BAB II KAJIAN TEOROTIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dua kelompok yang akan saling bertanding, dimana setiap kelompok

Permainan Bola Voli. 1. Sejarah Permainan Bola Voli. 2. Pengertian Bola Voli. 3. Lapangan Bola Voli

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. Pada mulanya permainan bola voli diberi nama Minonette oleh penemu

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PASSING ATAS BOLA VOLI MELALUI PENDEKATAN BERMAIN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA BOLA PLASTIK

PEMBELAJARAN TEHNIK DASAR PERMAINAN BOLA VOLLI OLEH SUARDI. B

BAB I PENDAHULUAN. internasional dan membangkitkan rasa kebangaan nasional. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. dimana terdiri dari dua tim beranggotakan masing-masing tim terdiri dari enam

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN. pembelajaran akan berlangsung baik hingga mencapai hasil yang baik pula.

BAB II KAJIAN TEORI KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS. sesungguhnya akandigunakan sebagai teknik pemberian atau penyajian

BAB II KAJIAN PUSTAKA. mencapai tujuan yang diharapkan, maka semakin cakap orang tersebut

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN PENGUJIAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. yang banyak digemari masyarakat, karena dapat dilakukan oleh anak-anak hingga

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. kesempatan mengumpan bola (passing) diarena sendir, sebelum

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. ini terbukti dari pertandingan dan perlombaan olahraga bola voli yang telah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan jasmani pada dasarnya merupakan bagian integral dari sistem pendidikan secara keseluruhan, bertujuan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Hampir para ahli telah mencoba merumuskan dan membuat tafsirannya tentang

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. dengan landasan bola pada lapangan tim lain. Bola voli dapat juga sebagai gaya

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan jasmani (Director of Phsycal Education) yang bernama William

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA BERPIKIR. A. Kajian Pustaka

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. olahraga yang paling digemari di dunia. Permainan ini bisa dilakukan oleh semua

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Olahraga Bolavoli merupakan cabang olahraga permainan yang

BAB I PENDAHULUAN. badan sesuai dengan fungsinya masing-masing. Manusia sadar dengan

BAB II LANDASAN TEORI/TINJAUA PUSTAKA

Materi Permainan Bola Basket Lengkap

II. TINJAUAN PUSTAKA. aktif, sistematis dan intregativ untuk menciptakan perubahan-perubahan dalam

BAB II KAJIAN TEORI. sampai pada ketinggian 243 cm dari bawah ( kusus anak laki-laki ), untuk

Alat permainan. 1. Lapangan permainan

BAB I PENDAHULUAN. melakukan teknik- teknik gerakan yang sesuai dengan peraturan permainan. ekstrakurikuler maupun diluar kegiatan tersebut.

I. PENDAHULUAN. bertanggung jawab serta sehat jasmani dan rohani. Oleh karena itu sekolah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dan berkembang di Indonesia.Permainan bolavoli dikenal di Indonesia sejak

BAB II KAJIAN TEORI DAN PUSTAKA. Implementasi adalah proses untuk memastikan terlaksananya suatu. kebijakan dan tercapainya kebijakan tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. kemudian di susun secara sistematik dalam bentuk kegiatan belajar mengajar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS. teknik-teknik dasar dan teknik-teknik lanjutan untuk bermain bola voli secara

MODEL PERMAINAN LATIHAN JASMANI UNTUK ANAK USIA TAHUN PERMAINAN NET (NET GAME)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

II. TINJAUAN PUSTAKA. Hampir para ahli telah mencoba merumuskan dan membuat tafsirannya tentang belajar.

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS

Slamet Santoso, M.Pd ABSTRAK

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS. Menurut Sujarwadi dan Dwi Sarjiyanto(2010:7) smash adalah pukulan keras menukik

HUBUNGAN KOORDINAS MATA TANGAN TERHADAP KETERAMPILAN PASSING ATAS SISWA SMP NEGERI 1 LEBONG UTARA KABUPATEN LEBONG. Feby Elra Perdima, M.

BAB II KAJIAN TEORETIS. regu berada pada petak lapangan permainan masing-masing, dengan di batasi oleh

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. bola voli yang cukup pesat ternyata banyak sekali anak-anak di berbagai negara

BAB II KAJIAN TEORI,KERANGA BERFIKIR DAN HIPOTESIS

BAB I PERMAINAN BOLA BESAR. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 1

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SERVIS ATAS BOLA VOLI MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN LEMPAR PUKUL BOLA KERTAS PADA SISWA KELAS VII SMP

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pendidikan Jasmani adalah suatu proses pendidikan seseorang sebagai

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN

PENERAPAN MEDIA BOLA GANTUNG UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS SMASH DALAM PERMAINAN BOLA VOLI PADA SISWAKELAS X B SMA NEGERI 1 NANGA PINOH

2015 PENGARUH LATIHAN LOMPAT D ENGAN MENGGUANAKAN BOLA YANG D IGANTUNG TERHAD AP KETERAMPILAN SMASH D ALAM PERMAINAN BOLA VOLI

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN. lawan. Memvoli artinya memainkan/memantulkan bola sebelum bola jatuh atau

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bola voli merupakan media untuk mendorong. pertumbuhan fisik, perkembangan piksi, keterampilan motorik, pengetahuan dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan jasmani pada dasarnya merupakan bagian integral dari sistem pendidikan secara keseluruhan,

MODEL PERMAINAN UNTUK ANAK USIA 12 TAHUN ( 15 Model Permainan)

MODEL PERMAINAN UNTUK ANAK USIA 11 TAHUN (13 Model Permainan)

MENERIMA SERVIS (RECEIVE SERVE) DALAM PERMAINAN BOLA VOLI. Oleh: Danang Wicaksono Dosen Jurusan Pendidikan Kepelatihan FIK UNY

I. PENDAHULUAN. SMAN 4 Metro adalah lembaga pendidikan menengah atas yg membantu

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

BAB 1. KISI-KISI PENJASKES Smtr 1 Kls XI SMK INFORMATIKA PUGER 1

BAB I PENDAHULUAN. dalam ruangan atau di lapangan terbuka, dalam permainan bola voli terdapat dua

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

MENINGKATKAN KETERAMPILAN DASAR PASSING PADA PERMAINAN BOLA VOLI MELALUI METODE DRILL PADA SISWA KELAS VII DI SMP NEGERI 2 TELAGA KABUPATEN GORONTALO

BAB II KAJIAN PUSTAKA. harus dilakukan dengan sungguh-sungguh, tetapi bermain itu bukan

MENINGKATKAN KEMAMPUAN PASING ATAS DALAM PERMAINAN BOLA VOLI MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS PADA SISWA KELAS VII-1 SMP N I TOJO

BAB I. memelihara kesehatan dan memperkuat otot-otot tubuh.kegiatan ini dalam perkembangannya

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. secara keseluruhan yang memfokuskan pengembangan aspek kebugaran

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Pendidkan jasmani merupakan suatu kajian yang sangat luas, untuk peningkatan gerak manusia

KONTRIBUSI TINGGI BADAN DAN TINGGI LOMPATAN TERHADAP SMASH BOLA VOLI PEMAIN BOLA VOLI KLUB LAVENDOS VC KECAMATAN JAYA KABUPATEN ACEH JAYA TAHUN 2016

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS Hakikat Passing Atas Dalam Permainan Bola Voli

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN. Bola voli merupakan salah satu jenis permainan bola besar. Permainan bola

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. bola di udara bolak-balik di atas jaring/net,dengam maksud menjatuhkan bola di

JURNAL SKRIPSI UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING BOLAVOLI MELALUI PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS X TKB 1 SMK NEGERI 2 SRAGEN

Taktik Dalam Permainan Bolavoli Mini

BAB II KAJIAN PUSTAKA. menciptakan suasana atau memberikan pelayanan agar siswa dapat belajar. Menurut

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan secara terencana akan meningkatkan kebugaran jasmani seseorang.

OLAHRAGA PILIHAN SEPAKTAKRAW

BAB I PENDAHULUAN. Olahraga sebagai pendidikan atau dengan istilah pendidikan merupakan salah satu

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS. Bola basket dimainkan oleh dua regu dan masing-masing regu terdiri atas

TEKNIK LANJUT BOLAVOLI

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, setelah sepak bola.( Http//guruolahragaku.blogspot.com.materi

BAB II KAJIAN PUSTAKA. yang efektif bila dilakukan secara berulang-ulang maka keterampilan baru

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS. Bola voli merupakan cabang olahraga yang termasuk dalam kelompok

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Permainan bola voli merupakan salah satu cabang olahraga yang cukup

Oleh : DR. Yunyun Yudiana. Hal-hal yang perlu diperhatikan

Kata kunci: Pendekatan perlombaan dengan media sasaran, passing dada dalam bola basket.

di sekolah. Mata pelajaran ini beroreantasi pada pelaksanaan misi berbagai aktivitas jasmani (Depdikbud, 1993: 1).

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. Pembelajaran atletik di sekolah sangat penting dikarenakan cabang atletik

2.4.1 Menunjukkan kemauan bekerjasama dalam melakukan berbagai aktivitas fisik Menunjukkan perilaku disiplin selama pembelajaran.

BENTUK-BENTUK LATIHAN MULTILATERAL

BAB II KAJIAN PUSTAKA. melambungkan bola sebelum bola tersebut menyentuh lantai (volleying)

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Transkripsi:

BAB II KAJIAN TEOROTIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1 Kajian Teoritis 2.1.1 Hakikat Passing atas pada permainan Bola Voli 2.1.1.1 Hakikat Passing atas Passing atas adalah suatu usaha atau gerakan dasar dalam permainan bola voli yang digunakan oleh seseorang pemain dalam mengumpan kepada temannya untuk bisa memberikan peluang serangan dalam permainan bola voli. Selain itu juga Muhajir menambahkan (2007:10) mengumpan adalah suatu usaha ataupun upaya seseorang pemain bola voli dengan cara menggunakan suatu teknik tertentu yang tujuannya adalah untuk menyajikan bola yang dimainkan kepada teman seregunya yang selanjutnya dapat melakukan serangan terhadap lawan. Bola voli merupakan suatu permainan yang membutuhkan kekompakan dalam hal kerja sama team, contoh dalam melakukan pasing atas, pasing atas merupakan suatu cara untuk mengumpang bola dengan baik kepada teman untuk melakukan pukulan smash. Menurut Ahmadi 2007 : 22-23 bahwa Passing adalah upaya seseorang pemain dengan menggunakan suatu teknik tertentu untuk mengoperkan bola pada teman seregunya untuk dimainkan dilapangan sendiri, sedangkan set-up atau umpan adalah usaha atau upaya seorang pemain bola voli dengan menggunakan suatu teknik tertentu yang memiliki tujuan menyajikan bola yang dimainkannya

kepada teman seregu dan selanjutnya dapat melakukan serangan (smash) terhadap regu lawan. Cara melakukan passing atas yaitu Berdiri tegak kedua kaki agak terbuka atau salah satu kaki agak ke depan, kedua lutut agak ditekuk. Kedua tangan berada di atas kepala di depan dekat dahi dengan sikap dibengkokkan dan jari-jari tangan direnggangkan membentuk lengkungan setengah bola. Posisi badan selalu stabil dalam menerima bola dan mempunyai keseimbangan agar bisa memberikan umpan atau pasing yang baik, posisi kepala yaitu selalu melihat bola dan Posisi tangan tidak boleh berada pas didepan muka atau selebihnya melebihi diatas posisi kepala, posisi kaki agak di tekuk sedikit agar menghindari cedera dan salah satu kaki menjadi tumpuan baik kaki berada di depan maupun berada di belakang. Gambar 1.1 Posisi tubuh passing atas (Viera & Ferguson 2004: 54) Menurut Ahmadi (2007: 25) Hal-hal yang perlu di perhatikan dalam teknik dasar melakukan passing atas pada permainan permainan bola voli yakni sebagai berikut : 1. Persiapan a. Bergerak kearah datangnya bola, tepat dibawahnya.

b. Siapkan posisi. c. Bahu sejajar sasaran. d. Kaki meregang santai. e. Bengkokkan sedikit lengan, kaki, dan pinggul. f. Tahan tangan 6 atau 8 inci di depan pelipis. g. Tahan tangan di depan pelipis. h. Melihat melalui Jendela yang dibentuk tangan i. Ikuti bola ke sasaran. 2. Pelaksanaan a. Terima bola pada bagian belakang bawah. b. Terima dengan dua persendian teratas dari jari dan ibu jari. c. Luruskan lengan dan kaki kearah sasaran. d. Pindahkan berat badan kearah sasaran. e. Arahkan bola sesuai dengan ketiggian yang diinginkan. 3. Gerak Lanjutan a. Luruskan tangan sepenuhnya. b. Arahkan bola kesasaran c. Pinggul bergerah kearah sasaran. d. Pindahkan berat baran kearah sasaran. e. Bergerak kearah umpan. Selain dari itu Sujarwo (2009: 37) menambahkan bahwa passing atas adalah suatu teknik dasar dalam permainan bola voli dimana di dalam permainan yang sesungguhnya akan digunakan sebagai teknik pemberian atau penyajian bola

kepada teman untuk dipukul atau di smash ke daerah lawan. Jenis passing atas ada dua macam yaitu : (a) passing atas dengan lompatan, (b) passing atas tidak dengan lompatan, sedangkan menurut hasil arah bola yang disajikan atau diumpankan ada passing atas ke depan dan passing atas kebelakang. Selanjutnya Isnaini & suranto (2009: 4-5) passing dalam permainan bola voli merupakan usaha seseorang pemain dengan menggunakan teknik tertentu untuk mengoperkan bola ke teman seregunya untuk dimainkan dilapangan sendiri baik passing atas maupun passing bawah, teknik dasar passing dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut : a). Melakukan passing atas dan bawah secara berpasangan dengan gerakan maju, mundur dan menyamping kearah kanan dan kiri. Bola dilambungkan oleh teman terlebih dahulu kemudian dilakukan secara berlangsung, gerakan dilakukan secara bergantian. b). Melakukan passing atas dan bawah melalui net, lakukan secara berkelompok dengan formasi berbanjar kebelakang. Bola dilambungkan oleh teman terlebih dahulu kemudian dilakukan secara langsung, gerakan dilakukan secara bergantian. Barbara L. Vieira & Bonnie Jill Ferguson (2004: 55) mengemukakan ada kesalahan dan perbaikan dalam melakukan passing atas pada permainan bola voli. 1. Kesalahan : a. Bola menyentuh telapak tangan dan tertahan. b. Bola bergerak ke atas, bukan meninggi ke depan. c. Anda mengalami kesulitan dalam mengarahkan bola kearah sasaran.

d. Bola berputar terlalu keras. e. Bola bergerak ke net. f. Umpan menyebrangi net ke daerah lawan. g. Bola tak sampai ke pinggir lapangan. h. Anda mengumpankan bola terlalu rendah. 2. Perbaikan : a. Buka jemari anda menyelubungi bola, dan terima bola hanya dengan 2 buku-buku teratas dari jemari ibu jari anda. b. Anda harus meluruskan kaki dan memindahkan berat badan kedepan ke arah sasaran, terima bola pada bagian belakang bawah, bukan pada dasar bola. c. Posisi bahu anda harus sejajar menhadap kesasaran. Kekuatan tenaga yang sama harus dikeluarkan dari kedua tangan anda saat mendorong bola. d. Anda harus mendorong bola seketikan itu juga, jangan memutarkan bola dengan kedua tangan anda. e. Ketika berada disebelah kanan lapangan, Anda harus mengahadap lurus ke pinggir kiri lapangan dan kaki kanan anda berada di depan. f. Ketika anda dalam posisi untuk mengumpan, bahu anda harus sejajar dengan sasaran yang dituju. g. Anda harus menempatkan bola sedemikian rupa sehingga dapat mencapai pinggir lapangan. Pastikan anda meluruskan tangan dan kaki anda untuk memberikan tenaga tambahan.

2.1.1.2 Hakikat Bola Voli Permainan bola voli diciptakan pada tahun 1895 oleh William G. Morgan dari Amerika Serikat. Pada mulanya permainan ini bernama Mintonette, mengingat dari permainan ini dimainkan dengan melambungkan bola (memukulmukul bola) sebelum bola tersebut menyentuh lantai, maka pada tahun 1896 oleh Prof. H.T. Halsted mengusulkan nama permainan menjadi Volley Ball. Permainan bola voli di Indonesia sudah dikenal sejak tahun 1928, dibawa oleh guru-guru Belanda yang mengajar di sekolah-sekolah lanjutan. Sejak PON II di Jakarta pada tahun 1951, sampai sekarang bola voli termasuk salah satu cabang olahraga yang resmi dipertandingkan. Selain itu juga Muhajir ( 2004 : 21-32) mengemukakan ada beberapa teknik dasar dalam permainan bola voli yaitu sebagai berikut : a) Servis : Servis adalah Servis adalah pukulan bola yang di lakukan dari belakang garis ahir lapangan permainan melampaui net ke daerah lawan. Pukulan servis di lakukan pada permulaan dan setelah terjadinya kesalahan. Karena pkulan servis berperan besar untuk memperoleh poin, maka pukulan servis harus meyakinkan, terarah, keras, dan menyulitkan lawan. b) Passing Pada passing terdiri atas dua yaitu : passing bawah dan passing atas 1) Passing bawah : Passing bawah merupakan pertahanan regu. Bola yang dating terlalu keras dan sulit untuk di mainkan dengan passing atas harus

dimainkan dengan passing bawah di samping pertahanan juga sangat berperan untuk membantu serangan 2) Passing atas : Passing atas adalah upaya seorang pemain tertentu untuk mengeporkan bola kepada teman seregunya untuk dimainkan ddi lapangan sendiri. Cara melakukan passing atas adalah jari jari tangan terbuka lebar dan kedua tangan membentuk mangkuk hamper saling berhadapan. Sebelum menyentuh bola, lutut sedikit di tekuk hingga tangan berada dimuka setinggi hidung. c) Smash : Pukulan keras atau smash, di sebut juga spike, merupakan bentuk serangan yang paling banyak di pergunakan dalam upaya memperoleh nilai oleh suatu tim. Smash adalah pukulan bola yang keras dari atas ke bawah, jalannya bola menukik. Menurut Muhajir (2004: 34-38) permainan bola voli adalah memperagakan teknik dan taktik memainkan bola dilapangan untuk meraih kemenangan dalam setiap pertandingan. Untuk mendukung pernyataan di atas, Dewan dan Bidang Perwasitan PP. PBVSI (2004: 7) permainan bola voli merupakan olahraga yang dimainkan oleh dua tim dalam setiap lapangan dengan dipisahkan oleh sebuah net. Tujuan dari permainan bola voli ini adalah melewatkan bola di atas net agar jatuh menyentuh lantai lapangan lawan untuk mencegah usaha yang sama dari lawan. Bola voli menurut Sujarwo (2009: 28) merupakan teknik dasar suatu gerak dasar yang harus dimiliki pemain bola voli baik dari gerakan kaki maupun gerakan tubuhnya. Masing-masing individu tidak akan sama dalam setiap gerak

dasarnya ini, tergantung dari postur tubuh dan gerak multilateral setiap orang. Oleh karena itu sebagai pelatih atau guru pendidikan jasmani hendaknya mengetahui hal tersebut sehingga materi latihan yang akan diberikan hendaknya disesuaikan dengan karakteristik masing-masing individu. Dalam permainan bola voli paling tidak 6 teknik dasar yang harus dikuasai oleh setiap orang yang akan bermain yaitu : A) Servis, B) Passing bawah, C) Passing atas, D) Smash, E) Blok, F) Sliding. Iskandar (2011). Bola voli merupakan jenis permainan olahraga beregu yang masing-masing regu terdiri atas enam orang. Cara bermain bola voli adalah kedua regu yang bertanding berada dalam setiap lapangan permainan yang dipisahkan oleh net atau jaring. Tujuan dari permainan ini adalah setiap regu yang bermain berusaha melewatkan bola secara baik melalui atas net di antara dua antena (rod) sampai bola tersebut menyentuh tanah atau lantai (mati) di daerah lawan, dan mencegah agar bola yang di lewatkan tidak menyentuh lantai atau tanah dalam lapangan sendiri. Wisahati, Santosa (2010: 9) Permainan bola voli dilakukan oleh dua regu yang saling berhadapan dengan dipisahkan oleh sebuah jaring di tengah lapangan dan setiap regu terdiri dari 6 orang yang dibatasi setiap satu setnya terdiri dari 25 poin dengan sistem rally point dan dipimpin oleh dua orang wasit. Tahki, Herlansyah (2010: 85-86) Permainan bola voli merupakan salah satu dari sekian sekian banyak cabang olahraga yang anyak diminati semua kalangan masyarakat di Indonesia baik tua, muda maupun anak-anak. Perkembangan olahraga bola voli di Indonesia semakin hari semakin menunjak tingkat kemajuan

yang pesat. Berbagai macam peraturan telah banyak mengalami perubahan. Seperti diketahui olahraga bola voli merupakan olahraga beregu. Setiap regu berada dalam pwetak-petak lapangan dan dengan posisinya masing-masing, dengan dibatasi oleh kedua tiang net. Bola dimainkan oleh dua atau satu tangan maupun dengan anggota badan lainnya, bolak balik melintasi net secara teratur sampai bola menyentuh lantai di pihak lawan dan mempertahankan agar bola tidak mati di daerah sendiri. Dalam permainan bola voli setiap tim terdiri dari 6enam pemain di lapangan, susunan posisi pemain diawal pertandingan menentukan urutan servis selama pertandingan berlangsung. Kedua tim berada dalam rotasi masing-masing sesuai peraturan. Mashar, Windarhayu (2010) Permainan bola voli merupakan permainan yang dimainkan secara beregu. Tiap-tiap regu terdiri dari enam orang pemain. Dalam permainan bola voli harus diimbangi dengan kemampuan teknik dasar yang baik dan benar. Pada materi pembelajaran bola voli diawali dengan teknik dasar yang mencakup servis, passing, smesh, dan blok. Kharisma, (2012) Permainan bola voli suatu cabang olahraga dengan cara memiainkannya dengan memvoli bola di udara bolak balik diatas jaring/net, dengan maksud menjatuhkan bola di dalam petak lapangan lawan untuk mencari kemenangan. mem voli dan memantulkan bola ke udara dapat menggunakan bagian tubuh mana saja asalkan perkenaannya harus sempurna (tidak ganda/dobol)

Gambar 1.2 Lapangan Bola Voli sumber : http://www.volleyballces.com/sizes_rules.html Ahmadi (2007: 19-20) Mengemukakan bahwa bola voli merupakan suatu permainan yang kompleks yang tidak mudah di lakukan oleh setiap orang. Sebab, dalam permainan bola voli di butuhkan koordinasi gerak yang benar-benar bisa di andalkan untuk melakukan semua gerakan yang ada dalam permainan bola voli. Bola voli merupakan bola yang dipantulkan keudara dengan batas sentuhan tiga kali, Selain itu juga Muhajir (2006 : 5) Menyatakan permainan bola voli cukup dikenal di Indonesia dimana bola voli dimainkan oleh dua regu yang masing-masing berjumlah 6 orang, setiap regu berusaha menempatkan bola di daerah lawan agar mendapat angka/point. Regu yang pertama mencapai angak 25 adalah regu yang menang. Apabila terjadi point yang sama, maka penentuan pemenang suatu permainan dilakukan dengan selisih dua angka misalnya, 27-25, 29-27 dan seterusnya. Permainan bola voli adalah salah satu cabang olahraga yang digemari oleh siswa saat ini, karena olahraga ini dapan dimainkan oleh anak laki-laki maupun

anak perempuan. Olahraga bola voli juga merupakan salah satu materi pada mata pelajaran pendidikan jasmani, yang tercantum dalam kurikulum baik itu dalam tingkat sekolah dasar, menengah dan tingkat atas. Dari penjelasan diatas Ali, Winarhayu (2010) permainan bola voli merupakan permainan yang dimainkan secara beregu, tiap-tiap regu terdiri dari 6 orang. Widoni, Santoso (2011) Dalam permainan bolavoli ada beberapa bentuk penguasaan teknik-teknik dasar yang harus di kuasai. Tehnik dalam permainan bola voli dapat diartikan sebagai cara memainkan bola dengan efisien dan efektif sesuai dengan peraturan permainan yang berlaku untuk mencapai suatu hasil yang optimal.tujuan permainan bola voli adalah memperagakan tehnik dan taktik memainakan bola di lapangan untuk meraih kemenangan dalam setiap pertandingan.penguasaan teknik-teknik dasar dalam permainan bola voli terdiri bawah : service, passing, block, dan smash. Semua teknik dasar pada permainan bola voli harus di kuasai oleh pemain baik pemain ber tipe menyerang ataupun pemain ber tipe bertahan karena sangat menentukan dalam sebuah pertandingan. a) Service Servis adalah pukulan pertama dengan bola sebagai awal mulainya suatu pertandingan. mula-mula servis ini hanya diangap sebagai pukulan permulaan saja, cara melempar bola untuk memulai permainan. Tetapi servis ini kemudian berkembang menjadi suatu senjata ampuh untuk menyerang. jadi, tehnik dasar ini tak boleh kita abaikan, dan harus kita latih dengan baik terus menerus. Servis yang baik, sangat mempengaruhi seluruh jalannya pertandingan. Tapi ini lebih menonjol pada pertandingan tingkat tinggi dibandingkan dengan servis pada

tingkatan yang lebih rendah. Menurut Beutelstahl (2011: 8) ada beberapa jenis servis antara lain: under-arm service atau (servis lengan bawah), hook service (servis kait), floating service atau servis melayang dari sisi depan. Servis adalah konsistensi dalam menyebrangkan bola mendekati seratus persen setiap kali melakukan. Bola voli adalah suatu permainan yang sangat digemari orang dan bola voli ini memerlukan teknik dasar dan juga taktik yang baik sehingga bisa menghasilkan angka atau point yang banyak. Sebagai mana di kemukakan oleh Mile S (2000:13) Mengemukakan bahwa bola voli ini adalah memasukan bola ke daerah lawan melewati rintangan berupa tali atau net dan berusaha memenangkan permainan dengan mematikan bola itu di daerah lawan. Memvoli artinya memainkan/memantulkan bola sebelum jatuh atau sebelum menyentuh lantai. Sebagai aturan dasar, bola boleh di pantulkan dengan bagian badan, pinggang ke atas. Aturan dasar lainnya, bola boleh di mainkan atau di pantulkan dengan temannya secara bergantian tiga kali berturut-turut sebelum di seberang ke daerah lawanya. 2.1.2 Hakikat Pembelajaran Metode pembelajaran berarti cara yang dilakukan dalam proses pembelajaran sehingga dapat diperoleh hasil yang optimal. Dalam pembelajaran terdapat berbagai jenis metode pembelajaran. Masing- masing metode memiliki kelebihan dan kelemahan. Guru dapat memilih metode yang dipandang tepat dalam kegiatan pembelajarannya.

Menurut Darwyn Syah (2007:133), bahwa metode mengajar merupakan cara yang digunakan guru untuk menyampaikan bahan pelajaran kepada siswa untuk mencapai tujuan. Dalam kegiatan mengajar makin tepat metode yang digunakan maka makin efektif dan efisien kegiatan mengajar yang dilakukan antara guru dan siswa pada akhirnya akan menunjang dan mengantarkan keberhasilan belajar siswa dan keberhasilan mengajar yang dilakukan oleh guru. Menurut Nana Sudjana yang dikutip Darwyn Syah (2007:133), metode pembelajaran adalah cara yang digunakan guru dalam mengadakan hubungan dengan siswa pada saat berlangsungnya pengajaran kepada peserta didik dengan menggunakan pendekatan tertentu. Tujuan penggunan metode tersebut agar materi pelajaran yang diberikan guru dapat diserap peserta didik dengan baik. Selanjutnya Suryani & Aguna (2012: 34) Proses belajar mengajar mempunyai makna dan pengertian yang lebih luas dari pada pengertian mengajar, dalam proses belajar mengajar tersirat adanya satu kesatuan kegiatan yang tak terpisahkan antara siswa yang belajar dengan guru yang mengajar. Antara kedua kegiatan ini terjalin interaksi yang saling menunjang. Komponen yang lain dalam kegiatan belajar mengajar yang turut menentukan keberhasilan suatu program pembelajaran adalah adanya tujuan, bahan pelajaran, model dan metode, media atau alat evaluasi. Hal sedana dikemukakan oleh Sujana dalam Suriyani & Agung (2012: 35) Bahwa belajar adalah suatu proses yang ditandai adanya perubahan pada diri seseorang yang sedang belajar. Perubahan sebagai hasil dari proses belajar dapat

ditunjukan dalam berbagai bentuk seperti berubah pengetahuan, pemahaman, dan tingkah laku, keterampilan, kecapakan, kebiasaan dan perubahan-perubahan aspek lain yang ada pada individu yang belajar. Suryani & Agung (2012: 50) menambahkan bahwa metode mengajar yang digunakan oleh guru setiap kali mengajar bukan asal saja melainkan telah dipilih dan disesuaikan dengan tujuan pembelajaran, jarang sekali melihat guru merumuskan tujuan pembelajaran hanya satu rumusan, tetapi guru juga merumuskan lebih dari satu rumusan, olah karena itu gurupun selalu menggunakan metode pembelajaran yang lebih dari satu. Selanjutnya Menurut Darwin Syah (2007:134), metode mengajar dapat menciptakan terjadinya interaksi belajar mengajar yang baik, efektif dan efisien. Karena dengan pemilihan metode mengajar yang baik dan tepat guna serta tepat sasaran akan semakin menciptakan interaksi edukatif yang semakin baik pula. 2.1.2.1 Hakikat Demonstrasi Metode Demonstrasi yaitu metode yang di gunakan untuk menyampaikan materi yang berhubungan dengan praktek, demontrasi yang di maksud adalah suatu metode mengajar untuk memperlihatkan bagaimana proses terjadinya sesuatu, tujuan agar peserta didik memiliki pengalaman melihat dan mendengar serta menirukan materi yang di berikan. (Sudjana 2002:83) demonstrasi dan eksperimen merupakan metode mengajar yang sangat efektif, sebab membantu para siswa untuk mencari jawaban dengan usaha sendiri berdasarkan fakta (data)

yang benar. Menurut Muhibbin Syah (2002:208), metode demonstrasi adalah metode mengajar dengan cara memperagakan barang, kejadian, aturan dan urutan melakukan suatu kegiatan, baik secara langsung maupun melalui penggunaan media pembelajaran yang relevan dengan pokok bahasan atau materi yang sedang disajikan. Menurut Djamarah (2002:102), metode demonstrasi adalah metode yang digunakan untuk memperlihatkan sesuatu proses atau cara kerja suatu benda yang berkenaan dengan bahan pelajaran. Selain itu Menurut Darwyn Syah (2007) Metode mengajar merupakan aspek yang penting dalam proses belajar mengajar. Pada hakikatnya metode mengajar ialah car guru memberikan pembelajaran atau cara guru memberikan bimbingan serta pengalaman belajar dengan perencanaan yang di susun secara teratur (sistematis). (2007:152), mengemukakan bahwa metode demonstrasi adalah cara yang digunakan dalam penyajian pelajaran dengan cara meragakan bagaimana membuat, mempergunakan serta mempraktekan suatu benda atau alat baik asli maupun tiruan atau bagaimana mengerjakan sesuatu perbuatan atau tindakan yang mana dalam meragakan disertai dengan penjelasan lisan. Wina sanjaya, M.Pd (2008:127) menyatakan metode adalah cara yang cepat digunakan untuk melaksanakan strategi. Salah satu metode yang sering digunakan oleh guru adalah Metode Demonstrasi. Metode merupakan suatu cara atau model yang akan digunakan seseorang dalam melaksanakan proses pembelajaran ataupun kegiatan belajar mengajar. Suryani & Agung (2012: 43) Menambahkan bahwa metode merupakan suatu cara yang dipergunakan untuk

mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dalam kegiatan belajar mengajar, metode diperlukan oleh guru guna mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Seseorang guru tidak akan dapat melaksanakan tugasnya dengan baik tanpa menguasai satupun metode mengajar yang telah dirumuskan dan dikemukakan oleh para ahli psikologi dan pendidikan. Metode demonstrasi merupakan cara penyajian pelajaran dengan memperagakan atau mempertunjukan kepada siswa tentang suatu proses, situasi atau benda tertentu, baik sebenarnya ataupun tiruan. Sebagai metode penyajian, metode demonstrasi tidak terlepas dari penjelasan secara oleh guru. Walaupun dalam proses demonstrasi peran siswa hanya sekedar memperhatikan akan tetapi demonstrasi dapat menyajikan bahan pelajaran lebih konkret. Manfaat psikologis dari metode demonstrasi adalah (Muhibin Syah, 2002:209) a) Perhatian siswa dapat lebih dipusatkan. b) Proses belajar siswa lebih terarah pada materi yang sedang dipelajari. c) Pengalaman dan kesan sebagai hasil pembelajaran lebih melekat dalam Menurut Hasibuan (2002:30), demonstrasi menjadi tidak efektif bila: benda yang didemonstrasikan tidak dapat diamati dengan jelas oleh siswa, siswa tidak dilibatkan untuk mencoba, dan bila tidak dilakukan di tempat yang sebenarnya. Agar metode demonstrasi dapat menjadi efektif, maka guru harus: (1) merumuskan keterampilan yang diharapkan akan dicapai oleh siswa setelah demonstrasi dilakukan: (2) mencoba alat-alat yang akan digunakan dalam demonstrasi, supaya waktu diadakan demonstrasi tidak gagal; (3) memperkirakan

jumlah siswa apakah memungkinkan diadakan metode demonstrasi; (4) menetapkan garis besar langkah yang akan dilaksanakan; (5) memperhitungkan waktu yang dibutuhkan (Hasibuan, 2002:31). Selanjutnya Uzer Usman dkk (2001 : 129), menambahkan bahwa : metode demonstrasi atau eskpermen merupakan suatu cara penyajian pelajaran dengan penjelasan lisan disertai perbutan atau memperlihatkan suatu proses tertentu yang kemudian dikuti atau dicoba oleh siswa untuk melakukannya. Dalam metode demonstrasi, guru atau siswa melakukan suatu proses yang disertai dengan penjelasan lisan. Metode demonstrasi menurut Zain & Bahri (2010 : 90) bahwa metode demonstrasi adalah cara penyajian pelajaran dengan memperagakan atau mempertunjukan kepada siswa suatu proses, situasi, atau benda tertentu yang sedang dipelajari, baik sebenarnya ataupun tiruan, yang sering disertai dengan penjelasan lisan. Dengan metode demonstrasi proses penerimaan siswa terhadap pembelajaran akan lebih berkesan secara mendalam, sehingga membentuk pengeritan dengan baik dan sempurna. Juga siswa dapat mengamati dan memperhatikan apa yang diperhatikan selama pelajaran berlangsung. Metode demonstrasi menurut Bahri & Zain (2006: 91) memiliki kelebihan dalam proses pembelajaran yaitu, dapat membuat pengajaran menjadi lebih jelas dan lebih kongkret, sehingga menghindari verbalisme (pemahaman secara katakata atau kalimat), Siswa lebih mudah memahami apa yang dipelajari, Proses pengajaran lebih menarik, Siswa dirangsang untuk aktif mengamati, menyesuaikan antara teori dan kenyataan, dan coba untuk melakukannya sendiri.

Dalam demonstrasi diharapkan setiap langkah pembelajaran dari hal-hal yang didemonstrasikan itu dapat dilihat dengan mudah oleh murid dan melalui prosedur yang benar dapat pula dimengerti materi yang disajikan. Metode ini dapat dilakukan untuk kegiatan yang alatnya terbatas tetapi akan dilakukan terus-menerus dan berulang-ulang oleh siswa, contohnya pada saat melakukan aktifitas-aktifitas yang memerlukan pemahaman, pendengaran dan juga pengetahuan, misalnya dalam aktifitas olahraga siswa bisa memahami bagaimana itu bermain bola voli yang baik dan benar, dan lebih khususnya pada saat melakukan teknik dasarnya. Dalam teknik dasar pada permainan bola voli harus di lakukan dngan metode Demonstrasi hal ini bisa membuat orang atau atlet bermain dapat memahami dimana letak kesalahan pada saat melakukan pasing contonhnya, pada pasing ata harus memerlukan latihan yang berulang-ulang atau di demonstrasikan kepada siswa bagaimana cara melakukan pasing atas yang benar agar bola tidak melenceng. dengan hal ini siswa bisa mengetahui bagaimana cara melakukan pasing atas pada bola voli. Dari penejelasan di atas tentang Demonstrasi ada kelebihan dan kelemahanya sebagai berikut. Kelebihan model demonstrasi: 1. Pelajaran menjadi lebih jelas dan konkrit sehingga tidak terjadi verbalisme. 2. Siswa akan lebih mudah memahami materi pelajaran yang didemonstrasikan.

3. Proses pembelajaran menjadi lebih baik, sebab siswa tidak hanya mendengar, tetapi juga melihat peristiwa yang terjadi. 4. Siswa akan aktif mengamati dan tertarik untuk mencoba. 5. Perhatian siswa dapat lebih dipusatkan. 6. Proses belajar siswa lebih terarah pada materi yang dipelajari. 7. Pengalaman dan kesan sebagai hasil pembelajaran lebih melekat dalam diri siswa. Kelemahan model demonstrasi: 1. Tidak semua guru dapat melakukan demontrasi dengan baik. 2. Demonstrasi memerlukan waktu yang lebih banyak dibandingkan ceramah dan Tanya jawab. 3. Metode demonstrasi memerlukan persiapan dan perencanaan yang matang. 4. Siswa kadang kala sukar melihat dengan jelas benda yang diperagakan. 5. Tidak semua benda dapat didemonstrasikan. Langkah-langkah Penggunaan Metode Demonstrasi Adapun langkah yang perlu diperhatikan terkait dengan penerapan metode demonstrasi adalah sebagai berikut: a. Merumuskan dengan jelas kecakapan atau keterampilan apa yang diperoleh setelah demonstrasi dilakukan. b. Tentukan peralatan yang digunakan, kemudian dicoba dahulu agar pelaksanaan demonstrasi tidak mengalami kegagalan. c. Menetapkan prosedur yang dilakukan, dan sebelum demonstrasi dilakukan perlu diadakan percobaan terlabih dahulu.

d. Menentukan lama pelaksanaan demonstrasi. e. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk memberikan komentar pada saat maupun sesudah demonstrasi. f. Meminta kepada siswa untuk mencatat hal-hal yang dianggap perlu. g. Menetapkan rencana untuk menilai kemajuan siswa. Agar penerapan metode demonstrasi dapat berdaya guna, perlu diperhatikan Batas-batas Metode Demonstrasi : Beberapa batasan metode demonstrasi yang perlu diketahui antara lain: a. Demonstrasi akan merupakan metode yang tidak wajar bila alat didemostrasikan tidak dapat diamati dengan seksama oleh siswa b. Demonstrasi menjadi kurang efektif bila tidak diikuti dengan sebuah aktivitas dimana para siswa sendiri dapat ikut bereksperimen dan menjadikan aktifitas itu pengalaman c. Tidak semua hal dapat didemosntrasikan di dalam kelompok d. Kadang-kadang bila suatu alat dibawa ke dalam kelas kemudian didemonstrasikan, terjadi proses yang berlainan dengan proses dalam situasi nyata. e. Jika setiap orang diminta mendemostrasikan maka dapat menyita waktu yang banyak dan membosankan bagi peserta lainnya.

2.2 Kajian penelitian yang relevan Penelitian yang mengenai Pasing atas pada permainan bola voli dengan metode demonstrasi sejauh ini belum di teliti di Universitas Negeri Gorontalo, Namun terlepas dari kajian ini, peneliti mengemukakan beberapa penelitian Tindakan kelas yang membahas tentang Pasing atas dan Metode demonstrasi pada permainan bola voli adalah sebagai berikut : 1. Meningkatkan kemampuan passing atas pada permainan bola voli mini dengan metode berpasangan siswa kelas V SD 02 Wonosari, yang di teliti oleh Rahima Yusuf Di Universitas Negeri Gorontalo menyimpulkan bahwa terjadi peningkatan passing atas pada permainan bola voli mini siswa kelas V SD 02 Wonosari, pada obeservasi awal yaitu dengan rata-rata 52,45%. Pada siklus I yang termasuk kategori kurang yaitu 4 Orang, kategori cukup 8 orang dengan jumlah keseluruhan 20 orang. Pada siklus II hasil yang di capai adalah 65,25% dengan kategori baik 13 orang, sehingga nilai rata-rata pad siklus II Yaitu 78,88%. 2. Meningkatkan kemampuan teknik dasar passing bawah pada permainan bola voli mini melalui metode demonstrasi di kelas V SDN No 1 Dunggala kebupaten Gorontalo, Yang di teliti oleh Hartati P. Aliu, Menyinpulkan bahwa : pada pembelajaran passing bawah pada permainan bola voli mini dengan menggunakan metode demonstrasi siswa dapat mengetahui gerakan demi gerakan pada saat melakukan passing bawah tersebut, dimana pada observasi awal dari jumlah siswa

25 orang dengan hasil yang di capai sebesar 42,13% meningkat sampai pada angka 85,33% hal ini terjadi pada pembelajaran atau tindakan pada siswa di lakukan dengan tahapan siklus. 3. Meningkatkan kemampuan gerak dasar passing bawah pada permainan bola voli melalui metode berpasangan siswa kelas IV SDN 1 Hunggaluwa-Limboto Gorontalo yang diteliti oleh Rauf Paneo, Menyimpulkan bahwa : terjadi peningkatan passing bawah pada perminan bola voli dengan menggunakan metode berpasangan pada siswa kelas IV SDN 1 Hunggaluwa-Limboto, Dimana pada siklus I persentase rata-rata kemampuan siswa dalam melakukan gerak dasar passing bawah pada permainan bola voli sebesar 37,5% meningkat menjadi 77,5% pada siklus II. Atau dengan kata lain peningkatan sebesar 35%. 3.3 Hipotesis Tindakan Berdasarkan kerangka teori di atas maka kerangka teori di atas maka dapat di anjurkan hipotesis tindakan sebagai berikut : Jika Guru menggunakan metode demonstrasi, maka kemampuan siswa dalam melakukan passing atas pada permainan bola voli akan meningkat 3.4 Indikator Kinerja Jika rata-rata kemampuan siswa kelas XI SMK 1 Suwawa, dalam melakukan Passing atas pada permainan bola voli meningkat sesuai dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) dengan minimal 75 ke atas.