Pengangkatan Pertama Pengangkatan dalam JFP Perpindahan Jabatan Promosi
A. PERSYARATAN: 1. Berstatus PNS; 2. Memiliki integritas dan moralitas yang baik; 3. Sehat jasmani dan rohani; 4. Berpendidikan S2/S3 sesuai Bidang Kepakaran; 5. Mengikuti dan lulus Uji Kompetensi sesuai standar kompetensi (Diklat Pembentukan); 6. Nilai prestasi kerja bernilai baik B. Pengangkatan untuk mengisi lowongan JFP dari CPNS C. CPNS setelah diangkat PNS dan lulus uji kompetensi (Diklat Pembentukan), paling lama 1 (satu) tahun diangkat dalam JFP
A. PERSYARATAN: 1. Berstatus PNS; 2. Memiliki integritas dan moralitas yang baik; 3. Sehat jasmani dan rohani; 4. Berijazah S2/S3 sesuai Bidang Kepakaran; 5. Mengikuti dan lulus Uji Kompetensi; 6. Memiliki pengalaman di bidang Penelitian, Pengembangan, dan/atau Pengkajian paling sedikit 2 (dua) tahun; 7. Nilai prestasi kerja paling sedikit bernilai baik dalam 2 (dua) tahun terakhir; 8. Berusia paling tinggi: a. 53 tahun untuk Peneliti Ahli Pertama dan Muda b. 55 tahun untuk Peneliti Ahli Madya c. 60 tahun untuk Peneliti Ahi Utama
B. Pengalaman di bidang Litbangji selama 2 (dua) tahun tidak harus secara terus-menerus. C. Batas usia paling merupakan batas usia paling lambat untuk pengangkatan dan pelantikan sebagai peneliti. D. Harus mempertimbangkan kebutuhan jabatan (Formasi) E. Menggunakan HKM sesuai jabatan yang dituju yang diperoleh dalam kurun waktu 10 (sepuluh) tahun terakhir dari pengusulan (Non JFP ke JFP) F. Menggunakan HKM sesuai jabatan yang dituju yang diperoleh selama jabatan terakhir (JFP ke JFP) G. Pangkat sesuai dengan pangkat terakhir dan jenjang jabatan sesuai dengan angka kredit yang ditetapkan
ANGKA KREDIT PERPINDAHAN JABATAN
A. Pengangkatan dalam Jabatan Fungsional Peneliti melalui promosi harus memenuhi persyaratan sebagai berikut: 1. mengikuti dan lulus Uji Kompetensi sesuai standar kompetensi yang telah disusun oleh Instansi Pembina; 2. nilai prestasi kerja paling sedikit bernilai baik dalam 2 (dua) tahun terakhir; B. Pengangkatan dalam Jabatan Fungsional Peneliti melalui promosi sebagaimana dimaksud pada huruf A harus mempertimbangkan kebutuhan untuk jenjang jabatan fungsional yang akan diduduki. C. Pengangkatan dalam Jabatan Fungsional Peneliti melalui promosi dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
PEMBERHENTIAN Peneliti diberhentikan dari jabatannya, apabila: a. mengundurkan diri dari jabatannya; b. diberhentikan sementara sebagai PNS; c. menjalani cuti di luar tanggungan negara; d. menjalani tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan; e. ditugaskan secara penuh diluar Jabatan Fungsional Peneliti; atau f. tidak memenuhi persyaratan jabatan.
PENGANGKATAN KEMBALI Uji Kompetensi: Portofolio Target Angka Kredit Peneliti di tahun berjalan diperhitungkan secara proporsional atau diperhitungkan mulai tahun berikutnya. Hasil kerja yang diperoleh 10 (sepuluh) tahun sebelum menjalani pemberhentian dari Jabatan Fungsional Peneliti dan belum dinilai, dapat diajukan untuk pengajuan Angka Kredit selain untuk pemenuhan Angka Kredit Tahunan di SKP dan dapat diklaim untuk pemenuhan Hasil Kerja Minimal pada periode pertama setelah diangkat kembali.
PENGANGKATAN KEMBALI TUGAS BELAJAR/STRUKTURAL Tetap di jabatan semula saat diberhentikan = UJI PORTOFOLIO Contoh: Sdr. Utami Menjabat struktural Tahun 2018. Diberhentikan dari JFP TMT 1-12-2018 dengan jabatan terakhir Peneliti Ahli Muda III/c dengan angka kredit 230. Sdr. Utami kembali dalam JFP pada 2020 di jabatan semula yaitu Peneliti Ahli Muda III/c TANPA HKM dan UJI KOMPETENSI (Portofolio terakhir dan administrasi)
PENGANGKATAN KEMBALI TUGAS BELAJAR/STRUKTURAL Naik jenjang jabatan= HKM dan UJI KOMPETENSI Contoh: Sdr. Saputra Tugas Belajar Doktor (S3) Tahun 2017 dan diberhentikan dari JFP TMT 1-11- 2017 dengan jabatan terakhir Peneliti Ahli Muda III/d dengan AK 370. Pada tahun 2022 Sdr. Saputra kembali ke JFP sekaligus naik jabatan ke Peneliti Ahli Madya HKM dan UJI KOMPETENSI
PEMBERHENTIAN TIDAK MEMENUHI PERSYARATAN JABATAN Juknis JFP 14/2018, Penjelasan HKM: 4. Periode JFP adalah 4 (empat) tahun. 5. Apabila dalam kurun waktu 1 (satu) periode Peneliti belum memenuhi Hasil Kerja Minimal yang disyaratkan, maka dapat diberikan tambahan waktu 1 (satu) periode dengan ketentuan bahwa volume Hasil Kerja Minimal diperhitungkan sejumlah 2 (dua) periode. 6. Apabila sampai dengan 2 (dua) periode Hasil Kerja Minimal tidak dapat dipenuhi, Peneliti diberhentikan karena tidak memenuhi syarat jabatan.
PENILAIAN KINERJA PENELITI PENETAPAN KINERJA SASARAN KINERJA PEGAWAI (SKP) AK TAHUNAN AK TAHUNAN AK TAHUNAN AK TAHUNAN ORGANISASI LITBANGJI HKM AK KUMULATIF K/L Es 1 Es 2/unit kerja UJI KOMPET ENSI RENSTRA PROGRAM KEGIATAN FORMASI Utama Madya Muda Pertama CATATAN: Penilaian kinerja Jabatan Fungsional Peneliti ditetapkan berdasarkan pencapaian Angka Kredit setiap tahun. Angka Kredit yang dinilai dan ditetapkan adalah yang sesuai dengan butir kegiatan dalam Peraturan Lembaga dan dimuat dalam SKP. Pencapaian Angka Kredit Kumulatif digunakan sebagai salah satu syarat untuk kenaikan pangkat dan/atau kenaikan jabatan. HKM wajib dipenuhi dalam setiap periode dalam satu jenjang, @ 4 tahun. HKM kenaikan jenjang sesuai dengan HKM pada jenjang yang dituju.
MAJELIS ASESOR, TIM ASESOR, DAN TP2U Angka Kredit Tahunan Pimpinan Unit Kerja Pejabat yang Berwenang Majelis Asesor Instansi Majelis Asesor Pusat Pertama Muda Madya Utama Penetapan Kenaikan Pangkat Kenaikan Pangkat Kenaikan Pangkat Kenaikan Pangkat Portofolio Kenaikan Jenjang Jabatan 1. Portofolio, 2. Presentasi, 3. Wawancara Angka Kredit Kumulatif Persyaratan Angka Kredit TP2U Tim Asesor Penilaian
Dinilai oleh Tim Penilai Peneliti Unit Kerja, ditetapkan oleh Kepala Unit Kerja (Balitbangda) melalui SKP
Peneliti Ahli Pertama Peneliti Ahli Muda Peneliti Ahli Madya Peneliti Ahli Utama III/b - 150 III/c 200 III/d - 300 IV/a 400 IV/b 550 IV/c - 700 IV/d 850 IV/e - 1050 C O N T O H Naik Jenjang Jabatan (III/b ke III/c): 1. Portofolio (HKM) 2. Presentasi 3. Wawancara Naik pangkat (III/c ke III/d): 1. Portofolio Dilakukan oleh Majelis Asesor Instansi (Sekretariat: Balitbangda melibatkan Kepegawaian Setda) Ditetapkan oleh Pejabat yang berwenang (Kepala Biro?, SK oleh Gubernur/Walikota/Bupati) Dilakukan oleh Majelis Asesor Pusat (sekretariat: Pusbindiklat LIPI) Ditetapkan oleh Pejabat yang berwenang (Kepala LIPI)
Dalam hal penetapan keputusan hasil uji kompetensi, pejabat yang Berwenang membentuk Majelis Asesor Peneliti dan Sekretariat. Majelis Asesor Peneliti terdiri dari: Majelis Asesor Pusat, untuk penilaian dan penetapan Angka Kredit dan keputusan hasil uji kompetensi Peneliti Ahli Utama dan Peneliti Ahli Madya. Majelis Asesor Instansi untuk penilaian dan penetapan Angka Kredit dan keputusan hasil uji kompetensi Peneliti Ahli Muda dan Peneliti Ahli Pertama.
Majelis Asesor Instansi dibentuk dan ditetapkan oleh Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama yang membidangi kepegawaian pada Instansi Pusat atau Instansi Daerah dengan mendapatkan persetujuan dari Kepala Instansi Pembina JFP. Majelis Asesor Peneliti terdiri dari paling kurang 1 (satu) anggota merangkap ketua dan 2 (dua) anggota yang ada di Instansi Pusat atau Instansi Daerah, minimal jenjang Peneliti Ahli Muda dan total berjumlah ganjil. Bisa dititipkan
Masa jabatan anggota Majelis Asesor Peneliti adalah 3 (tiga) tahun. Anggota Majelis Asesor Peneliti dapat menjabat selama 2 (dua) periode masa jabatan berturut-turut dan dapat diangkat kembali setelah melampaui tenggang waktu 1 (satu) periode masa jabatan. Majelis Asesor Peneliti bertugas memutuskan kelulusan Uji Kompetensi setelah menerima rekomendasi penilaian dari Tim Asesor Peneliti.
Sekretariat terdiri atas pejabat yang berasal dari unsur kepegawaian. Dalam hal terdapat anggota Majelis Asesor berhenti sebagai Pejabat Fungsional Peneliti atau berhalangan tetap lebih dari 6 (enam) bulan, maka Pejabat yang Berwenang dapat melakukan penggantian anggota secara sesuai masa kerja yang tersisa. Dalam hal terdapat anggota Majelis Asesor yang ikut dinilai, Pejabat yang Berwenang dapat mengangkat anggota Majelis Asesor pengganti.
Dalam hal penilaian uji kompetensi, Majelis Asesor Peneliti dibantu Tim Penilai yang selanjutnya disebut Tim Asesor Peneliti. Tim Asesor Peneliti terdiri dari: Tim Asesor Pusat, untuk penilaian Angka Kredit dan uji kompetensi Peneliti Ahli Utama dan Peneliti Ahli Madya. Tim Asesor Instansi, untuk penilaian Angka Kredit dan uji kompetensi Peneliti Ahli Muda dan Peneliti Ahli Pertama.
Tim Asesor Instansi paling kurang terdiri dari: 1 (satu) anggota merangkap ketua yang berasal dari Instansi yang sama dengan kandidat. 1 (satu) orang anggota dengan bidang kepakaran yang sesuai, berasal dari instansi yang sama dan memiliki jenjang JFP paling kurang setara dengan kandidat. 1 (satu) orang anggota dengan Bidang Kepakaran yang sesuai, berasal dari instansi yang berbeda dan memiliki jenjang JFP paling kurang setara dengan kandidat. Dalam hal anggota dengan bidang kepakaran yang sesuai dan dari instansi yang sama dengan kandidat tidak tersedia dapat digantikan dari instansi lain.
Syarat untuk menjadi anggota Tim Asesor Peneliti, yaitu: memiliki keahlian serta kemampuan untuk menilai kinerja Peneliti; mempunyai kemampuan ilmiah untuk menilai secara obyektif kegiatan penelitian, pengembangan dan/atau pengkajian; mempunyai integritas ilmiah yang baik; dapat secara aktif melakukan penilaian kinerja; dan telah memiliki sertifikat sebagai Asesor.
Tim Asesor Peneliti bertugas: melakukan penilaian kelayakan dan kesesuaian portofolio kandidat melalui presentasi dan wawancara tatap muka untuk kenaikan jenjang jabatan. melakukan penilaian kesesuaian portofolio kandidat melalui uji portofolio untuk kenaikan pangkat/golongan dalam satu jenjang. Indikator penilaian: kesesuaian butir kegiatan dengan peraturan dan ketertelusuran dokumen pendukung, serta penguasaan materi (originalitas karya sendiri ). Tim Asesor Peneliti menyampaikan penilaian Uji Kompetensi ke Majelis Asesor Peneliti.
Pimpinan Unit Kerja bersama Tim Penilai Peneliti Unit (TP2U) di organisasi penelitian, pengembangan dan/atau pengkajian melakukan penilaian dan penetapan Angka Kredit Tahunan. TP2U sekurang-kurangnya terdiri dari 1 (satu) ketua merangkap anggota, dan 2 (dua) anggota yang ditetapkan oleh Kepala Unit Kerja di Organisasi Penelitian, Pengembangan dan/atau Pengkajian. Masa jabatan Anggota TP2U paling lama 3 (tiga) tahun. Anggota TP2U dapat menjabat selama 2 (dua) periode masa jabatan berturut-turut dan dapat diangkat kembali setelah melampaui tenggang waktu 1 (satu) periode masa jabatan.
Penetapan TP2U dengan keputusan Pimpinan organisasi penelitian, pengembangan, dan/atau pengkajian instansi pemerintah. Anggota TP2U adalah Peneliti yang memenuhi persyaratan: memiliki keahlian serta kemampuan untuk menilai kinerja Peneliti; mempunyai kemampuan ilmiah untuk menilai secara objektif kegiatan Penelitian, Pengembangan dan/atau Pengkajian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi; mempunyai integritas ilmiah yang baik; dan dapat secara aktif melakukan penilaian kinerja
TP2U memiliki tugas menilai Angka Kredit Tahunan terhadap butir kegiatan yang ada di SKP Peneliti sesuai ketentuan yang tercantum dalam Peraturan Lembaga ini. Indikator penilaian meliputi: kesesuaian butir kegiatan dengan peraturan dan ketertelusuran dokumen pendukung.
Tahun 2018-2019
Perka LIPI No 14 Tahun 2018 tentang Juknis JFP KETENTUAN PERALIHAN 17.1. Pengusulan dari kandidat dan/atau Pejabat Fungsional Peneliti untuk penilaian angka kredit berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 128/KEP/M/PAN/2004 tentang Jabatan Fungsional Peneliti dan Angka Kreditnya dan Peraturan Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Nomor 2 Tahun 2004 tentang Petunjuk Teknis Jabatan Fungsional Peneliti, akan diproses bagi yang telah menyampaikan kelengkapan dokumen dan terkirim melalui aplikasi e- peneliti paling lambat tanggal 31 Desember 2018. 17.2. Jangka waktu proses penilaian dan penetapan sebagaimana dimaksud pada butir 17.1 dilakukan sampai dengan tanggal 31 Desember 2019.
MILESTONE PERKA LIPI NO 2 TAHUN 2014 TENTANG JUKNIS JFP 31 Des 2018 TERKIRIM DI EPENELITI: - Kenaikan Jabatan - KP20% - Usulan baru (kandidat) TMT terakhir 1 Des 2019 Aturan Baru: April dan Oktober 2019* HKM Kenaikan pangkat (4 tahun kebelakang, belum dinilai)/hkm kenaikan jenjang (periode jabatan, sudah/belum dinilai) AK: masuk dalam SKP tetapi tidak menjadi bagian target AK tahunan UKOM/Penetapan AK: April dan Oktober 2019
ALUR PENGUSULAN ANGKA KREDIT JFP 10 TP2I terakreditasi PKP PAK JFP Akreditasi PKP-PAK-JFP: Pengakuan dari instansi Pembina kepada TP2I untuk melakukan penilaian dan penetapan angka kredit peneliti pertama - muda SATKER MS TP2I/ Balitbang/ Biro MS TP3 MS TMS TMS TMS PAK Pengajuan usulan tidak diajukan secara personal oleh peneliti tetapi oleh unit kerja yang terkait PKP-PAK-JFP= Pemberian Kewenangan Penilaian dan Penetapan Angka Kredit JFP TP3 = Tim Penilai Peneliti Pusat TP2I = Tim Penilai Peneliti Instansi MS = Memenuhi Syarat TMS = Tidak Mememuhi Syarat