KEIMANAN KEPADA NABI MUHAMMAD (BAG. 2)

dokumen-dokumen yang mirip
Jika Beragama Mengikuti Kebanyakan Orang

KEIMANAN KEPADA NABI MUHAMMAD (BAG. I)

BILA SYA BAN TELAH TIBA

MANDI JANABAH, HUKUM DAN TATA CARANYA

Berhati-Hati Dalam Menjawab Permasalahan Agama

Berani Berdusta Atas Nama Nabi? Anda Memesan Sendiri Tempat di Neraka

Menjadi Hakim Zhalim ????????????:

5 PONDASI KEBENARAN. B e r i l m u S e b e l u m B e r k a t a & B e r a m a l. Booklet Da wah

*** Tunaikanlah Amanah

Mengenal Nama-Nama dan Sifat-Sifat Allah

Jangan Taati Ulama Dalam Hal Dosa dan Maksiat

Tidak Mungkin Beriman Kecuali dengan Izin Allah

IKHLAS BERIBADAH. B e r i l m u S e b e l u m B e r k a t a & B e r a m a l. Booklet Da wah

BULAN MUHARRAM BUKAN BULAN SIAL

Kewajiban Menunaikan Amanah

Keutamaan Bulan Dzul Hijjah

Iman Kepada Kitab-Kitab Allah Syaikh Dr. Abdul Aziz bin Muhammad Alu Abdul Lathif

Istiqomah. Khutbah Pertama:

Kewajiban Seorang Muslim Terhadap Alquran

Iman Kepada KITAB-KITAB

MAKNA DUA KALIMAT SYAHADAT DAN KONSEKUENSINYA

Kedudukan Akal Dalam Islam

Bahaya Menyebarkan Isu

Kekhususan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam Yang Tidak Dimiliki Oleh Umatnya

Wallahu A lam bisshawab Wa shallallahu ala nabiyyina Muhammadin wa ala aalihi wa shahbihi wa sallam

Carilah Rezeki Yang Halal dan Jauhi Yang Haram

Dusta, Dosa Besar Yang Dianggap Biasa

MERAYAKAN MALAM ISRA DAN MI RAJ

B e r i l m u S e b e l u m B e r k a t a & B e r a m a l MENYOAL URUSAN GAIB

TAWASSUL. Penulis: Al-Ustadz Muhammad As-Sewed

Bukti Cinta Kepada Nabi

Faedah Kisah-kisah Qur ani FAEDAH KISAH-KISAH QUR ANI

Keistimewaan Hari Jumat

Ikutilah Sunnah dan Jauhilah Bid'ah

??????????????????????????????????????????????? :????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.

Islam Satu-Satunya Agama Yang Benar

Allah Itu Maha Indah dan Mencintai Keindahan

Syariat Adalah Amanah

Keutamaan Kalimat Tauhid dan Syarat-Syaratnya

Tauhid Menghapuskan Seluruh Dosa

Memperhatikan dan Menasihati Pemuda Untuk Shalat

Pasca Ramadhan, Saatnya Pembuktian as-sa di

Jadilah Orang Yang Dekat Dengan Alquran

Muhasabah dan Muraqabah, Jalan Menuju Takwa

Memahami Radikalisme Secara Utuh

Beribadah Kepada Allah Dengan Mentauhidkannya

Surat Untuk Kaum Muslimin

Menggapai Kejayaan Islam

DI ANTARA SIFAT-SIFAT TERPUJI ASY-SYAIKH RABI AL-MADKHALI - HAFIZHAHULLAH-

Bimbingan Islam di Musim Hujan

Mengimani Kehendak Allah

Sifat-Sifat Ibadah Yang Benar

3 Wasiat Agung Rasulullah

Al-Matiin, Yang Maha Kokoh

PRIA ADALAH PEMIMPINMU :

Umrah dan Haji Sebagai Penebus Dosa

Persiapan Menuju Hari Akhir

Bahaya Minuman Keras. Khutbah Pertama:

AGAR MARAH MENJADI TERARAH

Pengaruh Shalat dan Maksiat Terhadap Rezeki

Menerapkan Syariat Islam Secara Kafah

Tauhid Yang Pertama dan Utama

Khutbah Jumat: Peringatan dari Bahaya Godaan Harta

taubat. 3. Ingat besarnya pahala yang Allah ta ala siapkan bagi orang-orang yang mau memaafkan orang lain. Allah ta ala berfirman :

Tantangan Alquran. Khutbah Pertama:

Memahami Takdir Secara Adil

Kekeliruan Sebagian Umat Islam di Bulan Rajab

Indahnya Mengikuti Sunnah

MENSUCIKAN JIWA MELALUI IBADAH KURBAN

Barangsiapa yang mengamalkan suatu amalan yang bukan urusan kami (tidak ada contohnya) maka (amalan tersebut) tertolak (Riwayat Muslim)

Dosa Bersumpah Dengan Menyebut Selain Allah

Kewajiban Pemerintah dan Rakyat

Dan kemarahan itu sering menimbulkan perkara-perkara negatif, berupa perkataan maupun perbuatan yang haram.

Memaksimalkan Waktu-Waktu Mustajab Untuk Berdoa

Taat Kepada Pemimpin Kaum Muslimin

Apakah Asal dalam Dakwah Adalah Tauqifi?

Berpegang kepada Al-Qur'an dan As-Sunnah, dan tidak bertaqlid kepada seseorang

Menjual Rokok HUKUM SEORANG PEDAGANG YANG TIDAK MENGHISAP ROKOK NAMUN MENJUAL ROKOK DAN CERUTU DALAM DAGANGANNYA.

KEWAJIBAN AMANAH DALAM BEKERJA

Al-Wadud Yang Maha Mencintai Hamba-Hamba-Nya Yang Shaleh

Hak-hak Persaudaraan (Ukhuwah) Sesama Muslim

Menerima dan Mengamalkan Kebenaran

: : :

SIMPANAN YANG TAK AKAN SIRNA

Berpegang Teguh dengan Alquran dan Sunnah

Urgensi Tauhid. Urgensi Tauhid KHUTBAH JUM'AT PERTAMA

Hadits-hadits Shohih Tentang

???????????????????????????????????????????????:??????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.

Hadits-Hadits Yang Menjelaskan Tentang Kenikmatan Iman

Menahan Amarah. Menahan Marah. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, ????????????????????????????????????????????

Kedudukan Dua Kalimat Syahadat Dalam Syariat Islam

?????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.

Pendidikan Anak Dimulai dari Rumah

Kesialan dan Keberuntungan

Menjauhi Dosa Sihir dan Cara Terleas dari Pengaruhnya

Perbaikan Keadaan Umat Urgensi Dan Cara Mewujudkannya

Seandainya mereka mempersekutukan Allah (syirik), niscaya lenyaplah dari mereka amalan yang telah mereka kerjakan. (Al-An am: 88)

Allah Al-Ghalib (Maha Menang) dan An-Nashir (Maha Penolong)

????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????? *** Fitnah Akhir Zaman

Tipu Daya Setan Terhadap Manusia

Transkripsi:

Booklet Da wah.: Jumat, 09 Jamadal Ula 1439 H / 26 Januari 2018 M 1 B e r i lmu Se b e lu m B e rk a ta & B e ra m a l KEIMANAN KEPADA NABI MUHAMMAD (BAG. 2) 2. Sifat Risalah Nabi -shallallahu alaihi wa sallam-. Setelah kita mengimani sifat basyariah Nabi -shallallahu alaihi wa sallam- kita pun dituntut untuk mengimani sifat kerasulannya. Sebagaimana Allah -Subhanahu wa Ta alaberfirman : ر ر ا ر ر ر ر اا ر ر ر ا ر ر ا ر ر ر ا را ل وا ر ر ر ا ر ر روا Katakanlah: Maha Suci Tuhanku, bukankah aku ini kecuali hanya seorang manusia yang menjadi rasul? (Al-Israa :93) Sifat kerasulan inilah yang diingkari oleh kaum musyrikin. Mereka tidak menerima kalau ada seorang manusia diutus sebagai Rasul. Allah -Ta ala- berfirman tentang mereka : ر اا ر ر اا ي ر ر ر ر ا ر ر ا ر ا ر ر ر ا را ر ر ى ا را لوا ر راا ر ا ر ا ر ي ر ر ر ا ا لا ر ا ر ر ر ا ر ر روا ر ر ا ر ر ر ا اا ل Dan tidak ada sesuatu yang menghalangi manusia untuk beriman tatkala datang petunjuk kepadanya, kecuali perkataan mereka: Adakah Allah mengutus seorang manusia menjadi rasul? (Al-Israa :94) Maka walaupun Ahlus-Sunnah meyakini bahwa Nabi Muhammad -shallallahu alaihi wa sallam- adalah seorang manusia, namun mereka meyakini bahwa ia adalah seorang manusia yang memiliki keistimewaan-keistimewaan: ia adalah sebaik-baik manusia, manusia pilihan, seorang yang diutus sebagai Rasul, pembawa agama ini kepada manusia dan seorang yang diwahyukan kepadanya ayat-ayat Al-Qur an dari Allah -Subhanahu wa Ta ala- untuk diterangkan kepada manusia. Jangan dibaca saat Adzan berkumandang atau Khatib sedang Khutbah!

2 Booklet Da wah Diberi wahyu Tentunya keistimewaan seorang Rasul dibanding dengan manusia lainnya adalah bahwa ia mendapatkan wahyu dari Allah -Subhanahu wa Ta ala-. ر ر ا را ل ر ا ر ر ا ر ر ر ا ر ر ي ر ر ر ا ر ر و ى ا ر را لا ر ا ل ر ا ر ى ر ا ر ر ر ا ر ى را ر ا ر ر و را Katakanlah: Sesungguhnya aku ini hanya seorang manusia seperti kamu, yang diwahyukan kepadaku: Bahwa sesungguhnya Tuhan kamu itu adalah Tuhan Yang Esa. (Al- Kahfi:110) Adapun selain beliau dari manusia biasa tidak mendapatkan wahyu. Tidak ada satu ayatpun yang turun setelah ayat terakhir dari Al-Qur an dan tidak pula ada kitab lain setelah kitab suci Al-Qur an. Maka tidak ada nabi lain setelah Nabi Muhammad -shallallahu alaihi wa sallam-. Maka barangsiapa yang mengaku dirinya mendapat wahyu, maka dia adalah seorang pendusta yang mengaku nabi seperti Musailamah Al-Kadzdzab (Musailamah sang pendusta). Demikian pula orang-orang yang muncul belakangan ini, yang juga mengaku mendapat wahyu seperti Mirza Gulam Ahmad (Ahmadiyah), Lia Aminuddin dan Ahmad Musadeq. Tentunya mereka juga termasuk barisan para pendusta pengikut Musailamah Al-Kadzdzab. Menyampaikan Risalah Diutusnya Nabi Muhammad -shallallahu alaihi wa sallamsebagai Rasul adalah untuk menyampaikan risalah agama Islam ini dari Allah -Subhanahu wa Ta ala-. Maka Nabipun menunaikannya dengan sempurna. Allah -Subhanahu wa Ta ala- berfirman : Hai Rasul, sampaikanlah apa yang di turunkan kepadamu dari Tuhanmu. Dan jika tidak kamu kerjakan (apa yang diperintahkan itu, berarti) kamu tidak menyampaikan amanat- Nya. Allah memelihara kamu dari (gangguan) manusia. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orangorang yang kafir. (Al-Maidah : 67) Maka jika ada orang yang tidak mau menerima risalah, menolak dan menentang, maka itu bukan tanggung jawab Rasulullah -shallallahu alaihi wa sallam- karena beliau hanya diperintahkan untuk menyampaikan. ر ا ر ا ا ل ر ي ر ر ا ر را ر ر ا ر ا ل ر ا ر ا ر ى ا ر ر ا ر ر ا ا ر ر ر را ا ر ر ر ر ر راا ر ي

Booklet Da wah 3 Jika kamu berpaling (dari ketaatan), maka ketahuilah bahwa sesungguhnya kewajiban Rasul Kami, hanyalah menyampaikan (amanat Allah) dengan terang. (Al-Maidah : 92) Demikianlah Rasulullah -shallallahu alaihi wa sallammenyampaikan ayat demi ayat, dijabarkan dengan sunnah demi sunnah hingga sempurnanya agama ini. Kemudian Rasulullah -shallallahu alaihi wa sallam- pada haji terakhir beliau -yakni pada kesempatan terakhir bertemu dengan kaum muslimin di Arafah;- Rasulullah -shallallahu alaihi wa sallam- menyampaikan wasiat terakhirnya yang diiringi dengan kalimat pertanyaan untuk meminta persaksian mereka : Dan (ketika) kalian ditanya tentang aku, apa pendapat kalian? Maka mereka menjawab : Kami bersaksi bahwa engkau telah menyampaikan, engkau telah menunaikan dan engkau pemberi nasehat yang terbaik. Maka Rasulullah mengarahkan telunjuknya ke langit dan menurunkannya kearah manusia, sambil berkata: Ya Allah saksikanlah, Ya Allah saksikanlah, Ya Allah saksikanlah. (H.R Bukhari dan Muslim, lafadz ini dari Muslim) Menjabarkan Al-Qur an Diantara tugas Rasulullah -shallallahu alaihi wa sallammenjelaskan kepada manusia tentang Al-Quran yang diturunkan kepada manusia. ر راا ر ا ر ا ر ر ا ل ر ر ا ي ر ر ي ر ا ل ر ر اا ر ا ل راا ر ا ي ر ر ر ر ا را ر ر ر ر ر ر ي ر ا ر ر ا را ر ر ر ا ا رل ر ر ر اا ر ر ي ر ي ر Dan Kami turunkan kepadamu Al- Qur an, agar kamu menerangkan kepada umat manusia apa yang telah diturunkan kepada mereka dan supaya mereka memikirkan. (An-Nahl : 44) ر ر ا ر ا ر ر ا اا ل ر ل ا ر ا ر ي ر ر ا ر را ا ر ر ر ا ر ر ر ر راا ر ر ر ر ا ي ر ر ر ر ا ر ر ا ر ر ي ر ا ر ر ا ر ا ر ر ر ا ا ر ر ر ر اا را لواا ر ر ي ر ي ر Dan Kami tidak menurunkan kepadamu Al Kitab (Al Qur an) ini, melainkan agar kamu dapat menjelaskan kepada mereka apa yang mereka perselisihkan itu dan menjadi petunjuk dan rahmat bagi kaum yang beriman. (An-Nahl:64) Maka tidak mungkin akan dipisahkan antara Al-Quran dan As-Sunnah, karena As-Sunnah yang merupakan ucapan, perbuatan dan persetujuan Rasulullah -shallallahu alaihi wa sallam- adalah bentuk nyata dan penerapan yang sempurna

4 Booklet Da wah dari apa yang terkandung dalam Al-Quran. Oleh karena itulah para ulama seperti Imam Ahmad dan lain-lain - rahimahumullah- menyatakan bahwa As-Sunnah adalah penjabaran dari Al-Quran. Bahkan diriwayatkan dari Aisyah - radhiallahu anha- ketika ditanya tentang akhlak dan tingkah laku Rasulullah -shallallahu alaihi wa sallam-, dijawab : Sesungguhnya akhlak Nabi -shallallahu alaihi wa sallamadalah Al-Qur an. (H.R. Muslim) Dengan demikian para pengingkar Sunnah (aliran ingkarus-sunnah) adalah kelompok yang tidak mempersaksikan bahwa Nabi Muhammad -shallallahu alaihi wa sallam- adalah utusan Allah -Subhanahu wa Ta ala- untuk menjabarkan Al-Qur an. Menunjukkan jalan selamat Juga diantara tugas Rasulullah -shallallahu alaihi wa sallam- adalah menunjukkan jalan yang lurus, jalan yang menuju keridhoan Allah dan surga-nya. Jalan yang menyelamatkan manusia dari adzab Allah -Subhanahu wa Ta ala-. Maka setelah Rasulullah -shallallahu alaihi wa sallammenjelaskan jalan yang lurus tersebut sejelas-jelasnya. Beliaupun bersabda : Aku telah meninggalkan kalian diatas jalan yang putih bersih, malamnya seperti siangnya, tidak ada yang menyimpang sepeninggalku kecuali ia akan binasa. (H.R. Ahmad, Ibnu Majah, An-Nasa i dan Ath-Thabrani) Maka mengimani beliau sebagai Rasul adalah mengimani bahwa semua jalan yang menuju kepada Surga sudah diterangkan secara sempurna, demikian pula sebaliknya, jalan yang menjerumuskan kepada Neraka juga telah diterangkan dengan sempurna. Rasulullah -shallallahu alaihi wa sallam- bersabda : Sesungguhnya tidak ada seorang nabipun sebelumku kecuali wajib atasnya untuk menunjukkan kepada umatnya segala kebaikan yang ia ketahui dan memperingatkan dari bahaya segala kejelekan yang ia ketahui untuk mereka. (H.R Muslim) Tidak ada yang tertinggal sedikitpun dari apa-apa yang bisa mendekatkan menuju Surga atau sesuatu yang bisa menjauhkan dari Neraka kecuali telah aku jelaskan kepada kalian. (H.R. Thabrani dalam Mu jamul-kabir: 2/211)

Booklet Da wah 5 Dengan demikian barangsiapa yang menyatakan ada satu kebaikan yang mendekatkan kepada Jannah atau menjauhkan dari Neraka namun tidak diajarkan Rasulullah - shallallahu alaihi wa sallam-, belum dicontohkan atau belum diperintahkan maka orang ini tidak lepas dari dua kemungkinan; Kemungkinan pertama dia menuduh Nabi belum menyampaikan kebaikan tersebut padahal Nabi mengetahuinya. Ini berarti tuduhan kepada Rasul dengan pengkhianatan. Kemungkinan kedua orang ini menganggap bahwa Rasulullah -shallallahu alaihi wa sallam- tidak tahu kebaikan tersebut. Berarti dia merasa lebih alim dari Rasulullah - shallallahu alaihi wa sallam-. Berkata Imam Malik -rahimahullah-: Barangsiapa yang mengada-adakan kebid ahan dalam Islam dan menganggapnya sebagai satu kebaikan, maka ia telah menuduh bahwa Nabi Muhammad -shallallahu alaihi wa sallam- telah berkhianat dalam menyampaikan risalah, karena Allah berfirman: Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu. (Al-Maidah:3). Maka apa-apa yang waktu itu bukan agama, maka hari inipun bukan agama. (lihat Al-I tisham oleh Imam Asy-Syathibi hlm.37) Maka seorang yang beriman bahwa beliau adalah seorang Rasul yang telah menyampaikan seluruh kebaikan, tentu tidak mungkin ia mengada-adakan kebid ahan dan menanggapnya baik. Nabi diutus untuk ditaati Mengimani Nabi Muhammad -shallallahu alaihi wa sallamsebagai Rasul, konsekuensinya adalah mentaati perintahperintahnya dan menjauhi larangan-larangannya. Karena Allah -Subhanahu wa Ta ala- mengutus Rasul-Nya adalah agar ditaati. ر ر ا ر ا ر ر ر راا ا لا را ر ا ر ر ر ا را ل واا ر ر ر ا ر ر ر ر ر ا ر Dan kami tidak mengutus seseorang rasul, melainkan untuk ditaati dengan seizin Allah. (An-Nisa:64) Maka seorang yang tidak mau tunduk dan taat kepada perintah-perintah Rasulullah -shallallahu alaihi wa sallammaka ia belum benar-benar mengimani bahwa beliau seorang

6 Booklet Da wah Rasul yang diutus Allah -Subhanahu wa Ta ala- pencipta alam semesta. Menghalalkan yang baik-baik dan mengharamkan yang jelek-jelek Demikian pula diantara apa yang Allah perintahkan pada Rasulullah -shalallahu alaihi wa sallam- adalah menghalalkan apa yang pernah diharamkan terhadap Bani Israil atau mengharamkan apa yang pernah dihalalkan. Dengan kata lain diutusnya Rasulullah -shallallahu alaihi wa sallammembawa syariat yang baru, menggantikan syariat-syariat sebelumnnya, maka semua syariat yang terdahulu terbatalkan hukumnya dengan datangnya syariat Islam yang dibawa oleh Rasulullah -shallallahu alaihi wa sallam- untuk seluruh manusia. ر ا ل يا اا ل ر ل ا ر ي ر ر ر ر ا ر ر ر ر با ر ا ر ر ر ر ا ر فا اا ل ي ر ر ة ر ا ر ر ل ر ر ن ر ر ا ر راا اا ل ر ر ا اا ل ر ب ا لا ر ل ر ر اا ل ر ل ر ا ي ر ا ل ر ر ا را ر ر ا ر را ر راا ر ر ر ر ر ر ا ر ا ر ر ر ر ر ر ر ر ر ر ر ا ر با ر ر ر ر روا ر ي ر ر ي ر ر ر ا ر ا را ا ر ر ر ر ر ا ر ر ر لا ر ا ر ر ا ا ا ل (Yaitu) orang-orang yang mengikut Rasul, Nabi yang ummi yang (namanya) mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil di sisi mereka, yang menyuruh mereka mengerjakan yang ma`ruf dan melarang mereka dari yang mungkar dan menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan mengharamkan bagi mereka segala yang buruk (Al-A raf : 157) Syariat yang dibawa oleh Rasulullah -shallallahu alaihi wa sallam- adalah syariat yang paling sempurna diatas seluruh syariat yang sebelumnya. Karena diperintahkan untuk seluruh manusia, seluruh tempat dan waktu sampai hari kiamat. Inilah keistimewaan Rasulullah -shallallahu alaihi wa sallam-. Rasulullah bersabda : Aku diberi 5 keistimewaan yang tidak diberikan kepada seorang Nabipun setelahku, yaitu ; bahwasanya semua para Nabi diutus hanya khusus untuk umatnya, sedangkan aku diutus untuk seluruh manusia, baik berkulit merah atau hitam (H.R. Bukhari dan Muslim, lafadz ini dari Muslim) [Risalah Dakwah Manhaj Salaf Edisi 21/th.IV. Penulis : Al Ustadz Muhammad bin Umar As-Sewed -hafizahullah-] Insya Allah bersambung

Booklet Da wah 7 ETIKA PEMBERITAAN DALAM ISLAM Allah azza wa jalla berfirman, ر ا ل ر را ر را را ر ر ر وا ر ر ا ر ا ر ر ا ر ا ر ر ا ر لد ه ر ا ر ر لا اا ل ر ر ا ر ر ر لا ر ر ا ل ر ر ر ر ر ا ر ا ر ر ر ا ر ر را ر ر ا ا لا را ر ا ر ر ر ر ا ر ر ر ر ر ر او ا ل ي ر ي ر ر ر ا ا ا ل ر ر راا ر ر ا اا ل رل ر ا ر ر س ر ي ر ر ر ر ر ا ر ر ي ر ر ا ر ا ر ر وا ر رض ر ر ي ر ر اا ر ر ر روا ر ر Dan apabila datang kepada mereka suatu berita tentang keamanan ataupun ketakutan, mereka lalu menyiarkannya. Dan kalau mereka menyerahkannya kepada rasul dan ulil amri di antara mereka, tentulah orang-orang yang ingin mengetahui kebenarannya (akan dapat) mengetahuinya dari mereka (rasul dan ulil Amri). Kalau tidaklah karena karunia dan rahmat Allah azza wa jalla kepada kamu, tentulah kamu mengikut setan, kecuali sebagian kecil saja (di antaramu). (an-nisa : 83) Asy-Syaikh as-sa di berkata, Ini adalah pengajaran (teguran) dari Allah azza wa jalla untuk para hamba-nya terhadap perbuatan mereka yang tidak pantas, yaitu bahwa yang seyogianya mereka lakukan bila datang kepada mereka suatu perkara (berita) yang penting dan maslahat umum terkait dengan kondisi aman dan menyenangkan kaum mukminin atau kondisi takut yang padanya ada musibah. Hendaknya mereka mengecek terlebih dahulu kebenarannya dan tidak terburu-buru menyebarkan berita tersebut. Mereka seharusnya mengembalikan berita itu kepada Rasul shallallahu alaihi wa sallam dan orang-orang yang memegang kendali perkara/para penguasa, orang-orang yang jauh pandangannya, ahli pikir, berilmu, tulus, berakal, dan pandai; yang mengetahui masalah serta maslahat dan mudaratnya. Apabila orang-orang tersebut memandang disebarkannya berita tersebut ada maslahatnya untuk menyemangati kaum mukminin, menyenangkan mereka, dan terjaganya mereka dari musuh; merekalah yang akan menyiarkannya.

8 Booklet Da wah Sebaliknya, jika mereka memandang penyebaran berita itu tidak ada maslahat atau ada maslahatnya namun mudaratnya lebih banyak, mereka tidak akan menyiarkannya. Oleh karena itu Allah azza wa jalla mengatakan, ر ر ا اا ل رل ر ا ر س س ر ي ن ر ر ر ر ا ر ي س ر س ا ا ر ر ر Tentulah orang-orang yang ingin mengetahui kebenarannya (akan dapat) mengetahuinya dari mereka (rasul dan ulil Amri). (an-nisa: 83) Maksudnya, mereka (para penguasa, ulama, dan pakar di bidangnya) bisa mengeluarkan pernyataan dengan pikiran dan pandangan mereka yang tepat serta dengan pengetahuan yang benar. Di sini ada dalil tentang sebuah prinsip dalam masalah etika, yaitu apabila terjadi pembahasan tentang suatu perkara, sepantasnya diserahkan kepada yang berkompeten dan yang ahli serta tidak mendahului mereka. Sikap yang seperti ini lebih dekat kepada kebenaran dan lebih bisa selamat dari kekeliruan. Padanya (juga) ada larangan dari sikap terburu-buru untuk menebarkan perkara di saat mendengarnya. Padanya ada perintah untuk meneliti sebelum berbicara dan menimbang apakah padanya ada maslahat sehingga seorang akan melakukannya atau memandang tidak ada maslahatnya lalu ia menahan diri darinya? (Tafsir as-sa di surat an-nisa ayat 83) Sumber: http://www.salafycirebon.com/keimanan-kepada-nabimuhammad-shallallahu-alaihi-wa-sallam-ii.htm http://asysyariah.com/etika-pemberitaan-dalam-islam/ ر ر ا ر ر اا ر را ر ر ر را ر ا ر را ر ا را ى ر ر ر را ر ي ر ر لا ر را ر ر ا ر با ا لل Diterbitkan oleh: Pondok Pesantren Minhajus Sunnah Kendari Jl. Kijang (Perumnas Poasia) Kelurahan Rahandouna. Penasihat: Al-Ustadz Hasan bin Rosyid, Lc Kritik dan saran hubungi: 0852 4185 5585 Berlangganan hubungi: 0813 3963 3856 Website: www.ahlussunnahkendari.com Join Channel Telegram: https://telegram.me/salafykendari