BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN INDRAGIRI HULU TAHUN

INDIKATOR KINERJA UTAMA ( I K U )

LAMPIRAN INDIKATOR KINERJA UTAMA ( IKU ) DI LINGKUNGAN DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN BADUNG BAB I PENDAHULUAN

I K U D P R K P P. I K U Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Permukiman & Pertanahan DPR K P P K a b u p a t e n L a h a t 1-1

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Review INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

KOTA BANDUNG TAHUN 2016

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANGGAI

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN DINAS PELAYANAN PAJAK KOTA BANDUNG TAHUN 2014

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) TAHUN

Rencana Kinerja Tahunan Dinas Kebudayaan & Pariwisata Kota Bandung Tahun 2016 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

KECAMATAN UJUNGBERUNG KOTA BANDUNG KATA PENGANTAR

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGIS DAN KEBIJAKAN

Dinas Perhubungan Kabupaten Buleleng mempunyai tugas pokok melaksanakan kewenangan otonomi daerah di bidang perhubungan.

MATRIKS RENSTRA DISHUBKOMINFO KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT

INDIKATOR KINERJA UTAMA (I K U) BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN BADUNG

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BPPT KOTA BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. akuntabel serta penyelenggaraan negara yang bersih dari unsur-unsur KKN untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KERJA

AKUNTABILITAS KINERJA

KOTA BANDUNG TAHUN 2014

IMPLEMENTASI SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP) BADAN PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN BLITAR

BUPATI BADUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

Rencana Kerja Tahunan Kecamatan Rancasari Tahun

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

2017, No Indikator Kinerja Utama di Lingkungan Kementerian Perhubungan; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Neg

SAKIP DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN BLITAR TAHUN 2017

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KERJA

LAPORAN AKUNTABILITAS DAN KINERJA PEMERINTAH (LAKIP)

BAB I PENDAHULUAN. salah satu cita cita yang ingin dicapai oleh instansi pemerintah maupun bagi

S A L I N A N BERITA DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 91 TAHUN No. 91, 2016 TENTANG

P E M E R I N T A H K O T A M A T A R A M

SISTEM AKUNTABILITAS INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP) DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA TAHUN 2017

PERUBAHAN INDIKATOR KINERJA UTAMA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN BADUNG

SAKIP DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN BLITAR TAHUN 2017

BAB I PENDAHULUAN. LKjIP BAPPEDA Tahun 2015 I / LATAR BELAKANG

PERATURAN GUBERNUR BANTEN

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 40 TAHUN 2016 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN MUARO JAMBI

PERATURAN BUPATI PAKPAK BHARAT NOMOR TAHUN 2014 TENTANG INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN PAKPAK BHARAT

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 82 TAHUN 2014 TENTANG

WALIKOTA TEBING TINGGI

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu faktor yang penting dalam pembangunan sumber daya

PENGADILAN TINGGI AGAMA BANJARMASIN

RINGKASAN EKSEKUTIF. Sasaran Strategis 1. Tersedianya dan terpeliharanya prasarana LLAJ sehingga dapat menekan tingkat kecelakaan lalu-lintas di jalan

INDIKATOR KINERJA UTAMA PEMERINTAH KECAMATAN KUBUTAMBAHAN

SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP) KECAMATAN MODO

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Catatan: dalam kesempatan ini akan disampaikan khusus untuk bidang Komunikasi dan Informatika

PERENCANAAN KINERJA Rencana Strategis dan Target Tahun L K I P B K D K o t a B a n d u n g T a h u n

BUPATI KAPUAS HULU PROVINSI KALIMANTAN BARAT

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BUPATI BINTAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN BUPATI BINTAN NOMOR 27 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

BUPATI BANYUWANGI SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI NOMOR 17 TAHUN 2004 TENTANG

BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BANJAR NOMOR 66 TAHUN 2016 TENTANG

KEPUTUSAN KEPALA BIRO ORGANISASI DAN PENDAYAGUNAAN APARATUR SETDA PROVINSI PAPUA NOMOR : 061 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR : TAHUN 2017 TENTANG PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR

KEPALA DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU KABUPATEN MINAHASA TENGGARA

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj IP) DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KOTA SEMARANG TAHUN 2016

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 118 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN SRAGEN BUPATI SRAGEN,

BUPATI OGAN ILIR PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN ILIR NOMOR 8 TAHUN 2013 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

INDIKATOR KINERJA UTAMA DINAS PERHUBUNGAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN MAGETAN

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 21 SERI E

TUJUAN DAN SASARAN JANGKA MENENGAH DINAS PELAYANAN PAJAK PEMERINTAH KOTA BANDUNG

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 89 TAHUN 2016 TENTANG

BAB. I PENDAHULUAN. Dalam konsep New Public Management (NPM) birokrasi pemerintah sebagai pemberi

DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN DINAS PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN KEBAKARAN KOTA BANDUNG KOTA BANDUNG TAHUN 2016

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR

KEPUTUSAN KEPALA BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA KABUPATEN TULANG BAWANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH (BPBD) KOTA BANDA ACEH NOMOR: / /SK/TAHUN 2016

K E C A M A T A N P A N Y I L E U K A N BAB I PENDAHULUAN

KEPUTUSAN KEPALA DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN LAMONGAN NOMOR: 188/ / /2017 TENTANG INDIKATOR KINERJA UTAMA DAN INDIKATOR KINERJA INDIVIDU

KEPUTUSAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 60 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA DINAS PERHUBUNGAN KOTA TASIKMALAYA

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 58 TAHUN 2014 TENTANG

PENERAPAN DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KOTA MADIUN SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DISKOMINFO

PERATURAN BUPATI SIAK NOMOR 35 TAHUN 2015 TENTANG

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BAPPEDA KOTA BANDUNG TAHUN 2016

PAPARAN SAKIP SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN BLITAR

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2017

Pemerintahan Daerah dan Undang-Undang nomor 25 tahun 1999, tentang. Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah telah memberikan

2 2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tamba

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik TENTANG

PENERAPAN SAKIP BAGIAN KEUANGAN DAN ASSET SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN LAMONGAN

A. Rencana Strategis Kementerian Sekretariat Negara 2010-

3.4 Penentuan Isu-isu Strategis

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam rangka pengukuran dan peningkatan kinerja serta lebih meningkatkan akuntabilitas kinerja setiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD) perlu menetapkan Indikator Kinerja Utama (IKU) atau disebut juga sebagai Indikator Kinerja Kunci (Key Performance Indicator) sebagai upaya membangun sistem manajemen pemerintahan yang transparan, partisipatif, akuntabel dan berorientasi pada hasil, peningkatan kasejahteraan masyarakat, kualitas pelayanan publik dan daya saing daerah. Sejalan dengan pelaksanaan Peraturan Daerah Kabupaten Tebo Nomor 6 Tahun 2017 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Tebo Tahun 2017-2022, dan adanya hasil evaluasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) dilingkungan Pemerintah Kabupaten Tebo oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia. Dengan demikian Dinas Perhubungan Kabupaten Tebo juga menetapkan Indikator Kinerja Utama (IKU) Dinas Perhubungan Kabupaten Tebo setelah melakukan review terhadap Indikator Kinerja Utama (IKU) yang telah ditetapkan sebelumnya dengan harapan dapat memberikan informasi kinerja yang penting dan diperlukan dalam penyelenggaraan manajemen kinerja secara baik disamping juga sebagai dokumen tolak ukur kinerja utama serta menunjukkan target yang harus dicapai berdasarkan indikator kinerja yang telah disesuaikan dengan hasil review dan adanya perubahan Numenklatur Struktur Organisasi. B. Maksud dan Tujuan Penetapan Indikator Kinerja Utama (IKU) pada Dinas Perhubungan Kabupaten Tebo dengan maksud agar dapat memperoleh gambaran atau sebagai alat ukur mengenai tingkat pencapaian sasaran atau tujuan Dinas Perhubungan Kabupaten Tebo sebagai penjabaran dari visi dan misi Bupati Tebo yang mengindikasikan tingkat keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan Indikator Kinerja Utama (IKU) 1

kegiatan, sesuai dengan program dan kebijakan yang telah ditetapkan dalam Rencana Strategis (Renstra) Dinas Perhubungan. Sedangkan tujuan ditetapkannya Indikator Kinerja Utama (IKU) ini adalah: 1. Untuk memperoleh informasi kinerja yang penting dan diperlukan dalam Penyelenggaraan manajemen kinerja secara baik. 2. Untuk memperoleh ukuran keberhasilan dan pencapaian suatu tujuan dan sasaran strategis organisasi yang digunakan untuk perbaikan kinerja dan peningkatan akuntabilitas kinerja. Indikator Kinerja Utama (IKU) 2

BAB II GAMBARAN UMUM A. Dinas Perhubungan Kabupaten Tebo Keberadaan Undang-Undang Nomor : 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah yang terakhir kali diubah dengan Undang Undang Nomor 9 Tahun 2015, memberikan kewenangan dan beban yang cukup besar kepada daerah dalam rangka pelaksanaan otonomi daerah. Oleh karena itu menjadi tanggung jawab daerah untuk berupaya mengatur, membangun serta mengembangkan kemampuan / potensi daerah dengan berpijak pada ramburambu kewenangan yang telah diserahkan berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor : 25 Tahun 2000. Berdasarkan Peraturan Peraturan Daerah Kabupaten Tebo Nomor 6 Tahun 2017 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Tebo Tahun 2017-2022 dan Peraturan Bupati Tebo Nomor 51 Tahun 2016 Tentang Kedudukan Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Dnas Perhubungan Kabupaten Tebo bahwa Dinas Perhubungan selaku pelaksanaan Otonomi Daerah Bidang Perhubungan didalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Bupati Tebo. B. Struktur Organisasi, Tugas dan Fungsi Berdasarkan Peraturan Peraturan Bupati Tebo Nomor 51 Tahun 2016 Tentang Kedudukan Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas Perhubungan Kabupaten Tebo bahwa Dinas Perhubungan Kabupaten Tebo Berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Bupati Tebo melalui Sekretaris Daerah Kabupaten Tebo. Secara Struktural Dinas Perhubungan Kabupaten Tebo terdiri dari : a. Kepala Dinas b. Sekretaris, membawahi : 1. Subbagian perencanaan dan keuangan 2. Subbagian administrasi umum Indikator Kinerja Utama (IKU) 3

c. Bidang Lalu Lintas dan Angkutan, membawahi : 1. Seksi manajemen dan rekayasa lalu lintas 2. Seksi Angkutan; dan 3. Seksi pengawasan dan pengendalian e. Bidang Teknik Prasarana dan prasarana, membawahi : 1. Seksi Pemeriksaan Kendaraan Bermotor (PKB) 2. Seksi terminal dan parkir 3. Seksi teknik perbengkelan dan penyuluhan perhubungan f. Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) g. Kelompok Jabatan Fungsional Sebagai komponen Pemerintah Daerah, Dinas Perhubungan Kabupaten Tebo mempunyai tugas membantu Bupati merumuskan kebijakan teknis dan strategis, melaksanakan urusan pemerintahan dan pelayanan umum, pembinaan dan pelaksana tugas bidang Perhubungan. Untuk melaksanakan tugas tersebut, Dinas Perhubungan Kabupaten Tebo menyelenggarakan fungs: 1. Perumusan kebijakan teknis di bidang Perhubungan. 2. Penyelengaraan urusan pemerintah dan pelayanan umum di bidang Perhubungan. 3. Pembinaan dan pelaksanaan tugas dibidang Perhubungan. 4. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya. Indikator Kinerja Utama (IKU) 4

Bagan Struktur Organisasi Dinas Perhubungan Kabupaten Tebo KEPALA DINAS SEKRETARIS SUB BAGIAN PERENCANAAN DAN KEUANGAN SUB BAGIAN ADMINISTRASI UMUM KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL BIDANG LALULINTAS DAN ANGKUTAN BIDANG TEKNIK SARANA PRASARANA SEKSI MANAJEMEN DAN REKAYASA LALULINTAS SEKSI ANGKUTAN SEKSI PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN SEKSI PEMERIKSAAN KENDARAAN BERMOTOR (PKB) SEKSI TERMINAL PARKIR SEKSI TEKNIK PERBENGKELAN DAN PENYULUHAN PERHUBUNGAN U P T D C. Tujuan dan Sasaran Sebagai upaya mewujudkan visi dan misi Bupati dan Wakil Bupati terpilih yang telah dituangkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), maka Dinas Perhubungan Kabupaten Tebo menetapkan tujuan yang Indikator Kinerja Utama (IKU) 5

hendak dicapai, yaitu : Terwujudnya keselamatan berlalulintas, pemenuhan prasarana, Fasilitas Perhubungan dan Fasilitas LLAJ yang memadai serta Meningkatnya Kinerja Pelayanan Transportasi. Serta menetapkan sasaran yang ingin dicapai sebagaimana telah dituangkan dalam Renstra Dinas Perhubungan Kabupaten Tebo. Indikator Kinerja Utama (IKU) 6

Tabel Keterkaitan Tujuan, Sasaran, dan Indikator Kinerja Dinas Perhubungan Kabupaten Tebo Tujuan Indikator Tujuan Sasaran Srategis Indikator Sasaran Strategis Kondisi Awal Target Pertahun I II III IV V 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Terwujudnya keselamatan berlalulintas, pemenuhan prasarana, Fasilitas Perhubungan dan Fasilitas LLAJ Yang Memadai serta Meningkatnya Kinerja Pelayanan Transportasi Persentase Penurunan Jumlah Kecelakaan Lalu Lintas Jalan di Kabupaten Tebo Persentase prasarana, Fasilitas Perhubungan dan Fasilitas LLAJ Meningkatkan Ketertiban dan keselamatan pengguna jalan Meningkatkan prasarana, Perhubungan Fasilitas LLAJ Fasilitas dan Persentase Penurunan Jumlah Pelanggaran Lalu Lintas Jalan di Kabupaten Tebo Persentase Penurunan Jumlah Kecelakaan Lalu Lintas Jalan di Kabupaten Tebo Persentase Angkutan Darat yang Memenuhi Standar Keselamatan Persentase peningkatan kendaraan yang masuk terminal 0% 20% 40% 50% 60% 70% 20% 25% 30% 35% 40% 45% 50% 60% 70% 80% 95% 95% 40% 50% 60% 70% 80% 90% Indek kepuasan masyarakat terhadap Kinerja Pelayanan Transportasi Meningkatkan Kinerja Pelayanan Transportasi Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) C C C B B A Indikator Kinerja Utama (IKU) 7

BAB III INDIKATOR KINERJA UTAMA A. Definisi Indikator Kinerja Indikator adalah merupakan variabel kendali yang dapat digunakan untuk mengukur perubahan yang terjadi pada sebuah kejadian atau perubahanperubahan yang terjadi baik secara langsung maupun tidak langsung. Kinerja adalah hasil kerja / perilaku berkarya / hasil karya yang merupakan gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan / program / kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi, dan visi suatu unit organisasi. Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa Indikator Kinerja merupakan sebagai nilai atau karakteristik tertentu yang digunakan untuk mengukur output atau outcome. B. Metode penentuan Indikator Kinerja Banyak pendapat mengenai cara dan metode pengukuran kinerja suatu instansi/ lembaga/ Dinas/ Badan/ Kantor. Salah satunya menurut Lembaga Administrasi Negara (LAN) pengukuran kinerja dapat dilakukan dengan metode Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP). Metode ini menggunakan indikator kinerja sebagai dasar penetapan capaian kinerja. Untuk pengukuran kinerja digunakan formulir Pengukuran Kinerja (PK). Penetapan indikator didasarkan pada masukan (inputs), keluaran (output), hasil (outcome), manfaat (benefit) dan dampak (impact). Sependapat dengan hal tersebut, Mardiasmo (2001) mengatakan bahwa dalam mengukur kinerja suatu program, maka tujuan dari masing-masing program harus disertai dengan indikator-indikator kinerja yang digunakan untuk mengukur kemajuan dalam pencapaian tujuan tersebut. Indikator kinerja didefinisikan sebagai ukuran kuantitatif dan/atau kualitatif yang menggambarkan tingkat pencapaian suatu sasaran atau tujuan yang telah ditetapkan. Oleh karena itu, indikator kinerja harus merupakan sesuatu yang Indikator Kinerja Utama (IKU) 8

akan diukur dan dihitung serta digunakan sebagai dasar untuk menilai maupun melihat tingkat kinerja suatu program yang dilaksanakan suatu unit kerja. Dengan demikian tanpa indikator kinerja sulit untuk menilai kinerja (keberhasilan atau kegagalan) dari suatu kebijakan / program / kegiatan. C. Syarat dan Kriteria Indikator Kinerja Syarat dan Kriteria Indikator Kinerja harus memenuhi karakteristik indikator yang baik dan cukup memadai guna pengukuran kinerja unit organisasi yang bersangkutan. Indikator Kinerja dapat dikatakan baik apabila memenuhi kriteria SMART yaitu: 1. Specific, yaitu jelas dan terfokus (spesifik) sehingga tidak menimbulkan interpretasi yang berbeda-beda. 2. Measurable, yaitu dapat diukur / dikuantifikasi secara obyektif. 3. Achieveable, yaitu dapat diraih atau dapat direalisasikan. 4. Relevant, yaitu selaras (relevan) dengan sasaran dan kegiatan yang akan diukur 5. Time-Bound, yaitu dapat dicapai dalam kurun waktu tertentu yang telah ditetapkan (berjangka waktu). D. Penetapan Indikator Kinerja Utama Untuk menilai kinerja (keberhasilan atau kegagalan) dari suatu kebijakan / program / kegiatan yang dilaksanakan pada Dinas Perhubungan Kabupaten Tebo, maka perlu ditetapkan suatu Indikator Kinerja yang mencerminkan tujuan / sasaran yang ingin dicapai oleh Dinas Perhubungan sebagai komponen pemerintah kabupaten yang mempunyai tugas membantu Bupati merumuskan kebijakan teknis dan strategis, melaksanakan urusan pemerintahan dan pelayanan umum, pembinaan dan pelaksana tugas bidang Perhubungan. Dari beberapa indikator kinerja yang ada, maka Dinas Perhubungan Kabupaten Tebo menetapkan Indikator Kinerja Utama sebagaimana ditunjukkan pada Tabel Indikator Kinerja Utama (IKU) berikut : Indikator Kinerja Utama (IKU) 9

E. Penetapan Indikator Kinerja Utama Untuk menilai kinerja (keberhasilan atau kegagalan) dari suatu kebijakan / program / kegiatan yang dilaksanakan pada Dinas Perhubungan Kabupaten Tebo, maka perlu ditetapkan suatu Indikator Kinerja yang mencerminkan tujuan / sasaran yang ingin dicapai oleh Dinas Perhubungan sebagai komponen pemerintah kabupaten yang mempunyai tugas membantu Bupati merumuskan kebijakan teknis dan strategis, melaksanakan urusan pemerintahan dan pelayanan umum, pembinaan dan pelaksana tugas bidang Perhubungan. Dari beberapa indikator kinerja yang ada, maka Dinas Perhubungan Kabupaten Tebo menetapkan Indikator Kinerja Utama sebagaimana ditunjukkan pada Tabel Indikator Kinerja Utama (IKU) berikut : Indikator Kinerja Utama (IKU) 10

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) INSTANSI TUJUAN TUGAS FUNGSI : DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN TEBO : Terwujudnya keselamatan berlalulintas, pemenuhan prasarana, Fasilitas Perhubungan dan Fasilitas LLAJ yang memadai serta Meningkatnya Kinerja Pelayanan Transportasi. : Membantu Bupati melaksanakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah di bidang perhubungan : 1. Perumusan kebijakan daerah dibidang perhubungan. 2. Pelaksanaan kebijakan daerah dibidang perhubungan; 3. Pelaksanaan administrasi dinas daerah dibidang perhubungan; 4. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan daerah dibidang perhubungan; dan 5. Pelaksanaan fungsi dinas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya INDIKATOR PENANGGUNG NO SASARAN PENJELASAN / FORMULA ENGHITUNGAN SUMBER DATA KINERJA UTAMA JAWAB 1 2 3 4 5 6 1 Meningkatkan Ketertiban dan keselamatan pengguna jalan Persentase Penurunan Jumlah Pelanggaran Lalu Lintas Jalan di Kabupaten Tebo Σ pelanggaran Th.n - Σ pelanggaran Th.(n-1) ƒ(x) = -------------------------------------------------- x100% Σ pelanggaran Th. (n-1) Dengan : ƒ(x) : Prosentase Penurunan Jumlah Pelanggaran di Kabupaten Tebo Data Pelanggaran Lalu Lintas Bidang Lalu Lintas Angkutan Jalan Indikator Kinerja Utama (IKU) 11

SASARAN INDIKATOR KINERJA UTAMA PENJELASAN / FORMULA ENGHITUNGAN SUMBER DATA 1 2 3 4 5 6 NO Persentase Penurunan Jumlah Kecelakaan Lalu Lintas Jalan di Kabupaten Tebo Σ kecelakaan Th.n - Σ kecelakaanth(n-1) ƒ(x) = -------------------------------------------------- x 100% Σ kecelakaan Th. (n-1) Dengan : ƒ(x) : Prosentase Penurunan Jumlah Kecelakaan di Kabupaten Tebo Data Kecelakaan Lalu Lintas PENANGGUNG JAWAB Bidang Lalu Lintas Angkutan Jalan Persentase Angkutan Darat yang Memenuhi Standar Keselamatan Σ Angk. Jalan Yang Lulus Uji KIR Th. n ƒ(x) = -------------------------------------------------- x 100% Σ Angk. Jalan yang Tersedia Th. n Dengan : ƒ(x) : Prosentase Angkutan Jalan yang Memenuhi Standar Keselamatan Data Kendaraan di Kabupaten Tebo Bidang Teknik Sarana Prasarana 2 Meningkatkan prasarana, Fasilitas Perhubungan dan Fasilitas LLAJ Persentase kendaraan yang masuk terminal Σ Kendaraan barang yang masuk terminal ƒ(x) = -------------------------------------------------- x 100% Σ Kendaraan barang yang lewat terminal Kendaraan Bidang Teknik Sarana Prasarana 3 Meningkatkan Kinerja Pelayanan Transportasi Indeks Kepuasan Masyarakat Terhadap Pelayanan Transportasi Nilai Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) Hasil Survey Kepuasan Masyarakat Bidang Lalu Lintas Angkutan Jalan Indikator Kinerja Utama (IKU) 12

BAB IV PENUTUP Penetapan Indikator Kinerja Utama (IKU) dilingkungan Instansi Pemerintah khususnya dilingkungan Dinas Perhubungan Kabupaten Tebo sebagai dasar untuk melihat, mengukur, dan menilai tingkat kinerja suatu program yang dijalankan/ dilaksanakan yang pada akhirnya dapat digunakan sebagai dasar pengukuran (keberhasilan/ kegagalan) kinerja serta tingkat akuntabilitas masing-masing Instansi Pemerintah. Dengan ditetapkannya Indikator Kinerja Utama (IKU) secara formal, maka diharapkan akan diperoleh informasi kinerja yang penting dan diperlukan dalam menyelenggarakan manajemen kinerja yang lebih baik, lebih terukur dan lebih spesifik. Informasi yang diperoleh akan digunakan sebagai acuan dalam membuat keputusan- keputusan / kebijakan sehingga dapat memperbaiki kegagalan, mempertahankan keberhasilan atau bahkan bisa meningkatkan kinerja dimasa yang akan datang. Indikator Kinerja Utama (IKU) 13