BAB II ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN



dokumen-dokumen yang mirip
Bab 2: Analisis Laporan Keuangan

Analisa Rasio Keuangan

Hasil akhir dari proses pencatatan keuangan adalah laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan cerminan dari prestasi manajemen pada satu periode

Analisa Laporan keuangan

ANALISIS RASIO KEUANGAN

BAB 11 ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN

PERTEMUAN 6 ANALISIS LAPORAN KEUANGAN ANDRI HELMI M, SE., MM.

ANALISIS KEUANGAN. o o

ANALISIS KEUANGAN. 1) faktor kritis dalam analisis rasio keuangan, 2) mempelajari bagaimana analisis rasio keuangan tersebut dipergunakan dan

ANALISIS LAPORAN KINERJA KEUANGAN

LAPORAN KEUANGNAN DAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN. Febriyanto, S.E., M.M.

hendro 6/30/2010 PRESENTASI VIII :

Analisis Laporan Keuangan

Manajemen Keuangan. Memahami Kondisi dan Kinerja Keuangan Perusahaan. Basharat Ahmad. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis

RASIO LAPORAN KEUANGAN

TIME SERIES ANALYSIS DARI LAPORAN KEUANGAN PT. UNILEVER INDONESIA Tbk. TRIWULAN REKRUTMEN FINANCIAL ASSISTANT COMMUNITY

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Analisis Penggunaan Rasio Keuangan (BAB 1) Astried P. ANALISIS PENGGUNAAN RASIO KEUANGAN

LAPORAN KEUANGAN DEPRESIASI

BAB I PENDAHULUAN. perubahan yang cepat dalam berbagai segi kehidupan, baik segi sosial,

PENILAIAN KINERJA KEUANGAN MENGGUNAKAN ANALISIS RASIO KEUANGAN PADA PT JAPFA COMFEED INDONESIA, Tbk.

Financial Performance (2)

5/15/2012. Adalah suatu metode perhitungan dan interpretasi rasio keuangan untuk menilai kinerja dan status suatu perusahaan

Dalam menganalisa laporan keuangan terdapat beberapa metode yang bisa dijadikan tolak ukur untuk menilai posisi keuangan perusahaan antara lain:

MAKALAH Untuk Memenuhi Tugas Manajemen Keuangan ANALISIS RASIO KEUANGAN : PT. HOLCIM tbk

ANALISIS EKONOMI, KEUANGAN PERUSAHAAN & INVESTASI ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN. Nurochman, SST,.Akt,.MT

BAB II LANDASAN TEORI

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN. By: Budi Setiawan

DAFTAR ISI. SURAT PERNYATAAN RIWAYAT HIDUP. KATA PENGANTAR DAFTAR GAMBAR.. DAFTAR ISTILAH.

Analisis Laporan Keuangan PT. UNILEVER Indonesia, Tbk Periode Tahun

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis terhadap laporan keuangan PT. Astra Agro

Pihak-pihak yang berkepentingan terhadap laporan keuangan suatu perusahaan

BAB II LANDASAN TEORI. Manajemen keuangan adalah aktivitas pemilik dan manajemen perusahaan untuk

Andri Helmi M, SE., MM.

PROGRAM MAGISTER STUDI EKONOMI MANAJEMEN

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN, UNIVERSITAS ANDALAS BAHAN AJAR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MEET 05 FOR E LEARNING ANALISA RASIO

Department of Business Adminstration Brawijaya University

Bab 1 Analisis Penggunaan Rasio Keuangan

ANALISA RASIO KEUANGAN 1

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kinerja Keuangan 2.2. Laporan Keuangan

Analisis Laporan Keuangan

BAB V PENUTUP. Ace Hardware Indonesia Tbk adalah sebagai berikut: 1. Rasio likuiditas PT Ace Hardware Indonesia Tbk bila dilihat dari current

Modul 1. Laporan Keuangan dan lingkungan pelaporan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penguji dari pekerjaan bagian pembukuan, tetapi untuk selanjutnya laporan

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT. TOKO GUNUNG AGUNG, Tbk TAHUN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dengan jumlah yang lain, dan dengan menggunakan alat analisis berupa rasio akan

ANALISA LAPORAN KEUANGAN ERDIKHA ELIT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Rasio keuangan merupakan alat analisis keuangan yang paling sering

MODUL ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

Analisa Rasio Keuangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MANAJEMEN KEUANGAN. Analisis Rasio Keuangan. Riska Rosdiana SE., M.Si. Modul ke: Fakultas Ekonomi & Bisnis. Program Studi Manajemen

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Terdapat beberapa pengertian mengenai analisis, yaitu : 1. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002) :

B. MASALAH YANG DIHADAPI DALAM PENENTUAN RASIO STANDAR

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka kesimpulan yang dapat

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II URAIAN TEORITIS

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. dikeluarkan oleh perusahaan terhadap keputusan investasi pihak di luar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. laporan keuangan yang dapat berfungsi sebagai alat ukur dalam menilai kinerja

BAB IV. Analisis dan Pembahasan. dan 2012 terdapat analisis keuangan sebagai berikut :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

Analisis Fundamental untuk menentukan nilai intrinsik saham sebagai dasar pengambilan keputusan investasi saham pada PT. Kimia Farma, Tbk.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

TINJAUAN PUSTAKA. Likuiditas merupakan suatu indikator yang mengukur kemampuan perusahaan

III. METODOLOGI PENELITIAN

Menurut Hanafi dan Halim (1996), pada dasarnya analisis rasio bisa dikelompokkan kedalam lima macam kategori, yaitu:

BAB 1 PENDAHULUAN. dunia khususnya dalam bidang investasi saham. Pasar modal merupakan sarana

BAB II LANDASAN TEORITIS. merupakan suatu ringkassan dari transaksi-transaksi keuangan yang terjadi

Bab 9 Teori Rasio Keuangan

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN. Andri Helmi M, SE., MM.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Sawir (2005:129), modal kerja adalah keseluruhan aktiva lancar

BAB IV PEMBAHASAN. kewajiban lancar. Rasio ini menunjukkan sampai sejauh mana tagihan-tagihan jangka

II. LANDASAN TEORI. dengan menggunakan aktiva lancar yang tersedia. Menurut Brigham dan Houston,

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada laporan keuangan PT.

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

Bab 3 Analisis Rasio Keuangan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian dan Karakteristik Laba. dengan pendapatan tersebut. Pengertian laba menurut Harahap (2008:113)

ANALISA KEUANGAN Rasio Keuangan. Sumber : Syafarudin Alwi BamBang Riyanto

ANALISIS RASIO KEUANGAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. saran yang sesuai dengan penelitian analisis data yang telah dilakukan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 4 Analisis Ratio

BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. serta kondisi keuangan perusahaan. Melalui laporan keuangan perusahaan dapat

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kepentingan dan kelancaran perusahaan dalam rangka menghasilkan laba yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. banyak diminati masyarakat saat ini. Menerbitkan saham merupakan salah

Transkripsi:

BAB II ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN A. Arti Penting Analisis Laporan Keuangan Analisis terhadap laporan keuangan suatu perusahaan pada dasarnya karena ingin mengethaui tingkat profitabilitas (keuntungan) dan tingkat risiko atau tingkat kesehatan suatu perusahaan. Analisis keuangan yang mencakup analisis rasio keuangan, analisis kelemahan dan kekuatan di bidang finansial akan sangat membantu dalam menilai prestasi manajemen masa lalu dan prospeknya di masa datang. Laporan keuangan yang disusun secara baik dan akurat dapat memberikan gambaran keadaan yang nyata mengenai hasil atau prestasi yang telah dicapai oleh suatu perusahaan selama kurun waktu tertentu, keadaan inilah yang digunakan untuk menilai kinerja keuangan. Apalagi informasi mengenai kinerja keuangan suatu perusahaan sangat bermanfaat untuk berbagai pihak, seperti investor, kreditur, pemerintah, bankers, pihak manajemen sendiri dan pihak-pihak lain yang berkepentingan. Arti penting analisis laporan keuangan adalah sebagai berikut: 1. Bagi pihak manajemen: untuk mengevaluasi kinerja perusahaan, kompensasi, pengembangan karier 2. Bagi pemegang saham: untuk mengetahui kinerja perusahaan, pendapatan, keamanan investasi. 3. Bagi kreditor: untuk mengetahui kemampuan perusahaan melunasi utang beserta bunganya. 4. Bagi pemerintah: pajak, persetujuan untuk go public. 5. Bagi karyawan: Penghasilan yang memadai, kualitas hidup, keamanan kerja B. Macam Laporan Keuangan 1. Pengertian Laporan Keuangan Laporan Keuangan juga melaporkan prestasi historis dari suatu perusahaan dan memberikan dasar, bersama dengan analisis bisnis dan ekonomi, untuk membuat proyeksi dan peramalan untuk masa depan (J. Fred Weston & Thomas E. Copeland, 1994: 24). Laporan keuangan adalah laporan yang memuat hasil-hasil perhitungan dari proses akuntansi yang menunjukkan kinerja keuangan suatu perusahaan pada suatu saat tertentu.

2. Jenis Laporan Keuangann Laporan keuangan yang dikeluarkan oleh perusahaan biasanya terdiri: a. Neraca: laporan yang sistematis tentang aktiva, hutang, modal dari suatu perusahaan pada suatu saat tertentu menunjukkan posisi keuangan (aktiva, utang dan modal) pada saat tertentu. Tujuan neraca adalah menunjukkan posisi keuangan suatu perusahaan pada suatu tanggal tertentu, biasanya pada waktu di mana buku-buku ditutup dan ditentukan sisanya pada suatu akhir tahun fiskal atau tahun kalender (misalnya pada tanggal 31 Desember 200x) b. Laporan laba rugi: suatu laporan yang menunjukkan pendapatan dari penjualan, berbagai biaya, dan laba yang diperoleh oleh perusahaan selama periode tertentu c. Laporan saldo laba: menunjukkan perubahan laba ditahan selama periode tertentu. d. Laporan arus kas: Menujukkan arus kas selama periode tertentu. e. Catatan atas laporan keuangan: berisi rincian neraca dan laporan laba rugi, kebijakan akuntansi, dan lain sebagainya. 3. Contoh Laporan Keuangan PT. ABC Neraca 31 Desember 2002 (Rp000) Aktiva Pasiva Kas dan bank 200.000 Utang bank 100.000 Efek 200.000 Utang dagang 300.000 Piutang 160.000 Utang pajak 160.000 Persediaan 840.000 ------------- ------------- Jml. Aktiva lancar 1.400.000 Jml. Ut. Lancar 560.000 Tanah 100.000 Obligasi 5% 600.000 Bangunan 1.000.000 Mesin 700.000 Modal saham 1.200.000 Intangible 100.000 Agio 200.000 Akumulasi penyusutan (300.000) Laba ditahan 440.000 ------------------ ---------------- Jml.Akv. Tetap neto 1.600.000 Jml. Modal 1.840.000 ----------------- ---------------- Jml. Aktiva 3.000.000 Jml. Pasiva 3.000.000 ========== =========

PT. ABC Laporan Laba Rugi 2002 (Rp. 000) Penjualan 4.000.000 Harga pokok penjualan ( 3.000.000) --------------- Laba kotor 1.000.000 Biaya operasi ( 570.000) --------------- Laba sebelum bunga dan pajak (EBIT) 430.000 Bunga ( 30.000) --------------- Laba sebelum pajak (EBT) 400.000 Pajak ( 60.000) --------------- Laba setelah pajak (EAT) 240.000 ========= C. Analisa Rasio Keuangan 1. Jenis Analisis Rasio Keuangan Analisis laporan keuangan yang banyak digunakan adalah analisis tentang rasio keuangan. Berdasarkan sumber analisis, rasio keuangan dapat dibedakan menjadi : a. Perbandingan Internal (Time Series Analysis) yaitu membandingkan rasio-rasio finansial perusahaan dari satu periode ke periode lainnya. b. Perbandingan Eksternal (Cross Sectional Approach) yaitu membandingkan rasiorasio antara perusahaan satu dengan perusahaan yang lainnya yang sejenis pada saat yang bersamaan atau membandingkannya dengan rasio rata-rata industri pada saat yang sama. Jenis rasio laporan keuangan, biasanya dikelompokkan ke dalam empat kelompok rasio, (R. Agus Sartono, 1998), yaitu : 1). Liquidity Ratio yaitu rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan jangka pendek tepat pada waktunya. Liquidity Ratio yang umum digunakan antara lain : a). Current Ratio, merupakan alat ukur bagi kemampuan likuiditas (solvabilitas jangka pendek) yaitu kemampuan untuk membayar hutang yang segera harus dipenuhi dengan aktiva lancar.

Formulasinya : Current Ratio = Current Assets Current Liabilities b). Quick Ratio, merupakan alat ukur bagi kemampuan perusahaan untuk membayar hutang yang segera harus dipenuhi dengan aktiva lancar yang lebih likuid. Formulasinya : Quick Ratio = Current Assets Inventory Current Liabilities 2). Activity Ratio merupakan alat ukur sejauh mana efektivitas perusahaan dalam menggunakan sumber daya - sumber dayanya. Rasio - rasio ini antara lain: a). Receivable Turn Over Receivable turnover = ----------------------------- Account receivable b). Periode Pengumpulan Piutang 360 Average collection period = ------------------------------- Receivable turnover c) Inventory Turnover, yaitu rasio untuk mengukur efisiensi penggunaan persediaan atau rasio untuk mengukur kemampuan dana yang tertanam dalam persediaan untuk berputar dalam suatu periode tertentu. Formulasinya : Inventory Turnover = Cost of Goods Sold Average Inventory 360 d) Average days in inventory = -------------------------- Inventory turnover

d) Total Assets Turnover, yaitu rasio untuk mengukur efisiensi penggunaan aktiva secara keseluruhan. Formulasinya : Total Assets Turnover = Total Assets 3). Leverage Ratio yaitu rasio untuk mengukur seberapa besar perusahaan dibiayai dengan hutang..rasio -rasio ini antara lain : a). Debt To Total Assets Ratio, yaitu rasio yang menghitung berapa bagian dari keseluruhan kebutuhan dana yang dibiayai dengan hutang. Formulasinya : Total Liabilities Debt To Total Assets Ratio = Total Assets b). Time Interest Earned Ratio, yaitu rasio untuk mengukur seberapa besar keuntungan dapat berkurang (turun) tanpa mengakibatkan adanya kesulitan keuangan karena perusahaan tidak mampu membayar bunga. Formulasinya : Time interest earned ratio: Earning Before Interest and Tax = Interest Expense 4). Profitability Ratio yaitu rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memperoleh keuntungan dari penggunaan modalnya. Rasio - rasio ini antara lain : Gross profit Gross profit margin = ---------------------- EBIT Operating profit margin = ------------------- EAT Net profit margin = ------------- EAT Return on assets = --------------------- Total assets

EAT Return on equity = -------------------- Equity 5) Market Value Ratios Dividend a. Dividend payout ratio = ------------------ EAT Dividend per share b. Dividend yield = ---------------------------------- Price per share EAT c. Earning per-share = ------------------------------------------ Number of share outstanding Price per share d. Price earning ratio = ------------------------------- Earning per share Price per share e. Price book value ratio = ---------------------------- Book value per share 2. Evaluasi Rasio-rasio Keuangan Evaluasi Rasio-rasio Keuangan Liquidity Ratios Current ratio Naik Membaik Quick ratio Naik Membaik Cash ratio Naik Membaik Leverage Ratios Debt to total assets ratio Naik Memburuk Debt to equity ratio Naik Memburuk Long-term debt to equity ratio Naik Memburuk Time interest earned ratio Naik Membaik Activity Ratios Receivable turnover Naik Membaik Average collection period Naik Memburuk Inventory turnover Naik Membaik Average days in inventory Naik Memburuk Assets turnover Naik Membaik Profitability Ratios Gross profit margin Naik Membaik Operating profit margin Naik Membaik Net profit margin Naik Membaik Return on assets Naik Membaik Return on equity Naik Membaik Market Value Ratios Dividend payout ratio Naik Mambaik Dividend yield Naik Membaik Earning per-share Naik Membaik Price earning ratio Naik Memburuk Price book value Naik Memburuk

Keterbatasan Analisis Rasio Keuangan Perbedaan metode akuntansi yang dipakai untuk menyusun laporan keuangan. Penjualan perusahaan yang bersifat musiman. Kesulitan untuk menentukan jenis industri apabila perusahaan mempunyai berbagai lini produk. Perusahaan dapat melakukan window dressing D. Du-Pont Chart Du-Pont Chart Cost of good sold Net Profit _ Adm. expenses ROA Profit Margin x : Total Costs +Taxes Selling expenses Interest expenses Taxes Cash Asset Turnover : Current Assets Account Receivable Total Assets + Inventory Fixed Assets Gambar II. 1 Du Pont Chart E. Analisis Break Even 1. Pengertian Analisis Break Even Break even point (BEP) dapat diartikan sebagai suatu titik atau keadaan di mana perusahaan di dalam operasinya tidak memperoleh keuntungan dan tidak menderita rugi. Dengan kata lain, pada keadaan itu keuntungan atau kerugian sama dengan nol. Hal tersebut dapat terjadi bila perusahaan di dalam operasinya menggunakan biaya tetap, dan volume penjualan hanya cukup untuk menutup biaya tetap dan variabel.

Apabila penjualan hanya cukup menutup biaya variabel dan sebagian biaya tetap, maka perusahaan menderita rugi. Dan sebaliknya akan memperoleh keuntungan, bila penjualan melebihi biaya variabel dan biaya tetap yang harus dikeluarkan. 2. Manfaat Analisis Break Even Analisis break even secara umum dapat memberikan informasi kepada pimpinan, bagaimana pola hubungan antara volume penjualan, cost/biaya dan tingkat keuntungan yang akan diperoleh pada level penjualan tertentu. Analisis break even dapat membantu pimpinan dalam mengambil keputusan mengenai hal-hal sebagai berikut: Jumlah penjualan minimal yang harus dipertahankan agar perusahaan tidak mengalami kerugian Jumlah penjualan yang harus dicapai untuk memperoleh keuntungan tertentu Seberapa jauhkah berkurangnya penjualan agar perusahaan tidak menderita rugi Untuk mengetahui bagaimana efek perubahan harga jual, biaya dan volume penjualan terhadap keuntungan yang akan diperoleh. 3. Jenis biaya berdasarkan konsep break even a. Variable cost (biaya variabel) Variable cost merupakan jenis biaya yang selalu berubah sesuai dengan perubahan volume penjualan, dimana perubahannya tercermin dalam baiay variabel secara total. Dalam pengertian ini biaya variabel dapat dihitung berdasarkan persentase tertentu dari penjualan, atau variabel cost per unit dikalikan dengan penjualan dalam unit. Secara grafis dapat digambarkan II.3 berikut: Cost(Rp) Contoh VC : biaya material, upah buruh/tkl Variable cost (VC) Area VC (unit) Gambar II.2. Grafik Variable Cost

b. Fixed cost (biaya tetap) Fixed cost merupakan jenis biaya yang selalu tetap dan tidak berpengaruh oleh volume penjualan melainkan dihubungkan dengan waktu (function of time) sehingga jenis biaya ini akan konstan selam periode tertentu. Contoh sewa (rent), depresiasi, bunga, gaji. Berproduksi atau tidaknya perusahaan biaya ini tetap dikeluarkan. Bila digambarkan akan nampak seperti berikut: Cost (Rp) Fixed cost (FC) Area FC (unit) Gambar II.3. Grafik Fixed Cost c. Semi Variable cost Semi variable cost merupakan jenis biaya yang sebagian variabel dan sebagian tetap, yang akdang-kadang disebut dengan semi fixed cost. Biaya yang tergolong dalam jenis biaya ini misalnya : expenses atau komisi bagi salesman dimana komisi bagi salesman ini tetap untuk range atau volume tertantu, dan akan naik pada level yang lebih tinggi. Contoh lain biaya administrasi dan umum. Bila digambarkan sebagai berikut: Cost (Rp) Semi variable cost VC (unit) Gambar II.4. Grafik Semi Variable Cost

4. Menentukan B E P Mathematical approach BEP dapat ditentukan atau dihitung berdasarkan formula tertentu, yaitu: Fixed Cost BEP = = unit (rumus 1) price/unit variable cost/unit Fixed Cost BEP = =Rp.. (rumus 2) variable cost 1 - Net Graphical approach Secara grafis titik break even ditentukan oleh persilangan antara garis total revenue dan garis total cost, sebagai berikut: Graphical Approach Cost/revenue ($) 2500 Loss Revenue EBIT Total Operating Cost Operating BEP: EBIT = 0 Fixed Operating Cost Cost dan Revenue (Rp) 0 500 (units) 12/10/2007 Noorlaily F/ IMAN/Matrikulasi 18 Gambar II.5a. Grafik BEP TR Laba TC BEP VC Rugi FC (unit) Gambar II.5b. Grafik BEP

5. Keterbatasan analisis break even Analisis break even dapat dirasakan manfaatnya apabila titik break even dapat dipertahankan selama periode tertentu. Keadaan ini dapat dipertahankan apabila biayabiaya dan harga jual adalah konstan, karena naik turunnya biaya dan harga jual akan mempengaruhi titik break even. Dalam kenyataan analisis ini agak sukar untuk diterapkan. Oleh sebab ini bagi analis perlu diketahui bahwa analisis break even mempunyai limitasi-limitasi tertentu yaitu: Fixed cost haruslah konstan selama periode atau range of out put tertentu Variable cost dalam hubungannya dengan sales haruslah konstan price per unit tidak berubah dalam periode tertentu mix adalah konstan. Berdasarkan limitasi-limitasi tersebut, break even point (BEP) akan bergeser atau berubah apabila: Perubahan FC, terjadi sebagai akibat bertambahnya kapasitas produksi, dimana perubahan ini ditandai dengan naik turunnya garis FC dan TC-nya, meskipun perubahannya tidak mempengaruhi kemiringan garis TC. Bila FC naik BEP akan bergeser ke atas atau sebaliknya. Perubahan pada variable cost ratio atau VC per unit, dimana perubahan ini akan menentukan bagaimana miringnya garis total cost. Naiknya biaya VC per unit akan menggeser BEP ke atas, atau sebaliknya. Perubahan dalam sales price per unit Perubahan ini akan mempengaruhi miringnya garis total revenue (TR). Naiknya harga jual per unit pada level penjualan yang sama walau pun semua biaya adalah tetap, akan menggeser BEP ke bawah, dan sebaliknya. Terjadinya perubahan dalam sales mix Apabila suatu perusahaan memproduksi lebih dari satu macam produk maka komposisi atau perbandingan antara satu produk dengan produk lain (sales mix) haruslah tetap. Apabila terjadi perubahan misalnya terjadi kenaikan 20% pada produk A sedangkan produk B tetap maka BEP pun akan berubah.

6. Margin of Safety Margin of safety hubungannya dengan analisis break even yaitu untuk menentukan seberapa jauhkah berkurangnya penjualan agar perusahaan tidak menderita kerugian. Formulasinya sebagai berikut: Budget sales - BEP M/S = Budget sales Budget sales adalah jumlah penjualan yang telah ditargetkan. Latihan Soal Berikut ini terdapat laporan keuangan perusahaan Jaya Abadi Furniture, per 31 Desember 2000 dan tahun 2001: Tabel II.1 Perusahaan Jaya Abadi Furniture Neraca Per 31 Desember 2000 dan 2001 Keterangan Tahun 2000 Tahun 2001 AKTIVA (Rp.) (Rp.) Kas 51.832.125 74.173.000 Piutang Dagang 56.920.350 69.850.500 Persediaan Barang Jadi 45.660.000 57.481.800 Persediaan Barang Dalam Proses 36.475.200 49.561.700 Persediaan Bahan Baku 40.500.750 43.007.100 Persediaan Bahan Penolong 10.438.975 12.558.075 Persekot Biaya 30.774.100 39.791.625 Jumlah Aktiva Lancar 272.601.500 346.423.800 Aktiva Tetap Tanah 52.487.000 52.487.000 Bangunan 102.795.125 110.710.800 Mesin 149.380.700 150.875.000 Peralatan 7.291.300 7.544.500 Kendaraan 36.515.000 40.120.000 Akumulasi Peny. Aktiva Tetap (49.925.540) (50.791.015) Jumlah Aktiva Tetap 298.543.585 310.946.285 PASIVA Hutang Lancar: Jumlah Aktiva 571.145.085 657.370.085 Hutang Usaha 48.307.400 50.014.700 Hutang Biaya 27.179.275 25.813.845

Uang Muka Pelanggan 28.030.000 39.925.000 Jumlah Hutang Lancar 103.516.675 115.753.545 Hutang Jangka Panjang Hutang Bank 50.000.000 50.000.000 Jumlah Hutang 153.516.675 165.753.545 Modal Sendiri 417.628.410 491.616.540 Jumlah Pasiva 571.145.085 657.370.085 Tabel II.2 Perusahaan Jaya Abadi Furniture Laporan Laba Rugi Per 31 Desember 2000 dan 2001 Keterangan Tahun 2000 (Rp) Tahun 2001 (Rp) Penjualan 207.866.640 262.035.000 Harga Pokok Penjualan 96.498.245 112.940.275 Laba Kotor 111.368.395 149.094.725 Biaya Operasional Biaya Penjualan 5.345.720 9.635.175 Biaya Administrasi dan 45.870.150 54.463.000 Umum Jumlah Biaya Operasional 51.215.870 64.098.175 Earning Before Interest 60.152.525 84.996.550 and Tax Biaya Bunga (17% 8.500.000 8.500.000 Rp.50.000.000) Earning Before Tax 51.652.525 76.496.550 Pajak Pendapatan 5.165.252,5 7.649.655 (10% Rp. 51.652.525 Earning After Tax 46.487.272,5 68.846.895 Diketahui besarnya Net Credit 75% dari nilai penjualan yang tercantum dalam laporan laba rugi di atas. Hitunglah rasio likuiditas, rasio leverage, rasio aktivitas dan rasio profitabilitas dari perusahaan tersebut untuk tahun 2000 dan tahun 2001, buatlah analisisnya, lalu bandingkan bagaimana kinerja keuangan selama dua tahun tersebut!