BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif dan semua tindakan yang dapat diamati. diamati. (Lexy J.Moleong, 1994 : Di samping itu juga jenis penelitian ini

Transkripsi

1 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode yang Digunakan Dalam penelitian ini digunakan metode deskriptif kualitatif yang merupakan usaha untuk mengkaji masalah penelitian dengan maksud memperoleh data-data deskriptif dan semua tindakan yang dapat diamati. B. Bentuk dan Strategi Penelitian Mengacu pada permasalahan yang dirumuskan, maka bentuk penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Bentuk penelitian ini menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati. (Lexy J.Moleong, 1994 : Di samping itu juga jenis penelitian ini bertujuan untuk memberikan suatu penjelasan secara rinci dan mendalam tentang fenomena sosial yang ada kaitannya dengan penelitian). Dalam hubungannya dengan tema penelitian ini, maka pemilihan bentuk penelitian deskriptif kualitatif bertujuan agar mampu mendeskripsikan secara rinci tentang Pengaruh Budaya Cina Terhadap Motif Batik Lasem. Adapun strategi penelitian yang diterapkan dalam penelitian ini adalah peneliti mengumpulkan data-data berdasarkan literatur yang sesuai dengan masalah yang akan dikaji dipilih karena merupakan strategi yang paling cocok untuk menjawab pertanyaan Bagaimana dan Mengapa, sehingga dapat mengklarifikasikan secara tepat hakekat pertanyaan dalam penelitian. (Robert K. Yin, 1987 : 29). 13

2 C. Data dan Sumber Data Dalam penelitian ini ada dua sumber data yang dimanfaatkan yaitu informan dan foto serta tempat dan peristiwa. Dalam hal ini informan yang dimaksud adalah aktifis dan pengrajin. Dokumen merupakan salah satu bentuk tulisan dan foto yang mempunyai pengertian yang luas (Suhartono, 1999). D. Tehnik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian yang berjudul Pengaruh Budaya Cina Terhadap Motif Batik Lasem ditempuh melalui wawancara, observasi langsung, foto, dan study kepustakaan (H.B. Soetopo, 1998 : 126). 1. Wawancara Wawancara adalah tanya jawab lisan antara dua orang atau lebih secara langsung. Tujuan diadakan wawancara yaitu agar memperoleh sumber data primer dari informan, selain itu juga untuk menguji dan melengkapi sumber data yang lainnya serta data-data yang dikumpulkan agar lebih kuat kebenarannya. Selain itu dengan adanya wawancara hal-hal yang mungkin tidak terdapat dalam sumber lainnya dapat diperoleh melalui wawancara. Wawancara dilakukan kepada informan yang tahu dan mengalami kejadian atau peristiwa yang peneliti lakukan. Teknik wawancara yang digunakan adalah teknik wawancara terstruktur. Dalam hal ini yang peneliti jadikan informan adalah : Bapak Joko Sri P. sebagai pengelola usaha Batik Tulis Lasem Sekar Mulyo, Bapak Sigit Witjaksono atau Njo Tjoen Hian sebagai pengelola usaha Batik Tulis Lasem Sekar Kencana, Bapak Agus sebagai ketua Forum Komunikasi Masyarakat Sejarah (FOKMAS) 14

3 Lasem dan Bapak Usman sebagai guru di SMP N 1 Lasem dan pengelola usaha Batik Tulis Lasem Lasem Batik Art. 2. Observasi Observasi adalah cara untuk mendapatkan data dengan melakukan pengamatan dan pencatatan terhadap gejala-gejala yang diteliti. Dalam melaksanakan observasi, peneliti datang ke lokasi penelitian. Data observasi ini diperoleh data proses pembuatan batik, motif-motif Batik Lasem, serta konsumen Batik Lasem. Observasi dilaksanakan di tempat usaha pengrajin Batik Tulis Lasem Ds. Babagan Rt.06 Rw.02 Kecamatan Lasem Kabupaten Rembang Jawa Tengah. Dalam observasi peneliti mengamati batik Tulis Lasem diantaranya motif-motif Batik Lasem, cara pembuatan batik, bahan dan alat yang digunakan dalam proses membuat batik Lasem, serta konsumen yang datang ke pusat pengrajin Batik Lasem. 3. Dokumentasi Peneliti menggunakan teknik ini guna memperoleh data-data untuk melengkapi data penelitian. Di lapangan peneliti memperoleh data berupa gambar dan foto. Teknik dokumentasi merupakan pengumpulan data yang mudah dalam suatu penelitian. 4. Kepustakaan Studi kepustakaan merupakan pemahaman teoritis mengenai masalah penelitian. Melalui pemahaman teoritis penulis mengumpulkan data berdasarkan literatur yang ada mengenai batik, motif, dan Kota Lasem. Hal yang perlu 15

4 disiapkan dalam melakukan penelitian adalah mendayagunakan sumber informasi yang terdapat di Perpustakaan, seperti di perpustakaan daerah di Rembang, di perpustakaan UKSW Salatiga dan buku- buku yang relevan. Sumber perpustakaan tersebut diperlukan baik untuk kepentingan penelitian lapangan maupun penelitian dokumenter sebagai data sekunder. Dari sumber-sumber yang berhasil ditemukan, dipilih sub pokok bahasan yang berhubungan dengan permasalahan yang diteliti. E. Validitas Data Untuk menjamin validitas data yang akan diperoleh dalam penelitian ini, maka peningkatan validitas data yaitu dengan cara trianggulasi data. Trianggulasi meliputi trianggulasi sumber (data) dan trianggulasi metode. Dengan trianggulasi sumber dimaksudkan untuk dibandingkan antara sumber yang satu dengan sumber yang lain agar dapat didapatkan kesimpulan yang objektif, sedang trianggulasi metode dimaksudkan untuk menguji keabsahan data (Lexy. J. Moleong, 1994: 178). F. Teknik Analisis Data Tehnik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah tehnik deskriptif kualitatif. Menurut Supramono dan Jony (2005: halaman 28) penelitian deskriptif berasal dari kata to describe yang artinya mendeskripsikan, untuk menjawab pertanyaan apa, siapa, kapan, dimana dan berapa dengan membuat suatu gambaran mengenai karakteristik suatu objek atau fenomena yang akan dideskripsikan. Dalam penelitian ini fenomena yang akan di deskripsikan adalah bagaimana Pengaruh Budaya Cina Terhadap Motif Batik Lasem. 16

5 G. Kerangka Berpikir Kerangka berpikir adalah argumentasi dalam merumuskan hipotesis dan merupakan jawaban yang bersifat sementara terhadap masalah. Kerangka pemikiran diperlukan untuk menyakinkan secara ilmu dengan alur pikiran yang logis agar membuahkan kesimpulan (Purwanto, 2007: 81). Kerangka Berpikir dalam Penelitian ini adalah: Batik Lasem Batik Tulis Batik Cap Batik Encim Budaya China Corak Warna Motif Proses Bahan Keterangan: Batik Lasem terdiri dari batik Tulis, batik Cap dan batik Encim, batik tulis merupakan batik yang cara pembuatannya dengan cara ditulis sedangkan batik cap merupakan batik yang cara pembuatannya dengan cara dicap. Batik Encim merupakan batik yang dipakai oleh wanita keturunan Tionghoa yang berusia lanjut. Pengaruh asing khususnya budaya Cina turut mewarnai corak, motif dan ragam hias batik tulis Lasem. Batik Lasem terkenal warna merahnya yang konon tidak dapat ditiru pembuatannya di daerah lain. Oleh penduduk lokal Lasem, 17

6 warna merah batik Lasem tersebut dikenal sebagai abang getih pithik (merah darah ayam). Batik Tiga Negeri memiliki kombinasi warna khas merah marun (pengaruh budaya Cina, proses pewarnaan di Lasem), biru (pengaruh budaya Belanda atau Eropa, proses pewarnaan di Pekalongan) dan soga (pengaruh budaya Jawa, proses pewarnaan di Surakarta atau Solo). 18