BAB III METODE PENELITIAN. pelatihan yang diselenggarakan oleh PPPPTK-BMTI Bandung dan motivasi

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. Perencanaan Strategis dan Sistem Pendukung Keputusan terhadap Kinerja Kepala

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dengan judul Kontribusi Penguasaan Materi Mata Diklat Gambar

BAB III METODE PENELITIAN. Sumber data penelitian didapat dari siswa SMKN 6 Bandung, oleh karena

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pertanyaan-pertanyaan penelitiannya Sugiyono (1999:7) Berdasarkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Surakhmad (Andrianto, 2011: 29) mengungkapkan ciri-ciri metode korelasional, yaitu:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan mutlak harus disertakan. Metode atau metodologi penelitian ini akan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini digunakan adalah data kuantitatif, yaitu pendekatan yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian yang ilmiah pula, sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian adalah penelitian kuantitatif jenis korelasional, menggunakan

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. penelitian, objek penelitian ini menjadi sasaran dalam penelitian untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. suatu pendekatan yang tepat, sehingga mendapatkan hasil yang optimal. Yang

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Narbuko dan Achmadi (2004: 2) metode penelitian adalah :

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. korelasional karena penelitian berusaha menyelidiki pengaruh antara beberapa

BAB III METODE PENELITIAN. verifikatif. Menurut Fathoni (2006:96-97) menyatakan bahwa :

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. merupakan rangkaian cara atau kegiatan pelaksanaan penelitian yang didasari oleh

BAB III METODE PENELITIAN. industri, dan efektivitas praktek kerja industri. Ketiga variabel tersebut

berdasarkan variabel yang sudah ditentukan.

BAB III METODE PENELITIAN. disusun sedemikian rupa sehingga peneliti dapat memperoleh jawaban untuk

BAB III METODE PENELITIAN Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian Lokasi Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian Deskriptif Kuantitatif, dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. supaya dapat mempermudah proses pengambilan data. Penelitian ini dilakukan di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. variabel penelitian yaitu variabel motivasi belajar mahasiswa dan Fungsi Multimedia

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian diperlukan untuk mencapai tujuan penelitian. Metode

BAB III METODE PENELITIAN. yang dibuat oleh peneliti untuk membantu mengumpulkan dan menganalisis

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2008:3). Dalam penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Agar suatu penelitian dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya, maka

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. Pada Bab ini penulis akan membahas hasil penelitian tentang Pengaruh

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode Penelitian merupakan suatu cara dalam melaksanakan suatu

BAB III METODE PENELITIAN

B. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA N 1 Kaliwungu yang beralamat di Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kendal pada

BAB III METODE PENELITIAN. mendeteksi sejauhmana variasi-variasi pada suatu faktor yang berkaitan dengan

BAB II METODE PENELITIAN. metode yang digunakan untuk memperoleh data penelitian yang valid.

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk mendapatkan data yang diperlukan pada penelitian ini, penulis

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek yang akan diteliti yaitu mengenai Situasi Pembelian Pengaruhnya

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam melaksanakan suatu penelitian, seorang peneliti harus menentukan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. gejala atau peristiwa tertentu. Peristiwa atau kejadian yang diteliti adalah suatu

Penelitian ini dilakukan di Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah. Kabupaten Tulang Bawang yang beralamat di Jalan Cemara Kompleks

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Hipotesis yang telah dirumuskan perlu diuji kebenarannya, untuk

BAB III METODA PENELITIAN. Menguji hipotesis yang telah dirumuskan dalam suatu penelitian diperlukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III. dapat dipercaya (dapat diandalkan, reliabilitas) antara iklim organisasi. kepuasan kerja pada karyawan PT Cipta Niaga Semesta.

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMAN 3 Gorontalo. Penelitian ini dilaksanakan selama 6 bulan yaitu dari bulan Februari

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen semu (quasi experimental research). Menurut Sugiyono (2012:

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian ini mencakup lingkup wilayah penelitian dan jenis

BAB III METODE PENELITIAN. yang mempengaruhi dan variabel terikat yaitu variabel yang dipengaruhi. Variabel

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. mengetahui dan menentukan desain penelitian yang akan digunakan. Desain

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang beralamat di Jl. Petojo VIJ IV No. 28 Jakarta Pusat. Waktu pelaksanaan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode merupakan cara yang digunakan untuk menemukan jawaban dari

METODE PENELITIAN. bulan, sejak bulan Oktober 2007 sampai dengan bulan April Tabel 1 Jadwal Penelitian Tahapan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. metode kuasi eksperimen adalah metode yang dalam pelaksanaannya tidak

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian asosiatif. Penelitian asosiatif

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian ex post facto, yaitu penelitian yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab IV ini penulis akan membahas hasil penelitian tentang

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian merupakan salah satu faktor yang tidak dapat dipisahkan

BAB III METODE PENELITIAN. tujuan, gambaran hubungan antar variabel, perumusan hipotesis sampai dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. apa yang akan dipakai pakai, karena dengan hal itu akan mepermudah penelitian,

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan antar variabel, dan jika ada

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah penelitian asosiatif yaitu bentuk penelitian dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. fenomena atau masalah penelitian yang telah diabstraksi menjadi suatu konsep

Bab 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Mardalis (2009: 24) mengartikan metode sebagai:

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Metode Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pendidikan dan pelatihan yang diselenggarakan oleh PPPPTK-BMTI Bandung dan motivasi berprestasi terhadap kinerja guru dalam pembelajaran di SMK. Berdasarkan tujuan yang akan dicapai dan rumusan masalah yang diajukan, penelitian ini termasuk penelitian korelasional dengan pendekatan kuantitatif, menggunakan metode analisis statistik deskriptif - inferensial teknik korelasi dan regresi baik tunggal maupun ganda. Penelitian korelasional menurut Suryabrata (2003: 82) adalah penelitian yang digunakan untuk mengetahui hubungan fungsional antara dua variabel atau lebih baik hubungan terpisah (antar variabel) atau bersama-sama dimana variabelvariabel yang diteliti tersebut rumit dan tak dapat dimanipulasi dengan metoda eksperimen. Statistik deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan data yang diperoleh, sedang statistik inferensial digunakan untuk membuat kesimpulan. Sugiyono (2003: 169-170) menjelaskan bahwa statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan data yang terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan secara umum (generalisasi). Sedang statistik inferensial adalah teknik statistik yang digunakan untuk menganalisis data sampel dan hasilnya diberlakukan untuk populasi.

Berdasarkan tujuan yang ingin dicapai dan rumusan masalah, penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, dengan menggunakan metode analisis statistik deskriptif. 3.2 Populasi dan Sampel 3.2.1 Populasi Penelitian Populasi menurut Sumarsono (2004: 49) adalah kumpulan dari seluruh elemen atau individu-individu yang merupakan sumber informasi dalam suatu riset. Karena penelitian ini berhubungan dengan pengaruh pendidikan dan pelatihan yang diselenggarakan oleh PPPPTK-BMTI Bandung dan motivasi berprestasi terhadap kinerja guru dalam pembelajaran di SMK maka yang menjadi populasi adalah para guru SMK yang telah mengikuti pendidikan dan pelatihan, yang diselenggarakan oleh PPPPTK-BMTI Bandung sebanyak 74 orang dan aktif mengajar di 5 SMK kelompok: teknologi dan industri Provinsi Jawa Barat. 3.2.2 Teknik Pengambilan Sampel Kountur (2004: 137) mengatakan bahwa: Sampel adalah bagian dari populasi. Sampel penelitian ini adalah sebagian dari populasi yang diambil sebagai sumber data dan dapat mewakili seluruh populasi. Berkaitan dengan teknik pengambilan sampel, Sevilla G. Consuelo (1993: 161) menyarankan, sepanjang sampel yang digunakan porsinya populasi, sehingga penemuan dan kesimpulan yang diperoleh dari sampling tersebut adalah sah (valid). Penarikan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling. Teknik purposive sampling merupakan cara pengambilan sampel penelitian yang termasuk ke dalam kelompok non-probability sampling. Non-

probability sampling sendiri adalah teknik yang tidak memberikan peluang atau kesempatan yang sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sample (Sugiyono, 2008: 60). Menurut Sumarsono (2004: 63), sampel yang purposif adalah sampel yang dipilih secara cermat, sehingga relevan dengan rancangan riset. Adapun pertimbangan yang digunakan sebagai kriteria dalam penentuan sampel responden penelitian adalah: 1. Responden pernah mengikuti pendidikan dan pelatihan di PPPPTK-BMTI Bandung. 2. Responden dan aktif mengajar di 5 SMK kelompok: teknologi dan industri Provinsi Jawa Barat. Dalam melakukan penarikan sampel digunakan Rumus Slovin yang dikutip oleh Husein Umar (1998: 108) dengan tingkat kesalahan 10%. N Rumus yang dimaksud adalah n 2 1 Ne n N e = ukuran sampel = ukuran populasi = persentase kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang masih dapat diterima Populasi Guru SMK sebanyak 74 guru, yang diambil berdasarkan jumlah jumlah guru pernah mengikuti pendidikan dan pelatihan di PPPPTK-BMTI Bandung dan aktif mengajar di 5 SMK kelompok: teknologi dan industri Provinsi Jawa Barat.

N n 2 1 Ne 74 n 1 74(0.1) 2 n = 42 responden Dengan menggunakan rumus tersebut, jumlah sampling yang harus diambil dari populasi sebanyak 74 orang, maka penulis mengambil sampel sebanyak 42 responden. TABEL 3.1 SAMPEL PENELITIAN No. Nama Sekolah Jenis Sekolah Jumlah Sampel 1 SMKN 4 Bandung SMK nasional bertaraf internasional 2 SMKN 6 Bandung SMK bertaraf nasional 3 SMKN 8 Bandung SMK bertaraf nasional 8 guru 8 guru 8 guru 4 SMK Merdeka Bandung SMK bertaraf nasional 8 guru 5 SMKN 1 Cimahi SMK nasional bertaraf internasional Jumlah 10 guru 42 guru

3.3 Alat Pengumpulan Data Data-data yang diperlukan, sesuai dengan fokus permasalahan penelitian, dikumpulkan melalui kuesioner dan observasi. Kuesioner digunakan melalui kuesioner dan observasi. Kuesioner digunakan untuk mengumpulkan data yang berhubungan dengan variabel-variabel seperti variabel bebas (X) yakni hasil diklat (X 1 ), motivasi berprestasi (X 2 ). Sedangkan untuk variabel terikat yakni kinerja guru dalam pembelajaran di SMK (Y) selain menggunakan kuesioner juga menggunakan observasi dan catatan-catatan atau dokumentasi tentang kinerja guru yang menjadi responden dalam penelitian ini. 3.3.1 Angket atau Kuesioner Angket yang digunakan dalam bentuk tertutup. Angket atau kuesioner digunakan untuk menggali dan dapat mengungkapkan hal-hal atau informasi yang sifatnya rahasia sehingga data yang lebih lengkap, akurat dan konsisten. Bahanbahan untuk penyusunan kuisioner ini juga dikumpulkan dari berbagai sumber melalui, observasi, dokumentasi dan konsultasi dengan dosen pembimbing. Pertimbangan utama memilih alat pengumpul data tersebut adalah: a) Agar hasil pengukuran terhadap variabel-variabel yang diteliti dapat dianalisa dan diolah secara statistik. b) Dengan alat pengumpul data tersebut sangat memungkinkan memperoleh data yang objektif. c) Penelitian dapat dilakukan dengan mudah serta dapat menghemat waktu, biaya dan tenaga.

3.3.2 Observasi Observasi adalah cara pengumpulan data yang dapat dilakukan secara pengamatan langsung, sistematis dan sengaja melalui pengamatan dan pencatatan terhadap gejala yang diteliti. Kegunaan teknik observasi di dalam penelitian ini adalah untuk mengamati kinerja guru (Y) yaitu, kemampuan dalam rencana pelaksanaan pembelajaran dan kemampuan mengajar di SMK. Teknik observasi ini digunakan oleh peneliti pada saat melakukan penelitian. Pada saat kegiatan penelitian, peneliti terjun langsung ke lapangan. Dengan kata lain, peran peneliti adalah sebagai observer as participant (observer sebagai partisipan) yang turut aktif di lapangan mengikuti secara penuh aktivitas guna memperoleh data melalui pengamatan mengenai pelaksanaan proses pembelajaran berlangsung selama kegiatan pada SMK. Alat yang digunakan dalam observasi ini adalah panduan observasi, dan catatan sebagai dokumentasi. 3.4 Prosedur Penelitian 3.4.1 Penyusunan Instrumen Pengembangan instrumen ditempuh melalui beberapa cara, yaitu (1) menyusun indikator variabel penelitian, (2) menyusun kisi-kisi instrumen, (3) melakukan uji coba instrumen, (4) melakukan pengujian validitas (perhitungan nilai skala) dan reliabilitas instrumen, (5) konsultasi dengan dosen pembimbing, dan menjadi landasan dalam menyusun item pertanyaan atau pertanyaan yang ada dalam kuisioner. Penjabaran variabel tersebut terlihat seperti pada tabel berikut:

1) Hasil Diklat (X 1 ) Hasil diklat yang digunakan dalam penelitian ini adalah nilai hasil dari pendidikan dan pelatihan dari peserta diklat yang diperoleh dari Seksi Evaluasi Bidang Fasilitasi Peningkatan Kompetensi (Fastingkom) PPPPTK BMTI Bandung. 2) Motivasi Berprestasi (X 2 ) Data yang dihasilkan dari penyebaran angket berskala pengukuran ordinal karena angket yang disebarkan menggunakan Skala Likert. 3) Kinerja Guru dalam Pembelajaran (Y) Khusus untuk variabel Kinerja Guru dalam Pembelajaran (Y) menggunakan observasi dengan alat pencatatnya adalah rating scale. Djuju Sudjana (2000: 321) menyatakan bahwa... alat pencatat observasi adalah chek list, rating scale, denah, kamera foto, tape recorder dan lain sebagainya. 3.4.2 Uji Coba Instrumen. Sebelum instrumen diterapkan ke dalam penelitian sesungguhnya maka terlebih dahulu dilakukan uji coba untuk mengetahui tingkat validitas dan reliabilitas setiap item kuisioner. Dilakukan dengan dua cara, melalui Dosen pembimbing, justifikasi pakar, dan melalui uji coba pada sampel dengan karakteristik sama dengan responden penelitian yang sesungguhnya. Tujuan dari pelaksanaan uji coba instrumen penelitian adalah untuk menguji validitas dan reliabilitas instrumen tersebut. Hasil uji validitas kuesioner yang telah dijustifikasi dan uji validitas konstruk dapat dilihat pada lampiran.

1) Uji Validitas Instrumen Penelitian Validitas adalah suatu ukuran yang mengajukan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu intrumen. Uji validitas setiap item kuisioner dilakukan melalui prosedur dan penghitungan statistik. Dalam hal ini peneliti menggunakan rumus korelasi Product Moment r dari Pearson dengan taraf signifikasi 5%. r = (Riduwan, 2007: 62) dengan rumus: Butir pertanyaan dinyatakan signifikan jika koefisien korelasi pada uji signifikansi nilai t hitung lebih besar dari t tabel. Menurut Sudjana (1986: 377) jika t hitung > t tabel, maka item dianggap valid. Dan sebaliknya apabila t hitung < t tabel maka butir item tersebut dianggap tidak valid. 2) Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian Reliabilitas menunjukan sejauh mana tingkat kekonsistenan pengukurang dari suatu responden ke responden yang lain atau dengan kata lain sejauh mana pertanyaan dapat dipahami sehingga tidak menyebabkan beda interpretasi dalam pemahaman pertanyaan tersebut. Untuk menguji reliabilitas dalam penelitian ini, penulis mengacu kepada koefisien reliabilitas Alpha Cronbach dengan menggunakan Program SPSS.

3.5 Teknik Pengolahan Data 3.5.1 Analisis Deskriptif Menurut Riduwan (2007: 27), analisis deskriptif adalah analisis yang menggambarkan suatu data yang akan dibuat baik sendiri, maupun secara kelompok. Tujuan analisis deskriptif adalah untuk membuat gambaran secara sistematis data yang factual dan akurat mengenai fakta-fakta serta hubungan antar fenomena yang diteliti. Pengolahan dan analisis data dilakukan dengan cara kuantitatif dengan menggunakan statistik deskriptif-analitik. Penggunaan statistik deskriptif dimungkinkan untuk menghitung rata-rata (mean), varians, dan simpangan baku (standar deviasi) serta mendeskripsikan data dalam bentuk tabel dan diagram. Nilai rerata dari kelompok data ini diperkirakan dapat mewakili seluruh nilai data yang ada dalam kelompok tersebut. Adapun rumus-rumus yang digunakan adalah: (1) Menghitung rata-rata (means) X = X n Keterangan: X X n = rata-rata X = jumlah seluruh nilai X = jumlah anggota sampel (Sujana, 1992: 89) (2) Menghitung varians (S 2 )

S 2 = 2 2 n X X n n 1 Keterangan: n X X 2 = banyaknya sampel = jumlah skor = jumlah kuadrat (Husaini Usman, 1995: 98) 2 (3) Menghitung standar deviasi (sd) Sd = S 3.5.2 Pemeriksaan Distribusi Data Adapun statistik analitik digunakan untuk menguji hipotesis, dalam hal ini analisis kolerasi dan regresi. Untuk menguji Hipotesis 1, Hipotesis 2 yang digunakan adalah analisis kolerasi dan regresi sederhan, sedangkan untuk menguji Hipotesis 3 digunakan analisis kolerasi chi square, dan regresi ganda. Seperti apa yang dikemukakan Sudjana (1988: 367) bahwa jika data hasil pengamatan terdiri atas banyak variabel, yaitu seberapa kuat pengaruh antara variabel-variabel itu terjadi, perlu ditentukan derajat pengaruh antara variabelvariabel tersebut. Studi yang membahas pengaruh antara variabel ini dinamakan analisis kolerasi dan ukuran yang dipakai untuk mengetahui derajat hubungan ini dinamakan koefisien kolerasi. Ada beberapa tahap perhitungan terlebih dahulu, sebelum menjadi hipotesis, yaitu terlebih dahulu menguji normalitas distribusi data.

1) Uji Normalitas Pengujian normalitas dilakukan dalam rangka mengetahui apakah galat taksiran regresi variabel terikat (Y) terhadap variabel (X 1 dan X 2 ) berdistribusi normal atau tidak. Untuk itu dilakukan pengujian normalitas galat taksiran yang didasarkan pada asumsi bahwa harga variabel terikat (Y) harus independen dari harga variabel bebas (X 1 dan X 2 ) dan galat taksiran berdistribusi normal dengan rata-rata nol serta varians berharga konstan. Untuk mengujinya dilakukan dengan menggunakan Uji Chi-Square. (Usman, 2008: 278) Adapun kriteria pengambilan keputusan yang digunakan adalah: Jika χ 2 hitung > χ 2 tabel maka distribusi data tidak normal Jika χ 2 tabel < χ 2 tabel maka distribusi data normal 2) Uji Homogenitas Varians Uji homogenitas varians digunakan untuk menguji apakah kedua data tersebut homogeny, yaitu dengan membandingkan kedua variansnya. Jika kedua varians sama besarnya, maka uji homogenitas tidak perlu dilakukan lagi karena data-datanya sudah dianggap homogen. Namun untuk varians yang tidak sama besarnya, perlu diadakan pengujian homogenitas melalui uji kesamaan dua varians ini. (Usman, 2008: 133) Uji homogenitas varians dalam penelitian ini dapat dilakukan dengan Uji Chi-Square. Uji Chi-Square dengan cara membandingkan nilai χ 2 hitung dengan χ 2 tabel. Kriteria yang digunakan adalah jika χ 2 hitung < χ 2 tabel maka varians kelompok Y atas X 1 adalah homogen.

3.5.3 Uji Hipotesis Menurut Hasan (2005: 140), pengujian hipotesis adalah suatu prosedur yang akan menghasilkan suatu keputusan, yaitu keputusan menerima atau menolak hipotesis tersebut. Hipotesis digunakan pada bab I akan diuji, namun sebelum diuji hipotesis tersebut terlebih dahulu diubah menjadi hipotesis stratistik, yang terdiri atas hipotesis nol yang bersimbol Ho dan hipotesis alternatif yang bersimbol H 1. Hipotesis statistik. 1. H 0 : b 1 = 0 Tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara hasil diklat terhadap kinerja guru. H 1 : b 1 0 kinerja guru. Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara hasil diklat terhadap 2. H 0 : b 2 = 0 Tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara motivasi berprestasi terhadap kinerja guru. H 1 : b 2 0 Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara motivasi berprestasi terhadap kinerja guru. 3. H 0 : b 1,b 2 = 0 Tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara hasil diklat dan motivasi berprestasi secara bersama-sama terhadap kinerja guru.

H 1 : b 1,b 2 0 Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara hasil diklat dan motivasi berprestasi secara bersama-sama terhadap kinerja guru. Rumus yang digunakan dalam menguji hipotesis bergantung pengujian normalitas distribusi data. Jika data terkumpul berdistribusi normal maka rumus yang digunakan adalah rumus untuk statistik nonparametrik. Rumus yang digunakan adalah rumus korelasi, chi square, dan regresi. 1) Analisis Korelasi Analisis korelasi digunakan untuk mencari derajat hubungan antara variabel-variabel. Ukuran yang dipakai untuk mengetahui derajat hubungan dinamakan koefisien korelasi (Sudjana, 2002: 367). Teknik korelasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Korelasi Pearson Product Moment (Riduwan, 2007: 62) dengan rumus: Menghitung korelasi dengan menggunakan koefisien korelasi Pearson Product Moment, dengan simbol r, cara perhitungan yang ditempuh adalah dengan cara manual dan menggunakan Program SPSS. Kuat tidaknya korelasi diukur dengan suatu nilai yang disebut koefisien Korelasi Pearson Product Moment atau r.

Selanjutnya, untuk menentukan seberapa jauh perubahan Variabel X2 yang dipengaruhi oleh peningkatan Variabel Y, penulis menggunakan Metode Koefisien Determinasi dengan rumus sebagai berikut: KD = r 2 x 100% Di mana: KD = Koefisien Determinasi r = Nilai Koefisien Korelasi Pengujian lanjutan, yaitu uji signifikansi yang berfungsi apabila peneliti ingin mencari makna Variabel X2 terhadap Y, maka hasil korelasi Pearson Product Moment tersebut diuji dengan Uji Signifikansi dengan rumus: t hitung r r n 2 1 r 2 Keterangan: t = Probabilitas r = Koefisien Korelasi Pearson n = Jumlah Responden Keterangan: = nilai korelasi dalam formulasi yang dihipotesiskan. Kaidah Pengujian: Bila t hitung t tabel maka Ho ditolak, H1 diterima. Bila t hitung t tabel maka Ho diterima, H1 ditolak.

2) Analisis Regresi Regresi adalah suatu proses memperkirakan secara sistematis tentang apa yang paling mungkin terjadi di masa yang akan datang berdasarkan informasi masa lalu dan sekarang yang dimiliki agar kesalahannya dapat diperkecil. Regresi dapat juga diartikan sebagai usaha memprediksi perubahan. (Riduwan, 2007: 83). Sesuai dengan hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini yaitu hipotesis 1 sampai 3, perlu analisis regresi linier sederhana untuk pengujiannya. Pengujian ini digunakan untuk mencari pengaruh antara variabel X1 (hasil diklat) dengan variabel Y (kinerja guru), varianel X2 (motivasi berprestasi) dengan variabel Y (kinerja guru). Uji regresi dihitung dengan analisis varians (ANAVA). Analisis ini digunakan untuk mencari pola hubungan fungsional antara variabel X 1, X 2, dengan variabel Y.