I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ayam broiler merupakan jenis ayam yang memiliki ciri khas pertumbuhan yang cepat, sebagai penghasil daging dengan konversi pakan yang efisien.kemampuan tersebut menjadikan ayam broiler sebagai salah satu sumber protein hewani yang sering dikonsumsi oleh hampir seluruh lapisan masyarakat Indonesia. Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, data yang diolah oleh Pusat Informasi Data dan Informasi Pertanian pada tahun 2015, rata-rata konsumsi ternak ayam pedaging di Indonesia sebanyak 3.9733 kg per kapita per tahun (Direktorat Jenderal Peternakan, 2015). Perubahan suhu serta kondisi lingkungan selama transportasi dapat menyebabkan stres pada ayam broiler. Masalah utama yang sangat penting dipengaruhi tingkat stres transportasi pada ayam broiler adalah penurunan performa, seperti berat badan hingga mortalitas yang tinggi. Kondisi stres akan menyebabkan adaptasi secara perilaku, fisiologi dan biokimiawi pada tubuh ayam, dimana semuanya memerlukan energi yang tinggi dan pada akhirnya dapat menurunkan performa ayam.ayam akan merespon kondisi stres dengan melakukan homeostatis untuk mempertahankan kondisi tubuhnya agar tetap dalam keadaan nyaman. Organ ginjal pada ayam yang stres bekerja lebih extra dibandingkan pada kondisi normalnya. Ginjal menjadi organ vital yang sangat berperan dalam pengaturan suhu tubuh dan berperan penting untuk keseimbangan osmotik cairan tubuh saat ternak dalam kondisi stres terutama akibat suhu tinggi. Beberapa indi-
2 kator yang dapat diketahui dari kinerja organ dalam boiler adalah volume dan kadar kreatinin ginjal. Kadar kreatinin ginjal dapat di ketahui dengan cara melihat kondisi fisiologi ginjal ayam broiler yang berhubungan dengan tingkat stres pada ayam broiler. Berbagai upaya telah dilakukan untuk meminimalkan dampak stres pada ayam broiler. Cara yang digunakan yaitu menjaga kestabilan metabolisme dalam tubuh melalui pemberian probiotik. Probiotik merupakan imbuhan pakan dalam bentuk mikroba hidup yang menguntungkan, melalui perbaikan keseimbangan mikroorganisme dalam saluran pencernaan ayam. Probiotik yang didalamnya mengandung kombinasi antarabakteri dan yeast, sebagai antisipasi stres tarnsportasi dengan pengaruhnya terhadap volume dan kadar kreatinin ginjal pada ayam broiler saat ini belum pernah dilaporkan. Berdasarkan latar belakang tersebut, penelitian yang berjudul Pengaruh Pemberian Probiotik Sebagai Antisipasi Stres Transportasi terhadap Volume dan Kreatinin Ginjal Broiler 1.2 Identifikasi Masalah 1. Bagaimana pengaruh pemberian probiotik cair sebagai antisipasi stres transportasiterhadap volume dan kadar kreatinin ginjal ayam broiler. 2. Pada penggunaan mikroba apa dalam probiotik cair yang dapat memberikan pengaruh optimal sebagai antisipasi stres transportasi, dilihat dari volume dan kadar kreatinin ginjal ayam broiler.
3 1.3 Maksud dan Tujuan 1. Mengetahui pengaruh pemberian probiotik cair sebagai antisipasi stres transportasi terhadap volume dan kadar kreatinin ginjal ayam broiler. 2. Mengetahui penggunaan mikroba dalam probiotik yang dapat memberikan pengaruh optimal sebagai antisipasi stres transportasi, dilihat dari volume dan kadar kreatinin ginjal ayam broiler. 1.4 Kegunaan Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi ilmiah mengenai penggunaan probiotik cair dalam mengantisipasi stres akibat transportasi, serta pengaruhnya terhadap volume dan kadar kreatinin ginjal ayam broiler serta dapat menjadi acuan referensi bagi penelitian lebih lanjut. 1.5 Kerangka Pemikiran Ayam broiler merupakan ayam yang memiliki ciri-ciri pertumbuhan yang cepat, sebagai penghasil daging dengan konversi pakan yang rendah. Ayam broilerdapat menjadi gelisah, lelah akibat cekaman panas dan akan menimbulkan aktivitas berlebih akibat dari respon dalam tubuh yang di sebabkan oleh proses transportasi pada saat pengiriman. Faktor yang dapat menjadi pemicu stres yang timbul pada saat ayam broiler di transportasikan yaitu lama waktu perjalanan, kepadatan pengangkutan, jarak tempuh perjalanan, kondisi jalan yang buruk serta cuaca selama transportasi. Selain jantung dan paru-paru organ lain seperti ginjal berperan penting sebagai oragan filtrasi (penyaring), ekskresi (pengeluaran), dan sebagai alat rebsorpsi (penyerapan kembali zat-zat yang di perlukan) dimana ekskresi berperan
4 dalam tingkatan stres ayam. Ginjal sebagai organ ekskresi yang mengontrol volume cairan tubuh dan konsentrasi elektrolit, ekskresi sisa-sisa produk metabolisme, mengatur aktivitas metabolisme seperti transpor aktif (elektrolit, protein dan asam amino, asam organik), kontrol keseimbangan asam basa dan metabolisme xenobiotik (Wanda dan Colin 1998). Kreatinin adalah produk masa otot yang merupakan hasil pemecahan fosfo kreatin (Meyer dan Harvey, 2003). Kreatinin secara umum diproduksi tubuh dalam jumlah yang tetap dan dilepaskan dalam darah. Kreatinin difiltrasi oleh glomerulus didalam ginjal dan jika terdapat gangguan pada fungsi filtrasi ginjal maka profil kreatinin dalam darah akan meningkat dan kenaikan ini dapat digunakan sebagai indikator gangguan fungsi ginjal dan dapat digunakan sebagai petunjuk rendahnya kemampuan filtrasi glomerulus (Baron, 1992 : Levey dkk 1999; Stevens, Levey, 2004). Kreatinin diangkut melalui aliran darah ke ginjal. Ginjal menyaring sebagian besar kreatinin dan membuangnya dalam urin. Bila ginjal terganggu, kreatinin akan meningkat. Tingkat kreatinin abnormal tinggi memperingatkan kemungkinan kerusakan ginjal. Kadar kreatinin ginjal dapat diketahui dengan cara melihat kondisi fisiologi ginjal ayam broiler yang berhubungan dengan tingkat stres pada ayam broiler. Berbagai upaya telah dilakukan untuk meminimalkan dampak stres akibat perjalanan pada ayam broiler, salah satu cara yang digunakan yaitu menjaga kestabilan metabolisme dalam tubuh melalui pemberian probiotik. Probiotik mengandung bakteri asam laktat dan yeast yang mampu bertahan dari pengaruh asam lambung, juga mampu bertahan dalam cairan empedu sehingga mampu bertahan hidup hingga usus. Yeast seperti Saccharomyces cerevisiae dapat digunakan sebagai probiotik selain bakteri. Keuntungan menggunakan S. cerevisiae adalah
5 tidak membunuh mikroba bahkan menambah jumlah mikroba menguntungkan dan sebagai bahan imunostimulan. Spesies Yeast lain yang bermanfaat juga terdapat dalam khamir seperti Cryptococcus humicolus dan Trichosporon sp (Ellis dkk., 2007). Yeast menghasilkan enzim protease, lipase dan karbohidrase. Yeast bersifat tahan terhadap asam dan membentuk hubungan saling menguntungkan dengan Bakteri Asam Laktat (BAL). Penurunan kadar kreatinin oleh bakteri asam laktat yang ada di probiotik karena produksi laktat dari glukosa berkolerasi dengan laju filtrasi glomerulus. Produksi laktat juga berkolerasi dengan laju aliran urin dan resorpsi natrium. Konsumsi laktat, sebaliknya, tidak menunjukkan korelasi dengan fungsi ginjal manapun (Hohmann B dkk, 1974). Beberapa peneliti sebelumnya telah menggunakan probiotik dalam mengatasi stres transportasi pada ternak. Penelitian yang telah dilakukan oleh (Ghareebdkk,2008), bahwa penggunaan probiotik yang mengandung mikroba jenis Lactobacillus sp. dalam ransum broiler dapat mengatur respon fisiologis dari stres transportasi pada ayam broiler. Pemberian probiotik dapat ditambahkan pada pakan dan air minum unggas dengan dosis tertentu. Berdasarkan penelitian dosis probiotik yang dapat diberikan pada pakan atau air minum unggas adalah sebanyak 0,1% hingga 0,15% (Rowghani, 2007). Pemberian probiotik pada ayam broiler sebaiknya dilakukan selama 3 minggu pertama pemeliharaan (Yeo dan Kim, 1997). Berdasarkan uraian kerangka berpikir ini maka ditetapkan hipotesis bahwa pemberian probiotik sebesar dengan kombinasi antara L.acidophilus + C. humicolus dapat meningkatkan volume ginjal dan dapat menurunkan kadar kreatinin ginjal.
6 1.6 Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret - April 2018. Pemberian probiotik dan pemeliharaan pada ayam broiler dilakukan di kandang percobaan di Tanjungsari. Analisis sampel kreatinin ginjal dilakukan di Laboratorium Fisiologi Ternak dan Biokimia Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran.