Laporan Akhir Kegiatan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Laporan Akhir Kegiatan"

Transkripsi

1 Laporan Akhir Kegiatan Fasilitasi Peningkatan Kapasitas Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (BPPD) Dalam Penguatan Sistem Inovasi Daerah (SIDa) Provinsi Tahun 2016 Direktorat Lembaga Penelitian dan Pengembangan Direktorat Jenderal Kelembagaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi 102

2 KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah memberikan kekuatan pada kita, sehingga Laporan Akhir Pelaksanaan Kegiatan Peningkatan Kapasitas Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (BPPD) Provinsi Tahun 2016 ini dapat diselesaikan. Menindaklanjuti Peraturan Bersama Menteri Negara Riset dan Teknologi dan Menteri Dalam Negeri Nomor 03 Tahun 2012 dan Nomor 36 Tahun 2012 tentang Penguatan Sistem Inovasi Daerah (SIDa), Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek) melalui Asisten Deputi Pengembangan Kelembagaan, Deputi Kelembagaan Iptek, bekerja sama dengan Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Dalam Negeri (BPP Kemendagri), sesuai dengan Pasal 16 ayat (2) huruf b, telah memberikan fasilitasi peningkatan kapasitas Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (BPPD) Provinsi sebagai koordinator penguatan SIDa di tahun Laporan Akhir ini ditujukan sebagai salah satu bentuk pertanggung jawaban pelaksanaan fasilitasi peningkatan kapasitas Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (BPPD) Provinsi sebagai koordinator penguatan SIDa di tahun Selain itu dapat menjadi rujukan dalam mereview atau menentukan BPPD Provinsi untuk memperoleh fasilitasi peningkatan kapasitas dan kapabilitas peran BPPD Provinsi ditahun anggaran selanjutnya. Di dalam laporan ini terdapat hasil laporan evaluasi kinerja BPPD dalam peningkatan SIDa di 15 (lima belas) provinsi BPPD yang mempunyai tupoksi khusus kelitbangan setingkat Eselon 2 (dua). Diharapkan laporan akhir kegiatan ini dapat memberikan masukan untuk dapat meningkatkan kapasitas dan kapabilitas kelembagaan iptek di daerah dan dapat berkontribusi dalam pertumbuhan ekonomi yang mampu meningkatkan daya saing daerah demi terwujudnya masyarakat yang sejahtera (innovation for welfare). Semoga bermanfaat, Direktur Lembaga Penelitian dan Pengembangan Kemal Prihatman 1

3 DAFTAR ISI I. PENDAHULUAN... 3 I.1 Latar Belakang... 3 I.2 Landasan Hukum... 6 I.3 Maksud, Tujuan, dan Sasaran... 7 I.3.1 Maksud... 7 I.3.2 Tujuan... 8 I.3.3 Sasaran... 8 I.4 Ruang Lingkup dan Kelompok Sasaran... 8 I.5 Tolok Ukur Keberhasilan I.6 Tahapan Pelaksanaan I.7 Jadwal Pelaksanaan II. PERSIAPAN KEGIATAN II.1 Penyempurnaan Panduan Pelaksanaan Fasilitasi tahun II.2 Pembentukan Tim Kerja II.3 Rapat Koordinasi II.4 Mekanisme Penetapan Daerah yang Menerima Fasilitasi III. PELAKSANAAN KEGIATAN FASILITASI IV. EVALUASI KINERJA BPPD DALAM PENGUATAN SIDA IV.1 Metode Evaluasi IV.2 Pelaksanaan Kegiatan Evaluasi dan Monitoring IV.2.1 Monitoring Kegiatan Fasilitasi IV.2.2 Pelaksanaan Kegiatan Evaluasi IV.3 Pemeringkatan Kapasitas BPPD dalam Menunjang SIDa V. PENUTUP V.1 Kesimpulan

4 I. PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Penjelasan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2002 tentang Sistem Penelitian Pengembangan dan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, menyatakan bahwa keberhasilan negara maju menumbuhkembangkan kemampuan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) karena negara itu mampu mensinergikan perkembangan kelembagaan dan sumber daya iptek yang dimiliki dengan berbagai faktor lain secara tersistem. Menurut Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJPN) , dalam rangka memperkuat perekonomian domestik dengan orientasi dan berdaya saing global diperlukan dukungan penguatan sistem inovasi, melalui pengembangan iptek yang diarahkan pada peningkatan kualitas serta memanfaatkan iptek nasional untuk mendukung daya saing secara global. Hal itu dilakukan melalui peningkatan, penguasaan, dan penerapan iptek secara luas dalam sistem produksi barang/jasa, pembangunan pusat-pusat unggulan iptek, pengembangan lembaga penelitian yang handal, perwujudan sistem pengakuan terhadap hasil temuan dan Hak Kekayaan Intelektual (HKI), pengembangan dan penerapan standar mutu, peningkatan kualitas dan kuantitas Sumber Daya Manusia (SDM) Iptek, peningkatan kuantitas dan kualitas sarana dan prasarana iptek. Berbagai langkah tersebut dilakukan untuk mendukung pembangunan ekonomi yang berbasis pengetahuan serta pengembangan kelembagaan sebagai keterkaitan dan fungsional sistem inovasi dalam mendorong pengembangan kegiatan usaha. Iptek, inovasi, dan sistem inovasi menjadi kata kunci yang sangat penting bagi tercapainya pembangunan dan daya saing nasional. Penguatan sistem inovasi nasional (SINas) mencakup penguatan kelembagaan, sumber daya, jaringan iptek dan peningkatan relevansi, produktivitas riset, dan pendayagunaan iptek dalam rangka peningkatan kontribusi iptek terhadap pertumbuhan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. 3

5 Kelembagaan iptek mempunyai peran yang sangat besar dalam memasok hasil penelitian dan pengembangan (litbang), untuk meningkatkan daya saing sektor industri sebagai upaya memperbaiki tingkat perekonomian nasional. Sebagai contoh, dalam sektor industri dan perdagangan, peran kelembagaan iptek diarahkan juga untuk menjawab beberapa kendala mendasar, antara lain: (i) rendahnya kandungan teknologi produk barang dan jasa; (ii) rendahnya kontribusi kapasitas teknologi domestik dan litbang dalam proses produksi dan distribusi; dan (iii) implementasi standardisasi dan sertifikasi proses produksi dan distribusi barang dan jasa untuk mendukung daya saing dalam perdagangan internasional. Dalam konteks sistem inovasi, setiap lembaga pengembang iptek perlu mempunyai 3 (tiga) kapasitas, yakni: [1] kapasitas dalam mengakses informasi tentang realita kebutuhan teknologi, potensi sumberdaya yang dapat dikelola atau diakses, teknologi yang telah tersedia, perkembangan mutakhir ilmu pengetahuan, keberadaan pakar luar-lembaga yang potensial untuk berkolaborasi, dan sumber pembiayaan kegiatan riset (sourcing capacity); [2] kapasitas dalam memublikasikan hasil-hasil risetnya, mendifusikan paket teknologi yang dihasilkan, dan memberikan landasan akademik untuk perumusan kebijakan publik (disseminating capacity); dan [3] kapasitas intinya dalam pelaksanaan riset dan pengembangan teknologi secara produktif, bermutu, dan relevan, serta sepadan dengan kapasitas adopsi calon pengguna potensialnya (R&D capacity) (Lakitan, 2011). Sejalan dengan hal tersebut, untuk mendukung penguatan sistem inovasi, khususnya di daerah, pada 25 April 2012 bersamaan dengan perayaan Hari Otonomi Daerah ke- 16, telah ditandatangani Peraturan Bersama Menteri Negara Riset dan Teknologi dan Menteri Dalam Negeri Nomor 03 Tahun 2012 dan Nomor 36 Tahun 2012 tentang Penguatan Sistem Inovasi Daerah. Peraturan ini merupakan salah satu bukti kebersamaan sekaligus menjadi dasar hukum (legal basis) bagi Pemerintah maupun pemerintah daerah dalam upaya meningkatkan daya saing daerah melalui iptek dan inovasi. Dalam konteks penyelenggaraan pemerintahan daerah, salah satu unsur kunci yang memiliki peran besar dalam penguatan SIDa adalah Badan Penelitian dan 4

6 Pengembangan Daerah (BPPD), atau sebutan lainnya yang memiliki tugas pokok dan fungsi (tupoksi) kelitbangan. Penguatan BPPD merupakan salah satu langkah strategis dalam penguatan SINas maupun SIDa, agar lembaga iptek dapat berkinerja tinggi. Dengan menghasilkan inovasi teknologi yang sesuai dengan kebutuhan dan kapasitas adopsi pengguna teknologi (masyarakat, industri, dan Pemerintah). Pasal 16 ayat (2) huruf b Peraturan Bersama Menteri Negara Riset dan Teknologi dan Menteri Dalam Negeri Nomor 3 Tahun 2012 dan Nomor 36 Tahun 2012 tentang Penguatan SIDa menyatakan bahwa penataan terhadap institusi pemerintah daerah dilakukan dengan meningkatkan kapasitas dan peran BPPD sebagai koordinator dalam penguatan SIDa. Pada Pasal 32 mengamanatkan kepada gubernur untuk membentuk Tim Koordinasi Penguatan SIDa di Provinsi. Kepala BPPD berperan sebagai Sekretaris Tim Koordinasi yang mempunyai tugas antara lain menyusun dokumen Roadmap Penguatan SIDa. Hal ini sejalan dengan Pasal 7 Ayat (2) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 20 Tahun 2011, yang menyatakan bahwa tugas BPPD Provinsi antara lain adalah menyusun kebijakan teknis, rencana, dan program kelitbangan di lingkungan pemerintahan provinsi dan pemerintahan kabupaten/kota di wilayahnya, sedangkan salah satu kewenangannya adalah melaksanakan pengelolaan pembangunan daerah. Mengingat pentingnya peran BPPD dalam pembangunan daerah, khususnya dalam penguatan SIDa, diperlukan berbagai upaya untuk peningkatan kinerjanya, diantaranya berupa fasilitasi dan pendampingan penyelenggaraan penguatan SIDa, termasuk penyusunan Roadmap Penguatan SIDa. Berdasarkan latar belakang tersebut, Kemenristek dan Kemendagri memprakarsai kegiatan Fasilitasi Peningkatan Kapasitas BPPD Provinsi sebagai Koordinator Penguatan SIDa yang dapat digunakan sebagai acuan daerah untuk meningkatkan kapasitas dan kapabilitasnya dalam menjalankan peran dan fungsinya serta mendukung kepentingan stakeholder di pusat dan daerah, terutama dalam penguatan SIDa. Tahun 2016 merupakan tahun keempat pelaksanaan kegiatan Fasilitasi Peningkatan Kapasitas BPPD Provinsi sebagai Koordinator Penguatan SIDa.Pada tahun 2013 yang merupakan tahun pertama pelaksaan kegiatan Fasilitasi Peningkatan Kapasitas BPPD Provinsi sebagai Koordinator Penguatan SIDa terdapat 6 5

7 (enam) BPPD yang mendapatkan fasilitasi. Pada tahun 2014, ada 7 (tujuh) BPPD yang akan mendapatkan Fasilitasi Peningkatan Kapasitas BPPD Provinsi sebagai Koordinator Penguatan SIDa. Selanjutnya, pada tahun 2015 ada 5 (lima) BPPD yang akan mendapatkan Fasilitasi Peningkatan Kapasitas BPPD Provinsi sebagai Koordinator Penguatan SIDa. Dan pada tahun 2016 terdapat 12 (dua belas) BPPD yang terfasilitasi, yakni BPPD Provinsi Jawa Tengah; Badan Penelitian, Pengembangan dan Penerapan (BP3) Iptek Jawa Barat; Badan Penelitian, Pengembangan dan Inovasi Daerah Provinsi Lampung; Badan Penelitian, Pengembangan dan Inovasi Daerah Provinsi Sumatera Selatan; BPPD Provinsi Sulawesi Tengah; BPPD Provinsi Sulawesi Tenggara; BPPD Provinsi Sulawesi Selatan; BPPD Provinsi Kalimantan Timur; BPPD Provinsi Jambi; BPPD Provinsi Banten; BPPD Provinsi Nusa Tenggara Timur; dan BPPD Provinsi Riau. I.2 Landasan Hukum Landasan hukum dalam pelaksanaan kegiatan ini adalah: 1. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2002 tentang Sistem Penelitian, Pengembangan, dan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Lembaran Negara Tahun 2002 Nomor 84, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4219); 2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421); 4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah 6

8 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 5. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Tahun (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700); 6. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2005 tentang Alih Teknologi Kekayaan Intelektual Serta Hasil Penelitian dan Pengembangan oleh Perguruan Tinggi dan Lembaga Penelitian dan Pengembangan (Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 43, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4497); 7. Peraturan Presiden Nomor 32 Tahun 2011 tentang Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) ; 8. Peraturan Presiden Nomor 59 Tahun 2012 tentang Kerangka Pengembangan Kapasitas Pemerintahan Daerah; 9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 20 Tahun 2011 tentang Pedoman Penelitian dan Pengembangan di Lingkungan Kementerian Dalam Negeri dan Pemerintahan Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 290); 10. Peraturan Bersama Menteri Negara Riset dan Teknologi dan Menteri Dalam Negeri Nomor 3 Tahun 2012 dan Nomor 36 Tahun 2012 tentang Penguatan Sistem Inovasi Daerah; 11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 Tahun 2011 tentang Pedoman Penerbitan Rekomendasi Penelitian. 12. Keputusan Presiden Nomor 99/M Tahun 2015 tentang pengangkatan Direktur Jenderal Kelembagaan Iptek dan Dikti. I.3 Maksud, Tujuan, dan Sasaran I.3.1 Maksud BPPD diharapkan dapat menjadi motor penggerak terjadinya koherensi, keterpaduan, dan gerakan penguatan sistem inovasi, khususnya di daerah, yang melibatkan seluruh pemangku kepentingan (Pemerintah, akademisi, pengusaha, masyarakat, dan legislatif), sehingga akan terjadi percepatan kemandirian dan peningkatan daya saing bangsa 7

9 untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat yang berkelanjutan dan berkeadilan melalui inovasi teknologi. I.3.2 Tujuan Tujuan pemberian fasilitasi adalah untuk peningkatan kapasitas BPPD Provinsi sebagai koordinator dalam penguatan SIDa. I.3.3 Sasaran Adapun sasaran yang ingin dicapai adalah: a. Tersedianya data dan informasi dasar mengenai kapasitas dan kapabilitas kelembagaan kelitbangan daerah secara nasional; b. Tersedianya bahan rujukan dalam menentukan daerah yang mendapat fasilitasi penguatan kapasitas dan kapabilitas kelembagaan kelitbangan; c. Tersedianya bahan rujukan bagi berbagai pihak untuk berpartisipasi dalam pelaksanaan fasilitasi peningkatan kapasitas BPPD sebagai koordinator dalam pengembangan dan penguatan SIDa. I.4 Ruang Lingkup dan Kelompok Sasaran Berdasarkan bentuk dan struktur organisasi BPPD Provinsi dapat dikategorikan dalam kelompok sebagaimana dijelaskan dalam table 1.1. Tabel 1.1.Kategorisasi Kelembagaan BPPD Provinsi Berdasarkan Bentuk dan Struktur Organisasi URAIAN NOMENKLATUR, NO. KATEGORI KEDUDUKAN, TUGAS POKOK, DAN FUNGSI (TUPOKSI) 1. Kelompok I Berbentuk Badan Penelitian dan JUMLAH (15) PROVINSI 1. Balitbangda Provinsi Sumatera Utara 8

10 URAIAN NOMENKLATUR, NO. KATEGORI KEDUDUKAN, TUGAS POKOK, DAN FUNGSI (TUPOKSI) Pengembangan Daerah (BPPD) dengan Tupoksi khusus kelitbangan dan Dipimpin Pejabat setingkat Eselon II 2. Kelompok II Berbentuk Badan yang wajib JUMLAH PROVINSI 2. BPP Provinsi Riau 3. Balitbangda Provinsi Jambi 4. Balitbangnovda Provinsi Sumatera Selatan 5. Balitbangda Provinsi Banten 6. Balitbangda Provinsi Jawa Tengah 7. Balitbangda Provinsi Jawa Timur 8. Balitbangda Provinsi Kalimantan Selatan 9. Balitbangda Provinsi Kalimantan Timur 10. Balitbangda Provinsi Sulawesi Tengah 11. Balitbangda Provinsi Sulawesi Selatan 12. Balitbangda Provinsi Sulawesi Tenggara 13. BPPD Provinsi Nusa Tenggara Timur 14. Balitbangnovda Provinsi Lampung 15. BP3 Iptek Provinsi Jawa Barat (4) 1. Balitbang Statistik Daerah Provinsi Bengkulu 9

11 URAIAN NOMENKLATUR, NO. KATEGORI KEDUDUKAN, TUGAS POKOK, DAN FUNGSI (TUPOKSI) menyelenggarakan tupoksi kelitbangan dan beberapa urusan lainnya sebagai tupoksi dan Dipimpin Pejabat setingkat Eselon II 3. Kelompok III Berbentuk Kantor Penelitian dan Pengembangan Daerah (KPPD) dengan Tupoksi khusus kelitbangan dan Dipimpin Pejabat setingkat Eselon III 4. Kelompok IV BerbentukBadan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) dan Dipimpin Pejabat setingkat Eselon II, sedangkan JUMLAH PROVINSI 2. Badan Lingkungan Hidup dan Penelitian Provinsi Nusa Tenggara Barat 3. Badan Pendidikan dan Pelatihan Penelitian dan Pengembangan Daerah (BP4D) Provinsi Nusa Tenggara Timur 4. Badan Lingkungan Hidup, Riset, Teknologi, dan Informasi (Balihristi) Provinsi Gorontalo (1) 1. Kantor Litbang Provinsi Kalimantan Barat (13) 1. Bappeda Provinsi Aceh 2. Bappeda Prov. DKI Jakarta 3. Bappeda & Statistik Prov. Bangka Belitung 4. Bappeda Prov. Sumatera Barat 5. Bappeda Prov. Kepulauan 10

12 URAIAN NOMENKLATUR, NO. KATEGORI KEDUDUKAN, TUGAS POKOK, DAN FUNGSI (TUPOKSI) tupoksi kelitbangan ditangani oleh salah satu Bidang atau UPTD yang Dipimpin Pejabat setingkat Eselon III 5. Kelompok V Berbentuk Biro di bawah Sekretariat Daerah Provinsi dengan nomenklatur Biro Administrasi Pembangunan Sekretariat Daerah Provinsi dan Dipimpin Pejabat setingkat Eselon II, sedangkan tupoksi kelitbangan ditangani oleh salah JUMLAH PROVINSI Riau 6. Bappeda Prov. Bali 7. Bappeda Prov. Sulawesi Utara UPTD Litbang 8. Bappeda Prov. Kalimantan Tengah 9. Bappeda Prov. Sulawesi Barat 10. Bappeda & Statistik Prov. Maluku 11. Bappeda Prov. Maluku Utara 12. Bappeda Prov. Papua 13. Bappeda Prov. Papua Barat (1) 1. Biro Administrasi Pembangunan Sekda Provinsi (Daerah Istimewa Yogyakarta 11

13 URAIAN NOMENKLATUR, NO. KATEGORI KEDUDUKAN, JUMLAH PROVINSI TUGAS POKOK, DAN FUNGSI (TUPOKSI) satu Bagian yang Dipimpin Pejabat setingkat Eselon III Lembaga yang bisa mengajukan sebagai penerima fasilitasi peningkatan kapasitas dan kapabilitas kelembagaan adalah BPPD yang termasuk dalam kelompok BPPD Kategori I yang berbentuk BPPD dengan tupoksi khusus kelitbangan dan dipimpin pejabat setingkat Eselon II. I.5 Tolok Ukur Keberhasilan Keberhasilan pelaksanaan fasilitasi peningkatan kapasitas BPPD Provinsi sebagai Koordinator Penguatan SIDa, dapat diukur berdasarkan parameter sebagai berikut: a) Meningkatnya kapasitas BPPD dalam melakukan sinkronisasi, harmonisasi, dan sinergi penguatan SIDa yang meliputi: identifikasi dan inventarisasi kebijakan penguatan SIDa, analisis potensi sinergi kebijakan penguatan SIDa, dan memadukan kebijakan-kebijakan antardaerah dan antara pemerintah daerah dengan Pemerintah (pusat) untuk penguatan SIDa; b) Komprehensifnya format roadmap penguatan SIDa yang memuat: kondisi SIDa saat ini, tantangan dan peluang SIDa, kondisi SIDa yang akan dicapai, arah kebijakan strategi penguatan SIDa, fokus dan program prioritas SIDa, dan rencana aksi penguatan SIDa. c) Terimplementasikannya rencana aksi pelaksanaan SIDa melalui peran BPPD sebagai coordinator secara berkesinambungan. 12

14 I.6 Tahapan Pelaksanaan Tahapan pelaksanaan kegiatan digambarkan dalam gambar sebagai berikut: Revisi Pedoman Fasilitasi Peningkatan Kapasitas BPPD Provinsi Sebagai Koordinator Penguatan SIDa Sosialisasi Program dan TOT Fasilitasi Peningkatan Kapasitas BPPD Provinsi Sebagai Koordinator Penguatan SIDa Fasilitasi Peningkatan Kapasitas BPPD Provinsi Sebagai Koordinator Penguatan SIDa Evaluasi Kinerja BPPD dan Pemetaan Kategori Utama Penetapan BPPD Kategori Utama S E L E S A I Gambar 2.2. Tahapan Pelaksanaan I.7 Jadwal Pelaksanaan Penjadwalan dan diagram alur prosedur rencana kegiatan Peningkatan Kapasitas BPPD Provinsi dalam rangka implementasi Penguatan SIDa tahun 2016 ditampilkan pada Gambar 3.3. Gambar 2.3. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Fasilitasi Pengembangan BPPD Dalam Rangka Penguatan SIDa Tahun 2016 MARET Pengajuan Proposal APRIL Review Proposal MEI Kontrak Kinerja, Pencairan Termin 1 JULI Monitorin g, Laporan Pertengah an OKTOBER Evaluasi Peningkata n Kapasitas BPPD DESEMBER Pemeringkat an BPPD 13

15 II. PERSIAPAN KEGIATAN Tahap persiapan merupakan rangkaian kegiatan sebelum memulai pelaksanaan kegiatan fasilitasi, serta evaluasi dan monitoring kapasitas BPPD dalm mendukung pelaksanaan SIDa.Dalam tahap awal ini disusun hal-hal penting yang harus segera dilakukan dengan tujuan untuk mengefektifkan waktu dan pekerjaan. Tahap persiapan kegiatan Fasilitasi peningkatan kapasitas BPPD meliputi kegiatankegiatan sebagai berikut : II.1 Penyempurnaan Panduan Pelaksanaan Fasilitasi tahun 2016 Upaya penyempurnaan panduan pelaksanaan kegiatan ini diawali dengan kunjungan dan permohonan masukan kepada pakar/praktisi yang diharapkan dapat memberikan masukan atas keberlangsungan kegiatan ini, salah satunya adalah Prof. Dr.Martani Husein pakar di bidang Administrasi Negara Universitas Indonesia pada tanggal 6 Januari Kunjungan ke Paska Sarjana Fisipol UI Selain itu dilakukan kunjungan dan koordinasi dengan Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Dalam Negeri sebagai rekan dalam pelaksanaan Peraturan Bersama antara Menteri Negara Riset dan Teknologi Republik Indonesia dan Menteri Riset dan Teknologi Republik Indonesia di tahun 2012 Tentang Sistem Inovasi Daerah pada 11 April Kunjungan ke BPP Kemendagri 14

16 II.2 Pembentukan Tim Kerja Definisi Tim Kerja (team work) adalah suatu kelompok orang yang bekerja sama secara tetap, teratur dan sesering mungkin untuk mencapai Tujuan Bersama. Untuk menyukseskan penyelenggaraan kegiatan Fasilitasi Peningkatan Kapasitas BPPD Tahun 2016 maka dikeluarkan Surat Keputusan Direktorat Jenderal Kelembagaan Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia dengan Nomor : 156/C/KEP/III/2016 tentang Pengangkatan Tim Fasilitasi Peningkatan Kapasitas Badan Penelitian Pengembangan Daerah Tahun 2016 Direktorat Jenderal Kelembagaan Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Pendidikan (terlampir) yang memutuskan pembentukan Tim Fasilitasi Peningkatan Kapasitas Badan Penelitian Pengembangan yang selanjutnya disebut Tim Fasilitasi. Untuk melaksanakan kegiatan tersebut, Tim Fasilitasi terdiri dari: Tim Pengarah, Tim Pelaksana dan Supervisi; Tim Monitoring dan Evaluasi (monev); Tim Penilai Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Kategori Utama; dan Tim Kesekretariatan. Dalam pelaksanaan tugasnya, tim koordinasi bertanggung jawab dan menyampaikan laporan pelaksanaan kegiatan kepada Direktorat Jenderal Kelembagaan Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi melalui Direktur Lembaga Penelitian dan Pengembangan. II.3 Rapat Koordinasi Salah satu kegiatan rutin yang dilakukan oleh Tim Fasilitasi adalah melakukan rapat koordinasi secara rutin. Adapun tujuan dilaksanakan rapat koordinasi adalah : 1. Dapat memberitahukan perkembangan, permasalahan dan strategi dalam rencana pelaksanaan kegiatan Fasilitasi Peningkatan Kapasitas Badan Penelitian Pengembangan. 2. Koordinasi dan asistensi antara anggota timfasilitasi dengan pihak BPPD yang menerima Fasilitasi. 3. Mendapatkan solusi untuk setiap permasalahan kegiatan Fasilitasi Peningkatan Kapasitas Badan Penelitian Pengembangan Koordinasi Harmonisasi Kegiatan Peningkatan Kapasitas BPPD Koordinasi Persiapan Fact Finding 15

17 II.4 Mekanisme Penetapan Daerah yang Menerima Fasilitasi Fasilitasi peningkatan kapasitas BPPD Provinsi Tahun 2016 diupayakan menggunakan mekanisme terbuka dimana kegiatan ini di sosialisasikan keseluruh BPPD dan terbuka untuk setiap BPPD di tingkatan provinsi untuk mengajukan proposal permohonan pelaksanaan kegiatan fasilitasi di daerah. Adapun tahapan kegiatan BPPD yang dibina menjadi BPPD berkinerja utama adalah sebagai berikut: 1. Sosialisasi Pelaksanaan Kegiatan Fasilitasi Peningkatan Kapasitas BPPD Sosialisasi pelaksanaan kegiatan fasilitasi peningkatan kapasitas BPPD dilakukan dengan pengiriman dokumen panduan BPPD ke tiap BPPD Di tingkatan Provinsi yang dilanjutkan dengan audiensi dari BPPD yang berkeinginan untuk melakukan pengajuan proposal fasilitasi peningkatan kapasitas BPPD dalam penguatan SIDa. Kunjungan BPPD Sulawesi Selatan Kunjungan BPPD Nusa Tenggara Timur Upaya sosialisasi kegiatan ini juga dilakukan melalul undangan kegiatan yang dilakuakan oleh BPPD Provinsi dalam rangka Sosialiasi kegiatan yang bersinggungan dengan seluruh aktivitas kegiatan Kementerian Riset, Teknologi, dan Perguruan Tinggi. 16

18 Sosialisasi Penerimaan di BPPD Kalimantan proposal Timur daerah Sosialisasi di BPPD Sulawesi Tengah 17

19 2. Review Proposal Daerah Setelah dilaksanakan sosialisasi, telah diterima proposal permohonan pelaksanaan kegiatan fasilitasi peningkatan kapasitas BPPD dari 12 BPPD. Selanjutnya dilakukan review terkait seluruh proposal yang masuk. Kegiatan review ini dilakukan di Kantor Kemenristekdikti serta dilakukan bersamaan dengan kegiatan fact finding di beberapa daerah. Review Proposal BPPD Banten Review Proposal BPPD Jawa Tengah Riview Proposal BPPD Sumatera Selatan 18

20 Review Proposal BPPD Riau Review Proposal BPPD Lampung dan BPPD Jawa Barat 3. Penetapan BPPD Provinsi yang Difasilitasi Setelah dilakukan penelaahan terhadap 12 (dua) belas proposal masuk yang akan difasilitasi. Dari hasil penelaahan tersebut, belum semua BPPD memfokuskan implementasi SIDa pada satu komoditas yang saling terkait dengan progam-program yang ada pada Dirjen Kelembagaan Iptek dan Dikti khususnya. Hasil yang dicapai adalah sinkronisasi pelaksanaan kegiatan yang akan dilakukan dari dana fasilitasi Peningkatan Kapasitas BPPD Provinsi dikaitkan dengan program kegiatan lain yang ada pada Direktorat Lembaga Penelitian dan Pengembangan. Model Implementasi SIDa berupa hilirisasi produk komoditas unggulan masing-masing daerah dikaitkan dengan kerangka kebijakan dalam pelaksanaannya. Dalam hal ini perlu dikaitkan dengan program Pusat Unggulan Iptek, program kegiatan Science Techno Park (STP) yang ada pada masingmasing Daerah. Model Implementasi penguatan SIDa dimasing-masing Daerah memfokuskan kepada hilirisasi produk komuditas unggulan daerah yang berbasis pada hasil penelitian dan pengembangan ada di 12 BPPD Provinsi, yaitu : 1. BPPD Provinsi Jawa Tengah; 2. Badan Penelitian, Pengembangan dan Penerapan (BP3) Iptek Jawa Barat; 19

21 3. Badan Penelitian, Pengembangan dan Inovasi Daerah Provinsi Lampung; 4. Badan Penelitian, Pengembangan dan Inovasi Daerah Provinsi Sumatera Selatan; 5. BPPD Provinsi Sulawesi Tengah; 6. BPPD Provinsi Sulawesi Tenggara; 7. BPPD Provinsi Sulawesi Selatan; 8. BPPD Provinsi Kalimantan Timur; 9. BPPD Provinsi Jambi; 10. BPPD Provinsi Banten; 11.. BPPD Provinsi Nusa Tenggara Timur; dan 12.. BPPD Provinsi Riau Rapat Pembahasan BPPD Provinsi yang Akan Difasilitasi 4. Besaran Pemberian Fasilitasi Fasilitasi diberikan kepada BPPD Provinsi penerima fasilitasi dengan penandatangan naskah kerja sama antara Kemenristekdikti dengan BPPD Provinsi penerima fasilitasi. Dilaksanakan dengan sistem kontrak kerjasama yang dilakukan secara swakelola melalui pencairan dalam tahap tiga (3) termin, dengan besaran 50% di termin pertama, 30% di 20

22 termin ke dua, dan 20% di termin ketiga. Berlangsung selama lima (5) bulan, dimulai di bulan Mei dan berakhir di bulan Oktober tahun Berdasarkan Surat Keputusan Kuasa Pengguna Anggaran Dirjen Kelembagaan IPTEK dan Dikti No. 1396/C1/KEP/V/2016.: 12 Paket Kontrak Fasilitasi Peningkatan Kapasitas Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (BPPD) : 1. BP3 Iptek Provinsi Jawa Barat Rp ,- 2. Balitbangnovda Provinsi Lampung Rp ,- 3. Balitbangnovda Provinsi Sumatera Selatan Rp ,- 4. BPPD Provinsi Jawa Tengah Rp ,- 5. BPPD Provinsi Banten Rp ,- 6. BPPD Provinsi Sulawesi Selatan Rp ,- 7. BPPD Provinsi Sulawesi Tengah Rp ,- 8. BPPD Provinsi Sulawesi Tenggara Rp ,- 9. BPPD Provinsi Kalimantan Timur Rp ,- 10. BPPD Provinsi Jambi Rp ,- 11. BPPD Provinsi Nusa Tenggara Timur Rp , 12. BPPD Provinsi Riau Rp ,- Besaran nilai kontrak pada masing-masing BPPD ditentukan berdasarkan penilaian oleh Tim seleksi dari usulan proposal yang diterima dan kegiatan yang akan dilakukan dari dana fasilitasi BPPD. 21

23 III. PELAKSANAAN KEGIATAN FASILITASI Kegiatan Fasilitasi Peningkatan Kapasitas BPPD Provinsi merupakan kegiatan kontrak kerjasama yang dilakukan oleh Direktorat Lemlitbang Kementerian Ristekdikti dengan BPPD selaku lembaga penerima fasilitasi. BPPD Provinsi sebagai Koordinator Penguatan SIDa di daerah melakukan kegiatan sesuai rencana kerja dan rencana anggaran yang diajukan di dalam proposal yang telah disepakati. Dasar pencairan dana program fasilitasi adalah kontrak kerjasama antara pejabat lembaga penerima atau yang mewakili dengan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) program fasilitasi sesuai dengan jumlah/nilai fasilitasi yang disetujui sesuai Surat Keputusan Menteri Negara Riset, Teknologi dan Perguruan Tinggi. Kontrak pelaksanaan kegiatan fasilitasi ini berlangsung selama 5 (lima) bulan terhitung dari disepakatinya dan ditandatanganinya kontrak per Juni berakhir hingga Oktober tahun anggaran Keragaman permasalahan, kebutuhan, serta sumber daya yang dimiliki BPPD Daerah dalam upaya penguatan SIDa tentu menentukan bentuk fasilitasi peningkatan kapasitas kelembagaan BPPD yang berbeda-beda. Secara garis besar fasilitasi yang diberikan kepada BPPD Provinsi di tahun 2016 adalah: a. Fasilitasi Penyusunan Model Implementasi Roadmap SIDa Berupa pendampingan sebagai upaya evaluasi dan implementasi dokumen roadmap SIDa yang sudah ada, dalam bentuk Focus Group Discussion (FGD), konsinyering, workshop, seminar dan sebagainya dan melibatkan instansi terkait. b. Fasilitasi Harmonisasi dan Sinkronisasi Kebijakan Roadmap SIDa. Berupa dukungan dan pendampingan dalam mengkoordinasikan pengimplementasian roadmap SIDa dalam dokumen RPJMD dan RKPD, serta agenda daerah. Dalam bentuk Focus Group Discussion (FGD), konsinyering, workshop, seminar dan sebagainya dan melibatkan instansi terkait. c. Fasilitasi Pengembangan Kebijakan SIDa Berupa dukungan atau pendampingan dalam Focus Group Discussion (FGD), konsinyering, workshop, seminar dan sebagainya terkait dengan pengembangan kebijakan SIDa dengan melibatkan instansi terkait. 22

24 IV. EVALUASI KINERJA BPPD DALAM PENGUATAN SIDA IV.1 Metode Evaluasi Dalam rangka penguatan SIDa dan mendorong kinerja BPPD sebagai sekretariat/koordinator SIDa level propinsi perlu dilakukan evaluasi kinerja SIDa, sekaligus peran dan kinerja BPPD dalam penguatan SIDa. BPPD yang memiliki peran dan kinerja yang tinggi dalam penguatan SIDa, yang diukur melalui kriteria dan metodologi tertentu, ditetapkan sebagai BPPD Utama.Untuk itu perlu dirumuskan kriteria dan metodologi untuk penetapan BPPD Utama.ANREGIS (Analysis of Regional Innovation System) adalah model evaluasi berbasis system approach dengan mengaplikasi metode AHP dan WSM yang digunakan sebagai dasar metodologi pengukuran.anregis adalah model analisis pendekatan sistem untuk mengevaluasi kinerja SIDa dan BPPD serta merancang agenda aksi penguatan BPPD dalam implementasi SIDa di masing-masing regional. Sasaran metode ini adalah; Diperolehnya profil/status/maturitas SIDa di masing-masing provinsi Diketahuinya determinan unsur-unsur SIDa yang masih lemah dan memerlukan intervensi dari masing-masing provinsi Diperolehnya rekomendasi untuk aksi penguatan SIDa di masing-masing oleh BPPD Dapat ditetapkan BPPD utama, yakni BPPD yang berperan dan berkinerja tinggi dalam penguatan SIDa dalam lingkup provinsinya Pendekatan 1. Hard data untukparameter yang dianalisis banyak, sangatkompleks dan sulit diperoleh, untuk itu digunakan pendekatan sistem dengan mengaplikasikan opini pakar. 2. Metode yang akan digunakan adalah kombinasi dari: SAS (untuk seleksi determinan) AHP (penentuan proritas determinan) Matriks (pengukuran magnitude/maturitas determinan) WSM (perhitungan skor dan total skor) 3. Opini pakar diarahkan untuk mendapatkan parameter: Prioritas masing-masing determinan (pakar rejionaldan nasional) Magnitude masing-masing determinan (pakar nasional) 4. Penentuan Prioritas (P) masing-masing determinan dengan metode AHP, dimana panel pakar yang menilai adalah pakar rejional dan nasional. Ada dua prioritas: nilai Prioritas Level (Pm) dan nilai Prioritas Determinan (Pi). 23

25 5. Penentuan Magnitude/maturitas (M) didasarkan pada penilaian pakar atas data empirik regional yang ada, dimana panel pakar yang menilai adalah pakar nasional. Magnitude ini dapat berupa magnitude determinan, level, maupun total. Pengukuran dengan skala Likert. 6. Skor setiap level dan total skor dihitung dengan weighted scoring method (WSM). Tahapan Analisis 1. Perumusan Profil SIDa/BPPD berbasis prioritas dan magnitude masing-masing determinan untuk mengetahui determinan yang perlu diintervensi 2. Perumusan profil SIDa/BPPD berbasis SKOR pada masing-masing level untuk mengetahui level yang perlu diintervensi 3. Perumusan profil SIDa/BPPD secara nasional berbasis TOTAL SKOR untuk mengetahui SIDa/BPPD yang perlu diintervensi 4. Analisis peran non-bppd dalam penguatan SIDa 5. Pemeringkatan BPPD 24

26 Konsepsi yang dikembangkan dari hasil analisis benchmarking berbasis landasan teori penguatan sistem inovasi Model Konsepsi Awal Bertujuan : eliminasi dan memperkuat determinan dan elemen penting dalam penguatan sistem inovasi Penajaman Determinan Penilaian Instrumen : SAST Indepth Interview Tahapan Penilaian Survey Kondisi SIDa / BPPD Perumusan Desain Penilaian Kinerja BPPD Penentuan Indeks-Bobot Prioritas (P) Instrumen : AHP Proses : Penghitungan dan Analisis hasil AHP Penilai : Pakar dan Pakar Regional Penentuan Kekuatan Magnitude (M) Instrumen : Kuesioner Proses : Penghitungan (skala likert) Penilai : Pakar Tahapan Analisis dan Pengambilan Keputusan ANALISIS PENILAIAN KINERJA SIDa / BPPD Analisis Profil SIDa / BPPD berbasis Prioritas dan Magnitude Analisis Level intervensi : Basis Skor dan Total Skor Analisis Peran Non BPPD dalam Penguatan SIDa Pemeringkatan BPPD 25

27 POLICY ENTERPRISE Innovation Environment UNIVERSITY RESEARCH INST Innovation SUPPORT (Institution & Program) INNOVATION OUTPUT ANREGIS: Evaluation of regional innovation system based onelements perspective Focus Level Element Level Aspect Level Evaluation of REGIS capacity A. Policy Framework REGIS related policy (D1) Regional Research Agenda (D2) Road Map of REGIS (D3) Innovation environment (D4) B. Supporting program- Institutions Scheme for HR education-training (D5) Scheme for innovation fund (D6) Innovation cluster (D7) Incubation-supporting program (D8) C. Actors Capacity R&D Institution (D9) Private investor (D10) Business development agency (D11) Business association (D12) Industry (D13) D. Innovation Performance Diffusion capacity (D14) Knowledge flow quality (D15) Synergy-network quality (D16) Interactive learning quality (D17) 26

28 Determinants of ANREGIS AHP of REGIS Evaluation: FOCUS LEVEL REGIS Evaluation ELEMENT LEVEL ASPECT LEVEL 27

29 Kerangka Kebijakan A Determinan Penguatan Sistem Inovasi Produk kebijakan terkait SIDa Pengembangan Agenda Riset Daerah Pengembangan Roadmap SIDa Penguatan Faktor Pendukung (kepemimpinan, potensi SDM daerah, kompetensi kelembagaan daerah, ekosistem inovasi) Sumber Daya Penunjang B Skema Pengembangan SDM Inovasi Skema Pembiayaan Inovasi Pengembangan Kawasan Inovasi (Science and Techno Park, Kawasan Sentra Produk Inovasi) Dukungan Aliran Penunjang Intermediasi Inovasi (inkubasi, layanan promosi, transfer teknologi, technopreneurship-entrepreneurship) Kapasitas-Kapabilitas Kelembagaan Lembaga Pendorong Kapasitas Inovasi (Litbang Pemerintah, Litbang Perguruan Tinggi, Litbang Derah, Litbang Swasta) Lembaga Pendorong Pembiayaan Inovasi (Perbankan, Investor, Pengusaha) Lembaga Pendorong Interaksi Aktor Inovasi (lembaga intermediasi, konsorsium, business technology center, business development services) Lembaga Pendorong Daya Saing dan Pasar Produk Inovatif (asosiasi industri, KADINDA, Pengusaha, SKPD Perindustrian- Perdagangan) Lembaga Pemanfaat - Pengguna Inovasi (Koperasi, Klaster, UMKM, Masyarakat) C Kinerja : Produktivitas Output- Outcome SIDa D Kapasitas Difusi Pengetahuan (akuisisi, adaptasi, absorpsi) antar aktor inovasi Kualitas Aliran inovasi Kualitas Sinergi dan Jejaring Inovasi Kualitas Pembelajaran Interaktif memperkuat sistem inovasi daerah 28

30 Element Level Aspect Level Indicator Aspect Level Determinan Kerangka Kebijakan Determinan Sumber Daya Penunjang 1. Produk Kebijakan terkait dengan Pengembangan SIDa 2. Pengembangan Agenda Riset Daerah 3. Pengembangan Roadmap SIDa 4. Penguatan Faktor Pendukung (kepemimpinan, potensi SDM daerah, kompetensi kelembagaan, ekosistem inovasi) 1. Skema Pengembangan SDM Inovasi (terampil, inovatif, produktif) - Ketersediaan dukungan kebijakan-aturan dalam pengembangan sistem inovasi - Dukungan kebijakan-aturan pengembangan SDM Daerah - Dukungan kebijakan-aturan pendanaan - Dukungan kebijakan-aturan pengembangan infrastruktur daerah - Dukungan kebijakan-aturan pengembangan industri - Pelibatan aktif pihak terkait dengan perumusan kebijakanaturan daerah - Ketersediaan dokumen Agenda Riset Daerah - Perumusan berbasis Prioritas Tematik (fokus unggulan) - Integrasi Agenda Riset Daerah dengan dukungan kapasitas daerah (SDM, pendanaan, infrastruktur) - Pelibatan aktif pihak terkait - Ketersediaan dokumen Roadmap SIDa - Tingkat kemanfaatan Roadmap SIDa dalam implementasi pengembangan SIDa - Tingkat kesesuaian Roadmap SIDa dengan kapasitas daerah (SDM, pendanaan, infrastruktur) - Pelibatan aktif pihak terkait - Ketersediaan dokumen Roadmap SIDa - Tingkat kemanfaatan Roadmap SIDa dalam implementasi pengembangan SIDa - Tingkat kesesuaian Roadmap SIDa dengan kapasitas daerah (SDM, pendanaan, infrastruktur) - Pelibatan aktif pihak terkait - Ketersediaan program-kegiatan pengembangan kapasitas SDM - Tingkat kesesuaian skema pengembangan SDM dengan kebutuhan - Dukungan kelembagaan daerah 29

31 Determinan Kapasitas- Kapabilitas Lembaga dalam implementasi programkegiatan pengembangan SDM 2. Skema Pembiayaan Inovasi - Ketersediaan program-kegiatan pembiayaan inovasi - Keberadaan lembaga pembiayaan inovasi - Tingkat kesesuaian skema pembiayaan inovasi - Dukungan pemerintah-swasta dalam implementasi pembiayaan inovasi 3. Pengembangan Kawasan Inovasi (STP, Kawasan Sentra Produk Inovasi) 4. Pengembangan Aliran Penunjang Intermediasi Inovasi 1. Kapasitas-Kapabilitas Lembaga Pendorong Kapasitas Inovasi 2. Kapasitas-Kapabilitas Lembaga Pendorong Pembiayaan Inovasi 3. Kapasitas-Kapabilitas Lembaga Pendorong Interaksi Aktor Inovasi 4. Kapasitas-Kapabilitas Lembaga Pendorong Daya - Keberadaan STP Kawasan Sentra Produk Inovasi - Dukungan Pemerintah Daerah dan pihak terkait (anggaran, pengelolaan dan saranaprasarana) - Tingkat dukungan pemanfaatan dalam pengembangan SIDa - Keberadaan program-kegiatan : inkubasi, layanan promosi, transfer teknologi, technopreneurshipentrepreneurship - Dukungan pemerintah daerah dan pihak terkait dalam pengembangan programkegiatan (anggaran, pengelolaan dan sarana-prasarana) - Tingkat dukungan pemanfaatan dalam pengembangan SIDa - Tingkat kapasitas dan kapabilitas lembaga - Dukungan kontribusi dalam pengembangan SIDa (: penguatan kerangka kebijakan, agenda riset dan roadmap SIDa) - Tingkat kapasitas dan kapabilitas lembaga - Dukungan kontribusi dalam pengembangan SIDa (: penguatan kerangka kebijakan, agenda riset dan roadmap SIDa) - Tingkat kapasitas dan kapabilitas lembaga - Dukungan kontribusi dalam pengembangan SIDa (: penguatan kerangka kebijakan, agenda riset dan roadmap SIDa) - Tingkat kapasitas dan kapabilitas lembaga 30

32 Determinan Produktivitas Output-Outcome Saing dan Pasar Produk Inovasi 5. Kapasitas-Kapabilitas Lembaga Pemanfaat Pengguna Inovasi 1.. Kapasitas Difusi Pengetahuan (akuisisi, adaptasi, absorpsi) - Dukungan kontribusi dalam pengembangan SIDa (: penguatan kerangka kebijakan, agenda riset dan roadmap SIDa) - Tingkat kapasitas dan kapabilitas lembaga - Dukungan kontribusi dalam pengembangan SIDa (: penguatan kerangka kebijakan, agenda riset dan roadmap SIDa) - Keberadaan forum koordinasiintegrasi antar aktor inovasi - Kapasitas difusi pengetahuan yang terbangun selama interaksi aktor dalam pengembangan SIDa - Tingkat dukungan pemanfaatan kapasitas difusi dalam keberlanjutan aliran inovasi 2. Kualitas Aliran Inovasi - Keragaman produk inovatif berbasis potensi daerah - Keberlanjutan kapasitas lembaga daerah dalam struktur rantai nilai produk inovatif - Keberlanjutan kualitas aliran (sosialisasi, penguatan pemahaman interaksi, internalisasi inovasi) 3. Kualitas Sinergi dan Jejaring Inovasi 4. Kualitas Pembelajaran Interaktif untuk memperkuat Sistem Inovasi di daerah - Keragaman kerjasama : sinergi dan jejaring - Keberlanjutan dukungan kerjasama dalam pengembangan SIDa - Keberlanjutan pemanfaatan kerjasama dalam menguatkan aliran inovasi - Kualitas kohesitas (sinergi produktif, interaksi yang melembaga) antar aktor inovasi - Keberlanjutan dukungan kohesitas dalam penguatan sistem inovasi di daerah - Keberlanjutan responsivitas kapasitas pembelajaran interaktif dalam antisipasi perubahan dan kebutuhan inovasi yang dinamis berbasis pengembangan inovasi di daerah Berdasarkan dengan dasar pemetaan determinan yang diturunkan hingga aspek indicator tersebut kemudian ditransformasikan kedalam instrument pengambilan data berupa kuesioner evaluasi 31

33 peningkatan kapasitas BPPD provinsi yang didistrubisak ke setiap BPPD Provinsi sebagai objek penilaian (kuesioner terlampir). Proses pengambilan data dilakukan dengan metode survey wawancara, dokumen checklist dan Focus Group Discussion dengan stakeholder terkait. 32

34 IV.2 Pelaksanaan Kegiatan Evaluasi dan Monitoring IV.2.1 Monitoring Kegiatan Fasilitasi Dilakukannya Koordinasi pelaksanaan Monitoring Kegiatan Fasilitasi Peningkatan Kapasitas BPPD bersama dengan Tim Supervisi Peningkatan Kapasitas BPPD. Dan Koordinasi awal panduan evaluasi Kinerja BPPD dalam rangka menguatkan SIDa. Dalam rangka memenuhi persyaratan tahap II dalam pelaksanaan kegiatan Insentif Fasilitasi Peningkatan Kapasitas BPPD maka dilaksanakan monitoring dan evaluasi kegiatan yang merupakan salah satu bentuk supervisi Kementerian Risetdikti dalam melakukan kegiatan Fasilitasi Peningkatan Kapasitas BPPD. Kegiatan monitoring dan evaluasi dilaksanakan ke 12 lembaga yang telah menerima dana fasilitasi tahap I, dengan dibantu oleh tim verifikasi pada tiap provinsi guna memantau apakah output yang dihasilkan lembaga sudah sesuai dengan sasaran yang menjadi target di proposal yang diajukan. Tabel 2.1. Jadwal Pelaksanaan Monitoring Kegiatan Fasilitasi NO TANGGAL TUJUAN PELAKSANA Agustus Jawa Barat Galuh Endah Palupi Oka Sofyan Agustus Sulawesi Tengah Ophirtus Sumuele Enny Suci Rahayu Agustus Sulawesi Selatan Ophirtus Sumuele Enny Suci Rahayu September Lampung Gopa Kusworo Leylia Nirsa Dewi Yulianti Agustus Jambi Malikuz Zahar Vemmy D Kuswara Dewi Yulianti 6 31 Agustus 1 Goenawan Wybisana Sumatera Selatan September M. Dhito Ghoniyu September Sulawesi Tenggara Sadiyatmo Rosmaniar Dini September Banten Kemal Prihatman Rosmaniar Dini Dewi Yulianti Agustus Kalimantan Timur Kemal Prihatman Rosmaniar Dini 10 8 September NTT Kemal Prihatman Rosmaniar Dini September Riau Kemal Prihatman Rosmaniar Dini September Jawa Tengah Yani Sofyan M. Dhito Ghoniyu 33

35 Foto dokumentasi Kegiatan: Monitoring Di Sulawesi Tengah & Sulawesi Selatan Agustus 2016 Monitoring di Jambi Agustus

36 Monitoring di Samarinda tanggal Agustus 2016 Monitoring di Bandung tanggal Agustus

37 Dokumentasi Monitoring di Sumatera Selatan 31 Agustus 1 September 2016 Monitoring di Lampung 1-2 September

38 Dokumentasi Monitoring di Jawa Tengah 5-6 September

39 Dokumentasi Monitoring BPPD NTT di Jakarta 8 September 2016 Dokumentasi Monitoring di Riau September

40 Dokumentasi Monitoring di Banten September

41 IV.2.2 Pelaksanaan Kegiatan Evaluasi Evaluasi Kegiatan Fasilitasi Analisa Baseline BPPD per-daerah Hasil Anregis BPPD SUMATRA UTARA Kebijakan Produktifitas Sumberdaya 2016 Kapasitas Kapabilitas Analisa Per Determinan Kebijakan Sumberdaya Kapasitas Kapabilitas Produktifitas

42 Analis Per Indikator Badan dan SIDa Kualitas Pembelajaran Interaktif memperkuat sistem inovasi daerah Kualitas Sinergi dan Jejaring Inovasi Kualitas Aliran inovasi Kapasitas Difusi Pengetahuan (akuisisi, adaptasi, absorpsi) antar aktor inovasi Lembaga Pemanfaat - Pengguna Inovasi (Koperasi, Klaster, UMKM, Masyarakat) Lembaga Pendorong Daya Saing dan Pasar Produk Inovatif (asosiasi industri, Lembaga Pendorong Interaksi Aktor Inovasi (lembaga intermediasi, konsorsium, Lembaga Pendorong Pembiayaan Inovasi (Perbankan, Investor, Pengusaha) Lembaga Pendorong Kapasitas Inovasi (Litbang Pemerintah, Litbang Perguruan Dukungan Aliran Penunjang Intermediasi Inovasi (inkubasi, layanan promosi, TSB TSS Pengembangan Kawasan Inovasi (Science and Techno Park, Kawasan Sentra Produk Skema Pembiayaan Inovasi Skema Pengembangan SDM Inovasi Penguatan Faktor Pendukung (kepemimpinan, potensi SDM daerah, Pengembangan Roadmap SIDa Pengembangan Agenda Riset Daerah Produk kebijakan terkait SIDa

43 Analisa TSB/TSS Per Indikator D1 D2 D3 D4 D5 D6 D7 D8 D9 D10 D11 D12 D13 D14 D15 D16 D17 Kode D1 D2 D3 D4 D5 D6 D7 D8 D9 D10 D11 D12 D13 D14 D15 D16 D17 Indikator Determinan Produk kebijakan terkait SIDa Pengembangan Agenda Riset Daerah Pengembangan Roadmap SIDa Penguatan Faktor Pendukung (kepemimpinan, potensi SDM daerah, kompetensi kelembagaan daerah, ekosistem inovasi) Skema Pengembangan SDM Inovasi Skema Pembiayaan Inovasi Pengembangan Kawasan Inovasi (Science and Techno Park, Kawasan Sentra Produk Inovasi) Dukungan Aliran Penunjang Intermediasi Inovasi (inkubasi, layanan promosi, transfer teknologi, technopreneurship-entrepreneurship Lembaga Pendorong Kapasitas Inovasi (Litbang Pemerintah, Litbang Perguruan Tinggi, Litbang Derah, Litbang Swasta) Lembaga Pendorong Pembiayaan Inovasi (Perbankan, Investor, Pengusaha) Lembaga Pendorong Interaksi Aktor Inovasi (lembaga intermediasi, konsorsium, business technology center, business development services) Lembaga Pendorong Daya Saing dan Pasar Produk Inovatif (asosiasi industri, KADINDA, Pengusaha, SKPD Perindustrian-Perdagangan) Lembaga Pemanfaat - Pengguna Inovasi (Koperasi, Klaster, UMKM, Masyarakat) Kapasitas Difusi Pengetahuan (akuisisi, adaptasi, absorpsi) antar aktor inovasi Kualitas Aliran inovasi Kualitas Sinergi dan Jejaring Inovasi Kualitas Pembelajaran Interaktif memperkuat sistem inovasi daerah 42

44 Analisa Per Determinan Hasil Anregis BPPD RIAU Kebijakan Produktifitas Sumberdaya Kapasitas Kapabilitas Kebijakan Sumberdaya Kapasitas Kapabilitas Produktifitas

45 Analis Per Indikator Badan dan SIDa Kualitas Pembelajaran Interaktif memperkuat sistem inovasi daerah Kualitas Sinergi dan Jejaring Inovasi Kualitas Aliran inovasi Kapasitas Difusi Pengetahuan (akuisisi, adaptasi, absorpsi) antar aktor inovasi Lembaga Pemanfaat - Pengguna Inovasi (Koperasi, Klaster, UMKM, Masyarakat) Lembaga Pendorong Daya Saing dan Pasar Produk Inovatif (asosiasi industri, KADINDA, Lembaga Pendorong Interaksi Aktor Inovasi (lembaga intermediasi, konsorsium, business Lembaga Pendorong Pembiayaan Inovasi (Perbankan, Investor, Pengusaha) Lembaga Pendorong Kapasitas Inovasi (Litbang Pemerintah, Litbang Perguruan Tinggi, Litbang Dukungan Aliran Penunjang Intermediasi Inovasi (inkubasi, layanan promosi, transfer teknologi, Pengembangan Kawasan Inovasi (Science and Techno Park, Kawasan Sentra Produk Inovasi) TSB TSS Skema Pembiayaan Inovasi Skema Pengembangan SDM Inovasi Penguatan Faktor Pendukung (kepemimpinan, potensi SDM daerah, kompetensi kelembagaan Pengembangan Roadmap SIDa Pengembangan Agenda Riset Daerah Produk kebijakan terkait SIDa

46 Analisa TSB/TSS Per Indikator D1 D2 D3 D4 D5 D6 D7 D8 D9 D10 D11 D12 D13 D14 D15 D16 D17 Kode D1 D2 D3 D4 D5 D6 D7 D8 D9 D10 D11 D12 D13 D14 D15 D16 D17 Indikator Determinan Produk kebijakan terkait SIDa Pengembangan Agenda Riset Daerah Pengembangan Roadmap SIDa Penguatan Faktor Pendukung (kepemimpinan, potensi SDM daerah, kompetensi kelembagaan daerah, ekosistem inovasi) Skema Pengembangan SDM Inovasi Skema Pembiayaan Inovasi Pengembangan Kawasan Inovasi (Science and Techno Park, Kawasan Sentra Produk Inovasi) Dukungan Aliran Penunjang Intermediasi Inovasi (inkubasi, layanan promosi, transfer teknologi, technopreneurship-entrepreneurship Lembaga Pendorong Kapasitas Inovasi (Litbang Pemerintah, Litbang Perguruan Tinggi, Litbang Derah, Litbang Swasta) Lembaga Pendorong Pembiayaan Inovasi (Perbankan, Investor, Pengusaha) Lembaga Pendorong Interaksi Aktor Inovasi (lembaga intermediasi, konsorsium, business technology center, business development services) Lembaga Pendorong Daya Saing dan Pasar Produk Inovatif (asosiasi industri, KADINDA, Pengusaha, SKPD Perindustrian-Perdagangan) Lembaga Pemanfaat - Pengguna Inovasi (Koperasi, Klaster, UMKM, Masyarakat) Kapasitas Difusi Pengetahuan (akuisisi, adaptasi, absorpsi) antar aktor inovasi Kualitas Aliran inovasi Kualitas Sinergi dan Jejaring Inovasi Kualitas Pembelajaran Interaktif memperkuat sistem inovasi daerah 45

47 Analisa Per Determinan Hasil Anregis BPPD JAMBI Kebijakan Produktifitas 0 Sumberdaya Kapasitas Kapabilitas Kebijakan Sumberdaya Kapasitas Kapabilitas Produktifitas

48 Analis Per Indikator Badan dan SIDa Kualitas Pembelajaran Interaktif memperkuat sistem inovasi daerah Kualitas Sinergi dan Jejaring Inovasi Kualitas Aliran inovasi Kapasitas Difusi Pengetahuan (akuisisi, adaptasi, absorpsi) antar aktor inovasi Lembaga Pemanfaat - Pengguna Inovasi (Koperasi, Klaster, UMKM, Masyarakat) Lembaga Pendorong Daya Saing dan Pasar Produk Inovatif (asosiasi industri, KADINDA, Lembaga Pendorong Interaksi Aktor Inovasi (lembaga intermediasi, konsorsium, business Lembaga Pendorong Pembiayaan Inovasi (Perbankan, Investor, Pengusaha) Lembaga Pendorong Kapasitas Inovasi (Litbang Pemerintah, Litbang Perguruan Tinggi, Litbang Dukungan Aliran Penunjang Intermediasi Inovasi (inkubasi, layanan promosi, transfer TSB TSS Pengembangan Kawasan Inovasi (Science and Techno Park, Kawasan Sentra Produk Inovasi) Skema Pembiayaan Inovasi Skema Pengembangan SDM Inovasi Penguatan Faktor Pendukung (kepemimpinan, potensi SDM daerah, kompetensi Pengembangan Roadmap SIDa Pengembangan Agenda Riset Daerah Produk kebijakan terkait SIDa

49 Analisa TSB/TSS Per Indikator Kode Indikator Determinan D1 D2 D3 D4 D5 D6 D7 D8 D9 D1 0 D1 1 D1 D2 D3 D4 D5 D6 D7 D8 D9 D10 D11 D12 D13 D14 D15 D16 D17 Produk kebijakan terkait SIDa Pengembangan Agenda Riset Daerah Pengembangan Roadmap SIDa Penguatan Faktor Pendukung (kepemimpinan, potensi SDM daerah, kompetensi kelembagaan daerah, ekosistem inovasi) Skema Pengembangan SDM Inovasi Skema Pembiayaan Inovasi Pengembangan Kawasan Inovasi (Science and Techno Park, Kawasan Sentra Produk Inovasi) Dukungan Aliran Penunjang Intermediasi Inovasi (inkubasi, layanan promosi, transfer teknologi, technopreneurship-entrepreneurship Lembaga Pendorong Kapasitas Inovasi (Litbang Pemerintah, Litbang Perguruan Tinggi, Litbang Derah, Litbang Swasta) Lembaga Pendorong Pembiayaan Inovasi (Perbankan, Investor, Pengusaha) Lembaga Pendorong Interaksi Aktor Inovasi (lembaga intermediasi, konsorsium, business technology center, business development services) Lembaga Pendorong Daya Saing dan Pasar Produk Inovatif (asosiasi industri, KADINDA, Pengusaha, SKPD Perindustrian-Perdagangan) Lembaga Pemanfaat - Pengguna Inovasi (Koperasi, Klaster, UMKM, Masyarakat) Kapasitas Difusi Pengetahuan (akuisisi, adaptasi, absorpsi) antar aktor inovasi Kualitas Aliran inovasi Kualitas Sinergi dan Jejaring Inovasi Kualitas Pembelajaran Interaktif memperkuat sistem inovasi daerah 48

50 Analisa Per Determinan Hasil Anregis BPPD SUMATRA SELATAN Kebijakan Produktifitas 0 Sumberdaya Kapasitas Kapabilitas Kebijakan Sumberdaya Kapasitas Kapabilitas Produktifitas

51 Analis Per Indikator Badan dan SIDa Kualitas Pembelajaran Interaktif memperkuat sistem inovasi daerah Kualitas Sinergi dan Jejaring Inovasi Kualitas Aliran inovasi Kapasitas Difusi Pengetahuan (akuisisi, adaptasi, absorpsi) antar aktor inovasi Lembaga Pemanfaat - Pengguna Inovasi (Koperasi, Klaster, UMKM, Masyarakat) Lembaga Pendorong Daya Saing dan Pasar Produk Inovatif (asosiasi industri, KADINDA, Lembaga Pendorong Interaksi Aktor Inovasi (lembaga intermediasi, konsorsium, business Lembaga Pendorong Pembiayaan Inovasi (Perbankan, Investor, Pengusaha) Lembaga Pendorong Kapasitas Inovasi (Litbang Pemerintah, Litbang Perguruan Tinggi, Litbang Dukungan Aliran Penunjang Intermediasi Inovasi (inkubasi, layanan promosi, transfer teknologi, TSB TSS Pengembangan Kawasan Inovasi (Science and Techno Park, Kawasan Sentra Produk Inovasi) Skema Pembiayaan Inovasi Skema Pengembangan SDM Inovasi Penguatan Faktor Pendukung (kepemimpinan, potensi SDM daerah, kompetensi kelembagaan Pengembangan Roadmap SIDa Pengembangan Agenda Riset Daerah Produk kebijakan terkait SIDa

52 Analisa TSB/TSS Per Indikator D1 D2 D3 D4 D5 D6 D7 D8 D9 D10 D11 D12 D13 D14 D15 D16 D17 Kode D1 D2 D3 D4 D5 D6 D7 D8 D9 D10 D11 D12 D13 D14 D15 D16 D17 Indikator Determinan Produk kebijakan terkait SIDa Pengembangan Agenda Riset Daerah Pengembangan Roadmap SIDa Penguatan Faktor Pendukung (kepemimpinan, potensi SDM daerah, kompetensi kelembagaan daerah, ekosistem inovasi) Skema Pengembangan SDM Inovasi Skema Pembiayaan Inovasi Pengembangan Kawasan Inovasi (Science and Techno Park, Kawasan Sentra Produk Inovasi) Dukungan Aliran Penunjang Intermediasi Inovasi (inkubasi, layanan promosi, transfer teknologi, technopreneurship-entrepreneurship Lembaga Pendorong Kapasitas Inovasi (Litbang Pemerintah, Litbang Perguruan Tinggi, Litbang Derah, Litbang Swasta) Lembaga Pendorong Pembiayaan Inovasi (Perbankan, Investor, Pengusaha) Lembaga Pendorong Interaksi Aktor Inovasi (lembaga intermediasi, konsorsium, business technology center, business development services) Lembaga Pendorong Daya Saing dan Pasar Produk Inovatif (asosiasi industri, KADINDA, Pengusaha, SKPD Perindustrian-Perdagangan) Lembaga Pemanfaat - Pengguna Inovasi (Koperasi, Klaster, UMKM, Masyarakat) Kapasitas Difusi Pengetahuan (akuisisi, adaptasi, absorpsi) antar aktor inovasi Kualitas Aliran inovasi Kualitas Sinergi dan Jejaring Inovasi Kualitas Pembelajaran Interaktif memperkuat sistem inovasi daerah 51

53 Analisa Per Determinan Hasil Anregis BPPD LAMPUNG Kebijakan Produktifitas 0 Sumberdaya Kapasitas Kapabilitas Kebijakan Sumberdaya Kapasitas Kapabilitas Produktifitas

54 Analis Per Indikator Badan dan SIDa Kualitas Pembelajaran Interaktif memperkuat sistem inovasi daerah Kualitas Sinergi dan Jejaring Inovasi Kualitas Aliran inovasi Kapasitas Difusi Pengetahuan (akuisisi, adaptasi, absorpsi) antar aktor inovasi Lembaga Pemanfaat - Pengguna Inovasi (Koperasi, Klaster, UMKM, Masyarakat) Lembaga Pendorong Daya Saing dan Pasar Produk Inovatif (asosiasi industri, KADINDA, Lembaga Pendorong Interaksi Aktor Inovasi (lembaga intermediasi, konsorsium, business Lembaga Pendorong Pembiayaan Inovasi (Perbankan, Investor, Pengusaha) Lembaga Pendorong Kapasitas Inovasi (Litbang Pemerintah, Litbang Perguruan Tinggi, Litbang Dukungan Aliran Penunjang Intermediasi Inovasi (inkubasi, layanan promosi, transfer TSB TSS Pengembangan Kawasan Inovasi (Science and Techno Park, Kawasan Sentra Produk Inovasi) Skema Pembiayaan Inovasi Skema Pengembangan SDM Inovasi Penguatan Faktor Pendukung (kepemimpinan, potensi SDM daerah, kompetensi Pengembangan Roadmap SIDa Pengembangan Agenda Riset Daerah Produk kebijakan terkait SIDa

55 Analisa TSB/TSS Per Indikator D1 D2 D3 D4 D5 D6 D7 D8 D9 D10 D11 D12 D13 D14 D15 D16 D17 Kode D1 D2 D3 D4 D5 D6 D7 D8 D9 D10 D11 D12 D13 D14 D15 D16 D17 Indikator Determinan Produk kebijakan terkait SIDa Pengembangan Agenda Riset Daerah Pengembangan Roadmap SIDa Penguatan Faktor Pendukung (kepemimpinan, potensi SDM daerah, kompetensi kelembagaan daerah, ekosistem inovasi) Skema Pengembangan SDM Inovasi Skema Pembiayaan Inovasi Pengembangan Kawasan Inovasi (Science and Techno Park, Kawasan Sentra Produk Inovasi) Dukungan Aliran Penunjang Intermediasi Inovasi (inkubasi, layanan promosi, transfer teknologi, technopreneurship-entrepreneurship Lembaga Pendorong Kapasitas Inovasi (Litbang Pemerintah, Litbang Perguruan Tinggi, Litbang Derah, Litbang Swasta) Lembaga Pendorong Pembiayaan Inovasi (Perbankan, Investor, Pengusaha) Lembaga Pendorong Interaksi Aktor Inovasi (lembaga intermediasi, konsorsium, business technology center, business development services) Lembaga Pendorong Daya Saing dan Pasar Produk Inovatif (asosiasi industri, KADINDA, Pengusaha, SKPD Perindustrian-Perdagangan) Lembaga Pemanfaat - Pengguna Inovasi (Koperasi, Klaster, UMKM, Masyarakat) Kapasitas Difusi Pengetahuan (akuisisi, adaptasi, absorpsi) antar aktor inovasi Kualitas Aliran inovasi Kualitas Sinergi dan Jejaring Inovasi Kualitas Pembelajaran Interaktif memperkuat sistem inovasi daerah 54

56 Analisa Per Determinan Hasil Anregis BPPD BANTEN Produktifitas Kebijakan Sumberdaya Kapasitas Kapabilitas Kebijakan Sumberdaya Kapasitas Kapabilitas Produktifitas

57 Analis Per Indikator Badan dan SIDa Kualitas Pembelajaran Interaktif memperkuat sistem inovasi daerah Kualitas Sinergi dan Jejaring Inovasi Kualitas Aliran inovasi Kapasitas Difusi Pengetahuan (akuisisi, adaptasi, absorpsi) antar aktor inovasi Lembaga Pemanfaat - Pengguna Inovasi (Koperasi, Klaster, UMKM, Masyarakat) Lembaga Pendorong Daya Saing dan Pasar Produk Inovatif (asosiasi industri, KADINDA, Lembaga Pendorong Interaksi Aktor Inovasi (lembaga intermediasi, konsorsium, business Lembaga Pendorong Pembiayaan Inovasi (Perbankan, Investor, Pengusaha) Lembaga Pendorong Kapasitas Inovasi (Litbang Pemerintah, Litbang Perguruan Tinggi, Litbang Dukungan Aliran Penunjang Intermediasi Inovasi (inkubasi, layanan promosi, transfer TSB TSS Pengembangan Kawasan Inovasi (Science and Techno Park, Kawasan Sentra Produk Inovasi) Skema Pembiayaan Inovasi Skema Pengembangan SDM Inovasi Penguatan Faktor Pendukung (kepemimpinan, potensi SDM daerah, kompetensi kelembagaan Pengembangan Roadmap SIDa Pengembangan Agenda Riset Daerah Produk kebijakan terkait SIDa

58 Analisa TSB/TSS Per Indikator D1 D2 D3 D4 D5 D6 D7 D8 D9 D10 D11 D12 D13 D14 D15 D16 D17 Kode D1 D2 D3 D4 D5 D6 D7 D8 D9 D10 D11 D12 D13 D14 D15 D16 D17 Indikator Determinan Produk kebijakan terkait SIDa Pengembangan Agenda Riset Daerah Pengembangan Roadmap SIDa Penguatan Faktor Pendukung (kepemimpinan, potensi SDM daerah, kompetensi kelembagaan daerah, ekosistem inovasi) Skema Pengembangan SDM Inovasi Skema Pembiayaan Inovasi Pengembangan Kawasan Inovasi (Science and Techno Park, Kawasan Sentra Produk Inovasi) Dukungan Aliran Penunjang Intermediasi Inovasi (inkubasi, layanan promosi, transfer teknologi, technopreneurship-entrepreneurship Lembaga Pendorong Kapasitas Inovasi (Litbang Pemerintah, Litbang Perguruan Tinggi, Litbang Derah, Litbang Swasta) Lembaga Pendorong Pembiayaan Inovasi (Perbankan, Investor, Pengusaha) Lembaga Pendorong Interaksi Aktor Inovasi (lembaga intermediasi, konsorsium, business technology center, business development services) Lembaga Pendorong Daya Saing dan Pasar Produk Inovatif (asosiasi industri, KADINDA, Pengusaha, SKPD Perindustrian-Perdagangan) Lembaga Pemanfaat - Pengguna Inovasi (Koperasi, Klaster, UMKM, Masyarakat) Kapasitas Difusi Pengetahuan (akuisisi, adaptasi, absorpsi) antar aktor inovasi Kualitas Aliran inovasi Kualitas Sinergi dan Jejaring Inovasi Kualitas Pembelajaran Interaktif memperkuat sistem inovasi daerah 57

59 Analisa Per Determinan Hasil Anregis BPPD JAWA BARAT Kebijakan Produktifitas 0 Sumberdaya Kapasitas Kapabilitas Kebijakan Sumberdaya Kapasitas Kapabilitas Produktifitas

60 Analis Per Indikator Badan dan SIDa Kualitas Pembelajaran Interaktif memperkuat sistem inovasi daerah Kualitas Sinergi dan Jejaring Inovasi Kualitas Aliran inovasi Kapasitas Difusi Pengetahuan (akuisisi, adaptasi, absorpsi) antar aktor inovasi Lembaga Pemanfaat - Pengguna Inovasi (Koperasi, Klaster, UMKM, Masyarakat) Lembaga Pendorong Daya Saing dan Pasar Produk Inovatif (asosiasi industri, KADINDA, Lembaga Pendorong Interaksi Aktor Inovasi (lembaga intermediasi, konsorsium, business Lembaga Pendorong Pembiayaan Inovasi (Perbankan, Investor, Pengusaha) Lembaga Pendorong Kapasitas Inovasi (Litbang Pemerintah, Litbang Perguruan Tinggi, Litbang Dukungan Aliran Penunjang Intermediasi Inovasi (inkubasi, layanan promosi, transfer TS B TSS Pengembangan Kawasan Inovasi (Science and Techno Park, Kawasan Sentra Produk Inovasi) Skema Pembiayaan Inovasi Skema Pengembangan SDM Inovasi Penguatan Faktor Pendukung (kepemimpinan, potensi SDM daerah, kompetensi kelembagaan Pengembangan Roadmap SIDa Pengembangan Agenda Riset Daerah Produk kebijakan terkait SIDa

61 Analisa TSB/TSS Per Indikator D1 D2 D3 D4 D5 D6 D7 D8 D9 D10 D11 D12 D13 D14 D15 D16 D17 Kode D1 D2 D3 D4 D5 D6 D7 D8 D9 D10 D11 D12 D13 D14 D15 D16 D17 Indikator Determinan Produk kebijakan terkait SIDa Pengembangan Agenda Riset Daerah Pengembangan Roadmap SIDa Penguatan Faktor Pendukung (kepemimpinan, potensi SDM daerah, kompetensi kelembagaan daerah, ekosistem inovasi) Skema Pengembangan SDM Inovasi Skema Pembiayaan Inovasi Pengembangan Kawasan Inovasi (Science and Techno Park, Kawasan Sentra Produk Inovasi) Dukungan Aliran Penunjang Intermediasi Inovasi (inkubasi, layanan promosi, transfer teknologi, technopreneurship-entrepreneurship Lembaga Pendorong Kapasitas Inovasi (Litbang Pemerintah, Litbang Perguruan Tinggi, Litbang Derah, Litbang Swasta) Lembaga Pendorong Pembiayaan Inovasi (Perbankan, Investor, Pengusaha) Lembaga Pendorong Interaksi Aktor Inovasi (lembaga intermediasi, konsorsium, business technology center, business development services) Lembaga Pendorong Daya Saing dan Pasar Produk Inovatif (asosiasi industri, KADINDA, Pengusaha, SKPD Perindustrian-Perdagangan) Lembaga Pemanfaat - Pengguna Inovasi (Koperasi, Klaster, UMKM, Masyarakat) Kapasitas Difusi Pengetahuan (akuisisi, adaptasi, absorpsi) antar aktor inovasi Kualitas Aliran inovasi Kualitas Sinergi dan Jejaring Inovasi Kualitas Pembelajaran Interaktif memperkuat sistem inovasi daerah 60

62 Hasil Anregis BPPD JAWA TENGAH Analisa Per Determinan Kebijakan Produktifitas 0 Sumberdaya Kapasitas Kapabilitas Kebijakan Sumberdaya Kapasitas Kapabilitas Produktifitas

63 Analis Per Indikator Badan dan SIDa Kualitas Pembelajaran Interaktif memperkuat sistem inovasi daerah Kualitas Sinergi dan Jejaring Inovasi Kualitas Aliran inovasi Kapasitas Difusi Pengetahuan (akuisisi, adaptasi, absorpsi) antar aktor inovasi Lembaga Pemanfaat - Pengguna Inovasi (Koperasi, Klaster, UMKM, Masyarakat) Lembaga Pendorong Daya Saing dan Pasar Produk Inovatif (asosiasi industri, KADINDA, Lembaga Pendorong Interaksi Aktor Inovasi (lembaga intermediasi, konsorsium, business Lembaga Pendorong Pembiayaan Inovasi (Perbankan, Investor, Pengusaha) Lembaga Pendorong Kapasitas Inovasi (Litbang Pemerintah, Litbang Perguruan Tinggi, Litbang Dukungan Aliran Penunjang Intermediasi Inovasi (inkubasi, layanan promosi, transfer teknologi, TSB TSS Pengembangan Kawasan Inovasi (Science and Techno Park, Kawasan Sentra Produk Inovasi) Skema Pembiayaan Inovasi Skema Pengembangan SDM Inovasi Penguatan Faktor Pendukung (kepemimpinan, potensi SDM daerah, kompetensi kelembagaan Pengembangan Roadmap SIDa Pengembangan Agenda Riset Daerah Produk kebijakan terkait SIDa

64 Analisa TSB/TSS Per Indikator Kode D1 D2 D3 D4 D5 D6 D7 D8 D9 D10 D11 D12 D13 D14 D15 D16 D Indikator Determinan Produk kebijakan terkait SIDa Pengembangan Agenda Riset Daerah Pengembangan Roadmap SIDa Penguatan Faktor Pendukung (kepemimpinan, potensi SDM daerah, kompetensi kelembagaan daerah, ekosistem inovasi) Skema Pengembangan SDM Inovasi Skema Pembiayaan Inovasi Pengembangan Kawasan Inovasi (Science and Techno Park, Kawasan Sentra Produk Inovasi) Dukungan Aliran Penunjang Intermediasi Inovasi (inkubasi, layanan promosi, transfer teknologi, technopreneurship-entrepreneurship Lembaga Pendorong Kapasitas Inovasi (Litbang Pemerintah, Litbang Perguruan Tinggi, Litbang Derah, Litbang Swasta) Lembaga Pendorong Pembiayaan Inovasi (Perbankan, Investor, Pengusaha) Lembaga Pendorong Interaksi Aktor Inovasi (lembaga intermediasi, konsorsium, business technology center, business development services) Lembaga Pendorong Daya Saing dan Pasar Produk Inovatif (asosiasi industri, KADINDA, Pengusaha, SKPD Perindustrian-Perdagangan) Lembaga Pemanfaat - Pengguna Inovasi (Koperasi, Klaster, UMKM, Masyarakat) Kapasitas Difusi Pengetahuan (akuisisi, adaptasi, absorpsi) antar aktor inovasi Kualitas Aliran inovasi Kualitas Sinergi dan Jejaring Inovasi Kualitas Pembelajaran Interaktif memperkuat sistem inovasi daerah D1 D2 D3 D4 D5 D6 D7 D8 D9 D10 D11 D12 D13 D14 D15 D16 D17 63

65 Analisa Per Determinan Hasil Anregis BPPD JAWA TIMUR Produktifitas Kebijakan Sumberdaya Kapasitas Kapabilitas Kebijakan Sumberdaya Kapasitas Kapabilitas Produktifitas

66 Analis Per Indikator Badan dan SIDa Kualitas Pembelajaran Interaktif memperkuat sistem inovasi daerah Kualitas Sinergi dan Jejaring Inovasi Kualitas Aliran inovasi Kapasitas Difusi Pengetahuan (akuisisi, adaptasi, absorpsi) antar aktor inovasi Lembaga Pemanfaat - Pengguna Inovasi (Koperasi, Klaster, UMKM, Masyarakat) Lembaga Pendorong Daya Saing dan Pasar Produk Inovatif (asosiasi industri, KADINDA, Pengusaha, Lembaga Pendorong Interaksi Aktor Inovasi (lembaga intermediasi, konsorsium, business Lembaga Pendorong Pembiayaan Inovasi (Perbankan, Investor, Pengusaha) Lembaga Pendorong Kapasitas Inovasi (Litbang Pemerintah, Litbang Perguruan Tinggi, Litbang Dukungan Aliran Penunjang Intermediasi Inovasi (inkubasi, layanan promosi, transfer teknologi, TSB TSS Pengembangan Kawasan Inovasi (Science and Techno Park, Kawasan Sentra Produk Inovasi) Skema Pembiayaan Inovasi Skema Pengembangan SDM Inovasi Penguatan Faktor Pendukung (kepemimpinan, potensi SDM daerah, kompetensi kelembagaan Pengembangan Roadmap SIDa Pengembangan Agenda Riset Daerah Produk kebijakan terkait SIDa

67 Analisa TSB/TSS Per Indikator D1 D2 D3 D4 D5 D6 D7 D8 D9 D10 D11 D12 D13 D14 D15 D16 D17 Kode D1 D2 D3 D4 D5 D6 D7 D8 D9 D10 D11 D12 D13 D14 D15 D16 D17 Indikator Determinan Produk kebijakan terkait SIDa Pengembangan Agenda Riset Daerah Pengembangan Roadmap SIDa Penguatan Faktor Pendukung (kepemimpinan, potensi SDM daerah, kompetensi kelembagaan daerah, ekosistem inovasi) Skema Pengembangan SDM Inovasi Skema Pembiayaan Inovasi Pengembangan Kawasan Inovasi (Science and Techno Park, Kawasan Sentra Produk Inovasi) Dukungan Aliran Penunjang Intermediasi Inovasi (inkubasi, layanan promosi, transfer teknologi, technopreneurship-entrepreneurship Lembaga Pendorong Kapasitas Inovasi (Litbang Pemerintah, Litbang Perguruan Tinggi, Litbang Derah, Litbang Swasta) Lembaga Pendorong Pembiayaan Inovasi (Perbankan, Investor, Pengusaha) Lembaga Pendorong Interaksi Aktor Inovasi (lembaga intermediasi, konsorsium, business technology center, business development services) Lembaga Pendorong Daya Saing dan Pasar Produk Inovatif (asosiasi industri, KADINDA, Pengusaha, SKPD Perindustrian-Perdagangan) Lembaga Pemanfaat - Pengguna Inovasi (Koperasi, Klaster, UMKM, Masyarakat) Kapasitas Difusi Pengetahuan (akuisisi, adaptasi, absorpsi) antar aktor inovasi Kualitas Aliran inovasi Kualitas Sinergi dan Jejaring Inovasi Kualitas Pembelajaran Interaktif memperkuat sistem inovasi daerah 66

68 Analisa Per Determinan Hasil Anregis BPPD KALIMANTAN SELATAN Kebijakan Produktifitas 0 Sumberdaya Kapasitas Kapabilitas Kebijakan Sumberdaya Kapasitas Kapabilitas Produktifitas

69 Analis Per Indikator Badan dan SIDa Kualitas Pembelajaran Interaktif memperkuat sistem inovasi daerah Kualitas Sinergi dan Jejaring Inovasi Kualitas Aliran inovasi Kapasitas Difusi Pengetahuan (akuisisi, adaptasi, absorpsi) antar aktor inovasi Lembaga Pemanfaat - Pengguna Inovasi (Koperasi, Klaster, UMKM, Masyarakat) Lembaga Pendorong Daya Saing dan Pasar Produk Inovatif (asosiasi industri, KADINDA, Lembaga Pendorong Interaksi Aktor Inovasi (lembaga intermediasi, konsorsium, business Lembaga Pendorong Pembiayaan Inovasi (Perbankan, Investor, Pengusaha) Lembaga Pendorong Kapasitas Inovasi (Litbang Pemerintah, Litbang Perguruan Dukungan Aliran Penunjang Intermediasi Inovasi (inkubasi, layanan promosi, transfer TSB TSS Pengembangan Kawasan Inovasi (Science and Techno Park, Kawasan Sentra Produk Inovasi) Skema Pembiayaan Inovasi Skema Pengembangan SDM Inovasi Penguatan Faktor Pendukung (kepemimpinan, potensi SDM daerah, kompetensi Pengembangan Roadmap SIDa Pengembangan Agenda Riset Daerah Produk kebijakan terkait SIDa

70 Analisa TSB/TSS Per Indikator Axis Title Chart Title D1 D2 D3 D4 D5 D6 D7 D8 D9 D10 D11 D12 D Axis Title D14 D15 D16 Kode D1 D2 D3 D4 D5 D6 D7 D8 D9 D10 D11 D12 D13 D14 D15 D16 D17 Indikator Determinan Produk kebijakan terkait SIDa Pengembangan Agenda Riset Daerah Pengembangan Roadmap SIDa Penguatan Faktor Pendukung (kepemimpinan, potensi SDM daerah, kompetensi kelembagaan daerah, ekosistem inovasi) Skema Pengembangan SDM Inovasi Skema Pembiayaan Inovasi Pengembangan Kawasan Inovasi (Science and Techno Park, Kawasan Sentra Produk Inovasi) Dukungan Aliran Penunjang Intermediasi Inovasi (inkubasi, layanan promosi, transfer teknologi, technopreneurship-entrepreneurship Lembaga Pendorong Kapasitas Inovasi (Litbang Pemerintah, Litbang Perguruan Tinggi, Litbang Derah, Litbang Swasta) Lembaga Pendorong Pembiayaan Inovasi (Perbankan, Investor, Pengusaha) Lembaga Pendorong Interaksi Aktor Inovasi (lembaga intermediasi, konsorsium, business technology center, business development services) Lembaga Pendorong Daya Saing dan Pasar Produk Inovatif (asosiasi industri, KADINDA, Pengusaha, SKPD Perindustrian-Perdagangan) Lembaga Pemanfaat - Pengguna Inovasi (Koperasi, Klaster, UMKM, Masyarakat) Kapasitas Difusi Pengetahuan (akuisisi, adaptasi, absorpsi) antar aktor inovasi Kualitas Aliran inovasi Kualitas Sinergi dan Jejaring Inovasi Kualitas Pembelajaran Interaktif memperkuat sistem inovasi daerah 69

71 Analisa Per Determinan Hasil Anregis BPPD KALIMANTAN TIMUR Kebijakan Produktifitas 0 Sumberdaya Kapasitas Kapabilitas Kebijakan Sumberdaya Kapasitas Kapabilitas Produktifitas

72 Analis Per Indikator Badan dan SIDa Kualitas Pembelajaran Interaktif memperkuat sistem inovasi daerah Kualitas Sinergi dan Jejaring Inovasi Kualitas Aliran inovasi Kapasitas Difusi Pengetahuan (akuisisi, adaptasi, absorpsi) antar aktor inovasi Lembaga Pemanfaat - Pengguna Inovasi (Koperasi, Klaster, UMKM, Masyarakat) Lembaga Pendorong Daya Saing dan Pasar Produk Inovatif (asosiasi industri, KADINDA, Lembaga Pendorong Interaksi Aktor Inovasi (lembaga intermediasi, konsorsium, business Lembaga Pendorong Pembiayaan Inovasi (Perbankan, Investor, Pengusaha) Lembaga Pendorong Kapasitas Inovasi (Litbang Pemerintah, Litbang Perguruan Tinggi, Litbang Dukungan Aliran Penunjang Intermediasi Inovasi (inkubasi, layanan promosi, transfer TSB TSS Pengembangan Kawasan Inovasi (Science and Techno Park, Kawasan Sentra Produk Inovasi) Skema Pembiayaan Inovasi Skema Pengembangan SDM Inovasi Penguatan Faktor Pendukung (kepemimpinan, potensi SDM daerah, kompetensi kelembagaan Pengembangan Roadmap SIDa Pengembangan Agenda Riset Daerah Produk kebijakan terkait SIDa

73 Analisa TSB/TSS Per Indikator D1 D2 D3 D4 D5 D6 D7 D8 D9 D10 D11 D12 D13 D14 D15 D16 D17 Kode D1 D2 D3 D4 D5 D6 D7 D8 D9 D10 D11 D12 D13 D14 D15 D16 D17 Indikator Determinan Produk kebijakan terkait SIDa Pengembangan Agenda Riset Daerah Pengembangan Roadmap SIDa Penguatan Faktor Pendukung (kepemimpinan, potensi SDM daerah, kompetensi kelembagaan daerah, ekosistem inovasi) Skema Pengembangan SDM Inovasi Skema Pembiayaan Inovasi Pengembangan Kawasan Inovasi (Science and Techno Park, Kawasan Sentra Produk Inovasi) Dukungan Aliran Penunjang Intermediasi Inovasi (inkubasi, layanan promosi, transfer teknologi, technopreneurship-entrepreneurship Lembaga Pendorong Kapasitas Inovasi (Litbang Pemerintah, Litbang Perguruan Tinggi, Litbang Derah, Litbang Swasta) Lembaga Pendorong Pembiayaan Inovasi (Perbankan, Investor, Pengusaha) Lembaga Pendorong Interaksi Aktor Inovasi (lembaga intermediasi, konsorsium, business technology center, business development services) Lembaga Pendorong Daya Saing dan Pasar Produk Inovatif (asosiasi industri, KADINDA, Pengusaha, SKPD Perindustrian-Perdagangan) Lembaga Pemanfaat - Pengguna Inovasi (Koperasi, Klaster, UMKM, Masyarakat) Kapasitas Difusi Pengetahuan (akuisisi, adaptasi, absorpsi) antar aktor inovasi Kualitas Aliran inovasi Kualitas Sinergi dan Jejaring Inovasi Kualitas Pembelajaran Interaktif memperkuat sistem inovasi daerah 72

74 Analisa Per Determinan Hasil Anregis BPPD SULAWESI SELATAN Kebijakan Produktifitas Sumberdaya Kapasitas Kapabilitas Kebijakan Sumberdaya Kapasitas Kapabilitas Produktifitas

75 Analis Per Indikator Badan dan SIDa Kualitas Pembelajaran Interaktif memperkuat sistem inovasi daerah Kualitas Sinergi dan Jejaring Inovasi Kualitas Aliran inovasi Kapasitas Difusi Pengetahuan (akuisisi, adaptasi, absorpsi) antar aktor inovasi Lembaga Pemanfaat - Pengguna Inovasi (Koperasi, Klaster, UMKM, Masyarakat) Lembaga Pendorong Daya Saing dan Pasar Produk Inovatif (asosiasi industri, KADINDA, Lembaga Pendorong Interaksi Aktor Inovasi (lembaga intermediasi, konsorsium, business Lembaga Pendorong Pembiayaan Inovasi (Perbankan, Investor, Pengusaha) Lembaga Pendorong Kapasitas Inovasi (Litbang Pemerintah, Litbang Perguruan Dukungan Aliran Penunjang Intermediasi Inovasi (inkubasi, layanan promosi, transfer TSB TSS Pengembangan Kawasan Inovasi (Science and Techno Park, Kawasan Sentra Produk Inovasi) Skema Pembiayaan Inovasi Skema Pengembangan SDM Inovasi Penguatan Faktor Pendukung (kepemimpinan, potensi SDM daerah, kompetensi Pengembangan Roadmap SIDa Pengembangan Agenda Riset Daerah Produk kebijakan terkait SIDa

76 Analisa TSB/TSS Per Indikator D1 D2 D3 D4 D5 D6 D7 D8 D9 D10 D11 D12 D13 D14 D15 D16 D17 Kode D1 D2 D3 D4 D5 D6 D7 D8 D9 D10 D11 D12 D13 D14 D15 D16 D17 Indikator Determinan Produk kebijakan terkait SIDa Pengembangan Agenda Riset Daerah Pengembangan Roadmap SIDa Penguatan Faktor Pendukung (kepemimpinan, potensi SDM daerah, kompetensi kelembagaan daerah, ekosistem inovasi) Skema Pengembangan SDM Inovasi Skema Pembiayaan Inovasi Pengembangan Kawasan Inovasi (Science and Techno Park, Kawasan Sentra Produk Inovasi) Dukungan Aliran Penunjang Intermediasi Inovasi (inkubasi, layanan promosi, transfer teknologi, technopreneurship-entrepreneurship Lembaga Pendorong Kapasitas Inovasi (Litbang Pemerintah, Litbang Perguruan Tinggi, Litbang Derah, Litbang Swasta) Lembaga Pendorong Pembiayaan Inovasi (Perbankan, Investor, Pengusaha) Lembaga Pendorong Interaksi Aktor Inovasi (lembaga intermediasi, konsorsium, business technology center, business development services) Lembaga Pendorong Daya Saing dan Pasar Produk Inovatif (asosiasi industri, KADINDA, Pengusaha, SKPD Perindustrian-Perdagangan) Lembaga Pemanfaat - Pengguna Inovasi (Koperasi, Klaster, UMKM, Masyarakat) Kapasitas Difusi Pengetahuan (akuisisi, adaptasi, absorpsi) antar aktor inovasi Kualitas Aliran inovasi Kualitas Sinergi dan Jejaring Inovasi Kualitas Pembelajaran Interaktif memperkuat sistem inovasi daerah 75

77 Analisa Per Determinan Hasil Anregis BPPD SULAWESI TENGAH Kebijakan Produktifitas Sumberdaya Kapasitas Kapabilitas Kebijakan Sumberdaya Kapasitas Kapabilitas Produktifitas

78 Analis Per Indikator Badan dan SIDa Kualitas Pembelajaran Interaktif memperkuat sistem inovasi daerah Kualitas Sinergi dan Jejaring Inovasi Kualitas Aliran inovasi Kapasitas Difusi Pengetahuan (akuisisi, adaptasi, absorpsi) antar aktor inovasi Lembaga Pemanfaat - Pengguna Inovasi (Koperasi, Klaster, UMKM, Masyarakat) Lembaga Pendorong Daya Saing dan Pasar Produk Inovatif (asosiasi industri, KADINDA, Lembaga Pendorong Interaksi Aktor Inovasi (lembaga intermediasi, konsorsium, business Lembaga Pendorong Pembiayaan Inovasi (Perbankan, Investor, Pengusaha) Lembaga Pendorong Kapasitas Inovasi (Litbang Pemerintah, Litbang Perguruan Tinggi, Litbang Dukungan Aliran Penunjang Intermediasi Inovasi (inkubasi, layanan promosi, transfer TSB TSS Pengembangan Kawasan Inovasi (Science and Techno Park, Kawasan Sentra Produk Inovasi) Skema Pembiayaan Inovasi Skema Pengembangan SDM Inovasi Penguatan Faktor Pendukung (kepemimpinan, potensi SDM daerah, kompetensi kelembagaan Pengembangan Roadmap SIDa Pengembangan Agenda Riset Daerah Produk kebijakan terkait SIDa

79 Analisa TSB/TSS Per Indikator D1 D2 D3 D4 D5 D6 D7 D8 D9 D10 D11 D12 D13 D14 D15 D16 D17 Kode D1 D2 D3 D4 D5 D6 D7 D8 D9 D10 D11 D12 D13 D14 D15 D16 D17 Indikator Determinan Produk kebijakan terkait SIDa Pengembangan Agenda Riset Daerah Pengembangan Roadmap SIDa Penguatan Faktor Pendukung (kepemimpinan, potensi SDM daerah, kompetensi kelembagaan daerah, ekosistem inovasi) Skema Pengembangan SDM Inovasi Skema Pembiayaan Inovasi Pengembangan Kawasan Inovasi (Science and Techno Park, Kawasan Sentra Produk Inovasi) Dukungan Aliran Penunjang Intermediasi Inovasi (inkubasi, layanan promosi, transfer teknologi, technopreneurship-entrepreneurship Lembaga Pendorong Kapasitas Inovasi (Litbang Pemerintah, Litbang Perguruan Tinggi, Litbang Derah, Litbang Swasta) Lembaga Pendorong Pembiayaan Inovasi (Perbankan, Investor, Pengusaha) Lembaga Pendorong Interaksi Aktor Inovasi (lembaga intermediasi, konsorsium, business technology center, business development services) Lembaga Pendorong Daya Saing dan Pasar Produk Inovatif (asosiasi industri, KADINDA, Pengusaha, SKPD Perindustrian-Perdagangan) Lembaga Pemanfaat - Pengguna Inovasi (Koperasi, Klaster, UMKM, Masyarakat) Kapasitas Difusi Pengetahuan (akuisisi, adaptasi, absorpsi) antar aktor inovasi Kualitas Aliran inovasi Kualitas Sinergi dan Jejaring Inovasi Kualitas Pembelajaran Interaktif memperkuat sistem inovasi daerah 78

80 Analisa PerIndikator / Hasil Anregis BPPD SULAWESI TENGGARA Produktifitas Kebijakan Sumberdaya Kapasitas Kapabilitas Kebijakan Sumberdaya Kapasitas Kapabilitas Produktifitas

81 Analis Per Indikator Badan dan SIDa Kualitas Pembelajaran Interaktif memperkuat sistem inovasi daerah Kualitas Sinergi dan Jejaring Inovasi Kualitas Aliran inovasi Kapasitas Difusi Pengetahuan (akuisisi, adaptasi, absorpsi) antar aktor inovasi Lembaga Pemanfaat - Pengguna Inovasi (Koperasi, Klaster, UMKM, Masyarakat) Lembaga Pendorong Daya Saing dan Pasar Produk Inovatif (asosiasi industri, KADINDA, Lembaga Pendorong Interaksi Aktor Inovasi (lembaga intermediasi, konsorsium, business Lembaga Pendorong Pembiayaan Inovasi (Perbankan, Investor, Pengusaha) Lembaga Pendorong Kapasitas Inovasi (Litbang Pemerintah, Litbang Perguruan Tinggi, Litbang Dukungan Aliran Penunjang Intermediasi Inovasi (inkubasi, layanan promosi, transfer teknologi, TSB TSS Pengembangan Kawasan Inovasi (Science and Techno Park, Kawasan Sentra Produk Inovasi) Skema Pembiayaan Inovasi Skema Pengembangan SDM Inovasi Penguatan Faktor Pendukung (kepemimpinan, potensi SDM daerah, kompetensi kelembagaan Pengembangan Roadmap SIDa Pengembangan Agenda Riset Daerah Produk kebijakan terkait SIDa

82 Analisa TSB/TSS PerIndikator D D2 D3 D4 D5 D6 D7 D8 D9 D10 D11 D12 D13 D14 D15 D16 D17 Kode D1 D2 D3 D4 D5 D6 D7 D8 D9 D10 D11 D12 D13 D14 D15 D16 D17 IndikatorDeterminan ProdukkebijakanterkaitSIDa Pengembangan Agenda Riset Daerah Pengembangan Roadmap SIDa Penguatan Faktor Pendukung (kepemimpinan, potensi SDM daerah, kompetensi kelembagaan daerah, ekosistem inovasi) SkemaPengembangan SDM Inovasi SkemaPembiayaanInovasi PengembanganKawasanInovasi (Science and Techno Park, Kawasan Sentra ProdukInovasi) DukunganAliranPenunjangIntermediasiInovasi (inkubasi, layananpromosi, transfer teknologi, technopreneurship-entrepreneurship LembagaPendorongKapasitasInovasi (LitbangPemerintah, LitbangPerguruanTinggi, LitbangDerah, LitbangSwasta) LembagaPendorongPembiayaanInovasi (Perbankan, Investor, Pengusaha) LembagaPendorongInteraksiAktorInovasi (lembagaintermediasi, konsorsium, business technology center, business development services) LembagaPendorongDayaSaingdanPasarProdukInovatif (asosiasiindustri, KADINDA, Pengusaha, SKPD Perindustrian-Perdagangan) LembagaPemanfaat - PenggunaInovasi (Koperasi, Klaster, UMKM, Masyarakat) KapasitasDifusiPengetahuan (akuisisi, adaptasi, absorpsi) antaraktorinovasi KualitasAliraninovasi Kualitas Sinergi dan Jejaring Inovasi KualitasPembelajaranInteraktifmemperkuatsisteminovasidaerah 81

83 Analisa Per Determinan Hasil Anregis BPPD NTT Produktifitas Kebijakan Sumberdaya Kapasitas Kapabilitas Kebijakan Sumberdaya Kapasitas Kapabilitas Produktifitas

84 Analis Per Indikator Badan dan SIDa Kualitas Pembelajaran Interaktif memperkuat sistem inovasi daerah Kualitas Sinergi dan Jejaring Inovasi Kualitas Aliran inovasi Kapasitas Difusi Pengetahuan (akuisisi, adaptasi, absorpsi) antar aktor inovasi Lembaga Pemanfaat - Pengguna Inovasi (Koperasi, Klaster, UMKM, Masyarakat) Lembaga Pendorong Daya Saing dan Pasar Produk Inovatif (asosiasi industri, KADINDA, Lembaga Pendorong Interaksi Aktor Inovasi (lembaga intermediasi, konsorsium, business Lembaga Pendorong Pembiayaan Inovasi (Perbankan, Investor, Pengusaha) Lembaga Pendorong Kapasitas Inovasi (Litbang Pemerintah, Litbang Perguruan Tinggi, Litbang Dukungan Aliran Penunjang Intermediasi Inovasi (inkubasi, layanan promosi, transfer TSB TSS Pengembangan Kawasan Inovasi (Science and Techno Park, Kawasan Sentra Produk Inovasi) Skema Pembiayaan Inovasi Skema Pengembangan SDM Inovasi Penguatan Faktor Pendukung (kepemimpinan, potensi SDM daerah, kompetensi kelembagaan Pengembangan Roadmap SIDa Pengembangan Agenda Riset Daerah Produk kebijakan terkait SIDa

85 Analisa TSB/TSS Per Indikator D1 D2 D3 D4 D5 D6 D7 D8 D9 D10 D11 D12 D13 D14 D15 D16 D17 Kode D1 D2 D3 D4 D5 D6 D7 D8 D9 D10 D11 D12 D13 D14 D15 D16 D17 Indikator Determinan Produk kebijakan terkait SIDa Pengembangan Agenda Riset Daerah Pengembangan Roadmap SIDa Penguatan Faktor Pendukung (kepemimpinan, potensi SDM daerah, kompetensi kelembagaan daerah, ekosistem inovasi) Skema Pengembangan SDM Inovasi Skema Pembiayaan Inovasi Pengembangan Kawasan Inovasi (Science and Techno Park, Kawasan Sentra Produk Inovasi) Dukungan Aliran Penunjang Intermediasi Inovasi (inkubasi, layanan promosi, transfer teknologi, technopreneurship-entrepreneurship Lembaga Pendorong Kapasitas Inovasi (Litbang Pemerintah, Litbang Perguruan Tinggi, Litbang Derah, Litbang Swasta) Lembaga Pendorong Pembiayaan Inovasi (Perbankan, Investor, Pengusaha) Lembaga Pendorong Interaksi Aktor Inovasi (lembaga intermediasi, konsorsium, business technology center, business development services) Lembaga Pendorong Daya Saing dan Pasar Produk Inovatif (asosiasi industri, KADINDA, Pengusaha, SKPD Perindustrian-Perdagangan) Lembaga Pemanfaat - Pengguna Inovasi (Koperasi, Klaster, UMKM, Masyarakat) Kapasitas Difusi Pengetahuan (akuisisi, adaptasi, absorpsi) antar aktor inovasi Kualitas Aliran inovasi Kualitas Sinergi dan Jejaring Inovasi Kualitas Pembelajaran Interaktif memperkuat sistem inovasi daerah 84

86 IV.3 Pemeringkatan Kapasitas BPPD dalam Menunjang SIDa Berkinerja N TSB TSS TSB Relatif TSS Relatif Sumatera Selatan Lampung Jawa Tengah Sulawesi Selatan Utama Kalimantan Timur Jawa Barat Banten Riau Jambi Jawa Timur NTT Madya Kalimantan Selatan Sulawesi Tenggara Sulawesi Tengah Pratama Sumatera Utara Rerata Kategorisasi No. Kategori Kriteria 1 Utama 3.00 < TSB dan 3.00 < TSS 2 Madya 2.00 < TSB < 3.00 dan 2.00 < TSS < Pratama 1.00 < TSB < 2.00 dan 1.00 < TSS < 2.00 Ket. TSB = Total Score BPPD TSS = Total Score SIDa TSB Relatif = Selisih nilai kinerja Badan dengan rerata nasional TSA Relatif = Selisih nilai SIDa dengan rerata nasional 85

87 HASIL PENILAIAN KINERJA BPPD DALAM PENGUATAN SIDA TA

88 V. PENUTUP V.1 Kesimpulan - BPPD secara kelembagaan bukan merupakan satuan kerja dibawah kemenristek dikti. Jika ada beberapa hal dalam kerangka kebijakan yang berkaitan dengan struktur kelembagaan, baik ;pembentukan, pengembangan struktur kelembagaan, sinkronisasi struktur dengan kementerian teknis tetap harus berpedoman dengan UU otonomi daerah badan litbang UU 23 Tahun Dalam mengimplementasikan system inovasi daerah untuk menguatkan peran BPPD perlu diatur dalam peraturan pemerintah sebagai ketentuan lebih lanjut dari UU 23 Tahun 2014 sesuai dengan pasal Untuk menjaga kesinambungan program penguatan Sistem Inovasi Daerah, perlu dukungan alokasi anggaran yang memadai dalam kurun waktu tertentu - Komitmen pimpinan daerah memiliki pengaruh dalam pelaksanaan dan pengimplementasian system inovasi daerah - Dibutuhkan sumberdaya SDM Iptek yang kompeten sesuai dengan potensi pembangunan daerah 87

89 Direktorat Lembaga Penelitian dan Pengembangan Subdit Lembaga Penelitian dan Pengembangan Daerah Gedung II BPPT lt.16 Jl. MH. Thamrin No.8 Jakarta Telp. : (021) , Fax. : (021) sekretariat.lemlitbang@gmail.com Sekretariat.bppd@gmail.com

KEMENTERIAN RISET DAN TEKNOLOGI KEPUTUSAN SEKRETARIS KEMENTERIAN RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA. NOMOR 36 /SM/Kp/XI/2013 TENTANG

KEMENTERIAN RISET DAN TEKNOLOGI KEPUTUSAN SEKRETARIS KEMENTERIAN RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA. NOMOR 36 /SM/Kp/XI/2013 TENTANG KEMENTERIAN RISET DAN TEKNOLOGI KEPUTUSAN SEKRETARIS KEMENTERIAN RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 /SM/Kp/XI/2013 TENTANG PEDOMAN PENETAPAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAH PROVINSI

Lebih terperinci

MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA DAN PERATURAN BERSAMA MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA DAN

MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA DAN PERATURAN BERSAMA MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA DAN MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA DAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BERSAMA MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA DAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TENGAH RANCANGAN PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR TENTANG INOVASI DAERAH DI PROVINSI JAWA TENGAH

GUBERNUR JAWA TENGAH RANCANGAN PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR TENTANG INOVASI DAERAH DI PROVINSI JAWA TENGAH Draft 4 GUBERNUR JAWA TENGAH RANCANGAN PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR TENTANG INOVASI DAERAH DI PROVINSI JAWA TENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TENGAH, Menimbang : a.

Lebih terperinci

FORUM KOORDINASI DEWAN RISET DAERAH SE-SUMATERA Periode Tahun

FORUM KOORDINASI DEWAN RISET DAERAH SE-SUMATERA Periode Tahun FORUM KOORDINASI DEWAN RISET DAERAH SE-SUMATERA Periode Tahun 2017-2020 SK KETUA DEWAN RISET NASIONAL NOMOR: 27/Ka.DRN/X/2017 TENTANG PEMBENTUKAN FORUM KOORDINASI DEWAN RISET DAERAH SE-SUMATERA PERIODE

Lebih terperinci

PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA KEMENTERIAN RISET DAN TEKNOLOGI

PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA KEMENTERIAN RISET DAN TEKNOLOGI Lampiran I 1. Jumlah pusat unggulan Iptek Mengukur kinerja kelembagaan Iptek 2. Jumlah peneliti per 1 juta penduduk Mengukur kualitas SDM Iptek 3. Jumlah kekayaan intelektual hasil litbangyasa Iptek Mengukur

Lebih terperinci

PANDUAN TEKNIS PELAKSANAAN SUPERVISI PENGEMBANGAN PUSAT UNGGULAN IPTEK TAHUN Nomor : 06/PUI/P-Teknis/Litbang/2016

PANDUAN TEKNIS PELAKSANAAN SUPERVISI PENGEMBANGAN PUSAT UNGGULAN IPTEK TAHUN Nomor : 06/PUI/P-Teknis/Litbang/2016 PANDUAN TEKNIS PELAKSANAAN SUPERVISI PENGEMBANGAN PUSAT UNGGULAN IPTEK TAHUN 2016 Nomor : 06/PUI/P-Teknis/Litbang/2016 DIREKTORAT JENDERAL KELEMBAGAAN IPTEK DAN DIKTI KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 19 TAHUN 2013 TENTANG SISTEM INOVASI DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 19 TAHUN 2013 TENTANG SISTEM INOVASI DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 19 TAHUN 2013 TENTANG SISTEM INOVASI DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUKOHARJO, Menimbang : Mengingat : a. bahwa dalam

Lebih terperinci

PENYUSUNAN RENCANA KERJA

PENYUSUNAN RENCANA KERJA PENYUSUNAN RENCANA KERJA PUSAT UNGGULAN IPTEK Panduan Teknis Nomor 01/PUI/P-Teknis/Litbang/2017 DIREKTORAT JENDERAL KELEMBAGAAN IPTEK DAN DIKTI KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI 2017

Lebih terperinci

PANDUAN TEKNIS PENYUSUNAN PROPOSAL RENCANA KERJA PENGEMBANGAN PUSAT UNGGULAN IPTEK TAHUN Nomor : 01/PUI/P-Teknis/Litbang/2016

PANDUAN TEKNIS PENYUSUNAN PROPOSAL RENCANA KERJA PENGEMBANGAN PUSAT UNGGULAN IPTEK TAHUN Nomor : 01/PUI/P-Teknis/Litbang/2016 PANDUAN TEKNIS PENYUSUNAN PROPOSAL RENCANA KERJA PENGEMBANGAN PUSAT UNGGULAN IPTEK TAHUN 2016 Nomor : 01/PUI/P-Teknis/Litbang/2016 DIREKTORAT JENDERAL KELEMBAGAAN IPTEK DAN DIKTI KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI

Lebih terperinci

BUPATI CILACAP PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 72 TAHUN 2013 TENTANG PENGUATAN SISTEM INOVASI DAERAH KABUPATEN CILACAP

BUPATI CILACAP PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 72 TAHUN 2013 TENTANG PENGUATAN SISTEM INOVASI DAERAH KABUPATEN CILACAP BUPATI CILACAP PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 72 TAHUN 2013 TENTANG PENGUATAN SISTEM INOVASI DAERAH KABUPATEN CILACAP DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CILACAP, Menimbang : a. bahwa dalam rangka

Lebih terperinci

PEDOMAN FASILITASI PENINGKATAN KAPASITAS BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAH (BPPD) PROVINSI/KABUPATEN/KOTA

PEDOMAN FASILITASI PENINGKATAN KAPASITAS BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAH (BPPD) PROVINSI/KABUPATEN/KOTA PEDOMAN FASILITASI PENINGKATAN KAPASITAS BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAH (BPPD) PROVINSI/KABUPATEN/KOTA TAHUN 2018 - 2 - KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa

Lebih terperinci

PEDOMAN FASILITASI PENINGKATAN KAPASITAS BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAH (BPPD) PROVINSI/KABUPATEN/KOTA TAHUN 2017

PEDOMAN FASILITASI PENINGKATAN KAPASITAS BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAH (BPPD) PROVINSI/KABUPATEN/KOTA TAHUN 2017 PEDOMAN FASILITASI PENINGKATAN KAPASITAS BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAH (BPPD) PROVINSI/KABUPATEN/KOTA TAHUN 2017 Kerjasama: KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI DAN KEMENTERIAN

Lebih terperinci

PANDUAN TEKNIS PELAKSANAAN KUNJUNGAN SUPERVISI PENGEMBANGAN PUSAT UNGGULAN IPTEK TAHUN Nomor : 07/PUI/P-Teknis/Litbang/2016

PANDUAN TEKNIS PELAKSANAAN KUNJUNGAN SUPERVISI PENGEMBANGAN PUSAT UNGGULAN IPTEK TAHUN Nomor : 07/PUI/P-Teknis/Litbang/2016 PANDUAN TEKNIS PELAKSANAAN KUNJUNGAN SUPERVISI PENGEMBANGAN PUSAT UNGGULAN IPTEK TAHUN 2016 Nomor : 07/PUI/P-Teknis/Litbang/2016 DIREKTORAT JENDERAL KELEMBAGAAN IPTEK DAN DIKTI KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI

Lebih terperinci

BUPATI WAKATOBI PROVINSI SULAWESI TENGGARA PERATURAN BUPATI WAKATOBI NOMOR 28 TAHUN 2017 TENTANG PENGUATAN SISTEM INOVASI DAERAH KABUPATEN WAKATOBI

BUPATI WAKATOBI PROVINSI SULAWESI TENGGARA PERATURAN BUPATI WAKATOBI NOMOR 28 TAHUN 2017 TENTANG PENGUATAN SISTEM INOVASI DAERAH KABUPATEN WAKATOBI BUPATI WAKATOBI PROVINSI SULAWESI TENGGARA PERATURAN BUPATI WAKATOBI NOMOR 28 TAHUN 2017 TENTANG PENGUATAN SISTEM INOVASI DAERAH KABUPATEN WAKATOBI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI WAKATOBI, Menimbang

Lebih terperinci

PANDUAN TEKNIS SELEKSI PUSAT UNGGULAN IPTEK

PANDUAN TEKNIS SELEKSI PUSAT UNGGULAN IPTEK PANDUAN TEKNIS SELEKSI PUSAT UNGGULAN IPTEK TAHUN 2017 Nomor : 03/PUI/P-Teknis/Litbang/2017 DIREKTORAT JENDERAL KELEMBAGAAN IPTEK DAN DIKTI KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI TAHUN 2017

Lebih terperinci

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembar

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembar BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1712, 2016 PERRPUSNAS. Penyelenggaraan Dekonsentrasi. TA 2017. PERATURAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2016 TENTANG PELIMPAHAN URUSAN

Lebih terperinci

Unggul, Inovatif dan Berdayasaing

Unggul, Inovatif dan Berdayasaing Unggul, Inovatif dan Berdayasaing Call Centre 0811 156 2656 Email : pui@ristekdikti.go.id - pui.ristekdikti@gmail.com Website : http://pui.ristekdikti.go.id 1 Instrumen SUPERVISI PUSAT UNGGULAN IPTEK TAHUN

Lebih terperinci

KEMENTERIAN RISET DAN TEKNOLOGI KEPUTUSAN SEKRETARIS KEMENTERIAN RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA. NOMOR 23/SM/Kp/V/2013 TENTANG

KEMENTERIAN RISET DAN TEKNOLOGI KEPUTUSAN SEKRETARIS KEMENTERIAN RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA. NOMOR 23/SM/Kp/V/2013 TENTANG KEMENTERIAN RISET DAN TEKNOLOGI KEPUTUSAN SEKRETARIS KEMENTERIAN RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23/SM/Kp/V/2013 TENTANG FASILITASI PENINGKATAN KAPASITAS BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

Lebih terperinci

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA www.unduhsaja.com SALINAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DI KEMENTERIAN DALAM

Lebih terperinci

2017, No dalam rangka Penyelenggaraan Dekonsentrasi Tahun Anggaran 2018; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan

2017, No dalam rangka Penyelenggaraan Dekonsentrasi Tahun Anggaran 2018; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan No.1161, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA PERPUSNAS. Pelimpahan Urusan Pemerintahan Perpusnas. PERATURAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2017 TENTANG PELIMPAHAN URUSAN

Lebih terperinci

2016, No Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara R

2016, No Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara R No.546, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENDAGRI. Litbang. Pedoman. Peencabutan. PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

Lebih terperinci

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA Jakarta, 28 Maret 2012 Kepada Nomor : 070 / 1082 / SJ Yth. 1. Gubernur Sifat : Penting 2. Bupati/Walikota Lampiran : Satu berkas di Hal : Pedoman Penyusunan Program

Lebih terperinci

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT JENDERAL BADAN PENGAWAS PEMILIHAN

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 220/MENKES/SK/VI/2013 TENTANG TIM BINAAN WILAYAH BIDANG KESEHATAN

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 220/MENKES/SK/VI/2013 TENTANG TIM BINAAN WILAYAH BIDANG KESEHATAN KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 220/MENKES/SK/VI/2013 TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang Mengingat : a. bahwa untuk meningkatkan

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BPKP. Pembinaan. Pengawasan. Perubahan.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BPKP. Pembinaan. Pengawasan. Perubahan. No.1562, 2014 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BPKP. Pembinaan. Pengawasan. Perubahan. PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1292, 2012 KEMENTERIAN NEGARA KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH. Dekonsentrasi. Kegiatan. Anggaran. Pedoman. PERATURAN MENTERI NEGARA KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 47 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN UMUM FORUM FOR ECONOMIC DEVELOPMENT AND EMPLOYMENT PROMOTION

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 47 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN UMUM FORUM FOR ECONOMIC DEVELOPMENT AND EMPLOYMENT PROMOTION GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 47 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN UMUM FORUM FOR ECONOMIC DEVELOPMENT AND EMPLOYMENT PROMOTION DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TENGAH,

Lebih terperinci

2016, No Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakh

2016, No Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakh No.1368, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENAKER. Hasil Pemetaan. PERATURAN MENTERI KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2016 TENTANG HASIL PEMETAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH DI BIDANG

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1652, 2014 KEMENDIKBUD. Mutu Pendidikan. Aceh. Sumatera Utara. Riau. Jambi. Sumatera Selatan. Kepulauan Bangka Belitung. Bengkulu. Lampung. Banten. DKI Jakarta. Jawa

Lebih terperinci

DALAM RANGKA PEMBAHASAN RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENTANG SISTEM NASIONAL ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI

DALAM RANGKA PEMBAHASAN RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENTANG SISTEM NASIONAL ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI LAPORAN KUNJUNGAN KERJA PANITIA KHUSUS RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENTANG SISTEM NASIONAL ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI KE PROVINSI NANGGROE ACEH DARUSSALAM DALAM RANGKA PEMBAHASAN RANCANGAN UNDANG-UNDANG

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Menurut pasal 373 ayat (4) UU No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, Pembinaan yang bersifat umum dan teknis sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dilakukan

Lebih terperinci

2016, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Koperasi dan Usaha

2016, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Koperasi dan Usaha BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.35, 2016 KEMEN-KUKM. Anggaran. Dekonsentrasi. Pelaksanaan. Pedoman. Tahun 2016 PERATURAN MENTERI KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 /PER/M.KUKM/XII/2015

Lebih terperinci

PANDUAN TEKNIS PENYUSUNAN LAPORAN KEMAJUAN PELAKSANAAN KEGIATAN PEMBINAAN KELEMBAGAAN PUSAT UNGGULAN IPTEK TAHUN 2016

PANDUAN TEKNIS PENYUSUNAN LAPORAN KEMAJUAN PELAKSANAAN KEGIATAN PEMBINAAN KELEMBAGAAN PUSAT UNGGULAN IPTEK TAHUN 2016 PANDUAN TEKNIS PENYUSUNAN LAPORAN KEMAJUAN PELAKSANAAN KEGIATAN PEMBINAAN KELEMBAGAAN PUSAT UNGGULAN IPTEK TAHUN 2016 Nomor : 05/PUI/P-Teknis/Litbang/2016 DIREKTORAT JENDERAL KELEMBAGAAN IPTEK DAN DIKTI

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017 SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 21 MOR SP DIPA-32.1-/21 DS553-54-8921-629 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 1 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU No. 1 Tahun

Lebih terperinci

PEMBAHASAN DOKUMEN MASTERPLAN PENGEMBANGAN PUSAT UNGGULAN IPTEKK

PEMBAHASAN DOKUMEN MASTERPLAN PENGEMBANGAN PUSAT UNGGULAN IPTEKK PANDUAN TEKNIS PEMBAHASAN DOKUMEN MASTERPLAN PENGEMBANGAN PUSAT UNGGULAN IPTEKK Nomor : 18/PUI/P-Teknis/Litbang/2016 DIREKTORAT JENDERAL J KELEMBAGAAN IPTEK DAN DIKTI KEMENTERIANN RISET, TEKNOLOGI DAN

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017 SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 217 MOR SP DIPA-115.1-/217 DS887-83-754-948 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU No.

Lebih terperinci

PANDUAN TEKNIS PEMETAAN PERKEMBANGAN HILIRISASI PRODUK UNGGULAN PUI TAHUN Nomor : 19/PUI/P-Teknis/Litbang/2016

PANDUAN TEKNIS PEMETAAN PERKEMBANGAN HILIRISASI PRODUK UNGGULAN PUI TAHUN Nomor : 19/PUI/P-Teknis/Litbang/2016 PANDUAN TEKNIS PEMETAAN PERKEMBANGAN HILIRISASI PRODUK UNGGULAN PUI TAHUN 2016 Nomor : 19/PUI/P-Teknis/Litbang/2016 DIREKTORAT JENDERAL KELEMBAGAAN IPTEK DAN DIKTI KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

PENYUSUNAN MASTERPLAN PENGEMBANGAN PUSAT UNGGULAN IPTEK

PENYUSUNAN MASTERPLAN PENGEMBANGAN PUSAT UNGGULAN IPTEK PANDUAN TEKNIS PENYUSUNAN MASTERPLAN PENGEMBANGAN PUSAT UNGGULAN IPTEK Nomor : 17/PUI/P-Teknis/Litbang/2016 DIREKTORAT JENDERAL KELEMBAGAAN IPTEK DAN DIKTI KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

Lebih terperinci

- 2 - MEMUTUSKAN: BAB I KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI, DAN SUSUNAN ORGANISASI. Bagian Kesatu Kedudukan, Tugas dan Fungsi. Pasal 1

- 2 - MEMUTUSKAN: BAB I KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI, DAN SUSUNAN ORGANISASI. Bagian Kesatu Kedudukan, Tugas dan Fungsi. Pasal 1 - 2-5. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82); 6. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2012 tentang Pengadaan

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2016 NOMOR 57

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2016 NOMOR 57 BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2016 NOMOR 57 PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 57 TAHUN 2016 TENTANG PENGUATAN SISTEM INOVASI DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANJARNEGARA,

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 39 TAHUN 2006 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT JENDERAL DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 39 TAHUN 2006 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT JENDERAL DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 39 TAHUN 2006 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT JENDERAL DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL, Menimbang : a. bahwa dalam rangka

Lebih terperinci

PERINGATAN HARI KEBANGITAN TEKNOLOGI NASIONAL TAHUN 2016 KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI PEDOMAN TEKNIS PENILAIAN

PERINGATAN HARI KEBANGITAN TEKNOLOGI NASIONAL TAHUN 2016 KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI PEDOMAN TEKNIS PENILAIAN PERINGATAN HARI KEBANGITAN TEKNOLOGI NASIONAL TAHUN 2016 KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI PEDOMAN TEKNIS PENILAIAN ANUGERAH BUDIPRAJA PRESTASI KABUPATEN DAN KOTA DALAM MELAKUKAN INOVASI

Lebih terperinci

PEDOMAN PENYELENGGARAAN ANUGERAH IPTEK BUDHIPURA TINGKAT PROPINSI SE INDONESIA

PEDOMAN PENYELENGGARAAN ANUGERAH IPTEK BUDHIPURA TINGKAT PROPINSI SE INDONESIA PEDOMAN PENYELENGGARAAN ANUGERAH IPTEK BUDHIPURA TINGKAT PROPINSI SE INDONESIA Dalam Rangka Peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (HAKTEKNAS) Ke 18 Tahun 2013 KEMENTERIAN RISET DAN TEKNOLOGI 2013

Lebih terperinci

BUPATI MUSI RAWAS PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG PENGUATAN SISTEM INOVASI DAERAH KABUPATEN MUSI RAWAS

BUPATI MUSI RAWAS PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG PENGUATAN SISTEM INOVASI DAERAH KABUPATEN MUSI RAWAS BUPATI MUSI RAWAS PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG PENGUATAN SISTEM INOVASI DAERAH KABUPATEN MUSI RAWAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MUSI RAWAS, Menimbang : a. bahwa untuk

Lebih terperinci

PANDUAN TEKNIS PENILAIAN PROPOSAL PUSAT UNGGULAN IPTEK TAHUN 2017

PANDUAN TEKNIS PENILAIAN PROPOSAL PUSAT UNGGULAN IPTEK TAHUN 2017 PANDUAN TEKNIS PENILAIAN PROPOSAL PUSAT UNGGULAN IPTEK TAHUN 2017 Nomor : 08/PUI/P-Teknis/Litbang/2017 DIREKTORAT JENDERAL KELEMBAGAAN IPTEK DAN DIKTI KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2016 TENTANG PELAKSANAAN DANA DEKONSENTRASI

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA, SALINAN PERATURAN MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2018 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DENGAN

Lebih terperinci

Jakarta, Januari 2016 Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah. Hamid Muhammad, Ph.D. NIP iii

Jakarta, Januari 2016 Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah. Hamid Muhammad, Ph.D. NIP iii KATA PENGANTAR Sesuai dengan amanat Undang Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan, Kementerian Pendidikan

Lebih terperinci

2015, No dan Usaha Kecil dan Menengah yang dilaksanakan dan dikelola secara efisien, efektif, berdaya guna dan berhasil guna yang dikelola Satua

2015, No dan Usaha Kecil dan Menengah yang dilaksanakan dan dikelola secara efisien, efektif, berdaya guna dan berhasil guna yang dikelola Satua BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.236, 2015 KEMENKOP-UKM. Pedoman. Kegiatan. Anggaran Dekonsentrasi. PERATURAN MENTERI KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR/PER/M.KUKM/II/2015

Lebih terperinci

PENILAIAN PROPOSAL-BORANG SELEKSI PUSAT UNGGULAN IPTEK TAHUN 2016

PENILAIAN PROPOSAL-BORANG SELEKSI PUSAT UNGGULAN IPTEK TAHUN 2016 PENILAIAN PROPOSAL-BORANG SELEKSI PUSAT UNGGULAN IPTEK TAHUN 2016 1 45 Lembaga Litbang Terunggul di Indonesia 19 PUI berstatus telah ditetapkan (2015) 2011 2012 2013 2014 2015 2015 2015 2015 2012-2013

Lebih terperinci

KOORDINASI TEKNIS PEMBANGUNAN

KOORDINASI TEKNIS PEMBANGUNAN KOORDINASI TEKNIS PEMBANGUNAN Ir. Diah Indrajati, M.Sc Plt. Direktur Jenderal Bina Pembangunan Daerah Disampaikan dalam acara: Temu Konsultasi Triwulan I Bappenas Bappeda Provinsi Seluruh Indonesia Tahun

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 121 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 121 TAHUN 2014 TENTANG SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 121 TAHUN 2014 TENTANG RINCIAN TUGAS LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN PROVINSI ACEH, PROVINSI SUMATERA UTARA, PROVINSI RIAU,

Lebih terperinci

DAFTAR ALAMAT MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI TAHUN 2008/2009

DAFTAR ALAMAT MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI TAHUN 2008/2009 ACEH ACEH ACEH SUMATERA UTARA SUMATERA UTARA SUMATERA BARAT SUMATERA BARAT SUMATERA BARAT RIAU JAMBI JAMBI SUMATERA SELATAN BENGKULU LAMPUNG KEPULAUAN BANGKA BELITUNG KEPULAUAN RIAU DKI JAKARTA JAWA BARAT

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL, PERATURAN MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/BADAN PERTANAHAN NASIONAL DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

2016, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Kepala Arsip Nasional Re

2016, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Kepala Arsip Nasional Re BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 454, 2016 ANRI. Dana. Dekonsentrasi. TA 2016. Pelaksanaan. PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN KEPALA

Lebih terperinci

KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2006 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK

Lebih terperinci

PANDUAN TEKNIS PELAKSANAAN SUPERVISI DAN KUNJUNGAN SUPERVISI PENGEMBANGAN PUSAT UNGGULAN IPTEK TAHUN Nomor : 06/PUI/P-Teknis/Litbang/2017

PANDUAN TEKNIS PELAKSANAAN SUPERVISI DAN KUNJUNGAN SUPERVISI PENGEMBANGAN PUSAT UNGGULAN IPTEK TAHUN Nomor : 06/PUI/P-Teknis/Litbang/2017 PANDUAN TEKNIS PELAKSANAAN SUPERVISI DAN KUNJUNGAN SUPERVISI PENGEMBANGAN PUSAT UNGGULAN IPTEK TAHUN 2017 Nomor : 06/PUI/P-Teknis/Litbang/2017 DIREKTORAT JENDERAL KELEMBAGAAN IPTEK DAN DIKTI KEMENTERIAN

Lebih terperinci

SEBAGAI WAKIL PEMERINTAH DI WILAYAH PROVINSI.

SEBAGAI WAKIL PEMERINTAH DI WILAYAH PROVINSI. SALINAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA MMMMMERNJHEDSOAHDCsiDHNsaolkiDFSidfnbshdjcb XZCnxzcxzn PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2012 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1043, 2012 KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL. Pelimpahan Urusan Pemerintahan. Gubernur. Dekonsentrasi. PERATURAN

Lebih terperinci

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGELOLAAN SISTEM PENYEDIAAN BENIH TANAMAN PANGAN TRIWULAN II 2016

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGELOLAAN SISTEM PENYEDIAAN BENIH TANAMAN PANGAN TRIWULAN II 2016 PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGELOLAAN SISTEM PENYEDIAAN BENIH TANAMAN PANGAN TRIWULAN II 2016 KEMENTERIAN PERTANIAN-RI DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN DIREKTORAT PERBENIHAN TANAMAN

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA, SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 59 TAHUN 2016 TENTANG RINCIAN TUGAS UNIT KERJA DI LINGKUNGAN LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN ACEH, SUMATERA UTARA, RIAU,

Lebih terperinci

BUPATI WAKATOBI PROVINSI SULAWESI TENGGARA PERATURAN BUPATI WAKATOBI NOMOR 27 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI WAKATOBI PROVINSI SULAWESI TENGGARA PERATURAN BUPATI WAKATOBI NOMOR 27 TAHUN 2017 TENTANG BUPATI WAKATOBI PROVINSI SULAWESI TENGGARA PERATURAN BUPATI WAKATOBI NOMOR 27 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN LINGKUP PEMERINTAH KABUPATEN WAKATOBI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI PENYEDIA DAN PENGELOLA PEMBIAYAAN TELEKOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

2017, No Kebudayaan tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat. Mengingat : 1. Un

2017, No Kebudayaan tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat. Mengingat : 1. Un No.225, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENDIKBUD. BP-PAUD dan Dikmas. Orta. Pencabutan. PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2017 TENTANG ORGANISASI DAN

Lebih terperinci

PANDUAN TEKNIS PENGISIAN BORANG PENGEMBANGAN PUSAT UNGGULAN IPTEK TAHUN Nomor : 04/PUI/P-Teknis/Litbang/2016

PANDUAN TEKNIS PENGISIAN BORANG PENGEMBANGAN PUSAT UNGGULAN IPTEK TAHUN Nomor : 04/PUI/P-Teknis/Litbang/2016 PANDUAN TEKNIS PENGISIAN BORANG PENGEMBANGAN PUSAT UNGGULAN IPTEK TAHUN 2016 Nomor : 04/PUI/P-Teknis/Litbang/2016 DIREKTORAT JENDERAL KELEMBAGAAN IPTEK DAN DIKTI KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN AGAMA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN AGAMA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN AGAMA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa sebagai tindak lanjut

Lebih terperinci

PANDUAN TEKNIS PELAKSANAAN KUNJUNGAN MONITORING DAN EVALUASI PENGEMBANGAN PUSAT UNGGULAN IPTEK TAHUN Nomor : 14/PUI/P-Teknis/Litbang/2016

PANDUAN TEKNIS PELAKSANAAN KUNJUNGAN MONITORING DAN EVALUASI PENGEMBANGAN PUSAT UNGGULAN IPTEK TAHUN Nomor : 14/PUI/P-Teknis/Litbang/2016 PANDUAN TEKNIS PELAKSANAAN KUNJUNGAN MONITORING DAN EVALUASI PENGEMBANGAN PUSAT UNGGULAN IPTEK TAHUN 2016 Nomor : 14/PUI/P-Teknis/Litbang/2016 DIREKTORAT JENDERAL KELEMBAGAAN IPTEK DAN DIKTI KEMENTERIAN

Lebih terperinci

PANDUAN TEKNIS PELAKSANAAN SUPERVISI DAN KUNJUNGAN SUPERVISI PENGEMBANGAN PUSAT UNGGULAN IPTEK TAHUN Nomor : 07/PUI/P-Teknis/Litbang/2018

PANDUAN TEKNIS PELAKSANAAN SUPERVISI DAN KUNJUNGAN SUPERVISI PENGEMBANGAN PUSAT UNGGULAN IPTEK TAHUN Nomor : 07/PUI/P-Teknis/Litbang/2018 PANDUAN TEKNIS PELAKSANAAN SUPERVISI DAN KUNJUNGAN SUPERVISI PENGEMBANGAN PUSAT UNGGULAN IPTEK TAHUN 2018 Nomor : 07/PUI/P-Teknis/Litbang/2018 DIREKTORAT JENDERAL KELEMBAGAAN IPTEK DAN DIKTI KEMENTERIAN

Lebih terperinci

MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA. NOMOR 27 /M/Kp/III/2013 TENTANG

MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA. NOMOR 27 /M/Kp/III/2013 TENTANG REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 /M/Kp/III/2013 TENTANG KELOMPOK KERJA SINERGI PROGRAM REVITALISASI PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG

TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 4 TAHUN 2014 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG Bagian Hukum Setda Kabupaten Bandung

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BPKP. Pembinaan. Pengawasan. Pencabutan.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BPKP. Pembinaan. Pengawasan. Pencabutan. No.539, 2014 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BPKP. Pembinaan. Pengawasan. Pencabutan. PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG PEMBINAAN

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR P.13/Menlhk/Setjen/OTL.0/1/2016 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI PENGENDALIAN PERUBAHAN IKLIM DAN KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN

Lebih terperinci

Disampaikan pada acara : Rapat Koordinasi Nasional Pemberdayaan KUMKM Tahun 2014

Disampaikan pada acara : Rapat Koordinasi Nasional Pemberdayaan KUMKM Tahun 2014 Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia Disampaikan pada acara : Rapat Koordinasi Nasional Pemberdayaan KUMKM Tahun 2014 Deputi Menteri Bidang Produksi Jakarta, Desember 2014

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Menurut pasal 217 ayat (1) huruf e UU No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, pembinaan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah dilaksanakan oleh pemerintah yang

Lebih terperinci

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA, - 1 - SALINAN PERATURAN MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG PELIMPAHAN URUSAN PEMERINTAHAN KEMENTERIAN

Lebih terperinci

KONSULTASI REGIONAL OPERASI DAN PEMELIHARAAN PRASARANA SUMBER DAYA AIR 2016

KONSULTASI REGIONAL OPERASI DAN PEMELIHARAAN PRASARANA SUMBER DAYA AIR 2016 KONSULTASI REGIONAL OPERASI DAN PEMELIHARAAN PRASARANA SUMBER DAYA AIR 2016 Operasi dan Pemeliharaan Prasarana Sumber Daya Air untuk Mendukung Ketahanan Air, Ketahanan Pangan dan Ketahanan Energi. ***

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. 2. Mewujudkan kolaborasi riset lembaga litbang dengan industri;

KATA PENGANTAR. 2. Mewujudkan kolaborasi riset lembaga litbang dengan industri; KATA PENGANTAR Penguatan Sistem Inovasi Nasional (SINas) merupakan salah satu program yang ditetapkan dalam Rencana Strategis Kementerian Riset dan Teknologi 2010-2014, dimana jaringan Iptek, merupakan

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2007 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2007 TENTANG SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2007 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI PENGEMBANGAN PENDIDIKAN NONFORMAL DAN INFORMAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

Jakarta, Januari 2016 Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah. Hamid Muhammad, Ph.D. iii

Jakarta, Januari 2016 Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah. Hamid Muhammad, Ph.D. iii KATA PENGANTAR Sesuai dengan amanat Undang Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan, Kementerian Pendidikan

Lebih terperinci

PEDOMAN TEKNIS PENILAIAN ANUGERAH BUDIPRAJA PRESTASI KABUPATEN DAN KOTA DALAM MELAKUKAN INOVASI

PEDOMAN TEKNIS PENILAIAN ANUGERAH BUDIPRAJA PRESTASI KABUPATEN DAN KOTA DALAM MELAKUKAN INOVASI PERINGATAN HARI KEBANGITAN TEKNOLOGI NASIONAL TAHUN 2017 KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI PEDOMAN TEKNIS PENILAIAN ANUGERAH BUDIPRAJA PRESTASI KABUPATEN DAN KOTA DALAM MELAKUKAN INOVASI

Lebih terperinci

PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR 61 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR 61 TAHUN 2016 TENTANG GUBERNUR SUMATERA BARAT PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR 61 TAHUN 2016 TENTANG PERATURAN PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN

Lebih terperinci

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, RANCANGAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 135/PMK.01/2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA PUSAT INVESTASI PEMERINTAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN, Menimbang : a. bahwa dalam rangka

Lebih terperinci

SE - 65/PJ/2010 PETUNJUK PELAKSANAAN DAN PENILAIAN LOMBA PELAYANAN TAHUN 2010

SE - 65/PJ/2010 PETUNJUK PELAKSANAAN DAN PENILAIAN LOMBA PELAYANAN TAHUN 2010 SE - 65/PJ/2010 PETUNJUK PELAKSANAAN DAN PENILAIAN LOMBA PELAYANAN TAHUN 2010 Contributed by Administrator Tuesday, 18 May 2010 Pusat Peraturan Pajak Online 18 Mei 2010 SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK

Lebih terperinci

PAPARAN PADA ACARA MUSRENBANG RPJMD PROVINSI BANTEN TAHUN

PAPARAN PADA ACARA MUSRENBANG RPJMD PROVINSI BANTEN TAHUN MENTERIDALAM NEGERI REPUBLIKINDONESIA PAPARAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PADA ACARA MUSRENBANG RPJMD PROVINSI BANTEN TAHUN 2017-2022 Serang 20 Juni 2017 TUJUAN PEMERINTAHAN DAERAH UU No. 23

Lebih terperinci

BERITA NEGARA. KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN. Koordinasi Perguruan Tinggi Swasta. Organisasai. Tata Kerja.

BERITA NEGARA. KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN. Koordinasi Perguruan Tinggi Swasta. Organisasai. Tata Kerja. No.2, 2013 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN. Koordinasi Perguruan Tinggi Swasta. Organisasai. Tata Kerja. PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

PANDUAN TEKNIS PENYUSUNAN PROPOSAL RENCANA KERJA PENGEMBANGAN PUSAT UNGGULAN IPTEK TAHUN Nomor : 01/PUI/P-Teknis/Litbang/2017

PANDUAN TEKNIS PENYUSUNAN PROPOSAL RENCANA KERJA PENGEMBANGAN PUSAT UNGGULAN IPTEK TAHUN Nomor : 01/PUI/P-Teknis/Litbang/2017 PANDUAN TEKNIS PENYUSUNAN PROPOSAL RENCANA KERJA PENGEMBANGAN PUSAT UNGGULAN IPTEK TAHUN 2017 Nomor : 01/PUI/P-Teknis/Litbang/2017 DIREKTORAT JENDERAL KELEMBAGAAN IPTEK DAN DIKTI KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI

Lebih terperinci

Hasil Penilaian PROPER 2015

Hasil Penilaian PROPER 2015 22/0/206 DEKONSENTRASI PROPER 206 DIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN PENCEMARAN KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KERUSAKAN LINGKUNGAN Hasil Penilaian PROPER 20 2 2 08 2 2 406 0224 80 4 60 0 0 40 4 4 2 8

Lebih terperinci

LAPORAN TRIWULAN-III AKTIVITAS APBD PROVINSI

LAPORAN TRIWULAN-III AKTIVITAS APBD PROVINSI TIM EVALUASI DAN PENGAWASAN PENYERAPAN ANGGARAN LAPORAN TRIWULAN-III AKTIVITAS APBD PROVINSI Persiapan Penyusunan Laporan kepada Presiden RI 18 September 2012 Agenda 1 Status Realisasi Agustus 2012 2 Kendala

Lebih terperinci

PETUNJUK DISKUSI RAPAT KERJA KESEHATAN NASIONAL (RAKERKESNAS) TAHUN 2017

PETUNJUK DISKUSI RAPAT KERJA KESEHATAN NASIONAL (RAKERKESNAS) TAHUN 2017 PETUNJUK DISKUSI RAPAT KERJA KESEHATAN NASIONAL (RAKERKESNAS) TAHUN 2017 JAKARTA, 27 FEBRUARI 2017 A. Setiap ruang diskusi Binwil terdiri atas: a. Koordinator Binwil: Eselon I b. Staf ahli/skm akan masuk

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KOORDINASI PERGURUAN TINGGI SWASTA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KOORDINASI PERGURUAN TINGGI SWASTA SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KOORDINASI PERGURUAN TINGGI SWASTA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 72/Permentan/OT.140/10/2011 TENTANG PEDOMAN FORMASI JABATAN FUNGSIONAL PENYULUH PERTANIAN

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 72/Permentan/OT.140/10/2011 TENTANG PEDOMAN FORMASI JABATAN FUNGSIONAL PENYULUH PERTANIAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 72/Permentan/OT.140/10/2011 TENTANG PEDOMAN FORMASI JABATAN FUNGSIONAL PENYULUH PERTANIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN, Menimbang : a. bahwa berdasarkan

Lebih terperinci

2016, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Perencanaan Pemb

2016, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Perencanaan Pemb BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 315, 2016 BAPPENAS. Penyelenggaraan Dekonsentrasi. Pelimpahan. Tahun Anggaran 2016. PERATURAN MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN

Lebih terperinci

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGELOLAAN SISTEM PENYEDIAAN BENIH TANAMAN PANGAN TRIWULAN I 2016

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGELOLAAN SISTEM PENYEDIAAN BENIH TANAMAN PANGAN TRIWULAN I 2016 PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGELOLAAN SISTEM PENYEDIAAN BENIH TANAMAN PANGAN TRIWULAN I 2016 KEMENTERIAN PERTANIAN-RI DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN DIREKTORAT PERBENIHAN TANAMAN

Lebih terperinci

2011, No Gubernur sebagaimana dimaksud pada huruf a, ditetapkan dengan Peraturan Menteri; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud

2011, No Gubernur sebagaimana dimaksud pada huruf a, ditetapkan dengan Peraturan Menteri; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.917, 2011 BAPPENAS. Pelimpahan Kewenangan. Dekonsentrasi. Tahun Anggaran 2012. PERATURAN MENTERI NEGARA PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA SAMBUTAN PEMBUKAAN OLEH :

KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA SAMBUTAN PEMBUKAAN OLEH : KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA SAMBUTAN PEMBUKAAN OLEH : IR. YUANA SUTYOWATI, MM STAF AHLI MENTERI BIDANG PEMANFAATAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA Disampaikan Dalam Rangka

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI BANDUNG, Menimbang : a. bahwa berdasarkan

Lebih terperinci

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG SALINAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN KEEMPAT ATAS PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 24 TAHUN 2011 TENTANG

Lebih terperinci

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA SALINAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 135 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 78 TAHUN 2012 TENTANG

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI NEGARA KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA. Nomor : 08 /Per/M.KUKM/XII/2010 TENTANG

PERATURAN MENTERI NEGARA KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA. Nomor : 08 /Per/M.KUKM/XII/2010 TENTANG MENTERI NEGARA KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA Nomor : 08 /Per/M.KUKM/XII/2010 TENTANG PEDOMAN

Lebih terperinci

ANUGERAH PRAYOGA SALA

ANUGERAH PRAYOGA SALA PERINGATAN HARI KEBANGITAN TEKNOLOGI NASIONAL TAHUN 2016 KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI PEDOMAN TEKNIS PENILAIAN ANUGERAH PRAYOGA SALA PRESTASI PELAKSANAAN HASIL INOVASI OLEH LEMBAGA

Lebih terperinci