AGROTROP Journal on Agriculture Science

dokumen-dokumen yang mirip
STUDY TENTANG TIGA VARIETAS TERUNG DENGAN KOMPOSISI MEDIA TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN

PENGARUH KEMATANGAN BENIH TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT BEBERAPA VARIETAS KEDELAI (Glycine max (L).Merrill)

Dasar-Dasar Agronomi (2-1) Koord: Prof. Dr. Ir. I N Rai, MS Ni Nyoman Ari. Ir. I G. N. Raka, M.S. SP., MSi.

UJI MUTU BENIH KEDELAI (Glycine max L. Merril) VARIETAS GROBOGAN YANG DIPRODUKSI DENGAN APLIKASI 10 ISOLAT PGPR

THE EFFECT OF WEED CONTROL AND SOIL TILLAGE SYSTEM ON GROWTH AND YIELD OF SOYBEAN (Glycine max L.)

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu

KAJIAN JUMLAH BENIH PER LUBANG TANAM DAN PAKET PUPUK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KACANG HIJAU (Vigna radiata L.

III. METODE PELAKSANAAN. Penelitian ini dilakukan di kebun budidaya Ds. Junrejo, Kec. Junrejo,

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI KEMBANG TELANG (Clitoria ternatea) YANG DIBERI BERBAGAI JENIS DAN DOSIS PUPUK ORGANIK

U N I V E R S I T A S U D A Y A N A FAKULTAS PERTANIAN PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI JADWAL UJIAN AKHIR SEMESTER GANJIL 2017/2018

Volume 10 Nomor 2 September 2013

PENGARUH PEMBERIAN BEBERAPA KONSENTRASI ANTITRANSPIRAN CHITOSAN TERHADAP KESEGARAN BUNGA TERATAI (Nymphaea caerulea) SKRIPSI

Pengaruh Dosis dan Cara Pemberian Pupuk.I Putu Wisardja 130

PENGARUH KERAPATAN DAN KEDALAMAN TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KACANG HIJAU (Vigna radiata L.)

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2016 sampai dengan Juli 2016

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian Bahan dan Alat

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN PUPUK KOMPOS UNTUK HASIL SAYUR KACANG PANJANG (Vigna sinensis L.) DI SUBAK BASANG BE

PENGARUH PENAMBAHAN UBI JALAR UNGU (Ipomoea batatas Var. Ayamurasaki) TERHADAP KARAKTERISTIK SUMPING S K R I P S I

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.) VARIETAS TUK-TUK TERHADAP JARAK TANAM DAN DOSIS PUPUK KCl

PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN MELON SECARA ORGANIK DENGAN PEMANGKASAN PUCUK DAN PEMBERIAN BOKASHI

UJI EFEKTIVITAS TEKNIK EKSTRAKSI DAN DRY HEAT TREATMENT TERHADAP KESEHATAN BIBIT CABAI RAWIT (Capsicum frutescensl.)

MENGATASI KEGAGALAN FRUIT-SET DENGAN PEMBUANGAN BEKAS TANDAN BUNGA DAN ANAKAN PADA SALAK GULA PASIR (Salacca zalacca var.

PENGARUH PROPORSI DAGING BUAH PALA DENGAN AIR DAN KONSENTRASI PUTIH TELUR TERHADAP SIFAT FISIKOKIMIA DAN ORGANOLEPTIK SARI DAGING BUAH PALA SKRIPSI

KAJIAN PERKECAMBAHAN DAN PERTUMBUHAN BIBIT BIJI BOTANI BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.) PADA BEBERAPA MACAM MEDIA

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Istimewa Yogyakarta. Waktu pelaksanaan dimulai pada bulan September 2015

SKRIPSI. Oleh : INAENI SOLEHA / AGRONOMI

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Klorofil Daun Susut Bobot Laju Respirasi (O2 dan CO2)

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Kondisi Umum Lokasi Penelitian

Kajian Fisiko-Kimia Buah Jeruk Siam (Citrus nobilis Lour.) pada Perbedaan Tingkat Kematangan Selama Penyimpanan

BAHAN DAN METODE. Y ij = + i + j + ij

EFEKTIFITAS KEMASAN DAN SUHU RUANG SIMPAN TERHADAP DAYA SIMPAN BENIH KEDELAI (Glycine max (L) Merill) Skripsi

PEMBERIAN PUPUK P DAN Zn UNTUK MENINGKATKAN KETERSEDIAAN P DAN Zn DI TANAH SAWAH SKRIPSI OLEH : KIKI DAMAYANTI

EFEK PULSING DAN HOLDING TERHADAP LAMA KESEGARAN BUNGA POTONG MAWAR (Rosa hybrida)

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP)

EFEKTIFITAS PEMBERIAN KOMPOS Trichoderma sp. TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN CABAI (Capsicum annum L.) SKRIPSI

KETAHANAN SUSU KUDA SUMBAWA YANG DISIMPAN PADA SUHU RUANG DITINJAU DARI TOTAL ASAM, UJI DIDIH DAN UJI WARNA SKRIPSI. Oleh : Noer Syaiful Hakim

Dasar-Dasar Agronomi (2-1) Koord: Prof. Dr. Ir. I N Rai, MS AAG. Sugiarta, SP, MSi. Prof. Ir. D.K. Suanda, MS, PhD.

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

PENINGKATAN MUTU DAN HASIL TANAMAN TOMAT (Lycopersicum esculentum Mill.) DENGAN PEMBERIAN HORMON GA3. Oleh :

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian Bahan Metode Penelitian Pembuatan Pupuk Hayati

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di kebun Kota Sepang Jaya, Kecamatan Labuhan Ratu,

Pengaruh Penambahan Zeolit pada Media Tumbuh Tanaman pada Tanaman Melon dan Semangka dalam Sistem Hidroponik

PENGARUH DOSIS PEMBENAH TANAH BIOCHAR BAMBU TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KACANG TANAH (Arachis hypogaea L.)

E-JURNAL ARSITEKTUR LANSEKAP ISSN: VOL. 3, NO. 1, APRIL 2017

PENGARUH LAMA PENYIMPANAN DAN INVIGORASI TERHADAP VIABILITAS BENIH KAKAO (Theobromacacao L.)

RESPONS PERTUMBUHAN DAN HASIL MENTIMUN (CUCUMIS SATIVUS L.) AKIBAT PERLAKUAN VARIETAS DAN KONSENTRASI ZPT DEKAMON

PENGARUH KOMPOSISI MEDIA ORGANIK DAN KONSENTRASI NUTRISI HIDROPONIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN MELON (Cucumis melo, L.

PENGARUH PADAT TEBAR TINGGI DENGAN PENGUNAAN NITROBACTER TERHADAP PERTUMBUHAN IKAN LELE (Clarias sp.) FENLYA MEITHA PASARIBU

SKRIPSI. PENGARUH PEMBERIAN 2,4-D DAN BAP TERHADAP PERTUMBUHAN EKSPLAN BAWANG PUTIH (Allium sativum L.) Oleh Nurul Mufidah H

SKRIPSI PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN TOMAT

PERUBAHAN KUALITAS BUAH MANGGIS (Garcinia mangosiana L.) SETELAH PROSES TRANSPORTASI DAN PENYIMPANAN DINGIN

Vol 3 No 1. Januari - Maret 2014 ISSN :

Medan, November 2010 Ketua peneliti, Luthfi Aziz Mahmud Siregar, SP, MSc, PhD

ABSTRAK. Kata kunci : ampas padat brem, hidrolisis, H 2 SO 4, gula cair

RESPON PERTUMBUHAN BIBIT SALAK VARIETAS GULA PASIR (Salacca edulis) PADA PERLAKUAN MEDIA TANAM ORGANIK YANG BERBEDA

PENGARUH DOSIS PUPUK MAJEMUK DAN KETINGGIAN PERMUKAAN MEDIA HIDROPONIK SISTEM DRIP TERHADAP HASIL DAN KANDUNGAN NUTRISI RUMPUT GAJAH SKRIPSI

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Lapangan Terpadu Kampus Gedung Meneng Fakultas

STUDI PEMBERIAN PUPUK ORGANIK DAN TINGGI GENANGAN AIR TERHADAP HASIL TANAMAN PADI VARIETAS CIGEULIS DI SUBAK SEMBUNG KOTA DENPASAR

SKRIPSI. Oleh : TSABITA BENAZIR MUNAWWARAH SYA BI AGROEKOTEKNOLOGI-ILMU TANAH

III. METODE PENELITIAN

Aplikasi Pemupukan Berimbang untuk Peningkatan Laju Pertumbuhan Tanaman Gaharu (Gyrinops verstegii) di Kabupaten Tabanan

PENGARUH PEMBERIAN ZPT 2,4 D TERHADAP PERTUMBUHAN DAN METABOLIT KALUS KEDELAI PADA PROSES HYPOXYDA SKRIPSI OLEH:

Vol 2 No. 1 Januari - Maret 2013 ISSN :

EFISIENSI PEMUPUKAN UREA DAN PHONSKA MENGGUNAKAN PUPUK ORGANIK BERBAH

THE INFLUENCE OF N, P, K FERTILIZER, AZOLLA (Azolla pinnata) AND PISTIA (Pistia stratiotes) ON THE GROWTH AND YIELD OF RICE (Oryza sativa)

Aplikasi Pupuk Kandang dan Pupuk SP-36 Untuk Meningkatkan Unsur Hara P Dan Pertumbuhan Tanaman Jagung (Zea mays L.) di Tanah Inceptisol Kwala Bekala

PENGARUH PERBANDINGAN TEPUNG AMPAS TAHU DENGAN TERIGU TERHADAP KARAKTERISTIK FLAKES SKRIPSI

SKRIPSI OLEH : LUCIANA HENDRIKA SUWARNO NRP

PERBEDAAN UMUR BIBIT TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI PADI SAWAH (Oryza sativa L)

RESPONS TANAMAN KEDELAI TERHADAP PEMBERIAN PUPUK FOSFOR DAN PUPUK HIJAU PAITAN

Pengaruh Pelapisan Lilin Lebah dan Suhu Penyimpanan Terhadap Kualitas Buah Jambu Biji (Psidium guajava L.)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini didesain dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap

PENGARUH KONSENTRASI PATI UBI JALAR PADA BAHAN PELAPIS EDIBEL TERHADAP MUTU BUAH SALAK SIDIMPUAN TEROLAH MINIMAL SELAMA PENYIMPANAN SKRIPSI OLEH :

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Oktober 2013 musim ke-44 sampai

PENGARUH PUPUK KANDANG KELINCI DAN PUPUK NPK (16:16:16) TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT KAKAO (Theobroma cacao L.)

PENGARUH PENGAPURAN DAN PEMBERIAN PUPUK FOSFOR DENGAN DOSIS YANG BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KEDELAI (Glycine max (L) Merril

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TIGA VARIETAS PADI GOGO (Oryza sativa L.) TERHADAP PERBANDINGAN PEMBERIAN KASCING DAN PUPUK KIMIA

PENGARUH PENAMBAHAN. BUBUK JAHE EMPRIT (Zingiber Officinale Var. Amarum) TERHADAP. KARAKTERISTIK TEH DAUN KELOR (Moringa oleifera) SKRIPSI

I MADE ADITYA SASTRAWAN

PENGARUH JENIS PERANGSANG PEMATANGAN TERHADAP MUTU BUAH TERUNG BELANDA (Cyphomandra betacea)

I PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai : (1) Latar Belakang, (2) Identifikasi

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

PENGARUH PENGOLAHAN TANAH DAN DOSIS PUPUK NPK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KEDELAI

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH PERBANDINGAN TERIGU DAN TEPUNG BEKATUL BERAS MERAH TERHADAP KARAKTERISTIK BISKUIT SKRIPSI

III. BAHAN DAN METODE

PENGARUH DUA JENIS PUPUK ORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN MENTIMUN (Cucumis sativa L.) YANG DI TANAM PADA MEDIA GAMBUT DAN TANAH MINERAL

PENGGUNAAN PUPUK KOMPOS UNTUK HASIL BENIH KACANG PANJANG (Vigna sinensisl.) DI SUBAK BASANG BE

PENGARUH DOSIS PUPUK ANORGANIK NPK MUTIARA DAN CARA APLIKASI PEMUPUKAN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN MENTIMUN

PENGARUH SUHU EKSTRAKSI TERHADAP KARAKTERISTIK FISIKOKIMIA DAN ORGANOLEPTIK SARI BUAH KAWIS DAN MARKISA SKRIPSI

Afriansyah Nugraha*, Yuli Andriani**, Yuniar Mulyani**

VIABILITAS DAN VIGORITAS BENIH Stylosanthes guianensis (cv. Cook) YANG DISIMPAN PADA SUHU BERBEDA DAN DIRENDAM DALAM LARUTAN GIBERELIN SKRIPSI OLEH

PENGGUNAAN LILIN UNTUK MEMPERPANJANG UMUR SIMPAN BUAH NAGA MERAH (Hylocereus polyrhizus)

PENGARUH PEMBERIAN TIGA JENIS PUPUK KANDANG DAN DOSIS UREA PADA PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN CABAI (Capssicum annum L.)

KAJIAN PROPORSI SARI NANAS DAN KONSENTRASI STARTER TERHADAP SIFAT KIMIA DAN ORGANOLEPTIK KEFIR NANAS

SKRIPSI PENGARUH APLIKASI UNSUR FE PADA KONDISI CEKAMAN KEKERINGAN TERHADAP TANAMAN TOMAT. Oleh Aprilia Ike Nurmalasari H

Efektivitas Pupuk Organik Kotoran Sapi dan Ayam terhadap Hasil Jagung di Lahan Kering

PENGARUH RASIO TEPUNG KETAN DENGAN TEPUNG LABU KUNING (Cucurbita moschata) TERHADAP KARAKTERISTIK DODOL S K R I P S I

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

ISSN X Jurnal AGROTEK Vol 5, No 6 April 2017

Transkripsi:

AGROTROP, VOL. 7 NO. 2 (2017) ISSN: 2088-155X AGROTROP Journal on Agriculture Science Penanggung Jawab Dekan Fakultas Pertanian Universitas Udayana Dewan Editor Rindang Dwiyani Gede Wijana I Wayan Supartha Made Sritamin Made Sudiana Mahendra I Nyoman Rai Indayati Lanya I Made Adnyana I Ketut Suada I Gede Rai Maya Temaja I Dewa Nyoman Nyana Editor Pelaksana Made Sri Sumarniasih I Made Sukewijaya I Wayan Narka I Dewa Putu Singarsa I Made Mega Ni Luh Made Pradnyawathi Administrasi: Trisna Agung Phabiola Hestin Yuswanthi Penerbit: Fakultas Pertanian Universitas Udayana Alamat: Fakultas Pertanian Universitas Udayana, Jln. PB. Sudirman Denpasar Bali (80232) Telp. (0361) 222450, Fax. (0361) 702801 E-mail: jurnalagrotrop@yahoo.co.id Agrotrop merupakan jurnal yang menyajikan hasil penelitian dasar dan terapan serta ulasan (review) yang berhubungan dengan ilmu dan teknologi pertanian (agroekoteknologi). Jurnal Agrotrop terindeks pada database Google Scholar, IPI (Indonesian Publication Index), dan DOAJ (Directory of Open Access Journals). Jurnal diterbitkan setahun 2 (dua) kali: Mei dan November. Naskah yang dipertimbangkan penerbitannya adalah naskah yang belum pernah diterbitkan atau sedang tidak menunggu diterbitkan pada publikasi lain. Naskah yang masuk ke Dewan Editor dianggap telah memenuhi ketentuan tersebut.

AGROTROP, VOL. 7 NO. 2 (2017) ISSN: 2088-155X Fakultas Pertanian Universitas Udayana Denpasar Bali - Indonesia I S I AGROTROP Journal on Agriculture Science Pemanfaatan Biochar Limbah Pertanian sebagai Pembenah Tanah untuk Perbaikan Kualitas Tanah dan Hasil Jagung di Lahan Kering Respon Pemupukan terhadap Hasil dan Kualitas Buah Jambu Biji Kristal (Psidium guajava L. cv. Kristal) Pertumbuhan dan Hasil Berbagai Varietas Kacang Hijau (Vigna radiata (L.) Wilczek) pada Kadar Air yang Berbeda Studi Pemberian Pupuk Organik dan Tinggi Genangan Air Terhadap Hasil Tanaman Padi Varietas Cigeulis Di Subak Sembung Kota Denpasar Pengaruh 2-iP dan NAA terhadap Pertumbuhan Plantlet Anggrek Dendrobium Hibrida pada Tahap Subkultur Kajian Fisikokimia selama Penyimpanan Buah Jambu Biji (Psidium guajava L.) Varietas Kristal pada Perbedaan Teknik Budidaya dan Tingkat Kematangan Buah Pengaruh Media Tanam dan Pemupukan terhadap Pertumbuhan Bibit Jambu Biji (Psidium guajava L.) untuk Batang Bawah Peranan Bahan Organik dalam Peningkatan Efisiensi Pupuk Anorganik dan Produksi Kedelai Edamame (Glycine max L. Merill) pada Tanah Subgroup Vertic Epiaquepts Pegok Denpasar Penggunaan Pupuk Kompos Untuk Hasil Benih Kacang Panjang (Vigna sinensis L.) di Subak Basang Be Pengaruh Beberapa Jenis Pupuk dan Umur Bibit terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Padi (Oryza sativa L.) Uji Mutu Benih Kedelai (Glycine max L. Merril) Varietas Grobogan yang Diproduksi dengan Aplikasi 10 Isolat PGPR Efektivitas PGPR Formulasi Kompos Dalam Meningkatkan Ketahanan Tanaman Kedelai terhadap Soybean Stunt Virus Rupa Mateus, Donatus Kantur, dan Lenny M. Moy I Wayan Suamba, I Nyoman Rai, dan Gede Wijana Yudhani Widhya Hartiwi, Gede Wijana, dan Rindang Dwiyani I Gusti Ngurah Djordi Juniada, I Putu Dharma, dan I Wayan Wiraatmaja Adinda Rizki Nurana, Gede Wijana, dan Rindang Dwiyani Ni Kadek Ema Sustia Dewi, Gede Wijana, Utami, dan I Nyoman Rai I Kadek Ekadana, I Nyoman Rai, dan Gede Wijana I Nyoman Dibia dan I Wayan Dana Atmaja Ni Putu Sucita Anggraeni, I Gusti Ngurah Raka, dan I Ketut Arsa Wijaya I Kadek Wahyu Widiatmika, Gede Wijana, dan I Nengah Artha Ni Putu Nonik Sugiantari, I Gusti Ngurah Raka, dan Utami I Ketut Siadi, Khamdan Khalimi, I Dewa Nyoman Nyana, dan I Gusti Ngurah Raka 99-108 109-116 117-129 130-138 139-146 147-156 157-166 167-179 180-188 189-198 199-209 210-217

AGROTROP, VOL. 7 NO. 2 (2017) ISSN: 2088-155X Fakultas Pertanian Universitas Udayana Denpasar Bali - Indonesia DEWAN EDITOR MENGUCAPKAN TERIMA KASIH KEPADA : Dr. Mujiyo, S.P., M.P. Ir. Ida Ayu Astarini, M.Sc., Ph.D. Ir. Made Pharmawati, M.Sc., Ph.D. Prof. Dr. Ir. Indayati Lanya, M.S. Prof. Dr. Ir. Rindang Dwiyani, M.Sc. Dr. Ir. Ni Luh Kartini, M.S. Dr. Ir. Made Sri Sumarniasih, M.S. (Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret) (Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Udayana) (Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Udayana) (Fakultas Pertanian Universitas Udayana) (Fakultas Pertanian Universitas Udayana) (Fakultas Pertanian Universitas Udayana) (Fakultas Pertanian Universitas Udayana) Yang telah menelaah naskah artikel pada Agrotrop Vol. 7 No. 2, November 2017

AGROTROP, VOL. 7 NO. 2 (2017) ISSN: 2088-155X Fakultas Pertanian Universitas Udayana Denpasar Bali - Indonesia EDITORIAL Agrotrop merupakan Jurnal Ilmu Pertanian yang menerbitkan dan menyebarkan hasilhasil penelitian para peneliti dan ilmuwan di bidang pertanian dari Perguruan Tinggi dan Lembaga Penelitian di seluruh Indonesia. Agrotrop Volume 7 Nomor 2 ini memuat 12 hasil penelitian yang meliputi berbagai bidang keilmuan yakni Agronomi, Hama Penyakit Tumbuhan, Bioteknologi, dan Ilmu Tanah. Artikel-artikel tersebut berasal dari para peneliti dari dan luar Universitas Udayana dan telah ditelaah oleh para mitra bestari yang sesuai dengan bidangnya melalui sistem blind review. Semoga artikel-artikel tersebut bermanfaat bagi pengembangan keilmuan serta memberikan inspirasi bagi peneliti lainnya dalam melaksanakan penelitian di tanah air. Editor

AGROTROP, 7 (2): 147-156 (2017) ISSN: 2088-155X Fakultas Pertanian Universitas Udayana Denpasar Bali - Indonesia Kajian Fisikokimia selama Penyimpanan Buah Jambu Biji (Psidium guajava L.) Varietas Kristal pada Perbedaan Teknik Budidaya dan Tingkat Kematangan Buah NI KADEK EMA SUSTIA DEWI, GEDE WIJANA *), UTAMI, DAN I NYOMAN RAI Program Studi Agroekoteknologi Fakultas Pertanian Universitas Udayana Jln. PB. Sudirman Denpasar 80231 Bali *) E-mail: wijana07@yahoo.com ABSTRACT The Phycochemical Study of Kristal Guava (Psidium guajava L.) During Storage under Difference Cultivation Techniques and Fruit Maturity Levels. Kristal guava (Psidium guajava L.) is one of guava variety with high economic value, thick flesh and seedless. This research studied the effects of cultivation techniques and maturity level toward the physical and chemical characteristics of kristal guava during storage. Research was conducted at the farmland in Banjar Semanik, Pelaga, Badung and the storage was implemented in Postharvest Engineering Laboratory, Faculty of Agricultural Technology, Udayana University in April to December 2016. This study used a completely randomized design (CRD) with two factors and the treatments were repeated four times. The first factor was with 2 levels of cultivation techniques (non intensive and intensive) and the second factor was with 3 levels of maturity (green, light green and yellowish green). The results showed that there were interaction between cultivation techniques and maturity level toward the physical and chemical characteristic of kristal guava in average weight per fruit and the organoleptic test color of the fruit observed 9 day after storage. The highest average weight per fruit (248.33 g) was obtained from combined treatment of intensive cultivation techniques with the third maturity level which is yellowish green was significantly different with the lowest average weight per fruit (143.33 g) that was obtained from combined treatment of intensive cultivation techniques with the first maturity level which is green. The best combined treatment that affect the physical and chemical characteristics of kristal guava during storage is combined treatment in intensive cultivation techniques with the third maturity level which is yellowish green, but statistically not significantly different from non intensive cultivation technique. Keywords: Kristal guava, cultivation techniques, maturity levels, physicochemical PENDAHULUAN Jambu biji (Psidium guajava L.) varietas kristal merupakan salah satu buah jambu biji yang memiliki nilai ekonomi tinggi, dengan daging buah tebal dan berbiji sedikit. Untuk mendapatkan kualitas buah 147

NI KADEK EMA SUSTIA DEWI. et al. Kajian Fisikokimia selama Penyimpanan Buah Jambu Biji yang baik diperlukan teknik budidaya yang baik dan benar. Good agricultural practices (GAP) merupakan sebuah pedoman pelaksanaan budidaya yang baik dan benar dalam sektor pertanian. Penerapan GAP mempengaruhi kualitas buah. Menurut Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (2015), buah Belimbing Karangsari mampu menembus pasar di seluruh Pulau Jawa maupun beberapa provinsi lainnya setelah gapoktan dan kelompok tani menerapkan GAP yang meliputi teknologi pembuatan pupuk organik, cara pemupukan dan pemeliharaan tanaman, pemangkasan tanaman belimbing, peningkatan produksi dan kualitas buah serta cara pembrongsongan dan pengendalian organisme pengganggu tanaman (OPT). Penerapan GAP belum bisa diterapkan secara penuh pada setiap komoditi, sehingga penerapan hanya bisa dikatakan penerapan budidaya secara intensif seperti pemupukan, pemangkasan, pemeliharaan dan pengendalian OPT (Anonim, 2013). Pemanenan harus dilakukan pada umur atau waktu yang tepat, diantaranya dapat dilihat dari kematangan buah. Kondisi kematangan buah dapat ditentukan dengan cara melihat berbagai faktor salah satunya dengan warna. Jambu biji termasuk komoditi yang mudah rusak dengan masa simpan pada suhu kamar mencapai sekitar 7-10 hari (Rukmana, 1996). Lama penyimpanan dapat mempengaruhi sifat fisik dan kimia suatu buah, hal ini ditunjukkan pada hasil penelitian Dhyan et al. (2014), bahwa nilai total padatan terlarut pada buah jambu kristal semakin bertambah seiring waktu penyimpanan. Teknik budidaya dan tingkat kematangan mempengaruhi sifat fisik dan kimia suatu buah selama penyimpanan. Berdasarkan hal tersebut, maka dilakukan penelitian mengenai kajian fisikokimia selama penyimpanan buah jambu biji (Psidium guajava L.) varietas kristal pada perbedaan teknik budidaya dan tingkat kematangan buah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan teknik budidaya dan tingkat kematangan serta interaksinya terhadap fisikokimia buah jambu biji kristal selama penyimpanan. Mengetahui kombinasi perlakuan terbaik yang mempengaruhi fisikokimia buah jambu biji kristal selama penyimpanan. BAHAN DAN METODE Penelitian berlangsung dari bulan April sampai dengan Desember 2016. Penelitian dilaksanakan di kebun petani di Banjar Semanik Desa Pelaga, Kecamatan Petang, Kabupaten Badung yang berada pada ketinggian ± 800 m dpl. Penyimpanan selama penelitian dilaksanakan di Laboratorium Teknik Pascapanen dan uji vitamin C dilaksanakan di Laboratorium Analisis Pangan Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Udayana. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah jambu biji kristal dengan perbedaan teknik budidaya dan tingkat kematangan, pupuk (kompos, KCl, TSP, gipsum), insektisida Curacron dan Dursban, fungisida Masalgin, pupuk daun Multigreen, es batu, air mineral untuk uji organoleptik. Alat yang digunakan antara lain cangkul, plastik pembungkus, gunting pemotong buah, keranjang, kertas koran, alat tulis, kamera, baki, label, pisau, timbangan, jangka sorong, penetrometer dan handrefraktometer. Penelitian ini 148

AGROTROP, 7 (2): 147-156 (2017) menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan dua faktor. Faktor pertama adalah teknik budidaya terdiri dari 2 taraf yaitu I0 (non intensif) dan I1 (intensif). Sedangkan faktor kedua adalah tingkat kematangan berdasarkan warna kulit buah terdiri dari 3 taraf yaitu Tk1 (hijau), Tk2 (hijau muda terang) dan Tk3 (hijau kekuningan) sehingga terdapat 6 kombinasi perlakuan dan masing-masing diulang 4 kali. Budidaya jambu dilakukan dengan penerapan budidaya secara intensif dan non intensif (cara petani). Perlakuan intensif yang dilakukan meliputi pemupukan dengan pupuk (kompos 5 kg per pohon, urea 200 g per pohon, KCl 250 g per pohon, TSP 250 per pohon, dan gipsum 500 g per pohon). Pemangkasan cabang tidak produktif dan pemangkasan daun yang berada di pucuk atau daun yang sudah rusak. Pembungkusan buah dengan diameter 3 cm dan sanitasi kebun (Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jawa Barat, 2015). Pengendalian organisme pengganggu tanaman dengan insektisida Curacron dan Dursban masingmasing 1 ml per liter, fungisida Masalgin 1 sendok per 15 liter, dan pupuk daun Multigreen 4 cc per liter. Pada perlakuan non intensif dilakukan pemeliharaan sesuai dengan cara petani seperti pemberian pupuk kandang, pembungkusan buah, pengendalian organisme pengganggu tanaman. Buah yang sudah memenuhi tiga macam tingkat kematangan yang dilihat melalui warna kulit buah dipanen dengan cara memotong tangkai buah. Kemudian buah langsung dibungkus dengan koran ketika diletakkan dalam plastik sebelum diletakkan dalam keranjang. Total jumlah buah yang dipanen 432 dengan 3 macam tingkat kematangan. Buah yang telah dipanen dibawa dan ditata sesuai dengan denah di laboratorium dengan suhu ruang berkisar 25-30 o C. Sampel buah yang disimpan terdiri dari sampel tetap dan sampel destruktif. Variabel yang diamati pada penelitian ini adalah rata-rata berat per buah, diameter buah, tingkat kekerasan buah, kandungan vitamin C, total padatan terlarut (TPT), susut bobot, kadar air buah dan uji organoleptik yang dilaksanakan dengan uji skor. Skala kesukaan ditetapkan dari 1 sampai 5, yaitu skor 1 = sangat tidak suka, skor 2 = tidak suka, skor 3 = netral, skor 4 = suka, skor 5 = sangat suka. Jika perlakuan berpengaruh nyata atau sangat nyata maka dilanjutkan dengan uji BNT 5% untuk faktor tunggal dan uji Duncan 5% untuk interaksi. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil analisis statistika dan signifikansi pengaruh teknik budidaya (I) dan tingkat kematangan (Tk) terhadap semua variabel yang diuji terdapat pada Tabel 1. 149

NI KADEK EMA SUSTIA DEWI. et al. Kajian Fisikokimia selama Penyimpanan Buah Jambu Biji Tabel 1. Signifikansi Dari Perlakuan Teknik Budidaya (I) dan Tingkat Kematangan (Tk) serta Interaksinya (IxTk) Terhadap Variabel Pengamatan No Variabel I Tk IxTk 1. Rata-rata berat per buah ns ** ** 3. Tingkat kekerasan buah 0 hss ns ns ns 3 hss * ** ns 6 hss ns ** ns 9 hss ns * ns 4. Kandungan vitamin C 0 hss ns ns ns 3 hss ns ns ns 6 hss ns ns ns 9 hss ns ns ns 5. Total Padatan Terlarut (TPT) 0 hss ns ns ns 3 hss ns ns ns 6 hss ns * ns 9 hss ns * ns 6. Susut bobot 3 hss ns ns ns 6 hss ns ns ns 9 hss ns ns ns 7. Kadar air buah 0 hss ns ** ns 3 hss ns * ns 6 hss ns * ns 9 hss ns ** ns 8. Uji organoleptik (warna) 0 hss ns ** ns 3 hss ns ** ns 6 hss ns ** ns 9 hss ns ns * 9. Uji organoleptik (aroma) 0 hss ns ** ns 3 hss ns ** ns 6 hss ns ** ns 9 hss ns ns ns 10. Uji organoleptik (rasa) 0 hss ns * ns 3 hss ns ** ns 6 hss ns ** ns 9 hss ns ns ns 11. Uji organoleptik (tingkat kesukaan) 0 hss ns * ns 3 hss ns ** ns 6 hss * ** ns 9 hss ns ns ns Keterangan: ns = berpengaruh tidak nyata (P 0,05) * = berpengaruh nyata (P<0,05) ** = berpengaruh sangat nyata (P<0,01) hss = hari setelah simpan 150

AGROTROP, 7 (2): 147-156 (2017) Tabel 2. Interaksi antara Faktor Teknik Budidaya dan Tingkat Kematangan terhadap Rata-rata Berat pada Saat Panen Teknik budidaya Perlakuan I0 Tingkat kematangan...g... Tk1 166,67 c 143,33 c Tk2 200,83 b 182,50 bc Tk3 187,50 bc 248,33 a Keterangan: Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama menunjukkan perbedaan tidak nyata pada uji Duncan taraf 5% I1 Pada Tabel 2 berdasarkan uji Duncan taraf 5% menunjukkan bahwa rata-rata berat per buah tertinggi diperoleh pada kombinasi perlakuan teknik budidaya intensif (I1) dengan tingkat kematangan ketiga (I1Tk3) dengan berat 248,33 g dan berbeda nyata dengan rata-rata berat per buah terendah diperoleh pada kombinasi perlakuan teknik budidaya intensif (I1) dengan tingkat kematangan pertama (I1Tk1) dengan berat 143,33 g. Tabel 3. Interaksi antara Faktor Teknik Budidaya dan Tingkat Kematangan terhadap Uji Organoleptik Indikator Warna Buah pada 9 hss Teknik budidaya Perlakuan I0 Tingkat kematangan...skor... Tk1 2,83 ab 2,45 b Tk2 2,60 ab 2,98 a Tk3 2,95 a 2,78 ab Keterangan: Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama menunjukkan perbedaan tidak nyata pada uji Duncan taraf 5% I1 151

NI KADEK EMA SUSTIA DEWI. et al. Kajian Fisikokimia selama Penyimpanan Buah Jambu Biji Tabel 4. Pengaruh Perlakuan Teknik Budidaya dan Tingkat Kematangan terhadap Kandungan Vitamin C Perlakuan Lama penyimpanan (hss) 0 3 6 9 Teknik budidaya...mg/100g... I0 81,19 a 186,99 a 190,85 a 196,93 a I1 84,20 a 222,41 a 227,54 a 235,93 a BNT 5% Ns ns ns ns Tingkat kematangan (Tk)...mg/100g... Tk1 79,62 a 166,23 a 184,53 a 189,92 a Tk2 78,48 a 210,48 a 212,93 a 220,78 a Tk3 89,97 a 237,38 a 230,13 a 238,58 a BNT 5% Ns ns ns ns Keterangan: Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom dan perlakuan yang sama menunjukkan perbedaan tidak nyata, berdasarkan Uji BNT taraf 5% Skor panelis terhadap warna buah tertinggi diperoleh pada kombinasi perlakuan teknik budidaya intensif dengan tingkat kematangan kedua (I1Tk2) dengan nilai 2,98 berbeda nyata dengan skor panelis terhadap warna buah terendah diperoleh pada kombinasi perlakuan teknik budidaya intensif dengan tingkat kematangan pertama (I1Tk1) dengan nilai 2,45 (Tabel 3). Hasil uji BNT 5%, pada variabel kandungan vitamin C, faktor teknik budidaya dan tingkat kematangan berbeda tidak nyata pada semua lama penyimpanan (Tabel 4). Tabel 5. Pengaruh Perlakuan Teknik Budidaya dan Tingkat Kematangan terhadap Total Padatan Terlarut Perlakuan Lama penyimpanan (hss) 0 3 6 9 Teknik budidaya... Brix... I0 5,92 a 6,42 a 5,90 a 6,44 a I1 5,97 a 6,35 a 6,02 a 6,57 a BNT 5% Ns ns ns ns Tingkat kematangan (Tk)... Brix... Tk1 5,63 a 6,42 ab 5,54 b 6,06 b Tk2 6,21 a 6,06 b 5,98 ab 6,46 ab Tk3 6,00 a 6,67 a 6,35 a 7,00 a BNT 5% Ns 0,52 0,61 0,72 Keterangan: Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom dan perlakuan yang sama menunjukkan perbedaan tidak nyata, berdasarkan Uji BNT taraf 5% 152

AGROTROP, 7 (2): 147-156 (2017) Tabel 6. Pengaruh Perlakuan Teknik Budidaya dan Tingkat Kematangan terhadap Susut Bobot Perlakuan Lama penyimpanan (hss) 3 6 9 Teknik budidaya...%... I0 7,21 a 17,04 a 25,23 a I1 9,10 a 18,88 a 26,56 a BNT 5% ns ns ns Tingkat kematangan (Tk)...%... Tk1 7,34 a 16,76 a 24,40 a Tk2 8,41 a 17,00 a 23,71 a Tk3 8,70 a 20,10 a 29,57 a BNT 5% ns ns ns Keterangan: Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom dan perlakuan yang sama menunjukkan perbedaan tidak nyata, berdasarkan Uji BNT taraf 5% Berdasarkan uji BNT 5% faktor teknik budidaya perlakuan I0 menunjukkan perbedaan yang tidak nyata dengan I1 dan antara perlakuan Tk1, Tk2, dan Tk3 pada faktor tingkat kematangan menunjukkan perbedaan yang tidak nyata pada penyimpanan 0 hss. Pada penyimpanan 3 hss perlakuan Tk3 berbeda nyata dengan perlakuan Tk2 namun Tk1 berbeda tidak nyata dengan Tk2 dan Tk3. Penyimpanan selanjutnya perlakuan Tk1 berbeda nyata dengan Tk3, sedangkan Tk2 berbeda tidak nyata dengan Tk1 dan Tk3 (Tabel 5). Variabel susut bobot pada faktor teknik budidaya perlakuan I1 berbeda tidak nyata dengan perlakuan I0 pada penyimpanan 3 hss berdasarkan hasil uji BNT 5%, dan faktor tingkat kematangan pada semua lama penyimpanan antara perlakuan Tk1, Tk2 dan Tk3 menunjukkan perbedaan yang tidak nyata (Tabel 6). Faktor teknik budidaya dan tingkat kematangan mempengaruhi fisikokimia buah. Hasil analisis stratistik pada uji Duncan 5% (Tabel 2) menunjukkan bahwa rata-rata berat per buah tertinggi diperoleh pada buah yang dibudidayakan secara intensif dan tingkat kematangan ketiga dengan warna kulit buah hijau kekuningan (I1Tk3) yang bernilai 248,33 g dan berbeda nyata dengan rata-rata berat per buah terendah yaitu buah yang dibudidayakan secara intensif dan tingkat kematangan pertama dengan warna kulit buah hijau (I1Tk1) yang bernilai 143,33 g. Kondisi ini menunjukkan bahwa interaksi antara perlakuan teknik budidaya dan tingkat kematangan mampu menghasilkan ratarata buah terberat yang merupakan sifat fisik pada buah, yang mana dalam budidaya secara intensif diberi perlakuan seperti pemupukan, pemangkasan. Manfaat pemangkasan antara lain mengurangi persaingan hasil fotosintesis di antara daun dan buah, sehingga buah mendapat fotosintat secara maksimal. Pemberian 153

NI KADEK EMA SUSTIA DEWI. et al. Kajian Fisikokimia selama Penyimpanan Buah Jambu Biji pupuk kompos, urea, KCl, TSP dan gipsum dapat mempengaruhi rata-rata berat per buah. Selain itu pertambahan berat buah jambu biji kristal sejalan dengan pertambahan umurnya. Semakin tua umur buah, maka berat buah akan bertambah. Ukuran maksimum dalam proses penerimaan fotosintat dapat dilihat dari perubahan warna kulit buahnya. Demikian juga untuk buah jambu biji kristal, selama buah jambu biji kristal belum mencapai ukuran tertentu maka buah akan terus menerus menerima fotosintat sampai mencapai ukuran maksimum. Selama penerimaan fotosintat masih berlangsung maka yang terjadi adalah semakin bertambahnya bahan kering sehingga pengaruhnya, berat buah akan bertambah (Santosa dan Hulopi, 2008). Panelis menyukai warna buah yang dibudidayakan secara intensif dan pada tingkat kematangan kedua dengan warna kulit buah hijau muda terang (I1Tk2) pada penyimpanan 0 hss. Semakin lama disimpan kesukaan panelis terhadap warna buah cenderung menurun. Namun demikian sampai penyimpanan 9 hss panelis tetap memilih buah dengan kombinasi perlakuan yang sama. Terkait sifat kimia buah jambu biji kristal, kandungan vitamin C yang diperoleh pada buah yang dibudidayakan secara intensif (I1) lebih besar dari buah yang dibudidayakan secara non intensif (I0) pada faktor teknik budidaya. Pada tingkat kematangan ketiga yang berwarna hijau kekuningan (Tk3) paling tinggi dibandingkan dengan buah pada tingkat kematangan pertama yang berwarna hijau (Tk1) dan hijau muda terang (Tk2) meskipun hasil uji BNT 5% menunjukkan bahwa pada faktor teknik budidaya dan tingkat kematangan tidak berbeda nyata terhadap kandungan vitamin C buah jambu biji kristal (Tabel 4). Selama penyimpanan kandungan vitamin C mengalami peningkatan terutama pada lama penyimpanan 3 hss yang terlihat pada Gambar 4.3. Kondisi ini terjadi pula pada penelitian Novita et al. (2016), pada buah jambu biji kristal, bahwa peningkatan kadar vitamin C disebabkan oleh proses biosintesis vitamin C dari glukosa yang terdapat pada buah dan kadar vitamin C maksimum terjadi ketika buah sudah masak ditandai dengan perubahan warna. Selama penyimpanan tingkat kematangan dapat mempengaruhi total padatan terlarut (TPT) seperti terlihat pada Tabel 1. Semakin matang suatu buah maka semakin tinggi total padatan terlarutnya dan meningkat seiring lama penyimpanan. Hal ini sesuai dengan pernyataan Hidayah (2009), yang menyatakan bahwa meningkatnya nilai TPT menunjukan bahwa kandungan gula dalam daging semakin banyak seiring dengan lamanya penyimpanan. Secara umum apabila buahbuahan menjadi matang, maka kandungan gulanya meningkat dan kandungan asamnya akan menurun. Keadaan ini berlaku untuk buah yang klimaterik. Buah non klimaterik menimbun gula selama pendewasaan seperti stroberi, nanas dan anggur, sementara buah klimaterik menimbun karbohidrat selama pendewasaan dalam tepung dan saat buah mengalami pematangan, tepung akan dipecah menjadi gula (Rakhelia, 2009). Buah jambu biji termasuk kedalam buah 154

AGROTROP, 7 (2): 147-156 (2017) klimektrik sehingga kandungan gula meningkat sedangkan kandungan asam menurun. Kenaikan nilai TPT pada jambu biji disebabkan oleh hidrolisis karbohidrat menjadi senyawa glukosa dan fruktosa (Hidayah, 2009). Susut bobot selama penyimpanan yang didapatkan oleh buah yang dibudidayakan secara non intensif (I0) lebih rendah daripada buah yang dibudidayakan secara intensif (I1) dengan nilai susut bobot perlakuan I0 yaitu 7,21%, 17,04%, 25,23% lebih rendah dari perlakuan I1 yaitu 9,10%, 18,88%, 26,56 meskipun berdasarkan uji BNT 5% (Tabel 6) menunjukkan berbeda tidak nyata. Pada tingkat kematangan buah dengan warna kulit buah hijau memiliki susut bobot yang paling rendah dibandingkan dengan buah dengan warna kulit buah hijau muda terang dan hijau kekuningan. Hal ini didukung oleh pernyataan Julianti (2011), buah yang mentah memiliki susut bobot yang lebih rendah daripada buah yang masak dan buah mengalami penurunan susut bobot selama penyimpanan karena buah mengalami transpirasi atau kehilangan air selama penyimpanan. Semakin tinggi suhu penyimpanan buah maka semakin besar kehilangan air buah. Buah yang dibudidayakan secara intensif dan tingkat kematangan ketiga (I1Tk3) dengan warna kulit buah hijau kekuningan ini merupakan kombinasi terbaik, disebabkan karena kombinasi perlakuan tersebut mempengaruhi fisikokimia buah jambu biji kristal terbanyak selama penyimpanan, seperti rata-rata berat per buah, kandungan vitamin C, total padatan terlarut (TPT), dan kadar air buah, namun secara statistika tidak berbeda nyata dengan teknik budidaya non intensif. SIMPULAN Teknik budidaya mempengaruhi fisikokimia buah jambu biji kristal pada variabel tingkat kekerasan pada 3 hari setelah simpan, dan uji organoleptik indikator keseluruhan pada 6 hari setelah simpan. Tingkat kematangan mempengaruhi fisikokimia buah jambu biji kristal pada variabel rata-rata berat per buah, tingkat kekerasan buah pada 3, 6 dan 9 hari setelah simpan, total padatan terlarut (TPT) pada 6 dan 9 hari setelah simpan, kadar air selama penyimpanan, uji organoleptik indikator warna, aroma, rasa dan tingkat kesukaan panelis pada 0, 3 dan 6 hari setelah simpan. Terdapat interaksi antara faktor teknik budidaya dan tingkat kematangan terhadap variabel rata-rata berat per buah dan uji organoleptik indikator warna buah pada 9 hari setelah simpan. Berdasarkan uji organoleptik dan perubahan fisikokimia selama penyimpanan buah, kualitas buah terbaik diperoleh pada buah yang dipanen dari perlakuan teknik budidaya secara intensif dan pada tingkat kematangan hijau kekuningan. DAFTAR PUSTAKA Anonim. 2013. Pertanian Intensif. Tersedia di ttps://id.wikipedia.org/wiki/pertani an_intensif [diakses tanggal 14 April 2017] Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. 2015. Inovasi Hortikultura Pengungkit Peningkatan Pendapatan Rakyat. IAARD Press. Jakarta. Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi 155

NI KADEK EMA SUSTIA DEWI. et al. Kajian Fisikokimia selama Penyimpanan Buah Jambu Biji Jawa Barat. 2015. Standar Operasional Prosedur Budidaya Jambu Kristal Kabupaten Subang. Bandung. Dhyan, C., S. H. Sumarlan dan B. Susilo. 2014. Pengaruh Pelapisan Lilin Lebah dan Suhu Penyimpanan Terhadap Kualitas Buah Jambu Biji (Psidium guajava L.). Bioproses Komoditas Tropis, 2(1): 79-90. Hidayah, N.N. 2009. Sifat Optik Buah Jambu Biji (Psidium guajava) yang Disimpan dalam Toples Plastik Menggunakan Spektrofotometer Reflektans Uv-Vis. Skripsi (telah dipublikasi) Institut Pertanian Bogor. Bogor. Julianti, E. 2011. Pengaruh Tingkat Kematangan dan Suhu Penyimpanan terhadap Mutu Buah Terong Belanda (Cyphomandra betacea). Hort. Indonesia, 2(1): 14-20. Novita, D.D., C. Sugianti dan K. P. Wulandari. 2016. Pengaruh Konsentrasi Karagenan dan Gliserol terhadap Perubahan Fisik dan Kandungan Kimia Buah Jambu Biji Variaetas Kristal Selama Penyimpanan. Teknik Pertanian Lampung, 5(1): 49-56. Rakhelia, E. 2009. Kajian Perubahan Mutu Fisik Buah Manggis (Garcinia mangostana L.) dalam Kemasan Keranjang Plastik setelah transportasi dan Penyimpanan. Skripsi (telah dipublikasi) Institut Pertanian Bogor. Rukmana, R. 1996. Jambu Biji. Kanisius. Jakarta. Santosa, B dan F. Hulopi. 2008. Penentuan Masak Fisiologis dan Pelapisan Lilin sebagai Upaya Menghambat Kerusakan Buah Salak Kultivar Gading Selama Penyimpanan pada Suhu Ruang. Buana Sains 8(1): 27-36. 156