yang meninggal setiap 1 jam (Kemenkes RI, 2014).

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. bayi (AKB) 32/1.000 kelahiran hidup dan angka kematian neonatus (AKN) meninnggal setiap 1 jam (Profil Kesehatan Indonesia, 2014).

BAB 1 PENDAHULUAN. keadaan keluarga dan sekitarnya secara umum. Penilaian status kesehatan dan

BAB I PENDAHULUAN. kehamilan dan kelahiran, tersedianya dan penggunaan fasilitas. obstetri yang rendah pula (Profil kesehatan jawa tengah 2015).

BAB I PENDAHULUAN. Kematian seorang ibu sewaktu hamil atau dalam waktu 42 hari. sesudah berakhirnya kehamilan tidak bergantung pada tempat, maupun

BAB I PENDAHULUAN. waktu hamil atau dalam 42 hari sesudah berakhirnya kehamilan oleh sebab

BAB I PENDAHULUAN. AKI yaitu perdarahan, infeksi, hipertensi, gangguan sistem peredaran darah,

BAB I PENDAHULUAN. Banyak kejadian komplikasi dari proses kehamilan, persalinan, hingga nifas yang mengarah terjadinya angka kematian ibu.

BAB I PENDAHULUAN. menentukan derajat kesehatan masyarakat dan keberhasilan pembangunan

BAB 1 PENDAHULUAN. care yang kemudian diubah sedikit oleh WHO Expert Commitee on. apapun dan kemudian dapat merawat bayinya dengan baik

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Ethiopia (13 000), Indonesia ( 8800), Pakistan (7900), Republik Tanzania

BAB I PENDAHULUAN. Asuhan kebidanan komperhensif mencakup empat kegiatan pemeriksaan. berkesinambungan diantaranya adalah Asuhan Kebidanan Kehamilan

BAB I PENDAHULUAN. fasilitas pelayanan kesehatan (Jateng, DinKes.2013;h.9). Masalah

BAB I PENDAHULUAN. menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu maupun perinatal. Memberikan manfaat dengan ditemukannya berbagai kelainan yang

BAB I PENDAHULUAN. indikator, diantaranya adalah Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka. (Kementerian Kesehatan Indonesia, 2015).

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Asuhan kebidanan komperhensif mencangkup empat kegiatan. pemeriksaan berkesinambungan yaitu Asuhan Kebidanan

BAB l PENDAHULUAN. Angka Kematian ibu (AKI) merupakan salah satu indikator untuk

BAB I PENDAHULUAN. bayi baru lahir, dan kontrasepsi (Manuaba, 2014; h.28) kematian maternal (maternal mortality) (Prawirohardjo, 2014; h.7).

BAB I PENDAHULUAN. selama kehamilan dan melahirkan yang dipengaruhi oleh status gizi ibu,

BAB I PENDAHULUAN. kinerja upaya kesehatan ibu dan anak penting untuk dilakukan.(yudianto, 2016;

BAB I PENDAHULUAN. memiliki risiko sejak awal kehamilan.pemeriksaan dini diperlukan untuk. mendeteksi faktor risiko (Rukiyah, 2010; h.3).

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Kemenkes (2015) cakupan pelayanan kesehatan K1 dan K4. memperlihatkan peningkatan kecenderungan adanya perbaikan akses

BAB I PENDAHULUAN. Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan akibat langsung proses reproduksi

BAB I PENDAHULUAN. antenatal dan postnatal sangat penting dalam upaya. menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu maupun perinatal.

BAB I PENDAHULUAN. keadaan sosial ekonomi, keadaan kesehatan yang kurang baik menjelang

BAB 1 PENDAHULUAN. masih cukup tinggi jika dibandingkan dengan negara negara tetangga.

BAB I PENDAHULUAN. Asuhan Komprehensif Kebidanan..., Harlina Destri Utami, Kebidanan DIII UMP, 2015

BAB I PENDAHULUAN. antenatal yang ditetapkan dalam standar pelayanan kebidanan. Standar

BAB I PENDAHULUAN. berencana (KB). (Maritalia ; h.111)

BAB I PENDAHULUAN. Estimasi angka Kematian Kasar berdasarkan United Nation (UN) Kependudukan dan Pembangunan di Indonesia, 2013).

BAB I PENDAHULUAN. pula 1 lahir mati. Penyebab kematian bayi adalah asfiksia, trauma kelahiran,

BAB I PENDAHULUAN. dhihitung dari hari perama haid terakhir. Masalah kematian ibu adalah

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan penduduk adalah terjadinya perubahan jumlah penduduk pada

BAB I PENDAHULUAN. terakhir (Mochtar, 2012;h.35). Persalinan adalah rangkaian proses yang

BAB I PENDAHULUAN. Profil Kesehatan RI (2015) mengalami penurunan. Tercatat tahun 2012 sebanyak

BAB l PENDAHULUAN. Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Tursiah, Kebidanan DIII UMP, 2015

BAB I PENDAHULUAN. Maternity Care, tujuan Maternity Care atau pelayanan kebidanan adalah

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Dwi Anggun Nugraeni, Kebidanan DIII UMP, 2015

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Yunita Tri Setya, Kebidanan DIII UMP, 2015

BAB I PENDAULUAN. kematian seorang wanita waktu hamil atau dalam 42 hari sesudah berakhirnya

BAB I PENDAHULUAN. bagi ibu dan anak Indonesia. Kesehatan ibu dan bayi baru lahir secara khusus

BAB I PENDAHULUAN. dan tidak menular yang dapat mengancam jiwa ibu dan atau janin.

BAB I PENDAHULUAN. jiwa, Afrika Utara jiwa dan Asia Tenggara jiwa. AKI di negaranegara

BAB I PENDAHULUAN. penurunam dibanding dengan tahun 2013 sebesar 99,6%. Cakupan. pertolongan persalinan oleh nakes tahun 2014 mengalami kenaikan

BAB I PENDAHULUAN. dalam suatu negara atau wilayah ialah angka kematian ibu. Angka Kematian

BAB I PENDAHULUAN. laporan dari kabupaten/kota Angka Kematian Ibu (AKI) di Provinsi Jawa

BAB I PENDAHULUAN. terjadinya angka Kematian Ibu yang masih tinggi (AKI) di. berbagai pihak. Terdapat beberapa penyebab yang

BAB I LATAR BELAKANG. nifas, bayi baru lahir, dan kontrasepsi (Manuaba, 2014; h.28).

BAB I PENDAHULUAN. dalam penyelenggaraan upaya kesehatan, karena ibu dan anak merupakan. dan anak penting untuk dilakukan (Kemenkes RI, 2016)

BAB I PENDAHULUAN. Peran serta seorang bidan dalam menurunkan angka kematian pada ibu

BAB I PENDAHULUAN. tahun 2014 menyebutkan bahwa Angka kematian ibu (AKI) sebesar per kelahiran hidup, dibanding tahun 2013 sebesar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pelayanan kebidanan merupakan bagian integral dari pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. menentukan kualitas sumber daya manusia (SDM) pada generasi. mendatang. Kematian ibu menurut WHO didefinisikan sebagai kematian

BAB I PENDAHULUAN. derajat kesehatan masyarakat. AKI menggambarkan jumlah wanita yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Ilmu kebidanan adalah ilmu yang mempelajari kehamilan, persalinan,

BAB I PENDAHULUAN. persallinan, bayi baru lahir, dan masa nifas.

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012 Angka

BAB I PENDAHULUAN. bidan, Kehamilan adalah mulai dari ovulasi sampai partus lamanya 280

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan ibu merupakan bagian yang sangat penting dalam. kesehatan reproduksi karena seluruh bagian yang lain sangat dipengaruhi

BAB I PENDAHULUAN. posisi penting dan strategi terutama dalam penurunan AKI dan AKB. Bidan memberikan pelayanan kebidanan berkesinambungan dan

BAB I PENDAHULUAN. ibu, dalam melalui proses tersebut wanita akan mengalami masa masa

BAB I PENDAHULUAN. diukur dengan menentukan tinggi rendahnya angka kematian ibu dan

BAB I PENDAHULUAN. hidup (Profil Kesehatan Indonesia, 2012). Kematian ibu atau kematian. kehamilan. (Prawirohardjo,2010; h.53-54).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Tenaga bidan merupakan salah satu tenaga kesehatan utama

BAB I PENDAHULUAN. dalam 42 hari sesudah berakhirnya kehamilan. Berdasarkan definisi ini kematian

BAB I PENDAHULUAN. kebidanan dalam suatu negara adalah Kematian Maternal. Kematian

BAB I PENDAHULUAN jiwa yang terdiri atas jiwa penduduk laki-laki dan

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Menurut definisi WHO, kematian ibu adalah kematian seorang wanita hamil

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan Millennium Development Goals (MDGs) kelima, berjalan. 200 selama dekade terakhir, meskipun telah dilakukan upaya-upaya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan asuhan kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir dan

BAB I PENDAHULUAN. KB yang bertujuan untuk memberikan pelayanan berkualitas untuk

BAB I PENDAHULUAN. mulai masa kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, nifas dan penggunaan KB

BAB I PENDAHULUAN. dari kehamilan dengan risiko usia tinggi (Manuaba, 2012: h.38).

BAB I PENDAHULUAN. Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Eka Fitriani, Kebidanan DIII UMP, 2015

BAB I PENDAHULUAN. Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Fatihah Rizqi, Kebidanan DIII UMP, 2015

BAB I PENDAHULUAN. dengan harapan mendapatkan keturunan yang sehat dan cerdas. Setiap ibu hamil

BAB I PENDAHULUAN. pada generasi mendatang. Angka kematian ibu ( AKI ) merupakan salah

BAB I PENDAHULUAN kelahiran hidup. Penyebab kematian terbanyak ibu di sebabkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Ukuran yang dipakai untuk menilai baik buruknya keadaan

BAB I PENDAHULUAN. salah satu target yang telah ditentukan dalam tujuan pembangunan millenium

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Salah satu indikator untuk mengetahui derajat kesehatan masyarakat

BAB 1 PENDAHULUAN. nifas tanpa memperhitungkan lama kehamilan per kelahiran hidup.

BAB I PENDAHULUAN. Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Anah Supriyatun, Kebidanan DIII UMP, 2015

BAB I PENDAHULUAN. melakukan pemeriksaan kehamilan setiap 4 minggu sekali dari saat pemeriksaan

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. dengan memberikan adanya pelayanan kesehatan bagi masyarakat,

BAB I PENDAHULUAN. Rumah Tangga (SKRT) dan Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI)

BAB I PENDAHULUAN. penurunan AKI dan AKB. Untuk itu dibutuhkan tenaga bidan yang

BAB I PENDAHULUAN. wanita waktu hamil atau dalam 42 hari sesudah berakhirnya kehamilan

BAB I PENDAHULUAN. dan angka harapan hidup. Angka Kematian Bayi (AKB) menjadi salah satu

BAB I PENDAHULUAN. diprioritaskan pada upaya peningkatan derajat Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)

BAB I PENDAHULUAN. ketuban keluar dari uterus ibu. Persalinan disebut normal jika prosesnya

A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. selama 40 hari sesudah berakhirnya kehamilan oleh sebab apapun. mengakhiri kehamilan. (Saifudin, h:450)

BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. pecahnya ketuban yang di sebabkan berbagai faktor seperti infeksi yang terjadi

BAB I PENDAHULUAN. karena berbagai penyebab baik langsung maupun tidak langsung. Kematian

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pengawasan antenatal dan postnatal sangat penting dalam upaya menurunkan angka kesulitan dan kematian ibu maupun perinatal memberikan manfaat dengan ditemukannya berbagai kelainan yang menyertai kehamilan secara dini, sehingga dapat di perhitungkan dan dipersiapkan langkah-langkah dalam pertolongan persalinan dan bayinya di ketahui bahwa janin dalam rahim dan ibunya merupakan satu kesatuan yang saling mempengaruhi sehingga kesehatan ibu yang optimal akan meningkatkan kesehatan, pertumbuhan dan perkembangan janin. (Manuaba,2010; h.109). Survei Demografi Kesehatan Indonesia pada tahun 2012 telah mencatatmasalah kematian ibu (yang berkaitan dengan kehamilan, persalinan, dan nifas) dan bayi di Indonesia masih sangat tinggi yaitu Angka Kematian Ibu (AKI) 359/100.000 kelahiran hidup, Angka Kematian Bayi (AKB) 32/1.000 kelahiran hidup dan Angka Kematian Neonatus (AKN)19/1.000 kelahiran hidup yang artinya ada 17 bayi dan 9 neonatal yang meninggal setiap 1 jam (Kemenkes RI, 2014). AKI di Provinsi Jawa Tengah tahun 2014 berdasarkan laporan dari kabupaten/kota sebesar 126,55/100.000 kelahiran hidup, mengalami peningkatan bila dibandingkan dengan AKI pada tahun 2013 sebesar 1

2 118,62/100.000 kelahiran hidup. Kematian ibu biasanya terjadi karena tidak memiliki akses ke pelayanan kesehatan ibu yang berkualitas, terutama pelayanan kegawatdaruratan tepat waktu yang dilatarbelakangi oleh terlambat mengenal tanda bahaya dan mengambil keputusan, terlambat mencapai fasilitas kesehatan, serta terlambat mendapatkan pelayanan di fasilitas kesehatan. Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas tahun 2014 mencatatmemiliki AKI sebesar 114,73 per 100.000 kelahiran hidup, sedangkan AKB sebesar 9,04per 1.000 kelahiran hidup. Data tersebut menurun jika dibandingkan dengan data tahun 2013, AKI berada pada kisaran 124,13per 100.000 kelahiran hidup, sedangkan AKB pada tahun 2013 dilaporkan sebanyak 12,34 per 1000 kelahiran hidup. Kematian ibu dipengaruhi baikoleh penyebab langsung maupun tidak langsung. Penyebab langsung kematian ibu terbesar adalah komplikasi obstetrik (90%) yang dikenal dengan Trias Klasik seperti perdarahan, infeksi dan preeklampsia, atau komplikasi pada saat kehamilan, kelahiran dan selama nifas yang tidak tertangani dengan baik dan tepat waktu. Berdasarkan informasi tersebut diperoleh bahwa jumlah kematian ibu hamil sebanyak 33 orang, dengan rincian 13 orang saat menjalani kehamilan, 5 orang pada saat menjalani persalinan dan 15 orang pada saat masa nifas (Dinkes Banyumas, 2014). Pemeriksaan antenatal sangat penting dalam upaya menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu maupun perinatal. Pemeriksaan antenatal memberikan manfaat dengan ditemukannya berbagai kelainan yang

3 menyertai kehamilan secara dini, sehingga dapat di perhitungkan dan di persiapkan langkah-langkah dalam pertolongan persalinannya (Manuaba, 2010; h.109). Pada tahun 2015 di Puskesmas II Kembaran tercatat tidak terdapatkasus kematian pada ibu baik ketika hamil, bersalin, dan nifas. Hal ini menunjukkan bahwa pelayanan yang terintegrasi telah merata dan tepat pada sasaran. Sedangkan, angka lahir hidup bayi sebanyak 625,316 laki-laki dan 309 perempuan dengan angka lahir mati yang dilaporkan sebanyak 0 per 1000 kelahiran hidup. Namun, jumlah kematian neonatal tercatat sebanyak 13 per 1000 kelahiran hidup, jumlah bayi mati sebanyak4 bayi dan jumlah balita mati sebanyak 5 balita yang merupakan 5 laki-laki dan 4 perempuan. Kematian neonatal dan bayi banyak dipengaruhi olehintra Uterin Fetal Distress (IUFD) dan Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR). Angka kematian bayi adalah 6 per 1000 kelahiran hidup sedangkan angka kematian balita adalah 8 per 100.000 kelahiran hidup. Penyebab kematian disebabkan oleh penyakit yang diderita ibu hamil seperti jantung, hipertensi dan lain sebagainya sehingga diperlukan kesadaran yang tinggi. (Profil Kesehatan Puskesmas I Kembaran). Tugas seorang bidan adalah mampu memberikan asuhan persalinan dalam upaya mencapai pertolongan yang bersih dan aman dengan memperhatikan aspek asuhan sayang ibu dan sayang bayi. Tujuan asuhan persalinan normal adalah mengupayakan kelangsungan hidup dan mencapai derajat kesehatan yang tinggi bagi ibu dan bayinya, melalui berbagai upaya

4 yang terintegrasi dan lengkap serta intervensi minimal serta prinsip keamanan da kualitas pelayanan dapat terjaga pada tingkat yang optimal (Prawirohardjo, 2014; h.335). Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan di desa Ledug tahun 2014 sebesar 85,5% mengalami kenaikan dibanding tahun 2015 sebesar 101,8% (Profil Puskesmas Kembaran 2, 2015) Berdasarkan latar belakang tersebut penulis merasa tertarik untuk menyusun Karya Tulis Ilmiah dengan judul "Asuhan Komprehensif pada kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir dan perencanaan KB di Puskesmas 2 Kembaran Kabupaten Banyumas". Penulis sangat berharap dengan dilakukan Asuhan Kebidanan Komprehensif, penulis dapat ikut berperan dalam menurunkan AKI dan meningkatkan kesehatan ibu dan anak yang optimal di Kabupaten Banyumas terutama diwilayah kerja Puskesmas 2 Kembaran. B. Tujuan Penyusunan KTI 1. Tujuan Umum Penulis mampu melakukan asuhan Kebidanan Komprehensif pada ibu hamil, bersalin, nifas, bayi baru lahir normal dan perencanaan KB sesuai dengan standar pelayanan kebidanan dan melakukan pendokumentasian dengan metode SOAP.

5 2. Tujuan Khusus a. Mampu melakukan asuhan kehamilan dari pengkajian, diagnosa potensial, identifikasi kebutuhan akan tindakan segera atau kolaborasi dan konsultasi, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. b. Mampu melakukan asuhan persalinan dari pengkajian, diagnosa potensial, identifikasi kebutuhan akan tindakan segera atau kolaborasi dan konsultasi, perencanaan, pelaksanaan, evaluasi. c. Mampu melakukan asuhan bayi baru lahir dari pengkajian, diagnosa potensial, identifikasi kebutuhan akan tindakan segera atau kolaborasi dan konsultasi, perencanaan, pelaksanaan, evaluasi. d. Mampu melakukan asuhan nifas dari pengkajian, diagnosa potensial, identifikasi kebutuhan akan tindakan segera atau kolaborasi dan konsultasi, perencanaan, pelaksanaan, evaluasi. e. Mampu melakukan perencanaan Keluarga Berencana (KB) dari pengkajian, diagnosa potensial, identifikasi kebutuhan akan tindakan segera atau kolaborasi dan konsultasi, perencanaan, pelaksanaan, evaluasi. f. mampu melakukan asuhan Kebidanan Komprehensif pada ibu hamil, bersalin, nifas, bayi baru lahir normal dan perencanaan KB sesuai dengan standar pelayanan kebidanan dan melakukan pendokumentasian dengan metode SOAP.

6 C. Ruang Lingkup 1. Sasaran Sasaran pada kasus ini pada Ny. M mulai dari kehamilan trimester III, bersalin, bayi baru lahir, nifas dan masa antara (KB) 2. Tempat Pengambilan kasus ini dilakukan di wilayah Puskesmas 2 Kembaran, Kecamatan Kembaran, Kabupaten Banyumas. 3. Waktu a. Penyusunan proposal dilaksanakan dari bulan Januari 2017 sampai dengan bulan februari 2017. b. Pengambilan kasus dilaksanakan dari bulan Mei 2017sampai bulan Juni 2017. c. Penyusunan Karya Tulis Ilmiah dilaksanakan dari bulan Januari 2017 sampai bulan Mei 2017 D. Metode Memperoleh Data Dalam pengambilan data menggunakan 7 langkah varney yang terdiri dari pengumpulan data dasar, interprtasi data, diagnosa potensial, identifikasi kebutuhan segera, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Teknik pengumpulan data dengan cara memperoleh data primer dan data sekunder.

7 1. Data Primer a. Pengumpulan data dilakukan menggunakan metode anamnesis dan pemeriksaan fisik, sehinggga memberikan hasil secara langsung. b. Observasi dan pengamatan Observasi dilakukan dengan melakukan pengamatan secara langsung kepada responden untuk mencari perubahan atau hal-hal yang akan diteliti. c. Pemeriksaan fisik Pemeriksaan fisik dilakukan untuk mengetahui adanya kondisi yang tidak normal dari klien, yeng terdiri dari pemeriksaan inspeksi, perkusi dan auskultasi 1) Inspeksi 2) Palpasi 3) Perkusi 4) Auskultasi 5) Pemeriksaan penunjang Merupakan gambaran real time pada layar ultrasonik yang dihasilkan oleh gelombang suara yang dipentulkan kembali dari organ, cairan dan jaringan yang berhadapan dengan jernih didalam uterus sehingga dapat mengetahu usia gestasi, perkembangan janin dan deteksi abnormalitas pada janin dan plasenta (Williams, 2012;h: 132)

8 2. Pengumpulan data sekunder Menurut Sistyawati (2010;h: 109) menyebutkan bahwa data sekunder yaitu : penulis mendapatkan data terbentuk dokumen seperti data status buku KIA pasien, resgister pasien dan laporan persalinan. E. Sistematika Penulisan BAB I : PENDAHULUAN Bab ini membahas mengenai pendahuluanyang meliputi latar belakang, rumusan masalah, tujuan, ruang lingkup,metode memperoleh data dan sistematika penulisan. BAB II : TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori Medis Asuhan kebidanan komprehensifdimulai dari kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, nifas dan perencanaan KB, definisi, etiologi atau faktor predisposisi, fisiologi dan patologi, tanda dan gejala, pemeriksaan penunjang dan penatalaksanaan. B. Tinjauan Teori Menguraikan tentang asuhan kebidanan komprehensif pada kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, nifas dan KB. C. Asuhan kebidanan Manajemen kebidanan menggunakan 7 langkah varney meliputi pengumpulan data dasar untuk mengumpulkan data yang diperlukan, interpretasi data untuk menemukan masalah

9 atau diagnosa, mengidentifikasi diagnosa atau masalah potensial, mengidentifikasi dan menetapkan kebutuhan yang memerlukan penanganan segera, merencanakan asuhan kebidanan secara menyeluruh, melaksanakan perencanaan dan melakukan evaluasi. D. Aspek hukum Landasan hukum baik undang-undang maupun kepmenkes dan standar pelayanan dan standar pelayanan kebidanan yang mengatur tugas pokok bidan dan kompetensi bidan.