CONTOH KASUS: 1. Pemerintah ingin melaksanakan suatu proyek dg investasi sebesar 40 juta. Diperkirakan umur proyek tersebut adalah 5 tahun. Penghasilan atas proyek tsb adalah: 1. Pendapatan/thn = 45 jt 2. Biaya Operasional = 22 juta 3. Pajak penghasilan 40% Analisa apakah proyek tersebut layak untuk dilaksanakan ataukah tidak. UMUR PROYEK 5 TAHUN --- DEPRESIASI : METODE GARIS LURUS PERKIRAAN PENDAPATAN DAN BIAYA : HASIL PENDAPATAN RP 45.000.000; BIAYA DILUAR DEPRESIASI RP 22.000.000; BIAYA DEPRESIASI RP 8.000.000; PAJAK PENGHASILAN 40% PERKIRAAN RUGI-LABA DAN ARUS KAS PER- TAHUN PROYEK DENGAN DISCOUNT RATE 10% 2. Perusahaan ABC mempunyai rencana untuk membeli sebuah mesin baru untuk mengganti sebuah mesin lama. Harga mesin baru beserta biaya pemasangannya sebesar Rp 60.000 dengan taksiran umur penggunaan 3 tahun. Mesin lama yang masih mempunyai umur penggunaan 3 tahun lagi kalau dijual pada waktu ini harganya sesuai dengan harga bukunya yaitu Rp 15.000. jika mesin lama dijual dan diganti dengan mesin baru, maka jumlah investasi tambahan atau aliran kas keluar neto (net cash outlay) untuk investasi tersebut adalah Rp 45.000, yaitu harga beli mesin beserta biaya pemasangan (Rp 60.000) dikurangi dengan hasil
penjualan mesin lama (Rp 15.000). Penggantian mesin lama dengan mesin baru diharapkan akan dapat menghemat biaya tenaga kerja, material, dan biaya reparasi (cash saving) setiap tahunnya sebesar Rp 27.500 sebelum pajak. Pajak penghasilan ditetapkan 40%. Berdasarkan data tersebut susunlah dua macam perhitungan dengan dasar accounting (accrual basis) dan atas dasar cash inflow! Jawab: Uraian Dasar Accounting Dasar Cash Flow Penghematan biaya untuk tenaga kerja, material dan biaya Rp 27.500 Rp 27.500 reparasi Depresiasi mesin baru Rp 20.000 dikurangi: Depresiasi mesin lama Rp 5.000 Tambahan depresiasi Rp 15.000 Kenaikan taxable income (keuntungan yang dikenakan pajak) Rp 12.500 Kenaikan pajak penghasilan (40%) Rp 5.000 Rp 5.000 40% x 12.500 Kenaikan keuntungan neto sesudah pajak Rp 7.500 Kenaikan cash inflows atau proceeds Rp 22.500 Cash inflows = Keuntungan neto sesudah pajak + depresiasi a. Metode Payback Period (PP ) Ada dua cara perhitungan PP, yaitu: 1) Jika proceeds sama setiap tahunnya Contoh: Jumlah investasi Rp 45.000, proceeds= Rp 22.500, maka PP = (Rp 45.000/Rp 22.500) x 1 tahun = 2 tahun. Hasil perhitungan PP ini kemudian dibandingkan dengan maximum payback period (MPP) yang dapat diterima. Jika PP kurang dari MPP, maka usul proyek investasi diterima, demikian sebaliknya. 2) Jika proceeds tidak sama setiap tahunnya Contoh:
Kebutuhan investasi baru Rp 120.000. Proceeds selama 6 tahun berturut-turut sebagai berikut: Rp 60.000, Rp 50.000, Rp 40.000, Rp 30.000, Rp 20.000, dan Rp 10.000. Jumlah investasi = Rp 120.000 Proceeds tahun ke-1 = Rp 60.000 (-) Rp 60.000 Proceeds tahun ke-2 = Rp 50.000 (-) Sisa investasi Rp 10.000 Proceeds tahun ke-3 = Rp 40.000, padahal dana yang dibutuhkan untuk menutup kekurangan investasi sebesar Rp 10.000. ini berarti bahwa waktu yang diperlukan untuk memperoleh dana sebesar Rp 10.000 dalam tahun ke-3 adalah: (10.000/40.000) x 1 tahun = ¼ tahun Dengan demikian PP investasi adalah 2 ¼ tahun atau 2 tahun 3 bulan. b. Metode Net Present Value (NPV), Contoh: 1) Proceeds sama setiap tahunnya Discount rate=10%, jumlah investasi=rp 45.000, proceeds tahunan selama 3 tahun=rp 22.500. Berapakah NPV-nya? Jawab: PV dari Proceeds=2,487 x Rp 22.500=Rp 55.958 PV dari outlays = Rp 45.000 NPV = Rp 10.958 Jika melihat nilai NPV yang positif, maka usulan penggantian mesin lama dengan mesin baru diterima. 2) Proceeds tidak sama setiap tahunnya Tahun DF Proceeds PV dari 10% Proceeds 1 0,909 Rp 60.000 Rp 55.540 2 0,826 Rp 50.000 Rp 41.300 3 0,751 Rp 40.000 Rp 30.040 4 0,683 Rp 30.000 Rp 20.490
5 0,621 Rp 20.000 Rp 12.420 6 0,564 Rp 10.000 Rp 5.640 PV dari Proceeds Rp 164.430 PV dari Outlays Rp 120.000 NPV Rp 44.430 Jika melihat nilai NPV yang positif, maka usulan penggantian mesin dapat diterima. n At NPV = t=0 (1 + k) t k = discount rate At= Cash Flow pada periode t n=periode terakhir di mana cash flow diharapkan Dari perhitungan NPV, dapat pula dihitung Profitability Index (PI): PV dari Proceeds Rp 164.430 PI = = = 1,37 PV dari outlays Rp 120.000 PI > 1, maka investasi penggantian mesin dapat diterima c. Metode Internal Rate of Return (IRR) Contoh: Tahun Proceeds Tingkat bunga 20% Tingkat bunga 30% DF PV DF PV 1 Rp 60.000 0,833 Rp 49.980 0,770 Rp 46.200 2 Rp 50.000 0,694 Rp 34.700 0,592 Rp 29.600 3 Rp 40.000 0,579 Rp 23.160 0,455 Rp 18.200 4 Rp 30.000 0,482 Rp 14.460 0,350 Rp 10.500 5 Rp 20.000 0,402 Rp 8.040 0,269 Rp 5.400 6 Rp 10.000 0,335 Rp 3.350 0,207 Rp 2.070 PV of Proceeds Rp 133.690 Rp 111.970 PV outlays Rp 120.000 Rp 120.000 NPV Rp 13.690 - Rp 8.030 P2 P1 r = P1 C1.
C2 C1 r = internal rate of return yang dicari P1 = tingkat bunga ke-1 P2 = tingkat bunga ke-2 C1 = NPV ke-1 C2 = NPV ke-2 30 20 r = 20 13.690. = 20 + 6,3=26,3% -8.030 13.690 3.Sebuah proyek membutuhkan investasi sebesar Rp 50.000.000 denga umur penggunakkan 10 tahun tanpa nilai sisa, keuntungan netto setelah pajak dari poyek tersebut adalah : TAHUN JAWAB LABA SETELAH PAJAK (EAT) 1 15.000.000 2 14.000.000 3 13.000.000 4 12.000.000 5 11.000.000 6 10.000.000 7 9.000.000 8 8.000.000 9 7.000.000 10 6.000.000 1. ARR atas dasar Initial Investment NI = 15.000.000+14.000.000+13.000.000+12.000.000+11.000.000+10.000.000+9.000.000+8.000.000+7. 000.000+6.000.000 NI =105.000.000 ARR = (NI / Io) x 100% ARR = (105.000.000 / 50.000.000) x 100% ARR = 210% Tingkat bunga yang berlaku adalah 10%. CARI : ARR atas dasar Initial Investment Payback Period NPV IRR PI Berikan kesimpulan masing-masing hasil analisa yang didapat. Diketahui : Io = 50.000.000 Bunga (COC) = 10% UE = 10 tahun
Dari hasil perhitungan ARR > COC yaitu 210% > 10% maka usulan proyek diterima. 2. Payback Period Depresiasi = Io SV / UE SV = Nilai Sisa Depresiasi = 50.000.000 0 / 10 = 5.000.000/th PROCEED = EAT + DEPRESIASI TAHUN EAT DEPRESIASI PROCEED 1 15.000.000 5.000.000 20.000.000 2 14.000.000 5.000.000 19.000.000 3 13.000.000 5.000.000 18.000.000 4 12.000.000 5.000.000 17.000.000 5 11.000.000 5.000.000 16.000.000 6 10.000.000 5.000.000 15.000.000 7 9.000.000 5.000.000 14.000.000 8 8.000.000 5.000.000 13.000.000 9 7.000.000 5.000.000 12.000.000 10 6.000.000 5.000.000 11.000.000 Total Investasi 50.000.000 Proceed Tahun I (20.000.000) 30.000.000 Proceed Tahun II (19.000.000) 11.000.000 Payback Period = 2 tahun, (11.000.000/18.000.000) x 12 bulan = 2 tahun, 7,3 bulan = 2,73 tahun. Kesimpulan : Oleh karena Payback Period 2,73 tahun lebih pendek dari umur ekonomis 10 tahun, maka sebaiknya usulan proyek tersebut dapat diterima karena menguntungkan.
3. NPV TAHUN EAT DEPRESIASI PROCEED DF (10%) PV of PROCEED 1 15.000.000 5.000.000 20.000.000 0.909 18.180.000 2 14.000.000 5.000.000 19.000.000 0.826 15.694.000 3 13.000.000 5.000.000 18.000.000 0.751 13.518.000 4 12.000.000 5.000.000 17.000.000 0.683 11.611.000 5 11.000.000 5.000.000 16.000.000 0.621 9.936.000 6 10.000.000 5.000.000 15.000.000 0.564 8.460.000 7 9.000.000 5.000.000 14.000.000 0.513 7.182.000 8 8.000.000 5.000.000 13.000.000 0.467 6.071.000 9 7.000.000 5.000.000 12.000.000 0.424 5.088.000 10 6.000.000 5.000.000 11.000.000 0.386 4.246.000 PV of Proceed 99.986.000 PV of Outlays 50.000.000 NPV 49.986.000 Karena NPV bernilai positif, maka sebaiknya usulan proyek tersebut dapat diterima. 4. IRR Kita menggunakan konsep trial and error Kita coba dengan menggunakan tingkat bunga 30%, maka perhitungan adalah sebagai berikut : TAHUN EAT DEPRESIASI PROCEED DF (30%) PV of PROCEED 1 15.000.000 5.000.000 20.000.000 0.769 15.380.000 2 14.000.000 5.000.000 19.000.000 0.592 11.248.000 3 13.000.000 5.000.000 18.000.000 0.455 8.190.000 4 12.000.000 5.000.000 17.000.000 0.350 5.950.000
5 11.000.000 5.000.000 16.000.000 0.269 4.304.000 6 10.000.000 5.000.000 15.000.000 0.207 3.105.000 7 9.000.000 5.000.000 14.000.000 0.159 2.226.000 8 8.000.000 5.000.000 13.000.000 0.123 1.599.000 9 7.000.000 5.000.000 12.000.000 0.094 1.128.000 10 6.000.000 5.000.000 11.000.000 0.073 803.000 PV of Proceed 53.933.000 PV of Outlays 50.000.000 NPV 3.933.000 Karena NPV bernilai positif, maka sebaiknya usulan proyek tersebut dapat diterima. Karena nilai DF di tabel hanya menyediakan sampai 30% saja, maka pengerjaanya DF bisa dengan kalkulator atau manual yaitu = 1 / (1+i)pangkat n Karena NPV bernilai positif, maka sebaiknya usulan proyek tersebut dapat diterima. Perhitungan diatas menghasilkan angka positip maka kita akan coba lagi dengan menggunakan tingkat bunga 33%. Maka perhitungannya adalah sebagai berikut : TAHUN EAT DEPRESIASI PROCEED DF (33%) PV of PROCEED 1 15.000.000 5.000.000 20.000.000 0.752 15.040.000 2 14.000.000 5.000.000 19.000.000 0,565 10.735.000 3 13.000.000 5.000.000 18.000.000 0.425 7.650.000 4 12.000.000 5.000.000 17.000.000 0.320 5.440.000 5 11.000.000 5.000.000 16.000.000 0.240 3.840.000 6 10.000.000 5.000.000 15.000.000 0.181 2.715.000 7 9.000.000 5.000.000 14.000.000 0.136 1.890.000 8 8.000.000 5.000.000 13.000.000 0.102 1.326.000 9 7.000.000 5.000.000 12.000.000 0.077 924.000 10 6.000.000 5.000.000 11.000.000 0.058 638.000
PV of Proceed 50.198.000 PV of Outlays 50.000.000 NPV 198.000 Karena NPV bernilai positif, maka sebaiknya usulan proyek tersebut dapat diterima. Perhitungan diatas menghasilkan angka positip maka kita akan coba lagi dengan menggunakan tingkat bunga 34%. Maka perhitungannya adalah sebagai berikut : TAHUN EAT DEPRESIASI PROCEED DF (34%) PV of PROCEED 1 15.000.000 5.000.000 20.000.000 0.746 14.925.273,13 2 14.000.000 5.000.000 19.000.000 0.557 10.579.064,59 3 13.000.000 5.000.000 18.000.000 0.416 7.481.296,76 4 12.000.000 5.000.000 17.000.000 0.310 5.272.852,85 5 11.000.000 5.000.000 16.000.000 0.231 3.703.703,70 6 10.000.000 5.000.000 15.000.000 0.173 2.591.121,09 7 9.000.000 5.000.000 14.000.000 0.129 1.804.588,81 8 8.000.000 5.000.000 13.000.000 0.096 1.250.601,25 9 7.000.000 5.000.000 12.000.000 0.072 861.450,11 10 6.000.000 5.000.000 11.000.000 0.054 589.306,76 PV of Proceed 49.059.459,06 PV of Outlays 50.000.000 NPV -950.540,94 Jadi dengan demikian, IRR sebenarnya terletak antara discount rate 33% dan 34%, maka untuk mendapatkan IRR yang dicari maka hal tersebut dilakukan dengan interpolasi : Discount Rate PV of Procedd 33% = 50.198.000 34% = 49.059.459,06 Perbedaan 1% = 1.138.540,94 Pada discount rate (1) 33%. PV Of Proceed = 50.198.000
PV of Outlays = 50.000.000 Perbedaan = 198.000 Prosentase perbedannya = (198.000 / 1.138.540,94) x 1% = 0.174% Jadi IRR yang dicari adalah = 33% + 0.174% = 33.174% Kesimpulan : Dari hasil perhitungan diatas didapat IRR sebesar 33.174% lebih vesar dari pada cost of capital 10% (tingkat bunga), maka sebaiknya usulan proyek tersebut diterima karena menguntungkan. 5. PI (Profitability Index) PI = PV of Proceed / PV of Outlays = 99.986.000 / 50.000.000 = 1,99972 = 2 PV Of Proceed didapat dari hasil perhitungan NPV. Dari hasil perhitungan diatas PI didapat 2 lebih besar dari 1, sehingga usulan proyek tersebut dapat diterima.