BAB II LANDASAN TEORI. Megawati et al. (2017) menganalisis tentang penerapan metode variable

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II KAJIAN PUSTAKA. konsumen dibuat berdasarkan biaya produksi per unit ditambah persentase mark up,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENENTUAN HARGA JUAL RUMAH DENGAN METODE COST PLUS PRICING PADA PT. CAKRA INDONESIA FERRY LAKSMANA / 3EB01

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 pasal 1 ayat 1, 2,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. UMKM memiliki peran yang cukup penting dalam hal penyedia lapangan. mencegah dari persaingan usaha yang tidak sehat.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORITIS. A. Pengertian dan Fungsi Akuntansi Biaya. 1. Pengertian Akuntansi Biaya

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II KERANGKA TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORITIS. maupun variable. Menurut Garrison dan Nooren (2006:51), mengemukakan

BAB II. KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, Dan HIPOTESIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II BIAYA PRODUKSI PADA CV. FILADELFIA PLASINDO SURAKARTA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. a. Definisi dan pengelompokan biaya. dengan pendapatan untuk menentukan laba.

ANALISIS PENENTUAN HARGA JUAL DENGAN METODE COST PLUS PRICING DALAM PENDEKATAN FULL COST PADA BAKSO PLO JAKARTA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Perbandingan Harga Pokok Produksi Full Costing dan Variable Costinguntuk

METODE DIRECT COSTING SEBAGAI DASAR PENENTUAN HARGA JUAL PRODUK. Nurul Badriyah,SE,MPd

NALISIS PENENTUAN HARGA JUAL DENGAN METODE NORMAL PRICING PADA PT. DAMRAH PERKASA

BAB II HARGA POKOK PRODUKSI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. a. Menurut pasal 1 ayat (1) UU No. 20 Tahun 2008 Tentang Usaha. Mikro, Kecil dan Menengah bahwa usaha mikro adalah usaha

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. baku menjadi produk jadi yang siap untuk dijual. Keseluruhan biaya yang dikeluarkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENENTUAN HARGA JUAL KAMAR HOTEL SAAT LOW SEASON DENGAN METODE COST-PLUS PRICING PENDEKATAN VARIABEL COSTING

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Sandang Indah, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

VARIABLE COSTING. Penentuan Harga Pokok Variabel

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Pengertian Biaya dan Beban Masiyah Kholmi dan Yuningsih biaya (cost)

Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma Jakarta 2016

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Manajemen perusahaan mempunyai kewajiban memperoleh pendapatan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada zaman globalisasi seperti sekarang ini dimana semakin majunya

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Klasifikasi Biaya dan Perhitungan Harga Jual Produk pada PT. JCO Donuts

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia usaha akhir akhir ini mengalami persaingan global yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TIN 4112 AKUNTANSI BIAYA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Charles T. Horngren (2006), akuntansi biaya adalah mengukur,

BAB II BAHAN RUJUKAN

BIAYA OVERHEAD PABRIK

BAB II LANDASAN TEORI

Definisi akuntansi biaya dikemukakan oleh Supriyono (2011:12) sebagai

BAB II PENENTUAN HARGA JUAL. berwujud serta tidak menghasilkan kepemilikan sesuatu. M enurut Hansen. menggunakan produk atau fasilitas organisasi.

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II PENENTUAN HARGA JUAL DENGAN PENDEKATAN VARIABEL COSTING

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Perhitungan Harga Pokok Produksi Dengan Metode Full Costing Sebagai Dasar Penentuan Harga Jual Produksi Tahu Pas (Putra H.

BAB I PENDAHULUAN. dalam artian agar biaya yang dikeluarkan tidak lebih tinggi dari manfaat yang. memproyeksikan laba yang ingin dicapai.

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan perusahaan umumnya ditentukan oleh kemampuan manajemen

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini persaingan dalam dunia bisnis terasa semakin ketat, hal tersebut juga dapat

BAB II PENENTUAN TARIF BERDASARKAN METODE WAKTU DAN BAHAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA. selalu mengupayakan agar perusahaan tetap dapat menghasilkan pendapatan yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Akuntansi Biaya Walter T Harrison JR. (2011:03) Mulyadi (2009:5)

PERHITUNGAN HARGA POKOK PESANAN UNTUK MENENTUKAN HARGA JUAL PRODUK PADA PD ABADI KITCHEN

BAB II LANDASAN TEORI

PERHITUNGAN COST OF GOODS MANUFACTURED SEBAGAI DASAR PENENTU HARGA JUAL MENGGUNAKAN FULL COSTING METHOD (Studi Kasus pada UMKM Mie Basah Pak Taman)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dari definisi biaya tersebut mengandung empat unsur penting biaya yaitu: 1. Pengorbanan sumber-sumber ekonomi.

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II LANDASAN TEORI

Perhitungan Harga Pokok Produksi þÿ P a d a P a b r i k T a h u B u G i t o D e n Metode Process Costing

BAB II BAHAN RUJUKAN. 2.1 Akuntansi Biaya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Analisis Harga Pokok Produksi Terhadap Harga Jual Pada Toko Sepatu Serba Jadi. : Erikson Manalu :

BAB II HARGA POKOK PRODUKSI DAN INDUSTRI KECIL MENENGAH

BAB II BAHAN RUJUKAN. Biaya merupakan pengorbanan sumber ekonomi, yang diukur dalam

Handout Akuntansi Manajemen

BAB I PENDAHULUAN. membawa dampak yang sangat kuat dalam dunia usaha, hal tersebut. menyebabkan persaingan antar perusahaan semakin meningkat.

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) oleh negara melalui penyertaan modal secara langsung yang berasal dari kekayaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. sejenis akan semakin meningkat. Hal tersebut mengakibatkan pasar untuk industri

2.1.2 Tujuan Akuntansi Biaya Menurut Mulyadi (2007:7) akuntansi biaya mempunyai tiga tujuan pokok yaitu:

BAB II KERANGKA TEORISTIS PEMIKIRAN. Harga pokok produksi sering juga disebut biaya produksi. Biaya produksi

ANALISIS PENENTUAN HARGA JUAL DENGAN METODE COST PLUS PRICING PADA DIANA BAKERY

Penetapan Harga Jual. Hanna Lestari, M.Eng

Transkripsi:

BAB II LANDASAN TEORI A. Penelitian Terdahulu Megawati et al. (2017) menganalisis tentang penerapan metode variable costing dalam penetapan harga jual pada Pabrik Lilin Bali Star Candle Suwat Gianyar. Analisis tersebut memperoleh hasil bahwa perhitungan harga pokok produksi terdapat selisih biaya produksi dan harga jual perunit antara perhitungan perusahaan dengan variable costing yang disebabkan karena perbedaan pengalokasian biaya dan penentuan markup antara perusahaan dengan teori. Setiadi (2014) meneliti perhitungan harga pokok produksi dengan metode full costing pada CV. Minahasa Mantap Perkasa. Penelitan ini memperoleh hasil bahwa perhitungan harga pokok produksi terdapat selisih harga jual perunit antara perusahaan dengan teori yang disebabkan oleh perbedaan pengalokasian biaya dan penentuan markup antara perusahaan dengan teori. Bahtiar (2017) menganalisis harga pokok produksi dengan metode full Costing pada UD. Dhipati Jaya. Analisis tersebut memperoleh hasil bahwa perhitungan harga pokok produksi terdapat selisih biaya produksi antara perhitungan perusahaan dengan metode full costing yang disebabkan perbedaan pengalokasian biaya. 5

6 B. Teori dan Kajian Pustaka 1. Pengertian Biaya Menurut Dunia dan Abdullah (2012) biaya adalah pengeluaran-pengeluaran atau nilai pengorbanan untuk memperoleh barang atau jasa yang berguna untuk masa yang akan datang atau mempunyai manfaat melebihi satu periode akuntansi. 2. Perilaku Biaya Menurut Raiborn dan Kinney (2011) perilaku biaya terbagi menjadi tiga perilaku yaitu, pertama biaya variabel (variable cost) bervariasi dalam total proporsi yang langsung berdasarkan perubahan aktivitas. Contoh umum dari biaya variabel adalah harga pokok penjualan untuk perusahaan manufaktur, bahan baku langsung, dan tenaga kerja langsung. Kedua biaya tetap (fixed cost) adalah biaya yang selalu tetap secara keseluruhan tanpa terpengaruh tingkat aktivitas. Contoh biaya tetap adalah asuransi, pajak properti, sewa, gaji bagian administrasi, dan iklan. Ketiga biaya semivariabel (mixed cost) terdiri atas dua elemen biaya, yaitu biaya tetap dan biaya variabel. Contoh biaya semivariabel adalah listrik, air dan telepon. 3. Biaya Produksi a. Biaya Bahan Baku Bahan baku adalah bahan utama yang digunakan dalam pembuatan suatu produk dimana bahan tersebut harus ada dan tidak bisa digantikan peranannya. Sedangkan biaya bahan baku adalah biaya yang meliputi dari semua bahan yang secara praktis dapat diidentifikasi sebagai produk selesai.

7 Menurut Kholmi dan Yuningsih (2009) bahan baku merupakan bahan yang membentuk bagian besar produk jadi, sedangkan bahan baku yang diolah dalam perusahaan manufaktur dapat diperoleh dari pembelian lokal, impor atau hasil pengolahan sendiri. Untuk mendapatkan bahan baku perusahaan tidak hanya mengeluarkan biaya sejumlah harga beli, tetapi biaya-biaya perolehan lain. Menurut Rudianto (2013) Biaya yang dikeluarkan untuk membeli bahan baku yang telah digunakan untuk menghasilkan suatu produk jadi tertentu. b. Biaya Tenaga Kerja Langsung Biaya tenaga kerja langsung gaji dan upah dari seluruh tenaga kerja yang secara praktis dapat diidentifikasi dengan pengolahan bahan menjadi produk jadi atau setengah jadi. Menurut Samryn (2012) biaya tenaga kerja langsung adalah biaya tenaga kerja yang dapat ditelusuri hubungannya dengan mudah kedalam produk- produk tertentu. Biaya ini sering disebut touched labor karena biaya ini dibayarkan ke pegawai atau buruh yang secara langsung melaksanakan proses produksi. Menurut Kholmi dan Yuningsih (2009) tenaga kerja merupakan usaha fisik atau mental yang dikeluarkan tenaga kerja (karyawan) untuk mengelola bahan baku menjadi produk. Biaya tenaga kerja langsung adalah harga yang dibebankan untuk penggunaan tenaga kerja tersebut. c. Biaya Overhead Pabrik Biaya overhead pabrik meliputi semua biaya produksi, kecuali biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung. Biaya overhead pabrik juga meliputi biaya

8 bahan penolong, gaji dan upah tenaga kerja tidak langsung, dan biaya produksi tak langsung lainnya. Menurut Mulyadi (2015) biaya overhead pabrik adalah seluruh biaya produksi, kecuali biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung yang dikelompokkan menjadi beberapa golongan : 1) Biaya bahan penolong 2) Biaya reparasi dan pemeliharaan 3) Biaya tenaga kerja tak langsung 4) Biaya yang muncul akibat penilaian terhadap aktiva tetap 5) Biaya yang muncul akibat berlalunya waktu 6) Biaya overhead lain yang secara langsung memerlukan pengeluaran uang. 4. Harga Pokok Produksi Harga pokok produksi pada dasarnya menunjukkan harga pokok produk barang dan jasa yang diproduksikan dalam suatu periode akuntansi tertentu. Hal ini berarti harga pokok produksi merupakan bagian dari harga pokok. Harga pokok dari produk yang terjual dalam suatu periode akuntansi. Menurut Mulyadi (2015) harga pokok produksi adalah sejumlah biaya yang terjadi untuk mengolah bahan baku menjadi produk jadi yang siap untuk dijual dan dapat digunakan sebagai dasar penentu harga jual produk. 5. Manfaat Harga Pokok Produksi Manfaat harga pokok produksi untuk mengetahui laba atau rugi secara periodik suatu perusahaan dihitung dengan mengurangkan pendapatan yang

9 diperoleh dengan biaya-biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh pendapatan tersebut. Menurut Mulyadi (2015) manfaat harga pokok produksi ialah: a. Menentukan Harga jual Produk Dalam penentuan harga jual produk, biaya produksi per unit merupakan salah satu informasi yang dipertimbangkan di samping informasi biaya lain serta informasi nonbiaya. Hal ini perusahaan dapat menentukan harga jual yang diinginkan oleh perusahaan. b. Memantau Realisasi Biaya Produksi Akuntansi biaya digunakan untuk mengumpulkan informasi biaya produksi mengkonsumsi total biaya produksi sesuai dengan yang diperhitungkan sebelumnya, sehingga perusahaan dapat memantau biaya produksi yang dikeluarkan. c. Menghitung laba atau rugi Periode Untuk mengetahui apakah kegiatan produksi dan pemasaran perusahaan dalam periode tertentu mampu menghasilkan laba atau mengakibatkan rugi, maka manajemen memerlukan informasi biaya produksi yang telah dikeluarkan untuk memproduksi produk dalam periode tertantu. 6. Metode Penentuan Harga Pokok Produksi Menurut Mulyadi (2015) metode penentuan kos produksi adalah cara memperhitungkan unsur-unsur biaya ke dalam kos produksi. Berikut merupakan metode penentuan harga pokok produksi:

10 a. Full Costing Full costing merupakan metode penentuan kos produksi yang memperhitungkan semua unsur biaya produksi kedalam kos produksi, yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik, baik yang berperilaku variabel maupun tetap. b. Variable Costing Variable costing merupakan metode penentuan kos produksi yang hanya memperhitungkan biaya produksi yang berperilaku variabel ke dalam kos produksi, yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga langsung, dan biaya overhead pabrik variabel. Kos produksi menurut metode variable costing terdiri dari unsur biaya produksi berikut : Biaya Bahan Baku Biaya Tenaga Kerja Langsung Biaya Overhead Pabrik Variabel Kos Produksi 7. Harga Jual Harga jual merupakan sejumlah uang yang dibebankan oleh suatu unit usaha kepada konsumen atas produk maupun jasa yang dijual, dengan harapan harga jual yang dibebankan tersebut dapat menutupi biaya penuh yang bersangkutan dengan produk atau jasa tersebut dan dapat menghasilkan laba yang diinginkan perusahaan tersebut, harga jual yang dibebankan atas produk yang dijual harus tepat, dan harga

11 jual yang tepat adalah harga jual yang sesuai dengan kualitas produk yang dijual, serta harga jual tersebut dapat memberikan kepuasan kepada konsumen. 8. Metode Penentuan Harga Jual Untuk menentukan harga jual sebuah produk terdapat beberapa metode yang dapat digunakan yaitu : 1. Metode cost plus pricing. Menurut Mulyadi (2001) Cost plus pricing adalah penentuan harga jual dengan cara menambahkan laba atau mark up yang diharapkan pada jumlah biaya yang dikeluarkan untuk proses produksi dan pemasaran. Harga jual yang didasarkan pada perhitungan cost plus pricing dapat dilakukan perhitungan dengan rumus : Persentase Mark Up = Laba yang diharapkan x 100% Biaya Produksi Harga jual = Taksiran biaya penuh + Laba yang diharapkan 2. Metode market-based pricing Menurut Nuffic (2007) yaitu penetapan harga jual dengan mempertimbangkan respon pelanggan kepada berbagai tingkat harga, persepsi konsumen terhadap nilai produk, dan juga respon pesaing. 3. Metode Contribution Pricing Menurut Nuffic (2007) adalah metode yang berdasarkan biaya tetapi juga mempertimbangkan harga pasar yang berlaku, dengan fokus memaksimalkan contribution margin. Metode ini juga dipakai untuk mencapai sasaran profitability dengan memaksimumkan pemanfaatan aktiva fisik dan sumber daya manusia, karena kapasitasnya tidak bisa disimpan atau akan habis dengan berakhirnya waktu.