experience by 9 people (36%) and respondents who had experienced high stress and poor productivity was 17 people (68%). Respondents who had low job stress and well productivity experience by 16 people (64%) and respondents who have low stress and poor productivity experienced by 8 people (32%). Conclusion: The results of the data analysis shows that there is a significant relationship between job stress with job productivity (p = 0.024). Keywords: Job stress, Work Productivity ABSTRAK Latar belakang: Stres kerja merupakan gangguan psikis yang juga bagian dari kesehatan kerja dan psikologis kerja, sehingga ketika mengalami stres seorang pekerja dapat menjadi sakit baik secara fisik dan mental, sehingga tidak dapat bekerja secara optimal. Produktivitas kerja adalah sikap mental yang mempunyai semangat untuk bekerja keras dan ingin memiliki kebiasaan untuk melakukan peningkatan perbaikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara stres kerja dan produktivitas kerja di CV.Kombos Manado. Metode penelitian: Penelitian ini menggunakan metode survei analitik dengan pendekatan cros sectional study. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 50 karyawan di CV.Kombos Manado yang di ambil dengan menggunakan teknik Purposive Sampling sesuai kriteria. Pengumpulan data melalui wawancara dengan menggunakan kuesioner. Uji statistik yang digunakan untuk menganalisis hubungan antar variabel menggunakan chi square. Hasil penelitian: hasil penelitian menunjukkan bahwa responden yang memiliki stres kerja tinggi dan mengalami produktivitas yang baik sebanyak 9 orang (36%) dan respoden yang memiliki stres tinggi dan mengalami produktivitas yang buruk sebanyak 17 orang (68%). Responden yang memiliki stres kerja rendah dan produktivitas baik sebanyak 16 orang (64%) dan responden yang memiliki stres rendah dan mengalami produktivitas buruk sebanyak 8 orang (32 %). Kesimpulan: hasil analisis data menunjukkan terdapat hubungan yang bermakna antara stres kerja dengan produktivitas kerja (p = 0.024). Kata kunci : Stres kerja, Produktivitas Kerja 1
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di era globalisasi menuntut pelaksanaan kesehatan kerja di setiap tempat kerja, termasuk di sektor formal dan informal, dalam pelaksanaan pekerjaan sehari-hari pekerja di berbagai sektor akan beresiko terhadap penyakit akibat terhadap kerja, baik fisik maupun psikis, dan resiko ini bervariasi mulai dari yang paling ringan sampai yang paling berat. Stres kerja merupakan penyakit akibat kerja dan gangguan psikis yang juga bagian dari kesehatan kerja dan psikologis kerja, sehingga ketika mengalami stres seorang pekerja dapat menjadi sakit baik secara fisik dan mental, sehingga tidak dapat bekerja secara optimal. Produktivitas kerja sendiri adalah sikap mental yang mempunyai semangat untuk bekerja keras dan ingin memiliki kebiasaan untuk melakukan peningkatan perbaikan, dan kemungkinan besar dapat dipengaruhi oleh stres kerja 1. Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan di CV.Kombos Manado selama kurun waktu 3 bulan peneliti telah melakukan observasi awal dan mendapati adanya gejala-gejala stres secara fisiologis terdapat pada karyawan, hal ini tidak berdasarkan subjektifitas dari peneliti sendiri, namun dibandingkan dengan teori yang dipaparkan oleh Munandar (2008). Hal ini tidak jauh berbeda dengan teori yang dijelaskan oleh Wilson (2010) dalam bahwa stres menyebabkan perubahan-perubahan fisiologis yang jelas, dan hal itu merupakan tandatanda stres 2. Tidak jauh berbeda dengan penelitian yang menyatakan bahwa sumber stres kerja adalah tempat kerja itu sendiri, dimana sumber stres sangat berhubungan dengan lingkungan kerja maupun jenis pekerjaan, sehingga hal ini menyebabkan stres bisa mempengaruhi seseorang dalam bekerja, dan kemungkinan besar berpengaruh terhadap tingkat produktivitas 3. Melalui hal ini, pentingnya melihat stres kerja pada karyawan, agar dapat terlihat tingkat produktivitasnya. Berdasarkan uraian dari latar belakang diatas, mendorong peneliti melakukan penelitian untuk melihat apakah ada hubungan antara stres kerja dengan produktivitas kerja karyawan pada CV. Kombos Kota Manado. METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode survei analitik dengan pendekatan cross sectional study. B. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di CV.Kombos Kota Manado, pada bulan Febuari April 2013. C. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan yang bekerja di CV.Kombos Manado yang berjumlah 81 orang. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik pengambilan purposive sampling. Sampel pada penelitian ini adalah karyawan yang bekerja di CV.Kombos Manado dan didapatkan total sampel sebanyak 50 orang, berdasarkan kriteria sampel yang digunakan. 2
D. Pengolahan dan Analisis Data A. Pengolahan data Tahap pengolahan data antara lain: 1) Editing data, yaitu kegiatan pemeriksaan kelengkapan pengisian kuisioner oleh pewawancara yang dilakukan segera setelah wawancara di lakukan. 2) Coding data, yaitu kegiatan pemeberian kode pada data yang sudah di kumpulkan. 3) Entry data, yaitu kegiatan memasukan data dari kuesioner ke dalam program komputer. 4) Cleaning data, yaitu mengecek kembali data yang telah di entry untuk mengetahui adanya kesalahan atau tidak. B. Analisis data Tahapan analisis data sebagai berikut. 1) Analisis univariat bertujuan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan karakteristik setiap variabel penelitian. Variabel yang dianalisis secara univariat dalam penelitian ini adalah karakteristik responden, variabel pengetahuan dan pekerjaan ibu, serta pemberian ASI eksklusif dalam bentuk tabel frekuensi. 2) Analisis bivariat untuk melihat hubungan tiap variabel independen (pengetahuan dan pekerjaan ibu) dan dependen (pemberian ASI eksklusif) dengan menggunakan uji chi-square. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Stres Kerja Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa tingkat stres kerja tinggi berjumlah 26 orang dengan presentase (52 %), dan tingkat stres rendah berjumlah 24 orang dengan presentase (48 %), sampel yang diambil dalam penelitian ini sebanyak 50 orang dari 81 populasi. Membahas tentang kesehatan mental, hal ini tidak lepas dari stres kerja, berdasarkan teori yang ada Stres kerja merupakan tekanan psikologis yang dapat menyebabkan berbagai bentuk penyakit baik penyakit secara fisik maupun mental (kejiwaan) dan dalam menilai baik-buruknya produktivitas, dapat menggunakan ukuran stres, dimana stres bisa saja menjadi faktor yang mempengaruhi tingkatan produktivitas. Sejalan dengan penelitian lain yang menujukkan bahwa adanya pengaruh negatif stres kerja terhadap produktivitas kerja, penelitian ini dilakukan pada 30 karyawan di Dealer Yamaha Sarana Mas Sejahtera motor Malang 4. B. Gambaran Produktivitas Kerja Hasil penelitian menunjukan bahwa, tingkat produktivitas kerja baik berjumlah 25 orang dengan presentase (50 %), dan tingkat produktivitas buruk berjumlah 25 orang dengan presentase (50 %). Hal ini merupakan suatu kesenjangan, namun hasil ini dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor yang lain seperti faktor kerja menurut usia, masa kerja, dan faktor jenis pekerjaaan. Penelitian ini tidak jauh berbeda dengan penelitian yang dilakukan pada karyawan PT. Semen Tonasa (Persero) Pangkep, sampel yang diambil dalam penelitian ini sebanyak 92 orang dari 1323 orang populasi, dimana hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat stres kerja mempengaruhi terhadap produktivitas karyawan 6. 3
C. Hubungan antara Stres Kerja dengan produktivitas kerja. Tabel 1. Hubungan antara Stres Kerja dengan Produktivitas kerja Stres Kerja Produktivitas Kerja Total p value Baik % Buruk % n % Tinggi 9 36 17 68 26 Rendah 16 64 8 32 24 48 52 0,024 Total 25 100 25 100 50 100 Pada tabel 1 memperlihatkan bahwa responden yang memiliki stres kerja tinggi dan mengalami produktivitas yang baik sebanyak 9 orang (36%) dan respoden yang memiliki stres tinggi dan mengalami produktivitas yang buruk sebanyak 17 orang (68%). Responden yang memiliki stres kerja rendah dan produktivitas baik sebanyak 16 orang (64%) dan responden yang memiliki stres rendah dan mengalami produktivitas buruk sebanyak 8 orang (32 %). Berdasarkan hasil analisis Chi-Square pada tingkat kemaknaan 95% dan nilai α atau tingkat kesalahan = 0,05 diperoleh p-value sebesar 0,024. Jika nilai p-value lebih kecil dari pada nilai α artinya Ho ditolak yang berarti ada hubungan antara stres kerja dengan produktivitas kerja. PENUTUP Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan dalam penelitian Hubungan antara stres kerja dengan produktivitas kerja dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna (p-value = 0,024). Saran a. Bagi Pekerja : Adanya keterbukaan dengan pimpinan yang pada akhirnya berimplikasi pada produktivitas karyawan yang optimal. Pekerja juga dapat memperhatikan faktor individu yang dapat mempengaruhi produktivitas. b.peneliti : Diharapkan bagi peneliti dimasa yang akan datang agar dapat melakukan penelitian lanjutan mengenai faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kesehatan pekerja. c. Perusahaan : Perusahaan hendaknya lebih memperhatikan faktor individu, faktor kelompok dan organisasi karena ketika faktor ini dapat memberikan pengaruh ke produktivitas karyawan. Perusahaan perlu memperhatikan, serta menjaga stabilitas stress kerja yang disebabkan oleh faktor individu, kelompok dan organisasi. 4
DAFTAR PUSTAKA 1. Munandar. 2008. Psikologi Indutri & Organisasi. PuJakarta : UI Press 2. Salampessy. 2011. Taklukan Stres. Batam : Lucky Publishers 3. Wijono. 2010. Psikologi Industri & Organisasi. Jakarta : Kencana Prenada Media Group 4. Kusumaningtyas. 2010. Hubungan antara stres kerja dan produktivitas kerja karyawan bagian marketing dealer Yamaha Sarana Mas Sejahtera Motor Malang. Thesis. 2011 5. Tarwaka. 2010. Ergonomi Industri. Surakarta : Harapan Press 6. Hermita. 2011. Pengaruh Stres Kerja Terhadap Kinerja Karyawan pada PT. Semen Tonasa (Persero) Pangkep.Skripsi. 2011 5