dokumen-dokumen yang mirip
Standar Kompetensi Lulusan Acuan Standar Lain

Standar Nasional Pendidikan Tinggi

STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN TINGGI Oleh : Nisa Muktiana/ Nisamuktiana.blogs.uny.ac.id

PERATURAN MENTERI RISTEK DAN DIKTI NO 44 TAHUN 2015

PERATURAN MENTERI RISTEK DAN DIKTI NO 44 TAHUN 2015

STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN DAN KEBIJAKAN AKADEMIK OLEH: SYAHNUR SAID

KONTRIBUSI SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL DALAM PENGEMBANGAN MUTU PERGURUAN TINGGI

STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN TINGGI Berdasarkan Permendikbud no. 49/2014

Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SN Dikti)

Manual Mutu Sumber Daya Manusia Universitas Sanata Dharma MM.LPM-USD.10

STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN TINGGI (Permendikbud no 49/2014) Hotel Harris, Bandung, 18 Agustus 2014

WORKSHOP AKREDITASI PROGRAM STUDI ITY PENYUSUNAN BORANG STANDAR 2 DAN 4. di BPM UMY

KEBIJAKAN MUTU AKADEMIK

BOBOT PENILAIAN BORANG PRODI

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49 TAHUN 2014 TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN TINGGI

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI

BORANG BARU VS BORANG LAMA

INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI AL-KAMAL

Visi Visi Universitas Dhyana Pura adalah Perguruan Tinggi Teladan dan Unggulan.

STANDAR DOSEN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN Tanggal terbit : 05 Januari 2017

STANDAR PENILAIAN PEMBELAJARAN

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2018 TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN KEDOKTERAN

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 2015 TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN TINGGI

STANDAR DOSEN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

STANDAR DOSEN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL

STANDAR PENILAIAN PEMBELAJARAN

BAB III STANDAR NASIONAL PENELITIAN. Bagian Kesatu. Ruang Lingkup Standar Nasional Penelitian. Pasal 42

BUKU STANDAR MUTU SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL

Visi Visi Universitas Dhyana Pura adalah Perguruan Tinggi Teladan dan Unggulan.

VISI DAN MISI POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNGKARANG

Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SN Dikti)

PETUNJUK TEKNIS PENYUSUNAN STANDAR PENDIDIKAN TINGGI OLEH PERGURUAN TINGGI

STANDAR DOSEN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO

Kebijakan Sistem Penjaminan Mutu Internal di Universitas Kristen Indoneisa

Standar Penelitian STIKES HARAPAN IBU

Standar Nasional Pendidikan Tinggi dan Capaian Pembelajaran

RENCANA OPERASIONAL FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS MULAWARMAN

KODE/NOMOR STANDAR OPERATIONAL PROSEDUR (SOP)

INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI AL-KAMAL

PENILAIAN AIPT. Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi Juli 2011 BAN-PT

PENILAIAN AIPT. Skor AIPT. Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi. Bobot (dalam %) 90

STANDAR PENGELOLAAN PEMBELAJARAN

STANDAR DOSEN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

STANDAR PENGELOLAAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL

BUKU KODE ETIK DOSEN

STANDAR PENGELOLAAN PEMBELAJARAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

STANDAR PEMBIAYAAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL

DRAF RANCANGAN PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA. Tentang STANDAR PENDIDIKAN APOTEKER INDONESIA

Kebijakan Pengembangan Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi

STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN TINGGI DAN CAPAIAN PEMBELAJARAN Berdasarkan Permendikbud no. 49/2014

STANDAR PENILAIAN PEMBELAJARAN UNIVERSITAS ISLAM MADURA

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS DAYANU IKHSANUDDIN BAU BAU

INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI AL-KAMAL

AKREDITASI INSTITUSI PERGURUAN TINGGI BARU INSTRUMEN AKREDITASI

STANDAR MUTU PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL

STANDAR PENGELOLAAN PEMBELAJARAN

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG PENDIDIKAN TINGGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BUKU III STANDAR SPMI

2018, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tam

BUKU STANDAR PENELITIAN

INSTRUMEN AKREDITASI MINIMUM PEMBUKAAN PROGRAM STUDI PROGRAM PROFESI INSINYUR

STANDAR 2 : STANDAR ISI PEMBELAJARAN

STANDAR DOSEN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

RENCANA STRATEGIS PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FKIP UNIVERSITAS SRIWIJAYA

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI

STANDAR AKADEMIK STIKES RS BAPTIS KEDIRI. Standar 4 Pendidik dan Tenaga Kependidikan

STANDAR PENILAIAN PEMBELAJARAN STIKES HARAPAN IBU JAMBI

SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL (SPMI) AKMI BATURAJA

PETA MASALAH DALAM AKREDITASI PRODI BERDASARKAN ISIAN BORANG AKREDITASI

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

Sekolah Tinggi Hukum Galunggung Tasikmalaya. Tim Penyusun

INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI AL-KAMAL

Standar Pengabdian Masyarakat STIKES HARAPAN IBU

PEDOMAN STANDAR AKADEMIK STMIK SUMEDANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2006 TENTANG STATUTA UNIVERSITAS AIRLANGGA

INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI AL-KAMAL

STANDARD PELAYANAN PRIMA LABORATORIUM SISTEM KONTROL

Pedoman Budaya Mutu Universitas FOR/SPMI-UIB/PED

Standar Mutu UMSIDA (di copy dari BPM UMSIDA) 0

BAB VII STANDAR PENGELOLAAN

PEDOMAN Monitoring dan Evaluasi Proses Pembelajaran FOR/SPMI-UIB/PED

INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI AL-KAMAL

STANDAR PEMBIAYAAN PEMBELAJARAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

KEBIJAKAN SPMI POLITEKNIK NEGERI BALIKPAPAN

BUKU STANDAR PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

FORMAT 1. PENILAIAN BORANG INSTITUSI PERGURUAN TINGGI. Penilaian Dokumen Perorangan. Nama Perguruan Tinggi :... Nama Asesor :... Kode Panel :...

STANDAR DOSEN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI

DOKUMEN KEBIJAKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL (SPMI)

STANDAR PENGELOLAAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HARAPAN IBU JAMBI 2016

DIREKTORAT KELEMBAGAAN DAN KERJA SAMA DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI 2015

INSTITUSI PERGURUAN TINGGI DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL BADAN AKREDITASI NASIONAL PERGURUAN TINGGI JAKARTA 2007

AKREDITASI INSTITUSI INSTITUSI PERGURUAN TINGGI DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL BADAN AKREDITASI NASIONAL PERGURUAN TINGGI JAKARTA 2007

STANDAR PENILAIAN PEMBELAJARAN

BUKU KODE ETIK TENAGA KEPENDIDIKAN

STANDAR PENGELOLAAN PEMBELAJARAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS ISLAM MADURA

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR PENDIDIKAN GURU

1 DESEMBER Tim P

Transkripsi:

Visi, Misi dan Tujuan Perguruan Tinggi VISI: Menjadi perguruan tinggi vokasi unggulan dalam bidang akuntansi di Indonesia pada tahun 2020 MISI: 1. Menyelenggarakan dan mengembangkan pendidikan tinggi vokasi di bidang akuntansi yang unggul, serta relevan dengan kebutuhan dunia kerja dan masyarakat. 2. Menyelenggarakan penelitian terapan yang unggul dalam menunjang 3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat yang memberikan kontribusi dalam pengembangan pendidikan vokasi dan pemberian alternatif solusi permasalahan praktik di bidang akuntansi. 4. Mengembangkan jaringan kerjasama dalam dan luar negeri dengan para pemangku kepentingan yang berorientasi pada pengembangan kelembagaan untuk mendukung keunggulan kualitas lulusan. Latar Belakang TUJUAN: 1. Menghasilkan proses pendidikan vokasi akuntansi yang unggul di bidang akuntansi, berdaya saing tinggi serta relevan dengan kebutuhan dunia kerja dan masyarakat. 2. Menghasilkan penelitian terapan yang unggul dan mampu menunjang 3. Menghasilkan pengabdian kepada masyarakat yang memberikan kontribusi dalam pengembangan pendidikan vokasi dan penyelesaian permasalahan praktik di bidang akuntansi. 4. Menghasilkan jalinan kerjasama dalam dan luar negeri dengan para pemangku kepentingan dalam pengembangan kelembagaan untuk mendukung keunggulan lembaga dan kompetensi lulusan. Penjaminan mutu pendidikan tinggi merupakan program yang penting dan wajib dilaksanakan oleh semua institusi penyelenggara pendidikan tinggi berdasarkan Undang-undang No.20 tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah No.19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Adapun pelaksanaan penjaminan mutu pendidikan tinggi telah diatur sesuai Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 49 Tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi dan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 50 Tahun 2014 tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi serta Permenristekdikti No 44 tahun 2015 tentang Standar Nasional Perguruan Tinggi. Pelaksanaan dan implementasi sistem penjaminan mutu merupakan aspek yang menentukan untuk meningkatkan daya saing perguruan tinggi. Paradigma baru manajemen pendidikan tinggi menekankan pentingnya otonomi institusi yang berlandaskan pada akuntabilitas, evaluasi, dan akreditasi dan bermuara pada tujuan akhir peningkatan kualitas secara berkelanjutan. Di pihak lain, kecenderungan globalisasi, kebutuhan masyarakat dan tuntutan persaingan yang semakin ketat menuntut komitmen yang tinggi pada penyelenggaraan pendidikan yang bermutu. Penyelenggaraan pendidikan tinggi yang bermutu dapat dinilai dengan komptensi lulusan yang dihasilkan oleh perguruan tinggi yang bersangkutan. Dengan alasan tersebut AA YKPN membuat standar kompetensi lulusan agar lulusan yang dihasilkan memiliki standar minimal untuk siap diterjunkan dalam dunia bisnis dan STANDAR MUTU AA YKPN 2

Pihak-Pihak Yang Terlibat Definisi Istilah Pernyataan Isi Standar Kompetensi Lulusan Strategi Pelaksanaan Standar Kompetensi Lulusan pemerintahan.. 1. Direktur 2. Wakil Direktur 1 Bidang Akademik 3. Wakil Direktur 2 Bidang Keuangan dan Sumber Daya Manusia 4. Wakil Direktur 3 Bidang Kemahasiswaan dan Alumni 5. Unit Penjaminan Mutu 6. Pusat Penembangan Kurikulum dan Sertifikasi Profesi 7. Bagian Administrasi Akademik dan Pelaporan 1. Standar adalah minimal capaian yang harus diperoleh lulusan setelah mengikuti proses pendidikan yang terencana di Akademi Akuntansi YKPN. 2. Lulusan adalah mahasiswa yang telah mengikuti proses pendidikan dan dinyatakan lulus sesuai dengan aturan akademik yang berlaku di Akademi Akuntansi YKPN. 3. Kompetensi adalah kemampuan yang dimiliki yang diperoleh sebagai akibat dari proses pendidikan yang dijalani selama masa tertentu di Akademi Akuntansi YKPN. 4. Kompetensi Lulusan adalah kemampuan yang dimiliki lulusan sesuai standar yang telah ditetapkan melalui proses pendidikan yang dijalani selama masa tertentu dan dinyatakan lulus oleh Akademi Akuntansi YKPN. 1. Lulusan harus mengikuti proses pendidikan yang telah direncanakan sesuai dengan kurikulum yang ditetapkan oleh Akademi Akuntansi YKPN. 2. Lulusan harus dinyatakan lulus untuk semua kelompok mata kuliah yang terdiri dari: a. Mata kuliah Pengembangan Kepribadian b. Mata kuliah Keilmuan dan Keterampilan c. Mata kuliah Keahlian Berkarya d. Mata kuliah Perilaku Berkarya e. Mata kuliah Kehidupan Bersama 3. Lulusan harus menyelesaikan 116 Sistem Kredit Semester (SKS) dan dinyatakan lulus oleh Akademi Akuntansi YKPN. 4. Lulusan harus memiliki kemampuan dan keahlian dalam penyusunan laporan keuangan dan laporan manajerial. 5. Lulusan harus memiliki kemampuan dan keahlian dalam pengelolaan perpajakan. 6. Lulusan harus memiliki kemampuan dan keahlian dalam pelaksanaan audit dan penyusunan kertas kerja audit. 7. Lulusan harus memiliki kemampuan dan keahlian dalam pengoperasian sistem informasi akuntansi. 8. Lulusan harus memiliki kemampuan dan keahlian dalam penyusunan laporan keuangan daerah. 1. Mahasiswa harus memenuhi syarat administrasi dan keuangan yang ditetapkan Akademi Akuntansi YKPN. 2. Mahasiswa harus mengikuti dan menyelesaikan semua mata kuliah yang ditentukan dalam kurikulum. 3. Dosen pengampu harus menyusun Rencana Pembelajaran Semester (RPS) yang didesiminasikan ke mahasiswa peserta mata kuliah. 4. Mahasiswa harus mengerjakan semua tugas baik terstruktur yang ada di RPS ataupun tidak terstruktur yang diberikan oleh dosen pengampu mata kuliah. 5. Mahasiswa harus berperan serta aktif dikelas dengan melakukan presentasi dan diskusi sesuai RPS. STANDAR MUTU AA YKPN 3

Indikator Ketercapaian Standar Kompetensi Kelulusan Dokumen Standar Kompetensi Lulusan 6. Mahasiswa harus mengerjakan tugas sesuai kasus di kelas praktikum dengan sungguh-sungguh. 7. Mahasiswa harus mengikuti ujian tengah semester dan ujian akhir semester yang diselenggarakan secara terstruktur oleh Akademi Akuntansi YKPN. 8. Mahasiswa harus melakukan proses pembimbingan dengan dosen pembimbing selama mengikuti proses pendidikan di Akademi Akuntansi YKPN. 9. Mahasiswa harus mengikuti praktik kerja lapangan dan ditempatkan pada pelaku-pelaku bisnis sesuai dengan waktu yang telah ditentukan oleh Akademi Akuntansi YKPN. 10. Mahasiswa harus mengikuti ujian sertifikasi sesuai dengan ketentuan ujian sertifikasi yang ditetapkan oleh Akademi Akuntansi. 11. Mahasiswa harus berperan serta aktif dalam kegiatan ekstra kurikuler yang diselenggarakan oleh Akademi Akuntansi YKPN. 12. Mahasiswa mengikuti pelatihan-pelatihan dan seminar-seminar yang diselenggarakan oleh Akademi Akuntansi YKPN atau penyelenggara kegiatan diluar kampus. 1. Lulusan memiliki indeks prestasi kumulatif minimum 2,00. 2. Lulusan memiliki nilai minimum C untuk mata kuliah Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. 3. Lulusan tidak memiliki nilai E. 4. Lulusan tidak memiliki nilai D, dan/atau D+, dan /atau C- lebih dari 2 (dua) untuk kelompok Mata kuliah Keilmuan dan Ketrampilan. 5. Lulusan tidak memiliki nilai D, dan/atau D+, dan /atau C- lebih dari 2 (dua) untuk kelompok Mata kuliah Keahlian Berkarya. 6. Lulusan tidak memiliki nilai D, dan/atau D+, dan /atau C- lebih dari 2 (dua) untuk kelompok Mata kuliah Perilaku Berkarya. 7. Lulusan tidak memiliki nilai D, dan/atau D+, dan /atau C- lebih dari 2 (dua) untuk semua kelompok Mata kuliah. 8. Lulusan telah mengikuti Ujian Sertifikasi Akuntansi Dasar (USKAD) atau ujian sertifikasi yang diselenggarakan ACCA. 1. STANDAR MUTU AA YKPN 4

Visi, Misi dan Tujuan Perguruan Tinggi VISI: Menjadi perguruan tinggi vokasi unggulan dalam bidang akuntansi di Indonesia pada tahun 2020 MISI: 1. Menyelenggarakan dan mengembangkan pendidikan tinggi vokasi di bidang akuntansi yang unggul, serta relevan dengan kebutuhan dunia kerja dan masyarakat. 2. Menyelenggarakan penelitian terapan yang unggul dalam menunjang 3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat yang memberikan kontribusi dalam pengembangan pendidikan vokasi dan pemberian alternatif solusi permasalahan praktik di bidang akuntansi. 4. Mengembangkan jaringan kerjasama dalam dan luar negeri dengan para pemangku kepentingan yang berorientasi pada pengembangan kelembagaan untuk mendukung keunggulan kualitas lulusan. Latar Belakang TUJUAN: 1. Menghasilkan proses pendidikan vokasi akuntansi yang unggul di bidang akuntansi, berdaya saing tinggi serta relevan dengan kebutuhan dunia kerja dan masyarakat. 2. Menghasilkan penelitian terapan yang unggul dan mampu menunjang 3. Menghasilkan pengabdian kepada masyarakat yang memberikan kontribusi dalam pengembangan pendidikan vokasi dan penyelesaian permasalahan praktik di bidang akuntansi. 4. Menghasilkan jalinan kerjasama dalam dan luar negeri dengan para pemangku kepentingan dalam pengembangan kelembagaan untuk mendukung keunggulan lembaga dan kompetensi lulusan. Penjaminan mutu pendidikan tinggi merupakan program yang penting dan wajib dilaksanakan oleh semua institusi penyelenggara pendidikan tinggi berdasarkan Undang-undang No.20 tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah No.19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Adapun pelaksanaan penjaminan mutu pendidikan tinggi telah diatur sesuai Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 49 Tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi dan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 50 Tahun 2014 tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi serta Permenristekdikti No 44 tahun 2015 tentang Standar Nasional Perguruan Tinggi. Pelaksanaan dan implementasi sistem penjaminan mutu merupakan aspek yang menentukan untuk meningkatkan daya saing perguruan tinggi. Paradigma baru manajemen pendidikan tinggi menekankan pentingnya otonomi institusi yang berlandaskan pada akuntabilitas, evaluasi, dan akreditasi dan bermuara pada tujuan akhir peningkatan kualitas secara berkelanjutan. Di pihak lain, kecenderungan globalisasi, kebutuhan masyarakat dan tuntutan persaingan yang semakin ketat menuntut komitmen yang tinggi pada penyelenggaraan pendidikan yang bermutu. Penyelenggaraan pendidikan tinggi yang bermutu dapat dinilai dengan isi pembelajaran yang dilakukan dan direncanakan oleh perguruan tinggi yang STANDAR MUTU AA YKPN 6

Pihak-Pihak Yang Terlibat Definisi Istilah Pernyataan Isi Standar Isi Pembelajaran Strategi Pelaksanaan Standar Isi Pembelajaran Indikator Ketercapaian Standar Isi Pembelajaran bersangkutan. Dengan alasan tersebut AA YKPN membuat standar isi pembelajaran. 1. Direktur 2. Wakil Direktur 1 Bidang Akademik 3. Wakil Direktur 2 Bidang Keuangan dan Sumber Daya Manusia 4. Wakil Direktur 3 Bidang Kemahasiswaan dan Alumni 5. Unit Penjaminan Mutu 6. Pusat Penembangan Kurikulum dan Sertifikasi Profesi 7. Bagian Administrasi Akademik dan Pelaporan 1. Pembelajaran adalah proses pendidikan yang dilakukan secara terstruktur dilakukan sesuai dengan kurikulum. 2. Isi pembelajaran adalah materi-materi dan capaian pembelajaran yang direncanakan dan tercantum pada Rencana Pembelajaran Semester (RPS). 3. Standar isi pembelajaran adalah kriteria minimal tingkat kedalaman dan keluasan materi pembelajaran. 1. Program studi harus menyiapkan kurikulum yang mendukung tercapainya visi Akademi Akuntansi YKPN sesuai dengan perkembangan dunia bisnis setiap empat (4) tahun. 2. Program studi harus melakukan kajian atas kedalaman materi setiap mata kuliah yang sesuai dengan perkembangan praktik bisnis yang akan dicantumkan pada RPS minimal setiap dua (2) tahun sekali. 3. Program studi harus memberi tugas kepada dosen untuk mengampu mata kuliah yang sesuai dengan kompetensinya sebelum dimulainya kegiatan perkuliahan setiap semester. 1. Program Studi harus meninjau ulang kurikulum agar selaras dengan visi Akademi Akuntansi YKPN minimal empat (4) tahun sekali. 2. Program Studi harus memberi penugasan kepada dosen-dosen pengampu mata kuliah yang pararel untuk melakukan peninjau ulang kedalaman materi kuliah untuk setiap mata kuliah minimal dua (2) tahun sekali. 3. Program Studi harus menyusun penugasan kepada dosen pengampu mata kuliah sesuai dengan kompetensi paling lambat 1 minggu sebelum masa perkuliahan berlangsung, 4. Dosen pengampu mata kuliah harus menyusun Rencana Pembelajaran Semester (RPS) paling lambat 3 hari sebelum masa perkuliahan berlangsung. 5. Dosen pengampu mata kuliah harus membagikan RPS yang telah disusun kepada mahasiswa peserta mata kuliah pada pertemuan pertama setiap semester. 6. Program studi memberikan penugasan kepada dosen pengampu mata kuliah untuk mengikuti kegiatan pelatihan-pelatihan, workshop-workshop, seminarseminar yang sesuai dengan kompetensi dosen yang bersangkutan. 1. Terselenggaranya kurikulum yang mutahir sesuai dengan praktik bisnis. 2. Materi-materi yang tercantum pada RPS memuat capaian-capaian pembelajaran sesuai dengan perkembangan praktik bisnis. 3. Dosen pengampu mata kuliah dapat menyusun RPS sesuai dengan kedalaman materi yang memenuhi capaian pembelajaran. 4. Dosen mengampu mata kuliah yang sesuai dengan kompetensi yang dimilikinya. STANDAR MUTU AA YKPN 7

Dokumen Standar Isi Pembelajaran 5. Mahasiswa memperoleh informasi isi pembelajaran melalui RPS yang diterima setiap awal semester, 1. Dokumen kurikulum 2. RPS setiap semester 3. Hasil rapat evaluasi kurikulum 4. SK perubahan kurikulum 5. Hasil rapat evaluasi isi mata kuliah. 6. SK perubahan isi mata kuliah. STANDAR MUTU AA YKPN 8

Visi, Misi dan Tujuan Perguruan Tinggi VISI: Menjadi perguruan tinggi vokasi unggulan dalam bidang akuntansi di Indonesia pada tahun 2020 MISI: 1. Menyelenggarakan dan mengembangkan pendidikan tinggi vokasi di bidang akuntansi yang unggul, serta relevan dengan kebutuhan dunia kerja dan masyarakat. 2. Menyelenggarakan penelitian terapan yang unggul dalam menunjang 3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat yang memberikan kontribusi dalam pengembangan pendidikan vokasi dan pemberian alternatif solusi permasalahan praktik di bidang akuntansi. 4. Mengembangkan jaringan kerjasama dalam dan luar negeri dengan para pemangku kepentingan yang berorientasi pada pengembangan kelembagaan untuk mendukung keunggulan kualitas lulusan. Latar Belakang TUJUAN: 1. Menghasilkan proses pendidikan vokasi akuntansi yang unggul di bidang akuntansi, berdaya saing tinggi serta relevan dengan kebutuhan dunia kerja dan masyarakat. 2. Menghasilkan penelitian terapan yang unggul dan mampu menunjang 3. Menghasilkan pengabdian kepada masyarakat yang memberikan kontribusi dalam pengembangan pendidikan vokasi dan penyelesaian permasalahan praktik di bidang akuntansi. 4. Menghasilkan jalinan kerjasama dalam dan luar negeri dengan para pemangku kepentingan dalam pengembangan kelembagaan untuk mendukung keunggulan lembaga dan kompetensi lulusan. Penjaminan mutu pendidikan tinggi merupakan program yang penting dan wajib dilaksanakan oleh semua institusi penyelenggara pendidikan tinggi berdasarkan Undang-undang No.20 tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah No.19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Adapun pelaksanaan penjaminan mutu pendidikan tinggi telah diatur sesuai Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 49 Tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi dan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 50 Tahun 2014 tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi serta Permenristekdikti No 44 tahun 2015 tentang Standar Nasional Perguruan Tinggi. Pelaksanaan dan implementasi sistem penjaminan mutu merupakan aspek yang menentukan untuk meningkatkan daya saing perguruan tinggi. Paradigma baru manajemen pendidikan tinggi menekankan pentingnya otonomi institusi yang berlandaskan pada akuntabilitas, evaluasi, dan akreditasi dan bermuara pada tujuan akhir peningkatan kualitas secara berkelanjutan. Di pihak lain, kecenderungan globalisasi, kebutuhan masyarakat dan tuntutan persaingan yang semakin ketat menuntut komitmen yang tinggi pada penyelenggaraan pendidikan yang bermutu. Penyelenggaraan pendidikan tinggi yang bermutu dapat dinilai selain dari isi pembelajaran yang dilakukan dan direncanakan oleh perguruan tinggi yang STANDAR MUTU AA YKPN 10

bersangkutan tetapi proses pembelajaranpun juga menjadi variabel penentu mutu lulusan. Proses pembelajaran yang dilakukan dengan baik sesuai standar akan mengahsilkan luusan yang memiliki kompetensi sesuai visi institusi. Dengan alasan tersebut AA YKPN membuat standar proses pembelajaran. Pihak-Pihak Yang Terlibat Definisi Istilah Pernyataan Isi Standar Isi Pembelajaran Strategi Pelaksanaan Standar Proses pembelajaran 1. Direktur 2. Wakil Direktur 1 Bidang Akademik 3. Wakil Direktur 2 Bidang Keuangan dan Sumber Daya Manusia 4. Wakil Direktur 3 Bidang Kemahasiswaan dan Alumni 5. Unit Penjaminan Mutu 6. Pusat Penembangan Kurikulum dan Sertifikasi Profesi 7. Bagian Administrasi Akademik dan Pelaporan 1. Pembelajaran adalah proses pendidikan yang dilakukan secara terstruktur dilakukan sesuai dengan kurikulum. 2. Proses pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar 1. Dosen wajib merencanakan pembelajaran yang disusun berdasarkan prinsipprinsip pembelajaran reflektif (Pedagogi Ignasian) yang disusun dalam Rencana Pembelajaran Semester (RPS) setiap awal semester yang akan dibagikan kepada mahasiswa sebelum proses pembelajaran berlangsung. 2. Dosen harus mampu memilih metode pembelajaran yang paling cocok untuk mencapai outcome pembelajaran yang dihendaki yang akan diaplikasikan di kelas setiap semester. 3. Dosen harus disiplin dalam melaksanakan pembelajaran di kelas sesuai dengan beban SKS mata kuliah yang diampu setiap semester. 4. Dosen harus mampu mengembangkan dan menggunakan berbagai media pengajaran yang ada di kelas setiap semester. 5. Administrasi kegiatan pendukung pembelajaran harus dilaksanakan secara transparan dan akuntabel setiap semester. 6. Dosen harus memberi nilai ujian tengah semester dan ujian akhir semester mata kuliah yang diampu kepada mahasiswa setiap semester. 1. Dosen merencanakan dengan matang kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan mahasiswa sesuai dengan capaian pembelajaran. 2. Dosen melakukan koordinasi dengan dosen pararel untuktu menentukan metode pembelajaran yang diterapkan dalam kelas agar dapat mencapai capaian pembelajaran. 3. Penugasan program studi kepada dosen untuk mengampu mata kuliah harus sesuai dengan beban mengajar maksimal. 4. Jumlah mahasiswa per kelas disesuaikan dengan karakteristik mata kuliah. 5. Mahasiswa harus terlibat secara aktif sehingga tercipta interaksi yang mendukung pembelajaran. 6. Dosen harus menjadi pribadi yang patut diteladani secara pedagogi, personal, sosial, dan profesional dalam proses pembelajaran. 7. Dosen harus berperan sebagai fasilitator yang mendorong kemadirian belajar. 8. Mahasiswa harus mengikuti kegiatan perkuliahan dengan disiplin dan mengisi daftar kehadiran setiap sesi kelas. 9. Dosen menyerahkan nilai ujian kepada bagian Administrasi Perkuliahan dan Pelaporan secara tepat waktu. STANDAR MUTU AA YKPN 11

Indikator Ketercapaian Standar Proses Pembelajaran Dokumen Standar Proses Pembelajaran 1. Tidak terjadi keterlambatan RPS untuk dibagikan kepada mahasiswa setiap awal semester. 2. Mahasiswa dapat lebih memahami dan menguasai materi kuliah dengan metode pembelajaran yang telah diberikan oleh dosen. 3. Semua dosen hadir sesuai waktu yang telah ditetapkan 4. Peralatan mengajaran dikelas dapat digunakan dengan baik. 5. Presensi kehadiran dosen dan mahasiswa tercatat dengan baik dan benar. 6. Semua dosen melaporkan nilai ujian sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan. 1. RPS setiap semester. 2. Daftar kehadiran dosen 3. Daftar kehadiran mahasiswa 4. Daftar nilai ujian STANDAR MUTU AA YKPN 12

Visi, Misi dan Tujuan Perguruan Tinggi VISI: Menjadi perguruan tinggi vokasi unggulan dalam bidang akuntansi di Indonesia pada tahun 2020 MISI: 1. Menyelenggarakan dan mengembangkan pendidikan tinggi vokasi di bidang akuntansi yang unggul, serta relevan dengan kebutuhan dunia kerja dan masyarakat. 2. Menyelenggarakan penelitian terapan yang unggul dalam menunjang 3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat yang memberikan kontribusi dalam pengembangan pendidikan vokasi dan pemberian alternatif solusi permasalahan praktik di bidang akuntansi. 4. Mengembangkan jaringan kerjasama dalam dan luar negeri dengan para pemangku kepentingan yang berorientasi pada pengembangan kelembagaan untuk mendukung keunggulan kualitas lulusan. Latar Belakang TUJUAN: 1. Menghasilkan proses pendidikan vokasi akuntansi yang unggul di bidang akuntansi, berdaya saing tinggi serta relevan dengan kebutuhan dunia kerja dan masyarakat. 2. Menghasilkan penelitian terapan yang unggul dan mampu menunjang 3. Menghasilkan pengabdian kepada masyarakat yang memberikan kontribusi dalam pengembangan pendidikan vokasi dan penyelesaian permasalahan praktik di bidang akuntansi. 4. Menghasilkan jalinan kerjasama dalam dan luar negeri dengan para pemangku kepentingan dalam pengembangan kelembagaan untuk mendukung keunggulan lembaga dan kompetensi lulusan. Penjaminan mutu pendidikan tinggi merupakan program yang penting dan wajib dilaksanakan oleh semua institusi penyelenggara pendidikan tinggi berdasarkan Undang-undang No.20 tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah No.19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Adapun pelaksanaan penjaminan mutu pendidikan tinggi telah diatur sesuai Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 49 Tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi dan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 50 Tahun 2014 tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi serta Permenristekdikti No 44 tahun 2015 tentang Standar Nasional Perguruan Tinggi. Pelaksanaan dan implementasi sistem penjaminan mutu merupakan aspek yang menentukan untuk meningkatkan daya saing perguruan tinggi. Paradigma baru manajemen pendidikan tinggi menekankan pentingnya otonomi institusi yang berlandaskan pada akuntabilitas, evaluasi, dan akreditasi dan bermuara pada tujuan akhir peningkatan kualitas secara berkelanjutan. Di pihak lain, kecenderungan globalisasi, kebutuhan masyarakat dan tuntutan persaingan yang semakin ketat menuntut komitmen yang tinggi pada penyelenggaraan pendidikan yang bermutu. Sumber daya manusia merupakan komponen utama untuk menyukseskan program-program pendidikan di perguruan tinggi dalam rangka merealisasikan STANDAR MUTU AA YKPN 14

visi dan misinya. Perguruan tinggi harus memiliki sistem pengelolaan sumber daya manusia yang lengkap sesuai dengan kebutuhan perencanaan dan pengembangan. Mengingat perannya yang sentral dalam pendidikan tinggi maka sumber daya manusia harus dikelola dan selalu ditingkatkan kualifikasinya baik dari aspek akademis yang merupakan tuntutan profesional, maupun dari sisi kualitas kepribadian yang sangat dibutuhkan dalam pelayanan kepada mahasiswa sebagai pihak yang dilayani. Dosen dan tenaga kependidikan ada;ah merupakan SDM yang mempunyai peranan penting dalam meningkatkan mutu pendidikan di Akademi Akuntansi YKPN. Dosen dan tenaga kependidikan harus memiliki standar minimal agar mutu pendidikan dapat dipertahankan dan ditingkatkan. Dengan alasan tersebut maka AA YKPN membuat standar dosen dan tenaga kependidikan. Pihak-Pihak Yang Terlibat Definisi Istilah Pernyataan Isi Standar Dosen dan Tenaga Kependidikan Strategi Pelaksanaan Standar Dosen dan Tenaga Kependidikan 1. Direktur 2. Wakil Direktur 1 Bidang Akademik 3. Wakil Direktur 2 Bidang Keuangan dan Sumber Daya Manusia 4. Unit Penjaminan Mutu (UPM) 5. Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (P3M) 6. Bagian Personalia 7. Bagian Administrasi Perkuliahan dan Pelaporan. 1. Dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan pengetahuan, teknologi, dan seni melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat 2. Tenaga Kependidikan adalah karyawan Akademi Akuntansi YKPN yang mencakup laboran, pustakawan, teknisi, pegawai administrasi, sopir, hingga pekarya. 1. Pengelola institusi harus memiliki sistem perencanaan SDM yang dibutuhkan untuk periode 5 tahunan. 2. Program Studi harus memiliki dosen dengan jumlah, kualifikasi, dan jabatan akademik yang cukup sesuai perundang-undangan yang berlaku yang harus dicapai pada tahun 2021. 3. Program Studi harus memiliki kebijakan mengenai beban tugas dosen dalam bidang Tri Dharma Perguruan Tinggi dengan komposisi yang sesuai dengan peraturan perundang- undangan yang berlaku setiap semester. 4. Program Studi harus memiliki tenaga kependidikan yang bersertifikat kompetensi bagi teknisi, laboran, analis, dan pustakawan yang harus dicapai pada tahun 2021. 5. Institusi harus memiliki kode etik dosen dan tenaga kependidikan bagi pedoman perilaku dosen dan tenaga kependidikan yang dievaluasi 5 tahunan. 1. Pengelola institusi merencanakan dengan matang kebutuhan SDM selama 5 tahun kedepan. Penetapan ini dapat dilakukan dengan melakukan pemetaan kebutuhan SDM baik dosen maupun tenaga kependidikan untuk memenuhi target kebutuhan minimum perguruan tinggi. 2. Pengelola institusi melakukan rekrutmen dosen dan tenaga kependidikan sesuai SOP perekrutan dosen dan tenaga kependidikan. STANDAR MUTU AA YKPN 15

3. Program Studi melalui bagian personalia secara periodik melaporkan penambahan SDM dan kenaikan pangkat dosen serta perolehan sertifikasi tenaga kependidikan kepada pengelola institusi. 4. Program Studi melalui Wakil Direktur 1 Bidang Akademik memberi penugasan mengajar sesuai dengan kompetensi yang sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku setiap semester. 5. Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (P3M) secara periodik memberi pelaporan tentang hasil penelitian dan PkM yang dilakukan oleh dosen. 6. P3M melakukan proses supervisi kepada dosen dalam rangka mendorong terselenggaranya penelitian dan PkM termasuk proses desiminasi hasil penelitian dan hasil PkM. 7. Institusi melalui Program Studi memberikan dana penelitian dan PkM sesuai dengan peraturan institusi yang telah dideseminasi kepada dosen. 8. Institusi melalui Wakil Direktur 2 Bidang Keuangan dan SDM memberikan dana pengembangan SDM terutama bagi tenaga kependidikan dalam rangka peningkatan kualifikasi sesuai bidangnya. 9. Pengelola institusi menyusun kode etik dosen dan tenaga kependidikan yang didesiminasi kepada dosen dan tenaga kependidikan yang pelaksanaannya dievaluasi oleh Dewan Pertimbangan. Indikator Ketercapaian Standar Dosen dan Tenaga Kependidikan Dokumen Standar Dosen dan Tenaga Kependidikan 1. Terpenuhinya target SDM sampai dengan tahun 2021. 2. Terpenuhinya kualifikasi minimal bagi dosen dan tenaga kependidikan paling lambat tahun 2021. 3. Terpenuhinya target penelitian dan PkM yang dilakukan oleh dosen minimal 1 penelitian dan 1 PkM setiap tahun. 4. Terpenuhinya kenaikan jabatan akademik dosen pada akhir tahun 2021. 5. Target sertifikasi bagi tenaga kependidikan dapat dicapai pada akhir tahun 2021. 6. Terselenggaranya kode etik bagi dosen dan tenaga kependidikan. 7. Tidak terdapat temuan pelanggaran kode etik dosen dan tenaga kependidikan. 1. SOP Perekrutan dosen dan tenaga kependidikan. 2. Kode etik dosen dan tenaga kependidikan. 3. SK pendanaan penelitian dan PkM. 4. SK pengangkatan dosen dan tenaga kependidikan. 5. SK penetapan jabatan akademik dari Dikti. 6. SK penugasan pelatihan kepada tenaga kependidikan 7. Sertifikat-sertifikat pelatihan dan sertifikasi yang diperoleh tenaga kependidikan. STANDAR MUTU AA YKPN 16

Visi, Misi dan Tujuan Perguruan Tinggi VISI: Menjadi perguruan tinggi vokasi unggulan dalam bidang akuntansi di Indonesia pada tahun 2020 MISI: 1. Menyelenggarakan dan mengembangkan pendidikan tinggi vokasi di bidang akuntansi yang unggul, serta relevan dengan kebutuhan dunia kerja dan masyarakat. 2. Menyelenggarakan penelitian terapan yang unggul dalam menunjang 3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat yang memberikan kontribusi dalam pengembangan pendidikan vokasi dan pemberian alternatif solusi permasalahan praktik di bidang akuntansi. 4. Mengembangkan jaringan kerjasama dalam dan luar negeri dengan para pemangku kepentingan yang berorientasi pada pengembangan kelembagaan untuk mendukung keunggulan kualitas lulusan. Latar Belakang TUJUAN: 1. Menghasilkan proses pendidikan vokasi akuntansi yang unggul di bidang akuntansi, berdaya saing tinggi serta relevan dengan kebutuhan dunia kerja dan masyarakat. 2. Menghasilkan penelitian terapan yang unggul dan mampu menunjang 3. Menghasilkan pengabdian kepada masyarakat yang memberikan kontribusi dalam pengembangan pendidikan vokasi dan penyelesaian permasalahan praktik di bidang akuntansi. 4. Menghasilkan jalinan kerjasama dalam dan luar negeri dengan para pemangku kepentingan dalam pengembangan kelembagaan untuk mendukung keunggulan lembaga dan kompetensi lulusan. Penjaminan mutu pendidikan tinggi merupakan program yang penting dan wajib dilaksanakan oleh semua institusi penyelenggara pendidikan tinggi berdasarkan Undang-undang No.20 tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah No.19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Adapun pelaksanaan penjaminan mutu pendidikan tinggi telah diatur sesuai Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 49 Tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi dan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 50 Tahun 2014 tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi serta Permenristekdikti No 44 tahun 2015 tentang Standar Nasional Perguruan Tinggi. Pelaksanaan dan implementasi sistem penjaminan mutu merupakan aspek yang menentukan untuk meningkatkan daya saing perguruan tinggi. Paradigma baru manajemen pendidikan tinggi menekankan pentingnya otonomi institusi yang berlandaskan pada akuntabilitas, evaluasi, dan akreditasi dan bermuara pada tujuan akhir peningkatan kualitas secara berkelanjutan. Di pihak lain, kecenderungan globalisasi, kebutuhan masyarakat dan tuntutan persaingan yang semakin ketat menuntut komitmen yang tinggi pada penyelenggaraan pendidikan yang bermutu. STANDAR MUTU AA YKPN 18

Peningkatan mutu pembelajaran harus disertai dengan keberadaan aset yang menunjang proses pembelajaran di sebuah institusi. AA YKPN memiliki sejumlah aset dalam bentuk prasarana dan sarana fisik, serta non fisik. Pengelola aset fisik tersebut harus dilakukan dengan tepat agar dapat meningatkan efisiensi dan efektivitas, serta menunjang kelancaran proses penyelenggaraan pendidikan di AA YKPN. Oleh karena itu Akademi Akuntansi YKPN membuat standar sarana dan prasarana. Pihak-Pihak Yang Terlibat Definisi Istilah Pernyataan Isi Standar Sarana dan Prasarana Strategi Pelaksanaan Standar Sarana dan Prasana 1. Direktur 2. Wakil Direktur 2 Bidang Keuangan dan Sumber Daya Manusia 3. Unit Penjaminan Mutu (UPM) 4. Satuan Pengawasan Internal 5. Bagian Umum 6. Bagian Teknologi Informasi 1. Sarana adalah segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat/media dalam mencapai maksud atau tujuan. Sarana akademik mencakup perabotan dan peralatan yang diperlukan sebagai kelengkapan setiap gedung/ruangan dalam menjalankan fungsinya untuk meningkatkan mutu dan relevansi hasil produk dan layanannya. 2. Prasarana adalah perangkat penunjang utama suatu proses atau usaha pendidikan agar tujuan pendidikan tercapai. 1. Pengelola institusi harus memiliki Sistem Pengelolaan Sarana dan Prasarana yang dibutuhkan untuk periode 5 tahunan. 2. Pengelola institusi harus memiliki rencana pengembangan sarana dan prasarana yang dibutuhkan untuk masa 5 tahun kedepan. 3. Pengelola program studi harus memiliki spesifikasi sarana dan prasarana yang spesifik, terkait dengan implementasi Rencana Program 5 tahunan. 4. Pengelola program studi harus memiliki rasio minimal jumlah peralatan permahasiswa untuk jangka 5 tahun kedepan. 5. Pengelola institusi harus memliki rasio rninimal jumlah buku teks pelajaran untuk setiap mata kuliah permahasiswa untuk jangka waktu 5 tahun kedepan. 6. Pengelola institusi harus memiliki rasio luas lahan permahasiswa untuk jangka waktu 5 tahun kedepan. 7. Pengelola institusi harus memiliki rasio luas ruang kuliah permahasiswa untuk jangka waktu 5 tahun kedepan. 8. Pengelola institusi harus memiliki sarana dan prasarana yang diperuntukkan bagi mahasiswa difabel dalam jangka 5 tahun kedepan. 1. Pengelola institusi harus merencanakan dan membuat Sistem Pengelolaan Sarana dan Prasarana yang dibutuhkan untuk periode 5 tahunan. 2. Pengelola institusi harus membuat rencana pengembangan sarana dan prasarana yang dibutuhkan untuk masa 5 tahun kedepan. 3. Pengelola program studi harus menetapkan spesifikasi sarana dan prasarana yang spesifik, terkait dengan implementasi Rencana Program 5 tahunan. 4. Pengelola program studi harus menentukan rasio minimal jumlah peralatan permahasiswa untuk jangka 5 tahun kedepan. STANDAR MUTU AA YKPN 19

5. Pengelola institusi harus menentukan rasio rninimal jumlah buku teks pelajaran untuk setiap mata kuliah permahasiswa untuk jangka waktu 5 tahun kedepan. 6. Pengelola institusi harus menentukan rasio luas lahan permahasiswa untuk jangka waktu 5 tahun kedepan. 7. Pengelola institusi harus menentukan rasio luas ruang kuliah permahasiswa untuk jangka waktu 5 tahun kedepan. 8. Pengelola institusi harus menyediakan sarana dan prasarana yang diperuntukkan bagi mahasiswa difabel dalam jangka 5 tahun kedepan. Indikator Ketercapaian Standar Dosen dan Tenaga Kependidikan Dokumen Standar Dosen dan Tenaga Kependidikan 1. Terselenggaranya Pedoman Sistem Pengelolaan Sarana dan Prasarana. 2. Terselengaranya rencana dan program kerja Pengembangan Sarana dan Prasarana 3. Terselenggaranya ketentuan mengenai spesifikasi sarana dan prasarana yang spesifik. 4. Tercapainya rasio minimal jumlah peralatan permahasiswa. 5. Tercapainya rasio rninimal jumlah buku teks pelajaran untuk setiap mata kuliah permahasiswa. 6. Tercapainya rasio luas lahan permahasiswa. 7. Tercapainya rasio luas ruang kuliah permahasiswa. 8. Tersedianya sarana dan prasarana bagi para difabel. 1. SK penetapan Pedoman Sistem Pengelolaan Sarana dan Prasarana. 2. Pedoman Sistem Pengelolaan Sarana dan Prasarana. 3. SK penetapan Rencana Pengembangan Sarana dan Prasarana. 4. Buku Rencana Pengembangan Sarana dan Prasarana. 5. SK penetapan Program Kerja Pengembangan Sarana dan Prasarana. 6. Buku Program Kerja Pengembangan Sarana dan Prasarana. 7. SK penetapan Pedoman Spesifikasi Sarana dan Prasarana. 8. Pedoman Spesifikasi Sarana dan Prasarana. STANDAR MUTU AA YKPN 20

Visi, Misi dan Tujuan Perguruan Tinggi VISI: Menjadi perguruan tinggi vokasi unggulan dalam bidang akuntansi di Indonesia pada tahun 2020 MISI: 1. Menyelenggarakan dan mengembangkan pendidikan tinggi vokasi di bidang akuntansi yang unggul, serta relevan dengan kebutuhan dunia kerja dan masyarakat. 2. Menyelenggarakan penelitian terapan yang unggul dalam menunjang 3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat yang memberikan kontribusi dalam pengembangan pendidikan vokasi dan pemberian alternatif solusi permasalahan praktik di bidang akuntansi. 4. Mengembangkan jaringan kerjasama dalam dan luar negeri dengan para pemangku kepentingan yang berorientasi pada pengembangan kelembagaan untuk mendukung keunggulan kualitas lulusan. Latar Belakang TUJUAN: 1. Menghasilkan proses pendidikan vokasi akuntansi yang unggul di bidang akuntansi, berdaya saing tinggi serta relevan dengan kebutuhan dunia kerja dan masyarakat. 2. Menghasilkan penelitian terapan yang unggul dan mampu menunjang 3. Menghasilkan pengabdian kepada masyarakat yang memberikan kontribusi dalam pengembangan pendidikan vokasi dan penyelesaian permasalahan praktik di bidang akuntansi. 4. Menghasilkan jalinan kerjasama dalam dan luar negeri dengan para pemangku kepentingan dalam pengembangan kelembagaan untuk mendukung keunggulan lembaga dan kompetensi lulusan. Penjaminan mutu pendidikan tinggi merupakan program yang penting dan wajib dilaksanakan oleh semua institusi penyelenggara pendidikan tinggi berdasarkan Undang-undang No.20 tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah No.19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Adapun pelaksanaan penjaminan mutu pendidikan tinggi telah diatur sesuai Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 49 Tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi dan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 50 Tahun 2014 tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi serta Permenristekdikti No 44 tahun 2015 tentang Standar Nasional Perguruan Tinggi. Pelaksanaan dan implementasi sistem penjaminan mutu merupakan aspek yang menentukan untuk meningkatkan daya saing perguruan tinggi. Paradigma baru manajemen pendidikan tinggi menekankan pentingnya otonomi institusi yang berlandaskan pada akuntabilitas, evaluasi, dan akreditasi dan bermuara pada tujuan akhir peningkatan kualitas secara berkelanjutan. Di pihak lain, kecenderungan globalisasi, kebutuhan masyarakat dan tuntutan persaingan yang semakin ketat menuntut komitmen yang tinggi pada penyelenggaraan pendidikan yang bermutu. Untuk melaksanakan Tridarma Perguruan Tinggi diperlukan serangkaian input STANDAR MUTU AA YKPN 22

yang mencakup kurikulum, mahasiswa, tenaga pendidik dan tenaga kependidikan, fasilitas fisik, informasi, dan keuangan. Peningkatan efektivitas dan efisiensi dangat diperlukan dalam mendukung kualitas pembelajaran di Akademi Akuntansi YKPN. Pengelolaan pembelajaran sangat memliki peranan penting dalam hal ini. Berdasar alasan tersebut maka Akademi Akuntansi YKPN menyusun standar Pengelolaan Pembelajaran. Pihak-Pihak Yang Terlibat Definisi Istilah Pernyataan Isi Standar Pengelolaan Pembelajaran Strategi Pelaksanaan Standar Sarana dan Prasana 1. Direktur 2. Wakil Direktur 1 Bidang Akademik 3. Unit Penjaminan Mutu (UPM) 4. Pusat Pengembangan Kurikulum dan Sertifikasi Profesi (P2KSP) 5. Bagian Administrasi Akademik dan Pelaporan 6. Bagian Umum 1. Pembelajaran adalah proses pendidikan yang dilakukan secara terstruktur dilakukan sesuai dengan kurikulum. 2. Pengelolaan pembelajaran adalah perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, pemantauan, dan evaluasi, serta pelaporan kegiatan proses pembelajaran. 1. Pengelola program studi harus memiliki kurikulum yang disiapkan untuk pencapaian visi dan misi yang dicapai pada tahun 2020. 2. Pengelola program studi harus memiliki Rencana Pembelajaran Semester (RPS) untuk setiap mata kuliah yang disusun oleh dosen pengampu dan diserahkan kepada mahasiswa sebelum kuliah berlangsung setiap semester. 3. Pengelola program studi harus menyelenggarakan program pembelajaran sesuai standar isi, standar proses, standar penilaian yang telah ditentukan dalam rangka mencapai capaian pembelajaran lulusan setiap semester. 4. Pengelola program studi harus melakukan kegiatan sistemik yang menciptakan suasana akademik dan budaya mutu yang baik setiap semester. 5. Pengelola program studi harus melakukan kegiatan pemantauan dan evaluasi secara periodik dalam rangka menjaga dan meningkatkan mutu proses pembelajaran setiap semester. 6. Pengelola program studi harus melaporkan hasil program pembelajaran secara periodik sebagai sumber data dan informasi dalam pengambilan keputusan perbaikan dan pengembangan mutu pembelajaran setiap semester. 1. Pengelola program studi menyusun kebijakan, rencana strategis dan operasional berkaitan dengan pembelajaran yang dapat diakses oleh sivitas akademika dan pemangku kepentingan, serta dapat dijadikan pedoman bagi program studi dalam melaksanakan program pembelajaran. 2. Pengelola program studi menyelenggarakan pembelajaran sesuai dengan jenis dan program pendidikan yang selaras dengan capaian pembelajaran lulusan. 3. Pengelola program studi menjaga dan meningkatkan mutu pengelolaan program studi dalam melaksanakan program pembelajaran secara berkelanjutan dengan sasaran yang sesuai dengan visi dan misi perguruan tinggi. 4. Pengelola Program studi melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap kegiatan program studi dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran. STANDAR MUTU AA YKPN 23

5. Pengelola program studi membuat panduan perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, pengawasan, penjaminan mutu, dan pengembangan kegiatan pembelajaran dan dosen. 6. Pengelola program studi menyampailan laporan kinerja program studi dalam menyelenggarakan program pembelajaran paling sedikit melalui pangkalan data pendidikan tinggi. Indikator Ketercapaian Standar Dosen dan Tenaga Kependidikan Dokumen Standar Dosen dan Tenaga Kependidikan 1. Terselenggaranya kebijakan, rencana strategis dan operasional berkaitan dengan pembelajaran. 2. Terselenggaranya pedoman penyelenggaraan pembelajaran. 3. Terselenggaranya pemantauan dan evaluasi terhadap kegiatan pembelajaran yang diperoleh dari mahasiswa. 4. Terselenggaranya laporan kinerja dosen yang dilakukan oleh Unit Penjaminan Mutu berdasar kuesioner yang diisi oleh mahasiswa. Laporan kinerja dosen disampaikan kepada setiap dosen. 5. Terselenggaranya laporan kinerja program studi yang dilaporkan setiap awal semester dalam rapat pleno dosen dan dilaporkan memalui pangkalan data pendidikan tinggi. 1. Dokumen Kebijakan Mutu 2. Buku Renstra 3. Dokumen Rencana kerja/program kerja 4. Laporan kinerja dosen.. STANDAR MUTU AA YKPN 24

Visi, Misi dan Tujuan Perguruan Tinggi VISI: Menjadi perguruan tinggi vokasi unggulan dalam bidang akuntansi di Indonesia pada tahun 2020 MISI: 1. Menyelenggarakan dan mengembangkan pendidikan tinggi vokasi di bidang akuntansi yang unggul, serta relevan dengan kebutuhan dunia kerja dan masyarakat. 2. Menyelenggarakan penelitian terapan yang unggul dalam menunjang 3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat yang memberikan kontribusi dalam pengembangan pendidikan vokasi dan pemberian alternatif solusi permasalahan praktik di bidang akuntansi. 4. Mengembangkan jaringan kerjasama dalam dan luar negeri dengan para pemangku kepentingan yang berorientasi pada pengembangan kelembagaan untuk mendukung keunggulan kualitas lulusan. Latar Belakang TUJUAN: 1. Menghasilkan proses pendidikan vokasi akuntansi yang unggul di bidang akuntansi, berdaya saing tinggi serta relevan dengan kebutuhan dunia kerja dan masyarakat. 2. Menghasilkan penelitian terapan yang unggul dan mampu menunjang 3. Menghasilkan pengabdian kepada masyarakat yang memberikan kontribusi dalam pengembangan pendidikan vokasi dan penyelesaian permasalahan praktik di bidang akuntansi. 4. Menghasilkan jalinan kerjasama dalam dan luar negeri dengan para pemangku kepentingan dalam pengembangan kelembagaan untuk mendukung keunggulan lembaga dan kompetensi lulusan. Penjaminan mutu pendidikan tinggi merupakan program yang penting dan wajib dilaksanakan oleh semua institusi penyelenggara pendidikan tinggi berdasarkan Undang-undang No.20 tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah No.19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Adapun pelaksanaan penjaminan mutu pendidikan tinggi telah diatur sesuai Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 49 Tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi dan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 50 Tahun 2014 tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi serta Permenristekdikti No 44 tahun 2015 tentang Standar Nasional Perguruan Tinggi. Pelaksanaan dan implementasi sistem penjaminan mutu merupakan aspek yang menentukan untuk meningkatkan daya saing perguruan tinggi. Unsur pembiayaan merupakan salah satu unsur utama demi kelancaran dan keberhasilan penyelenggaraan seluruh kegiatan yang dilakukan oleh satuan pendidikan tinggi. Pembiayaan penyelenggaraan pendidikan tinggi Akademi Akuntansi YKPN membutuhkan tolok ukur minimum atau standar agar pembiayaan penyelenggaraan kegiatan tersebut agar dapat berjalan sesuai dengan hukum yang berlaku, sesuai dengan visi, misi, dan tujuan institusi, transparan, akuntabel dan bermutu. Hal inilah yang menjelaskan mengapa masalah pengelolaan pembiayaan menjadi salah satu komponen dari Sistem STANDAR MUTU AA YKPN 26

Penjaminan Mutu lnternal Akademi Akuntansi YKPN. Pembiayaan pada Akademi Akuntansi YKPN tidak hanya diperuntukkan bagi kegiatan pembelajaran saja melainkan juga untuk kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, serta untuk kesejahteraan dosen, tenaga kependidikan,dan mahasiswa. Oleh karena itu, standar mutu pembiayaan sebagai salah satu komponen dalam SPMI-PT, bertujuan untuk meningkatkan mutu pembiayaan, dan meningkatkan relevansi kegiatan Tridharma Akademi Akuntansi YKPN Yogyakarta dengan rencana pembiayaan yang telah ditetapkan. Berdasar hal tersebut di atas, maka dibuatlah standar pembiayaan pembelajaran. Pihak-Pihak Yang Terlibat Definisi Istilah Pernyataan Isi Standar Pembiayaan Pembelajaran Strategi Pelaksanaan Standar Pembiayaan Pembelajaran Indikator Ketercapaian Standar Pembiayaan Pembelajaran 1. Direktur 2. Wakil Direktur 2 Bidang Keuangan & SDM 3. Unit Penjaminan Mutu (UPM) 4. Satuan Pengawasan Internal 5. Bagian Akuntansi & Keuangan 1. Pembiayaan adalah komponen dan besaran biaya investasi dan biaya operasional yang disususn dalam rangka pemenuhan capaian pembelajaran. 2. Standar pembiayaan adalah kriteria minimal tentang komponen dan besaran biaya investasi dan biaya operasional yang disususn dalam rangka pemenuhan capaian pembelajaran. 1. Institusi wajib memiliki sistem pencatatan biaya dan melaksanakan pencatatan biaya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan pada tahun 2020. 2. Pengelola institusi harus memiliki standar biaya operasional pendidikan tinggi yang dievaluasi 5 tahunan. 3. Pengelola institusi harus memiliki rasio pembiayaan per mahasiswa yang dievaluasi 5 tahunan. 4. Pengelola isntitusi harus melaporkan penggunaan biaya operasional secara periodik minimal 1 semeter sekali kepada pemamngku kepentingan. 1. Pengelola institusi merancang sistem pencatatan biaya dan pelaporan realisasi keuangan. 2. Pengelola institusi menentukan standar biaya operasional pendidikan tinggi berdasar data historis keuangan. 3. Pengelola institusi melakukan evaluasi atas standar biaya operasi disesuaikan dengan realisasi untuk periode 5 tahunan. 4. Pengelola institusi menentukan rasio pembiayaan per mahasiswa 5. Pengelola institusi melakukan evaluasi anggaran biaya operasional dengan realisasi biaya operasional setiap semester. 6. Pengelola institusi melaporkan realisasi anggaran setiap semester kepada pemangku kepentingan. 1. Terselenggaranya buku pedoman pencatatan biaya dan laporan keuangan. 2. Terselenggaranya laporan keuangan berdasar PSAK. 3. Terselenggaranya laporan audit atas laporan keuangan yang dihasilkan. 4. Pelaporan realisasi biaya operasional kepada pemamgku kepentingan yang STANDAR MUTU AA YKPN 27

tepat waktu. Dokumen Standar Dosen dan Tenaga Kependidikan 1. Pedoman Pencatatan Biaya Operasional dan Laporan Keuangan. 2. Laporan Keuangan Entitas setiap tahun. 3. Laporan audit atas laporan keuangan setiap tahun. STANDAR MUTU AA YKPN 28

Visi, Misi dan Tujuan Perguruan Tinggi VISI: Menjadi perguruan tinggi vokasi unggulan dalam bidang akuntansi di Indonesia pada tahun 2020 MISI: 1. Menyelenggarakan dan mengembangkan pendidikan tinggi vokasi di bidang akuntansi yang unggul, serta relevan dengan kebutuhan dunia kerja dan masyarakat. 2. Menyelenggarakan penelitian terapan yang unggul dalam menunjang 3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat yang memberikan kontribusi dalam pengembangan pendidikan vokasi dan pemberian alternatif solusi permasalahan praktik di bidang akuntansi. 4. Mengembangkan jaringan kerjasama dalam dan luar negeri dengan para pemangku kepentingan yang berorientasi pada pengembangan kelembagaan untuk mendukung keunggulan kualitas lulusan. Latar Belakang TUJUAN: 1. Menghasilkan proses pendidikan vokasi akuntansi yang unggul di bidang akuntansi, berdaya saing tinggi serta relevan dengan kebutuhan dunia kerja dan masyarakat. 2. Menghasilkan penelitian terapan yang unggul dan mampu menunjang 3. Menghasilkan pengabdian kepada masyarakat yang memberikan kontribusi dalam pengembangan pendidikan vokasi dan penyelesaian permasalahan praktik di bidang akuntansi. 4. Menghasilkan jalinan kerjasama dalam dan luar negeri dengan para pemangku kepentingan dalam pengembangan kelembagaan untuk mendukung keunggulan lembaga dan kompetensi lulusan. Penjaminan mutu pendidikan tinggi merupakan program yang penting dan wajib dilaksanakan oleh semua institusi penyelenggara pendidikan tinggi berdasarkan Undang-undang No.20 tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah No.19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Adapun pelaksanaan penjaminan mutu pendidikan tinggi telah diatur sesuai Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 49 Tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi dan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 50 Tahun 2014 tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi serta Permenristekdikti No 44 tahun 2015 tentang Standar Nasional Perguruan Tinggi. Pelaksanaan dan implementasi sistem penjaminan mutu merupakan aspek yang menentukan untuk meningkatkan daya saing perguruan tinggi. Dalam PP tentang SNP, proses penilaian pembelajaran pada jenjang pendidikan tinggi terdiri atas: 1. Penilaian hasil belajar oleh pendidik (dosen) 2. Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan tinggi. Penilaian hasil belajar oleh pendidik (dosen) dilakukan secara berkesinambungan untuk memantau proses, kemajuan dan perbaikan hasil dalam berbentuk tugas/test/ujian. Sistem penilaian dan hasil penilaian pencapaian hasil belajar oleh satuan pendidikan bertujuan untuk menilai STANDAR MUTU AA YKPN 30

pencapaian standar kompetensi lulusan untuk semua mata kuliah. Peraturan Pemerintah tersebut juga menetapkan penjaminan standar mutunya di tetapkan oleh masing masing Perguruan Tinggi dengan tetap mengacu pada peraturan perundang-undangan yang berlaku. Berdasar hal tersebut di atas, maka disusunlah standar penilaian pembelajaran guna mempertahankan mutu pendidikan di Akademi Akuntansi YKPN. Pihak-Pihak Yang Terlibat Definisi Istilah Pernyataan Isi Standar Penilaian Pembelajaran Strategi Pelaksanaan Standar Penilaian Pembelajaran 1. Direktur 2. Wakil Direktur 1 Bidang Akademik 3. Unit Penjaminan Mutu (UPM) 4. Bagian Administrasi Akademik dan Pelaporan 5. Pusat Pengembangan Kurikulum dan Sertifikasi Profesi (P2KSP) 1. Penilaian pembelajaran adalah penilaian terhadap proses dan hasil belajar mahasiswa yang mencakup: a. Prinsip penilaian. b. Teknik dan instrumen penilaian. c. Mekanisme dan proses penelitian. d. Pelaksanaan penilaian. e. Pelaporan penilaian. f. Kelulusan mahasiswa. 2. Standar penilaian pembelajaran adalah kriteria minimal penilaian terhadap proses dan hasil penelitian. 1. Pengelola program studi harus memiliki tolok ukur minimum penilaian atas hasil dari proses pembelajaran terhadap mahasiswa yang dicantumkan pada RPS setiap semester. 2. Pengelola program studi harus memiliki pedoman prinsip penilaian setiap mata kuliah yang diberikan dalam proses pembelajaran kepada mahasiswa harus memenuhi unsur edukatif, otentik, obyektif, akuntabel, dan transparan setiap semester, 3. Pengelola program studi harus memiliki pedoman teknik penilaian yang terdiri atas observasi, partisipasi, unjuk kerja, tes tertulis, tes lisan dan angket yang diberikan kepada mahasiswa peserta mata kuliah setiap semester. 4. Pengelola program studi harus memiliki prosedur dan mekanisme penilaian yang mengacu pada instrumen, kriteria, indikator dan bobot penilaian, serta umpan balik untuk mata kuliah yang ditawarkan setiap semester. 5. Pengelola program studi harus memiliki standar penilaian dalam pelaporan penilaian yang sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan karakteristik lembaga yang dilakukan setiap semester. 6. Pengelola program studi harus memiliki pedoman penilaian kelulusan dan pemberian predikat yang sesuai dengan peraturan yang berlaku yang diterapkan setiap periode kelulusan atau setiap semester. 1. Pengelola program studi menyusun dan menetapkan tolok ukur minimum penilaian atas hasil dari proses pembelajaran yang berlaku untuk setiap mata kuliah baik mata kuliah teori ataupun mata kuliah praktik. 2. Pengelola program studi menyusun dan menetapkan pedoman penilaian yang berisi tentang prinsip penilaian setiap mata kuliah yang memenuhi unsur edukatif, otentik, obyektif, akuntabel, dan transparan. STANDAR MUTU AA YKPN 31