ANALISIS KINERJA DENGAN PENDEKATAN METODE BALANCED SCORECARD

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISIS KINERJA DENGAN PENDEKATAN METODE BALANCED SCORECARD"

Transkripsi

1 ANALISIS KINERJA DENGAN PENDEKATAN METODE BALANCED SCORECARD (Studi pada KP-RI Husada Sakti RSU dr. Sayidiman Magetan) ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH Disusun Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen Pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta Disusun oleh: REZKI ARI PERMANA B FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2013

2 HALAMAN PENGESAHAN Yang bertanda tangan dibawah ini telah membaca Artikel Publikasi Ilmiah dengan judul: ANALISIS KINERJA DENGAN PENDEKATAN METODE BALANCED SCORECARD (Studi pada KP-RI Husada Sakti RSU dr. Sayidiman Magetan) Yang ditulis oleh: REZKI ARI PERMANA B Penandatanganan berpendapat bahwa Artikel Publikasi Ilmiah tersebut telah memenuhi syarat untuk diterima. Surakarta, Oktober 2013 Pembimbing (Dra. Mukharomah, MM) 2

3 ANALISIS KINERJA DENGAN PENDEKATAN METODE BALANCED SCORECARD (Studi pada KP-RI Husada Sakti RSU dr. Sayidiman Magetan) Rezki Ari Permana Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta ABSTRAKSI Penelitian ini bertujuan untuk kinerja keuangan dan aspek-aspek seluruh perspektif keuangan, perspektif pelanggan, perspektif bisnis internal serta perspektif pembelajaran dan pertumbuhan dalam metode Balanced scorecard sehingga dapat diketahui perspektif mana yang diprioritaskan. Berdasarkan hasil penelitian diharapkan sebagai bahan pertimbangan untuk mengevaluasi kinerja laporan keuangan koperasi dengan mengunakan metode Balanced Scorecard. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan analisis kinerja perusahaan dengan menggunakan metode Balanced Scorecard. Dalam penelitian ini data primer yang dikumpulkan diperoleh dari hasil wawancara dan hasil kuesioner yang dilakukan oleh karyawan. Data sekunder secara sah dan resmi berasal dari Koperasi Husada Sakti Rsu dr. Sayidiman Magetan. Berdasarkan hasil penelitian pada perspektif keuangan menunjukkan bahwa koperasi telah mempunyai kemampuan yang baik dalam mengembalikan hutang serta mampu menghasilkan keuntungan melalui penjualan, sehingga kinerja keuangan KPRI Husada Sakti RSU dr. Sayidiman Magetan termasuk dalam kategori baik berdasarkan pada perspektif keuangan. Kinerja KPRI Husada Sakti RSU dr. Sayidiman Magetan dilihat dari perpsektif pelanggan dapat diketahui tingkat retensi pelanggan cukup rendah dan kepuasan pelanggan sangat tinggi, sehingga dapat diketahui bahwa kinerja KPRI Husada Sakti RSU dr. Sayidiman Magetan termasuk kategori baik diukur berdasarkan perspektif pelanggan. Kinerja KPRI Husada Sakti RSU dr. Sayidiman Magetan berdasarkan perspektif proses bisnis internal diketahui bahwa selama tahun koperasi senantiasa meningkatkan inovasi dengan menambahkan produk-produk, meskipun tidak lagi terjadi inovasi di tahun Pelayanan terhadap purna jual yang dilakukan juga baik, sehingga dapat diketahui bahwa kinerja KPRI Husada Sakti RSU dr. 1

4 Sayidiman Magetan termasuk kategori baik berdasarkan pada perspektif proses bisnis internal. Kinerja KPRI Husada Sakti RSU dr. Sayidiman Magetan berdasarkan pada perspektif pembelajaran dan pertumbuhan diketahui bahwa tingkat retensi karyawan selama tahun termasuk kategori kecil, karena pada tahun 2012 hanya terdapat 2% tingkat retensi karyawan. Sementara untuk kepuasan karyawan terlihat bahwa prosentasenya cukup besar. Sehingga dapat diketahui bahwa kinerja KPRI Husada Sakti RSU dr. Sayidiman Magetan berdasarkan pada perspektif pembelajaran dan pertumbuhan termasuk kategori baik. Kata kunci: kinerja, balanced scorecard. PENDAHULUAN Koperasi memiliki kedudukan yang khusus dalam perekonomian Indonesia. Secara konstitusional koperasi telah mendapat posisi politis yang kuat dalam Undang-Undang Dasar 1945 serta dalam sejarah pembangunan ekonomi Indonesia koperasi telah mendapat dukungan bagi pendukungnya. Koperasi merupakan bangunan usaha yang selaras dengan semangat dan jiwa gotong royong bangsa Indonesia. Hal ini telah menegaskan arti pentingnya koperasi, khususnya dalam perekonomian di negara kita. Sehubungan dengan koperasi sebagai badan usaha maka koperasi harus berusaha untuk mendapatkan keuntungan semaksimal mungkin sekaligus sebagai sarana untuk mensejahterakan anggotannya dalam permasalahan perekonomian nasional, regional maupun pada skala lokal, koperasi mampu memberikan peran positif. Dimana sebuah perusahaan atau koperasi dikatakan sehat jika perkembangan hasil usahannya meningkat. Demi menigkatkan perkembangan koperasi diperlukan strategi yang akan dijadikan sebagai landasan dan kerangka kerja untuk mewujudkan sasaran kerja yang telah ditentukan manajemen. Oleh karena itu dbutuhkan suatu alat untuk mengukur kinerja sehingga dapat diketahui sejauh mana strategi dan sasaran yang telah dtentukan dapat dicapai. Penilaian atau pengukuran kinerja merupakan faktor yang sangat penting untuk menunjang tumbuh kembang dari suatu koperasi, terutama bagi koperasi yang telah lama berdiri. Berkaitan dengan hal tersebut koperasi perlu membenahi 2

5 diri dan harus mampu melihat kondisi lingkungan baik lingkungan internal maupun lingkungan eksternal koperasi. Pengukuran kinerja yang berorientasi pada masa depan tidak hanya memfokuskan pada aspek keuangan tetapi juga aspek non keuangan. Ukuran keuangan untuk mengetahui hasil tindakan yang telah dilakukan di masa lalu dan ukuran keuangan tersebut dilengkapi dengan ukuran non keuangan seperti kepuasan customer, produktivitas, dan cost effectiveness proses bisnis serta komitmen personel yang akan menentukan kinerja keuangan masa yang akan datang. Ukuran keuangan menunjukkan akibat dari berbagai tindakan yang terjadi di luar non keuangan (Himpuni, 2008). Penghukuran kinerja keuangan bisa menggunakan Analisis laporan keuangan dan metode Balanced Scorecard. Berdasarkan uraian di atas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian sebagai judul skripsi adalah ANALISIS KINERJA DENGAN PENDEKATAN METODE BALANCED SCORECARD (Studi Pada KPRI HUSADA SAKTI Rsu dr. SAYIDIMAN MAGETAN). TINJAUAN PUSTAKA A. Koperasi Koperasi berasal dari kata bahasa inggris yaitu co yang artinya samasama, dan operation yang berarti bekerja atau bertindak. Secara harfiah koperasi berarti bekerjasama dari sekelompok orang yang mempunyai kepentingan yang sama dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan anggota. Koperasi adalah suatu perserikatan dengan tujuan berusaha bersama yang terdiri atas mereka yang lemah dan diusahakan selalu dengan semangat tidak memikirkan diri sendiri sedemikian rupa sehingga masing-masing sanggup menjalankan kewajibanya sebagai anggota dan mendapat imbalan sebanding dengan pemanfaatan mereka terhadap organisasi (Hendrojogi, 2000). Definisi koperasi Menurut Chaniago, yaitu: Koperasi sebagai suatu perkumpulan yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum, yang memberikan kebebasan kepada anggota untuk masuk dan keluar, dengan bekerja sama secara 3

6 kekeluargaan menjalankan usaha untuk mempertinggi kesejahteraan jasmaniah para anggotanya (Dalam Sitio, dkk 2001). Dari pengertian-pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa koperasi adalah badan usaha ekonomi rakyat yang beranggotakan orang-perorang atau badan hukum koperasi yang bekerja sama dalam bidang ekonomi dan sosial berdasarkan prinsip persamaan, kekeluargaan dan kegotong royongan. B. Kinerja Kinerja merupakan usaha formal yang dilaksanakan perusahaan untuk mengevaluasi efisiensi dan efektivitas dari aktivitas perusahaan yang telah dilaksanakan pada periode waktu tertentu (Hanafi, 2003). Apabila kinerja perusahaan baik maka nilai usaha akan tinggi. Dengan nilai usaha yang tinggi membuat para investor melirik perusahaan tersebut untuk menanamkan modalnya sehingga akan terjadi kenaikan harga saham. Sebaliknya apabila terjadi berita buruk mengenai kinerja perusahaan maka akan menyebabkan penurunan harga saham pada perusahaan tersebut. Atau dapat dikatakan bahwa harga saham merupakan fungsi dari nilai perusahaan. Menurut Helfert, Kinerja adalah tampilan keadaan secara utuh atas perusahaan selama periode waktu tertentu, yang merupakan hasil atau prestasi dipengaruhi oleh kegiatan operasional perusahaan dalam memanfaatkan sumber daya yang dimiliki ( Dalam Srimindarti, 2004). Kinerja perusahaan adalah hasil dari banyak keputusan individual yang dibuat secara terus menerus oleh manajemen, maka untuk menilai kinerja perusahaan ini perlu melibatkan analisis dampak keuangan kumulatif. Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pengukuran kinerja adalah tindakan pengukuran yang dapat dilakukan terhadap berbagai aktifitas dalam rantai nilai yang ada pada perusahaan. Hasil pengukuran tersebut kemudian digunakan sebagai umpan balik yang akan memberikan informasi tentang prestasi pelaksanaan suatu rencana dan titik di mana perusahaan memerlukan penyesuaian atas aktivitas perencanaan dan pengendalian tersebut. 4

7 C. Tujuan dan Manfaat Pengukuran Kinerja Pengukuran kinerja mempunyai tujuan pokok yaitu untuk memotivasi karyawan dalam mencapai sasaran organisasi dalam mematuhi standar perilaku yang telah ditetapkan sebelumnya agar membuahkan tindakan dan hasil yang diinginkan. Adapun tujuan kinerja menurut Munawir (1993), yaitu: (a). Untuk mengetahui tingkat likuiditas perusahaan, untuk memenuhi kewajiban perusahaan saat ditagih. (b). Untuk mengetahui tingkat leverage suatu perusahaan, kemampuan memenuhi kewajiban keuangan perusahaan bila terkena likuidisi jangka panjang maupun jangka pendek. (c). Untuk mengetahui tingkat profitabilitas perusahaan, kemampuan perusahaan memperoleh laba selama periode tertentu. D. Balanced Scorecard Menurut Kaplan dan Norton (1996), Balanced Scorecard merupakan alat pengukuran kinerja eksekutif yang memerlukan ukuran komprehensif dengan empat perspektif yaitu perspektif keuangan, perspektif pelanggan, perspektif bisnis internal, dan perspektif pertumbuhan dan pembelajaran. Balanced scorecard adalah satu konsep pengukuran kinerja yang sebenarnya memberikan kerangka komprehensif untuk menjabarkan visi kedalam sasaran-sasaran strategik yang komprehensif dapat dirumuskan karena Balanced Scorecard menggunakan empat perspektif yang satu sama lain saling berhubungan dan tidak dapat dipisahkan (Mulyadi,1993). Dengan Balanced Scorecard, tujuan koperasi tidak hanya dinyatakan dalam ukuran keuangan saja, melainkan dinyatakan dalam ukuran dimana koperasi tersebut menciptakan nilai terhadap pelanggan yang ada pada saat ini dan akan datang, dan bagaiman koperasi tersebut meningkatkan kemampuan internalnya termasuk investasi pada manusia, sistem, dan prosedur yang dibutuhkan untuk memperoleh kinerja yang lebih baik di masa mendatang. Melalui Balanced Scorecard diharapkan bahwa pengukuran kinerja keuangan dan non keuangan dapat menjadi bagian dari sistem informasi bagi seluruh pegawai dan tingkatan dalam organisai (Kaplan dan Norton, 1996). 5

8 METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Objek penelitian yang diteliti adalah KOPERASI HUSADA SAKTI RSU dr. SAYIDIMAN MAGETAN. Yang termasuk didalam kondisi keuangan perusahaan, jumlah jasa/produk yang ditawarkan, proses layanan jasa/produk dan hal lain yang berhubungan dengan perusahaan serta karyawan yang bersangkutan, untuk mengukur tingkat kepuasan karyawan. Dalam hal ini populasi dan sampel yang digunakan untuk mendukung teknik pengukuran variabel kepuasan karyawan dalam perspektif pembelajaran dan pertumbuhan. Sedangkan dalam ke-3 perspektif lainnya, variabel-variabel diukur dengan menggunakan teknik analisis data sesuai data sekunder yang telah dikumpulkan (non sampling). Kemudian untuk perspektif pembelajaran dan pertumbuhan yaitu kepuasan karyawan diukur melalui penyebaran kuisioner. Metode pengambilan sampel dalam penelitian ini yaitu simple random sampling, dimana dilakukan penyebaran kuisioner kepada karyawan perusahaan. Karena jumlah populasi telah diketahui, maka ukuran sampel ditentukan dengan menggunakan Rumus Slovin, sebagai berikut : n = ² Keterangan: n = Ukuran sampel N = Ukuran populasi E = Prosentase kelonggaran penelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang masih dapat ditolelir yaitu 10% (karena populasi termasuk besar). B. Analisis Data Penelitian ini menggunakan data kuantitatif yang diperoleh dari ikhtisar laporan keuangan perusahaan selama tahun 2010 sampai dengan tahun Pada penelitian ini, masing-masing perspektif dalam Balanced Scorecard akan diukur dengan indikator pengukuran kinerja yang berbeda. Analisis yang digunakan dalam mengukur keempat perspektif dalam Balanced Scorecard, yaitu: 6

9 adalah: 1. Perspektif Keuangan Pada perspektif keuangan ini pengukuran yang digunakan untuk mengukur a. Rasio Liquiditas, menurut Munawir (2001) merupakan kemampuan perbandingan aktiva lancar dengan kewajiban lancar yang dimilikikoperasi pada tanggal tertentu yang menunjukkan kemampuan koperasi dalam memenuhi kewajiban lancar yang dimiliki. Rasio yang digunakan yaitu Current Ratio, kemampuan untuk membayar hutang yang segera harus dipenuhi dengan aktiva lancar. Merupakan aset jangka pendek (aktiva lancar) dibagi dengan hutang jangka pendek (hutang lancar), dinyatakan dalam persen. Current Ratio = Aktiva 100% b. Rasio Solvabilitas, menurut Munawir (2007), mendefinisikan Solvabilitas adalah menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangannya apabila perusahaan tersebut dilikuidasikan, baik kewajiban keuangan jangka pendek maupun jangka panjang. Rasio yang digunakan yaitu Rasio hutang dengan modal sendiri (Debt to Equity Ratio) merupakan imbangan antara hutang yang dimiliki perusahaan dengan modal sendiri.semakin tinggi Rasio ini berarti modal sendiri semakin sedikit dibandingkan dengan hutangnya. Untuk pendekatan konservatif besarnya hutang maksimal sama dengan modal sendiri, artinya debt to equitynya makksimal 100%. Debt to Equity Ratio = Utang jangka panjang Modal sendiri 100% c. Rasio abilitas, rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba. Berdasarkan ukuran rasio yang dipakai sebagai berikut: 1). Net Margin, 2). Return On Investment, dan 3). Return On Equity. Net Margin, merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur laba bersih sesudah pajak lalu dibandingkan dengan volume penjualan. 7

10 Net Margin = 100% Return On Investment, rasio ini merupakan rasio yang menunjukkan hasil (return) atas jumlah aktiva yang digunakan dalam perusahaan. ROI = 100% Return On Equity, merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur laba bersih sesudah pajak dengan modal yang dimiliki oleh perusahaan. ROE = 100% 2. Perspektif Pelanggan Dalam pengukuran kinerja pada perspektif ini dilakukan untuk mengetahui tingkat kepuasan konsumen agar tidak beralih produk pada perusahaan pesaing (Kaplan dan Norton, 2001). Adapun item perspektif pelanggan: :a). Tingkat retensi pelanggan (Customer Retention), dan b). Tingkat kepuasan pelanggan (customer Satisfaction). 3. Perspektif Proses Bisnis Internal Perspektif proses bisnis internal menjelaskan proses internal yang diperlukan untuk memberikan nilai pada pelanggan dan pemillik (Hansen dan Mowen, 2006). Adapun item perspektif Proses Bisnis Internal: a ). Inovasi, dan b). Layanan purna jual. 4. Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan Perspektif ini bertujuan mendorong perusahaan menjadi organisasi belajar (learning organization) sekaligus mendorong pertumbuhannya (Norton dan Kaplan, 2001). Adapun item perspektif Pertumbuhan dan Pembelajaran: 1). Kepuasan karyawan, dan 2). Retensi karyawan. 8

11 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil penelitian tentang analisis kinerja dengan pendekatan metode balanced scorecard KPRI Husada Sakti RSU dr. Sayidiman Magetan diperoleh hasil perhitungan sebagai berikut: Tabel 1 Kinerja Keuangan dengan Pendekatan Metode Balanced Scorecard KPRI Husada Sakti RSU dr. Sayidiman Magetan Perspektif 1. Keuangan a. Liquiditas b. Solvabilitas c. abilitas 1) NPM 2) ROI 3) ROE 2. Pelanggan a. Retensi b. Kepuasan 3. Proses Bisnis Internal a. Inovasi b. Purna Jual 4. Pembelajaran dan Pertumbuhan a. Kepuasan b. Retensi Nilai Rasio 2010 Ket 2011 Ket 2012 Ket 441% 27,76% 6,47% 1,95% 2,49% 99,61% 71,00% 16,67% 100% 52,56% 0,00% Sumber: data primer diolah, Perspektif Keuangan Liquid Solvabel Puas Puas 461% 26,51% 7,09% 2,01% 2,53% 93,90% 79,00% 14,28% 100% 53,41% 0,00% Liquid Solvabel Puas Puas 462% 26,62% 8,29% 1,97% 2,49% 96,70% 86,00% 0% 100% 54,40% 2,00% Liquid Solvabel Puas Kurang Puas Berdasarkan pada perspektif keuangan yang diukur berdasarkan rasio liquiditas, solvabilitas dan profitabilitas diketahui bahwa dari rasio likuiditas nilai current ratio KPRI Husada Sakti RSU dr. Sayidiman Magetan tahun 2010 diperoleh nilai rasio sebesar 441%, 2011 sebesar 461%, 2012 sebesar 462% hal ini menunjukkan bahwa kemampuan koperasi dalam memenuhi kewajiban lancar yang dimiliki dinyatakan Liquid. Hasil perhitungan rasio solvabilitas nilai debt to equity ratio pada KPRI Husada Sakti RSU dr. Sayidiman Magetan tahun 2010 diperoleh nilai rasio sebesar 27,76%, 2011 sebesar 26,51%, 2012 sebesaar 26,62% 9

12 hal ini menunjukkan bahwa kemampuan koperasi dalam memenuhi kewajiban lancar yang dimiliki dinyatakan solvable. Hasil analisis rasio profitabilitas nilai net profit margin pada KPRI Husada Sakti RSU dr. Sayidiman Magetan tahun 2010 diperoleh nilai rasio sebesar 6,47%, 2011 sebesar 7,09%, 2012 sebesar 8,29% hal ini menunjukkan bahwa kemampuan koperasi dalam memenuhi kewajiban lancar yang dimiliki dinyatakan profit. Nilai Return On Invesment pada Koperasi tahun 2010 diperoleh nilai rasio sebesar 1,95%, 2011 sebesar 2,01%, 2012 sebesar 1,97% hal ini menunjukkan bahwa kemampuan koperasi dalam memenuhi kewajiban lancar yang dimiliki dinyatakan profit. Nilai Return On Equity pada Koperasi tahun 2010 diperoleh nilai rasio sebesar 2,49%, 2011 sebesar 2,53%, 2012 sebesar 2,49% hal ini menunjukkan bahwa kemampuan koperasi dalam memenuhi kewajiban lancar yang dimiliki dinyatakan profit. 2. Perspektif Pelanggan Suatu produk atau jasa dikatakan mempunyai nilai bagi konsumennya jika manfaat yang diterimanya relatif lebih tinggi daripada pengorbanan yang dikeluarkan oleh konsumen tersebut untuk mendapatkan produk atau jasa itu. Suatu produk atau jasa semakin bernilai apabila manfaatnya mendekati atau bahkan melebihi dari apa yang diharapkan oleh konsumen. 3. Perspektif Proses Bisnis Internal Dalam perspektif proses internal bisnis, lebih menekankan pada penciptaan produk baru yang lebih berkualitas sampai produk tersebut siap diedarkan kepada costumer. Tentunya proses internal bisnis tidak lepas dari perspektif keuangan dan perspektif pelanggan. Untuk mengoperasikan perspektif proses internal bisnis ini perusahaan harus lebih dahulu melihat keuangan perusahaan dan kemasan pelanggan. Jadi seakan-akan ketiga perspektif ini membentuk rantai yang saling berhubungan. 10

13 4. Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan berdasarkan pada perspektif pembelajaran dan pertumbuhan diketahui bahwa tingkat kepuasan karyawan pada KPRI Husada Sakti RSU dr. Sayidiman Magetan tahun 2010 diperoleh tingkat kepuasan karyawan sebesar 52,56%, 2011 sebesar 53,41%, 2012 sebesar 54,40%, sehingga kinerja keuangan KPRI Husada Sakti RSU dr. Sayidiman Magetan tahun 2012 berdasarkan kepuasan karyawan dinyatakan baik. Sedangkan tingkat retensi karyawan koperasi pada tahun 2010 diperoleh tingkat retensi karyawan sebesar 0%, 2011 sebesar 0%, 2012 sebesar 2%. Berdasarkan tingkat retensi karyawan selama tahun termasuk kategori kecil, karena pada tahun 2012 hanya terdapat 2% tingkat retensi karyawan. Sementara untuk kepuasan karyawan terlihat bahwa prosentasenya cukup besar. Sehingga dapat diketahui bahwa kinerja KPRI Husada Sakti RSU dr. Sayidiman Magetan berdasarkan pada perspektif pembelajaran dan pertumbuhan termasuk kategori baik. KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian tentang analisis kinerja dengan pendekatan metode balanced scorecard KPRI Husada Sakti RSU dr. Sayidiman Magetan dapat ditarik kesimpulan: 1. Berdasarkan pada perspektif keuangan yang diukur berdasarkan rasio liquiditas, solvabilitas dan profitabilitas diketahui Hasil tersebut menunjukkan bahwa koperasi telah mempunyai kemampuan yang baik dalam mengembalikan hutang serta mampu menghasilkan keuntungan melalui penjualan, sehingga kinerja keuangan KPRI Husada Sakti RSU dr. Sayidiman Magetan termasuk dalam kategori yang baik berdasarkan pada perspektif keuangan. 2. Kinerja KPRI Husada Sakti RSU dr. Sayidiman Magetan dilihat dari perpsektif pelanggan dapat diketahui bahwa Tingkat retensi pelanggan cukup rendah dan kepuasan pelanggan sangat tinggi, sehingga dapat diketahui bahwa kinerja KPRI Husada Sakti RSU dr. Sayidiman Magetan termasuk kategori baik diukur berdasarkan perspektif pelanggan. 11

14 3. Kinerja KPRI Husada Sakti RSU dr. Sayidiman Magetan berdasarkan perspektif proses bisnis internal diketahui bahwa Selama tahun koperasi senantiasa meningkatkan inovasi dengan menambahkan produkproduk, meskipun tidak lagi terjadi inovasi di tahun Pelayanan terhadap purna jual yang dilakukan juga baik, sehingga dapat diketahui bahwa kinerja KPRI Husada Sakti RSU dr. Sayidiman Magetan termasuk kategori yang baik berdasarkan pada perspektif proses bisnis internal. 4. kinerja KPRI Husada Sakti RSU dr. Sayidiman Magetan berdasarkan pada perspektif pembelajaran dan pertumbuhan diketahui bahwa tingkat retensi karyawan selama tahun termasuk kategori kecil, karena pada tahun 2012 hanya terdapat 2% tingkat retensi karyawan. Sementara untuk kepuasan karyawan terlihat bahwa prosentasenya cukup besar. Sehingga dapat diketahui bahwa kinerja KPRI Husada Sakti RSU dr. Sayidiman Magetan berdasarkan pada perspektif pembelajaran dan pertumbuhan termasuk kategori baik. Adanya berbagai keterbatasan dalam penelitian ini, maka penulis memberikan saran sebagai berikut: 1. Bagi Koperasi diharapkan lebih mengoptimalkan kinerjanya terutama dari perspektif keuangan, pelanggan, proses bisnis internal dan pembelajaran dan pertumbuhan, sehingga dengan optimalisasi kinerja yang ada akan semakin meningkatkan kinerja koperasi. 2. Bagi karyawan serta pelanggan diharapkan kritis terhadap pelayanan yang diberikan oleh koperasi, sehingga tingkat kepuasan pelanggan dan kepuasan kerja karyawan dapat terjamin. 3. Bagi penelitian selanjutnya diharapkan lebih meningkatkan penelitian dengan melakukan penelitian pada beberapa intansi serta memperluas periode pengamatan. DAFTAR PUSTAKA Anoraga, Panji dan Widiyanti, Ninik Dinamika Koperasi. Rineka Cipta, Jakarta. 12

15 Arikunto, Suharsimi. 2006, Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktek, Cetakan Keduabelas, Jakarta: Penerbit PT. Rineka Cipta Apsari, Sri Proses Penyusunan Laporan Keuangan Untuk Koperasi Konsumsi. Yogyakarta : Liberty. Blocher, Edward J. Manajemen Biaya. Jakarta: Salemba Empat, penterjemah A Susty Ambarriani. edisi pertama. Chaniago, Arifinal Pendidikan Perkoperasian Indonesia. Semarang :Bandung Angkasa. Ghozali, Imam. (2006). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS, Edisi 4, Badan Penerbit Universitas Diponegoro Semarang. Hardiyanto, Yudi Perancangan dan Pembuatan Sistem Informasi Pengukuran Kinerja Pemasaran dengan Metode Balanced Scorecard studi Kasus PT. Semen Gresik, skripsi, Institut Tegnologi Sepuluh November, Surabaya. Hansen & Mowen. (2006). Akuntansi Manajemen, Accounting Management. Jakarta: Salemba Empat. Hendrojogi, Koperasi dan Azas-Azas, Teori dan Praktek. Jakarta : Rajawali Press. Helfert, Erich. A, Teknik Analisis Keuangan (Penunjuk Praktis untuk Mengelola dan Mengukur Kinerja Perusahaan), Edisi 8, Erlangga, Jakarta. Himpuni, Okwan Analisis Kinerja Koperasi Unit Desa (KUD) Sumber Alam Kecamatan Dramaga Kabupaten Bogor Provinsi Jawa Barat. [Skripsi]. Program Sarjana Agribisnis Penyelengaraan Khusus Departemen Agribisnis FEM IPB. Bogor. Internet. (21 Mei 2010). Calrajanuary.com/Makalah-Ekonomi-Koperasi-di-Indonesia di akses pada tanggal 04 mei 2013 Kartosapoetra, dkk Koperasi Indonesia. Jakarta : PT Rineka Cipta. Kaplan, Robert S, and David P Norton The Balance Scorecard: translating strategy Into Action. Boston: Harvard Business School press. Kaplan, Robert S, and David P Norton Balance Scorecard Menerapkan Strategi menjadi aksi. Terjemahan, Jakarta: Erlangga. 13

16 Martaja, Pengembangan Koperasi, Kendalan dan Solusiiya, Jaya Karta, Tahun-Nomor : VW2703, Hal-Kolom: IV/4-9, Sabtu, 13 Juli Munawir, S Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta : Liberty. Mulyadi Balanced Scorecard: Alat Manajemen Kontemporer untuk Pelipatganda Kinerja Keuangan Perusahaan. (edisi ke-2). Jakarta: Salemba Empat. Mubarok, Husnul Penerapan Metode Balanced Scorecard untuk Kinerja Perusahaan (Studi Kasus pada CV. Indah Cemerlang Singosari Malang). Sitio, Arifin dan Tamba, dkk Koperasi Teori Dan Praktik. Jakarta : Erlangga. Soeradjiman Koperasi Dalam Teori dan Praktik. Jakarta : Dekopin. Widiyanti, Ninik, Manajemen Koperasi. Rineka Cipta. Jakarta. Yuwono, S Petunjuk Praktis Penyusunan Balanced Scorecard :Menuju Organisasi Yang Berfokus Pada Strategi, Jakarta, PT Gramedia Pustaka Utama. 14

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Seperti kita ketahui bersama bahwa koperasi mulai tumbuh dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Seperti kita ketahui bersama bahwa koperasi mulai tumbuh dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Seperti kita ketahui bersama bahwa koperasi mulai tumbuh dan berkembang di Inggris pada pertengahan abad XIX yaitu sekitar tahun 1844 yang dipelopori oleh

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. berbasis Balanced Scorecard dengan menggunakan keempat perspektif Balanced

BAB V PENUTUP. berbasis Balanced Scorecard dengan menggunakan keempat perspektif Balanced BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis penilaian kinerja berbasis Balanced Scorecard dengan menggunakan keempat perspektif Balanced Scorecard sebagai ukuran kinerjanya.

Lebih terperinci

Analisis Balanced Scorecard Pada Bank X

Analisis Balanced Scorecard Pada Bank X Analisis Balanced Scorecard Pada Bank X Andris Setiawan andrissetiawan507@gmail.com Abstract Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif pada Bank X dengan judul Analisis Balanced Scorecard pada Bank

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. rupa sehingga agar dapat dimanfaatkan secara efektif dan efisien. Air adalah

BAB I PENDAHULUAN. rupa sehingga agar dapat dimanfaatkan secara efektif dan efisien. Air adalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Air bersih merupakan salah satu kebutuhan yang sangat mendasar bagi semua manusia karena setiap aktivitas manusia pasti memerlukan air bersih. Tersedianya air

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ketat. Untuk menghadapi tantangan persaingan tersebut, perusahaan harus mempunyai daya

BAB I PENDAHULUAN. ketat. Untuk menghadapi tantangan persaingan tersebut, perusahaan harus mempunyai daya 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor ekonomi yaitu bidang industri merupakan salah satu sektor pembangunan yang paling utama di Indonesia. Perkembangan jaman membuat tingkat persaingan semakin

Lebih terperinci

ANALISIS PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN KONSEP BALANCED SCORECARD (Studi Kasus Pada PT Trustco Insan Mandiri Samarinda)

ANALISIS PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN KONSEP BALANCED SCORECARD (Studi Kasus Pada PT Trustco Insan Mandiri Samarinda) ejournal Administrasi Bisnis, 2013, 1 (2): 94-103 ISSN 0000-0000, ejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id Copyright 2013 ANALISIS PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN KONSEP BALANCED SCORECARD (Studi Kasus

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perkumpulan yang beranggotakan orang atau badan-badan yang memberikan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perkumpulan yang beranggotakan orang atau badan-badan yang memberikan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Koperasi 2.1.1 Pengertian koperasi Menurut Sumarni dan Soeprihanto (1995) koperasi adalah suatu perkumpulan yang beranggotakan orang atau badan-badan yang memberikan kebebasan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini dunia bisnis banyak mengalami perkembangan sehingga tercipta kondisi persaingan yang semakin kompetitif. Keadaan ini menuntut perusahaan untuk mempertahankan

Lebih terperinci

ANALISIS METODE BALANCED SCORECARD SEBAGAI PENGUKURAN KERJA (PADA RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA)

ANALISIS METODE BALANCED SCORECARD SEBAGAI PENGUKURAN KERJA (PADA RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA) ANALISIS METODE BALANCED SCORECARD SEBAGAI PENGUKURAN KERJA (PADA RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA) NASKAH PUBLIKASI DILA NUR AFIFAH B100110333 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

Lebih terperinci

ABSTRAKSI. Kata kunci: sektor publik, kinerja, balance scorecard, PDAM

ABSTRAKSI. Kata kunci: sektor publik, kinerja, balance scorecard, PDAM NASKAH PUBLIKASI ANALISIS KINERJA DENGAN PENDEKATAN BALANCE SCORECARD (Studi Kasus PDAM TirtaDharmaKabupaten Klaten ) Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DENGAN METODE RASIO KEUANGAN PADA PERUSAHAAN SEMEN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DENGAN METODE RASIO KEUANGAN PADA PERUSAHAAN SEMEN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DENGAN METODE RASIO KEUANGAN PADA PERUSAHAAN SEMEN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (Studi Kasus Pada PT. Semen Gresik (Persero) Tbk Yang Terdaftar Di BEI) NASKAH

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Koperasi Pengertian koperasi

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Koperasi Pengertian koperasi II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Koperasi 2.1.1 Pengertian koperasi Secara etimologi, koperasi itu berasal dari bahasa Inggris co dan operation. Co memiliki arti bersama dan operation yang berarti bekerja. Dengan

Lebih terperinci

ALTERNATIF PENERAPAN BALANCED SCORECARD SEBAGAI PENILAIAN KINERJA PEMBERI LAYANAN KESEHATAN

ALTERNATIF PENERAPAN BALANCED SCORECARD SEBAGAI PENILAIAN KINERJA PEMBERI LAYANAN KESEHATAN ALTERNATIF PENERAPAN BALANCED SCORECARD SEBAGAI PENILAIAN KINERJA PEMBERI LAYANAN KESEHATAN (Studi Kasus pada Poliklinik dan Rumah Bersalin Rejosari Husada Delanggu Klaten) p SKRIPSI Disusun Sebagai Salah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan bisnis yang semakin kompetitif merupakan tantangan yang harus

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan bisnis yang semakin kompetitif merupakan tantangan yang harus BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Persaingan bisnis yang semakin kompetitif merupakan tantangan yang harus dihadapi oleh semua perusahaan di era globalisasi saat ini. Kunci untuk memenangkan persaingan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Penilaian Kinerja Penilaian kinerja pada dasarnya merupakan kegiatan manusia dalam mencapai tujuan organisasi. Mulyadi (1997:419) mengungkapkan penilaian kinerja sebagai penentu

Lebih terperinci

PENERAPAN BALANCED SCORECARD SEBAGAI TOLAK UKUR PENILAIAN KINERJA KEUANGAN PADA BADAN USAHA YANG BERBENTUK RUMAH SAKIT WILLIAM BOOTH DI SURABAYA

PENERAPAN BALANCED SCORECARD SEBAGAI TOLAK UKUR PENILAIAN KINERJA KEUANGAN PADA BADAN USAHA YANG BERBENTUK RUMAH SAKIT WILLIAM BOOTH DI SURABAYA 24 PENERAPAN BALANCED SCORECARD SEBAGAI TOLAK UKUR PENILAIAN KINERJA KEUANGAN PADA BADAN USAHA YANG BERBENTUK RUMAH SAKIT WILLIAM BOOTH DI SURABAYA Amalia Trinoviyanti Pratiwi, Ahmad Masyhad, Widya Susanti

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 76 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai analisis manfaat implementasi balanced scorecard terhadap pelaksanaan proses manajemen strategik, maka

Lebih terperinci

PERTEMUAN KE-9 AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN BERDASARKAN STRATEGI & AKTIFITAS

PERTEMUAN KE-9 AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN BERDASARKAN STRATEGI & AKTIFITAS PERTEMUAN KE-9 AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN BERDASARKAN STRATEGI & AKTIFITAS A. TUJUAN PEMBELAJARAN. Adapun tujuan pembelajaran dalam bab ini, antara lain : 9.1. Mahasiswa mengetahui tentang sistem pertanggungjawaban

Lebih terperinci

PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN KONSEP BALANCED SCORECARD (Studi Kasus Pada CV. Duta Sarana Edutainment (DSE) )

PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN KONSEP BALANCED SCORECARD (Studi Kasus Pada CV. Duta Sarana Edutainment (DSE) ) PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN KONSEP BALANCED SCORECARD (Studi Kasus Pada CV. Duta Sarana Edutainment (DSE) ) NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna memperoleh Gelar

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. implementasinya. Balanced Scorecard terdiri atas dua kata: (1) kartu skor

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. implementasinya. Balanced Scorecard terdiri atas dua kata: (1) kartu skor BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sejarah Singkat Balanced Scorecard Konsep Balanced Scorecard berkembang sejalan dengan perkembangan implementasinya. Balanced Scorecard terdiri atas dua kata: (1) kartu skor

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Air merupakan kebutuhan pokok bagi makhluk hidup di dunia ini termasuk

BAB I PENDAHULUAN. Air merupakan kebutuhan pokok bagi makhluk hidup di dunia ini termasuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Air merupakan kebutuhan pokok bagi makhluk hidup di dunia ini termasuk manusia. Tanpa air, manusia akan mengalami kesulitan untuk melangsungkan hidupnya, sehingga

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian kinerja menurut Hansen dan Mowen (2006:6), Tingkat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian kinerja menurut Hansen dan Mowen (2006:6), Tingkat BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Pengukuran Kinerja Pengertian kinerja menurut Hansen dan Mowen (2006:6), Tingkat konsitensi dan kebaikan fungsi-fungsi produk. Kinerja merupakan penentuan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN 51 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Dalam penelitian ini jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian studi kasus. Studi kasus merupakan penelitian yang terperinci mengenai suatu

Lebih terperinci

DI BEI. Tugas dan. Diajukan Untuk. Memenuhi. Oleh:

DI BEI. Tugas dan. Diajukan Untuk. Memenuhi. Oleh: ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGANN TERHADAP LABAA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BEI NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen Fakultas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Selama ini pengukuran kinerja semata-mata hanya berfokus pada aspek

BAB I PENDAHULUAN. Selama ini pengukuran kinerja semata-mata hanya berfokus pada aspek BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Permasalahan Selama ini pengukuran kinerja semata-mata hanya berfokus pada aspek keuangannya saja. Masalah tentang kelemahan sistem pengukuran kinerja perusahaan yang

Lebih terperinci

PENGUKURAN KINERJA PADA KOPERASI SEMOGA JAYA UNIT SIMPAN PINJAM DI TENGGARONG

PENGUKURAN KINERJA PADA KOPERASI SEMOGA JAYA UNIT SIMPAN PINJAM DI TENGGARONG PENGUKURAN KINERJA PADA KOPERASI SEMOGA JAYA UNIT SIMPAN PINJAM DI TENGGARONG Ainun Jariah 1, Titin Ruliana 2, Suyatin 3 Fakultas Ekonomi, Jurusan Akuntansi Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda.Kalimantan

Lebih terperinci

PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN MENGGUNAKAN PENERAPAN BALANCED SCORECARD

PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN MENGGUNAKAN PENERAPAN BALANCED SCORECARD PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN MENGGUNAKAN PENERAPAN BALANCED SCORECARD DAN USULAN PERBAIKAN MENGGUNAKAN ANALISIS IMPORTANCE PERFORMANCE MATRIX (STUDI KASUS CV CIPTA SARANA MANDIRI) Disusun Oleh: Dika Apryan/32412096

Lebih terperinci

PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN METODE BALANCED SCORECARD

PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN METODE BALANCED SCORECARD PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN METODE BALANCED SCORECARD Indah Pratiwi, Herrizqi Shinta, Dessy Riyasari Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Surakarta Jl. A. Yani Tromol

Lebih terperinci

ANALISIS KEPUTUSAN AKUISISI TERHADAP PERUBAHAN KINERJA. KEUANGAN PT BANK RAKYAT INDONESIA AGRONIAGA Tbk SKRIPSI

ANALISIS KEPUTUSAN AKUISISI TERHADAP PERUBAHAN KINERJA. KEUANGAN PT BANK RAKYAT INDONESIA AGRONIAGA Tbk SKRIPSI Artikel Skripsi ANALISIS KEPUTUSAN AKUISISI TERHADAP PERUBAHAN KINERJA KEUANGAN PT BANK RAKYAT INDONESIA AGRONIAGA Tbk SKRIPSI Diajukan Untuk Penulisan Skripsi Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. dicapai pada suatu periode tertentu dan mengukur seberapa jauh terjadinya

BAB II LANDASAN TEORI. dicapai pada suatu periode tertentu dan mengukur seberapa jauh terjadinya BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengukuran Kinerja Pengukuran merupakan upaya mencari informasi mengenai hasil yang dicapai pada suatu periode tertentu dan mengukur seberapa jauh terjadinya penyimpangan akibat

Lebih terperinci

ANALISIS PROSES BISNIS PADA AGENCY FOTOGRAFI DAN MODELING FASHIONTOGRAFIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD (BSC)

ANALISIS PROSES BISNIS PADA AGENCY FOTOGRAFI DAN MODELING FASHIONTOGRAFIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD (BSC) ANALISIS PROSES BISNIS PADA AGENCY FOTOGRAFI DAN MODELING FASHIONTOGRAFIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD (BSC) Ayu Kartika Sari 1, Indra Gamayanto, MITM 2 Mahasiswa Jurusan Sistem Informasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan zaman mengakibatkan perubahan lingkungan bisnis yang pada akhirnya menimbulkan persaingan dalam industri yang semakin ketat. Jika dulu produsen yang memegang

Lebih terperinci

PEMBOBOTAN SASARAN STRATEGIS PERSPEKTIF BALANCE SCORECARD (BSC) PADA PERUSAHAAN AIR MINUM

PEMBOBOTAN SASARAN STRATEGIS PERSPEKTIF BALANCE SCORECARD (BSC) PADA PERUSAHAAN AIR MINUM Jurnal Ilmiah Teknik Industri, Vol. 10, No. 1, Juni 2011 ISSN 1412-6869 PEMBOBOTAN SASARAN STRATEGIS PERSPEKTIF BALANCE SCORECARD (BSC) PADA PERUSAHAAN AIR MINUM Pendahuluan Dwi Sulisworo 1 dan Sari Nurmaningsih

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Rukan French Walk Blok G/16, Kelapa Gading, Jakarta utara. 1. Profil PT. Tunjung Sekar Jiwandani

BAB III METODE PENELITIAN. Rukan French Walk Blok G/16, Kelapa Gading, Jakarta utara. 1. Profil PT. Tunjung Sekar Jiwandani BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Aktivitas penelitian ini secara keseluruhan dilaksanakan selama enam bulan, sejak bulan Agustus sampai dengan bulan Februari 2015. Tempat penelitian

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Pengukuran Kinerja Terdapat suatu ungkapan dalam manajemen modern, yaitu : Mengukur adalah untuk mengerti (memahami), Memahami adalah untuk memperoleh pengetahuan, Memperoleh

Lebih terperinci

PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD PADA PT. BEST DENKI SURABAYA

PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD PADA PT. BEST DENKI SURABAYA Seminar Nasional Sains Dan Teknologi Terapan SNTEKPAN Peran Akademisi Dan Praktisi Sebagai Innovator Teknologi Bangsa Indonesia Dalam Menghadapi Tantangan Persaingan Global,Institut Teknologi Adhi Tama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Perusahaan daerah atau Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) adalah suatu kesatuan produksi yang bersifat memberi jasa, menyelenggarakan kemanfaatan umum,

Lebih terperinci

PENGUKURAN KINERJA DENGAN ELEMEN-ELEMEN BALANCED SCORECARD

PENGUKURAN KINERJA DENGAN ELEMEN-ELEMEN BALANCED SCORECARD PENGUKURAN KINERJA DENGAN ELEMEN-ELEMEN BALANCED SCORECARD ( Studi Empiris RSUD Pandan Arang Boyolali ) NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Lebih terperinci

ABSTRAK : Tujuan penelitian, ialah untuk mengetahui pada perusahaan semen yang terdaftar di

ABSTRAK : Tujuan penelitian, ialah untuk mengetahui pada perusahaan semen yang terdaftar di ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN ANTAR PERUSAHAAN SEMEN (YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2011-2013) Rosanilawati Aquarini (watinila689@yahoo.com) MANAJEMEN UNITRI

Lebih terperinci

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA KOPERASI KARYAWAN PEMERINTAH KOTA SURAKARTA

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA KOPERASI KARYAWAN PEMERINTAH KOTA SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA KOPERASI KARYAWAN PEMERINTAH KOTA SURAKARTA SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen

Lebih terperinci

BAB II PENINGKATAN KINERJA DENGAN PENDEKATAN BALANCED SCORECARD

BAB II PENINGKATAN KINERJA DENGAN PENDEKATAN BALANCED SCORECARD BAB II PENINGKATAN KINERJA DENGAN PENDEKATAN BALANCED SCORECARD A. Kinerja 1. Pengertian Kinerja Kinerja adalah suatu tampilan keadaan secara utuh atas perusahaan selama periode waktu tertentu, kinerja

Lebih terperinci

ANALISIS RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, DAN PROFITABILITAS PADA LAPORAN KEUANGAN PT. MAYORA INDAH (PERSERO) Tbk

ANALISIS RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, DAN PROFITABILITAS PADA LAPORAN KEUANGAN PT. MAYORA INDAH (PERSERO) Tbk ANALISIS RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, DAN PROFITABILITAS PADA LAPORAN KEUANGAN PT. MAYORA INDAH (PERSERO) Tbk Disusun oleh : Nama : Rafly Liberto NPM : 17213139 Jurusan : Manajemen Dosen Pembimbing

Lebih terperinci

Farah Esa B

Farah Esa B ALTERNATIF PENERAPAN BALANCED SCORECARD SEBAGAI SISTEM PENILAIAN KINERJA (Studi Kasus pada RSUD dr. Soediran Mangun Soemarso Kab. Wonogiri) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Gambar 3.1 berikut adalah kerangka pemikiran penelitian pada PT. XYZ: Analisa Bisnis Pada PT. XYZ Perumusan Masalah Pengumpulan data dengan: - Kuesioner

Lebih terperinci

PENGGUNAAN ANALISIS RASIO KEUANGAN DENGAN METODE TIME SERIES UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN

PENGGUNAAN ANALISIS RASIO KEUANGAN DENGAN METODE TIME SERIES UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PENGGUNAAN ANALISIS RASIO KEUANGAN DENGAN METODE TIME SERIES UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN Syamsul Arif R. Rustam Hidayat Achmad Husaini Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. produk dari dalam negeri ke pasar internasional akan terbuka secara kompetitif, dan

BAB I PENDAHULUAN. produk dari dalam negeri ke pasar internasional akan terbuka secara kompetitif, dan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Saat ini masih banyak perusahaan yang mengukur kinerjanya hanya berdasarkan pada tolak ukur keuangannya saja. Dalam era globalisasi peluang pasar produk dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tersebut melalui suatu analisis yang dapat dijadikan pedoman untuk menilai

BAB I PENDAHULUAN. tersebut melalui suatu analisis yang dapat dijadikan pedoman untuk menilai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pertumbuhan ekonomi di suatu Negara dapat dilihat dan diukur dari kinerja perusahaan, yaitu melihat perkembangan dan pertumbuhan perusahaan tersebut melalui

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 99 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan atas penelitian dan analisa yang dilakukan dalam usaha mengevaluasi kinerja PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia dengan menggunakan metode Balanced

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. termasuk manusia. Tanpa air, manusia akan mengalami kesulitan untuk

BAB I PENDAHULUAN. termasuk manusia. Tanpa air, manusia akan mengalami kesulitan untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Air merupakan kebutuhan pokok bagi makhluk hidup di dunia ini termasuk manusia. Tanpa air, manusia akan mengalami kesulitan untuk melangsungkan hidupnya, maka

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa saat ini sistem perekonomian

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa saat ini sistem perekonomian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa saat ini sistem perekonomian setiap Negara saling berhubungan dan memiliki tingkat ketergantungan yang mutualis. Artinya kondisi

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Rancangan penerapan balanced scorecard dalam upaya peningkatan kinerja di SBU Niaga hanya dalam 3 perspektif, yaitu: perspektif keuangan, perspektif pelanggan, perspektif

Lebih terperinci

Analisis Laporan Keuangan Untuk Menilai Kinerja Perusahaan Pada Pt. Holcim Indonesia Tbk

Analisis Laporan Keuangan Untuk Menilai Kinerja Perusahaan Pada Pt. Holcim Indonesia Tbk Analisis Laporan Keuangan Untuk Menilai Kinerja Perusahaan Pada Pt. Holcim Indonesia Tbk Nama : R. Hudy Adinurwijaya Npm : 25210478 Kelas : 4EB23 Jurusan : Akuntansi Fakultas : Ekonomi Universitas Gunadarma

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan jenis penelitian studi kasus, adalah jenis penelitian yang merinci

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Koperasi (cooperative) bersumber dari kata co-operation yang artinya

TINJAUAN PUSTAKA. Koperasi (cooperative) bersumber dari kata co-operation yang artinya II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Koperasi Koperasi (cooperative) bersumber dari kata co-operation yang artinya kerja sama. Dalam hal ini, kerja sama tersebut dilakukan oleh orang-orang yang mempunyai

Lebih terperinci

Anies Fariztian

Anies Fariztian Skripsi ANALISIS KINERJA PADA PT PERKEBUNAN NUSANTARA IX SEMARANG DENGAN MENGGUNAKAN BALANCED SCORECARD Diajukan untuk memenuhi syarat guna mencapai gelar Sarjana Akuntansi di Fakultas Ekonomi Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. termasuk manusia. Tanpa air, manusia akan mengalami kesulitan untuk

BAB I PENDAHULUAN. termasuk manusia. Tanpa air, manusia akan mengalami kesulitan untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Air merupakan kebutuhan pokok bagi makhluk hidup di dunia ini termasuk manusia. Tanpa air, manusia akan mengalami kesulitan untuk melangsungkan hidupnya, maka

Lebih terperinci

BAB 5 PENUTUP. sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

BAB 5 PENUTUP. sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: BAB 5 PENUTUP 5.1 Simpulan Berdasarkan atas hasil penelitian dan pembahasan pada bab bab sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Analisis Common size statement Hasil analisis Common

Lebih terperinci

PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, RASIO SOLVABILITAS DAN RASIO PROFITABILITAS TERHADAP KINERJA KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) X BANDUNG

PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, RASIO SOLVABILITAS DAN RASIO PROFITABILITAS TERHADAP KINERJA KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) X BANDUNG PROCEEDINGS Profesionalisme Akuntan Menuju Sustainable Business Practice PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, RASIO SOLVABILITAS DAN RASIO PROFITABILITAS TERHADAP KINERJA KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) X BANDUNG Oleh

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORI. Istilah kinerja seringkali dikaitkan dengan kondisi keuangan perusahaan. Kinerja merupakan

II. LANDASAN TEORI. Istilah kinerja seringkali dikaitkan dengan kondisi keuangan perusahaan. Kinerja merupakan II. LANDASAN TEORI A. Kinerja Keuangan Istilah kinerja seringkali dikaitkan dengan kondisi keuangan perusahaan. Kinerja merupakan hal penting yang harus dicapai perusahaan dimanapun, karena kinerja merupakan

Lebih terperinci

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENGETAHUI KINERJA KEUANGAN PT.ASTRA INTERNATIONAL, Tbk

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENGETAHUI KINERJA KEUANGAN PT.ASTRA INTERNATIONAL, Tbk ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENGETAHUI KINERJA KEUANGAN PT.ASTRA INTERNATIONAL, Tbk Nama Npm : 22209237 Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Jonathan Lingga Saputra : Bertilia Lina Kusrina, SE., MM. LATAR

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS DAN PROFITABILITAS PADA PT SEPATU BATA TBK PERIODE

ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS DAN PROFITABILITAS PADA PT SEPATU BATA TBK PERIODE ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS DAN PROFITABILITAS PADA PT SEPATU BATA TBK PERIODE 2011-2015 Disusun oleh : Nama : Komang Gita Danitri Yuniar NPM : 25214907 Jurusan : Akuntansi

Lebih terperinci

Adapun perspektif-perspektif yang ada di dalam BSC adalah sebagai berikut:

Adapun perspektif-perspektif yang ada di dalam BSC adalah sebagai berikut: Konsep Balanced Scorecard selanjutnya akan disingkat BSC. BSC adalah pendekatan terhadap strategi manajemen yang dikembangkan oleh Drs.Robert Kaplan (Harvard Business School) and David Norton pada awal

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA PDAM DELTA TIRTA KABUPATEN SIDOARJO DENGAN MENGGUNAKAN PERSPEKTIF KEUANGAN DAN NON KEUANGAN

ANALISIS KINERJA PDAM DELTA TIRTA KABUPATEN SIDOARJO DENGAN MENGGUNAKAN PERSPEKTIF KEUANGAN DAN NON KEUANGAN ANALISIS KINERJA PDAM DELTA TIRTA KABUPATEN SIDOARJO DENGAN MENGGUNAKAN PERSPEKTIF KEUANGAN DAN NON KEUANGAN AMI PRASETYA PRIBADI ABSTRACT Generally, performance is measured utilize a financial perspective,

Lebih terperinci

ANALISA LAPORAN KEUANGAN CV. DUNIA WARNA KARANGANYAR TAHUN ELLISA dan SUPRIHATI STIE AAS Surakarta

ANALISA LAPORAN KEUANGAN CV. DUNIA WARNA KARANGANYAR TAHUN ELLISA dan SUPRIHATI STIE AAS Surakarta ANALISA LAPORAN KEUANGAN CV. DUNIA WARNA KARANGANYAR TAHUN 2012-2014 ELLISA dan SUPRIHATI STIE AAS Surakarta Email : suprihati18@gmail.com ABSTRAK Analisis rasio laporan keuangan yang lazim digunakan adalah

Lebih terperinci

Perancangan Sistem Pengukuran Performansi PT. Pondok Indah Tower dengan Menggunakan Metode Balanced Score Card

Perancangan Sistem Pengukuran Performansi PT. Pondok Indah Tower dengan Menggunakan Metode Balanced Score Card Performa (2008) Vol. 7, No.2: 31-36 Perancangan Sistem Pengukuran Performansi PT. Pondok Indah Tower dengan Menggunakan Metode Balanced Score Card Murman Budijanto, Dwi Lia Indriani Laboratorium Sistem

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di PT. ANUGERAH TEKINDO SASINAAP. MULIA Jl. Argo Kelud 12 Ponggok - BLITAR Jawa Timur.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di PT. ANUGERAH TEKINDO SASINAAP. MULIA Jl. Argo Kelud 12 Ponggok - BLITAR Jawa Timur. 54 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT. ANUGERAH TEKINDO SASINAAP MULIA Jl. Argo Kelud 12 Ponggok - BLITAR 66153 Jawa Timur. 3.2. Jenis dan Pendekatan Penelitian

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Pembahasan kinerja dengan konsep balanced scorecard telah banyak

BAB II LANDASAN TEORI. Pembahasan kinerja dengan konsep balanced scorecard telah banyak BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Pembahasan kinerja dengan konsep balanced scorecard telah banyak dibahas. Sebagaimana yang dikutip oleh Sony Yuwono dari penelitian Ovle, kata benda score merujuk

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Pada penelitian ini, terdapat penelitian terdahulu yang terkait dengan pembahasan

BAB II LANDASAN TEORI. Pada penelitian ini, terdapat penelitian terdahulu yang terkait dengan pembahasan 16 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Penelitian Terdahulu Pada penelitian ini, terdapat penelitian terdahulu yang terkait dengan pembahasan sehingga dapat dijadikan sebagai suatu perbandingan. Pertama, berdasarkan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 7 BAB II LANDASAN TEORI A. Pengukuran Kinerja Perusahaan 1. Kinerja dan Pengukuran Kinerja Perusahaan Rivai dan Basri (2005), Kinerja adalah hasil seseorang secara keseluruhan selama periode tertentu di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menanamkan modalnya, tanpa melihat return perusahaan maupun

BAB I PENDAHULUAN. menanamkan modalnya, tanpa melihat return perusahaan maupun BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pasar modal merupakan penunjang perekonomian yang dianggap semakin penting pada suatu negara. Salah satu cara untuk mengukur indikator perekonomian suatu negara adalah

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA CV. FABAMUS FAMILI UTAMA SEMARANG DENGAN BALANCED SCORECARD

ANALISIS KINERJA CV. FABAMUS FAMILI UTAMA SEMARANG DENGAN BALANCED SCORECARD ANALISIS KINERJA CV. FABAMUS FAMILI UTAMA SEMARANG DENGAN BALANCED SCORECARD Nilla Mega P 1, Hari Susanta N 2 & Sendhang Nurseto 3 nilla.permata@gmail.com Abstract A method of measuring the performance

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. Menurut Djarwanto (2004:5) laporan keuangan merupakan hasil dari

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. Menurut Djarwanto (2004:5) laporan keuangan merupakan hasil dari BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Laporan Keuangan 1. Pengertian Laporan keuangan Menurut Djarwanto (2004:5) laporan keuangan merupakan hasil dari pembuatan ringkasan

Lebih terperinci

ANALISIS PENGGUNAAN BALANCED SCORECARD SEBAGAI ALTERNATIF UNTUK MENGUKUR KINERJA PADA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG

ANALISIS PENGGUNAAN BALANCED SCORECARD SEBAGAI ALTERNATIF UNTUK MENGUKUR KINERJA PADA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG ANALISIS PENGGUNAAN BALANCED SCORECARD SEBAGAI ALTERNATIF UNTUK MENGUKUR KINERJA PADA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG Fatmasari Sukesti Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Semarang ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tujuan mempertinggi kesejahteraan jasmaniah para anggotanya.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tujuan mempertinggi kesejahteraan jasmaniah para anggotanya. 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Koperasi Menurut Sutantya (2002), koperasi adalah suatu perkumpulan atauorganisasi ekonomi yang beranggotakan orang-orang atau badan-badan yang memberikan kebebasan masuk dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sejauh mana pencapaian perusahaan. Selama ini yang umum dipergunakan dalam

BAB I PENDAHULUAN. sejauh mana pencapaian perusahaan. Selama ini yang umum dipergunakan dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semakin ketatnya persaingan bisnis terutama dengan pekembangan teknologi yang terus update, permintaan konsumen yang semakin beragam mengikuti perkembangan

Lebih terperinci

ALTERNATIF PENERAPAN METODE BALANCED SCORECARD SEBAGAI TOLAK UKUR KINERJA PERUSAHAAN PADA PT INDOSAT Tbk

ALTERNATIF PENERAPAN METODE BALANCED SCORECARD SEBAGAI TOLAK UKUR KINERJA PERUSAHAAN PADA PT INDOSAT Tbk ALTERNATIF PENERAPAN METODE BALANCED SCORECARD SEBAGAI TOLAK UKUR KINERJA PERUSAHAAN PADA PT INDOSAT Tbk Disusun oleh: SITI KARINA HAFSARI Niaga Pratama 1 BC/3 17116, 081287847957, sitikarinahafsari@hotmail.com

Lebih terperinci

ARTIKEL ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA TBK TAHUN

ARTIKEL ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA TBK TAHUN ARTIKEL ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA TBK TAHUN 2014-2016 Oleh: ANDIS BASTIAN 13.1.02.02.0477 Dibimbing oleh : 1. Dr. Subagyo, M.M. 2. Zulistiani, S.Pd., M.M. PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

TUGAS AKUNTANSI MANAJEMEN

TUGAS AKUNTANSI MANAJEMEN TUGAS AKUNTANSI MANAJEMEN BALANCED SCORECARD Disusun OLEH Bobby Hari W (21213769) Muhamad Deny Amsah (25213712) Muhammad Rafsanjani (26213070) Roby Aditya Negara (28213044) Suci Rahmawati Ningrum (28213662)

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kantor Pusat PT. Asuransi Allianz Life

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kantor Pusat PT. Asuransi Allianz Life BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kantor Pusat PT. Asuransi Allianz Life Indonesia yang berkedudukan di Allianz Tower Jl. HR Rasuna Said Kawasan Kuningan Persada

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. 1. Penilaian kinerja dengan menggunakan perspektif finansial yaitu

BAB V PENUTUP. 1. Penilaian kinerja dengan menggunakan perspektif finansial yaitu BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penilaian kinerja perusahaan dengan menggunakan perspektif finansial dan non finansial yang telah dilakukan, maka ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Penilaian

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Berdasarkan pembahasan mengenai balanced scorecard. menunjukkan bahwasannya ada penurunan kinerja dari berbagai perspektif

BAB V PENUTUP. Berdasarkan pembahasan mengenai balanced scorecard. menunjukkan bahwasannya ada penurunan kinerja dari berbagai perspektif 108 BAB V PENUTUP 1.1. Kesimpulan Berdasarkan pembahasan mengenai balanced scorecard menunjukkan bahwasannya ada penurunan kinerja dari berbagai perspektif yang menjadi tolak ukur dalam sistem pengukuran

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. A. Pengertian dan Fungsi Manajemen Keuangan 1. Pengertian Manajemen Keuangan

BAB III PEMBAHASAN. A. Pengertian dan Fungsi Manajemen Keuangan 1. Pengertian Manajemen Keuangan BAB III PEMBAHASAN A. Pengertian dan Fungsi Manajemen Keuangan 1. Pengertian Manajemen Keuangan Manajemen keuangan merupakan salah satu dari sistem manajemen secara keseluruhan. Manajemen yang baik dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan laba. Semua itu tidak lepas dari kemampuan perusahaan dalam

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan laba. Semua itu tidak lepas dari kemampuan perusahaan dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sebagaimana diketahui tujuan perusahaan pada umumnya adalah mendapatkan laba. Semua itu tidak lepas dari kemampuan perusahaan dalam mengelola sumber daya yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Peneliti yang melakukan penelitian sebelumnya harus menentukan metode penelitian yang akan digunakan pada penelitiannya, karena hal tersebut akan membantu

Lebih terperinci

DAFTAR TABEL. Tabel1.1: Konsep manajemen terpopuler...3 Tabel 2.1 : Faktor pendorong pencapaian tujuan keuangan...15

DAFTAR TABEL. Tabel1.1: Konsep manajemen terpopuler...3 Tabel 2.1 : Faktor pendorong pencapaian tujuan keuangan...15 DAFTAR TABEL Tabel1.1: Konsep manajemen terpopuler...3 Tabel 2.1 : Faktor pendorong pencapaian tujuan keuangan...15 Tabel 2.2 : Perbedaan sistem manajemen strategik dalam manajemen tradisional dengan sistem

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Keuangan Perusahaan Menggunakan Analisis Dupont pada PT. Hanjaya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Keuangan Perusahaan Menggunakan Analisis Dupont pada PT. Hanjaya 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulu David Lianto (2013) yang mengkaji tentang Penilaian Kinerja Keuangan Perusahaan Menggunakan Analisis Dupont pada PT. Hanjaya Mandala Sampoerna

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAFTAR ISI Halaman Halaman Judul... i Halaman Pernyataan Bebas Plagiarisme... ii Halaman Pengesahan... iii Halaman Berita Acara Ujian... iv Kata Pengantar... v Halaman Motto... ix Halaman Persembahan...

Lebih terperinci

PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD PADA PT. POS INDONESIA (PERSERO) CABANG BOGOR

PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD PADA PT. POS INDONESIA (PERSERO) CABANG BOGOR PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD PADA PT. POS INDONESIA (PERSERO) CABANG BOGOR Nama NPM : 23213350 Jurusan Pembimbing : FEBIANA RAMADHANI PUTRI : Akuntansi : Dyah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Obyek yang dipilih dalam penelitian ini adalah Rumah Sakit Graha Husada

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Obyek yang dipilih dalam penelitian ini adalah Rumah Sakit Graha Husada BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Obyek dan Lokasi Penelitian Obyek yang dipilih dalam penelitian ini adalah Rumah Sakit Graha Husada Bandar Lampung dengan alasan bahwa penerapan balanced scorecard dalam

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT. GUDANG GARAM TBK DENGAN MENGGUNAKAN METODE RASIO KEUANGAN

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT. GUDANG GARAM TBK DENGAN MENGGUNAKAN METODE RASIO KEUANGAN ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT. GUDANG GARAM TBK DENGAN MENGGUNAKAN METODE RASIO KEUANGAN Nama : Nova Aisyah Npm : 26213505 Kelas : 3EB05 Pembimbing : Ratih Juwita, SE., MM. Latar Belakang Masalah Industri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sebagian besar organisasi mengukur kinerjanya dengan menitik beratkan

BAB I PENDAHULUAN. Sebagian besar organisasi mengukur kinerjanya dengan menitik beratkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagian besar organisasi mengukur kinerjanya dengan menitik beratkan pada sisi keuangan (financial perspective). Akan tetapi, menilai kinerja perusahaan semata-mata

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA KOPERASI UNIT DESA (KUD) SETIA NAGARI SELAYO KECAMATAN KUBUNG KABUPATEN SOLOK

ANALISIS KINERJA KOPERASI UNIT DESA (KUD) SETIA NAGARI SELAYO KECAMATAN KUBUNG KABUPATEN SOLOK ANALISIS KINERJA KOPERASI UNIT DESA (KUD) SETIA NAGARI SELAYO KECAMATAN KUBUNG KABUPATEN SOLOK OLEH WIDYA KARNI 06 114 003 FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS ANDALAS PADANG 2011 ANALISIS KINERJA KOPERASI UNIT

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. unggul secara berkelanjutan, tak terkecuali organisasi sektor publik yang bertugas

BAB I PENDAHULUAN. unggul secara berkelanjutan, tak terkecuali organisasi sektor publik yang bertugas 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di masa kini dan di masa depan, organisasi pasti mengalami lingkungan bisnis yang sangat komplek. Organisasi dituntut untuk saling berkompetisi, tidak hanya mempertahankan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian dan Fungsi Akuntansi Keuangan 2.1.1 Pengertian Akuntansi Keuangan Data akuntansi merupakan salah satu sumber pokok analisis keuangan, oleh karena itu pemahaman terhadap

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Kinerja adalah keberhasilan personel, tim, atau unit organisasi dalam

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Kinerja adalah keberhasilan personel, tim, atau unit organisasi dalam BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1 Konsep Kinerja Kinerja adalah keberhasilan personel, tim, atau unit organisasi dalam mewujudkan sasaran strategik yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dengan perusahaan lain. Persaingan yang bersifat global dan tajam

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dengan perusahaan lain. Persaingan yang bersifat global dan tajam BAB I PENDAHULUAN Perkembangan dunia bisnis yang semakin kompetitif menyebabkan perubahan besar dalam hal persaingan, produksi, pemasaran, pengelolaan sumber daya manusia, dan penanganan transaksi antara

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi yang pesat dewasa ini menyebabkan timbulnya

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi yang pesat dewasa ini menyebabkan timbulnya BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi yang pesat dewasa ini menyebabkan timbulnya persaingan yang amat ketat. Perusahaan harus dapat mempertahankan eksistensi usahanya. Salah satu faktor

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Perbankan Bank merupakan lembaga keuangan yang kegiatan utamanya adalah menghipun dana dari masyarakat dan menyalurkan dana terbsebut kepada

Lebih terperinci

ANALISIS PERPUTARAN PIUTANG DAN UTANG USAHA PADA RASIO KEUANGAN DI PT. KARYA MANDALA TRANS GRESIK

ANALISIS PERPUTARAN PIUTANG DAN UTANG USAHA PADA RASIO KEUANGAN DI PT. KARYA MANDALA TRANS GRESIK Hal 55-68 ANALISIS PERPUTARAN PIUTANG DAN UTANG USAHA PADA RASIO KEUANGAN DI PT. KARYA MANDALA TRANS GRESIK Nur Syifak, Ketut Ariasna ABSTRAK Analisis Piutang dan Usaha Pada Keuangan di PT. Karya Mandala

Lebih terperinci