BAB I PENDAHULUAN. dirumah sakit dapat meningkatkan kecemasan anak karena adanya perubahan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Hospitalisasi anak merupakan suatu proses karena suatu alasan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. oleh banyak faktor, baik faktor dari petugas (perawat, dokter dan tenaga

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Wong (2009) Masa kanak-kanak awal yaitu pada usia 3 6 tahun

BAB I PENDAHULUAN. perawatan sampai pemulangannya kembali ke rumah (Supartini, 2004). Hospitalisasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. diatasi. Bagi anak usia prasekolah (3-5 tahun) menjalani hospitalisasi dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kecemasan merupakan perasaan yang timbul akibat ketakutan, raguragu,

BAB l PENDAHULUAN. peningkatan jumlah anak di Indonesia. Hal ini memberi konsekuensi

BAB I PENDAHULUAN. Menjalani perawatan di rumah sakit (hospitalisasi) merupakan pengalaman

BAB I PENDAHULUAN. rumah sakit, rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Hospitalisasi merupakan kebutuhan klien untuk dirawat karena adanya

BAB I PENDAHULUAN. kondisi yang krisis baik anak maupun keluarga. Krisis hospitalisasi

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungannya dengan upaya stimulasi yang dapat dilakukan, sekalipun anak

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif korelasi, dengan rancangan

BAB 1 PENDAHULUAN. Masa anak prasekolah (3-5 tahun) adalah masa yang menyenangkan dan

Lilis Maghfuroh Program Studi S1 Keperawatan STIKes Muhammadiyah Lamongan ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. suatu proses yang dapat diprediksi. Proses pertumbuhan dan. tumbuh dan kembang sejak awal yaitu pada masa kanak-kanak (Potter &

BAB 1 PENDAHULUAN. mempunyai kebutuhan yang spesifik (fisik, psikologis, sosial dan spiritual) yang

Siti Nursondang 1, Setiawati 2, Rahma Elliya 2 ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. anak (Undang-Undang Perlindungan Anak, 2002).

SKRIPSI. Oleh : EKAN FAOZI J Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Meraih Derajat Sarjana S-1 Keperawatan

maupun sebagai masyarakat profesional (Nursalam, 2013).

BAB I PENDAHULUAN. hidup mereka. Anak juga seringkali menjalani prosedur yang membuat. Anak-anak cenderung merespon hospitalisasi dengan munculnya

BAB I PENDAHULUAN. tidak lagi dipandang sebagai miniatur orang dewasa, melainkan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. adanya bahaya (Mulyono, 2008). Beberapa kasus kecemasan (5-42%),

BAB I PENDAHULUAN. tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan keterbaruan penelitian.

BAB I PENDAHULUAN. Anak merupakan seseorang yang memiliki rentang usia sejak anak dilahirkan

ABSTRAK HUBUNGAN DUKUNGAN ORANG TUA DENGAN TINDAKAN INVASIF PEMASANGAN INFUS PADA ANAK USIA BALITA (1-5 TAHUN) DI RUMAH SAKIT IBNU SINA MAKASSAR

BAB I PENDAHULUAN. Nasional (Susenas) tahun 2010 di daerah perkotaan menurut kelompok usia 0-4

BAB I PENDAHULUAN. anggotanya. Keluarga berfungsi tinggi untuk membantu dalam menjaga

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PELAKSANAAN TERAPI BERMAIN

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KECEMASAN PADA ANAK USIA PRASEKOLAH DI BANGSAL MELATI RSUD TUGUREJO SEMARANG

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan anak sakit dan hospitalisasi dapat menimbulkan krisis

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perawatan pada anak telah mengalami pergeseran dan kemajuan yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sakit merupakan keadaan dimana terjadi suatu proses penyakit dan

BAB I PENDAHULUAN. Menurut American Diabetes Association / ADA (2011) DM adalah suatu

BAB I PENDAHULUAN. kehamilan sampai dengan usia 18 tahun (IDAI, 2014). Anak merupakan individu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Kanker payudara merupakan jenis kanker yang paling banyak ditemui

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Anak adalah individu unik yang mempunyai kebutuhan sesuai dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. Keluarga merupakan orang terdekat dari seseorang yang mengalami

HUBUNGAN PENGGUNAAN MEKANISME KOPING DENGAN INTENSITAS NYERI PADA PASIEN POST OPERASI FRAKTUR FEMUR DI UNIT ORTHOPEDI RSU ISLAM KUSTATI SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. yang mengharuskan mereka dirawat di rumah sakit (Pieter, 2011). Berdasarkan survei dari Word Health Organization (WHO) pada tahun

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil uji validitas angket dengan riset partisipan perawat

KECEMASAN ANAK USIA TODDLER YANG RAWAT INAP DILIHAT DARI GEJALA UMUM KECEMASAN MASA KECIL

BAB I PENDAHULUAN.

HUBUNGAN KOMUNIKASI TEURAPETIK BIDAN DENGAN KECEMASAN IBU BERSALIN DI RUANG KEBIDANAN DAN BERSALIN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN PIDIE

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sakit dan dirawat di rumah sakit khususnya bagi anak-anak dapat

BAB I PENDAHULUAN. merupakan suatu proses yang dapat diprediksi. Proses

PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN KECEMASAN PADA PASIEN ANAK PRASEKOLAH DI RUMAH SAKIT ANAK DAN BERSALIN (RSAB) MUHAMMADIYAH KOTA PROBOLINGGO

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. terhadap pengalaman sakit, yang disebabkan karena faktor lingkungan,

BAB I. Pendahuluan. cenderung menjadi salah satu penyebab utama kematian. Kanker adalah suatu

PENGARUH ORIENTASI TERHADAP TINGKAT KECEMASAN ANAK PRA SEKOLAH DI BANGSAL ANAK RUMAH SAKIT BHAKTI WIRA TAMTAMA SEMARANG. Eni Mulyatiningsih ABSTRAK

BAB 1 PENDAHULUAN. lingkungan rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan dalam perawatan atau

BAB I PENDAHULUAN. sakit maupun sehat yang mencakup seluruh proses kehidupan manusia

BAB I PENDAHULUAN. khususnya rumah sakit pemerintah (daerah maupun pusat) menghadapi

BAB I PENDAHULUAN. memberikan gambaran yang jelas tentang gagal jantung. Pada studinya disebutkan

BAB I PENDAHULUAN. kepentingan masyarakat banyak, maka peranan pemerintah dalam pelayanan


BAB 1 PENDAHULUAN. krisis karena anak mengalami stres akibat perubahan baik terhadap status

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa transisi antara masa kanak-kanak dan masa

Setiap bayi memiliki pola temperamen yang berbeda beda. Dimana

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan cross sectional, yaitu data variabel bebas (caring perawat) dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. bentuk krisis atau stressor utama yang terlihat pada anak. Anak-anak sangat rentan

BAB III METODE PENELITIAN. kemudian menelaah dua variabel pada suatu situasi atau. sekelompok subjek. Hal ini dilakukan untuk melihat hubungan

BAB I PENDAHULUAN. kembang anak dipengaruhi oleh faktor bawaan (i nternal) dan faktor lingkungan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kebutuhan dasar manusia merupakan unsur-unsur yang dibutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. dalam menyampaikan pendapat bagi warga negaranya, termasuk dalam masalah

metode survey, dengan pendekatan cross sectional yaitu jenis penelitian yang Yogyakarta sejumlah 130 pasien.

BAB III METODE PENELITIAN. cross sectional yaitu penelitian yang pengukuran variabel bebas (dukungan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Endah Tri Wijayanti 1) 1 Prodi DIII Keperawatan, UN PGRI Kediri.

BAB I PENDAHULUAN. yang utuh untuk kualitas hidup setiap orang dengan menyimak dari segi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

HUBUNGAN PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN TINGKAT KECEMASAN ANAK USIA SEKOLAH YANG DIRAWAT DI RUANG PERAWATAN ANAK DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL

BAB I PENDAHULUAN. kompetensi fisiologis dan psikososial secara bertahap. Setiap tahap psikososial

BAB I PENDAHULUAN. Sistem pelayanan kesehatan merupakan bagian penting dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. 2004). Hospitalisasi sering menjadi krisis utama yang harus dihadapi anak,

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini dilaksanakan di Ruang Hemodialisa RSUD DR. M.M

BAB I PENDAHULUAN. fungsinya ditandai dengan adanya mutu pelayanan prima rumah. factor.adapun factor yang apling dominan adalah sumber daya

Vol 1, No 2, Oktober 2017 ISSN

BAB I PENDAHULUAN. World Health Organisation (WHO) tahun 2003 mendefinisikan sehat

Performance Hospital Service Against The Level Of Anxiety In Child. Performance Pelayanan Rumah Sakit Terhadap Tingkat Kecemasan Anak

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian merupakan wadah untuk menjawab pertanyaan

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI IBU TENTANG PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN TINGKAT KEPUASAN IBU DENGAN ANAK YANG DI RAWAT DI RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan oleh karena anak tidak memahami mengapa harus dirawat,

KONSEP HOSPITALISASI. BY: NUR ASNAH, S.Kep.Ns.M.Kep

HUBUNGAN FREKUENSI HOSPITALISASI ANAK DENGAN KEMAMPUAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR PADA ANAK PRE SCHOOL PENDERITA LEUKEMIA DI RSUD Dr.

BAB 1 PENDAHULUAN. kesempatan cukup untuk bermain akan menjadi orang dewasa yang mudah

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. rentang perubahan perkembangan yang dimulai dari bayi hingga remaja (Hidayat, adalah orang yang berada di bawah usia 18 tahun.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Rumah Sakit Umum Daerah Prof. Dr. H. Aloei Saboe Kota Gorontalo

BAB III METODE PENELITIAN. untuk mengkaji perbandingan terhadap pengaruh (efek) pada kelompok

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. pertumbuhan dan perkembangan yang dimulai dari bayi (0-1 tahun) usia

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan. Penentu citra institusi pelayanan. akan terlihat dari asuhan keperawatan yang telah diberikan kepada klien.

BAB I PENDAHULUAN. secara terus menerus, tulus, ikhlas, peduli dengan masalah pasien yang di hadapi

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hospitalisasi merupakan suatu proses karena alasan berencana atau darurat yang mengharuskan anak untuk tinggal di rumah sakit untuk menjalani terapi dan perawatan. Meskipun demikian dirawat di rumah sakit tetap merupakan masalah besar dan menimbulkan ketakutan dan kecemasan bagi anak (Supartini, 2004). Hospitalisasi atau perawatan di rumah sakit secara psikologis berdampak pada berbagai hal diantaranya depresi, stress, takut dan juga kecemasan. Hospitalisasi pada pasien anak dapat menyebabkan kecemasan dan stres pada semua tingkat usia, mulai dari infant, toddler, preschool, school sampai adolescent. Penyebab dari kecemasan dipengaruhi oleh banyak faktor, baik faktor dari petugas kesehatan (dokter, perawat dan tenaga kesehatan lainnya), lingkungan baru maupun keluarga yang mendampinginya selama perawatan (Wong, 2004). Hospitalisasi pada anak usia prasekolah memerlukan peran keluarga dalam mendampingi anak saat perawatan, memenuhi kebutuhan perkembangan anak dan mengurangi tingkat kecemasan yang diakibatkan oleh perpisahan, kehilangan kontrol, tindakan keperawatan, tindakan medis dan lingkungan baru. Perpisahan dan kehilangan kontrol pada saat perawatan dirumah sakit dapat meningkatkan kecemasan anak karena adanya perubahan aktivitas pada anak antara di rumah dan di rumah sakit atau pada saat hospitalisasi. Hal ini di perkuat oleh pendapat (Wong, 2004) bahwa

2 Perawatan di rumah sakit memaksa anak meninggalkan lingkungan yang dicintai, keluarga, kelompok sosial sehingga menimbulkan kecemasan. Keluarga merupakan orang terdekat dari seseorang yang mengalami gangguan kesehatan atau dalam keadaan sakit. Keluarga juga merupakan salah satu indikator dalam masyarakat apakah masyarakat sehat atau sakit (Effendi, 1998). Pentingnya peran keluarga dalam mendampingi anak usia prasekolah saat hospitalisasi diharapkan bisa memberikan rassa aman, nyaman dan kasih sayang serta motivasi yang kuat kepada anak sehingga anak akan merasa lebih siap menerima semua tindakan medis maupun tindakan keperawatan lainya, kesiapan anak dalam menerima tindakan medis ini akan sangat membentu dalam proses penyembuhan. Hal ini sesuai dengan pendapat Nursalam (2005) yang mengatakan bahwa pasien anak yang teraupetik dan dukungan keluarga yang maksimal serta sikap perawat yang penuh perhatian akan mempercepat proses penyembuhan. Kecemasan adalah fungsi ego untuk memperingatkan individu tentang kemungkinan datangnya suatu bahaya sehingga dapat mempersiapkan respon yang tepat (Alwisol, 2005 : 28). Kecemasan sebagai keadaan emosional yang mempunyai ciri rangsangan fisiologis, perasaan tegang yang tidak menyenangkan dan perasaan khawatir yang mengeluhkan bahwa sesuatu yang buruk akan segera terjadi (Nevid, 2003). Berdasarkan data rekam medis Rumah Sakit Wava Husada Kepanjen didapatkan jumlah pasien anak usia prasekolah yang dirawat di ruang rawat inap C pada bulan Mei 2012 sebanyak 16 pasien dan hampir 90% dari jumlah tersebut mengalami kecemasan. Fenomena lain dari survey awal pada

3 penelitian ini didapatkan setiap kali perawat melakukan tindakan seperti pemasangan infus dan injeksi orang tua pasien menolak untuk mendampingi anaknya dengan alasan tidak tega melihat perlakuan menyakitkan terhadap anaknya, hal ini menyebabkan kecemasan pada anak yang ditunjukan dengan sikap menangis, memberontak dan bahkan menendang perawat. Dampak dari kecemasan anak usia prasekolah akibat hospitalisasi adalah tidak kooperatifnya anak terhadap treatmen dari tim medis yang menyebabkan proses penyembuhan relatif lebih lama sehingga dari segi ekonomi akan berdampak pada meningkatnya biaya perawatan di rumah sakit, selain itu kecemasan anak usia prasekolah akibat hospitalisasi mempunyai dampak jangka panjang dimana akan terjadi reaksi regresi yaitu reaksi dimana terjadi kemunduran pada tahap perkembangan anak. Berdasarkan hasil wawancara dengan keluarga pasien anak usia prasekolah didapatkan masih ada beberapa orang tua yang tidak memperhatikan pentingnya peran keluarga, ditandai dengan orang tua yang tidak mampu meminimalisir dampak perpisahan seperti tidak menemani anak ketika dilakukan tindakan medis, tidak menghadirkan teman sebaya dan mainan kesayangan. Kurangnya pujian terhadap kondisi anak juga menambah daftar panjang minimnya peran keluarga dalam hospitalisasi anak. Berkaitan dengan latar belakang diatas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang pengaruh peran keluarga dalam mengurangi tingkat kecemasan anak usia prasekolah akibat hospitalisasi di ruang rawat inap C Rumah Sakit Wava Husada Kepanjen

4 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, maka peneliti dapat merumuskan masalah penelitian sebagai berikut : 1. Bagaimana tingkat kecemasan anak usia prasekolah akibat hospitalisasi di ruang rawat inap C Rumah Sakit Wava Husada Kepanjen? 2. Bagaimana peran keluarga selama ini dalam mengurangi tingkat kecemasan anak usia prasekolah akibat hospitalisasi di ruang rawat inap C Rumah Sakit Wava Husada Kepanjen? 3. Adakah pengaruh peran keluarga dalam mengurangi tingkat kecemasan anak usia prasekolah akibat hospitalisasi di ruang rawat inap C Rumah Sakit Wava Husada Kepanjen? 1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum Menganalisa pengaruh peran keluarga dalam mengurangi tingkat kecemasan anak usia prasekolah akibat hospitlisasi di ruang rawat inap C Rumah sakit Wava Husada Kepanjen. 1.3.2 Tujuan Khusus 1. Mengidentifikasi tingkat kecemasan anak usia prasekolah akibat hospitlisasi. 2. Mengidentifikasi berbagai peran keluarga dalam mengurangi tingkat kecemasan anak usia prasekolah akibat hospitalisasi. 3. Mengetahui pengaruh peran keluarga dalam mengurangi tingkat kecemasan anak usia prasekolah akibat hospitalisasi.

5 1.4 Manfaat Penelitian Sesuai dengan latar belakang perumusan masalah dan tujuan penulisan yang hendak dicapai, maka manfaat yang dapat diharapkan dari penelitian ini adalah : 1.4.1 Bagi Peneliti Dapat menambah wawasan dan pemahaman tentang peran keluarga terhadap tingkat kecemasan anak usia prasekolah akibat hospitlisasi. 1.4.2 Bagi Institusi Pendidikan Dapat digunakan sebagai sumber informasi, wacana kepustakaan serta dapat digunakan sebagai referensi dalam pembuatan karya ilmiah. 1.4.3 Bagi Rumah Sakit a. Sebagai bahan evaluasi untuk meningkatkan kinerja petugas kesehatan, khususnya untuk mengoptimalkan peran keluarga dalam mengurangi kecemasan pasien yang bisa mempercepat proses penyembuhan. b. Dapat menigkatkan hubungan saling percaya antara keluarga dan petugas kesehatan dalam hal perawatan di rumah sakit. 1.4.4 Bagi Profesi Keperawatan a. Dapat memberikan sumbangan ilmu bagi ilmu keperawatan khususnya ilmu keperawatan anak dan ilmu keperawatan keluarga. b. Sebagai bahan pertimbangan dalam memberikan asuhan keperawatan untuk menurunkan tingkat kecemasan pada anak usia prasekolah.

6 1.4.5 Bagi Keluarga Pasien Memberi informasi kepada keluarga tentang pentingnya peran keluarga dalam mengurangi tingkat kecemasan anak usia prasekolah akibat hospitlisasi. 1.5 Keaslian Penelitian Penelitian tentang pengaruh peran keluarga dalam mengurangi tingkat kecemasan akibat hospitalisasi pada anak sudah banyak dilakukan oleh peneliti sebelumnya dengan berbagai tingkat usia anak, mulai dari anak usia todller sampai usia remaja, akan tetapi peneliti merasa tertarik untuk melakukan penelitian pada anak usia prasekolah. Beberapa penelitian yang dilakukan sebelumnya adalah : Penelitian yang pertama oleh Suriani F. pada tahun 2009 tentang hubungan antara dukungan keluarga dengan tingkat kecemasan hospitalisasi anak usia sekolah di ruang perawatan anak paviliun DII dan paviliun V Rumah Sakit TNI-AL Dr. Ramelan kota Surabaya. Penelitian tersebut menggunakan desain penelitian analitik observasional dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian anak usia sekolah di ruang perawatan anak Paviliun DII dan Paviliun V di Rumah Sakit TNI-AL Dr. Ramelan kota Surabaya sebanyak 22 orang. Besar sampel ditentukan dengan rumus berjumlah 21 orang. Pengambilan sampel menggunakan Consecutive sampling dengan pendekatan non probability sampling. Penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober 2009 sampai selesai di ruang perawatan anak Paviliun DII dan Paviliun V Rumah Sakit TNI-AL Dr. Ramelan kota Surabaya dengan instumen kuesioner. Variabel independen dalam penelitian

7 ini adalah dukungan keluarga sedangkan variabel dependennya adalah tingkat kecemasan. Untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan tingkat kecemasan hospitalisasi anak usia sekolah 6-12 tahun dilakukan analisis statistik uji korelasi Spearman Rank (Rho) dengan menggunakan derajat kemaknaan p<ɑ atau p<0,05 artinya ada hubungan bermakna antara dua variabel maka Ho ditolak. Penelitian yang kedua oleh Arif Kurniawan pada tahun 2007 tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan tingkat kecemasan orang tua terkait hospitalisasi anak usia toddler di BRSD RAA Soewonso Pati. Penelitian ini merupakan jenis penelitianexplanatory research. Desain penelitian yang digunakan adalah korelasi. Sedangkan rancangan penelitian yang digunakan adalah cross sectional. Populasi penelitian ini adalah seluruh orang tua yang mempunyai anak usia toddler (2-3 tahun) yang dirawat di ruang Cempaka BRSD RAA Soewondo Pati. Populasi terhitung sejak tanggal 01 Agustus 2007 sampai tanggal 31 Desember 2007 dengan rata-rata sebanyak 27 pasien per bulan. Tehnik pengambilan sampel yang digunakan adalah concecutive sampling. Sampel penelitian ini adalah orang tua yang mempunyai anak usia toddler (2-3 tahun) yang dirawat di ruang Cempaka BRSD RAA Soewondo Pati pada tanggal 05 juli sampai 10 Agustus 2008 dengan jumlah sampel sebanyak 26 responden. Analisa data dilakukan menggunakan komputer menggunakan sottware SPSS versi MS Windows 11.5 dengan analisis univariat dan analisis bivariat.