Pedoman Pengembangan Pembelajaran PAI TK Tahun Tim Penyusun

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Pedoman Pengembangan Pembelajaran PAI TK Tahun Tim Penyusun"

Transkripsi

1 Pedoman Pengembangan Pembelajaran PAI TK Tahun 2016 Tim Penyusun 1. Penasehat : Direktur Pendidikan Agama Islam 2. Penanggungjawab : Kasubdit PAI pada PAUD/TK 3. Tim Penulis : 1. Dewi Widiyastuti, S.Pd.I 2. Endah Supriyanti, S.Pd.I 3. Endang Wijayanti, S.Pd.I 4. Puji Astuti, S.Ag 5. Mudi Haninah,SE 6. Susi Retnowati,S.Pd,AUD 4. Tim Validator : 1. Dr. Yayah Nurmaliah, M.A 2. Endang Sutisnowati, M.Pd 3. Irma Yulianti, M.Pd 1. Hj. Entin Kartini, S.Pd.M.M 2. Waryadi, S.Pd.M.P 5. Editor : 1. H. Lukman Keci, M.Pd 2. Masitah, S.Ag. M.Pd Direktorat Pendidikan Agama Islam Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama Republik Indonesia Jl. Lapangan Banteng Barat No, 3-4 Jakarta Pusat Telp , (Ps 340)

2 KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM NOMOR : 1828/Dj.I/DT.I.III/1/10/HM.01.1/2016 TENTANG PEDOMAN PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) PADA TAMAN KANAK KANAK (TK) TAHUN 2016 DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM Menimbang : a. bahwa dalam rangka meningkatkan Pedidikan Agama Islam (PAI) pada Taman Kanak-Kanak (TK) perlu didukung oleh guru-guru professional, yang memahami tugas dan tanggung jawab dalam mendidik dan membina peserta didik khususnya dalam pembelajaran PAI; b. bahwa untuk mencapai tujuan sebagaimana dimaksud pada point a di atas, perlu ada Pedoman Pengembangan Pembelajaran PAI pada TK; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana tersebut pada huruf a dan b di atas, perlu ditetapkan dengan Surat Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI. Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembar Negara Republik Indonesia tahun 2003 No 78, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia No. 4301); 2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen (Lembaran Negera Republik Indonesia Tahun 2005 No. 157, Tambahan Lembaran Negera Republik Indonesia Nomor 4586); 3. Peraturan Pemerintah RI Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2005 Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4496), sebagaiman telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 13 tahun 2015 tentang Perubahan kedua atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2015 Nomor 45 tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5670; 4. Peraturan Pemerintah Nomor 55 tahun 2007 tentang Pendidikan Agama dan Keagamaan (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2007 Nomor 1214, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4796); 5. Peraturan Presiden Nomor 60 Tahun 2013 tentang Pengembangan Anak Usia Dini Holistik Integratif; 6. Peraturan Presiden Nomor 83 Tahun 2015 tentang Kementerian Agama; 7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 137 Tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Anak Usia Dini; 8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 146 Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini; 9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 160 Tahun 2014 tentang Pemberlakuan Kurikulum 2006 dan Kurikulum 2013;

3 10. Peraturan Menteri Agama Nomor 10 tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 592) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Mentreri Agama Nomor 16 tahun 2015 tentang Perubahan Keempat Atas Peraturan Menteri Agama Nomor 10 tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama (Berita Negara Republik Indonesia tahun 2015 Nomor 348); 11. Peraturan Menteri Agama Nomor 16 Tahun 2010 tentang Pendidikan Agama pada Sekolah; 12. Peraturan Menteri Agama Nomor 13 Tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja Instansi Vertikal Kementerian Agama (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 851); MEMUTUSKAN Menetapkan : KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM TENTANG PEDOMAN PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) PADA TAMAN KANAK-KANAK (TK). KESATU : Menetapkan Pedoman Pengembangan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) pada Taman Kanak-Kanak (TK) sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan ini. KEDUA : Pedoman Pengembangan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) pada Taman Kanak-Kanak (TK) sebagaimana dalam diktum KESATU merupakan pedoman dalam penyelenggaraan pembelajaran Pendidikan Agama Islam pada Taman Kanak-Kanak. KETIGA : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Ditetapkan : di Jakarta Pada tanggal : 20 Oktober 2016 An. Direktur Jenderal Direktur Pendidikan Agama Islam, Imam Safe i

4 PRAKATA Bismillahirrahmanirrahim Puji syukur kami sampaikan kehadirat Ilahi Robbi, karena berkat rahmat dan hidayah-nya Buku Pedoman Pengembangan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) pada Taman Kanak-Kanak (TK) dapat terselesaikan penyusunannya. Sholawat serta salam kami sampaikan kepada Nabi Muhammad S.A.W, keluarga, sahabat, dan para pengikutnya yang setia sampai akhir zaman. Buku Pedoman Pengembangan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) pada Taman Kanak-Kanak (TK) ini disusun diharapkan dapat memberi manfaat untuk digunakan sebagai acuan untuk melaksanakan pembelajaran PAI pada TK serta dapat menambah dan melengkapi aspek pengembangan Nilai Agama dan Moral yang ada dalam Permendikbud No.146 tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 PAUD. Kami ucapkan terimakasih kepada Direktorat Pendidikan Agama Islam Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama Republik Indonesia, terkhusus pada Subdit PAI pada PAUD/TK yang telah memberi ruang, waktu, kesempatan serta bimbingan dalam penyusunan pedoman ini sehingga dapat digunakan sebagai pedoman guru-guru PAI di Taman Kanak-Kanak. Kritik, saran dan koreksi sangat diharapkan dalam perbaikannya, agar dapat memenuhi kebutuhan guru-guru dalam meningkatkan pembelajaran PAI di TK. Jakarta, 10 Agustus 2016 Tim Penyusun

5 KATA PENGANTAR Bismillahirrohmanirrohiim Syukur Alhamdulillah, pada akhirnya Buku Pedoman Pengembangan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam(PAI) pada Taman Kanak-Kanak (TK) dapat terselesaikan dengan baik. Buku ini disuse untuk dijadikan pedoman bagi Guru Pendidikan Agama Islam (PAI) dalam melaksanakan kegiatan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam pada TK. Berhasil atau tidaknya penyelenggaraan pendidikan yang bermutu khususnya pada Pendidikan Agama Islam berkaitan erat dengan tingkat kompetensi dan profesionalisme Guru PAI pada TK. Guru PAI pada TK merupakan salah satu unsur penting dalam keberhasilan penyelenggaraan Pendidikan Agama Islam (PAI) pada TK dalam menanamkan nilai-nilai Islam rahmatan lil alamin sejak usia dini. Masa usia dini merupakan masa usia emas perkembangan anak dimana semua aspek perkembangan dapat dengan mudah distimulasi, dan periode tersebut hanya berlangsung satu kali sepanjang rentang waktu kehidupan manusia. Oleh sebab itu pemahaman nilai-nilai agama Islam perlu dilakukan sejak usia dini agar menjadi fondasi yang kuat dalam pembentukan karakter peserta didik. Pembelajaran PAI pada TK tetap harus mempertimbangkan tingkat perkembangan peserta didik itu sendiri baik secara fisik, psykhis, dan agama, sehingga proses pendidikan tersebut dapat menumbuhkembangkan potensi anak sesuai fase perkembangannya. Demikian juga dalam hal pendekatan pembelajaran di kelas atau di luar kelas didasarkan pada pembelajaran yang disesuaikan dengan masa perkembangan anak yakni belajar sambil bermain. i

6 Akhirnya kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan terhadap terbitnya buku pedoman ini, semoga buku ini dapat memberi manfaat kepada semua pihak dalam rangka meningkatkan mutu Pendidikan Agama Islam pada TK. Amin. Jakarta, Oktober 2016 An. Direktur Jenderal. Direktur Pendidikan Agama Islam, Dr. H. Imam Safe i, M.Pd ii

7 DAFTAR ISI Kata Pengantar... i Daftar Isi... iii BAB I. PENDAHULUAN 1 A. Latar Belakang.. 1 B. Dasar Hukum. 4 C. Tujuan Penyusunan... 5 D. Manfaat Pedoman Pengembangan Pembelajaran PAIpada TK. 5 BAB BAB II RUANG LINGKUP PEDOMAN PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN PAI PADA TK... 7 A. Pengertian... 7 B. Prinsip Penyusunan III. PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN PAI PADA TK.. 9 A. Pengembangan Muatan Pembelajaran PAI pada TK B. Perencanaan Pembelajaran PAI pada TK 26 BAB IV. PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI 35 BAB V. PENILAIAN PEMBELAJARAN PAUD. 40 BAB VI PENUTUP.. 60 LAMPIRAN LAMPIRAN LAMPIRAN LAMPIRAN iii

8 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional (SPN) Nomor 20 Tahun 2003 menyatakan bahwa pendidikan nasional bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggungjawab. Islam sangat memperhatikan pendidikan anak sejak usia pranatal. Sikap dan perilaku kedua orang tua yang Islami merupakan stimulasi bagi perkembangan anak sejak masa dalam kandungan. Allah SWT berfirman dalam Al Qur an: Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan di belakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap kesejahteraan mereka (Q.S. an-nisa : 9) dan jagalah dirimu dan keluargamu dari api neraka (Q.S. at-tahrim: 6). Pada ayat-ayat tersebut Allah SWT mengingatkan kepada para orang tua supaya memelihara dan menjaga anak-anak mereka, agar terpelihara dari segala yang merusak dirinya, yang menyebabkan menjadi lemah baik fisik, mental dan kesejahteraannya. Taman Kanak-Kanak (TK) sebagai salah satu bentuk lembaga pendidikan usia dini, yang mempunyai tugas paling dasar untuk menyiapkan generasi penerus yang memiliki kemampuan melalui Pedoman Pengembangan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Pada TK 1

9 pemberian rangsangan dan pelayanan sesuai tingkat usia, agar anak didik memiliki kesiapan untuk mengikuti pendidikan selanjutnya. Penyelenggaraan kegiatan pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) pada Taman Kanak-Kanak (TK) dapat berjalan secara optimal apabila kegiatan pembelajaran dikelola sesuai dengan prinsip-prinsip pembelajaran pada anak usia dini. Adapun penyelenggaraannya dapat terintegrasi kedalam enam lingkup/program pengembangan, dan atau dapat secara khusus diselenggarakan di luar kegiatan pembelajaran. Adapun pelaksanaan pembelajaran Pendidikan Agama Islam pada Taman Kanak-Kanak dilakukan oleh guru yang memiliki kemampuan atau memiliki latarbelakang guru Pendidikan Agama Islam. Dengan kata lain, Guru Pendidikan Agama Islam pada Taman Kanak-Kanak adalah tenaga pendidik professional yang sudah ditentukan oleh Kementerian Agama sesuai dengan Peraturan Menteri Agama No. 16 Tahun 2010 dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, mengevaluasi peserta didik. melatih, memberi teladan, menilai dan Dalam pelaksanaan pembelajaran PAI pada Taman Kanak-Kanak di kelas dilakukan secara terintegrasi oleh guru kelas atau terpisah secara khusus oleh guru pendidikan agama Islam. Pembelajaran PAI di TK dapat dilaksanakan oleh guru kelas. Adapun yang dimaksud dengan guru kelas menurut Peraturan Pedoman Pengembangan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Pada TK 2

10 Bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dan Badan Kepegawaian Negara adalah guru yang mempunyai tugas, tanggungjawab, wewenang, dan hak secara penuh dalam proses pembelajaran seluruh mata pelajaran di kelas tertentu di TK/RA/BA/TKLB/ dan SD/MI/SDLB/dan yang sederajat, kecuali mata pelajaran pendidikan jasmani dan kesehatan sert pendidikan agama. PAI di TK merupakan pengembangan dari lingkup/program pengembangan dari nilai agama dan moral. Dalam Peraturan Menteri Pendidikan Kebudayaan No. 137 Tahun 2014 tentang standar PAUD disebutkan bahwa lingkup/program pengembangan sesuai tingkat usia anak meliputi lingkup/program nilai agama dan moral, sosial emosional, bahasa, kognitif, fisik motorik dan seni. Nilai agama dan moral dikembangkan melalui pengembangan pembelajeran PAI yang meliputi: Al Qur an/hadist, Akidah,, Fikih dan Sejarah Peradaban Islam (SPI). Untuk mewujudkan keberhasilan pembelajaran PAI pada pendidikan anak usia dini perlu ditetapkan pedoman yang disepakati secara bersama dalam mengelola kegiatan pembelajaran PAI di TK. Dengan adanya pedoman ini diharapkan akan berdampak pada perbaikan dan pengembangan pada sistem pembelajaran PAI di TK. Pedoman Pengembangan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Pada TK 3

11 Berdasarkan alasan di atas, maka perlu dilakukan penyusunan Pedoman Pengembangan Pembelajaran PAI pada TK. B. Dasar Hukum Adapun yang menjadi dasar hukum adalah : 1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional; 2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 13 tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Standar Nasional Pendidikan; 3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 tahun 1992 tentang Tenaga Kependidikan; 4. Peraturan Pemerintah No. 55 tahun 2007 tentang Pendidikan Agama dan Keagamaan; 5. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor. 16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru; 6. Peraturan Menteri Agama No. 16 Tahun 2010, tentang Pengelolaan Pendidikan Agama Pada Sekolah. 7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 137 Tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). 8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 146 tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usian Dini (PAUD). Pedoman Pengembangan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Pada TK 4

12 9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 160 Tahun 2014 tentang Pemberlakuan Kurikulum Tahun 2006 dan Kurikulum Peraturan Bersama Menteri Pendidikan Nasional dengan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor : 03/V/PB/2010 dan Nomor : 14 tahun 2010 tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya. C. Tujuan Penyusunan Tujuan penyusunan Pedoman Pembelajaran PAI pada TK ini, agar ada pedoman yang menjadi acuan bagi seluruh guru PAI TK dalam merencanakan program pembelajaran PAI, melaksanakan tugas-tugas keseharian, dan melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan pembelajaran PAI pada TK tempat mereka mengajar. D. Manfaat Pedoman Pengembangan Pembelajaran PAI pada TK Dengan disusunnya Pedoman Pengembangan Pembelajaran PAI pada TK ini diharapkan dapat bermanfaat untuk : 1. Standarisasi bagi guru PAI pada TK dalam menyelesaikan tugasnya. 2. Mengurangi tingkat kesalahan dan kelalaian yang mungkin dilakukan oleh guru PAI pada TK dalam melaksanakan tugas. 3. Meningkatkan efisiensi dan efektivitas pelaksanaan tugas dan tanggung jawab guru PAI pada TK. Pedoman Pengembangan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Pada TK 5

13 4. Membantu guru PAI pada TK menjadi lebih aktif dan kreatif dalam pelaksanaan proses pembelajaran PAI. 5. Meningkatkan akuntabilitas pelaksanaan pembelajaran PAI pada TK. 6. Menciptakan ukuran standar kinerja guru PAI secara konkrit untuk memperbaiki kinerja serta membantu mengevaluasi pembelajaran yang telah dilakukan. 7. Memastikan pelaksanaan tugas penyelanggaraan pembelajaran PAI pada TK dapat berlangsung dengan baik dalam berbagai situasi. Pedoman Pengembangan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Pada TK 6

14 A. Pengertian BAB II RUANG LINGKUP PEDOMAN PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN PAI PADA TK Pedoman Pengembangan Pembelajaran PAI pada TK adalah serangkaian instruksi tertulis yang dibakukan terhadap berbagai proses penyelenggaraan suatu kegiatan atau program kerja, langkah-langkah pelaksanaan dan lokasi waktu pelaksanaannya, serta oleh siapa kegiatan tersebut dilaksanakan. B. Prinsip Penyusunan Secara garis besar prinsip-prinsip penyusunan Pedoman Pengembangan Pembelajaran PAI pada TK, adalah: 1. Kemudahan dan kejelasan. Artinya dalam penyusunan Pedoman Pengembangan Pembeajaran PAI TK harus memperhatikan kemudahan dan kejelasan dalam pelaksanaan, sehingga dapat dilaksanakan oleh tenaga pendidik dengan profesional. 2. Efisiensi dan efektivitas. Artinya dalam penyusunan Pedoman Pengembangan Pembeajaran PAI TK harus memperhatikan efisiensi waktu, tenaga, biaya dan sumberdaya pendukung lainnya yang diperlukan dalam pelaksanaan kegiatan atau program kerja lembaga. Pedoman Pengembangan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Pada TK 7

15 3. Keselarasan. Artinya dalam perumusan alur kerja pada Penyusunan Pedoman Pengembangan Pembeajaran harus ada keserasian dan keselarasan dengan pelaksanaan kegiatan lain yang terkait agar harmonis. 4. Keterukuran. Artinya dalam penyusunan Pedoman Pengembangan Pembeajaran PAI harus ada tolok ukur yang jelas guna mengetahui tingkat keberhasilan pelaksanaan suatu kegiatan. 5. Dinamis. Artinya penyusunan Pedoman Pengembangan Pembeajaran PAI yang disusun harus fleksibel, sehingga dapat mengikuti perkembangan zaman serta situasi di sekitarnya. 6. Kepatuhanhukum. Artinya dalam penyusunan Pedoman Pengembangan Pembeajaran PAI TK harus mencerminkan ketaatan dan kepatuhan pada hukum Islam dan peraturan perundangundangan yang berlaku. 7. Kepastian hukum. Artinya dalam penyusunan Pedoman Pengembangan Pembeajaran PAI TK harus menjamin adanya kepastian hokum, sehingga prosedur-prosedur kerja yang dilakukakan guru PAI TK sesuai dengan aturan-aturan hukum yang ada di masyarakat. Pedoman Pengembangan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Pada TK 8

16 Pedoman Pengembangan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Pada TK 1

17 Pedoman Pengembangan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Pada TK 9

18 BAB III PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN PAI PADATK A. Pengembangan Muatan Pembelajaran PAI pada TK Muatan pembelajaran adalah cakupan materi yang ada pada kompetensi dasar sebagai bahan yang akan dijadikan kegiatan-kegiatan untuk mencapai kompetensi sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan, dan keterampilan. Materi-materi tersebut seharusnya dikuasai anak sesuai dengan tahapan usianya yang diberikan melalui stimulasi pendidikan secara terintegrasi dengan menggunakan tema-tema yang sesuai dengan kondisi lembaga PAUD/satuan pendidikan dan anak. Berikut ini adalah penanaman Nilai-nilai Agama pada setiap program pengembangan: MUATAN PEMBELAJARAN PAI TAMAN KANAK-KANAK KELOMPOK A PROGRAM PENGEMBANGAN KOMPETENSI DASAR MATERI PEMBELAJARAN Nilai Agama dan Moral 1.1 Mengenal Allah SWT melalui ciptaannya 1.2 Menghargai diri sendiri, orang lain, dan lingkungan sekitar sebagai rasa syukur 1. Terbiasa menyebut nama Allah SWT sebagai pencipta 2. Mengenal ciptaan Allah SWT (Malaikat, manusia, jin, binatang, tanaman dll) 3. Mengenal Rukun Islam dan Rukun Iman 1. Menghargai hasil karya sendiri dan orang lain Terbiasa mengucapkan rasa syukur terhadap Ciptaan Allah SWT 3.Terbiasa menjaga kebersihan diri Pedoman Pengembangan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Pada TK 9

19 kepada Allah SWT 2.13 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap jujur 2.14 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap santun kepada orang tua, pendidik, dan teman 3.1 Mengenalkan kegiatan beribadah seharihari 4.1 Melakukan kegiat an beribadah dengan tuntunan orang dewasa 3.2 Mengenal peri laku baik dan santun sebagai cerminan akhlak mulia 4.2 Menunjukkan perilaku santun sebagai cerminan dan lingkungan 1. Terbiasa berkata jujur 2. Menghargai milik orang lain 3. Terbiasa mengembalikan benda/barang yang bukan haknya 1. Terbiasa menyapa orang lain 2. Terbiasa berbicara dengan lembut dan santun 3. Terbiasa berperilaku sopan dan santun 1. Mengucapkan do a sehari-hari 2. Melakukan ibadah sehari-hari sesuai tuntunan 3. Mengenal hari-hari besar agama Islam 4. Mengenal adab kegiatan ibadah sehari-hari 5. Mengenalkan bacaan sholat 1. Mengucap dan menjawab salam 2. Berbakti kepada kedua orang tua 3. Adab berperilaku kepada orang yang lebih tua, sesama teman dan orang yang lebih muda 4. Mengenal ayat Al-Qur an dan Hadits tentang perilaku Fisik Motorik akhlak mulia 2.1.Memiliki perilaku yang mencermin kan hidup sehat 1. Kebiasaan makan makanan sehat bergizi halalan toyyibah. 2. Kebiasaan toharoh dan menjaga kebersihan Pedoman Pengembangan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Pada TK 10

20 Kognitif 3.3 Mengenal anggota tubuh, fungsi, dan gerakannya untuk pengembangan motorik kasar dan motorik halus 4.3 Menggunakan anggota tubuh untuk pengembangan motorik kasar dan halus 2.3 Mengetahui cara hidup sehat 4.4 Mampu menolong diri sendiri untuk hidup sehat 2.2 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap ingin tahu 2.3 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap kreatif 3.5.Mengetahui cara memecahkan masalah seharihari dan berperilaku kreatif 4.5.Menyelesaikan masalah seharihari secara kreatif 3. Adab berpakaian 1. Adab menggunakan anggota tubuh 1. Cara bertoharoh dan menjaga kebersihan 2. Cara menjaga aurat 1. Makna Iqra 1. Meneladani sifat Rasulullah Muhammad S.A.W. 1. Cara menyelesaikan masalah sesuai ajaran Islam 3.6 Mengenal bendabenda 1. Memanfaatkan benda-benda sesuai ajaran Islam Pedoman Pengembangan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Pada TK 11

21 disekitarnya (nama, warna, bentuk, ukuran, pola, sifat, suara, tekstur, fungsi, dan ciri-ciri lain nya) 4.6 Menyampaikan tentang apa dan bagaimana bendabenda di sekitar yang dikenalnya (nama, warna, bentuk, ukuran, pola, sifat, suara, tekstur, fungsi, dan ciri-ciri lainnya) melalui berbagai hasil karya 3.7 Mengenal lingkungan sosial (keluarga, teman, tempat tinggal, tempat ibadah, budaya, transportasi) 4.7Menyajikan berbagai karya yang berhubungan dengan lingkungan sosial (keluarga, teman, tempat tinggal, tempat ibadah, budaya, transportasi) dalam bentuk gambar, bercerita, bernyanyi, dan gerak tubuh 3.8Mengenal lingkungan alam 1. Tempat-tempat beribadah (Masjid, Mushola, Ka bah) 2. Perayaan hari besar Islam 1. Binatang halal dan haram 2. Tanaman halal dan haram Pedoman Pengembangan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Pada TK 12

22 Sosial emosional (hewan, tanaman, cuaca, tanah, air, batu-batuan, dll) 4.8 Menyajikan berbagai karya yang berhubungan dengan lingkungan alam (hewan, tanaman, cuaca, tanah, air, batu-batuan, dll) dalam bentuk gambar, bercerita, bernyanyi, dan gerak tubuh 3.9 Mengenal teknologi sederhana (peralatan rumah tangga, peralatan bermain, peralatan pertukangan, dll) 4.9Menggunakan teknologi sederhana untuk menyelesaikan tugas dan kegiatannya (peralatan rumah tangga, peralatan bermain, peralatan pertukangan, dll) 2.5Memiliki perilaku yang mencermin kan sikap percaya diri 2.6Memiliki perilaku yang mencermin kan sikap taat 1. Manfaat teknologi untuk ibadah kepada Allah S.W.T. 2. Cara memanfaatkan teknologi untuk ibadah kepada Allah S.W.T. 1. Sifat tabligh (berani menyampaikan yang benar) 1. Sifat amanah (dapat dipercaya) Pedoman Pengembangan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Pada TK 13

23 terhadap aturan sehari-hari untuk melatih kedisiplinan 2.7Memiliki perilaku yang mencermin kan sikap sabar (mau menunggu giliran, mau mendengar ketika orang lain berbicara) untuk melatih kedisiplinan 2.8 Memiliki perilaku yang mencerminkan kemandirian 2.9 Memiliki perilaku yang encerminkan sikap peduli dan mau membantu jika diminta bantuannya 2.10 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap kerjasama 2.11Memiliki perilaku yang dapat menye suaikan diri 2.12.Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap tanggung jawab 1. Sifat sabar 1. Sifat fathonah (cerdas) 1. Kebiasaan infaq, sodaqoh. 1. Habluminannas (hubungan antar manusia) 1. Adab berteman sesuai ajaran Islam 1. Kebiasaan mejalankan ibadah Pedoman Pengembangan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Pada TK 14

24 Bahasa 3.13 Mengenal emosi diri dan orang lain 4.13.Menunjukkan reaksi emosi diri secara wajar 3.14Mengenali kebutuhan, keinginan, dan minat diri 4.14Mengungkapkan kebutuhan, keinginan dan minat diri dengan cara yang tepat 2.14 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap rendah hati dan santun kepada orang tua, pendidik, dan teman 3.10Memahami bahasa reseptif (menyimak dan membaca) 4.10 Menunjukkan kemampuan berbahasa reseptif (menyimak dan membaca) 3.11 Memahami bahasa ekspresif (mengungkap kan bahasa secara verbal dan non verbal) 4.11 Menunjukkan kemampuan 1. Cara mengungkapkan perasaan dengan menggunakan kalimat tayyibah. (istighfar, tahmid, tasbih, tarji) 1. Menghindari sifat mubadzir dan serakah 1. Sikap tawadhu kepada orang tua, guru dan teman 1.Adab mendengar dan menghargai orang lain 1. Adab Berbicara dengan orang lain Pedoman Pengembangan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Pada TK 15

25 Seni berbahasa ekspresif (mengungkapka n bahasa secara verbal dan non verbal) 3.12 Mengenal keaksaraan awal melalui bermain 4.12 Menunjukkan kemampuan keaksaraan awal dalam berbagai bentuk karya 2.4Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap estetis 3.15 Mengenal berbagai karya dan aktivitas seni 4.15 Menunjukkan karya dan aktivitas seni dengan menggunakan berbagai media 1. Mengenal huruf Hijaiyah 1.Cinta akan keindahan 1. Kaligrafi 2. Nyanyian Islami 3. Puisi Islami MUATAN PEMBELAJARAN PAI TAMAN KANAK-KANAK KELOMPOK B PROGRAM PENGEMBANGAN Nilai Agama dan Moral KOMPETENSI DASAR 1.1 Mengenal Allah SWT melalui MATERI PEMBELAJARAN 1. Terbiasa menyebut nama Allah SWT sebagai pencipta 2. Mengenal ciptaan Allah SWT (malaikat, manusia, jin, binatang, Pedoman Pengembangan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Pada TK 16

26 ciptaannya 1.2 Menghargai diri sendiri, orang lain, dan lingkung an sekitar sebagai rasa syukur tanamandll) 3. Mengenal Rukun Islam dan Rukun Iman 1. Menghargai hasil karya sendiri dan orang lain 2. Terbiasa mengucapkan rasa syukur terhadap ciptaan Allah SWT 3. Terbiasa menjaga kebersihan diri dan lingkungan kepada Allah 2.13 Memiliki perilaku yang men cerminkan sikap jujur 2.14 Memiliki perilaku yang mencermin - kan sikap santun kepada orang tua,pendidik, 1. Terbiasa berkata jujur 2. Menghargai milik orang lain 3. Terbiasa mengembalikan benda/barang yang bukan haknya 1. Terbiasa menyapa orang lain 2. Terbiasa berbicara dengan lembut dan santun 3. Terbiasa berperilaku sopan dan santun dan teman 3.1 Mengenal kegiatan beribadah sehari-hari 4.1 Melakukan kegiatan beribadah se hari-hari dengan 1. Mengucapkan do asehari-hari 2. Melakukan ibadah sehari-hari sesuai tuntunan 3. Mengenal hari-hari besar agama islam 4. Mengenal adab kegiatan ibadah sehari-hari 5. Mengenalkan bacaan sholat tuntunan Pedoman Pengembangan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Pada TK 17

27 orang dewasa 3.2 Mengenal peri laku baik dan Santun sebagai cerminan akhlak mulia 4.2 Menunjuk kan perilaku santun sebagai cerminan 1. Terbiasa mengucap dan menjawab salam 2. Berbakti kepada kedua orang tua 3. Adab berperilaku kepada orang yang lebih tua, sesama teman 4. Mengenal ayat Al-Qur an dan Hadits tentang berperilaku Fisik Motorik akhlak mulia 2.1 Memiliki perilaku yang mencerminkan hidup sehat 3.3. Mengenal anggota tubuh, fungsi, dan gerakannya untuk pengembangan motorik kasar dan motorik halus 4.3. Menggunakan anggota tubuh untuk pengembang - an motorik kasar dan halus 1. Kebiasaan makan makanan sehat bergizi halalan toyyibah, 2. Kebiasaan toharoh dan menjaga kebersihan 3. Adab berpakaian 1. Adab Menggunakan Anggota Tubuh Pedoman Pengembangan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Pada TK 18

28 Kognitif 3.4 Mengetahui cara hidup sehat 4.4 Mampu menolong diri sendiri untuk hidup sehat 2.2 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap ingin tahu 2.3 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap kreatif 3.5 Mengetahui cara memecah kan masalah sehari-hari dan berperilaku kreatif 4.5 Menyelesaik an masalah sehari-hari secara kreatif 3.6 Mengenal benda-benda disekitarnya (nama, warna, bentuk, ukuran, pola, sifat, suara, tekstur, fungsi, dan ciri-ciri 1. Cara bertoharoh dan menjaga kebersihan 2. Cara menjaga aurat 1. Makna Iqra 2. Meneladani sifat Rasulullah Muhammad S.A.W. Cara menyelesaikan masalah sesuai ajaran Islam 1. Memanfaatkan benda-benda sesuai ajaran Islam Pedoman Pengembangan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Pada TK 19

29 lainnya) 4.6 Menyampai kan tentang apa dan bagai mana bendabenda di sekitar yang dikenalnya (nama, warna, bentuk, ukuran, pola, sifat, suara, tekstur, fungsi, dan ciri-ciri lainnya) melalui berbagai hasil karya 3.7 Mengenal lingkungan sosial (keluarga, teman, tempat tinggal, tempat ibadah, budaya, transportasi) 4.7 Menyajikan berbagai karya yang berhubungan dengan ling kungan sosial (keluarga, 1.Tempat-tempat beribadah (Masjid, Mushola, Ka bah) 2. Perayaan hari besar Islam Pedoman Pengembangan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Pada TK 20

30 teman, tempat tinggal, tempat ibadah, budaya, transportasi) dalam bentuk gambar, bercerita, bernyanyi, dan gerak tubuh 3.8Mengenal lingkungan alam (hewan, tanaman, cuaca, tanah, air, batubatuan, dll) 4.8 Menyajikan berbagai karya yang berhubungan dengan lingkungan alam (hewan, tanaman, cuaca, tanah, air, batubatuan, dll) dalam bentuk gambar, bercerita, bernyanyi, dan gerak tubuh 3.9 Mengenal teknologi sederhana 3. Binatang halal dan haram 4. Tanaman halal dan haram 3. Manfaat teknologi untuk ibadah kepada Allah S.W.T. 4. Cara memanfaatkan teknologi untuk Pedoman Pengembangan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Pada TK 21

31 (peralatan rumah tangga, peralatan bermain, peralatan pertukangan, dll) ibadah kepada Allah S.W.T. Sosial emosional 4.9 Mengguna kan teknologi sederhana untuk menyelesaikan tugas dan kegiatannya (peralatan rumah tangga, peralatan bermain, peralatan pertukangan, dll) 2.6 Memiliki perilaku yang mencermin kan sikap percaya diri 2.6 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap taat terhadap aturan seharihari untuk melatih kedisiplinan 2.7 Memiliki perilaku yang 2. Sifat tabligh (berani menyampaikan yang benar) 2. Sifat amanah (dapat dipercaya) 2. Sifat sabar Pedoman Pengembangan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Pada TK 22

32 mencerminkan sikap sabar (mau menung gu giliran, mau mendengar ketika orang lain berbicara) untuk melatih kedisiplinan 2.8 Memiliki peri laku yang mencermin kan keman dirian 2.9 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap peduli dan mau membantu jika diminta bantuannya 2.10 Memiliki perilaku yang mencermin kan sikap kerjasama 2.11 Memiliki perilaku yang dapat menyesuai kan diri 2.12 Memiliki pe rilaku yang mencermin kan sikap 2. Sifat fathonah (cerdas) 2. Kebiasaan infaq, sodaqoh. 2. Habluminannas (hubungan antar manusia) 2. Adab berteman sesuai ajaran Islam 2. Kebiasaan mejalankan ibadah Pedoman Pengembangan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Pada TK 23

33 tanggung jawab Bahasa 3.15 Mengenal emosi diri dan orang lain 4.13 Menunjuk kan reaksi emosi diri secara wajar 3.16 Mengenali kebutuhan, keinginan, dan minat diri 4.14 Mengung kapkan kebutuhan, keinginan dan minat diri dengan cara yang tepat 2.14 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap rendah hati dan santun kepada orang tua, pendidik, dan teman 3.10.Memahami bahasa reseptif (menyimak dan membaca) 4.10 Menunjuk 2. Cara mengungkapkan perasaan dengan menggunakan kalimat tayyibah. (istighfar, tahmid, tasbih, tarji) 2. Menghindari sifat mubadzir dan serakah 2. Sikap Tawadhu kepada orang tua, guru dan teman 1.Adab mendengar dan menghargai orang lain Pedoman Pengembangan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Pada TK 24

34 kan kemampu an berbahasa reseptif (menyimak dan membaca) 3.11 Memahami bahasa ekspresif (mengungkap kan bahasa secara verbal dan non verbal) 4.11 Menunjuk kan kemampu an berbahasa ekspresif (mengungkap kan bahasa secara verbal dan non verbal) 1. Adab Berbicara dengan orang lain 3.12 Mengenal keaksaraan awal melalui bermain Seni 4.12 Menunjukan kemam puan keaksa raan awal dalam ber bagai bentuk karya 2.4 Memiliki perilaku yang mencerminkan 1.Mengenal huruf Hijaiyah 1.Cinta akan keindahan Pedoman Pengembangan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Pada TK 25

35 sikap estetis 3.15 Mengenal berbagai karya dan aktivitas seni 4.15 Menunjukan karya dan aktivitas seni dengan mengguna kan berbagai media 1. Kalighrafi 2. Nyanyian Islami 3. Puisi Islami Penjabaran Materi Menjadi Kegiatan dan Indikator pada Pengembangan Nilai Agama dan Moral Terdapat pada lampiran B. Perencanaan Pembelajaran PAI pada TK Perencanaan pembelajaran disusun untuk memudahkan guru dalam melaksanakan pembelajaran. Penyusunannya disesuaikan dengan karakteristik anak, social dan budaya, serta kebutuhan individu setiap anak. Perencanaan pembelajaran pada setiap TK dimungkinkan berbeda, disesuaikan dengan potensi, kondisi, dan daya dukung masingmasing. Perencanaan pembelajaran terdiri dari: 1. Program Semester Program semester adalah rencana pembelajaran yang berisi kompetensi dasar, daftar tema satu semester dan alokasi waktu pada setiap tema minimal 17 minggu dalam satu semester. Langkah-langkah Penyusunan Program Semester Pedoman Pengembangan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Pada TK 26

36 a. Menentukan tema dan subtema Tema dapat dikembangkan oleh setiap lembaga TK dengan memperhatikan kedekatan, kesederhanaan, kemenarikan, dan kesidentalan. Sebagai contoh pada bulan Ramadhan diambil tema Ramadhan, dengan subtema: puasa, tarawih, zakat, Idul Fitri. b. Menentukan alokasi waktu Alokasi waktu dalam setiap tema tergantung pada tingkat keluasan dan kedalaman tema yang akan dikembangkan oleh guru. c. Menentukan kompetensi dasar Kompetensi dasar (KD) diambil dari muatan pembelajaran yang sesuai dengan tema yang dikembangkan. KD yang dipilih harus memuat 6 (enam) program pengembangan. KD yang sudah dipilih dapat digunakan kembali pada tema yang berbeda. Untuk kekhususan pengembangan PAI mengacu pada muatan pembelajaran PAI. Dalam satu semester seluruh KD harus diberikan dan seluruh KD digunakan kembali pada semester berikutnya. Contoh pengembangan tema dalam program semester: NO KOMPETENSI DASAR TEMA SUBTEMA 1. Nilai Agama dan Moral: 1.1, Fisik Motorik: ; Kognitif: 2.3, ; Bahasa: ; ; Sosial Emosional: 2.6, 2.12 ALOKASI WAKTU Ramadhan Puasa 1 minggu Tarawih Zakat Idul Fitri Pedoman Pengembangan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Pada TK 1 minggu 1 minggu 1 minggu 27

37 Seni: 2.4; Nilai Agama dan Moral: 1.1, 1.2, Fisik Motorik: 2.1, ; Kognitif: ; ; ; Bahasa: 2.14; ; Sosial Emosional: 2.9, 2.10 Seni: Puncak Tema: membuat Kartu Lebaran Idul Adha Kurban 2 minggu Tasriq 1 minggu Manasik 2 minggu Haji Puncak Tema: Kurban Dan seterusnya Jumlah alokasi waktu minimal 17 Minggu 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mingguan (RPPM) Rencana pelaksanaan pembelajaran mingguan merupakan perencanaaan pembelajaran yang digunakan untuk satu minggu. RPPM dibuat mengacu pada Program Semester, yang mempunyai komponen: identitas TK, KD, materi pembelajaran, dan kegiatan pembelajaran. Langkah-langkah membuat RPPM: a. Identitas TK Identitas berisi: Nama TK, Semester/Minggu, Tema/Subtema, Kelompok Usia, b. Kompetensi Dasar Pedoman Pengembangan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Pada TK 28

38 Kompetensi dasar dipilih dari Program Semester sesuai dengan tema yang digunakan. c. Materi Pembelajaran Materi Pembelajaran diambil dari muatan pembelajaran yang telah disusun dalam KTSP dokumen satu setiap lembaga TK, disesuaikan dengan KD yang dipilih, tema dan subtema, serta kelompok usia anak. d. Kegiatan Pembelajaran Kegiatan pembelajaran merupakan turunan dari materi pembelajaran dan hanya berupa kegiatan yang ada pada kegiatan inti. Contoh RPPM: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mingguan (RPPM) Taman Kanak-kanak Griya Astoeti Semester/Minggu : I / 5 Tema/Subtema : Idul Adha/Kurban Kelompok Usia : 5-6 Tahun KOMPETENSI DASAR Nilai agama dan moral : Fisik Motorik : Kognitif : Bahasa : MATERI PEMBELAJARAN Binatang kurban ciptaan allah SWT. Mensyukuri nikmat Allah SWT melalui pelaksanan kurban. Kebiasaan makan makanan halal dan toyyib. Pengembangan motorik halus. Konsep ukuran, tekstur, warna. Binatang yang KEGIATAN PEMBELAJARAN Senin - Mengelompokkan gambar binatang kurban dan bukan binatang kurban. - Mengisi pola bentuk binatang sapi. - Mengurutkan binatang kurban sesuai ukuran. - Menyusun puzzle Pedoman Pengembangan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Pada TK 29

39 Sosial Emosional : 2.9 Seni : halal dimakan. Menceritakan kembali cerita yang sudah di dengar sebelumnya. Bercerita tentang pengalaman. Senang berbagi rezeki. Berkarya seni binatang. Selasa - Membuat topi berbentuk binatang kurban. - Membuat topeng binatang kurban. - Menggunting gambar binatang. - Gerak dan lagu. Rabu - Bermain peran jualbeli binatang kurban. Kamis - Membuat domba dari botol yakult. Jumat - Mengelompokan binatang halal dan haram. - Membentuk binatang kurban dari play dough/tanah liat. - Membuat kandang binatang dari stik es krim/lidi/sumpit. - Membuat kandang binatang dengan balok. 3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH) Rencana pelaksanaan pembelajaran harian disusun oleh pendidik sebelum kegiatan pembelajaran dilaksanakan, disesuaikan dengan perkembangan anak pada masing-masing kelompok, serta daya dukung yang dimiliki oleh masing-masing lembaga TK. Komponen Pedoman Pengembangan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Pada TK 30

40 dalam RPPH terdiri dari: Identitas, materi pembelajaran, alat dan bahan, kegiatan pembuka, kegiatan inti, kegiatan penutup, dan rencana penilaian. Langkah-langkah penyusunan RPPH a. Identitas Identitas berisi: Nama TK, Semester/Minggu, Tema/Subtema, Kelompok Usia, Hari/Tanggal. b. Materi Pembelajaran Materi pembelajaran diambil dari materi pembelajaran yang ada pada RPPM. Seluruh materi pembelajaran pada RPPM digunakan dalam setiap RPPH selama satu minggu. Materi pembelajaran tidak selalu ada pada kegiatan inti, bisa juga dalam kegiatan pembiasaan. c. Alat, Bahan, dan Media Alat dan bahan yang digunakan disesuaikan dengan kegiatan inti pada hari pelaksanaan. d. Kegiatan Pembukaan Kegiatan pembuakaan berisi pembiasaan yang dilaksanakan oleh lembaga, materi yang akan dikembangkan pada pembiasaan serta aturan main. e. Kegiatan Inti Kegiatan inti berisi pendekatan saintifik yang terdiri dari: mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi/ menalar, serta mengkomunikasikan melalui kegiatan main. Pedoman Pengembangan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Pada TK 31

41 Kosep yang akan dibangun pada materi pembelajaran dikuatkan kembali pada saat recalling. f. Kegiatan Penutup Kegiatan penutup berisi penenangan serta pemberian informasi tentang kegiatan hari berikutnya. g. Rencana Penilaian Rencana penilaian berisi: Program Pengembangan, Kompetensi Dasar, dan Indikator. Contoh RPPH Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH) Taman Kanak-kanak Griya Astoeti Semester/Minggu : I / 5 Tema/Subtema : Idul Adha/Kurban Kelompok Usia : 5-6 Tahun Hari / Tanggal : Senin, 5 September 2016 A. Materi Pembelajaran: - Binatang Kurban Ciptaan Allah - Mensyukuri nikmat Allah melalui Kurban - Kebiasaan makan makanan halal dan toyyib - Pengembangan motorik halus - Konsep ukuran, tekstur, warna - Binatang yang halal dimakan - Menceritakan kembali cerita yang sudah didengar sebelumnya - Bercerita tentang pengalaman - Senang berbagi rezeki - Berkarya seni Pedoman Pengembangan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Pada TK 32

42 B. Alat dan Bahan - Gambar binatang kurban dan bukan binatang kurban - Pola bentuk sapi - Kapas - Lem - Puzzle C. Kegiatan Pembukaan - Berdoa sebelum belajar - Shalat Dhuha - Melafalkan surat Al Kautsar - Melafalkan hadist kasih sayang - Melafalkan doa untuk kedua orang tua dan dunia akhirat - Berdiskusi tentang mensyukuri nikmat Allah melalui pelaksnaan kurban - Menjelaskan aturan main D. Kegiatan Inti - Guru mengajak anak untuk mengamati gambar binatang kurban dan bukan binatang kurban - Guru memotivasi anak untuk bertanya tentang kurban - Guru mengajak anak untuk mengumpulkan informasi melalui gambar dan binatang tiruan - Guru mengajak anak untuk mengetahui binatang kurban dengan melihat gambar dan binatang tiruan - Guru mengajak anak untuk mengomunikasikan melalui kegiatan main: 1. Mengelompokkan gambar binatang kurban dan bukan binatang kurban Pedoman Pengembangan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Pada TK 33

43 2. Mengisi pola bentuk binatang sapi 3. Mengurutkan binatang kurban sesuai ukuran 4. Menyusun puzzlebinatang Recalling - Guru menanyakan perasaan anak - Guru menguatkan konsep tentang binatang kurban - Guru menguatkan tentang binatang halal dan haram E. Kegiatan Penutup - Guru menanyakan kegiatan yang disukai anak pada hari tersebut - Guru dan anak menyanyikan lagu kurban - Guru memberikan tugas berupa menanyakan tempat pemotongan kurban yang ada didekat rumahnya - Berdoa sesudah belajar,doa keluar rumah,doa naik kendaraan,doa penutup majlis. Pedoman Pengembangan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Pada TK 34

44 BAB IV PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI Proses pembelajaran dilaksanakan melalui pembelajaran tematik dan pendekatan saintifik. Pelaksanaan pembelajaran harus memfasilitasi anak untuk aktif bermain sehingga melalui kegiatan main yang dilakukannya dapat membangun sikap, pengetahuan dan keterampilan yang diharapkan dimiliki anak. Pelaksanaan pembelajaran diharapkan dapat mengembangkan nilai agama dan moral, fisik motorik, kognitif, bahasa, sosial emosional dan seni. Tujuan akhir dari kegiatan pembelajaran anak adalah tercapainya Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD). Guru perlu memperhatikan cara anak usia dini belajar dan prinsipprinsip pembelajaran PAUD. Anak usia dini belajar secara bertahap dengan cara berpikir yang khas. Ia mampu belajar dengan berbagai cara, dan ia belajar dari proses interaksi dengan lingkungannya. Pada prinsipnya anak belajar melalui bermain. Hal ini sesuai dengan perkembangan anak, yang menjadikan bermain sebagai kebutuhan anak. Bermain membuat anak menjadi pembelajar aktif, dan memungkinkan anak menjadi makin kreatif. Selain itu, dalam kegiatan bermain yang didukung lingkungan yang kondusif, anak sesungguhnya juga belajar mengembangkan nilai-nilai karakter. Saat bermain, anak belajar berbagi, peduli, kerjasama, bertanggungjawab, dll. Penanaman nilai-nilai karakter untuk anak usia dini akan terjadi dengan sendirinya pada saat anak praktek langsung dan melihat model/teladan dari orang lain. Di sinilah dukungan dari lingkungan yang kondusif diperlukan dalam pembentukan karakter anak. Dengan memanfaatkan media dan sumber belajar yang mudah ditemukan anak, serta dukungan dari fasilitator (dalam hal ini guru), maka anak dapat berlajar secara optimal. Dukungan yang dapat diberikan guru berupa: Pedoman Pengembangan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Pada TK 35

45 1. Guru memberi mereka kesempatan untuk mencoba/mengeksplorasi dan menggunakan berbagai obyek/bahan dengan cara yang beragam. 2. Guru memberi dukungan dengan pertanyaan (dan atau bimbingan) yang tepat. 3. Guru menghargai setiap usaha dan hasil karya anak dengan tidak membandingkan dengan anak lainnya. Untuk melaksanakan kegiatan harian dengan baik pendidik harus menyesuaikan antara pelaksanaan dengan perencanaan pelaksanaan pembelajaran yang telah disusun. Pendekatan pembelajaran yang menyenangkan adalah proses pembelajaran yang dirancang agar anak secara aktif dapat mengamati, bertanya, mengumpulkan informasi, menalar, dan mengkomunikasikan, baik terkait diri sendiri, lingkungan, atau kejadian. Penerapan pendekatan pembelajaran yang baik akan menumbuhkan kemampuan berpikir anak. Salah satu pendekatan pembelajaran tersebut adalah pendekatan saintifik. Pendekatan saintifik adalah salah satu pendekatan dalam membangun cara berpikir agar anak memiliki kemampuan nalar yang diperoleh melalui proses mengamati sampai pada mengkomunikasikan hasil pemikirannya. Hal ini didasarkan pada pemikiran Piaget yang mengatakan bahwa Anak belajar dengan cara membangun pengetahuannya sendiri melalui pengalaman yang diperolehnya. Vygotsky berpendapat bahwa Lingkungan, termasuk anak lain atau orang dewasa dan media sangat membantu anak dalam belajar untuk memperkaya pengalaman anak. Untuk itu, kurikulum 2013 PAUD mengusung cara belajar anak agar memiliki kompetensi sikap, pengetahuan dan keterampilan yang merupakan proses hasil penyelidikan (investigasi) anak terhadap lingkungannya. Penanaman sikap dibangun melalui pembiasaan (habituasi) dan keteladanan (modeling). Pengembangan pengetahuan dan keterampilan Pedoman Pengembangan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Pada TK 36

46 dapat dilakukan melalui pendekatan saintifik (untuk penanaman sikap akan dipandu dengan pedoman tersendiri). Pendekatan saintifik digunakan pada saat anak terlibat dalam kegiatan main (termasuk saat kegiatan pembelajaran sains), maupun kegiatan lainnya, misalnya main peran, main balok, main keaksaraan, atau melakukan kegiatan seni. Dukungan guru dalam membangun pendekatan saintifik antara lain adalah: Mendukung anak-anak dalam proses mencari tahu tentang sesuatu dengan caranya sendiri atau dengan bimbingan guru. Mendukung anak untuk melakukan penemuan mereka sendiri. Menumbuhkan minat, mengembangkan gagasan, kesempatan mengekspresikan kebebasan, imajinasi, dan kreativitas anak, serta menguatkan perasaan anak terhadap sesuatu. Hasil berpikir dapat dikomunikasikan pada orang lain. Anak selalu berinteraksi dengan lingkungannya, kapanpun. Disitulah pendekatan saintifik dapat dilaksanakan. Pendekatan saintifik dengan proses mengamati, bertanya,mengumpulkan informasi, menalar dan mengomunikasikan akan membangun kemampuan berpikir saintifik anak. Sejak awal, kemampuan berpikir ini perlu terus dilatih dan disuburkan untuk membangun rasa ingin tahu (inquiry) anak. Orang dewasa baik yang di rumah ataupun di lembaga PAUD perlu membiasakan cara berpikir anak dengan proses tersebut sehingga terbentuk kemampuan berpikir saintifik. Kemampuan berpikir saintifik dapat dilakukan di rumah dengan dukungan keluarga dan di lembaga PAUD dengan dukungan guru. Di lembaga PAUD, stimulasi terhadap kemampuan berpikir saintifik dapat dimulai sejak anak datang, kegiatan awal pembelajaran, saat proses belajar melalui bermain, makan, main bebas bahkan sampai pulang kembali ke rumah. Selanjutnya orangtua dapat meneruskan selama anak berada bersama keluarga, demikian pula guru melanjutkan kemampuan berpikir Pedoman Pengembangan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Pada TK 37

47 saintifik yang telah dibangun oleh keluarga untuk diteruskan di lembaga PAUD. Penerapan pendekatan saintifik yang baik akan menumbuhkan kemampuan berpikir anak. Agar optimal dalam penerapan pendekatan tersebut maka penting untuk diperhatikan hal-hal sebagai berikut: Guru harus melihat anak-anak sebagai pembelajar aktif Guru memberi mereka kesempatan untuk mencoba/mengeksplorasi dan menggunakan berbagai obyek/bahan dengan cara yang beragam Guru memberi dukungan dengan pertanyaan (dan atau bimbingan) yang tepat. Guru menghargai setiap usaha dan hasil karya anak dengan tidak membandingkan dengan anak lainnya. Proses Saintifik merupakan rangkaian inkuiri (mencari tahu dengan cara menjelajah) yaitu: 1. Mengamati; Mengamati berarti kegiatan menggunakan semua indera (penglihatan, pendengaran, penghidungan/penciuman, peraba, dan pengecap) untuk mengenali suatu benda yang diamatinya. Semakin banyak indera yang digunakan dalam proses mengamati maka semakin banyak informasi yang diterima dan diproses dalam otak anak. Guru berperan sebagai pengamat dan pendukung/fasilitator bukan sebagai instruktur. 2. Menanya; Menanya merupakan proses berfikir yang didorong oleh minat keingintahuan anak tentang suatu benda atau kejadian. Pada dasarnya anak senang bertanya. Anak akan terus bertanya sampai rasa penasarannya terjawab. Seringkali orang tua dan guru mematahkan rasa keingintahuan anak dengan menganggap anak yang cerewet. Pedoman Pengembangan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Pada TK 38

48 Menanya sebagai proses menggali pengetahuan baru. Guru dapat membantu anak untuk menyusun pertanyaan yang ingin mereka ketahui. 3. Mengumpulkan informasi; Mengumpulkan informasi merupakan proses mencari jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang disampaikan anak ditahap menanya. Mengumpulkan data dapat dilakukan berulang-ulang di pijakan awal sebelum bermain (pembukaan) setiap hari dengan cara yang berbeda. Mengumpulkan data dapat berasal dari berbagai sumber, baik manusia, buku, film, mengunjungi tempatatau internet. 4. Menalar Proses menalar merupakan proses lebih lanjut dimana anak mulai menghubungkan pengetahuan yang sudah dimilikinya dengan pengalaman baru yang didapatkannya atau yang ada disekitarnya. Tahapan menalar untuk memverifikasi (mencocokkan informasi) dari pengalaman belajar anak dengan pengetahuan/keterampilan yang telah dimilikinya, dan meyakinkan pengalaman/kerampilan baru yg dimiliki anak. 5. Mengkomunikasikan; Mengkomunikasikan adalah proses penguatan pengetahuan/ keterampilan baru yang didapatkan anak. Mengkomunikasikan dapat dilakukan dengan berbagai cara, misalnya bahasa lisan, gerakan, dan hasil karya. Pedoman Pengembangan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Pada TK 39

49 BAB V PENILAIAN PEMBELAJARAN PAUD 1. Menetapkan Indikator Penilaian Sebelum melaksanakan pembelajaran, guru membuat perencanaan pembelajaran sesuai dengan tema yang telah ditetapkan. Pada RPPH tersebut telah ditentukan pula rancangan penilaian yang akan dilakukan yang memuat indikator pencapaian perkembangan yang akan dijadikan instrumen penilaian dalam bentuk ceklis. Ceklis dapat dibuat per anak dalam satu periode tertentu, atau dapat pula dibuat per periode dengan mencatat nama semua anak. Cara membuat instrument penilain ada dengan dua cara anatara lain adalah: a. Menurunkan dari materi pembelajaran yang ada dalam RPPM menjadi indikator penilaian, dengan cara merubah kalimat materi menjadi indikator untuk materi dari KD 1 dan KD 2 depannya ditambahkan kata anak terbiasa untuk KD 3 dan KD 4 depannya ditambahkan kata anak dapat. Seperti contoh berikut ini: PROGRAM PENGEMBANGAN Nilai Agama dan Moral Fisik Motorik Kognitif Bahasa: KOMPETENSI DASAR INDIKATOR - mengenal binatang Kurban. - mensyukuri nikmat Allah SWT melalui Kurban. - makan makanan halallan dan toyyibah. - Anak dapat mengembangkan motorik halus. Pedoman Pengembangan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Pada TK 40

50 Sosial Emosional Seni: Anak dapat mengenal konsep ukuran. - Anak dapat mengenal tekstur - Anak dapat mengenal warna. - Anak dapat mengenal binatang yang halal dimakan. - Anak dapat menceritakan kembali cerita yang sudah di dengar sebe - lumnya. - Anak dapat bercerita tentang pengalaman. - senang berbagi rezeki. - Anak dapat berkarya seni. Pedoman Pengembangan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Pada TK 41

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Rencana pelaksanaan pembelajaran harus dibuat sebelum pelaksanaan pembelajaran Rencana pembelajaran harus mengacu kepada karakteristik

Lebih terperinci

LAPORAN PERKEMBANGAN ANAK DIDIK RA YKUI BABAKSARI DUKUN GRESIK IDENTITAS ANAK DIDIK

LAPORAN PERKEMBANGAN ANAK DIDIK RA YKUI BABAKSARI DUKUN GRESIK IDENTITAS ANAK DIDIK R A YKUI LAPORAN PERKEMBANGAN ANAK DIDIK DUKUN GRESIK IDENTITAS ANAK DIDIK Nama Nomor Induk Alamat :. :. :.. DUKUN GRESIK www.raykuibabaksari.sch.id Alamat : Jl. Utara Bengawan Solo Desa Babaksari Gresik

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PEMBAHASAN PENELITIAN

BAB IV HASIL PEMBAHASAN PENELITIAN BAB IV HASIL PEMBAHASAN PENELITIAN A. Desain Kurikulum di TKIT Nurul Qomar Pedurungan Semarang Kurikulum di TKIT Nurul Qomar Pedurungan Semarang dipadukan antara: 1. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

Lebih terperinci

PEDOMAN PEMBELAJARAN. C. Prinsip Prinsip yang digunakan dalam proses pembelajaran anak usia dini sebagai berikut.

PEDOMAN PEMBELAJARAN. C. Prinsip Prinsip yang digunakan dalam proses pembelajaran anak usia dini sebagai berikut. SALINAN LAMPIRAN IV PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 146 TAHUN 2014 TENTANG KURIKULUM 2013 PENDIDIKAN ANAK USIA DINI PEDOMAN PEMBELAJARAN I. PENDAHULUAN Pendekatan pembelajaran

Lebih terperinci

Nomor : 888 /Dj.I/DT.I.II./3/HM.01/05/2016 Jakarta, 30 Mei 2016 Lamp : 1(satu) set Perihal : Panduan Ibadah Ramadhan SMP

Nomor : 888 /Dj.I/DT.I.II./3/HM.01/05/2016 Jakarta, 30 Mei 2016 Lamp : 1(satu) set Perihal : Panduan Ibadah Ramadhan SMP KEMENTERIAN AGAMA RI DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM Jl. Lapangan Banteng Barat No. 3-4 Jakarta Telp./Faks. 021-3811772, Email :subditpai.smp@gmail.com J A K A R T A Nomor : 888 /Dj.I/DT.I.II./3/HM.01/05/2016

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pada usia dini merupakan masa keemasan dimana pada masa ini setiap aspek

BAB I PENDAHULUAN. pada usia dini merupakan masa keemasan dimana pada masa ini setiap aspek 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kualitas sumber daya manusia (SDM) suatu bangsa menentukan masa depan bangsa itu sendiri. Pendidikan sangat perlu diberikan sejak dini karena anak pada usia

Lebih terperinci

KURIKULUM Pengertian Fungsi Dan Tujuan Ruang Lingkup

KURIKULUM Pengertian Fungsi Dan Tujuan Ruang Lingkup KURIKULUM Pengertian Kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan tentang kompetensi yang dibakukan dan cara pencapaiannya disesuaikan dengan keadaan dan kemampuan daerah. Kompetensi perlu dicapai

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : Kelas / Semester : II / 1 Tema 3 : Tugasku Sehari-Hari Sub Tema 3 : Tugasku Sebagai Umat Beragama Pembelajaran Ke : 6 Alokasi Waktu : 1 x Pertemuan

Lebih terperinci

KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEKOLAH DASAR

KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEKOLAH DASAR KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEKOLAH DASAR KELAS I 1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya 2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS KURIKULUM TAMAN KANAK-KANAK RELEVANSINYA DENGAN PERKEMBANGAN PSIKIS ANAK DI TK AL HIDAYAH NGALIYAN SEMARANG

BAB IV ANALISIS KURIKULUM TAMAN KANAK-KANAK RELEVANSINYA DENGAN PERKEMBANGAN PSIKIS ANAK DI TK AL HIDAYAH NGALIYAN SEMARANG BAB IV ANALISIS KURIKULUM TAMAN KANAK-KANAK RELEVANSINYA DENGAN PERKEMBANGAN PSIKIS ANAK DI TK AL HIDAYAH NGALIYAN SEMARANG A. Analisis relevansi kurikulum dengan perkembangan sosial Perkembangan sosial

Lebih terperinci

KEMENDIKBUD. Pendidikan Anak Usia Dini Kurikulum.

KEMENDIKBUD. Pendidikan Anak Usia Dini Kurikulum. No.1679, 2014 KEMENDIKBUD. Pendidikan Anak Usia Dini. 2013. Kurikulum. PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 146 TAHUN 2014 TENTANG KURIKULUM 2013 PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN 2.1 Latar Belakang Lembaga Pendidikan Al-Hikmah Kelompok bermain adalah salah satu bentuk pendidikan pra sekolah yang menyediakan program dini bagi anak usia tiga

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : Kelas / Semester : II / 1 Tema 3 : Tugasku Sehari-Hari Sub Tema 2 : Tugasku Sehari-Hari di Sekolah Pembelajaran Ke : 6 Alokasi Waktu : 1 x Pertemuan

Lebih terperinci

CARA AUD BELAJAR R.U.S.M.A.N.T.O

CARA AUD BELAJAR R.U.S.M.A.N.T.O CARA AUD BELAJAR R.U.S.M.A.N.T.O 0813-2708-8295 rusmanto77@gmail.com Alamat Jl. Raya Susukan Rt.003 Rw.002 Kec. Susukan Banjarnegara 53475 Anda beruntung dapat mengikuti Kegiatan Ini Ketika Anda Mau Belajar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan formal, non formal dan informal. Taman Kanak-kanak adalah. pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan formal.

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan formal, non formal dan informal. Taman Kanak-kanak adalah. pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan formal. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Undang-undang Republik Indonesia No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal 1, ayat (14) menjelaskan bahwa pendidikan anak usia dini merupakan upaya

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : Kelas / Semester : II / 1 Tema 3 : Tugasku Sehari-Hari Sub Tema 2 : Tugasku Sehari-Hari di Sekolah Pembelajaran Ke : 3 Alokasi Waktu : 1 x Pertemuan

Lebih terperinci

A. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI SDLB TUNAGRAHITA

A. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI SDLB TUNAGRAHITA - 855 - A. KOMPETENSI INTI DAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI SDLB TUNAGRAHITA KELAS: I Kompetensi Sikap Spiritual, Kompetensi Sikap Sosial, Kompetensi Pengetahuan, dan Kompetensi Keterampilan

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : Kelas / Semester : II / 1 Tema 3 : Tugasku Sehari-Hari Sub Tema 1 : Bermain di Lingkungan Rumah Pembelajaran Ke : 6 Alokasi Waktu : 1 x Pertemuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Sisdiknas tahun 2003 pasal I mengamanahkan bahwa tujuan

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Sisdiknas tahun 2003 pasal I mengamanahkan bahwa tujuan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan upaya mencapai kedewasaan subjek didik yang mencakup segi intelektual, jasmani dan rohani, sosial maupun emosional. Undang-Undang Sisdiknas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Masa usia Taman Kanak-kanak (TK) atau masa usia dini merupakan masa

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Masa usia Taman Kanak-kanak (TK) atau masa usia dini merupakan masa 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Masa usia Taman Kanak-kanak (TK) atau masa usia dini merupakan masa perkembangan yang sangat pesat, sehingga sering disebut masa keemasan (Golden Age) dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. interaksi positif antara anak didik dengan nilai-nilai yang akan

BAB I PENDAHULUAN. interaksi positif antara anak didik dengan nilai-nilai yang akan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap orang tua dan guru sudah barang tentu ingin membina anaknya agar menjadi orang yang baik, mempunyai kepribadian yang kuat, mental sehat dan akhlak yang terpuji.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tujuan Pendidikan Nasional adalah mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : Kelas / Semester : II / 1 Tema 3 : Tugasku Sehari-Hari Sub Tema 1 : Bermain di Lingkungan Rumah Pembelajaran Ke : 4 Alokasi Waktu : 1 x Pertemuan

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : Kelas / Semester : II / 1 Tema 3 : Tugasku Sehari-Hari Sub Tema 3 : Tugasku Sebagai Umat Beragama Pembelajaran Ke : 3 Alokasi Waktu : 1 x Pertemuan

Lebih terperinci

KURIKULUM Perangkat Pembelajaran RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) TEMA 6 : ORGAN TUBUH MANUSIA DAN HEWAN. Kelas / Semester : V / 2

KURIKULUM Perangkat Pembelajaran RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) TEMA 6 : ORGAN TUBUH MANUSIA DAN HEWAN. Kelas / Semester : V / 2 KURIKULUM 2013 Perangkat Pembelajaran RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) TEMA 6 : ORGAN TUBUH MANUSIA DAN HEWAN Nama Sekolah : SDN MANUKAN KULON Kelas / Semester : V / 2 Nama Guru NIP / NIK : EKO BUDIYONO

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan bangsa dan meningkatkan kualitas. maju, adil, makmur dan beradab berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan bangsa dan meningkatkan kualitas. maju, adil, makmur dan beradab berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Undang-Undang No 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, merupakan salah satu dinamika perkembangan dunia pendidikan nasional dalam kurun waktu lima tahun terakhir.

Lebih terperinci

MODUL PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN TERINTEGRASI PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER

MODUL PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN TERINTEGRASI PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER Kode Mapel :020KB000 MODUL PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN TERINTEGRASI PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER Tim Penulis BIDANG TAMAN KANAK-KANAK KELOMPOK KOMPETENSI C PEDAGOGIK: Teori Bermain Anak Usia

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : Kelas / Semester : II / 1 Tema 3 : Tugasku Sehari-Hari Sub Tema 2 : Tugasku Sehari-Hari di Sekolah Pembelajaran Ke : 4 Alokasi Waktu : 1 x Pertemuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang tepat agar anak dapat tumbuh dan berkembang secara optimal (Mansur,

BAB I PENDAHULUAN. yang tepat agar anak dapat tumbuh dan berkembang secara optimal (Mansur, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan anak usia dini adalah suatu proses pembinaan tumbuh kembang anak usia lahir hingga enam tahun secara menyeluruh, yang mencakup aspek fisik dan

Lebih terperinci

KD yang dicapai : 1.1, 2.2, 2.8, , , , , ,

KD yang dicapai : 1.1, 2.2, 2.8, , , , , , Berikut ini contoh RPPH : Contoh 1: RPPH Model Pembelajaran Kelompok Dengan Sudut-Sudut Kegiatan Kelompok : A (4-5 tahun) Semester/Minggu : I/XV Tema : Binatang Sub Tema : Binatang Bersayap Hari/Tanggal

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : Kelas / Semester : II / 1 Tema 3 : Tugasku Sehari-Hari Sub Tema 1 : Bermain di Lingkungan Rumah Pembelajaran Ke : 3 Alokasi Waktu : 1 x Pertemuan

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISA BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISA A. Deskripsi Data Pendidikan karakter dalam pembelajaran Akidah Akhlak kelas rendah di MI Al-Mubarokah, memiliki suatu tujuan yaitu meningkatkan mutu penyelenggaraan dan hasil

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : Kelas / Semester : II / 1 Tema 3 : Tugasku Sehari-Hari Sub Tema 3 : Tugasku Sebagai Umat Beragama Pembelajaran Ke : 4 Alokasi Waktu : 1 x Pertemuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. generasi yang cerdas dan berkarakter. Demikian pula dengan pendidikan di

BAB I PENDAHULUAN. generasi yang cerdas dan berkarakter. Demikian pula dengan pendidikan di BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan alat untuk membangun kecerdasan sekaligus kepribadian anak menjadi lebih baik. Oleh karena itu, pendidikan secara terusmenerus dibangun

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. mampu berkompetensi baik secara akademik maupun non akademik. Memenuhi kebutuhan pendidikan yang mampu mengembangkan akademik

I. PENDAHULUAN. mampu berkompetensi baik secara akademik maupun non akademik. Memenuhi kebutuhan pendidikan yang mampu mengembangkan akademik I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masyarakat di zaman globalisasi sekarang ini membutuhkan manusia yang mampu berkompetensi baik secara akademik maupun non akademik. Memenuhi kebutuhan pendidikan yang

Lebih terperinci

G U B E R N U R SUMATERA BARAT

G U B E R N U R SUMATERA BARAT No. Urut: 48, 2014 G U B E R N U R SUMATERA BARAT PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR 48 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PEMBELAJARAN DI SEKOLAH DAN MADRASAH PADA BULAN RAMADHAN Menimbang

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS DI KELOMPOK B TK AISYIYAH PARIGI

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS DI KELOMPOK B TK AISYIYAH PARIGI MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS DI KELOMPOK B TK AISYIYAH PARIGI Ulfa 1 ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan motorik halus anak melalui

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Satuan Pendidikan : SDLB Fatmawati Kelas/ Semester : I/I Tema/ Subtema/ PB : Diriku (1)/ Aku dan Teman Baruku (1)/ 1 Alokasi Waktu : 2 x Pertemuan (9 x 30 Menit) A. Kompetensi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang mandiri. Begitu pentingnya pendidikan bagi diri sendiri, dan teknologi agar bangsa semakin maju dan berkembang.

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang mandiri. Begitu pentingnya pendidikan bagi diri sendiri, dan teknologi agar bangsa semakin maju dan berkembang. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu proses pendidikan yang berlangsung di Indonesia yang terdiri dari pendidikan formal dan non formal. Di samping itu pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Masa usia dini merupakan periode emas (golden age) bagi perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Masa usia dini merupakan periode emas (golden age) bagi perkembangan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masa usia dini merupakan periode emas (golden age) bagi perkembangan anak untuk memperoleh proses pendidikan. Periode ini adalah tahun-tahun berharga bagi seorang anak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta

BAB I PENDAHULUAN. keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan usaha sadar yang dilakukan oleh setiap orang dari generasi ke generasi dalam upaya peningkatan kualitas hidupnya. Undang- Undang Nomor 20

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. melalui berbagai upaya yang berlangsung dalam lingkungan keluarga, sekolah dan

BAB I PENDAHULUAN. melalui berbagai upaya yang berlangsung dalam lingkungan keluarga, sekolah dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan suatu proses pengembangan dan pembentukan manusia melalui tuntunan dan petunjuk yang tepat disepanjang kehidupan, melalui berbagai upaya yang berlangsung

Lebih terperinci

KURIKULUM 2013 Perangkat Pembelajaran RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

KURIKULUM 2013 Perangkat Pembelajaran RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) KURIKULUM 2013 Perangkat Pembelajaran RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) TEMA 6 : ORGAN TUBUH MANUSIA DAN HEWAN Nama Sekolah : MI IMAMI Kelas / Semester : V / 2 Nama Guru : Alinatul Khusna, S.Pd.I

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan sumber daya manusia menuju era globalisasi. Suatu era yang

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan sumber daya manusia menuju era globalisasi. Suatu era yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan merupakan salah satu upaya untuk membangun dan meningkatkan sumber daya manusia menuju era globalisasi. Suatu era yang ditandai dengan dinamika kehidupan

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2013 NOMOR 23 SERI E

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2013 NOMOR 23 SERI E LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2013 NOMOR 23 SERI E PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA NOMOR 20 TAHUN 2013 TENTANG PENDIDIKAN MUATAN LOKAL KABUPATEN BANJARNEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan usaha manusia untuk mewariskan, mempertahankan, dan mengembangkan peradabannya. Bagi sebagian besar orang, berarti berusaha membimbing anak untuk

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : Kelas / Semester : II / 1 Tema 3 : Tugasku Sehari-Hari Sub Tema 1 : Bermain di Lingkungan Rumah Pembelajaran Ke : 5 : 1 x Pertemuan (6 x 35 menit)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. mencerminkan sosok manusia berkarakter. Beliau membawa misi risalahnya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. mencerminkan sosok manusia berkarakter. Beliau membawa misi risalahnya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Nabi Muhammad SAW merupakan nabi dan rasul terakhir yang mencerminkan sosok manusia berkarakter. Beliau membawa misi risalahnya untuk seluruh umat manusia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak usia dini merupakan individu usia 0-6 tahun yang mempunyai karakteristik unik. Pada usia tersebut anak sedang menjalani pertumbuhan dan perkembangan yang

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : Kelas / Semester : II / 1 Tema 3 : Tugasku Sehari-Hari Sub Tema 4 : Tugasku Dalam Kehidupan Sosial Pembelajaran Ke : 2 Alokasi Waktu : 1 x Pertemuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan dan perubahan yang terjadi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara di Indonesia yang tidak terlepas dari pengaruh perubahan global, perkembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas sehingga mampu memajukan dan mengembangkan bangsa atau negara,

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas sehingga mampu memajukan dan mengembangkan bangsa atau negara, BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Setiap bangsa menginginkan negara itu berkembang dan maju. Maju dan berkembangnya suatu negara itu dipengaruhi oleh pendidikan dalam negara itu sendiri. Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang di perlukan

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang di perlukan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : Kelas / Semester : II / 1 Tema 3 : Tugasku Sehari-Hari Sub Tema 2 : Tugasku Sehari-Hari di Sekolah Pembelajaran Ke : 1 Alokasi Waktu : 1 x Pertemuan

Lebih terperinci

Nomor : DT.I.II/2/PP.03.1/1056/2011 Jakarta, 30 Juni 2011 M Lampiran : 1 (satu) lampiran Perihal : Apresiasi KKG PAI SD Kabupaten/Kota Tahun 2011

Nomor : DT.I.II/2/PP.03.1/1056/2011 Jakarta, 30 Juni 2011 M Lampiran : 1 (satu) lampiran Perihal : Apresiasi KKG PAI SD Kabupaten/Kota Tahun 2011 KEMENTERIAN AGAMA RI. DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM DIREKTORAT PENDIDIKAN AGAMA ISLAM Jln. Lapangan Banteng Barat No. 3-4 Jakarta, Telp. 3522871,3811772 Email:ditpais@depag.go.id J A K A R T A Nomor

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : Kelas / Semester : II / 1 Tema 3 : Tugasku Sehari-Hari Sub Tema 3 : Tugasku Sebagai Umat Beragama Pembelajaran Ke : 5 : 1 x Pertemuan (6 x 35

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : Kelas / Semester : II / 1 Tema 3 : Tugasku Sehari-Hari Sub Tema 4 : Tugasku Dalam Kehidupan Sosial Pembelajaran Ke : 4 Alokasi Waktu : 1 x Pertemuan

Lebih terperinci

PENILAIAN KOMPETENSI DASAR MUATAN/ MATERI KEGIATAN PEMBELAJARAN ALAT DAN BAHAN KET SUDAH MUNCUL MUNCUL. Macam-macam gejala alam

PENILAIAN KOMPETENSI DASAR MUATAN/ MATERI KEGIATAN PEMBELAJARAN ALAT DAN BAHAN KET SUDAH MUNCUL MUNCUL. Macam-macam gejala alam RENCANA PROGRAM PEMBELAJARAN HARIAN (RPPH) MODEL KELOMPOK DENGAN PENGAMAN TK : TKI WALADUN SHOLIH TEMA/SUB TEMA : ALAM SEMESTA/GEJALA ALAM (pelangi) SEMESTER/MINGGU : 2 (DUA)/XIV HARI/TANGGAL : Rabu, 25

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan bangsa dengan masyarakat yang di dalamnya memiliki nilai budaya dan melahirkan keunikan yang membedakan dengan bangsa lain. Adanya keunikan

Lebih terperinci

Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mingguan (RPPM)

Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mingguan (RPPM) Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mingguan (RPPM) Langkah-langkah penyusunan RPPM 1. Mengacu pada kompetensi dasar (Kompensi Dasar) yang memuat sikap, pengetahuan, dan keterampilan untuk mewujudkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yaitu TPA, Playgroup dan PAUD sejenis (Posyandu). Pendidikan formal yaitu. Taman Kanak-kanak (TK) maupun Raudhatul Athfal (RA).

BAB I PENDAHULUAN. yaitu TPA, Playgroup dan PAUD sejenis (Posyandu). Pendidikan formal yaitu. Taman Kanak-kanak (TK) maupun Raudhatul Athfal (RA). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan anak usia dini merupakan pendidikan yang dimulai dari usia 0-6 tahun. Pendidikan ini dapat dilaksanakan oleh beberapa lembaga pendidikan, antara lain pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Anak yang mendapat bimbingan, pembinaan dan rangsangan sejak dini akan

BAB I PENDAHULUAN. Anak yang mendapat bimbingan, pembinaan dan rangsangan sejak dini akan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan anak usia dini merupakan fondasi bagi dasar perkembangan anak. Anak yang mendapat bimbingan, pembinaan dan rangsangan sejak dini akan meningkatkan

Lebih terperinci

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) KURIKULUM 2013 Perangkat Pembelajaran RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) TEMA 3 : TUGASKU SEHARI-HARI Nama Sekolah : Kelas / Semester : II / 1 Nama Guru NIP / NIK : : RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. serta bertanggung jawab. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. serta bertanggung jawab. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Bab II Pasal 3 Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyebutkan bahwa pendidkan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pendidikan karakter merupakan suatu upaya penanaman nilai-nilai karakter

I. PENDAHULUAN. Pendidikan karakter merupakan suatu upaya penanaman nilai-nilai karakter I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan karakter merupakan suatu upaya penanaman nilai-nilai karakter kepada generasi penerus bangsa yang berakar pada nilai karakter dari budaya bangsa dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tahun atau di bawahnya) dalam bentuk pendidikan formal. Kurikulum TK

BAB I PENDAHULUAN. tahun atau di bawahnya) dalam bentuk pendidikan formal. Kurikulum TK 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Taman kanak-kanak jenjang pendidikan anak usia dini (yakni usia 6 tahun atau di bawahnya) dalam bentuk pendidikan formal. Kurikulum TK ditekankan pada pemberian rangsangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan adanya fitrah yang suci. Sebagaimana pendapat Chotib (2000: 9.2) bahwa

BAB I PENDAHULUAN. dengan adanya fitrah yang suci. Sebagaimana pendapat Chotib (2000: 9.2) bahwa 26 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Masa kanak-kanak merupakan masa yang paling penting dalam perkembangan manusia. Pada fase inilah seorang pendidik dapat menanamkan prinsip-prinsip yang

Lebih terperinci

A. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI SDLB TUNADAKSA

A. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI SDLB TUNADAKSA - 1217 - A. KOMPETENSI INTI DAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI SDLB TUNADAKSA KELAS: I Kompetensi Sikap Spiritual, Kompetensi Sikap Sosial, Kompetensi Pengetahuan, dan Kompetensi Keterampilan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Anak memiliki kharakteristik tertentu yang khas dan tidak sama dengan orang dewasa, mereka

BAB I PENDAHULUAN. Anak memiliki kharakteristik tertentu yang khas dan tidak sama dengan orang dewasa, mereka BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Anak adalah manusia kecil yang memiliki potensi yang masih harus dikembangkan. Anak memiliki kharakteristik tertentu yang khas dan tidak sama dengan orang dewasa, mereka

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : Kelas / Semester : II / 1 Tema 3 : Tugasku Sehari-Hari Sub Tema 4 : Tugasku Dalam Kehidupan Sosial Pembelajaran Ke : 1 : 1 x Pertemuan (6 x 35

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan pendidikan : SEKOLAH DASAR Kelas / semester : 1 / 2 Tema / topik : Lingkungan bersih dan sehat Petemuan ke : 1 Semester : 2 (dua) Alokasi waktu : 1 Hari A.

Lebih terperinci

6. Proses Pendekatan Saintifik

6. Proses Pendekatan Saintifik 6. Proses Pendekatan Saintifik Proses Pendekatan Saintifik merupakan rangkaian mencari tahu dengan cara menjelajah melalui tahapan: 6.1. Mengamati Mengamati berarti kegiatan menggu nakan semua indera (penglihatan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran berakar pada pihak pendidik. Anshari (1979:15) mengemukakan bahwa :

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran berakar pada pihak pendidik. Anshari (1979:15) mengemukakan bahwa : BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar untuk menumbuh kembangkan potensi sumber daya manusia melalui kegiatan pengajaran. Ada dua buah konsep kependidikan yang berkaitan

Lebih terperinci

STANDAR KOMPETENSI MATA PELAJARAN PJOK

STANDAR KOMPETENSI MATA PELAJARAN PJOK SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 PENDIDIKAN JASMANI, OLAHRAGA DAN KESEHATAN BAB IV STANDAR KOMPETENSI MATA PELAJARAN PJOK DR. IMRAN AKHMAD, M.PD KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL

Lebih terperinci

PERANAN PEMBIASAAN BERDOA DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI AGAMA PADA ANAK DI KELOMPOK B TK RIA KARTINI PEWUNU KECAMATAN DOLO BARAT KABUPATEN SIGI

PERANAN PEMBIASAAN BERDOA DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI AGAMA PADA ANAK DI KELOMPOK B TK RIA KARTINI PEWUNU KECAMATAN DOLO BARAT KABUPATEN SIGI PERANAN PEMBIASAAN BERDOA DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI AGAMA PADA ANAK DI KELOMPOK B TK RIA KARTINI PEWUNU KECAMATAN DOLO BARAT KABUPATEN SIGI Sulwianti 1 ABSTRAK Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RPP Kelas II Semester 1 Tema 1 : Hidup Rukun Satuan Pendidikan : Kelas / Semester : II / 1 Tema 1 : Hidup Rukun Sub Tema 1 : Hidup Rukun di Rumah Pembelajaran Ke

Lebih terperinci

Click to edit Master title style KELOMPOK IV : 1. MUJAENI 2. ELLA NURLELAWATI 3. MAIMUNAH 4. HERMANTO

Click to edit Master title style KELOMPOK IV : 1. MUJAENI 2. ELLA NURLELAWATI 3. MAIMUNAH 4. HERMANTO Click to edit Master title style KELOMPOK IV : 1. MUJAENI 2. ELLA NURLELAWATI 3. MAIMUNAH 4. HERMANTO Click to edit Master title style PP 32 Tahun 2013 Tentang STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN Permendikbud

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tulisan atau isyarat. Bahasa merupakan simbol-simbol yang disepakati dalam

BAB I PENDAHULUAN. tulisan atau isyarat. Bahasa merupakan simbol-simbol yang disepakati dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa adalah alat komunikasi antar manusia yang berbentuk lisan, tulisan atau isyarat. Bahasa merupakan simbol-simbol yang disepakati dalam suatu komunitas masyarakat.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkaitan yaitu kegiatan belajar oleh pembelajar (Siswa) dan kegiatan mengajar

BAB I PENDAHULUAN. berkaitan yaitu kegiatan belajar oleh pembelajar (Siswa) dan kegiatan mengajar BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proses pembelajaran terdiri dari dua hal yang salah satunya saling berkaitan yaitu kegiatan belajar oleh pembelajar (Siswa) dan kegiatan mengajar oleh pengajar (Guru).

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam UU No.20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas)

BAB I PENDAHULUAN. Dalam UU No.20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam UU No.20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) Pasal 3 disebutkan bahwa Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. persiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. yang menangani anak usia 4-6 tahun. Pembelajaran di Taman Kanak-kanak

BAB I PENDAHULUAN. persiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. yang menangani anak usia 4-6 tahun. Pembelajaran di Taman Kanak-kanak 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan dan pengembangan yang ditujukan bagi anak sejak lahir sampai usia enam tahun, dilakukan melalui

Lebih terperinci

PEDOMAN APRESIASI FKG, KKG, MGMP DAN POKJAWAS PAI TAHUN 2013

PEDOMAN APRESIASI FKG, KKG, MGMP DAN POKJAWAS PAI TAHUN 2013 PEDOMAN APRESIASI FORUM KOMUNIKASI GURU KELOMPOK KERJA GURU MUSYAWARAH GURU MATA PELAJARAN DAN KELOMPOK KERJA PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (FKG, KKG, MGMP DAN POKJAWAS PAI) KABUPATEN/KOTA NOMOR : DT.I.II/2/714A/2013

Lebih terperinci

SILABUS PEMBELAJARAN

SILABUS PEMBELAJARAN SATUAN PENDIDIKAN : MADRASAH IBTIDAIYAH MATA PELAJARAN : FIKIH KELAS : I (SATU) SEMESTER : 1 (GANJIL) SILABUS PEMBELAJARAN KOMPETENSI INTI : KI 1 : Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA MILIK NEGARA TIDAK DIPERDAGANGKAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 146 TAHUN 2014 TENTANG KURIKULUM 2013 PENDIDIKAN ANAK USIA DINI KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. komponen dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan. Indonesia telah mencanangkan pendidikan wajib belajar yang semula 6 tahun

BAB I PENDAHULUAN. komponen dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan. Indonesia telah mencanangkan pendidikan wajib belajar yang semula 6 tahun BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. depan, jika pondasi lemah maka akan susah berharap bangunannya berdiri kokoh

BAB I PENDAHULUAN. depan, jika pondasi lemah maka akan susah berharap bangunannya berdiri kokoh 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mendidik anak sejak kecil merupakan pembangunan pondasi untuk masa depan, jika pondasi lemah maka akan susah berharap bangunannya berdiri kokoh dan kuat. Pendidikan

Lebih terperinci

Bagaimana Memotivasi Anak Belajar?

Bagaimana Memotivasi Anak Belajar? Image type unknown http://majalahmataair.co.id/upload_article_img/bagaimana memotivasi anak belajar.jpg Bagaimana Memotivasi Anak Belajar? Seberapa sering kita mendengar ucapan Aku benci matematika atau

Lebih terperinci

A. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI SDLB TUNANETRA

A. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI SDLB TUNANETRA SALINAN LAMPIRAN II PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH NOMOR : 10/D/KR/2017 TANGGAL : 4 April 2017 TENTANG STRUKTUR KURIKULUM, KOMPETENSI INTI-, DAN PEDOMAN IMPLEMENTASI KURIKULUM

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu faktor yang sangat penting bagi kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu faktor yang sangat penting bagi kehidupan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu faktor yang sangat penting bagi kehidupan manusia dalam rangka mencapai cita-cita dan tujuan yang diharapkan karena itu pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu permasalahan besar yang dihadapi oleh. umumnya dan dunia pendidikan khususnya adalah merosotnya moral peserta

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu permasalahan besar yang dihadapi oleh. umumnya dan dunia pendidikan khususnya adalah merosotnya moral peserta BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu permasalahan besar yang dihadapi oleh bangsa Indonesia umumnya dan dunia pendidikan khususnya adalah merosotnya moral peserta didik. Diasumsikan

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : Kelas / Semester : II / 1 Tema 3 : Tugasku Sehari-Hari Sub Tema 3 : Tugasku Sebagai Umat Beragama Pembelajaran Ke : 1 Alokasi Waktu : 1 x Pertemuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di dalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab 1 Pasal 1 Ayat 14 menyatakan bahwa Pendidikan Anak Usia Dini atau PAUD yaitu suatu upaya

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : SD Kelas/ Semester : IV/ 2 (Dua) Tema ke : 6 Indahnya Negeriku Sub Tema ke : 1 Keanekaragaman Hewan dan Tumbuhan Pembelajaran ke : 1 Alokasi Waktu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam perwujudan diri individu terutama bagi pembangunan bangsa dan Negara.

BAB I PENDAHULUAN. dalam perwujudan diri individu terutama bagi pembangunan bangsa dan Negara. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan mempunyai peran yang sangat menentukan perkembangan dalam perwujudan diri individu terutama bagi pembangunan bangsa dan Negara. Undang-Undang Sistem

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun, yang dilakukan melalui

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran merupakan perpaduan antara belajar dan mengajar. Seperti tercantum pada Pasal 1 UU No. 20 Tahun 2003, bahwa pembelajaran adalah proses interaksi

Lebih terperinci

A. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI SDLB AUTIS

A. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI SDLB AUTIS - 1677 - A. KOMPETENSI INTI DAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI SDLB AUTIS KELAS: I Kompetensi Sikap Spiritual, Kompetensi Sikap Sosial, Kompetensi Pengetahuan, dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan

Lebih terperinci

2015 PERSEPSI GURU TENTANG PENILAIAN SIKAP PESERTA DIDIK DALAM KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI KOTA BANDUNG

2015 PERSEPSI GURU TENTANG PENILAIAN SIKAP PESERTA DIDIK DALAM KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI KOTA BANDUNG BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi semua orang dan merupakan kebutuhan sepanjang hayat. Setiap manusia membutuhkan pendidikan sampai kapanpun

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PELAKSANAAN MODEL PEMBELAJARAN DI LEMBAGA PAUD ISLAM TERPADU MUTIARA HATI BABAGAN KECAMATAN LASEM KABUPATEN REMBANG

BAB IV ANALISIS PELAKSANAAN MODEL PEMBELAJARAN DI LEMBAGA PAUD ISLAM TERPADU MUTIARA HATI BABAGAN KECAMATAN LASEM KABUPATEN REMBANG BAB IV ANALISIS PELAKSANAAN MODEL PEMBELAJARAN DI LEMBAGA PAUD ISLAM TERPADU MUTIARA HATI BABAGAN KECAMATAN LASEM KABUPATEN REMBANG Data yang telah tersusun dari Bab III tentang model pembelajaran pendidikan

Lebih terperinci