BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Batubara adalah salah satu sumber daya alam digunakan untuk memenuhi 30,1% kebutuhan energi manusia di seluruh dunia (ACR,2013). Baik dalam pemenuhan kebutuhan untuk skala industri maupun rumah tangga. Batubara merupakan batuan sedimen yang tersusun atas ikatan karbon, berasal dari pohon dan tumbuhan yang mengalami perubahan fisik serta biokimia pada suatu lingkungan rawa atau berair, yang dipengaruhi oleh adanya waktu pengendapan, tekanan, maupun temperatur. Secara garis besar, batubara tersusun oleh zat organik, air dan mineral. Mineral-mineral yang ada dalam batubara berupa mineral lempung, silikat, karbonat, sulfida dan beberapa mineral lainnya (Taylor, 1998, dalam Antika, R, 2012). Petrologi batubara dibutuhkan untuk dapat memahami genesa, sifat-sifat fisik dan komposisi materi organik dalam batubara, yang dalam kajiannya dilakukan studi petrografi untuk mengetahui komposisi maseral. Maseral analog dengan mineral yang terdapat pada batuan secara umum, sehingga dapat diamati dibawah mikroskop. Maseral dikelompokkan dalam tiga kelompok utama yaitu vitrinite, liptinite (exsinite) dan inertinite. Pengelompokkan ini didasarkan pada bentuk, morfologi, ukuran, relief dan struktur (internal structure), kesamaan komposisi kimia, warna pantulan dan intensitas reflektansi serta tingkat pembatubaraan (Widodo, 2008). Analisis mengenai komposisi maseral dapat dipakai untuk mengetahui kondisi paleoenvironment dan tingkat kematangan dari batubara. Tingkat kematangan batubara mempengaruhi kadar-kadar kimiawinya seperti kadar kalori, kandungan abu/ash, nilai total sulfur hingga nilai karbon yang ada pada suatu lapisan batubara. Selama proses pembatubaraan (coalification) berlangsung, kadar-kadar tersebut dapat berubah sesuai dengan kondisi lingkungan serta keberadaan faktor-faktor geologi yang mempengaruhi 1
perubahan tersebut. Seperti keberadaan struktur geologi, kondisi stratigrafi regional setempat hingga pengaruh suplai sedimen yang menjadi overburden dari lapisan batubara dan waktu geologi. Penyebaran endapan batubara di Indonesia terdapat pada cekungancekungan yang berada di Pulau Kalimantan dan Pulau Sumatra. Beberapa cekungan tersebut antara lain Cekungan Sumatra Selatan, Cekungan Kutai, Cekungan Barito dan sebagainya. Proses pengendapan pada Cekungan Kutai terjadi akibat adanya pemisahan Pulau Kalimantan dan Pulau Sulawesi yang berlangsung selama Kapur hingga awal Paleogen. Sehingga batuan sedimen yang terendapkan pada cekungan ini dipengaruhi oleh proses transgresi dan regresi air laut. Sementara itu, batubara yang terbentuk pada Cekungan Kutai terutama yang berada di daerah timur, berumur Eosen (Paleogen) dan Miosen Pliosen hingga Pliosen Plistosen (Neogen). Peringkat batubara pada cekungan ini umumnya berupa lignite hingga bituminous dengan nilai kalori rendah, kandungan air lembab tinggi, serta kadar abu dan sulfur yang relatif rendah. PT. Indominco Mandiri merupakan salah satu perusahaan yang memproduksi batubara di daerah Bontang, Kalimantan Timur. Area kontrak tambang berada di daerah Cekungan Kutai sebelah utara. PT. Indominco Mandiri memiliki hasil produksi pertahun sekitar 13.000.000 ton (laporan internal Departemen Geologi PT. Indominco Mandiri). Hasil produksi yang terbilang besar tersebut, diekspor ke negara-negara Asia seperti Jepang, Republik Rakyat Tiongkok dan India. Pembeli dari negara-negara tersebut biasa memanfaatkan batubara produksi PT. Indomico Mandiri untuk PLTU maupun sebagai bahan bakar industri manufaktur. Area produksi tambang atau pit yang aktif di Site Palakan, PT. Indominco Mandiri berada di wilayah Blok Barat dan Blok Timur. Salah satunya adalah PIT 2AN yang berada di wilayah utara Blok Timur yang memiliki karakteristik seam batubara yang unik dibanding di bagian wilayah Blok Barat, yaitu batubara disini memiliki kecenderungan nilai total sulfur antara 1-3% yang terdapat pada seam C1, C2 hingga seam C5. Oleh karena pemanfaatan batubara dalam bidang-bidang yang berlainan, yang masing-masing tentunya memiliki perlakuan yang berbeda 2
dalam proses pemanfaatannya, nilai-nilai kadar dalam batubara yang diproduksi PT. Indominco Mandiri harus sesuai spesifikasi yang diinginkan pembeli. Pemahaman mengenai ragam kadar kalori, nilai abu dan sulfur harus diutamakan, agar dapat membantu proses blending maupun pemanfaatan teknologi peningkatan kualitas yang lebih ramah lingkungan. I.2 Rumusan Masalah Rumusan masalah dalam penelitian ini didasarkan pada unsur maseral yang terdapat pada lapisan batubara di lapangan PIT 2AN Blok Timur dengan hasil analisis kualitas batubara di laboratorium, yang dirumuskan sebagai berikut : Bagaimana stratigrafi dan penyebaran batubara daerah penelitian? Bagaimana jenis-jenis maseral yang terdapat pada seam C2 batubara? Bagaimana hasil nilai total sulfur batubara dalam uji kualitas batubara pada seam C2? Bagaimana hubungan antara lingkungan pengendapan, unsur maseral dan nilai total sufur pada seam C2? I.3 Maksud dan Tujuan I.2.1 Maksud Maksud dilakukannya penulisan tugas akhir ini adalah untuk : Melakukan observasi lapangan dengan measuring stratigraphy dan pengintepretasian data log pemboran Melakukan identifikasi maseral batubara dengan metode analisis vitrinite reflectance pada sampel seam C2 dan mengklasifikasikannya ke dalam jenis maseralnya Melakukan analisis proksimat kadar sulfur batubara Melakukan penarikan hubungan antara lingkungan pengendapan, jenis maseral dan variasi nilai total sulfur batubara I.2.2 Tujuan Tujuan dilakukannya penulisan tugas akhir ini adalah untuk: 3
Mengetahui stratigrafi dan lingkungan pengendapan daerah penelitian Mengetahui jenis maseral yang terdapat pada tiap sampel seam C2 Mengetahui variasi nilai total sulfur pada tiap sampel dari seam C2 Mengetahui korelasi antara jenis maseral dan lingkungan pengendapan terhadap variasi nilai total sulfur batubara I.4 Waktu dan Tempat Pelaksanaan Waktu pelaksanaan kegiatan Tugas Akhir kali ini kurang lebih dilaksanakan selama 2 bulan yaitu dari tanggal 12 April 2014 s/d 13 Juni 2014. Tabel kegiatan pelaksanaan tugas akhir dapat dilihat pada tabel 1.1. Tabel 1.1 Jadwal Pelaksanaan Tugas Akhir di PT. Indominco Mandiri Waktu Pelaksanaan April 2014 Mei 2014 Juni 2014 Kegiatan I II III IV I II III IV I II III IV Persiapan Keberangkatan Induksi Reconnaissance Mapping Eksplorasi Pengambilan data TA Pengolahan data Presentasi Akhir Penelitian tugas akhir dilaksanakan di Kota Bontang, Kalimantan Timur yang masuk dalam wilayah kontrak pertambangan Site Palakan, PT.Indominco Mandiri. Wilayah pertambangan ini memiliki luas 25.000 hektar yang terbagi dalam 2 blok yaitu, Blok Barat dan Blok Timur, yang termasuk dalam Cekungan Kutai. Lokasi penelitian berada di PIT 2AN yang masih aktif diproduksi dan merupakan bagian dari Blok Timur (lihat gambar 1.1). Rute perjalanan yang dapat ditempuh untuk mencapai Site Palakan, PT. Indominco Mandiri adalah dengan menggunakan angkutan darat berupa mobil dari Kota Balikpapan ke arah utara menuju Kota Bontang selama 8 jam. Dari Kota 4
Bontang, perjalanan dilanjutkan ke arah barat untuk mencapai Camp Km 23, Site Palakan, PT. Indominco Mandiri dengan menggunakan akomodasi berupa bus perusahaan selama 1 jam. Lokasi Penelitian Gambar 1.1 Peta Kalimantan Timur (Ilyas, 2005) dan Pit Design Lokasi Penelitian di PIT 2AN PT. Indominco Mandiri I.5 Ruang Lingkup Penelitian Tugas Akhir I.5.1 Ruang Lingkup Spasial Cekungan Kutai sebelah utara Wilayah kontrak kerja pertambangan Site Palakan, Bontang, Kalimantan Timur milik PT. Indominco Mandiri Sidewall sebelah utara PIT 2AN di area Blok Timur I.5.2 Ruang Lingkup Substansial Lapisan batubara seam C2 di PIT 2AN Blok Timur Intepretasi lingkungan pengendapan dari pengamatan lapangan berupa measuring stratigraphy dan data logging 5
Unsur maseral pada sampel SAD-2AN1, SAD-2AN2, SAD-2AN3, SAD-2AN4, SAD-2AN5, dan SAD-2AN6 yang diambil dari seam C2 Nilai total sulfur batubara dari analisa proksimat yang berasal dari sampel SAD-2AN1, SAD-2AN2, SAD-2AN3, SAD-2AN4, SAD- 2AN5, dan SAD-2AN6 I.6 Pembatasan Masalah Penelitian tugas akhir dibatasi oleh beberapa hal, agar tujuan dan maksud dari penelitian tercapai, diantaranya sebagai berikut : Metode observasi lapangan berupa pengukuran stratigrafi (measuring stratigraphy) dan intepretasi 10 data log pemboran pada area aktif produksi PIT 2 AN, Blok Timur, Site Palakan, Cekungan Kutai, Kota Bontang, Propinsi Kalimantan Timur milik PT. Indominco Mandiri. Analisis petrografi pada 6 conto batubara dengan metode vitrinite reflectance yang dilakukan oleh Puslitbang Tekmira ESDM, digunakan untuk mengidentifikasi maseral pada sampel SAD-2AN1, SAD-2AN2, SAD-2AN3, SAD-2AN4, SAD-2AN5, dan SAD-2AN6 yang diambil dari seam C2 batubara pada PIT 2AN, Site Palakan, Formasi Pulubalang, Cekungan Kutai, Kota Bontang, Propinsi Kalimantan Timur milik PT. Indominco Mandiri. Analisis kualitas 6 conto batubara berupa uji proksimat dilakukan oleh Departemen Laboratorium Pengujian Batubara milik PT. Indominco Mandiri. I.7 Manfaat Penelitian Tugas Akhir Penelitian tugas akhir yang telah dilaksanakan ini memiliki manfaat yaitu : Diketahui susunan stratigrafi dan lingkungan pengendapan pada area PIT yang diproduksi untuk membantu proses eksplorasi pengembangan Diketahui unsur-unsur maseral yang terdapat pada seam C2 6
Diketahui variasi total sufur batubara pada seam C2 sehingga dalam pemanfaatannya dapat membantu proses blending Diketahui hubungan lingkungan pengendapan dan maseral terhadap variasi nilai total sulfur batubara I.8 Kerangka Pikir Penelitian Tugas Akhir Kerangka pikir penelitian tugas akhir adalah sebagai berikut : Gambar 1.2 Kerangka Pikir Penelitian Tugas Akhir 7