JENIS DAN SIFAT FLUIDA BOR. Kelompok I



dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Pada bab pendahuluan ini, akan diuraikan latar belakang masalah

HERMIKA DIAN LISTIANI

HALAMAN PENGESAHAN...

PENGARUH FRESH WATER TERHADAP PENURUNAN PERMEABILITAS ABSOLUT PADA PENJENUHAN SHALLY SAND CONSOLIDATED CORE (STUDI LABORATORIUM) SKRIPSI

Cahaya Rosyidan*, Irfan Marshell,Abdul Hamid

Teknik Pemboran. Instruktur : Ir. Aris Buntoro, MSc.

MAKALAH TEKNIK PENGEBORAN DAN PENGGALIAN JENIS-JENIS PEMBORAN

SKRIPSI. Oleh : DITTO ADIANSYAH

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Republik Indon

Laboratorium Geologi Minyak dan Gas Bumi 2017

ANALISIS LUMPUR BAHAN DASAR MINYAK SARALINE DAN SMOOTH FLUID PADA TEMPERATUR TINGGI DALAM PENGUJIAN LABORATORIUM

Seminar Nasional Cendekiawan 2015 ISSN: ANALISIS PERHITUNGAN PENGANGKATAN CUTTING PADA SUMUR K LAPANGAN N PT.

Seminar Nasional Cendekiawan 2015 ISSN:

Metode uji penentuan kadar pasir dalam slari bentonit

Kinerja Operasi Aerated Drilling Pada Sumur N di Lapangan Panas Bumi K

Acara Well Log Laporan Praktikum Geofisika Eksplorasi II

MATA PELAJARAN : TEKNIK PEMBORAN MINYAK JENJANG PENDIDIKAN : SMK

BAB II LANDASAN TEORI. dapat dilakukan berdasarkan persamaan kontinuitas yang mana prinsif dasarnya

I. Pendahuluan. A. Latar Belakang. B. Rumusan Masalah. C. Tujuan

Seminar Nasional Cendekiawan 2015 ISSN:

Seminar Nasional Cendekiawan 2015 ISSN:

STUDI LABORATORIUM PENGARUH PENAMBAHAN LIGNOSULFONATE PADA COMPRESSIVE STRENGTH DAN THICKENING TIME PADA SEMEN PEMBORAN KELAS G

Materi kuliah dapat didownload di

METODE PEKERJAAN BORE PILE

EVALUASI PENGANGKATAN SERBUK BOR PADA PEMBORAN UNDERBALANCED TRAYEK 12-1/4 DAN TRAYEK 9-7/8 DI SUMUR X LAPANGAN Y SKRIPSI

PERANCANGAN POMPA TORAK 3 SILINDER UNTUK INJEKSI LUMPUR KEDALAMAN FT DENGAN DEBIT 500 GPM

PENELITIAN SIFAT-SIFAT RHEOLOGI LUMPUR FILTRASI RENDAH PADA TEMPERATUR TINGGI

Gambar 1.1 Diagram skematis proses eksplorasi dalam industri perminyakan

Seminar Nasional Cendekiawan 2015 ISSN:

125 SNI YANG SUDAH DITETAPKAN BSN DI BIDANG USAHA MINYAK DAN GAS BUMI

Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang

BAB 2 DASAR TEORI. [CO 2 ] = H. pco 2 (2.1) pco 2 = (mol % CO 2 ) x (gas pressure) (2.2)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia. Analisa aliran berkembang..., Iwan Yudi Karyono, FT UI, 2008

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB IV DASAR TEORI 4.1 Sistem Pengkondisian Udara

Pompa Sentrifugal Pesawat Tenaga Bisrul Hapis Tambunan, ST, MT

Evaluasi Penggunaan Rig 550 HP Untuk Program Hidrolika Pada Sumur X Lapangan Y

BAB 6 CAIRAN PENDINGIN UNTUK PROSES PEMESINAN

Seminar Nasional Cendekiawan 2015 ISSN: EVALUASI PIPA BOR TERJEPT PADA SUMUR KIRANA LAPANGAN BUMI

STUDI LABORATORIUM PEMILIHAN ADDITIF PENSTABIL SHALE DI DALAM SISTEM LUMPUR KCL-POLIMER PADA TEMPERATUR TINGGI

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan teknologi bidang otomotif berkembang sangat pesat mendorong

GEOFISIKA EKSPLORASI. [Metode Geolistrik] Anggota kelompok : Maya Vergentina Budi Atmadhi Andi Sutriawan Wiranata

BAB III ANALISA KONDISI FLUIDA DAN PROSEDUR SIMULASI

BAB II I S I Kecepatan pemboran suatu alat bor juga dipengaruhi oleh beberapa factor antara lain :

Sistem Hidrolik. Trainer Agri Group Tier-2

a. Pengertian leaching

Ciri dari fluida adalah 1. Mengalir dari tempat tinggi ke tempat yang lebih rendah

Gambar 2.1. Proses pengelasan Plug weld (Martin, 2007)

STUDI LABORATORIUM PENGUJIAN FIBER MAT SEBAGAI LOSS CIRCULATION MATERIALS DAN PENGARUHNYA TERHADAP SIFAT RHEOLOGI LUMPUR BERBAHAN DASAR MINYAK.

KISI-KISI MATERI PLPG MATA PELAJARAN TEKNIK PENGEBORAN MINYAK DAN GAS

1. Reservoir berada di bawah perkotaan, lalu lintas yang ramai, tempat-tempat bersejarah ataupun lahan perkebunan (pertanian).

BAB I PENDAHULUAN. Masalah-masalah pemboran (drilling hazards) seperti lost circulation

LAMPIRAN I KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR : KEP-176/PJ/2000 TANGGAL : 26 JUNI 2000

II. TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. masih awam akan mesin sepeda motor, sehingga apabila mengalami masalah atau

Pendahuluan Motor Diesel Tujuan Rudolf Diesel Kesulitan Rudolf Diesel

Seminar Nasional Cendekiawan 2015 ISSN:

JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 2, No.2, (2013) ( X Print) B-197

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PEMBORAN EXPLORASI MANCARI DAN MENGGAMBARKAN BAGAIMANA PROSES PEMBORAN EXPLORASI

Mekatronika Modul 11 Pneumatik (1)

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB II GELOMBANG ELASTIK DAN EFEK VIBRASI

I. PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang dimiliki oleh suatu negara menandakan majunya

SURFACE TENSION ( Tegangan Permukaan )

EVALUASI PENGGUNAAN AERATED DRILLINGPADASUMURDINDRA LAPANGANPANAS BUMI BPA-08PT.PERTAMINA UPSTREAM TECHNOLOGYCENTER

Bab 4 Perancangan dan Pembuatan Pembakar (Burner) Gasifikasi

BAB VII SISTEM PENYEMENAN (CEMENTING SYSTEM)

LAMPIRAN I KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR : KEP-170/PJ/2002 TANGGAL : 28 Maret 2002

Proses Pemboran Sumur CBM. Rd Mohammad Yogie W

Gambar 1 Open Kettle or Pan

I. PENDAHULUAN. Proses pengendapan senyawa-senyawa anorganik biasa terjadi pada peralatanperalatan

PETUNJUK PENGOPERASIAN

Mampu menentukan harga kejenuhan air pada reservoir

MITIGASI DAMPAK KEBAKARAN

Gambar 1.1 Proses Pembentukan Batubara

BAB 5 DASAR POMPA. pompa

(Indra Wibawa D.S. Teknik Kimia. Universitas Lampung) POMPA

PENGUKURAN VISKOSITAS. Review Viskositas 3/20/2013 RINI YULIANINGSIH. Newtonian. Non Newtonian Power Law

Diagram Fasa. Latar Belakang Taufiqurrahman 1 LOGAM. Pemaduan logam

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan utama dalam sektor industri, energi, transportasi, serta dibidang

Seminar Nasional Cendekiawan 2015 ISSN:

BAB II INJEKSI UAP PADA EOR

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL...i. HALAMAN PENGESAHAN...iii. PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH...iv. KATA PENGANTAR...v. HALAMAN PERSEMBAHAN...

ALIRAN FLUIDA. Kode Mata Kuliah : Oleh MARYUDI, S.T., M.T., Ph.D Irma Atika Sari, S.T., M.Eng

PONDASI TIANG BOR (BOR PILE)

NO. JENIS PENGHASILAN PERKIRAAN PENGHASILAN NETO

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL...i. HALAMAN PENGESAHAN...ii. KATA PENGANTAR...iii. HALAMAN PERSEMBAHAN...iv. PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH...

MAKALAH. SMK Negeri 5 Balikpapan SISTEM PENDINGIN PADA SUATU ENGINE. Disusun Oleh : 1. ADITYA YUSTI P. 2.AGUG SETYAWAN 3.AHMAD FAKHRUDDIN N.

Pengembangan Resin untuk Mengatasi Kepasiran di Reservoir yang Tidak Terkonsolidasi (Unconsolidated Reservoir)

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan yang sangat penting di dalam dunia industri perminyakan, setelah

Teknik Bioremediasi Hidrokarbon

MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP,

PEMBUATAN DAN PENGUJIAN ALAT PENGIKAT PARTIKEL - PARTIKEL LOGAM YANG TERKANDUNG DALAM PELUMAS AKIBAT GESEKAN PADA MESIN

Transkripsi:

JENIS DAN SIFAT FLUIDA BOR Kelompok I

FUNGSI FLUIDA BOR 1. Fungsi Pembuatan Lubang (Mendinginkan Mata bor, membersihkan mata bor dan dasar lubang, melumasi stangbor dan mata bor, menghambat proses korosi dari rangkaian bor dan casing, memudahkan pemasangan casing dan pada lubang yang dalam akan memberikan daya apung/buoyancy pada casing) 2. Fungsi Pembersihan Lubang (Mengankat Cutting ke permukaan, mengendapkan cutting pada pit lumpur, dan mempertahankan cutting dalam suspensi lumpur saat sirkulasi dihentikan) 3. Fungsi Kontrol dan Penyetabilan Lubang (Mengontrol tekanan dan temperatur lubang bor, menyetabilkan dinding bor pada formasi tak terkonsolidasi, memproteksi formasi target atau badan bijih dari kontaminasi dan invasi, menghambat terbentuknya wall cake, mengontrol keseimbangan sirkulasi, dan membantu evaluasi formasi (akuifer)

FUNGSI FLUIDA BOR 4. Fungsi Transportasi Sampel dan Logging (Mengetahui apa yang terjadi dalam lubang bor dengan mengamati kenampakan fluida bor misal warna, aliran, kandungan cutting, dll, melindungi inti dan sampel chip, dan memfasilitasi logging elektrik) 5. Fungsi Kontrol Fluida Bor - Stabilitas, sifat-sifat fluida bor harus stabil pada kondisi pengeboran normal - Pengondisian, jika sifat fluida bor tidak sesuai yang diinginkan harus bisa dilakukan pengondisian untuk menghasilkan sifat yang sesuai - Proses pengujian harus bisa mengidentifikasi sifat fluida bor dan mengindikasikan kemungkinan perlakuannya

JENIS FLUIDA BOR Udara mudah dioperasikan, biaya operasional murah, lebih muda disirkulasikan dibandingkan cairan, cepat dan mudah membersihkan dasar lubang dan cutting Air/Minyak - Air umum digunakan dalm sirkulasi pemboran, biaya operasional relatif murah mampu mendinginkan rangkaian lubang bor lebih baik dibandingkan yang lain. - Beberapa keuntungan menggunakan air : mengurangi torsi pipa, menambah kecepatan penetrasi, menambah umur bit, mengurangi beban tarikan pipa dan mata bor - Minyak jarang digunakan, biasanya dicampur dengan lumpur banyak digunakan pada pemboran migas Mist (Injeksi air) Berguna untuk mengurangi efek debu pada collar lubang bor, injeksi air atau air dengan deterjen digunakan untuk membasahi permukaan cutting shg bisa terhindar dari pelengketan

JENIS FLUIDA BOR Busa - Terbuat dari bahan yang sama dgn mist tetapi komposisi bahan busa lebih banyak - Digunakan untuk mengeluarkan air dan cutting dari lubang bor ke permukaan Lumpur - Dibuat dari 3 komponen utama : base liquid, active solid dan inert solid - Base liquid : minyak, air atau air asin (minyak dan air asin tidak digunakan pada pemboran hidrokarbon) - Active solid adalah lempung atau polimer yang ditambahkan ke base liquid agar menghasilkan suspensi koloid - Active solid digunakan untuk menentukan viskositas lumpur bor - Inert solid adalah material pemberat (menaikkan densitas lumpur tanpa merubah viskositas)

SIFAT FLUIDA BOR Sifat Fluida Bor Terhadap Tekanan - Tekan hidrostaktik fluida cair didasara lubang bor akan makin besar dengan semakin majunya penetrasi. Cairan memiliki perilaku yang sama aat tertekan ataupun tidak sehingga perubahan kedalaman pengeboran tidak mengubah kinerja fluida dalam sirkulasi - Gas akan sedikit berubah karena tekanan statik akibat makin dalamnya lubang bor, Vulume gas akan makin besar ketika tekanan tambah besar Sifat Aliran Fulida - Kecepatan aliran tergantung : gradien tekanan pada tiap titik aliran dan viskositas fluida - Kemampuan fulida mengangkat cutting tergantung : - kecepatan aliran fluida, - viskositas fluida, - ukuran dan bentuk cutting - Densitas fluida dan cutting - Viskositas sgt penting untuk menentukan efisiensi pemboran dan biasanya dikontrol oleh temperatur - Gerakan fluida tidak mempengaruhi viskositas

SIFAT FLUIDA BOR - Bila aliran fulida berupa lairan turbulen maka cutting akan tertransport dengan cepat - Bila aliran laminar maka cutting sering turun ke bawah dibagian tepi karena kecepatannya yang rendah - Aliran plug adalah sifat aliran fluida polimer dimana viskositas pada bagian tepi lebih rendah karena adanya gesekan dengan dinding pipa (disebut juga shear thinning yaitu fluida akan lebih encer pada bagian dimana terjadi gesekan pada fluida yang berhubungan dengan dinding pipa)