PENGEMBANGAN STRATEGI PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN STEM PROBLEM BASED LEARNING PADA MATERI LAJU REAKSI DI KELAS XI SMA

dokumen-dokumen yang mirip
ARTIKEL ILMIAH OLEH: FITRIA DWITA A1C411031

PENILAIAN BERBASIS KELAS UNTUK PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN IPA BIOLOGI SMP

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK PEMBELAJARAN BENTUK MOLEKUL DI SMA

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA MATERI MATRIKS SISWA KELAS XI MIA SMAN 6 KOTA JAMBI

UNESA Journal of Chemistry Education ISSN: Vol. 6, No. 1, pp January 2017

MELATIHKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS MELALUI IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI PADA MATERI LAJU REAKSI KELAS XI SMA NEGERI 1 GRESIK

UNESA Journal of Chemistry Education ISSN: Vol. 6, No. 1, pp January 2017

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS MODEL PEMBELAJARAN PROYEK MATERI ALAT-ALAT OPTIK UNTUK KELAS X SMA

UNESA Journal of Chemical Education ISSN: Vol. 4, No.2, pp , May 2015

ABSTRACT. Keyword : Worksheet,, Guided Discovery, Trigonometry

PENGEMBANGAN BUKU PANDUAN PRAKTIKUM KIMIA HIDROKARBON BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS DI SMA

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA MATERI POLA BILANGAN

Kata Kunci: mobile learning berbasis android, hasil belajar ranah kognitif, minat belajar

Amelia dan Syahmani. Meningkatkan Keterampilan Proses Sains dan Hasil Belajar Melalui Pendekatan Scientific 32

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS REALISTIK PADA MATERI BARISAN DAN DERET DI KELAS X SMA TAMANSISWA PADANG

J. Ind. Soc. Integ. Chem., 2014, Volume 6, Nomor 2

T-1 PENGEMBANGAN MATERI INTEGRAL BERBASIS MODUL DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS KONSTRUKTIVIS PADA MATERI RUANG DIMENSI TIGA DI SMA

UNESA Journal of Chemical Education ISSN: Vol.4, No.3. pp , September 2015

BAB III METODE PENELITIAN

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MELATIHKAN KETERAMPILAN PROSES SISWA PADA MATERI LAJU REAKSI KELAS XI IPA MAN SUMENEP

ARTIKEL PENELITIAN. Oleh RANTI EFRIZAL NPM

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF SISWA.

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR PROGRAM LINEAR MENGGUNAKAN APLIKASI GEOGEBRA BERBANTUAN ANDROID DI SEKOLAH MENENGAH ATAS

III. METODE PENELITIAN. Subjek penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas XI IPA1 SMA PGRI 1

Improving Student Activity Learning Class XI IPA SMA Katolik Rajawali Through Inquiry Approach Based on PBI of Buffer Solution Topic

Ermei Hijjah Handayani*, Elva Yasmi Amran**, Rini***

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk penelitian pengembangan (research and

UNESA Journal of Chemical Education ISSN: Vol. 4, No. 2, pp , May 2015

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BIOLOGI PADA MATERI JARINGAN TUMBUHAN UNTUK SMA. Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat

Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) Vol. 05 No. 02, Mei 2016, 1-5 ISSN:

BioEdu Berkala Ilmiah Pendidikan Biologi

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BIOLOGI BERORIENTASI PENGEMBANGAN KECERDASAN MAJEMUK SISWA PADA KONSEP SEL KELAS XI SMA

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS PENDEKATAN PROBLEM SOLVING PADA MATERI SISTEM KOORDINASI MANUSIA UNTUK SMA ABSTRACT

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA

PENGEMBANGAN MODUL KIMIA REAKSI REDUKSI OKSIDASI KELAS X SMA

PENGEMBANGAN MODUL EVALUASI PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN TEORI BELAJAR KONSTRUKTIVISME

Keywords : Kooperatif Active Knowledge Shring, Mastery Learning, Reaction Rate.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Produk yang dikembangkan adalah perangkat pembelajaran berupa LKS berbasis

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA BERBASIS MACROMEDIA FLASH DENGAN TAMPILAN SLIDE POWERPOINT PADA MATERI SISTEM PENCERNAAN MAKANAN UNTUK SISWA KELAS XI IPA SMA

Unesa Journal of Chemistry Education Vol. 2, No. 2, pp May 2013 ISSN:

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA MODEL STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING SETTING CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK POKOK BAHASAN KUBUS DAN BALOK

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah Research and Development (R&D)

Wardah Fajar Hani, 2) Indrawati, 2) Subiki 1) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika. Dosen Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember

PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA PEMBELAJARAN FISIKA MATERI KALOR TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS X SMA

ISSN : X Jurnal Riset dan Praktik Pendidikan Kimia Vol. 1 No. 1 Mei 2013

Unesa Journal of Chemical Education ISSN: Vol. 5, No.2, pp , May 2016

Riwa Giyantra *) Armis, Putri Yuanita **) Kampus UR Jl. Bina Widya Km. 12,5 Simpang Baru, Pekanbaru

Oleh: Ririne Kharismawati* ) Sehatta Saragih** ) Kartini*** ) ABSTRACT

BAB III METODE PENELITIAN. dikembangkan dalam penelitian ini adalah perangkat pembelajaran yang terdiri

KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMA KEMALA BHAYANGKARI 1 SURABAYA PADA MATERI LAJU REAKSI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI

BAB III METODE PENELITIAN. modul IPA ini menggunakan metode Research and Development. (R&D). Penelitian R&D menurut Nana Syaodih Sukmadinata (2012:

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VII-C SMP NEGERI 3 LINGSAR PADA MATERI SEGIEMPAT MELALUI MODEL DISCOVERY LEARNING

Tersedia online di EDUSAINS Website: EDUSAINS, 7 (2), 2015,

Oleh: Asih Pressilia Resy Armis Zuhri D ABSTRACT

Pengembangan Bahan Ajar Dimensi Tiga Menggunakan Pendekatan Open-Ended di Kelas VIII MTs

MEDIA DEVELOPMENT LEARNING INSTRUCTIONAL GAMES MACROMEDIA FLASH-BASED IN VOCATIONAL HIGH SCHOOL. Triska Yeti Evrianis, Azrita 1), M.

Unnes Physics Education Journal

PENGGUNAAN MODEL DISCOVERY LEARNING

Shinta Riza 1, R Usman Rery 2, Abdullah 3 No.HP: ,

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN KELAS XI SMA.

Lalu Demung Patria dan Djuniadi Prodi Penelitian dan Evaluasi Pendidikan, PPs. Universitas Negeri Semarang

Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) Vol. 04 No. 03, September 2015, ISSN:

MELATIHKAN KETERAMPILAN PROSES SISWA PADA MATERI FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LAJU REAKSI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI

Millathina Puji Utami et al., Model Pembelajaran Children Learning in Science (CLIS)...

UNESA Journal of Chemical Education ISSN: Vol. 3, No. 03, pp , September 2014

Pengembangan Alat Praktikum Gelombang Stasioner untuk Melatihkan Keterampilan Proses Siswa SMA Kelas XI

Jurnal Pena Sains Vol. 3, No. 2, Oktober 2016 p-issn: e-issn:

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan project based learning. Bahan ajar yang dikembangkan berupa RPP

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan atau Research and

Sherli Malinda, Nyoman Rohadi dan Rosane Medriati

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan Van den Akker (1999:3-5) tujuan penelitian pengembangan bisa

PENGEMBANGAN LKS BERBASIS PROJECT BASED LEARNING UNTUK PEMBELAJARAN MATERI SEGITIGA DI KELAS VII

Unnes Physics Education Journal

Abstrak. Kata-Kata Kunci : Inkuiri, Self-Efficacy, Laju Reaksi. Abstract

The Faculty of Occupation Bung Hatta University ABSTRACT

JURNAL RISET FISIKA EDUKASI DAN SAINS

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI PELUANG UNTUK SISWA KELAS XI IPA SMA ADABIAH 2 PADANG

BAB III METODE PENELITIAN PENGEMBANGAN. penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D).

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS KONSTRUKTIVISME PADA MATERI HIMPUNAN UNTUK SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 LUBUK ALUNG

PENGEMBANGAN MODUL MATERI LINGKARAN BERBASIS DISCOVERY UNTUK SISWA SMP

Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) Vol. 05 No. 02, Mei 2016, ISSN:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. untuk meningkatkan prestasi belajar matematika siswa SMP kelas VIII ini

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS MODEL LEARNING CYCLE 5E UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PENCEMARAN LINGKUNGAN

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DI SEKOLAH MENENGAH ATAS

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL SETTING KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY

PEMBELAJARAN DIMENSI TIGA MENGGUNAKAN PENDEKATAN PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK INDONESIA (PMRI) DI SMA NEGERI 2 TANJUNG RAJA

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING PADA MATERI BILANGAN DI KELAS VII SMP NEGERI 22 KOTA JAMBI.

Pengembangan Perangkat Penilaian Autentik Berbasis Kurikulum 2013 Pada Mata Pelajaran IPA/Biologi di Sekolah Menengah Pertama

Unesa Journal of Chemical Education ISSN Vol. 5 No. 3. pp , September 2016

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI ARITMATIKA SOSIAL UNTUK SISWA KELAS VII SMP 1 BAYANG UTARA ABSTRACT

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN DENGAN MODEL PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI TRANSFORMASI GEOMETRI UNTUK SMA KELAS XI

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR KOMIK BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH PADA MATERI SEGIEMPAT

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KIMIA BERBASIS MASALAH DIPADUKAN BUDAYA LOKAL PAPUA

Keywords : Learning Strategy FIRE-UP, Learning Achievement, and Hidrolysis of Salt

Perangkat Pembelajaran Berbasis Masalah untuk Mendukung Kemampuan Literasi Matematika Siswa Kelas VIII

BAB III METODE PENELITIAN. dihasilkan berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kegiatan

Oleh : Uswati Husnun Nadiyya,S.Pd

Transkripsi:

PENGEMBANGAN STRATEGI PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN STEM PROBLEM BASED LEARNING PADA MATERI LAJU REAKSI DI KELAS XI SMA Tiara Adelita, Tatang Suhery, A. Rachman Ibrahim Universitas Sriwijaya, JlN. Raya Palembang-Prabumulih Indralaya Ogan Ilir 30662 e-mail: tiaraadelita@yahoo.co.id Abstract: Learning Strategy Development With STEM - Problem Based Learning Approach To Reaksi Materials Class XI Senior High School. This research is a development research that aims to produce a valid, practical and effective learning strategies on reaction rate subject. This research conducted in SMAN 11 Palembang in XI IPA 6 as a trial class and XI IPA 3 as a non trial class. The steps in this development research was using ADDIE development s model that consisting of analysis, design, development, implementation, evaluation and modified with formative evaluation Tessmer. Validity score obtained in expert review test is 4,03 classified as a valid category. Practicality score obtained in one to one test is 4,06 classified as a practical category. Practicality score obtained in small group test is 4,41 classified as a very practical category. Comparison results of average data test in trial classs and non trial class are 83,25 and 77. Based on data analysis, can be concluded that learning strategies classified as a valid, practical and effective categories. Keyword : Development Research, STEM Problem Based Learnig Abstrak: Pengembangan Strategi Pembelajaran dengan Pendekatan STEM Problem Based Learning Pada Materi Laju Reaksi Di Kelas XI SMA. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang bertujuan untuk menghasilkan strategi pembelajaran pada materi laju reaksi yang valid, praktis dan efektif. Penelitian ini dilakukan di SMA N 11 Palembang pada kelas XI IPA 6 sebagai kelas ujicoba dan kelas XI IPA 3 sebagai kelas non ujicoba. Tahap tahap pada penelitian pengembangan ini menggunakan model pengembangan ADDIE yang terdiri dari analysis, design, development, implementation dan evaluation dan dimodifikasi dengan formative evaluation Tessmer. Skor kevalidan yang diperoleh pada uji expert review sebesar 4,03 dengan kategori valid. Skor kepraktisan yang diperoleh pada uji one to one sebesar 4,06 dengan kategori praktis. Skor kepraktisan yang diperoleh pada uji small group sebesar 4,41 dengan kategori sangat praktis. Adapun perbandingan hasil data test rata - rata kelas ujicoba dan non ujicoba berturut turut sebesar 83,25 dan 77. Berdasarkan analisa data, dapat disimpulkan bahwa strategi pembelajaran ini dikategorikan valid, praktis dan efektif. Kata kunci: Penelitian Pengembangan, STEM Problem Based Learning Seiring dengan pesatnya perkembangan ilmu dan teknologi, dunia pendidikan dituntut untuk menghasilkan kualitas pendidikan yang baik dan unggul. 105 Kualitas pendidikan yang baik merupakan salah satu hal yang menunjang kemajuan suatu negara untuk bersaing secara global. Kurikulum 2013 berperan penting dalam

106 JURNAL PENELITIAN PENDIDIKAN KIMIA, VOLUME 4, NOMOR 2, NOVEMBER 2017 perubahan pendidikan Indonesia yang lebih unggul. Dalam konteks implementasi kurikulum 2013, Imas dan Berlin (2014) mengatakan bahwa kurikulum 2013 ini lebih ditekankan pada kompetensi berbasis sikap, keterampilan, dan pengetahuan. Implementasi kurikulum 2013 dalam pembelajaran kimia meenekankan bahwa siswa tidak hanya dituntut untuk kompeten dalam pengetahuannya, tetapi harus kompeten dalam 2013 yaitu menunjukkan perilaku ilmiah(memiliki rasa ingin tahu, disiplin, jujur, objektif, terbuka, mampu membedakan fakta dan opini, ulet, teliti, bertanggung jawab, kritis, kreatif, inovatif, demokratis, komunikatif) dalam merancang dan melakukan percobaan serta berdiskusi yang diwujudkan dalam sikap sehari- hari. Untuk mencapai tujuan pembelajaran sesuai dengan kurikulum 2013, guru berperan penting dalam menggunakan strategi pembelajaran yang tepat. Artinya, dalam proses belajar mengajar dikelas dibutuhkan strategi pembelajaran yang dapat mengarahkan peserta didik pada ketercapaian tujuan pembelajaran. Menurut Uno (2006) mengatakan bahwa salah satu hal yang harus diperhatikan guru dalam proses pembelajaran adalah strategi pembelajaran. Uraian mengenai strategi pembelajaran menekankan pada media apa yang dipakai untuk menyampaikan pengajaran, kegiatan belajar apa yang dilakukan oleh siswa, dan dalam struktur belajar mengajar yang bagaimana. Strategi pembelajaran dengan pendekatan STEM - Problem Based Learning merupakan strategi pembelajaran yang menerapkan model pembelajaran yang berbasis masalah dengan pendekatan Science, Technology, Engineering and Mathematics. Menurut pendapat Larkin (2015), strategi pembelajaran dengan pendekatan Science, Technology, Engineering, and Mathematics (STEM) menjadi salah satu hal yang membuat peserta didik lebih inovatif dan kreatif. Capraro sikap dan keterampilannya. Adapun kompetensi berbasis sikap yang tertuang dalam dalam KD dari KI-2 Mata Pelajaran Kimia SMA yaitu menunjukkan perilaku ilmiah (rasa ingin tahu, disipin, jujur, objektif, terbuka, mampu membedakan fakta dan opini, ulet, teliti, bertanggung jawab, kritis, kreatif, inovatif, demokratis, komunikatif) dalam merancang percobaan serta berdiskusi yang diwujudkan dalam sikap sehari (2013) mengatakan bahwa strategi pembelajaran dengan pendekatan STEM meminta peserta didik membangun keterampilan seperti keterampilan memecahkan masalah dan mengembangkan kreatifitas. Larkin (2015) menyatakan bahwa kreatifitas dapat diciptakan saat melakukan tugas-tugas dalam ranah STEM. Hal ini dikarenakan pendekatan STEM meminta peserta didik untuk berpikir kritis dan analitis serta meningkatkan kemampuan berpikir tingkat tinggi. Selain itu, Lou et al. (2010) mengatakan bahwa pembelajaran STEM sangat efektif dan menarik serta berpengaruh dalam pilihan karir siswa di masa depan. Kegiatan hands-on activity pada pendekatan STEM ini memiliki dampak positif dalam keterlibatan peserta didik untuk memahami materi lebih baik. Hal senada juga diungkapkan dalam penelitian Lou et al. (2010) dalam penelitiannya menyatakan bahwa melalui pembelajaran STEM - Problem Based Learning, peserta didik dapat meningkatkan sikap positif serta dapat mengintegrasi dan mengaplikasikan pengetahuan sains dan teknik dalam pembelajaran. Berdasarkan uraian di atas, maka perlu diadakan penelitian pengembangan strategi pembelajaran kimia dengan pendekatan STEM - Problem Based Learning sehingga tujuan pembelajaran tercapai.

Pengembangan Strategi Pembelajaran, Tiara Adelita, Tatang Suhery, A. Rachman Ibrahim 107 METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan atau Development Research. Penelitian pengembangan ini bertujuan untuk mengembangkan strategi pembelajaran melalui pendekatan STEM Problem Based Learning pada materi Laju Reaksi kelas XI SMA yang valid, praktis dan efektif. Penelitian ini menggunakan model penelitian pengembangan ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation and Evaluation) yang dimodifikasi dengan formatif evaluation. Subjek penelitian ini adalah uji validitas yang dilakukan oleh validator dalam aspek pedagogik, konten dan desain untuk mengetahui kevalidan strategi pembelajaran. Uji Kepraktisan pada penelitian ini dilakukan pada tahap one-to-one pada 3 orang guru SMA, small group dilakukan 6 orang guru SMA sekota Palembang dan uji efektitas yang dilakukan pada tahap field test oleh peserta didik kelas XI IPA 6 sebanyak 40 orang sebagai kelas ujicoba dan kelas XI IPA 3 sebanyak 43 orang sebagai kelas non ujicoba. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Oktober, semester ganjil tahun ajaran 2016/2017 di SMA N 11 Palembang. Model penelitian pengembangan ADDIE terdiri dari Analysis, Desain, Development, Implementation dan Evaluation yang dimodifikasi dengan formative evaluation Tessmer yang terdiri dari self evaluation, expert review, one to one, small group dan field test. Expert review dilakukan oleh 2 ahli pedagogik dan desain yang bertujuan untuk menguji kevalidan. Evaluasi one to one dilakukan oleh 3 orang guru SMA dan evaluasi small group dilakukan oleh 6 orang guru SMA untuk menguji kepraktisan. Uji keefektifan menggunakan data test dan angket respon siswa. HASIL DAN PEMBAHASAN Pengembangan strategi pembelajaran ini menggunakan model pengembangan ADDIE yang dikombinasikan dengan evaluasi Tessmer karena model pengembangan ini memberikan kesempatan melakukan evaluasi dan revisi secara terus menerus dalam setiap fase yang dilalui, model pengembangan ADDIE juga sangat sistematis. Peneliti menggunakan evaluasi tessmer karena evaluasi tersebut merupakan evaluasi formatif. Evaluasi formatif ini dilakukan pada tahap pengembangan produk selama kurun waktu pengembangan produk berlangsung dengan melalui tahapan expert review, one to one, small group dan field test. Uji kevalidan pada expert review yang dilakukan meliputi validasi pedagogik dan desain. Hasil perhitungan skor pada aspek pedagogik yang telah diujicobakan oleh expert adalah 62, dengan rata rata skor yang diperoleh adalah 4,13. Hal ini menunjukkan bahwa strategi pembelajaran STEM Problem Based Learning dikategorikan valid. Hal ini sesuai dengan tingkat klasifikasi kriteria kevalidan menurut Widoyoko. Uji kepraktisan pada one - to one dikategorikan praktis dengan perolehan rata- rata skor sebesar 4,1. Setelah produk dinyatakan valid dan praktis, maka dilakukan ujicoba field test atau uji coba lapangan. Pelaksanaan field test ini dilakukan di kelas XI IPA 3 dan XI IPA 6 di SMA N 11 Palembang. Pelaksanaan field test dilakukan sebanyak 2 kali pertemuan dengan alokasi waktu 4 x 45 menit di kelas XI IPA 3 yang merupakan kelas non ujicoba sedangkan kelas XI IPA 6 merupakan kelas ujicoba yang menerapkan strategi pembelajaran STEM Problem Based Learning yang dikembangkan dilakukan sebanyak 3 kali pertemuan. Penggunaan dua kelas yaitu kelas ujicoba dan non ujicoba ini adalah untuk membandingkan tingkat kognitif dan hasil belajar peserta didik pada materi laju reaksi. Uji coba ini dilakukan untuk mengukur keefektifan strategi pembelajaran STEM Problem Based Learning. Pembelajaran

108 JURNAL PENELITIAN PENDIDIKAN KIMIA, VOLUME 4, NOMOR 2, NOVEMBER 2017 pendekatan STEM Problem Based Learning ini diawali dengan pengenalan masalah yang ada dalam kehidupan sehari hari. Masalah yang dihadirkan adalah makanan yang diletakkan di udara terbuka lebih cepat mengalami pembusukan dibandingkan makanan yang disimpan di pendingin. Mengapa demikian?. Langkah langkah STEM Problem Based Learning telah tertera di strategi pembelajaran yaitu (1) Introducing students to the task, (2) The learning board,(3) Researching the problem, (4) Engineering design process, (5) Students Reflection. Pertemuan pertama pada kelas XI IPA 6 sebagai kelas ujicoba yaitu mempelajari teori tumbukan dan faktor faktor yang mempengaruhi laju reaksi. Pembelajaran dimulai dengan menganalisis fenomena mengenai reaksi kimia dalam kehidupan sehari hari yang mempengaruhi laju reaksi. Kemudian guru menanyakan kepada peserta didik tentang contoh reaksi yang berjalan cepat dan lambat. peneliti yang dibantu oleh guru menyajikan pretest mengenai materi yang akan diajarkan. Pretest ini bertujuan untuk mengukur kemampuan kognitif peserta didik sebelum memulai suatu pembelajaran. Peserta didik diberikan waktu 10 menit untuk mengerjakan pretest. Hasil yang diperoleh pada pretest ini sebesar 61,25. Nilai ini masih tergolong rendah dan belum mencapai kriteria ketuntasan minimal. Kemudian guru membahas materi mengenai teori tumbukan dan faktor faktor yang mempengaruhi laju reaksi. Guru memberikan suatu wacana kepada peserta didik berupa permasalahan dalam kehidupan sehari hari. Guru meminta peserta didik berkelompok untuk memulai pembelajaran. Peserta didik dibagi menjadi 4 kelompok. Guru memberitahukan peserta didik bahwa mereka harus merancang suatu prototipe sederhana. Rancangan tersebut berupa rancangan alat, bahan dan prosedur percobaan. 4 kelompok diminta untuk merancang suatu prototipe sederhana untuk menemukan solusi dari permasalahan. Selanjutnya, guru memberikan suatu pedoman untuk membuat learning board atau papan pembelajaran. Papan pembelajaran merupakan salah satu rencana atau aktifitas peserta didik dalam mengidentifikasi masalah serta menemukan solusinya. Peserta didik dibagikan LKS untuk menjawab permasalahan tersebut. LKS yang diberikan telah dilengkapi permasalahan, kolom untuk rancangan alat, bahan, prosedur percobaan, hasil pengamatan dan kesimpulan. Pada pertemuan kedua, Guru menanyakan setiap kelompok tentang hasil rancangan yang telah dipersiapkan. Setiap kelompok mempresentasikan hasil rancangan yang telah dipersiapkan. Waktu yang digunakan dalam mendesain prototipe dan bereksperimen adalah 65 menit. Peserta didik dipersilahkan berdiskusi dan membuka sumber belajar sebagai referensi. Peneliti dan observer lainnya mengamati rancangan rancangan yang dilakukan peserta didik. Untuk mengatasi pembusukan buah buahan dan sayuran, kelompok 1 menyiapkan alat berupa pot bunga, kaleng yang berukuran sedang, lem kayu, kain penutup, pasir, air dan sterofoam untuk membuat pendingin sederhana. Kegiatan pembelajaran pada pertemuan ini merupakan kegiatan EDP yaitu engineering design process. Setelah mendesain prototipe dan bereksperimen, pada pertemuan ke 3, hasil yang diperoleh akan dipresentasikan di di depan kelas. Peneliti juga menyiapkan hadiah atau reward untuk peserta didik yang mempresentasikan hasil eksperimennya ke depan kelas. Setelah mempresentasikan hasil, perwakilan kelompok menanggapi hasil yang dipresentasikan. Kemudian langkah selanjutnya adalah students reflection. Setelah mempresentasikan dan menanggapi hasil eksperimen yang telah diperoleh, maka peserta didik dibantu oleh guru dan peneliti membuat kesimpulan mengenai prototipe yang dirancang dan eksperimen yang dilakukan. Setelah kegiatan menyimpulkan pembelajaran, maka dilakukan posttest.

Pengembangan Strategi Pembelajaran, Tiara Adelita, Tatang Suhery, A. Rachman Ibrahim 109 Posttest dilakukan untuk mengukur hasil belajar peserta didik dengan menggunakan strategi pembelajaran STEM Problem Based Learning. Hasil posttest rata rata kelas ujicoba yang didapat adalah 83,25. 100 80 60 40 20 0 Gambar 1 Rata rata hasil pretest dan postest peserta didik kelas XI IPA 6 Selain menggunakan kelas XI IPA 6 sebagai kelas ujicoba, kelas XI IPA 3 juga digunakan sebagai kelas non ujicoba. Penggunaan kelas non ujicoba ini adalah sebagai pembanding dengan kelas ujicoba. Yang menjadi perbandingan adalah tingkat kognitif dan hasil belajar peserta didik pada kelas uji coba dan non ujicoba. Pertemuan pertama di kelas XI IPA 3 berlangsung selama 2 x 45 menit dengan materi teori tumbukan dan faktor faktor yang mempengaruhi laju reaksi. Guru melanjutkan ke materi teori tumbukan dan faktor faktor yang mempengaruhi laju reaksi. Setelah itu guru mengarahkan peserta didik ke aktifitas yang merupakan reaksi kimia dalam kehidupan sehari hari. Sebelum melaksanakan pembelajaran, peneliti dan guru menyiapkan pretest untuk mengukur kemampuan dan kesiapan peserta didik untuk kegiatan pembelajaran yang akan berlangsung. Hasil rata rata pretest yang diperoleh di kelas XI IPA 3 sebesar 67,9 atau 68. Pada pembelajaran di kelas XI IPA 3 tidak menggunakan strategi pembelajaran STEM Problem Based Learning, tetapi menggunakan strategi pembelajaran yang biasa digunakan oleh guru. Peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok untuk berdiskusi. Kemudian, guru membagikan LKS untuk melatih peserta didik dalam mengerjakan beberapa soal laju reaksi. Dalam mengerjakan soal LKS, peserta didik diperkenankan membuka sumber belajar dari buku atau internet serta berdiskusi antar anggota kelompok. Peserta didik dipersilahkan bertanya jika ada soal atau materi yang belum dipahami. Peserta didik mengumpulkan LKS tersebut dan mempresentasikan hasil jawaban yang diperoleh di depan kelas. Pada pembelajaran di kelas XI IPA 3 ini, peserta didik cenderung pasif dan terlihat sibuk dengan aktifitas yang tidak berkaitan dengan pelajaran. Hanya ada beberapa peserta didik yang terlibat aktif dalam berdiskusi dan berani mempresentasikan hasil serta menjawab pertanyaan guru. Pada pertemuan selanjutnya yaiu di kelas XI IPA 3, guru mengulang materi sebelumnya dan melanjutkan pembahasan mengenai faktor faktor yang mempengaruhi laju reaksi dengan menyajikan fenomena mengenai kayu yang dibakar. Mengapa kayu harus dibelah terlebih dahulu sebelum dibakar? Apakah faktor yang mempengaruhinya?. Peserta didik mengisi LKS yang diberikan guru. Peserta didik mengumpulkan jawaban dan mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas. Setelah itu, guru dan peserta didik bersama sama membuat kesimpulan. Kegiatan selanjutnya yang dilakukan posttest. Hasil rata - rata nilai yang didapat pada pengerjaan posttest di kelas XI IPA 3 ini adalah 77. Hasil rata rata nilai postest ini meningkat dibandingkan nilai pretest yang dikerjakan. 80 75 70 65 60

110 JURNAL PENELITIAN PENDIDIKAN KIMIA, VOLUME 4, NOMOR 2, NOVEMBER 2017 Gambar 2. Rata- rata hasil pretest dan postest peserta didik kelas XI IPA 3 Uji keefektifan menggunakan data test dan angket respon siswa. Data test yang digunakan adalah data tes hasil belajar Kimia yang diperoleh dari hasil pretest dan posttest. Berdasarkan penghitungan rata rata hasil pretest dan posttest pada kelas ujicoba dan non ujicoba, maka disimpulkan bahwa rata rata hasil posttest pada setiap kelas lebih tinggi dibandingkan hasil pretest. bahwa rata rata hasil posttest yang diperoleh peserta didik di kelas XI IPA 6 yang merupakan kelas ujicoba lebih tinggi dari rata rata hasil posttest di kelas XI IPA 3. Hal ini menunjukkan bahwa strategi pembelajan dengan pendekatan STEM Problem Based Learning pada pembelajaran kimia efektif karena > 85% peserta didik di kelas XI IPA 6 telah mencapai KKM dalam pembelajaran materi laju reaksi. 60 10 Gambar 3. Rata rata hasil posttestkelas XI IPA 6 dan XI IPA 3 SIMPULAN 1. Uji kevalidan strategi pembelajaran pendekatan STEM Problem Based Learning DAFTAR PUSTAKA Capraro, R. M., Capraro, M. M., & Morgan, J., R, (Eds.). 2013. STEM Projecct- Based Learning : An Integrated Science, Technology, Engineering, and pada materi laju reaksi dilakukan oleh validator pada aspek pedagogik dan desain. Hasil perolehan skor rerata pada aspek pedagogik sebesar 4,13 dengan kategori valid dan pada aspek desain sebesar 3,93 dengan kategori valid. Oleh karena itu strategi pembelajaran STEM Problem Based Learning ini layak digunakan pada pembelajaran kimia di sekolah. 2. Uji kepraktisan strategi pembelajaran pendekatan STEM Problem Based Learning pada materi laju reaksi dilakukan pada tahap one to one dan small group. Hasil dari perhitungan rata- rata ujicoba one to one yaitu sebesar 4,1 dengan kategori praktis dan ujicoba small group sebesar 4, 41 dengan kategori sangat praktis. Dengan demikian, dapat disimupkan bahwa strategi pembelajaran STEM Problem Based Learning ini layak digunakan dan diterapkan pada pembelajaran kimia di sekolah. 3. Uji keefektifan strategi pembelajaran pendekatan STEM Problem Based Learning pada materi laju reaksi diterapkan di kelas ujicoba yaitu kelas XI IPA 6, sedangkan kelas XI IPA 3 merupakan kelas non uji coba. Berdasarkan hasil posttest yang dilakukan di kelas ujicoba dan non ujicoba dapat disimpulkan bahwa hasil posttest di keals ujicoba lebih tinggi dibandingkan kelas non ujicoba. Rata rata nilai posttest yang diperoleh di kelas ujicoba dan non ujicoba berturut turut adalah 83,25 dan 77. Hal ini menunjukkan bahwa startegi pembelajaran STEM - Problem Based Learning efektif dan layak untuk digunakan pada pembelajaran kimia di sekolah. Mathematics (STEM) approach. Rotterdam, The Netherlands : Sense. Kurinasih, I., & Sani, B. 2014. Implementasi Kurikulum 2013, Konsep dan Penerapan. Surabaya: Kata Pena.

Pengembangan Strategi Pembelajaran, Tiara Adelita, Tatang Suhery, A. Rachman Ibrahim 111 Larkin, L Teresa. 2015. Creatifity in STEM Education :Reshaping the creative project. International Conference on Interactive Collaborative Learning. Lou, S. J., Shih, R. C., Diez, C. R., & Tseng, K. H. 2010. The Impact of Problem Based Learning Strategies on STEM Knowledge Integration and Attitudes : An Exploratory study among female Taiwanese Senior High Schools Students dalam Int J Technol Des Educ, 21, hlm. 195-215. Sudarmo, U. 2013. Kimia untuk SMA/MA kelas X. Jakarta : Erlangga. Uno, H. B. 2006. Perencanaan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.