EKSPERIMENTAL PERBANDINGAN BALOK BERTULANGAN PILINAN KULIT BAMBU DALAM KONDISI KADAR AIR KESEIMBANGAN DENGAN BALOK BERTULANGAN BAJA TUGAS AKHIR

dokumen-dokumen yang mirip
STUDI EKSPERIMENTAL KUAT LENTUR PADA BALOK BETON BERTULANG DENGAN PERKUATAN BAJA RINGAN PROFIL U DI DAERAH TARIK ANDREANUS MOOY TAMBUNAN

PERILAKU RUNTUH BALOK DENGAN TULANGAN TUNGGAL BAMBU TALI TUGAS AKHIR

ANALISA LENTUR DAN EKSPERIMENTAL PENAMBAHAN MUTU BETON PADA DAERAH TEKAN BALOK BETON BERTULANG

SUB JURUSAN STRUKTUR DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2016

STUDI EKSPERIMENTAL KUAT LENTUR PADA BALOK BETON BERTULANG DENGAN PERKUATAN BAJA RINGAN PROFIL U TUGAS AKHIR. Disusun oleh : LOLIANDY

PENGARUH SUBSTITUSI AGREGAT HALUS DENGAN KERAK BOILER TERHADAP BETON TUGAS AKHIR. Disusun oleh : JEFFRY NIM:

PERBANDINGAN KAPASITAS BALOK BETON BERTULANG ANTARA YANG MENGGUNAKAN SEMEN PORTLAND POZZOLAN DENGAN SEMEN PORTLAND TIPE I TUGAS AKHIR.

PENGARUH VARIASI LUAS PIPA PADA ELEMEN BALOK BETON BERTULANG TERHADAP KUAT LENTUR

Kata Kunci : beton, baja tulangan, panjang lewatan, Sikadur -31 CF Normal

ANALISA DAN PENGUJIAN KEKUATAN BALOK BETON BERTULANG BERLUBANG PENAMPANG PERSEGI TUGAS AKHIR. Disusun oleh : Dosen Pembimbing

PERILAKU BALOK BETON BERTULANG DENGAN PERKUATAN PELAT BAJA DALAM MEMIKUL LENTUR (Penelitian) NOMI NOVITA SITEPU

BAB III LANDASAN TEORI

ABSTRAK. daerah tarik pada lentur murni dihilangkan. Dalam penelitian ini dilakukan pada 2

PERILAKU BALOK BERTULANG YANG DIBERI PERKUATAN GESER MENGGUNAKAN LEMBARAN WOVEN CARBON FIBER

PENGUJIAN KUAT LENTUR PANEL PELAT BETON RINGAN PRACETAK BERONGGA DENGAN PENAMBAHAN SILICA FUME

BAB III LANDASAN TEORI

STUDI PERILAKU MEKANIK KEKUATAN BETON RINGAN TERHADAP KUAT LENTUR BALOK

PEMANFAATAN BAMBU UNTUK TULANGAN JALAN BETON

BAB III LANDASAN TEORI. dibebani gaya tekan tertentu oleh mesin tekan.

STUDI EKSPERIMENTAL PENGGUNAAN PORTLAND COMPOSITE CEMENT TERHADAP KUAT LENTUR BETON DENGAN f c = 40 MPa PADA BENDA UJI BALOK 600 X 150 X 150 mm 3

PENGARUH PENAMBAHAN SABUT KELAPA PADA CAMPURAN BETON TERHADAP KUAT TEKAN DAN SEBAGAI PEREDAM SUARA

BAB I PENDAHULUAN. pozolanik) sebetulnya telah dimulai sejak zaman Yunani, Romawi dan mungkin juga

BAB III LANDASAN TEORI

BAB 4 ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Pembahasan hasil penelitian ini secara umum dibagi menjadi lima bagian yaitu

BAB III LANDASAN TEORI

ANALISA EFISIENSI KONSTRUKSI BETON BERTULANG BERDASARKAN SK SNI T DAN SK SNI TUGAS AKHIR

PENGARUH PENGGUNAAN PASIR KUARSA SEBAGAI SUBSTITUSI SEMEN PADA SIFAT MEKANIK BETON RINGAN

PENGARUH PENGGUNAAN BAMBU SEBAGAI AGREGAT KASAR TERHADAP SIFAT MEKANIK BETON RINGAN TUGAS AKHIR RUMANTO

KAJIAN KUAT LENTUR BALOK BETON BERTULANG BIASA DAN BALOK BETON BERTULANGAN KAYU DAN BAMBU PADA SIMPLE BEAM. Naskah Publikasi

STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH PENAMBAHAN SUPERPLASTICIZER TERHADAP KUAT LENTUR BETON RINGAN ALWA MUTU RENCANA f c = 35 MPa

STUDI KUAT LENTUR BALOK DENGAN PENAMBAHAN GLENIUM ACE 8590

KAJIAN PEMODELAN BALOK T DALAM PENDESAINAN BALOK PADA BANGUNAN BERTINGKAT TUGAS AKHIR R O S A L I N

TINJAUAN KUAT LENTUR BALOK BETON BERTULANGAN BAMBU LAMINASI DAN BALOK BETON BERTULANGAN BAJA PADA SIMPLE BEAM. Naskah Publikasi

PENGARUH VARIASI DIMENSI BENDA UJI TERHADAP KUAT LENTUR BALOK BETON BERTULANG

PEMANFAATAN LIMBAH KALENG BEKAS SEBAGAI SERAT DAN PENAMBAHAN FLY ASH TERHADAP SIFAT MEKANIS BETON LUHUT PARULIAN BAGARIANG

PENGUJIAN KUAT LENTUR TERHADAP PELAT BETON PRACETAK BERONGGA

SARFIN HALIM

KEKUATAN SAMBUNGAN BALOK BETON BERTULANG DENGAN SIKADUR -31 CF NORMAL

STUDI PENGARUH FAKTOR AIR SEMEN TERHADAP KUAT TEKAN, KUAT TARIK BELAH DAN KUAT LENTUR BETON RINGAN DENGAN SERAT KAWAT

Universitas Sumatera Utara

EKSPERIMEN DAN ANALISIS BEBAN LENTUR PADA BALOK BETON BERTULANGAN BAMBU RAJUTAN

MEYDI PUTRA RAMADHAN

BAB III LANDASAN TEORI. beban hidup dan beban mati pada lantai yang selanjutnya akan disalurkan ke

Yogyakarta, Juni Penyusun

PERILAKU KERUNTUHAN BALOK BETON BERTULANG TULANGAN GANDA ABSTRAK

PENGUJIAN KUAT LENTUR BALOK BETON BERTULANG DENGAN VARIASI RATIO TULANGAN TARIK

d b = Diameter nominal batang tulangan, kawat atau strand prategang D = Beban mati atau momen dan gaya dalam yang berhubungan dengan beban mati e = Ek

FUNGSI PELAT KOPEL BAJA PADA BATANG TEKAN ALBOIN FERDINAND ARIADY TAMBUN

ANALISIS CELLULAR BEAM DENGAN METODE PENDEKATAN DIBANDINGKAN DENGAN PROGRAM ANSYS TUGAS AKHIR. Anton Wijaya

TINJAUAN KUAT LENTUR BALOK BETON BERTULANG BAJA DENGAN PENAMBAHAN KAWAT YANG DIPASANG DIAGONAL DI TENGAH TULANGAN SENGKANG.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISA LENTUR DAN TORSI PADA CORE-WALL TERBUKA DAN TERTUTUP DENGAN TEORI THIN-WALLED TUGAS AKHIR FRANS SUBRATA

PENGUJIAN GESER BALOK BETON BERTULANG DENGAN MENGGUNAKAN SENGKANG KONVENSIONAL

PERILAKU BALOK KOMPOSIT BAMBU BETUNG - BETON DENGAN BAMBU DIISI DI DALAM BALOK BETON (EKSPERIMEN)

TUGAS AKHIR. Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas. dan Memenuhi Syarat untuk Menempuh. Ujian Sarjana Teknik Sipil. oleh: CITRA RAMADHANA

LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

TINJAUAN KUAT GESER KOMBINASI SENGKANG ALTERNATIF DAN SENGKANG U ATAU n DENGAN PEMASANGAN SECARA VERTIKAL PADA BALOK BETON SEDERHANA

PERHITUNGAN BEBAN DAN TEGANGAN KRITIS PADA KOLOM KOMPOSIT BAJA - BETON

Struktur Balok-Rusuk (Joist) 9 BAB 3. ANALISIS DAN DESAIN Uraian Umum Tinjauan Terhadap Lentur 17

MANNA GABRONA DINKDOH HALOHO

PERHITUNGAN DAN PENGGAMBARAN DIAGRAM INTERAKSI KOLOM BETON BERTULANG DENGAN PENAMPANG PERSEGI. Oleh : Ratna Eviantika. : Winarni Hadipratomo, Ir.

DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR SIMBOL BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah 1

PERBAIKAN KOLOM LANGSING BETON BERTULANG MENGGUNAKAN FIBER GLASS JACKET DENGAN VARIASI TINGKAT KERUSAKAN

DAFTAR NOTASI. xxvii. A cp

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada masa sekarang, dapat dikatakan penggunaan beton dapat kita jumpai

LAMPIRAN I PEMERIKSAAN BAHAN. Universitas Sumatera Utara

KAPASITAS LENTUR PLAT BETON BERTULANGAN BAMBU PETUNG POLOS SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PERBANDINGAN KUAT LENTUR DUA ARAH PLAT BETON BERTULANGAN BAMBU RANGKAP LAPIS STYROFOAM

TINJAUAN KUAT TEKAN DAN KERUNTUHAN BALOK BETON BERTULANG MENGGUNAKAN TRAS JATIYOSO SEBAGAI PENGGANTI PASIR. Tugas Akhir

UCAPAN TERIMAKASIH. Denpasar, Januari Penulis

III. METODE PENELITIAN

PERBAIKAN KOLOM PENDEK BETON BERTULANG MENGGUNAKAN FIBER GLASS JACKET DENGAN VARIASI TINGKAT KERUSAKAN

ANALISA DAN EKSPERIMENTAL PERILAKU TEKUK KOLOM KOMPOSIT KAYU PANGGOH BETON ( Eksperimental) TUGAS AKHIR

PENGARUH KAWAT AYAM DALAM PENINGKATAN KEKUATAN PADA BALOK BETON. Abstrak

PENGARUH AKIBAT ADANYA BAHAN SUBSTITUSI ABU CANGKANG TELUR SEBAGAI TAMBAHAN SEMEN DAN KERAK BOILER SEBAGAI SUBSTITUSI PASIR MICHAEL

D = Beban mati atau momen dan gaya dalam yang berhubungan dengan beban mati e = Eksentrisitas dari pembebanan tekan pada kolom atau telapak pondasi

ANALISIS BALOK BERSUSUN DARI KAYU LAPIS DENGAN MENGGUNAKAN PAKU SEBAGAI SHEAR CONNECTOR (EKSPERIMENTAL) TUGAS AKHIR

DAFTAR ISI HALAMANJUDUL HALAMAN PENGESAHAN KATAPENGANTAR DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR NOTASI FAKTOR KONVERSI

3.4.2 Pemeriksaan Berat Jenis dan Penyerapan Air Agregat Halus Error! Bookmark not defined Kadar Lumpur dalam Agregat... Error!

PENGARUH TEBAL SELIMUT BETON TERHADAP KUAT LENTUR BALOK BETON BERTULANG

3.2 Kapasitas lentar penampang persegi beton bertulang tunggal...8

DAFTAR NOTASI. = Luas yang dibatasi oleh keliling luar penampang beton, mm² = Luas efektif bidang geser dalam hubungan balokkolom

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL BANDUNG

TINJAUAN KUAT LENTUR PELAT BETON BERTULANGAN BAMBU LAMINASI DIPERKUAT DENGAN KAWAT GALVANIS YANG DIPASANG SECARA MENYILANG.

Tugas Akhir. Pendidikan sarjana Teknik Sipil. Disusun oleh : DESER CHRISTIAN WIJAYA

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. perkuatan balok dengan Sika Carbodur S512 diperoleh beberapa kesimpulan. pertama dan penurunan defleksi.

Naskah Publikasi. untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Sarjana-1 Teknik Sipil. diajukan oleh : BAMBANG SUTRISNO NIM : D

TUGAS AKHIR. Desi Krisna Pardede

ANALISA LENDUTAN BALOK KAYU KELAPA NON PRISMATIS PERLETAKAN SENDI ROL DENGAN METODE PLASTIS (EKSPERIMEN)

BEARING STRESS PADA BASEPLATE DENGAN CARA TEORITIS DIBANDINGKAN DENGAN PROGRAM SIMULASI ANSYS

ANALISIS PENGGUNAAN BERBAGAI MERK SEMEN PORTLAND TYPE I UNTUK PEMBUATAN BETON f c 20 MPa DENGAN MENGGUNAKAN AGREGAT DARI BINJAI

PERHITUNGAN PLAT LANTAI (SLAB )

PERBANDINGAN KUAT TARIK LENTUR BETON BERTULANG BALOK UTUH DENGAN BALOK YANG DIPERKUAT MENGGUNAKAN CHEMICAL ANCHOR

PERBANDINGAN KEKUATAN KOLOM PENDEK BETON BERTULANG DENGAN PENAMBAHAN VARIASI UKURAN PROFIL BAJA SIKU YANG DIKENAI BEBAN KONSENTRIK

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. UCAPAN TERIMAKASIH... ii. DAFTAR ISI... iv. DAFTAR TABEL... vii. DAFTAR GAMBAR... viii. DAFTAR GRAFIK...

Augustinus NRP : Pembimbing : Ny. Winarni Hadipratomo, Ir. FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA BANDUNG

Transkripsi:

EKSPERIMENTAL PERBANDINGAN BALOK BERTULANGAN PILINAN KULIT BAMBU DALAM KONDISI KADAR AIR KESEIMBANGAN DENGAN BALOK BERTULANGAN BAJA TUGAS AKHIR Diajukan untuk melengkapi syarat penyelesaian Pendidikan sarjana Teknik Sipil Oleh : PLANI M. PURBA 090404143 Dosen Pembimbing Ir. Besman Surbakti, MT NIP. 19541012 198003 1 004 SUB JURUSAN STRUKTUR DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2015

ΑΒSTRAK EKSPERIMENTAL PERBANDINGAN BALOK BERTULANGAN PILINAN KULIT BAMBU DALAM KONDISI KADAR AIR KESEIMBANGAN DENGAN BALOK BERTULANGAN BAJA Dengan semakin bertambahnya jumlah penduduk khususnya di Indonesia disetiap tahunnya, maka secara tidak langsung kebutuhan akan tempat tinggal juga semakin tinggi bahkan kebutuhan akan sarana dan prasarana bangunan sipil juga semakin meningkat. Pemanfaatan sumber daya alam yang tidak seimbang yang menyebabkan sumber daya alam ini berlahanlahan pasti akan habis, mengingat dibutuhkan waktu yang sangat lama untuk diperbaharui ataupun tidak dapat diperbaharui.salah satu bahan bangunan yang sering digunakan adalah baja, yang digunakan sebagai tulangan yang merupakan bahan tambang yang tidak dapat diperbaharui sehingga suatu saat pasti akan habis. Untuk itu perlu dicari material pengganti baja dari hasil alam. Baja mempunyai kuat tarik yang tinggi dan salah satu hasil alam yang kekuatan tariknya tinggi adalah bambu.penelitian ini menggunakan silinder beton ukuran 15x30 sebanyak 6 buah dan balok beton bertulang penampang empat persegi ukuran 15x25x320 sebanyak 3 buah. Pengujian yang dilakukan berupa uji kuat tekan dan uji tarik belah (untuk silinder) dan uji lentur berupa lendutan, regangan. Pengujian balok beton bertulangan pilinan kulit bambu menunjukankenaikan lendutan sebesar 63.91%, serta pada balok bertulangan campuran baja dan pilinan kulit bambu sebesar 47,181%, peningkatan regangan balok beton juga terjadi pada balok bertulangan pilinan bambu yaitu sebesar 69,895%, untuk balok beton campuran (bambu dan baja) mengalami peningkatan sebesar 51,488%. Balok beton bertulangan pilinan bambu runtuh pada pembebanan 4665,5 kg dan balok bertulangan campuran (bambu dan baja) runtuh pada pembebanan 5335,5 kg, sedang balok betulangan normal runtuh pada pembebanan 5998.5 kg. Kata Kunci : Serat Bambu, Balok Beton Bertulangan, Balok Bertulangan Pilinan Kulit Bambu, Balok Bertulangan Campuran Baja dan Pilinan Kulit Bambu 2

KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan atas kehadirat TuhanYang Maha Esayang telah memberikan Anugrah, Berkat dan Karunia-Nya hingga selesainya tugas akhir inidengan judul Eksperimental Perbandingan Balok Bertulangan Pilinan Kulit Bambu Dalam Kondisi Kadar Air Keseimbangan Dengan Balok Bertulangan Baja. Tugas akhir ini disusun untuk diajukan sebagai syarat dalam ujian sarjana teknik sipil bidang studi struktur pada fakultas teknik Universitas Sumatera UtaraMedan. Penulis menyadari bahwa isi dari tugas akhir ini masih banyakkekurangannya. Hal ini disebabkan keterbatasan pengetahuan dan kurangnyapemahaman penulis. Untuk penyempurnaannya, saran dan kritik dari bapak dan ibudosen serta rekan mahasiswa sangatlah penulis harapkan. Penulis juga menyadari bahwa tanpa bimbingan, bantuan dan dorongan dariberbagai pihak, tugas akhir ini tidak mungkin dapat diselesaikan dengan baik. Olehkarena itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima kasih yangsebesar-besarnya kepada kedua orang tua yang sangat penulis kasih yang dalamkeadaan sulit terusmemotivasi dan sabar hingga penulis dapat menyelesaikan perkuliahan ini. Ucapan terima kasih juga penulis ucapkan kepada : 1. Bapak Ir.Besman Surbakti, MT selaku dosen pembimbing yang telah bersedia meluangkan waktu untuk memberikan saran dan bimbingan. Dan yang telah sabar dalam membimbing penulis 2. Bapak Agung, ST, MT selaku dosen pembanding yang telahmemberikan kritikan dan nasehat yang membangun. 3. Ibu Nursyamsi, ST, MT selaku dosen pembanding yang telah memberikan kritikan dan nasehat yang membangun. 3

4. Bapak Prof. Dr. Ing. Johannes Tarigan selakuketua Departemen Teknik SipilFakultas Teknik USU. 5. Bapak Ir. Syahrizal, MT. selaku sekretaris Departemen Teknik Sipil FakultasTeknik USU. 6. Kedua orang tuapenulis, M. Purba dan S. Pangaribuan yang turut mendukung segala kegiatanakademis penulis 7. Adik-adik penulis, Erica Purba, Samuel Purba, Riady Purba yang selalu memberikan semangat kepda penulis. Dan juga kepada adik penulis Tommy Siallagan, Basri Silitonga, Debora, Fera Sihombing, Marlaba Tampubolon 8. Seluruh pegawai administrasi yang telah memberikan bantuan dan kemudahandalam penyelesaian administrasi 9. Rekan-rekan mahasiswa yang telah memberikan semangat kepada penulis,stambuk 09, Christian, Adi Pranata, Junwesly, Ari Antonius, Jessica Sihotang, Sumihar, Jhon Sinaga, dan lainnya yang memberikan dukungan 10. Anak-anak KMKS, Mike Rumapea, Ruth, Ervina, dan yang lainnya yang selalu memberikan semangat dan dukungan. Walaupun dalam menyusun Tugas akhir ini penulis telah berusaha untukmengkaji dan menyampaikan materi secara sistematis dan terstruktur, tetapi tentunya Tugas Akhir ini masih jauh dari sempurna. Kritik dan saran yang membanguntentulah sangat penulis harapkan di kemudianhari. Medan, 2015 Plani M. Purba 09 0404 143 4

DAFTAR ISI Halaman ABSTRAK...i KATA PENGANTAR...ii DAFTAR ISI...iv DAFTAR GAMBAR...viii DAFTAR GRAFIK...x DAFTAR TABEL...xii DAFTAR NOTASI...xv BAB IPENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang...1 1.2 Perumusan Masalah...4 1.3 Tujuan Penelitian...4 1.4 Metode Penelitian...5 1.5 Batasan Masalah...6 1.6 Mekanisme Pengujian...8 1.7 Rencana Benda Uji...9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Umum...10 2.2 Beton...11 2.2.1 Kuat Tekan Beton...11 2.2.2 Kuat Tarik...14 2.2.3 Modulus Elastisitas...15 5

2.2.4 Workabilitas...17 2.2.5 Nilai Slump...18 2.2.6 Rongga Udara ( Air Content ) pada beton...19 2.2.7 Pola Retak pada Beton...20 2.2.8 Material Penyusun Beton...20 2.2.8.1 Semen Portland (PC)...21 2.2.8.2 Air...26 2.2.8.3 Agregat...26 2.3 Bambu...33 2.3.1 Anatomi Bambu...33 2.3.1.1 Umum...33 2.3.1.2 Anatomi Bambu Petung...34 2.3.2 Sifat Fisika Bambu...36 2.3.3 Sifat Mekanika Bambu...36 2.4 Balok...40 2.4.1 Kuat Geser Balok...43 2.4.2 Kuat Lentur Balok...44 2.5 Balok bertulangan bamboo...44 2.5.1 Kuat Lekat Tulangan Bambu pada Beton...44 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pendahuluan...46 3.2 Pembuatan Benda Uji...46 3.2.1 Perencanaan Campuran (Mix Design)...47 3.2.1.1 Perencanaan Campuran Benda Uji Silinder Beton Normal...47 6

3.2.1.2 Perencanaan Campuran Balok Normal...48 3.2.1.3 Perencanaan Campuran Balok Bertulangan Tulangan Pilinan Bambu...49 3.2.1.4 Perencanaan Campuran Balok Bertulangan Baja dan Tulangan Pilinan Bambu...51 3.3.2 Persiapan Bahan...52 3.3.2.1 Bambu...52 3.3.2.2 Baja...55 3.3.2.3 Semen...55 3.3.2.4 Agregat Halus...55 3.3.2.5 Agregat Kasar...56 3.3.2.6 Air...56 3.3.3 Perakitan Tulangan & Pembuatan Bekisting...56 3.3.4 Pembuatan Benda Uji...58 3.3.4.1 Benda Uji Beton Silinder...60 3.3.4.2 Benda Uji Balok...61 3.3.5 Perawatan...62 3.4 Pengujian Benda Uji...62 3.4.1 Pengujian Kuat Tekan Benda Uji Beton Silinder...63 3.4.2 Pengujian Kuat Tarik Belah Benda Uji Beton Silinder...65 3.4.3 Pengujian Kuat Lentur Balok Beton Bertulang...66 BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN 4.1 Pemeriksaan Kadar Air pada Pilinan Kulit Bambu...69 4.2 Kuat Tekan dan Kuat Tarik Belah Benda Uji Silinder...70 7

4.2.1 Perhitungan Benda Uji Silinder...71 4.3 Lendutan Balok Beton Bertulang...73 4.4 Perhitungan Lendutan Balok Secara Teoritis...74 4.4.1 Balok Beton Bertulangan Normal...74 4.4.2 Balok Beton Bertulangan Pilinan Kulit Bambu...89 4.4.3 Balok Beton Bertulangan Campuran Baja dan Pilinan Kulit Bambu...105 4.5 Regangan pada Balok Beton Bertulang...121 4.5.1 Hubungan Tegangan-Regangan...140 4.6 Menghitung Beban Analitis...155 4.6.1 Beban Analitis Balok Beton Bertulangan Normal...155 4.6.2 Beban Analitis Balok Beton Bertulangan Pilinan Kulit Bambu...156 4.6.3 Beban Analitis Balok Beton Bertulangan Campuran Baja dan Pilinan Kulit Bambu...158 4.7 Kapasitas Lentur Balok Beton Bertula...160 4.7.1 Kapasitas Lentur pada Balok Bertulangan Normal...161 4.7.2 Kapasitas Lentur pada Balok Bertulangan Pilinan Kulit Bambu...169 4.7.3 Kapasitas Lentur pada Balok Bertulangan Campuran Baja dan Pilinan Kulit Bambu...176 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan...190 5.2 Saran...191 DAFTAR PUSTAKA...192 8

DAFTARGAMBAR Halaman Gambar 1.1 Gambar 1.2 Potongan Memanjang Benda Uji...6 Penempatan beban, pembaca regangan dan dial lendutan pada balok beton...6 Gambar 1.3 Gambar 2.1 Gambar 2.2 Gambar 2.3 Gambar 2.4 Gambar 2.5 Gambar 2.6 Gambar 2.7 Gambar 2.8 Gambar 2.9 Pemilinan kulit bambu sebagai tulangan...7 Kuat tekan beton...13 Kondisi pembebanan tes tarik...14 Tegangan tarik beton...15 Jenis-jenis slump...18 Pola retak pada beton silinder...20 Bagian-bagian batang bambu...34 Pembagian batang bamboo...34 Bagian-bagian bambu...35 Bambu Petung...35 Gambar 2.10 Gaya tekan sejajar serat pada bamboo...37 Gambar 2.11 Gaya tekan tegak lurus serat pada bambu...38 Gambar 2.12 Gaya geser pada bambu...38 Gambar 2.13 Penampang bambu yang diambil sebagai tulangan...30 Gambar 2.14 Gaya tarik pada bambu...39 Gambar 2.15 Tulangan dalam balok beton bertulang...41 Gambar 2.16 Gambar 2.17 Gambar 3.1 Selimut beton...42 Lekatan pada tulangan...44 Dimensi Balok Beton Bertulang...48 9

Gambar 3.2 Dimensi Balok Beton Bertulang Bambu...49 Gambar 3.3 Dimensi Balok Beton Bertulangan Campuran Baja dan Pilinan Bambu...51 Gambar 3.4 Gambar 3.5 Gambar 3.6 Potongan Kulit Bambu...53 Pemilinan Kulit Bambu sebagai Tulangan...53 Rencana Tulangan Balok...57 Gambar 3.7 Gambar 3.8 Bekisting (cetakan) balok beton...58 Mesin Pengaduk / Molen...58 Gambar 3.9 Pengujian Slump...59 Gambar 3.10 Cetakan Benda Uji Silinder...60 Gambar 3.11 Potongan Memanjang Benda Uji Balok Beton Bertulang...61 Gambar 3.12 Potongan Melintang Benda Uji Balok Beton Bertulang...61 Gambar 3.13 Perendaman beton silinder dalam air...62 Gambar 3.14 Pengujian kuat tekan beton silinder dengan Compression Machine...63 Gambar 3.15 Beton silinder setelah diuji...64 Gambar 3.16 Benda Uji Silinder telah dalam keadaan terbelah...66 Gambar 3.17 Sketsa alat uji lentur...67 Gambar 3.18 Perletakan Benda Uji...67 Gambar 3.19 Alat penguji balok...68 10

DAFTARGRAFIK Halaman Grafik 2.1 Grafik 4.1 Grafik 4.2 Grafik 4.3 Grafik 4.4 Hubungan kuat tekan dengan tarik...14 Hubungan beban dan lendutan balok beton bertulang...76 Hubungan beban-lendutan pada balok bertulangan pilinan bambu...77 Hubungan beban-lendutan pada balok bertulangan campuran...78 Hubungan beban-lendutan pada balok bertulangan normal, pilinan bambu, campuran...79 Grafik 4.5 Hubungan beban-lendutan berdasarkan hasil uji dan teoritis pada balok normal...94 Grafik 4.6 Hubungan beban-lendutan berdasarkan hasil uji dan teoritis pada balok bertulangan pilinan...110 Grafik 4.7 Hubungan beban-lendutan berdasarkan hasil uji dan teoritis pada balok bertulangan campuran...126 Grafik 4.8 Grafik 4.9 Hubungan beban-regangan pada balok bertulangan normal...133 Hubungan beban-regangan tulangan tarik pada balok bertulangan normal...134 Grafik 4.10 Hubungan beban-regangan pada balok bertulangan pilinan bambu...137 Grafik 4.11 Hubungan beban-regangan tulangan tarik pada balok bertulangan pilinan bambu...138 Grafik 4.12 Grafik 4.13 Hubungan beban-regangan pada balok bertulangan campuran...141 Hubungan beban-regangan tulangan tarik pada balok bertulangan campuran...142 11

Grafik 4.14 Hubungan beban-regangan pada balok bertulangan normal, pilinan, campuran...143 Grafik 4.15 Hubungan beban-regangan tulangan tarik pada balok bertulangan normal, pilinan, campuran...144 Grafik 4.16 Hubungan tegangan-regangan beton pada balok bertulangan normal...149 Grafik 4.17 Hubungan tegangan-regangan pada balok bertulangan pilinan...150 Grafik 4.18 Hubungan tegangan-regangan pada balok bertulangan campuran... 151 Grafik 4.19 Hubungan tegangan-regangan tulangan tarik pada balok bertulangan normal...157 Grafik 4.20 Hubungan tegangan-regangan tulangan tarik pada balok bertulangan pilinan bambu...158 Grafik 4.21 Hubungan tegangan-regangan tulangan tarik pada balok bertulangan campuran...159 Grafik 4.22 Grafik 4.23 Hubungan beban-tegangan lentur pada balok bertulangan normal...174 Hubungan beban-tegangan lentur pada balok bertulangan pilinan bambu...181 Grafik 4.24 Hubungan beban-tegangan lentur pada balok bertulangan campuran...188 Grafik 4.25 Hubungan beban-tegangan lentur pada balok bertulangan normal, pilinan bambu, campuran...189 12

DAFTARTABEL Halaman Tabel 1.1 Perbandingan kelebihan dan kekurangan dari baja dan bambu...2 Tabel 1.2 Tabel 2.1. Tabel 2.2 Tabel 2.3 Tabel 2.4 Table 2.5 Tabel 2.6 Table 2.7 Table 2.8 Tabel 2.9 Tabel 3.1 Tabel 3.2 Tabel 3.3 Tabel 3.4 Rencana benda uji...9 Perbandingan Kuat Tekan Beton pada Berbagai Umur...12 Penetapan nilai slump adukan beton...19 Klasifikasi Semen Portland...21 Persentase dari komposisi dan kadar senyawa kimia semen...23 Komposisi kimia semen Portland menurut jenisnya...23 Syarat sifat fisik semen portland...25 Gradasi Kerikil...31 Gradasi Pasir...32 Nilai sifat mekanika dari bambu petung...40 Komposisi Rencana Beton Silinder...47 Komposisi Rencana Balok Beton Bertulang...49 Komposisi Rencana Balok Beton Bertulang Bambu...50 Komposisi Rencana Balok Beton Bertulangan Campuran Baja dan Pilinan Bambu...52 Tabel 4.1 Tabel 4.2 Kadar Air Pilinan Kulit Bambu...69 Data Hasil Pengujian Kuat Tekan dan Kuat Tarik Belah...70 Tabel 4.3 Data Hasil Pengujian Lendutan Balok Beton Bertulang Normal...73 13

Tabel 4.4 Data Hasil Pengujian Lendutan Balok Beton Bertulangan Pilinan Bambu...74 Tabel 4.5 Data Hasil Pengujian Lendutan Balok Beton Bertulangan Campuran Tulangan Baja dan Tulangan Pilinan Kulit Bambu...75 Tabel 4.6 Data Hasil Lendutan Pengujian dan Lendutan Teoritis Balok Beton Bertulang Normal...87 Tabel 4.7 Data Hasil Lendutan Pengujian dan Lendutan Teoritis Balok Beton Bertulangan Pilinan Kulit Bambu...103 Tabel 4.8 Data Hasil Lendutan Pengujian dan Lendutan Teoritis Balok Beton Bertulangan Campuran Baja dan Pilinan Kulit Bambu...119 Tabel 4.9 Perhitungan Regangan Tekan Beton (ε c ) dan Regangan Tulangan tarik (ε s ) pada Balok Normal...126 Tabel 4.10 Perhitungan Regangan Tekan Beton (ε c ) dan Regangan Tulangan tarik (ε s ) pada Balok Pilinan Bambu...130 Tabel 4.11 Perhitungan Regangan Tekan Beton (ε c ) dan Regangan Tulangan tarik (ε s ) pada Balok...134 Tabel 4.12 Hubungan Tegangan (fc) dan Regangan Beton (εε cc ) Pada Balok Beton Bertulang Normal...141 Tabel 4.13 Hubungan Tegangan (fc) dan Regangan Beton (εε cc ) Pada Balok Beton Bertulang Pilinanan Bambu...141 14

Tabel 4.14 Hubungan Tegangan (fc) dan Regangan Beton (εε cc ) Pada Balok Beton Bertulang Campuran...142 Tabel 4.15 Hubungan Tegangan (fs) dan Regangan tulangan tarik (εε ss ) Pada Balok Beton Bertulang Normal...148 Tabel 4.16 Hubungan Tegangan (fs) dan Regangan Tulangan Tarik (εε ss ) Pada Balok Beton Bertulang Pilinanan Bambu...149 Tabel 4.17 Hubungan Tegangan (fs) dan Regangan Tulangan Tarik (εε ss ) Pada Balok Beton Bertulang Campuran...149 Tabel 4. 18 Kapasitas Lentur Balok Beton Bertulang Normal...167 Tabel 4.19 Kapasitas Lentur Balok Beton Bertulang Bambu...174 Tabel 4.20 Kapasitas Lentur Balok Beton Bertulang Campuran...181 15

DAFTARNOTASI A : Luas Penampang, mm 2 As : Luas Tulangan Tarik, mm 2 As : Luas Tulangan Tekan, mm 2 Av a b c D d : Tulangan Geser : Kedalaman Tegangan Saat Ultimate, mm : Lebar Penampang Balok, mm : Jarak Garis Netral Saat Ultimate, mm : Diameter, mm : Jarak PusatTulangan Tarik ke Tepi Ujung Balok / Tinggi Efektif, mm d : Jarak Pusat Tulangan Tekan ke Tepi Ujung Balok, mm E Es f c f cr : Modulus Elastisitas Beton, MPa : Modulus Elastisitas Tulangan, MPa : Kuat Tekan Beton, MPa : Kuat Tekan Rata-rata, MPa fcs : Tegangan tarik belah, kg/cm 2 fr fy h : Modulus Retak Beton, MPa : Kuat Leleh Baja, MPa : Tinggi Penampang Balok, mm I : Momen Inersia Peanampang Balok, mm 4 Ie : Momen Inersia Efektif, mm 4 Icr : Momen Inersia Penampang Retak Transformasi, mm 4 Ig : Momen Inersia Penampang Utuh Terhadap Sumbu Berat Penampang, mm 4 KAK : Kadar Air Keseimbangan, % 16

L Ma Mcr Mn MR Mu ND NT P q s Sd Vc Vu : Panjang Bentang diantara Dua Perletakan, m : Momen Maksimum Pada Komponen Struktur saat Lendutan Dihitung, knm : Momen saat Timbul Retak Pertama Kali, knm : Momen Nominal Penampang, knm : Momen Rencana, knm : MomenUltimate, knm : Gaya Tekan Dalam, N : Gaya Tarik Dalam, N : Beban Terpusat, N : Beban Terbagi Rata, kn/m : Jarak Sengkang, mm : Deviasi Standar : Kapasitas Kemampuan Beton Untuk Menahan Gaya Geser, kn : Gaya Geser Rencana Total, kn Wc : Berat satuan beton, kg/m 3 l : Pertambahan Panjang Dalam Daerah Beban, N β1 : Koefisien, 0,85 ρ ρmax ρmin εc εs εs εy : Rasio Tulangan Tarik : Rasio Tulangan Tarik Maksimum : Rasio Tulangan Tarik Minimum : Lendutan, mm : Regangan Beton : Regangan Tulangan Tarik :Regangan TulanganTekan : Regangan Luluh Tulangan 17