BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan berbagai media massa yang ada saat ini memberikan kemudahan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media massa saat ini berkembang dengan sangat pesat. Perkembangan media massa sangat erat kaitannya dengan

BAB I PENDAHULUAN. diberitakan di berbagai media massa. Pemberitaan Kisruh APBD DKI merupakan

BAB I PENDAHULUAN. politik yang dimediasikan media telah masuk keberbagai tempat dan kalangan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Media massa pada dasarnya selalu melakukan pembingkaian (framing)

yang sangat penting, selain aspek lain seperti ketepatan dan keakuratan data. Dengan kemunculan perkembangan internet, maka publik dapat mengakses ber

BAB I PENDAHULUAN. dijadikan referensi oleh masyarakat untuk mengetahui fakta yang sebenarnya terjadi. dan membentuk opini public (Hamad, 2004: 15).

BAB I PENDAHULUAN. Media massa dinilai mempunyai peranan yang besar dalam. menyampaikan aspirasi rakyat kepada pemerintah.

BAB 3 METODOLOGI. Universitas Indonesia Representasi jilbab..., Sulistami Prihandini, FISIP UI, 2008

BAB I PENDAHULUAN. serta aspirasi masyarakat. Pemilihan umum (pemilu) sebagai pilar demokrasi di

BAB 1 PENDAHULUAN. menyampaikan informasi kepada publik secara serempak. Melalui media massa,

KONSTRUKSI MEDIA TERHADAP REALITAS PEMBERITAAN PEMILIHAN CALON GUBERNUR DKI, JOKO WIDODO DI HARIAN UMUM SOLOPOS BULAN FEBRUARI-MEI 2012

09Ilmu. Analisis Framing. Sri Wahyuning Astuti, S.Psi. M,Ikom

BAB II KERANGKA TEORITIS

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian. Kota berasal dari kata urban yang mengandung pengertian kekotaan dan

BAB III METODE PENELITIAN. yang bersifat menjelaskan, menggambarkan atau menuturkan dan menafsirkan

BAB I PENDAHULUAN. dalam mendapatkan informasi dari luar dirinya. Berbagai upaya dilakukan oleh

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan informasi pada setiap detiknya. masyarakat untuk mendapatkan gambaran dari realitas sosial. 1

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan istilah analisis bingkai merupakan salah satu bentuk alternatif dari

09ILMU. Modul Perkuliahan IX. Metode Penelitian Kualitatif. Metode Analisis Framing. Ponco Budi Sulistyo., S.Sos., M.Comm KOMUNIKASI.

BAB I PENDAHULUAN. cara berpikir masyarakat. Fenomena media online (new media) di Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHUUAN. berdampak pada pertumbuhan media online di Tanah Air. Media. bisa bertahan. Kecepatan media online dalam menyampaikan informasi

peristiwa lebih mudah menyentuh dan diingat oleh khalayak.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Media massa berfungsi sebagai alat penyalur pesan untuk disampaikan

Bab 1 PENDAHULUAN. Komunikasi akan berjalan dengan diterapkannya sebuah bahasa yang baik

BAB I PENDAHULUAN. menjadi faktor determinan dalam kehidupan sosial, ekonomi dan budaya bangsa Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. berjumlah 101 daerah, yang terdiri dari 7 provinsi, 18 kota, dan 76 kabupaten. Banten, Gorontalo, Sulawesi Barat, dan Papua Barat.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. sendiri. Dengan sendirinya perkembangan usaha penerbitan pers mulai

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. selanjutnya dicarikan cara pemecahannya. 1

BAB III METODE PENELITIAN. seperangkat pengetahuan tentang langkah-langkah sistematis dan logis tentang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara demokrasi dalam menjalankan pemerintahan

BAB I PENDAHULUAN. Informasi telah menjadi suatu kebutuhan saat ini. Masyarakat tidak bisa

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Tawuran pelajar adalah fenomena sosial yang sudah lama terjadi dan. menjadi topik hangat di tengah-tengah masyarakat.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Gratifikasi seks sudah tidak asing lagi saat ini. Sejak dulu Gratifikasi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Media (pers) disebut sebagai the fourth estate (kekuatan keempat) dalam

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Komisi ini didirikan berdasarkan kepada Undang-Undang Republik

BAB I PENDAHULUAN. diciptakan oleh Tuhan dengan berpasang-pasangan dan berdampingan, dengan

BAB I PENDAHULUAN. adalah stasiun DAAI TV merupakan sebuah stasiun televisi milik Yayasan Buddha

BAB I PENDAHULUAN. telah menciptakan peradaban manusia itu sendiri yang berganti-ganti tapi semakin

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. pengaruh yang ditimbulkan oleh media massa (Effendy, 2003: 407).

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Team Mirah Sakethi (2010, h.3) menjelaskan bahwa dari luas wilayah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Dunia sudah memasuki era informasi dimana informasi menjadi sebuah kebutuhan

BAB III METODE PENELITIAN. analisis isi, dengan model analisis framingnya model Zhongdang Pan dan

Konsep dan Model-Model Analisis Framing. Dewi Kartika Sari, S.Sos., M.I.Kom

BAB I PENDAHULUAN. negara. Banyak di antara konflik tersebut sudah mengarah pada disintegrasi dan

PEMBINGKAIAN BERITA NEGARA ISLAM INDONESIA (NII) DALAM SITUS BERITA ONLINE KOMPAS.COM DAN DETIK.COM SKRIPSI. Oleh : ARIS SAPTAHADI

PEMBINGKAIAN BERITA TENTANG KASUS KORUPSI SPORT CENTER DI HAMBALANG PADA SURAT KABAR JAWA POS DAN KOMPAS. Skripsi

NASKAH PUBLIKASI KONSTRUKSI PEMBERITAAN KONGRES LUAR BIASA PSSI DI INTERNET

BAB I PENDAHULUAN. mengungkapkan kebenaran secara fairness. Yaitu salah satu syarat objektivitas

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Naiknya harga BBM selalu menjadi isu yang ramai dibicarakan dan juga

BAB III METODE PENELITIAN A. PENDEKATAN DAN JENIS PENELITIAN. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan

2015 IDEOLOGI PEMBERITAAN KONTROVERSI PELANTIKAN AHOK SEBAGAI GUBERNUR DKI JAKARTA

BAB III METODE PENELITIAN. oleh proses sejarah dan kekuatan-kekuatan sosial, budaya dan ekonomi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan penelitian terdahulu sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Eksistensi pemberitaan terorisme tidak pernah hilang menghiasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Sikap Media Terhadap Isu Kenaikan Harga BBM Bersubsidi. (Analisis Framing Pemberitaan Koran Tempo dan Harian Sindo) ABSTRAK

PERANAN SURAT KABAR DALAM MENUMBUHKAN MINAT BACA REMAJA DI KECAMATAN SINGKIL KOTA MANADO

BAB I PENDAHULUAN. harus dipenuhi, seperti kebutuhan untuk mengetahui berita tentang dunia fashion,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pembicaraan mengenai kemacetan sudah ada sejak lama. Bagi masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Freeport kembali menghatkan masyarakat Indonesia. Berita ini berawal dari

VI. KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. 1. TVRI Stasiun Sulawesi Tenggara sebagai televisi publik lokal dan Sindo TV

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia atau disingkat BNP2TKI menyatakan bahwa selama periode 1

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi semakin tinggi, maka beragam upaya dengan teknologi. pendukungnya pun semakin canggih. Manusia untuk memenuhi kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

KONSTRUKSI BERITA PERKOSAAN OLEH SITOK SRENGENGE DI MEDIA ONLINE TEMPO DAN REPUBLIKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Indonesia adalah negara yang menganut sistem demokrasi.

BAB I PENDAHULUAN. menggabungkan information (informasi) dan infotainment (hiburan). Artinya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Bahasa adalah alat komunikasi manusia yang menyatakan perasaan serta

BAB I PENDAHULUAN. karena industri media semakin mengutamakan keuntungan. Bahkan, bisnis

KONSTRUKSI PEMBERITAAN KONFLIK BASUKI TJAHAJA PURNAMA (GUBERNUR DKI JAKARTA) DAN DPRD DI MEDIA ONLINE

BAB I PENDAHULUAN. wakil presiden dipilih oleh MPR dan anggota-anggotanya dipilih melalui

BAB I PENDAHULUAN. seolah tak pernah memiliki akhir dan tak selesai untuk dibahas.

BAB 1 PENDAHULUAN. menerapkan konsep, strategi dan teknik-teknik public relations salah satunya

BAB I PENDAHULUAN. di berbagai media massa baik elektronik maupun cetak semua menyajikan

BAB I PENDAHULUAN. lepas dari banyak kendala dan permasalahan yang dihadapi oleh pemerintah. Salah

BAB I PENDAHULUAN. negara hingga saat ini masih menjadi permasalahan utama pemerintah Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Pada awal pemerintahan Jokowi di tahun 2015, muncul konflik antara KPK dan Polri. Hal ini berawal dari

BAB 1 PENDAHULUAN. konstruksionis, realitas bersifat subjektif, relitas dihadirkan oleh konsep subjektif

BAB VI PENUTUP. Sandungan Si Anak Emas Presiden. Menurut Pan dan Kosicki, berita merupakan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Severin & Takard (2001:295) menyatakan bahwa media massa menjadi

BAB I PENDAHULUAN. harinya, masyarakat mengkonsumsi media demi memenuhi kebutuhan informasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Jurnalisme online pada saat sekarang ini lebih banyak diminati oleh

BAB I PENDAHULUAN. Media massa menjadi entertainer (penghibur) yang hebat karena bisa mendapatkan

BAB I PENDAHULUAN. tidak adil, dan tidak dapat dibenarkan, yang disertai dengan emosi yang hebat atau

BAB I PENDAHULUAN. uang, dan prostitusi, korupsi itu sendiri tidak terbatas dalam hal-hal ini

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Keberadaan berbagai media massa yang ada saat ini memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk memperoleh berbagai jenis informasi yang diinginkan. Hal ini tidak terlepas dari adanya peran media massa dalam kehidupan masyarakat. Perkembangan media saat ini adalah untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan informasi. Hal ini secara tidak langsung telah digunakan namun pada dasarnya seluruh media memiliki peranan yang sama yaitu memberikan informasi, hiburan, edukasi, serta kontrol sosial. Media massa dapat menjadi media pembelajaran dalam kehidupan masyarakat karena media massa membawa nilai-nilai baru ataupun mengubah nilai-nilai yang sudah ada di dalam masyarakat dan berdampak dalam kurun waktu tertentu. Hal ini seperti yang dikatakan (Nurudin 2009:255) media massa mampu mengarahkan, membimbing, dan mempengaruhi kehidupan di masa kini dan di masa mendatang. Dengan demikian seluruh isi media (media massa) tiada lain adalah realitas yang telah dikonstruksikan (constructed reality) dalam bentuk wacana yang bermakna. Berbagai kasus yang mempunyai nilai perhatian tinggi dala masyarakat biasanya akan menjadi bahan dalam media. Tak terkecuali konflik politik dalam sebuah Negara (Ibnu Hamad,2004:10). Banyak aspek dari media massa yang membuat dirinya penting sebagai agen perubahan. Media massa, menurut (Harsono, 2004:36), media massa memiliki daya 1

jangkau (coverage) yang sangat luas dalam menyebarluaskan informasi karena mampu melewati batas wilayah, kelompok umur, jenis kelamin, dan tanpa membedakan strata sosial pembaca. Media massa tentunya tidak terlepas dari peranannya sebagai alat untuk menyebarkan pesan dan menjadi hal yang tak terpisahkan dari komunikasi manusia. Media dalam proses komunikasi adalah alat yang digunakan untuk memindahkan pesan dari sumber kepada penerima (Cangara, 2004:23). Salah satunya adalah media massa. Media massa memiliki dampak yang luas, hal ini disebabkan karena mampu menyebarkan pesan secara massal kepada khalayak luas dan juga heterogen. Seperti yang dikatakan (Rakhmat 2004:65), komunikasi massa diartikan sebagai jenis komunikasi yang ditujukan kepada sejumlah khalayak yang tersebar melalui massa seperti media cetak, surat kabar, majalah, elektronik, radio dan televisi, sehingga pesan dapat diterima secara serentak. Media massa dapat dikategorikan menjadi media cetak dan media elektronik. Tentu masing-masing dari kedua jenis media tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan. Keefektifan dalam menyampaikan pesan melalui media-media tersebut tentunya dipengaruhi media apa yang menentukan sifat perempuan dan laki-laki salah satunya adalah kebudayaan. Konflik antara Gubernur DKI Jakarta dengan DPRD tentang dugaan dana siluman semakin menjadi perbincangan luas. Tidak hanya masyarakat Jakarta namun akhir-akhir ini meluas hingga keseluruh penjuru lapisan masyarakat Indonesia. Semakin banyak opini dan persepsi masyarakat yang kemudian lebih 2

menganggungkan kepemimpinan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan menyudutkan DPRD dalam kasus ini. Dari faktor pengalaman masa lalu, hampir semua sepakat bahwa penyelenggaraan pemerintahan selama ini penuh korupsi dan kebanyakan pelakunya adalah politisi. Sehingga ketika ada pertarungan DPRD dan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang sedang berposisi netral tanpa partai, maka publik teringat pengalaman masa lalunya yang jelek terhadap politisi. Hebatnya Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), tidak hanya membaca kebencian publik terhadap partai (dan dengan mudah meninggalkan partainya), tetapi juga berhasil menempatkan diri dia bukanlah politisi. Sementara disisi lain, DPRD khususnya DKI Jakarta yang tidak menyadari faktor ini melakukan blunder dengan sering menampilkan M.Taufik (yang pernah menjadi terpidana korupsi) sebagai perwakilan DPRD dalam melawan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Di titik ini, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mendapatkan keunggulan telak. Persepsi publik sangat jelek terhadap DPRD dan sangat memberi nilai tinggi untuk Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). 1 Gambaran-gambaran konflik Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan DPRD Jakarta dikemas dalam berita pada berbagai media. Tidak terkecuali media online kompas.com dan viva.co.id, kedua media tersebut pada edisi akhir Februari hingga Awal Maret 2015 secara kontinyu memberitakan apapun yang berkenaan atau berhubungan dengan konflik Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan 1 Di akses melalui : http://politik.kompasiana.com/2015/03/01/mengapa-opini-publik-berpihak-ke-ahok-- 704350.html 3

DPRD tersebut. Meski setiap media memiliki ideologi secara tekhnis yang berbeda namun secara garis besar isu yang ditimbulkan hampir sama. Hal yang seperti ini disebut frame. Dengan kata lain media membuat frame frame tertentu terkait adanya konflik dari dua pimpinan tersebut. Konflik antara Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan DPRD ini dibingkai dan dikemas sesuai dengan pandangan masingmasing wartawan maupun media. Untuk mengemas berita tersebut, mereka menggunakan cara menonjolkan fakta yang satu dan mengabaikan fakta yang lainnya dan menggunakan berbagai strategi pembingkaian untuk memperkuat fakta yang akan ditonjolkan tersebut dalam sebuah teks berita. Wartawan kedua media tersebut secara sadar melakukan proses pengabaian dan penonjolan dari konstruksi teks beritanya, proses tersebut mengarah dalam konsep yang disebut framing atau pembingkaian. Kompas.com dan viva.co.id memiliki beberapa pandangan tentang kasus perseteruan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dengan DPRD tersebut, kedua media online ini berusaha memenuhi kebutuhan masyarakat tentang bagaimana proses dan imbas dari konflik yang terus bergulir hingga awal maret 2015. Selain itu Kompas.com dan viva.co.id juga sangat intens dalam penerbitan kasus yang membuat hubungan kedua belah pihak memanas ini. Pemilihan dua media ini juga bukan berarti akan adanya sebuah teknik perbandingan atau komparasi karena pada dasarnya analisis framing bukanlah teknis mengkomparasikan media, analisis framing murni tentang sebuah analisis teks dalam sebuah media. 4

Pemilihan kedua media online tersebut sebagai objek utama penelitan juga didasari atasa beberapa faktor, terlebih yakni tentang banyaknya pengunjung kedua media online tersebut. Viva.co.id misalnya seiring dengan perkembangan pengguna internet di Indonesia, terjadi pergeseran pola masyarakat dalam mengkonsumsi informasi dari media cetak ke media maya. Jika kita perhatikan, dalam beberapa tahun terakhir kemunculan situs-situs portal berita online semakin menjamur. Dari sekian banyak portal berita online yang ada di Indonesia, viva.co.id dapat dianggap sebagai salah satu media informasi maya yang dapat diandalkan. Apalagi setelah baru-baru ini viva.co.id mengubah tampilan interface websitenya, semakin banyak kemudahan bisa diperoleh oleh para pembaca setianya dalam mengakses informasiinformasi yang dibutuhkan. Dalam melakukan review terhadap sebuah website, ada 3 faktor yang harus diperhatikan, antara lain: Desain Tampilan, Fungsi Website, dan Nilai Pelanggan. Dari ketiga faktor ini, Nilai Pelanggan dianggap memiliki porsi penilaian lebih besar dari dua faktor lainnya dikarenakan disini menyangkut semua aspek manfaat yang langsung dapat dirasakan oleh para pengunjung yang mengakses website tersebut. Didalam faktor penilaian ini, terdapat beberapa item-item penilaian, meliputi: Content (30%), Product/Service Information (20%), Customer Service and Support (35%), Contact Information (10%), dan Investor Information (5%). Atas dasar inilah peneliti memfokuskan penilaian dari sisi konten sebagai salah satu poin penting analisis ini karena terkait dengan kepuasan para pengunjung yang datang ke viva.co.id. Sepertinya status yang disandang sebagai salah satu portal berita online 5

terbesar di Indonesia membuat viva.co.id harus benar-benar memperhatikan kualitas konten yang disajikan. Sedangkan untuk Kompas.com sendiri Soegeng Sarjadi School of Goverment (SSSG) mengadakan telesurvei untuk kategori media terpopuler 2013. Detik.com, Harian Kompas dan Majalah Tempo masuk kategori sebagai media terpopuler tahun ini.survei dilakukan dengan metode wawancara via telepon. Nomor dipilih secara acak dari buku telepon Telkom. Populasi survei seluruh WNI yang tinggal di 10 kota besar yakni DKI Jakarta, Surabaya, Bandung, Semarang, Medan, Makassar, Yogyakarta, Palembang, Denpasar dan Balikpapan. Responden yang wawancarai sebanyak 2450 orang dengan waktu penelitian tanggal 3 Juni-22 Juni 2013. Tingkat keyakinan 99 persen dengan sampling error - /+2.61 %.Untuk kategori media online, Detik.com menduduki urutan pertama dengan angka 20.8%. Disusul di urutan kedua Kompas.com 17.7%, urutan ketiga diraih Tempo.co 5.1%. Mediaindonesia.com 3.6% masuk urutan ke empat dan menempati posisi buncit ada Okezone.com dengan 0.5 persen. Sisanya sebanyak 17.6% menjawab tidak tahu. 2 Proses konstruksi yang dilakukan oleh media mengenai sebuah realitas dapat dipahami bahwa berita bukanlah sebuah cerminan dari realitas. Berita merupakan hasil akhir dari sebuah proses konstruksi yang berisi informasi yang diyakini oleh media kebenarannya, baru setalah itu media menyusunnya dengan menonjolkan bagian yang dianggap penting tanpa menghilangkan fakta-fakta yang ada untuk 2 Di akses melalui : http://news.detik.com 6

disampaikan kepada khalayak. Sehingga pengaruh framing yang dilakukan oleh media berujung pada penerimaan pesan oleh khalayak. Apa yang ingin media tanamkan kepada khalayak bisa diterima melalui fakta-fakta yang telah disusun sedemikian rupa. Sehingga ketika khalayak membaca berita yang disajikan tadi, memiliki opini yang terbentuk sesuai bingkai yang telah dibuat oleh media tersebut (Prabawati, 2012). Analisis framing merupakan salah satu alternatif model analisis yang dapat mengungkap rahasia dibalik sebuah perbedaaan bahkan pertentangan media dalam mengungkapkan fakta. Analisis framing dipakai untuk mengetahui bagaimana realitas dibingkai oleh media. Dengan demikian realitas sosial dipahami, dimaknai, dan dikonstruksi dengan bentukan dan makna tertentu. Elemen-elemen tersebut bukan hanya bagian dari teknis jurnalistik, melainkan menandakan bagaimana peristiwa dimaknai dan ditampilkan. Inilah sesungguhnya sebuah realitas politik, bagaimana media membangun, menyuguhkan, mempertahankan, dan mereproduksi, suatu peristiwa kepada pembacanya. Melalui analisis framing akan dapat diketahui siapa menendalikan siapa, siapa lawan siapa, mana kawan mana lawan, mana patron dan mana klien, siapa diuntungkan dan siapa dirugikan, siapa menindas dan siapa tertindas, dst. Kesimpulan-kesimpulan seperti ini sangat mungkin diperoleh karena analisis framing merupakan suatu seni-kreativitas yang memiliki kebebasan dalam menafsirkan realitas dengan menggunakan teori dan metodologi tertentu. Ada dua esensi utama dari analisis framing yaitu, Pertama, bagaimana peristiwa dimaknai. Ini berhubungan dengan bagian mana yang diliput dan mana yang tidak diliput. 7

Kedua, bagaimana fakta ditulis. Aspek ini berhubungan dengan pemakaian kata, kalimat, dan gambar untuk mendukung gagasan(sobur 2006:124). Analisis framing sebagai suatu metode analisis isi media, terbilang baru. Ia berkembang terutama berkat pandangan kaum konstruksionisme. Paradigma ini mempunyai posisi dan pandangan tersendiri terhadap media dan teks berita yang dihasilkannya. Konsep mengenai konstruksionisme diperkenalkan oleh sosiolog interpretatif, Peter L. Beger bersama Thomas Luckman, yang banyak menulis karya dan menghasilkan tesis mengenai konstruksi sosial dan realitas. Tesis utamadari Berger adalah manusia dan masyarakat adalah produk yang dialektis, dinamis, dan plural secara terus-menerus. Bagi Berger, realitas itu tidak dibentuk secara ilmiah tidak juga sesuatu yang diturunkan Tuhan, tetapi ia dibentuk dan direkonstruksi. Dengan pemahaman seperti itu, realitas berwajah ganda / plural. Setiap orang bisa mempunyai konstruksi yang berbeda-beda atas suatu realitas. Selain plural, konstruksi sosial juga bersifat dinamis. Sebagai hasil dari konstruksi sosial maka realitas dapat merupakan realitas subyektif dan realitas objektif. Realitas subyektif, menyangkut makna, interpretasi, dan hasil relasi antar individu dengan objek. Sedangkan realitas objektif, merupakan sesuatu yang dialami, bersifat eksternal, berada di luar atau dalam istilah Berger, tidak dapat kita tiadakan dengan anganangan (Tri nugroho:2011). Berita dalam pandangan konstruksi sosial, bukan merupakan peristiwa atau fakta dalam arti yang riil. Disini realitas bukan hanya dioper begitu saja sebagai berita. Ia adalah produk interaksi antara wartawan dengan fakta. Dalam proses 8

internalisasi wartawan dilanda oleh realitas. Realitas diamati oleh wartawan dan diserap dalam kesadaran wartawan. Dalam proses ekternalisasi, wartawan menceburkan dirinya untuk memaknai realitas. Konsepsi tentang fakta diekspresikan untuk melihat realitas. Hasil dari berita adalah produk dari proses interaksi dan dialektika tersebut (Eriyanto,2004:96). Melalui latar belakang itulah fenomena konflik antara Basuki Tjahaja Purnama dengan DPRD ini kemudian dijadikan dalam sebuah judul peneletian KONSTRUKSI PEMBERITAAN KONFLIK BASUKI TJAHAJA PURNAMA (GUBERNUR DKI JAKARTA) DAN DPRD DI MEDIA ONLINE (Analisis Framing Pada Kompas.com Dan Viva.co.id Edisi 28 Februari-5 Maret 2015) yang kemudian didasarkan pada analisis teks Framing. 1.2 RUMUSAN MASALAH Berdasarkan latar belakang diatas, dapat dibuat rumusan masalah sebagai berikut : Bagaimana media online kompas.com dan viva.co.id mengkonstruksi pemberitaan Konflik Basuki Tjahaja Purnama (Gubernur DKI Jakarta) dan DPRD edisi 28 Februari - 5 Maret 2015? 1.3 TUJUAN PENELITIAN Dalam penelitian ini, penulis bertujuan: Untuk mengetahui konstruksi media online Kompas.com dan viva.co.id pada pemberitaan Konflik Basuki Tjahaja Purnama (Gubernur DKI Jakarta) dan DPRD edisi 28 Februari - 5 Maret 2015. 9

1.4 MANFAAT PENELITIAN 1.4.1 Manfaat akademis Dari hasil penelitian ini, diharapkan dapat dimanfaatkan oleh kalangan akademis, sebagai bahan referansi penelitian-penelitian selanjutnya tentang analisis framing pada pemberitaan di media. 1.4.2 Manfaat Praktis Dari hasil penelitian ini, diharapkan dapat memberikan wawasan tentang pentingnya keterbukaan media dalam memberikan informasi pada masyarakat. 10