Gambaran Pengetahuan Pasien Tentang Penyakit Tuberkulosis (TBC) di Wilayah Kerja Puskesmas Andong Boyolali. Abstrak

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Gambaran Pengetahuan Pasien Tentang Penyakit Tuberkulosis (TBC) di Wilayah Kerja Puskesmas Andong Boyolali. Abstrak"

Transkripsi

1 Gambaran Pengetahuan Pasien Tentang Penyakit Tuberkulosis (TBC) di Wilayah Kerja Puskesmas Andong Boyolali Sri Rahayu Pujiastuti, Wahyuningsih Safitri 3, Galih Setia Adi 3 ) Mahasiswa Program Studi S Keperawatan STKes Kusuma Husada Surakarta ) Staf pengajar Program Studi S Keperawatan STKes Kusuma Husada Surakarta 3) Staf pengajar Program Studi S Keperawatan STKes Kusuma Husada Surakarta Abstrak Penyakit tuberkulosis paru merupakan masalah kesehatan yang mendunia dimana peningkatan kasus tuberkulosis paru masih tinggi.di Jawa Tengah pada tahun 03 ditemukan.0 kasus TB dan pada tahun 04 meningkat menjadi.75 kasus. Angka kejadian TB paru BTA positif di Kabupaten Boyolali pada tahun 03 dan 04 menunjukan angka sebesar 38 dan 4 kasus secara berurutan. Faktor penyebab penularan juga dipengaruhi oleh tingkat pendidikan masyarakat. Pengetahuan akan kebersihan lingkungan dan rumah tangga membuat penyebarannya cepat.tujuanuntuk mengetahui gambaran pengetahuan tentang penyakit Tuberkulosis (TBC) di Wilayah Kerja Puskesmas Andong Boyolali. Jenis penelitian ini menggunakan deskriptif kuantitatif.populasi penelitian ini adalah semua penderita tuberkulosis pada bulan Januari-Maret 06 sebanyak 4 penderita. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 38 responden dengan teknik purposive sampling.penelitian ini dilaksanakan dilakukan di Puskesmas Andong Boyolali pada bulan Februari Agustus 06.Instrumen dalam penelitian yaitu kuesioner. Hasil penelitianumur pra lansia didapatkan, pengetahuan cukup sebanyak 4 responden (36,8%). Pendidikan SMP didapatkan pengetahuan cukup sebanyak 4 responden (36,8%).Jenis kelamin laki-laki dengan pengetauan cukup sebanyak 5 responden (39,5%).Pekerjaan di bidang swasata dengan pengetahuan cukup sebanyak 9 responden (3,7%).Gambaran pengetahuan tentang penyakit Tuberkulosis (TBC) di Wilayah Kerja Puskesmas Andong Boyolali mayoritas pengetahuan cukup yaitu sebanyak 4 responden (63,%). Kata Kunci : Pengetahuan, Tuberkulosis Dafta Pustaka : 6 literatur (007-05)

2 Latar Belakang Penyakit tuberkulosis paru merupakan masalah kesehatan yang mendunia dimana peningkatan kasus tuberkulosis paru masih tinggi.di Indonesia TB paru merupakan salah satu masalah kesehatan utama masyarakat.indonesia menempati urutan ke tiga jumlah kasus tubercolusis setelah India dan Cina dengan jumlah sebesar 700 ribu kasus.angka kematian masih sama dengan tahun 0 sebesar 7 per penduduk,tetapi angka insidennya turun menjadi 85 per penduduk ditahun 0(WHO,03). Profil kesehatan Indonesia tahun 04 kasus Tuberkulosis paru yang terendah di propinsi di Yogyakartayaitu sebesar.7 kasus.kasus TB tertinggi di Propinsi Papuayaitu sebesar 9.5 kasus, di Jawa Tengah pada tahun 03 ditemukan.0 kasus TB dan pada tahun 04 meningkat menjadi.75 kasus, sementara secara keseluruhan ditemukan sebanyak kasus (Dinkes 04). Tingginya tingkat kasus TB di Indonesia ini menunjukkan bahwa diperlukan adanya perilaku menurunkan angka penularan.selain itu, penularannya banyak dipengaruhi faktor lingkungan.penelitian dilakukan oleh Padilah menunjukkan pengetahuan, sikap dan tindakan masyarakat memiliki hubungan terhadap penularan penyakit TB Paru yang dipengaruhi lingkungan fisik rumah. Faktor penyebab penularan juga dipengaruhi oleh tingkat pendidikan masyarakat. Pengetahuan akan kebersihan lingkungan dan rumah tangga membuat penyebarannya cepat. Pengaruhnya ada pada tingkat hubungan pengetahuan terhadap penularan penyakit TB Paru. Tingkat pengetahuan tidak menjamin bahwa tindakan akan baik juga. Hasil survei prevalensi TB tahun 004 mengenai pengetahuan, sikap dan perilaku menunjukkan bahwa 96% keluarga merawat anggota keluarga yang menderita TB dan hanya 3% yang menyembunyikan keberadaan mereka. Meskipun 76% keluarga pernah mendengar TB dan 85% mengetahui bahwa TB dapat disembuhkan, akan tetapi hanya 6% yang dapat menyebutkan dua tanda dan gejala utama TB. Cara penularan TB dipahami oleh 5% keluarga dan hanya 9% yang mengetahui bahwa tersedia obat TBC gratis (Depkes, 0 Pengalaman ternyata perilaku yang didasari olehpengetahuan akan lebih langgeng dari pada perilaku yang tidakdidasari oleh

3 pengetahuan.pengetahuan seseorang tentang TB Paru akan berakibat padasikap orang tersebut untuk bagaimana manjaga dirinya tidak terkenatb Paru. Dari sikap tersebut akan mempengaruhi perilaku seseoranguntuk dapat terhindar dari TB Paru(Notoatmodjo, 0). Waktu pengobatan yang lama menyebabkan penderita sering terancam putus pengobatan selama masa penyembuhan dengan berbagai alasan, antara lain merasa sudah sehat atau faktor ekonomi. Akibatnya adalah pola pengobatan harus dimulai dari awal dengan biaya yang bahkan menjadi lebih besar serta menghabiskan waktu berobat yang lebih lama (Riskesdas,00). Angka kejadian TB paru BTA positif di Kabupaten Boyolali pada tahun 03 dan 04 menunjukan angka sebesar 38 dan 4 kasus secara berurutan. Dalam studi pendahuluan yang peneliti lakukan dipuskesmas Andong pada tahun 04 dari januari sampai dengan 0 september 04 ditemukan kasus penderita TB paru positif sebanyak 30 kasus dan pasien droop out 6 pasien dan tahun 05 meningkat jadi pasien TB paru positif 4 kasus dan droop out pasien terutama usia antara tahun. Setelah dilakukan tanya jawab terhadap 0 pasien tentang TB paru didapatkan 3 pasien sudah mengetahui pengertian dan penyebab TB paru, 7 pasien belum mengetahui tentang pengertian dan penyebab TB paru. Dalam hal ini Puskesmas sudah memberikan penyuluhan, dikarenakan jarak dan dukungan keluarga yang kurang sehingga mempengaruhi pengetahuan. Pengetahuan tentangpenyakit TB Paru, karena denganpengetahuan yang cukup maka seseorang akan mencoba untukmempunyai perilaku hidup bersih dan seha.hal ini akan menjadikan penderita mempunyai motivasi dan semangat untuk sembuh. Berdasarkan hal tersebut peneliti tertarik untuk meneliti tentang judul Gambaran PengetahuanPasien tentang Penyakit Tuberkulosis (TBC) diwilayah Kerja Puskesmas Andong Boyolali. METODOLOGI PENELITIAN Jenis penelitian ini menggunakan deskriptif kuantitatif. Populasi penelitian ini adalah semua penderita tuberkulosis pada bulan Januari-Maret 06 sebanyak 4 penderita. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 38 responden dengan teknik purposive sampling.penelitian ini dilaksanakan dilakukan di Puskesmas Andong Boyolali pada bulan Februari

4 3 Agustus 06.Instrumen dalam penelitian yaitu kuesioner. HASIL PENELITIAN 4. Analisis Univariat Usiaresponden Tabel 4. Karakteristik responden berdasarkan Usia No Usia f % 3 Dewasa Awal Dewasa Akhir Pra Lansia ,9 6,3 65,8 Total Sumber: Data primer (06) Berdasarkan tabel 4. di atas dapat dari 38 responden diketahui mayoritas usia pra lansia yaitu sebanyak 5 responden (65,8%). Jenis kelamin Tabel 4. Karakteristik demografi responden berdasarkan jenis kelamin No Jenis Kelamin F % Laki-laki Perempuan 7 55,3 44,7 Total Sumber: Data Primer 06 Berdasarkan tabel 4. dapat diketahui dari 38 responden mayoritas jenis kelaminlaki-laki sebanyak responden (55,3%). Pendidikan responden Tabel 4.3 Karakteristik responden berdasarkan pendidikan No Pendidikan f % 3 SD SMP SMA 9 7 3,6 50,0 8,4 Total Sumber: Data primer06 Berdasarkan tabel 4.3dari 38 responden mayoritas pendidikan SMP sebanyak 9 responden (50,0%). Pekerjaan Tabel 4.4 Karakteristik responden berdasarkan pekerjaan No Pekerjaan f % 3 Petani Swasta Buruh 6 3,6 50,0 8,4 Total Sumber: Data primer06 Berdasarkan tabel 4.4dari 38 responden mayoritas bekerja di bidang swasta yaitu sebanyak 6 responden (4,%). 4.. Gambaran Pengetahuantentang Penyakit Tuberkulosis (TBC) diwilayah Kerja Puskesmas Andong Boyolali Tabel 4.5Gambaran Pengetahuan penyakit Tuberkulosis (TBC). No Tingkat Pengetahuan f % 3 Baik Cukup Kurang 4 5,3 63, 3,6 Total Sumber: Data primer 06 Berdasarkan tabel di atas gambaran pengetahuantentang penyakit Tuberkulosis (TBC) diwilayah Kerja Puskesmas Andong Boyolali mayoritas pengetahuan cukup yaitu sebanyak 4 responden (63,%).

5 4 4. Gambaran pengetahuan berdasarkan karakteristik responden Tabel 4.6 Gambaran pengetahuan berdasarkan umur Pengetahuan Total Usia Dewasa Awal Dewasa Akhir Baik Cukup Kurang 0 3.0% 5.3%.6% 7.9% %.% 5.3% 6.3% Pra Lansia % 36.8% 3.7% 65.8% Total % 63.% 3.6% 00.0 % Berdasarkan tabel 4.6 di atas dapat diketahui pengetahuan terbanyak pada usia pra lansia dengan pengetahuan cukup sebanyak 4 responden (36,8%). Tabel 4.7 Gambaran pengetahuan berdasarkan pendidikan responden Pengetahuan Baik Cukup Kurang Total Pendidikan SD % 3.% 8.4% 3.6% SMP % 36.8% 3.% 50.0% SMA % 3.%.0% 8.4% Total % 63.% 3.6% 00.0% Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui mayoritas pedidikan SMP dengan pengetahuan cukup sebanyak 4 responden (36,8%). Gambaran pengetahuan berdasarkan jenis responden Tabel 4.8 Gambaran pengetahuan berdasarkanjenis kelamin responden Pengetahuan Jenis Kelamin Baik Cukup Kurang Total Laki-laki 5 5.6% 39.5% 3.% 55.3% Perempuan % 3.7% 8.4% 44.7% Total % 63.% 3.6% 00.0% Berdasarkan tabel di atas jenis kelamin paling banyak jenis kelamin laki-laki dengan, pengetauan cukup sebanyak 5 responden (39,5%). Tabel 4.9 Gambaran pengetahuan berdasarkanpekerjaan responden Pengetahuan Baik Cukup Kurang Pekerjaan Petani Total.0% 8.4% 0.5% 8.9% Swasta % 3.7% 3.% 4.% Buruh %.% 7.9% 8.9% Total 4 38 Gambaran 5.3% 63.% 3.6% 00.0% pengetahuan berdasarkan mayoritas pekerjaan paling banyak di bidang swasta dengan pengetahuan cukup sebanyak 9 responden (3,7%). PEMBAHASAN. Umur Berdasarkan hasil penelitian dari 38 responden diketahui mayoritas usia pra lansia yaitu berusia tahun yaitu sebanyak 5 responden (65,8%). Menurut analisa penulis sejalan dengan

6 5 bertambahnya usia, pengetahuan semakin baik karena ditunjang pengalaman. Berdasarkan hasil penelitian Nurpadillah (05), dewasa muda memiliki pengetahuan lebih tinggi dibandingkan dewasa tua dengan alasan bahwa dewasa muda apabila diberikan informasi kepada ptugas puskesmas lebih mudah memahiminya dibandingkan dewasa tua. Menurut peneliti dengan meningkatnya umur, sehingga berpengaruh pada kesehatan fisika dan psikologis seseorang, orang yang lebih tua akan mengalami penurunan dalam hal penerimaan informasi.. Jenis Kelamin Berdasarkan tabel 4. dapat diketahui dari 38 responden mayoritas jenis kelamin laki-laki sebanyak responden (55,3%). Menurut Corwin (009), tuberkulosis terutama menyerang laki-laki. Jumlah penderita TB Paru laki-laki hampir dua kali lipat dibandingkan jumlah penderita TB Paru pada wanita, yaitu 4,34% pada lakilaki dan 8,9 % pada wanita. Berdasarkan penelitian Wijaya (0), laki-laki memiliki pengetahuan baik dibandingkan perempuan dengan alasan lebih banyak responden laki-laki yang menderita TB paru dibandingkan perempuan. Menurut peneliti karena seorang laki-laki mempunyai pergaulan yang luas dan mayoritas seorang laki-laki merokok sehingga besar kemungkinan akan terjangkit penyakit TB paru. 3. Pendidikan Berdasarkan hasil penelitian didapatkan dari 38 responden mayoritas pendidikan SMP sebanyak 9 responden (50,0%). Pendidikan dasar merupakan jenjang pendidikan yang melandasi jenjang pendidikan menengah. Pendidikan dasar berbentuk Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) atau bentuk lain yang sederajat serta Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Madrasah Tsanawiyah (MTs), atau bentuk lain yang sederajat sehingga pengetahuan yang didapatkan pada pendidikan SMP belum begitu banyak sehingga pengetahuan masih cukup. Menurut penelitian yang dilakukan Simanullang (03), pendidikan secara umum adalah segala upaya individu, kelompok ataupun masyarakat sehingga dapat melakukan apa yang diharpkan oleh pelaku pendidikan. Maka semakin tinggi pendidikan yang diperoleh seseorang maka akan semakin tinggi pula pengetahuan yang dimilikinya. Menurut peneliti tingkat pendidikan yang rendah menyebabkan kurangnya pengetahuan tentang TB

7 6 akan memberikan potensi penuran penyakit ini akan semakin tinggi. semakin tinggi pendidikan yang dicapai seseorang maka akan semakin tinggi pada pengetahuan dan pengetahuan dimilikinya semakin luas yang. 4. Pekerjaan Berdasarkan hasil peneltian menunjukkan dari 38 responden mayoritas bekerja di bidang swasta yaitu sebanyak 6 responden (4,%). Hal ini menunjukkan bahwa dengan bekerja untuk mencukupi kebutuhan keluarga berarti menyita waktu untuk belajar yang berarti kehilangan kesempatan belajar sehingga menentukan tingkat pengetahuan responden, sehingga penetahuan tentang TBC dalam kategori cukup dikarenakan dengan kesibukannya di tempat kerja. Menurut peneliti pekerjaan adalah kegiatan formal yang dilakukan oleh seseorang guna dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari, sesuai dengan teori ini bahwa apabila seseorang berinteraksi dengan orang lain, maka jenis pekerjaan seseorang juga mempengaruhi tingkat pengetahuan seseorang, sehingga dengan kesibukannya dalam memenuhi kebutuhan tersebut seseorang melupakan pekerjaan, sehingga mempengaruhi pengetahuan mereka khususnya pengetahuan tentang TB paru. Berdasarkan hasil penelitian gambaran pengetahuan tentang penyakit Tuberkulosis (TBC) di Wilayah Kerja Puskesmas Andong Boyolali mayoritas pengetahuan cukup yaitu sebanyak 4 responden (63,%). Menurut Notoatmodjo (00), pada dasarnya pengetahuan merupakan hasil tahu dari manusia terhadap sesuatu, atau segala perbuatan manusia untuk memahami suatu objek tertentu. Pengetahuan dapat berwujud barang-barang baik lewat indera maupun lewat akal, dapat pula objek yang dipahami oleh manusia berbentuk ideal atau yang bersangkutan dengan masalah kejiwaan. Sedangkan menurut Nasir (0), pengetahuan adalah gambaran subjektif tentang sesuatu yang ada dalam alam menurut pendapat atau penglihatan orang yang mengalami dan mengetahuinya. Hasil penelitian yang dilakukan Legiman (03), bahwa pengetahuan masyarakat tentang penyakit TB paru di desa Limehe Timur tergolong cukup dengan skor 45,%. Analisis peneliti bahwa responden lebih banyak yang berpengetahuan cukup dibandingkan masyarakat yang pengetahuannya baik, dan bahkan ada juga responden yang masih kurang pengetahuan. Berdasarkan analisa

8 7 kuesioner pernyataan yang paling kurang yaitu pada perntanyaan nomor dan 5 tentang penyebab TBC dan tanda dan gejala TBC, dari 38 responden yang menjawab benar tentang penyebab hanya 5 responden. Sedangkan pada pertanyaan nomor 5 yaitu tentang tanda dan gejala TBC hanya responden yang menjawab benar. Pengetahuan tentang penyakit Tuberkulosis (TBC) berdasarkan umur. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui pengetahuan terbanyak pada usia pra lansia dengan pengetahuan cukup sebanyak 4 responden (36,8%). Sesuai dengan penelitian yang dilakukan Legiman (03), bahwa masyarakat di Desa Limehe Timur untuk responden yang tergolong banyak yaitu umur 36 4 tahun sebanyak 8 orang atau 4,6%. Semakin cukup umur tingkat kematangan dan kekuatan seseorang akan lebih matang dalam berfikir dan bekerja, dari segi kepercayaan masayarakat seseorang yang dewasa dipercaya dari orang yang tinggi kedewasaannya. Hal ini akan sebagaian dari pengalaman dan kematangan jiwa. Hasil dari penelitian Ifaida (00), menyatakan bahwa tidak terdapat hubungan yang bermakna antara umur dengan pengetahuan masyarakat Semakin cukup umur tingkat kematangan dan kekuatan seseorang akan lebih matang dalam berfikir dan bekerja, tetapi seperti yang dinyatakan Verner dan Davison bahwa adanya 6 faktor fisik yang dapat menghambat proses belajar pada orang dewasa, sehingga membuat penurunan pada suatu waktu dalam kekuatan berfikir dan bekerja. Pengetahuan tentang penyakit Tuberkulosis (TBC) berdasarkan pendidikan. Hasil penelitian menunjukkan pengetahuan berdasarkan pendidikan pendidikan SMP dengan pengetahuan cukup sebanyak 4 responden (36,8%). Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Suyuti (03) tingkat pendidikan mereka yang masih rendah merupakan sesuatu yang sangat penting karena kurangnya pengetahuan tentang TB akan memberikan potensi penuran penyakit ini akan semakin tinggi. Selain berpotensi besar dalam penularan penyakit, kurangnya pengetahuan penderita tentang penyakit TB juga berpotensi besar dalam kegagalan pengobatan. Karena mereka akan kurang memahami pentingnya pengobatan terhadap penyakit TB. Seseorang yang memiliki tingkat pendidikan yang rendah, maka akan menghambat perkembangan sikap

9 8 orang tersebut terhadap penerimaan informasi dan nilai-nilai yang baru diperkenalkan. Pengetahuan tentang penyakit Tuberkulosis (TBC) berdasarkan jenis kelamin Hasil penelitian pengetahuan berdasarkan jenis kelamin didapatkan laki-laki dengan pengetahuan cukup sebanyak 5 responden (39,5%). Berdasarkan hasil penelitian bahwa pengetahuan berdasarkan jenis kelamin perempuan dan laki-laki ada perbedaan pengetahuan dibandingkan perempuan. Berdasarkan penelitian Wijaya (0), bahwa pengetahuan penderita TB Paru lebih tinggi pada laki-laki 5 (83,3%), sedangkan jenis kelamin perempuan 8 (66,7%) artinya bahwa laki-laki memiliki pengetahuan baik dibandingkan perempuan dengan alasan lebih banyak responden laki-laki yang menderita TB paru dibandingkan perempuan. Pengetahuan tentang penyakit Tuberkulosis (TBC) berdasarkan pekerjaan Pengetahuan berdasarkan pekerjaan menunjukkan bekerja di bidang swasta dengan pengetahuan cukup sebanyak 9 responden (3,7%). Menurut Rachman (006) dalam Mahfudhah (05), pekerjaan adalah serangkaian tugas atau kegiatan yang harus dilaksanakan atau diselesaikan oleh seseorang sesuai dengan jabatan atau profesi masing-masing. Status pekerjaan sering mempengaruhi tingkat pengetahuan seseorang. Karena keharusan ekonomi, untuk meningkatkan ekonomi keluarga, hal ini terjadi karena ekonomi keluarga yang menuntut ibu harus bekerja. Misalnya saja bila kehidupan ekonomi keluarga kurang, penghasilan suami kurang untuk mengcakupi kebutuhan seharihari. Karena ingin mempunyai atau membina pekerjaan bagi dirinya sendiri, hal ini terjadi sebagai wujud aktualisasi diri. Menurut penelitian yang dilakukan Nurpadillah (05), bahwa penderita yang tidak memiliki pekerjaan memiliki pengetahuan lebih tinggi sebanyak responden (36,7) dibandingkan dengan sopir,pedagang,tukang las dan tidak bekerja dengan alasan bahwa yang tidak memiliki pekerjaan memiliki banyak waktu untuk mendapatkan informasi dari petugas kesehatan maupun tetangga sehingga yang memiliki pekerjaan kadang lalai karena sibuk kerja sehingga lupa akan penyakitnya. KESIMPULAN Karaktertistik responden mayoritas usia pra lansia yaitu berusia 46 55

10 9 tahun yaitu sebanyak 5 responden (65,8%). Mayoritas jenis kelamin lakilaki sebanyak responden (55,3%) dan mayoritas pendidikan SMP sebanyak 9 responden (50,0%) serta mayoritas bekerja di bidang swasta yaitu sebanyak 6 responden (4,%). Gambaran pengetahuan tentang penyakit Tuberkulosis (TBC) di Wilayah Kerja Puskesmas Andong Boyolali mayoritas pengetahuan cukup yaitu sebanyak 4 responden (63,%). Umur pra lansia didapatkan, pengetahuan cukup sebanyak 4 responden (36,8%). Pendidikan SMP didapatkan pengetahuan cukup sebanyak 4 responden (36,8%).Jenis kelamin laki-laki dengan pengetauan cukup sebanyak 5 responden (39,5%). Pekerjaan di bidang swasata dengan pengetahuan cukup sebanyak 9 responden (3,7%). DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. (00). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta Corwin, Elizabeth J. (009). Buku Saku Patofisiologi. Jakarta: EGC Dinkes (04).Profil Kesehatan Indonesia tahun 0.Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Diakses tanggal 0 Januari 06 Hidayat, Alimul Aziz. (0). Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisa Data. Jakarta: Salemba Medik Legiman, Sri Dewi Sartika (0). Gambaran Pengetahuanmasyarakat Tentan Keteraturan Pengobatan Penyakit TB Paru di Desalimehe Timur. Jurnal, S Keperawatan UNGJuli 03. lib.ui.ac.id/file?file=digital/ S407...pdf. diakses Mei 06 Mahfudhah, Desi (05). Hubungan Pengetahuan, Sikap Dan Pekerjaan Ibu Terhadap Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Pada Tatanan Rumah Tangga Di Desa Reukih Dayah Kecamatan Indrapuri Kabupaten Aceh Besar. Jurnal STIKes U Budiyah Banda Aceh. Diakses tanggal 0 Juli 06 Mansjoer, Arif (009). Buku Ajar Asuhan Keperawatan Klien Gangguan SistemMuskuluskeletal, Jakarta: EGC Mubarak, Wahid Iqbal. (0). Promosi Kesehatan untuk Kebidanan. Jakarta: Salemba Medika Nasir. Abd, (0). Buka Ajar Metodologi Penelitian Kesehatan. Yogyakarta: Medikal Book. Nototatmodjo, Soekidjo. (0). Kesehatan Masyarakat : Ilmu dan Seni. Jakarta : Rineka Cipta Nototatmodjo, Soekidjo. (0). MetodologiPenelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta Novina Gestani Yusuf (0)Gambaran Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Penderita Tuberkulosis terhadap

11 0 Ketidakpatuhan dalam Pengobatan Menurut istem DOTS di RSU dr. Slamet Garutrepository.maranatha.edu/ 59/.../00049_Journal. Diakses Mei 06 Nurpadillah (05). Gambaran Pengetahuan Penderita TB Paru Di Wilayah Kerja Puskesmas Rappokalling Makassar. repository.unhas.ac.id:400/.../-- nurpadilla Diakses Mei 06 Nursalam.(03). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika Poniyah Simanullang (0). Gambaran Pengetahuan penderita TB parutentang Regimen terapeutik TB Parudi Rumah Sakit Umum HernaMedan. uda.ac.id/jurnal/files/poniyah%0si manullang.pdf. diakses Mei 06 Sugiyono.(00). Statistik Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta Tambayong Jan, (007). Anatomi dan Fisiologi Untuk Keperawatan. Jakarta: EGC Wawan dan Dewi (0). Teori dan Pengukuran Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Manusia. Yogyakarta: Medical Book WHO. (03). Defenition and diagnosis of pulmonolgy tuberculosis. Diakses dari Diakses 0 Januari 06 Yusran Haskas (03). Hubungan Antara Pengetahuan dan Sikap Penderita TB Paru dengan Perilaku Pencegahan Penularan basil Mycobakterium, TB di Ruang Ranap RSUD Pangkep. Volume Nomor 4 tahun 03. library.stikesnh.ac.id/.../elibrary%0stikes%0nani%0hasan uddin. Diakses 0 Januari 06 Riduwan. (0). Skala Pengukuran Variabel-variabel Penelitian. Bandung: Alfabeta Riskesdas,00.Riset Kesehatan Dasar. Jakarta: Depkes RI Riwidikdo, Handoko. (03). Statistik Kesehatan. Yoyakarta: Mitra Cendikia Press Saputra, Lyndon (009). Intisari Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta: Binarupa Aksara Smeltzer & Bare.(007). Buku ajar Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta: EGC Setiadi (008).Konsep & keperawatan keluarga. Yogyakarta : Graha ilmu

HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK LANJUT USIA DENGAN PENGETAHUAN TENTANG HIPERTENSI DI KELURAHAN SRIWIDARI WILAYAH KERJA PUSKESMAS CIPELANG KOTA SUKABUMI

HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK LANJUT USIA DENGAN PENGETAHUAN TENTANG HIPERTENSI DI KELURAHAN SRIWIDARI WILAYAH KERJA PUSKESMAS CIPELANG KOTA SUKABUMI HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK LANJUT USIA DENGAN PENGETAHUAN TENTANG HIPERTENSI DI KELURAHAN SRIWIDARI WILAYAH KERJA PUSKESMAS CIPELANG KOTA SUKABUMI Iwan Permana, Anita Nurhayati Iwantatat73@gmail.com

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. karena penularannya mudah dan cepat, juga membutuhkan waktu yang lama

BAB 1 PENDAHULUAN. karena penularannya mudah dan cepat, juga membutuhkan waktu yang lama BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberkulosis. Penyakit ini umumnya menyerang pada paru, tetapi juga dapat menyerang bagian

Lebih terperinci

PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG PENYAKIT TUBERCULOSIS PARU

PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG PENYAKIT TUBERCULOSIS PARU PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG PENYAKIT TUBERCULOSIS PARU Siti Sarifah 1, Norma Andriyani 2 Prodi D III Keperawatan STIKES PKU Muhammadiyah Surakarta sitis88@gmail.com Abstrak Tuberkulosis paru merupakan

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENGETAHUAN PASIEN TUBERCULOSIS PARU DENGAN KEPATUHAN PASIEN DALAM KONSUMSI OBAT. Nasrul Hadi Purwanto

HUBUNGAN PENGETAHUAN PASIEN TUBERCULOSIS PARU DENGAN KEPATUHAN PASIEN DALAM KONSUMSI OBAT. Nasrul Hadi Purwanto HUBUNGAN PENGETAHUAN PASIEN TUBERCULOSIS PARU DENGAN KEPATUHAN PASIEN DALAM KONSUMSI OBAT Nasrul Hadi Purwanto Program Studi Ilmu Keperawatan, STIKES Dian Husada Mojokerto Email : nasrulraza@yahoo.co.id

Lebih terperinci

PENGARUH PELATIHAN PEMBERIAN MAKAN PADA BAYI DAN ANAK TERHADAP PENGETAHUAN KADER DI WILAYAH PUSKESMAS KLATEN TENGAH KABUPATEN KLATEN

PENGARUH PELATIHAN PEMBERIAN MAKAN PADA BAYI DAN ANAK TERHADAP PENGETAHUAN KADER DI WILAYAH PUSKESMAS KLATEN TENGAH KABUPATEN KLATEN PENGARUH PELATIHAN PEMBERIAN MAKAN PADA BAYI DAN ANAK TERHADAP PENGETAHUAN KADER DI WILAYAH PUSKESMAS KLATEN TENGAH KABUPATEN KLATEN Endang Wahyuningsih, Sri Handayani ABSTRAK Latar Belakang Penelitian,

Lebih terperinci

Volume 3 No. 1 Maret 2012 ISSN :

Volume 3 No. 1 Maret 2012 ISSN : HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TM III TENTANG PERSIAPAN PERSALINAN DENGAN PROGRAM JAMPERSAL DI BPM SRI HANDAYANI WELAHAN JEPARA Ummi Haniek 1 INTISARI Salah satu di antara beberapa penyebab terlambatnya

Lebih terperinci

Kata Kunci : Peran PMO, Kepatuhan minum obat, Pasien tuberkulosis paru. Pengaruh Peran Pengawas... 90

Kata Kunci : Peran PMO, Kepatuhan minum obat, Pasien tuberkulosis paru. Pengaruh Peran Pengawas... 90 PENGARUH PERAN PENGAWAS MENELAN OBAT (PMO) DENGAN KEPATUHAN MINUM OBAT PASIEN TUBERKULOSIS PARU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS NGAWI KABUPATEN NGAWI Erwin Kurniasih, Hamidatus Daris Sa adah Akademi Keperawatan

Lebih terperinci

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PENDERITA TENTANG PENULARAN TUBERKULOSIS PARU DI PUSKESMAS TANRUTEDONG KABUPATEN SIDENRENG RAPPANG

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PENDERITA TENTANG PENULARAN TUBERKULOSIS PARU DI PUSKESMAS TANRUTEDONG KABUPATEN SIDENRENG RAPPANG GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PENDERITA TENTANG PENULARAN TUBERKULOSIS PARU DI PUSKESMAS TANRUTEDONG KABUPATEN SIDENRENG RAPPANG INRAS Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIK) Makassar Program Studi Ilmu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sampel penelitian, dengan tetap memenuhi kriteria inklusi. Kuesioner ini diuji validitas dan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sampel penelitian, dengan tetap memenuhi kriteria inklusi. Kuesioner ini diuji validitas dan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Uji Validitas Kuesioner Sebelum digunakan dalam penelitian, kuesioner disebarkan kepada 30 orang responden non sampel penelitian, dengan tetap memenuhi kriteria

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan terutama di Negara berkembang seperti di Indonesia. Penyebaran

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan terutama di Negara berkembang seperti di Indonesia. Penyebaran BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tuberkulosis (TB) sampai saat ini masih menjadi masalah utama kesehatan terutama di Negara berkembang seperti di Indonesia. Penyebaran penyakit Tuberkulosis yang begitu

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Herdianti STIKES Harapan Ibu Jambi Korespondensi penulis :

PENDAHULUAN. Herdianti STIKES Harapan Ibu Jambi Korespondensi penulis : HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN MOTIVASI SERTA PERAN KELUARGA TERHADAP UPAYA PENCEGAHAN PENULARAN PENYAKIT TUBERKULOSIS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PERAWATAN SUBAN KECAMATAN BATANG ASAM TAHUN 2015 Herdianti STIKES

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN KEPATUHAN PENDERITA TUBERKULOSSIS PARU DALAM PROGRAM PENGOBATAN TUBERKULOSIS PARU

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN KEPATUHAN PENDERITA TUBERKULOSSIS PARU DALAM PROGRAM PENGOBATAN TUBERKULOSIS PARU HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN KEPATUHAN PENDERITA TUBERKULOSSIS PARU DALAM PROGRAM PENGOBATAN TUBERKULOSIS PARU Edisyah Putra Ritonga... ABSTRAK Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit infeksi yang disebabkan

Lebih terperinci

STUDI DESKRIPTIF PEMBERIAN OKSIGEN DENGAN HEAD BOX TERHADAP PENINGKATAN SATURASI OKSIGEN PADA NEONATUS DI RUANG PERINATALOGI RSI KENDAL ABSTRAK

STUDI DESKRIPTIF PEMBERIAN OKSIGEN DENGAN HEAD BOX TERHADAP PENINGKATAN SATURASI OKSIGEN PADA NEONATUS DI RUANG PERINATALOGI RSI KENDAL ABSTRAK STUDI DESKRIPTIF PEMBERIAN OKSIGEN DENGAN HEAD BOX TERHADAP PENINGKATAN SATURASI OKSIGEN PADA NEONATUS DI RUANG PERINATALOGI RSI KENDAL 2 Ana Triwijayanti ABSTRAK Terapi oksigen merupakan salah satu dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kesehatan penduduk Indonesia. Mycrobacterium Tuberculosis (Mansyur, 1999). Penyakit tuberkulosis (TB) paru masih

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kesehatan penduduk Indonesia. Mycrobacterium Tuberculosis (Mansyur, 1999). Penyakit tuberkulosis (TB) paru masih BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan kesehatan sebagai salah satu upaya Pembangunan Nasional diarahkan guna tercapainya kesadaran, kemauan dan kemampuan untuk hidup sehat setiap penduduk agar

Lebih terperinci

Nisa khoiriah INTISARI

Nisa khoiriah INTISARI HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DENGAN PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI USIA 0 2 TAHUN DI DESA TURSINO KECAMATAN KUTOARJO KABUPATEN PURWOREJO Nisa khoiriah INTISARI

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA PEMBERIAN IMUNISASI BCG DENGAN KEJADIAN TUBERKULOSIS PARU PADA ANAK BALITA DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL.

HUBUNGAN ANTARA PEMBERIAN IMUNISASI BCG DENGAN KEJADIAN TUBERKULOSIS PARU PADA ANAK BALITA DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL. HUBUNGAN ANTARA PEMBERIAN IMUNISASI BCG DENGAN KEJADIAN TUBERKULOSIS PARU PADA ANAK BALITA DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL Sylfia Pernanda Abstrak Latar Belakang : Angka Nasional dari hasil Survei Demografi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. prevalensinya paling tinggi di dunia. Berdasarkan laporan World Health

BAB I PENDAHULUAN. prevalensinya paling tinggi di dunia. Berdasarkan laporan World Health BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tuberculosis paru (TB paru) merupakan salah satu penyakit infeksi yang prevalensinya paling tinggi di dunia. Berdasarkan laporan World Health Organitation (WHO, 2012)

Lebih terperinci

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR Muhammad Mijwad Luthfi ¹ ), Sugihartiningsih 2) DIII Keperawatan, STIKES PKU Muhammadiyah Surakarta luthfimijwad@yahoo.co.id

Lebih terperinci

GAMBARAN PENGETAHUAN WANITA USIA TAHUN TENTANG DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA DENGAN TEKNIK SADARI

GAMBARAN PENGETAHUAN WANITA USIA TAHUN TENTANG DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA DENGAN TEKNIK SADARI GAMBARAN PENGETAHUAN WANITA USIA 20 30 TAHUN TENTANG DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA DENGAN TEKNIK SADARI Susilowati Dosen Akper Pamenang Pare Kediri Kanker payudara adalah kanker yang terjadi pada payudara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Diagnosis yang tepat, pemilihan obat serta pemberian obat yang benar dari tenaga kesehatan ternyata belum cukup untuk menjamin keberhasilan suatu pengobatan jika tidak

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 28 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian ini dilakukan di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta. Pengambilan data dimulai 14 september 2015 sampai 24 september 2015. Sumber penelitian diambil

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan masyarakat di dunia termasuk Indonesia. World. Health Organization (WHO) dalam Annual report on global TB

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan masyarakat di dunia termasuk Indonesia. World. Health Organization (WHO) dalam Annual report on global TB 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Penyakit Tuberkulosis (TB) adalah penyakit infeksi kronis menular yang masih tetap merupakan masalah kesehatan masyarakat di dunia termasuk Indonesia. World Health

Lebih terperinci

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EFIKASI DIRI PADA PASIEN TB PARU

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EFIKASI DIRI PADA PASIEN TB PARU FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EFIKASI DIRI PADA PASIEN TB PARU Erika Dewi Noorratri 1, Ani Margawati 2, Meidiana Dwidiyanti 3 1 Mahasiswa Magister Keperawatan Universitas Diponegoro 2 Staf Pengajar Departemen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di dunia maupun di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di dunia maupun di Indonesia. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tuberkulosis (TB paru) merupakan salah satu penyakit menular yang masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di dunia maupun di Indonesia. Penyakit ini disebabkan oleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tuberkulosis (TB) paru yaitu salah satu penyakit menular yang

BAB I PENDAHULUAN. Tuberkulosis (TB) paru yaitu salah satu penyakit menular yang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tuberkulosis (TB) paru yaitu salah satu penyakit menular yang menyerang organ paru-paru. TB paru diperkirakan sudah ada di dunia sejak 5000 tahun sebelum masehi. Kemajuan

Lebih terperinci

Mahasiswa Akademi Kebidanan Abdi Husada Semarang 2

Mahasiswa Akademi Kebidanan Abdi Husada Semarang   2 HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG VITAMIN A DENGAN KEPATUHAN IBU MEMBERIKAN KAPSUL VITAMIN A PADA BALITA USIA 12 59 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS ROWOSARI KOTA SEMARANG Frida Cahyaningrum 1,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan sinar matahari, tetapi dapat hidup beberapa jam di tempat yang gelap dan

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan sinar matahari, tetapi dapat hidup beberapa jam di tempat yang gelap dan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penyakit TBC Paru merupakan salah satu penyakit yang menjadi masalah kesehatan masyarakat. Kuman ini memiliki sifat khusus tahan asam, cepat mati dengan sinar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW. bakteri Mycobacterium Tuberculosis atau tubercel bacillus dan dapat

BAB I PENDAHULUAN UKDW. bakteri Mycobacterium Tuberculosis atau tubercel bacillus dan dapat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tuberkulosis merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi bakteri Mycobacterium Tuberculosis atau tubercel bacillus dan dapat berakibat fatal (Moesbar, 2006).

Lebih terperinci

Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta Karya Tulis Ilmiah, Juli 2013 Novia Milita Sari 10.157 TINGKAT PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR (WUS) TENTANG PERSIAPAN KEHAMILAN DI PUSKESMAS MIRI SRAGEN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. infeksi yang masih menjadi masalah kesehatan masyarakat dunia. Tuberculosis menyebabkan 5000 kematian perhari atau hampir 2 juta

BAB I PENDAHULUAN. infeksi yang masih menjadi masalah kesehatan masyarakat dunia. Tuberculosis menyebabkan 5000 kematian perhari atau hampir 2 juta 1.1 Latar belakang BAB I PENDAHULUAN Penyakit Tuberkulosis Paru (TB Paru), merupakan penyakit infeksi yang masih menjadi masalah kesehatan masyarakat dunia. Tuberculosis menyebabkan 5000 kematian perhari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan oleh bakteri mycobacterium tuberculosis. Bakteri ini

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan oleh bakteri mycobacterium tuberculosis. Bakteri ini BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penyakit Tuberkulosis (TB) adalah suatu penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri mycobacterium tuberculosis. Bakteri ini berbentuk batang dan bersifat tahan asam,

Lebih terperinci

Pengaruh Pendidikan Kesehatan 1

Pengaruh Pendidikan Kesehatan 1 PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG HIPERTENSI TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN HIPERTENSI DI PUSKESMAS DEMANGAN KOTA MADIUN Hariyadi,S.Kp.,M.Pd (Prodi Keperawatan) Stikes Bhakti Husada Mulia Madiun

Lebih terperinci

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG PENYAKIT TB PARU DENGAN MOTIVASI MELAKUKAN PEMERIKSAANTB PARU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PLOSO KABUPATEN JOMBANG

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG PENYAKIT TB PARU DENGAN MOTIVASI MELAKUKAN PEMERIKSAANTB PARU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PLOSO KABUPATEN JOMBANG HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG PENYAKIT TB PARU DENGAN MOTIVASI MELAKUKAN PEMERIKSAANTB PARU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PLOSO KABUPATEN JOMBANG Hartawan Hari Utomo, Yuliati Alie.,Rodiyah Stikes Pemkab

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN. Latar Belakang

BAB I. PENDAHULUAN. Latar Belakang BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tuberkulosis adalah suatu penyakit infeksi menular yang disebabkan oleh basil Mycobacterium tuberculosis (Kumar dan Clark, 2012). Tuberkulosis (TB) merupakan salah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menurut laporan World Health Organitation tahun 2014, kasus penularan

BAB I PENDAHULUAN. Menurut laporan World Health Organitation tahun 2014, kasus penularan BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Penyakit Tuberkulosis merupakan penyakit infeksi menular yang menjadi masalah kesehatan masyarakat di dunia termasuk Indonesia. Menurut laporan World Health Organitation

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. merupakan bentuk yang paling banyak dan paling penting (Widoyono, 2011).

BAB I PENDAHULUAN. merupakan bentuk yang paling banyak dan paling penting (Widoyono, 2011). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit tubercolusis atau yang sering disebut TB merupakan penyakit infeksi yang dapat menyerang berbagai organ atau jaringan tubuh.tuberkulosis paru merupakan bentuk

Lebih terperinci

Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 1, April 2016 ISSN

Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 1, April 2016 ISSN PENELITIAN HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP TERHADAP PERILAKU PENCARIAN PENGOBATAN PASIEN TUBERKULOSIS PARU Tumiur Sormin*, Yuliati Amperaningsih* *Dosen Jurusan Keperawatan Poltekkes Tanjungkarang Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ini tidak lepas terkait dengan status gizi ataupun kesehatan setiap. individu. Indikator yang digunakan salah satunya adalah Indeks

BAB I PENDAHULUAN. ini tidak lepas terkait dengan status gizi ataupun kesehatan setiap. individu. Indikator yang digunakan salah satunya adalah Indeks BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keberhasilan pembangunan suatu bangsa ditentukan oleh Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas, yaitu SDM yang memiliki fisik yang tangguh, mental yang kuat, kesehatan

Lebih terperinci

PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG KOMUNIKASI TERAPEUTIK DENGAN PERILAKU PERAWAT

PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG KOMUNIKASI TERAPEUTIK DENGAN PERILAKU PERAWAT PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG KOMUNIKASI TERAPEUTIK DENGAN PERILAKU PERAWAT Devi Shintana O S* Cholina Trisa Siregar** *Mahasiswa Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara **Staf Pengajar Departemen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menyerang paru dan dapat juga menyerang organ tubuh lain (Laban, 2008).

BAB I PENDAHULUAN. menyerang paru dan dapat juga menyerang organ tubuh lain (Laban, 2008). 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit infeksi kronis dan menular yang erat kaitannya dengan keadaan lingkungan dan perilaku masyarakat. TB disebabkan oleh mycobacterium

Lebih terperinci

PENATALAKSANAAN TUGAS KELUARGA DALAM PEMENUHAN NUTRISI DENGAN STATUS GIZI PENDERITA TB PARU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GAYAMAN MOJOANYAR MOJOKERTO

PENATALAKSANAAN TUGAS KELUARGA DALAM PEMENUHAN NUTRISI DENGAN STATUS GIZI PENDERITA TB PARU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GAYAMAN MOJOANYAR MOJOKERTO PENATALAKSANAAN TUGAS KELUARGA DALAM PEMENUHAN NUTRISI DENGAN STATUS GIZI PENDERITA TB PARU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GAYAMAN MOJOANYAR MOJOKERTO Mahar Ranum Ayuningtyas 1 Abdul Muhith 2 * ) Abstrak Penelitian

Lebih terperinci

2015 GAMBARAN KUALITAS HIDUP PADA PASIEN TUBERKULOSIS PARU DI PUSKESMAS PADASUKA KECAMATAN CIBEUNYING KIDUL KOTA BANDUNG

2015 GAMBARAN KUALITAS HIDUP PADA PASIEN TUBERKULOSIS PARU DI PUSKESMAS PADASUKA KECAMATAN CIBEUNYING KIDUL KOTA BANDUNG BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut Departemen Kesehatan RI (2008) dalam (Ishak & Daud, 2010) tuberkulosis (TB) merupakan penyakit infeksi menular yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis.

Lebih terperinci

Gambaran Derajat Keparahan Asma Pada Pasien Asma Di Ruang IGD RSUD dr. Soeratno Gemolong Sragen Gemolong. Abstrak

Gambaran Derajat Keparahan Asma Pada Pasien Asma Di Ruang IGD RSUD dr. Soeratno Gemolong Sragen Gemolong. Abstrak Gambaran Derajat Keparahan Asma Pada Pasien Asma Di Ruang IGD RSUD dr. Soeratno Gemolong Sragen Gemolong Lilik Subagyo, Happy Indri Hapsari, Anissa Cindy Nurul Afni 3 ) Mahasiswa S Keperawatan STIKes Kusuma

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KETERATURAN BEROBAT PASIEN TUBERKULOSIS DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS SUMBERJAYA KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KETERATURAN BEROBAT PASIEN TUBERKULOSIS DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS SUMBERJAYA KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KETERATURAN BEROBAT PASIEN TUBERKULOSIS DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS SUMBERJAYA KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2014 Oleh: H. Ade Tedi Irawan ABSTRAK Tingginya kasus

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BALITA TENTANG POSYANDU DENGAN MOTIVASI KUNJUNGAN KE POSYANDU. Titiek Idayanti

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BALITA TENTANG POSYANDU DENGAN MOTIVASI KUNJUNGAN KE POSYANDU. Titiek Idayanti HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BALITA TENTANG POSYANDU DENGAN MOTIVASI KUNJUNGAN KE POSYANDU Titiek Idayanti Program Studi Kebidanan, STIKES Dian Husada Mojokerto E-mail : tik.nurul@gmail.com ABSTRAK Seorang

Lebih terperinci

HUBUNGAN RELAKSASI PERNAPASAN DAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN PENURUNAN TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN ASMA BRONKHIALE DI RUANG BOUGENVILLE 2 RSUD KUDUS

HUBUNGAN RELAKSASI PERNAPASAN DAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN PENURUNAN TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN ASMA BRONKHIALE DI RUANG BOUGENVILLE 2 RSUD KUDUS HUBUNGAN RELAKSASI PERNAPASAN DAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN PENURUNAN TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN ASMA BRONKHIALE DI RUANG BOUGENVILLE 2 RSUD KUDUS Rizka Himawan,Diyah Krisnawati, ABSTRAK Latar Belakang:

Lebih terperinci

ABSTRAK GAMBARAN PENGETAHUAN ORANG TUA TENTANG ISPA DI PUSKESMAS PEKAUMAN BANJARMASIN

ABSTRAK GAMBARAN PENGETAHUAN ORANG TUA TENTANG ISPA DI PUSKESMAS PEKAUMAN BANJARMASIN ABSTRAK GAMBARAN PENGETAHUAN ORANG TUA TENTANG ISPA DI PUSKESMAS PEKAUMAN BANJARMASIN Arina Futtuwah An-nisa *, Elvine Ivana Kabuhung 1, Bagus Rahmat Santoso 2 1 Akademi Kebidanan Sari Mulia Banjarmasin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Penyakit tuberkulosis masih menjadi masalah kesehatan dunia,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Penyakit tuberkulosis masih menjadi masalah kesehatan dunia, 48 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit tuberkulosis masih menjadi masalah kesehatan dunia, dimana WHO melaporkan bahwa setengah persen dari penduduk dunia terserang penyakit ini, sebagian besar

Lebih terperinci

Ria Yulianti Triwahyuningsih Akademi Kebidanan Muhammadiyah Cirebon, Jawa Barat, Indonesia

Ria Yulianti Triwahyuningsih Akademi Kebidanan Muhammadiyah Cirebon, Jawa Barat, Indonesia GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN BERDASARKAN UMUR DAN PARITAS DI RSUD. INDRAMAYU DI RUANG POLI KEBIDANAN PERIODE JANUARI 2016 Ria Yulianti Triwahyuningsih Akademi Kebidanan

Lebih terperinci

TINGKAT PENGETAHUAN WUS (USIA TAHUN) TENTANG MANFAAT PAP SMEAR. Surya Mustika Sari¹, Titiek Idayanti²

TINGKAT PENGETAHUAN WUS (USIA TAHUN) TENTANG MANFAAT PAP SMEAR. Surya Mustika Sari¹, Titiek Idayanti² TINGKAT PENGETAHUAN WUS (USIA -50 TAHUN) TENTANG MANFAAT PAP SMEAR Surya Mustika Sari¹, Titiek Idayanti² Program Studi Kebidanan, STIKES Dian Husada Mojokerto E-mail : surya.mustikasari@gmail.com ABSTRAK

Lebih terperinci

GAMBARAN PELAKSANAAN KELAS IBU HAMIL DI WILAYAH PUSKESMAS PADURESO KABUPATEN KEBUMEN Tri Puspa Kusumaningsih

GAMBARAN PELAKSANAAN KELAS IBU HAMIL DI WILAYAH PUSKESMAS PADURESO KABUPATEN KEBUMEN Tri Puspa Kusumaningsih GAMBARAN PELAKSANAAN KELAS IBU HAMIL DI WILAYAH PUSKESMAS PADURESO KABUPATEN KEBUMEN Tri Puspa Kusumaningsih PENDAHULUAN Kelas Ibu Hamil merupakan sarana belajar bersama tentang kesehatan bagi ibu hamil,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tuberkulosis (TBC) adalah penyakit menular langsung yang. disebabkan oleh kuman TB yaitu Mycobacterium Tuberculosis yang pada

BAB I PENDAHULUAN. Tuberkulosis (TBC) adalah penyakit menular langsung yang. disebabkan oleh kuman TB yaitu Mycobacterium Tuberculosis yang pada BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tuberkulosis (TBC) adalah penyakit menular langsung yang disebabkan oleh kuman TB yaitu Mycobacterium Tuberculosis yang pada umumnya menyerang jaringan paru,

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN MOTIVASI PETUGAS TBC DENGAN ANGKA PENEMUAN KASUS TBC DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KABUPATEN BOYOLALI

HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN MOTIVASI PETUGAS TBC DENGAN ANGKA PENEMUAN KASUS TBC DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KABUPATEN BOYOLALI HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN MOTIVASI PETUGAS TBC DENGAN ANGKA PENEMUAN KASUS TBC DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KABUPATEN BOYOLALI Skripsi ini Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan kesehatan sebagai salah satu upaya pembangunan nasional diarahkan guna tercapainya kesadaran, kemauan dan kemampuan untuk hidup sehat setiap penduduk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. bahwa penyakit tuberkulosis merupakan suatu kedaruratan dunia (global

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. bahwa penyakit tuberkulosis merupakan suatu kedaruratan dunia (global BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG World Organization Health (WHO) sejak tahun 1993 mencanangkan bahwa penyakit tuberkulosis merupakan suatu kedaruratan dunia (global emergency). Hal ini dikarenakan tuberkulosis

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. secara global masih menjadi isu kesehatan global di semua Negara (Dave et al, 2009).

I. PENDAHULUAN. secara global masih menjadi isu kesehatan global di semua Negara (Dave et al, 2009). 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tuberkulosis Paru sampai saat ini masih menjadi masalah utama kesehatan masyarakat dan secara global masih menjadi isu kesehatan global di semua Negara (Dave et al, 2009).

Lebih terperinci

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TRIMESTER I TENTANG ANTENATAL CARE DIPUSKESMAS JEPON KABUPATEN BLORA. Oleh

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TRIMESTER I TENTANG ANTENATAL CARE DIPUSKESMAS JEPON KABUPATEN BLORA. Oleh GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TRIMESTER I TENTANG ANTENATAL CARE DIPUSKESMAS JEPON KABUPATEN BLORA Oleh M. Kusumastuty 1, O. Cahyaningsih 2, D.M. Sanjaya 3 1 Dosen Prodi D-III Kebidanan STIKES

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Mycobacterium tuberculosis complex (Depkes RI, 2008). Tingginya angka

BAB I PENDAHULUAN. Mycobacterium tuberculosis complex (Depkes RI, 2008). Tingginya angka 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tuberkulosis (TB) paru yaitu salah satu penyakit menular yang menyerang organ paru-paru. Tuberkulosis adalah salah satu penyakit yang tertua yang dikenal oleh manusia

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. kadang-kadang juga berhenti minum obat sebelum masa pengobatan selesai,

BAB 1 PENDAHULUAN. kadang-kadang juga berhenti minum obat sebelum masa pengobatan selesai, 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tuberkulosis paru (TB Paru) adalah penyakit infeksi pada paru yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis yaitu suatu bakteri tahan asam (Suriadi dan

Lebih terperinci

Ari Kurniati 1, dr. H. Kusbaryanto, M. Kes 2 ABSTRAK

Ari Kurniati 1, dr. H. Kusbaryanto, M. Kes 2 ABSTRAK Hambatan-Hambatan Pada Pelaksanaan Terapi Tuberkulosis dan Cara Mengatasinya di Balai Pengobatan penyakit Paru-Paru (BP4) Unit Minggiran Yogyakarta. Karya Tulis Ilmiah. Program Studi Ilmu Keperawatan,

Lebih terperinci

BAB 1 : PENDAHULUAN. tertinggi di antara negara-negara di Asia. HIV dinyatakan sebagai epidemik

BAB 1 : PENDAHULUAN. tertinggi di antara negara-negara di Asia. HIV dinyatakan sebagai epidemik BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia sekarang berada pada ranking kelima negara dengan beban TB tertinggi di dunia. Estimasi prevalensi TB semua kasus adalah sebesar 660,000 (WHO, 2010) dan

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Arikunto, S Dasar-dasar Perhitungan statistika. Jakarta: Sagung Seto

DAFTAR PUSTAKA. Arikunto, S Dasar-dasar Perhitungan statistika. Jakarta: Sagung Seto DAFTAR PUSTAKA Arikunto, S. 2006. Dasar-dasar Perhitungan statistika. Jakarta: Sagung Seto Arlija, I. 2006. Dukungan sosial pada pasien tb paru terminal yang melakukan terapi. Skripsi tidak dipublikasikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit TB paru di Indonesia masih menjadi salah satu penyakit yang

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit TB paru di Indonesia masih menjadi salah satu penyakit yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah. Penyakit TB paru di Indonesia masih menjadi salah satu penyakit yang prevalensinya tinggi menduduki peringkat 3 didunia dalam jumlah penderita Tb. Terdapat

Lebih terperinci

Kegiatan Pemberantasan Tuberkulosis Paru di Puskesmas Sakti Kabupaten Pidie Tahun 2010)

Kegiatan Pemberantasan Tuberkulosis Paru di Puskesmas Sakti Kabupaten Pidie Tahun 2010) Kegiatan Pemberantasan Tuberkulosis Paru di Puskesmas Sakti Kabupaten Pidie Tahun 21) Mulyadi * ** ** ABSTRACT Keyword: PENDAHULUAN Tuberkulosis merupakan masalah kesehatan kaitannya dengan kemiskinan,

Lebih terperinci

SAFII, 2015 GAMBARAN KEPATUHAN PASIEN TUBERKULOSIS PARU TERHADAP REGIMEN TERAPEUTIK DI PUSKESMAS PADASUKA KECAMATAN CIBEUNYING KIDUL KOTA BANDUNG

SAFII, 2015 GAMBARAN KEPATUHAN PASIEN TUBERKULOSIS PARU TERHADAP REGIMEN TERAPEUTIK DI PUSKESMAS PADASUKA KECAMATAN CIBEUNYING KIDUL KOTA BANDUNG BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tuberkulosis (Tb) merupakan penyakit menular bahkan bisa menyebabkan kematian, penyakit ini menyebar melalui droplet orang yang telah terinfeksi basil tuberkulosis

Lebih terperinci

HUBUNGAN PERAN KELUARGA DENGAN TINGKAT KESEMBUHAN PADA PENDERITA TB PARU DI BALAI PENGOBATAN PENYAKIT PARU-PARU UNIT MINGGIRAN YOGYAKARTA

HUBUNGAN PERAN KELUARGA DENGAN TINGKAT KESEMBUHAN PADA PENDERITA TB PARU DI BALAI PENGOBATAN PENYAKIT PARU-PARU UNIT MINGGIRAN YOGYAKARTA HUBUNGAN PERAN KELUARGA DENGAN TINGKAT KESEMBUHAN PADA PENDERITA TB PARU DI BALAI PENGOBATAN PENYAKIT PARU-PARU UNIT MINGGIRAN NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh: TATIK KURNIANINGSIH 201110201133 PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Azhari, Akyas. (2004). Psikologi Umum dan Perkembangan. Jakarta : Teraju

DAFTAR PUSTAKA. Azhari, Akyas. (2004). Psikologi Umum dan Perkembangan. Jakarta : Teraju DAFTAR PUSTAKA Ardhani. (2009). Motivasi Kesembuhan Pada Pasien Sakit Kronis Penyandang Depresi Mayor Ditinjau Dari Dukungan Sosial Keluarga. [Skripsi] Semarang : Perpustakaan Unika. Azhari, Akyas. (2004).

Lebih terperinci

Sri Wahyuni, Endang Wahyuningsih ABSTRAK

Sri Wahyuni, Endang Wahyuningsih ABSTRAK EFEKTIVITAS PENYULUHAN KESEHATAN TENTANG PROGRAM PERENCANAAN PERSALINAN DAN PENCEGAHAN KOMPLIKASI TERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN P4K PADA IBU HAMIL DI WILAYAH PUSKESMAS KARANGNONGKO KLATEN Sri Wahyuni,

Lebih terperinci

SAMSUL BAHRI. :Tingkat Pengetahuan, Diabetes Millitus, Kepatuhan Diet rendah glukosa

SAMSUL BAHRI. :Tingkat Pengetahuan, Diabetes Millitus, Kepatuhan Diet rendah glukosa GAMBARAN PENGETAHUAN PASIEN DIABETES MILITUS DENGAN TINGKAT KEPATUHAN DALAM MENJALANI DIET RENDAH GLUKOSA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TAMALANREA MAKASSAR SAMSUL BAHRI ABSTRAK : Masalah kesehatan dipengaruhi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tuberkulosis merupakan infeksi yang disebabkan oleh bakteri. Mikobakterium tuberculosis dan kadang-kadang oleh Mikobakterium bovis

BAB I PENDAHULUAN. Tuberkulosis merupakan infeksi yang disebabkan oleh bakteri. Mikobakterium tuberculosis dan kadang-kadang oleh Mikobakterium bovis 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tuberkulosis merupakan infeksi yang disebabkan oleh bakteri Mikobakterium tuberculosis dan kadang-kadang oleh Mikobakterium bovis dan Africanum. Organisme ini disebut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang disebabkan oleh (Mycobacterium tuberculosis). Penyakit ini juga dapat

BAB I PENDAHULUAN. yang disebabkan oleh (Mycobacterium tuberculosis). Penyakit ini juga dapat 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tuberkulosis paru merupakan penyakit infeksi yang menyerang parenkim paru, yang disebabkan oleh (Mycobacterium tuberculosis). Penyakit ini juga dapat menyebar kebagian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tuberkulosis (TB) adalah suatu penyakit infeksi menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis, yang dapat menyerang berbagai organ, terutama paru-paru.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tuberkulosis (TB) sampai saat ini merupakan masalah kesehatan masyarakat dunia, terutama di negara-negara berkembang termasuk Indonesia. Walaupun strategi DOTS telah

Lebih terperinci

GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU PENDERITA TUBERKULOSIS TERHADAP KETIDAKPATUHAN DALAM PENGOBATAN MENURUT SISTEM DOTS DI RSU

GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU PENDERITA TUBERKULOSIS TERHADAP KETIDAKPATUHAN DALAM PENGOBATAN MENURUT SISTEM DOTS DI RSU GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU PENDERITA TUBERKULOSIS TERHADAP KETIDAKPATUHAN DALAM PENGOBATAN MENURUT SISTEM DOTS DI RSU dr. SLAMET GARUT PERIODE 1 JANUARI 2011 31 DESEMBER 2011 Novina Gestani

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Tuberkulosis merupakan penyakit infeksi paling. umum di dunia dengan perkiraan sepertiga populasi

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Tuberkulosis merupakan penyakit infeksi paling. umum di dunia dengan perkiraan sepertiga populasi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tuberkulosis merupakan penyakit infeksi paling umum di dunia dengan perkiraan sepertiga populasi terinfeksi dan 2,5 juta orang meninggal setiap tahun. Penyakit tuberkulosis

Lebih terperinci

Jurnal Medika Saintika Vol 7 (2) Jurnal Medika Saintika

Jurnal Medika Saintika Vol 7 (2) Jurnal Medika Saintika S E K O L A H T I NG G I I L M U SY EDZ N A SA I K E S E H AT A N T I K A Jurnal Medika Saintika Vol 7 (2) Jurnal Medika Saintika http://syedzasaintika.ac.id/jurnal HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN JENIS KELAMIN

Lebih terperinci

TINGKATAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG PREMENSTENSION KELAS X

TINGKATAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG PREMENSTENSION KELAS X TINGKATAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG PREMENSTENSION KELAS X Ida Susila* *Dosen Program Studi Diploma III Kebidanan Universitas Islam Lamongan Jl. Veteran No 53 A Lamongan ABSTRAKS Premenstension

Lebih terperinci

Volume 3 No. 1 Maret 2012 ISSN : SURVEI KELENGKAPAN IMUNISASI PADA BAYI UMUR 1-12 BULAN DI DESA PANCUR MAYONG JEPARA INTISARI

Volume 3 No. 1 Maret 2012 ISSN : SURVEI KELENGKAPAN IMUNISASI PADA BAYI UMUR 1-12 BULAN DI DESA PANCUR MAYONG JEPARA INTISARI SURVEI KELENGKAPAN IMUNISASI PADA BAYI UMUR 1-12 BULAN DI DESA PANCUR MAYONG JEPARA Devi Rosita 1, dan Yayuk Norazizah 2 INTISARI Pada saat ini imunisasi sendiri sudah berkembang cukup pesat, ini terbukti

Lebih terperinci

Oleh : Suharno, S.Kep.,Ners ABSTRAK

Oleh : Suharno, S.Kep.,Ners ABSTRAK FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS PANONGAN KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2014 Oleh : Suharno, S.Kep.,Ners ABSTRAK Pemberian

Lebih terperinci

HUBUNGAN DUKUNGAN PASANGAN PENDERITA TB DENGAN KEPATUHAN MINUM OBAT PADA PENDERITA TB PARU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PEKAUMAN BANJARMASIN TAHUN 2016

HUBUNGAN DUKUNGAN PASANGAN PENDERITA TB DENGAN KEPATUHAN MINUM OBAT PADA PENDERITA TB PARU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PEKAUMAN BANJARMASIN TAHUN 2016 HUBUNGAN DUKUNGAN PASANGAN PENDERITA TB DENGAN KEPATUHAN MINUM OBAT PADA PENDERITA TB PARU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PEKAUMAN BANJARMASIN TAHUN 2016 Yurida Olviani Universitas Muhammadiyah Banjarmasin

Lebih terperinci

REPI SEPTIANI RUHENDI MA INTISARI

REPI SEPTIANI RUHENDI MA INTISARI GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PERKEMBANGAN MOTORIK BALITA USIA 3-5 TAHUN DI POSYANDU DESA CISAYONG WILAYAH KERJA PUSKESMAS CISAYONG KABUPATEN TASIKMALAYA REPI SEPTIANI RUHENDI MA0712020 INTISARI Setiap

Lebih terperinci

TINGKAT PENGETAHUAN PASANGAN USIA SUBUR TENTANG PEMERIKSAAN INSPEKSI VISUAL ASAM ASETAT DI KEBAYANAN TERSO DESA KANDANGSAPI JENAR

TINGKAT PENGETAHUAN PASANGAN USIA SUBUR TENTANG PEMERIKSAAN INSPEKSI VISUAL ASAM ASETAT DI KEBAYANAN TERSO DESA KANDANGSAPI JENAR TINGKAT PENGETAHUAN PASANGAN USIA SUBUR TENTANG PEMERIKSAAN INSPEKSI VISUAL ASAM ASETAT DI KEBAYANAN TERSO DESA KANDANGSAPI JENAR Andriyani Puji Hastuti, Nafiisah Akademi Kebidanan YAPPI Sragen ABSTRAK

Lebih terperinci

Program Studi S-1 Keperawatan STIKes Kusuma Husada Surakarta. Program Studi S-1 STIKes Kusuma Husada Surakarta

Program Studi S-1 Keperawatan STIKes Kusuma Husada Surakarta. Program Studi S-1 STIKes Kusuma Husada Surakarta HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG MANAJEMEN LAKTASI DENGAN PERILAKU DALAM PEMBERIAN ASI DI DESA KENOKOREJO POLOKARTO SUKOHARJO Sri Handayani 1), Wahyuningsih Safitri 2), Wahyu Rima Agustin 2) 1) Program

Lebih terperinci

EFEKTIFITAS PENYULUHAN TERHADAP PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR TENTANG KANKER SERVIKS DI WILAYAH UPT PUSKESMAS GAYAMAN MOJOANYAR MOJOKERTO

EFEKTIFITAS PENYULUHAN TERHADAP PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR TENTANG KANKER SERVIKS DI WILAYAH UPT PUSKESMAS GAYAMAN MOJOANYAR MOJOKERTO EFEKTIFITAS PENYULUHAN TERHADAP PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR TENTANG KANKER SERVIKS DI WILAYAH UPT PUSKESMAS GAYAMAN MOJOANYAR MOJOKERTO Dwi Helynarti, S.Si *) Abstrak Kanker serviks uteri merupakan penyakit

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Tuberkulosis atau TB (singkatan yang sekarang ditinggalkan adalah TBC)

BAB 1 PENDAHULUAN. Tuberkulosis atau TB (singkatan yang sekarang ditinggalkan adalah TBC) BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tuberkulosis atau TB (singkatan yang sekarang ditinggalkan adalah TBC) adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium Tuberculosis. Pada tahun

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. kesehatan masyarakat. Tuberkulosis Paru (TB Paru) adalah penyakit infeksi

BAB 1 PENDAHULUAN. kesehatan masyarakat. Tuberkulosis Paru (TB Paru) adalah penyakit infeksi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit TB Paru merupakan salah satu penyakit yang menjadi masalah kesehatan masyarakat. Tuberkulosis Paru (TB Paru) adalah penyakit infeksi pada paru yang disebabkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tuberkulosis paru (TBC) merupakan penyakit menular yang disebabkan adanya peradangan pada parenkim paru oleh mycobacterium tuberculosis, yaitu kuman jenis aerob

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU PENCEGAHAN OLEH PASIEN TUBERKULOSIS PARU DI POLI PARU RUMAH SAKIT CITO KARAWANG TAHUN 2015

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU PENCEGAHAN OLEH PASIEN TUBERKULOSIS PARU DI POLI PARU RUMAH SAKIT CITO KARAWANG TAHUN 2015 FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU PENCEGAHAN OLEH PASIEN TUBERKULOSIS PARU DI POLI PARU RUMAH SAKIT CITO KARAWANG TAHUN 2015 SUANDA SAPUTRA ABSTRAK Tuberkulosis paru adalah suatu penyakit

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan merupakan kebutuhan dasar setiap manusia. Hal ini sangat penting dalam membantu kita untuk melakukan aktivitas kehidupan serta rutinitas sehari-hari. Bila

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. nasional dilaksanakan secara bertahap dan berkesinambungan serta ditujukan

BAB 1 PENDAHULUAN. nasional dilaksanakan secara bertahap dan berkesinambungan serta ditujukan BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Penyakit TBC (Tuberkulosa) merupakan penyakit kronis (menahun) telah lama dikenal masyarakat luas dan ditakuti, karena menular. Namun demikan TBC dapat disembuhkan dengan

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENGETAHUAN HIPERTENSI DENGAN POLA HIDUP SEHAT LANSIA DI UNIT REHABILITASI SOSIAL PUCANG GADING SEMARANG ABSTRAK

HUBUNGAN PENGETAHUAN HIPERTENSI DENGAN POLA HIDUP SEHAT LANSIA DI UNIT REHABILITASI SOSIAL PUCANG GADING SEMARANG ABSTRAK HUBUNGAN PENGETAHUAN HIPERTENSI DENGAN POLA HIDUP SEHAT LANSIA DI UNIT REHABILITASI SOSIAL PUCANG GADING SEMARANG 7 Anik Eka Purwanti *, Tri Nur Hidayati**,Agustin Syamsianah*** ABSTRAK Latar belakang:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit menular merupakan masalah kesehatan yang belum dapat diselesaikan sampai saat ini, salah satu penyakit menular tersebut adalah Tuberkulosis. Tuberkulosis

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU SEKS PRANIKAH REMAJA `KELAS VII DAN VIII DI SMP NEGERI 7 KOTA SUKABUMI

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU SEKS PRANIKAH REMAJA `KELAS VII DAN VIII DI SMP NEGERI 7 KOTA SUKABUMI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU SEKS PRANIKAH REMAJA `KELAS VII DAN VIII DI SMP NEGERI 7 KOTA SUKABUMI Annysa Yanitama, Iwan Permana, Dewi Hanifah Abstrak Salah satu masalah remaja adalah masalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menurut World Health Organization (WHO) Tahun 2011, kesehatan adalah suatu

BAB I PENDAHULUAN. Menurut World Health Organization (WHO) Tahun 2011, kesehatan adalah suatu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan merupakan salah satu aspek penting yang dicari oleh semua orang. Menurut World Health Organization (WHO) Tahun 2011, kesehatan adalah suatu keadaan sehat yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengisi rongga dada, terletak disebelah kanan dan kiri dan ditengah

BAB I PENDAHULUAN. mengisi rongga dada, terletak disebelah kanan dan kiri dan ditengah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Paru adalah struktur elastik yang dibungkus dalam sangkar thoraks, yang merupakan suatu bilik udara kuat dengan dinding yang dapat menahan tekanan. Paru-paru ada dua,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. telah berjangkit dalam periode waktu lama di tengah-tengah masyarakat Indonesia,

BAB 1 PENDAHULUAN. telah berjangkit dalam periode waktu lama di tengah-tengah masyarakat Indonesia, BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tuberkulosis (TBC) Paru merupakan salah satu jenis penyakit generatif yang telah berjangkit dalam periode waktu lama di tengah-tengah masyarakat Indonesia, yang menyerang

Lebih terperinci

BAB I PENDHULUAN. dalam meningkatkan kepatuhan pengobatan yaitu dengan mengawasi dan

BAB I PENDHULUAN. dalam meningkatkan kepatuhan pengobatan yaitu dengan mengawasi dan BAB I PENDHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dukungan keluarga dan masyarakat mempunyai peran yang besar dalam meningkatkan kepatuhan pengobatan yaitu dengan mengawasi dan member dukungan pada penderita.

Lebih terperinci

TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG BENDUNGAN SALURAN ASI DI BPM SUWARNI SIDOHARJO SRAGEN

TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG BENDUNGAN SALURAN ASI DI BPM SUWARNI SIDOHARJO SRAGEN TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG BENDUNGAN SALURAN ASI DI BPM SUWARNI SIDOHARJO SRAGEN Endang Rusdjianti, Iga Puput Akademi Kebidanan YAPPI Sragen ABSTRAK Latar Belakang: ASI merupakan makanan terbaik

Lebih terperinci

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PERTOLONGAN PERTAMA INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT( ISPA ) PADA BALITA

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PERTOLONGAN PERTAMA INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT( ISPA ) PADA BALITA GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PERTOLONGAN PERTAMA INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT( ISPA ) PADA BALITA Sugihartiningsih dan Lis Hartanti Prodi DIII Keperawatan Stikes PKU Muhammadiyah Surakarta ning71@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A.Latar Belakang. Tuberkulosis paru adalah penyakit menular langsung yang disebabkan

BAB I PENDAHULUAN. A.Latar Belakang. Tuberkulosis paru adalah penyakit menular langsung yang disebabkan 1 BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Tuberkulosis paru adalah penyakit menular langsung yang disebabkan oleh kuman TB, yaitu mycobacterium tuberculosis. Sebagian besar kuman menyerang paru lewat saluran

Lebih terperinci