STRATIGRAFI Yuli Ifana Sari
Pengertian Srtatigrafi: menggembarkan susunan lapisan sedimen dari waktu ke waktu untuk mendapatkan pengetahuan sejarah ttg bumi. Perlapisan batuan mengandung makna penting dlm menentukan umur relatif batuan dan lingkungan pengendapan dlm hubungan ruang dan waktu. Lapisan2 batuan sedimen mengandung catatan penting pada masa silam seperti iklim, jenis organisme yg hidup, lingkungan tempat batuan, kapan batuan tsb terbentuk.
Ilmu stratigrafi muncul di Britania Raya pada abad ke- 19. Perintisnya adalah William Smith. Kala itu diamati bahwa beberapa lapisan tanah muncul pada urutan yang sama (superposisi). Kemudian ditarik kesimpulan bahwa lapisan tanah yang terendah merupakan lapisan yang tertua, dengan beberapa pengecualian. Karena banyak lapisan tanah merupakan kesinambungan yang utuh ke tempat yang berbedabeda maka, bisa dibuat perbandingan pada sebuah daerah yang luas. Setelah beberapa waktu, dimiliki sebuah sistem umum periode-periode geologi meski belum ada penamaan waktunya.
Ciri batuan sedimen adalah berlapis-lapis, pipih berbentuk lempengan. Penyebab perlapisan kadang-kadang mudah ditafsirkan namun ada pula yang sulit diketahui penyebabnya. Pada batuan sedimen klastik, penyebab perlapisan batuan adalah: 1. Perubahan iklim, yang berpengaruh pada banyak sedikitnya bahan sedimen yang diendapkan. 2. Perubahan tinggi muka laut(transgresi dan regresi laut),berpengaruh pada perbedaan ketinggian antara daerah asal sedimen dengan lingkungan pengendapan. 3. Pengangkatan daerah asal sedimen, berpengaruh pada besar kecilnya erosi, daya angkut sungai, dan sifat batuan yang diendapkan. 4. Pengaruh kimia, misalnya garam-garaman menyebabkan terjadinya pengendapan secara kimiawi. 5. Perlapisan karena organisme, misalnya pada kurun waktu tertentu lingkungan memungkinkan hidupnya organisme maka terbentuklah lapisan yang berbeda.
Prinsip-prinsip Stratigrafi 1. Prinsip kemendataran awal Menjelaskan bhwa proses pengendapan bahan sedimen pd awalnya mendatar, kecuali sedimen kasar di lingkungan pengendapan non marin sering membentuk sudut 30 derajat menurut sudut hentinya. Contoh: kipas aluvial, endapan rombakan batuan, dan endapan vulkanik di lereng gunungberapi.
2. Prinsip superposisi Prinsip ini sangat sederhana, yaitu pada kerak bumi tempat diendapkannya sedimen, lapisan yang paling tua akan diendapkan paling bawah, kecuali pada lapisan-lapisan yang telah mengalami pembalikan atau pelipatan rebah.
3. Prinsip kesinambungan menyamping Menjelaskan bahwa perlapisan batuan sedimen menerus melintasi ledok pengendapan, tdk diendapkan di satu tempat saja scr vertikal. Oleh krn itu, dlm suatu lingkungan pengendapan,perlapisan batuan masih diketemukan scr menyamping.
Satuan-satuan Stratigrafi Lapisan batuan sedimen juga perlu diberi nama supaya mudah dibedakan dengan lapisan batuan lain. Satuan perlapisan batuan terkecil yang masih dapat diamati di lapangan disebut lapisan (laminae). Lapisan-lapisan yang mempunyai kesamaan tertentu misalnya kesamaan litologi digabung dan disebut formasi (formation).
Suatu formasi dapat pula dibagi ke dalam anak bagian, misalnya formasi tersebut terdiri dari lapisan yang berganti-ganti antara batupasir lempung - batupasir lempung maka batupasir dan lempung disebut anggota (member). Beberapa formasi yang mempunyai persamaan sifat-sifat tertentu digabungkan menjadi kelompok (group), misalnya beberapa formasi batuan endapan vulkanik disebut kelompok vulkanik.
Lapisan, formasi, anggota, dan kelompok biasanya diberi nama menurut tempat diberikan singkapan terbaik atau berdasarkan tempat pertama kali diketemukan. Contoh: Formasi Tellisa di Sumatera Selatan, terutama terdiri dari lapisan-lapisan lempung dan napal, diberi nama sesuai nama anak sungai Tellisa (di Jambi) tempat diketemukannya singkapan.
Jadi pemberian nama sangat subyektif, namun kalau sudah diberi nama oleh peneliti terdahulu maka hendaknya jangan membuat nama baru lagi.
Ketidak Selarasan dlm Stratigrafi Lyell dan ahli geologilainnya pada abad ke 19 berspekulasi bahwa memungkinkan untuk menentukan umur mutlak batuan dengan menggunakan catatan stratigrafi. Dia mengatakan bila seseorang mengukur tingkat sedimentasidi laut, dan mengukur tebal seluruh sedimen, maka mungkin untuk menghitung berapa lama terjadinya lapisan batuan sedimen tsb.
Hal tersebut dapat dilakukan dengan benar dengan mengasumsikan bahwa; a. Tingkat sedimentasi konstan selama terjadi sedimentasi b. Diasumsikan bahwa seluruh lapisan conform, yang berati diendapkan lapisan demi lapisan tanpa interupsi/gangguan. Jika ada gap/ada yang hilang dalam catatan geologi karena tererosi atau tidak ada pengendapan maka waktu yang didapatkan dari perhitungan akan mengalami kesalahan. Asumsi pertama salah karena dari pengamatan sehari-hari pada masa sekarang berbeda tingkat sedimentasi dari tempat satu ke tempat yang lainnya dan dari waktu ke waktu. Asumsi kedua juga salah karena sedimen dapat hilang secara periodik oleh perubahan lingkungan seperti perubahan tinggi permukaan laut dan aktivitas tektonik yang memimpin ke terjadinya erosi dan tidak terjadi pengendapan.
Unkonforminitas adalah tidak adanya kesinambungan dalam urutan sedimentasi. Hal itu terjadi karena perubahan kondisi lingkungan yang menyebabkan tidak terjadinya pengendapan pada waktu tertentu. Ada tiga jenis unkonforminitas yang dijumpai dalam batuan sedimen, yaitu angular unconformity, diskonformity, nonconformity.
Angular unconformity, berkaitan dengan lapisan yang lebih tua mengalami deformasi kemudian tererosi sebelum lapisan lebih muda diendapkan diatasnya.
Disconformity, yaitu unkonforminitas yang permukaan lapisan tidak teratur diantara lapisan mendatar yang disebabkan oleh berhentinya sedimentasi dan terjadi erosi, tetapi tidak ada pemiringan lapisan. Diskonforminitas mudah dikenali karena lapisan diatas dan dibawahnya mendatar. Noncomforminity, dimana lapisan sedimen terletak diatas bakuan bekuatau batuan metamorf.