NAHAN. Beberapa tahun belakangan ini pertumbuhan ekonomi di Provinsi Sumatera

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Sehingga pembangunan prasarana transportasi sangat menentukan dalam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan jumlah kendaraan di Indonesia dari tahun ke tahun terus

PERENCANAAN STRUKTUR ATAS JEMBATAN RANGKA BAJA MUSI VI KOTA PALEMBANG SUMATERA SELATAN. Laporan Tugas Akhir. Universitas Atma Jaya Yogyakarta.

BAB I PENDAHULUAN. jurang, lembah, jalanan, rel, sungai, badan air, atau hambatan lainnya. Tujuan

III. METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini metode yang digunakan adalah dengan analisis studi kasus

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Jembatan yang dibahas terletak di Desa Lebih Kecamatan Gianyar

BAB I PENDAHULUAN. system jaringan jalan. Jembatan digunakan sebagai akses untuk melintasi sungai,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Supriyadi (1997) struktur pokok jembatan antara lain seperti

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bawah, bangunan pelengkap dan pengaman jembatan serta trotoar.

MODIFIKASI PERANCANGAN JEMBATAN TRISULA MENGGUNAKAN BUSUR RANGKA BAJA DENGAN DILENGKAPI DAMPER PADA ZONA GEMPA 4

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Jembatan adalah suatu konstruksi yang gunanya untuk meneruskan jalan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I. 1. Latar Belakang. Banyak faktor yang mempengaruhi perkembangan dan kemajuan suatu

PERANCANGAN JEMBATAN WOTGALEH BANTUL YOGYAKARTA. Laporan Tugas Akhir. Atma Jaya Yogyakarta. Oleh : HENDRIK TH N N F RODRIQUEZ NPM :

PERENCANAAN BANGUNAN ATAS JEMBATAN LENGKUNG RANGKA BAJA KRUENG SAKUI KECAMATAN SUNGAI MAS KABUPATEN ACEH BARAT

BAB I PENDAHULUAN. meningkatnya jumlah pemakai jalan yang akan menggunakan sarana tersebut.

ABSTRAK. Oleh : Wahyu Rifai Dosen Pembimbing : Sapto Budi Wasono, ST, MT

BAB I PENDAHULUAN. lembah, sungai, saluran irigasi, jalan kereta api atau rintangan lainnya sehingga

BAB I PENDAHULUAN. Jembatan yang di bahas pada tugas akhir ini terletak di Ngargogondo,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

disusun oleh : MOCHAMAD RIDWAN ( ) Dosen pembimbing : 1. Ir. IBNU PUDJI RAHARDJO,MS 2. Dr. RIDHO BAYUAJI,ST.MT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODOLOGI DESAIN

GARIS GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (RENCANA KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Katungau Kalimantan Barat, jembatan merupakan sebuah struktur yang dibangun

Bridge) pada Jembatan Musi VI adalah sebagai berikut. 2. Pembebanan beban jembatan dilakukan dengan perhitungan manual yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Supriyadi (1997) struktur pokok jembatan antara lain : Struktur jembatan atas merupakan bagian bagian jembatan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PEMBEBANAN JALAN RAYA

OLEH : ANDREANUS DEVA C.B DOSEN PEMBIMBING : DJOKO UNTUNG, Ir, Dr DJOKO IRAWAN, Ir, MS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Analisis Konstruksi Jembatan Busur Rangka Baja Tipe A-half Through Arch. Bayzoni 1) Eddy Purwanto 1) Yumna Cici Olyvia 2)

TKS 4022 Jembatan PEMBEBANAN. Dr. AZ Department of Civil Engineering Brawijaya University

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. meskipun istilah aliran lebih tepat untuk menyatakan arus lalu lintas dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Analisis Konstruksi Jembatan Busur Rangka Baja Tipe A-half Through Arch. Yumna Cici Olyvia 1) Bayzoni 2) Eddy Purwanto 3)

OPTIMASI BERAT STRUKTUR RANGKA BATANG PADA JEMBATAN BAJA TERHADAP VARIASI BENTANG. Heavy Optimation Of Truss At Steel Bridge To Length Variation

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

JEMBATAN. Februari Bahan Bahan Jembatan

BAB I PENDAHULUAN. Sehingga untuk memperpendek serta mempersingkat lintasan maka dibutuhkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menyilang sungai atau saluran air, lembah atau menyilang jalan lain atau

Kajian Pengaruh Panjang Back Span pada Jembatan Busur Tiga Bentang

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Bab I - Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang. Pesatnya perkembangan dalam bidang ekonomi global menuntut adanya

BAB I PENDAHULUAN I LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Jembatan merupakan sebuah struktur yang dibangun melewati jurang,

STANDAR JEMBATAN DAN SNI DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM SEKRETARIAT JENDERAL PUSAT PENDIDIKAN DAN LATIHAN

DESAIN JEMBATAN BARU PENGGANTI JEMBATAN KUTAI KARTANEGARA DENGAN SISTEM BUSUR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

D4 TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG BAB I PENDAHULUAN

PERENCANAAN JEMBATAN COMPOSITE GIRDER YABANDA JAYAPURA, PAPUA TUGAS AKHIR SARJANA STRATA SATU. Oleh : RIVANDI OKBERTUS ANGRIANTO NPM :

BAB I PENDAHULUAN. membangun daerah-daerah tertinggal dan terpencil, maka pembangunan

Disusun Oleh : Anis Massaroh NPM

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kayu, jembatan baja, jembatan beton, dan jembatan komposit. Jembatan

Pemasangan Jembatan Metode Perancah Pemasangan Jembatan Metode Perancah

TNAAN TAKA. Jembatan merupakan salah satu infrastruktur jalan dengan suatu konstruksi

BAB I PE DAHULUA 1.1 Umum

D3 TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG BAB I PENDAHULUAN

DESAIN DAN METODE KONSTRUKSI JEMBATAN BENTANG 60 METER MENGGUNAKAN BETON BERTULANG DENGAN SISTIM PENYOKONG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERENCANAAN JEMBATAN MALANGSARI MENGGUNAKAN STRUKTUR JEMBATAN BUSUR RANGKA TIPE THROUGH - ARCH. : Faizal Oky Setyawan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Salah satu parameter untuk menilai kelayakan suatu struktur jembatan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. perkembangan dunia konstruksi sekarang ini banyak sekali hal-hal yang

PERENCANAAN JEMBATAN RANGKA BAJA SUNGAI KELINGI DESA MANDI AUR MUSI RAWAS SUMATERA SELATAN

PERANCANGAN JEMBATAN KATUNGAU KALIMANTAN BARAT

BAB III LANDASAN TEORI. jalan raya atau disebut dengan fly over/ overpass ini memiliki bentang ± 200

Gambar detail dari jembatan rangka

PERENCANAAN BANGUNAN ATAS JEMBATAN PADA PROYEK JEMBATAN JALUR PIPA GAS PERTAMINA PANGKALAN BRANDAN KABUPATEN LANGKAT

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Tinjauan Umum

Pengaruh Rasio Tinggi Busur terhadap Bentang Jembatan Busur pada Gaya Dalam dan Dimensi Jembatan

PERENCANAAN JEMBATAN BUSUR BENTANG PANJANG DENGAN DESAIN. SKALA PENUH (STUDI KASUS PADA MODEL JEMBATAN KJI : Dragon Arch) TUGAS AKHIR.

II. TINJAUAN PUSTAKA

PT. Cipta Ekapurna Engineering Consultant

TUGAS AKHIR RC

PERANCANGAN ALTERNATIF STRUKTUR JEMBATAN KALIBATA DENGAN MENGGUNAKAN RANGKA BAJA

BAB I PENDAHULUAN I.1 Definisi dan Klasifikasi jembatan serta standar struktur jembatan I.1.1 Definisi Jembatan : Jembatan adalah suatu struktur yang

4.1 URAIAN MATERI I : MENENTUKAN MODEL DAN BEBAN JEMBATAN

MODIFIKASI PERENCANAAN STRUKTUR JEMBATAN MALO-KALITIDU DENGAN SYSTEM BUSUR BOX BAJA DI KABUPATEN BOJONEGORO M. ZAINUDDIN

JEMBATAN RANGKA BAJA. bentang jembatan 30m. Gambar 7.1. Struktur Rangka Utama Jembatan

DESAIN DAN METODE KONSTRUKSI JEMBATAN BENTANG 60 METER MENGGUNAKAN BETON BERTULANG DENGAN SISTIM PENYOKONG

TUGAS AKHIR DESAIN JEMBATAN KAYU DENGAN MENGGUNAKAN KAYU MERBAU DI KABUPATEN SORONG PROVINSI PAPUA BARAT. Disusun Oleh : Eric Kristianto Upessy

PERENCANAAN UNDERPASS SIMPANG TUJUH JOGLO SURAKARTA

SKRIPSI PERHITUNGAN STRUKTUR JEMBATAN KOMPOSIT DESA PERJIWA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

OPTIMASI TEKNIK STRUKTUR ATAS JEMBATAN BETON BERTULANG (STUDI KASUS: JEMBATAN DI KABUPATEN PEGUNUNGAN ARFAK)

MODIFIKASI PERENCANAAN JEMBATAN BANTAR III BANTUL-KULON PROGO (PROV. D. I. YOGYAKARTA) DENGAN BUSUR RANGKA BAJA MENGGUNAKAN BATANG TARIK

ANAAN TR. Jembatan sistem rangka pelengkung dipilih dalam studi ini dengan. pertimbangan bentang Sungai Musi sebesar ±350 meter. Penggunaan struktur

ANALISIS PERBANDINGAN PERILAKU STRUKTUR JEMBATAN CABLE STAYEDTIPE FAN DAN TIPE RADIALAKIBAT BEBAN GEMPA

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL...i. LEMBAR PENGESAHAN... ii. LEMBAR PERSEMBAHAN... iii. KATA PENGANTAR...iv. DAFTAR ISI...vi. DAFTAR GAMBAR...

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Akibat meletusnya gunung Merapi di perbatasan propinsi Jawa Tengah

PERANCANGAN STRUKTUR JEMBATAN SISTEM RANGKA BAJA PELENGKUNG (ARCH BRIDGE) PADA JEMBATAN MUSI VI PALEMBANG SUMATERA SELATAN

Transkripsi:

A NAHAN Beberapa tahun belakangan ini pertumbuhan ekonomi di Provinsi Sumatera Selatan meningkat dengan pesat, terutama di Kota Palembang. Hal ini dapat dilihat semakin banyaknya kendaraan di Kota Palembang yang sering mengakibatkan kemacetan lalu lintas. Tingginya tingkat kemacetan lalu lintas juga semakin bertambah dari tahun ke tahun. Menurut survai yang telah dilakukan oleh PT. Cipta Ekapurna Engineering Consultant, penumpukan kendaraan terjadi di jembatan Ampera terutama pada jam-jam sibuk, sehingga sering mengakibatkan antrian panjang dan menyebabkan kemacetan lalu lintas. Wilayah Palembang merupakan wilayah yang dilewati oleh sungai Musi yang membagi wilayah Palembang menjadi dua bagian, yaitu wilayah Seberang Ilir dan Seberang Ulu. Oleh karena itu, untuk menghubungkan daerah tersebut harus melintasi Jembatan Ampera. Jembatan Ampera merupakan jembatan penyebrangan sungai satu-satunya di Kota Palembang. Karena semakin meningkatnya kemacetan di Jembatan Ampera, Pemerintah Sumatera Selatan berencana membangun Jembatan Musi VI di sebelah selatan Jembatan Ampera. Jembatan Musi VI direncanakan guna memecah kemacetan lalu lintas yang sering terjadi di Jembatan Ampera yang sekaligus untuk mengurangi jumlah beban kendaraan yang terlalu besar yang diterima oleh Jembatan Ampera. Sejalan dengan rencana tersebut, pemerintah memberi tugas Studi Kelayakan Jembatan Musi VI pada tahun 2013 dan studi tersebut telah diselesaikan 1

2 oleh PT. Cipta Ekapurna Engineering Consultant. Hasil studi tersebut terdapat dua alternatif jembatan yang direncanakan. Kedua alternatif jembatan menggunakan rangka baja lengkung pada bentang utama dan rangka baja (truss bridge) pada bentang samping, sedangkan untuk jembatan pendekat menggunakan beton. Panjang jembatan alternatif pertama adalah 874 meter yang terdiri dari 317,5 meter jembatan beton di wilayah Seberang Ilir dan 206,5 meter jembatan beton di wilayah Seberang Ulu, 75 meter bentang samping dan 200 meter bentang utama. Untuk panjang jembatan alternatif kedua adalah 913,5 meter yang terdiri dari 364,5 meter jembatan beton pada wilayah Seberang Ilir, 199 meter jembatan beton di wilayah Seberang Ulu, 75 meter bentang samping dan 200 meter bentang utama. Hasil Studi Kelayakan yang telah dikerjakan adalah hanya sebatas masterplan jembatan, sedangkan pada Tugas Akhir ini jembatan akan dirancang secara detail berdasarkan peraturan-peraturan yang berlaku di Indonesia. Perancangan Jembatan Musi VI Palembang dibatasi oleh hal berikut. 1. Lokasi Jembatan Musi VI yang direncanakan mengacu pada hasil Laporan Akhir Studi Kelayakan Jembatan Musi VI Palembang Tahun 2013 yaitu pada alternatif kedua yang menghubungkan jalan Moh. Sultan Mansur di wilayah Seberang Ilir dan simpang jalan KH. Ashari di wilayah Seberang Ulu yang melintasi Sungai Musi di Kota Palembang. Lokasi perancangan Jembatan Musi VI alternatif kedua dapat dilihat pada Gambar 1.1.

3 A Sumber: Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Sumatera Selatan (Laporan Akhir Studi Kelayakan Jembatan Musi VI, 2013) 2. Bentang jembatan yang dirancang adalah bentang utama (main span) sebesar 200 meter dan bentang samping (side span) sebesar 100 meter. Bentang Masterplan hasil Studi Kelayakan jembatan alternatif kedua serta bentang yang akan dirancang dapat dilihat pada Gambar 1.2. 100 m 200 m 100 m Bentang yang dirancang Sumber: Laporan Akhir Studi Kelayakan Jembatan Musi VI, 2013

4 3. Jembatan dirancang menggunakan sistem rangka baja pelengkung. Gambar rangka baja pelengkung seperti gambar di bawah ini. T R 4. Perancangan yang akan dilakukan meliputi: sandaran jembatan, trotoar, lantai kendaraan atau lantai jembatan, gelagar jembatan, rangka pemikul utama, ikatan angin dan perhitungan sambungan. 5. Metode perencanaan komponen struktur jembatan didasarkan pada cara Perencanaan Beban dan Kekuatan Terfaktor (PBKT). 6. Perancangan jembatan mengacu pada peraturan Perencanaan Teknik Jembatan Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga (Bridge Management System 1992). 7. Pembebanan jembatan mengacu pada Rancangan Standar Nasional Indonesia T-02-2005 tentang Standar Pembebanan untuk Jembatan. 8. Perencanaan baja jembatan mengacu pada Rancangan Standar Nasional Indonesia T-03-2005 tentang Perencanaan Struktur Baja untuk Jembatan. 9. Perencanaan beton jembatan mengacu pada Rancangan Standar Nasional Indonesia T-012-2004 tentang Perencanaan Struktur Beton untuk Jembatan. 10. Perhitungan beban gempa mengacu pada Standar Nasional Indonesia 2833:2008 tentang Standar Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Jembatan.

5 11. Jembatan direncanakan sebagai jembatan kelas A yang mengacu pada Standard Steel Bridging For Indonesia Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Republik Indonesia. 12. Beban akibat metode pelaksanaan tidak diperhitungkan. 13. Jembatan direncanakan pada zona gempa 4. 14. Analisis struktur jembatan dilakukan dengan bantuan program SAP2000 v.14. K TA Judul Tugas Akhir yang diambil penulis merupakan jembatan yang belum dibangun, melainkan telah ada laporan Studi Kelayakan Jembatan Musi VI yang membahas tentang rencana terhadap pembangunan Jembatan Musi VI di Palembang. Hal ini membuktikan bahwa perencanaan Jembatan Musi VI hanya sebatas Studi Kelayakan yang dilakukan oleh PT. Cipta Ekapurna Engineering Consultant. Dengan demikian, judul Tugas Akhir Perancangan Struktur Jembatan Sistem Rangka Baja Pelengkung (Arch Bridge) Pada Jembatan Musi VI yang akan dilakukan oleh penulis belum pernah dilakukan sebelumnya. T TA Tugas Akhir ini bertujuan agar dapat merancang struktur jembatan bentang panjang dengan tipe struktur rangka baja pelengkung yang menggunakan peraturan dan standar yang berlaku di Indonesia. Hasil dari Tugas Akhir ini adalah perhitungan struktur jembatan dan gambar desain jembatan. Dengan demikian, manfaatnya adalah mendapatkan pengetahuan mengenai jembatan dengan sistem rangka baja pelengkung.