LAPORAn KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) TAHUN 2017

dokumen-dokumen yang mirip
WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 43 TAHUN 2016 TENTANG

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 56 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 47 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 42 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 48 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 51 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 36 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 46 TAHUN 2016 TENTANG

TUPOKSI DINAS PERINDUSTRIAN, KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH KOTA MATARAM

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 40 TAHUN 2016 TENTANG

Profil Badan Kepegawaian Daerah Kota Mataram

KEDUDUKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI KECAMATAN MATARAM

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 49 TAHUN 2016 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2007 NOMOR : 2 PERATURAN DAERAH KOTA CILEGON NOMOR 2 TAHUN 2007 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA KECAMATAN PEMENANG Jln. Raya Pemenang, Telp. ( 0370 ) Kode Pos 83352

RENCANA STRATEGIS ( RENSTRA )

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 44 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI DINAS SOSIAL

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

BUPATI LOMBOK UTARA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN BUPATI LOMBOK UTARA NOMOR 22 TAHUN 2017 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN SITUBONDO

-2- MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN GUBERNUR TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS SOSIAL PROVINSI BALI.

BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 60 TAHUN 2016 TENTANG

PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI TEMANGGUNG NOMOR 25 TAHUN 2015

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 16 TAHUN

DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN BOYOLALI

Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 26 TAHUN

BUPATI PACITAN PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

GUBERNUR BALI, Mengingat

BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 60 TAHUN 2016 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN MINAHASA TENGGARA LKIP LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DINAS PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 34 TAHUN 2016 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. a. Kondisi umum Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah.

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 94 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS SOSIAL KABUPATEN SRAGEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

PEMERINTAH KABUPATEN SITUBONDO

GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

BUPATI PULANG PISAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI PULANG PISAU NOMOR 39 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BANJAR NOMOR 53 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BANDUNG PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR 89 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA DINAS KEPEMUDAAN DAN OLAH RAGA

WALIKOTA PAREPARE PERATURAN WALIKOTA PAREPARE NOMOR 22 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN RINCIAN TUGAS ORGANISASI KECAMATAN

WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 70 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BENGKULU UTARA PROVINSI BENGKULU

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2017

BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BANJAR NOMOR 68 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

PROFIL INSPEKTORAT KOTA SERANG

BUPATI PULANG PISAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI PULANG PISAU NOMOR 3 TAHUN 2017 TENTANG

Pembangunan aparatur Negara merupakan bagian yang tidak terpisahkan. dari keseluruhan proses pembangunan nasional yang diarahkan untuk

WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG

PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN

BAB II GAMBARAN UMUM DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 12 TAHUN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI HUMBANG HASUNDUTAN,

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 74 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI JEPARA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI JEPARA NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BANGKA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

LEMBARAN DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2007 NOMOR : 3 PERATURAN DAERAH KOTA CILEGON NOMOR 3 TAHUN 2007 TENTANG

WALIKOTA TANGERANG PROVINSI BANTEN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LANDAK,

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 76 TAHUN 2008 TENTANG

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 63 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 10 TAHUN

BUPATI BENGKULU UTARA PROVINSI BENGKULU

MEMUTUSKAN : : PERATURAN BUPATI TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS SOSIAL BAB I KETENTUAN UMUM.

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 4 TAHUN

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR 70 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS SOSIAL PROVINSI RIAU

BUPATI GARUT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 554 TAHUN 2012 TENTANG BADAN PELAKSANA PENYULUHAN PERTANIAN, PERIKANAN DAN KEHUTANAN (BP4K)

Renstra 2014 H a l a m a n 1 BAB I PENDAHULUAN

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 8 TAHUN

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU

Renstra Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Soppeng i

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 41 TAHUN

PEMERINTAH KOTA TEGAL DINAS KELAUTAN DAN PERTANIAN Jalan Lele Nomor 6 (0283) Tegal BAB I

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 70 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA KECAMATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 50 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

BUPATI KUTAI BARAT PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI KUTAI BARAT NOMOR 26 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA,

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR NOMOR 06 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR : 33 TAHUN 2015

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI TASIKMALAYA PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 37 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI SERUYAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

Transkripsi:

LAPORAn KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) TAHUN 2017 NAS SOSIAl KOTA MATARAM JL. RA. KARTINI NO. 03 MONJOK MATARAM 2017 34

[[[[[[[[ KATA PENGANTAR Alhamdulillah puji syukur kehadirat Allah S.W.T, Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan hidayahnya telah menuntun dan memberikan kelancaran selama penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Sosial Kota Mataram sehingga laporan ini dapat kami selesaikan. Mengacu pada Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah dan Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah, memberikan Keleluasaan bagi Pemerintahan Daerah untuk melaksanakan 3 (tiga) fungsi utama pemerintahan yaitu : Pelayanan Umum (Public Service), Pembangunan (Development) dan Pemberdayaan (Emvowerment). Untuk itu Daerah dituntut untuk lebih realistis dalam menentukan program kerja serta pengelolaan terhadap keuangan daerah sesuai dengan potensi, karakteristik dan kebutuhan serta kemampuan keuangan Daerah guna mewujudkan penyelenggaraan Pemerintahan yang visioner, transparan dan akuntabel, sehingga diwajibkan setiap Instansi Pemerintah untuk menyusun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Dengan segala kemampuan yang dimiliki berdasarkan tanggung jawab yang dipercayakan kepada Dinas Sosial Kota Mataram sebagai institusi yang secara eksklusif menangani masalah bidang sosial akhirnya konklusi data yang diterima dapat diolah dan dianalisis sesuai dengan visi, misi dan program kerja Dinas yang diselaraskan dengan visi dan misi Walikota Mataram dan RPJMD Kota Mataram. Akhirnya, diharapkan dengan penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Sosial Kota Mataram ini dapat memberikan gambaran terhadap Kinerja Dinas Sosial Kota Mataram dalam pelaksanaan program/kegiatan pada tahun 2017. Mataram, Desember 2017 Plt. KEPALA DINAS SOSIAL KOTA MATARAM. LALU MARTAWANG, SE., MSi Pembina Utama Muda ( IV/c ) NIP. 19710123 199703 1 002 35

KHTISAR EKSEKUTIF Terselenggaranya Good Governance merupakan prasyarat bagi setiap Dinas/Instansi Pemerintah untuk mencapai tujuan. Dalam rangka itu diperlukan pengembangan dan penerapan sistem pertanggung jawaban yang tepat, jelas dan legitimate, sehingga penyelenggaraan kegiatan Dinas dapat berlangsung secara berdaya guna, berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab. Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1999 tersebut, mengamanatkan agar setiap unsur penyelenggara Negara / Pemerintah wajib menyusun laporan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi serta wewenang yang diberikan sebagai bentuk pertanggungjawaban kepada yang memberi mandat/stakeholder. Sejalan dengan itu pada tahun 2017 Dinas Sosial Kota Mataram melakukan kewajiban membuat LKIP 2017 yang salah satunya adalah memberikan pertanggung jawaban tugas pokok dan fungsinya serta kewenangan pengelolaan sumber daya dan kebijaksanaan yang dipercayakan kepada Dinas Sosial Kota Mataram berdasarkan perencanaan strategik yang dirumuskan secara periodik terhadap segala kegiatan baik keberhasilan maupun kegagalan pelaksanaan visi dan misi Dinas dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dan menjawab serta menerangkan kinerja/tindakan Dinas kepada Walikota Mataram. Penyelengaraan tugas pokok dan fungsi Dinas Sosial Kota Mataram sebagai unit Pelayanan kepada masyarakat secara umum telah berjalan dengan baik, hal ini diindikasikan dengan terselenggaranya, pembinaan, pelatihan, pelayanan dibadang Sosial. Berdasarkan Rencana Kerja Tahun 2017, program/kegiatan yang telah dilaksanakan dapat diuraikan secara garis besar sebagai berikut 1. Perumusan sasaran dan kegiatan beserta kualitas indikator kinerjanya akan terus ditingkatkan dan penetapan kegiatan yang akan dilaksanakan lebih diselaraskan dengan kemampuan sumber daya yang ada. 2. Meningkatkan Kinerja masing-masing bidang dan sub bidang yang ada di Dinas dan perlu adanya perencanaan optimal dan penyusunan program dan kegiatan yang berpedoman pada tupoksi masing-masing sehingga dapat meminimalkan faktor-faktor penghambat pelaksanaan kegiatan. 3. Sumber Daya Manusia aparatur juga perlu ditingkatkan untuk bisa lebih disiplin, professional, produktif dan berdedikasi Untuk melaksanakan seluruh program/kegiatan tersebut diatas, Dinas Sosial Kota Mataram, pada Tahun Anggaran 2017 memperoleh alokasi anggaran sebesar Rp. 6.254.572.186,00 yang terdiri dari Belanja Tidak Langsung sebesar Rp. 2.309.908.431,00 dan Belanja Langsung sebesar Rp. 3.944.663.755,00 Secara umum pengelolaan aspek keuangan telah sesuai dengan ketentuan yang berlaku baik pencatatan, pelaporan maupun pertanggungjawabannya. 36

Dari hasil pengukuran kinerja sasaran diatas dapat dijelaskan sebagai berikut : 1. Sasaran strategis yang telah ditetapkan oleh Dinas Sosial Kota Mataram sebanyak 6 (enam) sasaran. Dari 6 (enam) sasaran telah ditetapkan Indikator Kinerja Utama (IKU) sebanyak 8 (delapan) IKU, dengan hasil pencapain sebagai berikut : - 7 (tujuh) IKUtercapai sesuai target - 1 (satu) IKU belum mencapai target Demikian ringkasan ini disampaikan untuk dapat memberikan gambaran pelaksanaan kinerja Dinas Sosial Kota MataramTahun 2017. 37

DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR i IKHTISAR EKSEKUTIF ii DAFTAR ISI iv BAB I PENDAHULUAN 1 1.1 Latar Belakang 1 1.2 Kelembagaan 2 1.3 Struktur Organisasi 23 BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA 34 2.1 Rencana Strategik 34 2.2 Rencana Kerja Tahunan 36 2.3 Perjanjian Kinerja 37 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 42 3.1 Capaian Indikator Kinerja Utama 42 3.2 Pengukuran, Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja 44 BAB IV PENUTUP 69 38

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Terselenggaranya Good Governance merupakan prasyarat bagi setiap Dinas/Instansi Pemerintah untuk mencapai tujuan. Dalam rangka itu diperlukan pengembangan dan penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat, jelas dan legitimate, sehingga penyelenggaraan kegiatan Dinas dapat berlangsung secara berdaya guna, berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab. Selama ini pengukuran keberhasilan maupun kegagalan dari instansi pemerintah dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya sulit untuk dilakukan secara obyektif. Pengukuran kinerja suatu instansi hanya lebih ditekankan pada kemampuan instansi tersebut dalam menyerap anggaran, meskipun hasil maupun dampak dari pelaksanaan program tersebut masih jauh dibawah standar. Untuk dapat mengetahui tingkat keberhasilan suatu instansi pemerintah, maka seluruh aktivitas instansi tersebut harus dapat diukur; dan pengukuran tersebut tidak semata-mata pada input (masukan) dari program, melainkan lebih ditekankan kepada keluaran, proses, manfaat, dan dampaknya. Berdasarkan Inpres Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP), Setiap instansi pemerintah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan Negara mulai eselon II keatas diwajibkan untuk mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya serta kewenangan pengelolaan sumber daya dan kebijakan yang dipercayakan kepadanya dalam bentuk Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) LKIP atau Laporan Kinerja Instansi Pemerintah adalah media akuntabilitas yang dapat dipakai oleh instansi pemerintah untuk melaksanakan kewajiban dalam rangka pertanggungjawaban kepada para pemangku kepentingan (stakeholder)..bentuk penyusunan laporan kinerja instansi pemerintah ini melalui proses penyusunan rencana stratejik, rencana kinerja dan pengukuran kinerja sebagaimana telah diatur dalam peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 239/XI/6/8/2003 tentang Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Bagi setiap Perangkat Daerah penyusunan LKIP merupakan penterjemahan atas tugas pokok dan fungsi yang diembannya melalui pelaksanaan setiap program/kegiatan sesuai dengan yang direncanakan sebagai perwujudan kewajiban untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan ataupun kegagalan dalam pencapaian visi melalui misi dan strategi organisasi berdasarkan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan 39

Dinas Sosial Kota Mataram melakukan kewajiban membuat LKIP 2017 yang salah satunya adalah memberikan pertanggung jawaban tugas pokok dan fungsinya serta kewenangan pengelolaan sumber daya dan kebijaksanaan yang dipercayakan kepada Dinas Sosial Kota Mataram berdasarkan perencanaan strategik yang dirumuskan secara periodik terhadap segala kegiatan baik keberhasilan maupun kegagalan pelaksanaan misi Dinas dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dan menjawab serta menerangkan kinerja/tindakan Dinas kepada Walikota Mataram. 1.2. KELEMBAGAAN Pemberlakuan Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah, maka sesuai dengan Peraturan Daerah Kota Mataram Nomor 15 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kota Mataram, yang diikuti dengan dikeluarkannya Peraturan Walikota Mataram Nomor 38 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas Sosial Kota Mataram Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 15 tahun 2016 dan Peraturan Walikota Mataram Nomor 38 Tahun 2016, Dinas Sosial Kota Mataram merupakan Unsur Pelaksana Pemerintah Kota Mataram yang membidangi urusan bidang Sosial bertanggung jawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah. Dalam pelaksanaannya Dinas Sosial Kota Mataram dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang bertanggung jawab memimpin penyelenggaraan kebijaksanaan Walikota Mataram dibidang Sosial. Adapun tugas pokok Kepala Dinas Sosial sebagai Pembantu Walikota Mataram adalah memimpin, merencanakan, mengawasi, mengendalikan dan mengkoordinasikan kegiatan Dinas dalam menyelenggarakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah dibidang sosial. Untuk menyelenggarakan tugas pokok, Kepala Dinas mempunyai fungsi: a. Perumusan dan penetapan visi, misi dan rencana strategis serta program kerja Dinas. b. Perumusan Kebijakan Teknis dibidang sosial berpedoman pada ketentuan peraturan perundang undangan yang berlaku; c. Pengkoordinasian penyusunan rencana kerja tahunan, Rencana Kerja Anggaran / Dokumen Pelaksanaan Anggaran (RKA DPA) dan penetapan kinerja Dinas; d. Penyelenggaraan pengaturan, pembinaan, pengawasan dan pengendalian serta bimbingan dibidang sosial; e. Penyelenggaraan koordinasi, informasi dan sinkronisasi pelaksanaan tugas dinas dengan perangkat daerah dan Instansi terkait; f. Pelaksanaan kerja sama dengan pihak lain baik Insatansi Pemerintah, Lembaga Organisasi Swadaya Masyarakat dan/ atau swasta; 40

g. Pemberian pertimbangan dan penetapan perijinan serta rekomendasi teknis dibidang sosial; h. Pelaksanaan pembinaan manajemen kepegawaian lingkup Dinas; i. Pengkoordinasian pengelolaan ketatausahaan Dinas; j. Pelaksanaan pembinaan teknis dan administratif terhadap UPTD; k. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi di bidang sosial; l. Pelaporan pelaksanaan tugas kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah; dan m. Pelaksanaan tugas tugas lain yang dilimpahkan oleh Walikota sesuai dengan bidang tugasnya. Untuk memperlancar penyelenggaraan tugas tugas dinas maka Kepala Dinas dibantu oleh 1 Unsur Pembantu Pimpinan sebagai Sekretaris Dinas dan 3 Unsur Pelaksana sebagai Kepala Bidang, I. SEKRETARIAT ( Unsur Pembantu Pimpinan ) Dipimpin oleh seorang Sekretaris Dinas yang mempunyai tugas pokok melaksanakan pembinaan dan pelayanan teknis administrasi kepada seluruh satuan organisasi dalam lingkungan Dinas. Untuk menyelenggarakan tugas pokok Sekretaris mempunyai fungsi: a. Pelaksanaan penyusunan Rencana Strategis, Rencana Kerja Tahunan dan Penetapan Kinerja lingkup Dinas; b. Pelaksanaan penyusunan Rencana Kerja Anggaran/Dokumen Pelaksanaan Anggaran (RKA / DPA) dan Program Kerja Dinas; c. Pelaksanaan kegiatan penyusunan program dan anggaran, keuangan dan perlengkapan dan ketatausahaan Dinas yang meliputi urusan perbendaharaan, akuntansi, verifikasi, ganti rugi, tindak lanjut LHP, perlengkapan, rumah tangga, kepegawaian hukum dan organisasi serta hubungan masyarakat; d. Pelaksanaan pelayanan Teknis Administratif kepada seluruh Unit Kerja lingkup Dinas; e. Perumusan pedoman dan petunjuk tata laksana administrasi umum; f. Pengkoordinasian penyusunan Standar Pelayanan Minimal dan Standar Prosedur Tetap Pelaksanaan Kegiatan lingkup Dinas; g. Perumusan dan penjabaran kebijakan teknis penyelenggaraan administrasi umum, perencanaan, keuangan, kepegawaian, dan perlengkapan; h. Pengkoordinasian penyusunan laporan pelaksanaan tugas Dinas; i. Pengkoordinasian pelaksanaan pengembangan Sistem Informasi Manajemen pelayanan sosial sesuai ketentuan yang berlaku; j. Pelaksana koordinasi konsultasi dan singkronisasi penyelenggaraan tugas kesekretariatan dengan Perangkat Daerah dan/atau instansi terkait; 41

k. Pelaksanaan pengaturan, pembinaan, dan pengelolaan administrasi umum, perencanaan, keuangan, kepegawaian, dan perlengkapan; l. Pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan tugas kesekretariatan; m. Pelaksanaan tugas - tugas lain yang dilimpahkan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya. Sekretariat Perangkat Daerah membawahi : a. Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan b. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian a. Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan dipimpin oleh seorang kepala Sub Bagian yang mempunyai tugas pokok mengendalikan pelaksanaan dan mempersiapkan: a. Penyusunan perencanaan dan program kerja tahunan Dinas; b. Bahan kebijakan teknis perencanaan, pengelolaan administrasi keuangan rutin, urusan pembukuan; c. Menyusun pertanggungjawaban, urusan perbendaharaan anggaran belanja Dinas; dan d. Pembinaan administrasi keuangan pembangunan, evaluasi pelaksanaan program/kegiatan di lingkungan Dinas. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud, kepala Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan mempunyai Fungsi: a. Penyiapan bahan penyusunan Rencana Kerja Anggaran/Dokumen Pelaksanaan Anggaran (RKA/DPA) dan Program Kerja lingkup Dinas; b. Penyiapan bahan pedoman dan petunjuk teknis dibidang perencanaan dan pelaporan; c. Penyiapan bahan penyusunan Rencana Strategis (Renstra) dan Rencana Kerja Tahunan (RKT) serta Penetapan Kinerja lingkup Dinas; d. Pengumpulan, pengolahan dan analisa data dalam rangka penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) lingkup Dinas; e. Penyiapan bahan koordinasi penyusunan Standar Pelayanan Minimal (SPM) sesuai peraturan perundang-undangan; f. Penyiapan bahan koordinasi penyusunan Standar Prosedur Tetap Pelaksanaan Kegiatan lingkup Dinas; g. Penyiapan bahan koordinasi dan konsultasi bidang perencanaan lingkup Dinas; h. Pelaksanaan pengelolaan dan pelayanan administrasi perencanaan lingkup Dinas sesuai ketentuan pereturan perundang-undangan; 42

i. Pelaksanaan penerapan dan pengembangan sitem informasi manajemen Sosial sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan; j. Melaksanakan dan mempersiapkan penyusunan perencanaan dan program kerja tahunan Dinas; k. Menyiapkan bahan kebijakan teknis perencanaan; l. Melaksanakan penyusunan anggaran program kerja; m. Pengelolaan administrasi keuangan rutin, urusan pembukuaan; n. Menyusun pertanggungjawaban, urusan perbendarahaan anggaran belanja Dinas; o. Pembinaan administrasi keuangan pembangunan di lingkungan Dinas; dan p. Evaluasi pelaksanaan program/kegiatan di lingkungan Dinas. b. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian Sub Bagian Umum dan Kepegawaian dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian mempunyai tugas pokok mengendalikan pelaksanaan pengelolaan ketatausahaan, rumah tangga dan pembinaan serta pengurusan administrasi umum kepegawaian di lingkungan Dinas. Sub bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai fungsi : a. Penyusunan Rencana Kerja Anggaran (RKA) dan Program Kerja Sub Bagian; b. Penyiapan bahan pedoman dan petunjuk teknis pengelolaan administrasi kepegawaian, rumah tangga, protokol dan perlengkapan; c. Penyiapan bahan koordinasi dan konsultasi penyelenggaraan administrasi kepegawaian, rumah tangga, protokol, dan perlengkapan; d. Pengumpulan, pengolahan dan analisa data kepegawaian dan kebutuhan perlengkapan; e. Pelaksanaan pengadaan, penyimpanan, pemeliharaan dan pendistribusian perlengkapan inventaris kantor sesuai peraturan perundang-undangan; f. Pelaksanaan pengelolaan dan pelayanan administrasi kepegawaian lingkup Dinas sesuai peraturan perundang-undangan; g. Penyiapan bahan pedoman dan petunjuk teknis pembinaan pegawai negeri sipil lingkup Dinas; h. Pengkoordinasian pelaksanaan tugas Bendaharawan Barang; i. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas Sub Bagian; dan j. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang dilimpahkan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya. 43

II. BIDANG PEMBERDAYAAN DAN KELEMBAGAAN SOSIAL (Unsur Pelaksana) Bidang Pemberdayaan dan Kelembagaan Sosial dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang mempunyai tugas pokok memimpin pelaksanaan seluruh kegiatan pelayanan dan administrasi di bidang Pemberdayaan dan Kelembagaan Sosial berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan. Untuk menyelenggarakan tugas pokok Kepala Bidang Pemberdayaan dan Kelembagaan Sosial mempunyai fungsi: a. Perumusan dan penetapan program kerja dan penetapan kinerja sesuai dengan bidang tugasnya; b. Penyusunan perencanaan pemberdayaan dan kelembagaan sosial; c. Penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang pemberdayaan sosial perorangan, masyarakat, kelembagaan, organisasi sosial, pengelolaan sumber dana bantuan sosial, kepahlawanan dan penyuluhan sosial; d. Penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang pemberdayaan sosial perorangan, masyarakat, kelembagaan, organisasi sosial, pengelolaan sumber dana bantuan sosial, kepahlawanan dan penyuluhan sosial; e. Penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria penyelenggaraan di bidang pemberdayaan sosial perorangan, masyarakat, kelembagaan, organisasi sosial, pengelolaan sumber dana bantuan sosial, kepahlawanan dan penyuluhan sosial; f. Penyiapan bahan pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang pemberdayaan sosial perorangan, masyarakat, kelembagaan, organisasi sosial, pengelolaan sumber dana bantuan sossial, kepahlawanan dan penyuluhan sosial; g. Pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang pemberdayaan sosial perorangan, masyarakat, kelembagaan, organisasi sosial, pengelolaan sumber dana bantuan sossial, kepahlawanan dan penyuluhan sosial; h. Pengkordinasian penyusunan Rencana Kerja Anggaran/Dokumen Pelakasanaan Anggaran (RKA/DPA) dan Program Kerja Seksi dibawahnya; i. Pelaksanaan koordinasi, informasi dan sinkronisasi dengan perangkat daerah dan instansi terkait dalam rangka keterpaduan dan sinkronisasi pelaksanaan program sesuai dengan bidang tugasnya; j. Pengkoordinasian, pengawasan dan pengendalian pelaksanaan program sesuai dengan bidang tugasnya berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan; k. Pengkoordinasian pengumpulan, pengolahan dan analisa data sesuai dengan bidang tugasnya sebagai bahan penyusunan rencana dan evaluasi pelaksanaan program/kegiatan; l. Pengkajian dan pemberian pertimbangan teknis terhadap permasalahan sesuai dengan bidang tugasnya; 44

m. Pelaksanaan pembinaan dan bimbingan sesuai dengan bidang tugasnya berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku; n. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas Bidang; o. Pelaksanaan tugas - tugas lain yang dilimpahkan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya. Dalam melaksanakan tugasnya Kepala Bidang Pemberdayaan dan Kelembagaan Sosial dibantu oleh : a. Seksi Pemberdayaan Sosial Perorangan, Keluarga dan Kelembagaan Masyarakat Seksi Pemberdaayaan Sosial Perorangan, Keluarga dan Kelembagaan Masyarakat dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggungjawab langsung kepada Kepala Bidang Pemberdayaan dan Kelembagaan Sosial. Seksi Pemberdayaan Sosial Perorangan, Keluarga dan Kelembagaan Masyarakat mempunyai tugas pokok membantu kepala bidang dalam mengendalikan dan mempersiapkan penyusunan perencanaan, pengaturan, pengawasan dan pengkoordinasian pelaksanaan seluruh kegiatan pemberdayaan sosial perorangan, keluarga, dan kelembagaan masyarakat. Seksi Pemberdayaan Sosial Perorangan, Keluarga dan Kelembagaan Masyarakat mempunyai fungsi a. Penyusunan Rencana Kerja Anggaran/Dokumen Pelaksanaan Anggaran (RKA/DPA) dan program kerja sesuai dengan lingkup tugasnya; b. Penyiapan bahan penyusunan perencanaan, pengaturan, pengawasan dan pengkoordinasian pelaksanaan seluruh kegiatan pemberdayaan sosial perorangan, keluarga dan kelembagaan masyarakat; c. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis sesuai dengan lingkup tugasnya berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan; d. Penyiapan bahan koordinasi, informasi dan sinkronisasi pelaksanaan tugas dengan Perangkat Daerah dan instansi terkait dalam rangka keterpaduan dan sinkronisasi pelaksanaan program sesuai dengan lingkup tugasnya; e. Pelaksanaan pengumpulan, pengolahan dan analisa data sesuai dengan lingkup tugasnya sebagai bahan penyusunan, pelaksanaan dan evaluasi program/kegiatan; f. Penyiapan bahan perumusan dan penetapan pedomanan, norma, standar, prosedur dan kriteria sesuai dengan lingkup tugasnya berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan; 45

g. Pelaksanaan pembinaan, pengawasan dan pengendalian pelaksanaan program sesuai dengan lingkup tugasnya berdasarkan ketentuan peraturan perundangundangan; h. Penyiapan bahan pembinaan dan bimbingan teknis sesuai dengan lingkup tugasnya berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan; i. Pelaksanaan pengelolaan dan pelayanan administrasi sesuai dengan lingkup tugasnya berdasarkan peraturan perundang-undangan; j. Pengkajian dan pemberian pertimbangan teknis terhadap permasalahan sesuai dengan lingkup tugasnya kepada atasan; k. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas Seksi; dan l. Pelaksanaan tugas-tugas lainnya yang dilimpahkan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya. b. Seksi Organisasi Sosial, Pengelolaan Sumber Dana Bantuan Sosial Seksi Organisasi Sosial, Pengelolaan Sumber Dana Bantuan Sosial dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala Bidang Pemberdayaan dan Kelembagaan Sosial. Seksi Organisasi Sosial, Pengelolaan Sumber Dana Bantuan Sosial mempunyai tugas pokok membantu kepala bidang dalam mengendalikan dan mempersiapkan penyusunan perencanaan, pengaturan, pengawasaan dan pengkoordinasiaan pelaksanaan seluruh kegiatan organisasi sosial, pengelolaan sumber dana bantuan sosial. Seksi Organisasi Sosial, Pengelolaan Sumber Dana Bantuan Sosial mempunyai fungsi: a. Penyusunan Rencana Kerja Anggaran/Dokumen Pelaksanaan Anggaran (RKA/DPA) dan program kerja sesuai dengan lingkup tugasnya; b. Penyiapan bahan penyusunan perencanaan, pengaturan, pengawasan dan pengkoordinasian pelaksanaan seluruh kegiatan organisasi sosial, pengelolaan sumber dana bantuan sosial; c. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis sesuai dengan lingkup tugasnya berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan; d. Penyiapan bahan koordinasi, informasi dan sinkronisasi pelaksanaan tugas dengan perangkat daerah dan instansi terkait dalam rangka keterpaduan dan sinkronisasi pelaksanaan program sesuai dengan lingkup tugasnya; e. Pelaksanaan pengumpulan, pengolahan dan analisa data sesuai dengan lingkup tugasnya sebagai bahan penyusunan, pelaksanaan dan evaluasi program/kegiatan; 46

f. Penyiapan bahan perumusan dan penetapan pedoman, norma, standar, prosedur dan kriteria sesuai dengan lingkup tugasnya berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan; g. Pelaksanaan pembinaan, pengawasan dan pengendalian pelaksanaan program sesuai dengan lingkup tugasnya berdasarkan ketentuan peraturan perundangundangan; h. Penyiapan bahan pembinaan dan bimbingan teknis sesuai dengan lingkup tugasnya berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan; i. Pelaksanaan pengelolaan dan pelayanan administrasi sesuai dengan lingkup tugasnya berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan; j. Pengkajian dan pemberian pertimbangan teknis terhadap permasalahan sesuai dengan lingkup tugasnya kepada atasan; k. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas Seksi; dan l. Pelaksanaan tugas-tugas lainnya yang dilimpahkan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya. c. Seksi Kepahlawanan dan Penyuluhan Sosial. Seksi Kepahlawanan dan Penyuluhan Sosial dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala Bidang Pemberdayaan dan Kelembagaan Sosial. Seksi Kepahlawanan dan Peyuluhan Sosial mempunyai tugas pokok membantu kepala bidang dalam mengendalikan dan mempersiapkan penyusunan perencanaan, pengaturan, pengawasan dan pengkoordinasian pelaksanaan seluruh kegiatan Kepahlawanan dan Penyuluhan Sosial. Seksi Kepahlawanan dan Peyuluhan Sosial mempunyai fungsi : a. Penyusunan Rencana Kerja Anggaran/Dokumen Pelaksanaan Anggaran (RKA/DPA) dan program kerja sesuai dengan lingkup tugasnya; b. Penyiapan bahan penyusunan perencanaan, pengaturan, pengawasan dan pengkoordinasian pelaksanaan seluruh kegiatan Kepahawanan dan Penyuluh Sosial; c. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis sesuai dengan lingkup tugasnya berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan; d. Penyiapan bahan koordinasi, informasi dan sinkronisasi pelaksanaan tugas dengan Perangkat Daerah dan instansi terkait dalam rangka keterpaduan dan sinkronisasi pelaksanaan program sesuai dengan lingkup tugasnya; e. Pelaksanaan pengumpulan, pengolahan dan analisa data sesuai dengan lingkup tugasnya sebagai bahan penyusunan, pelaksanaan dan evaluasi program/kegiatan; 47

f. Penyiapan bahan perumusan dan penetapan pedoman, norma, standar, prosedur dan kriteria sesuai dengan lingkup tugasnya berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan; g. Pelaksanaan pembinaan, pengawasan dan pengendalian pelaksanaan program sesuai dengan lingkup tugasnya berdasarkan ketentuan peraturan perundangundangan; h. Penyiapan bahan pembinaan dan bimbingan teknis sesuai dengan lingkup tugasnya berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan; i. Pelaksanaan pengelolaan dan pelayanan administrasi sesuai dengan lingkup tugasnya berdasarkan peraturan perundang-undangan; j. Pengkajian dan pemberian pertimbangan teknis terhadap permasalahan sesuai dengan lingkup tugasnya kepada atasan; k. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas Seksi; dan l. Pelaksanaan tugas-tugas lainnya yang dilimpahkan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya. III. BIDANG REHABILITASI DAN PELAYANAN SOSIAL (Unsur Pelaksana) Bidang Rehabilitasi dan Pelayanan Sosial dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang mempunyai tugas pokok memimpin pelaksanaan seluruh kegiatan pelayanan dan administrasi di bidang rehabilitasi dan pelayanan sosial berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan. Untuk menyelenggarakan tugas pokok, kepala bidang rehabilitasi dan pelayanan sosial mempunyai fungsi: a. Perumusan dan penetapan program kerja dan penetapan kinerja sesuai dengan bidangnya; b. Penyusunan perencanaan rehabilitasi dan pelayanan sosial; c. Penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang rehabilitasi dan pelayanan sosial penyandang disabilitas dan korban NAPZA, rehabilitasi pelayanan sosial tunas sosial, korban tindak kekerasan dan perdagangan orang serta rehabilitasi dan pelayanan sosial anak dan lanjut usia; d. Penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang rehabilitasi dan pelayanan sosial penyandang disabilitas dan korban NAPZA, rehabilitasi pelayanan sosial tuna sosial, korban tindak kekerasan dan perdagangan orang serta rehabilitasi dan pelayanan sosial anak dan lanjut usia; e. Penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria penyelenggaraan di bidang rehabilitasi dan pelayanan sosial penyandang disabilitas dan korban NAPZA, rehabilitasi pelayanan sosial tunas sosial, korban tindak kekerasan dan perdagangan orang serta rehabilitasi dan pelayanan sosial anak dan lanjut usia; 48

f. Penyiapan bahan pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang rehabilitasi dan pelayanan sosial penyandang disabilitas dan korban NAPZA, rehabilitasi pelayanan sosial tunas sosial, korban tindak kekerasan dan perdagangan orang serta rehabilitasi dan pelayanan sosial anak dan lanjut usia; g. Pemantauan, evualuasi dan pelaporan di bidang rehabilitasi dan pelayanan sosial penyandang disabilitas dan korban NAPZA, rehabilitasi pelayanan sosial tunas sosial, korban tindak kekerasan dan perdagangan orang serta rehabilitasi dan pelayanan sosial anak dan lanjut usia; h. Pengkoordinasian penyusunan Rencana Kerja Anggaran/Dokumen Pelaksanaan Anggaran (RKA/DPA) dan Program Kerja Seksi di bawahnya; i. Pelaksanaan koordinasi, informasi dan sinkronisasi dengan perangkat daerah dan instansi terkait dalam rangka keterpaduan dan sinkronisasi pelaksanaan program sesuai bidangnya; j. Pengkoordinasian, pengawasan dan pengendalian pelaksanaan program sesuai dengan bidang tugasnya berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan; k. Pengkoordinasian pengumpulan, pengolahan dan analisa data sesuai dengan bidang tugasnya sebagai bahan penyusunan rencana dan evaluasi pelaksanaan program/kegiatan; l. Pengkajian dan pemberian pertimbangan teknis terhadap permasalahan sesuai dengan bidang tugasnya; m. Pelaksanaan pembinaan dan bimbingan sesuai dengan bidang tugasnya berdasarkan peraturan perundang-undangan; n. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas bidang; dan o. Pelaksanaan tugas - tugas lain yang dilimpahkan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya; Dalam melaksanakan tugasnya Kepala Bidang Rehabilitasi dan Pelayanan Sosial dibantu oleh : a. Seksi Rehabilitasi dan Pelayanan Sosial Penyandang Disabilitas dan Korban NAPZA; Seksi Rehabilitasi dan Pelayanan Sosial Penyandangan Disabilitas dan Korban NAPZA dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung Kepala Bidang Rehabilitasi dan Pelayanan Sosial. Seksi Rehabilitasi dan Pelayanan Sosial Penyandang Disabilitas dan Korban NAPZA mempunyai tugas pokok membantu kepala bidang dalam mengendalikan dan mempersiapkan penyusunan perencanaan, pengaturan, pengawasan dan pengkoordinasian pelaksanaan seluruh kegiatan rehabilitasi dan pelayanan sosial penyandang disabilitas dan korban NAPZA. 49

Seksi Rehabilitasi dan Pelayanan Sosial Penyandangan Disabilitas dan Korban NAPZA mempunyai fungsi : a. Penyusunan Rencana Kerja Anggaran/Dokumen Pelaksanaan Anggaran (RKA/DPA) dan program kerja sesuai dengan lingkup tugasnya; b. Penyiapan bahan penyusunan perencanaan, pengaturan, pengawasan dan pengkoordinasian pelaksanaan seluruh kegiatan rehabilitasi dan pelayanan sosial penyandang disabilitas dan korban NAPZA; c. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis sesuai dengan lingkup tugasnya berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan; d. Penyiapan bahan koordinasi, informasi dan sinkronisasi pelaksanaan tugas dengan Perangkat Daerah dan instansi terkait dalam rangka keterpaduan dan sinkronisasi pelaksanaan program sesuai dengan lingkup tugasnya; e. Pelaksanaan pengumpulan, pengolahan dan analisa data sesuai dengan lingkup tugasnya sebagai bahan penyusunan, pelaksanaan dan evaluasi program/kegiatan; f. Penyiapan bahan perumusan dan penetapan pedomanan, norma, standar, prosedur dan kriteria sesuai dengan lingkup tugasnya berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan; g. Pelaksanaan pembinaan, pengawasan dan pengendalian pelaksanaan program sesuai dengan lingkup tugasnya berdasarkan ketentuan peraturan perundangundangan; h. Penyiapan bahan pembinaan dan bimbingan teknis sesuai dengan lingkup tugasnya berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan; i. Pelaksanaan pengelolaan dan pelayanan administrasi sesuai dengan lingkup tugasnya berdasarkan peraturan perundang-undangan; j. Pengkajian dan pemberian pertimbangan teknis terhadap permasalahan sesuai dengan lingkup tugasnya kepada atasan; k. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas Seksi; dan l. Pelaksanaan tugas-tugas lainnya yang dilimpahkan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya. b. Seksi Rehabilitasi dan Pelayanan Sosial Tuna Sosial, Korban Tindak Kekerasan dan Perdagangan Orang. Seksi Rehabilitasi dan Pelayanan Sosial Tuna Sosial, Korban Tindak Kekerasan dan Perdagangan Orang dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggunjawab langsung kepada Kepala Bidang Rehabilitasi dan Pelayanan Sosial. Seksi Rehabilitasi dan Pelayanan Sosial Tuna Sosial, Korban Tindak Kekerasan dan Perdagangan Orang mempunyai tugas pokok membantu kepala bidang dalam mengendalikan dan mempersiapkan penyusunan perencanaan, pengaturan, 50

pengawasan dan pengkoordinasian pelaksanaan seluruh kegiatan rehabilitasi dan pelayanan sosial tuna sosial korban tindak kekerasan dan perdagangan orang. Seksi Rehabilitasi dan Pelayanan Sosial Tuna Sosial, Korban Tindak Kekerasan dan Perdagangan Orang mempunyai fungsi : a. Penyusunan Rencana Kerja Anggaran/Dokumen Pelaksanaan Anggaran (RKA/DPA) dan program kerja sesuai dengan lingkup tugasnya; b. Penyiapan bahan penyusunan perencanaan, pengaturan, pengawasan dan pengkoordinasian pelaksanaan seluruh kegiatan Rehabilitasi dan Pelayanan Sosial Tuna Sosial, Korban Tindak Kekerasan dan Perdagangan Orang; c. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis sesuai dengan lingkup tugasnya berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan; d. Penyiapan bahan koordinasi, informasi dan sinkronisasi pelaksanaan tugas dengan Perangkat Daerah dan instansi terkait dalam rangka keterpaduan dan sinkronisasi pelaksanaan program sesuai dengan lingkup tugasnya; e. Pelaksanaan pengumpulan, pengolahan dan analisa data sesuai dengan lingkup tugasnya sebagai bahan penyusunan, pelaksanaan dan evaluasi program/kegiatan; f. Penyiapan bahan perumusan dan penetapan pedoman, norma, standar, prosedur dan kriteria sesuai dengan lingkup tugasnya berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan; g. Pelaksanaan pembinaan, pengawasan dan pengendalian pelaksanaan program sesuai dengan lingkup tugasnya berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan; h. Penyiapan bahan pembinaan dan bimbingan teknis sesuai dengan lingkup tugasnya berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan; i. Pelaksanaan pengelolaan dan pelayanan administrasi sesuai dengan lingkup tugasnya berdasarkan peraturan perundang-undangan; j. Pengkajian dan pemberian pertimbangan teknis terhadap permasalahan sesuai dengan lingkup tugasnya kepada atasan; k. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas Seksi; dan l. Pelaksanaan tugas-tugas lainnya yang dilimpahkan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya. c. Seksi Rehabilitasi dan Pelayanan Sosial Anak dan Lanjut Usia. Seksi Rehabilitasi dan Pelayanan Sosial Anak dan Lanjut Usia dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang beradadi bawah dan bertanggungjawab langsung kepada Kepala Bidang Rehabilitasi dan Pelayanan Sosial. Seksi Rehabilitasi dan Pelayanan Sosial Anak dan Lanjut Usia mempunyai tugas pokok membantu kepala bidang dalam mengendalikan dan mempersiapkan penyusunan perencanaan, pengaturan, pengawasan dan pengkoordinasian 51

pelaksanaan seluruh kegiatan rehabilitasi dan pelayanan sosial tuna sosial korban tindak kekerasan dan perdagangan orang. Seksi Rehabilitasi dan Pelayanan Sosial Anak dan Lanjut Usia mempunyai fungsi : a. Penyusunan Rencana Kerja Anggaran/Dokumen Pelaksanaan Anggaran (RKA/DPA) dan program kerja sesuai dengan lingkup tugasnya; b. Penyiapan bahan penyusunan perencanaan, pengaturan, pengawasan dan pengkoordinasian pelaksanaan seluruh kegiatan Rehabilitasi dan Pelayanan Sosial Anak dan Lanjut Usia; c. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis sesuai dengan lingkup tugasnya berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan; d. Penyiapan bahan koordinasi, informasi dan sinkronisasi pelaksanaan tugas dengan Perangkat Daerah dan instansi terkait dalam rangka keterpaduan dan sinkronisasi pelaksanaan program sesuai dengan lingkup tugasnya; e. Pelaksanaan pengumpulan, pengolahan dan analisa data sesuai dengan lingkup tugasnya sebagai bahan penyusunan, pelaksanaan dan evaluasi program/kegiatan; f. Penyiapan bahan perumusan dan penetapan pedomanan, norma, standar, prosedur dan kriteria sesuai dengan lingkup tugasnya berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan; g. Pelaksanaan pembinaan, pengawasan dan pengendalian pelaksanaan program sesuai dengan lingkup tugasnya berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan; h. Penyiapan bahan pembinaan dan bimbingan teknis sesuai dengan lingkup tugasnya berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undnagan; i. Pelaksanaan pengelolaan dan pelayanan administrasi sesuai dengan lingkup tugasnya berdasarkan peraturan perundang-undangan; j. Pengkajian dan pemberian pertimbangan teknis terhadap permasalahan sesuai dengan lingkup tugasnya kepada atasan; k. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas Seksi; dan l. Pelaksanaan tugas-tugas lainnya yang dilimpahkan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya. IV. BIDANG PENANGANAN KEMISKINAN, PERLINDUNGAN DAN JAMINAN SOSIAL (Unsur Pelaksana ) Bidang Penanganan Kemiskinan, Perlindungan dan Jaminan Sosial dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang mempunyai tugas pokok memimpin pelaksanaan seluruh kegiatan pelayanan dan administrasi di bidang penanganan kemiskinan, perlindungan dan jaminan sosial berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan. 52

Untuk menyelenggarakan tugas pokok, Kepala Bidang Penanganan Kemiskinan, Perlindungan dan Jaminan Sosial mempunyai fungsi: a. Perumusan dan penetapan program kerja dan dan penetapan kinerja sesuai dengan bidangnya; b. Penyusunan perencanaan penanganan kemiskinan, perlindungan dan jaminan sosial; c. Penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang penanganan kemiskinan perkotaan, perlindungan sosial korban bencana alam dan bencana sosial dan jaminan sosial keluarga; d. Penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang penanganan kemiskinan perkotaan, perlindungan sosial korban bencana alam dan bencana sosial dan jaminan sosial dan jaminan sosial keluarga; e. Penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria penyelenggaraan di bidang penanganan kemiskinan perkotaan, perlindungan sosial korban bencana alam dan bencana sosial dan jaminan sosial keluarga; f. Penyiapan bahan pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang penanganan kemiskinan perkotaan, perlindungan sosial korban bencana alam dan bencana sosial dan jaminan sosial keluarga; g. Pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang penanganan kemiskinan perkotaan, perlindungan sosial korban bencana alam dan bencana sosial dan jaminan sosial keluarga; h. Pengkoordinasian penyusunan Rencana Kerja Anggaran/Dokumen Pelaksanaan Anggaran (RKA/DPA) dan Program Kerja Seksi dibawahnya; i. Pelaksanaan koordinasi, informasi dan sinkornisasi dengan perangkat daerah dan instansi terkait dalam rangka keterpaduan dan sinkornisasi pelaksanaan program sesuai dengan bidang tugasnya; j. Pengkoordinasian, pengawasan dan pengendalian pelaksanaan program sesuai dengan bidang tugasnya berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan; k. Pengkoordinasian pengumpulan, pengolahan dan analisa data sesuai dengan bidang tugasnya sebagai bahan penyusunan rencana, dan evaluasi pelaksanaan program/kegiatan; l. Pelaksanaan pembinaan dan bimbingan sesuai dengan bidang tugasnya berdasarkan peraturan perundang-undangan; m. Pelaksanaan pembinaan dan bimbingan sesuai dengan bidang tugasnya berdasarkan peraturan perundang-undangan; n. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas Bidang; dan o. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang dilimpahkan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya. Dalam melaksanakan tugasnya Kepala Bidang Bidang Penanganan Kemiskinan, Perlindungan dan Jaminan Sosial dibantu oleh : 53

a. Seksi Penanganan Kemiskinan Perkotaan Seksi Penanganan Kemiskinan Perkotaan dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala Bidang Penanganan Kemiskinan, Perlindungan dan Jaminan Sosial. Seksi Penanganan Kemiskinan Perkotaan mempunyai tugas pokok membantu kepala bidang dalam mengendalikan dan mempersiapkan penyusunan perencanaan, pengaturan, pengawasan dan pengkoordinasian pelaksanaan seluruh kegiatan penanganan kemiskinan perkotaan. Seksi Penanganan Kemiskinan Perkotaan mempunyai fungsi : a. Penyusunan Rencana Kerja Anggaran/Dokumen Pelaksanaan Anggaran (RKA/DPA) dan program kerja sesuai dengan lingkup tugasnya; b. Penyiapan bahan penyusunan perencanaan, pengaturan, pengawasan dan pengkoordinasian pelaksanaan seluruh kegiatan Seksi Penanganan Kemiskinan Perkotaan; c. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis sesuai dengan lingkup tugasnya berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan; d. Penyiapan bahan koordinasi, informasi dan sinkronisasi pelaksanaan tugas dengan Perangkat Daerah dan instansi terkait dalam rangka keterpaduan dan sinkronisasi pelaksanaan program sesuai dengan lingkup tugasnya; e. Pelaksanaan pengumpulan, pengolahan dan analisa data sesuai dengan lingkup tugasnya sebagai bahan penyusunan, pelaksanaan dan evaluasi program/kegiatan; f. Penyiapan bahan perumusan dan penetapan pedoman, norma, standar, prosedur dan kriteria sesuai dengan lingkup tugasnya berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan; g. Pelaksanaan pembinaan, pengawasan dan pengendalian pelaksanaan program sesuai dengan lingkup tugasnya berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan; h. Penyiapan bahan pembinaan dan bimbingan teknis sesuai dengan lingkup tugasnya berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan; i. Pelaksanaan pengelolaan dan pelayanan administrasi sesuai dengan lingkup tugasnya berdasarkan peraturan perundang-undangan; j. Pengkajian dan pemberian pertimbangan teknis terhadap permasalahan sesuai dengan lingkup tugasnya kepada atasan; k. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas Seksi; dan l. Pelaksanaan tugas-tugas lainnya yang dilimpahkan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya. 54

b. Seksi Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam dan Bencana Sosial Seksi Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam dan Bencana Sosial dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala Bidang Penanganan Kemiskinan, Perlindungan dan Jaminan Sosial. Seksi Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam dan Bencana Sosial mempunyai tugas pokok membantu kepala bidang dalam mengendalikan dan mempersiapkan penyusunan perencanaan, pengaturan, pengawasan dan pengkoordinasian pelaksanaan seluruh kegiatan perlindungan sosial korban bencana alam dan bencana sosial. Seksi Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam dan Bencana Sosial mempunyai fungsi : a. Penyusunan Rencana Kerja Anggaran/Dokumen Pelaksanaan Anggaran(RKA/DPA) dan program kerja sesuai dengan lingkup tugasnya; b. Penyiapan bahan penyusunan perencanaan, pengaturan, pengawasan dan pengkoordinasian pelaksanaan seluruh kegiatan perlindungan sosial korban bencana alam dan bencana sosial; c. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis sesuai dengan lingkup tugasnya berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan; d. Penyiapan bahan koordinasi, informasi dan sinkronisasi pelaksanaan tugas dengan perangkat daerah dan instansi terkait dalam rangka keterpaduan dan sinkronisasi pelaksanaan program sesuai dengan lingkup tugasnya; e. Pelaksanaan pengumpulan, pengolahan dan analisa data sesuai dengan lingkup tugasnya sebagai bahan penyusunan, pelaksanaan dan evaluasi proram/kegiatan; f. Penyiapan bahan perumusan dan penetapan pedoman, norma, standar, prosedur, dan kriteria sesuai dengan lingkup tugasnya berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan; g. Pelaksanaan pembinaan, pengawasan dan pengendalian pelaksanaan program sesuai dengan lingkup tugasnya berdasarkan ketentuan peraturan perundangundangan; h. Penyiapan bahan pembinaan dan bimbingan teknis sesuai dengan lingkup tugasnya berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan; i. Pelaksanaan pengelolaan dan pelayanan administrasi sesuai dengan lingkup tugasnya berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan; j. Pengkajian dan pemberian pertimbangan teknis terhadap permasalahan sesuai dengan lingkup tugasnya kepada atasan; k. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas Seksi; dan l. Pelaksanaan tugas-tugas lainnya yang dilimpahkan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya. 55

c. Seksi Jaminan Sosial Keluarga Seksi Jaminan Sosial Keluarga dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada dibawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala Bidang Penanganan Kemiskinan, Perlindungan dan Jaminan Sosial. Seksi Jaminan Sosial Keluarga mempunyai tugas pokok membantu kepala bidang dalam mengendalikan dan mempersiapkan penyusunan perencanaan, pengaturan, pengawasan dan pengkoordinasian pelaksanaan seluruh kegiatan jaminan sosial keluarga. Seksi Jaminan Sosial Keluarga mempunyai fungsi : a. Penyusunan Rencana Kerja Anggaran/Dokumen Pelaksanaan Anggaran (RKA/DPA) dan program kerja sesuai dengan lingkup tugasnya; b. Penyiapan bahan penyusunan perencanaan, pengaturan, pengawasan dan pengkoordinasian pelaksanaan seluruh kegiatan Jaminan Sosial Keluarga; c. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis sesuai dengan lingkup tugasnya berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan; d. Penyiapan bahan koordinasi, informasi dan sinkronisasi pelaksanaan tugas dengan perangkat daerah dan instansi terkait dalam rangka keterpaduan dan sinkronisasi pelaksanaan proram sesuai dengan lingkup tugasnya; e. Pelaksanaan pengumpulan, pengolahan dan analisa data sesuai dengan lingkup tugasnya sebagai bahan penyusunan, pelaksanaan dan evaluasi program/kegiatan; f. Penyiapan bahan perumusan dan penetapan pedoman, norma, standar, prosedur dan kriteria sesuai dengan lingkup tugasnya berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan; g. Pelaksanaan pembinaan, pengawasan dan pengendalian pelaksanaan program sesuai dengan lingkup tugasnya berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan; h. Penyiapan bahan pembinaan dan bimbingan teknis sesuai dengan lingkup tugasnya berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan; i. Pelaksanaan pengelolaan dan pelayanan administrasi sesuai dengan lingkup tugasnya berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan; j. Pengkajian dan pemberian pertimbangan teknis terhadap permasalahan sesuai dengan lingkup tugasnya kepada atasan k. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas Seksi; dan l. Pelaksanaan tugas-tugas lainnya yang dilimpahkan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya. Sedangkan struktur organisasi Dinas Sosial Kota Mataram berdasarkan Peraturan Daerah Kota Mataram Nomor 15 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kota Mataram dapat dilihat pada bagan berikut 56

STRUKTUR ORGANISASI DINAS SOSIAL KOTA MATARAM KEPALA DINAS KELOMPOK JABATAN SEKRETARIAT BIDANG PEMBERDAYAAN DAN KELEMBAGAAN SOSIAL Seksi Pemberdayaan Sosial Perorangan, Keluarga dan Kelembagaan Masyarakat BIDANG REHABILITASI DAN PELAYANAN SOSIAL Seksi Rehabilitasi dan Pelayanan Sosial Penyandang Disabilitas dan Korban NAPZA BIDANG PENANGANAN KEMISKINAN, PERLINDUNGAN DAN JAMINAN SOSIAL Seksi Penanganan Kemiskinan Perkotaan Sub.Bag. Perencanaan dan Keuangan Sub.Bag. Umum dan Kepegawaiana Seksi Organisasi Sosial, Pengelolaan Sumber Dana Bantuan Sosial Seksi Kepahlawanan dan Penyuluhan Sosial Seksi Rehabilitasi dan Pelayanan Sosial, Korban Tindak Kekerasan dan Perdaganagan Orang Seksi Rehabilitasi dan Pelayanan Sosial Anak dan Usia Lanjut Seksi Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam dan Bencana Sosial Seksi Jaminan Sosial Keluarga Dalam menjalankan tugas pokok dan fungsi yang diemban, sumber daya yang digunakan oleh Dinas Sosial Kota Mataram meliputi sumber daya aparatur serta sarana/prasarana sebagai bagian dari aset daerah. 1. SUMBER DAYA APARATUR Dalam rangka melaksanakan tugas dan fungsinya, Dinas Sosial Kota Mataram didukung oleh 27 (dua puluh tujuh) orang Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan 6 (enam) Orang Tenaga Kontrak Pemerintah Kota Mataram, dengan rincian sebagai berikut : 1. Komposisi Pegawai Negeri Sipil (PNS) Komposisi Pegawai Negeri Sipil berdasarkan kepangkatan dapat dilihat pada tabel di bawah ini. 57

Tabel 1.1 Komposisi PNS Dinas Sosial Kota Mataram Berdasarkan Kepangkatan No. Pangkat Jumlah Orang Keterangan 1. Gol. IV 2. Gol. III 16 3. Gol. II 8 J u m l a h 27 Sedangkan komposisi Pegawai Negeri Sipil berdasarkan tingkat pendidikan dapat dilihat pada tabel berikut ini. 3 Tabel 1.2 Komposisi PNS Dinas Sosial Kota Mataram Berdasarkan Tingkat Pendidikan No. Tingkat Pendidikan Jumlah Orang Keterangan 1. Pasca Sarjana (S-2) 3 2. Sarjana (S-1) 15 3. D-3 1 4. SLTA 8 J u m l a h 27 2. ASET Pelaksanaan tugas-tugas dinas yang berdampak pada kinerja dinas, tidak terlepas juga oleh dukungan aset yang ada pada Dinas Sosial Kota Mataram. Adapun aset-aset tersebut dapat digambarkan sebagai berikut : 5.1.1. ASET U r a i a n Tahun 2017 Tahun 2016 ASET LANCAR 1. Kas di Bendaharawan Pengeluaran 0,00 0,00 Saldo Kas di Bendaharawan Pengeluaran sebesar Rp. 0,00 dan Rp. 0,00 merupakan saldo kas per tanggal 31 Desember 2017 dan 2016, dengan rincian: a. Sisa UUDP 0,00 0,00 b. Jasa bank belum di setor ke kasda 0,00 0,00 c. Uang PFK yang belum disetor 0,00 0,00 Jumlah 0,00 0,00 2. Kas di Bendaharawan Penerimaan 0,00 0,00 Saldo Kas di Bendaharawan 58

U r a i a n Tahun 2017 Tahun 2016 Penerimaan sebesar Rp. 0,00 dan Rp. 0,00 merupakan saldo kas per tanggal 31 Desember 2017 dan 2016, atas uang penerimaan dari wajib pajak/wajib restibusi yang belum disetor ke kasda 3. Piutang Pajak 0,00 0,00 Saldo Piutang Pajak sebesar Rp. 0,00 dan Rp. 0,00 merupakan saldo per tanggal 31 Desember 2017 dan 2016, dengan rincian sebagai berikut: a. Pajak Hotel 0,00 0,00 b. Pajak Restoran 0,00 0,00 Jumlah 0,00 0,00 Daftar rincian disajikan pada lampiran... 4. Piutang Restribusi 0,00 0,00 Saldo Piutang Restribusi sebesar Rp. 0,00 dan Rp. 0,00 merupakan saldo per tanggal 31 Desember 2017 dan 2016, dengan rincian sebagai berikut: a. Restribusi... 0,00 0,00 b. Restribusi... 0,00 0,00 c. dst 0,00 0,00 Jumlah 0,00 0,00 Daftar rincian disajikan pada lampiran... 5. Bagian Lancar dari Tuntutan 0,00 0,00 Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi (TGR) Saldo Bagian Lancar dari Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi sebesar Rp. 0,00 dan Rp. 0,00 merupakan saldo per tanggal 31 Desember 2017 dan 2016, yang berasal dari temuan kerugian kas daerah hasil audit dari aparat pengawasan yang belum disetor ke kas daerah per tanggal neraca, dengan rincian sebagai berikut: a. Temuan BPK 0,00 0,00 b. Temuan BPKP 0,00 0,00 c. Temuan dari Itjen Depdagri 0,00 0,00 d. Temuan dari Bawasda Provinsi 0,00 0,00 e. Temuan dari Bawasda Kabupaten 0,00 0,00 Jumlah 0,00 0,00 Daftar rincian disajikan pada lampiran... 6. Persediaan 40.566.000,00 76.519.650,00 Saldo Persediaan sebesar Rp. 40.566.000,00 dan Rp. 76.519.650,00 merupakan saldo per tanggal 31 Desember 2017 dan 2016, dengan rincian sebagai berikut: a. ATK 2.305.000,00 2..000.000,00 a. Barang Cetakan 0,00 710.000,00 b. Persediaan Lainnya (logistik) 35.861.000,00 37.389.650,00 c. Alat Kesehatan 2.400.000,00 36.420.000,00 Jumlah 40.566.000,00 76.519.650,00 59