I. DASAR PERJALANAN DINAS LUAR NEGERI (PDLN)



dokumen-dokumen yang mirip
PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 20 TAHUN 2005 TENTANG

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 20 TAHUN 2005 TENTANG

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 47 TAHUN 2010 TENTANG

BUPATI KARANGASEM PERATURAN BUPATI KARANGASEM NOMOR 64 TAHUN 2012 TENTANG

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 11 TAHUN 2011 TENTANG

2011, No.80 2 c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Dalam Negeri tentan

WALIKOTA SURAKARTA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 18 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 20 TAHUN 2013 TENTANG PERJALANAN DINAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG,

PERATURAN KEPALA BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI NOMOR 093TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 35 TAHUN 2011 TENTANG PERJALANAN DINAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI,

BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 22 TAHUN 2010 TENTANG STANDAR BIAYA UMUM DAN PERJALANAN DINAS TAHUN 2011 BUPATI MALANG,

Menimbang : a. bahwa Perjalanan Dinas di lingkungan Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung telah ditetapkan dalam

PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 13 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 76 TAHUN 2015 TENTANG PERJALANAN DINAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN HUKUM DAN HAM. Administrasi. Pejabat. Pegawai. Perjalanan. Luar Negeri. Pedoman.

BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 82 TAHUN 2014 TENTANG PERJALANAN DINAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG,

PETUNJUK PELAKSANAAN PENANGANAN ADMINISTRASI PERJALANAN DINAS LUAR NEGERI

PERATURAN KEPALA BADAN STANDARDISASI NASIONAL NOMOR 9 TAHUN 2013 TENT ANG PEDOMAN PENANGANAN ADMINISTRASI PERJALANAN DINAS LUAR NEGERI

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

MEKANISME ADMINISTRASI PERJALANAN DINAS LN Jumat, 06 Januari 2012

PERJALANAN DINAS A. KETENTUAN UMUM

2016, No Indonesia Tahun 1999 Nomor 156, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3882); 2. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.09/MEN/2012 TENTANG

WALIKOTA BUKITTINGGI

PERATURAN MENTERI KESEHATAN NOMOR 45 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN ADMINISTRASI PERJALANAN DINAS LUAR NEGERI DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER. 10/MEN/2009 TENTANG

KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

2016, No Peraturan Menteri Keuangan tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 164/PMK.05/2015 tentang Tata Cara Pelaksanaan Perj

GUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR,

BUPATI KUTAI KARTANEGARA

Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3839); 3. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan

2015, No Mengingat : Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2013 tentang Tata Cara Pelaksanaan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Negara (Lembaran Ne

GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT

2017, No Dinas Luar Negeri di Lingkungan Kementerian Pertahanan dan Tentara Nasional Indonesia; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2002

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 1994 TENTANG PENGAWASAN ORANG ASING DAN TINDAKAN KEIMIGRASIAN

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

Pedoman Komite Nominasi dan Remunerasi. PT Astra International Tbk

PETUNJUK PELAKSANAAN DIREKTUR JENDERAL IMIGRASI NOMOR : F-309.IZ TAHUN 1995 TENTANG

- 4 - Sipil di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat;

BUPATI TASIKMALAYA PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 47 TAHUN 2008 TENTANG

PERJALANAN DINAS LUAR NEGERI (PDLN)

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1992 TENTANG KEIMIGRASIAN

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 31 TAHUN 2009 TENTANG

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 149 TAHUN 2016 TENTANG

RANCANGAN PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR TENTANG

PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 110 / HUK /2009 TENTANG PERSYARATAN PENGANGKATAN ANAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 1994 TENTANG PENGAWASAN ORANG ASING DAN TINDAKAN KEIMIGRASIAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TENTANG ADMINISTRASI PERJALANAN DINAS

WALIKOTA BUKITTINGGI

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 97/PMK.05/2010 TENTANG

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 1994 TENTANG PENGAWASAN ORANG ASING DAN TINDAKAN KEIMIGRASIAN

BUPATI PESISIR SELATAN PROVINSI SUMATERA BARAT

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 77 TAHUN 2007 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA. KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NO. : 1029/Kpts/OT.210/12/98

PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 29 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN RETRIBUSI PELAYANAN KESEHATAN DINAS KESEHATAN

PERATURAN KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK NOMOR 48 TAHUN 2012 TENTANG

KEPUTUSAN WALIKOTA TASIKMALAYA Nomor : 23 Tahun 2004 Lampiran : 1 ( satu) berkas.

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 37 Tahun 1999 tentang Hubungan Luar Negeri (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 15

PROSEDUR MUTU PERMINTAAN DAN PEMBERIAN CUTI

PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 35 TAHUN 2011 TENTANG PERJALANAN DINAS

5. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara

PIAGAM KOMISARIS. A. Organisasi, Komposisi dan Keanggotaan

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 1994 TENTANG PENGAWASAN ORANG ASING DAN TINDAKAN KEIMIGRASIAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

2. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian (Lembaran Negara RI Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 3041),

BUPATI PATI PROPINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN PATI NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG PENYUSUNAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DESA

PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO

Make it Simpel... Sistem Informasi Perjalanan Dinas Luar Negeri

INSTITUT PERTANIAN BOGOR DIREKTORAT SUMBERDAYA MANUSIA PROSEDUR OPERASIONAL BAKU CUTI PNS

LEMBARAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA (Berita Resmi Kota Yogyakarta) Nomor : 4 Tahun 2002 Seri: C

QANUN KOTA LANGSA NOMOR 9 TAHUN 2004 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS KESEHATAN DAN KESEJAHTERAAN SOSIAL KOTA LANGSA

GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR 4 TAHUN 2018 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Peningkatan Efek,vitas Perjalanan Dinas: Memahami Semangat Peraturan Perundangan

BAB VIII STANDAR PERJALANAN DINAS

PETUNJUK PELAKSANAAN DIREKTUR JENDERAL IMIGRASI NOMOR : F-315.PW TAHUN 1995 TENTANG TATA CARA PENDAFTARAN ORANG ASING DI INDONESIA

PERATURAN LEMBAGA PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENYELENGGARAAN RAPAT PADA LEMBAGA PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN

WALIKOTA TASIKMALAYA

PERATURAN DAERAH KOTA PALEMBANG NOMOR 8 TAHUN 2006 TENTANG RETRIBUSI IZIN SARANA PELAYANAN KESEHATAN SWASTA DI BIDANG MEDIK

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 44 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA NEGARA PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LANDAK,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1992 TENTANG KEIMIGRASIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 69 TAHUN 2016 TENTANG

2 2. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 52, Tambahan Lembaran Negara Republik

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 86 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BEKASI PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 06 TAHUN 2014 TENTANG CUTI PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA BEKASI

ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI KONTRAKTOR MEKANIKAL ELEKTRIKAL INDONESIA ( A S K O M E L I N ) BAB I UMUM Pasal 1 DASAR 1. Anggaran Rumah Tangga ini

Nomor : 1332/MENKES/SK/X/2002 TENTANG NOMOR. 922/MENKES/PER/X/1993

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

PERATURAN BUPATI BIMA NOMOR 11 TAHUN 2009 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BAB I KETENTUAN UMUM

Transkripsi:

I. DASAR PERJALANAN DINAS LUAR NEGERI (PDLN) Dasar hukum pelaksanaan perjalanan dinas luar negeri, diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor: 20 Tahun 2005 tanggal 12 Mei 2005 tentang Pedoman Perjalanan Dinas Luar Negeri bagi Pejabat/Pegawai di Lingkungan Departemen dalam Negeri, Pemerintah Daerah dan Pemimpin serta Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, yang memuat hal-hal sebagai berikut: A. KEGIATAN PERJALANAN DINAS LUAR NEGERI Kegiatan perjalanan dinas luar negeri dilakukan dalam rangka: a) pendidikan dan pelatihan (training); b) studi banding; c) seminar/lokakarya/konferensi atau sejenisnya; d) promosi potensi Daerah; e) kerjasama Daerah dengan pihak luar negeri; f) kunjungan persahabatan/kebudayaan. B. DOKUMEN PERJALANAN DINAS LUAR NEGERI Pejabat/pegawai yang melakukan perjalanan dinas luar negeri harus memiliki dokumen perjalanan dinas luar negeri, yang meliputi: a. surat ijin pemerintah; b. paspor dinas (service passport) yang diterbitkan oleh instansi yang berwenang. c. Exitpermit d. Visa sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. C. TATA CARA ADMINISTRASI PERJALANAN DINAS LUAR NEGERI Kepala Daerah mengajukan Surat Permohonan kepada Menteri bagi Pejabat/Pegawai yang akan melakukan perjalanan dinas luar negeri. Surat Permohonan yang memuat data-data seperti: a. nama dan jabatan; b. NIP bagi pegawai negeri sipil; c. Tujuan kegiatan perjalanan dinas luar negeri; d. Kota/negara yang dituju; e. Waktu pelaksanaan;

f. Sumber pembiayaan. Harus dilengkapi dengan dokumen pendukung sebagaimana tercantum dalam Lampiran Peraturan Menteri, sebagai berikut: 1. Undangan dari pihak/panitia penyelenggara kegiatan 2. Rekomendasi dari Departemen Luar Negeri 3. Rekomendasi dari dinas terkait di daerah setempat Surat Permohonan sebagaimana dimaksud di atas harus diterima oleh Menteri selambatlambatnya 14 (empat belas) hari sebelum keberangkatan kecuali untuk hal-hal yang sangat mendesak, untuk mendapat rekomendasi perjalanan dinas luar negeri. Rekomendasi perjalanan dinas luar negeri sebagaimana dimaksud di atas digunakan sebagai pertimbangan untuk memperoleh ijin Pemerintah. Menteri dapat menolak atau tidak memberikan rekomendasi perjalanan dinas luar negeri disertai dengan alasan-alasan. Rekomendasi atau penolakan perjalanan dinas luar negeri sebagaimana dimaksud di atas diterbitkan oleh Menteri atau Pejabat yang ditunjuk. Pejabat yang ditugaskan untuk menandatangani rekomendasi atau menolak perjalanan dinas luar negeri sebagaimana dimaksud di atas tercantum pada Lampiran Peraturan Menteri ini. Jumlah anggota delegasi Perjalanan dinas luar negeri yang dilakukan secara rombongan paling banyak 5 (lima) orang termasuk pimpinan rombongan atau sesuai dengan dokumen pendukung. Waktu Perjalanan Dinas Jangka waktu pelaksanaan perjalanan dinas luar negeri paling lama 7 (tujuh) hari kalender atau sesuai dengan dokumen pendukung. Menteri meneruskan rencana perjalanan dinas luar negeri kepada pejabat yang berwenang untuk mendapatkan paspor dinas, exit permit, dan rekomendasi visa setelah mendapat ijin Pemerintah. D. PEMBIAYAAN Pembiayaan perjalanan dinas luar negeri bersumber dari: a. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Propinsi/Kabupaten/Kota;

b. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara; c. Sumber-sumber lain yang sah. Perjalanan dinas luar negeri tidak dapat dibiayai oleh pihak swasta, kecuali ditetapkan dalam dokumen pendukung. Satuan biaya perjalanan dinas luar negeri disesuaikan dengan ketentuan peraturan perundangundangan. E. PELAPORAN 1. Pejabat/Pegawai yang telah melakukan perjalanan dinas luar negeri, selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari sejak kedatangan di Indonesia wajib membuat laporan tertulis perjalanan dinas luar negeri. 2. Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disampaikan oleh Pejabat/Pegawai kepada Menteri, Sekretaris Negara, dan Atasan Langsung. II. PERSIAPAN SEBELUM KEBERANGKATAN Yang perlu diperhatikan sebelum berangkat i. Menghubungi mitra kerja di luar negeri untuk mendapatkan invitation letter. ii. Mencari informasi tentang situasi dan kondisi negara yang akan dikunjungi di kantor-kantor perwakilan RI di negara yang akan dituju, termasuk kondisi keamanan dan kesehatan. Khusus untuk kesehatan, disarankan agar pengecekan dilaksanakan kurang lebih enam sampai delapan bulan sebelum keberangkatan terhadap kemungkinan terjangkitnya penyebaran penyakit berbahaya dinegara yang akan dikunjungi dan terhadap kemungkinan perlu tidaknya dilakukan vaksinasi atau imunisasi sebelum keberangkatan iii. Memesan tiket pesawat iv. Mengurus atau memesan akomodasi atau penginapan di tempat tujuan v. Mempelajari aturan kepabeanan negara yang akan dituju. Setiap negara memiliki peraturan dan larangan kepabeanan yang berbeda-beda. Setiap orang bertanggung jawab atas setiap barang yang dibawa atau yang dikirim. Jangan membawa barang atau bungkusan apapun yang tidak kita ketahui dengan baik. Dan jangan membawa makanan atau obat-obatan kecuali obat dengan resep dokter dan untuk diet khusus.

Beritahukan barang makanan dan obat-obatan yang dibawa. vi. Check up kesehatan. Pemeriksaan kesehatan sebelum berangkat keluar negeri, termasuk vii. pemeriksaan kesehatan gigi dan mata adalah sangat penting untuk dilakukan bagi setiap orang yang akan melaksanakan perjalanan keluar negeri. Tujuan dari pemeriksaan tersebut adalah untuk mencegah hal-hal yang tidak diharapkan selama di luar negeri. Karena apabila kita mengalami sakit diluar negeri, disamping hal ini akan menggangu proses kegiatan yang dilaksanakan, biaya perawatan kesehatan sangat mahal jika dibanding dengan di tanah air. Pemeriksaan kesehatan secara dini juga bermanfaat sebagai langkah antisipatif untuk mempersiapkan diri sebelum berangkat dengan cara membawa obat-obatan yang dibutuhkan selama di sana. Mengurus dokumen keberangkatan, termasuk: Surat Permohonan Ijin Luar Negeri Pasport Exit Permit Visa Bagan Mekanisme Ijin Perjalanan Dinas Luar Negeri DOKUMEN PENDUKUNG SURAT PERMOHONAN PERJALANAN DINAS LUAR NEGERI I. Pendidikan dan Pelatihan/Training 1. Dokumen program pendidikan S1, S2 dan S3 meliputi: a. Dokumen/surat yang memberikan keterangan sumber pembiayaan selama pendidikan, antara lain Rencana Anggaran Satuan Kerja, surat Jaminan dari sponsor, atau kontrak/perjanjian/mou. b. Surat konfirmasi dari negara yang dituju antara lain surat dari perguruan tinggi yang dinyatakan bahwa yang bersangkutan telah diterima untuk melaksanakan pendidikan di lembaga tersebut. c. Surat pernyataan yang ditandatangani di atas materai untuk tidak mengikuti kegiatankegiatan diluar ijin yang diberikan. d. MoU kerjasama Daerah dengan pihak luar negeri seperti: Sister City/Sister Province. 2. Dokumen program pelatihan (training) meliputi:

a. Dokumen/surat yang memberikan keterangan sumber pembiayaan selama pelatihan (training), antara lain Rencana Anggaran Satuan Kerja, DIP, surat jaminan dari sponsor, atau kontrak/perjanjian/mou. b. Surat konfirmasi dari Kedutaan Besar Republik Indonesia dinegara yang dituju dan surat dari lembaga pendidikan/perguruan tinggi luar negeri yang menyatakan bahwa yang bersangkutan telah diterima untuk mengikuti pelatihan (training) di lembaga tersebut. c. Surat pernyataan yang ditandatangani di atas meterai untuk tidak mengikuti kegiatankegiatan di luar ijin yang diberikan. d. MoU kerjasama Daerah dengan pihak luar negeri. e. Proposal/Kerangka Acuan Program kerja. II. Studi Banding Dokumen studi banding meliputi: 1. Dokumen/surat yang memberikan keterangan sumber pembiayaan selama studi banding, antara lain Rencana Anggaran Satuan Kerja, surat jaminan dari sponsor, atau kontrak/perjanjian/mou. 2. Surat kondirmasi dari Kedutaan Besar Republik Indonesia di negara yang dituju dan surat dari lembaga pendidikan/perguruan tinggi yang menyatakan bahwa yang bersangkutan telah diterima untuk melakukan studi banding. 3. MoU kerjasama Daerah dengan pihak luar negeri. 4. Proposal/Kerangka Acuan Kerja. III.Konferensi/Lokakarya/Seminar atau sejenisnya Dokumen konferensi/lokakarya/ seminar atau sejenisnya meliputi: 1. Surat undangan dari penyelenggara konferensi/lokakarya/seminar atau sejenisnya di luar negeri kepada yang bersangkutan. 2. Dokumen/Surat yang memberikan keterangan sumber pembiayaan selama seminar/lokakarya/konferensi atau sejenisnya, antara lain Rencana Anggaran Satuan Kerja, DIP, surat jaminan dari sponsor, atau kontrak/perjanjian/mou. IV. Promosi Potensi Daerah Dokumentasi Promosi Potensi Daerah meliputi:

1. Dokumen/surat yang memberikan keterangan sumber pembiayaan selama promosi, antara lain Rencana Anggaran Satuan Kerja, DIP, Surat jaminan dari sponsor, atau kontrak/perjanjian/mou. 2. Surat undangan dari penyelenggara promosi di luar negeri kepada Pemerintah Daerah. 3. Surat konfirmasi dari Kedutaan Besar Republik Indonesia di negara yang dituju dan surat dari pihak penyelenggara promosi di luar negeri yang menyatakan bahwa pihak Pemerintah Daerah telah diterima untuk dapat melaksanakan promosi. 4. Proposal/Kerangka Acuan program kerja. 5. Rekomendasi instansi terkait dipusat tentang keikutsertaan Daerah. V. Kerjasama Daerah dengan Pihak Luar Negeri Dokumen kerjasama Daerah dengan pihak luar negeri meliputi: 1. Dokumen/surat yang memberikan keterangan sumber pembiayaan antara lain Rencana Anggaran Satuan Kerja, surat jaminan dari sponsor, atau kontrak/perjanjian MoU. 2. Surat undangan dari mitra kerjasama di luar negeri bila ada. 3. Surat konfirmasi dari Kedutaan Besar Republik Indonesia di negara yang dituju dan surat dari pihak luar negeri yang menyatakan bahwa pihak Pemerintah Daerah telah diterima untuk melaksanakan kunjungan dalam rangka kerjasama. 4. Rencana kerjasama/kerangka Acuan program kerja. VI. Kunjungan Persahabatan/Kebudayaan Dokumen kunjungan persahabatan/kebudayaan meliputi: 1. Dokumen/surat yang memberikan keterangan sumber pembiayaan selama kunjungan persahabatan/kebudayaan, antara lain Rencana Anggaran Satuan Kerja, surat jaminan dari sponsor, atau kontrak/perjanjian/mou. 2. Surat undangan dari pihak/lembaga/badan di luar negeri. 3. Surat konfirmasi dari Kedutaan Besar Republik Indonesia di negara yang dituju dan surat dari pihak luar negeri yang menyatakan bahwa pihak Pemerintah Daerah telah diterima untuk melaksanakan kunjung