Evaluasi Tingkat Kenyamanan Penghuni Pasca Perubahan Fungsi Taman Parang Kusumo Semarang

dokumen-dokumen yang mirip
Evaluasi Tingkat Kenyamanan Penghuni Pasca Perubahan Fungsi Taman Parang Kusumo Semarang

PENGARUH PERUBAHAN FUNGSI RUANG TERBUKA PUBLIK TERHADAP KUALITAS KAWASAN PERMUKIMAN DI SEKITARNYA

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

II. TINJAUAN PUSTAKA. desain taman dengan menggunakan tanaman hias sebagai komponennya

PERANCANGAN KOTA BAB IV ANALISA ALUN ALUN KABUPATEN WONOGIRI MENURUT 8 ELEMEN KOTA HAMID SHIRVANI. 4.1 Analisa Tata Guna Lahan Alun alun Wonogiri

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

RUANG TERBUKA PADA KAWASAN PERMUKIMAN MENENGAH KE BAWAH Studi Kasus : Kawasan Permukiman Bumi Tri Putra Mulia Jogjakarta

Persepsi Masyarakat terhadap Permukiman Bantaran Sungai

Kepentingan Ruang Terbuka di dalam Kota

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan penduduk di Indonesia disetiap tahun semakin meningkat. Hal ini

KUESIONER KENYAMANAN PENGGUNA

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Penerapan Metode Consensus Design pada Penataan Kembali Sirkulasi Kampung Kota di Kampung Luar Batang, Jakarta Utara

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB VI KESIMPULAN. kemudian didapatkan temuan penelitian. Temuan-temuan penelitian ini

IDENTIFIKASI PEMANFAATAN RUANG TERBUKA PUBLIK DI KAWASAN PERMUKIMAN PADAT KELURAHAN SINDULANG I KOTA MANADO

I. PENDAHULUAN. heterogen serta coraknya yang materialistis (Bintarto,1983:27). Kota akan selalu

BAB IV ANALISIS PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG RUANG TERBUKA DI KELURAHAN TAMANSARI

Arahan Optimalisasi RTH Publik Kecamatan Kelapa Gading, Jakarta Utara

VI. PERENCANAAN LANSKAP PEDESTRIAN SHOPPING STREET

Tugas Akhir Analisa Taman Menteng Sebagai Taman Kota Berdasarkan Kriteria Kualitas Taman, Jakarta Pusat BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Preferensi Masyarakat dalam Memilih Karakteristik Taman Kota Berdasarkan Motivasi Kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan kota baik dari skala mikro maupun makro (Dwihatmojo)

BAB IV PENGAMATAN PERILAKU

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB I: PENDAHULUAN Latarbelakang.

PEMANFAATAN RUANG TERBUKA HIJAU PUBLIK DI KELURAHAN WAWOMBALATA KOTA KENDARI TUGAS AKHIR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

III. METODE PENELITIAN. dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2009:3). Metode penelitian yang

BAB VII RENCANA. 7.1 Mekanisme Pembangunan Rusunawa Tahapan Pembangunan Rusunawa


BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. diungkapkan Hakim (19 91) dimana ruang terbuka merupakan elemen

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB III METODE PERANCANGAN. dilakukan berbagai metode perancangan yang bersifat analisa yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN Deskripsi Judul

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2010). Aksesibilitas adalah konsep yang luas dan fleksibel. Kevin Lynch

Evaluasi Purna Huni pada Ruang Terbuka Publik di

Konsep Pengembangan Ruang Terbuka Publik Pantai Bahari, Kabupaten Polewali Mandar, Provinsi Sulawesi Barat

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB 3 METODOLOGI PERANCANGAN

Universitas Sumatera Utara

Studi Peran & Efektifitas RTH Publik di Kota Karanganyar Isnaeny Adhi Nurmasari I BAB I PENDAHULUAN

Identifikasi Ragam Aktivitas Outdoor : Karakteristik Pedestrian Mall di Jalan Dalem Kaum, Bandung

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kota diartikan sebagai suatu sistem jaringan kehidupan manusia yang

: Pendekatan ekologi terhadap tata guna lahan. b. Pemakaian Lahan Kota Secara Intensif

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Pada saat ini keterbatasan lahan menjadi salah satu permasalahan di Jakarta

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB VI KESIMPULAN. berdasarkan kebutuhan pengguna? 6.1 Penilaian Pengguna Mengenai Komponen Setting Fisik Ruang Terbuka Publik Kawasan Eks MTQ

Lingkungan Rumah Ideal

BAB II STEP BY STEP, UNDERSTANDING THE WHOLE PICTURE

BAB I. Persiapan Matang untuk Desain yang Spektakuler

RIVERWALK SEBAGAI RUANG TERBUKA ALTERNATIF DI KAWASAN FLAMBOYAN BAWAH KOTA PALANGKA RAYA

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan pengertian tersebut, dapat diartikan bahwa public space/ruang publik

ARAHAN PENATAAN PEDAGANG KAKI LIMA (PKL) DI KAWASAN PENDIDIKAN TEMBALANG TUGAS AKHIR. Oleh: SULISTIANTO L2D

I. PENDAHULUAN. Kota Jakarta Barat dikenal sebagai kota jasa dan pusat bisnis yang

TINJAUAN PUSTAKA. waktu tidak tertentu. Ruang terbuka itu sendiri bisa berbentuk jalan, trotoar, ruang

6.1 Peruntukkan Kawasan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Beberapa dekade terakhir, pembangunan kota tumbuh cepat fokus pada

BAB VI KONSEP RANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Perkembangan sebuah kota serta peningkatan jumlah penduduk perkotaan tentunya

Fasilitas Komersial (Area Makan Lantai 1) (2)

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini akan menjawab sasaran yang ada pada bab pendahuluan. Makam merupakan salah satu elemen penting pembentuk sebuah

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Jalan adalah prasarana transportasi darat yang meliputi segala bagian jalan,

Teritorialitas Masyarakat Perumahan Menengah ke Bawah

Sustainable Waterfront Develepmont sebagai Strategi Penataan Kembali Kawasan Bantaran Sungai

ARAHAN PENYEDIAAN RUANG PEJALAN KAKI DI KAWASAN ALUN-ALUN LOR KOTA SURAKARTA TUGAS AKHIR

KAJIAN PENATAAN POHON SEBAGAI BAGIAN PENGHIJAUAN KOTA PADA KAWASAN SIMPANG EMPAT PASAR MARTAPURA TUGAS AKHIR. Oleh: SRI ARMELLA SURYANI L2D

Karakteristik Pengunjung dan Aktivitasnya Terhadap Penggunaan Taman Kota Sebagai Ruang Sosial di Taman Keplaksari Kabupaten Jombang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Proyek. 1.2 Tujuan Proyek

PENATAAN JALUR PEJALAN KAKI PADA KORIDOR JALAN MALIOBORO BERDASARKAN PERSEPSI DAN PREFERENSI PENGUNJUNG LAPORAN TUGAS AKHIR

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

Indikator Konten Kuesioner

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

ANALISIS KESELAMATAN DAN KENYAMANAN PEMANFAATAN TROTOAR BERDASARKAN PERSEPSI DAN PREFERENSI PEJALAN KAKI DI PENGGAL JALAN M.T. HARYONO KOTA SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Kebutuhan Masyarakat akan Ruang Terbuka Hijau pada Kawasan Pusat Kota Ponorogo

BAGIAN 1 PENDAHULUAN. 1.2 Latar Belakang Permasalahan Perancangan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan pesat di seluruh wilayah Indonesia. Pembangunan-pembangunan

BAB VI DATA DAN ANALISIS

BAB I. PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

Karakteristik Pengunjung dan Aktivitasnya Terhadap Penggunaan Taman Kota Sebagai Ruang Sosial di Taman Keplaksari Kabupaten Jombang

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. alami maupun buatan manusia, yang merupakan total dari bagian hidup manusia

BAB I PENDAHULUAN. Fristiawati, 2015 PENGEMBANGAN TAMAN RA. KARTINI SEBAGAI RUANG REKREASI PUBLIK DI KOTA CIMAHI

PENINGKATAN KUALITAS LINGKUNGAN PERKOTAAN MELALUI PENGEMBANGAN RUANG TERBUKA HIJAU TERINTEGRASI IPAL KOMUNAL

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PERANCANGAN KOTA. Lokasi Alun - Alun BAB III

SEKOLAH TINGGI SENI TEATER JAKARTA

PERANCANGAN TAPAK II DESTI RAHMIATI, ST, MT

Universitas Sumatera Utara

Transkripsi:

Temu Ilmiah Ikatan Peneliti Lingkungan Binaan Indonesia (IPLBI) 6, G 007-012 https://doi.org/10.32315/ti.6.g007 Evaluasi Tingkat Kenyamanan Penghuni Pasca Perubahan Fungsi Taman Parang Kusumo Semarang Desti Rahmiati Arsitektur, Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Indo Global Mandiri. Korespondensi : destirahmiati@gmail.com Abstrak Tuntutan masyarakat akan adanya taman sebagai ruang terbuka publik di lingkungan permukiman kini semakin meningkat, hal ini memicu terjadinya perubahan fungsi di beberapa taman, termasuk taman Parang Kusumo Semarang. Keberadaan taman sebagai elemen vital di suatu lingkungan permukiman diharapkan dapat meningkatkan kualitas lingkungan tersebut termasuk kenyamanan penghuni di dalamnya. Perubahan sifat taman Parang Kusumo yang semula bersifat pasif menjadi aktif menyebabkan peningkatan aktivitas sosial-budaya dan ekonomi masyarakat di lingkungan tersebut. Meningkatnya aktivitas masyarakat tersebut menimbulkan banyak isu negatif yang berkembang seperti timbulnya kepadatan sirkulasi, masalah kebisingan dan lainnya yang tentu berpengaruh pada kenyamanan penghuni di sekitar taman tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi tingkat kenyamanan penghuni pasca Semarang. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif, data dikumpulkan melalui observasi, kuesioner dan wawancara lalu dianalisis dengan alat bantu statistik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pasca, tingkat kenyamanan penghuni di sekitar taman tersebut mengalami penurunan. Kata-kunci : kenyamanan penghuni, pasca perubahan fungsi, permukiman, ruang terbuka publik, taman Pendahuluan tempat bermain anak dan remaja, penghijauan tepi sungai sebagai tempat rekreasi. Ruang Ruang terbuka publik merupakan elemen vital terbuka publik aktif memiliki tiga fungsi pokok dalam sebuah ruang kota karena keberadaannya yaitu fungsi ekologis, fungsi estetis/arsitektural di kawasan yang berintensitas tinggi dan fungsi sosial; (2) Ruang terbuka publik pasif, (Nazaruddin, 1994). Rooden (1983) juga yang tidak digunakan untuk berkegiatan, lebih menyatakan bahwa ruang terbuka publik berfungsi ekologis dan pengindah visual, seperti merupakan fasilitas yang memberikan kontribusi penghijauan tepi jalan, penghijauan bantaran penting dalam meningkatkan kualitas lingkungan kereta api, sungai atau daerah alami (Hakim, permukiman dan merupakan suatu unsur 2003). Keberadaan taman sebagai ruang ter- yang sangat penting dalam kegiatan rekreasi. buka publik di suatu lingkungan permukiman Peran ruang terbuka publik sangat besar dalam diharapkan dapat meningkatkan kualitas lingkungan meningkatkan kualitas ruang kota, karena permukiman tersebut termasuk kenya- kebersamaan dalam sosialisasi masyarakat manan penghuni yang tinggal di sekitar taman diwadahi oleh ruang terbuka publik. Darmawan tersebut. (2007) membagi ruang terbuka publik menjadi dua macam berdasarkan jenis kegiatan, yaitu: Kebutuhan akan ruang terbuka publik di suatu (1) Ruang terbuka publik aktif, yang mempunyai kota berbanding lurus dengan pertumbuhan unsur kegiatan di dalamnya, seperti bermain, penduduk di kota tersebut. Semakin tinggi berolahraga dan jalan-jalan. Ruang terbuka ini tingkat pertumbuhan penduduk suatu kota, dapat berupa plaza, taman, lapangan olahraga, maka akan semakin tinggi pula kebutuhan Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Malikussaleh, Lhokseumawe Prosiding Temu Ilmiah IPLBI 2017 G 007 ISBN 978-602-17090-8-5 E-ISBN 978-602-51605-0-9

Evaluasi Tingkat Kenyamanan Penghuni Pasca Perubahan Fungsi Taman Parang Kusumo Semarang sosial-budaya masyarakat di kota tersebut. Untuk memenuhi kebutuhan sosial-budaya tersebut, masyarakat kini membutuhkan ruang untuk sarana berkumpul dan berinteraksi dengan masyarakat lainnya. Begitu pula dengan tuntutan masyarakat akan adanya taman sebagai ruang terbuka publik di lingkungan permukiman yang kini semakin meningkat, hal ini menjadi pemicu terjadinya perubahan fungsi di beberapa taman termasuk taman Parang Kusumo Semarang. Taman Parang Kusumo Semarang merupakan salah satu ruang terbuka publik yang ada di Kota Semarang, tepatnya berada di tengah perumahan Bumi Tlogosari. Taman Parang Kusumo dibangun dan dikelola oleh warga RW.02 Kelurahan Tlogosari Kulon. Berdasarkan wawancara singkat dengan salah satu warga yang tinggal di sekitar taman Parang Kusumo pada tahap pra survey, didapat informasi bahwa pada awalnya taman tersebut merupakan ruang terbuka publik pasif yang tak terawat sehingga menjadi tempat pembuangan sampah yang kemudian mengalami perubahan fungsi menjadi ruang terbuka publik aktif. Perubahan fungsi pada taman Parang Kusumo dilakukan atas inisiatif dari para warga dengan didanai oleh Pemerintah Kota Semarang dan Pihak Swasta yaitu toko roti Virgin sebagai salah satu wujud CSR (Corporate Social Responsibility). Motivasi pemilik toko roti Virgin dalam melakukan CSR juga merupakan salah satu strategi pemasaran (atau lebih dikenal dengan manjemen simpati). Beliau mengatakan dengan melakukan CSR, masyarakat tidak akan antipati dengan industri roti tersebut serta untuk meningkatkan jumlah pengunjung toko roti Virgin. Selain itu, memberikan dampak positif lainnya kepada toko roti Virgin yaitu memberikan area parkir untuk para pengunjung dan karyawan toko tersebut. Kini taman Parang Kusumo menjadi ruang terbuka publik aktif yang dapat menampung berbagai aktivitas masyarakat dengan beragam fasilitas seperti fasilitas bermain untuk anakanak, balai pertemuan, tempat duduk, lapangan bola voli dan berbagai tanaman yang memperindah visual taman. Taman Parang Kusumo dapat diakses oleh semua kalangan masyarakat, mulai dari anak-anak, remaja G 08 Prosiding Temu Ilmiah IPLBI 2017 dewasa hingga lansia. Berdasarkan pengamatan singkat, intensitas tingkat kunjungan pengunjung taman pada waktu sore tinggi lebih tinggi bila dibandingkan dengan waktu siang hari, hal ini dikarenakan udara di sore hari lebih sejuk sehingga menngkatkan kenyamanan pengunjung. Pengunjung taman Parang Kusumo pun tidak hanya berasal dari perumahan Tlogosari, sebagian pengunjung datang dari berbagai daerah. Meningkatnya aktivitas sosial-budaya masyarakat yang terjadi di taman Parang Kusumo pasca perubahan fungsi taman tersebut menjadi faktor penarik timbulnya banyak Pedagang Kaki Lima (PKL) di taman tersebut. Fenomena ternyata menimbulkan banyak isu yang berkembang di masyarakat. Secara garis besar, isuisu yang beredar saat ini diantaranya adalah keberadaan PKL keterbatasan lahan parkir bagi yang mengganggu sirkulasi di sekitar taman, timbulnya kepadatan sirkulasi di sekitar kawasan taman, maslaah kebisingan dan masalah lainnya yang tentu dapat mengganggu kenyamanan penghuni yang tinggal di sekitar taman Parang Kusumo. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi tingkat kenyamanan penghuni pasca Semarang. Metode Penelitian Pendekatan penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif rasionalistik dan sifat dari penelitian inia dalah deduktif dengan mengacu kepada berbagai teori terkait. Tahapan pertama dalam kegiatan penelitian ini adalah membangun pemahaman melalui kajian literaturliteratur terkait untuk mencapai tujuan penelitian, meliputi teori mengenai definis, macammacam dan fungsi ruang terbuka publik, faktor penyebab terjadinya perubahan fungsi ruang terbuka publik dan peran ruang terbuka publik dalam kawasan permukiman. Hasil dari kajian tersebut adalah variabel peneitian yang berfungsi membantu peneliti dalam membatasi objek penelitian sehingga memudahkan dalam identifikasi permaslahan yang terjadi di wilayah studi.

Metode Pengumpulan Data Tabel 1.Variabel Penelitian Desti Rahmiati Jenis data yang digunakan merupakan data kuantitatif, kualitatif serta tidak menutup kemungkinan data kualitatif yang dikuantitatifkan. Data dikumpulkan melalui berbagai cara yaitu observasi lapangan, kuesioner, wawancara dan data sekunder yang didapatkan dari berbagai instansi, terbitan ilmiah dan internet. Kuesioner disebarakan kepada sampel yang telah ditentukan dalam penelitian ini. Adapun teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling dengan kriteria sebagai berikut : - Individu yang bertempat tinggal di kawasan permukiman Tlogosari Kulon Semarang selama minimal 5 tahun. - Individu yang pernah mengunjungi taman Parang Kusumo - Individu yang dapat berpikir normal (dewasa) dan bersifat netral, jujur dan terbuka. Sedangkan wawancara dilakunkan kepada berbagai pihak yang dinilai dapat memberikan keterangan/data yang dibutuhkan secara valid. Metode Analisis Data Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif rasionalistik, sedangkan teknik analisis yang digunakan adalah teknik analisis regresi berganda. Adapun variabel penelitian yang akan dianalisis dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel 1. Sedangkan tahapan analisis akan dibagi menjadi 3 tahapan, yaitu : No 1 2 3 Variabel Independen Fungsi Ekologis - Tingkat kesegaran udara - Pengendali banjir - Sarana untuk menciptakan keseimbangan ekosistem Fungsi Estetis/Arsitektural - Pembentuk keindahan/estetika lingkungan - Sarana penampung koridor-koridor jalan - Pembagi ruang fungsi bangunan di sekitarnya Fungsi Sosial - Tempat bermain dan olahraga - Tempat bersantai - Tempat komunikasi sosial - Pengikat struktur kota - Sarana penghubung antar tempat - Pembatas atau jarak di antara massa bangunan - Sarana untuk membentuk kesadaran lingkungan Hasil dan Pembahasan Variabel Dependen Kenyamanan Penghuni - Sirkulasi kawasan - Aksesibilitas - Estetika kawasan - Kondisi iklim mikro - Kemanan lingkungan - Tingkat ketenteraman - Analisis pengaruh fungsi taman Parang Kusumo terhadap tingkat kenyamanan penghuni di sekitarnya pra perubahan fungsi. - Analisis pengaruh fungsi taman Parang Kusumo terhadap tingkat kenyamanan penghuni di sekitarnya pasca perubahan fungsi. - Analisis perbedaan tingkat kenyamanan penghuni di sekitar taman pra dan pasca Semarang. Taman Parang Kusumo seluas ± 1.710 m 2 berada di Jalan parang Kusumo Raya Perumahan Bumi Tlogosari Semarang. Taman Parang Kusumo Semarang merupakan salah satu taman yang mengalami perubahan fungsi ruang terbuka publik pasif menjadi ruang terbuka publik aktif. Pada awalnya, taman Parang Kusumo merupakan lahan kosong yang tak terawat, sedangkan kini taman Parang kusumo merupakan taman yang ramai pengunjung. Perbedaan kondisi taman Parang Kusumo pra dan pasca perubahan fungsi dapat dilihat pada gambar 1. Taman Parang Kusumo telah Prosiding Temu Ilmiah IPLBI 2017 G 09

Evaluasi Tingkat Kenyamanan Penghuni Pasca Perubahan Fungsi Taman Parang Kusumo Semarang mampu membuktikan perannya sebagai ruang terbuka publik aktif di kawasan permukiman yaitu dengan memberikan fungsi ekologis, fungsi estetis/arsitektural dan fungsi sosial. Gambar 3. Pepohonan yang dihias untuk menambah nilai estetika kawasan taman Parang Kusumo Gambar 1. Perbandingan kondisi taman Parang Kusumo pra dan pasca perubahan fungsi Aktivitas sosial-budaya masyarakat yang terjadi di taman Parang Kusumo saat ini sangat beragam mulai dari berolahraga, bersantai dan berkumpul bersama keluarga dan teman (ditunjukkan pada gambar 4). Dalam memenuhi fungsi ekologisnya, di taman Parang Kusumo telah terdapat banyak pepohonan yang rindang (ditunjukkan pada gambar 2), hal ini berpengaruh pada kondisi iklim mikro di sekitar taman misalnya dapat meningkatkan kualitas udara. Gambar 4. Aktivitas sosial-budaya masyarakat yang terjadi di taman Parang Kusumo Gambar 2. Pepohonan/vegetasi yang ada di taman Parang Kusumo saat ini Selain itu di taman Parang Kusumo juga terdapat beberapa pepohonan yang dihias sehingga dapat menarik pengunjung dan terdapat kolam air mancur yang menambah nilai estetika di sekitar taman tersebut (ditunjukkan pada gambar 3). Hal ini menunjukkan bahwa taman Parang Kusumo telah mampu memberikan fungsi estetis/keindahan untuk kawasan di sekitarnya. Peningkatan aktivitas sosial-budaya masyarakat tersebut juga meningkatkan aktivitas ekonomi di sekitar taman Parang Kusumo, terlihat dari banyaknya PKL yang berjualan di kawasan tersebut (ditunjukkan pada gambar 5). Belum tersedianya area parkir yang memadai serta keberadaan PKL yang belum memiliki tempat khusus di taman ini membuat PKL harus menggunakan jalur pedestrian pada taman dan menggunakan bahu jalan perumahan, hal ini menyebabkan terganggunya sirkulasi pejalan kaki juga kendaraan bermotor di kawasan tersebut (ditunjukkan pada gambar 6). G 010 Prosiding Temu Ilmiah IPLBI 2017

Desti Rahmiati Gambar 5. Kondisi PKL di taman Parang Kusumo Gambar 8. Persentase tingkat kunjungan pengunjung taman Parang Kusumo Gambar 8 menunjukkan kenaikan persentase tingkat kunjungan pengunjung taman Parang Kusumo. Intensitas tingkat kunjungan pasca lebih tinggi dibandingkan pra perubahan fungsi taman. Penilaian responden terhadap fungsi taman Parang Kusumo dalam kawasan permukiman pasca perubahan fungsi dapat dilihat pada gambar 9. Gambar 6. Lebar ruas jalan yang berkurang akibat keberadaan PKL dan keterbatasan area parkir. Adapun kategori responden terdiri dari remaja, dewasa dan lansia dengan persentase jumlah responden seperti yang ditunjukkan pada gambar 7. Gambar 9. Persentase penilaian pengunjung terhadap fungsi taman Parang Kusumo Gambar 7. Kategori responden penelitian Gambar 9 menunjukkan bahwa sebagian besar responden menilai bahwa fungsi ekologis, estetis dan sosial taman Parang Kusumo sudah berjalan dengan baik. Hal ini terlihat dari peningkatan tingkat kunjungan dan aktivitas yang terjadi di taman Parang Kusumo. Sedangkan penilaian responden terhadap tingkat kenyamanan lingkungan hunian pra dan pasca Semarang yang didapat melalui kuesioner dan wawancara dapat dilihat pada gambar 10. Prosiding Temu Ilmiah IPLBI 2017 G 011

Evaluasi Tingkat Kenyamanan Penghuni Pasca Perubahan Fungsi Taman Parang Kusumo Semarang Gambar 10. Persentase tingkat kenyamanan lingkungan hunian di sekitar taman Parang Kusumo pra dan pasca perubahan fungsi taman Dari gambar 10, dapat dikatakan bahwa tingkat kenyamanan yang dirasakan responden sebagai penghuni yang tinggal di sekitar taman Parang Kusumo mengalami penurunan. Penurunan tingkat kenyamanan tersebut dapat disebabkan oleh beberapa hal, yaitu : - Kelancaran sirkulasi kendaraan bermotor di sekitar taman Parang Kusumo menjadi terganggu dan terjadinya kemacetan di waktu tertentu seperti sore hari, disebabkan oleh lebar ruas jalan perumahan yang berkurang karena digunakan untuk parkir pengunjung dan area PKL. - Timbulnya kebisingan di sekitar taman Parang Kusumo diakibatkan oleh banyaknya aktivitas yang terjadi di taman tersebut. - Rawan tindak kriminalitas juga mengganggu kenyamanan dan keamanan penghuni yang tinggal di sekitar taman Parang Kusumo, hal ini dikarenakan beberapa pengunjung taman tersebut merupakan remaja-remaja yang kurang terdidik yang diduga berpotensi melakukan tindak kriminalitas. - Timbulnya hambatan aksesibilitas dari dan menuju rumah, hal ini dikarenakan keterbatasan area parkir di taman Parang Kusumo yang mengharuskan pengunjung memarkirkan kendaraannya di depan rumah-rumah masyarakat di sekitar taman Parang Kusumo. Kesimpulan Keberadaan taman sebagai ruang terbuka publik di kawasan permukiman diharapkan dapat meningkatkan kualitas lingkungan permukiman tersebut. Demikian pula dengan yang terjadi pada taman Parang Kusumo, perubahan fungsi G 012 Prosiding Temu Ilmiah IPLBI 2017 taman yang semula pasif menjadi aktif mampu memenuhi fungsi ekologis, estetis dan sosial sebagai ruang terbuka publik. Pasca perubahan fungsi, kualitas udara dan estetika lingkungan permukiman di sekitar taman parang kusumo menjadi lebih baik, begitu pula dengan peningkatan aktivitas sosial-budaya dan eko-nomi masyarakat yang terjadi di sekitar taman tersebut. Akan tetapi peningkatan aktivitas sosial-budaya dan ekonomi yang terjadi tersebut belum mampu diimbangi dengan sarana dan prasarana yang cukup memadai. Belum tersedianya area Pedagang Kaki Lima (PKL) dan area parkir pengunjung menyebabkan beberapa masalah yaitu terjadinya kemacetan dan terganggunya kelancaran sirkulasi kendaraan bermotor di sekitar taman Parang Kusumo, timbulnya kebisingan dan terganggunya aksesibilitas dari dan menuju rumah peghuni yang tinggal di sekitar taman tersebut. Beberapa masalah tersebut merupakan penyebab terjadinya penurunan tingkat kenyamanan penghuni yang tinggal di sekitar taman Parang Kusumo Semarang. Dikarenakan keterbatasan waktu dan tenaga dalam penelitian ini, maka peneliti belum mengkaji secara mendalam mengenai peranan ruang terbuka publik di kawasan perumahan untuk mencapai perumahan berkelanjutan. Mengingat keberadaan ruang terbuka publik sangat berpengaruh pada kualitas lingkungan di sekitarnya, maka kedepannya diharapkan ada penelitian serupa atau lanjutan yang mengkaji bagaimana peranan ruang terbuka publik di kawasan perumahan untuk mencapai perumahan berkelanjutan. DaftarPustaka Darmawan, E. (2007). Peranan Ruang Publik Dalam Perancangan Kota (Urban Design). Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Hakim, R., & Utomo, H. (2003). Komponen Perancangan Arsitektur Lansekap, Prinsip-Unsur dan Aplikasi Desain. Jakarta: Bumi Aksara. Nazaruddin (1994). Penghijauan Kota. Jakarta: PT. Penebar Swadaya. Rooden, F. C. V. (1983). Greenspace in Cities, City Landscape. London : Butterworths.