BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penjualan dapat dilaksanakan secara tunai atau kredit (angsuran). Penjualan tunai

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. berbagai macam pihak yang berkepentingan. Pihak-pihak di luar perusahaan,

BAB II DASAR TEORI. diperlukan oleh berbagai macam pihak yang berkepentingan. Pihak pihak

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. dengan cara. Istilah sistem dari bahasa Yunani yaitu Systema yang berarti

BAB II LANDASAN TEORI. berhubungan dan berfungsi dengan tujuan yang sama. saling berintegritas satu sama lain.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Suatu Informasi dari suatu perusahaan terutama informasi keuangan dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Setiap sistem terdiri dari unsur-unsur

BAB II KAJIAN TEORI. Sistem akuntansi terdiri dari dokumen bunti transaksi, alat-alat pencatatan,

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Sistem Pengendalian Intern Penerimaan Kas. Pengertian Penendalian Intern

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Penerimaan kas adalah kas yang diterima oleh perusahaan baik berupa uang tunai maupun

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai suatu tujuan. Sistem berasal dari bahasa yunani system yang artinya adalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA. lebih komponen-komponen yang saling berkaitan dengan subsistem-subsitem yang

BAB II KAJIAN PUSTAKA. untuk menyelesaikan suatu aktivitas. Menurut Mulyadi (2001 : 5), Prosedur adalah suatu urutan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab II Dasar Teori 2.1 Pengertian Sistem Akuntansi 2.2 Pengertian Penjualan Kredit 2.3 Pengertian Sistem Penjualan Kredit

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Informasi Akuntansi Penjualan dan Penerimaan Kas pada pada UD. Sumber

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tersebut. Oleh karena itu, setiap perusahaan baik itu swasta maupun pemerintah

BAB III TEORI DAN PRAKTIK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perlu kita ketahui tentang perbedaan sistem dengan prosedur. Sistem

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Berikut ini adalah pengertian sistem menurut beberapa ahli :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan

BAB II LANDASAN TEORI. Berikut adalah beberapa penelitian terdahulu tentang sistem pengendalian internal

BAB III PEMBAHASAN 3.1 Tinjauan Teori Definisi Sistem Akuntansi, Prosedur dan Penjualan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Pengertian, prinsip dan fungsi Sistem Informasi Akuntansi

BAB II LANDASAN TEORI. mencapai tujuan tertentu (Wing Wahyu Winarno; 1994: 8).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Judul Penelitian

BAB II KAJIAN TEORI. atau penghasilan bruto sebagai dasar untuk menghitung jumlah pajak yang terutang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berhubungan satu dengan yang lainnya, yang berfungsi bersama untuk

BAB II LANDASAN TEORI. Definisi piutang menurut Standar Akuntansi Keuangan No.9 (revisi 2009)

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II KAJIAN TEORI. mengolah atau mengorganisir dokumen dokumen yang ada tujuannnya untuk

. BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Prosedur dalam Sistem Penjualan Kredit. 1. Prosedur Penjualan Kredit dan Piutang Dagang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut tim KKS (2007), pada kondisi tertentu kendaraan bermotor

BAB II LANDASAN TEORI. memudahkan pengelolaan perusahaan. besar dan buku pembantu, serta laporan.

SISTEM AKUNTANSI PENJUALAN KREDIT PADA CV. TRI MANUNGGAL SAKATO. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Dharma Andalas

BAB II LANDASAN TEORI. masyarakat dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan dan agar dapat. umumnya. Yang dimaksud dengan hukum ekonomi disini bahwa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan maka dirancang sistem akuntansi pokok dan sistem akuntansi

BAB II KAJIAN TEORI. dapat mencapai laba yang optimal guna perkembangan perusahaan kedepan. Prosedur ini

BAB II LANDASAN TEORITIS. A. Kas, Penggolongan Kas, dan Kegunaan Kas. berfungsi sangat aktif sebagai dasar pengelola fungsi-fungsi manajemen

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Kriteria Usaha Mikro, Kecil Dan Menengah (UMKM) menurut UU ini.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. berhubungan dengan suatu skema yang menyeluruh untuk. sedangkan objectives meliputi ruang lingkup yang sempit.

BAB III METODE PENELITIAN. dalam bidang pendistribusian consumer goods kepada para konsumen. Transaksi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. informasi disajikan dalam laporan keuangan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Mulyadi (2001:5) sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Umumnya setiap perusahaan, baik perusahaan besar maupun kecil pasti mempunyai kas. Kas merupakan alat pembayaran

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Sistem dan Definisi Sistem

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB I PENDAHULUAN. terlihat dari banyaknya perusahaan-perusahaan yang bermunculan, baik perusahaan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. I. Implementasi Sistem Informasi atas Pembelian dan Penjualan pada CV.

LAMPIRAN. Lampiran 1. - Internal Control Questionaire (ICQ) Pertanyaan dalam kuesioner dapat dijawab dengan :

BAB III PEMBAHASAN. 3.1 Tinjauan Teori Pengertian Akuntansi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN KAS PADA KUD WIROGOTOMO EROMOKO, WONOGIRI TUGAS AKHIR

BAB II LANDASAN TEORI. sistem yang dipergunakan sebagai prosedur dan pedoman operasional. perusahaan dan mencegah terjadinya penyalahgunaan sistem.

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II LANDASAN TEORI. untuk melaksanakan pokok perusahaan. (Mulyadi (2001:5))

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Sistem Informasi Akuntansi Pengertian Sistem George H. Bodnar dan William S. Hopwood (2003:1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. badan hukum koperasi, dengan pemisahan kekayaan para anggotanya sebagai modal

ANALISIS PROSEDUR PENJUALAN PADA CV. DELI MITRA LESTARI CABANG TEBING TINGGI. Eka Mayastika Sinaga, SE, M.Si STIE Bina Karya Tebing Tinggi ABSTRAK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. Sistem pengendalian internal menurut Rama dan Jones (2008) adalah suatu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terus terjadi secara berulang-ulang dengan menyediakan barang kepada pelanggan

Universitas Sumatera Utara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Transkripsi:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1. Sistem Akuntansi Penjualan Penjualan dapat dilaksanakan secara tunai atau kredit (angsuran). Penjualan tunai adalah kegiatan penjualan dimana penerimaan uang tunai didapatkan dari pembeli pada saat dilakukan penyerahan barang. Penjualan kredit (angsuran) adalah kegiatan penjualan yang menggunakan perjanjian dimana pembayaran dilakukan dengan cara mengangsur beberapa kali. a. Pengertian Sistem Akuntansi Penjualan Baridwan (2015: 112) menjelaskan bahwa prosedur penjualan merupakan urutan kegiatan sejak diterimanya pesanan dari pembeli, pengiriman barang, pembuatan faktur (penagihan) dan pencatatan penjualan. b. Bagian Yang Terkait Dalam Sistem Akuntansi Penjualan Setiap sistem pastinya mempunyai bagian yang saling terkait agar dapat berjalan dengan semestinya. Baridwan (2015: 115) mengkategorikan bagianbagian yang terkait dalam sistem akuntansi penjualan adalah bagian pesanan penjualan, bagian kredit, bagian gudang, bagian pengiriman, dan bagian billing. c. Catatan Akuntansi Yang Digunakan Dalam Sistem Akuntansi Penjualan Menurut Mulyadi (2016: 241) catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem akuntansi penjualan adalah sebagai berikut: a. Jurnal Penjualan b. Kartu Piutang c. Kartu Persediaan d. Kartu Gudang e. Jurnal Umum

2. Sistem Akuntansi Penerimaan Kas a. Pengertian Sistem Akuntansi Sistem Akuntansi merupakan salah satu sistem informasi diantara berbagai sistem-sistem informasi yang dapat digunakan oleh manajemen dalam mengubah perusahaan. Menurut Mulyadi (2016: 3) sistem akuntansi adalah organisasi formulir, catatan, dan laporan yang dikoordinasikan dengan sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan pengelolaan perusahaan. Menurut Sujarweni (2015: 3) sistem akuntansi adalah kumpulan elemen yaitu formulir, jurnal, buku besar, buku pembantu, dan laporan keuangan yang akan digunakan oleh manajemen untuk mencapai tujuan perusahaan. Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa sistem akuntansi merupakan kesatuan yang berfungsi sebagai sarana pengumpulan, pengorganisiran dan pengikhtisaran mengenai beragam transaksi perusahaan yang dapat digunakan manajemen dalam menjalankan perusahaan. b. Pengertian Kas Menurut Bayangkara (2015: 339) kas adalah asset perusahaan yang paling likuid dan harus dikelola sebaik mungkin agar mendapatkan kontribusi optimal dalam upaya perolehan keuntungan. Menurut Agoes (2016: 166) kas adalah harta lancar milik perusahaan yang kemungkinan terjadinya penyelewengan cukup besar. Selain itu juga banyaknya transaksi perusahaan yang berkaitan dengan uang kas, maka dibutuhkan pengendalian intern (internal control) atas kas dan setara kas.

Berdasarkan definisi-definisi tersebut, dapat disimpulkan kas adalah harta atau asset lancar perusahaan yang bersumber dari transaksi penjualan tunai maupun kredit dan harus dikelola sebaik mungkin agar tujuan perusahaan dalam memperoleh keuntungan maksimal dapat tercapai serta dibutuhkan adanya pengendalian internal untuk melindungi kas perusahaan dari penyelewengan. c. Pengertian Sistem Akuntansi Penerimaan Kas Penerimaan kas dapat bersumber dari beberapa transaksi, antara lain: penjualan tunai, penjualan asset tetap, pinjaman (pinjaman bank ataupun wesel), dan setoran modal baru. Penerimaan kas perusahaan biasanya berasal dari dua sumber utama, yaitu penerimaan kas dari penjualan tunai dan piutang. Penerimaan kas adalah kas yang diperoleh perusahaan yang dapat berwujud uang tunai ataupun bilyet yang sifatnya dapat dipergunakan dengan segera, yang bersumber dari kegiatan perusahaan ataupun penjualan tunai, pelunasan piutang, ataupun transaksi lainnya yang akan meningkatkan kas perusahaan. Menurut Mulyadi (2016: 455) Sumber penerimaan kas terbesar perusahaan dagang berasal dari transaksi penjualan tunai Penerimaaan kas dapat dilakukan menggunakan beberapa cara, misalnya melalui pos, membayar langsung ke kasir, atau melalui bank. Kas yang diperoleh bisa berwujud uang tunai (uang logam ataupun uang kertas), cek, money order, bank draft, dan sebagainya. Dalam penyusunan prosedur penerimaan kas diperlukan pertimbangan terhadap pengaruh dan frekuensi setiap transaksi. Kemudian membuat perencanaan mekanisme pengelolaan dan pengawasan fisik atau membuat disposisi pengelolaan dan pengawasan.

Hery (2014: 159) menyatakan bahwa pengendalian internal adalah mekanisme dan prosedur untuk mejaga asset atau kekayaan perusahaan dari segala bentuk tindakan penyelewengan, menjamin ketersediaan informasi akuntansi perusahaan yang tepat, serta menegaskan bahwa semua ketentuan (peraturan) hukum/undang-undang serta kebijakan manajemen telah dilaksanakan sebagaimana mestinya oleh seluruh karyawan perusahaan. Committee Of Sponsoring Organizations (COSO) dikutip oleh Sujarweni (2015) menyatakan bahwa pengendalian internal merupakan rangkaian tindakan yang mencakup keseluruhan proses dalam organisasi yang berada dalam proses manajemen dasar yaitu perencanaan, pelaksanaan, dan pemantauan. Pengertianpengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa sistem pengendalian intern merupakan sistem yang dirangkai dalam mencakup seluruh proses organisasi mengelola informasi secara akurat yang digunakan perusahaan untuk memberi jaminan keamanan dalam melindungi aset perusahaan. 3. Penjualan Tunai Penjualan tunai dapat dilakukakan perusahaan dengan cara mengharuskan pembeli untuk membayar harga barang terlebih dahulu sebelum barang tersebut diserahkan perusahaan kepada pembeli. Setelah perusahaan menerima uang tersebut, kemudian barang tersebut diserahkan kepada pembeli, kemudian perusahaan akan mencatat transaksi tersebut. Penerimaan kas terbesar perusahaan juga bersumber dari beberapa transaksi penjualan tunai. Menurut sistem pengendalian intern yang baik, sistem penerimaan kas atas penjualan tunai mewajibkan untuk:

a. Penerimaan berupa uang tunai harus segera disetorkan ke bank dalam jumlah utuh dengan menyertakan pihak lain selain kasir untuk melaksanakan internal check. b. Penerimaan kas atas penjualan tunai yang menggunakan kartu kredit harus menyertakan pihak bank penerbit kartu kredit pada pencatatan penerimaan kas (Mulyadi, 2016: 455) 4. Sistem Akuntansi Penerimaan Kas atas Penjualan Tunai Menurut Mulyadi (2014: 380) Sistem penerimaan kas atas penjualan tunai terbagi menjadi tiga prosedur berikut ini: a. Prosedur penerimaan kas dari Over-The Counter Sales Dalam over-the counter sales ini, pembeli datang ke perusahaan, memilih barang atau produk yang akan dibeli, membayar ke kasir, kemudian menerima barang yang dibeli. Pada penjualan ini perusahaan menerima uang tunai, cek pribadi (personal check) atau pembayaran langsung dari pembeli dengan kartu kredit atau kartu debit sebelum barang diserahkan kepada pembeli. Pencatatan over-the counter sales adalah sebagai berikut: Jurnal Penjualan Penjualan Tunai Pendapatan Penjualan Jurnal Penerimaan Kas Kas Penjualan Tunai b. Prosedur penerimaan kas dari Cash On Delivery Sales (COD Sales) Cash On Delivery Sales (COD Sales) merupakan kegiatan penjualan yang menyertakan kantor pos, perusahaan angkutan umum, atau angkutan sendiri untuk

menyerahkan dan menerima kas dari hasil penjualan. COD Sales dipergunakan sebagai media untuk meluaskan wilayah pemasaran dan memberikan jaminan ketika menyerahkan barang kepada pembeli dan ketika perusahaan penjual menerima kas. COD Sales melalui pos belum termasuk sistem penjualan yang berlaku umum di Indonesia. Jika lokasi pembeli berada di kota yang sama dengan lokasi perusahaan, penyerahan barang biasanya dilaksanakan sendiri oleh bagian pengiriman perusahaan. Pencatatan COD Sales dilakukan dalam dua jurnal sebagai berikut: Jurnal Penjualan (Pada saat barang dikirim) Penjualan Tunai Pendapatan Penjualan COD PPN Keluaran Jurnal Penerimaan Kas (Pada saat kas diterima oleh bagian kasa) Kas Penjualan Tunai Jika COD Sales dilaksanakan perusahaan kepada pembeli luar kota atau luar pulau, pengiriman dan penagihan harga dapat dilaksanakan melalui kantor pos atau perusahaan angkutan umum. Pencatatan COD Sales dilaksanakan ketika penyerahan barang kepada kantor pos atau perusahaan angkutan umum dengan jurnal sebagai berikut: Piutang COD PPN Keluaran Penjualan COD Utang Biaya Angkutan

Jurnal untuk pencatatan ketika penerimaan kas dari pembeli melalui kantor pos atau perusahaan angkutan umum adalah sebagai berikut: Kas Piutang COD c. Prosedur penerimaan kas dari Credit Card Sales Credit Card Sales adalah transaksi penjualan tunai yang merupakan bentuk lain dari over-the counter sales dimana pembeli melakukan pembayaran menggunakan kartu kredit yang merupakan sarana alternatif pembayaran bagi pembeli dan penagihan bagi penjual dimana akan mempermudah kedua belah pihak. Menurut Mulyadi dalam bukunya yang berjudul Sistem Akuntansi dijelaskan bahwa untuk menjamin diterimanya kas oleh perusahaan, sistem penerimaan kas dari piutang mewajibkan untuk: 1. Pembayaran dari debitur menggunakan cek atau dengan melakukan pemindahbukuan melalui rekening bank (giro bilyet). 2. Penerimaan kas yang berupa cek dari debitur harus segera disetor ke bank dalam jumlah utuh. Jika penjualan barang dilakukan dengan menggunakan kartu kredit sebagai sarana pembayaran dari pelanggan, maka jurnal untuk mencatat transaksi tersebut adalah: Piutang Kartu Kredit Beban Kartu Kredit PPN Keluaran Penjualan Kartu Kredit

Ketika memperoleh pelunasan dari bank yang menerbitkan katu kredit, maka jurnalnya adalah: Kas Piutang Kartu Kredit 5. Bagian yang Terkait dalam Sistem Akuntansi Penerimaan Kas atas Penjualan Tunai Agar transaksi penerimaan kas atas penjualan tunai tidak terkonsentrasi pada satu bagian saja, maka perusahaan harus mengikutsertakan beberapa bagian dalam perusahaan. Hal tersebut dibutuhkan agar prinsip-prinsip pengendalian intern terpenuhi dan segala bentuk penyimpangan dapat dihindarkan. Bagian-bagian yang terkait dalam sistem akuntansi penerimaan kas ata penjualan tunai adalah: a. Bagian Penjualan Bagian penjualan dalam penerimaan kas bertanggung jawab atas penerimaan pesanan dari pembeli, pengisian faktur penjualan tunai, dan penyerahan faktur tersebut kepada pembeli untuk keperluan pelunasan harga barang ke bagian kas. b. Bagian Kas Bagian kas bertanggung jawab atas penerimaan kas dari pembeli dan penyetoran kas ke bank pada hari yang sama dengan jumlah utuh. c. Bagian Gudang Bagian gudang bertanggung jawab atas penyiapan barang yang dipesan pembeli dan penyerahan barang ke bagian pengiriman. d. Bagian Pengiriman Bagian pengiriman bertanggung jawab atas pengemasan dan penyerahan barang yang telah dibayar harganya kepada pembeli.

e. Bagian Akuntansi Bagian akuntansi bertanggung jawab atas pencatatan transaksi penjualan dan penerimaan kas serta pembuat laporan penjualan. (Mulyadi, 2016: 462) 6. Dokumen Yang Digunakan Menurut Mulyadi (2008: 463) untuk mendapatkan struktur informasi yang dibutuhkan manajemen, maka diperlukan dokumen-dokumen sistem akuntansi penjualan dan penerimaan kas, yaitu: a. Faktur Penjualan Tunai Dokumen ini dipergunakan untuk mencatat beragam informasi yang dibutuhkan manajemen yang berkaitan dengan transaksi penjualan tunai seperti nama pembeli dan alamat pembeli, tanggal transaksi, kode dan nama barang, kuantitas, harga satuan, jumlah harga, nama dan kode pramuniaga, otorisasi terjadinya berbagai tahap transaksi. b. Pita Register Kas Pita register adalah bukti penerimaan kas yang dibuat bagian kas dan digunakan sebagai dokumen penunjang faktur penjualan tunai yang akan dicatat dalam jurnal penjualan. c. Credit Card Sales Slip Pada perusahaan penjual barang atau jasa, dokumen ini dibuat oleh bagian kas dan dipergunakan sebagai sarana penagihan uang tunai dari bank penerbit kartu kredit atas transaksi yang dilaksanakan oleh pemegang kartu kredit.

d. Bill Of Lading Dokumen ini dipergunakan sebagai tanda penyerahan barang dari perusahaan penjual barang kepada perusahaan angkutan umum. e. Faktur Penjualan COD Dokumen ini dipergunakan untuk mencatat penjualan COD. f. Bukti Setor Bank Dokumen ini dibuat oleh bagian kas sebagai bukti setor ke bank yang kemudian akan diberikan bagian kas kepada bagian akuntansi dan digunakan bagian akuntansi sebagai dokumen utama untuk mencatat transaksi penerimaan kas atas penjualan tunai pada jurnal penerimaan kas. g. Rekapitulasi Beban Pokok Penjualan Dokumen ini digunakan bagian akuntansi sebagai bukti penunjang pembuatan bukti memorial dan untuk meringkas harga pokok produk yang dijual selama satu periode. Semua dokumen diatas dipergunakan sebagai data untuk mendapatkan informasi secara cepat, tepat, dan akurat. Maka dari itu dibutuhkan kelengkapan atas semua dokumen tersebut agar perusahaan menmperoleh data informasi yang diperlukan manajemen untuk mengelola perusahaan. 7. Catatan Akuntansi Yang Digunakan Pada sistem penjualan dan penerimaan kas atas penjualan tunai, catatan akuntansi adalah dokumen penunjang dalam membuat rekapitulasi transaksi penerimaan kas atas penjualan tunai menurut bukti transaksi yang dipergunakan. Menurut Mulyadi (2008: 468) catatan yang dipergunakan dalam sistem akuntansi penjualan dan penerimaan kas atas penjualan tunai adalah:

a. Jurnal Penjualan Jurnal penjualan dipergunakan bagian akuntansi untuk mencatat dan meringkas data penjualan. b. Jurnal Penerimaan Kas Jurnal penerimaan kas dipergunakan bagian akuntansi untuk mencatat penerimaan kas dari beragam sumber, seperti penjualan tunai. c. Jurnal Umum Jurnal ini dipergunakan bagian akuntansi untuk mencatat harga pokok produk yang dijual. d. Kartu Persediaan Kartu persediaan dipergunakan bagian akuntansi untuk mencatat dan mengontrol mutasi harga pokok produk yang dijual dan persediaan barang yang tersimpan dalam gudang. e. Kartu Gudang Kartu gudang dibuat oleh bagian gudang dan bukan merupakan catatan akuntansi karena hanya memuat data mengenai mutasi persediaan barang yang tersimpan dalam gudang. Dalam transaksi penjualan tunai, kartu gudang dipergunakan untuk mencatat mutasi kuantitas produk yang dijual. 8. Jaringan Prosedur Yang Membentuk Sistem Prosedur penjualan adalah urutan-urutan kegiatan yang dimulai dari menerima pesanan dari pembeli, mengirimkan barang, membuat faktur, dan mencatat transaksi penjualan. Prosedur penjualan perusahaan menyertakan beberapa bagian dengan tujuan agar pengawasan terhadap kegiatan penjualan dapat dilaksanakan sebaik mungkin. Menurut Mulyadi (2008: 469) jaringan prosedur yang membentuk sistem penjualan dan penerimaan kas dari penjualan tunai adalah:

a. Prosedur Order Penjualan Pada prosedur ini bagian penjualan menerima pesanan dari pembeli dan membuat faktur penjualan tunai yang digunakan sebagai dasar untuk membayar harga barang ke bagian kas, lalu bagian gudang akan mempersiapkan barang pesanan pembeli yang selanjutnya akan diserahkan oleh bagian pengiriman kepada pembeli. b. Prosedur Penerimaan Kas Pada prosedur ini bagian kas menerima pembayaran harga barang dari pembeli dan menyerahkan bukti pembayaran kepada pembeli yang selanjutnya akan digunakan untuk mengambil barang yang dibeli pada bagian pengiriman. c. Prosedur Penyerahan Barang Pada prosedur ini bagian pengiriman melakukan penyerahan barang kepada pembeli. d. Prosedur Pencatatan Penjualan Tunai Pada prosedur ini bagian akuntansi mencatat transaksi penjualan tunai ke dalam jurnal penjualan dan jurnal penerimaan kas serta mencatat mutasi persediaan barang yang terjual pada kartu persediaan. e. Prosedur Penyetoran Kas Ke Bank Pada prosedur ini bagian kas melakukan penyetoran kas yang diperoleh dari penjualan tunai ke bank pada hari yang sama dan dalam jumlah utuh. f. Prosedur Pencatatan Penerimaan Kas Pada prosedur ini bagian akuntansi melakukan pencatatan penerimaan kas ke dalam jurnal penerimaan kas berdasarkan bukti setor bank yang diterima dari bank melalui bagian kas.

g. Prosedur Pencatatan Beban Pokok Penjualan Pada prosedur ini bagian akuntansi merekapitulasi beban pokok penjualan sesuai data yang tertera pada kartu persediaan. 9. Unsur Pengendalian Internal Menurut Krismiaji (2010: 218) sistem pengendalian internal meliputi struktur organisasi, metode, dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan untuk melindungi asset perusahaan, memeriksa ketelitian dan keandalan data akuntansi, mendorong efisiensi dan dipatuhinya kebijakan manajemen. Pengendalian internal yang baik akan memberikan jaminan keamanan asset para investor dan kreditur yang ditanamkan dalam perusahaan dan akan menghasilkan laporan keuangan yang terpercaya. Unsur pengendalian intern yang seharusnya ada dalam sistem penjualan dan penerimaan kas atas penjualan tunai adalah sebagai berikut: 1. Organisasi 1) Bagian penjualan harus terpisah dari bagian kas. 2) Bagian kas harus terpisah dari bagian akuntansi. 3) Transaksi penjualan tunai harus dilakukan oleh bagian penjualan, bagian kas, bagian pengiriman dan bagian akuntansi. 2. Sistem Organisasi dan Prosedur Pencatatan 1) Penerimaan pesanan dari pembeli diotorisasi oleh bagian penjualan menggunakan formulir faktur penjualan tunai. 2) Penerimaan kas diotorisasi oleh bagian kas dengan memberikan cap lunas pada faktur penjualan tunai dan menempelkan pita register kas pada faktur tersebut. 3) Penjualan dengan kartu kredit bank diawali dengan permintaan otorisasi dari bank penerbit kartu kredit.

4) Penyerahan barang diotorisasi oleh bagian pengiriman dengan memberikan cap sudah diserahkan pada faktur penjualan tunai. 5) Pencatatan ke dalam buku jurnal diotorisasi oleh bagian akuntansi dengan cara memberikan tanda pada faktur penjulan tunai. 3. Praktik yang Sehat 1) Faktur penjualan tunai bernomor urut tercetak dan penggunaannya dipertanggungjawabkan oleh bagian penjualan. 2) Jumlah kas yang diterima dari penjualan tunai disetor sepenuhnya ke bank pada hari yang sama atau hari kerja berikutnya. 3) Penghitungan saldo kas yang ada ditangan bagian kas secara periodik dan secara mendadak oleh bagian pemeriksa intern.