URAIAN MATERI 1. Aplikasi farmasi Aplikasi komersial pertama dalam bioteknologi setelah teknologi rekayasa genetika adalah pemanfaatan gen-gen dengan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "URAIAN MATERI 1. Aplikasi farmasi Aplikasi komersial pertama dalam bioteknologi setelah teknologi rekayasa genetika adalah pemanfaatan gen-gen dengan"

Transkripsi

1 URAIAN MATERI 1. Aplikasi farmasi Aplikasi komersial pertama dalam bioteknologi setelah teknologi rekayasa genetika adalah pemanfaatan gen-gen dengan potesi klinis. Oleh karena bakteri dapat dikembang biakkan dengan mudah dan singkat, aplikasi klinis pemanfaatan bakteri menjadi sangat penting. Bakteri rekombinan yang membawa gen spesifik dapat mensintesis sejumlah besar protein yang penting dalam medis dalam waktu yang relatif singkat dan dalam volume yang besar. Contoh dari aplikasi ini adalah produksi insulin dan interferon manusia serta protein penting lainnya seperti hormon pertumbuhan dan erythropoietin yang merangsang produksi sel darah merah. Saat ini, protein yang penting secara medis telah banyak diidentifikasi. Diantara protein penting tersebut adalah peptida atrium, yaitu protein kecil yang memberikan cara baru dalam mengobati tekanan darah tinggi dan gagal ginjal. Protein penting lainnya adalah aktivator jaringan plasminogen, protein manusia yang disintetis dalam jumlah sedikit untuk memecah pembekuan darah dan efektif untuk mencegah dan mengobati serangan jantung dan stroke. Masalah yang muncul dalam pemanfaatan aplikasi bioteknologi ini adalah sulitnya memisahkan protein yang diinginkan dari protein lain yang dihasilkan juga oleh bakteri rekombinan. Pemurnian protein dari campuran yang kompleks seperti itu membutuhkan waktu yang lama dan biaya yang besar, tetapi jika dibandingkan dengan isolasi langsung dari jaringan hewan (misalnya insulin dari pankreas sapi) metode pertama masih lebih mudah. Para peneliti juga telah berhasil merakit transkrip RNA yang kemudian dapat digunakan untuk memproduksi protein dari tabung reaksi yang berisi mrna dengan tambahan ribosom, kofaktor, asam amino, trna, dan ATP.

2 Gambar 1. Terapi gen menggunakan vektor berupa virus RNA (Sumber: Reece, et al., 2008) 2. Aplikasi terapi gen Tahun 1990, para peneliti pertama kali berusaha untuk mengobati cacat genetik dengan transfer gen manusia. Ketika suatu penyakit muncul akibat hasil dari rusaknya satu atau lebih gen, cara yang paling memungkinkan untuk mengobatinya adalah dengan menambahkan salinan gen agar gen yang rusak dapat aktif kembali. Pendekatan bioteknologi digunakan dalam upaya mencegah dan mengobati penyakit Cystic fibrossi dan menawarkan potensi pengobatan terhadap penyakit distrofi otot serta gangguan lainnya. Salah satu upaya berhasil yang pernah dilakukan menggunakan pendekatan terapi gen adalah transfer gen yang mengkode enzim adenosin deaminase ke dalam sumsum tulang dua gadis yang menderita penyakit darah langka yang disebabkan kurangnya enzim ini. Namun banyak uji klinis yang telah dilakukan, belum ada uji yang benar-benar berhasil. Pendekatan terapi gen untuk mengobati berbagai penyakit membutuhkan banyak upaya tambahan. Saat ini penelitian aplikasi terapi gen masih

3 terus berjalan untuk menemukan gen-gen potensial yang dapat dimanfaatkan dalam pengobatan penyakit pada manusia (Gambar 1). 3. Produksi vaksin Bidang lain yang signifikan dan potensial untuk dikembangkan menggunakan teknologi rekayasa genetika adalah produksi vaksin untuk mencegah penyakit yang disebabkan oleh virus. Gen-gen yang mengkode lapisan protein-polisakarida yang menyusun pembungkus virus dimasukkan ke dalam virus Vaccinia (cowpox) yang genomnya telah dikosongkan (Gambar 2). Virus Vaccinia yang digunakan oleh dokter dari Inggris, Edward Jenner, sekitar 200 tahun yang lalu sebagai perintis vaksinasi melawan cacar, sekarang digunakan sebagai vektor untuk membawa gen pembentuk pembungkus virus Herpes simplex atau hepatitis. Ketika virus rekombinan diinjeksikan ke tikus atau kelinci, sistem kekebalan hewan yang terinfeksi menghasilkan antibodi yang melawan pembungkus virus rekombinan sehingga hewan tersebut kebal terhadap herpes simplex dan hepatitis. Vaksin yang diproduksi dengan cara ini tidak berbahaya karena virus Vaccinia tidak berbahaya dan hanya sebagian kecil DNA virus yang diperkenalkan melalui virus rekombinan. Di masa depan, virus rekombinan serupa dapat diinjeksikan ke manusia untuk memberikan resistensi terhadap berbagai penyakit yang disebabkan oleh virus. Gambar 2. Kontruksi vaksin Herpes simplex menggunakan virus Vaccinia (cowpox) (Sumber: Raven & Johnson, 2002) 4. Aplikasi bioteknologi dalam pertanian Bidang utama dari rekayasa genetika adalah memanipulasi gen tanaman pertanian yang penting. Pada tumbuhan, kesulitan utama dalam aplikasi bioteknologi

4 adalah mengidentifikasi vektor yang sesuai untuk memasukkan DNA rekombinan. Sel tumbuhan tidak memproses banyak plasmid bakteri ketika plasmid masuk ke dalam sel tumbuhan sehingga vektor potensial yang dapat digunakan sebagai DNA rekombinan pada tumbuhan sangat terbatas. Vektor yang paling potensial sejauh ini adalah Ti (tumor inducing) plasmid dari bakteri Agrobacterium tumefaciens yang secara alami menginfeksi beberapa tanaman seperti tomat, tembakau, dan kedelai. Ti Plasmid dapat terintegrasi ke dalam DNA tanaman dan para peneliti telah berhasil memasukkan gen lain ke dalam bagian Ti plasmid (Gambar 3). Beberapa percobaan pada tanaman telah berhasil ketika menggunakan Ti plasmid sebagai vektor pembawa DNA rekombinan sehingga Ti plasmid menjadi potensial untuk digunakan dalam upaya memperbaiki ketahanan tanaman pangan dan hutan. Di antara karakteristik yang ingin diubah oleh para ilmuwan pada tanaman adalah ketahanan terhadap penyakit, ketahanan terhadap suhu dingin dan bentuk-bentuk stress tanaman lainnya seperti keseimbangan nutrisi, kandungan protein, dan resistensi terhadap herbisida. Agrobacterium umumnya tidak menginfeksi tanaman sereal seperti jagung, padi, dan gandum sehingga diperlukan metode alternatif untuk memanfaatkan DNA rekombinan untuk tanaman sereal. Gambar 3. Pemanfaatan Ti plasmid pada Agrobacterium tumefaciens dalam rekayasa genetika tamanan. (Sumber: Raven & Johnson, 2002) Resistensi herbisida Beberapa tanaman pertanian penting telah direkayasa secara genetis agar tahan terhadap Glyphosate, yaitu bahan aktif dalam Roundup, herbisida yang sangat mudah terurai dan sangat aktif membunuh tanaman. Glyphosate bekerja dengan menghambat pembentukan enzim EPSP synthetase, yaitu enzim yang dibutuhkan tanaman untuk menghasilkan asam amino aromatik. Hewan dan manusia tidak memproduksi asam amino aromatik sehingga manusia tidak terpengaruh terhadap glyphosate. Tanaman tahan glyphosate diciptakan dengan menggunakan teknik rekayasa genetika. Para ilmuwan pertanian menggunakan Ti plasmid untuk memasukkan salinan salinan ekstra gen penghasil EPSP synthetase yang memungkinkan tanaman untuk mensintesis protein tersebut meskipun glyphosate menekan pembentukan enzimnya. Pada percobaan lain,

5 suatu bakteri rekombinan dengan gen penghasil enzim EPSP synthetase berhasil memproduksi enzim tersebut. Gambar 4. Rekayasa genetika tanaman tahan herbisida. Dua tanaman paling atas merupakan tanaman transgenik yang tahan terhadap herbisida sedangkan dua tanaman yang dibawah tanaman tanpa rekayasa genetika. (Sumber: Raven & Johnson, 2002) Gambar 5. Regulasi gen Nif dalam rekayasa genetik bakteri untuk fiksasi nitrogen dari udara atmosfer Fiksasi nitrogen Tujuan lain dalam teknologi rekayasa genetika pertanian adalah menghasilkan gen yang memungkinkan tanaman penting dalam pertanian mampu memfiksasi nitrogen. Gen yang disebut dengen gen nif telah ditemukan pada bakteri yang bersimbiosis dengan akar membentuk bintil-bintil akar (Gambar 5). Kemampuan bakteri untuk hidup bersimbiosis dengan akar karena bakteri dapat memecah ikatan gas nitrogen atmosfer dengan kuat sehingga mengubah N2 menjadi NH3 (amonia). Tanaman

6 memanfaatkan amonia untuk memproduksi asam amino dan biomolekul lainnya meng mengandung nitrogen. Tanaman legume yang tidak bersimbiosis dengan bakteri ini tidak dapat menyerap nitrogen yang cukup dari udara sehingga tanaman ini harus mendapatkan nitrogen dari tanah. Lahan pertanian yang telah digunakan berkali-kali akan kekurangan kandungan nitrogen, kecuali pupuk dengan kandungan nitrogen diberikan (urea, npk, dan lain-lain). Di seluruh dunia, petani telah penggunakan lebih dari 60 juta ton pupuk nitrongen pada tahun 1987 dan akan terus meningkat pada tahun-tahun selanjutnya. Biaya pengelolaan pertanian akan menjadi jauh lebih rendah jika tanaman pertanian utama dapat memfiksasi nitrogen sehingga tanaman dapat memperoleh nitrogen dari gas nitrogen di atmosfer. Namun memasukkan gen fiksasi nitrogen ini dari bakteri ke tanaman telah terbukti sangat sulit karena sepertinya gen ini tidak berfungsi dengan baik dalam sel eukariotik. Para peneliti saat ini masih aktif bereksperimen untuk menemukan spesies dari bakteri pemfiksasi nitrogen yang gennya dapat berfungsi dengan baik dalam sel tumbuhan. Resistensi terhadap serangga Banyak tanaman komersial penting yang mengalami gagal produksi akibat serangan serangga. Lebih dari 40% insektisida kimia yang digunakan untuk mengatasi permasalahan terhadap seranggan serangga pada tanaman pertanian. Peneliti saat ini berusaha untuk menghasilkan tanaman yang tahan terhadap hama serangga sehingga kebutuhan akan insektisida dapat dikurangi atau bahkan dihilangkan. Pendekatan yang digunakan adalah teknologi rekayasa genetika dengan memasukkan gen pada tanaman untuk memproduksi protein yang berbahaya bagi serangga yang memakannya tetapi tidak berbahaya bagi organisme lain. Salah satu protein yang telah teridentifikasi ada dalam bakteri Bacillus thuringiensis (Gambar 6). Ketika serangga mengkonsumsi protein ini, maka protein tersebut akan menjadi racun dan menyebabkan kelumpuhan dan kematian pada serangga. Dengan memanfaatkan Ti plasmid, para peneliti mentransfer gen yang mengkodekan protein ini ke tanamantanaman penting seperti kapas, tomat, dan tembakau. Hasilnya menunjukkan bahwa tanaman transgenik yang membawa gen penghasil protein ini tidak dapat oleh serangga yang biasanya memakan tanaman tersebut. Tahun 1995, EPA (Environmental Protection Agency) di United States menyetujui kentang, kapas, dan jagung transgenik untuk diproduksi secara massal. Kentang yang telah direkayasa secara genetik mampu bertahan terhadap kumbang kentang Colorado, hama umum pada kentang. Kapas yang telah direkayasa mampu bertahan terhadap Bollworm (larva ngegat yang menyerang tanaman kapas) dan Budworm (larva ngengat yang merusak tunas). Para ilmuwan di perusahaan Monsanto, perusahaan yang bergerak di bidang pertanian modern, berhasil mengisolasi senyawa insektisida alami dari jamur yang berupa enzim kolesterol oksidase. Enzim ini merusak membran di usus serangga. Gen penghasil enzim ini disebut dengan gen Bollgard dan telah berhasil diintroduksikan pada berbagai tanaman dan berhasil membunuh kumbang kapas dan kumbang kentang Colorado yang merupakan hama penting dalam pertanian. Beberapa serangga hama menyerang tanaman dan B. thuringiensis sedang digunakan untuk menghadapi serangan tersebut. Para peneliti menggunakan gen penghasil protein insektisida pada B. thuringiensis untuk diintroduksikan pada bakteri yang mampu bersimbiosis pada akar sehigga bakteri tersebut mampu menghasilkan protein insektisida alami tersebut. Uji lapangan dari penemuan yang sangat menjanjikan dalam dunia pertanian ini telah mendapatkan persetujuan dari EPA.

7 Gambar 6. Larva serangga penggerek jagung Eropa merupakan hama yang paling merusak pada tanaman jagung di Amerika Utara. Rekayasa genetika telah menghasilkan jagung Bt yang dapat mengontrol seranggan larva serangga penggerek jagung dan mengurangi penggunaan insektisida kimia. (Sumber: Raven & Johnson, 2002) Rekayasa genetika tanaman Beberapa dekade terakhir, tanaman jagung, kapas, dan kedelai transgenik telah menjadi hal yang umum di Amerika serikat. Bahkan pada tahun 1999, lebih dari 72 juta acre (1 acre = 0,405 hektar) lahan telah tanami benih kacang kedelai transgenik. Tanaman transgenik lebih mudah di budidayakan, lebih murah secara biaya dan lebih efisien serta produksi yang cukup tinggi. Manfaat nyata dari teknologi rekayasa genetika adalah menghasilkan tanaman dengan sifat-sifat ungul sengingga secara langsung dan tidak langsung dapat memberi keuntungan kepada petani maupun konsumen. Penelitian baru-baru ini menunjukkan bahwa di negara berkembang, banyak orang hidup dengan nutrisi yang terbatas. Dua defisiensi utama mikronutrien adalah zat besi (1,4 milliar wanita atau 24% dari populasi manusia di dunia) dan vitamin A (40 juta anak atau 7% dari pupulasi anak di dunia). Defisiensi sangat tinggi terjadi pada negaranegara berkembang yang mana makanan pokok di negara tersebut sebagian besar adalah padi. Padi merupakan sumber makanan dengan kandungan zat besi yang sangat sedikit. Setidaknya terdapat tiga solusi terhadap pernyataan tersebut (Gambar 7): a. Terlalu sedikit zat besi. Protein pada endosperm padi memiliki kadar zat besi yang sangat rendah. Untuk mengatasi masalah ini, gen Ferritin yang dihasilkan tanaman kacang-kacangan diintroduksikan pada padi. Ferritin merupakan protein dengan kandungan zat besi yang tinggi sehingga dapat meningkatkan kandungan zat besi pada padi. b. Penghambatan penyerapan zat besi oleh usus. Padi mengandung zat kimia phytate yang sangat tinggi. Zat ini menghambat reabsorpsi zat besi di usus sehingga zat ini dapat mengurangi kemampuan tubuh menyerap zat besi dari padi. Untuk mengatasi masalah ini, gen yang mengkode zat kimia phytate dihancurkan sehingga padi tidak mengandung zat kimia tersebut.

8 c. Terlalu sedikit kandungan sulfur untuk efisiensi penyerapan zat besi. Sulfur sangat diperlukan dalam penyerapan zat besi dan padi merupakan bahan makanan dengan kandungan sulfur yang sangat sedikit. Untuk mengatasi masalah ini, gen yang mengkode protein metallothionin yang kaya sulfur pada tanaman padi liar diintroduksikan ke padi budidaya. Kekurangan vitamin A dapat diatasi dengan pendekatan yang sama. Menurut penelitian, kandungan berat mengarah pada pembentukan betakaroten (provitamin A) dan tidak ada enzim dalam padi yang mengkatalisasi pembentukan vitamin A. Masalah ini dapat diatasi dengan mengkodekan empat enzim tambahan yang mengarahkan pada pembentukan vitamin A pada tanaman padi. Gambar 7. Padi transgenik yang dikembangkan oleh ilmuwan rekayasa biologi dari Swiss, Ingo Potrykus. Padi ini diproduksi untuk meningkatkan nutrisi masyarakat di negara berkembang. (Sumber: Raven & Johnson, 2002) 5. Aplikasi forensik Forensik merupakan aplikasi multidisiplin ilmu yang berkaitan dengan penyelidikan dan perolehan data-data untuk mengungkap kasus kriminal baik itu data post mortem berdasarkan pemeriksaan mayat maupun dari pemeriksaan kasus hidup seperti pemerkosaan, kekerasan, dan lain-lain. Forensik digunakan untuk menentukan identitas pelaku korban maupun pelaku kejahatan, tanda, sebab, cara kematian, serta perkiraan waktu kematian. Seorang pelaku kejahatan tanpa disadari akan meninggalkan suatu jejak. Pada saat aparat keamanan menangani suatu kasus, maka tempat kejadian perkara akan ditutup untuk mencegah pencemaran barang bukti. Barang bukti forensik yang ditemukan akan dibawa ke laboratorium untuk diperiksa demi mendapatkan data yang dibutuhkan. Salah satu pemeriksaan yang penting adalah pemeriksaan DNA. Analisis forensik menggunakan pemeriksaan DNA biasanya dilakukan untuk mengidentifikasi korban walaupun saat ini dapat juga digunakan untuk melacak pelaku kejahatan (Gambar 8). Pelacakan dapat dilakukan dengan mencocokkan antara DNA korban dengan keluarga korban. Sampel yang paling mudah dianalisis DNA dapat padiald ari

9 darah, rambut, usapan mulut dan kuku, dan dalam kasus forensik sampel seperti sperma, daging, tulang, kulit, air liur atau sampel biologis apa saja dapat digunakan dalam analisis DNA. Gambar 8. Sampel DNA dari darah korban pelaku kejahatan, baju terdakwa, dan darah terdakwah dianalisis menggunakan enzim restriksi yang sama. Hasilnya menunjukkan pola pita DNA yang diambil dari darah pada baju terdakwa identik dengan pola pita DNA korban dan berbeda dengan pola pita DNA terdakwa. Hal ini menunjukkan bahwa sidik jari DNA dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah kriminal sebagai bukti forensik. (Sumber: Glick et al., 2010) Kedati penerapan tes sidik DNA dalam identifikasi forensi sudah terbukti efektif karena dapat menunjukkan data dengan akurasi yang tinggi, namun pelaksanaannya memerlukan keahlian, keterampilan, dan pengalaman. Hal ini berkaitan dengan prosedur pemeriksaan yang harus steril dan bersih dari kontaminasi. Kesalahan dalam prosedur tersebut dapat menurunkan tingkat kepercayaan apabila data tersebut digunakan sebagai barang bukti forensi dalam persidangan. Tahun 1980, Alec Jeffrey berhasil mendemonstrasikan bahwa DNA memiliki bagian pengulangan yang bervariasi. Polimorfisme antar DNA pada setiap mahluk hidup digunakan untuk mengidentifikasi identitas spesifik seseorang karena DNA tidak dapat diubah oleh siapapun dan dengan alat apapun. Short tandem repeat (STR) merupakan metode yang sangat sensitif untuk mengidentifikasi suatu data forensik. Dalam sebuah kasus, metode ini dapat digunakan untuk membandingkan sampel DNA dari tersangka dan korban menggunakan sedikit ceceran darah yang ditemukan di tempat kejadian perkara. Ahli forensik DNA akan menguji darah tersebut menggunakan 13 penanda STR karena probabilitas kesamaan profil DNA antara dua orang (bukan kembar identik) sangat kecil. Sebuah organisasi yang bernama Innocence Project telah menunjukkan bukti analisis DNA yang kemudian

10 digunakan untuk meninjau kembali kasus-kasus lama. Hingga tahun 2010, 250 orang yang tidak bersalah telah dibebaskan dari penjaca berkat upaya analisis forensik DNA. Profil genetik dapat digunakan untuk mengidentifikasi kebenaran keluarga antara ayah, ibu, dan anaknya (Gambar 9). Profil genetik juga dapat digunakan untuk mengidentifikasi peristiwa yang menelan banyak korban seperti identifikasi mayat pada peristiwa jatuhnya pesawat Sukhoi Superjet 100 (SSJ-100) yang menabrak gunung Salak di provinsi Jawa Barat. Tahun 1984, seorang berkebangsaan Amerika Serikat, Earl Washington, dinyatakan bersalah dan diberi hukuman mati atas pemerkosaan dan pembunuhan Rebeca Williams pada tahun Hukuman berubah menjadi seumur hidup karena ada keraguan atas bukti-bukti di pengadilan. Tahun 2000, hasil analisis STR telah menunjukkan bahwa Earl Washington tidak bersalah dan kemudian dibebaskan pada tahun 2001 setelah 17 tahun di penjara. Gambar 9. Silsilah dalam keluarga manusia menunjukkan enam variasi menggunakan penanda Short Tandem Repeat. (Sumber: Dehlinger, 2014) Informasi tentang berbagai penanda yang dapat digunakan dalam mengidentifikasi menjadi sangat penting karena penanda dapat bervariasi diantara kelompok etnis tertentu. Dengan meningkatnya ketersediaan data, maka para ilmuwan forensik dapat membuat perhitungan analisis yang akurat. Dengan demikian, meskipun dalam analisis forensik terdapat kekurangan data, data tidak mencukupi, human error, atau adanya bukti yang salah, profil genetik tetap dapat diterima sebagai bukti yang akurat untuk menyakinkan para ahli hukum dan ilmuwan. 6. Bioremediasi Bioremediasi merupakan pengembangan dari bidang bioteknologi lingkungan dengan memanfaatkan proses biologi untuk mengendalikan pencemaran. Pemanfaatan mikroba dalam mengendalikan pencemaran lingkungan bukanlah merupakan sesuatu yang baru karena sudah lama bakteri digunakan untuk mendegradasi senyawa organik yang padial dari limbah. Teknik bioremediasi terbukti efektif dan murah dari sisi ekonomi untuk menanggulangi pencemaran pada air dan tanah yang terkontaminasi senyawa toksik dan beracun. Keberhasilan proses bioremediasi didukung oleh disiplin ilmu yang lain seperti fisiologi mikroba, ekologi, kimia organik, biokimia, genetika molekuler, kimia tanah dan kimia air.

11 Para ilmuwan saat ini sudah mengembangkan mikroba-mikroba potensial untuk digunakan dalam proses bioremediasi. Sebagai contoh, banyak bakteri yang dapat mendegradasi logam berat seperti tembaga, timbal, dan nikel serta menggabungkannya menjadi senyawa seperti tembaga sulfat atau timbal sulfat yang lebih mudah untuk dipisahkan dari lingkungan. Ahli bioteknologi mencoba merekayasa mikroba yang dapat mendegradasi hidrokarbon terklorinasi dan senyawa berbahaya lainnya sehingga mikroba ini dapat dapat digunakan untuk pengolahan limbah cair atau limbah pabrik sebelum dilepaskan ke lingkungan. Salah satu mikroba potensial yang dapat digunakan dalam proses bioremediasi adalah jamur pembusuk putih. Jamur pembusuk putih memiliki kemampuan untuk mendegradasi senyawa aromatik tetapi dapat bertahan hidup pada polutan yang toksik. Gambar 10. Proses bioremediasi menggunakan mikroorganisme 7. Bioetika Dimasa yang akan datang pertumbuhan penduduk dunia akan semakin meningkat. Reseasessing the Earths Population Carrying Capacity ), untuk tahun 2030 memperlihatkan data peningkatan jumlah penduduk yang cukup fantastis, kurang lebih 160 persen dari jumlah penduduk tahun Prediksi di Asia, India menempati peringkat pertama (590 juta), disusul Cina (490 juta), Pakistan (197 juta), Bangladesh (129 juta), dan Indonesia (118 juta). Saat ini diduga 900 juta dari 5,8 milliar penduduk dunia, terutama di negara Asia dan Afrika, sedang mengalami kelaparan akibat

12 penurunan produksi pertanian. Laju peningkatan jumlah penduduk yang tidak terkendali secara tidak langsung juga ikut andil memperburuk situasi ini. Peningkatan teknologi merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan nilai tambah sumber daya alam, produktivitas pertanian, dan penyediaan bahan pangan dengan menggunakan bioteknologi modern. Sebagai contoh di bidang pertanian telah dikembangkan dengan bioteknologi modern berbagai tanaman pangan, sayuran, buahbuahan, bunga dan tanaman perkebunan yang tahan terhadap hama dan penyakit serta beproduksi tinggi. Penggunaan bioteknologi modern di Indonesia memberikan kemungkinan yang besar untuk mengatasi masalah pangan, sandang, papan dan mendukung industri dalam negeri. Keunggulan bioteknologi yaitu kemampuannya dalam mengubah suatu sifat organisme menjadi sifat yang baru dan lebih unggul serta sesuai dengan yang dikehendaki, sehingga dapat disesuaikan dengan kebutuhan manusia akan organisme tersebut. Perkembangan bioteknologi saat ini telah memasuki masa pemasaran hasilhasil dari bioteknologi. Perakitan tanaman transgenik dengan sengaja diarahkan untuk memperolah kultivar tanaman yang memiliki tingkat produksi yang tinggi, nutrisi yang mencukupi, dan memiliki penampilan dengan kualitas tinggi maupun ketahanan tanaman tersebut terhadap hama penyakit serta cekaman dari lingkungan. Melalui teknik rekayasa genetika, fragmen DNA interes yang memiliki keunggulan yang diinginkan dapat disisipkan kedalam genom organisme jenis lain, bahkan yang sangat jauh hubungan kekerabatannya sekalipun. Pemindahan gen tersebut ke dalam genom lain tidak mengenal batas jenis maupun organisme karena DNA bersifat universal pada semua makhluk hidup. Melihat manfaat dan potensi yang dapat disumbangkan, pendekatan bioteknologi dipandang mampu menyelesaikan problematika pangan di dunia, terutama pada negara yang sedang berkembang, seperti yang telah dilakukan oleh negara-negara maju. Meskipun aplikasi dari bioteknologi memberikan manfaat signifikan dalam bidang pertanian, aplikasi tersebut harus tetap diiringi dengan langkah yang perlu diambil untuk memastikan produk tersebut tidak membahayakan kehidupan manusia. Walaupun secara umum semua teknologi yang dimanfaatkan oleh manusia memiliki resiko yang dapat membahayakan manusia, jika digunakan tidak dengan hati-hati, dan tidak sesuai dengan prosedur. Demikian juga dengan bioteknologi modern sekarang ini, selain dapat meningkatkan nilai tambah keanekaragaman hayati, perbaikan kesehatan manusia dan perbaikan hasil produksi pertanian, juga memiliki potensi untuk menimbulkan kerugian atau kerusakan bagi keanekaragaman hayati dan kesehatan lingkungan dan manusia. Para ilmuwan mengemukakan empat jenis resiko yang mungkin ditimbulkan oleh produk transgenik, yaitu: a) Efek akibat gen asing yang diintroduksi kedalam organisme transgenik, b) efek yang tidak diharapkan dan tidak ditargetkan akibat penyisipan gen secara random dan interaksi antar gen asing dan gen inang didalam organisme transgenik, c) efek yang dikaitkan dengan sifat kontroversi gen artificial yang disisipkan ke dalam organisme transgenik, d) efek dari aliran gen, terutama penyebaran secara horizontal dan sekunder dari gen dan kontroversi gen dari organisme transgenik ke spesies yang tidak berkerabat. Untuk mengatasi dan meminimalisir resiko yang akan ditimbulkan oleh produksi transgenik maka dimunculkanlah konsep bioetika. Bioetika sendiri padial dari kata Bios yang berarti hidup atau segala sesuatu yang menyangkut kehidupan, dan kata ethicos yang berhubungan dengan etika moral. Munculnya konsep ini pada awalnya dilatarbelakangi oleh adanya masalah-masalah yang timbul dari kecerobohan manusia

13 seperti polusi lingkungan yang berkembang pesat, sehingga menyebabkan lingkungan bumi beserta sistem ekologinya berada dalam bahaya. Pada saat itu bioetika merupakan ilmu untuk mempertahankan hidup dalam mengatasi kepunahan lingkungan dan mengatasi kepunahan manusia. Dalam perkembangannya bioetika cenderung mengarah pada penanganan isu-isu tentang nilai-nilai dan etika yang timbul karena perkembangan ilmu dan teknologi yang sangat cepat. Banyak sekali isu bioetika yang mengemuka atau muncul, sehubungan dengan majunya riset dan pengembangan, serta aplikasi ilmu-ilmu hayati modern, utamanya yang berbasiskan kepada biologi molekul (molecular biology), termasuk rekayasa genetika (genetic engineering). The 8th Global Summit on National Bioethics Advisory Bodies (Singapura Juli 2010), menyimpulkan beberapa isu yang muncul, yang memerlukan penelaahan bioetika. Isu itu antara lain 1) Synthetic Biology; termasuk dalam hal ini 2) Microbial Bioethics; 3)Biobanks; 4) Stem Cells Research and Therapy. Sidang Joint Session of the IGBC-IBC (Paris 28 Oktober 2010) memunculkan isu tentang: 5) Human Cloning, 6) Traditional Medicine and Its Implication. Penyembelihan sapi yang dipertanyakan oleh pihak luar telah memunculkan pula isu tentang 7) Bioetika Hewan. Dari hasil pertemuan Internasional di bidang bioetika tersebut, menunjukkan perkembangan signifikan dari pembahasan tentang bioetika di dunia internasional. Tidak sebatas hal-hal yang terkait dengan kelayakan, tetapi juga mencakup nilai-nilai dan norma-norma yang ada pada masyarakat. Gambar 11. Isu dalam bioetika (Sumber: Center of Bioethics, The Chinese University of Hongkong) Menurut International Bioethic Committee (IBC) dan Komite Bioetika Nasional, isu terkait yang tercakup dalam bioetika adalah medical bioethics, animal bioethics, agriculture/food bioethics, environmental bioethics, industrial bioethics, neuroethics, dan

14 nanoethics. Menurut Center of Bioethics, The Chinese University of Hongkong, isu bioetika mencakup rekayasa genetika, bioteknologi, nano teknologi, mengakhiri kehidupan organisme, perdagangan organ, pengobatan, etika lingkungan, biodiversitas, kloning manusia, perlindungan terhadap hasil penelitian, akses terhadap pengobatan dan akses terhadap peralatan (Gambar 11). Di dunia internasional ada 3 instrumen terkait dengan bioetika, yaitu: a. Universal Declaration on Human Genome and Human Rights, UNESCO 29th General Conference 1997 b. International Declaration on Human Genetic Data (ID-HGD), UNESCO 32nd General Conference 2003 c. Universal Declaration on Bioethics and Human Rights, *UD-BHR) UNESCO 33rd General Conference 2005 Bioetika akan membantu manusia untuk hidup sehat, arif, dan bertanggung jawab dalam menghadapi kasus-kasus kehidupan. Seperangkat arah dan pegangan etis ditawarkan oleh bioetika sehingga kita memperoleh pandangan menyeluruh pada saatsaat penting dalam hidup. Nilai-nilai dasar yang diperjuangkan bioetika terutama terkait dengan keluhuran martabat manusia yang bersifat universal, religius, dan personal. RANGKUMAN Penelitian ekstensif pada genom manusia telah memberikan informasi penting tentang lokasi gen, sehingga penelitian kesehatan dalam bioteknologi semakin berkembang ke arah aplikasi bioteknologi dalam farmasi. Pemotongan dan gen rekombinan memegang peranan besar terhadap produksi farmasi terutama terhadap pencegahan manusia dari penyakit menggunakan vaksin. Fokus utama rekayasa genetika dalam pertanian adalah merekayasa tanaman dan menciptakan tanaman transgenik untuk mengatasi permasalahan serangan penyakit dan hama. Percobaan terbaru tentang kloning manusia mengarahkan peneliti untuk mencoba klonik pada manusia sehigga penelitian pada manusia harus dibatasi oleh etik Dampak rekayasa genetika telah meningkat tajam selama beberapa dekade terakhir, memberikan banyak inovasi bermanfaat bagi masyarakat. Aspek morak dan etis (bioetika) masih menjadi perdebatan yang hangat dalam membatasi produk-produk terkait bioteknologi, apalagi jika objek bioteknologi yang digunakan adalah manusia.

MATERI BIOTEKNOLOGI MODERN JAGUNG TRANSGENIK. Disusun Oleh : NURINSAN JUNIARTI ( ) RISKA AMELIA ( )

MATERI BIOTEKNOLOGI MODERN JAGUNG TRANSGENIK. Disusun Oleh : NURINSAN JUNIARTI ( ) RISKA AMELIA ( ) MATERI BIOTEKNOLOGI MODERN JAGUNG TRANSGENIK Disusun Oleh : NURINSAN JUNIARTI (1414140003) RISKA AMELIA (1414142004) JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENEGTAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

Lebih terperinci

TEKNIK TRANSFORMASI GENETIK. Yushi Mardiana, SP, MSi Retno Dwi Andayani, SP, MP

TEKNIK TRANSFORMASI GENETIK. Yushi Mardiana, SP, MSi Retno Dwi Andayani, SP, MP TEKNIK TRANSFORMASI GENETIK Yushi Mardiana, SP, MSi Retno Dwi Andayani, SP, MP TAHUKAH KAMU?? APA YANG DIMAKSUD TANAMAN TRANSGENIK??? APA YANG DIMAKSUD DENGAN REKAYASA GENETIKA??? Lalu bagaimana ya caranya

Lebih terperinci

BIOTEKNOLOGI TUMBUHAN

BIOTEKNOLOGI TUMBUHAN BIOTEKNOLOGI TUMBUHAN Emil Riza Pratama (1308104010039) Fitria (1308104010013) Jamhur (1308104010030) Ratna sari (308104010005) Wilda Yita (1308104010012) Vianti Cintya Putri (1308104010015) Latar Belakang

Lebih terperinci

5. Cekaman Lingkungan Biotik: Penyakit, hama dan alelopati 6. Stirilitas dan incompatibilitas 7. Diskusi (presentasi)

5. Cekaman Lingkungan Biotik: Penyakit, hama dan alelopati 6. Stirilitas dan incompatibilitas 7. Diskusi (presentasi) 5. Cekaman Lingkungan Biotik: Penyakit, hama dan alelopati 6. Stirilitas dan incompatibilitas 7. Diskusi (presentasi) 5. CEKAMAN LINGKUNGAN BIOTIK 1. PENYAKIT TANAMAN 2. HAMA TANAMAN 3. ALELOPATI PEMULIAAN

Lebih terperinci

1. Peningkatan kandungan nutrisi: Pisang, cabe, raspberries, stroberi, ubi jalar

1. Peningkatan kandungan nutrisi: Pisang, cabe, raspberries, stroberi, ubi jalar TANAMAN TRANSGENIK Transgenik adalah suatu organisme yang mengandung transgen melalui proses bioteknologi (bukan proses pemuliaan tanaman), Transgen adalah gen asing yang ditambahkan kepada suatu spesies.

Lebih terperinci

BIOTEKNOLOGI BERASAL 2 KATA YAITU BIOS = HIDUP, TEKNOLOGI DAN LOGOS = ILMU ILMU YANG MEMPELAJARI MENGENAI BAGAIMANA CARA MEMANFAATKAN MAKHLUK HIDUP

BIOTEKNOLOGI BERASAL 2 KATA YAITU BIOS = HIDUP, TEKNOLOGI DAN LOGOS = ILMU ILMU YANG MEMPELAJARI MENGENAI BAGAIMANA CARA MEMANFAATKAN MAKHLUK HIDUP BIOTEKNOLOGI BERASAL 2 KATA YAITU BIOS = HIDUP, TEKNOLOGI DAN LOGOS = ILMU ILMU YANG MEMPELAJARI MENGENAI BAGAIMANA CARA MEMANFAATKAN MAKHLUK HIDUP BIOTEKNOLOGI Bioteknologi berasal 2 kata yaitu Bios =

Lebih terperinci

Bioteknologi berasal 2 kata yaitu Bios = hidup, Teknologi dan Logos = ilmu Ilmu yang mempelajari mengenai bagaimana cara memanfaatkan makhluk hidup

Bioteknologi berasal 2 kata yaitu Bios = hidup, Teknologi dan Logos = ilmu Ilmu yang mempelajari mengenai bagaimana cara memanfaatkan makhluk hidup BIOTEKNOLOGI Bioteknologi berasal 2 kata yaitu Bios = hidup, Teknologi dan Logos = ilmu Ilmu yang mempelajari mengenai bagaimana cara memanfaatkan makhluk hidup seperti jamur,bakteri, virus dan sebagainya

Lebih terperinci

Berikut ini beberapa manfaat dan dampak positif perkembangan ilmu biologi :

Berikut ini beberapa manfaat dan dampak positif perkembangan ilmu biologi : Manfaat dan Bahaya Ilmu Biologi Manfaat Ilmu Biologi Berikut ini manfaat yang disumbangkan oleh biologi, antara lain : 1. Memberikan pemahaman lebih mendalam kepada diri seseorang yang dapat diterapkan

Lebih terperinci

Ilmu Pengetahuan Alam. Bioteknologi. Kelas IX L/O/G/O

Ilmu Pengetahuan Alam. Bioteknologi. Kelas IX L/O/G/O Ilmu Pengetahuan Alam Bioteknologi L/O/G/O Daftar Isi www.themegallery.com Sub-Topik yang akan dipelajari Pengertian Bioteknologi Manfaat Bioteknologi dalam Produksi Pangan Bioteknologi Konvensional dan

Lebih terperinci

BIO306. Prinsip Bioteknologi

BIO306. Prinsip Bioteknologi BIO306 Prinsip Bioteknologi KULIAH 6. TEKNIK DASAR KLONING Percobaan pertama penggabungan fragmen DNA secara in vitro dilakukan sekitar 30 tahun yang lalu oleh Jackson et al. (1972). Melakukan penyisipan

Lebih terperinci

Oleh : Erwin Maulana Farda Arifta Nanizza Lidwina Roumauli A.S Ramlah Hardiani

Oleh : Erwin Maulana Farda Arifta Nanizza Lidwina Roumauli A.S Ramlah Hardiani BIOTEKNOLOGI JAGUNG BT DAN KULTUR JARINGAN PISANG Oleh : Erwin Maulana 115100301111050 Farda Arifta Nanizza 115100301111054 Lidwina Roumauli A.S 115100307111008 Ramlah Hardiani 115100307111006 JURUSAN

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Buku Pustaka. Penilaian MKA Bioteknologi Pertanian 9/16/2012. Materi Kuliah Bioteknologi Pertanian Prodi Agroteknologi Pertemuan Ke 1

PENDAHULUAN. Buku Pustaka. Penilaian MKA Bioteknologi Pertanian 9/16/2012. Materi Kuliah Bioteknologi Pertanian Prodi Agroteknologi Pertemuan Ke 1 Materi Kuliah Pertanian Prodi Agroteknologi Pertemuan Ke 1 PENDAHULUAN Ir. Sri Sumarsih, MP. Email: Sumarsih_03@yahoo.com Weblog: Sumarsih07.wordpress.com Website: agriculture.upnyk.ac,id MATERI KULIAH

Lebih terperinci

BIODIVERSITY & BIOSAFETY Ir. Sri Sumarsih, MP. Weblog: Sumarsih07.wordpress.com Website: agriculture.upnyk.

BIODIVERSITY & BIOSAFETY Ir. Sri Sumarsih, MP.   Weblog: Sumarsih07.wordpress.com Website: agriculture.upnyk. Materi Kuliah Bioteknologi Pertanian Prodi Agroteknologi BIODIVERSITY & BIOSAFETY Ir. Sri Sumarsih, MP. Email: Sumarsih_03@yahoo.com Weblog: Sumarsih07.wordpress.com Website: agriculture.upnyk.ac,id Fusi

Lebih terperinci

Kasus Penderita Diabetes

Kasus Penderita Diabetes Kasus Penderita Diabetes Recombinant Human Insulin Marlia Singgih Wibowo School of Pharmacy ITB Sejak Banting & Best menemukan hormon Insulin pada tahun 1921, pasien diabetes yang mengalami peningkatan

Lebih terperinci

PENGENALAN BIOINFORMATIKA

PENGENALAN BIOINFORMATIKA PS-S1 Jurusan Biologi, FMIPA, UNEJ (2017) PENGENALAN BIOINFORMATIKA Oleh: Syubbanul Wathon, S.Si., M.Si. Pokok Bahasan Sejarah Bioinformatika Istilah-istilah biologi Pangkalan data Tools Bioinformatika

Lebih terperinci

DAMPAK NEGATIF DAN POSITIF PADA BIOLOGI

DAMPAK NEGATIF DAN POSITIF PADA BIOLOGI Nama : Elba Saskia Permatasari No : 14 Kelas : X-IPA-2 DAMPAK NEGATIF DAN POSITIF PADA BIOLOGI Dengan perkembangan bioteknologi, akan memberikan dampak positif maupun dampak negatif bagi makhluk hidup,

Lebih terperinci

REKAYASA GENETIKA ( VEKTOR PLASMID )

REKAYASA GENETIKA ( VEKTOR PLASMID ) MAKALAH REKAYASA GENETIKA ( VEKTOR PLASMID ) Disusun oleh: NAMA : LASINRANG ADITIA NIM : 60300112034 KELAS : BIOLOGI A TUGAS : REKAYASA GENETIKA JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS

Lebih terperinci

Ruang lingkup dan perkembangan bioteknologi tanah

Ruang lingkup dan perkembangan bioteknologi tanah MATERI KULIAH BIOTEKNOLOGI TANAH UPNVY JURUSAN ILMU TANAH FAKULTAS PERTANIAN Ruang lingkup dan perkembangan bioteknologi tanah Dosen: Ir. Sri Sumarsih, MP. Ruang lingkup materi yang dipelajari dalam mata

Lebih terperinci

Bioteknologi, Peran dan Aplikasinya

Bioteknologi, Peran dan Aplikasinya Bioteknologi, Peran dan Aplikasinya I. Pendahuluan Bioteknologi merupakan teknologi yang memanfaatkan agen hayati atau bagian-bagiannya untuk menghasilkan barang dan jasa dalam skala industri untuk memenuhi

Lebih terperinci

BIODIVERSITY & BIOSAFETY Ir. Sri Sumarsih, MP. Weblog: Sumarsih07.wordpress.com Website: agriculture.upnyk.

BIODIVERSITY & BIOSAFETY Ir. Sri Sumarsih, MP.   Weblog: Sumarsih07.wordpress.com Website: agriculture.upnyk. Materi Kuliah Bioteknologi Pertanian Prodi Agroteknologi BIODIVERSITY & BIOSAFETY Ir. Sri Sumarsih, MP. Email: Sumarsih_03@yahoo.com Weblog: Sumarsih07.wordpress.com Website: agriculture.upnyk.ac,id Keluaran

Lebih terperinci

Pengertian Bioteknologi. Pemanfaatan organisme hidup untuk menghasilkan produk dan jasa yang bermanfaat bagi manusia

Pengertian Bioteknologi. Pemanfaatan organisme hidup untuk menghasilkan produk dan jasa yang bermanfaat bagi manusia BIOTEKNOLOGI Pengertian Bioteknologi Pemanfaatan organisme hidup untuk menghasilkan produk dan jasa yang bermanfaat bagi manusia PETA KONSEP Kelangsungan Hidup Manusia Ditunjang Oleh Teknologi melalui

Lebih terperinci

diregenerasikan menjadi tanaman utuh. Regenerasi tanaman dapat dilakukan baik secara orgnogenesis ataupun embriogenesis (Sticklen 1991; Zhong et al.

diregenerasikan menjadi tanaman utuh. Regenerasi tanaman dapat dilakukan baik secara orgnogenesis ataupun embriogenesis (Sticklen 1991; Zhong et al. PENDAHULUAN Perbaikan suatu sifat tanaman dapat dilakukan melalui modifikasi genetik baik dengan pemuliaan secara konvensional maupun dengan bioteknologi khususnya teknologi rekayasa genetik (Herman 2002).

Lebih terperinci

REKAYASA GENETIKA. Genetika. Rekayasa. Sukarti Moeljopawiro. Laboratorium Biokimia Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada

REKAYASA GENETIKA. Genetika. Rekayasa. Sukarti Moeljopawiro. Laboratorium Biokimia Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada REKAYASA GENETIKA Sukarti Moeljopawiro Laboratorium Biokimia Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada Rekayasa Genetika REKAYASA GENETIKA Teknik untuk menghasilkan molekul DNA yang berisi gen baru yang

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Latar Belakang

PENDAHULUAN Latar Belakang PENDAHULUAN Latar Belakang Sejak tahun 1972 telah berkembang usaha rekayasa genetika yang memberikan harapan bagi industri peternakan, baik yang berkaitan dengan masalah reproduksi, pakan maupun kesehatan

Lebih terperinci

K I M I A P E R T A N I A N

K I M I A P E R T A N I A N Hubungan Kimia dan Pertanian Teori Maltus : Populasi dan pangan Tumbuhan : fotosintesis pangan Hara MAKRO : N, P, K Hara MIKRO : B, Cu, Fe, Mn, Mo, Zn, Cl Hara sekunder : Mg, Ca, S Teori MALTUS (1830)

Lebih terperinci

TANAMAN TRANSGENIK DAN PEMENUHAN KEBUTUHAN PANGAN. Oleh : Victoria Henuhili Jurdik Biologi, FMIPA, Universitas Negeri Yogyakarta.

TANAMAN TRANSGENIK DAN PEMENUHAN KEBUTUHAN PANGAN. Oleh : Victoria Henuhili Jurdik Biologi, FMIPA, Universitas Negeri Yogyakarta. TANAMAN TRANSGENIK DAN PEMENUHAN KEBUTUHAN PANGAN Oleh : Victoria Henuhili Jurdik Biologi, FMIPA, Universitas Negeri Yogyakarta A b s t r a k Pertumbuhan populasi penduduk yang sangat pesat membutuhkan

Lebih terperinci

Mengantisipasi Pangan Transgenik Friday, 08 September 2006

Mengantisipasi Pangan Transgenik Friday, 08 September 2006 Mengantisipasi Pangan Transgenik Friday, 08 September 2006 Salah satu topik yang dibahas dalam Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi VIII adalah pangan transgenik. Menurut Prof Dr Soekirman, MPS-ID, Ketua

Lebih terperinci

Teknologi DNA Rekombinan

Teknologi DNA Rekombinan Teknologi DNA Rekombinan Kapas biasa Kapas-Bt 1 Tomat biasa Tidak tahan hama Tomat-Bt Tahan hama Tanaman kapas-bt dan tomat-bt tahan terhadap serangan hama karena menghasilkan toksin yang dapat membunuh

Lebih terperinci

Bioteknologi adalah teknik-teknik yang menggunakan organisme hidup atau substansi dari organisme-organisme tersebut untuk membuat atau mengubah

Bioteknologi adalah teknik-teknik yang menggunakan organisme hidup atau substansi dari organisme-organisme tersebut untuk membuat atau mengubah Bioteknologi adalah teknik-teknik yang menggunakan organisme hidup atau substansi dari organisme-organisme tersebut untuk membuat atau mengubah sebuah produk untuk menghasilkan barang atau jasa yang bermanfaat

Lebih terperinci

BIOTEKNOLOGI PANGAN Program Studi Bioteknologi. Oleh: Seprianto, S.Pi, M.Si

BIOTEKNOLOGI PANGAN Program Studi Bioteknologi. Oleh: Seprianto, S.Pi, M.Si BIOTEKNOLOGI PANGAN Program Studi Bioteknologi Oleh: Seprianto, S.Pi, M.Si Pertemuan Ke 3 BIOTEKNOLOGI MODERN TANAMAN PANGAN Bioteknologi Moderen Pada Tanaman Pangan Tanaman Asli I N D O N E S I A Ragam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dari daerah Brasilia (Amerika Selatan). Sejak awal abad ke-17 kacang tanah telah

BAB I PENDAHULUAN. dari daerah Brasilia (Amerika Selatan). Sejak awal abad ke-17 kacang tanah telah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tanaman kacang tanah (Arachis hypogea. L) merupakan tanaman yang berasal dari daerah Brasilia (Amerika Selatan). Sejak awal abad ke-17 kacang tanah telah dibudidayakan

Lebih terperinci

Pendidikan Agama Katolik

Pendidikan Agama Katolik Pendidikan Agama Katolik Modul ke: 06Fakultas Psikologi MENSYUKURI ANUGERAH KEHIDUPAN Program Studi Psikologi Drs. Sugeng Baskoro, M.M KILAS BERITA : Di sebuah rumah sakit di London utara, para ilmuwan

Lebih terperinci

APLIKASI BIOTEKNOLOGI DALAM BIDANG FARMASI APLIKASI BIOTEKNOLOGI DALAM BIDANG FARMASI

APLIKASI BIOTEKNOLOGI DALAM BIDANG FARMASI APLIKASI BIOTEKNOLOGI DALAM BIDANG FARMASI APLIKASI BIOTEKNOLOGI DALAM BIDANG FARMASI APLIKASI BIOTEKNOLOGI DALAM BIDANG FARMASI Aplikasi Bioteknologi mampu meningkatkan kualitas suatu organisme dengan memodifikasi fungsi biologis suatu organisme

Lebih terperinci

GENETIKA DASAR Rekayasa Genetika Tanaman. Definisi. Definisi. Definisi. Rekayasa Genetika atau Teknik DNA Rekombinan atau Manipulasi genetik

GENETIKA DASAR Rekayasa Genetika Tanaman. Definisi. Definisi. Definisi. Rekayasa Genetika atau Teknik DNA Rekombinan atau Manipulasi genetik Definisi GENETIKA DASAR Rekayasa Genetika Tanaman Oleh: Dr. Ir. Dirvamena Boer, M.Sc.Agr. HP: 081 385 065 359 e-mail: dirvamenaboer@yahoo.com Fakultas Pertanian, Universitas Haluoleo, Kendari Dipublikasi

Lebih terperinci

BIOTEKNOLOGI PERTANIAN

BIOTEKNOLOGI PERTANIAN PERTANIAN Struktur & Komponen Sel Teknik Dasar Macam Kuljar 1 Macam Kuljar 2 Bahan Genetik Perubahan Genetik UTS Manipulasi Genetik Rekombinasi DNA Rekayasa Genetik Enzim Restriksi Ligase Teknik Transformasi

Lebih terperinci

1 Asimilasi nitrogen dan sulfur

1 Asimilasi nitrogen dan sulfur BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tumbuhan tingkat tinggi merupakan organisme autotrof dapat mensintesa komponen molekular organik yang dibutuhkannya, selain juga membutuhkan hara dalam bentuk anorganik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tanah merupakan suatu sistem terpadu yang saling terkait dalam berbagai

BAB I PENDAHULUAN. Tanah merupakan suatu sistem terpadu yang saling terkait dalam berbagai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tanah merupakan suatu sistem terpadu yang saling terkait dalam berbagai kondisi fisik, kimia serta proses biologi yang secara nyata dipengaruhi oleh faktor lingkungan

Lebih terperinci

KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PETERNAKAN DITINJAU DARI ASPEK BIOLOGI MOLEKULER

KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PETERNAKAN DITINJAU DARI ASPEK BIOLOGI MOLEKULER KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PETERNAKAN DITINJAU DARI ASPEK BIOLOGI MOLEKULER H. Sofjan Sudardjad D. Direktorat Jenderal Bina Produksi Peternakan Jl.Harsono RM. No. 3 Gedung C Pasar Minggu, Jakarta Selatan 12550

Lebih terperinci

I. PERKEMBANGAN MIKROBIOLOGI

I. PERKEMBANGAN MIKROBIOLOGI I. PERKEMBANGAN MIKROBIOLOGI 1.1. PENGERTIAN MIKROBIOLOGI Kata mikrobiologi berasal dari bahasa Yuniani, yaitu: micros = kecil, bios = hidup, logos = ilmu. Jadi mikrobiologi adalah ilmu pengetahuan yang

Lebih terperinci

Mikrobiologi Industri, Pangan dan Bioteknologi. 1. Mikrobiologi Industri 2. Mikrobiologi Pangan 3. Bioteknologi

Mikrobiologi Industri, Pangan dan Bioteknologi. 1. Mikrobiologi Industri 2. Mikrobiologi Pangan 3. Bioteknologi Mikrobiologi Industri, Pangan dan Bioteknologi 1. Mikrobiologi Industri 2. Mikrobiologi Pangan 3. Bioteknologi Bioteknologi Konvensional Pemanfaatan mikrobia alami (belum diubah kodratnya) dalam proses

Lebih terperinci

KLONING. dari kata clone yang diturunkan dari bahasa Yunani klon, artinya potongan yang digunakan untuk memperbanyak tanaman.

KLONING. dari kata clone yang diturunkan dari bahasa Yunani klon, artinya potongan yang digunakan untuk memperbanyak tanaman. KLONING dari kata clone yang diturunkan dari bahasa Yunani klon, artinya potongan yang digunakan untuk memperbanyak tanaman. DI BID PERTANIAN KLON = sekelompok individu yang genetis uniform berasal dari

Lebih terperinci

Metode-metode dalam biologi molekuler : isolasi DNA, PCR, kloning, dan ELISA

Metode-metode dalam biologi molekuler : isolasi DNA, PCR, kloning, dan ELISA Metode-metode dalam biologi molekuler : isolasi DNA, PCR, kloning, dan ELISA Dr. Syazili Mustofa, M.Biomed Lektor mata kuliah ilmu biomedik Departemen Biokimia, Biologi Molekuler, dan Fisiologi Fakultas

Lebih terperinci

URAIAN MATERI 1. Kultur sel tunggal Sejalan dengan kemajuan teknologi DNA, ilmuwan telah mengembangkan dan menyempurnakan metode untuk melakukan

URAIAN MATERI 1. Kultur sel tunggal Sejalan dengan kemajuan teknologi DNA, ilmuwan telah mengembangkan dan menyempurnakan metode untuk melakukan URAIAN MATERI 1. Kultur sel tunggal Sejalan dengan kemajuan teknologi DNA, ilmuwan telah mengembangkan dan menyempurnakan metode untuk melakukan kloning pada organisme multiseluler melalui kultur sel tunggal.

Lebih terperinci

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN IPA BAB XII BIOTEKNOLOGI

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN IPA BAB XII BIOTEKNOLOGI SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN IPA BAB XII BIOTEKNOLOGI Dr. RAMLAWATI, M.Si. Drs. H. HAMKA L., M.S. SITTI SAENAB, S.Pd., M.Pd. SITTI RAHMA YUNUS, S.Pd., M.Pd. KEMENTERIAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Kacang tanah (Arachis hypogaea L.) merupakan salah satu komoditi tanaman

I. PENDAHULUAN. Kacang tanah (Arachis hypogaea L.) merupakan salah satu komoditi tanaman 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Kacang tanah (Arachis hypogaea L.) merupakan salah satu komoditi tanaman pangan yang mempunyai nilai ekonomi tinggi dan menguntungkan untuk diusahakan karena

Lebih terperinci

BIOKIMIA NUTRISI. : PENDAHULUAN (Haryati)

BIOKIMIA NUTRISI. : PENDAHULUAN (Haryati) BIOKIMIA NUTRISI Minggu I : PENDAHULUAN (Haryati) - Informasi kontrak dan rencana pembelajaran - Pengertian ilmu biokimia dan biokimia nutrisi -Tujuan mempelajari ilmu biokimia - Keterkaitan tentang mata

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pisang merupakan komoditas buah-buahan yang populer di masyarakat karena

I. PENDAHULUAN. Pisang merupakan komoditas buah-buahan yang populer di masyarakat karena 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Pisang merupakan komoditas buah-buahan yang populer di masyarakat karena harganya terjangkau dan sangat bermanfaat bagi kesehatan. Pisang adalah buah yang

Lebih terperinci

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga BAB I PENDAHULUAN. aplikasi enzim menyebabkan penggunaan enzim dalam industri semakin luas.

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga BAB I PENDAHULUAN. aplikasi enzim menyebabkan penggunaan enzim dalam industri semakin luas. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam beberapa tahun terakhir ini, industri enzim telah berkembang pesat dan berperan penting dalam dunia industri. Kesadaran masyarakat akan kondisi lingkungan

Lebih terperinci

PERANAN BIOLOGI MOLEKULER PADA PEMULIAAN TANAMAN

PERANAN BIOLOGI MOLEKULER PADA PEMULIAAN TANAMAN PERANAN BIOLOGI MOLEKULER PADA PEMULIAAN TANAMAN Sudarmi* Abstrak : Kemajuan dalam bioteknologi tanaman, khususnya biologi molekuler akan memberikan peluang untuk mengatasi dan memecahkan masalah pada

Lebih terperinci

REPRODUKSI MIKROORGANISME

REPRODUKSI MIKROORGANISME REPRODUKSI MIKROORGANISME PENDAHULUAN Reproduksi mikroorganisme ialah perkembangbiakan mikroorganisme. Mikroorganisme mengadakan perkembangbiakan dengan dua cara, yaitu secara aseksual dan seksual. Reproduksi

Lebih terperinci

Mayor Bioteknologi Tanah Dan Lingkungan

Mayor Bioteknologi Tanah Dan Lingkungan Mayor Bioteknologi Tanah Dan Lingkungan Kurikulum Program Magister Sains Kode Mata Kuliah SKS Semester Mata Kuliah Wajib SPs (6 SKS) PPS 500 Bahasa Inggris 3(3-0) Genap STK 511 Analisis Statistik 3(2-2)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tuberosum dari family Solanaceae. Kentang juga termasuk salah satu pangan. pengembangannya di Indonesia (Suwarno, 2008).

BAB I PENDAHULUAN. tuberosum dari family Solanaceae. Kentang juga termasuk salah satu pangan. pengembangannya di Indonesia (Suwarno, 2008). 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Balakang Kentang merupakan bahan pangan dari umbi tanaman perennial Solanum tuberosum dari family Solanaceae. Kentang juga termasuk salah satu pangan utama dunia setelah padi,

Lebih terperinci

DIAGNOSTIK MIKROBIOLOGI MOLEKULER

DIAGNOSTIK MIKROBIOLOGI MOLEKULER DIAGNOSTIK MIKROBIOLOGI MOLEKULER Sunaryati Sudigdoadi Departemen Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran 2015 KATA PENGANTAR Puji dan syukur dipanjatkan kehadirat Allah Subhanahuwa ta

Lebih terperinci

REKAYASA GENETIKA DENGAN MIKROBTA

REKAYASA GENETIKA DENGAN MIKROBTA REKAYASA GENETIKA DENGAN MIKROBTA Rekayasa genetika adalah teknik memanipulasi gen-gen secara biokimia untuk mendapatkan mikrobia yang telah mengalami peningkatan atau perubahan aktivitasnya. Rekayasa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A.Latar belakang. orang yang sudah meninggal, kegunaan golongan darah lebih tertuju pada

BAB I PENDAHULUAN. A.Latar belakang. orang yang sudah meninggal, kegunaan golongan darah lebih tertuju pada 1 BAB I PENDAHULUAN A.Latar belakang Golongan darah sistem ABO yang selanjutnya disebut golongan darah merupakan salah satu indikator identitas seseorang. Pada orang hidup, golongan darah sering digunakan

Lebih terperinci

Kehadiran Negara Dalam Rangka

Kehadiran Negara Dalam Rangka Kehadiran Negara Dalam Rangka Indonesia Sehat Satryo Soemantri Brodjonegoro 9/12/2016 Rakornas KKI 15 Sept 2016 - Surabaya 1 SAINS45 Identitas, keragaman, dan budaya; Kepulauan, kelautan, dan sumber daya

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Polusi tanah merupakan permasalahan yang kini dihadapi negara-negara agraris, termasuk Indonesia. Tanpa disadari sebenarnya agrokultur sendiri merupakan sumber terbesar

Lebih terperinci

Silabus Olimpiade BOF XI Soal SMP

Silabus Olimpiade BOF XI Soal SMP Silabus Olimpiade BOF XI Soal SMP No Materi pokok Lingkup materi 1 Makhluk Hidup a. Asal usul makhluk hidup b. Ciri-ciri makhluk hidup c. Perbedaan makhluk hidup dan benda mati d. Pengukuran Pada makhluk

Lebih terperinci

PENGERTIAN BIOTEKNOLOGI

PENGERTIAN BIOTEKNOLOGI I PENGERTIAN BIOTEKNOLOGI Bios hidup: Teuchos alat; Logos ilmu Penerapan prinsip-prinsip biologi, biokimia, dan rekayasa dalam mengolah suatu bahan dengan memanfaatkan organisme hidup dan komponenkomponennya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mudah ditembus oleh alat-alat pertanian dan hama atau penyakit tanaman

BAB I PENDAHULUAN. mudah ditembus oleh alat-alat pertanian dan hama atau penyakit tanaman BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kubis merupakan salah satu jenis sayuran yang banyak dikonsumsi karena berbagai manfaat yang terdapat di dalam kubis. Kubis dikenal sebagai sumber vitamin A, B, dan

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM REKAYASA GENETIKA

LAPORAN PRAKTIKUM REKAYASA GENETIKA LAPORAN PRAKTIKUM REKAYASA GENETIKA LAPORAN II (ISOLASI DNA GENOM) KHAIRUL ANAM P051090031/BTK BIOTEKNOLOGI SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2010 0 ISOLASI DAN IDENTIFIKASI DNA SEL MUKOSA

Lebih terperinci

Bahan pada pembuatan sutra buatan, zat pewarna, cermin kaca dan bahan peledak. Bahan pembuatan pupuk dalam bentuk urea.

Bahan pada pembuatan sutra buatan, zat pewarna, cermin kaca dan bahan peledak. Bahan pembuatan pupuk dalam bentuk urea. Langkah 3 Penggunaan formalin: Pembunuh kuman sehingga dimanfaatkan untuk pembersih: lantai, kapal, gudang, pakaian. Pembasmi lalat dan berbagai serangga lain. Bahan pada pembuatan sutra buatan, zat pewarna,

Lebih terperinci

Iptek, Perkembangan dan Implementasinya. Sulistyani, M.Si.

Iptek, Perkembangan dan Implementasinya. Sulistyani, M.Si. Iptek, Perkembangan dan Implementasinya Sulistyani, M.Si. Email: sulistyani@uny.ac.id Bioteknologi dan Perkembangannya Bioteknologi merupakan usaha memanipulasi organisme untuk menghasilkan produk yang

Lebih terperinci

REKAYASA GENETIKA. By: Ace Baehaki, S.Pi, M.Si

REKAYASA GENETIKA. By: Ace Baehaki, S.Pi, M.Si REKAYASA GENETIKA By: Ace Baehaki, S.Pi, M.Si Dalam rekayasa genetika DNA dan RNA DNA (deoxyribonucleic Acid) : penyimpan informasi genetika Informasi melambangkan suatu keteraturan kebalikan dari entropi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penyakit MAS (Motile Aeromonas Septicemia). Penyakit ini juga dikenal sebagai

BAB I PENDAHULUAN. penyakit MAS (Motile Aeromonas Septicemia). Penyakit ini juga dikenal sebagai 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ikan patin siam (P. hypophthalmus) merupakan salah satu komoditas ikan konsumsi air tawar yang bernilai ekonomis penting karena beberapa kelebihan yang dimiliki seperti

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pakchoy (Brassica sinensis L.) merupakan tanaman sayuran berumur pendek (±

I. PENDAHULUAN. Pakchoy (Brassica sinensis L.) merupakan tanaman sayuran berumur pendek (± 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pakchoy (Brassica sinensis L.) merupakan tanaman sayuran berumur pendek (± 45 hari), termasuk dalam famili Brassicaceae. Umumnya, pakchoy jarang dimakan mentah,

Lebih terperinci

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP)

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) JUDUL MATAKULIAH : BIOLOGI UMUM KODE MATAKULIAH/SKS : BIO101 / 2(2-0) KOORDINATOR MK : Dr. Tri Atmowidi DESKRIPSI MATAKULIAH : Mata kuliah ini diberikan di Tingkat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Fatia Indrianti,2014

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Fatia Indrianti,2014 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Bioteknologi sebagai teknik manipulasi organisme atau komponen organisme untuk melakukan tugas-tugas praktis atau menghasilkan produk yang bermanfaat (Campbell

Lebih terperinci

PRODUK BIOTEKNOLOGI AKAN TERUS BERKEMBANG. Waber menyatakan bahwa produk-produk berikut ini merupakan produk yang dinanti antara lain :

PRODUK BIOTEKNOLOGI AKAN TERUS BERKEMBANG. Waber menyatakan bahwa produk-produk berikut ini merupakan produk yang dinanti antara lain : 29 Juni 2007 BERITA PRODUK BIOTEKNOLOGI AKAN TERUS BERKEMBANG Bioteknologi akan terus membuat perbedaan dalam perbaikan produktivitas petani, berkontribusi terhadap makanan yang lebih sehat dan peningkatan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang I. PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Pupuk merupakan suatu bahan yang bersifat organik ataupun anorganik, dan jika ditambahkan ke dalam tanah atau ke tanaman. Pupuk dapat memperbaiki sifat fisik, kimia, biologi

Lebih terperinci

Prinsip-prinsip Penanganan dan Pengolahan Bahan Agroindustri

Prinsip-prinsip Penanganan dan Pengolahan Bahan Agroindustri Prinsip-prinsip Penanganan dan Pengolahan Bahan Agroindustri PENANGANAN Jenis Kerusakan Bahan Pangan Kerusakan mikrobiologis Kerusakan mekanis Kerusakan fisik Kerusakan biologis Kerusakan kimia Kerusakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan akan pangan. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan akan pangan. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut dilakukan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia termasuk negara dengan pertumbuhan penduduk yang besar. Dengan semakin bertambahnya jumlah penduduk akan berakibat meningkatnya kebutuhan akan pangan. Untuk

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. perikanan. Pakan juga merupakan faktor penting karena mewakili 40-50% dari

I. PENDAHULUAN. perikanan. Pakan juga merupakan faktor penting karena mewakili 40-50% dari I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pakan merupakan salah satu komponen yang sangat penting dalam budidaya perikanan. Pakan juga merupakan faktor penting karena mewakili 40-50% dari biaya produksi. Pakan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. sebagai sumber protein nabati. Kebutuhan kacang tanah dari tahun ke tahun terus

I. PENDAHULUAN. sebagai sumber protein nabati. Kebutuhan kacang tanah dari tahun ke tahun terus I. PENDAHULUAN A. Latar belakang Kacang tanah merupakan salah satu sumber pangan yang cukup penting sebagai sumber protein nabati. Kebutuhan kacang tanah dari tahun ke tahun terus meningkat sejalan dengan

Lebih terperinci

KEMITRAAN GLOBAL TENTANG TANAH TELAH DILUNCURKAN

KEMITRAAN GLOBAL TENTANG TANAH TELAH DILUNCURKAN 09 September 2011 GLOBAL KEMITRAAN GLOBAL TENTANG TANAH TELAH DILUNCURKAN Sebuah upaya internasional terkini telah dilakukan untuk memastikan tanah yang subur dan sehat dalam mengatasi masalah yang berkaitan

Lebih terperinci

TERAPI GEN. oleh dr.zulkarnain Edward MS PhD

TERAPI GEN. oleh dr.zulkarnain Edward MS PhD TERAPI GEN oleh dr.zulkarnain Edward MS PhD Pendahuluan Penyakit-penyakit metabolik bawaan biasanya akibat tidak adanya gen atau adanya kerusakan pada gen tertentu. Pengobatan yang paling radikal adalah

Lebih terperinci

Pelabelan Pangan Produk Rekayasa Genetik

Pelabelan Pangan Produk Rekayasa Genetik Pelabelan Pangan Produk Rekayasa Genetik Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini telah mendorong para produsen pangan untuk melakukan berbagai macam inovasi dalam memproduksi pangan.

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. masyarakat. Permintaan daging broiler saat ini banyak diminati oleh masyarakat

PENDAHULUAN. masyarakat. Permintaan daging broiler saat ini banyak diminati oleh masyarakat I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Broiler merupakan unggas penghasil daging sebagai sumber protein hewani yang memegang peranan cukup penting dalam pemenuhan kebutuhan gizi masyarakat. Permintaan daging

Lebih terperinci

Diabetes tipe 1- Gejala, penyebab, dan pengobatannya

Diabetes tipe 1- Gejala, penyebab, dan pengobatannya Diabetes tipe 1- Gejala, penyebab, dan pengobatannya Apakah diabetes tipe 1 itu? Pada orang dengan diabetes tipe 1, pankreas tidak dapat membuat insulin. Hormon ini penting membantu sel-sel tubuh mengubah

Lebih terperinci

Sebelum membaca postingan ini, apa yang kalian ketahui tentang ilmu Kimia? Dan apa itu Kimia?Oke, let s learn it!

Sebelum membaca postingan ini, apa yang kalian ketahui tentang ilmu Kimia? Dan apa itu Kimia?Oke, let s learn it! Yuk, Belajar Kimia! Yuk, Belajar Kimia! Sebelum membaca postingan ini, apa yang kalian ketahui tentang ilmu Kimia? Dan apa itu Kimia?Oke, let s learn it! Setiap orang mempunyai pandangan tersendiri terhadap

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Eksplorasi adalah kegiatan pelacakan atau penjelajahan guna mencari,

TINJAUAN PUSTAKA. Eksplorasi adalah kegiatan pelacakan atau penjelajahan guna mencari, TINJAUAN PUSTAKA Eksplorasi adalah kegiatan pelacakan atau penjelajahan guna mencari, mengumpulkan, dan meneliti jenis plasma nutfah tertentu untuk mengamankan dari kepunahan. Langkah pertama pengeksplorasian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang berbentuk semak, termasuk Divisi Spermatophyta, Subdivisi Angiospermae,

BAB I PENDAHULUAN. yang berbentuk semak, termasuk Divisi Spermatophyta, Subdivisi Angiospermae, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tanaman kentang (Solanum tuberosum L.) merupakan tanaman semusim yang berbentuk semak, termasuk Divisi Spermatophyta, Subdivisi Angiospermae, Kelas Dicotyledonae, Ordo

Lebih terperinci

ILMU ALAMIAH DASAR (IAD) NANIK DWI NURHAYATI, S. SI, M.SI Telp = (271) ; Blog =nanikdn.staff.uns.ac.

ILMU ALAMIAH DASAR (IAD) NANIK DWI NURHAYATI, S. SI, M.SI Telp = (271) ; Blog =nanikdn.staff.uns.ac. ILMU ALAMIAH DASAR (IAD) NANIK DWI NURHAYATI, S. SI, M.SI Telp = (271) 821585 ; 081556431053 Email : nanikdn@uns.ac.id Blog =nanikdn.staff.uns.ac.id BAB IX IPA, TEKNOLOGI DAN KELANGSUNGAN HIDUP MANUSIA

Lebih terperinci

BIOTEKNOLOGI PETA KONSEP DEFINISI BIOTEKNOLOGI. Kultur In vitro Rekayasa Genetika. Penerapan Bioteknologi

BIOTEKNOLOGI PETA KONSEP DEFINISI BIOTEKNOLOGI. Kultur In vitro Rekayasa Genetika. Penerapan Bioteknologi BIOTEKNOLOGI PETA KONSEP BIOTEKNOLOGI DEFINISI BIOTEKNOLOGI Penerapan Bioteknologi Kultur In vitro Rekayasa Genetika Tumbuhan Hewan Bidang Pangan Bidang Pengobatan Bidang Pertanian dan Peternakan Pembuatan

Lebih terperinci

Sejarah Perkembangan Bioteknologi

Sejarah Perkembangan Bioteknologi Sejarah Perkembangan Bioteknologi Bioteknologi berasal dari kata: Bios hidup; Teuchos alat; Logos ilmu Bioteknologi: Penggunaan organisme atau sistem hidup untuk memecahkan suatu masalah atau untuk menghasilkan

Lebih terperinci

Milik MPKT B dan hanya untuk dipergunakan di lingkungan akademik Universitas Indonesia

Milik MPKT B dan hanya untuk dipergunakan di lingkungan akademik Universitas Indonesia umumnya digunakan untuk menggambarkan makanan yang dianggap bermanfaat bagi kesehatan, melebihi diet sehat normal yang diperlukan bagi nutrisi manusia. Makanan Sehat "Makanan Kesehatan" dihubungkan dengan

Lebih terperinci

OUTLINE PENDAHULUAN CIRI-CIRI VIRUS STRUKTUR SEL VIRUS BENTUK VIRUS SISTEM REPRODUKSI VIRUS PERANAN VIRUS

OUTLINE PENDAHULUAN CIRI-CIRI VIRUS STRUKTUR SEL VIRUS BENTUK VIRUS SISTEM REPRODUKSI VIRUS PERANAN VIRUS VIRUS FIRMAN JAYA OUTLINE PENDAHULUAN CIRI-CIRI VIRUS STRUKTUR SEL VIRUS BENTUK VIRUS SISTEM REPRODUKSI VIRUS PERANAN VIRUS PENDAHULUAN Metaorganisme (antara benda hidup atau benda mati) Ukuran kecil :

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Agro Ekologi 1

BAB I PENDAHULUAN. Agro Ekologi 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pengertian agro ekologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang budidaya tanaman dengan lingkungan tumbuhnya. Agro ekologi merupakan gabungan tiga kata, yaitu

Lebih terperinci

BIOTEKNOLOGI MODERN WAHANA BIOLOGI. Bentuk pemanfaatan teknologi modern dengan prinsip biologi

BIOTEKNOLOGI MODERN WAHANA BIOLOGI. Bentuk pemanfaatan teknologi modern dengan prinsip biologi BIOTEKNOLOGI MODERN WAHANA BIOLOGI Bentuk pemanfaatan teknologi modern dengan prinsip biologi Pembagian Bioteknologi 2 Berdasarkan Pemanfaatan Teknologinya, Bioteknologi dibedakan menjadi : Bioteknologi

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. sangat penting di Indonesia. Kedelai sangat bermanfaat sebagai bahan

I. PENDAHULUAN. sangat penting di Indonesia. Kedelai sangat bermanfaat sebagai bahan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kedelai merupakan komoditas pangan penghasil protein nabati yang sangat penting di Indonesia. Kedelai sangat bermanfaat sebagai bahan pangan, pakan ternak, maupun bahan

Lebih terperinci

REKAYASA GENETIKA TANAMAN

REKAYASA GENETIKA TANAMAN REKAYASA GENETIKA TANAMAN Ulat menyerang tongkol jagung Penggerek batang Kapas biasa Kapas-Bt LUAS PENANAMAN TANAMAN TRANSGENIK Jumlah negara dan luas tanaman transgenik (James 1996-2006) Tahun Jumlah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A dan C, minyak atsiri, zat warna kapsantin, karoten. Cabai merah juga mengandung

BAB I PENDAHULUAN. A dan C, minyak atsiri, zat warna kapsantin, karoten. Cabai merah juga mengandung BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Cabai digunakan sebagai bumbu untuk menambahkan rasa pedas pada makanan. Di dalam cabai diketahui terkandung kapcaisin, dihidrokapcaisin, vitamin A dan C, minyak atsiri,

Lebih terperinci

URAIAN MATERI 1. Pengertian dan prinsip kloning DNA Dalam genom sel eukariotik, gen hanya menempati sebagian kecil DNA kromosom, selain itu merupakan

URAIAN MATERI 1. Pengertian dan prinsip kloning DNA Dalam genom sel eukariotik, gen hanya menempati sebagian kecil DNA kromosom, selain itu merupakan URAIAN MATERI 1. Pengertian dan prinsip kloning DNA Dalam genom sel eukariotik, gen hanya menempati sebagian kecil DNA kromosom, selain itu merupakan sekuen non kode (sekuen yang tidak mengalami sintesis

Lebih terperinci

Suplemen Majalah SAINS Indonesia

Suplemen Majalah SAINS Indonesia Suplemen Majalah SAINS Indonesia Suplemen Majalah SAINS Indonesia Kentang Medians Siap Geser Dominasi Benih Impor Kentang varietas Atlantik sampai kini masih merajai suplai bahan baku untuk industri keripik

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Mentimun (Cucumis sativus L.) merupakan salah satu tanaman sayuran yang

I. PENDAHULUAN. Mentimun (Cucumis sativus L.) merupakan salah satu tanaman sayuran yang 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Mentimun (Cucumis sativus L.) merupakan salah satu tanaman sayuran yang memiliki banyak manfaat yaitu selain dapat dimanfaatkan sebagai sayur, lalapan, salad

Lebih terperinci

PENGARUH JARAK TANAM PADA BUDIDAYA TERUNG UNGU (Solanum melongena L.) SECARA ORGANIK (MAKALAH) Oleh : Fuji Astuti NPM

PENGARUH JARAK TANAM PADA BUDIDAYA TERUNG UNGU (Solanum melongena L.) SECARA ORGANIK (MAKALAH) Oleh : Fuji Astuti NPM 0 PENGARUH JARAK TANAM PADA BUDIDAYA TERUNG UNGU (Solanum melongena L.) SECARA ORGANIK (MAKALAH) Oleh : Fuji Astuti NPM 10712017 PROGRAM STUDI HORTIKULTURA JURUSAN BUDIDAYA TANAMAN PANGAN POLITEKNIK NEGERI

Lebih terperinci

Vitamin. Dibawah ini merupakan penjelasan jenis jenis vitamin, dan sumber makanan yang mengandung vitamin

Vitamin. Dibawah ini merupakan penjelasan jenis jenis vitamin, dan sumber makanan yang mengandung vitamin Vitamin Pengertian Vitamin adalah sekelompok senyawa organik amina yang sangat penting dan sangat dibutuhkan oleh tubuh, karena vitamin berfungsi untuk membantu pengaturan atau proses kegiatan tubuh (vitamin

Lebih terperinci

SEJAUH MANA KEAMANAN PRODUK BIOTEKNOLOGI INDONESIA?

SEJAUH MANA KEAMANAN PRODUK BIOTEKNOLOGI INDONESIA? SEJAUH MANA KEAMANAN PRODUK BIOTEKNOLOGI INDONESIA? Sekretariat Balai Kliring Keamanan Hayati Indonesia Puslit Bioteknologi LIPI Jl. Raya Bogor Km 46 Cibinong Science Center http://www.indonesiabch.org/

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Limbah cair tahu adalah air buangan dari proses produksi tahu. Menurut

BAB I PENDAHULUAN. Limbah cair tahu adalah air buangan dari proses produksi tahu. Menurut 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Limbah cair tahu adalah air buangan dari proses produksi tahu. Menurut Sugiharto (1994) umumnya kandungan organik yang terdapat pada limbah cair tahu, adalah protein

Lebih terperinci

MENJELASKAN STRUTUR DAN FUNGSI ORGAN MANUSIA DAN HEWAN TERTENTU, KELAINAN/ PENYAKIT YANG MUNGKIN TERJADI SERTA IMPLIKASINYA PADA SALINGTEMAS

MENJELASKAN STRUTUR DAN FUNGSI ORGAN MANUSIA DAN HEWAN TERTENTU, KELAINAN/ PENYAKIT YANG MUNGKIN TERJADI SERTA IMPLIKASINYA PADA SALINGTEMAS MENJELASKAN STRUTUR DAN FUNGSI ORGAN MANUSIA DAN HEWAN TERTENTU, KELAINAN/ PENYAKIT YANG MUNGKIN TERJADI SERTA IMPLIKASINYA PADA SALINGTEMAS KD 3.8. Menjelaskan mekanisme pertahanan tubuh terhadap benda

Lebih terperinci