CHAPTER REPORT PERSONALITY DEVELOPMENT BY ELIZABETH B. HURLOCK Report by: Bekti Beza
What Personality Is Apa itu kepribadian?
Gambaran Isi Buku Personality Development Elizabeth B. Hurlock. Buku yang memaparkan tentang masalahmasalah perkembangan kepribadian ini diterbitkan oleh Tata McGraw-Hill Publising Company LTD. New Delhi TMH Edition 1976.
1. Part One : The Meaning Of Personality a) Chapter 1 : What Personality Is b) Chapter 2 : The Personality Pattern c) Chapter 3 : Symbols of Self d) Chapter 4 : Molding The Personality Pattern e) Chapter 5 : Persistence and Change 2. Part Two : Personality Determinants a) Chapter 6 : Physical Determinans b) Chapter 7 : Intelektual Determinans c) Chapter 8 : Emotional Determinans d) Chaper 9 : Social Determinans e) Chapter 10 : Aspirations and Achievements f) Chapter 11 : Sex Determinants g) Chapter 12 : Educational Determinants h) Chapter 13 : Family Determinants 3. Part Three : Evaluation of Personality a) Chapter 14 : Sick Personalities b) Chapter 15 : Healthy Personalities Content
Kepribadian Pada awalnya konsep ilmiah kepribadian menitik beratkan pada manifestasi aspek kepribadian yang kemungkinan dapat diamati oleh pihak lain. Kata Personality berasal dari bahasa Yunani Persona yang berarti topeng yang digunakan oleh aktor dalam pementasan drama untuk menyembunyikan identitas asli mereka di atas panggung.
Berbeda dengan konsep ilmiah kepribadian pada masa awal, konsep ilmiah terbaru mengenai kepribadian menekankan pada aspek motivasi dan perilaku. Yang menjadi sorotan utamanya bukan saja bagaimana seseorang tampil di depan orang lain, namun siapa orang itu sesungguhnya dan mengapa ia berperilaku sebagai dirinya.
Allport Kepribadian itu adalah organisasi dinamis dari sistem psico-fisikal yang terdapat dalam diri seseorang dan menentukan perilaku karakteristik serta pikiran orang tersebut. Dalam hal ini ditekankan bahwa karakter tidaklah sama dengan kepribadian. Karaktek lebih mengarah ke aspek moral dari kepribadian yang dikendalikan oleh kata hati.
Kepribadian itu unik. Individualitas yang berkenaan dengan keunikan dari kepribadian menyebabkan setiap orang menjadi sebuah fenomena yang tidak akan berulang ( a never repeated phenomenon). Hal ini dapat diamati melalui penampilan dan pola perilaku pada individu yang baru lahir dan akan terlihat semakin jelas seiring dengan bertambahnya usia.
Individualitas lebih merupakan perbedaan kuantitatif dari sifat kepribadian (personality traits) dan dalam kombinasi sikap, dari pada berupa perbedaan kualitatif dari sifat kepribadian. Sebagian besar hal ini disebabkan oleh perbedaan keturunan (hereditary differences) sebagai hasil dari perbedaan yang terjadi dalam kombinasi genetik dan sebagian lagi diakibatkan oleh faktor lingkungan yang memberikan pengaruh yang berbeda terhadap keunikan potensi bawaan/turunan.
Kata hati seseorang ditunjukkan dalam dua cara yang berbeda yaitu : Hasrat seseorang untuk menciptakan kesan yang positif di hadapan orang lain, dan Keinginannya untuk dapat menilai kepribadian orang lain secara akurat.
Menilai Kepribadian Tiga metode semi ilmiah terdahulu dan yang paling populer adalah : Phsygnomy (menilai orang berdasarkan struktur bentuk wajah) Facial features; phrenology (cara menilai orang berdasarkan bentuk dan ukuran kepala), Graphology (cara menilai orang berdasarkan tulisan tangannya).
2 rintangan besar. menilai kepribadian: Rintangan pertama adalah kesulitan dalam membedakan antara kepribadian seseorang yang sesunguhnya (the person s real personality) atau bagaimana orang tersebut sesungguhnya dalam dirinya- dan kepribadian yang ditunjukkan (manifest personality)- atau pola perilaku yang ditunjukkan seseorang dihadapan orang lain-yang akan menyelubungi alasan (motive) seseorang yang sesungguhnya, sehingga ia akan berusaha untuk berperilaku sesuai dengan tuntutan sosial (masyarakat) agar dapat diterima oleh masyarakat.
Rintangan terbesar kedua dalam menilai kepribadian secara akurat berasal dari penerimaan terhadap stereotif budaya yang akan mempengaruhi kesan pertama yang dibuat oleh seseorang terhadap orang lain, pendapat dan perilakunya terhadap orang lain, serta pendapatnya mengenai dirinya sendiri.
Stereotif budaya diperoleh melalui pembelajaran sosial dilingkungan keluarga (rumah), di sekolah, dari lingkungan sekitar (tetangga) serta dari masyarakat luas dan media masa. Lingkungan-lingkungan tersebut meliputi berbagai macam jenis orang dengan bermacam peranan dalam kehidupan. Terdapat stereotif anggota keluarga, stereotif berdasarkan perbedaan pekerjaan, perbedaan agama, ras, bangsa, kelompok sosio ekonomi, serta perbedaan usia. Stereotif yang keliru (secara keseluruhan maupun sebagian) mengenai kepribadian pada umumnya sudah mengakar dan mentradisi sehingga sulit sekali untuk dikoreksi. Pengaruh dari hal tersebut muncul dalam penilaian kepribadian (personality judgment) serta mempengaruhi perilaku seseorang terhadap orang lain, seperti halnya perilaku terhadap dirinya sendiri.
Pembahasan Mengenai Definisi Kepribadian Anis Syafarudin (2007) menyoroti kepribadian sebagai himpunan dan ciri-ciri jasmani dan rohani atau kejiwaan yang relatif tetap yang membedakan seseorang dengan orang lain pada sisi dan kondisi yang berbeda-beda.
Secara umum kepribadian menunjuk pada bagaimana individu tampil dan menimbulkan kesan bagi individu-individu lainnya. Pada dasarnya definisi kepribadian secara umum ini adalah lemah karena hanya menilai perilaku yang dapat diamati saja dan tidak mengabaikan kemungkinan bahwa ciri-ciri ini bisa berubah tergantung pada situasi sekitarnya. Selain itu, definisi ini juga disebut lemah karena sifatnya yang bersifat evaluatif (menilai). Bagaimanapun pada dasarnya kepribadian itu tidak dapat dinilai baik atau buruk, karena bersifat netral.
Kepribadian Menurut Psikologi George Kelly: Kepribadian sebagai cara yang unik dari individu dalam mengartikan pengalaman-pengalaman hidupnya Gordon Allport: Kepribadian sebagai sesuatu yang terdapat dalam diri individu yang membimbing dan memberikan arah kepada seluruh tingkah laku individu yang bersangkutan. Allport memandang kepribadian sebagai suatu organisasi yang dinamis dari sistem psikofisik individu yang menentukan tingkah laku danpikiran individu secara khas.
Sigmund Freud: Kepribadian sebagai suatu struktur yang terdiri dari tiga sistem, yaitu id, ego, dan super ego. Dan tingkah laku tidak lain merupakan hasil dari konflik dan rekonsiliasi ketiga sistem kepribadian tersebut.
Kepribadian dipandang sebagai organisasi yang menjadi penentu atau pengarah tingkah laku kita; Para teoris kepribadian memandang kepribadian sebagai sesuatu yang unik dan atau khas pada diri setiap orang. Kepribadian merepresentasikan proses keterlibatan subyek atau individu atas pengaruh-pengaruh internal dan eksternal yang mencakup faktor-faktor genetik atau biologis, pengalaman-pengalaman sosial dan perubahan lingkungan. Atau dengan kata lain, corak dan keunikan kepribadian individu itu dipengaruhi oleh faktor-faktor bawaan dan lingkungan.
Kepribadian Menurut Islam Dr. Ibrahim Anis (1972) dalam kitab Al-Mu jam Al- Wasith (475) diartikan secara bahasa shifaatun tumayyizu al-syakhsha min ghairihi (sifat atau karakter yang membedakan seseorang dengan yang lainnya.). Mujib dan Muzakir berpendapat bahwa sejumlah ayat dan hadist, secara tidak langsung, telah menyebutkan bahwa selama periode pranatal individu tidak hanya mengalami perkembangan pisik, melainkan sekaligus mengalami perkembangan psikologi.
Qur an surat 22 : 5 hai manusia jika kamu dalam keraguan tentang kebangkitan (dari kubur), maka ( ketahuilah) sesungguhnya kami telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari setetes mani, kemudian dari segumpal darah, kemudian dari segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar Kami jelaskan kepada kamu dan kami tetapkan dalam rahim, apa yang Kami kehendaki sampai waktu yang sudah ditentukan, kemudian kami keluarkan kamu sebagai bayi, kemudian (dengan berangsur-angsur) kamu sampailah kepada kedewasaan, dan diantara kamu ada yang diwafatkan dan (ada pula ) diantara kamu yang dipanjangkan umurnya sampai pikun, supaya dia tidak mengetahui lagi sesuatupun yang dahulunya telah diketahuinya. Dan kamu lihat bumi ini kering, kemudian apabila telah kami turunkan air diatasnya, hiduplah bumi itu dan suburlah dan menumbuh berbagai macam tumbuh-tumbuhan yang indah.
Dari ayat di atas terlihat bahwa menusia tersusun dari unsur materi dan immateri, jasmani dan rohani. Tubuh manusia yang berasal dari tanah dan roh atau jiwa berasal dari substansi immateri di alam ghaib. Tubuh pada akhirnya akan kembali menjadi tanah atau jiwa akan pulang ke alam ghaib.
IMPLIKASI Merupakan langkah awal untuk membuka pemahaman terhadap teori-teori yang berkaitan dengan kajian mengenai kepribadian, khususnya Personality Development; Memberikan pemantapan konsep bagi upaya untuk memahami substansi kajian pendidikan umum secara interdisipliner Memberikan pemahaman yang lebih mendalam terhadap kajian mengenai kepribadian melalui diksusi-diskusi yang diadakan dalam perkuliahan
Hatur Nuhun Terima kasih