Ir. F. H. RUNAWERI, MM. Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan Provinsi Papua Barat Research (Penelitian) diperlukan untuk menghasilan rekomendasi yang valid, berbasis: data, informasi, dan percobaan dengan metoda ilmiah Pengembangan adalah muara dari aplikasi hasil penelitian Kehutanan merupakan sektor multidimesi Penelitian yang komprehensive akan menghasilkan rekomendasi yang baik. Institusi Penelitian dan Pengembangan (Litbang) di Wilayah Papua meliputi: UNIPA, UNCEN, WWF, BPTP dan Balai Penelitian Kehutanan Disamping project litbang kehutanan yang mengakomodasi isu global, perlu juga mengakomodasi isu lokal di Papua 1
Pemantapan kawasan hutan Rehabilitasi hutan dan peningkatan daya dukung DAS Pengamanan hutan dan pengendalian kebakaran hutan Konservasi keanekaragaman hayati Revitalisasi pemanfaatan hutan dan industri kehutanan Pemberdayaan masyarakat di sekitar hutan Mitigasi dan adaptasi perubahan iklim sektor kehutanan Penguatan kelembagaan kehutanan KONDISI UMUM KEHUTANAN PAPUA Luas Daratan Provinsi Papua dan Papua Barat 42,22 juta ha (berdasarkan SK Menhutbun No. 891/Kpts-II/1999 luas kawasan hutan 39,39 juta ha) Hutan Papua merupakan : - Salah satu The Global Tropical Wilderness Areas selain Hutan Tropis Amazone dan Hutan Tropis Kongo ; - The Larger Tropical Rain Forest Ecosystem paling lengkap dan sangat unik terbentang dari pesisir pantai sampai Alpin ; - The World s Tropical Biodiversity Hotspots karena memiliki tingkat keanekaragaman hayati endemik sangat tinggi. Keragaman Etnis Budaya yang tinggi 2
Luas Hutan menurut Fungsi LUAS HUTAN MENURUT FUNGSI TYPES OF FOREST PAPUA LAND PAPUA PROV. WEST PAPUA PROV Protected Forest (Green) 10.619.090 7.638.676 2.980.414 Conservation Forest (Purple) 9.704.300 7.070.346 2.633.954 Production Forest (Yellow) 10.585.210 8.354.283 2.230.927 Limited Prod. Frst. (Light Green) 2.054.110 1.856.685 197.425 Convertion Forest (Red) 9.262.130 6.486.673 2.775.457 TOTAL 42.224.840 31.406.664 10.818.176 Ekonomi Kelembagaan Konflik Pengelolaan Hutan Dampak Pengelolaan Hutan Kelembagaan Hukum dan Kebijakan Pengelolaan Hutan 3
MISI : 1. Menjamin Keberadaan Hutan dengan luasan yang cukup dan sebaran yang proporsional 2. Mengoptimalkan aneka fungsi hutan dan ekosistem perairan yang meliputi fungsi konservasi, lindung dan produksi untuk mencapai manfaat lingkungan, social, budaya dan ekonomi yang seimbang dan lestari 3. Meningkatkan daya dukung DAS 4. Mendorong peranserta masyarakat, 5. Menjamin distribusi manfaat yang berkeadilan dan berkelanjutan, 6. Memantapkan koordinasi bidang Kehutanan antara provinsi dan kabupaten/kota, 7. Meningkatkan pendapatan petani perkebunan, 8. Meningkatkan kualitas produk perkebunan, 9. Meningkatkan SDM petani Kebijakan Strategis Kehutanan Papua Barat (1) Identifikasi, penataan batas dan pemetaan wilayah hak ulayat Review kawasan hutan dan perairan Redesign areal IUPHHK Pembentukan dan pengembangan KPH Pembangunan HTI Pengembangan HTR Pengembangan konservasi jenis, genetik dan ekosistem RHL / Mangrove Pengembangan Biofuel 4
Kebijakan Strategis Kehutanan Papua Barat (2) Pembinaan dan pengembangan kapasitas kelembagaan Kelompok Tani Intensifikasi budidaya dan pengolahan HHBK Perbaikan Mutu Hasil Perkebunan Pengembangan regulasi pengelolaan kehutanan dan perkebunan di Papua Barat Pengembangan Pemanfaatan Hutan Dalam rangka Carbon trade Antisipasi Perubahan Iklim Perencanaan dan Pembangunan Sektor Kehutanan Rendah Karbon Pemantapan basis data kehutanan di Provinsi Papua Barat 1. Pemantapan kawasan hutan untuk menjamin eksistensi dan pengelolaan hutan 2. Model pelibatan/penguatan masyarakat adat sebagai subyek dalam pengelolaan hutan 3. Mempercepat pembangunan industri kehutanan yang ramah lingkungan dan berdaya saing tinggi 4. Model pengembangan HHBK dan multifungsi serta jasa lingkungan hutan 5. Sistem koordinasi dalam pengamanan dan perlindungan hutan 6. Sistem pelestarian sumberdaya alam hayati dan ekosistemnya 7. Pengelolaan hutan melalui pembangunan dan pengembangan KPH 8. Memantapkan koordinasi lintas sektor dalam pengaturan tata ruang 9. Penguatan kelembagaan masyarakat madani dan profesionalisme SDM Kehutanan Papua 10. Sinkronisasi regulasi pusat dan daerah 5
Litbang merupakan pilar utama rekomendasi terkait pembangunan kehutanan Isu Global dan Lokal di Papua perlu diakomodasi dalam keg Litbang Litbang yang terintegratif dan didukung semua stakeholder akan lebih berhasil guna Pemda dapat menjemput bola melalui kolaborasi dengan Institusi Litbang 6