III. METODE PENELITIAN. dengan kordinat 7 45'55"s '38"e berdasarkan aplikasi Accurate Altimeter.

dokumen-dokumen yang mirip
BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Percobaan Alat dan Bahan Metode Percobaan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP)

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan di lahan Kebun Percobaan BPTP Natar,

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Balai Pengkajian Teknologi

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Unit

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di kebun percobaan yang terletak di Desa Rejomulyo,

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di lahan percobaan Politeknik Negeri Lampung, Bandar

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Lahan Penelitian Natar, Lampung Selatan dan

III. BAHAN DAN METODE

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat

III. MATERI DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Unit

Tinggi tongkol : cm : Menutup tongkol cukup baik

BAB III METODE PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Sepang Jaya Kecamatan Labuhan Ratu Bandar

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

PELAKSANAAN PENELITIAN. dan produksi kacang hijau, dan kedua produksi kecambah kacang hijau.

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan Balai Pengkajian Teknologi

MATERI DAN METODE. Urea, TSP, KCl dan pestisida. Alat-alat yang digunakan adalah meteran, parang,

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu Penelitian

III. BAHAN DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas

BAHAN DAN METODE. Y ij = + i + j + ij

BAB III METODOLOGI DAN PELAKSANAAN PENELITIAN

III. MATERI DAN METODE

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Timur Kabupaten Semarang dan di Laboratorium Penelitian Fakultas Pertanian

III. BAHAN DAN METODE

3. BAHAN DAN METODE 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Bahan dan Alat 3.3 Metode Penelitian

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di laboratorium Lapangan Terpadu Universitas Lampung

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada di lahan sawah milik warga di Desa Candimas

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan di lahan gambut Desa Rimbo Panjang

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di rumah kaca laboratorium Lapangan Terpadu

m. BAHAN DAN METODE KO = Tanpa pupuk kalium (control) Kl = 50 kg KCl/ha = 30 kg KjO/ha (30 g KCl/plot)

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Balai Pengkajian Teknologi

III. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Pelaksanaan. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Agrobioteknologi,

BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di lahan milik petani di Desa Dolat Rakyat-

III. BAHAN DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Unit

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

Umur 50% keluar rambut : ± 60 hari setelah tanam (HST) : Menutup tongkol dengan cukup baik. Kedudukan tongkol : Kurang lebih di tengah-tengah batang

III. MATERI DAN METODE. No. 155 KM. 15 Simpang Baru Panam Kecamatan Tampan Pekanbaru, dari bulan

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu

BAHAN DAN METODE. Pada musim tanam pertama penelitian ini dilakukan pada bulan Mei sampai

III. BAHAN DAN METODE

III.TATA CARA PENELITIAN

BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Mei 2013 sampai Maret 2014 di

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Lahan Percobaan Lapang Terpadu dan Laboratorium

I. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Politeknik Negeri Lampung, Bandar Lampung.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu, Laboratorium Ilmu

Percobaan 3. Pertumbuhan dan Produksi Dua Varietas Kacang Tanah pada Populasi Tanaman yang Berbeda

III. BAHAN DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Banjarsari Bedeng 29, Kecamatan Metro

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Dulomo Utara, Kecamatan Kota

III. BAHAN DAN METODE. laut, dengan topografi datar. Penelitian dilakukan mulai bulan Mei 2015 sampai

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Lapangan Terpadu Kampus Gedung Meneng Fakultas

III. METODE PENELITIAN. bibit sengon laut (Paraserianthes falcataria L. Nielsen) pupuk NPK, herbisida

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat Metode Penelitian

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Lapang terpadu Universitas Lampung di

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Dulomo Utara Kecamatan

III. MATERI DAN METODE

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu Penelitian. Bahan dan Alat

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Lahan Laboratorium Terpadu dan Laboratorium

III. BAHAN DAN METODE. Selatan yang diketahui memiliki jenis tanah Ultisol dan Laboratorium Ilmu Tanah

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu. Bahan dan Alat. Metode Penelitian

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Yogyakarta, GreenHouse di Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah

BAB IV METODE PENELITIAN. (Completely Randomized Block Design) dengan dua faktor yang disusun secara

III. BAHAN DAN METODE. Universitas Lampung pada titik koordinat LS dan BT

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2016 sampai dengan Juli 2016

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan STIPER Dharma Wacana Metro,

I. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Suka Banjar Kecamatan Gedong Tataan

I. BAHAN DAN METODE. dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Pekanbaru,

PELAKSANAAN PENELITIAN

III. MATERI DAN WAKTU

BAHAN DAN METODE. Alat yang digunakan dalam penelitian ini meliputi: cangkul, parang, ajir,

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di kebun Kota Sepang Jaya, Kecamatan Labuhan Ratu,

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu, Fakultas Pertanian,

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu

TATA CARA PENELITIN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. B. Bahan dan Alat Penelitian

Percobaan 4. Tumpangsari antara Jagung dengan Kacang Tanah

METODE PELAKSANAAN. Percobaan ini dilaksanakan di lahan kering BPTP Sumatera Barat kebun

BAB III TATALAKSANA TUGAS AKHIR

BAHAN DAN METODE. = Respon pengamatan µ = Rataan umum α i = Pengaruh perlakuan asal bibit ke-i (i = 1,2) β j δ ij

III. BAHAN DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE. Percobaan ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Medan Area yang berlokasi di jalan Kolam No.1 Medan Estate, Kecamatan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di rumah kaca gedung Hortikultura Universitas Lampung

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kembaran Kabupaten Banyumas mulai Februari sampai Maret 2017.

Blok I Blok II Blok III. c 3 P 0 V 1 P 1 V 5 P 0 V 1 P 1

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan dikebun percobaan Politeknik Negeri Lampung,

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat Metode Penelitian

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di Lahan Percobaan, Laboratorium Penelitian

III. BAHAN DAN MATODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei 2013 sampai Agustus 2013 di

BAHAN DAN METODE PENELITIAN

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan dilahan percobaan Fakultas Pertanian dan

III. METODE PENELITIAN. dan legum (kedelai, kacang tanah dan kacang hijau), kemudian lahan diberakan

Transkripsi:

III. METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di kebun percobaan jarak pagar Desa Kedung penggaron Kecamatan Kejayaan Kota Pasuruan dengan ketinggian 104mdpl dengan kordinat 7 45'55"s 112 50'38"e berdasarkan aplikasi Accurate Altimeter. Waktu dilaksanakannya penelitian ini selama 3 bulan yang dimulai dari bulan Januari hingga Mei 2018. 3.2 Alat Dan Bahan 3.2.1. Alat Alat yang digunakan adalah alat pertanian seperti, cangkul, sabit, lempak, penggaris, jangka sorong, meteran, gembor, timba alat tulis, papan nama label, kamera (alat dokumentasi). 3.2.2. Bahan Bahan yang di gunakan adalah varietas jagung hibrida yang terdiri dari sembilan macam varietas yaitu varietas asal V1= BISI 2, V2= BISI 18, V3= BISI 226, V4= BISI 228, V5= BISI 819, V6= DK77, V7= PERTIWI 3, V8= PIONEER P21, V9= NK6172 pupuk anorganik Urea, NPK dan pestisida Karbofuran 3%. 3.3 Metode Penelitian Penelitian ini merupakan percobaan faktorial yang ditata dalam rancangan petak terbagi (Split plot). Petak utama berupa sistem jarak tanam, terdiri atas: J1=sitem jarak tanam legowo (20 cm x 50) x 100 dan J2=sistem jarak tanam konvensional 70 x 20 cm Anak petak berupa varietas, terdiri atas V1= BISI 2, V2= BISI 18, V3= BISI 226, V4= BISI 228, V5= BISI 819, V6= DK77, V7= 12

13 PERTIWI 3, V8= PIONEER P21, V9= NK6172. Tiap perlakuan jarak Tanam diulang sebanyak tiga kali. Jumlah tanaman jarak legowo 12, jumlah tanaman jarak konvensional 9 dan sampel yang diamati sebanyak 4 tanaman. Denah percobaan dapat dilihat pada gambar berikut. U Gambar 1. Denah lahan jajar legowo. Keterangan: V1 = Jagung BISI 2, V2 = Jagung BISI 18, V3 = Jagung BISI 226, V4 = Jagung 228, V5 = Jagung BISI 816, V6 = jagung DK77, V7 = Jagung PERTIWI 3, V8 = Jagung PIONEER P21, V9 = Jagung NK6172. U1 = Ulangan 1, U2 = Ulangan 2, U3 = Ulangan 3.

14 Gambar 2. Denah penelitian dengan pola tanam konvensional 70 x 20. Keterangan: V1 = Jagung BISI 2, V2 = Jagung BISI 18, V3 = Jagung BISI 226, V4 = Jagung 228, V5 = Jagung BISI 816, V6 = jagung DK77, V7 = Jagung PERTIWI 3, V8 = Jagung PIONEER P21, V9 = Jagung NK6172. U1 = Ulangan 1, U2 = Ulangan 2, U3 = Ulangan 3 3.4 Pelaksanaan Percobaan 3.4.1. Persiapan Lahan Pengolahan tanah sebelum tanaman ditanam diawali dengan cara membalik tanah dan memecah bongkah tanah agar diperoleh tanah yang gembur rata dan bersih dari sisa sisa gulma dan perakaran. Tanah dicangkul sedalam 15-20 cm, setelah lahan diolah. Petak percobaan dibuat sebanyak 9 kali diulang 3 kali masing masing jarak tanam untuk konvensional menggunakan jarak 70 x 20,

15 sedangkan jajar legowo menggunakan jarak berukuran 250 x 60 cm dengan jarak tanam jagung yang digunakan (20 cm x 50) x 100 cm 1 tanaman /lubang seperti pada gambar 1 diambil berdasarkan jurnal Bahua dan Nurmi (2015) dan Puslitbang (2015). 3.4.2. Jarak Tanam Banyak jarak tanam yang digunakan menyesuaikan dengan kebutuhan petani. Penelitian ini menggunakan kombinasi Jarak tanam, yaitu menggunakan Jarak tanam konvensional 70 x 20 cm, jajar legowo dengan jarak tanam jagung yang digunakan (20 cm x 50) x 100 cm dan menggunakan sembilan varietas jagung. Setiap lubang tanam ditanam satu benih dengan kedalaman tanam 3-5 cm. 3.4.3. Pemeliharaan Selama penelitian ini dilakukan kegiatan pemeliharaan meliputi pemberian pestisida berbahan aktif Karbofuran, penyulaman, pemupukan, penyiraman, a. Penyulaman Menyulam tanaman yang tidak tumbuh dilakukan pada umur 7 hari setelah tanam dengan memakai bibit cadangan yang sudah ditanam sebelumnya di tempat berbeda benih yang tidak tumbuh dikarenakan terlalu dalam lubang atau benih sudah jelek. b. Pemupukan Pemupukan dasar dilakukan sebelum tanam menggunakan pupuk kandang dilakukan dengan disebar 45 kg per 75 m2. Pupuk anorganik menggunakan Urea dan NPK (15:15:15) Mutiara pemupukan dilakukan dengan tiga kali susulan pertama 7 hst sebanyak 100kh/ha 2,31g/tanaman), pada pemupukan susulan

16 keduan di lakukan pada umur 29 sebanyak 150 kg/ha 3/47g/tanaman). Untuk pemupukan susulan ketiga pada umur 42 hst diberikan sebanyak 250 kg/ha (3,47g/tanaman pupuk NPK Mutiara 350 kg/ha (8,1g/tanaman) diberikan bersama dengan pupuk urea pertama yaitu pada umur tanaman 7 hst (BPTP, 2008; dan Hidayat, 2017). c. Penyiraman Kebutuhan air pada saat tanam hingga umur 49 terpenuhi oleh air hujan. Penyiraman dilakukan sekali saja yaitu pada umur 63 HST saat tanaman mulai menunjukkan gejala layu. Penyiraman dilakukan dengan cara menuang air menggunakan timba. Masing-masing-masing tanaman disiram air sebanyak satu gayung pada setiap tanaman sampai tanah basah. d. Pengendalian Organisme Pengganggu Pengendalian organisme pengganggu meliputi: pengendalian gulma dan hama. Pengendalian gulma dilakukan dua kali (umur 35 HST dan 63 HST) dengan cara dicabut. Pengendalian hama tanaman dilakukan sekali (umur 7 HST) dengan pemberian insektisida/nematisida berbahan aktif karbufuran dengan cara ditabur sebanyak 5g pada tiap tanaman. 3.4.4. Pemanenan Pemanenan dilakukan pada saat tanaman berumur 77 hari setelah tanam. Kriteria jagung muda yang siap panen yaitu rambut berwarna coklat kehitaman, kering, dan lengket (tidak dapat diurai), ujung tongkol telah terisi penuh, apabila biji ditekan keluar kuning susu. Cara panen yang tepat untuk menjaga mutu

17 jagung yaitu dipetik berserta kelobotnya dan jangan menaruk pada wadah yang rapat. 3.4.5. Peubah Pengamatan Peubah pengamatan pertumbuhan dalam penelitian ini meliputi : 1. Tinggi Tanaman di ukur mulai dari permukaan tanah sampai tinggi maksimum menggunakan meteran dilakukan setiap 1 minggu sekali sejak umur 2 hingga 8 mst (Hidayat, 2017) 2. Jumlah daun, pertanaman diamati dengan cara menghitung jumlah daun yang telah membuka sempurna setiap sempel yang diamati setiap 1 minggu. Sampel yang diamati 3 tanaman per petak. Fungsi pengamatan jumlah daun adalah untuk mengetahu potensi tanaman (Hidayat, 2017). 3. Diameter batang, 3 cm dari atas permukaan selanjutnya di beri tanda pada batang yang dihitung diameternya dengan satuan cm. kegunaanya adalah untuk mengetahui pembesaran sel tanmanan secara melintang. 4. Waktu awal muncul bunga jantan, dicatat dengan cara menghitung lama waktu yang diperlukan tanaman dari awal penanaman hingga muncul bunga jantan pengamatan di lakukan dengan mencatat tanggal munculnya bunga jatan dengan ciri-ciri adanya daun mengkrucut seperti membungkus (Subekti dkk., 2008). 5. Waktu awal muncul bunga betina, dicatat dengan cara menghitung lama waktu yang diperlukan tanaman dari awal penanaman hingga muncul bunga betina dengan mencatat tanggal muncul bunga dengan ciri-ciri muncul batang hamil / menggemuk muncul silk/rambut (Subekti dkk., 2008).

18 6. Posisi tongkol pada tanaman, di ukur menggunakan meteran dari atas permukaan tanah sampai tangkai tongkol diamati satu minggu sekali setelah bunga betina yang mengeluarkan rambut berwarna hijau. 7. Jumlah tongkol pertanaman, menghitung jumlah tongkol per tanaman mulai dari muncul hingga panen dari awal munculnya tongkol. 8. Panjang tongkol, panjang tongkol diukur setiap sempel dari pangkal hingga ujung tongkol jagung sampai ujung klobot dengan alat bantu ukur panjang (penggaris) dengan satuan sentimeter (cm), pengukuran dilakukan pada saat rambut tongkol mulai umur berwarna kecoklatan/ kekuningan. sampel yang diamati tiga tongkol per petak. 9. Diameter tongkol, diameter tongkol diukur pada tiga bagian yaitu ujung, tengah, pangkal tongkol jagung setiap sempel lalu dihitung nilai rata-ratanya. Diameter tongkol diukur dengan jangka sorong dalam satuan sentimeter (cm), pengukuran ini dilakukan pada saat rambut tongkol mulai berwarna kecoklatan/ kekuningan umur 56 hst. Sampel yang diamati 3 tongkol per petak. 10. Bobot tongkol Pertanaman, ditimbang menggunakan timbangan digital dengan satuan gram diambil tiga sampel, dilakukan saat panen. 11. Bobot tongkol tiap petakan, ditimbang semua yang dipanen dalam satu petak perlakuan tanaman jagung menggunakan timbangan digital satuan gram dilakukan saat panen.

19 12. Bobot tongkol kupasan, berat tongkol jagung yang ditimbang tanpa kulit kelobot dangan satuan gram diambil tiga sempel, menggunakan timbangan digital dilakukan saat panen. 13. Jumlah baris biji tiap tongkol yang di hitung dari 3 cm dari pangkal. Baris biji yang tegauh dengan tongkol memiliki posisi keraparan yang berbeda-beda sehingga menghitung jumlah biji yang memiliki kerapatan baris yang tegak lurus dengan tongkol. 14. Kerapatan biji, kerapatan biji dilakukan dengan menghitung jumlah biji jagung per baris tegak lurus tongkol kemudian mengukur diameter tongkol jagung yang masih dalam keadaan utuh atau masih lengkap dengan biji jagung. Kerapatan biji tegak lurus tongkol dihitung dengan persamaan : Kerapatan biji (butir/cm) = jumlah biji pada bagian tengah dibagi keliling tongkol (Rahmia, 2017) yang dimodifikasi. 3.5 Analisis Data Data yang diperoleh ditatan dengan software Microsoft Excel. Analisis data menggunakan uji F taraf 1% dan 5% dilanjutkan dengan Uji Beda Nyata Jujur (BNJ) atau Tukey taraf 5%. Analisis data menggunakan software SAS portable versi 9.