BAB V KONSEP V.1. Dasar Perencanaan & Perancangan Pada dasarnya perancangan bangunan hotel resort tepi pantai untuk mendukung fasilitas akomodasi di kawasan Ancol dimana merupakan pusat rekreasi air yang selalu diminati masyarakat. Disamping itu juga diharapkan desain bangunan ini dapat menambah citra di kawasan Ancol. Untuk menciptakan sebiah bentuk yang ekspresif, sistem struktur bangunan juga turut berperan penting. V.2. Konsep Perencanaan dan Perancangan V.2.1. Luas Total Perancangan Lokasi tapak memiliki aturan wajib sebagai berikut: Luas lahan : 20.005 m 2 Luas dasar bangunan : 9.002,25 m 2 Luas maksimum : 80.020 m 2 Perkiraan tinggi lantai + 24 lantai 172
V.2.2. Blokplan Arah orientasi bangunan terhadap lingkungan sekitar (+) (+) (+) (+) U Gambar 5.1 Blok plan Ket : (+) : sumber orientasi dari lingkungan : Arah orinetasi bangunan terhadap lingkungan sekitar tapak. Terlihat bahwa bentuk massa bangunan menanggapi orientasi dari 173
V.2.3. Site Development Sirkulasi main enterance kendaraan U Keterangan : sirkulasi kendaraan Gambar 5.2 Sebuah main enterance yang baik harus dapat menarik perhatian yang melihat dan mewakili ciri-ciri bangunan tersebut.kaitan topik dan tema pada main enterance adalah bagaimana sebuah main enterance baik yang menuju ke tapak maupun yang menuju ke bangunan dapat mewakili ciri-ciri bangunan tersebut sehingga ekspresi dari bangunan yang ingin ditonjolkan dapat langsung ditangkap. 174
Konsep design main enterance : Ke tapak berupa air mancur dan sebuah bentuk perwakilan bangunan secara umum,atau monumen atau replika Contoh aplikasi air mancur pada bangunan Gambar 5.3 Ke dalam Bangunan Menggunakan struktur space truss sebagai tiang pada kanopi yang berada di pintu utama bangunan. 175
Sirkulasi side enterance kendaraan service U Keterangan : sirkulasi kendaraan Gambar 5.4 V.2.4. Zoning V.2.4.1. Zoning horizontal Keterangan: Area publik : 1 Administration : 5 Guestroom : 2 & 3 Fasilitas penunjang : 4 Area terbuka (private) : 6 Area service : 5 Area parkir tamu : 8 & 7 Area parkir & service : 9 Gambar 5.5 176
V.2.4.2. Zoning Vertikal Bangunan utama Bangunan penunjang KETERAN GAN : Area Publik Area Semi-publik Area Privat e Area service Gambar 5.6 177
Dari penzoning vertikal ini, terlihat bahwa sirkulasi service dipisahkan dari sirkulasi tamu untuk menghindari tamu bertemu dengan kegiatan service yang cukup padat dan kotor sehingga tamu merasa nyaman untuk tinggal. V.2.5. Quality Spasial Pelaku Kegiatan Dalam Hotel: Tamu, terbagi menjadi 2 yaitu : 1. Tamu yang menginap Kegiatannya : G Gambar 5.7 178
2. Tamu tidak menginap Kegiatannya : Gambar 5.8 3. Pengelola Kegiatannya : Gambar 5.9 179
Kegiatan manusia di dalam hotel dapat dikelompokkan dalam beberapa area kegiatan, antara lain yaitu : 1. Front Of The House 2. Back Of The House 3. Fasilitas penunjang 4. Parkiran 5. Parkir Service & Loading dock Parkiran Front of The House Back of The House Main Enterance Failitas Penunjang Parkir service & Loading dock Side Enterance Gambar 5.10 Bubble makro 180
V.2.5.1. Program ruang Fasilitas Luasan Akomodasi 16.303,2 m 2 Administrasi 1226,55m 2 Food & Beverages 2451,45 m 2 Function Room 2288.4 m 2 Fasilitas Penunjang 3015,228 m 2 Sport & Recreation 1470.12 m 2 Pengelola 853.08 m 2 Food Preparation 438,6 m 2 Mechanical Electrical & Service 901.2 m 2 Parkir 6666,6 m 2 Total 35.614,428 m 2 Tabel V.2.5.1. Analisa total jumlah luasan yang dibutuhkan 181
Hubungan ruang berdasarkan program ruang : Gambar 5.11 Hubungan ruang V.2.5.2. Material bangunan Sebuah rancangan yang baik tidak hanya memperhatikan eksterior dari sebuah bangunan, kaitannya dengan topik & tema yang diangkat untuk mewujudkan ekspresi bangunan, tetapi juga harus mempertimbangkan bagaimana sebuah desain interior dapat terlihat ekspresif & estetis. Sebuah ekspresif khususnya interior dapat terwujud dari penggunan material & warna. Penggunaan material & warna untuk : o Eksterior 182
Pada facade bangunan akan menggunakan material baja, kaca dan beton komposit. Gambar 5.12 Untuk pengerasan di luar bangunan menggunakan kombinasi batu alam dengan paving blok untuk daerah pejalan kaki dan untuk memudahkan dalam penyerapan air hujan. Gambar 5.13 183
o Interior Untuk ruang ruang interior bangunan akan didominasi warna putih untuk menonjolkan struktur dalam ruangan sehingga menciptakan estetika dalam ruangan. Gambar 5.14 V.2.6. Massa bangunan Jumlah massa bangunan diperkirakan ada 3 massa bangunan utama. Inspirasi ketiga bentuk dikaitkan dengan bentuk layar kapal, mutiara, & garis gelombang (ombak). Alasan dipilihnya 3 elemen itu karena berdasarkan pengamatan akan potensi lingkungan & karakter kawasan. Bangunan utama 184
Bangunan penunjang V.2.6.1. Perspektif massa bangunan Gambar 5.15 V.2.7. Estetika desain Untuk menciptakan sebuah ekspresi bentuk arsitektur maka yang penting untuk dipertimbangkan adalah berdasarkan teori Vitruvius yaitu Keindahan / Estetika (Venustas), Kekuatan (Firmitas), dan Kegunaan / Fungsi (Utilitas). Pada bangunan hotel resort tepi pantai yang ditonjolkan adalah strukturnya. Struktur tidak hanya difungsikan sebagai penguat bangunan saja tapi juga sebagai pendukung 185
terciptanya ekspresi bentuk bangunan. Keindahan yang terlihat dari struktur bangunan yang diekspos adalah sebuah estetika. Sistem struktur yang digunakan untuk proyek hotel resor tepi pantai adalah sistem struktur truss. Sistem struktur truss pada bangunan facade bangunan (bracing) tidak hanya sebagai struktur penahan lateral saja tapi dapat juga sebagai penambah estetika bangunan. Contoh bangunan dengan struktur dapat menjadi bangunan yang estetis dan ekspresif adalah: Gambar 5.16 Estetika eksterior Untuk interior ruangan, struktur truss yang diekspos khususnya di area publik maupun fasilitas penunjang dapat menimbulkan ekspresi ruang yang estetis. Gambar 5.17 Estetika interior 186
V.2.8. Sistem struktur Bangunan utama Sistem struktur bangunan tinggi hotel resort berdasarkan jumlah lantai dipilih sistem struktur rangka kaku. Pada sisi bangunan tinggi yang menghadap arah sumber angin akan digunakan bracing truss untuk menahan beban angin tersebut. Shear wall Struktur Truss (bracing) Rangka kaku Bangunan penunjang Space Frame Truss geodesik 187
V.2.8.1. Dilatasi Pada bangunan utama yang memanjang dan direncanakan merupakan bangunan bertingkat maka perlu digunakan dilatasi yaitu untuk menghadapi pergerakkan tanah karena gempa. Dilatasi dua kolom V.2.8.2. Detail sambungan Dalam penggunaan struktur space-truss, detail sambungan yang akan dipakai adalah sistem sambungan merro. Alasannya dengan menggunakan sistem ini, selain mudah dalam pemasangan, sambungan ini juga fleksibel 188
dalam menghubungkan elemen truss sehingga bentuk bentuk ekspresif yang diinginkan dapat terwujud.. Gambar detail sambungan merro adalah : Gambar 5.18 V.2.9. Material Material yang akan digunakan untuk struktur truss adalah material baja dengan dilapisi anti karat dan juga tahan api. Untuk beberpa bagian bangunan akan menggunakan bahan kompoisit untuk pertimbangan kekuatan bangunan.] V.2.10. Enviroment Control System Pada bangunan ini nantinya dilengkapi proses air limbah agar air limbah yang dihasilkan bangunan ini tidak merusak lingkungan khususnya air laut. 189
Gambar 5. 19 skema tipikal sistem pengolahan limbah V.2.11. Utilitas Sistem penyedian air bersih Sumber penyediaan air bersih terdapat dari 2 sumber, yaitu sumber air dari PAM, sumber air dari hujan. Sumber air PAM PAM RESERVOIR BAWAH POMPA RESERVOIR ATAS Gambar 5.20 190
Sumber air hujan FILTER AIR HUJAN PENAMPUNG RIOL KOTA Gambar 5.21 Sumber air kotor AIR KOTOR PENAMPUNG FILTER RIOL KOTA Gambar 5.22 Sumber pembuangan limbah kotoran TOILET STP REMBESAN Sistem instalasi listrik Gambar 5.23 RIOL KOTA SIRAM TAMAN PLN Gardu/Trafo Panel utama Kealat alat listrik Auto transfer system Sub panel utama. Diesel/Genset Gambar 5.24 Panel utama diesel Kealat alat listrik 191
Sistem pencegahan kebakaran HYDRANT CONTROL PANEL SUB CONTROL LISTRIK BELL POWER SOURCE MASTER CONTROL FIRE ALARM DETECTOR SPRINKLER SPRINKLER CONTROL PANEL Gambar 5.25 SUB CONTROL LISTRIK SPRINKLER SPRINKLER V.3. Penekanan Khusus Dalam perancangan proyek resor tepi pantai ini yang akan dititikberatkan adalah pada sistem struktur bangunannya. Berdasarkan teori Vitruvius, sebuah karya arsitektur harus memiliki unsur keindahan, kekuatan dan fungsinya. Ketiganya saling berhubungan. Sehingga, dengan adanya desain bangunan hotel resor tepi pantai dengan fokus utama adalah struktur adalah untuk membuktikan bahwa ternyata memang ketiga unsur dalam teori vitruvius benar dan bahwa struktur dalam arsitektur tidak hanya berfungsi sebagai tulang dalam bangunan saja tapi juga sebagai pakaian bangunan yang dapat menciptakan estetika suatu bangunan. Bangunan ini nantinya menggunakan sistem struktur truss dengan material baja lapis karat dan tahan api. Sistem struktur truss digunakan pada 192
bangunan untuk bentang lebar(ruang serbaguna) dan juga struktur rangka pada upper structure bangunan (sebagai balok pada bangunan) termasuk bracing untuk kulit luar bangunan. V.4. Tuntutan rancangan Pengguna truss nantinya pada bangunan hotel resor tepi pantai adalah: Untuk bangunan utama yaitu bangunan bertingkat tinggi. a) Balok (khusus untuk diarea lobby atau ruang ruang lain yang membutuhkan ducting yang cukup besar karena penggunaan AC Central. Tujuannya untuk menghemat ketinggian bangunan) Gambar 5.26 b) Dinding (bracing) Gambar 5.27 193
c) Atap Gambar 5.28 Untuk bangunan utama yaitu bangunan bentang lebar menggunakan struktur truss untuk atap dan dinding bangunan. Gambar 5.29 194