TINGKAH LAKU ANAK DAN PENGELOLAAN PADA PERAWATAN GIGI DEPARTEMEN PEDODONSIA FKG USU



dokumen-dokumen yang mirip
SKRIPSI. Oleh: Nama NIM PGPAUD

ANAK BATITA: USIA ± 15 BULAN 3 TAHUN

Berpusat beragam serta bagaimana membuat anak bermakna untuk semua. Pada Anak. Perangkat 4.1 Memahami Proses Pembelajaran dan Peserta Didik 1

MASA AWAL KANAK-KANAK

DAFTAR ISI Error! Bookmark not defined. Error! Bookmark not defined. Error! Bookmark not defined. Error! Bookmark not defined.

II. TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Tingkah Laku Menyimpang. Tingkah laku menyimpang adalah tingkah laku tercela, yang dilakukan

UNIT9 HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM MELAKSANAKAN PEMBELAJARAN. Masrinawatie AS. Pendahuluan

BAB II KONSEP DASAR. perilaku kekerasan adalah suatu keadaan dimana individu melakukan atau. (1998); Carpenito, (2000); Kaplan dan Sadock, (1998)).

penting dalam pengertian belajar, yaitu sebagai berikut:

Dokumentasi tentang Pelanggaran Hak Asasi Manusia terhadap Orang dengan HIV/AIDS di Indonesia

VI. PENGELOLAAN PESERTA DIDIK. A. Pengertian. B. Rekrutmen Peserta Didik. 1. Pendaftaran. 2. Syarat-syarat Pendaftaran

Daftar Isi. Catatan Kasus Persamaan Kesempatan 1

PEMINATAN PESERTA DIDIK

Etika Bisnis dan Etika Kerja PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk.

KETERAMPILAN KOMUNIKASI DASAR KOMUNIKASI DENGAN PASIEN LANJUT USIA

KECEMASAN PADA ORANG TUA YANG MEMILIKI. ANAK TERLAMBAT BICARA (Speech Delay) DI RSUD Dr. M. ASHARI PEMALANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA. menghubungkan masa kanak-kanak dan masa dewasa (Santrock, 2003).

Hidup Dengan HIV/AIDS

Menghubungkan Bisnis dengan Manajemen Hutan Bertanggung jawab. 'Kayu Baik, Bisnis Baik'

Pedoman Penerapan Pengecualian Informasi

KONSEP DAN METODE PEMBELAJARAN UNTUK ORANG DEWASA (ANDRAGOGI)

Harga Diri. Kunci Kesuksesan dan Pencapaian Prestasi. Ariesandi S.,CHt SekolahOrangtua.com

Buku Pedoman Penggunaan Obat Secara Aman Bagi Imigran Baru (Bahasa Indonesia) ( 印 尼 文 )

MATA KULIAH PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK

DASAR-DASAR PERILAKU INDIVIDUAL. Karakteristik biografis Kemampuan Kepribadian Belajar Perilaku organisasi positif

ANAK KORBAN ORANG TUA AMBISIUS (PUSH PARENTING) DAN KONSELING TERHADAPNYA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Proses belajar mengajar merupakan suatu proses yang mengandung

BAB II LANDASAN TEORI

Transkripsi:

TINGKAH LAKU ANAK DAN PENGELOLAAN PADA PERAWATAN GIGI DEPARTEMEN PEDODONSIA FKG USU

15 BULAN 2,5 TAHUN (TODDLERHOOD) Daya tangkap : Terbatas Perhatian : Tidak tetap Aman, jika : didampingi ibu/orang dikenal Aman di lingkungan : dikenal Mudah bosan : waktu singkat Paralel Play : Bermain disamping teman tanpa harus bermain Pengelolaan : Ditemani, waktu singkat

Usia Pra Sekolah 3 5 tahun Daya tangkap bertambah Lingkungan masih berpengaruh Associative Play : senang mempunyai teman Pengelolaan : ditemani, dipuji, berkomunikasi, beri pengertian dan kesabaran

Usia Sekolah Berkelompok Rasa ingin tahu : besar Rasa Takut (+) 6-7 tahun Tdk suka disalahkan Susah diatur Anggota kelompok tdk aktif

8 9 tahun suka membantah ingin mandiri aktif dalam kelompok anak lk bermain diluar, pr didalam rumah 10-12 tahun lebih mudah diatur, rasa ingin bersaing anak lk : independen. Pr : dewasa

Pengelolaan Banyak dipuji Penjelasan tujuan perawatan Beri kesempatan untuk mandiri Dibujuk, jangan diperintah

Klasifikasi Tingkah Laku Anak Pada Perawatan Gigi Bervariasi Frankl Behavioral Rating Scale Wright

Frankl Behavioral Rating Scale Evaluasi Perilaku Populer, karena : Sudah sering digunakan Dapat diukur Dipercaya

Derajat Tingkah Laku (Frankl) 1. Jelas Negatif (- -) 2. Negatif (-) 3. Positif (+) 4. Jelas Positif (+ +)

Derajat Tingkah Laku (Wright) 1. Koperatif 1. Non Koperatif tidak mampu koperatif belum mampu koperatif berpotensi menjadi koperatif

Penampilan anak berpotensi koperatif Tidak terkontrol Melawan Tegang Pemalu Cengeng

Cara Pendekatan Anak Pada Perawatan Gigi 1. Komunikasi 2. Tell Show Do 3. Modelling 4. Desensitisas i 5. HOME 6. Reinforcement 7. Sedasi 8. Hipnosis

Komunikasi Tujuan teknik lain Kunci utama penanganan tingkah laku anak Kunci keberhasilan drg mampu berkomunikasi Menanamkan kepercayaan perkembangan psikologis anak

Komunikasi yang efektif kontak mata bersahabat eufemism Cara komunikasi Eksplisit (Objektif) Implisit (Subjektif) Verbal Non Verbal

Cara Membuka Komunikasi Abaikan gejala tdk koperatif : pura pura tidak tahu Prosedur mudah sulit Hindarkan hal menakutkan dan persiapan berlebihan Konsep TSD

Hal perlu diingat dalam komunikasi penyangkalan rasa takut pengaturan suara persetujuan penundaan

Tell Show Do Tell Ceritakan Show Tunjukkan Do Kerjakan

Modelling Sifat anak ingin tahu, meniru & bersaing Anak cemas & belum pernah dirawat Model anak lain yang berkualitas baik Pengertian : TEKNIK MENGGUNAKAN KEMAMPUAN ANAK UNTUK MENIRU ANAK LAIN DENGAN CARA PENGALAMAN SAMA DAN TELAH BERHASIL

Gordon : Proses Belajar Bandura : Proses Sosialisasi Memperhatikan Mencamkan Memproduksi Ulangan & motivasi

Desensitisasi (Gale & Ayers) Mengurangi takut dengan memberi rangsang yang menakutkan sedikit demi sedikit. Wolp & Lazarus : 3 tahap Rileks Menyusun rangsang menakutkan ringan Memberi rangsang ringan - menakutkan

Urutan rangsang menakutkan ringan Injeksi Pemeriksaan rongga mulut Ruangan praktek Pemeriksaan gigi Pemeriksaan radiografis Modeling dan desensitisasi dapat digabung.

HOME (Hand Over Mouth Exercise) Indikasi : anak tidak koperatif melawan histeris agresif komunikasi tidak berjalan baik

Syarat : usia 3 6 tahun sehat tidak minum obat teknik lain gagal izin orang tua

Syarat : usia 3 6 tahun sehat tidak minum obat teknik lain gagal izin orang tua Tujuan : mencegah penolakan menyadarkan anak Mendapatkan perhatian anak

Cara : > Pemberi tahuan ke orang tua, dan orang tua meninggalkan ruangan > Tangan kiri drg menutup mulut anak (perhatikan hidung) > Tangan kanan memegang badan anak. Membisikan agar anak berhenti menangis > Bila berhasil, beri pujian > Anak bertemu orang tuanya kembali

Reinforcement Motivasi memperkuat tingkah laku anak Diberi hadiah atau pujian Tipe Positip Diberikan karena menunjukkan tingkah laku baik Negatif Diberikan setelah memperbaiki tingkah laku menjadi baik

Sedasi Efektif pada anak takut, tapi mau dirawat Pasien sadar, tapi rileks Cara : 1. Oral 2. Intra Venous 3. Intra Muskular 4. Inhalasi

Hipnosis Mempengaruhi pikiran oleh orang lain Indikasi : Cemas Alergi anastesi Sensitif Motivasi memakai pesawat orto Awal sedasi

Triad Of Concern Anak : Pusat Perhatian Drg Orang Tua Pengarah Sumber informasi

Pasien Anak Pertemuan Pertama Pengalaman menarik dan menyenangkan Diagnosa rutin : Pemeriksaan Pencegahan radiografis

Sikapnya mempengaruhi anak Orang Tua Yakin dan percaya Pendekatan oleh drg pada drg memberi nasihat

Anjuran untuk orang tua 1. Tdk menakutkan anak 2. Ke drg bukan hukuman 3. Memperkenalkan drg sedini mungkin 4. Sikap orang tua akan mempengaruhi anak 5. Lingkungan anak baik anak juga baik 6. Jangan memberi sogokan 7. Perawatan rutin

8. Atasi sikap takut anak dengan bijak 9. Hindari kesan jelek tentang perawatan gigi 10. Jangan menjanjikan 10. Jelaskan tujuan ke drg 10. Percayakan anak ke drg

Dokter Gigi Pribadi menyenangkan Pengetahuan Waktu kunjungan Kelayakan Keterampilan Komunikasi Perhatian

hal lain Hindari melihat pasien dewasa Susunan ruang menyenangkan