PENGARUH SUBSTITUSI TEPUNG SUKUN TERHADAP KUALITAS ROTI MANIS HERLINA NOVITASARI

dokumen-dokumen yang mirip
KUALITAS MI BASAH DENGAN SUBSTITUSI JAGUNG ARTIKEL

PENGARUH PEMAKAIAN KULIT BUAH NAGA MERAH TERHADAP KUALITAS KUE KU

PENGARUH SUBSTITUSI TEPUNG PISANG KEPOK TERHADAP KUALITAS COOKIES. Oleh: NURHAMIDAH RANGKUTI

PENGARUH SUBSTITUSI TEPUNG KACANG MERAH TERHADAP KUALITAS COOKIES ARTIKEL

I. PENDAHULUAN. (2) Identifikasi Masalah, (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian,

Disusun Oleh : J

Pengaruh Ekstrak Rosella Terhadap Kualitas Es Krim Susu Kedelai

KUALITAS DAN DAYA TERIMA NAGASARI PADAT GIZI SEBAGAI MAKANAN ANAK BALITA

PENGARUH SUBSTITUSI TEPUNG UBI JALAR UNGU TERHADAP KUALITAS ROTI TAWAR. Oleh: VEBY YULIANDARI

Food Science and Culinary Education Journal

PENGARUH SUBSTITUSI TEPUNG UBI JALAR UNGU TERHADAP KUALITAS PUTU AYU LAMTIUR ESTER SUKIYAKI

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan hidup. Pemenuhan kebutuhan pangan dapat dilakukan dengan

PEMBUATAN ROMO (ROTI MOCAF) YANG DIPERKAYA DENGAN TEPUNG KACANG HIJAU (Vigna radiata L.) SEBAGAI SUMBER PROTEIN SKRIPSI OLEH:

SUBSTITUSI TEPUNG BIJI NANGKA PADA PEMBUATAN KUE BOLU KUKUS DITINJAU DARI KADAR KALSIUM, TINGKAT PENGEMBANGAN DAN DAYA TERIMA

KADAR PROTEIN, SIFAT FISIK DAN DAYA TERIMA KULIT BAKPIA YANG DISUBSTITUSI TEPUNG JAGUNG NASKAH PUBLIKASI

I PENDAHULUAN. Pemikiran, 1.6 Hipotesis Penelitian, dan 1.7 Tempat dan Waktu Penelitian.

PENGARUH SUBSTITUSI TEPUNG UBI JALAR UNGU TERHADAP KUALITAS ROTI TAWAR

PENGARUH SUBSTITUSI TEPUNG BENGKUANG TERHADAP KUALITAS BROWNIES KUKUS

1. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENDAHULUAN. terigu dari negara Timur Tengah seperti Turki, Srilanka, dan Australia. Impor

ARTIKEL ILMIAH TINGKAT PENGEMBANGAN DAN DAYA TERIMA BOLU KUKUS YANG DIFORMULASI SEBAGIAN DENGAN TEPUNG SUKUN

Padang, Maret Putri Lina Oktaviani

BAB I PENDAHULUAN. penganekaragaman produk pangan, baik berupa serealia (biji-bijian), tahun terjadi peningkatan konsumsi tepung terigu di

KUALITAS MIE BASAH DENGAN SUBSTITUSI TEPUNG BIJI KLUWIH (Artocarpus communis G.Forst)

I PENDAHULUAN. (5) Kerangka Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian, dan (7) Tempat dan Waktu

PENGARUH SUBSTITUSI EKSTRAK BIT TERHADAP KUALITAS DONAT LIANDA SEPTIKA

ARTIKEL ILMIAH PENGARUH PERBANDINGAN TEPUNG TERIGU DAN TEPUNG BONGGOL. PISANG ( Musa paradisiaca ) TERHADAP DAYA SERAP AIR DAN DAYA TERIMA BROWNIES

BAB 1 PENDAHULUAN. akan tetapi sering dikonsumsi sebagai snack atau makanan selingan. Seiring dengan meningkatnya pengetahuan masyarakat tentang gizi

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara beriklim tropis yang memiliki potensi di sektor

PENGARUH SUBSTITUSI TEPUNG JAGUNG (Zea mays L.) DALAM PEMBUATAN COOKIES. ABSTRACT

BAB I PENDAHULUAN. seperti selulosa, hemiselulosa, dan pektin. Karbohidrat pada ubi jalar juga

EVALUASI MUTU MI INSTAN YANG DIBUAT DARI PATI SAGU LOKAL RIAU. Evaluation on the Quality of Instant Noodles Made From Riau Sago Starch

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Mutu gizi makanan seseorang dapat diperbaiki dengan mengkonsumsi

I PENDAHULUAN. Penelitian merupakan sebuah proses dimana dalam pengerjaannya

1 I PENDAHULUAN. yang cukup baik terutama kandungan karbohidrat yang tinggi.

UJI DAYA TERIMA DAN KANDUNGAN GIZI NASI DENGAN PENAMBAHAN LABU KUNING DAN JAGUNG MANIS

ANALISIS KUALITAS SALA TERASI

PENGARUH PENGGUNAAN SARI WORTEL TERHADAP KUALITAS DONAT SRI ULINA BR SINUHAJI

Lampiran 1 FORMULIR UJI KESUKAAN (UJI HEDONIK) 3. Netralkan indera pengecap anda dengan air putih setelah selesai mencicipi satu sampel.

BAB I LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, teksturnya yang lembut sehingga dapat dikonsumsi anak-anak

SUBSTITUSI LABU KUNING TERHADAP KUALITAS KUE MANGKOK

Tabel 1.1 Volume Impor Gandum di Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENGARUH PERBANDINGAN PISANG RAJA DAN TERIGU TERHADAP KARAKTERISTIK KUE KUKUS SKRIPSI. Oleh : RIA RUMINDO PURBA NIM :

PENGARUH SUBSITUSI TEPUNG TALAS TERHADAP KUALITAS COOKIES OLEH NANI LESTARI / 2010

TINJAUAN PUSTAKA. pisang raja berasal dari kawasan Asia Tenggara dan pulau-pulau pasifik barat. Selanjutnya

SUBSTITUSI PISANG MASAK SEHARI TERHADAP KUALITAS BOLU KUKUS. Oleh: WENGGI SARTIKA SARI

PERBANDINGAN KADAR GLUKOSA DAN UJI ORGANOLEPTIK PRODUK OLAHAN MAKANAN DENGAN BAHAN DASAR KENTANG DAN UBI JALAR

PENDAHULUAN. Pangan merupakan bahan-bahan yang dimakan sehari-hari untuk memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. antara lain serealia, palmae, umbi-umbian yang tumbuh subur di hampir

PENGARUH SUBSTITUSI BEKATUL TERHADAP MUTU ORGANOLEPTIK DAN KADAR SERAT KUE KEMBANG LOYANG

BAB I PENDAHULUAN. Pemanfaatan tepung-tepungan lokal atau non terigu saat ini telah menjadi

PENGARUH SUBSTITUSI TEPUNG TERIGU DAN JENIS PENSTABIL DALAM PEMBUATAN COOKIES UBI JALAR

PENGARUH KECEPATAN PUTAR PENGADUKAN ADONAN TERHADAP SIFAT FISIK ROTI ABSTRACT ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Makanan tradisional merupakan wujud budaya yang berciri kedaerahan,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

PENGARUH KECEPATAN PUTAR PENGADUKAN ADONAN TERHADAP SIFAT FISIK ROTI

PENGARUH SUBSTITUSI SUKROSA DENGAN FRUKTOSA PADA PROSES PEMBUATAN ROTI BERBAHAN DASAR TEPUNG TERHADAP SIFAT FISIKOKIMIA SKRIPSI.

PENGARUH SUBSTITUSI TEPUNG KACANG MERAH TERHADAP KUALITAS BOLU GULUNG

I PENDAHULUAN. Umumnya dalam sebuah penelitian diawali dengan identifikasi masalah. hipotesis dan sekaligus untuk menjawab permasalahan penelitian.

I PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian, dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian.

PENGARUH PROPORSI TERIGU MOCAF (MODIFIED CASSAVA FLOUR) DAN PENAMBAHAN TEPUNG FORMULA TEMPE TERHADAP HASIL JADI FLAKE

SUBSTITUSI TEPUNG LABU KUNING TERHADAP TINGKATPENGEMBANGAN DAN DAYA TERIMA CAKE LABU KUNING

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penyangraian bahan bakunya (tepung beras) terlebih dahulu, dituangkan

BAB I PENDAHULUAN. yang rentan mengalami masalah gizi yaitu kekurangan protein dan energi.

I PENDAHULUAN. hidup dan konsumsinya agar lebih sehat. Dengan demikian, konsumen saat ini

I PENDAHULUAN. Kerangka Penelitian, (6) Hipotesis Penelitian, (7) Waktu dan Tempat Penelitian.

KARAKTERISTIK DAN UJI PENERIMAAN KONSUMEN TERHADAP DONAT SUBSTITUSI TEPUNG JALEJO HINGGA 50 PERSEN

BAB I PENDAHULUAN. Mie adalah makanan alternatif pengganti beras yang banyak. dikonsumsi masyarakat. Mie menjadi populer dikalangan masyarakat karena

I. PENDAHULUAN. Tanaman nangka (Artocarpus heterophyllus Lamk.) adalah jenis tanaman

EVALUASI KARAKTERISTIK FISIK, KIMIA DAN SENSORI ROTI DARI TEPUNG KOMPOSIT BERAS, UBI KAYU, KENTANG DAN KEDELAI DENGAN PENAMBAHAN XANTHAN GUM

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. DAFTAR ISI... iv. DAFTAR GAMBAR... v. DAFTAR TABEL... vi. DAFTAR LAMPIRAN. viii

I. PENDAHULUAN. alternatif (Suryana dan Purwoto, 1996). dan serat. Bentuk buah sukun padat dan sering disebut sebagai Bread fruit.

BAB I PENDAHULUAN. Mie merupakan jenis makanan hasil olahan tepung yang sudah. dikenal oleh sebagian besar masyarakat Indonesia. Mie juga merupakan

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PROGRAM STUDI ILMU GIZI FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

I. PENDAHULUAN. ketergantungan terhadap tepung terigu, maka dilakukan subtitusi tepung terigu

BAB I PENDAHULUAN. (APTINDO, 2013) konsumsi tepung terigu nasional meningkat 7% dari tahun

I PENDAHULUAN. Hipotesis Penelitian, Tempat dan Waktu Penelitian. dapat diolah menjadi berbagai jenis makanan bernilai gizi tinggi seperti kacang

I. PENDAHULUAN. kurangnya Indonesia dalam menggali sumberdaya alam sebagai bahan pangan

PENGARUH TEPUNG KOMPOSIT JAGUNG (Zea mays l), KACANG HIJAU DAN UBI JALAR KUNING TERHADAP TINGKAT PENGEMBANGAN DAN DAYA TERIMA BOLU KUKUS

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini ketergantungan masyarakat terhadap tepung terigu untuk

PENGARUH PENGGUNAAN BUBUR BUAH LABU KUNING KUKUS SEBAGAI FAT REPLACER TERHADAP SIFAT FISIKOKIMIA DAN ORGANOLEPTIK REDUCED FAT COOKIES JAGUNG

mi. Sekitar 40% konsumsi gandum di Asia adalah mi (Hoseney, 1994).

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

PEMBUATAN MIE SUKUN (KAJIAN SUBTITUSI SUKUN KUKUS DAN PENAMBAHAN TELUR) SKRIPSI. Oleh : INDARTY WIJIANTI

ABSTRAK. Kata kunci : puree labu kuning, tapioka, bika ambon.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

KESIMPULAN DAN SARAN KESIMPULAN. Hasil penelitian menunjukkan bahwa subtitusi pati ganyong pada

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini masyarakat banyak mengonsumsi mi sebagai makanan alternatif

PENGARUH FORMULASI PENAMBAHAN TEPUNG SUKUN DALAM PEMBUATAN MIE KERING. Panggung, kec. Pelaihari, kab Tanah Laut, Kalimantan Selatan

SUBTITUSI TEPUNG PISANG AWAK (Musa paradisiaca var Awak) DAN IKAN LELE DUMBO (Clariasis garipinus) DALAM PEMBUATAN BISKUIT SERTA UJI DAYA TERIMANYA

e-journal Boga. Volume 03 Nomor 02. Yudisium Mei Tahun Hal. 1-8

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENDAHULUAN. kemiskinan. Padahal potensi umbi-umbian cukup tinggi untuk digunakan sebagai

I PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai: (1) Latar Belakang, (2) Identifikasi Masalah,

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah salah satu negara yang terbentang di sepanjang garis

SEMINAR NASIONAL PEMBUATAN ROTI MANIS DARI TEPUNG UBI JALAR PUTIH

BAB I PENDAHULUAN. talas memiliki ukuran granula pati yang sangat kecil yaitu 1-4 µm. ukuran

Transkripsi:

PENGARUH SUBSTITUSI TEPUNG SUKUN TERHADAP KUALITAS ROTI MANIS HERLINA NOVITASARI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA FAKULTAS PARIWISATA DAN PERHOTELAN UNIVERSITAS NEGERI PADANG Wisuda Periode: September 2017

1

1 PENGARUH SUBSTITUSI TEPUNG SUKUN TERHADAP KUALITAS ROTI MANIS Herlina Novitasari 1, Elida 2, Wirnelis Syarif 3 Program Studi Pendidikan Kesejahteraan Keluarga FPP Universitas Negeri Padang Email: herlinanovitasari28@gmail.com Abstrak Latar belakang penelitian ini adalah masih kurangnya pemanfaatan bahan pangan lokal yaitu tepung sukun. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh substitusi tepung sukun sebanyak 20%,30% dan 40% terhadap kualitas volume, warna kulit, bentuk,aroma, tekstur dan rasa pada roti manis. Jenis penelitian ini adalah eksperimen murni (true eksperimen) dengan menggunakan metode rancangan acak lengkap. Data yang digunakan adalah data primer yang bersumber dari 5 orang panelis ahli yaitu dosen tata boga dengan mengisi format uji organoleptik. Analisis data menggunkan ANAVA, jika Fhitung > F tabel maka dilanjutkan dengan uji Duncan. Hasil penelitian yaitu terdapat pengaruh yang signifikan dari substitusi tepung sukun terhadap kualitas roti manis sebanyak 20% menghasilkan roti manis dengan kualitas terbaik, meliputi volume mengembang, aroma sukun dan tekstur halus. Kata Kunci : Tepung Sukun, Roti Manis, Kualitas Roti Manis Abstract The background of this study was the lack of utilization materials local food namely sukun flour. The purpose of this research was to analyzed substitution effect of sukun flour peel as much as 20%, 30% and 40% to the quality of volume, skin color, shape, aroma, texture and taste of sweet breads. This type of research was purely experimental with a completely randomized design method. The data used were primary data sourced from 5 expert panelists namely culinary lecturers by proposed the organoleptic test format. Analyzed of data using ANAVA, if Fcount> Ftable then continued with Duncan test. The result of the research showed that there was a significant influence of sukun flour substitution on sweet bread quality as much as 20% produced the best quality,covering volume exspands, aroma sukun, fine texture. Keywords: Sukun, sweet bread, Quality of sweet bread 1 Prodi Pendidikan Kesejahteraan Keluarga untuk Wisuda periode September 2017 2 Dosen Jurusan Ilmu Kesejahteraan Keluarga FPP-UNP 1

2 A. Pendahuluan Roti merupakan salah satu makanan sumber karbohidrat yang umum dikonsumsi oleh masyarakat luas. Bahan utama yang digunakan dalam pembuatan roti yaitu tepung terigu. Menurut Anni Faridah (2008:13-14) Bahan utama yang digunakan untuk membuat roti adalah tepung terigu. Jenis terigu yang dipakai untuk pembuatan roti adalah terigu dengan kandungan gluten atau protein gandum yang tinggi. Mengingat Indonesia merupakan negara pengimpor tepung terigu terbesar dinegara turki. Berdasarkan data Aptindo (Asosiasi Produsen Tepung Terigu) pada tahun 2011 mencapai 680.125 ton. Untuk mengurangi impor tepung terigu perlu dicari bahan yang berasal dari bahan pangan lokal yang dapat digunakan untuk substitusi tepung terigu dan mengurangi ketergantungan bahan baku terigu adalah pemanfaatan tanaman lokal seperti sukun. Hal ini sesuai dengan penetapan peraturan presiden no 22 tahun 2009 pada pasal 1 yaitu sebagai berikut: 1. Menetapkan kebijakan percepatan penganekaragaman konsumsi pangan berbasis sumber daya lokal. 2. Kebijakan percepatan penganekaragaman konsumsi pangan berbasis sumber daya local sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menjadi acuan bagi pemerintah dan pemerintah daerah dalam melakukan perencanaan, penyelenggaraan, evaluasi dan pengedalian percepatan penganekaragaman konsumsi pangan berbasis sumber daya lokal. Masyarakat pada umumnya kurang dapat memanfaatkan buah sukun. Kebanyakan masyarakat mengolah sukun dengan cara digoreng ataupun dijadikan keripik sukun. Buah sukun tidak dapat tahan lama setelah dipetik, sehingga memerlukan suatu perlakuan khusus yang dapat membuat sukun lebih tahan lama. 2

3 Menurut Dwi Asih Sunarwati (2011:2) Buah sukun yang disimpan dalam waktu yang lama (lebih dari 7 hari), akan menjadi matang dan bertekstur lembek. Untuk mencegah terjadinya pematangan dan penurunan kualitas sukun tersebut, maka mengolahnya dengan mengeringkannya. Menurut Ketty Husna Wardhany (2012: 57) Agar dapat disimpan lebih lama sebagai bahan pangan, buah sukun dapat diolah menjadi tepung sukun, pasta sukun, tapai sukun, pati sukun, dll. Program penganekaragaman pangan dari buah sukun dilakukan sebagai salah satu cara untuk memanfaatkan buah sukun yang berlimpah pada musim panen dan mengembangkan produk pangan. Salah satu pemanfaatan sukun adalah membuat tepung sukun. Tujuan pembuatan tepung sukun antara lain untuk memperpanjang masa simpan. Tepung sukun dapat dimanfaatkan secara keseluruhan karena kandungan gizi yang baik yang dimiliki oleh tepung sukun. Menurut Ketty Husna Wardhany (2012: 57) Sukun dapat menjadi sumber tepung dengan dengan kandungan mineral dan vitamin yang lebih baik dari pada beras. kandungan vitamin C, kalsium fosfor buah sukun yang telah diolah menjadi tepung justru lebih banyak dibandingkan pada buah sukun yang dikonsumsi tanpa pengolahan. Menurut Direktorat Gizi Departemen Kesehatan RI.1981 kandungan gizi tepung sukun yaitu karbohidrat 78,90 gr, lemak 0,80gr, protein 3,60 gr, vitamin B1 0,34 mg, vitamin B2 0,17 mg, vitamin C 47,0 mg, kalsium 58,50 mg, fosfor 165,20 mg, zat besi 1,10 mg. Tepung sukun merupakan bahan setengah jadi yang diolah dari buah sukun melalui proses pemotongan, penjemuran dan pengeringan. 3

4 Penggunaan tepung sukun sebagai bahan dasar produk olahan patiseri dapat mengurangi ekspor tepung terigu. Salah satu cara pemanfaatan tepung sukun ini adalah dengan membuatnya menjadi roti manis. Untuk menambah varian roti manis dimasyarakat serta memanfaatkan bahan pangan lokal. Tepung sukun dapat disubstitusikan dalam pembuatan roti manis karena bahan yang digunakan dalam pembuatan roti manis yaitu tepung terigu yang diimpor dari negara lain, dapat diganti dengan bahan lain yaitu tepung sukun. Selain itu tekstur dari tepung sukun sama seperti tepung terigu, butirannya halus, serta dapat memberikan terobosan baru dari tepung sukun, agar pamanfaatan sukun tidak dikenal sebagai keripik yang selama ini kita ketahui, tetapi sukun bisa dibuat sebagai pembuatan roti manis. Berdasarkan permasalahan di atas penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh substitusi tepung sukun sebanyak 0%, 20%, 30%, 40% terhadap kualitas eksternal roti manis (volume,warna dan bentuk) dan kualitas internal roti manis (aroma, tekstur dan rasa) pada roti manis. B. Metode Jenis penelitian ini adalah eksperimen, yaitu melakukan percobaan langsung pada pembuatan roti manis dengan substitusi tepung sukun. Variabel bebas (X) terdiri dari empat variabel yaitu substitusi tepung sukun sebanyak 0%,20% 30% (dan 40%. Variabel terikat yaitu kualitas roti manis yang dihasilkan meliputi kualitas eksternal (volume (Y 1 ), warna kulit (Y 2 ), (bentuk (Y 3 ), dan kualitas internal (aroma (Y 4 ), tekstur (Y 5 ) dan rasa (Y 6 )). Penelitian ini dilakukan di 4

NILAI 5 Workshop Tata Boga Jurusan Ilmu Kesejahteraan Keluarga, Fakultas Pariwisata dan Perhotelan, Universitas Negeri Padang pada tanggal 13 Juni 2017 sampai dengan 15 Juni 2017. Jenis data yang digunakan adalah data primer yang terdiri dari 5 orang panelis ahli yang mengisih angket yang berupa pertanyaan-pertanyaan untuk direspon. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari empat perlakuan dan tiga kali ulangan. Data yang diperoleh dari uji organoleptik disusun dalam bentuk tabel dan dianalisis dengan analisis varian (ANAVA) dan dilanjutkan dengan uji Duncan Multiple Range Test (DMRT). C. Hasil dan Pembahasan 1. Hasil Penelitian a. Deskripsi Data Kualitas Roti Manis dengan Substitusi Tepung Sukun (0%, 20%, 30% dan 40%) pada Uji Jenjang 5 4 3 2 1 3.89 3.86 4 3.61 3.6 3.6 3.84 3.8 3.93 3.4 3.44 3.48 3.77 3.78 3.8 3.83 3.92 3.48 3.9 3.99 3.56 3.86 3.97 3.92 3.93 3.82 3.94 3.93 3.71 3.8 3.93 3.87 3.2 2.8 1.8 1 0 Kualitas Volume Mengembang Kualitas Warna Kuning Kecoklatan Kualitas Bentuk Bulat Diameter7 cm Kualitas Aroma Ragi Kualitas Aroma Tepung Sukun Kualitas Tekstur Lembut Kualitas Kualitas Rasa Kualitas Rasa Tekstur Halus Manis Sukun X0 X1 X2 X3 KUALITAS Gambar 1. Uji Jenjang Kualitas Roti Manis dengan Substitusi Tepung Sukun Berdasarkan gambar 1 di atas, dapat dijelaskan bahwa nilai rata-rata uji jenjang untuk kualitas volume roti manis dengan substitusi tepung sukun 0% (X 0 ), 20% (X 1 ) 30% (X 2 ) dan 40% (X 3 ). Pada kualitas volume 40% (X 3 ) adalah 5

6 kurang mengembang. kualitas (X 3 ) adalah cukup berwarna kuning kecoklatan. Kualitas 40% (X 3 ) kurang berbentuk bulat diameter 7 cm. kualitas aroma 40% (X 3 ) adalah kurang beraroma ragi dan kualitas Aroma sukun 0% (X 0 ), adalah tidak beraroma sukun. pada kulitas tekstur lembut 40% (X 3 ) adalah kurang bertekstur lembut dankualitas tekstur halus 40% (X 3 ) kurang bertekstur halus. Pada kualitas rasa 0% (X 0 ), 20% (X 1 ) 30% (X 2 ) dan 40% (X 3 ) adalah manis. Pada kualitas rasa sukun 0% (X 0 ), adalah tidak terasa sukun. b. Uji Hipotesis 1) Pengaruh Substitusi Tepung Sukun 20%, 30%, 40% Terhadap Uji Jenjang Kualitas Eksternal Roti Manis. Hasil uji statistik membuktikan bahwa Ha diterima (F hitung > F tabel) yang artinya terdapat pengaruh nyata pada substitusi tepung sukun terhadap kualitas roti manis pada uji jenjang yang meliputi kualitas eksternal volume ( Mengembang), warna kulit (Kuning Kecoklatan) dan bentuk (Bulat diameter 7 cm). Tabel 1. Hasil Analisis Varian (ANAVA) Variabel Indikator Hasil Uji Statistik (F hitung sampel > Ftabel 5%) Kualitas Eksternal Roti Manis Volume mengembang 112 > 3.49 Warna Kuning kecoklatan 4.5 > 3.49 Bentuk bulat diameter 7cm 18.5 > 3.49 Berdasarkan tabel di atas, terdapat pengaruh dan perbedaan yang nyata terhadap kualitas volume (mengembang), warna (kuning kecoklatan). Bentuk (bulat diameter 7 cm), maka dilanjutkan dengan uji Duncan. Dapat dilihat pada tabel dibawah ini. 6

7 Tabel 2. Uji Lanjut Duncan Multiple Range Test Terhadap Kualitas Volume Mengembang Roti Manis Kode Selisih Variabel Jumlah LSR Ket A x o - x 3 4.00 1.07 = 2,93 0.40 B x o - x 2 4.00 2.13 = 1.87 0.42 C x o - x 1 4.00 3.53 = 0.47 0.40 D x 1 - x 3 3.53 1.07 = 2.46 0.43 E x 1 x 2 3.53 2.13 = 1.4 0.41 F x 2 - x 3 2.13 1.07 = 1.05 0.43 Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa 2.93 > 0.43, 1.87 > 0.42, 0.47 > 0.40, 2.46 > 0.43, 1.4 > 0.41 dan 1.05 > 0.43 maka A, B, C,D,E Dan F memiliki perbedaan yang nyata pada kualitas volume mengembang karena selisih antar variabel A, B, C, D,E dan F > LSR. Tabel 3. Uji Lanjut Duncan Multiple Range Test Terhadap Kualitas Warna Kuning Kecoklatan Roti Manis Kode Selisih Variabel Jumlah LSR Ket A x o - x 3 4.00 2.73 = 1.27 0.83 B x o - x 2 4.00 3.07 = 0,93 0.80 C x o - x 1 4.00 3.33 = 0.67 0.77 = D x 1 - x 3 3.33 2.73 = 0,6 0.83 = E x 1 x 2 3.33 3.07 = 0.26 0.80 = F x 2 - x 3 3.07 2.73 = 0.34 0.83 = Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa 1.27 > 0.83 dan 0.93 > 0.80 maka A, dan B memiliki perbedaan yang nyata pada kualitas volume mengembang karena selisih antar variabel A dan B > LSR. Sedangkan 0.67 < 0.77, 0.6 < 0.83, 0.26 < 0.80, 0.34 < 0.83 maka C,D,E dan F tidak memiliki perbedaan yang nyata pada kualitas warna kuning kecoklatan karena selisih antar variabel A dan B < LSR. 7

8 Tabel 4. Uji Lanjut Duncan Multiple Range Test Terhadap Kualitas Bentuk Bulat Diameter 7 cm Roti Manis Kode Selisih Variabel Jumlah LSR Ket A x o - x 3 3.93 2.00 = 1.93 0.60 B x o - x 2 3.93 2.60 = 1.33 0.58 C x o - x 1 3.93 3.07 = 0.86 0.55 D x 1 - x 3 3.07 2.00 = 1.07 0.60 E x 1 x 2 3.07 2.60 = 0.47 0.58 = F x 2 - x 3 2.60 2.00 = 0.6 0.60 = Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa 1.93 > 0.60, 1.33 > 0.58, 0.86 > 0.55, 1.07 > 0.60 maka A,B,C dan D memiliki perbedaan yang nyata pada kualitas volume mengembang karena selisih antar variabel A,B,C dan D > LSR. Sedangkan 0.47 < 0.58, 0.6 < 0.60 maka E dan F tidak memiliki perbedaan yang nyata pada kualitas bentuk bulat diameter 7 cm karena selisih antar variabel E dan F < LSR. 2) Pengaruh Substitusi Tepung Sukun 20%, 30%, 40% Terhadap Uji Jenjang Kualitas Internal Roti Manis. Hasil uji statistik membuktikan bahwa Ha diterima (F hitung > F tabel) yang artinya terdapat pengaruh yang nyata pada substitusi tepung sukun terhadap kualitas uji jenjang yang meliputi kualitas internal aroma (ragi dan tepung sukun), tekstur (lembut dan halus), rasa (sukun). Sedangkan hasil uji statistik pada kualitas rasa (manis) membuktikan bahwa H a ditolak (F hitung < F tabel pada penggunaan tepung sukun karen tidak terdapat pengaruh yang nyata. 8

9 Tabel 3. Hasil Analisis Varian (ANAVA) Variabel Indikator Hasil Uji Statistik (F hitung sampel > Ftabel 5%) Kualitas Insternal Roti Manis Aroma ragi dan tepung 18.4 > 3.49 Sukun 24.37 > 3.49 Tekstur Lembut dan halus 97.7 > 3.49 14.5 > 3.49 Rasa Manis dan Sukun 2.26 < 3.49 26 > 3.49 Berdasarkan tabel di atas, terdapat pengaruh dan perbedaan yang nyata terhadap kualitas aroma (ragi dan tepung sukun), tekstur (halus dan lembut), rasa (manis dan sukun), maka dilanjutkan dengan uji Duncan. Dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Sedangkan rasa manis tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap kualitas roti manis tepung sukun. Tabel 5. Uji Lanjut Duncan Multiple Range Test Terhadap Kualitas Aroma Ragi Roti Manis Kode Selisih Variabel Jumlah LSR Ket A x o - x 3 3.93 1,93 = 2 0.63 B x o - x 2 3.93 2.60 = 1.33 0.61 C x o - x 1 3.93 3.07 = 0.86 0.58 D x 1 - x 3 3.07 1.93 = 1.14 0.63 E x 1 x 2 3.07 2.60 = 0.47 0.61 = F x 2 - x 3 2.60 1.93 = 0.67 0.63 = Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa 2 > 0.63, 1.33 > 0.61, 0.86 > 0.58, 1.14 > 0.63 maka A,B,C dan D memiliki perbedaan yang nyata pada kualitas volume mengembang karena selisih antar variabel A,B,C dan D > LSR. Sedangkan 0.47 < 0.61, 0.67 < 0.63 maka E dan F tidak memiliki perbedaan yang nyata pada kualitas aroma ragi roti manis karena selisih 9

10 antar variabel E dan F < LSR. Tabel 6. Uji Lanjut Duncan Multiple Range Test Terhadap Kualitas Aroma Tepung Sukun Roti Manis Kode Selisih Variabel Jumlah LSR Ket A x o - x 3 3.67 1.87 = 2.67 0.73 B x o - x 2 3.67 2.33 = 1.47 0.71 C x o - x 1 3.67 3.00 = 0.67 0.68 = D x 1 - x 3 3.00 1.00 = 2 0.73 E x 1 x 2 3.00 2.20 = 0.8 0.71 = F x 2 - x 3 2.00 1.00 = 1.2 0.73 Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa 2.67 > 0.73, 1.47 > 0.71, 2 > 0.73, 1.2 > 0.73 maka A,B,D dan F memiliki perbedaan yang nyata pada kualitas volume mengembang karena selisih antar variabel A,B,D dan F > LSR. Sedangkan 0.67 < 0.68, 0.8 < 0.71 maka C dan E tidak memiliki perbedaan yang nyata pada kualitas aroma tepung sukun roti manis karena selisih antar variabel C dan E < LSR. Tabel 7. Uji Lanjut Duncan Multiple Range Test Terhadap Kualitas Tekstur Lembut Roti Manis Kode Selisih Variabel Jumlah LSR Ket A x o - x 3 3.87 1.20 = 2.17 0.39 B x o - x 2 3.87 2.40 = 1.47 0.38 C x o - x 1 3.87 3.33 = 0.54 0.36 = D x 1 - x 3 3.20 1.20 = 2.13 0.39 E x 1 x 2 3.20 2.40 = 0.93 0.38 = F x 2 - x 3 2.13 1.20 = 1.2 0.39 Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa 2.17 > 0.39, 1.47 > 0.38, 2.13> 0.39, 1.2 > 0.39 maka A,B,D dan F memiliki perbedaan yang 10

11 nyata pada kualitas volume mengembang karena selisih antar variabel A,B,D dan F > LSR. Sedangkan 0.54 < 0.36, 0.93 < 0.38 maka C dan E tidak memiliki perbedaan yang nyata pada kualitas tekstur lembut roti manis karena selisih antar variabel C dan E < LSR. Tabel 8. Uji Lanjut Duncan Multiple Range Test Terhadap Kualitas Tekstur Halus Roti Manis Kode Selisih Variabel Jumlah LSR Ket A x o - x 3 3.87 1.87 = 2 0.73 B x o - x 2 3.87 2.87 = 1 0.71 C x o - x 1 3.87 3.27 = 0.6 0.68 = D x 1 - x 3 3.20 1.87 = 1.4 0.73 E x 1 x 2 3.20 2.87 = 0.4 0.71 = F x 2 - x 3 2.73 1.87 = 1 0.73 Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa 2. > 0.73, 1 > 0.71, 1.4 > 0.73, 1 > 0.73 maka A,B,D dan F memiliki perbedaan yang nyata pada kualitas volume mengembang karena selisih antar variabel A,B,D dan F > LSR. Sedangkan 0.6 < 0.68, 0.4 < 0.71 maka C dan E tidak memiliki perbedaan yang nyata pada kualitas tekstur halus roti manis karena selisih antar variabel C dan E < LSR. Tabel 9. Uji Lanjut Duncan Multiple Range Test Terhadap Kualitas Rasa Sukun Roti Manis Kod e Selisih Variabel Jumlah LSR Ket A x o - x 3 3.20 1.00 = 2.2 0.63 B x o - x 2 3.20 1.80 = 1.4 0.61 C x o - x 1 3.20 2.80 = 0.4 0.59 = D x 1 - x 3 2.80 1.00 = 1.8 0.63 E x 1 x 2 2.80 1.80 = 1 0.61 F x 2 - x 3 1.80 1.00 = 0.8 0.63 11

12 Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa 2.2 > 0.63, 1.4 > 0.61, 1.8 > 0.63, 1 > 0.61, 0.8 > 0.63 maka A,B,D, E dan F memiliki perbedaan yang nyata pada kualitas volume mengembang karena selisih antar variabel A,B,D,E dan F > LSR. Sedangkan 0.6 < 0.68, 0.4 < 0.71 maka C tidak memiliki perbedaan yang nyata pada kualitas rasa manis roti manis karena selisih antar variabel C < LSR. 2. Pembahasan a. Pengaruh Substitusi Tepung Sukun 0% 20% 30% dan 40% Terhadap Kualitas Eksternal roti manis 1) Kualitas Volume (Mengembang) Roti Manis dengan Substitusi Tepung Sukun (0%, 20%, 30% dan 40%) Hasil analisis ANAVA menyatakan Ha diterima yang artinya terdapat pengaruh perbedaan kualitas Volume (mengembang) terhadap substitusi tepung sukun. Hal ini juga terlihat dari rata-rata nilai uji organoleptik pada perlakuan 20% (X 1 ) 3.53 dengan kualitas berkategori mengembang dan 30%(X 2 ) 2.13 dengan kualitas berkategori cukup mengembang, sedangkan untuk 40% (X 3 ) 1.07 dengan kualitas berkategori kurang mengembang. Ragi mempunyai peranan penting dalam proses pengembangan menurut U.S Wheat Associates dalam skripsi Lusi Afriyanti (2005:74) jumlah ragi yang digunakan dalam pembuatan roti berkisar 3% hingga 9% tergantung dari lengkapnya formula. 12

13 2) Kualitas Warna (Kuning Kecoklatan) Roti Manis dengan Substitusi Tepung Sukun (0%, 20%, 30% dan 40%) Hasil analisis ANAVA menyatakan Ha diterima yang artinya terdapat pengaruh perbedaan kualitas warna kulit (kuning kecoklatan) terhadap substitusi tepung sukun pada roti manis. Terlihat dari rata-rata nilai uji organoleptik pada substitusi 20% (X 1 ) 3.33 dan 30% (X 2 ) 3.07 dengan kategori kualitas kuning kecoklatan sedangkan untuk 40%(X 3 )2.73 dengan kategori kualitas cukup kuning kecoklatan yang disebabkan oleh karamelisasi yaitu gula. Menurut Anni Faridah (2008:35). Fungsi gula dapat membantu dalam pembentukan warna kulit roti yang baik. Warna kulit juga diperoleh dari proses pemanggangan dengan suhu oven yang digunakan 180 0 C dengan lama pembakaran 10-15 menit. 3) Kualitas Bentuk (Bulat Diameter 7cm) Roti Manis dengan Substitusi Tepung Sukun (0%, 20%, 30% dan 40%) Pengujian statistic ANOVA mengungkapkan terdapat perbedaan pengaruh substitusi tepung sukun terhadap kualitas bentuk (bulat diameter 7cm) pada roti manis. Hal ini juga terlihat dari analisis uji organoleptik bahwa substitusi tepung sukun terhadap kualitas bentuk (bulat diameter 7cm) yang baik, karena nilai uji organoleptik pada substitusi 20% (X 1 ) 3.07 dengan kategori kualitas berbentuk bulat diameter 7cm dan 30% (X 2 ) 2.60 dengan kategori kualitas cukup berbentuk bulat diameter 7cm sedangkan untuk 40%(X 3 ) 2.00 dengan kualitas kategori kurang 13

14 berbentuk bulat diameter 7cm. dari ketiga perlakuan ternyata perlakuan yang 20% (X 1 ) yang memiliki nilai tertinggi dengan kualitas berbentuk bulat diameter 7cm. b. Pengaruh Substitusi Tepung Sukun 0% 20% 30% dan 40% Terhadap Kualitas Internal Roti Manis. 1) Kualitas Aroma Roti Manis dengan Substitusi Tepung Sukun (0%, 20%, 30% dan 40%) Hasil ANAVA menyatakan Ha diterima yang artinya terdapat pengaruh perbedaan kualitas aroma terhadap substitusi tepung sukun pada roti manis. Aroma ini diperoleh dari pemakaian ragi dalam pembutan roti (Suhardjto dalam skripsi Lusi Afriyanti 2005: 78). Penyebab kurangnya aroma ragi dalam substitusi 40% dikarenakan pemakaian tepung sukun dalam kadar yang cukup banyak. Aroma tepung sukun dipengaruhi oleh jumlah substitusi yang diberikan. Kesimpulan makin tinggi jumlah subsitusi yang diberikan makin tinggi aroma yang ditimbulkan. 2) Kualitas Tekstur (Lembut dan Halus) Roti Manis dengan Substitusi Tepung Sukun (0%, 20%, 30% dan 40%) Hasil ANAVA menyatakan Ha diterima yang artinya terdapat pengaruh perbedaan kualitas tekstur (lembut) terhadap substitusi tepung sukun pada roti manis. Tekstur merupakan jaringan yang halus dan lembut diakibatkan oleh bahan yang digunakan dalam pembutaan roti manis salah satunya adalah lemak, yang mana fungsi lemak dapat melembutkan roti. disamping itu menurut Heru Pramudia (2015:59) 14

15 Fungsi lemak dalam adonan Sebagai pelumas untuk memperbaiki tekstur. 3) Kualitas Rasa (Manis dan Sukun) Roti Manis dengan Substitusi Tepung Sukun (0%, 20%, 30% dan 40%) a) Kualitas Rasa (Manis) Roti Manis dengan Substitusi Tepung Sukun (0%, 20%, 30% dan 40%) Hasil statistik ANAVA menyatakan Ha ditolak dengan demikian dapat disimpulkan tidak terdapat pengaruh perbedaan substitusi tepung sukun terhadap kualitas rasa (manis) pada roti manis. Data ini didukung oleh uji organoleptik substitusi 40% (X 3 ) 2.93 dengan kualitas kurang terasa manis. Hal ini diakibatkan oleh pemakaian tepung sukun yang digunakan pada setiap perlakuan. b) Kualitas Rasa (Sukun) Roti Manis dengan Substitusi Tepung Sukun (0%, 20%, 30% dan 40%) Hasil statistik menyatakan Ha diterima dengan demikian dapat disimpulkan terdapat pengaruh perbedaan substitusi tepung sukun terhadap kualitas rasa (sukun) pada roti manis. Data ini didukung oleh uji organoleptik substitusi 40% (X 3 ) 3.20 dengan kualitas terasa sukun. Hal ini diperoleh dari pemakaian tepung sukun yang digunakan pada substitusi 40% (X 3 ) dengan kadar tepung sukun yang banyak. Rasa sukun di peroleh dari bahan itu sendiri yaitu tepung sukun. 15

16 D. Kesimpulan dan Saran 1. Kesimpulan Hasil uji statistik membuktikan bahwa Ha diterima yang artinya terdapat pengaruh nyata pada substitusi tepung sukun terhadap kualitas roti manis pada uji jenjang yang meliputi kualitas kualitas eksternal roti manis (volume, warna kulit dan bentuk) dan kualitas internal roti manis meliputi (aroma, tekstur dan rasa) serta Ha ditolak yang artinya tidak terdapat pengaruh nyata pada substitusi tepung sukun terhadap kualitas roti manis pada uji jenjang yang meliputi kualitas rasa manis pada roti manis. 2. Saran Setelah melakukan penelitian ini, penulis memberikan saran bagi pihak-pihak terkait dalam bidang tata boga, yaitu: berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, sebaiknya mensubstitusikan tepung sukun sebanyak 20% untuk menghasilkan kualitas yang bagus pada roti manis yang dihasilkan volume mengembang, warna kuning kecoklatan, bentuk bulat diameter 7cm, tekstur halus adan lembut, aroma ragi dan tepung sukun, rasa manis dan sukun. Apabila tepung sukun semakin banyak disubstitusikan maka tingkat volume tidak mengembang, warna kurang kuning kecoklatan tidak berbentuk bulat, tidak bertekstur halus dan lembut. Maka sebaiknya menggunakan tepung sukun sebanyak 20% dari jumlah tepung terigu yang digunakan, karena memberikan hasil terbaik untuk roti manis. 16

17 Daftar Pustaka Anni Faridah, dkk. 2008. PATISERI JILID 1 Untuk SMK. Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan, Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional. Asosiasi Produsen Tepung Terigu Indonesia. 2010. Laporan Asosiasi Produsen Tepung Terigu Indonesia. APTINDO,Jakarta 2011. Informasi Perkembangan Industri Tepung Terigu diindonesia. APTINDO, Jakarta Direktorat Gizi Departemen Kesehatan RI.1981. Daftar Kandungan Gizi. Jakarta: Bhartara Karya Aksara. Ketty Husnia Wardani.2012. Khasiat Istimewah Sukun. Yokyakarta:Rapha Publishing Lusi Afriyanti.2010. Pengaruh Subsitusi Tepung Ubi Jalar Merah Terhadap Kualitas Roti Manis.Skripsi.Padang.FPP-UNP. Perpres.RI.2009. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2009. Persantunan: Artikel ini diolah dari skripsi Herlina Novitasari dengan judul Pengaruh Substitusi Tepung Sukun Terhadap Kualitas Roti Manis dan ucapan terima kasih kepada pembimbing I Dr. Elida, M.Pd dan pembimbing II Dra. Wirnelis Syarif, M.Pd 17