Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Concept Sentence Terhadap Hasil Belajar Menulis Siswa Kelas V Pada Pembelajaran Bahasa Indonesia SD Negeri 10 Ganting Padang Febi Andriani 1, Yetty Morelent 2, Muhammad Sahnan 1 1 Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar 2 Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia Universitas Bung Hatta E-mail : Febiandriani287@gmail.com ABSTRACT Andriani, Febi. 2017. Effect of implementation of conceptual learning model to the learning outcomes of students writing class V on learning indonesian language SD Country 10 Ganting Padang. This study aims to determine the significant effect on the results of learning to write class V students on learning Indonesian through the concept of concept learning sentence in SD Negeri 10 Ganting Padang. This type of research is experimental research, the theory used as a reference is the theory according to Sugiyono (2009: 72). While the population of research is all students of class V SD Negeri 10 Ganting Padang 2016/2017 lesson year which amounted to 54 students selected as a sample determined by saturated sampling technique according Sugiyono (2015: 124). The data analyzed in this research is the score of the students' learning achievement in the learning of Indonesian cognitive domain collected through objective test. The results showed that, there are significant differences in the results of learning to write students on learning the Indonesian language is the application of conceptual learning model learning with conventional learning. This can be seen from the average acquisition of the experimental class is higher than the average gain of the control class (experiments = 81.11 and control = 68.52) and the hypothesis test results using the -t test, with t count <ttabel (tcal 0,184355 <Ttabel 1.67356). Then H0 accepted H1 is rejected. Kata Kunci : concept sentence, the results of learning to write.
PENDAHULUAN Pembelajaran bahasa Indonesia pada sekolah dasar tidak akan terlepas dari empat keterampilan berbahasa, yaitu menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Kemampuan seseorang dalam berbahasa didapatkan ketika belajar di sekolah dasar. Dalam keterampilan berbahasa yang dibutuhkan seorang anak dalam berkomunikasi secara tulisan yaitu menggunakan keterampilan menulis. Menulis juga dapat dikatakan sebagai kegiatan merangkai huruf menjadi kata atau kalimat untuk disampaikan kepada orang lain, sehingga orang lain dapat memahaminya. Dalam hal ini, dapat terjadinya komunikasi antar penulis dan pembaca yang baik, (Dalman, 2016:4). Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan dengan Ibu Nurbani, S.Pd selaku wali kelas V SD Negeri 10 Ganting kecamatan Koto Tangah Padang pada tanggal 4 dan 6 Februari 2017, terlihat pada saat proses pembelajaran bahasa Indonesia diketahui bahwa masih banyak masalah yang dihadapi guru maupun siswa sehingga menyebabkan belum optimalnya hasil belajar siswa pada pembelajaran bahasa Indonesia. Ketika menulis siswa tidak memperhatikan huruf kapital dan tanda baca yang mereka gunakan ketika menulis, mereka lebih banyak menggunakan huruf kecil ketika menulis, tanpa memperhatikan tanda baca. Pada saat guru memeriksa latihan yang mereka buat, guru tidak terlalu memperhatikan penulisan yang dibuat oleh siswanya, tetapi guru hanya memberikan saran untuk lebih memperhatikan tanda baca dalam menulis dengan tepat. Pada saat proses pembelajaran berlangsung guru hanya menggunakan buku paket sebagai sumber belajar. Penerapan model dan metode pembelajaran yang belum bervariasi, guru lebih mendominasi menggunakan metode ceramah dan penugasan dalam proses pembelajaran. Berdasarkan dokumen hasil belajar bahasa Indonesia siswa kelas V pada nilai Ulangan Tengah Semester tahun 2016 diperoleh data bahwa sebagian siswa belum mencapai kriteria ketuntasan minimum (KKM) yang ditetapkan yaitu 80. Dari permasalahan tersebut sangat perlu dicarikan alternatif dalam pemecahannya, guru juga bisa melakukan inovasi terhadap model pembelajaran agar menarik perhatian siswa pada saat proses pembelajaran berlangsung. di antara model pembelajaran yang mampu menarik perhatian siswa adalah dengan
menggunakan model pembelajaran Concept Sentence. Menurut Istarani, (2012:192) Model Concept Sentence merupakan penyampaian materi ajar melalui pemberian kata kata kunci yang singkat dan padat akan tetapi mencakup seluruh materi yang diajarkan, merupakan inti sari penggunaan model pembelajaran Concept Sentence. Dengan demikian tidaklah mudah dalam menggunakan model pembelajaran ini, sebab seorang guru harus mahir dan muktahir dalam pembuatan konsep konsep yang sangat mendasar secara singkat, tepat dan padat. Susanto (2014:252) menyatakan fungsi menulis adalah sebagai alat komunikasi tidak langsung karena tidak langsung berhadapan dengan pihak lain yang membaca tulisan kita tetapi melalui bahasa tulisan. Berdasarkan uraian tersebut, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Concept Sentence terhadap Hasil Belajar Menulis Siswa Kelas V pada Pembelajaran Bahasa Indonesia SD Negeri 10 Ganting Padang. METODOLOGI PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Sugiyono (2009:72) mengungkapkan bahwa metode penelitian eksperimen dapat diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dengan kondisi yang terkendalikan. Bentuk desain Quasi Eksperimental Design yang peneliti lakukan adalah Nonequivalent Control Group Design. Menurut Sugiyono (2015:116) desain ini hampir sama dengan Posttest-Only Control Design, hanya pada desain ini kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol tidak dipilih secara random. Kelompok pertama diberi perlakuan (X) dan kelompok yang lain tidak. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V SD Negeri 10 Ganting Padang yang terdaftar pada tahun pelajaran 2016/2017. Tabel 1. Daftar jumlah siswa kelas V SD Negeri 10 Ganting Padang Sumber : Tata Usaha SD Negeri 10 Ganting Padang Penelitian ini menggunakan dua kelompok sampel, yaitu siswa kelas ekperimen dan siswa kelas kontrol. Cara menentukan kelas ekperimen dan kelas kontrol dilakukan dengan memilih teknik Sampling Jenuh. Menurut Sugiyono (2015:124) Sampling Jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua populasi digunakan sebagai sampel. Berdasarkan uraian tersebut maka kelas VB sebagai
kelas eksperimen dan kelas VA sebagai kelas kontrol. Dalam penelitian ini melibatkan variabel bebas dan variabel terikat. Pada penelitian ini yang menjadi variabel bebas yaitu pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Concept Sentence. Variabel terikat yaitu hasil belajar menulis siswa pada aspek kognitif setelah diberikan perlakuan. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan tes. Hasil tes dari penelitian diperoleh dari hasil belajar nilai pretest dan posttest. Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah hasil belajar menulis siswa pada pembelajaran bahasa Indonesia. Agar diperoleh tes yang benar-benar valid, reliabel, serta memperlihatkan indeks kesukaran dan daya beda soal maka terlebih dahulu dilakukan uji coba tes pada kelas lain. Analisis data hasil penelitian ini menggunakan metoda statistika untuk melihat keberhasilan siswa dalam belajar, pada penelitian ini peneliti menekankan pada aspek kognitif. Dengan mencari normalitas, homogenitas dan hipotesis. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan pada tanggal 28 April 2017 sampai tanggal 10 Mei 2017 di SD Negeri 10 Ganting Padang, pada kelas V A yang dijadikan sebagai kelas kontrol dan kelas V B yang dijadikan sebagai kelas eksperimen pada semester II tahun ajaran 2016/2017, dengan SK : 8. mengungkapkan pikiran, perasaan, informasi, dan fakta secara tertulis dalam bentuk ringkasan, laporan, dan puisi bebas, KD : 8.3 Menulis puisi bebas dengan pilihan kata yang tepat. 1. Analisis Data Uji Coba Soal a. Validitas Berdasarkan hasil uji coba soal yang telah dilakukan maka dihitung validitas soal dengan teknik yang digunakan dalam menghitung validitas soal dalam penelitian ini adalah dengan cara mencari validitas per butir soal dari uji coba yang telah dilakukan di kelas V SDN 48 Ganting Padang dengan menggunakan rumus product moment. Sebagaimana yang tercantum pada tabel berikut ini : Tabel 2. Hasil Validitas Uji Coba Soal Berdasarkan tabel tersebut, dapat dilihat bahwa soal yang tergolong valid berjumlah 30, sedangkan yang tergolong tidak valid berjumlah 10. b. Reliabilitas Berdasarkan analisis reliabilitas soal uji coba yang dicari dengan cara manual dengan rumus Kuder Richadson 20 (K-
R.20) didapatkan harga r 11 = 1,05 maka dapat disimpulkan bahwa soal memiliki reliabilitas dengan korelasi sangat tinggi. Untuk dapat melihat kriteria taksiran soal dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 3. Reliabilitas Uji Coba Tes Berdasarkan tabel tersebut, reliabilitas uji coba tes yaitu 1,05 berada pada 0,8 <r 11 < 1,0 maka taksirannya berkorelasi sangat tinggi. c. Daya Pembeda Soal Berdasarkan analisis reliabilitas soal uji coba yang dicari dengan manual. Maka didapatkan dari uji daya beda soal yang tergolong jelek sebanyak 18, cukup 16 dan baik sebanyak 6 dapat dilihat pada pada tabel 4. Kriteria yang digunakan pada penelitian ini adalah berkisar -0,011-0,589 yang tergolong jelek, cukup dan baik. Tabel 4. Hasil Daya Pembeda Soal Berdasarkan dari tabel tersebut dapat dilihat kriteria daya pembeda soal uji coba yang terdiri dari jelek berjumlah 18 soal, cukup berjumlah 16 soal dan baik berjumlah 6 soal. d. Taraf Kesukaran Soal Berdasarkan analisis reliabilitas soal uji coba yang dicari dengan manual. Maka didapatkan dari taraf kesukaran soal yang tergolong mudah ada sebanyak 14 orang, sedang 21 orang dan sukar 15 dapat dilihat pada tabel 5. Kriteria yang digunakan berkisar dari 0,105-0,684 yang tergolong sukar dan sedang. Perhitungan dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 5. Hasil Indeks Kesukaran Soal Berdasarkan tabel berikut dapat disimpulkan soal yang tergolong mudah berjumlah 4 soal, tergolong sedang berjumlah 21 soal dan tergolong sukar berjumlah 15 soal dari banyak soal uji coba yang berjumlah 40 soal. 2. Analisis Data Pretest dan Posttest a. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk melihat apakah kedua sampel berdistribusi normal atau tidak. Untuk menguji kenormalan data skor hasil belajar digunakan uji liliefors yang dilihat pada lampiran. Uji normalitas dilakukan pada kedua kelas sampel dan dapat harga L o dan L tabel yang didapat pada taraf nyata 0,05 seperti pada tabel berikut
Tabel 6. Hasil Uji Normalitas Data Hasil Belajar Siswa terlebih dahulu dihitung harga simpangan baku gabungan kedua kelompok itu. Dari hasil uji hipotesis dengan menggunakan uji t diperoleh hasil pretest Dari tabel dapat diketahui bahwa harga L hitung ( L o ) untuk kedua kelas sampel lebih kecil dari L tabel atau L o < L tabel, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kedua kelas sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal. b. Uji Homogenitas Uji homogenitas bertujuan untuk melihat apakah kedua kelas sampel memiliki variansi homogen atau tidak. Untuk mengujinya dilakukan uji F sebagai berikut Tabel 7. Hasil Uji Homogenitas Data Hasil Belajar Siswa Harga F tabel pada taraf nyata α = 1,935 dan daftar distribusi F dapat dilihat pada lampiran 15. f hitung < f tabel maka kedua kelompok memiliki variansi homogen. c. Uji Kesamaan Rata-rata Karena kedua kelas berdistribusi normal dan homogen maka dapat dilakukan pengujian hipotesis dengan rumus t-tes. Dari data yang diperoleh kedua kelas adalah t hitung -0,1562 < t tabel 1,67356 dan hasil posttest kedua kelas t hitung 0,184355< t tabel 1,67356, maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis H o diterima artinya hasil belajar bahasa Indonesia siswa menggunakan model pembelajaran concept sentence tidak lebih baik atau sama dengan hasil belajar bahasa Indonesia siswa yang diajar dengan pembelajaran biasa. PEMBAHASAN Berdasarkan analisis data terlihat bahwa hasil belajar siswa yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran concept sentence memiliki pengaruh lebih baik dibandingkan siswa yang belajar dengan menggunakan pembelajaran konvensional. Terlihat dari nilai rata-rata pada kelas eksperimen yang menggunakan model pembelajaran concept sentence adalah 81.11 lebih baik dari siswa yang belajar dengan menggunakan pembelajaran konvensional dengan nilai rata-ratanya adalah 68,52. KESIMPULAN DAN SARAN Dari hasil uji hipotesis dengan menggunakan uji t diperoleh hasil pretest kedua kelas adalah t hitung -0,1562 < t tabel
1,67356 dan hasil posttest kedua kelas t hitung 0,184355< t tabel 1,67356, maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis H o diterima artinya hasil belajar bahasa Indonesia siswa menggunakan model pembelajaran concept sentence tidak lebih baik atau sama dengan hasil belajar bahasa Indonesia siswa yang diajar dengan pembelajaran biasa. Saran Berdasarkan hasil penelitian ini, maka dapat dikemukakan beberapa saran antara lain: Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta. Susanto, Ahmad. 2014. Teori Belajar & Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta: Kencana Prenadamedia Group. 1. Diharapkan kapada siswa untuk lebih termotivasi dalam belajar 2. Diharapkan guru sekolah dasar untuk dapat menggunakan model pembelajaran yang dapat menarik semangat siswa dalam belajar dan siswa tidak cepat bosan pada saat proses pembelajaran serta sebagai salah satu alternatif dalam melaksanakan pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar siswa dan mengaktifkan siswa dalam belajar. DAFTAR PUSTAKA Dalman. 2016. Keterampilan Menulis. Jakarta: Rajagrafindo Persada. Istarani. 2012. 58 Model Pembelajaran Inovatif. Medan: Media Persada.