BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, DAN KERANGKA PEMIKIRAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, DAN KERANGKA PEMIKIRAN"

Transkripsi

1 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Tinjauan Pustaka Perikanan adalah suatu kegiatan ekonomi yang tujuan pembangunannya untuk Indonesia adalah sebagai devisa negara, sumber pendapatan nelayan dan sumber protein hewani bagi manusia. Untuk mencapai tujuan-tujuan itu, produk-produk perikanan biasanya harus mengalami perpindahan pemilikan dari nelayan atau petani ikan sebagai produsen kepada penduduk sebagai konsumen. Perpindahan pemilikan yang dimaksud terjadi karena adanya pasar. Sebab itu pemasaran adalah mata rantai yang penting dalam suatu pembangunan perikanan (Evi, 2001). Ikan pada dasarnya merupakan sumber daya alam (sda) yang dikategorikan sebagai sda yang dapat diperbarui atau dipulihkan. Namun, hal ini tidak berarti bahwa sumber daya ikan tersebut dapat ditangkap secara sembarangan, misalnya dengan menggunakan bahan-bahan peledak atau menggunakan alat tangkap yang dapat mengakibatkan kerusakan lingkungan atau ekologi laut maupun melakukan tangkap lebih (over eksploitasi). Untuk mendukung pemulihan sumber daya ikan sangat diperlukan faktor pendukung lain, yakni faktor lingkungan laut atau ekologi laut, misalnya terumbu karang, yang meskipun terumbu karang ini dapat diperbaharui atau dipulihkan namun pemulihannya memerlukan waktu sangat lama dan biaya besar (Endang, 2011). Penangkapan ikan yang dilakukan nelayan secara kuantitas tergantung pada perahu, peralatan yang digunakan maupun faktor lain seperti musim air pasang. Dengan perahu dan peralatan tangkap yang sesuai dan layak dioperasikan maka 7

2 8 hasil tangkapan menjadi lebih baik dan dapat memberikan jaminan hidup bagi rumah tangganya (Rangkuti, 1995). Produksi perikanan Indonesia tahun 2014 mencapai 20,84 juta ton dibandingkan tahun sebelumnya 19,42 juta ton atau meningkat sebesar 7,35% dibandingkan tahun Tren produksi perikanan Indonesia mengalami peningkatan sejak tahun 2010 dengan kenaikan rata rata tahun sebesar 15,80%. Dalam kurun waktu terdapat produksi perikanan Indonesia yang mengalami kenaikan cukup signifikan. Produksi perikanan Indonesia tahun dapat dilihat dalam Tabel 2.1. Tabel 2.1 Produksi Perikanan Indonesia Tahun Tahun Produksi (ton) Sumber : Kementerian dan Kelautan, 2015 Dalam ketentuan Undang-Undang Perikanan, dapat diatur dan dibedakan pengertian nelayan menjadi dua yaitu nelayan dan nelayan kecil. Pasal 1 angka 3: nelayan adalah setiap orang yang mata pencahariannya melakukan penangkapan ikan, sedangkan pada pasal 1 angka 4: nelayan kecil adalah nelayan yang melakukan penangkapan ikan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari baik tidak menggunakan kapal penangkap ikan, maupun yang menggunakan kapal penangkap ikan berukuran paling besar 10 (Sepuluh) Gros Ton (GT) (Undang Undang NO 7 tahun 2016).

3 9 Menurut Pasal 1 Undang-Undang Republik Indonesia No. 6 tahun 1964 tentang Bagi Hasil Perikanan (LNRI No. 97 tahun 1964, TLN No. 2690), pengertian nelayan dibedakan menjadi dua yaitu: nelayan pemilik dan nelayan penggarap. Nelayan pemilik ialah orang atau badan hukum yang dengan hak apapun berkuasa atas sesuatu kapal atau perahu yang dipergunakan dalam usaha penangkapan ikan dan alat - alat penangkapan ikan. Nelayan penggarap ialah semua orang yang sebagai kesatuan dengan menyediakan tenaganya turut serta dalam usaha penangkapan ikan di laut (Endang, 2011). 2.2 Landasan Teori Teori Pendapatan Pendapatan seseorang dapat didefinisikan sebagai banyaknya penerimaan yang dinilai dengan satuan mata uang yang dapat dihasilkan seseorang atau suatu bangsa dalam periode tertentu. Reksoprayitno (2004) mendefinisikan pendapatan sebagai total penerimaan yang diperoleh pada periode tertentu. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pendapatan adalah jumlah penghasilan yang diterima oleh anggota masyarakat untuk jangka waktu tertentu sebagai balas jasa atau faktor faktor produksi yang telah disumbangkan. Tingkat pendapatan merupakan salah satu kriteria maju tidaknya suatu daerah. Bila pendapatan suatu daerah relatif rendah, dapat dikatakan bahwa kemajuan dan kesejahteraan tersebut akan rendah pula. Kelebihan dari konsumsi maka akan disimpan pada bank yang tujuannya adalah untuk berjaga jaga. Demikian pula bila pendapatan masyarakat suatu daerah relatif tinggi, maka tingkat kesejahteraan dan kemajuan daerah tersebut tinggi pula (Danil, 2013).

4 10 Pendapatan seseorang dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain : 1) Jumlah faktor faktor yang dimiliki yang bersumber pada hasil tabungan tahun ini dan warisan (pemberian). 2) Harga per unit dari masing masing faktor produksi, harga ini ditentukan oleh penawaran dan permintaan di pasar faktor produksi. 3) Hasil kegiatan anggota keluarga sebagai pekerjaan sampingan (Boediono, 2002). Tingkat pendapatan mempengaruhi tingkat konsumsi masyarakat. Hubungan antara pendapatan dan konsumsi merupakan suatu hal yang sangat penting dalam berbagai masalah ekonomi. Kenyataan menunjukkan bahwa pengeluaran konsumsi meningkat dengan naiknya pendapatan, dan sebaliknya jika pendapatan turun, pengeluaran konsumsi juga turun. Tinggi rendahnya pengeluaran sangat tergantung pada kemampuan keluarga dalam mengelola penerimaan atau pendapatan (Danil, 2013). Pendapatan adalah selisih antara penerimaan (TR) dan semua biaya (TC). Jadi Pd = TR TC. Penerimaan (TR) adalah perkalian antara produksi yang diperoleh (Y) dengan harga jual (Py). Biaya biasanya diklasifikasikan menjadi dua yaitu biaya tetap (fixed cost) dan biaya tidak tetap (variable cost). Biaya tetap (FC) adalah biaya yang relatif tetap jumlahnya dan terus dikeluarkan walaupun produksi yang diperoleh banyak atau sedikit. Biaya variabel (VC) adalah biaya yang besar kecilnya dipengaruhi oleh produksi yang diperoleh, contohnya biaya untuk tenaga kerja. Total biaya (TC) adalah jumlah dari biaya tetap (FC) dan biaya variabel (VC), maka TC = FC + VC (Soekartawi, 2002).

5 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pendapatan Nelayan Selain Biaya, jumlah tenaga kerja, pengalaman, dan jarak tempuh, masih terdapat beberapa faktor lain yang mempengaruhi peningkatan pendapatan nelayan yaitu : 1. Teknologi Teknologi terkait dengan peralatan yang digunakan oleh nelayan dalam penangkapan ikan adalah perahu tanpa mesin atau perahu dengan mesin, jaring dan pancing. Peralatan atau biaya nelayan adalah nilai dari peralatan yang digunakan seperti harga perahu, harga peralatan penangkapan ikan, dan bahan makanan yang dibawa melaut dan yang ditinggalkan dirumah. Ini merupakan input bagi nelayan dalam melaut (menangkap ikan). Selain itu jumlah tenaga kerja yang digunakan dalam melaut. 2. Sosial Ekonomi Beberapa faktor sosial ekonomi adalah usia, pendidikan, pengalaman, peralatan, keikutsertaan dalam organisasi nelayan, dan musim. Usia mempengaruhi pendapatan nelayan karena seseorang yang telah berumur 15 tahun ke atas yang dapat disebut nelayan. Pendidikan yang ditempuh nelayan juga menjadi faktor yang berpengaruh terhadap pendapatan nelayan. Pengalaman menentukan keterampilan nelayan dalam melaut, semakin terampil nelayan maka hasil tangkapan cenderung semakin baik. Faktor kepemilikan peralatan yang digunakan nelayan apakah nelayan memiliki peralatan sendiri atau tidak. Apabila nelayan tidak memiliki peralatan sendiri dan hanya menerima gaji, maka dikatakan buruh nelayan. Keberadaan organisasi dan keikutsertaan nelayan dalam organisasi diharapkan dapat memberi dampak positif bagi pendapatan nelayan.

6 12 3. Tata Niaga Ikan adalah komoditi yang mudah rusak, jadi proses penyimpanannya harus baik. Kualitas ikan mempengaruhi harga jual ikan di pasaran. Jadi dilihat nilai efisiensi penggunaan tata niaga perikanan tersebut, semakin baik dan efisien tata niaga perikanan tersebut, berarti semakin baik pula harganya (Sujarno, 2008) Selain over eksploitasi dan maraknya IUU (Illegal, Unreported, Unregulated) fishing, sektor perikanan mengalami masalah yang cukup serius terkait dengan perubahan iklim dan dampaknya terhadap keberlanjutan usaha perikanan tangkap maupun budidaya. Perubahan gradual peningkatan suhu yang terjadi secara global berakibat pada perubahan aspek biofisik seperti perubahan cuaca yang ekstrem, kenaikan panas muka laut, perubahan jejaring makanan, dan perubahan fisiologis reproduksi akan berdampak pada aspek sosial ekonomi perikanan (Fauzi, 2010) Faktor pendidikan Pendidikan diyakini sangat berpengaruh terhadap kecakapan, tingkah laku dan sikap seseorang, dan hal ini semestinya terkait dengan tingkat pandapatan seseorang. Artinya secara rata-rata makin tinggi tingkat pendidikan seseorang maka makin memungkinkan orang tersebut memperoleh pendapatan yang lebih tinggi. Pemerintah pun berkewajiban untuk memberikan pelayanan pendidikan kepada masyarakatnya. Di lain sisi masyarakat pun sering menuntut agar porsi anggaran pendidikan perlu ditingkatkan untuk mencapai porsi yang dianggap ideal (20 % dari total anggaran). Di banyak negara pendidikan sampai jenjang tertentu dinyatakan gratis apabila bersekolah pada fasilitas pendidikan yang disediakan pemerintah. Di Indonesia pendidikan hingga SD (6 tahun) dinyatakan

7 13 gratis dan ada gagasan membuat ini gratis hingga tingkat SLTP (9 tahun). Di banyak negara yang sudah maju pendidikan hingga tingkat SMU (12 tahun) dinyatakan gratis. Dari kenyataan tersebut di atas tidak dapat dipungkiri bahwa pendidikan memang sangat diperlukan dan berguna bagi anggota masyarakat. Pendidikan sebenarnya bukan hanya terkait dengan kemampuan untuk memperoleh tingkat pendapatan yang lebih baik tapi juga berpengaruh terhadap sikap dan perilaku sehingga terkait dengan kehidupan sehari-hari. Namun perlu untuk melihat apakah tingkat pendidikan benar-benar berpengaruh terhadap tingkat pandapatan seseorang. Tingkat pendapatan seseorang banyak dipengaruhi oleh faktor lain di luar pendidikan sehingga menarik untuk dikaji seberapa jauh peran faktor tingkat pendidikan terhadap tingkat pendapatan (Robinson, 2006) Faktor Pengalaman Melaut Pengalaman kerja adalah pengetahuan atau keterampilan yang telah diketahui dan dikuasai seseorang yang akibat dari perbuatan atau pekerjaan yang telah dilakukan selama beberapa waktu tertentu. Dalam aktivitas nelayan dengan semakin berpengalaman dalam menangkap ikan bisa meningkatkan pendapatan atau keuntungan (Trijoko, 2000). Hal ini menunjukkan bahwa semakin lama pengalaman nelayan maka besar pula pendapatan yang diterima. Dengan pengalaman yang dimiliki nelayan sesuai dengan usaha yang dijalankan. Nelayan tahu menentukan di daerah mana operasi penangkapan ikan yang tepat sehingga produksi lebih tinggi, kapan saat melaut yang tepat, bagaimana penggunaan alat tangkap yang tepat, kondisi musim, semua ini tentu berpengaruh terhadap pendapatan yang diterima nelayan (Sari, 2005).

8 Faktor Tenaga Kerja Teori Keynes mengatakan cara mengurangi pengangguran yaitu dengan memperbanyak investasi, misalnya mesin karena mesin butuh operator otomatis akan menyerap tenaga kerja. Selain itu konsumsi harus sama dengan pendapatan, karena banyaknya tingkat konsumsi akan memerlukan juga banyak output sehingga otomatis harus menambah pekerja, apabila outpunya banyak otomatis gaji para pekerja akan naik sehingga daya beli mereka meningkat. Tenaga kerja dalam bidang perikanan pada umumnya terdiri dari tenaga kerja tetap dan tenaga kerja tidak tetap (sambilan). Tenaga kerja tetap umumnya berasal dari keluarganya sendiri (tenaga inti) atau tenaga kerja yang mendapat upah secara tetap pada periode tertentu, misalnya bulanan. Sementara tenaga kerja tidak tetap (sambilan) atau dapat juga disebut tenaga kerja harian lepas, umumnya bersifat buruh. Berbicara masalah tenaga kerja di Indonesia dan juga sebagian besar negaranegara berkembang termasuk negara maju pada umumnya merupakan tenaga kerja yang dicurahkan untuk nelayan atau usaha keluarga. Keadaan ini berkembang dengan semakin meningkatnya kebutuhan manusia dan semakin majunya suatu kegiatan nelayan karena semakin maju teknologi yang digunakan dalam operasi penangkapan ikan, sehingga dibutuhkan tenaga kerja dari luar keluarga. Setiap usaha kegiatan nelayan yang akan dilaksanakan pasti memerlukan tenaga kerja, banyaknya tenaga kerja yang dibutuhkan harus sesuai dengan kapasitas kapal motor yang dioperasikan sehingga akan mengurangi biaya melaut (lebih

9 15 efisien) yang diharapkan pendapatan tenaga kerja akan lebih meningkat, karena tambahan tenaga tersebut profesional. Oleh karena itu dalam analisa ketenagakerjaan nelayan, penggunaan tenaga kerja dinyatakan oleh besarnya curahan kerja. Curahan tenaga kerja yang dipakai dalam besarnya tenaga kerja efektif yang dipakai (Masyhuri, 1999) Modal dan Biaya Produksi Modal (Capital) adalah barang yang diproduksi oleh sistem ekonomi yang di gunakan sebagai input untuk memproduksi barang dan jasa di masa depan. Definisi modal tersebut terdiri dari dua jenis modal. Modal terbagi menjadi dua jenis yaitu modal berwujud dan modal tak berwujud. Modal tersebut merupakan modal yang digunakan dalam perusahaan. Modal berwujud adalah modal yang dapat dirasakan langsung dan modal tak berwujud ditentukan oleh setiap individu (Case & Fair, 2007). Friedman memberikan definisi kekayaan meliputi segala sesuatu yang merupakan sumber pendapatan. Salah satu sumber pendapatan ini berasal dari diri manusia itu sendiri, yaitu keahlian (skill). Milton Friedman ternyata membagi kekayaan dengan lima kategori, yaitu uang, kas obligasi, saham, kekayaan yang berbentuk fisik, dan kekayaan yang berbentuk manusia atau keahlian (skill). Akumulasi modal terjadi apabila sebagian dari pendapatan ditabung dan di investasikan kembali dengan tujuan memperbesar output dan pendapatan dikemudian hari. Pengadaan pabrik baru, mesin-mesin, peralatan dan bahan baku meningkatkan persediaan modal secara fisik (yakni nilai riil atas seluruh barang

10 16 modal produktif secara fisik) dan hal ini jelas memungkinkan akan terjadinya peningkatan output di masa mendatang (Sukirno, 2004). Setiap produksi sub sektor perikanan dipengaruhi oleh faktor produksi modal kerja. Makin tinggi modal kerja per unit usaha yang digunakan maka diharapkan produksi ikan akan lebih baik, usaha tersebut dinamakan padat modal atau makin intensif. Sebagian dari modal yang dimiliki oleh nelayan digunakan sebagai biaya produksi atau biaya operasi yaitu penyediaan input produksi (sarana produksi), biaya operasi dan biaya-biaya lainnya dalam suatu usaha kegiatan nelayan. Biaya produksi atau biaya operasi nelayan biasanya diperoleh dari kelompok nelayan kaya ataupun pemiliki modal (toke), karena adanya hubungan pinjam meminjam uang sebagai modal kerja dimana pada musim panen, hasil tangkapan (produksi) ikan nelayan digunakan untuk membayar seluruh pinjaman utang, dan tingkat harga ikan biasanya ditentukan oleh pemilik modal (Sukirno, 2004). Manusia selalu memiliki aset (modal) yang dengan modal itu dia bisa mempertahankan hidup dengan baik. Bahkan orang yang paling miskin sekalipun selalu memiliki aset kehidupan atau sumber daya dimana dengan itu mereka bergantung. Usaha untuk membuat kehidupan yang lebih terjamin dan berkelanjutan haruslah dibangun diatas pemahaman terhadap aset-aset yang telah dimiliki dan sejauh mana mereka dalam menggunakan dan mengembangkan aset tersebut. Adapun modal tersebut adalah modal sumber daya alam, modal ekonomi, modal fisik dan modal sosial (Mukherjee, 2001) Modal ada dua macam, yaitu modal tetap dan modal bergerak. Modal tetap diterjemahkan menjadi biaya produksi melalui deprecition cost dan bunga modal.

11 17 Modal bergerak langsung menjadi biaya produksi dengan besarnya biaya itu sama dengan nilai modal yang bergerak. Total biaya diklasifikasikan menjadi dua yaitu biaya tetap (fixed cost) dan biaya tidak tetap (variabel cost). Biaya tetap (FC) adalah biaya yang relatif tetap jumlahnya dan terus dikeluarkan walaupun hasil tangkapan ikan (produksi) diperoleh banyak atau sedikit. Biaya variabel (VC) adalah biaya yang besar kecilnya dipengaruhi oleh hasil tangkapan ikan (produksi) yang diperoleh, contohnya biaya untuk tenaga kerja. Total biaya (TC) adalah jumlah dari biaya tetap (FC) dan biaya variabel (VC), maka TC = FC + VC (Manurung, 2006) Faktor Frekuensi Melaut Semakin banyak frekuensi melaut yang dilakukan oleh nelayan, maka jumlah hasil tangkapan kapal yang diperoleh juga lebih besar, dan hal ini akan mempengaruhi penerimaan perkapal yang selanjutnya akan berpengaruh terhadap pendapatan nelayan (Sari, 2005) 2.3 Analisi Regresi Regresi linear berganda adalah regresi linear dimana sebuah variabel terikat (variabel Y) dihubungkan dengan dua atau lebih variabel bebas (variabel X ). Uji statistik linear berganda digunakan untuk menguji signifikan atau tidaknya hubungan lebih dari dua variabel melalui koefisien regresinya. Uji statistik linear berganda dapat dibedakan menjadi uji serentak (uji F) dan uji individual (uji T) (Hasan, 2004)

12 Uji Asumsi Klasik Sebelum data digunakan dalam proses regresi (Uji Kesesuaian Model), maka data setiap variabel tersebut dilakukan Uji Asumsi Klasik meliputi Uji Normalitas, Multikolinieritas, Autokorelasi dan Heteroskedastisitas (Soekartawi, 1995). 1. Uji Normalitas Uji Normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Seperti diketahui, bahwa uji t dan F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Kalau asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil. Cara mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak dalam model regresi dengan Program SPSS sebagai berikut: a. Analisis Grafik Melihat Grafik Histogram yang membandingkan antara data observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal dan melihat normal probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal. Dengan kriteria uji sebagai berikut: Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola berdistribusi normal, menunjukkan bahwa model regresi memenuhi asumsi normalitas; jika data menyebar jauh dari garis diagonal atau tidak mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan pola distribusi normal, menunjukkan bahwa model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.

13 19 b. Uji Normalitas Kolgomorov-Smirnov Konsep dasar dari Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov adalah dengan membandingkan distribusi data (yang akan diuji normalitasnya) dengan distribusi normal baku. Kriteria uji sebagai berikut: Jika signifikansi > α : Ho diterima atau H1 ditolak. Jika signifikansi < α : Ho ditolak atau H1diterima. Dimana: Ho: data residual berdistribusi normal; H1: data residual tidak berdistribusi normal. 2. Uji Heteroskedastisitas Uji Heteroskedastisitas dilakukan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi, terjadi perbedaan varian residual dari suatu periode pengamatan kepengamatan yang lain. Jika varian residual dari suatu periode pengamatan kepengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas. Jika varian berbeda, maka disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah jika tidak terjadi heteroskedastisitas. 3. Uji Multikolinieritas Multikolinieritas adalah suatu keadaan dimana variabel-variabel bebas saling berkorelasi satu dengan lainnya. Persamaan regresi linier berganda yang baik adalah persamaan yang bebas dari adanya multikolinieritas antara variabel variabel bebasnya. Sebagai alat ukur yang sering digunakan untuk mengukur ada tidaknya variabel yang berkorelasi, maka digunakan alat uji statistik multikolinieritas (collinierity statistics) dengan menggunakan nilai Variance

14 20 Inflation Factor (VIF) dan nilai toleransi, dimana apabila nilai toleransi (tolerance) > 0,1 dan nilai VIF < 10 menunjukkan bahwa model regresi linier berganda terbebas dari masalah multikolinieritas Uji Kesesuaian (Test Goodness of Fit) Ketepatan fungsi regresi sampel dalam menaksir nilai aktual dapat diukur dari goodness of fit-nya. Secara statistik, ini dapat diukur dari nilai koefisien determinasi, nilai statistik F, dan nilai statistik t. Perhitungan statistik disebut signifikan secara statistik apabila nilai uji statistiknya berada dalam daerah kritis (daerah dimana Ho ditolak). Sebaliknya, disebut tidak signifikan bila nilai uji statistiknya berada dalam daerah dimana Ho diterima. Koefisien yang dihasilkan dapat dilihat pada output regresi berdasarkan data yang dianalisis untuk kemudian diinterpretasikan serta dilihat siginifikansi tiap-tiap variabel yang diteliti. 1. Koefisien Determinasi (R²) Koefisien determinasi (R²) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel terikat (dependent). Koefisien determinasi (R²) bertujuan untuk mengetahui kekuatan variabel variabel bebas (independent) menjelaskan variabel terikat (dependent). 2. Uji Hipotesis Secara Serempak (Uji F) Uji Serempak (Uji F) pada dasarnya menunjukkan apakah secara serempak semua variabel bebas (independent) yang dimasukkan dalam model berpengaruh nyata terhadap variabel terikat (dependent). Uji Serempak (Uji F) dimaksudkan untuk mengetahui signifikansi statistik koefisien regresi secara serempak. Untuk menguji hipotesis, yaitu analisis faktor-

15 21 faktor yang mempengaruhi pendapatan nelayan ikan tangkap, digunakan Uji F. dengan kriteria sebagai berikut: Jika F hitung < F tabel atau jika signifikansi F > α0,05 : Ho diterima atau H1 ditolak. Jika F hitung > F tabel atau jika signifikansi F < α0,05 : Ho ditolak atau H1 diterima. 3. Uji Hipotesis Secara Parsial (Uji t) Uji Parsial (Uji t) pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel bebas (independent) secara parsial dalam menerangkan variasi variabel terikat (dependent). Uji Parsial (Uji t) dimaksudkan untuk mengetahui signifikansi statistik koefisien regresi secara parsial. Untuk menguji hipotesis, yaitu analisis faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan nelayan ikan tangkap, digunakan uji t. Dengan kriteria uji sebagai berikut: Jika t hitung < t tabel atau jika signifikansi t > α: Ho diterima atau H1 ditolak. Jika t hitung > t tabel atau jika signifikansi t < α: Ho ditolak atau H1 diterima (Soekartawi, 2005). 2.4 Penelitian Terdahulu 1). Novida Jutanti (2008), Analisis Faktor Sosial Ekonomi Terhadap Produksi Ikan Tangkap di Medan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor faktor yang berpengaruh terhadap jumlah hasil tangkapan ikan di daerah penelitian, mengidentifikasi besar kapal dan jumlah trip menangkap ikan di laut, mengidentifikasi biaya produksi dan pendapatan bersih nelayan di daerah penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengalaman melaut dan modal

16 22 berpengaruh signifikan terhadap produksi ikan tangkap, sementara jumlah tenaga kerja tidak berpengaruh signifikan terhadap produksi ikan tangkap. Secara simultan (bersama sama) pengalaman melaut, modal, dan jumlah tenaga kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap produksi ikan tangkap. 2). Romelia Hutajulu (2013), Analisis Usaha Penangkapan Ikan di Tanjung Balai. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor faktor yang berpengaruh terhadap jumlah hasil tangkapan ikan di daerah penelitian, untuk menganalisis perbedaan biaya operasional dan pendapatan nelayan kapal kapasitas 3 5 GT dengan kapal kapasitas 6 10 GT di daerah penelitian. Data yang digunakan adalah data primer, yaitu data yang dieroleh dengancara wawancara langsung dengan nelayan di Kecamatan Teluk Nibung. Kota Tanjung balai dan data sekunder. Dalam menganalisi besarnya pengaruh variabel, digunakan model ekonometrika dengan meregresikan variabel variabel yang ada menggunakan metode kuadrat terkecil ( Ordinary Least Square). Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor yang berpengaruh nyata terhadap jumlah hasil tangkapan ikan di daerah penelitian adalah variabel kapasitas kapal, sedangkan variabel lama melaut dan tenaga kerja tidak berpengaruh nyata. 3). Rizki T. H (2016) dalam penelitiannya berjudul Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pendapatan Petani Kopi Sipirok. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana tingkat pendapatan usahatani dan faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan keluarga petani kopi serta nilai tambah (value added) yang diperoleh dalam pengolahan kopi biji menjadi kopi bubuk

17 23 di Kecamatan Sipirok.Data dianalisis dengan Analisis Regresi Linear Berganda (Multiple Linier Regression), selanjutnya menghitung pendapatan usahatani kopi dan analisis nilai tambah (value added) dengan menggunakan Metode Hayami pada penggolahan kopi bubuk. Hasil penelitian menunjukkan bahwa produktivitas lahan, harga jual kopi, biaya bibit berpengaruh terhadap pendapatan petani, tetapi pengalaman bertani dan tingkat pendidikan tidak berpengaruh terhadap pendapatan petani. 4). Esron Lubis (2014) hasil penelitiannya tentang Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pendapatan dan Persepsi Nelayan pada Program Peningkatan Pendapatan (Studi Kasus: Desa Bogak, Kecamatan Tanjung Tiram, Kabupaten Batu Bara). Modal berpengaruh positif dan signifikan terhadap pendapatan nelayan di Desa Bogak Kecamatan Tanjung Tiram Kabupaten Batu Bara. Pengalaman kerja, teknologi, harga jual berpengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap pendapatan nelayan. Program pemerintah yang ada di Desa Bogak untuk meningkatkan pendapatan nelayan adalah Program Pengembangan Usaha Mina Pedesaan Perikanan Tangkap (PUMP). Dari 15 sampel nelayan yang tidak mendapatkan program PUMP, 14 nelayan atau 93,33% memiliki persepsi negatif terhadap program PUMP. Sedangkan 15 nelayan yang mendapatkan program PUMP, 11 nelayan (73,33%) memiliki persepsi positif terhadap program PUMP, dan 4 nelayan (26,67%) memiliki persepsi negatif terhadap program PUMP. Secara keseluruhan, nelayan di Desa Bogak Kecamatan Tanjung Tiram memiliki persepsi negatif terhadap program PUMP.

18 24 5). Nomi Noviani Siregar (2013) dalam penelitiannya tentang Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pendapatan Nelayan di Pesisir Pantai Kecamatan Singkil Utara Kabupaten Aceh Singkil. Dari hasil uji beda rata-rata yang diperoleh, tidak ada perbedaan yang nyata dalam pendapatan, waktu melaut, hasil tangkapan, biaya produksi, penerimaan menurut ukuran mesin. Terdapat pengaruh signifikan secara serempak faktor hasil tangkapan ikan, harga ikan, biaya bahan bakar, biaya tenaga kerja, biaya penyusutan terhadap pendapatan nelayan. Secara parsial faktor jumlah tangkapan dan harga ikan berpengaruh nyata positif, biaya bahan bakar dan biaya tenaga kerja berpengaruh nyata negatif, sedangkan biaya penyusutan tidak berpengaruh nyata terhadap pendapatan. 6). Roy Asido Sianturi (2014) hasil penelitiannya tentang Analisis Faktor Faktor yang Mempengaruhi Pendapatan Serta Persepsi Nelayan Terhadap Program Peningkatan Pendapatan Nelayan Oleh Pemerintah (Studi Kasus: Kelurahan Bagan Deli Kecamatan Medan Belawan Kota Madya Medan). Modal kerja berpengaruh negatif dan signifikan terhadap peningkatan pendapatan nelayan, tenaga kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap pendapatan nelayan, sedangkan pengalaman dan harga jual berpengaruh positif tetapi tidak signifikan di Kelurahan Bagan Deli Kecamatan Medan Belawan Kota Madya Medan. Program pemerintah yang ada di Kelurahan Bagan Deli untuk meningkatkan pendapatan nelayan adalah Program Pengembangan Usaha Mina Pedesaan Perikanan Tangkap (PUMP). Dari 10 sampel nelayan yang tidak mendapatkan program PUMP,9 nelayan atau 90% memiliki persepsi negatif terhadap program PUMP. Sedangkan 10 sampel

19 25 nelayan yang mendapat program PUMP, 7 nelayan atau 70% memiliki persepsi positif terhadap program PUMP, dan 3 nelayan atau 30% memiliki persepsi negatif terhadap program PUMP. Secara keseluruhan, nelayan di Kelurahan Bagan Deli Kecamatan Medan Belawan, memiliki persepsi negatif terhadap program PUMP. 7). Jummaini (2008) dalam penelitiannya tentang Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Pendapatan Nelayan dan Petani Tambak di Kabupaten Aceh Utara. Hasil pengujian secara serempak untuk nelayan diperoleh F hitung sebesar 14,967 dengan p-value seesar 0,000 dengan demikian kesimpulan yang dapat diambil bahwa modal, pengalaman, tenaga kerja, dan lama melaut secara serempak berpengaruh signifikan terhadap pendapatan nelayan. Hasil pengujian secara parsial menjumpai variabel modal dan tenaga kerja yang signifikan mempengaruhi pendapatan nelayan, sedangkan variabel pengalaman dan lama melaut tidak signifikan secara statistik dalam mempengaruhi pendapatan nelayan. Koefisien masing-masing variabel pada model usaha nelayan mempunyai arah pengaruh yang positif terhadap pendapatan nelayan di Kabupaten Aceh Utara. Hasil pengujian secara serempak bahwa modal, pengalaman, tenaga kerja dan luas lahan tambak secara serempak berpengaruh signifikan terhadap pendapatan petani tambak. Hasil pengujian secara parsial menjumpai variabel modal dan pengalaman signifikan mempengaruhi pendapatan petani tambak, sedangkan variabel tenaga kerja dan luas lahan tambak tidak signifikan secara statistik dalam mempengaruhi pendapatan petani tambak. Koefisien variabel modal, pengalaman dan luas lahan tambak pada model usaha petani tambak

20 26 mempunyai arah pengaruh yang positif terhadap pendapatan petani tambak, sedangkan variabel tenaga kerja mempunyai arah pengaruh yang negatif terhadap pendapatan petani tambak di Kabupaten Aceh Utara. Dari hasil uji beda dapat disimpulkan bahwa walaupun ruang lingkup dan jenis pekerjaan yang berbeda, namun tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara pendapatan nelayan dan petani tambak di Kabupaten Aceh Utara. 8). Timoteus J. P. (2015) dalam penelitiannya yang berjudul Analisis Faktor Faktor yang Mempengaruhi Pendapatan Petani Padi Sawah. Faktor luas lahan, biaya produksi, dan harga gabah kering panen (GKP) mempengaruhi pendapatan petani padi sawah, program apa saja yang telah dilakukan oleh pemerintah dalam meningkatkan usahatani padi sawah, cara petani menghadapi masalah yang ada dalam meningkatkan pendapatan petani padi sawah. Metode analisis yang digunakan adalah Analisis Deskriptif dan Analisis Regresi Linier Berganda, dengan menggunakan SPSS 16. Jumlah sampel petani ialah 10 petani dengan luas lahan lebih dari 1 Ha dan 20 petani dengan luas lahan kurang dari 1 Ha. Hasil dari penelitian ialah faktor dari luas lahan, biaya produksi dan harga berpengaruh nyata terhadap pendapatan petani padi sawah. Produksi petani padi sawah di daerah penelitian rata rata 8 ton per Ha. 9). Amanda R. N. Y. (2014) dalam penelitiannya yang berjudul Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produksi dan Pendapatan Petani Jagung. Metode analisis yang digunakan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi produksi jagung di daerah penelitian adalah dengan menggunakan Fungsi Produksi Model Coob-Douglass dan metode yang

21 27 digunakan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan petani jagung di daerah penelitian adalah Fungsi Pendapatan Persamaan Regresi Linier Berganda (Multiple Linier Regression). Hasil penelitian menunjukkan bahwa: secara serempak, variabel luas lahan, jenis bibit, jumlah pestisida, jumlah pupuk, dan tenaga kerja berpengaruh signifikan terhadap produksi jagung di daerah penelitian, namun secara parsial variabel jenis bibit, jumlah pestisida, dan tenaga kerja berpengaruh signifikan terhadap produksi jagung, sedangkan variabel luas lahan dan jumlah pupuk tidak berpengaruh signifikan terhadap produksi jagung di daerah penelitian; Secara serempak variabel harga jual jagung, biaya lahan, biaya bibit, biaya pestisida, biaya pupuk, upah tenaga kerja, dan biaya alsintan berpengaruh signifikan terhadap pendapatan petani jagung di daerah penelitian. Secara parsial, variabel harga jual jagung, biaya lahan, biaya bibit, biaya pupuk, upah tenaga kerja, dan biaya alsintan berpengaruh signifikan terhadap pendapatan petani jagung, sedangkan variabel biaya pestisida tidak berpengaruh signifikan terhadap pendapatan petani jagung di daerah penelitian. 10). Friska Juliana Simbolon (2011) Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi pengeluaran pangan rumah tangga miskin di Kecamatan Medan Tuntungan. Dari hasil penelitian, diperoleh bahwa rumah tangga miskin yang ada di Kecamatan Medan Tuntungan termasuk rumah tangga rawan pangan karena sebanyak 77,5% sampel rumah tangga miskin memiliki besar pangsa atau persentase pengeluaran pangan yang tinggi.

22 Kerangka Pemikiran Desa Pekan Tanjung Beringin merupakan salah satu sentra penghasil ikan tangkap terbesar di Kecamatan Tanjung Beringin, dimana mayoritas masyarakatnya bermata pencaharian sebagai nelayan. Namun, dikenal sebagai salah satu sentra penghasil ikan tangkap belum tentu menjamin kesejahteraan nelayan di Desa Pekan Tanjung Beringin. Kesejahteraan nelayan yang dirasakan masih kurang, akhirnya berimbas kepada frekuensi melaut nelayan. Pendapatan nelayan merupakan indikator kesejahteraan masyarakat. Semakin tinggi pendapatan nelayan maka kehidupan masyarakat juga semakin sejahtera. Pendapatan nelayan ditentukan oleh beberapa hal seperti frekuensi melaut dan harga jual ikan. Pendapatan nelayan akan meningkat apabila pasar dapat memberikan harga yang tinggi kepada nelayan, namun akan menurun apabila pasar memberikan harga yang rendah, untuk meningkatkan kesejahteraan diperlukan peningkatan produktivitas sehingga produksi meningkat sekaligus dapat meningkatkan pendapatan nelayan. Faktor yang diduga berpengaruh terhadap jumlah hasil tangkapan adalah pendidikan, modal, frekuensi melaut, pengalaman melaut dan tenaga kerja. Jumlah hasil tangkapan ikan dan harga jual akan mempengaruhi penerimaan usaha. Nilai penerimaan usaha adalah perkalian jumlah hasil tangkapan dengan harga ikan.

23 29 Secara sistematis kerangka pemikiran dapat dilihat pada gambar berikut: Nelayan Usaha Ikan Tangkap Faktor Sosial : 1) Pendidikan 2) Pengalaman Melaut Faktor Ekonomi : 1) Jumlah Tenaga Kerja 2) Modal 3) Frekuensi Melaut Hasil Tangkapan Pendapatan Nelayan Keterangan: : Ada hubungan Gambar 1. Skema Kerangka Pemikiran

24 Hipotesis Penelitian 1). Ada pengaruh pendidikan secara parsial dan serempak terhadap pendapatan nelayan ikan tangkap di daerah penelitian. 2) Ada pengaruh pengalaman melaut secara parsial dan serempak terhadap pendapatan nelayan ikan tangkap di daerah penelitian. 3) Ada pengaruh jumlah tenaga kerja secara parsial dan serempak terhadap pendapatan nelayan ikan tangkap di daerah penelitian. 4) Ada pengaruh modal secara parsial dan serempak terhadap pendapatan nelayan ikan tangkap di daerah penelitian. 5) Ada pengaruh frekuensi melaut secara parsial dan serempak terhadap pendapatan nelayan ikan tangkap di daerah penelitian.

II. TINJAUAN PUSTAKA. mengubah berbagai faktor produksi menjadi barang dan jasa. Berdasarkan

II. TINJAUAN PUSTAKA. mengubah berbagai faktor produksi menjadi barang dan jasa. Berdasarkan II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Produksi Menurut Rahardja (2006) dalam aktivitas produksinya, produsen mengubah berbagai faktor produksi menjadi barang dan jasa. Berdasarkan hubungannya dengan tingkat produksi,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Tempat penelitian ini berlokasi di Desa Sungai Ular Kecamatan Secanggang

BAB III METODE PENELITIAN. Tempat penelitian ini berlokasi di Desa Sungai Ular Kecamatan Secanggang BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Tempat penelitian ini berlokasi di Desa Sungai Ular Kecamatan Secanggang Kabupaten Langkat. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja

Lebih terperinci

BAB IV. METODE PENELITIAN

BAB IV. METODE PENELITIAN BAB IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Gapoktan Tani Bersama Desa Situ Udik Kecamatan Cibungbulang Kabupaten Bogor. Pemilihan lokasi dilakukan dengan cara

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, DAN KERANGKA PEMIKIRAN. Perikanan adalah kegiatan manusia yang berhubungan dengan pengelolaan dan

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, DAN KERANGKA PEMIKIRAN. Perikanan adalah kegiatan manusia yang berhubungan dengan pengelolaan dan TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, DAN KERANGKA PEMIKIRAN Tinjauan Pustaka Perikanan adalah kegiatan manusia yang berhubungan dengan pengelolaan dan pemanfaatan sumberdaya hayati perairan. Sumberdaya hayati

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil Setelah melalui beberapa tahap kegiatan penelitian, dalam bab IV ini diuraikan analisis hasil penelitian dan pembahasan hasil penelitian. Analisis

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Pengaruh Rasio Profitabilitas, Rasio Solvabilitas Dan Rasio Likuiditas Terhadap

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Pengaruh Rasio Profitabilitas, Rasio Solvabilitas Dan Rasio Likuiditas Terhadap BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Pengaruh Rasio Profitabilitas, Rasio Solvabilitas Dan Rasio Likuiditas Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Perdagangan, Jasa Dan Investasi Di Daftar Efek Syariah

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Lawe Sigala-gala, Kecamatan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Lawe Sigala-gala, Kecamatan 37 III. METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan waktu penelitian Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Lawe Sigala-gala, Kecamatan Semadam dan Kecamatan Lawe Sumur Kabupaten Aceh Tenggara Propinsi Aceh Dimana

Lebih terperinci

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek penelitian yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah biaya dana

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek penelitian yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah biaya dana BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Obyek penelitian yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah biaya dana pihak ketiga dan suku bunga SBI yang ditentukan oleh Bank Indonesia serta

Lebih terperinci

IV. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan di Pulau Untung Jawa Kabupaten

IV. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan di Pulau Untung Jawa Kabupaten IV. METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ini akan dilaksanakan di Pulau Untung Jawa Kabupaten Kepulauan Seribu, Provinsi DKI Jakarta. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja (purposive

Lebih terperinci

PENGARUH FAKTOR-FAKTOR SOSIAL TERHADAP CURAHAN WAKTU KERJA KELOMPOK WANITA TANI PADI DI DESA BANJARAN KECAMATAN BANGSRI KABUPATEN JEPARA

PENGARUH FAKTOR-FAKTOR SOSIAL TERHADAP CURAHAN WAKTU KERJA KELOMPOK WANITA TANI PADI DI DESA BANJARAN KECAMATAN BANGSRI KABUPATEN JEPARA PENGARUH FAKTOR-FAKTOR SOSIAL TERHADAP CURAHAN WAKTU KERJA KELOMPOK WANITA TANI PADI DI DESA BANJARAN KECAMATAN BANGSRI KABUPATEN JEPARA Rosalina Berliani, Dyah Mardiningsih, Siwi Gayatri Program Studi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Lebih dari dua per tiga permukaan bumi tertutup oleh samudera. Ekosistem

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Lebih dari dua per tiga permukaan bumi tertutup oleh samudera. Ekosistem BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Potensi Sumberdaya Maritim Indonesia Lebih dari dua per tiga permukaan bumi tertutup oleh samudera. Ekosistem perairan ini merupakan seumber dari berbagai macam produk dan

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN SERTA PERSEPSI NELAYAN TERHADAP PROGRAM PENINGKATAN PENDAPATAN NELAYAN OLEH PEMERINTAH

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN SERTA PERSEPSI NELAYAN TERHADAP PROGRAM PENINGKATAN PENDAPATAN NELAYAN OLEH PEMERINTAH ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN SERTA PERSEPSI NELAYAN TERHADAP PROGRAM PENINGKATAN PENDAPATAN NELAYAN OLEH PEMERINTAH ( Studi Kasus : Kelurahan Bagan Deli, Kec.Medan Belawan, Kota

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif. Penelitian kuantitatif merupakan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif. Penelitian kuantitatif merupakan BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek/Subyek Penelitian Jenis penelitian ini adalah kuantitatif. Penelitian kuantitatif merupakan analisis yang berupa angka-angka sehingga dapat diukur dan dihitung dengan

Lebih terperinci

PENGARUH KEMITRAAN TERHADAP PENDAPATAN PETANI PADI SEHAT

PENGARUH KEMITRAAN TERHADAP PENDAPATAN PETANI PADI SEHAT VIII PENGARUH KEMITRAAN TERHADAP PENDAPATAN PETANI PADI SEHAT 8.1. Penerimaan Usahatani Padi Sehat Produktivitas rata-rata gabah padi sehat petani responden sebesar 6,2 ton/ha. Produktivitas rata-rata

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 27 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini yang menjadi penelitian adalah seluruh perusahaan LQ 45 yang listing di BEI pada tahun 2010-2014, dimana perusahaan tersebut

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian merupakan cara peneliti yang digunakan dalam mendapatkan data untuk

III. METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian merupakan cara peneliti yang digunakan dalam mendapatkan data untuk III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian merupakan cara peneliti yang digunakan dalam mendapatkan data untuk mencapai tujuan tertentu. Menurut Sugiyono (2013:24) metode penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret 2013 sampai dengan Juni 2013 di Kecamatan Pasekan Kabupaten Indramayu (Lampiran 1), Pemilihan lokasi penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti menguji pengaruh return on asset (ROA), leverage, ukuran perusahaan dan

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti menguji pengaruh return on asset (ROA), leverage, ukuran perusahaan dan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian asosiatif, yaitu penelitian yang didesain untuk untuk mengukur hubungan antara variabel riset, atau menganalisis pengaruh

Lebih terperinci

Daerah Jawa Barat, serta instansi-instansi lain yang terkait.

Daerah Jawa Barat, serta instansi-instansi lain yang terkait. IV. METODE PENELITIAN 4.1 Waktu dan Lokasi Penelitian Pengambilan data sekunder untuk keperluan penelitian ini dilaksanakan pada awal bulan juli hingga bulan agustus 2011 selama dua bulan. Lokasi penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. berbentuk time series selama periode waktu di Sumatera Barat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. berbentuk time series selama periode waktu di Sumatera Barat BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Sumber Data Metode penelitian dilakukan dengan mengumpulkan data sekunder yang berbentuk time series selama periode waktu 2005-2015 di Sumatera Barat yang diperoleh dari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. merupakan data time series dengan periode waktu selama 21 tahun yaitu 1995-

BAB III METODE PENELITIAN. merupakan data time series dengan periode waktu selama 21 tahun yaitu 1995- BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang merupakan data time series dengan periode waktu selama 21 tahun yaitu 1995-2015.

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 24 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Penelitian ini didesain dengan menggunakan metode eksperimen. Metode eksperimen dimaksudkan untuk menjelaskan hubungan sebab akibat antara satu variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. independensi dari dua variabel atau lebih (Sekaran dan Bougie, 2010).

BAB III METODE PENELITIAN. independensi dari dua variabel atau lebih (Sekaran dan Bougie, 2010). BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian yang digunakan untuk pengujian hipotesis. Pengujian hipotesis dilakukan untuk menjelaskan sifat dari hubungan tertentu,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi dari penelitian ini adalah CV.Nusaena Konveksi yang beralamat di

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi dari penelitian ini adalah CV.Nusaena Konveksi yang beralamat di BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Lokasi dan waktu penelitian Lokasi dari penelitian ini adalah CV.Nusaena Konveksi yang beralamat di Jalan Pembangunan Gg. Samoa No. 12 Rumbai - Pekanbaru. Penelitian ini di

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Gambaran Umum Dana Pensiun Karyawan Pupuk Kujang

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Gambaran Umum Dana Pensiun Karyawan Pupuk Kujang BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum Dana Pensiun Karyawan Pupuk Kujang Dana Pensiun Karyawan Pupuk Kujang (DPPK) awalnya bernama Yayasan Dana Pensiun Kujang yang didirikan pada tahun 1978 dengan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. 4.1 Karakteristik Pembudidaya dan Keragaan Kegiatan Budidaya Ikan di KJA Jatiluhur

BAB IV HASIL PENELITIAN. 4.1 Karakteristik Pembudidaya dan Keragaan Kegiatan Budidaya Ikan di KJA Jatiluhur BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Karakteristik Pembudidaya dan Keragaan Kegiatan Budidaya Ikan di KJA Jatiluhur Karakteristik pembudidaya ikan KJA di Jatiluhur dilihat dari umur, pengalaman dan pendidikan.

Lebih terperinci

Contoh Simulasi Analisis Regresi Berganda dengan SPSS

Contoh Simulasi Analisis Regresi Berganda dengan SPSS Contoh Simulasi Analisis Regresi Berganda dengan SPSS A. Deskripsi Objek Penelitian Penelitian menggunakan periode 2007 sampai dengan 2009 sehingga perusahaan yang digunakan adalah perusahaan perbankan

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHANSAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHANSAN BAB V HASIL DAN PEMBAHANSAN A. Hasil Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode OLS atau uji analsis regresi berganda, pada pengujian ini digunakan dua pengujian yaitu uji asumsi

Lebih terperinci

VII. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBIAYAAN AGRIBISNIS PADA KOPERASI BAYTUL IKHTIAR

VII. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBIAYAAN AGRIBISNIS PADA KOPERASI BAYTUL IKHTIAR VII. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBIAYAAN AGRIBISNIS PADA KOPERASI BAYTUL IKHTIAR 7.1. Karakteristik Umum Responden Responden penelitian ini adalah anggota Koperasi Baytul Ikhtiar yang sedang memperoleh

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Bagian ini menjelaskan mengenai jenis dan sumber data, penentuan jumlah sampel serta alasan menggunakan sampel tersebut, metode pengumpulan data yang dilakukan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dalam bentuk skala numerik (Kuncoro, 2005:124) dan merupakan data sekunder

BAB III METODE PENELITIAN. dalam bentuk skala numerik (Kuncoro, 2005:124) dan merupakan data sekunder BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan adalah data kuantitatif yaitu data yang diukur dalam bentuk skala numerik (Kuncoro, 2005:124) dan merupakan data sekunder yaitu

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif. Statistik deskriptif adalah ilmu statistik yang mempelajari cara-cara pengumpulan, penyusunan dan penyajian data suatu penilaian. Tujuannya adalah

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Obyek dari penelitian yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah besarnya

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Obyek dari penelitian yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah besarnya BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Obyek dari penelitian yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah besarnya yield to maturity (YTM) dari obligasi negara seri fixed rate tenor 10 tahun

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN IV.1 Analisis Deskriptif IV.1.1 Gambaran Mengenai Return Saham Tabel IV.1 Descriptive Statistics N Range Minimum Maximum Mean Std. Deviation Return Saham 45 2.09-0.40

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan November 2013 sampai Maret 2014

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan November 2013 sampai Maret 2014 43 BAB III METODE PENELITIAN III.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan November 2013 sampai Maret 2014 dengan objek penelitian PT. Indosat Tbk yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN. dengan pendapat Sugiyono (2010:13) mengenai pengertian objek penelitian

BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN. dengan pendapat Sugiyono (2010:13) mengenai pengertian objek penelitian BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Objek penelitian merupakan sasaran untuk mendapatkan suatu data, sesuai dengan pendapat Sugiyono (2010:13) mengenai pengertian objek penelitian

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dijelaskan hal yang berhubungan dengan analisis data yang berhasil dikumpulkan, hasil pengolahan data dan pembahasan dari hasil pengolahan data yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. metode analisis data serta pengujian hipotesis.

BAB III METODE PENELITIAN. metode analisis data serta pengujian hipotesis. BAB III METODE PENELITIAN Pada bab 3 ini akan dijelaskan mengenai metode penelitian yang meliputi populasi dan sampel penelitian, data dan sumber data, variabel operasional, metode analisis data serta

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder tahunan Data sekunder

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder tahunan Data sekunder III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Penelitian ini menggunakan data sekunder tahunan 2000-2011. Data sekunder tersebut bersumber dari Lampung dalam Angka (BPS), Badan Penanaman Modal Daerah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Nelayan Nelayan adalah orang yang hidup dari mata pencaharian hasil laut. Di Indonesia para nelayan biasanya bermukim di daerah pinggir pantai atau pesisir laut. Komunitas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, DAN KERANGKA PEMIKIRAN BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1. Tinjauan Pustaka 2.1.1. Usaha Penangkapan Ikan Dalam buku Statistik Perikanan Tangkap yang dikeluarkan oleh Dinas Perikanan dan Kelautan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Jadwal penelitian dilaksanakan sejak tanggal 14 April 2012 sampai dengan batas penulisan skripsi yang telah ditentukan. Penelitian dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. logika matematika dan membuat generalisasi atas rata-rata.

BAB III METODE PENELITIAN. logika matematika dan membuat generalisasi atas rata-rata. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian 1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah suatu penelitian yang didasari oleh falsafah

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. penelitian ini meliputi jumlah sampel (N), nilai minimum, nilai maksimum,

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. penelitian ini meliputi jumlah sampel (N), nilai minimum, nilai maksimum, 44 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Berdasarkan hasil analisis statistik deskriptif, maka pada Tabel 4.1 berikut ini akan ditampilkan karakteristik sample yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan metode purposive sampling, dengan adanya beberapa kriteria dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan metode purposive sampling, dengan adanya beberapa kriteria dalam BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan perusahaan di Indonesia yang telah terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia. Pemilihan sampel dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Statistik Deskriptif. Statistik Deskriptif menjelaskan karakteristik masing-masing variabel yang terdapat dalam penelitian, baik variabel dependen maupun variabel independent

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Permintaan Beras di Kabupaten Kudus. Faktor-Faktor Permintaan Beras. Analisis Permintaan Beras

BAB III METODE PENELITIAN. Permintaan Beras di Kabupaten Kudus. Faktor-Faktor Permintaan Beras. Analisis Permintaan Beras 19 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Permintaan Beras di Kabupaten Kudus Faktor-Faktor Permintaan Beras Harga barang itu sendiri Harga barang lain Jumlah penduduk Pendapatan penduduk Selera

Lebih terperinci

BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. Tojo Una-Una, Provinsi Sulawesi Tengah tujuan dari penelitian ini yaitu untuk

BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. Tojo Una-Una, Provinsi Sulawesi Tengah tujuan dari penelitian ini yaitu untuk BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS A. Tinjauan Penelitin Terdahulu Asih, dkk. (2008) yang berjudul Dampak Kredit Terhadap Usaha Perikanan Dan Ekonomi Rumah Tangga Nelayan Tradisional Di Kabupaten Tojo

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengujian hipotesis (hyphotesis testing

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengujian hipotesis (hyphotesis testing BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Model Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian pengujian hipotesis (hyphotesis testing study) yang bertujuan untuk menguji hipotesis yang diajukan oleh peneliti mengenai

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. jenis data yang berbentuk angka (metric) yang terdiri dari:

BAB 3 METODE PENELITIAN. jenis data yang berbentuk angka (metric) yang terdiri dari: BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif, yaitu jenis data yang berbentuk angka (metric) yang terdiri dari: 1. Data laporan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 39 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Hasil Penelitian Statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang telah dikumpulkan dalam penelitian ini. Berikut hasil

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Analisis yang dilakukan dalam peneltian ini terdiri dari regresi berganda dan perhitungan nilai ekonomi. Uji regresi berganda bertujuan untuk mengetahui biaya perjalanan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kerja sama usaha ternak ayam broiler

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kerja sama usaha ternak ayam broiler 18 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Kerangka Pemikiran Kerja sama usaha ternak ayam broiler Perternak sebagai plasma Perusahaan sebagai inti Kecamatan Gunung Pati Menyediakan: Lahan, kandang, tenaga kerja,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh bank umum syariah di Indonesia dan Malaysia. Unit analisis yang digunakan adalah annual report bank umum syariah.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Bursa Efek Indonesia (BEI). S edangkan waktu yang digunakan dalam melakukan

BAB III METODE PENELITIAN. Bursa Efek Indonesia (BEI). S edangkan waktu yang digunakan dalam melakukan 48 BAB III METODE PENELITIAN III.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada perusahaan PT Unilever Tbk yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). S edangkan waktu yang digunakan dalam

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. untuk pengumpulan data dan informasi bulan Januari 2014.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. untuk pengumpulan data dan informasi bulan Januari 2014. 85 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Dalam rangka memperoleh data dan informasi, maka lokasi penelitian ini dilakukan pada Pojok Bursa Universitas Mercubuana yang berlokasi di

Lebih terperinci

VI. ANALISIS EFISIENSI FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI PADI

VI. ANALISIS EFISIENSI FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI PADI VI. ANALISIS EFISIENSI FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI PADI 6.1 Analisis Fungsi Produksi Hubungan antara faktor-faktor yang mempengaruhi produksi dapat dijelaskan ke dalam fungsi produksi. Kondisi di lapangan menunjukkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang diteliti adalah Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Tamansari

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang diteliti adalah Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Tamansari BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum dan Objek Penelitian 1. Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan september 2011 lokasi penelitian yang diteliti adalah Kantor Pelayanan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan terhadap perusahaan manufaktur sektor

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan terhadap perusahaan manufaktur sektor BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan terhadap perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi dan sektor aneka industri yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN HASIL PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN HASIL PEMBAHASAN BAB IV ANALISA DAN HASIL PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Dalam analisis statistik obyek penelitian pada sub bab ini, peneliti akan menjabarkan hasil perhitungan nilai minimum, nilai maksimum, ratarata

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil Penelitian 1. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian seperti jumlah data, rata-rata, nilai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sebagai salah satu input faktor produksi yang memiliki peran penting. Permintaan

BAB III METODE PENELITIAN. sebagai salah satu input faktor produksi yang memiliki peran penting. Permintaan 17 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Petani dalam melakukan kegiatan usahatani membutuhkan benih padi sebagai salah satu input faktor produksi yang memiliki peran penting. Permintaan terhadap

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 35 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Agustus 2014 dan mengambil data yang berasal dari situs resmi Badan Pusat Statistik, Bank Indonesia,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. analisis statistik yang menggunakan persamaan regresi berganda. Analisis data

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. analisis statistik yang menggunakan persamaan regresi berganda. Analisis data BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil 1. Statistik Deskriptif Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis statistik yang menggunakan persamaan regresi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini merupakan studi kasus yang dilakukan di Desa Manyarejo Kecamatan Manyar Kabupaten Gresik. Pemilihan lokasi didasarkan atas wilayah Kecamatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Waktu penelitian yang akan digunakan oleh peneliti dalam melakukan penelitian ini sekitar 3 bulan tercatat dimulai dari bulan maret 2015 hingga

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Data kuantitatif adalah data yang diukur dalam suatu skala numerik atau

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Data kuantitatif adalah data yang diukur dalam suatu skala numerik atau BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif. Data kuantitatif adalah data yang diukur dalam suatu skala numerik atau angka

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Dalam penelitian ini, penulis melakukan penelitian di PT. Bangunperkasa Adhitamasentra yang berlokasi di Gedung Graha GRC board lantai 3, Jalan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Hasil Penelitian Penelitian ini dilakukan pada perusahaan yang telah go public dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2013. Pengolahan data dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Provinsi Sumatera Utara, khususnya dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Provinsi Sumatera Utara, khususnya dalam 21 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Provinsi Sumatera Utara, khususnya dalam ruang lingkup sektor pertanian. Waktu penelitian untuk mengumpulkan data

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. berhubungan dengan penelitian. Dalam penelitian ini terdapat enam variabel

III. METODOLOGI PENELITIAN. berhubungan dengan penelitian. Dalam penelitian ini terdapat enam variabel 37 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Batasan Operasional Konsep dan batasan operasional merupakan pengertian dan petunjuk mengenai variabel yang akan diteliti untuk memperoleh dan menganalisis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. populasi disebut parameter populasi dan ukuran-ukuran pada sampel disebut. sampel merupakan bagian dari populasi.

BAB III METODE PENELITIAN. populasi disebut parameter populasi dan ukuran-ukuran pada sampel disebut. sampel merupakan bagian dari populasi. 36 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Menurut Atmaja (2009 ) Populasi berarti kumpulan objek yang akan diteliti sedangkan sampel merupakan bagian dari populasi. Ukuran pada populasi disebut

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. berbatasan dengan Laut Jawa, Selatan dengan Samudra Indonesia, Timur dengan

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. berbatasan dengan Laut Jawa, Selatan dengan Samudra Indonesia, Timur dengan BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Sampel Provinsi Jawa Timur mempunyai 229 pulau dengan luas wilayah daratan sebesar 47.130,15 Km2 dan lautan seluas 110.764,28 Km2. Wilayah ini membentang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN III.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan November 2013 dengan objek penelitian PT. Indo Kordsa Tbk yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia atau pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dari situs resmi Bursa Efek Indonesia (BEI) yaitu Unit. tercatat di BEI pada tahun

BAB III METODE PENELITIAN. dari situs resmi Bursa Efek Indonesia (BEI) yaitu  Unit. tercatat di BEI pada tahun BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Tempat penelitian ini dilakukan di Jakarta dengan mengunduh data dari situs resmi Bursa Efek Indonesia (BEI) yaitu www.idx.co.id. Unit dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB IV. Tabel 4.1. dan Pendapatan Bagi Hasil. Descriptive Statistics. Pembiayaan_Mudharabah E6 4.59E E E9

BAB IV. Tabel 4.1. dan Pendapatan Bagi Hasil. Descriptive Statistics. Pembiayaan_Mudharabah E6 4.59E E E9 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil 1. Uji Statistik Deskriptif Statistika deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang sudah dikumpulkan dalam penelitian ini. Berikut

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menjadi sampel dalam penelitian mengenai pengaruh harga, kualitas produk, citra merek

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menjadi sampel dalam penelitian mengenai pengaruh harga, kualitas produk, citra merek BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Objek Penelitian Deskripsi responden disini akan menganalisa identitas para konsumen yang menjadi sampel dalam penelitian mengenai

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMA KASIH DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR GRAFIK DAFTAR TABEL DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN

KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMA KASIH DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR GRAFIK DAFTAR TABEL DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN DAFTAR ISI ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii UCAPAN TERIMA KASIH... iii DAFTAR ISI... v DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR GRAFIK... ix DAFTAR TABEL... x DAFTAR LAMPIRAN... xi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. tahun terakhir yaitu tahun 2001 sampai dengan tahun Data yang. diambil adalah data tahun 2001 sampai 2015.

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. tahun terakhir yaitu tahun 2001 sampai dengan tahun Data yang. diambil adalah data tahun 2001 sampai 2015. BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskriptif Sampel dan Data Penelitian ini menggunakan 30 data, sampel yang diamati selama 15 tahun terakhir yaitu tahun 2001 sampai dengan tahun 2015. Data yang diambil

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Populasi dalam penelitian ini adalah Perbankan Syariah yang ada di

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Populasi dalam penelitian ini adalah Perbankan Syariah yang ada di BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah Perbankan Syariah yang ada di Indonesia. Sampel adalah wakil dari populasi yang diteliti. Dalam

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Faktor yang Memengaruhi Tabungan Rumah Tangga

V. HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Faktor yang Memengaruhi Tabungan Rumah Tangga 53 V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Analisis Faktor yang Memengaruhi Tabungan Rumah Tangga Analisis ini dilakukan dengan memasukkan variabel-variabel independen yang diduga memengaruhi variabel dependen (tabungan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan landasan yang digunakan dalam menyusun dan melaksanakan suatu penelitian. Manfaat adanya metode penelitian menurut Usman (2013) adalah untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Syariah Mandiri dan Bank

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Syariah Mandiri dan Bank BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Syariah Mandiri dan Bank Indonesia. Sampel adalah wakil dari populasi yang diteliti. Dalam

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian mengenai analisis pendapatan usahatani dan faktor-faktor yang mempengaruhi produksi cabai merah keriting ini dilakukan di Desa Citapen, Kecamatan Ciawi,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Objek penelitian merupakan sumber diperolehnya data dari penelitian yang dilakukan. Objek dalam penelitian ini yaitu nilai tukar rupiah atas dollar Amerika

Lebih terperinci

PENGARUH SUMBER DAYA MANUSIA (SDM) PETANI TERHADAP PENDAPATAN PETANI PADI SAWAH

PENGARUH SUMBER DAYA MANUSIA (SDM) PETANI TERHADAP PENDAPATAN PETANI PADI SAWAH PENGARUH SUMBER DAYA MANUSIA (SDM) PETANI TERHADAP PENDAPATAN PETANI PADI SAWAH (Studi Kasus : Desa Pematang Setrak, Kec Teluk Mengkudu, Kab Serdang Bedagai) Alfan Bachtar Harahap ¹) Rahmanta Ginting ²)

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN Tinjauan Pustaka Perikanan adalah kegiatan ekonomi dalam bidang penangkapan atau budidaya ikan atau binatang air lainnya serta

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif dilakukan untuk mengetahui gambaran nilai variabel - variabel yang menjadi sampel. Adapun hasil perhitungan statistik deskriptif

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data time series tahunan Data

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data time series tahunan Data 40 III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Penelitian ini menggunakan data time series tahunan 2002-2012. Data sekunder tersebut bersumber dari Badan Pusat Statistik (BPS) Lampung. Adapun data

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono 2012). Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono 2012). Penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Definisi dan Pengukuran Variable Penelitian Variabel penelitian merupakan suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. September 2016 sampai dengan Februari pendukung yang dibutuhkan dalam melakukan penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN. September 2016 sampai dengan Februari pendukung yang dibutuhkan dalam melakukan penelitian. BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Waktu penelitian ini berlangsung selama kurang lebih 6 bulan, mulai September 2016 sampai dengan Februari 2017. Tempat penelitian di lakukan di

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL ANALISA DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Penelitian ini menggunakan analisa regresi yang tujuannya adalah untuk meramalkan suatu nilai variabel dependen dengan adanya perubahan dari

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. meliputi analisis kuantitatif yang berupa analisis regresi berganda serta

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. meliputi analisis kuantitatif yang berupa analisis regresi berganda serta BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek penelitian Bagian ini berisi tentang hasil penelitian dan pembahasan yang meliputi analisis kuantitatif yang berupa analisis regresi berganda serta dilakukan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Jenis data yang yang digunakan adalah jenis data sekunder, dimana data sekunder adalah data primer yang sudah diolah lebih lanjut dan dipublikasikan dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. merupakan penelitian kualiitatif yang merujuk pada data deskriptif ( deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN. merupakan penelitian kualiitatif yang merujuk pada data deskriptif ( deskriptif BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Dari segi data yang dikumpulkan, diolah dan dianalisis, penelitian ini merupakan penelitian kualiitatif yang merujuk pada data deskriptif ( deskriptif

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN HASIL PENELITIAN. Penggunaan analisis statistik deskriptif untuk memberikan gambaran data yang akan

BAB 4 ANALISIS DAN HASIL PENELITIAN. Penggunaan analisis statistik deskriptif untuk memberikan gambaran data yang akan BAB 4 ANALISIS DAN HASIL PENELITIAN 1.1 Analisis Hasil Penelitian 1.1.1 Analisis Deskriptif Statistik Penggunaan analisis statistik deskriptif untuk memberikan gambaran data yang akan dijadikan sampel

Lebih terperinci

mempunyai nilai ekstrim telah dikeluarkan sehingga data diharapkan

mempunyai nilai ekstrim telah dikeluarkan sehingga data diharapkan 47 mempunyai nilai ekstrim telah dikeluarkan sehingga data diharapkan mendekati normal. Tabel 4.2 Deskripsi Statistik PT. Indofood Sukses Makmur Periode Pengamatan 2003-2008 Mean Std. Deviation N RETURN.007258.1045229

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. laba/rugi Perusahaan makanan yang terdaftar di BEI (PT. Indofood Sukses

BAB III METODE PENELITIAN. laba/rugi Perusahaan makanan yang terdaftar di BEI (PT. Indofood Sukses BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Adapun yang menjadi objek pada penelitian ini adalah neraca dan laporan laba/rugi Perusahaan makanan yang terdaftar di BEI (PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Perusahaan emiten manufaktur sektor (Consumer Goods Industry) yang

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Perusahaan emiten manufaktur sektor (Consumer Goods Industry) yang BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian Perusahaan emiten manufaktur sektor (Consumer Goods Industry) yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia memiliki beberapa perusahaan, dan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menganalisis data, penulis menggunakan alat bantu komputer seperti paket

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menganalisis data, penulis menggunakan alat bantu komputer seperti paket 49 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian yang dilakukan penulis adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode regresi linier berganda sebagai alat analisis data. Dalam

Lebih terperinci