BAB I PENDAHULUAN. alternatif investasi yang menarik bagi para investor. Bagi sebagian besar investor

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pasar modal merupakan salah satu pilar penggerak ekonomi terpenting di Indonesia. Pasar modal berperan penting sebagai salah satu sumber utama permodalan eksternal bagi banyak perusahaan dan juga sebagai salah satu alternatif investasi yang menarik bagi para investor. Bagi sebagian besar investor di Indonesia, saham merupakan instrumen pasar modal yang paling diminati. Selain karena harganya cukup terjangkau, investor juga dapat mengatur portofolionya masing-masing dengan menyesuaikan investasinya pada instrumen yang dapat memberikan tingkat pengembalian optimal pada tingkat resiko tertentu, atau yang sesuai dengan profil resiko masing-masing. Landasan teori mengenai penyusunan portofolio yang optimal diperkenalkan oleh Markowitz (1952), yang kemudian dikenal sebagai penggagas Modern Portfolio Theory. Konsep diversifikasi dalam teori ini kemudian dikembangkan oleh Sharpe (1964), Lintner (1965), dan Mossin (1966) menjadi Capital Asset Pricing Model (CAPM). Walaupun teori CAPM masih umum digunakan sampai sekarang, teori ini juga banyak mendapat kritik dari para akademisi. Pertentangan terhadap model CAPM mengakibatkan munculnya berbagai model-model alternatif. Salah satu model alternatif CAPM yang telah umum dikenal adalah model tiga faktor oleh Fama dan French (1992, 1993). Selain mengakomodasi komponen model CAPM, model tiga faktor ini menambahkan faktor size (market equity - ME) dan value 1

2 (book to market value - BE/ME) ke dalam variabel yang mempengaruhi return saham. Penelitian yang dilakukan oleh Fama dan French (1992) juga menunjukkan bahwa kelompok saham dengan market equity yang kecil mengungguli return dari kelompok saham dengan market equity yang besar. Selain itu, saham-saham dari kelompok book to market equity yang tinggi menghasilkan return yang lebih besar dari saham-saham dengan rasio book to market equity yang rendah. Kedua fenomena ini dikenal sebagai size effect dan value effect. Nico (2003) melakukan penelitian pada Bursa Efek Indonesia dengan periode observasi Januari 1999 hingga Desember 2002 untuk membandingkan antara teori CAPM dan model tiga faktor Fama dan French dalam kemampuan menjelaskan return saham pada pasar modal Indonesia. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa dari ketiga faktor Fama dan French hanya faktor Market (yang digunakan pada model CAPM) yang terbukti signifikan pada derajat kepercayaan 90%, dan bahwa model CAPM lebih mampu dalam menjelaskan return saham dibandingkan dengan model tiga faktor milik Fama dan French. Model multifactor asset pricing Carhart (1997) berusaha mengembangkan model tiga faktor Fama dan French dengan menambahkan faktor keempat yang mempertimbangkan anomali momentum yang dipublikasikan oleh Jegadeesh dan Titman (1993). Jegadeesh dan Titman (1993) menemukan anomali momentum satu tahun dengan signifikansi tinggi pada pasar modal Amerika Serikat melalui dokumentasi perbedaan return positif antara portofolio yang dibentuk dari sahamsaham pemenang pada tahun sebelumnya dan portofolio yang dibentuk dari 2

3 saham-saham pecundang pada tahun sebelumnya. Asness (1994) kemudian menganalisa anomali tersebut dan menemukan bahwa efek momentum tidak dapat dijelaskan oleh ketiga faktor Fama dan French (1993). Maka sebagai sebuah langkah logis, Carhart (1997) mengaplikasikan pengembangan dari model Fama dan French (1993) dengan menambahkan faktor momentum pada tiga faktor yang mewakili efek market, size, dan value. Model Empat Faktor Carhart dan keempat faktornya, terutama faktor size, value dan momentum kemudian menjadi obyek investigasi dan diaplikasikan secara luas. Banyaknya penelitian yang kemudian hasilnya mendukung model multifaktor ini memberikan model tersebut justifikasi yang kuat. Model Empat Faktor Carhart menjadi standar baru bagi dasar analisis berbasis resiko. Namun, penelitian-penelitian berikutnya menemukan keempat faktor tersebut bersifat country-specific. Oleh karena itu, perlu dilakukan pengujian terhadap model tersebut untuk Bursa Efek Indonesia, yang berdasar pengetahuan penulis belum dilakukan Rumusan Masalah Penelitian ini akan menguji secara empiris model empat faktor Carhart dan keempat faktornya yaitu market, size, value dan momentum sebagai variabel penjelas terhadap variasi return saham pada Bursa Efek Indonesia. Pengujian atas model empat faktor Carhart telah dilakukan di berbagai negara seperti Swiss (Amman dan Steiner, 2008), Portugal (Leite et al., 2009), Turki (Ondes, 2010) 3

4 dan Tunisia (Hasnaoui dan Ibrahim, 2013), namun sejau h pengetahuan penulis masih belum dilakukan di Indonesia Pertanyaan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang telah dijelaskan, maka pertanyaanpertanyaan penelitian yang dapat diuraikan adalah sebagai berikut: 1. Apakah variabel market, size, value, dan momentum berhubungan dengan excess return saham? 2. Apakah model empat faktor Carhart dapat menjelaskan rata-rata return saham di Bursa Efek Indonesia? 1.4. Tujuan Penelitian Ada beberapa tujuan yang ingin dicapai pada penelitian ini, yaitu: 1. Untuk menguji hubungan variabel market, size, value, dan momentum terhadap excess return saham. 2. Untuk menguji kemampuan model empat faktor Carhart dalam menjelaskan rata-rata return saham di Indonesia. 4

5 1.5. Manfaat Penelitian Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat khususnya bagi pihak-pihak di bawah ini: 1. Bagi para investor, diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan tambahan informasi sebagai bahan analisis penetapan strategi yang memanfaatkan size effect, value effect, serta momentum. 2. Bagi para akademisi, diharapkan hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan penelitian lanjutan bagi yang tertarik akan fenomenafenomena yang terjadi di pasar modal Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini hanya untuk mengetahui apakah pada bursa saham di Indonesia excess return saham juga dipengaruhi oleh faktor-faktor market, size, value, dan momentum, serta kemampuan model multi faktor Carhart dalam menjelaskan variasi return saham di Bursa Efek Indonesia Sistematika Penulisan Penelitian ini dibagi menjadi lima bagian (bab). Kelima bagian (bab) tersebut diuraikan secara singkat sebagai berikut: 5

6 Bab I. Pendahuluan Bab ini berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian, dan sistematika penulisan. Bab II. Landasan Teori Bab ini berisi landasan teori dan tinjauan literatur atas hasil penelitian yang dilakukan sebelumnya, yang digunakan untuk pemecahan masalah dan hipotesis penelitian. Bab III. Metode Penelitian Bab ini berisi metodologi penelitian yang digunakan dimana dikemukakan identifikasi variabel, pemilihan populasi dan sampel, metode pengumpulan data, metode analisis data dan pengujian hipotesis. Bab IV. Hasil Penelitian dan Pembahasan Bab ini berisi hasil pengujian asumsi klasik atas data penelitian, hasil pengujian hipotesis, beserta pembahasannya. Bab V. Kesimpulan, Keterbatasan, & Implikasi Bab ini berisi kesimpulan atas hasil penelitian, keterbatasan-keterbatasan yang dihadapi dalam penelitian, implikasi dari temuan penelitian, dan rekomendasi. 6