BAB I PENDAHULUAN. lebih dari 80 mmhg (James, 2014). Kejadian hipertensi di Indonesia semakin

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN.

BAB I PENDAHULUAN. kardiovaskular (World Health Organization, 2010). Menurut AHA (American

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Hipertensi atau tekanan darah tinggi yang biasa disebut sebagai silent

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Hipertensi memiliki istilah lain yaitu silent killer dikarenakan penyakit ini

BAB 1 PENDAHULUAN. disebabkan oleh perilaku yang tidak sehat. Salah satunya adalah penyakit

BAB I PENDAHULUAN. atau stroke (Mahan dan Escott-Stump, 2008). Sedangkan prevalensi hipertensi pada golongan usia adalah

BAB I PENDAHULUAN. di negara maju maupun negara-negara berkembang, termasuk Indonesia. Data

BAB 1 PENDAHULUAN. masalah kesehatan untuk sehat bagi penduduk agar dapat mewujudkan derajat

BAB I PENDAHULUAN. nutrisi yang diangkut oleh darah. Penyakit ini bukan merupakan. penyakit syaraf namun merupakan salah satu penyakit yang

BAB I PENDAHULUAN. Masalah kesehatan saat ini sudah bergeser dari penyakit infeksi ke

BAB I PENDAHULUAN. disikapi dengan baik. Perubahan gaya hidup, terutama di perkotaan telah

BAB I PENDAHULUAN. tekanan darah lebih dari sama dengan 140mmHg untuk sistolik dan lebih dari

BAB I PENDAHULUAN. secara Nation Wide mengingat prevalensinya cukup tinggi umumnya sebagian

BAB I PENDAHULUAN. Depkes (2008), jumlah penderita stroke pada usia tahun berada di


2014 GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN LANSIA TENTANG HIPERTENSI DI RW 05 DESA DAYEUHKOLOT KABUPATEN BANDUNG

BAB 1 PENDAHULUAN. koroner, stroke), kanker, penyakit pernafasan kronis (asma dan. penyakit paru obstruksi kronis), dan diabetes.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mmhg. Penyakit ini dikategorikan sebagai the silent disease karena penderita. penyebab utama gagal ginjal kronik (Purnomo, 2009).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sistolic dan diastolic dengan konsisten di atas 140/90 mmhg (Baradero, Dayrit &

LAMPIRAN 2 SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN UNTUK IKUT SERTA DALAM PENELITIAN (INFORMED CONSENT)

BAB 1 PENDAHULUAN. darah. Kejadian hipertensi secara terus-menerus dapat menyebabkan. dapat menyebabkan gagal ginjal (Triyanto, 2014).

Lampiran Kuesioner KUESIONER GAMBARAN PERILAKU PASIEN HIPERTENSI DI PUSKESMAS NANGGALO TAHUN 2017

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu masalah yang dapat timbul akibat perkembangan jaman. adalah gaya hidup tidak sehat yang dapat memicu munculnya penyakit

BAB I PENDAHULUAN. oleh penduduk Indonesia. Penyakit ini muncul tanpa keluhan sehingga. banyak penderita yang tidak mengetahui bahwa dirinya menderita

BAB I PENDAHULUAN. pada abad ini. Dijelaskan oleh WHO, di dunia penyakit tidak menular telah

BAB I Pendahuluan A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. psikologis dan sosial. Hal tersebut menimbulkan keterbatasan-keterbatasan yang

BAB I PENDAHULUAN. penyakit tidak menular dan penyakit kronis. Salah satu penyakit tidak menular

BAB I PENDAHULUAN. 7%, sehingga Indonesia mulai masuk dalam kelompok negara berstruktur

BAB 1 PENDAHULUAN. penduduk. Menurut Kemenkes RI (2012), pada tahun 2008 di Indonesia terdapat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. akan mencapai lebih dari 1,5 milyar orang (Ariani,2013). Hipertensi telah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kesejahteraan penduduk saat ini diketahui menyebabkan peningkatan usia harapan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penduduk Indonesia pada tahun 2012 mencapai 237,64 juta jiwa. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. terus menerus mengalami peningkatan. Hal ini terlihat dari data WHO

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Stroke menurut World Health Organization (WHO) (1988) seperti yang

BAB I PENDAHULUAN. Amerika Serikat (Rahayu, 2000). Berdasarkan data American. hipertensi mengalami peningkatan sebesar 46%.

ANALISIS HUBUNGAN FAKTOR FAKTOR RISIKO HIPERTENSI DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI PADA PENDUDUK USIA TAHUN DI KECAMATAN KALIWATES KABUPATEN JEMBER

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. tekanan darah diatas normal yang mengakibatkan peningkatan angka morbiditas

KUESIONER PENELITIAN PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA TERHADAP KEJADIAN STROKE BERULANG DI RSUD DR. PIRNGADI MEDAN

BAB I PENDAHULUAN. pesat. Penyakit degeneratif biasanya disebut dengan penyakit yang

BAB 1 PENDAHULUAN. yang sangat serius saat ini adalah hipertensi yang disebut sebagai the silent killer.

BAB I PENDAHULUAN. penyakit infeksi ke penyakit tidak menular ( PTM ) meliputi penyakit

I. PENDAHULUAN. WHO (2006) menyatakan terdapat lebih dari 200 juta orang dengan Diabetes

BAB I PENDAHULUAN. dari penyakit infeksi ke Penyakit Tidak Menular (PTM). Terjadinya transisi

BAB 1 : PENDAHULUAN. utama masalah kesehatan bagi umat manusia dewasa ini. Data Organisasi Kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. asupan makanan yang semakin mengarah kepada peningkatan asupan makanan siap saji

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. Permasalahan kesehatan masyarakat di Indonesia mengalami transisi

BAB I PENGANTAR. menjadi faktor resiko ketiga terbesar penyebab kematian dini (Kartikasari A.N.,

FAKTOR RISIKO KEJADIAN HIPERTENSI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BARA-BARAYA MAKASSAR HERIANI

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan Usia Harapan Hidup penduduk dunia dan semakin meningkatnya

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit tekanan darah tinggi menduduki peringkat pertama diikuti oleh

BAB I PENDAHULUAN. WHO menyatakan bahwa obesitas sudah merupakan suatu epidemi global,

BAB I PENDAHULUAN. gizi terjadi pula peningkatan kasus penyakit tidak menular (Non-Communicable

BAB I PENDAHULUAN. masalah ganda (Double Burden). Disamping masalah penyakit menular dan

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat penting untuk kesehatan dan perkembangan bagi anak-anak, remaja,

DAFTAR ISI. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Manfaat...7

PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN DENGAN DERAJAT HIPERTENSI PADA PASIEN HIPERTENSI WANITA USIA TAHUN DI PUSKESMAS GILINGAN SURAKARTA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi kualitas hidup serta produktivitas seseorang. Penyakitpenyakit

FAKTOR-FAKTOR RISIKO HIPERTENSI PADA LAKI-LAKI PENGUNJUNG PUSKESMAS MANAHAN DI KOTA SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Pasal 1 UU RI No. 13 tahun 1998 tentang Kesejahteraan. Lanjut Usia dikatakan bahwa lanjut usia adalah seseorang yang

BAB 1 PENDAHULUAN. penyakit tidak menular banyak ditemukan pada usia lanjut (Bustan, 1997).

BAB I PENDAHULUAN. Hipertensi adalah tekanan darah tinggi dimana tekanan darah sistolik lebih

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. berpenghasilan rendah dan menengah. Urbanisasi masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. pada beban ganda, disatu pihak penyakit menular masih merupakan

BAB 1 : PENDAHULUAN. mempengaruhi banyak jaringan dan organ, terutama menyerang fleksibel (sinovial) sendi, dan

BAB I PENDAHULUAN. masih cukup tinggi (Paramurthi, 2014). Pada tahun 2014, lebih dari 1,9 miliar

BAB I PENDAHULUAN. Kajian epidemiologi menunjukkan bahwa ada berbagai kondisi yang. non modifiable yang merupakan konsekuensi genetik yang tak dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. Satu dekade terakhir jumlah penderita obesitas di dunia semakin meningkat

BAB I PENDAHULUAN. Overweight dan obesitas adalah dua istilah yang berbeda. Overweight

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Hipertensi dapat didefinisikan sebagai tekanan darah persisten dimana

BAB I PENDAHULUAN. menimbulkan gejala terlebih dahulu dan ditemukan secara kebetulan saat

KEBIJAKAN DAN STRATEGI PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN STROKE DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Triple Burden Disease, yaitu suatu keadaan dimana : 2. Peningkatan kasus Penyakit Tidak Menular (PTM), yang merupakan penyakit

BAB 1 PENDAHULUAN. rendah, terlalu banyak lemak, tinggi kolesterol, terlalu banyak gula, terlalu

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pembangunan nasional di bidang kesehatan saat ini dihadapkan pada beban ganda, di

BAB I PENDAHULUAN. menurun sedikit pada kelompok umur 75 tahun (Riskesdas, 2013). Menurut

BAB I PENDAHULUAN. terjadi peningkatan secara cepat pada abad ke-21 ini, yang merupakan

HERNAWAN TRI SAPUTRO J

BAB I PENDAHULUAN. mengalirkan darah ke otot jantung. Saat ini, PJK merupakan salah satu bentuk

BAB I PENDAHULUAN. (Kemenkes RI, 2013). Hipertensi sering kali disebut silent killer karena

BAB 1 PENDAHULUAN. perempuan. Artinya bahwa laki-laki mempunyai risiko PJK 2-3x lebih besar

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang terdiri dari orang laki-laki dan orang perempuan.

BAB I PENDAHULUAN. kemasan merupakan hal yang penting dan diperlukan oleh konsumen, terutama bagi konsumen dengan kondisi medis tertentu yang

BAB I PENDAHULUAN. Kardiovaskuler (PKV) (Kemenkes RI, 2012). World Health Organization. yang berpenghasilan menengah ke bawah (WHO, 2003).

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Gizi lebih adalah masalah gizi di negara maju, yang juga mulai terlihat

BAB I PENDAHULUAN. meningkatnya tekanan darah arteri lebih dari normal. Tekanan darah sistolik

BAB 3 Kerangka Teori dan Kerangka Konsep

BAB I PENDAHULUAN. penyempitan pembuluh darah, penyumbatan atau kelainan pembuluh

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Hipertensi adalah tekanan darah sistol lebih dari 140 mmhg dan diastol lebih dari 80 mmhg (James, 2014). Kejadian hipertensi di Indonesia semakin bertambah dari tahun ke tahun (Rahmadani, 2012). Hipertensi mempunyai angka kejadian yang tinggi di dunia, begitu pula di Indonesia. Kejadian hipertensi sudah mulai banyak terjadi pada usia remaja, dikarenakan perubahan pola hidup seperti pergaulan dengan teman-teman yang merokok dan kemajuan teknologi seperti iklan rokok yang menarik kalangan remaja, sehingga masyarakat semakin tahu tentang rokok, dan semakin berkeinginan untuk mencobanya, karena rokok sangat mudah didapatkan dan murah, sehingga faktor remaja menggunakan rokok menjadi semakin besar di mahasiswa (Mukhibbin, 2012). Identifikasi faktor risiko pada penderita hipertensi menjadi penting untuk mencegah hipertensi, karena remaja merupakan generasi penerus (Rahmalia, 2014). Faktor penyebab hipertensi ada yang dapat dimodifikasi seperti merokok, konsumsi lemak berlebih, obesitas, konsumsi kopi berlebihan, aktivitas fisik kurang, porsi makan, uang saku dan yang tidak dapat dimodifikasi seperti umur, jenis kelamin, genetik. Pencegahan melalui pengendalian berbagai faktor risiko hipertensi perlu dilakukan untuk menghindari komplikasi yang akan terjadi (Nasution, 2012). 1

Angka kejadian hipertensi di Indonesia tahun 2013 sebesar 25,8 % dan di Jawa Tengah pada 2013 sebesar 26,4%, prevalensi tertinggi berada di Kalimantan Selatan sebesar 30,8% (Riskesdas, 2013). Prevalensi hipertensi remaja di Indonesia sebesar 8,4%. Anak obesitas punya prevalensi hipertensi sebanyak 20 30% (Novianingsih, 2012). Beberapa dampak dari hipertensi meliputi serangan jantung sebesar 69%, penyakit stroke 77%, congestive heart failure (CHF) 74% (Sekartuti, 2013). Angka kematian akibat hipertensi 9,4 juta/tahun di dunia (Korneliani, 2012). Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa hipertensi menimbulkan banyak kerugian. Hipertensi menyebabkan setidaknya 45% kematian karena penyakit jantung dan 51% kematian karena penyakit stroke (Kenia, 2012). Remaja zaman sekarang rentan mengalami masalah dan mempunyai gaya hidup yang kurang baik seperti merokok, minum kopi, jarang olahraga (Simamora, 2012). Beberapa penelitian telah membuktikan faktor risiko terhadap hipertensi. Penelitian terdahulu membuktikan bahwa status gizi berpengaruh pada tekanan darah remaja, obesitas, dan stress juga memengaruhi kejadian hipertensi (Nurifadah, 2012, Mukhibbin, 2012). Penelitian yang lain membuktikan bahwa terdapat pengaruh pola makan, pekerjaan, kebiasaan merokok, kebiasaan istirahat, dan tidak terdapat pengaruh pendidikan, aktifitas fisik terhadap kejadian hipertensi (Simamora, 2012). Penelitian Tama (2014) menyatakan rata rata uang saku di Fakultas Ekonomi untuk biaya makan adalah Rp 500.000,00 (Tama, 2014). Penelitian Munawwarah (2014) rata-rata uang saku di Fakultas Kedokteran untuk biaya makan adalah Rp 750.000,00 (Munawwarah, 2014), Berdasarkan data tersebut terdapat perbedaan antara mahasiswa ekonomi dan fakultas kedokteran. Penelitian tentang faktor risiko terhadap hipertensi pada mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Islam Sultan Agung belum pernah diteliti. Selain itu, peneliti ingin memeroleh data untuk mengetahui faktor risiko yang paling berpengaruh tehadap kejadian hipertensi

di Fakultas Ekonomi Universitas Islam Sultan Agung. Diharapkan dari penelitian tersebut dapat dilakukan upaya pencegahan terjadinya hipertensi pada mahasiswa dan komplikasinya, serta sebagai masukan bagi kampus kedepanya untuk dibangun sarana prasarana olahraga, dan acara olahraga yang bervariatif. 1.2 Rumusan masalah Faktor apa saja yang memengaruhi kejadian hipertensi pada mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Islam Sultan Agung? 1.3 Tujuan penelitian 1.3.1 Tujuan umum Untuk mengetahui faktor yang berpengaruh terhadap hipertensi pada mahasiswa Universitas Islam Sultan Agung. 1.3.2 Tujuan khusus a. Mengetahui faktor yang paling berpengaruh terhadap kejadian hipertensi. b. Membuktikan faktor jenis kelamin berpengaruh terhadap kejadian hipertensi pada c. Membuktikan faktor genetik berpengaruh terhadap kejadian hipertensi pada d. Membuktikan faktor obesitas berpengaruh terhadap kejadian hipertensi pada e. Membuktikan faktor merokok berpengaruh terhadap kejadian hipertensi pada f. Membuktikan faktor konsumsi lemak berpengaruh terhadap kejadian hipertensi pada g. Membuktikan faktor porsi makan berpengaruh terhadap kejadian hipertensi pada

h. Membuktikan faktor uang saku berpengaruh terhadap kejadian hipertensi pada i. Membuktikan faktor olahraga berpengaruh terhadap kejadian hipertensi pada j. Membuktikan faktor meminum kopi berpengaruh terhadap kejadian hipertensi pada 1.4 Manfaat penelitian 1.4.1 Manfaat teoritis Untuk memberikan sumbangan pemikiran data, mengenai faktor risiko terhadap hipertensi pada 1.4.2 Manfaat praktis Sebagai bahan masukan bagi mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Islam Sultan Agung untuk mengendalikan faktor risiko yang dapat menimbulkan hipertensi agar kesehatan, kualitas hidup meningkat, dan mencegah komplikasi.

Tabel 1.1 Orisinalitas Penelitian NAMA PENELITI, TAHUN Novianingsih E, Kartini A, 2012 Korneliani K, Meida D, 2012 Simamora Janner P. 2013 JUDUL Hubungan Beberapa Indikator Status Gizi dengan Tekanan Darah pada Remaja Obesitas, dan Stress dengan kejadian Pengaruh karakteristik dan gaya hidup kelompok dewasa madya terhadap kejadian hipertensi METODE Cross Sectional dengan jumlah subyek 34 anak dengan usia 11-14 tahun, Cross Sectional dengan 58 pekerja pada usia 40 55 tahun di 15 SD di kecamatan Kalipucang Matched Case Control dengan 131 orang dari berbagai umur di wilayah kerja puskesmas matiti kabupaten humbang hasundutan HASIL Status Gizi berpengaruh pada tekanan darah remaja Obesitas dan tegang berpengaruh pada hipertensi Terdapat pengaruh pola makan, pekerjaan, kebiasaan merokok, dan kebiasaan istirahat, dan tidak terdapat pengaruh pendidikan dan aktif itas fisik terhadap kejadian hipertensi