Komunikasi Antarpribadi Murid Tunarungu-Wicara dalam Proses Penyesuaian Diri terhadap Lingkungan Sosial
|
|
- Agus Kusuma
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Komunikasi Antarpribadi Murid Tunarungu-Wicara dalam Proses Penyesuaian Diri terhadap Lingkungan Sosial Interpersonal Communication of Deaf and Mute Students in Self-Adjustment Process on Youth Social Environment Shahira Ulfa 1), Ade Irma 2) Program Studi Ilmu Komunikasi,, Universitas Syiah Kuala ABSTRAK - Penelitian ini berjudul Komunikasi Antarpribadi Murid Tuna Rungu Wicara dalam Proses Peyesuaian Diri terhadap Lingkungan Sosial di YPAC (Yayasan Pembinaan Anak Cacat) I Kota Banda Aceh, tujuan penelitian ntuk menjelaskan komunikasi antarpribadi murid tuna runguwicara di Yayasan Pembinaan Anak Cacat (YPAC) I Kota Banda Aceh dalam penyesuaian diri terhadap lingkungan sosial di usia remaja, untuk mengetahui upaya yang dilakukan murid tuna rungu-wicara di Yayasan Pembinaan Anak Cacat (YPAC) di Kota Banda Aceh dalam mengatasi hambatan komunikasi antarpribadi dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan sosial di usia remaja. Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori interaksi simbolik. Pendekatan yang digunakan menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis deskriptif. Teknik pemilihan informan menggunakan purposive sampling. Sebanyak lima orang informan dipilih dengan kriteria merupakan murid di Yayasan Pembinaan Anak Cacat (YPAC) Banda Aceh, informan dipilih berdasarkan usia remaja tahun., informan merupakan siswa yang mendapatkan persetujuan dari para guru di YPAC karena ketika melakukan penelitian nantinya akan didampingi oleh guru yang bersangkutan. Pengumpulan data yang digunakan dengan wawancara mendalam dan observasi. Dari penelitian ini diperoleh hasil omunikasi antarpribadi murid tuna rungu dan tuna wicara dalam berinteraksi menggunakan bahasa isyarat abjad jari, gerak tubuh dan tulisan. Upaya yang dilakukan dengan berbaur dan bergaul seperti anak normal lainnya, memahami keadaan di lingkungan sosial, mencari orang-orang yang mau berkomunikasi dan menerima kekurangan yang dimiliki dari penyandang tuna rungu-wicara. Kata Kunci: Komunikasi antarpribadi, tuna rungu, tuna wicara 1
2 ABSTRACT - This research entitled Interpersonal Communication of Deaf and Mute Students in Self-Adjustment Process on Youth Social Environment at YPAC (Disabled Children's Education Foundation) I Kota Banda Aceh. The purposes of this research were to explain interpersonal communication of deaf and mute students at YPAC (Disabled Children's Education Foundation) I Banda Aceh City in adjusting to the social environment in adolescence and to find out the efforts of the students in overcoming the barriers of interpersonal communication in the adjustment. The theory used in this research was symbolic interaction theory. The approach used was qualitative approach with descriptive type.the technique of informant selection was purposive sampling. Five informants were selected with criteria: are students at YPAC Foundation Banda Aceh, are years old of age, and are the students who get approval from the teachers at YPAC since in conducting research they will be accompanied by the teacher concerned. Data collection techniques used was deep interview and observation. The result of the research showed interpersonal communication of deaf and mute students in interacting by using fingers alphabet sign language, gestures and writing. Efforts conducted were by mixing and mingling like other normal children, understanding the circumstances in the social environment, looking for people who want to communicate and accept the shortcomings of the other deaf and mute. Keyword: Interpersonal communication, deaf, mute 2
3 PENDAHULUAN YPAC (Yayasan Pendidikan Anak Cacat) I merupakan sekolah luar biasa bagi anak-anak penyandang cacat yang didirikan sejak tahun 1993 yang beralamat di jalan Pati No.4 Kampong Keuramat Banda Aceh. YPAC Kampong Keuramat merupakan sekolah bagi anak usia remaja atau anak usia Sekolah Menengah Atas (SMA). Data dari Kemdikbud sekolah luar biasa Yayasan Pendidikan Anak Cacat memiliki 7 orang guru pengajar dan 32 orang siswa yang terbagi dalam 6 rombongan belajar yaitu 16 orang siswa laki-laki dan 6 orang siswa perempuan (sekolah.data.kemdikbud.go.id diakses 10 Februari 2017). Hasil pengamatan awal yang peneliti lakukan ke sekolah Yayasan Pendidikan Anak Cacat I di kampong keuramat terlihat sejumlah anak usia remaja yang belajar di sekolah tersebut. Berbagai terjadi di mulai dari para siswa yang kesulitan dalam berkomunikasi dengan para guru dan kesabaran para guru dalam mengajari, membimbing dan mendampingi siswa untuk belajar. Bahkan ketika para guru mengajari cara mengenali huruf dan menulis banyak siswa yang tidak paham sama sekali. Dibutuhkan konsentrasi penuh dan ketekunan untuk mengajari siswa. Permasalahan lain yang di dapatkan peneliti banyak diantara mereka yang sulit untuk berinteraksi dengan orang lain baik karena tidak mampu menjelaskan maksud dan keinginannya maupun karena orang lain memandang sebelah mata sehingga tidak ingin berlama-lama jika harus berhadapan dengan para penyandang tuna ganda rugu wicara karena mereka menganggap tidak akan bisa memahami apa yang akan dikatakan oleh para penyandang tuna ganda rugu wicara. Hal tersebut dialami oleh murid di Yayasan Pembinaan Anak Cacat (YPAC) I Banda Aceh khususnya penyandang tuna ganda rungu wicara. Setelah melihat permasalahan yang terjadi diatas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian terkait Komunikasi Antarpribadi Murid Tuna Rungu Wicara dalam Proses Peyesuaian Diri terhadap Lingkungan Sosial di YPAC (Yayasan Pend idikan Anak Cacat) I Kota Banda Aceh. Penelitian ini akan membahas terkait dengan komunikasi interpersonal murid tuna rungu wicara dan upaya yang dilakukan murid Yayasan Pendidikan Anak Cacat I Kota Banda Aceh dalam melakukan penyesuaian diri dengan lingkungan sosial di sekitar. 3
4 Dari latar belakang diatas dapat dilihat tujuan penelitian ini adalah Untuk menjelaskan komunikasi antarpribadi murid tuna rungu-wicara di Yayasan Pembinaan Anak Cacat (YPAC) I Kota Banda Aceh dalam penyesuaian diri terhadap lingkungan sosial di usia remaja. Untuk mengetahui upaya yang dilakukan murid tuna rungu-wicara di Yayasan Pembinaan Anak Cacat (YPAC) di Kota Banda Aceh dalam mengatasi hambatan komunikasi antarpribadi dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan sosial di usia remaja. TINJAUAN PUSTAKA Penelitian ini menggunakan teori interaksi simbolik Interaksi simbolik, berfokus pada cara manusia membentuk makna dan susunan dalam masyarakat melalui percakapan. Kategori-kategori ini merupakan aspekaspek yang berbeda dari proses umum yang sama disebut tindak sosial, yang merupakan sebuah kesatuan tingkah laku yang tidak dapat dianalisis ke dalam bagian-bagian tertentu. Interaksionisme simbolik sebagai sebuah gerakan, ada untuk meneliti cara-cara manusia berkomunikasi, memusat, atau dapat membagi makna (Littlejohn, 2011: 231). A. Komunikasi Antarpribadi Komunikasi interpersonal adalah tentang bagaimana suatu hubungan yang kompleks dibangun dan berbeda satu dengan yang lainnya. Komunikasi interpersonal adalah tipe komunikasi yang terjadi diantara dua orang yang sudah punya hubungan yang tetap atau tertata; orang-orang yang dengan cara tertentu terhubung. Ini berarti, komunikasi interpersonal meliputi komunikasi yang terjadi antar ayah/ibu dan anak, guru dan murid, sahabat, senior dengan junior, orang berpacaran antar karyawan dan lainnya (DeVito, 2005: 5). B. Tuna Rungu Menurut Prof. Soewito yang dikutip oleh Sardjono (2000: 9) dalam buku Orthopaedagogik Tunarungu Tunarungu ialah seseorang yang mengalami ketulian berat sampai total, yang tidak dapat lagi menangkap tutur kata tanpa membaca bibir lawan bicaranya. 4
5 C. Tuna Wicara Menurut Sudibyo Markus yang dikutip Sardjono (2000: 5) dalam buku Orthopaedagogik Anak Tuna Rungu, pengertian anak tuna wicara adalah mereka yang menderita tuna rungu sejak bayi/ lahir, yang karenanya tidak dapat manangkap pembicaraan orang lain, sehingga tak mampu mengembangkan kemampuan bicaranya meskipun tak mengalami gangguan pada alat suaranya. D. Penyesuaian Diri Menurut Hurlock (1990:287) penyesuaian diri dapat diartikan sebagai keberhasilan seseorang untuk menyesuaikan diri terhadap orang lain pada umumnya dan terhadap kelompoknya pada khususnya. Individu yang memiliki penyesuaian yang tinggi relatif mampu meraih keberhasilan yang baik, bisa diterima dengan baik oleh teman- teman sebayanya, dapat meraih keberhasilan dalam dunia kerja dan akan menimbulkan mobilitas sosial ke atas. Sebaliknya apabila individu yang tidak berhasil melakukan penyesuaian diri dengan baik maka akan mengalami ketidakbahagiaan dan terbiasa untuk tidak menyukai dirinya sendiri. Akibatnya, dia akan berkembang menjadi individu yang egosentris, introvert, asosial atau anti sosial ( Hurlock, 1990). E. Lingkungan Sosial Lingkungan Sosial meliputi semua isi kondisi dalam dunia yang cara tertentu mempengaruhi cara tingkah laku seseorang termasuk pertumbungan, perkembangan, life, dan atprocesse yang dapat pula dipadang sebagai penyiapan bagi generasi yang lain (to provide environment). Komunikasi Antar Pribadi (Teman, Guru dan Masyarakat Sekitar) Komunikasi Antar Pribadi (Teman, Guru dan Masyarakat Sekitar) Penyesuaian Diri dengan Lingkungan Sosial Teori Interaksionisme Simbolik Herbert Blumer 5
6 METODE PENELITIAN Penelitian akan dilaksanakan di Yayasan Pembinaan Anak Cacat (YPAC) I Kota Banda Aceh yang beralamat di jalan Pati No. 4 Kp. Kramat Banda Aceh Provinsi Aceh. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis deskriptif, dimana pendekatan kualitatif diharapkan mampu menghasilkan suatu uraian mendalam tentang ucapan, tulisan, dan tingkah laku yang dapat diamati dari suatu individu, kelompok, masyarakat, organisasi tertentu dalam konteks setting tertentu yang dikaji dari sudut pandang yang utuh, komprehensif dan holistic (Bogdan and Taylor, 1992 dalam Rosady 2003). Subjek penelitian ini adalah murid tunarungu-wicara usia remaja pada Yayasan Pembinaan Anak Cacat Banda aceh. Objek penelitian adalah pokok persoalan yang hendak diteliti untuk mendapatkan data secara lebih terarah. Objek penelitian ini adalah komunikasi antarpribadi dalam proses penyesuaian diri terhadap lingkungan sosialnya. Informan penelitian atau yang menjadi subjek dalam penelitian ini adalah murid tunarungu-wicara di Yayasan Pembinaan Anak Cacat (YPAC) Banda Aceh. Adapun teknik pemilihan informan dalam penelitian ini dilakukan secara non-probabilitas dengan menggunakan teknik purposif sampling. Adapun kriteria sebagai berikut: 1. Merupakan murid di Yayasan Pembinaan Anak Cacat (YPAC) Banda Aceh 2. Informan dipilih berdasarkan usia remaja tahun. 3. Informan merupakan siswa yang mendapatkan persetujuan dari para guru di YPAC karena ketika melakukan penelitian nantinya akan didampingi oleh guru yang bersangkutan. Berdasarkan kriteria yang sudah ditetapkan, selanjutnya peneliti memilih lima orang murid untuk dijadikan informan yang akan diwawancara menggunakan bahasa isyarat dengan bantuan penerjemah bahasa isyarat. Masing-masing terdiri dari: 1. Emhanif 2. M. Tasya Hidayat 3. Avi Fuddin 4. Reza Fahlevi 5. Riska Amalia 6
7 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil penelitian ini diperoleh berdasarkan wawancara secara mendalam dan observasi (pengamatan) peneliti terhadap lima orang informan yang dilakukan selama kurun waktu dua bulan dari bulan Februari hingga Maret Anak tuna rungu adalah anak yang mengalami kehilangan kemampuan mendengar baik sebagian atau seluruhnya yang diakibatkan kerusakan fungsi pendengaran baik sebagian atau seluruhnya yang mengakibatkan tidak mampu menggunakan indera pendengarannya dalam kehidupan sehari-hari yang membawa dampak kompleks terhadap kehidupannya. Sedangkan tuna wicara adalah kelainan pada seseorang yang menyebabkan kehilangan kemampuan untuk berbicara secara normal. Penyandang tuna wicara biasanya disebut juga bisu. Berikut adalah proses komunikasi antarpribadi yang dilakukan anak penderita tuna rungu-wicara dengan orang-orang normal lainnya sebagai berikut: 1. Komunikasi Antarpribadi Menggunakan Bahasa Isyarat Abjad jari adalah isyarat yang dibentuk dengan jari-jari tangan (tangan kanan atau tangan kiri) untuk mengeja huruf atau angka. Bentuk isyarat bagi huruf dan angka di dalam SIBI serupa dengan International Manual Alphabet. Abjad jari digunakan untuk mengisyaratkan nama diri, mengisyaratkan singkatan atau akromin, dan mengisyaratkan kata yang belum ada isyaratnya. Salah seorang informan Emhanif siswa kelas XI yang diwawancarai menunjukkan sikap keterbukaan. Sikap keterbukaan yang ditunjukkan oleh informan yaitu dengan begitu mudah untuk diajak berkomunikasi. Informan memiliki kemampuan menggunakan bahasa isyarat jari yang begitu baik. Selama pertanyaan diajukan informan menunjukkan partisipasi yang tinggi untuk menjawab berbagai pertanyaan yang peneliti ajukan kepadanya. 2. Komunikasi Antarpribadi Menggunakan Bahasa Tubuh Berkomunikasi dengan menggunakan bahasa tubuh yaitu lewat gerak bibir, gerak tangan, ekspresi tubuh, bicara dengan berhadapan muka, kontak mata dan sentuhan merupakan salah satu hal yang membuat murid tuna rungu-wicara bisa mengekpresikan apa yang ingin disampaikan. Guru juga memiliki peran penting dalam membangun sebuah hubungan. Peran guru 7
8 yang baik akan membuat komunikasi berjalan dengan efektif. Misalnya ketika murid-murid tidak fokus terhadap pelajaran yang diajarkan, guru akan mendekati murid-muridnya dengan cara menyentuh tubuh mereka kemudian dengan menggunakan bahasa tubuh menanyakan apa yang sedang mereka bicarakan. Selain menggunakan bahasa abjad jari, guru juga menunjukkan ekspresi marah dengan wajah agar muridnya lebih fokus dalam belajar dan aka nada saatnya mereka untuk bercanda-canda dengan teman ketika jam istirahat. 3. Komunikasi Menggunakan Tulisan Berkomunikasi merupakan cara orang dalam menyampaikan apa yang ada dalam pikirannya kepada orang lain, baik untuk sekedar menyapa maupun untuk membangun sebuah hubungan. Murid tuna rungu-wicara dalam tahapan berkomunikasi selain menggunakan abjad jari ketika berkomuikasi dengan sesama mereka mungkin sudah hal biasa, ketika berkomunikasi dengan guru mereka juga menggunakan abjad jari dan bahasa tubuh begitu juga dengan keluarga dan orang lain. Namun ketika semua tidak mampu mengartikan maksud dari para informan cara lain dengan menggunakan tulisan. Upaya yang dilakukan dalam melakukan penyesuaian diri terhadap lingkungan sosial di usia remaja Komunikasi antarpribadi nyatanya tidak berjalan secara lancar dan sempurna. Proses komunikasi antarpribadi akan melewati banyak hambatan dan rintangan bagi penderita tuna rungu-wicara. Ketika ingin memulai untuk berkomunikasi orang lain akan mengetahui bahwa mereka anak cacat yang tidak bisa mendengar dan berbicara dengan sempurna. Bagi sebagian orang yang sempurna ketika bisa berbicara, teriak, mendengar dengan sempurna adalah hal yang sangat luar biasa. Terlebih ketika bisa mengatakan sesuatu dengan baik tanpa harus menggunakan bahasa isyarat. Berikut adalah upaya yang dilakukan murid tuna rungu-wicara dalam melakukan penyesuaian diri terhadap lingkungan sosial di usia remaja. 1. Berbaur dan bergaul seperti orang normal lainnya. 2. Memahami keadaan di lingkungan sosial 3. Menemukan Orang-orang yang Menerima Kekurangan dari Penyandang Tunarungu-wicara 8
9 PEMBAHASAN Penelitian ini sejalan dengan teori interaksi simbolik, sebuah pergerakan dalam sosiologi, berfokus pada cara-cara manusia membentuk makna dan susunan dalam masyarakat melalui percakapan. Kategorikategori ini merupakan aspek-aspek yang berbeda dari proses umum yang sama disebut tindak sosial, yang merupakan sebuah kesatuan tingkah laku yang tidak dapat dianalisis ke dalam bagian-bagian tertentu. Murid tuna rungu-wicara berkomunikasi menggunakan bahasa jari dalam menjawab berbagai hal permasalahan yang ada. Keterbatasan dalam berkomunikasi dengan jari bagi murid tuna rungu-wicara dilakukan juga dengan menggunakan bahasa tubuh yaitu dengan menggunakan gerak bibir, gerak tubuh, kontak mata, sikap tubuh, bicara berhadapan muka. Ketika komunikan atau orang lain tidak mengerti dengan apa yang disampaikan murid tuna rungu-wicara akan menggunakan tulisan. Komunikasi yang dibangun baik dengan orang-orang di sekitar yayasan maupun ketika berada dilingkungan sosial nyatanya tidak mampu berjalan dengan baik. Kekurangan yang dimiliki murid penderita tuna rungu-wicara membuat makna dari setiap percakapan sulit di pahami bagi sebagian orang. Kekurangan yang dimiliki juga membuat orang yang terlibat dalam komunikasi melakukan berbagai hal yang membuat komunikasi tidak berjalan secara efektif. Bahkan murid tuna rungu-wicara cenderung menutup diri karena diakibatkan dari tindakan-tindakan anak sebaya mereka yang cenderng menghina, mengejek dan mengolok-olok keterbatasan yang mereka miliki. Dalam berkomunikasi dan berinteraksi kelima informan menunjukkan respon yang berbeda dari setiap proses komunikasi yang dilakukan. Respon ini ditunjukkan dari berbagai efek yang didapatkan ketika berkomunikasi. Dalam setiap kegiatan komunikasi antar pribadi selalu melibatkan orang sebagian organ pelaksana dalam penyampaian pesan, karenanya agar pesan yang disampaikan oleh komunikator dapat memberikan hasil yang lebih baik. Respon di tunjukkan dari cara berkomunikasi lewat bahasa isyarat abjad jari, bahasa tubuh yang meliputi berkomunikasi menggunakan gerak bibir, eskpresi tubuh/wajah, gerak tubuh, sikap tubuh, kontak mata dan sentuhan bahkan ketika komunikasi dengan cara ini juga tidak pahami oleh orang-orang dilingkungan sosial mereka menggunakan tulisan untuk berkomunikasi. 9
10 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dipaparkan pada bab sebelumnya, berikut kesimpulan dari penelitian tentang Komunikasi Antarpribadi Murid Tuna Rungu Wicara dalam Proses Peyesuaian Diri terhadap Lingkungan Sosial di YPAC (Yayasan Pendidikan Anak Cacat) I Kota Banda Aceh: 1. Komunikasi antarpribadi murid tuna rungu dan tuna wicara dalam berinteraksi menggunakan bahasa isyarat jari. Bahasa jari merupakan salah satu cara komunikasi para murid dalam proses belajar. Selain itu juga murid penderita tuna rungu dan tuna wicara menggunakan gerak tubuh dan tulisan untuk berkomunikasi. Tiga cari ini merupakan proses komunikasi antarpribadi yang dilakukan untuk melakukan penyesuaian diri di lingkungan sosial meskipun banyaknya hinaan, olokan, cemooh, hinaan tidak menjadi penghalang dalam membangun sebuah interaksi dalam komunikasi. Selain itu juga memahami karakter setiap orang dari gesture tubuh menjadi satu proses yang dilakukan penderita tuna runguwicara dalam membangun sebuah hubungan dalam berkomunikasi dan melakukan penyesuaian diri di lingkungan sosial. 2. Upaya yang dilakukan dalam melakukan penyesuaian diri terhadap lingkungan sosial di usia remaja yaitu dengan berbaur dan bergaul seperti anak normal lainnya, memahami keadaan di lingkungan sosial, mencari orang-orang yang mau berkomunikasi dan menerima kekurangan yang dimiliki dari penyandang tuna rungu-wicara. Saran Setelah melakukan penelitian tentang Komunikasi Antarpribadi Murid Tuna Rungu Wicara dalam Proses Peyesuaian Diri terhadap Lingkungan Sosial di YPAC (Yayasan Pendidikan Anak Cacat) I Kota Banda Aceh dan penelitian selanjutnya mengenai komunikasi antarpribadi anak cacat. 1. Saran Untuk Murid Tuna Rungu dan Tuna Wicara 2. Saran Untuk Masyarakat di Lingkungan Sosial 3. Saran Untuk Penelitian Selanjutnya 10
11 DAFTAR PUSTAKA DeVito, Joseph A Komunikasi Antarmanusia (Terjemahan edisi kelima). Jakarta: Professional Books. Hurlock, Elizabeth B Perkembangan Anak Jilid 1 (Terjemahan).Jakarta: Erlangga Littlejohn, Stephen W Teori Komunikasi (Terjemahan edisi 9). Jakarta: Salemba Humanika. Ruslan, Rosady Metode Penelitian Public Relations dan Komunikasi. Jakarta: Raja Grapindo Pustaka. Sardjono Orthopaedagogik Anak Tunarungu. Surakarta: UNS press. 11
BAB IV INTERPRESTASI HASIL PENELITIAN. telah dipilih selama penelitian berlangsung. Selain itu juga berguna untuk
BAB IV INTERPRESTASI HASIL PENELITIAN A. ANALISIS DATA PENELITIAN Dalam penelitian kualitatif analisis data merupakan tahap yang bermanfaat untuk menelaah data yang diperoleh dari beberapa informan yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diinginkan karena adanya keterbatasan-keterbatasan, baik fisik maupun mental.
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Setiap manusia berharap dilahirkan dalam keadaan yang normal dan sempurna, akan tetapi tidak semua manusia mendapatkan kesempurnaan yang diinginkan karena adanya keterbatasan-keterbatasan,
Lebih terperinciPENYESUAIAN SOSIAL SISWA TUNARUNGU (Studi Kasus di SMK Negeri 30 Jakarta)
58 Penyesuaian Sosial Siswa Tunarungu PENYESUAIAN SOSIAL SISWA TUNARUNGU (Studi Kasus di SMK Negeri 30 Jakarta) Karina Ulfa Zetira 1 Dra. Atiek Sismiati Subagyo 2 Dr. Dede Rahmat Hidayat, M.Psi 3 Abstrak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang beralamat di Jl. Rajekwesi 59-A Perak Bojonegoro. Di SLB-B Putra
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang SLB-B Putra Harapan Bojonegoro merupakan salah satu sekolah luar biasa khusus penyandang cacat tunarungu yang ada di Bojonegoro yang berada di bawah naungan yayasan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang dikenal dengan istilah adolescence merupakan peralihan dari masa kanakkanak
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH Salah satu fase dalam perkembangan individu adalah masa remaja. Remaja yang dikenal dengan istilah adolescence merupakan peralihan dari masa kanakkanak ke
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan bagi seseorang telah menjadi kebutuhan pokok dan hak-hak dasar baginya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan bagi seseorang telah menjadi kebutuhan pokok dan hak-hak dasar baginya selaku warga negara, mempunyai peranan yang sangat penting dalam mengembangkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sehingga seseorang yang mengalami tunarungu akan kesulitan untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Komunikasi orang tunarungu belum banyak diterima masyarakat, sehingga seseorang yang mengalami tunarungu akan kesulitan untuk mengembangkan diri melalui segi social,
Lebih terperinciAKTIVITAS KOMUNIKASI ORANG TUA DENGAN ANAK TUNARUNGU
AKTIVITAS KOMUNIKASI ORANG TUA DENGAN ANAK TUNARUNGU (Studi Kasus Aktivitas Komunikasi Verbal dan Nonverbal Orang Tua dengan Anak Tunarungu di SLB Negeri 017700 Kota Kisaran) DIAN ANDHYKA PUTRY ABSTRAK
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Pendengaran merupakan sensori terpenting untuk perkembangan bicara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pendengaran merupakan sensori terpenting untuk perkembangan bicara dan bahasa, berkomunikasi dan belajar. 1 Kehilangan pendengaran terjadi sejak lahir, dampaknya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam melakukan komunikasi dibutuhkan pemahaman antara pihak yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi merupakan proses sosial yang mendasar dan dibutuhkan dalam kehidupan manusia. Setiap manusia membutuhkan komunikasi untuk dapat saling berinteraksi satu
Lebih terperinciKEHIDUPAN PENYANDANG TUNA RUNGU (Studi Kasus Keluarga KM di Banjar Celuk, Kelurahan Panjer, Kecamatan Denpasar Selatan)
KEHIDUPAN PENYANDANG TUNA RUNGU (Studi Kasus Keluarga KM di Banjar Celuk, Kelurahan Panjer, Kecamatan Denpasar Selatan) Aldu Henny Sirait 1*, Purwadi Suriadireja 2, I Gusti Putu Sudiarna 3 Program Studi
Lebih terperinciFISIP. Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah Volume 1, Nomor 1, Januari 2017
Efektivitas Penggunaan Sistem Isyarat Bahasa Indonesia (SIBI) pada Siaran Berita TVRI Nasional (Studi pada Penyandang Tunarungu di Kota Banda Aceh) Siti Nur Chotimah 1), Ade Irma 2) 1) Program Studi Ilmu
Lebih terperinciE-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)
Volume 4 Nomor 3 September 2015 E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS) http://ejournal.unp.ac.id/index.php/jupekhu Halaman :27-38 PERSEPSI GURU DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) PENYELENGGARA PENDIDIKAN
Lebih terperinciPERAN BIROKRASI PEMERINTAH DALAM PROSES PENGAJUAN PERCERAIAN GURU Studi Kasus Perceraian Guru Sekolah Dasar Di Kabupaten Lima PuluhKota
PERAN BIROKRASI PEMERINTAH DALAM PROSES PENGAJUAN PERCERAIAN GURU Studi Kasus Perceraian Guru Sekolah Dasar Di Kabupaten Lima PuluhKota SKRIPSI Oleh REZKY AGUS RYANTO BP.1210813005 Dosen Pembimbing Dr.
Lebih terperinciBab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang
Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Manusia merupakan makhluk sosial, mempunyai rasa peduli terhadap sesama makhluk hidup lainnya, serta manusia memiliki kebutuhan dan kemampuan untuk berkomunikasi dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sesuai kodratnya manusia adalah makhluk pribadi dan sosial dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sesuai kodratnya manusia adalah makhluk pribadi dan sosial dengan kebutuhan yang berbeda-beda. Dalam usaha untuk memenuhi kebutuhankebutuhan tersebut manusia memerlukan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi,
III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Penelitian ini menggunakan tipe penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami
Lebih terperinciPERAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR PESERTA DIDIK BERKEBUTUHAN KHUSUS PADA PENDIDIKAN INKLUSI DI SMK NEGERI 4 PADANG
PERAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR PESERTA DIDIK BERKEBUTUHAN KHUSUS PADA PENDIDIKAN INKLUSI DI SMK NEGERI 4 PADANG Oleh: Endrawati * Fitria Kasih** Rahma Wira Nita**
Lebih terperinciPERILAKU KOMUNIKASI TRAINER DENGAN SISWANYA DALAM MENINGKATKAN KREATIVITAS DI DJ ARIE SCHOOL BANDUNG
PERILAKU KOMUNIKASI TRAINER DENGAN SISWANYA DALAM MENINGKATKAN KREATIVITAS DI DJ ARIE SCHOOL BANDUNG (Studi Deskriptif Tentang Perilaku Komunikasi Trainer Dengan Siswanya Dalam Meningkatkan Kreativitas
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu yang Relevan Banyak sekali penelitian yang telah dilakukan sebelumnya mengenai etnografi komunikasi. Untuk mendukung penelitian ini, penelitian yang sudah
Lebih terperinciKONSEP DASAR KOMUNIKASI
KONSEP DASAR KOMUNIKASI Komunikasi adalah kebutuhan dasar manusia untuk saling berinteraksi. Melalui komunikasi kita dapat memperoleh kepuasan psikologis seperti terpenuhinya perasaan cinta, perhatian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perancangan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perancangan Masyarakat seakan acuh pada keadaan orang yang memiliki kekurangan didalam dirinya. Banyak orang yang merasa dikucilkan dan merasa dirinya tidak di anggap
Lebih terperinciMANFAAT PENGGUNAAN BUKU PENGHUBUNG SEBAGAI MEDIA KOMUNIKASI GURU DENGAN ORANG TUA SISWA KELAS IIA SD MUHAMMADIYAH 3 NUSUKAN SURAKARTA
MANFAAT PENGGUNAAN BUKU PENGHUBUNG SEBAGAI MEDIA KOMUNIKASI GURU DENGAN ORANG TUA SISWA KELAS IIA SD MUHAMMADIYAH 3 NUSUKAN SURAKARTA Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata
Lebih terperinciJURNAL PENDIDIKAN KHUSUS
JURNAL PENDIDIKAN KHUSUS Pola Komunikasi Interpersonal Anak Tunarungu di Sekolah Inklusi Diajukan kepada Universitas Negeri Surabaya untuk Memenuhi Persyaratan Penyelesaian Program Sarjana Pendidikan Luar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian. Manusia merupakan makhluk sosial yang memerlukan interaksi dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Penelitian Manusia merupakan makhluk sosial yang memerlukan interaksi dengan sesamanya dengan salah satunya berkomunikasi. Komunikasi merupakan suatu hal yang saling mengirim
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Manusia diciptakan dengan berbagai kesempurnaan.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia diciptakan dengan berbagai kesempurnaan. Kesempurnaan yang diciptakan tidak hanya dilihat dari segi fisik namun kelebihaannya yang dimilikinya. Pada
Lebih terperinciPROFIL KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA PESERTA DIDIK DI KELAS XI SMA NEGERI 3 KOTA SOLOK ABSTRACT
1 PROFIL KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA PESERTA DIDIK DI KELAS XI SMA NEGERI 3 KOTA SOLOK Dian Setiani 1, Fitria Kasih 2, Mori Dianto 2 1 Mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling STKIP PGRI Sumatera Barat
Lebih terperinciPROFIL BENTUK KOMUNIKASI PESERTA DIDIK DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI KELAS X SMA NEGERI 1 KINALI KABUPATEN PASAMAN BARAT ABSTRACT
1 PROFIL BENTUK KOMUNIKASI PESERTA DIDIK DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI KELAS X SMA NEGERI 1 KINALI KABUPATEN PASAMAN BARAT Nofi Yani 1, Ahmad Zaini 2, Septya Suarja 2. 1 Mahasiswa Program Studi Bimbingan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tidak mampu mendengar atau kurang mampu mendengar suara. Anak tuna rungu
1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Tunarungu diambil dari kata Tuna dan Rungu. Tuna artinya kurang dan rungu artinya pendengaran. Orang atau anak dikatakan tuna rungu apabila ia tidak mampu mendengar
Lebih terperinciAKTIVITAS KOMUNIKASI ORANG TUA DENGAN ANAK TUNARUNGU
AKTIVITAS KOMUNIKASI ORANG TUA DENGAN ANAK TUNARUNGU (Studi Kasus Aktivitas Komunikasi Verbal dan Nonverbal Orang Tua dengan Anak Tunarungu di SLB Negeri 017700 Kota Kisaran) DIAN ANDHYKA PUTRY ABSTRAK
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Keterbatasan, tidak menjadi halangan bagi siapapun terutama keterbatasan
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Konteks Penelitian Keterbatasan, tidak menjadi halangan bagi siapapun terutama keterbatasan fisik, tidak menjadi halangan bagi wanita penyandang tuna rungu, Irena Cherry, untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada tahun-tahun pertama kehidupan, mendengar adalah bagian. terpenting dari perkembangan sosial, emosional dan kognitif anak.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada tahun-tahun pertama kehidupan, mendengar adalah bagian terpenting dari perkembangan sosial, emosional dan kognitif anak. Kehilangan pendengaran yang ringan
Lebih terperinciGANGGUAN INTERAKSI SOSIAL PADA ANAK AUTIS DI SEKOLAH LUAR BIASA SEMESTA MOJOKERTO ATNAN MUSYAROFA NIM
GANGGUAN INTERAKSI SOSIAL PADA ANAK AUTIS DI SEKOLAH LUAR BIASA SEMESTA MOJOKERTO ATNAN MUSYAROFA NIM. 121202005 Subject: Gangguan interaksi, autis, anak autis Description: Anak autis termasuk salah satu
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. IV, maka peneliti menarik kesimpulan sebagai berikut :
149 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan dan di analisa pada bab IV, maka peneliti menarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Perhatian mahasiswa program
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sisi lain. Orang mempunyai kecacatan fisik belum tentu lemah dalam hal
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia diciptakan dengan kesempurnaan yang berbeda-beda, kesempurnaan tidak dapat hanya dilihat dari keadaan fisiknya saja. Melainkan kita harus melihat dari
Lebih terperinciKOMUNIKASI MATEMATIS SISWA TUNARUNGU DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DIDASARKAN PADA TEORI SCHOENFELD
KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA TUNARUNGU DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DIDASARKAN PADA TEORI SCHOENFELD DI SMALB DHARMA BAKTI DHARMA PERTIWI BANDAR LAMPUNG MUJIB Pendidikan Matematika, IAIN Raden Intan Lampung,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah
BAB 1 1.1 Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN Interaksi manusia dan komputer merupakan ilmu yang mempelajari perencanaan dan desain tentang bagaimana pengguna dan komputer dapat bekerja sama sehingga kebutuhan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA KOMUNIKASI SISTEM ISYARAT BAHASA
92 BAB IV ANALISIS BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA KOMUNIKASI SISTEM ISYARAT BAHASA INDONESIA (SIBI) BAGI PENYANDANG TUNARUNGU DI SMALB-B KARYA MULIA SURABAYA A. Bagaimana proses
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hubungan sosial yaitu hubungan berpacaran atau hubungan romantis.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi merupakan aktivitas manusia yang dasar, dengan berkomunikasi manusia melakukan hubungan karena manusia adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri
Lebih terperinciPROSES KOMUNIKASI INTERPERSONAL ANTAR PEGAWAI DINAS PENDIDIKAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU. Nur Oktapianti NIM :
PROSES KOMUNIKASI INTERPERSONAL ANTAR PEGAWAI DINAS PENDIDIKAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU Nur Oktapianti NIM : 090563201042 ABSTRACT This research aims to determine the process of interpersonal communication
Lebih terperinciJurnal Sosialisasi Pendidikan Sosiologi-FIS UNM
SISTEM PENGELOLAAN KELAS OLEH GURU SOSIOLOGI UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMA NEGERI 1 MANIANGPAJO KABUPATEN WAJO Muhammad Ferdhy Asdana Pendidikan Sosiologi FIS-UNM ABSTRAK Penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memaksa manusia perlu berkomunikasi (Cangara, 1998). yang sangat fundamental bagi seseorang dalam hidup bermasyarakat.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagai makhluk sosial, manusia senantiasa ingin berhubungan dengan manusia lainnya. Ia ingin mengetahui lingkungan sekitarnya, bahkan ingin mengetahui apa yang terjadi
Lebih terperinciAPLIKASI KAMUS ELEKTRONIK BAHASA ISYARAT BAGI TUNARUNGU DALAM BAHASA INDONESIA BERBASIS WEB
APLIKASI KAMUS ELEKTRONIK BAHASA ISYARAT BAGI TUNARUNGU DALAM BAHASA INDONESIA BERBASIS WEB Yuli Fauziah, Bambang Yuwono, Cornelius D.W.P. Jurusan Teknik Informatika UPN Veteran Yogyakarta Jl. Babarsari
Lebih terperinciUPAYA GURU DALAM MEMBANGUN KOMUNIKASI INTERPERSONAL DENGAN SISWA AUTIS SAAT PROSES BELAJAR MENGAJAR DI SMPLB YPAC BANDA ACEH
UPAYA GURU DALAM MEMBANGUN KOMUNIKASI INTERPERSONAL DENGAN SISWA AUTIS SAAT PROSES BELAJAR MENGAJAR DI SMPLB YPAC BANDA ACEH TEACHER S EFFORTS TO DEVELOP INTERPERSONAL COMMUNICATION WITH AUTISTIC STUDENTS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Komunikasi merupakan suatu hal vital yang sangat penting dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi merupakan suatu hal vital yang sangat penting dalam kehidupan manusia karena selain sebagai sarana interaksi, komunikasi juga merupakan ungkapan dari proses
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Manusia diciptakan dengan dianugerahkan kelebihan dibanding makhluk lainnya. Kelebihan ini merupakan hal yang wajib disyukuri sebagai manusia. Kelebihan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Masa peralihan atau masa transisi di mana para remaja belum bisa sungguh-sungguh
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa. Masa peralihan atau masa transisi di mana para remaja belum bisa sungguh-sungguh dikatakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia adalah makhluk sosial. Ia hanya hidup, berkembang, dan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia adalah makhluk sosial. Ia hanya hidup, berkembang, dan berperan sebagai manusia dengan berhubungan dan bekerja sama dengan manusia lain. Salah satu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Masa remaja merupakan peralihan antara masa kanak-kanak menuju
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masa remaja merupakan peralihan antara masa kanak-kanak menuju masa dewasa yang meliputi berbagai perubahan besar, diantaranya perubahan fisik, kognitif, dan psikososial.
Lebih terperinciPERAN LEMBAGA SOSIAL PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN ANAK PINGGIRAN SEROJA DALAM MENANGANI ANAK RAWAN DI KOTA SOLO
PERAN LEMBAGA SOSIAL PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN ANAK PINGGIRAN SEROJA DALAM MENANGANI ANAK RAWAN DI KOTA SOLO SKRIPSI Diajukan untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Sosiologi
Lebih terperinciUpaya Meningkatkan Perilaku Empati Anak Melalui Teknik Two Stay Two Stray pada Anak Kelompok B Tk Islam Bakti IX Kerten Tahun Pelajaran 2013/2014
Upaya Meningkatkan Perilaku Empati Anak Melalui Teknik Two Stay Two Stray pada Anak Kelompok B Tk Islam Bakti IX Kerten Tahun Pelajaran 2013/2014 Rita Yuliani¹, Samidi², Ruli Hafidah¹ ¹Program Studi PG-PAUD,
Lebih terperinciSTUDI DESKRIPTIF KUALITATIF MENGENAI MODEL KOMUNIKASI PEMBELAJARAN PADA HOMESCHOOLING KOMUNITAS KAK SETO WILAYAH KOTA MEDAN TESIS.
STUDI DESKRIPTIF KUALITATIF MENGENAI MODEL KOMUNIKASI PEMBELAJARAN PADA HOMESCHOOLING KOMUNITAS KAK SETO WILAYAH KOTA MEDAN TESIS Oleh: 137045001 Natasia Simangunsong MAGISTER ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. saling bertukar informasi baik secara langsung ataupun tidak langsung, interaksi yang paling
BAB I PENDAHULUAN I. Latar Belakang Manusia merupakan mahluk sosial yang memiliki interaksi yang kuat antar sesama, interaksi yang dilakukan bisa berupa komunikasi, tindakan dan perbuatan yang bertujuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menciptakan dan menginterpretasikan makna (Wood, 2007:3). baik, contohnya adalah individu yang menyandang autisme.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Manusia sebagai makhluk sosial pasti akan melakukan komunikasi. Komunikasi itu sendiri tentunya merupakan bagian dari kehidupan yang tidak dapat terpisahkan.
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini peneliti memberikan analisis terhadap hal-hal yang telah di
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini peneliti memberikan analisis terhadap hal-hal yang telah di temukan pada bab sebelumnya serta menghubungkan dengan hasil pada wawancara dan observasi
Lebih terperinciSalsabila Khairani 1 ABSTRAK
KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI ORANG TUA ANAK PENDERITA AUTIS DENGAN TERAPIS DALAM MASA TERAPI SERTA EFEKNYA TERHADAP PERKEMBANGAN ANAK (Studi Pada Orang Tua Dan Terapis Siswa Autis Di SLB Dharma Bhakti Dharma
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menciptakan Hawa sebagai pendamping bagi Adam. Artinya, manusia saling
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sejak awal adanya kehidupan manusia, kodrati manusia sebagai makhluk sosial telah ada secara bersamaan. Hal ini tersirat secara tidak langsung ketika Tuhan
Lebih terperinciRENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS)
RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS) Kode / Nama Mata Kuliah : A15.113.02 / Interpersonal Revisi ke : Satuan Kredit Semester : 3 SKS Tgl revisi : Jml Jam kuliah dalam seminggu : 2.5 jam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. senantiasa bertambah, begitu juga halnya di Indonesia (www.pikiran-rakyat.com).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Penyandang cacat terdapat di semua bagian dunia, jumlahnya besar dan senantiasa bertambah, begitu juga halnya di Indonesia (www.pikiran-rakyat.com). Menurut
Lebih terperinciAPLIKASI PEMBELAJARAN BAHASA ISYARAT DENGAN MEMANFAATKAN COMPUTER ASSISTED INSTRUCTION. Riska Nofharina.L
Nusantara of Engginering (NoE)/Vol. 1/No. 2/ISSN: 2355-6684 63 APLIKASI PEMBELAJARAN BAHASA ISYARAT DENGAN MEMANFAATKAN COMPUTER ASSISTED INSTRUCTION Riska Nofharina.L Program studi Teknik Informatika,
Lebih terperinciRELASI INTERPERSONAL BEING HAPPY BERGAUL DI PERGURUAN TINGGI
RELASI INTERPERSONAL BEING HAPPY BERGAUL DI PERGURUAN TINGGI 1 Diskusi pengalaman RELASI INTERPERSONAL Relasi interpersonal adalah suatu proses interaksi sosial antar seorang pribadi dengan pribadi yang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Teori Komunikasi Antar Pribadi (Interpersonal Communication) Pengertian Komunikasi Antar Pribadi
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Komunikasi Antar Pribadi (Interpersonal Communication) 2.1.1 Pengertian Komunikasi Antar Pribadi Menurut Joseph De Vito, dalam bukunya The Interpersonal Communication
Lebih terperinciPENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KALIMAT MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA ANAK TUNARUNGU KELAS V DI SEKOLAH LUAR BIASA WIYATA DHARMA 4 GODEAN
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KALIMAT MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA ANAK TUNARUNGU KELAS V DI SEKOLAH LUAR BIASA WIYATA DHARMA 4 GODEAN Artikel Jurnal Diajukan kepada Fakultas Ilmu Pendidikan
Lebih terperinciMASALAH-MASALAH INTERAKSI SOSIAL SISWA DENGAN TEMAN SEBAYA DI SEKOLAH
Volume 2 Nomor 1 Januari 2013 KONSELOR Jurnal Ilmiah Konseling http://ejournal.unp.ac.id/index.php/konselor Info Artikel: Diterima 15/02/2013 Direvisi 04/03/2013 Dipublikasikan 01/03/2013 MASALAH-MASALAH
Lebih terperinciKONSEP DIRI DALAM KOMUNIKASI ANTARPRIBADI (Studi Kasus pada Anggota Language and Cultural Exchange Medan) RICO SIMANUNGKALIT
KONSEP DIRI DALAM KOMUNIKASI ANTARPRIBADI (Studi Kasus pada Anggota Language and Cultural Exchange Medan) RICO SIMANUNGKALIT 100904069 ABSTRAK Penelitian ini berjudul Konsep Diri dalam Komunikasi Antarpribadi,
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS DESKRIPSI MENGGUNAKAN METODE KARYAWISATA UNTUK ANAK TUNARUNGU KELAS X DI SLB NEGERI PURBALINGGA
Peningkatan Kemampuan Menulis (Rahayu Dwi Putriani) 806 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS DESKRIPSI MENGGUNAKAN METODE KARYAWISATA UNTUK ANAK TUNARUNGU KELAS X DI SLB NEGERI PURBALINGGA THE IMPROVEMENT OF
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sebagai mahluk sosial, manusia senantiasa hidup bersama dalam sebuah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sebagai mahluk sosial, manusia senantiasa hidup bersama dalam sebuah masyarakat. Manusia senantiasa berhubungan dengan manusia lain untuk memenuhi berbagai
Lebih terperinciOleh: Cici Fitri Rahayu* Mahasiswa Bimbingan dan Konseling STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRACT
PERAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM MEMBANTU PENCAPAIAN TUGAS PERKEMBANGAN SOSIAL PESERTA DIDIK BERKEBUTUHAN KHUSUS PADA PENDIDIKAN INKLUSI (Studi di SMK Negeri 4 Padang) Oleh: Cici Fitri Rahayu*
Lebih terperinciPENGELOLAAN PEMBELAJARAN KETERAMPILAN SOSIAL SISWA PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI. (Studi Situs SMAN 2 Karanganyar) TESIS
PENGELOLAAN PEMBELAJARAN KETERAMPILAN SOSIAL SISWA PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI (Studi Situs SMAN 2 Karanganyar) TESIS Diajukan Kepada Program Studi Magister Manajemen Pendidikan Universitas Muhammadiyah
Lebih terperinciKomunikasi dan Etika Profesi
Modul ke: 01Fakultas Ekonomi & Bisnis Program Studi Manajemen Komunikasi dan Etika Profesi Perspektif Komunikasi Dosen : Nia Kusuma Wardhani, S.Kom, MM. Latar Belakang Manusia merupakan makhluk sosial
Lebih terperinciJurnal Sosialisasi Pendidikan Sosiologi-FIS UNM
UPAYA GURU DALAM MENGATASI MASALAH KENAKALAN SISWA DI SMA NEGERI 1 PANGKAJENE KABUPATEN PANGKEP Ince Deriansyah Syam Pendidikan Sosiologi FIS-UNM ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor
Lebih terperinciIndonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application
IJGC 3 (2) (2014) Indonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jbk MENINGKATKAN KOMUNIKASI ANTARPRIBADI SISWA MELALUI LAYANAN PENGUASAAN
Lebih terperinciPENGARUH BINA BICARA TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI ANTAR TEMAN PADA ANAK TUNARUNGU DI SLB B/C LEBO SIDOARJO
PENGARUH BINA BICARA TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI ANTAR TEMAN PADA ANAK TUNARUNGU DI SLB B/C LEBO SIDOARJO Lu lu il Mukaromah & Drs. Wagino, M.Pd 081044002 Abstract: This research had purpose to know
Lebih terperinciKESULITAN MAHASISWA PPG PENDIDIKAN FISIKA FKIP UNSYIAH DALAM MELAKSANAKAN PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN DI BANDA ACEH
288 Jurnal Ilmiah Mahasiswa (JIM) Pendidikan Fisika. Vol. 2 No.3 Juli 2017, 288-294 KESULITAN MAHASISWA PPG PENDIDIKAN FISIKA FKIP UNSYIAH DALAM MELAKSANAKAN PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN DI BANDA ACEH Rahmat
Lebih terperinciPERAN ORANG TUA DALAM PENERIMAAN DIRI REMAJA PENYANDANG CACAT FISIK DI NAGARI AIR BANGIS KECAMATAN SUNGAI BEREMAS KABUPATEN PASAMAN BARAT ABSTRACK
PERAN ORANG TUA DALAM PENERIMAAN DIRI REMAJA PENYANDANG CACAT FISIK DI NAGARI AIR BANGIS KECAMATAN SUNGAI BEREMAS KABUPATEN PASAMAN BARAT Oleh: Rafiqal Sadli * Fitria Kasih** Zulkifli** *Mahasiswa Bimbingan
Lebih terperinciHubungan Antara Kemampuan Komunikasi dengan Kemandirian pada Remaja Tunarungu. Pembimbing : Ira Puspitawati, S.Psi., M.Si. Revi Syatriani
Hubungan Antara Kemampuan Komunikasi dengan Kemandirian pada Remaja Tunarungu Pembimbing : Ira Puspitawati, S.Psi., M.Si. Revi Syatriani 10502209 ABSTRAK Manusia dalam menjalani hidupnya memerlukan interaksi
Lebih terperinciASERTIVITAS DITINJAU DARI KEMANDIRIAN DAN JENIS KELAMIN PADA REMAJA AWAL KELAS VIII DI SMPN 1 SEMARANG
ASERTIVITAS DITINJAU DARI KEMANDIRIAN DAN JENIS KELAMIN PADA REMAJA AWAL KELAS VIII DI SMPN 1 SEMARANG Yuke Hasnabuana 1, Dian Ratna Sawitri 2 1,2 Fakultas Psikologi,Universitas Diponegoro Jl. Prof. Soedarto
Lebih terperinciLAPORAN OBSERVASI LAPANGAN PERKEMBANGAN DAN PROSES PEMBELAJARAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS
LAPORAN OBSERVASI LAPANGAN PERKEMBANGAN DAN PROSES PEMBELAJARAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS (Suatu Observasi Lapangan di SDLB Desa Labui, Kecamatan Baiturrahman, Kota Banda Aceh) Oleh: Qathrinnida, S.Pd Suatu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Erlin Herliana, 2014 Strategi Berbahasa Pada Anak Autis Di SLB Abcde Lob
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Otak manusia secara genetik telah disiapkan untuk berbahasa. Salah satu alat dalam otak manusia untuk menerima bahasa disebut LAD (Language Acqusition Device).
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kemampuan mendengar dan kemampuan bicara (Somantri, 2006). selayaknya remaja normal lainnya (Sastrawinata dkk, 1977).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tuna rungu wicara adalah kondisi realitas sosial yang tidak terelakan didalam masyarakat. Penyandang kecacatan ini tidak mampu berkomunikasi dengan baik selayaknya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. suatu unit terkecil dalam masyarakat yaitu keluarga. Dalam keluarga, manusia akan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PENELITIAN Perkembangan hidup seorang manusia diawali dari pengalamannya dalam suatu unit terkecil dalam masyarakat yaitu keluarga. Dalam keluarga, manusia akan berinteraksi
Lebih terperinciBENTUK PENILAIAN DALAM PELAKSANAAN LAYANAN KONSELING PERORANGAN OLEH GURU BK DI SMA PGRI 1 PADANG JURNAL. Asmaneli
BENTUK PENILAIAN DALAM PELAKSANAAN LAYANAN KONSELING PERORANGAN OLEH GURU BK DI SMA PGRI 1 PADANG JURNAL Asmaneli 09060001 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
Lebih terperinciPROFIL HUBUNGAN SOSIAL PESERTA DIDIK DALAM BELAJAR DI SMK NEGERI 1 SIJUNJUNG
PROFIL HUBUNGAN SOSIAL PESERTA DIDIK DALAM BELAJAR DI SMK NEGERI 1 SIJUNJUNG By: Didi Volanda * Dra. Hj. Fitria Kasih, M.Pd.,Kons ** Fifi Yasmi, S,Pd, I.,M.Pd ** Program Bimbingan dan Konseling, STKIP
Lebih terperinciHERVITA WINDYASARI NIM. K FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
PENDIDIKAN KETERAMPILAN VOKASIONAL UNTUK MENINGKATKAN KEMANDIRIAN ANAK TUNARUNGU DALAM MEMPERSIAPKAN DIRI MEMASUKI DUNIA KERJA DI KELAS XII SLB NEGERI SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2013/2014 SKRIPSI Disusun
Lebih terperinciKREATIVITAS GURU PAUD DALAM MENGAJAR CALISTUNG PADA ANAK SKRIPSI. Memperoleh Gelar Sarjana (S-1) Psikologi
KREATIVITAS GURU PAUD DALAM MENGAJAR CALISTUNG PADA ANAK SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Psikologi untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana (S-1) Psikologi Diajukan oleh : Sri Maryani
Lebih terperinciKOMUNIKASI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DENGAN TEMAN SEBAYA DI SMK NEGERI 4 PADANG By:
1 1 KOMUNIKASI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DENGAN TEMAN SEBAYA DI SMK NEGERI 4 PADANG By: * Student ** lectures Meri Handayani * Ahmad Zaini, S.Ag, M.Pd ** Citra Imelda Usman,M.Pd.,Kons ** Program Bimbingan
Lebih terperinciTEKNIK KOMUNIKASI PENGAJAR DENGAN ANAK AUTIS DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR DI SEKOLAH ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS HSSN PIRAMIDA KOTA BOGOR
ISSN : 2355-9357 e-proceeding of Management : Vol.4, No.2 Agustus 2017 Page 1926 TEKNIK KOMUNIKASI PENGAJAR DENGAN ANAK AUTIS DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR DI SEKOLAH ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS HSSN PIRAMIDA
Lebih terperinciSri Rahayu Pendidikan Sosiologi FIS-UNM
PROSES ADAPTASI MAHASISWA BARU DI PENDIDIKAN SOSIOLOGI FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR Sri Rahayu Pendidikan Sosiologi FIS-UNM ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) bagaimana
Lebih terperinciABSTRACT
KEMAMPUAN MENULIS KREATIF PUISI SISWA KELAS VII.1 SMPN 35 PADANG DENGAN TEKNIK PENGAMATAN OBJEK SECARA LANGSUNG Eni Puji Astuti 1), Hasnul Fikri 1), Elvina A. Saibi 2) 1) Mahasiswa Program Studi Pendidikan
Lebih terperinciKeyword: Social Support, Counselor School, Deaf Students
1 DUKUNGAN SOSIAL GURU BK PADA PESERTA DIDIK TUNARUNGU DI SMK NEGERI 6 PADANG Okta Wilda 1, Rahma Wira Nita 2, Triyono 2 1 Mahasiswa Program Studi Bimbingan dan konseling STKIP PGRI Sumatera Barat 2 Dosen
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Komunikasi adalah suatu proses penyampaian pesan (ide, gagasan) dari satu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Komunikasi adalah suatu proses penyampaian pesan (ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain agar terjadi saling mempengaruhi diantara keduanya. Melalui komunikasi,
Lebih terperinciJURNAL. Oleh: AGNES FEBRIKA BAGYAWATI D
JURNAL KOMUNIKASI INTERPERSONAL ANTAR PENYANDANG TUNARUNGU (Studi Deskriptif Kualitatif Faktor-Faktor Pendukung dan Penghambat Komunikasi Interpersonal Antar Anggota Komunitas Gerakan Kesejahteraan Tunarungu
Lebih terperinciJurnal Sosialisasi Pendidikan Sosiologi-FIS UNM
PERBEDAAN PRESTASI AKADEMIK ANTARA MAHASISWA PENDATANG DAN MAHASISWA LOKAL PADA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SOSIOLOGI UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR Muallim M Pendidikan Sosiologi FIS-UNM ABSTRAK Penelitian
Lebih terperinciIndonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application
IJGC 5 (2) (2016) Indonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jbk MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL SISWA MELALUI LAYANAN
Lebih terperinciOleh : RIYA AL MUSTAQIMAH K
PERAN PENDIDIKAN KELUARGA DALAM PEMBENTUKAN SIKAP KEMANDIRIAN PADA ANAK (Studi Deskriptif Kualitatif Di Dukuh Pondok Rejo, Kelurahan Lalung, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Karanganyar) Oleh : RIYA AL
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap keluarga pasti menginginkan seluruh anggota keluarganya dapat hidup dan terlahir secara sempurna. Anak-anak merupakan suatu kebanggaan orang tua, harapan
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. A. Kesimpulan. Kesimpulan akhir dari penelitian ini dikemukakan berdasarkan
136 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Kesimpulan akhir dari penelitian ini dikemukakan berdasarkan rumusan masalah yang menjadi acuan dalam melakukan penelitian. Berdasarkan analisis data yang peneliti dapatkan
Lebih terperinciPENGARUH BERMAIN PERAN TERHADAP KEPERCAYAAN DIRI PADA ANAK DI TK KHUSNUL KHOTIMAH SEMARANG
PENGARUH BERMAIN PERAN TERHADAP KEPERCAYAAN DIRI PADA ANAK DI TK KHUSNUL KHOTIMAH SEMARANG Manuscript OLEH : Sri Utami G2A009102 PROGRAM STUDI SI KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN UNIVERSITAS
Lebih terperinciPERAN KOMUNIKASI ORANG TUA DALAM MELESTARIKAN BAHASA TONSAWANG DI DESA TOMBATU II TENGAH KECAMATAN TOMBATU UTARA KABUPATEN MINAHASA TENGGARA
PERAN KOMUNIKASI ORANG TUA DALAM MELESTARIKAN BAHASA TONSAWANG DI DESA TOMBATU II TENGAH KECAMATAN TOMBATU UTARA KABUPATEN MINAHASA TENGGARA Oleh: Juliana E. Leong (Email: leong.amelia@yahoo.com) Desie
Lebih terperinciPERAN PENDIDIKAN ANAK PADA PERUBAHAN STRATIFIKASI SOSIAL MASYARAKAT DI JORONG PASAR USANG GUGUK KECAMATAN GUNUNG TALANG KABUPATEN SOLOK JURNAL
PERAN PENDIDIKAN ANAK PADA PERUBAHAN STRATIFIKASI SOSIAL MASYARAKAT DI JORONG PASAR USANG GUGUK KECAMATAN GUNUNG TALANG KABUPATEN SOLOK JURNAL NITA OKTAVIA 10070112 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SOSIOLOGI SEKOLAH
Lebih terperinci