Aplikasi SIP Based VoIP Server Untuk Integrasi Jaringan IP dan Jaringan Teleponi di PENS - ITS

dokumen-dokumen yang mirip
RANCANG BANGUN SISTEM BILLING TELEPON BERBASIS VoIP

BAB I PENDAHULUAN. yang cukup besar untuk kemajuan dunia telekomunikasi. Di dalam dunia

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi merupakan kebutuhan yang sangat penting, karena melalui komunikasi kita bisa menyampaikan ide atau

ANALISA APLIKASI VOIP PADA JARINGAN BERBASIS MPLS

INTEGRASI JARINGAN TELEPON ANALOG DENGAN JARINGAN KOMPUTER DI POLITEKNIK NEGERI BATAM. oleh: Prasaja Wikanta

Bab I PENDAHULUAN. Voice over Internet Protocol (VoIP) adalah teknologi yang mampu

INTEGRASI JARINGAN TELEPON ANALOG DENGAN JARINGAN KOMPUTER DI POLITEKNIK NEGERI BATAM. oleh: Prasaja Wikanta

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. packet-switch, jadi dalam bertelepon menggunakan jaringan IP atau Internet.

BAB 1 PENDAHULUAN. komunikasi dapat bermacam-macam. Contohnya , telepon, short messaging. services (SMS), surat, chatting, dan sebagainya.

BAB I PENDAHULUAN I 1

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi yang bersifat convergence dengan teknologi komunikasi lainnya. Salah

BAB I PENDAHULUAN. Institut Teknologi Telkom - Bandung 1

Integrasi Aplikasi Voice Over Internet Protocol (VOIP) Dengan Learning Management System (LMS) Berbasis

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang I 1

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Teknologi informasi telah berdampak sangat luas dalam bisnis, dan gaya hidup

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

Analisis dan Perancangan Quality of Service Pada Jaringan Voice Over Internet Protocol Berbasis Session Initiation Protocol

BAB I PENDAHULUAN. Aktifitas Mahasiswa, dosen dan Karyawan di dalam lingkungan kampus

Implementasi Electronic Number Mapping (ENUM) Berbasis SIP Pada Jaringan Telepon Internet

UKDW BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. yang mempunyai kemampuan modular dengan berbasis teknologi IP (Internet

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

ANALISIS KUALITAS LAYANAN SISTEM TELEPON VoIP MEMANFAATKAN JARINGAN WiFi USU

BAB 1 PENDAHULUAN. berkembang dan dapat dilakukan tidak hanya secara langsung tetapi juga. mendukung hal tersebut adalah jaringan komputer.

BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

KAJIAN UNJUK KERJA APLIKASI KOMPUTER MINI SEBAGAI SERVER VOIP

Bab 2. Tinjauan Pustaka

IMPLEMENTASI DAN ANALISIS JARINGAN WIRELESS VOIP DENGAN MANAJEMEN ROUTERBOARD DI POLITEKNIK NEGERI MALANG

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Implementasi Sistem IP PBX menggunakan Briker

voip Di susun : Fariansyah Gunawan Nim : Semester : IV

ANALISA UNJUK KERJA APLIKASI VOIP PADA JARINGAN IPv6 BERBASIS MPLS

Perbandingan Kinerja Speech Codec G.711 dan GSM pada Implementasi Softswitch dengan Protokol SIP

6/26/2010. Rancang bangun sistem. Pengukuran. Sintesis dan Penarikan kesimpulan. Oleh : Hafid Amrulloh ( )

Analisa Performansi dan Kualitas Kanal VoIP Pada Sistem Embedded Wireless Berbasis G

Analisis Perbandingan Performansi Server VoIP. berbasis Parallel Processing

PERANCANGAN ADMINISTRATOR JARINGAN VOIP BERBASIS WEB

IMPLEMENTASI DAN ANALISIS PERFORMANSI VoIP PADA CALL CENTRE TESA 129

ANALISIS DAN IMPLEMENTASI VOIP SERVER (STUDI KASUS: CV. SUZUKI DAYA MOTOR)

IMPLEMENTASI SOFTSWITCH CLOUDWARE PADA PT INFOKOM INTERNUSA

BAB 1 PENDAHULUAN. dinamakan hotspot. Batas hotspot ditentukan oleh frekuensi, kekuatan pancar

Unjuk Kerja QoS (Quality of Services) Jaringan Voice over Internet Protocol Berbasis SIP yang Diimplementasikan pada Jaringan Ethernet Gedung FEB-UKSW

BAB I PENDAHULUAN. A. Pengantar Tentang VOIP

ANALISIS KINERJA PROTOKOL SIP DENGAN IAX2 PADA VOICE OVER IPV6

IMPLEMENTASI VOIP SERVER MENGGUNAKAN SOFTWARE PHONE 3CX SYSTEM DENGAN IP PBX NASKAH PUBLIKASI

ANALISA PERFORMANSI APLIKASI VIDEO CONFERENCE PADA JARINGAN MULTI PROTOCOL LABEL SWITCHING [MPLS] ANITA SUSANTI

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN. dunia sehingga dapat berkomunikasi dan bertukar informasi.

BAB I PENDAHULUAN. yang mengarah pada Next Generation Network (NGN) yang kemungkinan besar

BAB 1 PENDAHULUAN. sentralisasi dan optimasi kerja (Yuhefizar, 2003). sebagai VOIP (Voice Over Internet Protocol). VOIP mengubah gelombang analog

ANALISIS PERBANDINGAN KUALITAS VOIP PADA SISTEM NON EMBEDDED DAN EMBEDDED BERBASIS IEEE N

Pengembangan Video VoIP Phone Berbasis Web Menggunakan Protokol RTMP

BAB I PENDAHULUAN. teknologi internet, user komputer mulai menggunakan surat elektronik atau

BAB I PENDAHULUAN. Voice Over Internet Protocol (disingkat VoIP) adalah teknologi yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI

LAYANAN SUARA BERBASIS INTRANET PADA LAN UNIVERSITAS MUSAMUS MERAUKE

1. Mahasiswa dapat melakukan instalasi dan konfigurasi 3CX Phone System 2. Mahasiswa dapat mengoperasikan 3CX Phone System

INTEGRASI JARINGAN VoIP DENGAN JARINGAN PABX ANTARA KANTOR CABANG SURABAYA DENGAN KANTOR PUSAT JAKARTA PT.WIJAYA KARYA MELALUI VPN

STUDI KUALITAS VIDEO STREAMING MENGGUNAKAN PERANGKAT NSN FLEXYPACKET RADIO

SISTEM MONITORING PARAMETER QOS JARINGAN VoIP LOKAL DENGAN PROTOKOL PENSINYALAN H.323

Perancangan Wartel VoIP dengan Billing dan Garansi QoS

Analisis Implementasi Aplikasi Video Call pada Sinkronisasi Learning Management System berbasis Moodle sebagai Metode Distance Learning

Implementasi MeetMe Rooms Untuk Layanan Conference Berbasis Asterisk for Java

UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO. STUDI PERBANDINGAN KUALITAS JARINGAN VoIP PADA STANDART WIRELESS a, b, dan g.

BAB 4 ANALISA DATA. Gambar 4.1 Tampilan pada Wireshark ketika user melakukan register. 34 Universitas Indonesia

JARINGAN TELEKOMUNIKASI 2 IP - PBX

BAB 1 PENDAHULUAN. melewatkan suara atau video melalui jaringan IP. Semenjak keberhasilan transfer

RANCANG BANGUN INFRASTRUKTUR VOIP PADA MULTIPLE NETWORK JARINGAN SOHO

RANCANG BANGUN DAN ANALISA QOS AUDIO DAN VIDEO STREAMING PADA JARINGAN MPLS VPN

Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA)

BAB 1 PENDAHULUAN. bisnis, teknologi dan gaya hidup manusia saat ini. Teknologi-teknologi baru di bidang

Perancangan Jaringan Voice Over IP (VoIP) Berbasis Raspberry Pi Untuk Sistem Komunikasi Area Remote

ELECTRICIAN Jurnal Rekayasa dan Teknologi Elektro 141

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

KINERJA DUA VOIP SERVER YANG DIHUBUNGKAN DENGAN METODE TRUNKING MENGGUNAKAN PROTOKOL IAX2 LAPORAN TUGAS AKHIR. Oleh : IQBAL SYABANA

ANALISIS PERBANDINGAN QoS VoIP PADA PROTOKOL IPv4 DAN IPv6 ( STUDI KASUS : LABORATORIUM KOMPUTER UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO SEMARANG )

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam Tugas Akhir ini adalah studi

BAB IV PENGUJIAN SISTEM. Dalam penelitian ini, dibangun 2 buah server IP-PBX dengan software

BAB IV HASIL SIMULASI DAN KINERJA SISTEM

Konfigurasi SIP Server Lanjut

Optimasi Prefer Audio Codec Narrowband Sebagai QoS Pada Kualitas Suara Penerima VoIP

DAFTAR ISI. ABSTRAK...vi. KATA PENGANTAR... vii. DAFTAR ISI...ix. DAFTAR TABEL... xii. DAFTAR GAMBAR... xiv. DAFTAR LAMPIRAN...

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

komunikasi suara yang murah. jauh melalui jaringan IP. [1] Data suara yang berupa sinyal analog diubah menjad

BAB 1 PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN 1

Performance Analysis of VoIP-SIP using RSVP on a Proxy Server

TUGAS AKHIR. Disusun sebagai salah satu syarat untuk kelulusan Program Strata 1, Program Studi Teknik Informatika, Universitas Pasundan Bandung

BAB I PENDAHULUAN. keputusan krusial seperti transaksi perbankan, perdagangan dll.

Website : jurnal.umj.ac.id/index.php/semnastek

ANALISA PERFORMANSI LIVE STREAMING DENGAN MENGGUNAKAN JARINGAN HSDPA. Oleh : NRP

BAB 3. Metodologi. 3.1 Metodologi. Gambar 3.1 Kerangka Pikir Perancangan IP Telephony

Rancang Bangun VoIP Server Berbasis Parallel Computing

Voice over Internet Protocol Kuliah 6. Disusun oleh : Bambang Sugiarto

PENS. Konsep dan Teori Trafik. Prima Kristalina. Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) Lab. Komunikasi Digital E107 (2016)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

RANCANG BANGUN JARINGAN KOMUNIKASI VOIP SERVER PORTABLE MENGGUNAKAN RASPBERRY PI

Transkripsi:

Aplikasi SIP Based VoIP Server Untuk Integrasi Jaringan IP dan Jaringan Teleponi di PENS - ITS Fahmi Alfian 1, Prima Kristalina 2, Idris Winarno 2 1 Mahasiswa Politeknik Elektronika Negeri Surabaya, Jurusan Teknik Telekomunikasi 2 Dosen Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Institut Teknologi Sepuluh Nopember Kampus ITS, Surabaya 60111 e-mail : fahmialfian@yahoo.com e-mail : prima@eepis-its.edu, idris@eepis-its.edu Abstrak Perkembangan teknologi telekomunikasi yang pesat menghasilkan berbagai produk teknologi telekomunikasi yang sangat beragam. Produk telekomunikasi yang dihasilkan dari waktu ke waktu merupakan produk yang lebih efektif dalam hal penggunaan dan pemeliharaan, baik secara teknis maupun biaya. Dalam dunia komunikasi global terdapat sebuah model komunikasi yang menggunakan alamat IP (Internet Protocol). Pada proyek akhir ini dibuat sebuah VoIP server yang nantinya diamati QoS (Quality of Service) berdasarkan pengukuran yang dilakukan pada jaringan wireless dan wireline di PENS, serta pengukuran trafik teleponi. Hasilnya, intensitas trafik teleponi di peroleh sebesar 1,53 erlang. Secara keseluruhan QoS terbaik dari implementasi dalam proyek akhir ini adalah pada saat terjadi koneksi lokal dengan menggunakan jaringan wireline. Karena didapatkan nilai untuk delay sebesar 19,90 ms ; nilai jitter sebesar 1,78 ms ; nilai throughput sebesar 80,84 kbps dan nilai packet loss sebesar 0,01 %. Keyword : VoIP, QoS, delay, jitter, packet loss, throughput. 1. Pendahuluan Pengintegrasian antara jaringan IP dan jaringan teleponi diharapkan dapat menjadikan solusi dari sistem telekomunikasi konvensional. Sehingga ke teknologi yang berbeda tersebut dapat bekerja secara bersamaan. Isa Anshori [1], Integrasi Jaringan PABX dengan Jaringan VoIP di ITS. Setelah itu dilakukan pengukuran MOS terhadap beberapa perangkat VoIP client, pengukuran MOS terhadap codec yang open source (unlicensed), pengukuran parameter kualitas terhadap codec tersebut, dan perhitungan tarif VoIP via GPRS. Mochammad Susantok [2], Studi Analisis Pengukuran Performansi dan Kualitas Layanan (QoS) pada Jaringan VoIP Berbasis Session Initiation Protocol (SIP). Dalam tugas akhir ini dibuat 3 buah server VoIP Asterisk yang saling terhubung. Dua diantara tiga server yang dibuat terhubung ke PABX PENS melalui line telepon ekstensi. Setelah itu dilakukan pengukuran terhadap parameter QoS yaitu latency, jitter, dan paket hilang pada jaringanvoip dalam LAN dengan beban trafik tambahan aplikasi FTP dan WEB. Berdasarkan ke penelitian di atas, dalam tugas akhir ini akan dibuat sebuah VoIP server yang mengintegrasikan jaringan IP dan jaringan teleponi di lingkungan PENS ITS. VoIP server ini akan dihubungkan dengan jenis peralatan pengintegrasi jaringan IP dan jaringan teleponi dan akan didesain topologi jaringan yang selanjutnya akan dilakukan analisa terhadap ke topologi tersebut serta dilakukananalisa terhadap trafik teleponi baik internal (antar trunk PABX) maupun eksternal (PSTN dan PABX), trafik jaringan IP (server VoIP) serta QoS pada jaringan VoIP, ha ini sangat diperlukan untuk mendukung tercapainya kinerja yang diinginkan yaitu layanan telekomunikasi multi-service melalui jaringan IP. Pada makalah ini terdiri dari pendahuluan yang berisi latar belakang disusunnya proyek akhir ini, Teori penunjang yang berisi landasan teori disusunnya proyek akhir ini, pengukuran (perancangan) sistem yang berisi metode yang dilakukan dalam proyek akhir ini, hasil kemajuan proyek akhir yang berisi sejauh mana proyek akhir ini dikerjakan sampai terbentuknya makalah ini, dan recana selanjutnya yang berisi pekerjaan yang dilakukan pada semester depan sebagai penyempurnaan dari proyek akhir ini. 1

2. Teori Penunjang PABX PABX (Private Automatic Branch exchange) merupakan sentral switching telepon yang biasa digunakan untuk gedung, baik gedung perkantoran, rumah sakit, maupun universitas. PABX adalah istilah yang digunakan di Eropa, sementara PBX (Private Branch exchange) digunakan di Amerika Serikat [7]. VoIP VoIP (Voice over Internet Protocol) secara umum didefinisikan sebagai suatu teknologi yang memungkinkan komunikasi suara menggunakan jaringan berbasis IP (Internet Protocol). Informasi suara yang berupa sinyal analog tersebut dirubah ke dalam bentuk sinyal digital kemudian oleh sistem codec dirubah formatnya menjadi paket paket data yang selanjutnya akan ditransmisikan ke tujuan melalui jaringan IP atau packet network. Jaringan IP dibagi menjadi yaitu intranet meliputi LAN, MAN, WAN atau sering disebut privat dan yang ke yaitu internet atau yang sering disebut jaringan public. VoIP yang diimplementasikan pada jaringan public sering juga dikenal dengan istilah IP telephony. bagian atasnya, dan menghasilkan environment yang konsisten untuk mengembangkan penggabungan environtmet telephony. VoIP Gateway Hal penting yang harus diperhatikan dari VoIP Gateway adalah ketika menghubungkan ke jaringan suara konvensional, yaitu apakah RJ11- nya menghasilkan sinyal FXO (Foreign Exchange Office) atau FXS (Foreign Exchange Station). Secara sederhana dapat dipahami bahwa perangkat FXO akan menghasilkan sinyal yang dibutuhkan oleh perangkat FXS demikian juga sebaliknya. FXO merupakan port yang menerima sambungan dari sistem analog (PSTN line atau EXT line dari PABX). Jadi pada port ini tidak ada sumber tegangan atau tidak terdapat aliran arus. Sedangkan FXS merupakan port yang memiliki sumber tegangan atau terdapat aliran arus di dalamnya. Port ini biasanya langsung terhubung ke pesawat telepon analog. Gambar 2. FXO Gateway Asterisk sebagai server VoIP Gambar 1. Arsitektur Asterisk Asterisk sering disebut juga sebagai IPPBX, yaitu memiliki fungsi dan kemampuan layaknya PBX akan tetapi bebasis IP. Asterisk, yang merupakan salah sistem server PBX open source, saat ini juga mendukung jangkauan yang luas dari protokol VOIP mencakup SIP dan H.323. Secara esensisal asterisk bekerja ditengahtengah, menghubungkan teknologi telephony di bagian bawahnya dengan aplikasi telephony di 2 Gambar 2. FXS Gateway Trafik Telekomunikasi [6] Secara umum, pengertian trafik adalah perpindahan suatu benda dari suatu tempat ke tempat lain. Dalam lingkungan telekomunikasi benda adalah berupa informasi yang dikirim melalui media transmisi. Sehingga trafik dapat didefinisikan sebagai perpindahan informasi (pulsa, frekuensi, percakapan, dsb) dari suatu tempat ke tempat lain melalui media telekomunikasi. Intensitas Trafik adalah menyatakan jumlah rata-rata dari panggilan-panggilan yang terjadi secara bersama-sama selama selang waktu tertentu. (1) = Banyaknya panggilan dalam waktu tertentu. = Rata rata waktu pendudukan.

Dari persamaan (1) di atas, dapat dilihat bahwa intensitas trafik tidak memiliki an. maka ditetapkanlah an intensitas trafik dalam Erlang, dimana pengertian 1 () Erlang adalah apabila sebuah sirkit diduduki secara terus menerus selama jam. Istilah intensitas trafik untuk selanjutnya hanya disebutkan dengan besar trafik atau trafik saja. QoS pada VoIP Kinerja jaringan VoIP - softswitch dievaluasi berdasarkan parameter parameter kualitas layanan VoIP, yaitu delay, jitter, packetloss dan throughput. 3. Pengukuran (Perancangan) Pengukuran Parameter QoS Pengukuran parameter QoS pada jaringan VoIP diatas meliputi beberapa model yaitu : 1. Satu sesi komunikasi lokal, yaitu komunikasi yang dilakukan antar client yang terhubung ke server Asterisk. 2. Satu sesi komunikasi interlokal, yaitu komunikasi yang dilakukan client VoIP asterisk dan client VoIP PENS ITS. 3. Satu sesi komunikasi lokal, yaitu komunikasi yang dilakukan antar client yang terhubung ke server Asterisk dengan pembebanan menggunakan iperf. 4. Satu sesi komunikasi interlokal, yaitu komunikasi yang dilakukan client VoIP asterisk dan client VoIP PENS ITS dengan pembebanan menggunakan iperf. 5. Satu sesi komunikasi client VoIP dengan ekstensi analog. 6. Sesi komunikasi antara client SIP dan H323. Pada metode pengukuran diatas dilakukan dilakukan pada macam jaringan yang ada di PENS yaitu, jaringan wireline dan wireless. Parameter QoS yang diukur untuk semua model pengukuran meliputi delay, jitter, throughput, dan packet loss. Alat pemantau trafik jaringan VoIP yang digunakan untuk mengukur parameter QoS diatas adalah software wireshark yang berjalan di atas linux. Software ini dipasang di sisi client untuk melihat paket paket yang diterima oleh client yang nantinya akan dijadikan dasar analisa penelitian ini. Dalam proyek akhir ini juga dilakukan penghitungan trafik telepon analog pada jaringan telepon antar client PABX, antar client PABX dan client PSTN. 4. Hasil Pengujian Pada makalah ini, proyek akhir sudah mencapai integrasi jaringan IP dan jaringan teleponi dengan menggunakan peralatan pengintegrasi Digium card TDM 410P. Integrasi ini disimulasikan pada PABX analog yang berada di Laboratorium Komunikasi Digital. Berikut merupakan topologi jaringan integrasi sistem jaringan IP dan jaringan teleponi. Gambar 3. Sistem keseluruhan Dari simulasi yang telah dilakukan, dihasilkan bahwa sistem berjalan dengan baik. Pembentukan koneksi antar client VoIP dengan server yang sama, antar client dengan server yang berbeda, hubungan ke telepon analog melalui PABX analog dan hubungan ke jaringan PSTN atau selular. Trafik teleponi yang didapatkan dari simulasi tersebut digambarkan dalam gambar berikut. Gambar 4. Pemakaian Trunk 3

Gambar di atas menunjukkan peta trafik outgoing call dari PABX A, selama periode 30 menit. Dari data di atas didapatkan intensitas trafiknya sebesar 1,53 erlang. Dimana erlang menyatakan rata rata dari sebuah panggilan selama periode waktu dalam hal ini selama 30 menit. Gambar 6. Grafik delay komunikasi antar server Gambar 5. Variasi trafik dalam 30 menit Setelah diketahui trafik outgoing call dari PABX A, dapat diketahui bahwa menit tersibuk dari data trafik tersebut berada pada menit ke-19 dan ke- 20. Hasil data pengukuran komunikasi VoIP SIP based berdasarkan pada parameter QoS adalah sebagai berikut : Tabel 1. Perbandingan nilai delay komunikasi antar server Wireline (ms) Wireless (ms) Pengukuran ke 1 19,95 20,28 29,41 43,57 2 19,94 19,95 29,99 41,91 3 19,96 19,94 28,75 45,57 4 19,99 19,95 22,99 43,67 5 19,99 19,95 29,48 44,87 6 19,99 19,95 23,54 42,34 7 19,95 19,95 29,34 44,93 8 19,95 19,95 27,34 45,82 9 19,95 19,95 26,83 44,91 10 19,93 19,95 29,54 43,75 rata - rata 19,96 19,98 27,72 44,13 Berdasarkan data hasil pengukuran diatas besar delay untuk komunikasi antar server jaringan wireline pada sebesar 19,96 ms dan sebesar 19,98 ms. Dan pada jaringan wireless, untuk sebesar 27,72 ms dan untuk sebesar 44,13 ms. Delay yang terukur pada jaringan wireless lebih besar daripada jaringan wireline. Hal ini dapat terjadi karena dimungkinkan adanya gangguan pada transmisi sinyal WiFi, misalnya penurunan level sinyal, adanya pemantulan sinyal karena terhalang oleh gedung yang mengakibatkan packet yang dikirmkan mengalami keterlambatan dalam penerimaan di bagian penerima, sehingga delay yang terjadi lebih besar. Tabel 2 Perbandingan nilai throughput komunikasi antar server Wireline Wireless Pengukuran ke 1 80,87 80,54 54,19 55,77 2 80,93 80,89 66,63 54,29 3 80,90 80,91 78,71 52,79 4 80,88 80,86 75,94 56,94 5 80,87 80,89 67,07 59,34 6 80,88 80,91 77,38 54,76 7 80,89 80,93 76,34 56,23 8 80,86 80,90 77,98 52,46 9 80,88 80,87 76,34 55,87 10 80,91 80,90 75,07 57,87 rata - rata 80,89 80,86 72,57 55,63 4

Gambar 7. Grafik throughput komunikasi antar server Berdasarkan data diatas, didapatkan bahwa nilai throughput untuk komunikasi antar server VoIP pada jaringan wireline tidak begitu berbeda antara dengan, hal ini terjadi karena pada jaringan wireline kapasitas jaringan lebih besar dari beban yang diberikan, sehingga tidak terlalu berpengaruh pada nilai throughput yang keluar. Sedangkan pada jaringan wireless, nilai throughput pada saat komunikasi lebih besar daripada komunikasi. Ini disebabkan karena jaringan wireless lebih rentan terhadap gangguan yang menyebabkan trafik pada jaringan wireless penuh sehingga throughput yang keluar dapat bervariasi antara komunikasi yang sebesar 72,57 kbps dengan komunikasi ynag sebesar 55,63 kbps. Pada komunikasi antara client VoIP SIP dan client VoIP H323 dilakukan uji coba untuk melakukan koneksi, dari hasil uji coba dihasilkan seperti tertera pada tabel3. Tabel 3. Uji coba komunikasi SIP ke H323 Percobaan Dial 1 Dial 2 Ket Berhasil Gagal 1 7 8 602 300 2 7 8 602 301 3 7 8 602 400 4 7 8 602 401 5 7 8 602 701 6 7 8 602 700 7 0354 7 8 602 400 8 0354 7 8 602 700 9 0354 7 8 602 300 10 0354 7 8 602 301 5 Pada tabel tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa dalam koneksi komunikasi antara client VoIP SIP ke client VoIP H323 memepunyai kualitas yang baik,karena dari sepuluh uji coba yang dilakukan, hanya terdapat kegagalan untuk melakuka koneksi. 5. Kesimpulan dan Saran Kesimpulan Beberapa hal yang dapat diambil kesimpulan dari proyek akhir ini terkait dengan analisa QoS pada jaringan VoIP berbasis SIP yang terintegrasi dengan jaringan teleponi dan jaringan VoIP berbasis H323 adalah sebagai berikut : 1. Pada trafik teleponi jalur trunk yang harus disediakan untuk mencapai nilai GoS 0.01 % adalah sebanyak 8 jalur. 2. Ketersediaan bandwidth sangat berpengaruh pada nilai QoS yang didapatkan. Karena ketika kebutuhan bandwidth jauh lebih besar dari bandwidth yang tersedia maka nilai delay, jitter dan packet loss akan semakin besar. 3. Secara keseluruhan jaringan wireline yang ada di PENS ITS mempunyai kualitas lebih baik daripada jaringan wireless PENS ITS, dimana pada jaringan wireline yang digunakan untuk komunikasi VoIP memiliki nilai QoS sesuai dengan nilai yang telah ditetapkan oleh ITU T. 4. Throughput yang dihasilkan pada sisi penerima dalam koneksi VoIP sangat tergantung pada banyaknya atau client VoIP yang melakukan koneksi secara bersama sama. 5. Secara keseluruhan sistem SIP memiliki performa terbaik dibandingkan dengan sistem teleponi analog dan H323, karena pada sistem SIP pengaksesan waktu koneksi yang terjadi sangat kecil, sehingga seluruh call dapat terlayani dengan baik. 6. Secara keseluruhan QoS terbaik dari implementasi dalam proyek akhir ini adalah pada saat terjadi koneksi lokal dengan menggunakan jaringan wireline. Karena didapatkan nilai untuk delay sebesar 19,90 ms ; nilai jitter sebesar

1,78 ms ; nilai throughput sebesar 80,84 kbps dan nilai packet loss sebesar 0,01 %. Yang kesemuanya sesuai dengan standard yang telah direkomendasikan oleh ITU-T. Saran Hasil dari proyek akhir ini masih belum sempurna, oleh karena itu ada beberapa saran yang mungkin dapat menjadi masukan bagi yang ingin mengembangkan proyek akhir ini. Saran saran yang dibutuhkan untuk pengembangan proyek akhir ini adalah sebagai berikut : 1. Menggunakan IP publik dalam pembuatan server VoIP. 2. Pada proyek akhir ini intgrasi antara jaringan SIP dan H323 dilakukan melewati jaringan analog, oleh karena itu untuk kedepannya disarankan dapat menggabungkan jaringan VoIP berbasis SIP dengan jaringan VoIP berbasis H323 melalui jaringan IP / internet. 3. Menggunakan IPv6 sebagai sistem alamat IP yang bekerja pada jaringan VoIP yang dibuat. Mengingat di masa yang akan datang IPv6 akan menjadi standard umum penggunaan alamat IP. [6]. Kristalina, Prima, trafik Telekomunikasi 1 & 2, 2009 [7].Pengertian PABX, http://www.total.or.id [8].http://www.cisco.com/warp/public/788/pktvoice-general/bwidth_consume.htm [9]. Trabatas Tharom, Teknik dan Bisnis VoIP, Elex Media Komputindo, Jakarta, 2002. [10]. Edhi Wahyu, Trafik Telekomunikasi Bab-1, http://edhywahyu.com [11]. Methods for Subjective Determination of Transmission Quality, ITU - T P.800, 1996. Daftar Pustaka : [1]. Anshori, Isa, Integrasi Jaringan PABX dengan Jaringan VoIP di ITS, Tugas Akhir Teknik Elektro-ITS, 2008. [2]. Susantok, Mochamad, Studi Analisis Pengukuran Performansi dan Kualitas Layanan (QoS) pada Jaringan VoIP Berbasis Session Initiation Protocol, Tugas Akhir Teknologi Informasi PENS ITS, 2007. [3]. Kurniawan, Pengujian Kualitas Percakapan Dalam Jaringan VoIP Menggunakan NIST Emulator, Tugas Akhir Teknik Elektro - ITB, 2007. [4]. Kristalina, Prima, Praktikum Instalasi VoIP server (IP segment), 2009. [5]. Kristalina, Prima, Praktikum Instalasi VoIP server (Integrasi IP dan Telephony Network), 2009. 6