III. METODELOGI PENELITIAN. (ITP)-Fakultas Perrtanian-Peternakan Universitas Muhammadiyah Malang.

dokumen-dokumen yang mirip
III. METODE PENELITIAN. Alat yang digunakan yaitu pengering kabinet, corong saring, beaker glass,

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan selama 5-6 bulan di Laboratorium Ilmu dan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan selama bulan Mei hingga Agustus 2015 dan

BAB III MATERI DAN METODE. Kimia dan Gizi Pangan Universitas Diponegoro, Semarang untuk pembuatan

BAB III MATERI DAN METODE. super merah dilaksanakan pada bulan Februari - Maret 2017, pengujian overrun,

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian Jurusan

III. METODE PENELITIAN

METODE. Materi. Rancangan

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian telah dilaksanakan pada bulan Februari - Maret 2017 di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Desember 2016 sampai

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Alur penelitian ini seperti ditunjukkan pada diagram alir di bawah ini:

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian,

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. hijau atau tauge. Nata yang dihasilkan kemudian diuji ketebalan, diukur persen

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan

METODE. Bahan dan Alat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan

Bab III Bahan dan Metode

III. METODE PENELITIAN. Biomedik Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang. Kegiatan

BAB III MATERI DAN METODE. Kimia dan Gizi Pangan Universitas Diponegoro, Semarang untuk pembuatan

BAB III METODE PENELITIAN

dimana a = bobot sampel awal (g); dan b = bobot abu (g)

III. METODE PENELITIAN. Universitas Muhammadiyah Malang dan Laboratorium Kimia Universitas

III. METODE PENELITIAN. waktu penelitian ini dimulai pada bulan April 2016 sampai Desember 2016.

BAB III METODE PENELITIAN. Ubi jalar ± 5 Kg Dikupas dan dicuci bersih Diparut dan disaring Dikeringkan dan dihaluskan Tepung Ubi Jalar ± 500 g

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian pengaruh konsentrasi starter bakteri Lactobacillus

MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai Mei 2013 di

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Ilmu dan Teknologi Pangan

III. MATERI DAN METODE. dilakukan di Laboratorium Analisis Hasil Pertanian Universitas Riau.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam pembuatan dan analisis kualitas keju cottage digunakan peralatan

BAB III MATERI DAN METODE. Rangkaian penelitian kualitas selai alpukat ( Persea americana Mill)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni - November 2011 :

III. METODOLOGI PENELITIAN. Universitas Muhammadiyah Malang mulai bulan April 2014 sampai Januari 2015.

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini telah dilakukan di Laboratorium Pasca Panen Universitas

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. waterbath, set alat sentrifugase, set alat Kjedalh, AAS, oven dan autoklap, ph

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari 2017 Februari 2017 di

BAB III MATERI DAN METODE. Mozzarela dilaksanakan pada bulan Oktober 2013 di Laboratorium Kimia dan

Lampiran 1. Prosedur Karakterisasi Komposisi Kimia 1. Analisa Kadar Air (SNI ) Kadar Air (%) = A B x 100% C

LAMPIRAN A PROSEDUR ANALISIS

BAB III MATERI DAN METODE. Kimia dan Gizi Pangan, Departemen Pertanian, Fakultas Peternakan dan

BAB III METODE PENELITIAN

LAMPIRAN A PROSEDUR ANALISIS

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian melalui eksperimen di bidang Ilmu Teknologi Pangan.

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telahdilakukan dilaboratorium Teknologi Pasca Panen

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan bulan Februari sampai Mei 2016 di Laboratorium. Peternakan, Unversitas Muhammadiyah Malang.

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian Jurusan

III. BAHAN DAN METODE

MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian Materi Prosedur Pembuatan MOL Tapai dan Tempe Pencampuran, Homogenisasi, dan Pemberian Aktivator

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Instrumen Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA Universitas Pendidikan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia Analitik, laboratorium

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan

III. BAHAN DAN METODE. Analisis kimia dilakukan di Laboratorium Tanah, dan Laboratorium Teknologi Hasil

BAB III METODE PENELITIAN. ayam broiler terhadap kadar protein, lemak dan bobot telur ayam arab ini bersifat

METODE Waktu dan Tempat Bahan dan Alat Tahapan Penelitian

BAB III METODE I II III BKK1 U1 U2 U3 BKH2 U1 U2 U3 BKK3 U1 U2 U3 BKH4 U1 U2 U3 BKK5 U1 U2 U3 BKH6 U1 U2 U3 BKHKK7 U1 U2 U3 BKHKK8 U1 U2 U3

III. METODOLOGI PENELITIAN. Universitas Muhammadiyah Malang, Laboratorium Bioteknologi Universitas

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan berdasarkan bagan alir yang ditunjukkan pada gambar 3.1

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Industri Rumah Tangga Produksi Kelanting MT,

MATERI DAN METODE PENELITIAN

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian akan dilaksanakan pada bulan November 2016 di Laboratorium

Kadar air (%) = B 1 B 2 x 100 % B 1

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan April 2013 sampai Agustus 2014 di

Atas kesediaan Bapak/Ibu saya ucapkan terima kasih.

3. MATERI DAN METODE. Gambar 2. Alat Penggilingan Gabah Beras Merah. Gambar 3. Alat Penyosohan Beras Merah

BAHAN DAN METODE. Laboratorium Teknologi Pangan Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Lampiran 1. Prosedur Analisis Karakteristik Pati Sagu. Kadar Abu (%) = (C A) x 100 % B

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. pembuatan vermikompos yang dilakukan di Kebun Biologi, Fakultas

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam pembuatan dan analisis kualitas keju cheddar digunakan peralatan

BAB III MATERI DAN METODE. Pertanian, Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas Diponegoro. Waktu

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan November Desember 2016 di

III. METODE PENELITIAN. laboraturium Nutrisi Peternakan, Fakultas Pertanian Peternakan, Universitas

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan November 2016 Mei 2017 di

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini digunakan berbagai jenis alat antara lain berbagai

BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian pendahuluan dilaksanakan pada bulan Februari 2017 dan

BAHAN DAN METODA. Penelitian dilakukan pada bulan Juli 2013 di Laboratorium Teknologi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada September Oktober Pengambilan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Teknologi Pangan Jurusan Teknologi

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan pada Bulan Mei sampai Agustus 2015 di

BAB III METODE PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan

III. METODE PENELITIAN. Pengolahan dan pengambilan sampel pasta biji kakao (pasta cocoa)

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Teknologi Hasil Pertanian Politeknik

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

III. METODELOGI PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Ilmu dan Teknologi Pangan (ITP)-Fakultas Perrtanian-Peternakan Universitas Muhammadiyah Malang. Penelitian dilaksanakan mulai pada bulan Februari 2017 sampai dengan Oktober 2017. 3.2 Alat dan Bahan 3.2.1 Alat Alat-alat yang digunakan dalam pembuatan es krim adalah timbangan, pisau, baskom, sendok kayu, panci, alat pemanas (kompor), ayakan, mixer, cup, parut, kain saring, mesin es krim, lemari es (refrigerator). Sedangkan peralatan yang digunakan dalam analisa kimia antara lain: backer glass, gelas ukur, corong, sentrifugasi, kain saring (kain kas), erlenmeyer, tabung reaksi, soxhlet, cawan petri, kuvet, rak tabung, pipet ukur, bola hisap, cawan, oven, desikator, hot plate, waterbath, desikator, lemari asam, timbangan analitik (Mettler AE 160), kertas saring, spektrofotometer merk Genesys 20, ph meter merk WTW tipe ph 315i, evaporator, labu lemak, labu kjedahl, dan labu destilasi. 3.2.2 Bahan Bahan-bahan yang digunakan pada penelitian kali ini ialah rimpang jahe dari 2 varietas jahe yaitu jahe emprit dan jahe gajah yang berumur 4 bulan dan diperoleh dari Pasar Batu, air, susu bubuk skim, susu bubuk full krim, bahan pengemulsi CMC (Carboxy Methyl Celulose), gula pasir, garam,aquades, DPPH,etanol 96%, H 2 SO 4, HCL, luff scruf, KI, petrolium benzen, katalisator, 31

32 Asam borat, NaOH 50%, K 2 Cr 2 O 1,etanol 96%, K 2 SO 4, dan bahan kimia untuk analisa diperoleh dari Laboratorium Ilmu dan Teknologi Pangan. 3.3 Rancangan Percobaan Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dalam bentuk faktorial dengan dua faktor, yaitu : Faktor I.Varietas Jahe J 1 = Jahe Emprit J 2 =Jahe Gajah Faktor II. Konsentrasi Penambahan ekstrak jahe E 1 = es krim dengan penambahan ekstrak jahe sebanyak 2,5% dari 30 gr es krim E 2 = es krim dengan penambahan ekstrak jahe sebanyak 5% dari 30 gr es krim E 3 = es krim dengan penambahan ekstrak jahe sebanyak 7,5% dari 30 gr es krim Setelah dikombinasikan terdapat 6 (enam) kombinasi perlakuan, dibandingkan dengan perlakuan kontrol, yaitu tanpa penambahan ekstrak jahe, sehingga menjadi 7 perlakuan dengan 3 kali ulangan. Tabel 5. Kombinasi Perlakuan Konsentrasi Ekstrak Jahe Varietas Jahe Jahe Emprit (J 1 ) Jahe Gajah (J 2 ) E 1 2,5% J 1 E 1 J 2 E 1 E 2 5% J 1 E 2 J 2 E 2 E 3 7,5% J 1 E 3 J 2 E 3 Keterangan : E0 = Es krim dengan penambahan ekstrak jahe 0 % atau tanpa penambahan ekstrak jahe ( kontrol)

33 J 1 E 1 = Es krim dengan penambahan ekstrak jahe emprit sebanyak 2,5% J 1 E 2 = Es krim dengan penambahan ekstrak jahe emprit sebanyak 5% J 1 E 3 = Es krim dengan penambahan ekstrak jahe emprit sebanyak 7,5% J 2 E 1 = Es krim dengan penambahan ekstrak jahe gajah sebanyak 2,5% J 2 E 2 = Es krim dengan penambahan ekstrak jahe gajah sebanyak 5% J 2 E 3 = Es krim dengan penambahan ekstrak jahe gajah sebanyak 7,5% 3.4 Prosedur Penelitian Pada penelitian ini dilakukan 2 tahap, yakni pada tahap pertama melakukan ekstraksijahe dengan metode evaporasi dan ekstrak jahe secara langsung dari 2 varietas jahe yaitu jahe emprit dan jahe gajah. Selanjutnya pada tahap kedua mengaplikasikan ekstrak jahe sebagai senyawa antioksidan pada es krim. Aplikasi ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh efektivitas antioksidan jahe serta mengetahui stabilitas antioksidan jahe dalam produk es krim. 3.4.1 Penelitian Tahap I Penelitian pada tahap satu ini diawali dengan persiapan bahan baku yang bertujuan untuk mempersiapkan bahan-bahan yang akan diaplikasikan dalam penelitian. Penelitian tahap ini menyiapkan ekstrak dari 2 macam jahe yaitu jahe emprit dan jahe gajah dengan metode ekstraksi jahe yaitu dengan ekstraksi metode evaporasi, yang nantinya akan diaplikasikan sebagai senyawa antioksidan serta membentuk cita rasa pada es krim. Bahan baku jahe diperoleh dari pasar di kota Batu. Jahe selanjutnya dibersihkan, Jahe yang diambil adalah pada bagian rimpang yang masih segar. Rimpang jahe dibersihkan kemudian di hancurkan dan disaring untuk diambil ekstrak jahenya yang kemudian diekstraksi dengan metode evaporasi, selanjutnya ditambahkan dalam campuran pembuatan es krim.

34 3.4.2 Penelitian Tahap II Penelitian tahap kedua ini yaitu mengaplikasikan ekstrak jahe dari tahap pertama dengan berbagai konsentrasi pada pembuatan es krim sebagai senyawa antioksidan. 3.5 Pelaksanaan Penelitian Tahapan atau prosedur proses aplikasi ekstrak jahe sebagai senyawa antioksidan pada es krim ialah sebagai berikut : 3.5.1 Ekstraksi Jahe Tahapan dalam membuat ekstrak jahe yakni dengan mencuci rimpang jahe kemudian menghancurkannya dan menyaring dengan menggunakan kertas saring. Selanjutnya dilakukan proses maserasi kurang lebih selama 24 jam untuk mendapatkan filtrate murni. Hasil dari ekstraksi langsung yaitu berupa ekstrak segar jahe yang kemudian dilakukan evaporasi. Tahapan dalam membuat ekstrak jahe dengan metode evaporasi yaitu sebagai berikut : 1. Menimbang rimpang jahe sebanyak 60 gram. 2. Membersihkan dan melakukan pengecilan ukuran dengan memarut. 3. Menyaring dengan kain saring. 4. Menambahkan pelarut aquades 300 ml. 5. Mencampurkan dan melakukan pengadukan dengan menggunakan magnetik stirer selama 1 jam dan diekstraksi secara maserasi selama 24 jam. 6. Hasil ekstraksi disaring menggunakan kertas saring whatman no.42. 7. Filtat yang diperoleh dipekatkan dengan menggunakan Rotary Evaporator suhu 42 0 C dengan kecepatan 70 rpm hingga volume mencapai 1/5 bagian dari volume semula.

35 3.5.2 Pembuatan Es Krim Tahapan dalam pembuatan es krim yaitu sebaga berikut : 1. Mencampurkan dan menghaluskan semua bahan yaitu gula, garam, CMC, susu bubuk skim, susu bubuk full cream dan air dengan menggunakan mesin es krim. 2. Menambahkan ekstrak jahe Emprit dan jahe gajah dengan konsentrasi masingmasing sebanyak 2,5%, 5% dan 7,5%. 3. Melakukan homogenisasi adonan dengan ekstrak jahe yang ditambahkan. 4. Membekukan es krim tahap pertama (Aging) pada suhu-10 C selama 3 jam. 5. Melakukan proses mixer pertama selama 15 menit. 6. Membekukan adonan tahap kedua pada suhu -10 C selama 12 jam. 7. Melakukan Proses mixer kedua selama 15 menit. 8. Mengemas dalam wadah cup plastik. 9. Membekukan es krim pada freezer dengan suhu -12 C. 3.5.3 Prosedur Analisa Fisik 3.5.3.1 Analisa Daya Kembang (Overrun) (Idris, 1992) 1. Menimbang wadah es krim yang mempunyai berat tertentu. 2. Memasukkan (ice cream mix) ICM sampai mencapai volume tertentu (misalnya 100 ml) kemudian menimbang. 3. Mengolah ICM sesuai dengan prosedur penelitian. 4. Menyiapkan wadah es krim dengan wadah yang sama dan menimbang. 5. Memasukkan ICM yang telah diolah ke dalam wadah tersebut dan membekukan.

36 6. Setelah membekukan, meratakan permukaan es krim dalam wadah sehingga volumenya tinggal 100 ml. 7. Menghitung overrun dengan persamaan sebagai berikut : %Overrun = Volume Akhir Volume Awal x 100% Volume Awal 3.5.3.2 Analisa Kecepatan Leleh (Nelson and Trout, 1965) 1. Mengukur suhu dan kelembaban ruangan. 2. Mengambil sebagian es krim dari ice maker dengan menggunakan skop es krim sehingga memperoleh sampel yang berat seseragam mungkin kurang lebih 100 gram dan memasukkan ke cawan petri kemudian membekukan dalam freezer selama 24 jam. 3. Mengambil sampel dari freezer dan meletakkan pada suhu kamar dan membiarkan sampai semua sampel meleleh. 4. Mencatat waktu yang dibutuhkan sampai semua sampel meleleh dan selanjutnya menganalisa secara statistik. 3.5.4 Prosedur Analisa Kimia 3.5.4.1 Kadar Air Adapun prosedur analisa dalam penelitian Kadar air (Sudarmaji et al., 2007) sebagai berikut : 1. Mencuci botol timbang kemudian dikeringkan dalam oven selama 1 jam pada suhu 105-110ºC. Kemudian mengambilnya dan mendinginkannya dalam desikator selama 15 menit kemudian ditimbang dan dicatat beratnya. 2. Mengambil dan menimbang sampel sebanyak 2 gram.

37 3. Memasukkan sampel ke dalam botol timbang selanjutnya dikeringkan dalam oven dengan suhu 105-110ºC selama 4-6 jam. 4. Mendinginkan dalam desikator dan menimbang masanya. Kadar air = Dimana : a= berat dekstrin awal (g) b= berat dekstrin setelah dikeringkan (g) 3.5.4.2 Analisa Aktivitas Antioksidan Mengunakan Metode DPPH (Tamrin,2012) 1. Menghancurkan dan timbang bahan dengan perbandingan antara bahan dan pelarut yaitu 1:5. 2. Mengekstrak bahan dengan pelarut aquades kemudian dihomogenkan dengan menggunakan stiler selama 1 jam dan mengendapkan larutan selama 24 jam. 3. Menyaring larutan dengan kertas whatman no.42. 4. Memekatkan larutan menggunakan evaporator sampai kering yang sebelumnya telah diketahui berat kosong botol evaporator. 5. Menimbang berat kering ekstrak dan menambahkan etanol 99% hingga didapati ekstrak dengan kadar 200 ppm. 6. Membuat larutan DPPH 7,5765x10-5 mol dalam etanol absolute. 7. Mengambil larutan DPPH sebanyak 1 ml dan menambahkan dengan 3 ml air suling. 8. Menera absorbansinya pada panjang gelombang 519 nm, maka akan diperoleh absorbansi sebesar 0,8.

38 9. Untuk menera sampel ambil 1 ml antioksidan ditambahkan 3 ml larutan DPPH. Campuran digojog dan ditera dengan spektrofotometer pada panjang gelombang 519 nm. 10. Menghitung antioksidan dengan rumus: %Aktivitas antioksidan = Konrol sampel x100% Absorbansi Sampel 3.5.4.3 Uji Kadar Protein Dengan Metode Kjeldhal ( Sudarmadji et al., 2007) 1. Menimbang sampel sebanyak 0,5 gram. 2. Memasukkan ke dalam labu kjeldhal 100 ml. 3. Menambahkan 2 gram campuran selenium dan 10 ml H 2 SO 4 pekat, kemudian dilekakkan di atas pemanas listrik sampai mendidih dan larutan menjadi jernih kehijau-hijauan (sekitar 2 jam pada suhu 42 0 C). 4. Sampel dibiarkan dingin, kemudian encerkan dan masukkan ke dalam labu ukur 100 ml. Lalu ditambah sampai tanda tera. 5. Larutan sebanyak 5 ml dipipet dan masukkan ke dalam alat penyuling, kemudian ditambahkan 5 ml NaOH 30% dan beberapa tetes indikator pp, lalu disuling selama 10 menit, sebagai penampung digunakan 10 ml larutan asam borat 2 % yang telah dicampur indikator. 6. Ujung pendingin dibilas dengan air suling, lalu dititrasi dengan HCl 0,01N. 7. Menghitung persen protein. Persen protein dihitung dengan rumus : % Protein = Keterangan : W : Bobot Cuplikan.

39 V1 V2 N : Volume HCl 0,01 N dipergunakan penitiran contoh/sampel. : Volume HCl, penitiran blanko. : Normalitas HCl. F.k : Protein dari makanan secara umum 6,25. F.p : Faktor pengenceran. 3.5.4.4 Analisa Kadar Lemak Metode Soxhlet (Sudarmadji et al., 1997) 1. Menyiapkan sampel 2 gr, menambahkan 4 ml etanol 965, menambahkan lagi HCl 10 ml (25 HCl + 11 Aquades). Sebelumnya menyiapkan cawan porselin yang kosong kemudian menimbang beratnya. 2. Meletakkan ke dalam water bath pada suhu 70 C selama 30-40 menit, kemudian menambahkan ethanol 10 ml. 3. Mendinginkan, kemudian menambahkan dengan petrolium eter sebanyak 25 ml kemudian vortek selama 1 menit. 4. Memasukkan kedalam corong pisah, kemudian terjadi 2 lapisan. Untuk lapisan atas diambil sedangkan untuk lapisan bawah dibuang. 5. Memasukkan ke dalam corong pisah dengan menambahkan petrolium eter sebanyak 15 ml. Pada perlakuan ini dilakukan sekali lagi. 6. Mengeringkan cawan porselin ke dalam oven kemudian menimbang 7. Kadar lemak dihitung dengan rumus : Keterangan : W : Bobot contoh dalam gram W1 W2 : Bobot labu lemak sebelum ekstraksi, dalam gram : Bobot labu lemak sesudah ekstraksi, dalam gram

40 3.5.5 Uji Organoleptik (Rahayu, 2001) Uji organolaptik yang dilakukan meliputi kenampakan, rasa dan tekstur. Pengujian menggunakan uji skala hedonik yang terdiri dari 5 nilai dengan 5 pernyataan dapat dilihat padatabel 6. Tabel. 6 Skor Organoleptik Skor Rasa Aroma Warna Tekstur 1 Sangat tidak enak Sangat tidak enak Sangat tidak menarik Sangat tidak halus 2 Tidak enak Tidak enak Tidak menarik Tidak halus 3 Cukup Enak Cukup Enak Cukup menarik Cukup halus 4 Enak Enak Menarik Halus 5 Sangat Enak Sangat Enak Sangat menarik Sangat halus Pengujian dilakukan dengan memberikan sampel secara acak 7 macam sampel yang masing masing telah diberi kode yang berbeda kepada 30 panelis. Selanjutnya panelis diminta memberi penilaian terhadap sampel sesuai skala hedonik yang ada. 3.5.6 Analisis Data Data yang diperoleh akan dianalisa sidik ragam dengan menggunakan uji t untuk analisa aktivitas antioksidan dan unttuk analisa fisiko kimia data diperoleh dari sidik ragam menggunakan F tabel jika terdapat perbedaan secara nyata akan dilanjutkan dengan uji DMRT (Duncan s Multiple Range Test) guna menentukan level terbaik dari masing-masing.

41 Jahe Emprit dan Jahe Gajah Pencucian Penghancuran Penimbangan Penambahan Aquades300 ml Pengadukan Pendiaman selama 24 jam Penyaringan Ampas Filtrat Proses evaporasi dengan suhu 40 0 C dengan kecepatan 70 rpm Ekstrak jahe Emprit dan ekstrak jahe Gajah Gambar 3. Diagram Alir Pembuatan Ekstrak Jahe (Silvana (modifikasi), 2010)

42 Susu Skim 8,34%, Susu full krim 8,34%, garam 0,1%, gula 15,46%, air 67% Pencampuran bahan Mixing (15 menit) Aging (-10ºC 3 jam) CMC 0,4 % Ekstrak jahe 2,5%, 5%, 7,5% Mixer (15 menit) Aging (-10ºC12 jam) Mixer 2 (15 menit) Pengemasan Penyimpanan (-12 ºC) Analisis: -Kecepatan leleh -Organoleptik *Rasa *Aroma *Tekstur *Warna Es krim Analisis : -Kadar air -Kadar Lemak -Kadar protein -Aktivitas antioksidan -Daya kembang Gambar 4. Diagram Alir Pembuatan Es Krim (Harris, 2011)