FISIP. Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah Volume 1, Nomor 1, Januari 2017

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "FISIP. Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah Volume 1, Nomor 1, Januari 2017"

Transkripsi

1 Efektivitas Penggunaan Sistem Isyarat Bahasa Indonesia (SIBI) pada Siaran Berita TVRI Nasional (Studi pada Penyandang Tunarungu di Kota Banda Aceh) Siti Nur Chotimah 1), Ade Irma 2) 1) Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas, Universitas Syiah Kuala ABSTRACT The research entitled, "The Effectiveness of Using Indonesian Sign Language System to National TVRI Broadcasting News (A Study on the Deaf in Banda Aceh City). It was aimed at determining the effectiveness of using Indonesian Sign Language System to National TVRI broadcasting news on the deaf in Banda Aceh City. It wanted to examine the effectiveness of using Indonesian Sign Language System to National TVRI broadcasting news displaying a sign language interpreter in Indonesia Malam broadcasting news. It was conducted on the deaf domiciling in Banda Aceh City. The informants were the deaf living in Banda Aceh City who had ever or often watched the news on National TVRI and understood the sign language, as many as 5 (five) people and were from 15 to 40 years of age. The theory used in the research was the theory of uses and gratifications. The Informants were selected by using the snowball technique. The research used a descriptive qualitative approach to solve the subject matter of it, namely by explaining, writing, and describing the effectiveness of using Indonesian Sign Language System to National TVRI broadcasting on the deaf in Banda Aceh city. The technique of data collection used was an interview, observation and documentation. The result of it was that using Indonesian Sign Language System to National TVRI broadcasting news on the deaf Banda Aceh city was not effective. It was because it did not meet 5 (five) indicators used by researchers to determine the effectiveness of using of Indonesian Sign Language System on the deaf in Banda Aceh city. The five (5) indicators of it were: (1) attention, (2) understanding, (3) Cognitive effects, (4) Affective effects, (5) Behavioral Effects. Keyword: Effectiveness, Indonesian Sign Language System, Interpreter, the Deaf. Corresponding Author : stchotimahst@gmail.com 1 JIM Unsyiah: AGB, Vol , Januari 2017: 1-11

2 ABSTRAK Penelitian ini berjudul Efektivitas Penggunaan Sistem Isyarat Bahasa Indonesia pada Siaran Berita TVRI Nasional (Studi pada Penyandang Tunarungu di Kota Banda Aceh). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas penggunaan Sistem Isyarat Bahasa Indonesia (SIBI) pada siaran berita TVRI Nasional terhadap penyandang tunarungu di Kota Banda Aceh. Penelitian ini ingin mengkaji efektivitas penggunaan Sistem Isyarat Bahasa Indonesia (SIBI) pada siaran berita TVRI Nasional yang menampilkan penerjemah bahasa isyarat dalam siaran berita Indonesia Malam. Penelitian dilakukan pada penyandang tunarungu yang berdomisili di Kota Banda Aceh. Informan ialah penyandang tunarungu yang berdomisili di Kota Banda Aceh yang pernah atau sering menonton siaran berita di TVRI Nasional dan mengerti bahasa isyarat berjumlah 5 (lima) orang dan berusian 15 sampai 40 tahun. Teori yang digunakan ialah menggunakan teori uses and gratifications. Informan dipilih dengan menggunakan teknik bola salju (snowball). Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif, untuk memecahkan pokok permasalahan penelitian, dengan memaparkan, menuliskan, serta menggambarkan bagaimana efektivitas penggunaan Sistem Isyarat Bahasa Indonesia (SIBI) pada siaran berita TVRI Nasional terhadap penyandang tunarungu di Kota Banda Aceh. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini ialah teknik wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil dari penelitian ini ialah Hasil dari penelitian ini ialah bahwa penggunaan Sistem Isyarat Bahasa Indonesia (SIBI) pada siaran berita TVRI Nasional terhadap penyandang tunarungu di Kota Banda Aceh ialah tidak efektif. Karena pada penelitian ini tidak memenuhi 5 (lima) indikator yang digunakan peneliti untuk mengetahui efektivitas penggunaan Sistem Isyarat Bahasa Indonesia (SIBI) terhadap penyandang tunarungu di Kota Banda Aceh. Adapun 5 (lima) indikator efektivitas komunikasi tersebut ialah: (1) Perhatian, (2) Pemahaman, (3) Efek Kognitif, (4) Efek Afektif, (5) Efek Behavioral. Kata Kunci: Efektivitas, Sistem Isyarat Bahasa Indonesia (SIBI), Penerjemah, Tunarungu. Jurnal ilmiah mahasiswa Unsyiah, Vol Januari

3 PENDAHULUAN Kini, di Indonesia sudah banyak bermunculan stasiun televisi, namun tidak menjamin dengan banyaknya stasiun televisi tersebut maka informasi yang diberikan dapat terdistribusi dengan merata. Informasi melalui siaran berita tentu menjadi hal yang penting bagi masyarakat agar mengetahui perkembangan yang terjadi di dalam maupun luar negeri. Tetapi masyarakat Indonesia tidak hanya terdiri dari orang normal saja, terdapat juga penyandang difabel tunarungu, yaitu yang memiliki keterbatasan dalam pendengarannya. Tentu saja mereka juga berhak mendapatkan informasi yang sama dengan yang diterima oleh orang normal pada umumnya. Berdasarkan Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 28F (2014:44) berbunyi: Setiap orang berhak untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi untuk mengembangkan pribadi dan lingkungan sosialnya, serta berhak untuk mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah, dan menyampaikan informasi dengan menggunakan segala jenis saluran yang tersedia. Berdasarkan Undang- Undang Dasar 1945 tersebut, maka siapa saja berhak memperoleh informasi, begitu juga dengan penyandang tunarungu. Oleh karena itu, maka TVRI Nasional memberikan kemudahan bagi penyandang tunarungu dalam siaran beritanya dengan menampilkan penerjemah bahasa isyarat agar dapat memperoleh informasi yang sama dengan yang diperoleh oleh orang normal lainnya. Penyampaian pesan melalui bahasa isyarat menjadi ciri dari komunikasi nonverbal. Baik isyarat badaniah (gestural) maupun isyarat gambar (pictoral) (Aw, 2010:14). Komunikasi nonverbal ialah proses komunikasi dimana pesannya disampaikan tidak menggunakan kata-kata. Knapp (1972) dalam Rakhmat (2007:287) menyebut lima fungsi pesan nonverbal: (1) Repetisi mengulang kembali gagasan yang sudah disajikan secara verbal, (2) Substitusi menggantikan lambang-lambang verbal, (3) Kontradiksi menolak pesan verbal atau memberikan makna yang lain terhadap pesan verbal, (4) Komplemen melengkapi dan memperkaya makna pesan nonverbal, (5) Aksentuasi menegaskan pesan verbal atau menggarisbawahinya. Namun dalam hal ini yang berlaku pada penyampaian pesan terhadap penyandang tunarungu hanya pada poin Substitusi. Penyandang tunarungu yang menonton siaran berita di TVRI Nasional merasa terbantu dengan adanya penerjemah bahasa isyarat dengan Sistem Isyarat Bahasa Indonesia (SIBI). Sistem Isyarat Bahasa Indonesia ialah hasil cipta rekayasa dari orang normal untuk berkomunikasi dengan penyandang difabel tunarungu. Dengan adanya penerjemah bahasa isyarat tersebut, tidak hanya orang normal saja yang dapat memperoleh informasi melalui siaran berita TVRI Nasional, tetapi juga penyandang tunarungu yang pernah atau sering menonton siaran berita tersebut dan yang mengerti dengan bahasa isyarat. Jurnal ilmiah mahasiswa Unsyiah, Vol Januari

4 Saat ini TVRI menjadi stasiun televisi yang masih konsisten untuk tetap menggunakan penerjemah bahasa isyarat dalam siaran beritanya. Alasan peneliti memilih TVRI Nasional sebagai objek penelitian ialah karena TVRI merupakan televisi berfrekuensi analog, artinya untuk mendapatkan channel maka tidak perlu menggunakan televisi berjaringan kabel atau pun dengan tv berlanggananan, cukup hanya menggunakan antena biasa maka siapa saja dapat memperoleh channel TVRI Nasional. Adapun siaran berita pada TVRI Nasional yang menampilkan penerjemah bahasa isyarat, yaitu pada siaran berita Indonesia Malam pukul sampai dengan pukul WIB. Sistem Isyarat Bahasa Indonesia (SIBI) yang ada di siaran berita TVRI Nasional sendiri berada pada pojok kanan bawah dan berada dalam kotak biru dalam siaran berita tersebut. Adanya penerjemah bahasa isyarat dianggap tidak mengganggu bagi orang normal karena dengan begitu, maka orang normal pun dapat mempelajari dan memahami perbedaan yang ada di dalam lingkungan masyarakat. Menurut data Dinas Sosial Provinsi Aceh tahun 2010, untuk jumlah penyandang disabilitas di Kota Banda Aceh ialah 493 orang. Adapun jumlah penyandang tunarungu berdasarkan data dari Young Voice Kota Banda Aceh pada tahun 2016, ialah sebanyak 150 orang. TINJAUAN PUSTAKA Penelitian ini menggunakan Teori Uses and Graftifications. Menurut Ardianto dan Erdinaya (2005:70) uses and gratifications memusatkan perhatian pada penggunaan (uses) media untuk mendapatkan kepuasan (gratifications) atas kebutuhan seseorang. Asumsi dasar dari teori uses and gratifications menurut Katz, Blumler & Gurevitch dalam Ardianto dan Erdinaya (2005:70), yaitu: 1. Khalayak dianggap aktif, artinya khalayak sebagai bagian penting dari penggunaan media massa diasumsikan mempunyai tujuan; 2. Dalam proses komunikasi massa, inisiatif untuk mengaitkan pemuasan kebutuhan dengan pemilihan media terletak pada khalayak; 3. Media massa harus bersaing dengan sumber-sumber lain untuk memuaskan kebutuhannya. Kebutuhan yang dipenuhi media lebih luas. Bagaimana kebutuhan ini terpenuhi melalui konsumsi media amat bergantung kepada perilaku khalayak yang bersangkutan; 4. Tujuan pemilih media massa disimpulkan dari data yang diberikan anggota khalayak. Artinya, orang dianggap cukup mengerti untuk melaporkan kepentingan dan motif pada situasi-situasi tertentu; 5. Penilaian tentang arti kultural dari media massa harus ditangguhkan sebelum diteliti lebih dahulu orientasi khalayak. Teori uses and gratifications meneliti asal mula kebutuhan manusia secara psikologis dan sosial, yang menimbulkan harapan tertentu dari media massa Jurnal ilmiah mahasiswa Unsyiah, Vol Januari

5 atau sumber-sumber lain (atau keterlibatan pada kegiatan lain) dan menimbulkan pemenuhan kebutuhan (Ardianto dan Erdinaya, 2005: 71). Teori uses and gratifications menunjukkan bahwa yang menjadi permasalahan utama bukanlah bagaimana media mengubah sikap dan perilaku khalayak, tetapi bagaimana media memenuhi kebutuhan pribadi dan sosial khalayak. Jadi, bobotnya ialah pada khalayak yang aktif, yang sengaja menggunakan media untuk mencapai tujuan khusus (Effendy, 2003:290). Hakikatnya manusia hidup selalu dihadapkan pada kebutuhan. Teori uses and gratifications memulai dengan lingkungan sosial yang menentukan kebutuhan setiap individu. Lingkungan sosial tersebut meliputi ciri-ciri afiliasi kelompok dan cirri-ciri kepribadian. Effendy (2003:294) mengelompokkan kebutuhan individu ke dalam lima kategori, yakni sebagai berikut: 1. Cognitive needs (Kebutuhan kognitif) Kebutuhan yang berkaitan dengan peneguhan informasi, pengetahuan dan pemahaman mengenai lingkungan. Kebutuhan ini didasarkan pada hasrat untuk memahami dan menguasai lingkungan; juga memuaskan rasa penasaran kita dan dorongan untuk penyelidikan kita. 2. Affective needs (Kebutuhan afektif) Kebutuhan yang berkaitan dengan peneguhan pengalaman-pengalaman yang estetis, menyenangkan, dan emosional. 3. Personal integrative needs (Kebutuhan pribadi secara integratif) Kebutuhan yang berkaitan dengan peneguhan kredibilitas, kepercayaan, stabilitas, dan status individual. Hal-hal tersebut diperoleh dari hasrat akan harga diri. 4. Social integrative needs (Kebutuhan sosial secara integratif) Kebutuhan yang berkaitan dengan peneguhan kontak dengan keluarga, teman, dan dunia. Hal-hal tersebut didasarkan pada hasrat untuk berafiliasi. 5. Escapist needs (Kebutuhan pelepasan) Kebutuhan yang berkaitan dengan upaya menghindarkan tekanan, ketegangan, dan hasrat akan keanekaragaman. METODE PENELITIAN Lokasi dalam penelitian ini ialah Kota Banda Aceh. Adapun alasan peneliti memilih Kota Banda Aceh sebagai lokasi penelitian karena lokasi Banda Aceh yang strategis dan berdasarkan pengamatan awal peneliti bahwa jumlah penyandang tunarungu yang menonton siaran berita TVRI nasional di Kota Banda Aceh terbilang banyak dikarenakan akses untuk mendapatkan channel TVRI nasional tidak perlu menggunakan televisi berjaringan kabel cukup hanya menggunakan antena biasa. Jurnal ilmiah mahasiswa Unsyiah, Vol Januari

6 Pada penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Menurut Kriyantono (2008:69) metode deskriptif bertujuan membuat deskripsi secara sistematis, faktual dan akurat tentang fakta-fakta dan sifat-sifat populasi atau objek tertentu. Dalam penelitian ini metode deskriptif digunakan untuk menggambarkan atau melukiskan apa yang sedang diteliti dan berusaha untuk memberikan gambaran yang jelas dan mendalam tentang apa yang sedang diteliti dan menjadi pokok permasalahan. Dengan menggunakan metode deskriptif, akan dipecahkan pokok permasalahan penelitian dengan memaparkan, menuliskan, serta menggambarkan bagaimana efektivitas penggunaan Sistem Isyarat Bahasa Indonesia pada siaran berita TVRI nasional terhadap penyandang tunarungu di Kota Banda Aceh. Subjek penelitian ialah penyandang tunarungu di Kota Banda Aceh. Objek penelitian pada kajian ini ialah Efektivitas Penggunaan Sistem Isyarat Bahasa Indonesia pada Siaran Berita TVRI Nasional, dimana peneliti ingin mengetahui bagaimana penggunaan Sistem Isyarat Bahasa Indonesia pada siaran berita TVRI Nasional terhadap penyandang tunarungu di Kota Banda Aceh. Kriteria informan dalam penelitian ini ialah sebagai berikut: 1. Penyandang tunarungu di Kota Banda Aceh berusia antara tahun. 2. Pernah atau sering menonton siaran berita TVRI Nasional. 3. Mengerti bahasa isyarat. Adapun daftar nama informan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Tabel 3.1 Daftar Nama Informan No Nama Jenis Kelamin Usia Alamat 1. Erlina Malinda Perempuan 37 Lamtemen Timur 2. Herasanty Perempuan 32 Merduati 3. Rosita Perempuan 34 Gampong Jawa 4. Riski Auliana Perempuan 23 Punge Blang Cut 5. Amry Putra Laki-laki 29 Lampineung Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini ialah wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Adapun teknik analisis data yang digunakan ialah reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan dan verifikasi. Jurnal ilmiah mahasiswa Unsyiah, Vol Januari

7 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Pembahasan Berdasarkan pemaparan peneliti terkait temuan penelitian mengenai efektivitas penggunaan Sistem Isyarat Bahasa Indonesia (SIBI) pada siaran berita TVRI Nasional terhadap penyandang tunarungu di Kota Banda Aceh, maka pembahasan efektivitas penggunaan Sistem Isyarat Bahasa Indonesia (SIBI) terhadap penyandang tunarungu disajikan dalam sub pembahasan. B. Efektivitas Sistem Isyarat Bahasa Indonesia (SIBI) pada Siaran Berita TVRI Nasional Indikator efektivitas untuk tercapainya sasaran atau tujuan dalam penelitian ini meliputi: a. Perhatian Faktor-faktor penentu perhatian dapat dilihat dari determinan pribadi dan determinan stimulus. 1. Determinan pribadi, merujuk pada karakteristik individu dalam mempengaruhi perhatian. Determinan yang termasuk dalam sub indikator adalah: a. Kebutuhan atau motivasi penyandang tunarungu dalam memperoleh informasi melalui siaran berita pada stasiun televisi TVRI Nasional. b. Sikap yang mempengaruhi penyandang tunarungu saat memperoleh informasi dalam siaran berita pada TVRI Nasional yang menampilkan penerjemah bahasa isyarat. c. Tingkat adaptasi khalayak tunarungu yang terbiasa dengan tayangan siaran berita pada TVRI Nasional. d. Rentang perhatian khalayak akan terfokus pada kolom penerjemah bahasa siaran dalan siaran berita TVRI Nasional. 2. Determinan stimulus, artinya program siaran berita bersifat baru atau unik sehingga memikat dan menarik perhatian terhadap khalayak yang menonton. Determinan stimulus yang termasuk dalam sub indikator adalah: a. Ukuran gambar penampil penerjemah bahasa isyarat dalam siaran berita Indonesia Malam di TVRI Nasional dirasa oleh khalayak yang telah diteliti dalam penelitian ini ialah kurang besar, sehingga kurang terlihat jelas oleh khalayak tunarungu. b. Warna latar dari tampilan penerjemah bahasa isyarat yang berwarna biru terang mampu memberikan tampilan yang bagus dipandang mata. c. Intensitas khalayak dalam menonton siaran berita di TVRI Nasional. d. Gerakan tubuh penerjemah bahasa isyarat yang dianggap terlalu cepat oleh khalayak tunarungu dalam penelitian ini. Jurnal ilmiah mahasiswa Unsyiah, Vol Januari

8 e. Posisi tampilan penerjemah bahasa isyarat yang berada di pojok kanan bawah juga dianggap masih kurang jelas oleh khalayak tunarungu. b. Pemahaman Berkaitan dengan penafsiran stimulus hingga makna stimulus dikategorikan dan diuraikan sebagai pengetahuan yang telah ada. indikator pemahaman adalah: 1. Kategori stimulus. Artinya pesan berita diterima oleh khalayak sesuai dengan pengetahuan khalayak tunarungu. 2. Elaborasi stimulus. Artinya pesan berita yang ditampilkan oleh penerjemah berupa bahasa isyarat. 3. Determinan pribadi dalam pemahaman. Artinya bahwa khalayak tunarungu memahami isi berita yang disampaikan. Adapun indikator determinan pribadi dalam pemahaman adalah: 1. Linguistik penggunaan kata-kata dipahami oleh penyandang tunarungu atau tidak. 2. Konteks untuk mengetahui penerjemah bahasa isyarat dalam siaran berita bagus atau tidak dalam menyampaikan pesan kepada khalayak tunarungu. Khalayak tunarungu dalam penelitian ini menganggap bahwa penerjemah bahasa isyarat kurang bagus dalam menyampaikan pesannya karena gerakan tubuh penerjemah yang terlalu cepat sehingga khalayak kurang mampu menerima informasi dengan baik. c. Efek Kognitif, untuk mengetahui bagaimana bahasa isyarat dalam siaran berita TVRI Nasional memberikan pengetahuan bagi khalayak tunarungu. Adapun indikator efek kognitif adalah: 1. Bidang pemikiran atau gagasan yang dapat mengetahui apakah penerjemah bahasa isyarat dalam siaran berita TVRI Nasional dalam penyampaian pesannya memberikan kesan yang baik kepada khalayak. 2. Pesan-pesan yang disampaikan menyediakan informasi kepada penyandang tunarungu di Kota Banda Aceh yang pernah atau sering menonton siaran berita di TVRI Nasional. d. Efek Afektif, untuk mengetahui bahasa isyarat dalam program siaran berita di TVRI Nasional mempengaruhi emosi atau perasaan khalayak tunarungu yang menonton siaran berita TVRI Nasional. Adapun indikator efek afektif adalah: 1. Faktor emosi atau perasaan. Untuk mengetahui penggunaan bahasa isyarat dalam siaran berita TVRI Nasional mampu memberikan nilai kepuasan kepada khalayak tunarungu. 2. Pesan-pesan mengubah tingkah laku. Untuk mengetahui sikap yang akan terbentuk setelah melihat tayangan program berita dengan bahasa isyarat dalam program berita di TVRI Nasional sebagai Jurnal ilmiah mahasiswa Unsyiah, Vol Januari

9 tanda bahwa pesan mampu mempengaruhi respon afektif khalayak tunarungu. e. Efek Behavioral, bahasa isyarat yang ada dalam program siaran berita TVRI Nasional dapat membuat khalayak tunarungu memberikan sikap pada isi pesan dengan menggunakan bahasa isyarat yang dilihatnya. Hubungan Teori Dengan Penelitian Pada sub bab ini peneliti menganalisis fenomena yang terjadi dengan menggunakan teori uses and gratifications. Asumsi dasar dari teori uses and gratifications menurut Katz, Blumler & Gurevitch dalam Ardiyanto dan Erdinaya (2005:70), yaitu : 1. Khalayak dianggap aktif, artinya khalayak sebagai bagian penting dari penggunaan media massa diasumsikan mempunyai tujuan; 2. Dalam proses komunikasi massa, inisiatif untuk mengaitkan pemuasan kebutuhan dengan pemilihan media terletak pada khalayak; 3. Media massa harus bersaing dengan sumber-sumber lain untuk memuaskan kebutuhannya. Kebutuhan yang dipenuhi media lebih luas. Bagaimana kebutuhan ini terpenuhi melalui konsumsi media amat bergantung kepada perilaku khalayak yang bersangkutan; 4. Tujuan pemilih media massa disimpulkan dari data yang diberikan anggota khalayak. Artinya, orang dianggap cukup mengerti untuk melaporkan kepentingan dan motif pada situasi-situasi tertentu; 5. Penilaian tentang arti kultural dari media massa harus ditangguhkan sebelum diteliti lebih dahulu orientasi khalayak. Berdasarkan dengan asumsi dasar tersebut, maka hubungan teori dengan penelitian ini. Pertama, yaitu khalayak dianggap aktif. Pada penelitian ini, penyandang tunarungu sebagai khalayak aktif yang pernah atau sering menonton siaran berita TVRI Nasional mempunyai tujuan dalam menonton dan melihat siaran berita tersebut untuk memenuhi kebutuhan informasinya. Kedua, dalam proses komunikasi massa, inisiatif untuk mengaitkan pemuasan kebutuhan dengan pemilihan media terletak pada khalayak. Dalam penelitian ini media massa yang dipilih oleh khalayak tunarungu ialah media televisi melalui siaran berita Indonesia Malam di TVRI Nasional. Demi memuaskan kebutuhan informasinya, maka khalayak memilih media yang dapat menyediakan penerjemah bahasa isyarat agar informasi untuk penyandang tunarungu tetap bisa dapat dinikmati oleh mereka, tidak hanya dapat dinikmati oleh orang normal saja pada umumnya. Dengan adanya penerjemah bahasa isyarat tersebut, penyandang tunarungu merasa terpuaskan walaupun hasil yang diterima oleh mereka tidak begitu efektif dikarenakan penyajian tampilan penerjemah bahasa isyarat tersebut masih terasa kurang optimal oleh penyandang tunarungu di Kota Banda Aceh. Seperti untuk ukuran gambar penerjemah bahasa isyaratnya yang masih terlalu kecil dan gerakan penerjemah bahasa isyarat yang terlalu cepat. Jurnal ilmiah mahasiswa Unsyiah, Vol Januari

10 Ketiga, media massa harus bersaing dengan sumber-sumber lain untuk memuaskan kebutuhannya. Dalam penelitian ini, media massa televisi yaitu TVRI Nasional masih konsisten untuk tetap menampilkan penerjemah bahasa isyarat, sedangkan siaran berita pada channel televisi lainnya tidak menampilkan penerjemah bahasa isyarat tersebut, sehingga TVRI Nasional mampu memberikan kebutuhan informasi kepada penyandang tunarungu dan dapat bersaing dengan stasiun televisi lainnya. Keempat, tujuan pemilih media massa disimpulkan dari data yang diberikan anggota khalayak. Artinya, orang dianggap cukup mengerti untuk melaporkan kepentingan dan motif pada situasi-situasi tertentu. Anggota khalayak dalam penelitian ini ialah penyandang tunarungu yang pernah atau sering menonton siaran berita pada TVRI Nasional yang mengerti bahasa isyarat yang ditampilkan dalam siaran beritanya, anggota khalayak memilih media televisi TVRI Nasional karena menampilkan penerjemah bahasa isyarat untuk memenuhi kebutuhan infomasi sehingga informasi yang ada dapat terdistribusi tidak hanya oleh orang normal yang dapat memperoleh informasi tersebut, tetapi juga penyandang tunarungu yang ingin mengetahui perkembangan yang terjadi baik di dalam maupun luar negeri. Media televisi yaitu siaran berita TVRI Nasional dipilih oleh khalayak tunarungu karena menampilkan penerjemah bahasa isyarat dalam siaran beritanya. TVRI Nasional memberikan kemudahan bagi penyandang tunarungu dalam siaran beritanya dengan menampilkan penerjemah bahasa isyarat agar dapat memperoleh informasi yang sama dengan yang diperoleh orang normal lainnya. Kelima, penilaian tentang arti kultural dari media massa harus ditangguhkan sebelum diteliti lebih dahulu orientasi khalayak. KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan dari hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan : 1. Fokus penelitian ini ialah untuk mengetahui efektivitas penggunaan sistem isyarat bahasa Indonesia (SIBI) pada siaran berita TVRI Nasional terhadap penyandang tunarungu di Kota Banda Aceh. 2. Hasil dari penelitian ini ialah bahwa penggunaan Sistem Isyarat Bahasa Indonesia (SIBI) pada siaran berita TVRI Nasional terhadap penyandang tunarungu di Kota Banda Aceh ialah tidak efektif. Karena pada penelitian ini tidak memenuhi 5 (lima) indikator yang digunakan peneliti untuk mengetahui efektivitas penggunaan Sistem Isyarat Bahasa Indonesia (SIBI) terhadap penyandang tunarungu di Kota Banda Aceh. Setelah menarik kesimpulan, peneliti mengemukakan saran yang dianggap perlu. Adapun saran dalam penelitian ini ialah sebagai berikut : Jurnal ilmiah mahasiswa Unsyiah, Vol Januari

11 1. Diharapkan bagi media televisi lainnya untuk menayangkan berita dengan menggunakan bahasa isyarat agar para penyandang tunarungu dapat mengikuti informasi yang berkembang saat ini dan dapat menikmati siaran berita yang diberikan oleh saluran media lain baik berita dalam negeri maupun berita diluar negeri. 2. Diharapkan agar tampilan penerjemah bahasa isyarat di media televisi yang sudah ada agar lebih diperbesar ukurannya, dan gerakan penerjemah diharapkan mampu lebih pelan agar para penyandang tunarungu lebih memahami isi informasi dari penerjemah bahasa isyarat tersebut. 3. Penelitian ini masih penuh dengan keterbatasan dan jauh dari kesempurnaan, untuk itu peneliti berharap kepada penelitian selanjutnya akan lebih baik jika menggunakan metode, tema yang lebih menarik, dan melibatkan variabel yang lebih lengkap. DAFTAR PUSTAKA Buku Aw, Suranto Komunikasi Sosial Budaya. Yogyakarta: Graha Ilmu. Ardiyanto, Elvinaro & Erdinaya Komunikasi Massa Suatu Pengantar. Bandung. Simbiosa Rekatama Media. Effendy, Onong U Ilmu, Teori, dan Filsafat Komunikasi. Bandung: PT Citra Aditya. Kriyanoto, Rachmat Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana. Rakhmat, Jalaluddin Psikologi Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Perundang-undangan UUD 1945 dan Amandemen Tahun 2014 Jurnal ilmiah mahasiswa Unsyiah, Vol Januari

BAB II URAIAN TEORITIS

BAB II URAIAN TEORITIS BAB II URAIAN TEORITIS II.1. Teori Uses and Gratification Salah satu dari teori komunikasi massa yang populer dan sering digunakan sebagai kerangka teori dalam mengkaji realitas komunikasi massa adalah

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Televisi adalah gambar yang paling kompleks pada media ruparungu dwimantra

I. PENDAHULUAN. Televisi adalah gambar yang paling kompleks pada media ruparungu dwimantra I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Televisi adalah gambar yang paling kompleks pada media ruparungu dwimantra dinamis (moving audiovisual media). Beberapa hasil pengamatan sayamenunjukan bahwa rata

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pada era globalisasi saat ini

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pada era globalisasi saat ini BAB I PENDAHULUAN 1 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pada era globalisasi saat ini sangat cepat. Perkembangan tersebut berpengaruh pada kehidupan masyarakat termasuk

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Konsep 2.1.1 Kebutuhan Pada dasarnya manusia mempunyai kebutuhan dasar. Katz, Gurevitch, dan Haas (dalam Effendi, 2003 : 296) mendeskripsikan lima kebutuhan dasar tersebut

Lebih terperinci

Korelasi Penggunaan Media dengan Kepuasan Menonton Program Acara One Stop Football Pada Siswa Sekolah Sepak Bola Gelora Muda Yogyakarta

Korelasi Penggunaan Media dengan Kepuasan Menonton Program Acara One Stop Football Pada Siswa Sekolah Sepak Bola Gelora Muda Yogyakarta Korelasi Penggunaan Media dengan Kepuasan Menonton Program Acara One Stop Football Pada Siswa Sekolah Sepak Bola Gelora Muda Yogyakarta FX Okta Indrawan Satriya / Drs. M. Antonius Birowo, MA., Ph. D Program

Lebih terperinci

Motif Penonton Perempuan Surabaya dalam Menonton Program Televisi On The Spot di Trans7

Motif Penonton Perempuan Surabaya dalam Menonton Program Televisi On The Spot di Trans7 JURNAL E- KOMUNIKASI PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS KRISTEN PETRA, SURABAYA Motif Penonton Perempuan Surabaya dalam Menonton Program Televisi On The Spot di Trans7 Herlina Telengkeng, Prodi

Lebih terperinci

Modul Perkuliahan VII Komunikasi Massa

Modul Perkuliahan VII Komunikasi Massa Modul ke: 8 Modul Perkuliahan VII Komunikasi Massa Teori DeFleur dan Ball-Rokeach Tentang Pertemuan Dengan Media Fakultas ILMU KOMUNIKASI Ponco Budi Sulistyo., S.Sos., M.Comm., Ph.D Program Studi Broadcasting

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Pendengaran merupakan sensori terpenting untuk perkembangan bicara

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Pendengaran merupakan sensori terpenting untuk perkembangan bicara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pendengaran merupakan sensori terpenting untuk perkembangan bicara dan bahasa, berkomunikasi dan belajar. 1 Kehilangan pendengaran terjadi sejak lahir, dampaknya

Lebih terperinci

FISIP. Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah Volume 2, Nomor 2: Mei 2017

FISIP. Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah Volume 2, Nomor 2: Mei 2017 Efektivitas Penggunaan Aplikasi QR Code (Studi Sosialisasi Oleh Harian Serambi Indonesia dan Pemahaman Masyarakat Kecamatan Kuta Alam Banda Aceh) Dedek Arianti, Mahyuzar Program Studi Ilmu Komunikasi,,

Lebih terperinci

BAB II PENDEKATAN TEORITIS

BAB II PENDEKATAN TEORITIS 3 BAB II PENDEKATAN TEORITIS 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Komunikasi Massa Menurut McQuail (1987) pengertian komunikasi massa terutama dipengaruhi oleh kemampuan media massa untuk membuat produksi massal

Lebih terperinci

AKTIVITAS PENGGUNAAN PORTAL TELKOM SEBAGAI MEDIA KOMUNIKASI INTERNAL TERHADAP PEMENUHAN KEBUTUHAN INFORMASI KARYAWAN PT. TELKOM DCS REGIONAL SEMARANG

AKTIVITAS PENGGUNAAN PORTAL TELKOM SEBAGAI MEDIA KOMUNIKASI INTERNAL TERHADAP PEMENUHAN KEBUTUHAN INFORMASI KARYAWAN PT. TELKOM DCS REGIONAL SEMARANG Riwayat Artikel: Diterima 20 Juni 2017; Direvisi 17 Juli 2017; Disetujui 18 Juli 2017; dan Dipublikasikan 26 Juli 2017 AKTIVITAS PENGGUNAAN PORTAL TELKOM SEBAGAI MEDIA KOMUNIKASI INTERNAL TERHADAP PEMENUHAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Penelitian ini berfokus pada motif audiens atau khalayak masyarakat Surabaya dalam mendengarkan program acara Good Morning Hard Rockers Surabaya. Motif merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Saat ini masyarakat telah secara bebas dalam memilih jenis media yang disukai. Sesuai dengan pendekatan Uses and Gratifications yang menjelaskan bahwa pengguna

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Begitu banyak kebutuhan manusia yang secara tidak langsung media turut serta untuk memenuhinya. Secara umum, kebutuhan manusia

BAB I PENDAHULUAN. Begitu banyak kebutuhan manusia yang secara tidak langsung media turut serta untuk memenuhinya. Secara umum, kebutuhan manusia BAB I PENDAHULUAN I.1. LatarBelakang Penelitian ini berfokus pada motif pendengar di Surabaya dalam mendengarkan program dari colors radio 87,7 FM Casual and Fun. Motif merupakan penggerak untuk melakukan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. 4.1 Gambaran Tayangan Berita Liputan 6 Siang di SCTV

BAB IV HASIL PENELITIAN. 4.1 Gambaran Tayangan Berita Liputan 6 Siang di SCTV BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Gambaran Tayangan Berita Liputan 6 Siang di SCTV Tayangan Berita Liputan 6 Siang merupakan salah satu program berita di SCTV. Liputan 6 Siang tayang pada pukul 12.00 12.30 WIB,

Lebih terperinci

Modul Perkuliahan XI Komunikasi Massa

Modul Perkuliahan XI Komunikasi Massa Modul ke: 11 Modul Perkuliahan XI Komunikasi Massa Teori Penggunaan dan Gratifikasi dan Teori Pencarian Informasi Fakultas ILMU KOMUNIKASI Ponco Budi Sulistyo., S.Sos., M.Comm., Ph.D Program Studi Broadcasting

Lebih terperinci

KEPUASAN PENONTON TERHADAP PROGRAM JEJAK PETUALANG TRANS 7 (Studi tentang Kepuasan Anggota PALAWA UAJY terhadap Program Jejak Petualang Trans 7)

KEPUASAN PENONTON TERHADAP PROGRAM JEJAK PETUALANG TRANS 7 (Studi tentang Kepuasan Anggota PALAWA UAJY terhadap Program Jejak Petualang Trans 7) JUDUL SKRIPSI : KEPUASAN PENONTON TERHADAP PROGRAM JEJAK PETUALANG TRANS 7 (Studi tentang Kepuasan Anggota PALAWA UAJY terhadap Program Jejak Petualang Trans 7) OLEH : CHRISTINE, PEMBIMBING : BIROWO PROGRAM

Lebih terperinci

FISIP. Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah Volume 2, Nomor 4, November 2017

FISIP. Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah Volume 2, Nomor 4, November 2017 Jurnal Unsyiah Preferensi Orang Tua Terhadap Tayangan Edukatif di Televisi Dalam di Gampong Lamteungoh Kecamatan Ingin Jaya) (Parent Preferences on Educational Shows on Television in the Accompaniment

Lebih terperinci

PENGARUH PENGGUNAAN SISTEM ISYARAT BAHASA INDONESIA (SIBI) TERHADAP PEMAHAMAN INFORMASI SISWA PENYANDANG TUNARUNGU DI SLB-PKK PROVINSI LAMPUNG

PENGARUH PENGGUNAAN SISTEM ISYARAT BAHASA INDONESIA (SIBI) TERHADAP PEMAHAMAN INFORMASI SISWA PENYANDANG TUNARUNGU DI SLB-PKK PROVINSI LAMPUNG PENGARUH PENGGUNAAN SISTEM ISYARAT BAHASA INDONESIA (SIBI) TERHADAP PEMAHAMAN INFORMASI SISWA PENYANDANG TUNARUNGU DI SLB-PKK PROVINSI LAMPUNG THE INFLUENCE OF INDONESIAN LANGUAGE SIGNAL SYSTEM (ILSS)

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. bisaa dikenal dengan fungsi dari televisi. yang segala bentuk di dalamnya adalah hal yang berdasar pada fakta, baik hard

BAB 1 PENDAHULUAN. bisaa dikenal dengan fungsi dari televisi. yang segala bentuk di dalamnya adalah hal yang berdasar pada fakta, baik hard BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan televisi semenjak pasca reformasi ditandai dengan terus bertambahnya stasiun televisi baru, yang mengakibatkan semakin ketatnya persaingan industri pertelevisian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. telah memberikan efek tertentu kepada manusia baik efek kognitif, afektif, dan

BAB I PENDAHULUAN. telah memberikan efek tertentu kepada manusia baik efek kognitif, afektif, dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Media massa merupakan sarana informasi pendidikan, dan hiburan yang dibutuhkan oleh manusia. Media terdiri dari dua macam, media cetak dan elektronik. Televisi merupakan

Lebih terperinci

PENDEKATAN TEORETIS. Tinjauan Pustaka

PENDEKATAN TEORETIS. Tinjauan Pustaka 5 PENDEKATAN TEORETIS Bab ini menjelaskan tinjauan pustaka, kerangka pemikiran, hipotesis penelitian, dan definisi operasional. Bahan pustaka yang dirujuk berasal dari beberapa sumber berupa buku dan hasil

Lebih terperinci

Raudzah Akhlakulkarimah 1), Nur Anisah 2) Program Studi Ilmu Komunikasi, FISIP, Universitas Syiah Kuala

Raudzah Akhlakulkarimah 1), Nur Anisah 2) Program Studi Ilmu Komunikasi, FISIP, Universitas Syiah Kuala EFEKTIVITAS KEGIATAN PUBLIC RELATIONS ONLINE MELALUI WEBSITE SEBAGAI PENDUKUNG STRATEGI PEMASARAN DI HOTEL BAYU HILL TAKENGON (THE EFFECTIVENESS OF ONLINE PUBLIC RELATIONS ACTIVITY THROUGH WEBSITE AS MARKETING

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) yang. bersifat deskriptif dengan pendekatan kualitatif.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) yang. bersifat deskriptif dengan pendekatan kualitatif. BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) yang bersifat deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian deskriptif

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Penelitian ini bersifat deskriptif dengan pendekatan kuantitatif, yaitu hanya memapaparkan situasi yang didapat atau peristiwa yang diperoleh dari data

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membuat setiap orang melakukan berbagai bentuk komunikasi, seperti

BAB I PENDAHULUAN. membuat setiap orang melakukan berbagai bentuk komunikasi, seperti BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Setiap individu berusaha untuk mengenal dan mencari jati dirinya, mengetahui tentang orang lain, dan mengenal dunia luar atau selalu mencari tahu mengenai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memnuhi kebutuhannya. Pendekatan ini kemudian di kenal dengan sebutan uses

BAB I PENDAHULUAN. memnuhi kebutuhannya. Pendekatan ini kemudian di kenal dengan sebutan uses BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Media massa adalah alat atau perantara untuk proses pengiriman atau penyampaian sebuah pesan dari komunikator kepada komunikan yang terdapat pada komunikasi

Lebih terperinci

MOTIF DAN KEPUASAN AUDIENCE TERHADAP PROGRAM ACARA SEKILAS BERITA DI BANTUL RADIO 89.1 FM YOGYKARTA YUNIATI PATTY / YOHANES WIDODO

MOTIF DAN KEPUASAN AUDIENCE TERHADAP PROGRAM ACARA SEKILAS BERITA DI BANTUL RADIO 89.1 FM YOGYKARTA YUNIATI PATTY / YOHANES WIDODO MOTIF DAN KEPUASAN AUDIENCE TERHADAP PROGRAM ACARA SEKILAS BERITA DI BANTUL RADIO 89.1 FM YOGYKARTA YUNIATI PATTY / YOHANES WIDODO PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Umum Komunikasi Massa 2.1.1 Pengertian Komunikasi Massa Hakikat komunikasi adalah proses penyampaian pernyataan antar manusia, yang dinyatakan itu adalah pikiran atau

Lebih terperinci

Hubungan antara Motif Menonton Tayangan Olimpiade Indonesia Cerdas dengan Pengetahuan Siswa SMA di Kota Bandung

Hubungan antara Motif Menonton Tayangan Olimpiade Indonesia Cerdas dengan Pengetahuan Siswa SMA di Kota Bandung Prosiding Jurnalistik ISSN: 2460-6529 Hubungan antara Motif Menonton Tayangan Olimpiade Indonesia Cerdas dengan Pengetahuan Siswa SMA di Kota Bandung 1 Budi Setiawan, 2 Yenni Yuniati 1,2 Prodi Jurnalistik,

Lebih terperinci

6/13/2012 KOMUNIKASI MASSA (DALAM PERSPEKTIF PSIKOLOGI KOMUNIKASI) SEJARAH SINGKAT ANEKA ALIRAN DALAM PENELITIAN MEDIA MASSA

6/13/2012 KOMUNIKASI MASSA (DALAM PERSPEKTIF PSIKOLOGI KOMUNIKASI) SEJARAH SINGKAT ANEKA ALIRAN DALAM PENELITIAN MEDIA MASSA KOMUNIKASI MASSA (DALAM PERSPEKTIF PSIKOLOGI KOMUNIKASI) Diyah Ayu Amalia Avina M.Si Fitri Hariana Oktaviani M.Commun SEJARAH SINGKAT ANEKA ALIRAN DALAM PENELITIAN MEDIA MASSA Bullet Theory Limited Effect

Lebih terperinci

SITUS WASPADA.CO.ID DAN PEMENUHAN KEBUTUHAN INFORMASI

SITUS WASPADA.CO.ID DAN PEMENUHAN KEBUTUHAN INFORMASI SITUS WASPADA.CO.ID DAN PEMENUHAN KEBUTUHAN INFORMASI (Studi Korelasional Penggunaan Situs Portal Berita Online Waspada.co.id Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Informasi Di Kalangan Mahasiswa Ikatan Pemuda

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam era informasi sekarang ini, masyarakat sangat membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam era informasi sekarang ini, masyarakat sangat membutuhkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era informasi sekarang ini, masyarakat sangat membutuhkan sumber informasi yang disajikan oleh media. Masyarakat menjadikan media sebagai subjek pembicaraan di

Lebih terperinci

Seminar Nasional IENACO ISSN:

Seminar Nasional IENACO ISSN: PERILAKU PENGGUNAAN GADGET BERDASARKAN GENDER DAN USIA DI KALANGAN MAHASISWA UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA Diana Andriani Program Studi Teknik Industri, Universitas Komputer Indonesia Jalan Dipati Ukur

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. Definisi komunikasi massa yang paling sederhana dikemukakan oleh

BAB II URAIAN TEORITIS. Definisi komunikasi massa yang paling sederhana dikemukakan oleh BAB II URAIAN TEORITIS II.1 Komunikasi Massa Definisi komunikasi massa yang paling sederhana dikemukakan oleh Bittner, yakni komunikasi massa adalah pesan yang dikomunikasikan melalui media massa pada

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF ARGUMENTATIF MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH SISWA KELAS X

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF ARGUMENTATIF MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH SISWA KELAS X 1 PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF ARGUMENTATIF MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH SISWA KELAS X Adani Hashifah, Syambasril, Djon Lasmono Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra

Lebih terperinci

RESUME PRAKTEK PENELITIAN KOMUNIKASI HUBUNGAN INTENSITAS MENONTON PROGRAM KUTHANE DEWE DENGAN TINGKAT PEMAHAMAN ISI BERITA YANG DIDAPAT

RESUME PRAKTEK PENELITIAN KOMUNIKASI HUBUNGAN INTENSITAS MENONTON PROGRAM KUTHANE DEWE DENGAN TINGKAT PEMAHAMAN ISI BERITA YANG DIDAPAT RICKY YUNIAR WILDAN D2C605137 RESUME PRAKTEK PENELITIAN KOMUNIKASI HUBUNGAN INTENSITAS MENONTON PROGRAM KUTHANE DEWE DENGAN TINGKAT PEMAHAMAN ISI BERITA YANG DIDAPAT Di era informasi ini, kebutuhan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tipe Penelitian Tipe penelitian yang digunakan adalah bersifat deskriptif kuantitatif, yaitu dimana si peneliti ingin mengetahui gambaran suatu hal, tidak menghubunghubungkan

Lebih terperinci

Jelly Yoanita 1. Kata Kunci : Penggunaan Teknologi Informasi, Smartphone Blackberry, Perilaku Konsumen Online.

Jelly Yoanita 1. Kata Kunci : Penggunaan Teknologi Informasi, Smartphone Blackberry, Perilaku Konsumen Online. ejournal llmu Komunikasi, 2013, 1 (2): 456-465 ISSN 0000-0000, ejournal.ilkom.fisip-unmul.ac.id Copyright 2013 HUBUNGAN PENGGUNAAN TEKNOLOGI INFORMASI SMARTPHONE BLACKBERRY DENGAN PERILAKU KONSUMEN ONLINE

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menjawab pertanyaan berikut: Who Say What In Which Channel To Whom With

BAB I PENDAHULUAN. menjawab pertanyaan berikut: Who Say What In Which Channel To Whom With 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Harold D. Lasswell menggambarkan komunikasi adalah dengan menjawab pertanyaan berikut: Who Say What In Which Channel To Whom With What Effect? (siapa mengatakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kebudayaannya, media mengalami kemajuan pula melalui alat komunikasi yang

BAB I PENDAHULUAN. kebudayaannya, media mengalami kemajuan pula melalui alat komunikasi yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejalan dengan berkembangnya masyarakat beserta peradaban dan kebudayaannya, media mengalami kemajuan pula melalui alat komunikasi yang dipergunakannya. Semua digunakan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN V.1. Kesimpulan Berdasarkan data penelitian yang telah dilakukan peneliti tentang sikap masyarakat Surabay mengenai iklan televisi Djarum 76 versi Teman Hidup Setia dengan mengukur

Lebih terperinci

PENGARUH MOTIF MENDENGARKAN PROGRAM SINDO HOT TOPIC TERHADAP KEPUASAN PENDENGAR DI SINDO TRIJAYA FM (Survei pada Pendengar Sindo Hot Topic)

PENGARUH MOTIF MENDENGARKAN PROGRAM SINDO HOT TOPIC TERHADAP KEPUASAN PENDENGAR DI SINDO TRIJAYA FM (Survei pada Pendengar Sindo Hot Topic) PENGARUH MOTIF MENDENGARKAN PROGRAM SINDO HOT TOPIC TERHADAP KEPUASAN PENDENGAR DI SINDO TRIJAYA FM (Survei pada Pendengar Sindo Hot Topic) Oleh: Milzani Dinda Pradipta Wida 210000179 PENDAHULUAN Kehidupan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia. Hampir semua orang memiliki televisi di rumahnya. Daya

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia. Hampir semua orang memiliki televisi di rumahnya. Daya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi media dewasa ini memberikan andil yang sangat besar dalam perkembangan dan kemajuan komunikasi massa. Dari semua media komunikasi

Lebih terperinci

PERILAKU REMAJA PENGGUNA GAME ONLINE

PERILAKU REMAJA PENGGUNA GAME ONLINE PERILAKU REMAJA PENGGUNA GAME ONLINE (Studi Deskriptif Kualitatif Perilaku Remaja Pengguna Game Online di Saribudolok Kecamatan Silimakuta Kabupaten Simalungun) Saidah H. Naibaho 100904120 ABSTRAK Penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hidupnya. Sebagai makhluk sosial manusia tidak dapat hidup sendiri dan selalu

BAB I PENDAHULUAN. hidupnya. Sebagai makhluk sosial manusia tidak dapat hidup sendiri dan selalu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi adalah hal yang mendasar yang diperlukan manusia dalam hidupnya. Sebagai makhluk sosial manusia tidak dapat hidup sendiri dan selalu membutuhkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. proses kehidupannya, manusia akan selalu terlihat dalam tindakan tindakan

BAB I PENDAHULUAN. proses kehidupannya, manusia akan selalu terlihat dalam tindakan tindakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan kebutuhan dasar manusia. Sejak lahir dan selama proses kehidupannya, manusia akan selalu terlihat dalam tindakan tindakan komunikasi. Tindakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Komunikasi merupakan suatu proses sosial yang sangat mendasar

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Komunikasi merupakan suatu proses sosial yang sangat mendasar BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan suatu proses sosial yang sangat mendasar dan penting dalam kehidupan manusia. Dapat dikatakan mendasar karena, sikap individu baik yang

Lebih terperinci

Hubungan Antara Penggunaan Media Sosial Instagram Concept Store Happy Go Lucky Dengan Kepuasan Informasi

Hubungan Antara Penggunaan Media Sosial Instagram Concept Store Happy Go Lucky Dengan Kepuasan Informasi Prosiding HubunganMasyarakat ISSN: 2460-6510 Hubungan Antara Penggunaan Media Sosial Instagram Concept Store Happy Go Lucky Dengan Kepuasan Informasi 1 Rizka Ayu Lestari, 2 Ani Yuningsih 1,2 Bidang KajianPublic

Lebih terperinci

FUNGSI MEDIA RADIO DALAM PENYAMPAIAN PESAN

FUNGSI MEDIA RADIO DALAM PENYAMPAIAN PESAN FUNGSI MEDIA RADIO DALAM PENYAMPAIAN PESAN (Studi Deskriptif Kuantitatif Fungsi Media Radio Star Fm Medan dalam Penyampaian Pesan Segmen What s New Pada Program BukakDasar Bagi Mahasiswa) Putri Nazria

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Setiap usaha dan tindakan manusia selalu berlandaskan motif. Motif menjadi alasan untuk mengerjakan atau melakukan sesuatu, seperti kegiatan belajar, bekerja,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Komunikasi merupakan aktifitas manusia yang sangat penting, bukan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Komunikasi merupakan aktifitas manusia yang sangat penting, bukan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi merupakan aktifitas manusia yang sangat penting, bukan hanya dalam kehidupan organisasi, namun dalam kehidupan manusia secara umum. Tiada hari tanpa komunikasi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Seiring dengan perkembangan zaman, segala sesuatu yang ada di

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Seiring dengan perkembangan zaman, segala sesuatu yang ada di 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan zaman, segala sesuatu yang ada di dunia ini mengalami perkembangan, mulai dari informasi, teknologi, gaya hidup, dan lain sebagainya.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif yaitu hanya memaparkan situasi dan peristiwa. Hasilnya nanti diharapkan

Lebih terperinci

TAYANGAN STAND UP COMEDY DAN PEMENUHAN KEBUTUHAN HIBURAN

TAYANGAN STAND UP COMEDY DAN PEMENUHAN KEBUTUHAN HIBURAN TAYANGAN STAND UP COMEDY DAN PEMENUHAN KEBUTUHAN HIBURAN (Studi Korelasional Pengaruh Tayangan Stand Up Comedy di Metro TV terhadap Pemenuhan Kebutuhan Hiburan di Kalangan Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Media massa cetak dan elektronik merupakan salah satu unsur penting dalam proses komunikasi. Setiap media mempunyai kelebihan dan kekurangan. Kekurangan surat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pikiran atau perasaan oleh seseorang (komunikator) kepada orang lain

BAB I PENDAHULUAN. pikiran atau perasaan oleh seseorang (komunikator) kepada orang lain BAB I PENDAHULUAN 1.1 latar belakang masalah Proses komunikasi pada hakekatnya adalah suatu proses penyampaian pikiran atau perasaan oleh seseorang (komunikator) kepada orang lain (komunikan). Secara umum,

Lebih terperinci

JESSICA LARA

JESSICA LARA IKLAN DAN KESADARAN REMAJA (STUDI KORELASIONAL TENTANG PENGARUH TAYANGAN IKLAN BKKBN VERSI PERNIKAHAN DINI-HINDARI 4T TERHADAP KESADARAN REMAJA KELURAHAN TEGAL SARI MANDALA II MEDAN) JESSICA LARA 100904056

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Media massa adalah sarana penunjang bagi manusia untuk memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. Media massa adalah sarana penunjang bagi manusia untuk memenuhi BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG MASALAH Media massa adalah sarana penunjang bagi manusia untuk memenuhi kebutuhan akan informasi maupun hiburan. Saat ini begitu banyak media massa yang kita kenal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dari awal terciptanya manusia, yang dilahirkan dengan sebutan human social

BAB I PENDAHULUAN. Dari awal terciptanya manusia, yang dilahirkan dengan sebutan human social 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dari awal terciptanya manusia, yang dilahirkan dengan sebutan human social yang berarti adalah manusia yang saling berinteraksi dengan lingkungannya, lebih spesifik

Lebih terperinci

DI KALANGAN MAHASISWA

DI KALANGAN MAHASISWA PEMANFAATAN YOUTUBE DI KALANGAN MAHASISWA (Studi Penggunaan Youtube di Kalangan Mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP USU Medan dengan Pendekatan Uses and Gratification) Aritas Puica Sianipar 080904123 ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang penting yang tidak dapat dipisahkan dari sejarah perkembangan umat

BAB I PENDAHULUAN. yang penting yang tidak dapat dipisahkan dari sejarah perkembangan umat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi adalah penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui media yang menimbulkan efek tertentu. Komunikasi merupakan bagian yang penting yang tidak

Lebih terperinci

ABSTRAKSI. : STUDI MENGENAI FAKTOR-FAKTOR PREFERENSI KONSUMSI TELEVISI LOKAL DI KOTA SEMARANG : Brian Stephanie : D2C005143

ABSTRAKSI. : STUDI MENGENAI FAKTOR-FAKTOR PREFERENSI KONSUMSI TELEVISI LOKAL DI KOTA SEMARANG : Brian Stephanie : D2C005143 ABSTRAKSI Judul Tugas Akhir Nama NIM : STUDI MENGENAI FAKTOR-FAKTOR PREFERENSI KONSUMSI TELEVISI LOKAL DI KOTA SEMARANG : Brian Stephanie : D2C00543 Televisi lokal memiliki kekuatan pada kedekatannya dengan

Lebih terperinci

Pengaruh Terpaan Berita Kriminal Dan Faktor Demografi Terhadap Tingkat Kecemasan Masyarakat Untuk Berinteraksi Dengan Lingkungan

Pengaruh Terpaan Berita Kriminal Dan Faktor Demografi Terhadap Tingkat Kecemasan Masyarakat Untuk Berinteraksi Dengan Lingkungan Pengaruh Terpaan Berita Kriminal Dan Faktor Demografi Terhadap Tingkat Kecemasan Masyarakat Untuk Berinteraksi Dengan Lingkungan Arinda Putri Oktaviani ABSTRAKSI Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui

Lebih terperinci

KESULITAN MAHASISWA PPG PENDIDIKAN FISIKA FKIP UNSYIAH DALAM MELAKSANAKAN PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN DI BANDA ACEH

KESULITAN MAHASISWA PPG PENDIDIKAN FISIKA FKIP UNSYIAH DALAM MELAKSANAKAN PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN DI BANDA ACEH 288 Jurnal Ilmiah Mahasiswa (JIM) Pendidikan Fisika. Vol. 2 No.3 Juli 2017, 288-294 KESULITAN MAHASISWA PPG PENDIDIKAN FISIKA FKIP UNSYIAH DALAM MELAKSANAKAN PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN DI BANDA ACEH Rahmat

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN. Saat ini perkembangan teknologi tanpa disadari telah mempengaruhi hidup kita.

BAB I. PENDAHULUAN. Saat ini perkembangan teknologi tanpa disadari telah mempengaruhi hidup kita. BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Saat ini perkembangan teknologi tanpa disadari telah mempengaruhi hidup kita. Perkembangan jaman dan teknologi ini juga berimbas kepada proses berkembangnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ketunarunguan merentang dari yang ringan sampai yang sangat berat. Keadaan ini, dalam mengoptimalkan potensinya mengindikasikan perlu adanya suatu perlakuan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 47 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Sifat Penelitian Tipe penelitian yang digunakan oleh penulis disini adalah deskriptif dengan pendekatan kuantitatif, yaitu merupakan penelitian yang hasilnya berupa

Lebih terperinci

BAB I I. PENDAHULUAN

BAB I I. PENDAHULUAN BAB I I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejalan dengan berkembang masyarakat beserta peradaban dan kebudayaannya, media massa mengalami kemajuan melalui alat komunikasi yang dipergunakannya. Semua digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Tipe penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Deskriptif berarti bersifat menggambarkan atau melukiskan sesuatu hal. Menggambarkan

Lebih terperinci

ANALISIS USES AND GRATIFICATION DALAM MENENTUKAN STRATEGI DAKWAH

ANALISIS USES AND GRATIFICATION DALAM MENENTUKAN STRATEGI DAKWAH ANALISIS USES AND GRATIFICATION DALAM MENENTUKAN STRATEGI DAKWAH Mahfudlah Fajrie Fakultas Dakwah dan Komunikasi UNISNU Jepara Jl. Taman Siswa Pekeng Tahunan Jepara 59427 email: mahfudlahfajrie@yahoo.co.id

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi lain, yaitu Gerbner. Menurut Gerbner (1967) Mass communication is

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi lain, yaitu Gerbner. Menurut Gerbner (1967) Mass communication is BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Definisi komunikasi massa yang paling sederhana dikemukakan oleh Bittner (rakhmat,2003:188), yakni: komunikasi massa adalah pesan yang dikomunikasikan melalui

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui media yang. pribadi, komunikasi kelompok, komunikasi organisasi, komunikasi massa,

BAB I PENDAHULUAN. pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui media yang. pribadi, komunikasi kelompok, komunikasi organisasi, komunikasi massa, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pengertian komunikasi pada hakikatnya adalah proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui media yang menimbulkan efek tertentu. Sampai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. juga saat menggunakan internet, orang dapat berkomunikasi melalui .

BAB I PENDAHULUAN. juga saat menggunakan internet, orang dapat berkomunikasi melalui  . BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Keberadaan media massa telah menjadi bagian penting dalam kehidupan masyarakat. Menurut Biagi (2010, 5) setiap hari manusia selalu menghabiskan sebagian waktunya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Seiring dengan perkembangan zaman, kebutuhan akan informasi dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Seiring dengan perkembangan zaman, kebutuhan akan informasi dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Seiring dengan perkembangan zaman, kebutuhan akan informasi dan hiburan menjadi begitu penting bagi kita. Hampir setiap orang selalu menyediakan waktunya

Lebih terperinci

Program Studi Ilmu Komunikasi, FISIP, Universitas Syiah Kuala

Program Studi Ilmu Komunikasi, FISIP, Universitas Syiah Kuala PEMAHAMAN DAN SIKAP MAHASISWA TERHADAP UNDANG- UNDANG NO 11 TAHUN 2008 TENTANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK (Studi Pada Mahasiswa Hukum dan Ilmu Komunikasi Universitas Syiah Kuala UNDERSTANDING AND

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Dari hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya, sikap

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Dari hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya, sikap BAB V KESIMPULAN DAN SARAN V.1. Kesimpulan Dari hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya, sikap penonton Surabaya terhadap tayangan E-News Net TV secara keseluruhan cenderung positif. Jika dilihat

Lebih terperinci

Sebrina Mentari ABSTRAK

Sebrina Mentari ABSTRAK Acara Talkshow Dr. Oz Indonesia di Trans TV dan Pengetahuan Kesehatan (Studi Korelasional Pengaruh Acara Talkshow Dr. Oz Indonesia di Trans TV terhadap Pengetahuan Kesehatan di Kalangan Mahasiswa FKM USU)

Lebih terperinci

Motivasi Mahasiswa dalam Mengakses Sosial Media Ask.fm (Studi pada Mahasiswa Fakulas Ekonomi dan Bisnis Universitas Syiah Kuala)

Motivasi Mahasiswa dalam Mengakses Sosial Media Ask.fm (Studi pada Mahasiswa Fakulas Ekonomi dan Bisnis Universitas Syiah Kuala) Motivasi Mahasiswa dalam Mengakses Sosial Media Ask.fm (Studi pada Mahasiswa Fakulas Ekonomi dan Bisnis Universitas Syiah Kuala) Students Motivation in the Social Media Accessing the Ask.fm (The Study

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bahasa sebagai alat penyalurnya. Dalam bahasa komunikasi, pernyataan

BAB I PENDAHULUAN. bahasa sebagai alat penyalurnya. Dalam bahasa komunikasi, pernyataan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Komunikasi adalah proses pernyataan antara manusia, yang dinyatakan adalah pikiran atau perasaan seseorang kepada orang lain dengan menggunakan bahasa sebagai alat

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 98 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN V.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa dari 4 macam motif masyarakat Surabaya dalam mendengarkan program radio

Lebih terperinci

1.PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1.PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Televisi sebagai media massa memiliki karakteristik tersendiri yang berbeda dengan media lain di dalam penyampaian pesannya. Salah satu kelebihan televisi yaitu paling

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini yang digunakan adalah tipe penelitian yang bersifat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini yang digunakan adalah tipe penelitian yang bersifat BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe penelitian Dalam penelitian ini yang digunakan adalah tipe penelitian yang bersifat deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. 34 Penelitian deskriptif adalah jenis

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Deskripsi Latar Penelitian 3.1.1 Sumber Data 3.1.1.1 Data Primer Data primer mengacu pada informasi yang diperoleh dari tangan pertama oleh peneliti yang berkaitan dengan

Lebih terperinci

OPTIMALISASI KECERDASAN LINGUISTIK ANAK USIA 5-6 TAHUN DI TK LKIA II PONTIANAK SELATAN

OPTIMALISASI KECERDASAN LINGUISTIK ANAK USIA 5-6 TAHUN DI TK LKIA II PONTIANAK SELATAN OPTIMALISASI KECERDASAN LINGUISTIK ANAK USIA 5-6 TAHUN DI TK LKIA II PONTIANAK SELATAN Restiana, Muhamad Ali, Dian Miranda Program Studi Pendidikan Guru PAUD FKIP UNTAN, Pontianak Email: restiana.paud@yahoo.co.id

Lebih terperinci

PENDAMPINGAN ORANGTUA DENGAN AKTIVITAS ANAK MENONTON TELEVISI

PENDAMPINGAN ORANGTUA DENGAN AKTIVITAS ANAK MENONTON TELEVISI PENDAMPINGAN ORANGTUA DENGAN AKTIVITAS ANAK MENONTON TELEVISI (Studi kasus pada keluarga di Perumahan Meranti Permai, Kecamatan Siantar utara, Kota Pematangsiantar) Julius Osvaldo Situmorang 100904041

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Uses and Gratification sangat menonjolkan sisi audiens sebagai pihak yang paling aktif menentukan pilihan media mana yang hendak digunakan. Teori Uses and Gratification

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN WEBSITE DALAM MEMPROMOSIKAN HASIL KARYA FOTOGRAFER

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN WEBSITE DALAM MEMPROMOSIKAN HASIL KARYA FOTOGRAFER Volume 2 Nomor 4, November 2017 EFEKTIVITAS PENGGUNAAN WEBSITE DALAM MEMPROMOSIKAN HASIL KARYA FOTOGRAFER (Studi Pada Fotografer Freelance Banda Aceh) The Effectiveness Website as a Place of Promotion

Lebih terperinci

Hubungan Twitter Jatinangorku dengan Pemenuhan Kebutuhan Informasi Seputar Daerah Jatinangor bagi Followers

Hubungan Twitter Jatinangorku dengan Pemenuhan Kebutuhan Informasi Seputar Daerah Jatinangor bagi Followers Hubungan Twitter Jatinangorku Kebutuhan Informasi Seputar Daerah Jatinangor bagi Followers Cepti Rachman Gilang Perdana 1, Edwin Rizal 2, Ute Lies Siti Khadijah 3 Jurusan Ilmu Informasi dan Perpustakaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Teori Uses and gratifications model adalah teori yang meneliti asal mula kebutuhan manusia secara psikologis dan sosial, yang kemudian menimbulkan harapan tertentu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dengan berkembangnya teknologi komunikasi yang begitu cepat menyebabkan masyarakat memiliki kemudahan dalam mengakses informasi yang diinginkan, tanpa batasan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menjelaskan fenomena dengan sedalam-dalamnya melalui pengumpulan data

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menjelaskan fenomena dengan sedalam-dalamnya melalui pengumpulan data 3.1. Jenis Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Riset penelitian yang digunakan adalah kualitatif yang bertujuan untuk menjelaskan fenomena dengan sedalam-dalamnya melalui pengumpulan data sedalam-dalamnya.

Lebih terperinci

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS) Volume 4 Nomor 3 September 2015 E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS) http://ejournal.unp.ac.id/index.php/jupekhu Halaman :27-38 PERSEPSI GURU DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) PENYELENGGARA PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. tayangan sepak bola La Liga Spanyol di Tv One.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. tayangan sepak bola La Liga Spanyol di Tv One. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Seperti yang sudah dijelaskan pada bab sebelumnya, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemenuhan kebutuhan akan hiburan remaja pada tayangan sepak bola La

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Penelitian Kata Paradigma berasal dari Bahasa yunani, paradeigma, yang bearti pola, Thomas Kuhn (1962) menggunakan kata paradigma untuk menunjukan kerangka konseptual

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menjelaskan penelitian deskriptif adalah melukiskan secara fakta atau

BAB III METODE PENELITIAN. menjelaskan penelitian deskriptif adalah melukiskan secara fakta atau BAB III METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif. Isaac dan Michael menjelaskan penelitian deskriptif adalah melukiskan secara fakta atau karakteristik

Lebih terperinci

PENGARUH TERPAAN TAYANGAN PROGRAM ACARA WARNA TRANS7 TERHADAP SIKAP PENONTON

PENGARUH TERPAAN TAYANGAN PROGRAM ACARA WARNA TRANS7 TERHADAP SIKAP PENONTON PENGARUH TERPAAN TAYANGAN PROGRAM ACARA WARNA TRANS7 TERHADAP SIKAP PENONTON (Studi Eksplanatif Kuantitatif mengenai Pengaruh Terpaan Tayangan Program Acara Warna TRANS7 Episode Seputar Fashion dan Kesehatan

Lebih terperinci

Keywords : Internet Use, Deaf, Internet

Keywords : Internet Use, Deaf, Internet PEMANFAATAN MEDIA INTERNET OLEH PENYANDANG TUNARUNGU (Studi Deskriptif Tentang Pemanfaatan Internet Pada Komunitas GERKATIN Di Kota Surabaya) Oleh: Zulfa Kurnia Dewi Departemen Ilmu Informasi dan Perpustakaan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Sejalan dengan berkembangnya masyarakat beserta peradaban dan

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Sejalan dengan berkembangnya masyarakat beserta peradaban dan BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Sejalan dengan berkembangnya masyarakat beserta peradaban dan kebudayaannya, media mengalami kemajuan pula melalui alat komunikasi yang dipergunakannya. Semua digunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan di dalamnya baik itu pendidikan dasar maupun pendidikan tingkat

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan di dalamnya baik itu pendidikan dasar maupun pendidikan tingkat 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemajuan suatu bangsa salah satunya dipengaruhi oleh perkembangan pendidikan di dalamnya baik itu pendidikan dasar maupun pendidikan tingkat tinggi. Tentunya

Lebih terperinci