RESPON PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN WORTEL (Daucus carota L.) AKIBAT PEMBERIAN URIN KELINCI

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH KONSENTRASI DAN FREKUENSI PEMBERIAN PUPUK URIN KELINCI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TOMAT

PERTUMBUHAN DAN HASIL BAWANG DAUN (Allium fistulosum L.) VARIETAS LINDA AKIBAT PEMBERIAN PUPUK KANDANG AYAM DAN PUPUK UREA

PENINGKATAN MUTU DAN HASIL TANAMAN TOMAT (Lycopersicum esculentum Mill.) DENGAN PEMBERIAN HORMON GA3. Oleh :

PENGARUH DOSIS PUPUK ANORGANIK NPK MUTIARA DAN CARA APLIKASI PEMUPUKAN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN MENTIMUN

PENGARUH KONSENTRASI PUPUK ORGANIK CAIR DAN MACAM VARIETAS TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.

STUDY TENTANG TIGA VARIETAS TERUNG DENGAN KOMPOSISI MEDIA TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN

Pengaruh Waktu Panen dan Pemberian Pupuk Organik Terhadap Hasil Tanaman Wortel (Daucus carota L.)

PERTUMBUHAN DAN HASIL BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.) YANG DIBERI PUPUKKANDANG AYAM DENGAN KERAPATAN TANAM BERBEDA

SKRIPSI PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN TOMAT

PENGARUH KERAPATAN DAN KEDALAMAN TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KACANG HIJAU (Vigna radiata L.)

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.) PADA PEMBERIAN HIDROGEL DAN FREKUENSI PENYIRAMAN DENGAN SISTEM VERTIKULTUR SKRIPSI

RESPON PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI SAWI ( Brassica juncea L ) TERHADAP PEMBERIAN URINE KELINCI DAN PUPUK GUANO

PENGARUH BEBERAPA JENIS URIN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL BEBERAPA VARIETAS TOMAT (Lycopersicum esculentum Mill.)

RESPOMS PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI SAAWI (Brassica Juncea. L) TERHADAP INTERVAL PENYIRAMAN DAN KONSENTRASILARUTAN PUPUK NPK SECARA HIDROPONIK

PENGARUH PENGGUNAAN PUPUK KANDANG DAN NPK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KACANG TANAH

Penggunaan Pupuk pada Tanaman Bawang Merah

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.) VARIETAS TUK-TUK TERHADAP JARAK TANAM DAN DOSIS PUPUK KCl

Pengaruh BAP ( 6-Benzylaminopurine ) dan Pupuk Nitrogen terhadap Pertumbuhan dan Produksi Bawang Merah (Allium ascalonicum L.)

KAJIAN PENGGUNAAN PUPUK BIOURIN SAPI DAN PUPUK ANORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN BAWANG DAUN (Allium fistulosum L.)

RESPONS PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BAWANG SABRANG (Eleutherine americana Merr) TERHADAP PEMBELAHAN UMBI DAN PERBANDINGAN MEDIA TANAM ABSTRACT

PENGARUH KONSENTRASI DAN INTERVAL APLIKASI EKSTRAK DAUN INSULIN (Thitonia difersifolia) TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL BAWANG MERAH

PENGARUH PUPUK ORGANIK CAIR (POC) LIMBAH TERNAK DAN LIMBAH RUMAH TANGGA PADA TANAMAN KANGKUNG (Ipomoea reptans Poir) Oleh : Sayani dan Hasmari Noer *)

Pengaruh Konsentrasi dan Waktu Penyemprotan Pupuk Organik Cair Super ACI terhadap Pertumbuhan dan Hasil Jagung Manis

Jurnal Agroekoteknologi. E-ISSN No Vol.4. No.1, Desember (560) :

Jurnal Cendekia Vol 12 No 1 Januari 2014 ISSN

PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN TOMAT (Lycopersicum esculentum Mill.) PADA BERBAGAI PERSENTASE NAUNGAN

Pengaruh Jenis Media Tanam Dan Konsentrasi Nutrisi Terhadap Pertumbuhan Awal Tomat (Lycopersicum Esculentum Mill) Pada Sistem Hidroponik

PENGARUH VOLUME PEMBERIAN AIR DAN KONSENTRASI PUPUK DAUN TERHADAP PERTUMBUHAN VEGETATIF TANAMAN ANGGREK Dendrobium undulatum

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BEBERAPA AKSESI BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.) LOKAL HUMBANG HASUNDUTAN PADA BERBAGAI DOSIS IRADIASI SINAR GAMMA

ISSN: AGRINEÇA, VOL. 12 NO. 1 JANUARI 2012 PENGARUH PUPUK ORGANIK CAIR DAN DOSIS URIN KELINCI PADA PERTUMBUHAN DAN HASIL BROCOLI

PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN MENTIMUN (Cucumis sativus L.) AKIBAT PERBEDAAN JARAK TANAM DAN JUMLAH BENIH PER LUBANG TANAM

PENGARUH BERBAGAI MACAM BOBOT UMBI BIBIT BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.) YANG BERASAL DARI GENERASI KE SATU TERHADAP PRODUKSI

PENGARUH DOSIS PUPUK KANDANG SAPI DAN PUPUK NITROGEN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KANGKUNG DARAT (Ipomoea reptans. Poir)

RESPON TANAMAN BAWANG MERAH (Allium ascolonicum L. ) VARIETAS TUK TUK TERHADAP PENGATURAN JARAK TANAM DAN KONSENTRASI PUPUK ORGANIK CAIR NASA

Jurnal Viabel Pertanian Vol. 11 No.1 Mei 2017 p-issn: e-issn: Blitar,

169 ZIRAA AH, Volume 35 Nomor 3, Oktober 2012 Halaman ISSN

PENGARUH PUPUK NPK DGW COMPACTION DAN PUPUK KANDANG SAPI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN CABAI MERAH BESAR (Capsicum annuum L.

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.) DENGAN PEMBERIAN VERMIKOMPOS DAN URIN DOMBA

RESPONS PERTUMBUHAN BIBIT KAKAO (Theobroma cacao L.) TERHADAP PEMBERIAN ABU JANJANG KELAPA SAWIT DAN PUPUK UREA PADA MEDIA PEMBIBITAN SKRIPSI OLEH :

Aplikasi Pupuk Kandang dan Pupuk SP-36 Untuk Meningkatkan Unsur Hara P Dan Pertumbuhan Tanaman Jagung (Zea mays L.) di Tanah Inceptisol Kwala Bekala

RESPON PERTUMBUHAN PRODUKSI TANAMAN JAGUNG TERHADAP FREKUENSI PEMUPUKAN PUPUK ORGANIK CAIR DAN APLIKASI PUPUK DASAR NPK SKRIPSI

ISSN X Jurnal AGROTEK Vol 5, No 6 April 2017

PENGARUH PUPUK KANDANG KELINCI DAN PUPUK UREA TERHADAP KETERSEDIAAN N TOTAL PADAPERTUMBUHAN TANAMAN JAGUNG

Respon Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Jagung Terhadap Frekuensi Pemberian Pupuk Organik Cair dan Aplikasi Pupuk NPK

RESPONS PERTUMBUHAN BIBIT KAKAO (Theobroma cacao L.) TERHADAP BEBERAPA KOMPOSISI KOMPOS KULIT BUAH KAKAO DENGAN SUBSOIL ULTISOL DAN PUPUK DAUN

SKRIPSI OLEH : RIRI AZYYATI / BUDIDAYA PERTANIAN DAN PERKEBUNAN

EFEK KOMBINASI DOSIS PUPUK N P K DAN CARA PEMUPUKAN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL JAGUNG MANIS. Jumini, Nurhayati, dan Murzani

Volume 11 Nomor 2 September 2014

PENGARUH INTERVAL PENYIRAMAN AIR TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL BEBERAPA VARIETAS TOMAT (Lycopersicum esculentum Mill.)

RESPON PERTUMBUHAN DAN HASIL KACANG TANAH PADA APLIKASI DOSIS PUPUK ORGANIK PADAT DAN CAIR

PENGARUH PUPUK KANDANG KELINCI DAN PUPUK NPK (16:16:16) TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT KAKAO (Theobroma cacao L.)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

SKRIPSI. Oleh : ERNIKA SEPTYMA BR PARDEDE/ AGROEKOTEKNOLOGI - BPP

Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Tomat Kultivar Intan dan Mutiara pada Berbagai Jenis Tanah

PENGARUH JENIS DAN DOSIS PUPUK KANDANG TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KROKOT LANDA (Talinum triangulare Willd.)

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BAWANG MERAH DENGAN PENGOLAHAN TANAH YANG BERBEDA DAN PEMBERIAN PUPUK NPK

PENGARUH KONSENTRASI DAN FREKUENSI APLIKASI EFFECTIVE MICROORGANISMS-4 (EM-4) TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN SAWI (Brassica juncea L.

KARYA ILMIAH TENTANG. Oleh SUSI SUKMAWATI NPM

RESPON TANAMAN SAWI (Brassica juncea L.) TERHADAP PEMBERIAN KOMPOS SAMPAH KOTA

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.) DENGAN PEMBERIAN VERMIKOMPOS DAN URINE DOMBA ABSTRACT

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan selama 3 bulan pada bulan Sebtember - Desember

PENGARUH URINE SAPI TERFERMENTASI DENGAN DOSIS DAN INTERVAL PEMBERIAN YANG BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN SAWI (Brassica juncea L.

PENGARUH JENIS PUPUK KANDANG DAN JARAK TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN JAGUNG MANIS (Zea mays L. var. saccharata Sturt) SKRIPSI

53 ZIRAA AH, Volume 27 Nomor 1, Pebruari 2010 Halaman ISSN

PENGARUH PEMBERIAN BIO URIN SAPI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KEDELAI (Glycine max (L.) Merrill).

PENGARUH DUA JENIS PUPUK ORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN MENTIMUN (Cucumis sativa L.) YANG DI TANAM PADA MEDIA GAMBUT DAN TANAH MINERAL

TANGGAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI KACANG TANAH (Arachis hypogaea L.) TERHADAP DOSIS PUPUK KALIUM DAN FREKUENSI PEMBUMBUNAN SKRIPSI OLEH :

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI KAILAN (Brassica oleraceae Var. acephala) PADA BERBAGAI MEDIA TANAM DAN PEMBERIAN PUPUK SKRIPSI

LAPORAN PENELITIAN. KAJIAN PEMBERIAN BAHAN ORGANIK DAN PUPUK HAYATI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASILTANAMAN CABE MERAH (Capsicum annum L)

Pengaruh Jarak Tanam dan Ukuran Umbi Bibit terhadap Pertumbuhan dan Hasil Kentang Varietas Granola untuk Bibit

PENGARUH PENGOLAHAN TANAH DAN DOSIS PUPUK NPK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KEDELAI

Respons Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Semangka (Citrullus vulgaris Schard.) terhadap Pemberian Giberelin dan Pupuk TSP

PENGARUH KOMBINASI TAKARAN PUPUK UREA DAN SP-36 TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL BAWANG DAUN (Allium fistulosum L,) Alumni Fakultas Pertanian 2)

I. PENDAHULUAN. cruciferae yang mempunyai nilai ekonomis tinggi. Sawi memiliki nilai gizi yang

E-JURNAL ARSITEKTUR LANSEKAP ISSN: VOL. 3, NO. 1, APRIL 2017

Alamat korespondensi :

PENGARUH PEMBERIAN AIR DAN PUPUK KANDANG SAPI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN JAGUNG MANIS (Zea mays saccharata Sturt L.)

PENGARUH DOSIS PUPUK KANDANG AYAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL MENTIMUN

Peran Media Tanam dan Dosis Pupuk Urea, SP36, KCl Terhadap Pertumbuhan Tanaman Bawang Daun (Allium fistulosum L.) dalam Polybag. Oleh: Susantidiana

RESPON TANAMAN SELADA (Lactuca sativa L.) MENGGUNAKAN BEBERAPA JENIS PUPUK ORGANIK DENGAN DUA KALI PENANAMAN SECARA VERTIKULTUR

Respons Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Ubi Jalar (Ipomoea batatas L.) Terhadap Pemberian Pupuk Bokashi dan Frekuensi Pembumbunan

PENGARUH PENGGUNAAN MIKRO ORGANISME LOKAL LIMBAH RUMAH TANGGA DAN NPK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KACANG HIJAU (Vigna radiata L)

Respons Pertumbuhan Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) Terhadap Aplikasi Mulsa dan Perbedaan Jarak Tanam

Vol 3 No 1. Januari - Maret 2014 ISSN :

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. dengan ketinggian tempat ± 25 di atas permukaan laut, mulai bulan Desember

PENGARUH PEMBERIAN NITROGEN DAN KOMPOS TERHADAP KOMPONEN PERTUMBUHAN TANAMAN LIDAH BUAYA (Aloe vera)

UJI EFISIENSI PUPUK MAJEMUK DAN PUPUK TUNGGAL TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN TERUNG (Solanum melongena, L) PADA TANAH GAMBUT DAN MINERAL

PUPUK ORGANIK CAIR DAN PUPUK KANDANG AYAM BERPENGARUH KEPADA PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI KEDELAI ( Glycine max L. )

ABSTRAK. Oleh. Mitra Suri. Penanaman tomat memerlukan teknik budidaya yang tepat. Aplikasi pemberian

RESPONS TANAMAN KEDELAI TERHADAP PEMBERIAN PUPUK FOSFOR DAN PUPUK HIJAU PAITAN

Respons Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Selada (Lactuca sativa L.) Terhadap Pemberian Pupuk Organik Cair Urin Kambing Pada Beberapa Jarak Tanam

PENGARUH JARAK TANAM DAN FREKUENSI PENYIANGAN GULMA PADA PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN BAWANG MERAH (Allium ascalonicum)

UPAYA MENINGKATKAN KUALITAS BOKASHI MELALUI PEMBERIAN CANGKANG TELUR, ABU DAPUR, DAN URINE SAPI SERTA PENERAPANNYA DALAM BUDIDAYA SAWI SECARA ORGANIK

Respons Pertumbuhan dan Hasil Sorgum (Sorghum bicolor (L.) Moench) Terhadap Jarak Tanam dan Waktu Penyiangan Gulma

Pengaruh Populasi Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.) dan Jagung (Zea mays L.) terhadap Pertumbuhan dan Produksi Pada Sistem Pola Tumpang Sari

PERTUMBUHAN DAN HASIL BAWANG DAUN (Allium Fistulosum L.) PADA BERBAGAI DOSIS PUPUK KANDANG AYAM

RESPON PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN SAWI (Brassica juncea L.) TERHADAP PENGGUNAAN PUPUK ANORGANIK CAIR

PENGARUH KOMPOSISI MEDIA TANAM DAN KONSENTRASI PUPUK DAUN NU-CLEAR TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN STRAWBERRY

Vol 2 No. 1 Januari - Maret 2013 ISSN :

SKRIPSI Disusun oleh : Rifqi Maulana NIM : PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS MURIA KUDUS

Transkripsi:

RESPON PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN WORTEL (Daucus carota L.) AKIBAT PEMBERIAN URIN KELINCI Kiki Zakiah 1, Wahid Erawan 2, Muna Rahmat 2 1) Dosen Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Garut 2) Dosen Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Garut 3) Mahasiswa Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Garut E-mail : kikizakiah@uniga.ac.id ABSTRAK Percobaan dilaksanakan di Kampung Barukai Kecamatan Cisurupan Kabupaten Garut dengan ketinggian 1100 meter di atas permukaan laut dengan nilai reaksi tanah 5,63. Percobaan dilaksanakan pada bulan Agustus sampai November 2017. Tujuan penelitian adalah mengetahui interaksi antara konsentrasi dan frekuensi aplikasi urin kelinci terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman wortel. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah eksperimental dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) pola faktorial 4 x 3 dengan 3 kali ulangan. Faktor pertama konsentrasi (m) terdiri dari empat taraf perlakuan, yaitu: m1 = 10 ml/liter air, m2 = 20 ml/liter air, m3 = 30 ml/liter air, m4 = 40 ml/liter air. Faktor kedua frekuensi aplikasi urin kelinci (r) terdiri dari tiga taraf perlakuan, yaitu: r1 = 2 kali, r2 = 4 kali, r3 = 6 kali. Hasil penelitian menunjukan terjadi interaksi antara konsentrasi dan frekuensi aplikasi urin kelinci terhadap panjang buah pada 90 HST. Secara mandiri, konsentrasi urin kelinci 40 ml/liter air menunjukan pengaruh terbaik terhadap tinggi tanaman, bobot buah tanaman dan bobot tanaman per plot. Sementara frekuensi aplikasi urin kelinci sebanyak 6 kali menunjukan pengaruh terbaik pada bobot buah tanaman dan bobot buah per plot.. Kata kunci: Frekuensi aplikasi, Urin kelinci, Wortel ABSTRACT The experiment was conducted in Barukai village Cisurupan, Garut. The area s height is 1100 meters above sea level, with soil reaction 5.63. The experiment conducted from August to November 2017. The aim of the research was to find out the effect of various concentrations and frequency of rabbit urine application on growth and yield of carrot. The experiment used was Randomited Block Design (RAK) factorial with three replications. The first factor was concentrations of rabbit urine (m) consists of four levels: m1 = 10 ml/liter water, m2 = 20 ml/liter water, m3 = 30 ml/liter water, m4 = 40 ml/liter water. The second factor was frequency of rabbit urine application (r) consists of three : r1 = 2 times, r 2 = 4 times, r 3 = 6 times. The results of the study showed that was an interaction between various concentrations and frequency of rabbit urine application to length of fruit at 90 DAP. Independently, the concentration 40 ml/liter water shows the 130

best effect on the height of the plant, weight of fruit and weight of fruit per plot. Meanwhile, frequency of rabbit urine 6 times gave the best result to weight of fruit and weight of fruit per plot. Key words: Frequency application, Rabbit urine, Carrot PENDAHULUAN Wortel termasuk ke dalam tanaman hortikultura yang banyak dibudidayakan dan digemari oleh masyarakat Indonesia. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik dan Direktorat Jenderal Hortikultura luas areal panen wortel nasional mencapai 29 ribu 32 ribu ha. Teknik budidaya yang tepat dalam rangka meningkatkan produktivitas wortel nasional perlu diupayakan, mengingat peluang pasar wortel yang semakin luas dan beragam. Masyarakat Indonesia mengkonsumsi sayuran ini baik berupa umbi segar, umbi beku segar dan umbi muda segar (Badan Pusat Statistik dan Direktorat Jenderal Hortikultura, 2017). Pertumbuhan dan produksi tanaman wortel ditentukan oleh unsur hara yang diserap oleh tanaman tersebut. Salah satu upaya dalam meningkatkan produksi tanaman adalah melalui penambahan unsur hara pada tanaman melalui pemupukan. Mengingat semakin jenuhnya unsur hara pada tanah akibat pemupukan kimia dan penggunaan pestisida kimia, maka alternatif lain yang dapat dilakukan adalah dengan pemberian pupuk organik. Pupuk organik berdasarkan bentuknya terbagi menjadi dua, yaitu pupuk berbentuk padat dan cair. Pupuk organik cair adalah larutan yang sebagian besar atau seluruhnya terdiri atas bahan organik yang berasal dari sisa tanaman, kotoran hewan, dan kotoran manusia yang berbentuk padat dan mudah larut, serta berisi satu atau lebih pembawa unsur yang dibutuhkan tanaman (Hadisuwito, 2010). Pupuk organik cair memiliki kelebihan yaitu lebih efisien dalam transportasi dan pengaplikasiannya di lapangan bila dibandingkan dengan pupuk padat. Salah satu pupuk organik cair yang dapat digunakan adalah pupuk yang berasal dari urin kelinci. Urin kelinci selain mudah didapat, juga murah dan mengandung unsur hara terutama nitrogen (N). Unsur N diperlukan oleh tanaman untuk pembentukan bagian vegetatif tanaman, seperti daun, batang, dan akar serta 131

berperan vital pada saat tanaman melakukan fotosintesa serta sebagai pembentuk klorofil. Hasil penelitian Nugraheni dan Paiman (2010), menunjukan bahwa konsentrasi urin kelinci sebesar 3000 ppm memberikan pengaruh nyata berat segar tanaman, berat kering tanaman, berat kering daun, berat kering batang, dan berat kering akar. Frekuensi pemberian urin kelinci 9 kali berpengaruh pada berat kering tanaman, berat kering daun, berat kering batang dan berat kering akar. METODE PENELITIAN Percobaan dilaksanakan di Desa Cisurupan Kecamatan Cisurupan Kabupaten Garut dengan ketinggian tempat 1100 m dpl. Tanah yang digunakan merupakan Ordo Andisol dengan nilai reaksi tanah 5,63. Tipe curah hujan berdasarkan kriteria Schmidt and Ferguson (1951) adalah tipe curah hujan B, yaitu basah. Percobaan dilaksanakan dari bulan Agustus sampai November 2017. Bahan yang digunakan dalam percobaan adalah benih wortel (Daucus carota L.), pupuk kandang ayam, EM4 dan Pupuk Organik Cair Urin Kelinci. Alat-alat yang digunakan dalam percobaan ini adalah cangkul, tugal, timbangan dan alat tulis. Percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimental dengan Rancangan Acak Kelompok (RAK) pola faktorial 4x3 dengan tiga kali ulangan. Faktor pertama konsentrasi urin kelinci (m) dengan empat taraf yaitu m1 =10 ml/liter air; m2= 20 ml/liter air; m3= 30 ml/liter air; m4 = 40 ml/liter air. Faktor kedua frekuensi aplikasi (r) dengan 3 taraf, yaitu: r1= 2 kali; r2= 4 kali; r3= 6 kali. Terdapat 12 kombinasi taraf perlakuan, yang diulang 3 kali sehingga jumlah plot perlakuan yaitu 36 plot percobaan. HASIL DAN PEMBAHASAN Tinggi Tanaman Hasil analisis ragam menunjukkan tidak terjadi interaksi antara konsentrasi dan frekuensi aplikasi urin kelinci terhadap tinggi tanaman wortel pada umur 60 HST. Pengaruh mandiri dari konsentrasi dan frekuensi aplikasi urin kelinci disajikan pada Tabel 1. 132

Tabel 1. Tinggi Tanaman Umur 30, 45 dan 60 HST Konsentrasi Urin Kelinci Rata-rata Tinggi Tanaman (cm) 30 HST 45 HST 60 HST m1 = 10 ml/liter air 5.89 a 19.41 a 34.19 a m2 = 20 ml/liter air 6.41 a 19.93 a 38.00 a m3 = 30 ml/liter air 6.81 a 19.44 a 37.07 ab m4 = 40 ml/liter air 6.63 a 20.30 a 41.30 b Frekuensi Aplikasi r1 = 2 kali 6.56 a 19.67 a 36.53 a r2 = 4 kali 6.39 a 20.94 a 38.92 a r3 = 6 kali 6.36 a 18.68 a 37.47 a Keterangan : Angka rata-rata yang diikuti huruf yang sama pada setiap kolom, tidak berbeda nyata menurut Uji Jarak Berganda Duncan pada taraf nyata 5%. Angka rata-rata yang tersaji pada Tabel 1 menunjukan bahwa konsentrasi pupuk organik cair urin kelinci berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman pada periode pengamatan 60 HST. Pengamatan pada 30 HST dan pengataman 45 HST menunjukkan taraf faktor m1 tidak berbeda nyata dengan m2, m3 dan m4. Pengataman 60 HST menunjukkan taraf faktor m1 tidak berbeda nyata dengan m2 dan m3 tetapi berbeda nyata dengan m4. Perlakuan yang memberikan nilai tinggi tanaman terbaik terdapat pada perlakuan m4 yaitu sebesar 41.30 cm pada 60 HST. Pemberian pupuk organik cair urin kelinci 40 ml/liter air dapat memacu pertumbuhan tanaman paling optimal dibandingkan dengan perlakuan lain. Hal ini diduga, karena unsur nitrogen (N) yang terkandung di dalam pupuk organik cair urin kelinci diserap oleh akar dan digunakan untuk pertumbuhan secara keseluruhan, terutama pada batang, cabang, dan daun. Efek mandiri faktor perlakuan aplikasi urin kelinci menunjukan pengaruh yang nyata terhadap tinggi tanaman, kecuali pada pengamatan 30 HST. Pengamatan 30 HST, 45 HST dan 60 HST menunjukkan taraf faktor r1 tidak berbeda nyata dengan r3 dan r2. Berdasarkan hasil penelitian Simamora (2013) dan Djafar (2011), bahwa urin kelinci juga mampu mendukung pertumbuhan vegetatif yaitu tinggi tanaman. Berdasarkan hasil analisis urin kelinci yang digunakan diketahui nilai K2O yang 133

terdapat dalam urin tersebut sangatlah tinggi yaitu 2,70 %. Kalium berperan dalam melindungi tanaman agar tidak mudah rebah. Oleh sebab itu, dapat dipahami bahwa kenaikan tinggi tanaman wortel tersebut salah satunya dipengaruhi oleh urin kelinci tersebut. Diameter Batang Hasil analisis ragam menunjukkan tidak terjadi interaksi antara konsentrasi dan frekuensi aplikasi urin kelinci terhadap jumlah daun wortel, namun secara mandiri terjadi perbedaan yang nyata pada taraf perlakuan. Hasil analisis selanjutnya disajikan pada Tabel 2. Tabel 2. Diameter Batang Umur 90 HST Perlakuan Rata-rata Diameter Batang 90 HST (cm 2 ) Konsentrasi Urin Kelinci m1 = 10 ml/liter air 2.96 a m2 = 20 ml/liter air 3.02 a m3 = 30 ml/liter air 3.09 a m4 = 40 ml/liter air 3.16 a Frekuensi Aplikasi r1 = 2 kali 3.10 a r2 = 4 kali 2.98 a r3 = 6 kali 3.09 a Keterangan : Angka rata-rata yang diikuti huruf yang sama pada setiap kolom, tidak berbeda nyata menurut Uji Jarak Berganda Duncan pada taraf nyata 5%. Angka rata-rata yang tersaji pada Tabel 2 menunjukan bahwa konsentrasi pupuk organik cair urin kelinci tidak berpengaruh nyata terhadap diameter batang tanaman pada periode pengamatan 90 HST menunjukkan taraf faktor m1 berbeda nyata dengan m2, m3 dan m4. Hal ini disebabkan kandungan unsur hara pada pupuk cair urin kelinci kurang memenuhi kebutuhan tanaman sehingga diameter pada wortel pada setiap perlakuan tidak berbeda nyata. 134

Efek mandiri faktor perlakuan aplikasi urin kelinci menunjukan tidak berpengaruh nyata terhadap diameter batang pada setiap periode pengamatan. Pengamatan 90 HST taraf faktor r1 tidak berbeda nyata dengan r2 dan r3. Hal tersebut disebabkan oleh faktor cuaca yang dapat menyebabkan unsur hara mengalami denitrifikasi, sehingga berbagai frekuensi aplikasi tidak berbeda nyata. Jumin (2005) menyatakan suhu akan mempengaruhi proses fisiologis tanaman dalam hal pertumbuhan tanaman jika suhu tinggi dan kelembaban rendah menyebabkan terhambatnya penyerapan unsur hara karena transpirasi meningkat dan proses fotosintesis terhambat. Suhu udara yang terlalu tinggi akan menyebabkan umbi kecil dan warnanya pucat, sebaliknya bila suhu udara terlalu rendah umbi yang terbentuk menjadi panjang dan kecil (Rukmana, 2007). Bobot Buah Per Plot Hasil analisis ragam menunjukkan tidak terjadi interaksi antara konsentrasi dan frekuensi aplikasi urin kelinci terhadap jumlah daun wortel, namun secara mandiri terjadi perbedaan yang nyata pada taraf perlakuan. Hasil analisis selanjutnya disajikan pada Tabel 3. Tabel 3. Bobot Buah Perplot Umur 90 HST Perlakuan Konsentrasi Urin Kelinci m1 = 10 ml/liter air m2 = 20 ml/liter air m3 = 30 ml/liter air m4 = 40 ml/liter air Frekuensi Aplikasi r1 = 2 kali r2 = 4 kali r3 = 6 kali Rata-rata per plot 90 HST (kilogram) 2.21 a 2.74 ab 2.34 bc 2.97 c 2.23 a 2.83 b 2.63 ab Keterangan : Angka rata-rata yang diikuti huruf yang sama pada setiap kolom, tidak berbeda nyata menurut Uji Jarak Berganda Duncan pada taraf nyata 5%. Angka rata-rata yang tersaji pada Tabel 3 menunjukan bahwa konsentrasi pupuk organik cair urin kelinci berpengaruh nyata bobot buah per plot pada periode 135

pengamatan 90 HST. Taraf faktor m1 tidak berbeda nyata dengan m2 tetapi berbeda nyata dengan m3 dan m4. Nilai bobot buah per plot yang paling tinggi ditunjukkan oleh perlakuan m4 atau setara dengan 40 ml/liter air. Hal tersebut dikarenakan unsur hara yang cukup sehingga dapat merangsang pertumbuhan vegetatif termasuk pembentukkan umbi pada wortel. Efek mandiri faktor perlakuan aplikasi urin kelinci menunjukan berpengaruh nyata terhadap bobot buah per plot. Pengamatan 90 HST menunjukkan taraf faktor r1 tidak berbeda nyata dengan r3 tetapi berbeda nyata dengan r2. Frekuensi aplikasi urin kelinci yang paling baik ditunjukkan oleh perlakuan r2 atau sebanyak 4 kali aplikasi dan r3 atau sebanyak 6 kali aplikasi. Hal ini disebabkan oleh kandungan unsur hara yang terdapat dalam urin kelinci salah satunya yaitu unsur kalium (K) dengan kandungan yang cukup tinggi dibanding unsur lainnya. Unsur hara K berperan dalam pembentukkan karbohidrat, dengan meningkatnya karbohidrat yang dihasilkan maka dapat meningkatkan penambahan bobot ubi wortel. Hasil bobot ubi per plot selain dipengaruhi oleh hasil ubi per tanaman juga dipengaruhi oleh jumlah populasinya, dimana pada jarak antar barisan yang rapat populasi lebih banyak (Sumpena dan Irni, 2005). Penggunaan pupuk organik memegang peranan penting dalam memacu pertumbuhan vegetatif, demikian juga terhadap ubi (Marpaung, 2011). KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa secara mandiri, konsentrasi urin kelinci 30 dan 40 ml/liter air menunjukan pengaruh terbaik terhadap tinggi tanaman pada 60 HST dan bobot buah per plot. Sementara frekuensi aplikasi urin kelinci sebanyak 6 kali menunjukan pengaruh terbaik terhadap bobot buah per plot. Sementara itu, berdasarkan hasil percobaan, baik konsentrasi maupun frekuensi pemberian urin kelinci, tidak berbeda nyata terhadap diameter buah. DAFTAR PUSTAKA 136

Badan Pusat Statistik dan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan. 2017. Jakarta. http://www.pertanian.go.id/ap_pages/mod/datahorti. Diakses pada tanggal 20 Maret 2018. Hadisuwito, S. 2010. Membuat Pupuk Kompos Cair. PT. Agro Media Pusaka. Jakarta. Jumin, Hasan Basri. 2005. Dasar-dasar Agronomi. Rajawali Press. Jakarta.Kusnendar. 2017. Pupuk Organik Dari Kotoran dan Urin Kelinci. http://www.kusnendar.web.id/2013/06/pupuk-organik-dari-kotoran-danurine-kelinci.html. diakses pada tanggal 18 Mei 2017. Marpaung, L. 2001. Pengaruh Pupuk Kandang dan Cara Bertanam Terhadap Produksi Ubi Wortel. Buletin Penelitian Hortikultura Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian. Nugraheni, Erika Dewi dan Paiman. 2010. Pengaruh Konsentrasi dan Frekuensi Pemberian Pupuk Urin Kelinci Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tomat (Lycopersicum Esculentum Mill). Fakultas Pertanian, Universitas PGRI Yogyakarta. Rukmana, R., 2007. Bertanam Petsai dan Sawi. Kanisius, Yogyakarta. Hal: 11-35. Simamora, A.L.B., Toga Simanungkalit, Jonis Ginting. 2014. Respons Pertumbuhan dan Produksi Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) Terhadap Pemberian Vermikompos dan Urine Kelinci. J Agroekoteknologi 2(2):533-546. Sumpena U dan Irni M. 2005. Pengaruh Dosis Pupuk Organik Kascing dan Jarak Tanam Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Wortel (Daucus carota L.). Jurnal Agrivigor, Vol.5(1):26-33. 137