BAB I PENDAHULUAN. WHO (World Health Organization) (2007) definisi remaja adalah suatu

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. anak - anak dan sebelum dewasa yaitu dari usia Menurut WHO,

BAB I PENDAHULUAN. World Health Organization mengidentifikasikan masa remaja

BAB I PENDAHULUAN. remaja awal/early adolescence (10-13 tahun), remaja menengah/middle

BAB I PENDAHULUAN. secara langsung ( perokok aktif ), sedangkan 600 ribu orang lebih meninggal

BAB I PENDAHULUAN. generasi berikutnya (Jameela, 2010). fase ini individu mengalami perubahan dari anak-anak menuju dewasa

BAB I PENDAHULUAN. penuh kepada keadaan yang relatif lebih mandiri.

HUBUNGAN FAKTOR LINGKUNGAN SOSIAL DENGAN PERILAKU MEROKOK SISWA LAKI-LAKI DI SMA X KABUPATEN KUDUS

PERILAKU SEKSUAL PRANIKAH PADA SISWA SMA NEGERI 1 PALU Oleh: Rizal Haryanto 18, Ketut Suarayasa 29,

Dinamika Kebidanan vol. 2 no. 1. Januari 2012 STUDI DISKRIPTIF TENTANG GAYA PACARAN SISWA SMA KOTA SEMARANG. Asih Nurul Aini.

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat Indonesia sesuai Visi Indonesia Sehat 2010 ditandai dengan

Volume 4 No. 2, September 2013 ISSN : GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA KELAS VII TENTANG PERUBAHAN SEKS SEKUNDER DI SMP N 1 MAYONG JEPARA

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, khususnya remaja. Berdasarkan laporan dari World Health

umur tahun berjumlah 2.9 juta jiwa (Susenas, 2006).

Jurnal Keperawatan, Volume XI, No. 1, April 2015 ISSN HUBUNGAN PERUBAHAN FISIK USIA REMAJA DENGAN RASA PERCAYA DIRI PADA SISWI KELAS 7

BAB I PENDAHULUAN. yang meliputi perubahan biologik, perubahan psikologik, dan perubahan

BAB I PENDAHULUAN. seorang individu. Masa ini merupakan masa transisi dari kanak-kanak ke masa

BAB 1 PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan suatu masa dalam perkembangan hidup manusia. WHO

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang sering digambarkan sebagai masa yang paling indah dan tidak

BAB I PENDAHULUAN. dari program kesehatan reproduksi remaja adalah untuk membantu remaja

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Tumbuh kembang merupakan proses yang terjadi secara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Masalah rokok pada hakekatnya sekarang sudah menjadi masalah nasional,

BAB I PENDAHULUAN. jumlah remaja dan kaum muda berkembang sangat cepat. Menurut World

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. dan politik (Depkes, 2006). Rokok merupakan salah satu zat adiktif yang bila

BAB I PENDAHULUAN. merokok baik laki-laki, perempuan, anak kecil, anak muda, orang tua, status

BAB I PENDAHULUAN. sosialisasi, transisi agama, transisi hubungan keluarga dan transisi moralitas.

BAB 1 PENDAHULUAN. cepat di berbagai sektor kehidupan termasuk informasi dan arus komunikasi,

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh : NUR ALIEF MAHMUDAH

BAB 1 : PENDAHULUAN. jangka panjang terutama terhadap kesehatan, salah satunya perilaku berisiko NAPZA

BAB I PENDAHULUAN. Menurut WHO, remaja adalah penduduk dalam rentang usia tahun,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Remaja adalah suatu fase tumbuh kembang yang dinamis dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. orang-orang yang lebih tua melainkan berada dalam tingkatan yang sama

BAB I PENDAHULUAN. kelompok umur tahun dengan total jiwa, jenis kelamin

BAB I PENDAHULUAN. alkohol disebut dengan istilah alcoholism (ketagihan alkohol), istilah ini

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. sebuah negara kepulauan yang didiami oleh 222,6 juta jiwa, yang menjadikan

BAB I PENDAHULUAN. konsumsi tembakau tertinggi di dunia setelah RRC, Amerika Serikat, Rusia

HUBUNGAN PENGETAHUAN ANAK TENTANG MAKANAN JAJANAN DENGAN KEJADIAN DIARE DI SDN 001 TERATAK KECAMATAN RUMBIO JAYA TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. dimana-mana, baik instansi pemerintah, tempat umum, seperti ; pasar, rumah

BAB I PENDAHULUAN. Remaja atau adolesense adalah periode perkembangan selama individu

HUBUNGAN PERAN ORANG TUA DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA DI SMP MUHAMMADIYAH 1 YOGYAKARTA TAHUN 2011 NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. atau peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa yang meliputi

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan perkembangan zaman yang terus berubah (Junaedi dkk, 2013).

BAB I PENDAHULUAN. muncul pula tingkat kecanduan yang berbeda-beda dan bentuk implementasi

SKRIPSI Diajukan UntukMemenuhi Salah Satu Persyaratan Meraih Derajat Sarjana S-1 Keperawatan. Oleh : ROBBI ARSYADANI J

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. seksual, baik dengan lawan jenis maupun dengan sesama jenis (Sarwono, 2013).

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Masa remaja adalah masa transisi dari masa kanakkanak. menjadi masa dewasa. Masa transisi ini kadang

Hubungan Perilaku Merokok Orang Tua Dan Teman Sebaya Dengan Perilaku Merokok Pada Remaja Di SMK 2 Mei Bandar Lampung. Gede Merta Mertana

SKRIPSI. Skripsi ini Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar S1 Kesehatan Masyarakat. Disusun oleh : DYAH ANGGRAINI PUSPITASARI

BAB I PENDAHULUAN. Perilaku merokok tampaknya telah menjadi kebiasaan banyak. seperti Indonesia bermunculan rokok-rokok terbaru yang setiap produk

BAB 1 PENDAHULUAN. Kebiasaan minum minuman keras di kalangan remaja merupakan fenomena yang

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI DENGAN PERILAKU SEKS BEBAS PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 6 SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 : PENDAHULUAN. remaja tertinggi berada pada kawasan Asia Pasifik dengan 432 juta (12-17 tahun)

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB I PENDAHULUAN. anak-anak, remaja, dan generasi muda pada umumnya (Waluyo, 2011).

BAB 1 PENDAHULUAN. sama yaitu mempunyai rasa keingintahuan yang besar, menyukai pertualangan dan

BAB I PENDAHULUAN. yang ditandai dengan perkembangan fisik, mental, emosional, dan sosial.

Jurnal Kesehatan Masyarakat (Lusia Salmawati, Rasyika Nurul, Febrina D.: 18-26) 18

Hubungan Karakteristik Remaja dengan Pengetahuan Remaja Mengenai Kesehatan Reproduksi di Kota Cimahi

Hubungan Pengetahuan Dengan Sikap Siswa Kelas XI Tentang Penyalahgunaan Zat Adiktif di SMA Swadaya Bandung

BAB I PENDAHULUAN. penggunaan alkohol pada tahun 2002, dan penyebab utama terjadinya

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, penyalahgunaan konsumsi alkohol sudah. sangat marak di kalangan masyarakat awam. Di Negara maju

Syntax Literate : Jurnal Ilmiah Indonesia ISSN : e-issn : Vol. 2, No 7 Juli 2017

BAB I PENDAHULUAN. I.1.Latar Belakang. antara 10 hingga 19 tahun (WHO). Remaja merupakan suatu

BAB I PENDAHULUAN. Remaja adalah bagian yang penting dalam masyarakat, terutama di negara

BAB I PENDAHULUAN. keamanan yang akan membantu proses belajar seorang siswa. Pada. kenyataannya setiap sekolah yang ada di Indonesia belum bisa

BAB I PENDAHULUAN. terjadi pada remaja biasanya disebabkan dari beberapa faktor

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan fisik, perilaku, kognitif, biologis serta emosi (Efendi &

BAB I PENDAHULUAN. Remaja adalah masa peralihan dari masa kanak-kanak menuju masa. reproduksi sehingga mempengaruhi terjadinya perubahan perubahan

BAB I PENDAHULUAN. definisikan sebagai masa peralihan dari masa kanak-kanak ke dewasa. Remaja

60 Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes. Volume VII Nomor 1, Januari 2016 ISSN: PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN. remaja-remaja di Indonesia yaitu dengan berkembang pesatnya teknologi internet

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. terselesaikan hingga sekarang. Pada tahun 2013 Wolrd Health Organization

BAB I PENDAHULUAN. wanita mengalami menopause. Namun tidak seperti menopause pada

BAB I PENDAHULUAN. A.Latar Belakang Masalah. hidup semaunya sendiri, karena di dalam kehidupan bermasyarakat terdapat

BAB I PENDAHULUAN. dan kreatif sesuai dengan tahap perkembangannya. (Depkes, 2010)

BAB I PENDAHULUAN. (Soetjiningsih, 2004). Masa remaja merupakan suatu masa yang menjadi

BAB 1 : PENDAHULUAN. kehidupan anak sekolah mulai dari SMA, SMP dan bahkan sebagian anak SD sudah

SKRIPSI. Proposal skripsi. Skripsi ini Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah S-1 Kesehatan Masyarakat

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN UPAYA PENCEGAHAN TERHADAP PENYALAHGUNAAN NARKOBA PADA REMAJA DI SMK NEGERI 2 SRAGEN KABUPATEN SRAGEN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Salah satu kebiasaan masyarakat saat ini yang dapat di temui hampir

2015 GAMBARAN PENGETAHUAN SISWA SISWI KELAS XI TENTANG PENYAKIT MENULAR SEKSUAL DI SMA NEGERI 24 BANDUNG

BAB`1 PENDAHULUAN. berbagai perubahan baik secara fisik maupun mental. Remaja. mengalami perkembangan yang sangat pesat yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masa remaja merupakan masa seorang individu mengalami peralihan dari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Menurut WHO, jumlah perokok di dunia pada tahun 2009 mencapai 1,1

berkembang yang memiliki tingkat konsumsi rokok dan produksi rokok yang tinggi. Program anti tembakau termasuk dalam 10 program unggulan kesehatan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. perkembangan dalam kehidupan manusia.remaja mulai memusatkan diri pada

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

cepat dari masa anak-anak ke masa dewasa. Remaja (adolescence) dalam bahasa inggris,

BAB I PENDAHULUAN. namun juga dapat menimbulkan kematian (Kementrian Kesehatan. Republik Indonesia, 2011). World Health Organization (WHO)

BAB I PENDAHULUAN. muatan ilmu pengetahuan, tetapi secara negatif juga bermuatan materi pornografi

BAB 1 : PENDAHULUAN. produktif. Apabila seseorang jatuh sakit, seseorang tersebut akan mengalami

BAB I PENDAHULUAN. penduduk dunia. Menurut World Health Organization sekitar seperlima dari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. tanaman Nicotiana Tabacum, Nicotiana Rustica, dan spesies lainnya atau sintesis

BAB I PENDAHULUAN. disebut dengan istilah alcoholism (ketagihan alkohol), istilah ini pertama kali

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Masalah-masalah kesehatan pada keluarga dengan anak remaja yang

BAB 1 PENDAHULUAN. masa dewasa yang berkisar antara umur 12 tahun sampai 21 tahun. Seorang remaja, memiliki tugas perkembangan dan fase

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sintia Dewi,2013

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Remaja merupakan aset sumber daya manusia yang mempunyai peranan yang vital sebagai generasi penerus bangsa dimasa yang akan datang. Menurut WHO (World Health Organization) (2007) definisi remaja adalah suatu perkembangan dari munculnya tanda-tanda seks sekunder sehingga tercapainya kematangan seksual dan reproduksi, serta suatu proses pembentukan mental dan identitas dewasa serta peralihan dari ketergantungan menjadi relatif mandiri. WHO juga mendefinisikan remaja sebagai periode peralihan dari masa anakanak menuju masa peralihan dewasa yaitu antara usia 11-19 tahun (Hann & Payne, 2007). Pada tahun 2010 badan pusat statistik menyatakan bahwa jumlah penduduk Indonesia sebanyak 237,6 juta jiwa. Jumlah remaja yang berusia 10-24 tahun sebanyak 63 juta jiwa (Badan Pusat Statistik, 2010). Berdasarkan dari data statistik tersebut jumlah remaja di Indonesia sangat besar. Disamping itu, remaja juga mempunyai permasalahan yang kompleks saat remaja sedang mengalami masa transisi (BPMPKB, 2010). Masalah umum yang terjadi pada remaja sebagian besar adalah bentuk perilaku ataupun kebiasaan yang menyimpang baik secara kesehatan, moral maupun sosial. Bentuk perilaku-perilaku penyimpangan tersebut dapat kita sebut sebagai kenakalan remaja. Kenakalan remaja mencakup beberapa 1

2 perilaku yang menyimpang. Saat ini sering kita lihat banyak remaja melakukan perilaku-perilaku yang menyimpang baik secara hukum, agama, moral ataupun sosial. Perilaku-perilaku yang menyimpang tersebut dapat berpengaruh serta berdampak negatif pada kesehatan remaja (Chandra, 2012). Perilaku merokok sangat berdampak negatif pada remaja. Disamping perilaku merokok merupakan suatu pemborosan, merokok juga dapat menimbulkan pencemaran lingkungan dan masalah kesehatan yang kompleks. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh lembaga survey WHO, Indonesia menduduki peringkat ke 3 sebagai jumlah perokok terbesar di dunia. Diantara para remaja tersebut sekitar 25% perokok pada usia sebelum 10 tahun dan pada remaja usia 10 tahun berjumlah 27,7% dan usia dibawah 20 tahun 68% (Lindawati, 2012). Penyimpangan perilaku remaja terhadap minuman keras merupakan pemandangan yang sudah biasa ditemui, dan lebihnya seperti sudah membudaya disetiap kalangan. Di negara-negara barat seperti Amerika Serikat, 90% dari seluruh populasi penduduknya pernah meminum alkohol dan 60-70% diantaranya menjadi peminum alkohol tetap hingga saat ini. Dan dari seluruh pupulasi di dunia ini tercatat 40% mengalami permasalahan temporer yang terdiri dari 20% merupakan penyalahgunaan alkohol dan 20% lagi mengalami ketergantungan alkohol. Di Indonesia, perilaku minum minuman keras pada remaja merupakan permasalahan yang sangat kompleks dan harus segera diatasi. Hal ini disebabkan dalam penyebarannya miras tidak mengenal jenis

3 kelamin, batasan usia, golongan, agama, dan juga status ekonomi (Yunita, 2012). Masa remaja adalah suatu fase yang sangat vital dalam keterkaitannya dengan kondisi sehat atau tidak sehat. Semakin berkembangnya zaman di eraglobalisasi dengan teknologi dan IT yang semakin canggih serta semakin mudahnya akses media sosial untuk dijangkau menjadi faktor-faktor yang dapat mempengaruhi perilaku sehat pada remaja. Seperti situs atau tayangan pornografi, pergaulan bebas, lingkungan yang tidak sehat, tayangan dari televisi yang bertema kekerasan dan lain-lain. Faktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi beberapa perilaku remaja seperti perilaku merokok, perilaku mengkonsumsi alkohol dan lain-lain (BKKBN, 2012). Hasil studi pendahuluan yang telah dilakukan di SMA Negeri 5 Surakarta menunjukkan bahwa lingkungan sekolah tersebut berada tepat di pusat kota dimana arus transportasi sangat ramai. Setelah dilakukan wawancara dengan siswa-siswi SMA Negeri 5 Surakarta, ditemukan data adanya beberapa perilaku menyimpang yang terdapat di SMA Negeri 5 Surakarta yaitu bahwa terdapat siswa yang mengkonsumsi rokok pada jam istirahat sekolah dan pulang sekolah. Selain itu, hasil dari wawancara pemilik warung di sekitar sekolah menyatakan bahwa anak-anak sering mengkonsumsi minuman beralkohol bersama-sama di warung yang biasa digunakan untuk nongkrong. Berdasarkan uraian diatas maka dari itu penulis ingin mengetahui gambaran beberapa perilaku menyimpang pada remaja di SMA Negeri 5 Surakarta.

4 B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka dapat dirumuskan masalah penelitian, yaitu: Bagaimana gambaran perilaku merokok dan perilaku mengkonsumsi alkohol pada remaja di SMA Negeri 5 Surakarta? C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran perilaku merokok dan perilaku mengkonsumsi alkohol pada remaja di SMA Negeri 5 Surakarta. 2. Tujuan Khusus a. Untuk menggambarkan perilaku merokok pada remaja SMA Negeri 5 Surakarta b. Untuk menggambarkan perilaku mengkonsumsi alkohol pada remaja SMA Negeri 5 Surakarta D. Manfaat Penelitian Hasil penelitian dapat bermanfaat baik secara teoritis maupun praktis, yaitu: 1. Manfaat Teoritis Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan khususnya dalam lingkup keperawatan komunitas yang terkait dengan masalah promosi kesehatan. 2. Manfaat Praktis a. Bagi instansi terkait

5 Memberikan gambaran perilaku merokok dan perilaku mengkonsumsi alkohol pada remaja di SMA 5 Negeri Surakarta sebagai dasar pertimbangan dalam menentukan kebijakan kesehatan dan perencanaan program dalam kurikulum pendidikan bekerjasama dengan penyedia pelayanan kesehatan terdekat. b. Bagi Keperawatan Sebagai dasar pertimbangan bagi perawat komunitas untuk lebih aktif dalam meningkatkan perilaku sehat terutama pada kelompok remaja. E. Keaslian Penelitian 1. Sondang Simarmata, 2012. Perilaku Merokok Pada Siswa-Siswi Madrasah Tsanawiyah Negeri Model Kuok Kecamatan Bangkinang Barat Kabupaten Kampar Provinsi Riau Tahun 2012. Penelitian menggunakan metode kuantitatif dengan desain studi potong lintang (cross sectional) dengan jumlah sample 150 orang siswa dan siswi dengan pengambilan sample proportional stratified random sampling. Hasil penelitian menemukan bahwa ada hubungan antara jenis kelamin, sikap, keterjangkauan terhadap rokok, keterpaparan iklan promosi rokok, perilaku merokok anggota keluarga dan perilaku merokok teman terhadap perilaku merokok responden. 2. Noviana Kalara, 2013. Gambaran Perilaku Konsumsi Alkohol Pada Mahasiswa Di Stikes Ngudi Waluyo Semarang. Desain penelitian adalah deskriptif. Dengan populasi seluruh Mahasiswa Laki-Laki. Sedangkan sampel yang digunakan sebanyak 38 yang diambil secara

6 purposive sampling. Alat pengumpulan data adalah kuesioner dan analisis data yang digunakan univariat dengan tabel distribusi frekuensi. Hasil penelitian perilaku konsumsi alkohol, waktu pertama kali mengkonsumsi alkohol saat usia SMA (60,6%), acara kumpul (34,2%), teman mengajak (34,2%), ada masalah (39,5%), Lingkungan keluarga: hubungan baik (86,8%), Lingkungan pergaulan: teman mengkonsumsi alkohol (81,6%), tidak diancam (89,5%), tidak dikucilkan (84,2%), tidak dikeluarkan (94,7%), kadang-kadang teman mengajak (89,5%) Lingkungan masyarakat: kebiasaan mengkonsumsi alkohol masyarakat (68,4%).

7