SKRIPSI. untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan. Oleh. : Rizki Meiliawati NIM : Program Studi : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "SKRIPSI. untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan. Oleh. : Rizki Meiliawati NIM : Program Studi : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia"

Transkripsi

1 PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGUBAH TEKS WAWANCARA MENJADI NARASI DENGAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DAN METODE PETA KONSEP PADA PESERTA DIDIK KELAS VII E SMP NEGERI 10 MAGELANG SKRIPSI untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Oleh Nama : Rizki Meiliawati NIM : Program Studi : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Jurusan : Bahasa dan Sastra Indonesia FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2015

2 ii

3 PENGESAHAN KELULUSAN Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan sidang Panitia Ujian Skripsi Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Semarang. pada hari : tanggal : Ketua Prof. Dr. Agus Nuryatin, M.Hum ( ) Sekertaris Ahmad Syaifudin, S.S., M.Pd. ( ) Penguji I Dr. Mimi Mulyani, M.Hum. ( ) Penguji II Imam Baehaqie, S.Pd., M.Hum. ( ) Penguji III Dra. Suprapti, M.Pd. ( ) Panitia Ujian Skripsi iii

4 PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini benar-benar hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya orang lain, baik sebagian maupun seluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. Semarang, September 2015 Rizki Meiliawati iv

5 MOTO DAN PERSEMBAHAN Moto: La haula wa la quwwata illa billah (Tiada daya dan upaya melainkan atas pertolongan Allah) Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. (Pramoedya Ananta Toer) Persembahan : Kupersembahkan skripsi ini untuk: 1. Mama dan Abah yang selalu mendoakan dan mendukungku 2. Almamaterku, Universitas Negeri Semarang v

6 PRAKATA Peneliti telah menyelesaikan skripsi yang berjudul Peningkatan Mengubah Teks Wawancara menjadi Narasi dengan Model Pembelajaran Berbasis Masalah dan Metode Peta Konsep pada Peserta Didik Kelas VII E SMP N 10 Magelang. Oleh sebab itu, peneliti panjatkan puji syukur kepada Allah Swt. yang telah memberikan rahmat dan hidayah-nya. Pada kesempatan kali ini peneliti mengucapkan terima kasih kepada Dosen Pembimbing I Dra. Suprapti, M.Pd., dan Dosen Pembimbing II Imam Baehaqie, S.Pd., M.Hum. yang telah meluangkan waktu untuk memberikan masukan, arahan, dan bimbingan dengan penuh kesabaran kepada peneliti. Peneliti menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan banyak pihak. Ucapan terima kasih peneliti sampaikan kepada: 1. Dekan Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan izin penelitian kepada peneliti; 2. Ketua Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan arahan dan izin penelitian kepada peneliti; 3. Para Dosen Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan ilmu dan pengalaman yang tidak terlupakan selama kuliah; vi

7 4. Kepala sekolah, wakil kepala sekolah, dan Ibu Titik Suryani, S.Pd. guru bahasa Indonesia SMP Negeri 10 Magelang yang telah memberikan izin penelitian dan bantuannya kepada peneliti; 5. Keluarga dan teman-teman peneliti BSI Angkatan 2011 yang memberikan semangat dan motivasi kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Semoga amal baik Bapak, Ibu, Saudara dalam membantu peneliti baik material maupun nonmaterial mendapat balasan dari Allah Swt. Harapan peneliti semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca. Peneliti menyadari masih terdapat kekurangan dalam skripsi ini. Oleh karena itu, peneliti mengharapkan kritik dan saran dari pembaca. Semarang, Agustus 2015 Peneliti vii

8 SARI Meiliawati, Rizki Peningkatan Keterampilan Mengubah Teks Wawancara menjadi Narasi dengan Model Pembelajaran Berbasis Masalah dan Metode Peta Konsep pada Peserta Didik Kelas VII E SMP Negeri 10 Magelang. Skripsi. Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Semarang. Pembimbing I: Dra. Suprapti, M.Pd. Pembimbing II: Imam Baehaqie, S.Pd., M.Hum. Kata Kunci: keterampilan mengubah teks wawancara menjadi narasi, model pembelajaran berbasis masalah, dan metode peta konsep Keterampilan mengubah teks wawancara menjadi narasi pada peserta didik kelas VII E SMP Negeri 10 Magelang masih rendah. Rendahnya keterampilan mengubah teks wawancara menjadi narasi disebabkan oleh beberapa faktor, di antaranya: (1) kurangnya penguasaan materi, (2) kurangnya latihan menulis sehingga menyebabkan kalimat dalam tulisan tidak padu. Selain itu, model dan metode yang digunakan oleh guru adalah model pembelajaran konvensional yang masih berpusat pada guru sehingga peserta didik kurang tertarik dan kurang berantusias dalam mengikuti pembelajaran. Oleh karena itu, masalah tersebut perlu diatasi dengan menggunakan model pembelajaran berbasis masalah dan metode peta konsep. Model dan metode ini dapat melatih peserta didik untuk berkembang, berpikir kritis, dan kreatif. Rumusan masalah penelitian ini adalah (1) bagaimanakah proses pembelajaran mengubah teks wawancara menjadi narasi, (2) bagaimanakah peningkatan keterampilan mengubah teks wawancara menjadi narasi, dan (3) bagaimanakah perubahan sikap peserta didik kelas VII E SMP Negeri 10 Magelang setelah pembelajaran menggunakan model pembelajaran berbasis masalah dan metode peta konsep. Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk mendeskripsikan proses pembelajaran mengubah teks wawancara menjadi narasi, (2) mendeskripsikan peningkatan keterampilan mengubah teks wawancara menjadi narasi, dan (3) mendeksripsikan perubahan sikap peserta didik kelas VII E SMP Negeri 10 Magelang setelah pembelajaran menggunakan model pembelajaran berbasis masalah dan metode peta konsep. Desain penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang setiap siklus memiliki tahapan perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Variabel penelitian ini adalah keterampilan mengubah teks wawancara menjadi narasi, sebagai variabel terikat dan model pembelajaran berbasis masalah dan metode peta konsep, sebagai variabel bebas. Pengambilan data dilakukan dengan tes dan nontes. Teknik pengumpulan data tes adalah tes mengubah teks wawancara menjadi narasi. Teknik pengumpulan data nontes yang digunakan berupa pedoman observasi, jurnal, pedoman wawancara, dan dokumentasi foto. Analisis data yang digunakan adalah teknik kuantitatif dan kualititatif. viii

9 Hasil penelitian ini adalah (1) proses pembelajaran pada siklus I suasana kelas masih belum kondusif karena peserta didik belum paham mengenai pembelajaran yang diajarkan. Namun, pada siklus II suasana kelas lebih kondusif karena peserta didik intensif mengikuti pembelajaran, (2) keterampilan mengubah teks wawancara menjadi narasi pada peserta didik kelas VII E SMP Negeri 10 Magelang setelah mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaran berbasis masalah dan metode peta konsep menunjukkan adanya peningkatan. Hasil ratarata tes pada prasiklus sebesar 64,34 dalam kategori cukup, siklus I sebesar 75,26 dalam kategori baik mengalami peningkatan sebesar 10,92 dari prasiklus, siklus II sebesar 86,1 dalam kategori sangat baik mengalami peningkatan sebesar 10,84 dari siklus I dan 21,76 dari prasiklus, dan (3) peserta didik mengalami perubahan kearah positif selama mengikuti pembelajaran mengubah teks wawancara menjadi narasi. Hal ini diketahui dari hasil lembar observasi. Saran yang dapat direkomendasikan adalah model dan metode yang digunakan dalam penelitian ini dapat digunakan oleh guru bahasa Indonesia sebagai alternatif dalam membelajarkan keterampilan mengubah teks wawancara menjadi narasi. Penggunaan model dan metode pembelajaran ini mempermudah peserta didik dalam membuat teks narasi berdasarkan teks wawancara. Penelitian ini dapat dilakukan lebih lanjut oleh para peneliti dengan menggunakan aspek yang lain, untuk mengembangkan khasanah ilmu bahasa dan meningkatkan kualitas pembelajaran bahasa Indonesia. ix

10 DAFTAR ISI PERSETUJUAN PEMBIMBING... ii PENGESAHAN KELULUSAN... iii PERNYATAAN... iv MOTO DAN PERSEMBAHAN... v PRAKATA... vi SARI... viii DAFTAR ISI... x DAFTAR BAGAN... xvi DAFTAR TABEL... xvii DAFTAR GAMBAR... xviii DAFTAR LAMPIRAN... xix BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Identi fikasi Masalah Pemb atasan Masalah Rum usan Masalah Tujua n Penelitian Manf aat Penelitian... 6 BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORETIS 2.1 Kajian Pustaka... 8 x

11 2.2 Landasan Teoretis Pengertian Menulis Tujuan Menulis Teks Wawancara Hakikat Teks Narasi Pengertian Narasi Ciri-Ciri Narasi Jenis-Jenis Karangan Narasi Langkah-Langkah Menulis Narasi Kalimat Langsung dan Kalimat Taklangsung Model Pembelajaran Berbasis Masalah Metode Peta Konsep Cara Membuat Peta Konsep Macam-Macam Peta Konsep Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah dan Metode Peta Konsep dalam Pembelajaran Keterampilan Mengubah Teks Wawancara menjadi Narasi Kerangka Berpikir Hipotesis Tindakan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Prosedur Penelitian Siklus I Perencanaan Tindakan Siklus I Observasi Siklus I Refleksi Siklus I Prosedur Penelitian Siklus II Perencanaan Tindakan Siklus II Hasil Observasi Siklus II xi

12 Refleksi Siklus II Subjek Penelitian Variabel Penelitian Katerampilan Mengubah Teks Wawancara menjadi Narasi Model Pembelajaran Berbasis Masalah dan Metode Peta Konsep Indikator Kinerja Indikator Data Kuantitatif Indikator Data Kualitatif Instrumen Penelitian Bentuk Instrumen Instrumen Tes Instrumen Nontes Pedoman Observasi Pedoman Jurnal Pedoman Wawancara Pedoman Dokumentasi Teknik Pengumpulan Data Teknik Tes Teknik Nontes Observasi Jurnal Wawancara Dokumentasi Teknik Analisis Data Teknik Kuantitatif Teknik Kualitatif BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Kondisi Awal Hasil Penelitian Siklus I xii

13 Hasil Proses Pembelajaran Siklus I Hasil Tes Siklus I Hasil Tes Aspek Pemilihan Judul Siklus I Hasil Tes Aspek Pengembangan Ide Siklus I Hasil Tes Aspek Penggunaan KalimatLangsung dan Taklangsung Siklus I Hasil Tes Aspek Diksi Siklus I Hasil Tes Aspek Kepaduan Wacana Siklus I Hasil Tes Aspek Kronologis Kejadian Siklus I Hasil Tes Aspek Ejaan dan Tanda Baca Siklus I Hasil Tes Aspek Tampilan Tulisan Siklus I Hasil Nontes Siklus I Hasil Observasi Hasil Jurnal Jurnal Peserta Didik Jurnal Guru Hasil Wawancara Hasil Dokumentasi Refleksi Hasil Penelitian Siklus II Hasil Proses Pembelajaran Siklus II Hasil Tes Siklus II Hasil Tes Aspek Pemilihan Judul Siklus II Hasil Tes Aspek Pengembangan Ide Siklus II Hasil Tes Aspek Penggunaan Kalimat Langsung dan Taklangsung Siklus II Hasil Tes Aspek Diksi Siklus II Hasil Tes Aspek Kepaduan Wacana Siklus II Hasil Tes Aspek Kronologis Kejadian Siklus II Hasil Tes Aspek Ejaan dan Tanda Baca Siklus II Hasil Tes Aspek Tampilan Tulisan Siklus II xiii

14 Hasil Nontes Siklus II Hasil Observasi Hasil Jurnal Jurnal Peserta Didik Jurnal Guru Hasil Wawancara Dokumentasi Foto Refleksi Pembahasan Proses Pembelajaran Mengubah Teks Wawancara menjadi Narasi Peserta Didik Kelas VII E SMP N 10 Magelang Peningkatan Keterampilan Mengubah Teks Wawancara menjadi Narasi Peserta Didik Kelas VII E SMP N 10 Magelang Perubahan Sikap Peserta Didik Kelas VII E SMP N 10 Magelang BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN xiv

15 DAFTAR BAGAN Bagan 2.1 Contoh Peta Konsep Langkah-Langkah Menulis Narasi Bagan 2.2 Peta Konsep Pohon Jaringan Kata Ganti Bagan 2.3 Peta Konsep Rantai Kejadian Perjalanan Karir Najwa Shihab.. 37 Bagan 2.4 Peta Konsep Siklus Komunikasi Bagan 2.5 Peta Konsep Laba-Laba Bagan 2.6 Kerangka Berpikir xv

16 DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Sintaks Pengajaran Berdasarkan Masalah Tabel 3.1 Tingkat Keberhasilan Peserta Didik Tabel 3.2 Pedoman Penilaian Tabel 3.3 Kriteria Penilaian Tabel 3.4 Penilaian Keterampilan Menulis Narasi Tabel 4.1 Hasil Tes Prasiklus Keterampilan Mengubah Teks Wawancara Menjadi Narasi Tabel 4.2 Persentase Hasil Observasi Proses Siklus I Tabel 4.3 Hasil Tes Keterampilan Mengubah Teks Wawancara menjadi Narasi Siklus I Tabel 4.4 Hasil Tes Aspek Pemilihan Judul Tabel 4.5 Hasil Tes Aspek Pengembangan Ide Siklus I Tabel 4.6 Hasil Tes Aspek Penggunaan Kalimat Langsung dan Taklangsung Siklus I Tabel 4.7 Hasil Tes Aspek Diksi Siklus I Tabel 4.8 Hasil Tes Aspek Kepaduan Wacana Siklus I Tabel 4.9 Hasil Tes Aspek Kronologis Kejadian Siklus I Tabel 4.10 Hasil Tes Aspek Ejaan dan Tanda Baca Siklus I Tabel 4.11 Hasil Tes Aspek Tampilan Tulisan Siklus I Tabel 4.12 Persentase Hasil Observasi Sikap Siklus I Tabel 4.13 Persentase Hasil Observasi Proses Siklus II Tabel 4.14 Hasil Tes Keterampilan Mengubah Teks Wawancara menjadi Narasi Siklus II Tabel 4.15 Hasil Tes Aspek Pemilihan Judul Siklus II xvi

17 Tabel 4.16 Hasil Tes Aspek Pengembangan Ide Siklus II Tabel 4.17 Hasil Tes Aspek Penggunaan Kalimat Langsung dan Taklangsung Siklus II Tabel 4.18 Hasil Tes Aspek Diksi Siklus II Tabel 4.19 Hasil Tes Aspek Kepaduan Wacana Siklus II Tabel 4.20 Hasil Tes Aspek Kronologis Kejadian Siklus II Tabel 4.21 Hasil Tes Aspek Ejaan dan Tanda Baca Siklus II Tabel 4.22 Hasil Tes Tampilan Tulisan Siklus II Tabel 4.23 Persentase Hasil Observasi Proses Siklus I dan Siklus II Tabel 4.24 Peningkatan Hasil Observasi Proses Siklus I dan Siklus II Tabel 4.25 Peningkatan Keterampilan Mengubah Teks Wawancara menjadi Narasi Tabel 4.26 Peningkatan Hasil Observasi Sikap xvii

18 DAFTAR GAMBAR Gambar 4.1 Kegiatan Peserta Didik Mendengarkan Penjelasan Guru Gambar 4.2 Kegiatan Peserta Didik Mengerjakan Tugas Kelompok Gambar 4.3 Kegiatan Peserta Didik Membuat Peta Konsep Gambar 4.4 Kegiatan Peserta Didik Menulis Teks Narasi Gambar 4.5 Kegiatan Peserta Didik Menuliskan Hasil Pekerjaan di Depan Kelas Gambar 4.6 Kegiatan Peserta Didik Mendengarkan Penjelasan Guru Gambar 4.7 Kegiatan Peserta Didik Mengerjakan Tugas Kelompok Gambar 4.8 Kegiatan Peserta Didik Membuat Peta Konsep Gambar 4.9 Kegiatan Peserta Didik Menulis Teks Narasi Gambar 4.10 Kegiatan Peserta Didik Membacakan Hasil Pekerjaannya di Depan Kelas xviii

19 DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II Lampiran 3. LK Peserta Didik Siklus I Lampiran 4. LK Peserta Didik Siklus II Lampiran 5. Pedoman Penilaian Lampiran 6. Lembar Observasi Lampiran 7. Lembar Observasi Proses Lampiran 8. Lembar Jurnal Peserta Didik Lampiran 9. Lembar Jurnal Guru Lampiran 10. Pedoman Wawancara Lampiran 11. Pedoman Dokumentasi Siklus I dan II Lampiran 12. Data Peserta Didik Lampiran 13. Hasil Rekap Nilai Prasiklus Lampiran 14. Hasil Tes Prasiklus Lampiran 15. Hasil Rekap Nilai Keterampilan Siklus I Lampiran 16. Hasil Tes Siklus I Lampiran 17. Hasil Rekap Nilai Keterampilan Siklus II Lampiran 18. Hasil Tes Siklus II Lampiran 19. Tabel dan Diagram Peningkatan Lampiran 20. Lembar Observasi Proses Siklus I Lampiran 21. Lembar Observasi Sikap Siklus I Lampiran 22. Lembar Observasi Proses Siklus II Lampiran 23. Lembar Observasi Sikap Siklus II Lampiran 24. Pekerjaan Peserta Didik Siklus I xix

20 Lampiran 25. Pekerjaan Peserta Didik Siklus II Lampiran 26. Jurnal Peserta Didik Siklus I Lampiran 27. Jurnal Guru Siklus I Lampiran 28. Jurnal Peserta Didik Siklus II Lampiran 29. Jurnal Guru Siklus II Lampiran 30. SK Lampiran 31. Surat Observasi Lampiran 32. Surat Izin Penelitian Lampiran 33. Surat Telah Melaksanakan Penelitian Lampiran 34. SK UKDBI xx

21 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembelajaran bahasa bertujuan untuk meningkatkan keterampilan berbahasa peserta didik. Terampil berbahasa berarti terampil dalam menyimak, berbicara, membaca, dan menulis dalam bahasa Indonesia. Menurut Doyin dan Wagiran (2011:11) berdasarkan sifatnya keterampilan berbahasa terbagi menjadi reseptif dan produktif. Keterampilan menyimak dan membaca termasuk keterampilan berbahasa yang reseptif dan apresiatif, artinya kedua keterampilan tersebut digunakan untuk menangkap dan memahami informasi yang disampaikan melalui bahasa lisan dan tertulis. Sebaliknya, keterampilan berbicara dan menulis merupakan keterampilan berbahasa yang bersifat produktif dan ekspresif, artinya kedua keterampilan berbahasa tersebut digunakan untuk menyampaikan informasi atau gagasan baik secara lisan maupun tertulis. Keterampilan menulis sebagai salah satu keterampilan berbahasa yang bersifat produktif sangat penting bagi peserta didik. Dalam menulis peserta didik diharapkan dapat mengungkapkan ide, gagasan, pengalaman, dan pendapat dalam berbagai tulisan. Untuk sampai pada keterampilan tersebut, diperlukan banyak latihan menulis dalam kehidupan sehari-hari. Hasan (dalam Mahmudi, 2013:182), menyatakan bahwa menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang dilandasi dengan pengetahuan 1

22 bahasa, baik tentang kaidah-kaidah maupun laras-larasnya dan menulis juga merupakan proses yang tidak mungkin mampu tanpa latihan. Suparno dan Mohammad Yunus (2008: 1.3), mengungkapkan bahwa menulis merupakan kegiatan menyampaikan pesan (komunikasi) dengan menggunakan bahasa tulis sebagai media atau alatnya. Dalam komunikasi tulis setidaknya terdapat empat unsur yang terlibat, yaitu (1) penulis sebagai penyampai pesan, (2) isi tulisan atau pesan, (3) saluran atau medianya berupa tulisan, dan (4) pembaca sebagai penerima pesan. Sesuai dengan standar isi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), salah satu kompetensi dasar pada kelas VII SMP semester genap adalah mengubah teks wawancara menjadi narasi. Dengan keterampilan menulis narasi, peserta didik dapat menuliskan sebuah cerita atau peristiwa yang membuat pembaca seolah-olah mengalami sendiri peristiwa tersebut. Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan guru bahasa Indonesia di SMP Negeri 10 Magelang dan berdasarkan hasil observasi peneliti, keterampilan mengubah teks wawancara menjadi narasi pada peserta didik kelas VII SMP Negeri 10 Magelang masih rendah, ada beberapa faktor yang menyebabkan rendahnya keterampilan mengubah teks wawancara menjadi narasi, di antaranya: (1) kurangnya penguasaan materi, (2) kurangnya latihan menulis sehingga menyebabkan kalimat dalam tulisan tidak padu, (3) peserta didik malas membaca sehingga kurang menguasai kosakata maupun istilah. Selain itu, model dan metode pembelajaran yang digunakan oleh guru adalah model pembelajaran langsung dan metode ceramah. Model dan metode 2

23 3 tersebut masih berpusat pada guru sehingga peserta didik kurang tertarik dan kurang berantusias dalam mengikuti pembelajaran mengubah teks wawancara menjadi narasi. Untuk meningkatkan keterampilan mengubah teks wawancara menjadi narasi diperlukan adanya model dan metode pembelajaran yang inovatif dan efektif. Pembelajaran dengan model dan metode yang inovatif dapat dilakukan dengan penerapan model pembelajaran berbasis masalah dan metode peta konsep. Model pembelajaran berbasis masalah sebagai salah satu model pembelajaran inovatif diharapkan mampu membantu peserta didik dalam mengubah teks wawancara menjadi narasi. Selain untuk membantu peserta didik mengatasi kesulitan dalam mengubah teks wawancara menjadi narasi, model pembelajaran berbasis masalah juga dapat melatih peserta didik untuk berkembang dan berpikir kritis. Peserta didik dituntut untuk mencari solusi terhadap masalah yang dihadapi. Untuk menunjang model pembelajaran berbasis masalah ini, digunakan metode peta konsep. Tujuan digunakannya metode peta konsep, yaitu untuk memudahkan peserta didik dalam mengubah informasi atau data yang telah diperoleh khususnya dalam pembelajaran mengubah teks wawancara menjadi narasi. Berdasarkan permasalahan dan tujuan yang telah dipaparkan tersebut, peneliti akan melaksanakan penelitian tindakan kelas dengan judul Peningkatan Keterampilan Mengubah Teks Wawancara Menjadi Narasi dengan Model Pembelajaran Berbasis Masalah dan Metode Peta Konsep pada Peserta Didik Kelas VII E SMP Negeri 10 Magelang Tahun Ajar 2014/2015.

24 4 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang tersebut, identifikasi masalah yang muncul dalam pembelajaran mengubah teks wawancara menjadi narasi di SMP Negeri 10 Magelang disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal merupakan faktor yang berasal dari peserta didik. Peserta didik kesulitan untuk memulai menulis paragraf narasi karena kurangnya minat baca sehingga peserta didik kurang menguasai kosakata maupun istilah dan kurangnya berlatih menulis sehingga kalimat dalam tulisan tidak padu. Faktor eksternal merupakan faktor selain peserta didik, yaitu guru. Model dan metode pembelajaran yang digunakan oleh guru umumnya masih menggunakan model pembelajaran langsung, yaitu model pembelajaran di mana guru mendemonstrasikan perilaku yang hendak dicapai sebagai hasil belajar dan peserta didik hanya perlu mengingat langkah-langkah yang dilihatnya dan kemudian menirukannya serta metode ceramah. Model dan metode pembelajaran ini masih berpusat pada guru sehingga siswa kurang berantusias dalam mengikuti pembelajaran mengubah teks wawancara menjadi narasi. Berdasarkan permasalahan tersebut, penelitian ini dimaksudkan untuk meningkatkan pembelajaran mengubah teks wawancara menjadi narasi. Untuk itu, peneliti berusaha memberikan solusi yang tepat dalam mengatasi permasalahan tersebut. Salah satu solusi yang diberikan dalam penelitian ini berkenaan dengan

25 5 pembelajaran mengubah teks wawancara menjadi narasi adalah dengan menggunakan model pembelajaran berbasis masalah dan metode peta konsep. 1.3 Pembatasan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah tersebut, maka dalam penelitian ini dipusatkan pada upaya peningkatan keterampilan mengubah teks wawancara menjadi narasi dengan model pembelajaran berbasis masalah dan metode peta konsep. 1.4 Rumusan Masalah Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut ini. 1) Bagaimanakah proses pembelajaran mengubah teks wawancara menjadi narasi pada peserta didik kelas VII E SMP Negeri 10 Magelang selama menggunakan model pembelajaran berbasis masalah dan metode peta konsep? 2) Bagaimanakah peningkatan keterampilan mengubah teks wawancara menjadi narasi pada peserta didik kelas VII E SMP Negeri 10 Magelang setelah menggunakan model pembelajaran berbasis masalah dan metode peta konsep? 3) Bagaimakah perubahan sikap peserta didik kelas VII E SMP Negeri 10 Magelang setelah pembelajaran menggunakan model pembelajaran berbasis masalah dan metode peta konsep?

26 6 1.5 Tujuan Penelitian Sesuai dengan rumusan masalah yang telah dirumuskan, tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) mendeskripsi proses pembelajaran mengubah teks wawancara menjadi narasi pada peserta didik kelas VII E SMP Negeri 10 Magelang selama menggunakan model pembelajaran berbasis masalah dan metode peta konsep; 2) mendeksripsi peningkatan keterampilan mengubah teks wawancara menjadi narasi pada peserta didik kelas VII E SMP Negeri 10 Magelang setelah pembelajaran menggunakan model pembelajaran berbasis masalah dan metode peta konsep; 3) mendeskripsi perubahan sikap peserta didik kelas VII E SMP Negeri 10 Magelang setelah pembelajaran menggunakan model pembelajaran berbasis masalah dan metode peta konsep. 1.6 Manfaat Penelitian Penelitian mengenai pembelajaran mengubah teks wawancara menjadi narasi dengan model pembelajaran berbasis masalah dan metode peta konsep memiliki manfaat, yaitu manfaat teoretis dan manfaat praktis.

27 7 Secara teoretis, hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah khasanah pengetahuan tentang keterampilan menulis khususnya menulis teks wawancara menjadi narasi. Secara praktis, peneliti berharap hasil penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi guru. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan inspirasi untuk digunakan sebagai pembelajaran yang inovatif.

28 BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORETIS 2.1 Kajian Pustaka Penelitian tentang keterampilan mengubah teks wawancara menjadi narasi sebelumnya sudah banyak dilakukan oleh beberapa peneliti. Banyaknya penelitian tentang keterampilan menulis dapat dijadikan salah satu bukti bahwa keterampilan menulis di sekolah menarik untuk diteliti. Beberapa penelitian yang relevan yang pernah dilakukan, diantaranya penelitian yang dilakukan oleh Agusnain (2010), Broek (2000), Drijbooms (2015), Fa ijah (2007), Mahmudi (2013), Pusporini (2014), Suciana (2010). Penelitian-penelitian tersebut dapat digunakan sebagai kajian pustaka. Agusnain (2010) dalam penelitiannya yang berjudul Peningkatan Keterampilan Menarasikan Teks Wawancara melalui Metode Student Teams Achievement Divisions pada Siswa Kelas VII C SMP Negeri 3 Getasan Kabupaten Semarang Tahun Ajaran 2009/2010, mendeskripsikan pembelajaran dengan menerapkan metode STAD dalam menulis narasi berdasarkan teks wawancara. Penelitian tersebut dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui peningkatan keterampilan mengubah teks wawancara menjadi narasi peserta didik kelas VII C SMP Negeri 3 Getasan dan mengetahui perubahan perilaku peserta didik dalam pembelajaran. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah bahwa metode STAD cukup efektif untuk melatih keterampilan menulis narasi berdasarkan teks 8

29 9 wawancara. Hal ini dibuktikan rata-rata kelas pada prasiklus mencapai 57,83%, rata-rata kelas pada siklus I mencapai 74,17%, dan 86,17% pada siklus II serta tingkah laku peserta didik juga mengalami peningkatan menjadi lebih baik. Persamaan penelitian Agusnain (2010) dengan penelitian ini adalah samasama mengkaji keterampilan mengubah teks wawancara menjadi narasi. Tujuan dari penelitian Agusnain dan penelitian ini adalah sama-sama meningkatkan keterampilan mengubah teks wawancara menjadi narasi. Jenis penelitian yang digunakan sama-sama menggunakan penelitian tindakan kelas. Perbedaan penelitian Agusnain (2010) dan penelitian ini terletak pada variabel penelitian dan metode yang digunakan. Variabel penelitian Agusnain (2010) menarasikan teks wawancara dan metode STAD, sedangkan variabel penelitian ini adalah keterampilan mengubah teks wawancara menjadi narasi dan model pembelajaran berbasis masalah dan metode peta konsep. Metode yang digunakan dalam penelitian Agusnian (2010) adalah metode STAD, sedangkan dalam penelitian ini menggunakan metode peta konsep. Broek (2000) dalam penelitiannya yang berjudul The Role Of Causal Discourse Structure in Narrative Writing, meneliti seperti apakah peran struktur wacana kausal dalam menulis narasi. Kausalitas menjadi faktor yang signifikan dalam membaca pemahaman dan karenanya diharapkan dapat menentukan juga apa yang penulis hasilkan. Dalam percobaan 1, penulis menyusun sambungan sebuah narasi sederhana dengan berbagai poin, sedangkan dalam percobaan 2, penulis menyusun sambungan untuk menyelesaikan beberapa narasi. Hasil

30 10 menunjukkan bahwa kausalitas menjadi faktor yang signifikan. Penulis cenderung menghasilkan teks baru yang terhubung dengan teks sebelumnya. Persamaan penelitian Broek (2000) dengan penelitian ini adalah aspek yang dikaji yaitu menulis narasi. Perbedaan penelitian Broek (2000) dan penelitian ini terletak pada jenis penelitian yang digunakan, jenis penelitian Broek (2000) adalah jenis penelitian eksperimen sedangkan jenis penelitian ini adalah jenis penelitian tindakan kelas. Drijbooms (2015) dalam penelitiannya yang berjudul The Contribution of Executive Function to Narrative Writing in Fourth Grade Children, meneliti mengenai kontribusi fungsi eksekutif pada anak-anak kelas empat. Dalam model Hayes dan Flower (1980) fungsi eksekutif dikenal sebagai perencanaan, menerjemahkan, meninjau, dan merevisi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa fungsi eksekutif berkontribusi baik secara langsung maupun tidak langsung untuk komposisi teks narasi. Lebih khusus lagi, analisis mengungkapkan bahwa penghambat dan pembaharu memberikan kontribusi secara langsung dengan panjang teks, dan secara tidak langsung, melalui tulisan tangan, dengan panjang teks, kompleksitas sintaksis, dan isi cerita. Temuan-temuan mendukung bahwa fungsi eksekutif berperan dalam menulis narasi. Persamaan penelitian Drijbooms (2015) dengan penelitian ini adalah sama-sama mengkaji tentang menulis narasi. Perbedaan penelitian Drijbooms (2015) dengan penelitian ini adalah pada penelitian Drijbooms mengkaji mengenai kontribusi fungsi eksekutif dalam menulis narasi, sedangkan pada penelitian ini adalah penggunaan model

31 11 pembelajaran berbasis masalah dan metode peta konsep untuk meningkatkan keterampilan menulis narasi. Subjek penelitian Drijbooms adalah peserta didik kelas IV, sedangkan subjek penelitian ini adalah peserta didik kelas VII. Fa ijah (2007) dalam penelitiannya yang berjudul Peningkatan Keterampilan Mengubah Teks Wawancara Menjadi Narasi dengan Metode Group Invegtigation pada Siswa Kelas VII-D SMP 6 Semarang Tahun Ajaran 2006/2007 mengkaji tentang keterampilan mengubah teks wawancara menjadi narasi dengan metode group investigation. Peningkatan tersebut dapat diketahui setelah membandingkan hasil tes siklus I dan hasil tes siklus II. Hasil tes siklus I peserta didik sebagian besar memperoleh nilai antara 55-69, selebihnya memperoleh nilai di atas peserta didik memperoleh nilai Pada siklus I hasil tes keterampilan mengubah teks wawancara menjadi narasi secara klasikal masih menunjukkan kategori cukup dan belum meraih target ketuntasan belajar klasikal yang telah ditentukan. Pada hasil tes siklus II menunjukkan bahwa hasil keterampilan mengubah teks wawancara menjadi narasi secara klasikal mencapai nilai rata-rata 74,9 atau berada dalam kategori baik. Skor rata-rata tersebut dapat dikatakan sudah mengalami peningkatan sebesar 12,1% dari hasil siklus I. Persamaan penelitian Fa ijah (2007) dengan penelitian ini adalah samasama mengkaji keterampilan mengubah teks wawancara menjadi narasi pada peserta didik kelas VII SMP. Tujuan penelitian Fa ijah dan penelitian ini yaitu sama-sama bertujuan untuk meningkatkan keterampilan mengubah teks wawancara menjadi narasi. Jenis penelitian yang digunakan sama-sama menggunakan penelitian tindakan kelas.

32 12 Perbedaan penelitian Fa ijah (2007) dengan penelitian ini terletak pada metode yang digunakan. Penelitin Faijah (2007) menggunakan metode Group Insevtigation, sedangkan dalam penelitian ini menggunakan metode peta konsep. Mahmudi (2013) dalam penelitiannya yang berjudul Munulis Narasi dengan Metode Karyawisata dan Pengamatan Objek Langsung serta Gaya Belajarnya, mengkaji tentang keefektifan metode karyawisata dan pengamatan objek langsung. Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini adalah rata-rata metode karyawisata lebih besar dari pada metode objek langsung yaitu 65,82 >62,92. Pada gaya belajar visual 65,92 > 64,13, pada gaya belajar auditori 66,27 > 58,50, dan gaya belajar kinestetik 65,53 > 62,51. Simpulan dari hasil tersebut adalah metode karyawisata lebih efektif daripada metode objek langsung dalam pembelajaran menulis narasi. Metode karyawisata juga lebih efektif bagi peserta didik bergaya belajar visual pada pembelajaran menulis narasi. Persamaan penelitian Mahmudi (2013) dengan penelitian ini adalah aspek yang dikaji, yaitu menulis narasi. Perbedaan penelitian Mahmudi (2013) dan penelitian ini terletak pada jenis penelitian yang digunakan, jenis penelitian Mahmudi (2013) adalah jenis penelitian eksperimen sedangkan jenis penelitian ini adalah jenis penelitian tindakan kelas. Tujuan penelitian Mahmudi (2013) adalah untuk menentukan keefektifan metode karyawisata dan objek langsung, sedangkan tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan keterampilan mengubah teks wawancara menjadi narasi.

33 13 Pusporini (2014) dalam penelitiannya yang berjudul Peningkatan Keterampilan Menulis Narasi Berdasarkan Teks Wawancara dengan Metode Peta Pikiran dan Teknik Kerangka Karangan pada Siswa Kelas VII C SMP Negeri 2 Juwana, mendeskripsikan pembelajaran dengan menerapkan metode peta pikiran dan teknik kerangka karangan dalam menulis narasi. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah bahwa metode peta pikiran dan teknik kerangka karangan cukup efektif untuk melatih keterampilan menulis narasi. Hal ini dibuktikan ratarata kelas pada prasiklus mencapai 56,76, rata-rata kelas pada siklus I mencapai 70,79, dan 79,18 pada siklus II serta tingkah laku peserta didik juga mengalami peningkatan dilihat dari data nontes. Persamaan penelitian Pusporini (2014) dengan penelitian ini adalah samasama mengkaji keterampilan menulis narasi berdasarkan teks wawancara. Tujuan penelitian Pusporini dan penelitian ini yaitu sama-sama bertujuan untuk meningkatkan keterampilan mengubah teks wawancara menjadi narasi. Jenis penelitian yang digunakan sama-sama menggunakan penelitian tindakan kelas. Perbedaan penelitian Pusporini (2014) dan penelitian ini terletak pada variabel penelitian dan model pembelajaran. Variabel penelitian Pusporini (2014) yaitu keterampilan menulis narasi berdasarkan teks wawancara dan metode peta pikiran dan teknik kerangka karangan, sedangkan penelitian ini adalah keterampilan mengubah teks wawancara menjadi narasi dan model pembelajaran berbasis masalah dan metode peta konsep. Penelitian Pusporini (2014) menggunakan teknik kerangka karangan dalam pembelajaran, sedangkan penelitian ini menggunakan model pembelajaran berbasis masalah.

34 14 Suciana (2010) dalam penelitiannya yang berjudul Peningkatan Keterampilan Mengubah Teks Wawancara Menjadi Narasi melalui Pendekatan Paikem pada Siswa Kelas VII G SMP Negeri 2 Semarang mengkaji tentang menulis karangan narasi berdasarkan teks wawancara melalui pendekatan paikem dapat meningkatkan keterampilan menulis narasi berdasarkan wawancara pada peserta didik. Peningkatan tersebut dapat diketahui setelah membandingkan hasil tes siklus I dan hasil tes siklus II. Keterampilan mengubah teks wawancara menjadi narasi berdasarkan hasil tes diakhir pembelajaran siklus II menunjukkan peningkatan dari siklus I. Nilai rata-rata kelas keterampilan mengubah teks wawancara menjadi narasi dari seluruh aspek penilaian berdasarkan tes pada siklus II mencapai 79,34% dan mengalami peningkatan sebesar 12,88% dari skilus I. Rata-rata kelas ini telah mampu mencapai batas minimal ketuntasan belajar sebesar 70. Perubahan tingkah laku peserta didik juga mengalami perubahan tingkah laku dari negatif menjadi tingkah laku positif. Persamaan penelitian Suciana (2010) dengan penelitian ini, yaitu samasama mengkaji keterampilan mengubah teks wawancara menjadi narasi. Tujuan penelitian Suciana dan penelitian ini, yaitu sama-sama bertujuan untuk meningkatkan keterampilan mengubah teks wawancara menjadi narasi. Jenis penelitian yang digunakan sama-sama menggunakan penelitian tindakan kelas. Perbedaan penelitian Suciana (2010) dan penelitian ini terletak pada variabel penelitian dan tindakan yang dilakukan untuk meningkatkan keterampilan mengubah teks wawancara menjadi narasi. Variabel penelitian Suciana (2010) adalah keterampilan mengubah teks wawancara menjadi narasi

35 15 dan pendekatan paikem, sedangkan variabel pada penelitian ini adalah keterampilan mengubah teks wawancara menjadi narasi dan model pembelajaran berbasis masalah dan metode peta konsep. Dalam penelitian Suciana (2010) menggunakan pendekatan paikem, sedangkan dalam penelitian ini menggunakan model pembelajaran berbasis masalah dan metode peta konsep. Berpijak dari beberapa penelitian yang telah dilakukan tersebut, penelitian tentang mengubah teks wawancara menjadi narasi dengan model pembelajaran berbasis masalah dan metode peta konsep pada peserta didik kelas VII SMP belum pernah dilakukan. Oleh karena itu, penulis mencoba meneliti peningkatan keterampilan mengubah teks wawancara menjadi narasi dengan model pembelajaran berbasis masalah dan metode peta konsep. Dengan demikian, penelitian ini merupakan pengembangan terhadap penelitian tentang mengubah teks wawancara menjadi narasi. 2.2 Landasan Teoretis Teori-teori yang digunakan pada penelitian ini adalah (1) keterampilan menulis, (2) tujuan menulis, (3) teks wawancara, (4) hakikat teks narasi, (5) kalimat langsung dan taklangsung, (6) model pembelajaran berbasis masalah, (7) metode peta konsep, (8) penerapan model pembelajaran berbasis masalah dan metode peta konsep dalam pembelajaran keterampilan mengubah teks wawancara menjadi narasi, (9) kerangka berpikir, dan (10) hipotesis tindakan.

36 Pengertian Menulis Menulis tidak dapat dipisahkan dalam seluruh rangkaian pembelajaran bahasa yang memiliki peranan penting dalam kehidupan manusia. Dengan menulis, manusia dapat mengungkapkan ide, gagasan, pendapat ke dalam bentuk tulisan. Dalam hubungannya dengan kemampuan berbahasa, kegiatan menulis dapat mempertajam kepekaan terhadap kesalahan-kesalahan baik ejaan, struktur maupun pemilihan kosakata. Menurut Suparno (2008:1.29) menulis adalah kegiatan komunikasi berupa penyampaian pesan secara tertulis kepada pihak lain. Berbeda dengan pendapat Abbas (2008:5) menulis berarti mengungkapkan apa yang ada dalam pikiran, perasaan, gagasan, ide, penilaian, atau apa saja yang berkaitan (berasal) dari diri. Berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa menulis berarti kegiatan berkomunikasi secara tidak langsung melainkan dengan cara mengungkapkan apa yang ada dalam pikiran, perasaan, gagasan, ide, atau penilaian secara tertulis kepada pihak lain Tujuan Menulis Setiap penulis harus mempunyai tujuan yang jelas dari tulisan yang akan ditulisnya. Tujuan menulis bermacam-macam, bergantung pada ragam tulisan. Tarigan (2008:24) mengatakan bahwa tujuan menulis adalah sebagai berikut: 1) memberitahukan atau mengajar, tulisan yang bertujuan untuk memberitahukan atau mengajar disebut wacana informatif; 2) meyakinkan atau mendesak, tulisan yang bertujuan untuk meyakinkan atau mendesak disebut wacana persuasif; 3)

37 17 menghibur atau menyenangkan, tulisan yang bertujuan untuk menghibur atau menyenangkan atau yang mengandung tujuan estetik disebut tulisan literer atau wacana kesastraan; 4) mengekspresikan perasaan, tulisan yang bertujuan untuk mengekspresikan perasaan dan emosi yang kuat disebut wacana ekspresif. Hugo (dalam Tarigan 2008:25-26) merangkum tujuan menulis seperti berikut ini: 1) assigment purpose (tujuan penugasan) Tujuan menulis penugasan adalah menulis karena adanya tugas atau perintah, bukan atas kemauan sendiri. 2) altruistic purpose (tujuan altruistik) Menulis yang bertujuan untuk menyenangkan para pembaca, menghindarkan kedukaan pembaca, ingin menolong para pembaca memahami, menghargai perasaan, dan penalarannya, ingin membuat hidup para pembaca lebih mudah dan lebih menyenangkan dengan karyanya itu. 3) persuasive purpose (tujuan persuasif) Menulis yang bertujuan untuk meyakinkan para pembaca akan kebenaran gagasan yang diutarakan. 4) informational purpose (tujuan informasional, tujuan penerangan) Menulis yang bertujuan memberikan informasi atau keterangan kepada para pembaca. 5) self-expression purpose (tujuan pernyataan diri)

38 18 Menulis yang bertujuan memperkenalkan atau menyatakan diri sang pengarang kepada para pembaca. 6) creative purpose (tujuan kreatif) Menulis yang bertujuan untuk mencapai nilai-nilai artistik, nilai-nilai kesenian. 7) problem-solving-purpose (tujuan pemecahan masalah) Menulis yang bertujuan untuk memecahkan masalah yang dihadapi. Dalam hal ini, penulis ingin menjelaskan, menjernihkan, menjelajahi serta meneliti secara cermat pikiran-pikiran dan gagasan-gagasannya sendiri agar dapat dimengerti dan diterima oleh para pembaca. Menurut Suparno (2008: 3.7), tujuan yang ingin dicapai seorang penulis bermacam-macam, yaitu (1) menjadikan pembaca ikut berpikir dan bernalar, (2) membuat pembaca tahu tentang hal yang diberitakan, (3) menjadikan pembaca beropini, (4) menjadikan pembaca mengerti, (5) membuat pembaca terpersuasi oleh isi karangan, (6) membuat pembaca senang dengan menghayati nilai-nilai yang dikemukakan seperti nilai kebenaran, nilai agama, nilai pendidikan, nilai sosial, nilai moral, nilai kemanusiaan, dan nilai estetika. Berdasarkan berbagai macam tujuan menulis yang telah dipaparkan, dapat disimpulkan bahwa tujuan menulis adalah sebagai berikut ini: 1) menjadikan pembaca ikut bernalar, membuat pembaca tahu tentang hal yang diberitakan, berdasarkan tulisan yang bertujuan untuk memberitahukan atau mengajar;

39 19 2) membuat pembaca terpersuasi oleh isi karangan berdasarkan tulisan yang bertujuan untuk meyakinkan atau mendesak; 3) membuat pembaca senang dengan menghayati nilai-nilai yang dikemukan seperti nilai kebenaran, nilai agama, nilai pendidikan, nilai sosial, nilai moral, nilai kemanusiaan, dan nilai estetika berdasarkan tulisan yang bertujuan untuk menghibur, menyenangkan, atau yang mengandung tujuan estetik; 4) menjadikan pembaca mengerti peristiwa yang terdapat dalam tulisan berdasarkan tujuan tulisan yang mengekspresikan perasaan dan emosi yang kuat. Tujuan menulis dalam penelitian ini adalah untuk menjadikan pembaca mengerti peristiwa yang terdapat dalam tulisan berdasarkan tujuan tulisan yang mengekspresikan perasaan dan emosi yang kuat Teks Wawancara Menurut Kosasih (2008:10), wawancara adalah proses dialog antara orang yang mencari informasi dengan orang yang memberikan informasi. Pemberi informasi biasanya adalah seorang ahli, yang menjadi spesialis dalam satu bidang tertentu, atau yang dianggap mengenal dan mengetahui suatu masalah secara baik. Si penanya mengharapkan informasi yang luas dan lengkap atas apa yang ditanyakan. Menurut Thobroni (2008:66), tulisan wawancara adalah tulisan dari hasil wawancara. Selain itu, tulisan wawancara juga merupakan tulisan yang

40 20 mengisahkan tentang bagaimana seorang tokoh. Bentuk tulisan wawancara pada umumnya bersifat tanya jawab. Berdasarkan pengertian wawancara dan tulisan wawancara tersebut dapat disimpulkan bahwa teks wawancara berarti sebuah teks yang berisi dialog yang bersifat tanya jawab seorang tokoh dengan pewawancara atau antara orang yang mencari informasi dengan orang yang memberikan informasi Hakikat Teks Narasi Hakikat teks narasi mencakup pengertian narasi, ciri-ciri narasi, jenis-jenis karangan narasi, dan langkah-langkah menulis narasi Pengertian Narasi Narasi merupakan cerita yang berusaha menciptakan, mengisahkan, dan merangkaikan tindak tanduk manusia dalam sebuah peristiwa atau pengalaman manusia dari waktu ke waktu, juga di dalamnya terdapat tokoh yang menghadapi suatu konflik yang disusun secara sistematis (Dalman 2014:106). Menurut Keraf (1995:17), narasi adalah semacam bentuk wacana yang berusaha menyajikan suatu peristiwa atau kejadian sehingga peristiwa itu tampak seolah-olah dialami sendiri oleh para pembaca. Narasi menyajikan peristiwa dalam sebuah rangkaian peristiwa lebih kecil yang bertalian. Ia mengisahkan sebuah atau suatu kelompok aksi sedemikian rupa untuk menghasilkan sesuatu yang secara populer disebut ceritera.

41 21 Menurut Hartono (2012:56), wacana narasi adalah wacana yang menceritakan kejadian-kejadian secara kronologis atau dari suatu waktu ke waktu yang lain. Berdasarkan beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa narasi merupakan cerita yang menyajikan suatu peristiwa atau kejadian-kejadian secara kronologis dari suatu waktu ke waktu sehingga seolah-olah dialami sendiri oleh pembaca Ciri-Ciri Narasi Menurut Keraf (dalam Dalman 2014:110), ciri-ciri karangan narasi, yaitu: 1) menonjolkan unsur perbuatan atau tindakan; 2) dirangkai dalam urutan waktu; 3) berusaha menjawab pertanyaan, apa yang terjadi? ; 4) ada konflik. Narasi dibangun oleh sebuah alur cerita. Ciri-ciri narasi lebih lengkap diungkapkan oleh Atar Semi (dalam Dalman 2014: ), sebagai berikut: 1) berupa cerita tentang peristiwa atau pengalaman penulis; 2) kejadian atau peristiwa yang disampaikan berupa peristiwa yang benarbenar terjadi, dapat berupa semata-mata imajinasi atau gabungan keduanya; 3) berdasarkan konflik, karena tanpa konflik biasanya narasi tidak menarik; 4) memiliki nilai estetika; 5) menekankan susunan secara kronologis.

42 22 Menurut Dalman (2014:111), ciri-ciri karangan narasi berisi: 1) suatu cerita; 2) menekankan susunan kronologis atau dari waktu ke waktu; dan 3) memiliki konflik. Berdasarkan beberapa pendapat yang telah dikemukakan tersebut dapat disimpulkan bahwa ciri-ciri karangan narasi, yaitu: 1) berupa cerita tentang peristiwa; 2) disusun secara kronologis berdasarkan urutan waktu; 3) memiliki konflik Jenis-Jenis Karangan Narasi 1) Karangan Narasi Ekspositoris Menurut Dalman (2014:112), narasi ekspositoris merupakan jenis karangan narasi yang mengutamakan kisah yang sebenarnya dari tokoh yang diceritakan. Karangan ini menceritakan tokohnya berdasarkan fakta yang dialami si tokoh. Jadi, karangan tersebut tidak boleh fiktif dan tidak boleh bercampur dengan daya khayal atau daya imajinasi pengarangnya. Narasi ekspositoris pertama-tama bertujuan untuk menggugah pikiran para pembaca untuk mengetahui apa yang dikisahkan. Sasaran utamanya adalah rasio, yaitu berupa perluasan pengetahuan para pembaca sesudah membaca kisah tersebut.

43 23 2) Karangan Narasi Sugestif Narasi sugestif adalah narasi yang berusaha untuk memberikan suatu maksud tertentu, menyampaikan suatu amanat terselubung kepada para pembaca atau pendengar sehingga tampak seolah-olah melihat (Semi dalam Dalman 2014:113). Dalam hal ini, penulis dapat berimajinasi untuk memberikan gambaran sejelas-jelasnya mengenai suatu peristiwa yang terjadi yang dialami oleh tokoh dalam peristiwa tersebut, penggambaran dilakukan secara detail baik alur peristiwanya maupun latar peristiwanya sehingga pembaca seolah-olah mengalami sendiri peristiwa tersebut. Berdasarkan penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa karangan narasi terbagi menjadi dua, yaitu karangan narasi ekspositoris dan karangan narasi sugestif. Karangan narasi ekspositoris merupakan karangan narasi berdasarkan fakta, sedangkan karangan narasi sugestif bersifat imajinatif sehingga penulis dapat gambaran sebuah peristiwa dengan jelas agar pembaca seolah-olah mengalami sendiri peristiwa tersebut. Keterampilan menulis narasi yang akan ditingkatkan dalam penelitian ini adalah keterampilan menulis narasi ekspositoris, karena peserta didik menulis karangan narasi berdasarkan sebuah teks wawancara Langkah-Langkah Menulis Narasi Berikut ini adalah langkah-langkah dalam menulis narasi menurut Atar Semi (dalam Dalman 2014:110).

44 24 1) menentukan tema yang akan diceritakan; 2) menetapkan sasaran pembaca; 3) merancang peristiwa-peristiwa utama yang akan ditampilkan dalam bentuk skema alur; 4) membagi peristiwa utama ke dalam bagian awal, perkembangan, dan akhir cerita; 5) merinci peristiwa-peristiwa utama ke dalam detail-detail peristiwa sebagai pendukung cerita; 6) menyusun tokoh dan perwatakan, latar, dan sudut pandang. Langkah-langkah menulis narasi menurut Suparno (2008:4.50) adalah sebagai berikut ini: 1) menentukan tema dan amanat yang akan disampaikan kepada pembaca; 2) menentukan sasaran pembaca; 3) merancang peristiwa-peristiwa utama yang akan ditampilkan dalam bentuk skema alur; 4) membagi peristiwa utama ke dalam tida bagian awal, perkembangan, dan akhir cerita; 5) merinci peristiwa-peristiwa utama ke dalam detai-detail pertistiwa sebagai pendukung cerita; 6) menyusun tokoh dan perwatakan, latar, dan sudut pandang. Berdasarkan kedua tujuan yang telah dipaparkan, dapat disimpulkan bahwa langkah-langkah dalam menulis narasi adalah: (1) menentukan tema, (2)

45 25 menentukan sasaran pembaca, (3) merancang peristiwa, (4) menyusun tokoh dan perwatakan, latar, dan sudut pandang. Langkah-langkah menulis narasi yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut ini: 1) merancang peristiwa-peristiwa utama yang akan ditampilkan dalam bentuk skema alur; 2) membagi peristiwa utama ke dalam bagian awal, perkembangan, dan akhir cerita; 3) merinci peristiwa-peristiwa utama ke dalam detail-detail peristiwa sebagai pendukung cerita Kalimat Langsung dan Kalimat Taklangsung Hakikat kalimat langsung dan taklangsung mencakup pengertian kalimat langsung, ciri-ciri kalimat langsung, contoh kalimat langsung, pengertian kalimat taklangsung, ciri-ciri kalimat taklangsung, dan contoh kalimat taklangsung. 1) Pengertian Kalimat Langsung Kalimat langsung adalah kalimat yang diucapkan dalam ujaran langsung (Anindyarini 2008:111). Menurut Kurnayadi (2008:80) kalimat langsung adalah kalimat berita yang memuat peristiwa atau kejadian dari sumber lain dengan langsung menirukan, mengutip, atau mengulang kembali ujaran dari sumber tersebut.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Keterampilan Menulis 1. Pengertian Menulis Menurut Dalman (2014, hlm. 3) menulis merupakan suatu kegiatan berkomunikasi dalam bentuk penyampaian pesan (informasi) secara tertulis

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci: membaca intensif, menyimpulkan isi cerita anak,metode kalimat, model STAD.

ABSTRAK. Kata kunci: membaca intensif, menyimpulkan isi cerita anak,metode kalimat, model STAD. ABSTRAK Azizah, Nur.2010. Peningkatan Keterampilan Membaca Intensif dalam Menyimpulkan Isi Cerita Anak dengan Metode Kalimat dan Model Student Teams Achievement Devisions (STAD). Jurusan Bahasa dan Sastra

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGUBAH TEKS WAWANCARA MENJADI NARASI MELALUI PENDEKATAN PAIKEM PADA SISWA KELAS VIIG SMP NEGERI 12 SEMARANG

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGUBAH TEKS WAWANCARA MENJADI NARASI MELALUI PENDEKATAN PAIKEM PADA SISWA KELAS VIIG SMP NEGERI 12 SEMARANG PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGUBAH TEKS WAWANCARA MENJADI NARASI MELALUI PENDEKATAN PAIKEM PADA SISWA KELAS VIIG SMP NEGERI 12 SEMARANG SKRIPSI untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa dan Sastra

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diajarkan. Pengajaran bahasa Indonesia pada hakikatnya merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. diajarkan. Pengajaran bahasa Indonesia pada hakikatnya merupakan salah satu 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu hal yang terpenting dalam kehidupan manusia adalah bahasa. Bahasa merupakan salah satu hasil kebudayaan yang harus dipelajari dan diajarkan. Pengajaran

Lebih terperinci

SKRIPSI. diajukan dalam rangka menyelesaikan studi Strata 1. untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan. oleh FAKULTAS BAHASA DAN SENI

SKRIPSI. diajukan dalam rangka menyelesaikan studi Strata 1. untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan. oleh FAKULTAS BAHASA DAN SENI PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS BERITA MENGGUNAKAN TEKNIK PENGAMATAN LANGSUNG YANG BERMUATAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA PESERTA DIDIK KELAS VIII A MTS NURUL ULUM JEMBAYAT KABUPATEN TEGAL SKRIPSI diajukan

Lebih terperinci

SKRIPSI. untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan. Oleh:

SKRIPSI. untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan. Oleh: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF ARGUMENTASI DENGAN MODEL THINK-TALK-WRITE (TTW) BERBANTUAN TEKS WAWANCARA TOKOH BERTEMA LINGKUNGAN PADA SISWA KELAS VII-A SMP NEGERI 4 KUDUS SKRIPSI untuk memperoleh

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh Leny Ocktalia NIM

SKRIPSI. Oleh Leny Ocktalia NIM PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE BERBANTUAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN ARGUMENTASI SISWA KELAS X6 MAN BONDOWOSO SKRIPSI Oleh Leny Ocktalia NIM 100210402065

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. bahan kajian bahasa Indonesia diarahkan kepada penguasaan empat keterampilan

I. PENDAHULUAN. bahan kajian bahasa Indonesia diarahkan kepada penguasaan empat keterampilan 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), standar kompetensi bahan kajian bahasa Indonesia diarahkan kepada penguasaan empat keterampilan berbahasa,

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh. Qaadli Al A la NIM

SKRIPSI. Oleh. Qaadli Al A la NIM PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI SUGESTIF MELALUI PENERAPAN PAIKEM DENGAN MEDIA GAMBAR KOMIK PADA SISWA KELAS IV SDN WIROLEGI 01 JEMBER TAHUN PELAJARAN 2012/2013 SKRIPSI Oleh Qaadli Al A la NIM

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI SUGESTIF DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR SERI SISWA KELAS V SDN ARJASA 02 JEMBER TAHUN PELAJARAN

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI SUGESTIF DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR SERI SISWA KELAS V SDN ARJASA 02 JEMBER TAHUN PELAJARAN MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI SUGESTIF DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR SERI SISWA KELAS V SDN ARJASA 02 JEMBER TAHUN PELAJARAN 2012/2013 SKRIPSI Oleh Ahmad Utman Subandi NIM 090210204229

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGARANG NARASI DENGAN MENGGUNAKAN GAMBAR SERI PADA SISWA KELAS IV MI MIFTAHUL HUDA PROBOLINGGO SKRIPSI

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGARANG NARASI DENGAN MENGGUNAKAN GAMBAR SERI PADA SISWA KELAS IV MI MIFTAHUL HUDA PROBOLINGGO SKRIPSI PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGARANG NARASI DENGAN MENGGUNAKAN GAMBAR SERI PADA SISWA KELAS IV MI MIFTAHUL HUDA PROBOLINGGO SKRIPSI Oleh Laylatul Fajriyah NIM 070210204259 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pembelajaran bahasa Indonesia menuntut siswa untuk mampu menuangkan pikiran serta perasaan dengan menggunakan bahasa yang baik dan benar. Sehubungan dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Tujuan pembelajaran bahasa Indonesia adalah mempertinggi kemahiran siswa dalam menggunakan bahasa meliputi kemahiran menyimak, berbicara, membaca, dan menulis.

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. sekolah. Dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia ada empat komponen

I. PENDAHULUAN. sekolah. Dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia ada empat komponen 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Bahasa Indonesia merupakan suatu mata pelajaran yang diberikan pada siswa di sekolah. Dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia ada empat komponen keterampilan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI HALAMAN PENGESAHAN... PENGESAHAN KELULUSAN... PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN... MOTTO DAN PERSEMBAHAN... SARI... ABSTRACT... PRAKATA...

DAFTAR ISI HALAMAN PENGESAHAN... PENGESAHAN KELULUSAN... PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN... MOTTO DAN PERSEMBAHAN... SARI... ABSTRACT... PRAKATA... DAFTAR ISI Halaman HALAMAN PENGESAHAN... PENGESAHAN KELULUSAN... PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN... MOTTO DAN PERSEMBAHAN... SARI... ABSTRACT... PRAKATA... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan meningkatnya kemampuan siswa, kondisi lingkungan yang ada di. dan proaktif dalam melaksanakan tugas pembelajaran.

BAB I PENDAHULUAN. dan meningkatnya kemampuan siswa, kondisi lingkungan yang ada di. dan proaktif dalam melaksanakan tugas pembelajaran. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Permasalahan pendidikan selalu muncul bersamaan dengan berkembang dan meningkatnya kemampuan siswa, kondisi lingkungan yang ada di masyarakat, pengaruh informasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Keterampilan berbahasa mempunyai empat komponen, yaitu keterampilan

BAB 1 PENDAHULUAN. Keterampilan berbahasa mempunyai empat komponen, yaitu keterampilan 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keterampilan berbahasa mempunyai empat komponen, yaitu keterampilan menyimak, berbicara, membaca, menulis Tarigan (2008:1). Menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF NARATIF SISWA KELAS VII SMP ISLAM SUNAN BONANG MELALUI LATIHAN TERBIMBING DENGAN PERMAINAN KATA ANAGRAM

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF NARATIF SISWA KELAS VII SMP ISLAM SUNAN BONANG MELALUI LATIHAN TERBIMBING DENGAN PERMAINAN KATA ANAGRAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF NARATIF SISWA KELAS VII SMP ISLAM SUNAN BONANG MELALUI LATIHAN TERBIMBING DENGAN PERMAINAN KATA ANAGRAM SKRIPSI Diajukan guna melengkapi tugas akhir dan memenuhi

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF NARASI DARI TEKS WAWANCARA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE EXPLISIT INSTRUCTIONS

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF NARASI DARI TEKS WAWANCARA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE EXPLISIT INSTRUCTIONS PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF NARASI DARI TEKS WAWANCARA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE EXPLISIT INSTRUCTIONS TEKNIK KRONOLOGIS PERISTIWA PADA SISWA KELAS VII I SMP NEGERI 3 UNGARAN

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN TEKNIK PEMBELAJARAN WORD FLOW PADA SISWA KELAS XI SMK MA ARIF 9 KEBUMEN TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN TEKNIK PEMBELAJARAN WORD FLOW PADA SISWA KELAS XI SMK MA ARIF 9 KEBUMEN TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN TEKNIK PEMBELAJARAN WORD FLOW PADA SISWA KELAS XI SMK MA ARIF 9 KEBUMEN TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014 Oleh: Muslimah Kurniawati Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DISERTAI TEHNIK PETA PIKIRAN (MIND MAPPING) PADA POKOK BAHASAN PERSAMAAN GARIS LURUS DI KELAS

Lebih terperinci

SKRIPSI diajukan dalam rangka penyelesaian studi Strata 1 untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

SKRIPSI diajukan dalam rangka penyelesaian studi Strata 1 untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan PENINGKATAN KOMPETENSI MENULIS KARANGAN NARASI SISWA KELAS V SD NEGERI 1 KERTAYASA KABUPATEN BANJARNEGARA MELALUI PENERAPAN METODE SUGESTI-IMAJINASI DENGAN MEDIA LAGU SKRIPSI diajukan dalam rangka penyelesaian

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PERSUASI MENGGUNAKAN MEDIA POSTER PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 6 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2013/2014

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PERSUASI MENGGUNAKAN MEDIA POSTER PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 6 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2013/2014 PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PERSUASI MENGGUNAKAN MEDIA POSTER PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 6 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Oleh: Fitria Damayanti Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia phiethriedamaya@yahoo.co.id

Lebih terperinci

KEMAMPUAN MENULIS CERPEN BERDASARKAN PENGALAMAN SISWA DI SMP NEGERI 17 KOTA JAMBI

KEMAMPUAN MENULIS CERPEN BERDASARKAN PENGALAMAN SISWA DI SMP NEGERI 17 KOTA JAMBI KEMAMPUAN MENULIS CERPEN BERDASARKAN PENGALAMAN SISWA DI SMP NEGERI 17 KOTA JAMBI Pada hakikatnya belajar bahasa adalah belajar berkomunikasi. Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia diarahkan untuk meningkatkan

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK BERITA MENGGUNAKAN METODE LISTENING IN ACTION

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK BERITA MENGGUNAKAN METODE LISTENING IN ACTION PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK BERITA MENGGUNAKAN METODE LISTENING IN ACTION DAN TEKNIK RANGSANG TEKS RUMPANG MELALUI MEDIA AUDIO PADA SISWA KELAS VIII B SMP N 2 BOJA SKRIPSI untuk memperoleh gelar

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh : FERIKA SARI NIM

SKRIPSI. Oleh : FERIKA SARI NIM PENERAPAN MEDIA GAMBAR BERSERI UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN SEDERHANA SISWA KELAS III SD NEGERI 3 TAPANREJO BANYUWANGI TAHUN PELAJARAN 2013/2014 SKRIPSI Oleh : FERIKA SARI NIM 100210204028

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI EKSPOSITORIS DENGAN METODE MIND MAPPING

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI EKSPOSITORIS DENGAN METODE MIND MAPPING PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI EKSPOSITORIS DENGAN METODE MIND MAPPING PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI JETIS 4 NUSAWUNGU CILACAP TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Oleh: Indiarti Purnamasari Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA MENULIS TEKS PERCAKAPAN MELALUI MEDIA GAMBAR DI KELAS IV SDN 1 LIMBOTO KECAMATAN LIMBOTO KABUPATEN GORONTALO

MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA MENULIS TEKS PERCAKAPAN MELALUI MEDIA GAMBAR DI KELAS IV SDN 1 LIMBOTO KECAMATAN LIMBOTO KABUPATEN GORONTALO MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA MENULIS TEKS PERCAKAPAN MELALUI MEDIA GAMBAR DI KELAS IV SDN 1 LIMBOTO KECAMATAN LIMBOTO KABUPATEN GORONTALO Evi Hasim (Dosen Fakultas Ilmu Pendidikan) Masalah dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa adalah salah satu hal terpenting dalam kehidupan manusia karena

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa adalah salah satu hal terpenting dalam kehidupan manusia karena BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa adalah salah satu hal terpenting dalam kehidupan manusia karena dengan bahasa, manusia dapat mengungkapkan perasaan, pikiran, gagasan dan juga idenya

Lebih terperinci

SKRIPSI. Disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan. Oleh. : Rosyida Oktarina NIM :

SKRIPSI. Disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan. Oleh. : Rosyida Oktarina NIM : PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS EKSPLANASI DENGAN MODEL INVESTIGASI KELOMPOK DAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA PESERTA DIDIK KELAS VII A SMP NEGERI 1 UNGARAN SKRIPSI Disusun untuk memperoleh gelar Sarjana

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI MELALUI MEDIA VIDEO (AUDIO VISUAL) PADA SISWA KELAS V SDN RAMBIPUJI 02 JEMBER TAHUN PELAJARAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI MELALUI MEDIA VIDEO (AUDIO VISUAL) PADA SISWA KELAS V SDN RAMBIPUJI 02 JEMBER TAHUN PELAJARAN PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI MELALUI MEDIA VIDEO (AUDIO VISUAL) PADA SISWA KELAS V SDN RAMBIPUJI 02 JEMBER TAHUN PELAJARAN 2011-2012 SKRIPSI diajukan guna melengkapi tugas akhir dan

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARYA ILMIAH DENGAN METODE SAVI PADA SISWA KELAS XI DI SMA NEGERI 2 GENTENG 2013/2014 SKRIPSI.

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARYA ILMIAH DENGAN METODE SAVI PADA SISWA KELAS XI DI SMA NEGERI 2 GENTENG 2013/2014 SKRIPSI. MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARYA ILMIAH DENGAN METODE SAVI PADA SISWA KELAS XI DI SMA NEGERI 2 GENTENG 2013/2014 SKRIPSI Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Menyelesaikan Program Strata 1 (S1)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sebagai alat komunikasi yang paling utama. Bahasa dibagi

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sebagai alat komunikasi yang paling utama. Bahasa dibagi 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan sebagai alat komunikasi yang paling utama. Bahasa dibagi menjadi dua, yaitu bahasa lisan yang disampaikan secara langsung, dan bahasa tulisan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Permasalahan pendidikan selalu muncul bersamaan dengan berkembang dan meningkatnya kemampuan siswa, situasi, dan kondisi lingkungan yang ada, pengaruh informasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. khususnya bahasa Indonesia sebagai salah satu mata pelajaran yang penting dan

BAB I PENDAHULUAN. khususnya bahasa Indonesia sebagai salah satu mata pelajaran yang penting dan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran bahasa merupakan salah satu aspek yang penting dalam kehidupan manusia. Kemampuan berbahasa seseorang dapat menunjukkan kepribadian serta pemikirannya.

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI MEDIA GAMBAR SERI DI KELAS IV SDN 5 BILUHU KABUPATEN GORONTALO

MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI MEDIA GAMBAR SERI DI KELAS IV SDN 5 BILUHU KABUPATEN GORONTALO MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI MEDIA GAMBAR SERI DI KELAS IV SDN 5 BILUHU KABUPATEN GORONTALO RUSMIN HUSAIN Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Negeri

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS ARGUMENTASI MELALUI MEDIA GAMBAR KARIKATUR TEKNIK PANCINGAN KATA KUNCI PADA SISWA KELAS X.1 MA AL HADI MRANGGEN DEMAK

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS ARGUMENTASI MELALUI MEDIA GAMBAR KARIKATUR TEKNIK PANCINGAN KATA KUNCI PADA SISWA KELAS X.1 MA AL HADI MRANGGEN DEMAK PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS ARGUMENTASI MELALUI MEDIA GAMBAR KARIKATUR TEKNIK PANCINGAN KATA KUNCI PADA SISWA KELAS X.1 MA AL HADI MRANGGEN DEMAK SKRIPSI diajukan dalam rangka menyelesaikan studi

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS BERITA MELALUI TEKNIK TAYASI (DARI TAYANGAN HINGGA INVESTIGASI) DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS BERITA MELALUI TEKNIK TAYASI (DARI TAYANGAN HINGGA INVESTIGASI) DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS BERITA MELALUI TEKNIK TAYASI (DARI TAYANGAN HINGGA INVESTIGASI) DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS VIII E SMP NEGERI 2 WELAHAN KABUPATEN JEPARA SKRIPSI untuk

Lebih terperinci

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS ARTIKEL DENGAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF THINK PAIR AND SHARE MELALUI MEDIA MAJALAH DINDING PADA SISWA KELAS IX SMP MUHAMMADIYAH, KEC.KESESI, KAB. PEKALONGAN TAHUN

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA 7 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Bahasa Indonesia 1. Bahasa Indonesia Secara Umum Bahasa Indonesia merupakan bahasa resmi negara Indonesia yang digunakan sebagai bahasa pemersatu bangsa. Ditinjau secara umum,

Lebih terperinci

SKRIPSI OLEH RAHMAWATI NIM A1B ABSTRAK

SKRIPSI OLEH RAHMAWATI NIM A1B ABSTRAK KEMAMPUAN MENULIS NARASI BERDASARKAN TEKS WAWANCARA SISWA KELAS VII C MTs LABORATORIUM FAKULTAS TARBIYAH IAIN SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI TAHUN PELAJARAN 2016/2017 SKRIPSI OLEH RAHMAWATI NIM A1B113009

Lebih terperinci

Nuraini 1) 1) Staf Pengajar SMP Negeri 1 Kebonagung Kabupaten Demak

Nuraini 1) 1) Staf Pengajar SMP Negeri 1 Kebonagung Kabupaten Demak STRATEGI BELAJAR PETA KONSEP MODEL RANTAI KEJADIAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS CERITA PENDEK BERDASARKAN CERITA PADA SMP NEGERI 1 KEBONAGUNG KABUPATEN DEMAK Nuraini 1) 1) Staf Pengajar SMP

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. orang lain, memengaruhi atau dipengaruhi orang lain. Melalui bahasa, orang dapat

BAB I PENDAHULUAN. orang lain, memengaruhi atau dipengaruhi orang lain. Melalui bahasa, orang dapat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa sebagai sarana komunikasi dapat berupa bahasa lisan dan bahasa tulis. Melalui bahasa seseorang dapat mengemukakan pikiran dan keinginannya kepada orang

Lebih terperinci

Oleh : Novita Sari Drs. Syamsul Arif, M.Pd. Abstrak

Oleh : Novita Sari Drs. Syamsul Arif, M.Pd. Abstrak 0 EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KONSEP KALIMAT (CONCEPT SENTENCE)TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI OLEH SISWAKELAS X SMA SWASTA BUDISATRYA MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014 Oleh : Novita Sari

Lebih terperinci

Peningkatan Keterampilan Menulis Cerpen dengan Strategi Copy The Master Melalui Media Audio Visual pada Siswa Kelas IX-C SMPN 2 ToliToli

Peningkatan Keterampilan Menulis Cerpen dengan Strategi Copy The Master Melalui Media Audio Visual pada Siswa Kelas IX-C SMPN 2 ToliToli Peningkatan Keterampilan Menulis Cerpen dengan Strategi Copy The Master Melalui Media Audio Visual pada Siswa Kelas IX-C SMPN 2 ToliToli Mashura SMP Negeri 2 ToliToli, Kab. ToliToli, Sulteng ABSTRAK Strategi

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI DENGAN GUIDED WRITING

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI DENGAN GUIDED WRITING PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI DENGAN GUIDED WRITING PADA SISWA KELAS IV SDN PENANGGAL 02 KABUPATEN LUMAJANG TAHUN PELAJARAN 2011/2012 SKRIPSI Oleh Hesti Aulia NIM 080210204018 PROGRAM

Lebih terperinci

SKRIPSI ditujukan untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan. Oleh: Nama : Emy Rofi ah NIM : Prodi : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

SKRIPSI ditujukan untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan. Oleh: Nama : Emy Rofi ah NIM : Prodi : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PETUNJUK MELAKUKAN SESUATU DENGAN METODE INVESTIGASI KELOMPOK DAN MEDIA VIDEO PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS VIIIE SMP NEGERI 10 TEGAL TAHUN AJARAN 2010/2011 SKRIPSI ditujukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung saat tulisan tersebut dibaca oleh orang lain.

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung saat tulisan tersebut dibaca oleh orang lain. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menulis adalah kemampuan menggunakan bahasa untuk berkomunikasi dengan menggunakan bahasa tulis. Seorang penulis berkomunikasi melalui tulisan mereka untuk mempengaruhi

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA KELAS III SDN BINTORO 04 PATRANG JEMBER MELALUI MEDIA GAMBAR DAN KATA BANTU SKRIPSI

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA KELAS III SDN BINTORO 04 PATRANG JEMBER MELALUI MEDIA GAMBAR DAN KATA BANTU SKRIPSI PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA KELAS III SDN BINTORO 04 PATRANG JEMBER MELALUI MEDIA GAMBAR DAN KATA BANTU SKRIPSI Oleh RUMIYATI NIM 070210204243 PROGRAM STUDI S1 PGSD FAKULTAS KEGURUAN DAN

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERITA PENDEK MELALUI METODE PENUGASAN. Cicih Wiarsih 1, Tri Yuliansyah Bintaro 2

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERITA PENDEK MELALUI METODE PENUGASAN. Cicih Wiarsih 1, Tri Yuliansyah Bintaro 2 PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERITA PENDEK MELALUI METODE PENUGASAN Cicih Wiarsih 1, Tri Yuliansyah Bintaro 2 cie_sh4quille@yahoo.co.id ABSTRAK Penelitian ini berdasarkan pada permasalahan yang dialami

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan memegang peranan yang sangat penting untuk menjamin

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan memegang peranan yang sangat penting untuk menjamin BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan memegang peranan yang sangat penting untuk menjamin kelangsungan hidup suatu Negara dan Bangsa. Hal ini disebabkan karena pendidikan merupakan wahana

Lebih terperinci

KEMAMPUAN MENULIS TEKS PROSEDUR SISWA KELAS VII D SMP NEGERI 11 KOTA JAMBI. Nia Budianti, Herman Budiyono, Imam Suwardi FKIP Universitas Jambi ABSTRAK

KEMAMPUAN MENULIS TEKS PROSEDUR SISWA KELAS VII D SMP NEGERI 11 KOTA JAMBI. Nia Budianti, Herman Budiyono, Imam Suwardi FKIP Universitas Jambi ABSTRAK KEMAMPUAN MENULIS TEKS PROSEDUR SISWA KELAS VII D SMP NEGERI 11 KOTA JAMBI Nia Budianti, Herman Budiyono, Imam Suwardi FKIP Universitas Jambi ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan kemampuan

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF PERSUASIF MENGGUNAKAN MODEL QUANTUM TEACHING

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF PERSUASIF MENGGUNAKAN MODEL QUANTUM TEACHING PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF PERSUASIF MENGGUNAKAN MODEL QUANTUM TEACHING TEKNIK TANDUR MEDIA BROSUR PADA SISWA KELAS X3 SMA NEGERI 1 BATANG TAHUN AJARAN 2010/2011 SKRIPSI untuk mendapatkan

Lebih terperinci

Eka Hadi Setiyawan NIM

Eka Hadi Setiyawan NIM PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL STAD MENGGUNAKAN MEDIA TULANG NAPIER UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PERKALIAN SISWA KELAS III SDN JEMBER LOR 02 TAHUN AJARAN 2011 / 2012 SKRIPSI Oleh : Eka Hadi

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGUBAH TEKS WAWANCARA MENJADI NARASI DENGAN METODE PENCARIAN INFORMASI MELALUI

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGUBAH TEKS WAWANCARA MENJADI NARASI DENGAN METODE PENCARIAN INFORMASI MELALUI PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGUBAH TEKS WAWANCARA MENJADI NARASI DENGAN METODE PENCARIAN INFORMASI MELALUI MEDIA KARTUN BERCERITA PADA KELAS VII D SMP NEGERI 30 SEMARANG Skripsi untuk memeroleh gelar sarjana

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI DENGAN MODEL EXAMPLES NON EXAMPLES

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI DENGAN MODEL EXAMPLES NON EXAMPLES PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI DENGAN MODEL EXAMPLES NON EXAMPLES MELALUI MEDIA GAMBAR ANIMASI PADA SISWA KELAS V SD NEGERI KUMESU 1 KABUPATEN BATANG SKRIPSI untuk memperoleh gelar Sarjana

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA CERITA SISWA KELAS III SDN GAMBIRONO 02 MELALUI PENGGUNAAN BUKU KOMIK SKRIPSI

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA CERITA SISWA KELAS III SDN GAMBIRONO 02 MELALUI PENGGUNAAN BUKU KOMIK SKRIPSI MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA CERITA SISWA KELAS III SDN GAMBIRONO 02 MELALUI PENGGUNAAN BUKU KOMIK SKRIPSI diajukan guna melengkapi tugas akhir dan memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan Program

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk menyampaikan pendapat, gagasan, atau ide yang sedang mereka. muka bumi ini harus diawali dengan bahasa.

BAB I PENDAHULUAN. untuk menyampaikan pendapat, gagasan, atau ide yang sedang mereka. muka bumi ini harus diawali dengan bahasa. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa merupakan alat komunikasi yang penting dalam kehidupan manusia. Manusia tidak akan melanjutkan hidup ini dengan baik dan teratur tanpa adanya bahasa. Tanpa adanya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya anggapan bahwa keterampilan

BAB 1 PENDAHULUAN. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya anggapan bahwa keterampilan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya anggapan bahwa keterampilan menulis merupakan salah satu aspek keterampilan berbahasa yang paling sulit. Hal ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. saling berkaitan satu sama lain. pada dasarnya belajar bahasa diawali dengan

BAB I PENDAHULUAN. saling berkaitan satu sama lain. pada dasarnya belajar bahasa diawali dengan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Secara umum kemampuan berbahasa meliputi empat aspek, yaitu keterampilan meyimak, berbicara, membaca dan menulis. Keempat aspek tersebut saling berkaitan satu

Lebih terperinci

DAFTAR ISI HALAMAN PENGESAHAN... PENGESAHAN KELULUSAN... PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN... MOTTO... SARI... ABSTRACT... PRAKATA... DAFTAR ISI...

DAFTAR ISI HALAMAN PENGESAHAN... PENGESAHAN KELULUSAN... PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN... MOTTO... SARI... ABSTRACT... PRAKATA... DAFTAR ISI... DAFTAR ISI Halaman HALAMAN PENGESAHAN... PENGESAHAN KELULUSAN... PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN... MOTTO... SARI... ABSTRACT... PRAKATA... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR.... DAFTAR BAGAN... DAFTAR

Lebih terperinci

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN SKRIPSI

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN SKRIPSI PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA PESERTA DIDIK KELAS VIII-D SMP NEGERI 11 JEMBER SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2012-2013 SKRIPSI

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA NYATA PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI GRUJUGAN KIDUL 2 BONDOWOSO SKRIPSI

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA NYATA PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI GRUJUGAN KIDUL 2 BONDOWOSO SKRIPSI MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA NYATA PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI GRUJUGAN KIDUL 2 BONDOWOSO SKRIPSI Oleh Siska Desi Wijayanti NIM 070210204336 PROGRAM S1 PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR, DAN HIPOTESIS TINDAKAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR, DAN HIPOTESIS TINDAKAN 9 BAB II KAJIAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR, DAN HIPOTESIS TINDAKAN Pada bab ini akan diuraikan empat hal pokok yaitu: (1) kajian pustaka, (2) landasan teori, (3) kerangka berpikir, dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mudah dipahami oleh orang lain. Selain itu menulis berarti mengorganisasikan

BAB I PENDAHULUAN. mudah dipahami oleh orang lain. Selain itu menulis berarti mengorganisasikan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan media yang digunakan manusia dalam berkomunikasi. Melalui bahasa seseorang dapat menyampaikan pikiran dan perasaan kepada orang lain. Sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam melaksanakan keterampilan menulis dan hasil dari produk menulis itu.

BAB I PENDAHULUAN. dalam melaksanakan keterampilan menulis dan hasil dari produk menulis itu. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian Keterampilan menulis dapat kita klasifikasikan berdasarkan dua sudut pandang yang berbeda. Sudut pandang tersebut adalah kegiatan atau aktivitas

Lebih terperinci

SKRIPSI untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

SKRIPSI untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF ARGUMENTASI DENGAN MODEL THINK PAIR SHARE MELALUI MEDIA GAMBAR ANIMASI PADA SISWA KELAS X-8 SMA NEGERI 1 BAE KUDUS TAHUN AJARAN 2010/2011 SKRIPSI untuk memperoleh

Lebih terperinci

SKRIPSI. untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

SKRIPSI. untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS EKSPOSISI MELALUI MODEL INVESTIGASI KELOMPOK DENGAN MEDIA BERITA DALAM SURAT KABAR PADA SISWA KELAS X-4 TKJ SMK NU UNGARAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2014/2015

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sastra adalah karya imajinatif yang menggunakan media bahasa yang khas (konotatif) dengan menonjolkan unsur estetika yang tujuan utamanya berguna dan menghibur.

Lebih terperinci

SKRIPSI disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan. Oleh:

SKRIPSI disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan. Oleh: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS PROSEDUR KOMPLEKS MENGGUNAKAN MODEL PROJECT BASED LEARNING DENGAN MEDIA VIDEO PADA SISWA KELAS X-2 SMA TARUNA NUSANTARA MAGELANG SKRIPSI disusun untuk memperoleh gelar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menulis merupakan keterampilan yang harus dikuasai setiap siswa melalui proses

BAB I PENDAHULUAN. Menulis merupakan keterampilan yang harus dikuasai setiap siswa melalui proses 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menulis merupakan keterampilan yang harus dikuasai setiap siswa melalui proses yang cukup panjang. Menulis memerlukan adanya pengetahuan, waktu dan pengalaman. Selain

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS ARGUMENTASI MELALUI MEDIA KARIKATUR PADA SISWA KELAS XI SMK BATIK PERBAIK PURWOREJO TAHUN AJARAN 2013/2014

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS ARGUMENTASI MELALUI MEDIA KARIKATUR PADA SISWA KELAS XI SMK BATIK PERBAIK PURWOREJO TAHUN AJARAN 2013/2014 PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS ARGUMENTASI MELALUI MEDIA KARIKATUR PADA SISWA KELAS XI SMK BATIK PERBAIK PURWOREJO TAHUN AJARAN 2013/2014 Oleh: Dian Pratama Program Studi Pendidikan dan Sastra Indonesia

Lebih terperinci

SKRIPSI untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

SKRIPSI untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan i PENINGKATAN KETERAMPILAN MENELAAH DAN MEREVISI TEKS CERPEN DENGAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) BERBANTUAN MEDIA POTEL PADA SISWA KELAS VII-E SMP NEGERI 1 AMPELGADING

Lebih terperinci

PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR BERSERI PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 KROYA TAHUN PELAJARAN 2013/2014

PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR BERSERI PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 KROYA TAHUN PELAJARAN 2013/2014 PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR BERSERI PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 KROYA TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Oleh: Khozin Amin Sutiknyo Program Studi Pendidikan Bahasa dan

Lebih terperinci

KEMAHIRAN MENULIS KARANGAN NARASI BERDASARKAN LIRIK LAGU SISWA KELAS X SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 2 BINTAN TAHUN PELAJARAN 2012/ 2013.

KEMAHIRAN MENULIS KARANGAN NARASI BERDASARKAN LIRIK LAGU SISWA KELAS X SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 2 BINTAN TAHUN PELAJARAN 2012/ 2013. KEMAHIRAN MENULIS KARANGAN NARASI BERDASARKAN LIRIK LAGU SISWA KELAS X SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 2 BINTAN TAHUN PELAJARAN 2012/ 2013. ARTIKEL E-JOURNAL Oleh Ispurwaningrum Nim 080320717088 JURUSAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

Dewi Arini 1 Korespondensi berkenaan dengan artikel dapat dialamatkan ke-

Dewi Arini 1 Korespondensi berkenaan dengan artikel dapat dialamatkan ke- Kemampuan menulis laporan pengamatan Siswa Kelas IX A di SMP Negeri 11 Muaro Jambi Oleh Arini, Dewi, Pembimbing I Drs. Larlen, M.Pd dan Pembimbin II Drs. Imam Suwardi Wibowo, M.Pd. ABSTRAK Penelitian ini

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE CIRC DALAM PENINGKATAN KEMAMPUAN MENEMUKAN GAGASAN UTAMA DALAM WACANA PADA SISWA KELAS VII A SMP NU SURUH KABUPATEN SEMARANG

PENERAPAN METODE CIRC DALAM PENINGKATAN KEMAMPUAN MENEMUKAN GAGASAN UTAMA DALAM WACANA PADA SISWA KELAS VII A SMP NU SURUH KABUPATEN SEMARANG PENERAPAN METODE CIRC DALAM PENINGKATAN KEMAMPUAN MENEMUKAN GAGASAN UTAMA DALAM WACANA PADA SISWA KELAS VII A SMP NU SURUH KABUPATEN SEMARANG TAHUN AJARAN 2010/ 2011 SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Deskripsi memiliki makna gambaran. Gambaran akan suatu keadaan atau perwujudan sebuah benda atau seseorang. Mendeskripsikan adalah cara agar seorang pembaca dapat membayangkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Salah satu keterampilan menulis yang diajarkan di tingkat Sekolah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Salah satu keterampilan menulis yang diajarkan di tingkat Sekolah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu keterampilan menulis yang diajarkan di tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) adalah kemampuan mengubah teks wawancara menjadi narasi. Kemampuan menulis narasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keterampilan menulis merupakan salah satu dari keterampilan berbahasa yang harus dikuasai dengan baik oleh peserta didik. Dengan menulis, seseorang dapat mengungkapkan

Lebih terperinci

FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 1 PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI DENGAN METODE LATIHAN TERBIMBING BERBANTUAN GAMBAR PUZZLE PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 01 BANYUURIP KABUPATEN KENDAL SKRIPSI Untuk mencapai gelar sarjana

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh ELOK FAIQOH

SKRIPSI. Oleh ELOK FAIQOH PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS: MELENGKAPI CERITA RUMPANG DENGAN BANTUAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS IV SDN MLOKOREJO 03 KECAMATAN PUGER KABUPATEN JEMBER TAHUN PELAJARAN 2011-2012 SKRIPSI diajukan guna

Lebih terperinci

KEEFEKTIFAN STRATEGI INKUIRI YURISPRUDENSIAL DENGAN MEDIA TAYANGAN BERITA DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPLANASI

KEEFEKTIFAN STRATEGI INKUIRI YURISPRUDENSIAL DENGAN MEDIA TAYANGAN BERITA DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPLANASI BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Berbahasa merupakan kegiatan yang memerlukan keterampilan. Keterampilan berbahasa menurut Zainurrahman (2011, hlm. 2) dapat dibagi menjadi dua jenis, yakni

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Dalam penelitian diperlukan suatu metode dan teknik penelitian yang sesuai dengan masalah yang diteliti sehingga hasil penelitian dapat dipertanggungjawabkan.

Lebih terperinci

Oleh: Dewi Ekowati Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo

Oleh: Dewi Ekowati Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PENGALAMAN PRIBADI DENGAN METODE PETA ALUR PIKIRAN (MIND MAPPING) PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 CANDIMULYO KABUPATEN MAGELANG TAHUN AJARAN 2012/2013 Oleh: Dewi Ekowati

Lebih terperinci

SKRIPSI diajukan dalam rangka mencapai gelar Sarjana Pendidikan SI

SKRIPSI diajukan dalam rangka mencapai gelar Sarjana Pendidikan SI PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF PERSUASIF BERDASARKAN IKLAN DI MEDIA CETAK DENGAN MODEL PEMBELAJARAN DAN PENILAIAN PORTOFOLIO PADA SISWA KELAS X E SMA 8 SEMARANG SKRIPSI diajukan dalam rangka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Melalui penguasaan keterampilan. jenis tulisan baik tulisan fiksi maupun nonfiksi.

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Melalui penguasaan keterampilan. jenis tulisan baik tulisan fiksi maupun nonfiksi. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang dibutuhkan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Melalui penguasaan keterampilan menulis, siswa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk menumbuhkembangkan potensi sumber daya manusia atau peserta didik dengan cara mendorong kegiatan belajar.

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK CERPEN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN THINK-PAIR-SHARE DENGAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS XI IPS 4

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK CERPEN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN THINK-PAIR-SHARE DENGAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS XI IPS 4 PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK CERPEN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN THINK-PAIR-SHARE DENGAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS XI IPS 4 SMA NEGERI 1 RANDUDONGKAL KABUPATEN PEMALANG SKRIPSI diajukan dalam

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA LAGU PADA SISWA KELAS VIIIB SMP NEGERI 1 NGUTER, SUKOHARJO

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA LAGU PADA SISWA KELAS VIIIB SMP NEGERI 1 NGUTER, SUKOHARJO PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA LAGU PADA SISWA KELAS VIIIB SMP NEGERI 1 NGUTER, SUKOHARJO SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana Pendidikan Jurusan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. kemampuan dan perilaku untuk berpikir, bercakap-cakap, bersuara, atau pun

I. PENDAHULUAN. kemampuan dan perilaku untuk berpikir, bercakap-cakap, bersuara, atau pun 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berbahasa merupakan salah satu perilaku dari kemampuan manusia, sama dengan kemampuan dan perilaku untuk berpikir, bercakap-cakap, bersuara, atau pun bersiul

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF NARASI DENGAN TEKNIK REKA CERITA GAMBAR PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 KARANGDOWO KLATEN TAHUN AJARAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF NARASI DENGAN TEKNIK REKA CERITA GAMBAR PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 KARANGDOWO KLATEN TAHUN AJARAN PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF NARASI DENGAN TEKNIK REKA CERITA GAMBAR PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 KARANGDOWO KLATEN TAHUN AJARAN 2009/2010 SKRIPSI Disusun dan Diajukan Guna Memenuhi Salah

Lebih terperinci

SKRIPSI. untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

SKRIPSI. untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERPEN BERDASARKAN PENGALAMAN ORANG LAIN DENGAN METODE SUGESTI IMAJINASI MELALUI MEDIA LAGU PADA SISWA KELAS X SMA MUHAMMADYAH 1 DEMAK TAHUN AJARAN 2010/2011 SKRIPSI untuk

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh : AGUS WIRAHADI KUSUMA NIM

SKRIPSI. Oleh : AGUS WIRAHADI KUSUMA NIM PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH PELAJARAN IPS POKOK BAHASAN KERAGAMAN SOSIAL DAN BUDAYA BERDASARKAN KENAMPAKAN ALAM KELAS IV SDN KEMUNING LOR 04

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menulis merupakan suatu keterampilan dalam berbahasa. Berdasarkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menulis merupakan suatu keterampilan dalam berbahasa. Berdasarkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menulis merupakan suatu keterampilan dalam berbahasa. Berdasarkan urutan perolehan keterampilan berbahasa, menulis merupakan keterampilan berbahasa yang terakhir

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI MEDIA GAMBAR PADA MATA PELAJARAN BAHASA

NASKAH PUBLIKASI PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI MEDIA GAMBAR PADA MATA PELAJARAN BAHASA NASKAH PUBLIKASI PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI MEDIA GAMBAR PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS IV SDN I GRANTING JOGONALAN KLATEN TAHUN PELAJARAN 2012/2013 Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

Kata kunci: paragraf deskripsi, metode pembelajaran di luar ruang kelas

Kata kunci: paragraf deskripsi, metode pembelajaran di luar ruang kelas PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF DESKRIPSI DENGAN METODE PEMBELAJARAN DI LUAR RUANG KELAS (OUTDOOR STUDY) PADA SISWA KELAS XI SMK NEGERI 2 PURWOREJO TAHUN PEMBELAJARAN 2012/2013 Oleh: Taufiq Khoirurrrohman

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK, TALK, WRITE

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK, TALK, WRITE PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK, TALK, WRITE (TTW) BERBANTUAN MEDIA GAMBAR BERSERI SISWA KELAS V SDN SUMBERSARI 03 JEMBER SKRIPSI Oleh : SILVIA

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh : Yuyun Ismiyati NIM

SKRIPSI. Oleh : Yuyun Ismiyati NIM PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN IPA MENGGUNAKAN STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DENGAN TEKNIK PETA KONSEP SISWA KELAS IV SEMESTER GASAL SDN SLAWU 03 JEMBER

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS BERITA MENGGUNAKAN MODEL THINK PAIR SHARE DENGAN MEDIA KOMIK BERMUATAN CINTA LINGKUNGAN

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS BERITA MENGGUNAKAN MODEL THINK PAIR SHARE DENGAN MEDIA KOMIK BERMUATAN CINTA LINGKUNGAN PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS BERITA MENGGUNAKAN MODEL THINK PAIR SHARE DENGAN MEDIA KOMIK BERMUATAN CINTA LINGKUNGAN PADA PESERTA DIDIK KELAS VIII G SMP NEGERI 1 KANDEMAN SEMESTER GENAP TAHUN

Lebih terperinci